perancangan modul percobaan sistem komunikasi …
TRANSCRIPT
PERANCANGAN MODUL PERCOBAAN SISTEM KOMUNIKASI OPTIK DENGAN TAPE RECORDER
DAN SPEAKER
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
Disusun Oleh :
AGUSTINUS DWI SETYANA NIM : 995114032
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
PERANCANGAN MODUL PERCOBAAN SISTEM KOMUNIKASI OPTIK DENGAN TAPE RECORDER
DAN SPEAKER
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
Disusun Oleh :
AGUSTINUS DWI SETYANA NIM : 995114032
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
i
DESIGN OF EXPERIMENTAL MODULE OF FIBER OPTIC COMMUNICATION SYSTEM WITH TAPE
RECORDER AND SPEAKER
FINAL PROJECT
In partial fulfilment of the requirements for the Degree SARJANA TEKNIK Electrical Engineering Study Program
AGUSTINUS DWI SETYANA
995114032
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
ENGINEERING FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA 2007
ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
JANGAN PERNAH BERPUTUS ASA SELAGI MASIH ADA
HIDUP karena DIMANA ADA HIDUP DISITU PASTI ADA
HARAPAN
Kupersembahkan Tugas Akhir ini :
Pada Tuhan YESUS KRISTUS, dan BUNDA MARIA atas anugerah,
rahmat dan penyertaan-Nya yang tiada henti, serta mukjizat yang diberikanNya
setiap hari sampai saat ini
Untuk yang tercinta kedua orang tuaku Bapak Agustinus Ngadiya, BA.
dan Ibunda Veronica Wiyarti yang telah memberikan cinta kasih dan sayangnya,
yang tak pernah lelah memberikan dorongan, nasehat, dan membiayai pendidikan
selama ini.
Untuk yang tersayang dan terkasih Cicilia Anggitasari Kurnia Putri ,
yang telah menjadi inspirator, harapan indah, pemberi motivasi terhebat serta
sahabat yang setia menemani selama pengerjaan tugas akhir ini, walau kamu tak
disampingku terimakasih atas semuanya.
Untuk keluargaku yang tercinta Eyang Kakung, Eyang Putri, Mas Ari,
Yuniar, Yanuar, Bulik Darni, Purwanti, Indri, Bulik dan Om Semua yang
senantiasa memberikan cinta kasih dan sayangnya, semangat dan membantu
membiayai kuliah selama ini. I love my family.
v
Untuk kenangan masa laluku, yang tercinta Irnayanti (lisze), I’ll do the
best like you………pelajaranmu begitu berharga walau kadang sesuatu yang
berharga itu menyakitkan.
Untuk sahabat-sahabatku, Eko Nugroho, Oskar, Mbendhol, Sigit WW,
Bendot, Risang, Edi, Opik, Budi, Hartono, Indhoo, Mas Yanto, Tika, Winda,
Febri, Kepek, Simbah, yang selalu memberikan semangat, dorongan dan
pengalaman yang berarti. Terimakasih bisa berproses bersama.
Untuk saudara-saudaraku, Rudi, Papo, Dita, Ariana, Ari N, Agus Munadi
dan teman teman Mudika yang lain serta saudaraku semuanya terimakasih atas
persaudaraan kita selama ini. Persaudaraan kita adalah proses pendewasaan diri,
jangan bimbang walau ada dan tiada.
Untuk sahabat-sahabatku, semua rekan-rekan Elektro angkatan 99,
Alumnus STM Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto, Teman-teman PT.
Indosat “Domestic Transmission and Interlink Dept”, Telkom Semarang,
TRANS TV” Maintenance Dept”, Teman-teman Abeng, reken-rekan LSM
KOMBAT, Karina KAS Posko Wedi, RADAR LAMPUNG, BABEL (Bangka
Belitung) POST terimakasih atas dukungan dan kepercayaannya. Wake up and
do something.
Dan untuk semua saja, teman-teman seperjuangan, yang terlibat langsung
maupun tidak langsung, yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan
satu per satu, TERIMA KASIH atas semuanya.
vi
INTISARI
Sistem komunikasi optik merupakan sistem penyampaian sinyal informasi
berupa sinyal elektrik dari suatu tempat pengiriman ke tempat yang dituju dalam
bentuk cahaya sebagai media transmisinya. Dalam tugas akhir ini suatu sistem
komunikasi optik dirancang menggunakan tape recorder sebagai sumber
informasi dan speaker sebagai penerima informasi.
Untuk mentransmisikan sinyal informasi yang berasal dari tape recorder
melalui udara, dibutuhkan cahaya yang membawa sinyal informasi. Sehingga,
pada bagian tape recorder dipasang pemancar cahaya sebagai sumber cahayanya.
Sumber cahaya yang digunakan dalam simulasi ini adalah LED (Light Emitting
Diode) dengan panjang gelombang 940 nm. Pada bagian penerima digunakan
phototransistor sebagai detektor cahaya yang juga mempunyai panjang
gelombang 940 nm. Untuk menjamin agar sinyal informasi sampai pada penerima
dengan baik maka digunakan modulasi FM-PLL dengan spesifikasinya bandwidth
FM 90 KHz, Frekuensi pemodulasi15 KHz, frekuensi referensi 10 KHz.
Hasil pengukuran sistem dengan menggunakan tape recorder-udara bebas-
speaker, menunjukkan bahwa alat yang telah direalisasikan hanya dapat
digunakan untuk jarak pendek sejauh 140 cm.
viii
ABSTRACT
Optical communication system is a system to transmit information signal
from transmitter to receiver. In this final project optical communication system is
desaign using tape recorder as information source and speaker as receiver
information.
To transmit information signal from the source (tape recorder) through
free space medium transmission, if will need a light to carry information signal.
So that, tape recorder is equipped a waveguide transmitter as a light source. The
light source that is used in this final project is LED (Light Emitting Diode) with
940 nm waveleght. The receiver use phototransistor as light detector with 940 nm
waveleght. To assure that information signal is received at receiver with good
quality, this system use FM-PLL. The specification of modulation is BWFM = 90
KHz, modulated frequency = 15 KHz, and reference frequency = 10 KHz
The final result, this system is woked well for short distance transmission about
140 cm.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas segala rahmat dan karunia Tuhan YESUS, sehingga
perancangan dan penyusunan tugas akhir dengan judul PERANCANGAN
MODUL PERCOBAAN SISTEM KOMUNIKASI OPTIK DENGAN TAPE
RECORDER (Sumber Informasi Voice) DAN SPEAKER (Penerima
Informasi Voice) ini dapat terselesaikan juga dengan baik.
Tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Teknik, jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata
Dharma.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, banyak sekali bimbingan, saran dan
masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis yang telah diberikan oleh berbagai
pihak demi terselesainya penyusunan tugas akhir ini.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Damar Widjaja, ST., M.T., selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan
semangat, bantuan, dorongan yang tak kenal lelah serta yang selalu
mengingatkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Agustinus Ngadiyo dan Ibunda Veronica Wiyarti yang telah
memberikan kasih sayangnya, doa, dorongan, semangat, biaya yang
tiada henti hingga terselesaikan studi dan penyusunan tugas akhir ini.
3. Yang terkasih, Kakakku Yohanes Ari Supriyanta yang telah setia
menemani, memberikan perhatian, dorongan, semangat dan doanya.
x
4. Yang terkasih adikku, Antonius Yuniar Tri Widada, atas segala
bantuan, kasih sayang, perhatian, nasehat dan dorongannya.
5. Yang tercinta Eyang Atmo Suwito, Eyang Parto Rejo, atas Doa restu
serta petuah bijak yang telah diberikan.
6. Yang tersayang H. Suprapto, S.Psi dan Keluarga, Sudarmo S.Kom dan
Keluarga, Widarni dan Keluarga, serta semua keluarga besar Atmo
suwito dan Noyo Ikromo , atas support dan cintanya.
7. Yang tersayang Anggitasari Kurnia Putri, walau tidak disisiku namun
telah memberikan, inspirasi, perhatian, dorongan, semangat dan
doanya.
8. Adik-adikku tersayang, Purwanti, Yanuar, Daris, Indri, Lia, Yesa,
Irawan, Toni, Bambang, Affan, Hafidz, Monaqistin, Firda,Desy, Erni
dan semua Keluarga besar Atmo Suwito, Uut, atas dorongan semangat,
kasih sayangnya.
9. Saudara dan teman sejatiku Oscar, Eko Nugroho (cepox), Dian
(Mbendhol), Sigit WW, FX Agus Sapari, atas dorongan semangat dan
waktunya.
10. Semua sahabatku yang sampai saat ini setia menemani, Kepek,
Simbah, Febri, Crippen, Bendot, Risang, Mudika Stasi Bayat, Mudika
Ngropoh dan semua saja.
11. Semua teman sejatiku yang setia bersamaku, anak Abeng,
Sangkuriang, 52 Lover, Magelang community, Oscar Racing Team,
dan semua saja.
xi
12. Segenap dosen-dosen Teknik Elektro atas segala bantuan yang telah
diberikan selama penulis menimba ilmu dibangku kuliah.
13. Segenap Karyawan, Sekretariat Teknik, Pak Djito, Laboran Teknik
Elektro mas Mardi, mas Suryo atas bantuan yang telah diberikan.
14. Rekan-rekan di Indosat, Hazmi F, Joko Indarto, Wahyu (plencung),
atas support dan bantuan property yang sudah diberikan.
15. Rekan-rekan di LSM KOMBAT, Bapak Frans Suparta, Rudi, Mba
Janet, Miss Kaiko, Papo, atas dorongan semangat
16. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, karena
keterbatasan tempat, atas saran, ide dan dukungan yang diberikan
hingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati juga, penyusun menyadari bahwa tugas
akhir ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
yang membangun akan penyusun terima dengan senang hati.
Akhir kata penyusun mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat berguna
bagi semua pihak dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut.
Yogyakarta, 29 Januari 2007
Penyusun
xii
PERANCANGAN MODUL PERCOBAAN SISTEM KOMUNIKASI OPTIK DENGAN TAPE RECORDER
DAN SPEAKER
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
Disusun Oleh :
AGUSTINUS DWI SETYANA NIM : 995114032
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
DESIGN OF EXPERIMENTAL MODULE OF FIBER OPTIC COMMUNICATION SYSTEM WITH TAPE
RECORDER AND SPEAKER
FINAL PROJECT
In partial fulfilment of the requirements for the Degree SARJANA TEKNIK Electrical Engineering Study Program
AGUSTINUS DWI SETYANA
995114032
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
ENGINEERING FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA 2007
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………...iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………….v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………vii
INTISARI……………………………………………………….........................viii
ABSTRACT………………………………………………………………………ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….x
DAFTAR ISI……...………………………………………………………...……...xiii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………….……………….xvi
DAFTAR TABEL……………………………………..……………………………xviii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xix
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
1.1. Latar Belakang…….……………………………………………………...………………………...1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………...2
1.3. Batasan Masalah…………………………………………………………..……………………….3
1.4. Metode Penelitian………………………………………………………………………...………3
1.5. Tujuan Penelitian.....……………………………………………...………………...…...……….4
1.6. Manfaat Penulisan….……………………………………………………………………………4
1.7. Sistematika Penulisan..….……………………..……………………………………………..5
BAB II DASAR TEORI…………………………………..……………………………………………………..6
2.1. Karakteristik Alat.. ……………………………………………………………………………...6
2.2. Jenis -jenis Kesalahan….…………………………………..…………………………………7 2.3. Analisis Statistik…………………………………………………………………………………..8
2.3.1. Nilai Rata-rata (Arithmetic Mean)…………………………………………..8 2.4. Sumber Cahaya (LED) dan Detektor Cahaya (Phototransistor)…………9
2.4.1. Sumber Cahaya (LED)..........……………………………….………………... 9
2.4.2. Detektor Cahaya (Phototransistor)……………………………..………...10 2.4.2. Penguat Op Amp Non Inverting……………………………………..…...…12
2.5. Modulasi Frekuensi……………………………………………………………………………13
xiii
2.5.1. Modulator FM-PLL……………………..…………………………………..….…13
2.5.2. Demodulator FM-PLL.…….………………………………………….……..…14
2.5.3. VCO ( Voltage Kontrolled Oscillator )... …………………..……….…15
2.6. Filter………………………………………………………………………………………...…………17
2.7. Penguat Audio....…….……………………………………………………………………….…21
2.8. Udara Bebas ………………………………………………………………………………………21
2.9. Dasar-Dasar Komunikasi Serat Optik…………………………………………….….22
2.9.1 Karakteristik Serat Optik…………………………………………………….…23
2.9.2 Jenis-Jenis Serat Optik……………………………………….………….………24
2.9.2.1 Serat Optik dari Plastik……………………………….………….24
2.9.2.2 Serat Optik dari Plastik dan Silika …….…………………..24
BAB III PERANCANGAN ALAT.…………………………………………………………………...…25
3.1 Sumber Informasi (Tape Recorder)..…….………………….……………………..…25
3.1.1. Spesifikasi Tape Recorder…………………………………………………………………25
3.1.1. Penguat Op Amp Tx………………………………………………………………………..…26
3.2. Filter LPF 15 KHz Tx – Rx dan LPF 95 KHz Rx.……………….……………28
3.2.1 Filter LPF 15 KHz Pemancar dan Penerima……………………….…28
3.2.2 Filter LPF 95 KHz Penerima…………………………………………………30
3.3 Modulator dan Demodulator FM-PLL...…………..…………………………..……33
3.3.1 Modulator…….………………………………………………………………….……33
3.3.1.1 Rangkaian Penjumlah..……….………………………………..………33
3.3.1.2 Rangkaian Osilator Referensi...…..………………………..………35
3.3.2 Demodulator……………………………………………………………………..……36
3.3.2.1 Detektor fasa……………………………….………………………..………37
3.3.2.2 Voltage Controlled Oscillator (VCO)
Modulator dan Demodulator…..…………………………….………37
3.3.2.3 LPF Loop Modulator
dan Demodulator...….…………………………………………..………38
3.4 Driver LED dan LED..………………………………………………………………….……41
3.5 Detektor Cahaya dan Penguat Rx……...………………………………………….……42
3.5.1 Photoransistor…. ……………………………………………………………..……42
xiv
3.5.2 Penguat Op Amp pada Penerima...………………..………………………43
3.6 Penguat Audio dan Speaker…………………………………………………………….…44
3.6.1 IC TBA820M……….…….…………………………..………………………….…44
3.6.2 Speaker……………………………………………………….…………………….……44
3.7 Cara Kerja Alat secara Keseluruhan...…………………………………………..……45
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………………………...……..48
4.1 Tujuan Pengukuran ………………………..……………………………………..………..….48
4.2 Pengukuran Tiap Blok Rangkaian Pemancar dan Penerima…………..….48
4.2.1 Penguat Op Amp Pemancar dan Penerima (VCO) ………….…...48
4.2.2 Filter LPF 15 KHz Pemancar dan Penerima serta
Filter LPF 95 KHz Penerim………………………………………..………….59
4.2.3 Penguat Audio ………………………………………………………………..….….66
4.2.4 Modulator dan Demodulator FM-PLL …………………..….……...…..66
4.2.4.1 Modulator ………………………………………………….……..…..67
4.2.4.2 Demodulator ……………………………………………..….…..…..71
4.2.4.3 Osilator …………………………………………………..….……...…..76
4.3 Pengukuran Keseluruhan Sistem dan Analisis …………………..………….…..82
4.3.1 Hasil Pengukuran Blok LED – Phototransistor ………..…………..82
4.3.1.1 Hubungan Tengangan Terhadap
Jarak Pada Phototransistor ……………………..………….…..82
4.3.1.2 Hubungan Tengangan Terhadap
Frekuensi Pada Phototransistor…………………..........…….86
4.3.2 Analisis Keseluruhan Sistem…………………………………………...…….90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………………….91
5.1. Kesimpulan………………………………………………………………………….……………..91 5.2. Saran…………………………………………………………………………………………………..92
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1 Phototransistor………………………………………………………………………...……11
Gambar 2-2 Penguat Non Inverting.…..…………………………………………………………..…12
Gambar 2-3 Modulator FM-PLL………………………………………………………………………14
Gambar 2-4 Demodulator FM-PLL………………………………………………………….………15
Gambar 2-5 Frekuensi VCO Sebagai Fungsi Linier Tegangan Kontrol Vc……..16
Gambar 2-6 Kurva Respon Frekuensi Filter LPF……………………………………………..18
Gambar 2-7 Filter Pelewat Atas Dasar……………………………………………………………..18
Gambar 2-8 Diagram Blok Untuk Penapis-Penapis Orde Tinggi…………………….19
Gambar 2-9 Sistem komunikasi serat optik………………………………….…22
Gambar 2-9 Numerical Aperture…………………………………………….…23
Gambar 3-1 Blok Diagram Rangkaian Keseluruhan………………………………………..25
Gambar 3-2 Penguat Op Amp Tx……………………………………………………………………..28
Gambar 3-3 Rancangan LPF fC = 15 kHz Orde ke-6 Tipe Butterworth…………...30
Gambar 3-4 Rancangan LPF fC = 95 KHz Orde ke-6 Tipe Butterworth…………..32
Gambar 3-5 Rancangan Penguat Penjumlah…………………………………...………………..35
Gambar 3-6 Rancangan osilator referensi dan pembagi frekuensi…………………...36
Gambar 3-7 Rancangan VCO…………………………………………………………………………...38
Gambar 3-8 Rangkaian LPF loop modulator dan demodulator………………………..40
Gambar 3-9 Rangkaian Modulator…………………………………….. ..…………………………..40
Gambar 3-10 Rangkaian LED driver…………………………………………...……………………..41
Gambar 3-11 Rangkaian detector cahaya…………………………….……………………………..42
Gambar 3-12 Rangkaian penguat op amp Rx ………………………………..…………………..44
Gambar 3-13 Rangkaian penguat audio ……………………………………………...……………..45
Gambar 4-1 Blok diagram pengukuran penguat Tx dan Rx……………….…………….48
Gambar 4-2 Grafik Pengukuran Respon Penguat 15 KHz …………………..…………..50
Gambar 4-3 Grafik Teori Respon Penguat 15 KHz………………………………………….50
Gambar 4-4 Grafik Perbandingan Respon Penguat 15 KHz
Teori dan Pengukuran…………………………………………………………………...51
Gambar 4-5 Grafik Pengukuran Respon Penguat Penerima 95 KHz…………...…..55
xvi
Gambar 4-6 Grafik Teori Respon Penguat Penerima 95 KHz………….……………..56
Gambar 4-7 Grafik Perbandingan Respon Penguat 95 KHz……………...……………..56
Gambar 4-8 Blok pengukuran LPF 15 KHz Tx-Rx
dan LPF 95 KHz Rx……………………………………………………………………..59
Gambar 4-9 Grafik Pengukuran LPF 15 KHz Tx……………………………………………..61
Gambar 4-10 Grafik Pengukuran LPF 15 KHz Rx…………………………………………….63
Gambar 4-11 Grafik Pengukuran LPF 95 KHz…………………………………………………..65
Gambar 4-12 Blok Pengukuran Rangkaian Penguat Audio………….…………………….66
Gambar 4-13 Blok Pengukuran VCO………………………………………………………..………..66
Gambar 4-14 Grafik Pengukuran KeluaranVCO Modulator………………..…………….67
Gambar 4-15 Grafik Teori dan Perhitungan Keluaran……………………...………………..68
Gambar 4-16 Grafik Teori Keluaran VCO Modulator…………………...…………………..68
Gambar 4-17 Grafik Teori Keluaran VCO Demodulator…………………….……………..72
Gambar 4-18 Grafik Perhitungan Keluaran VCO Demodulator……………….………..72
Gambar 4-19 Grafik Perbandingtan Teori dan Perhitungan Keluaran
VCO Demodulator……………………………………………………………...………..73
Gambar 4-20 Blok pengukuran kestabilan osilator referensi……………………………..76
Gambar 4-21 Grafik Teori Kestabilan Osilator Referensi……………………………….....78
Gambar 4-22 Grafik Keluaran Kestabilan Osilator Referensi…………………………....78
Gambar 4-23 Grafik Perbandingan Keluaran Kestabilan Osilator Referensi….....79
Gambar 4-24 Grafik Teori Penerimaan Sinyal Terhadap Perubahan Jarak…..……83
Gambar 4-25 Grafik Perhitungan Penerimaan Sinyal Terhadap
Perubahan Jarak ……………………………………………………………………...…..83
Gambar 4-26 Grafik Keluaran Phototransistor Perhitungan dan Teori……………...84
Gambar 4-27 Grafik Teori respon penerimaan sinyal
terhadap perubahan frekuensi…………………………………………………..…..87
Gambar4-28 Grafik hasil pengukuan respon penerimaan
sinyal terhadap perubahan frekuensi……………………………………………87
Gambar 4-29 Grafik hasil Perbandingan Pengukuan
Dan Teori Penerimaan sinyal terhadap perubahan frekuesi…………89
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Perbandingan karakteristik LED dan laser diode.… …………………..…10
Tabel 2-2 Gain Filter Butterworth.…..……………… ……………………………….………..…20
Tabel 2-3 Nilai untuk Tanggapan Butterworth.…..…… ………… ……..……………..…20
Tabel 4.1 Pengukuran Respon Penguat 15 KHz ………………….………………..…..…49
Tabel 4.2 Komputasi Respon Penguat 15 KHz..………………………………………..…53
Tabel 4.3 Pengukuran Respon Penguat 95 KHz……………………………….………..…55
Tabel 4.4 Respon Penguat 95 KHz………………….……………………………………..…..…58
Tabel 4.5 Nilai hasil pengukuran LPF 15 KHz Tx………………….……………………60
Tabel 4.6 Nilai hasil pengukuran LPF 15 KHz Rx ………………….………………..…62
Tabel 4.7 Nilai hasil pengukuran LPF 95 KHz Rx………………….…………………...64
Tabel 4.8 Tabel Nilai hasil pengukuran VCO Modulator…….…………………...…67
Tabel 4.9 Grafik Teori dan Perhitungan Keluaran………………….………………….…70
Tabel 4.10 Nilai Hasil Pengukuran linieritas VCO Demodulator .………………...71
Tabel 4.11 Perhitungan Keluaran VCO Demodulator………………………..………..…74
Tabel 4.12 Pengukuran Kestabilan Osilator Referensi………………….……………..…77
Tabel 4.13 Grafik Keluaran Kestabilan Osilator Referensi..………………….………80
Tabel 4.14 Nilai Respon Penerimaan Sinyal Terhadap..…………………….………..…82
Tabel 4.15 Grafik Keluaran Phototransistor Perhitungan dan Teori…………....…85
Tabel 4.16 Hasil Pengukuan Respon Penerimaan Sinyal
Terhadap Perubahan Frekuensi..………………….……………………………….86
Tabel 4.17 Grafik Hasil Perbandingan Pengukuan
Dan Teori Penerimaan Sinyal……………………………..…………….………..…89
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Gambar Sinyal Hasil Perancanagan ……………………………..L1
Lampiran 2 Gambar Rangkaian Pemancar……………….....………………...L2
Lampiran 3 Gambar Rangkaian Penerima ……………….......…….…………....L3
Lampiran 4 Data Sheet Phase Locked Loop MC14046B..……..……….……...L4
Lampiran 5 Data Sheet Phase Comparator……………………….……………...L5
Lampiran 6 Hermatic Silicon Phototransistor……………………………..….L6
Lampiran 7 Data Sheet LM741 Operational Amplifier……………………....L7
xix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Setiap tahun, perkembangan yang disebabkan oleh kemajuan alat
komunikasi sangat pesat. Dampak yang muncul bagi perkembangan ilmu
pengetahuan sangatlah besar dan penting selain untuk kebutuhan informasi, sistem
komunikasi juga dapat digunakan dalam pengendalian jarak jauh.
Suatu informasi baik berupa suara atau hasil pengamatan dikirim dan
diterima, kemudian diproses sangat dibutuhkan sarana transmisi yang cepat,
akurat. Pentransmisian informasi dapat menggunakan berbagai media, yang salah
satunya adalah dengan kabel fiber optic, dengan kecepatan transfer yang tinggi.
Cahaya digunakan sebagai media transmisi karena bersifat fleksibel dan
mempunyai rentang frekuensi yang cukup lebar. Pemanfaatan Cahaya sangat
murah bila dilihat dari efisiensi biaya yang dibandingkan dengan media transmisi
yang lain.
Sistem komunikasi serat optik merupakan suatu proses pengiriman sinyal
informasi berupa sinyal elektrik dari suatu tempat pengiriman ke tempat yang
dituju dalam bentuk cahaya dengan menggunakan serat optik .
Tugas Akhir ini mensimulasikan prototipe sistem komunikasi optik
dengan menggunakan tape recorder (sumber informasi) dan speaker (penerima
informasi) agar dapat dijadikan alat bantu proses belajar mengajar dalam ruang
kuliah
2
1.2. Rumusan Masalah
Sistem yang dirancang adalah terdiri dari unit pemancar dan penerima.
Pada suatu tempat dipasang sumber informasi yang bisa menghasilkan sinyal
informasi berupa suara, untuk mengetahui perubahan informasi yang terjadi maka
dilakukan pengubahan dari besaran fisis ke dalam bentuk besaran listrik yaitu
kedalam bentuk tegangan dan frekuensi dengan rangkaian penguat dan filter.
Informasi analog ini diubah kedalam sinyal dengan frekuensi – frekuensi tertentu
oleh sebuah osilator yang dikendalikan tegangan yang keluarannya selanjutnya
ditransmisikan oleh pemancar FM.
Sinyal informasi yang dikirim tadi akan diterima oleh penerima FM
kemudian dipisahkan kembali oleh sebuah Low Pass Filter dan informasi hasil
proses tersebut akan dikonversikan ke dalam bentuk tegangan kembali oleh
Voltage to Frequency Converter sehingga kita dapat mengetahui perubahan
informasi yang terjadi, informasi tersebut akan dikondisikan sesuai dengan
besarnya perubahan sinyal pengirim informasi, artinya frekuensi tersebut
mewakili besarnya tegangan sehingga kita dapat mengetahui bahwa tegangan
yang ditransmisikan telah sama dengan besarnya tegangan yang diterima oleh
bagian penerima komunikasi optik.
3
1.3. Batasan Masalah
Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini perlu adanya pembatasan masalah
sebagai berikut:
1. Sinyal informasi suara dari tape recorder berupa suara dari kaset dengan
batasan frekuensi 20 Hz - 15 KHz (bandwidth sinyal audio).
2. Sistem komunikasi yang akan dibahas adalah komunikasi satu arah saja.
3. Komponen utama yang akan digunakan dalam simulasi sistem komunikasi
serat optik ini adalah sebagai berikut :
a. Pemancar/transmitter berupa sumber cahaya sebagai pembawa
informasi menggunakan LED (Light Emitting Diode).
b. Penerima/receiver menggunakan phototransistor yang akan
mendeteksi sinyal cahaya menjadi sinyal listrik.
c. Media transmisi yang akan digunakan adalah udara bebas dan serat
optik singlemode.
4. Bagian dari pemancar dan penerima FM tidak dibahas secara lengkap dan
detail, karena menggunakan FM Transmitter dan Tuner FM yang telah ada
dipasaran.
1.4. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
dengan menggunakan struktur :
1. Studi literatur,sebagai dasar pemahaman teori yang mendukung terhadap
sistem yang dibuat.
2. Bimbingan kepada Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing 2.
4
3. Perakitan perangkat dilakukan dengan eksperimen untuk melakukan uji
coba menurut teori dan perancangan untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
4. Eksperimen atau percobaan, dengan metode ilmiah yakni :
a. Merumuskan masalah.
b. Mencari data yakni melakukan pengumpulan data-data informasi
tentang spesifikasi komponen dan alat uji yang akan digunakan.
c. Menarik hipotesa.
d. Menguji hipotesa.
e. Menarik kesimpulan.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Mencoba mengimplementasikan pelajaran elektronika komunikasi dan
elektronika analog dalam perancangan alat.
2. Menerapkan gelombang cahaya sebagai media komunikasi pengirim
sinyal dari unit pemancar ke unit penerima.
3. Memperluas penggunaan dan memanfaatkan gelombang radio FM
sebagai media pembawa informasi.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan tentang pengiriman data secara analog.
2. Merealisasikan salah satu bentuk teknik pengiriman data analog jarak
jauh melalui kabel serat optik
3. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk keperluan yang lain
misalnya untuk pengukuran tekanan, kecepatan, intesistas cahaya dan
lain-lain yang kesemuanya itu memerlukan transduser sebagai
5
pengubah besaran fisis yang diukur menjadi besaran listrik berupa
tegangan dan dirubah dalam kode-kode cahaya.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini
disusun dalam bentuk sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang penulisan, Perumusan
masalah, Pembatasan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian dan Sistematika
penulisan.
Bab II. Dasar teori yang berisi mengenai teori - teori yang mendasari perangkat
komunikasi optik ini.
Bab III. Perancangan komunikasi optik yang berisi perancangan tiap bagian dari
komunikasi optik berdasarkan karateristik tiap komponen.
Bab IV. Pembahasan yang berisi data – data hasil pengujian komunikasi optik.
Bab V. Kesimpulan dan Saran yang berisi mengenai spesifikasi alat dan saran –
saran untuk memperbaiki kinerja dari alat komunikasi optik ini.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Karakteristik Alat
Dalam perancangan suatu rangkaian elektronis, digunakan istilah-istilah
yang menentukan karakteristik suatu alat tersebut, antara lain presisi, akurasi,
sensitivitas, dan lain-lain.
1. Presisi ( ketelitian )
Presisi merupakan suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang serupa. Dengan memberikan suatu harga tertentu
bagi sebuah variabel, ketelitian (presisi) merupakan suatu ukuran
tingkatan yang menunjukan perbedaan hasil pengukuran pada
pengukuran-pengukuran yang dilakukan secara berurutan.
2. Akurasi (ketepatan)
Akurasi merupakan sifat kedekatan pembacaan alat ukur dengan nilai
sebenarnya dari variabel yang diukur. Akurasi ditentukan dengan cara
mengkalibrasi dengan kondisi operasi tertentu.
3. Sensitivitas (kepekaan)
Sensitivitas merupakan perubahan terkecil dari masukan yang
mempengaruhi keluaran.
4. Resolusi (kemampuan pembacaan skala)
Resolusi diartikan sebagai satuan terkecil dari keluaran.
7
5. Repeatability (kemapuan mengulangi)
Repeatability adalah sebagai ukuran deviasi dari hasil uji nilai rata-
rata. Hal ini mengindikasikan kedekatan diantara sejumlah pengukuran
yang dilakukan secara berulang dengan kondisi yang sama.
6. Treshold
Treshold merupakan nilai minimum perubahan masukan yang tidak
dapat diamati atau dideteksi, bila masukannya berangsur-angsur
bertambah dari nol.
7. Linearitas
Linearitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan ukuran alat
ukur yang menghasilkan keluaran yang secara linear. Dalam hal ini,
dapat didefinisikan dengan persamaan sebagai berikut:
cmxy += ……………………….………….. ...(2.1)
keterangan:
y = keluaran
x = masukan
m = kemiringan ( slope )
c = offset
2.2. Jenis -jenis Kesalahan
Kesalahan - kesalahan dapat terjadi karena berbagai sebab dan umumnya
dibagi dalam tiga jenis utama, yaitu:
8
1. Kesalahan-kesalahan umum (Gross-errors)
Gross - errors ini kebanyakan disebabkan oleh kesalahan manusia,
diantaranya adalah kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan dan
pemakaian instrumen yang tidak sesuai, dan kesalahan penaksiran.
2. Kesalahan – kesalahan sistematik (Systematic errors)
Systematic errors ini disebabkan oleh kekurangan - kekurangan pada
instrumen sendiri seperti kerusakan atau adanya bagian-bagian yang
aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakai.
3. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja (random errors)
Random errors diakibatkan oleh penyebab-penyebab yang tidak dapat
langsung diketahui sebab perubahan-perubahan parameter atau sistem
pengukuran terjadi secara acak.
2.3. Analisis Statistik
Analisis statistik terhadap data pengukuran adalah pekerjaan yang biasa
sebab menentukan penentuan ketidakpastian hasil pengujian akhir secara analisis.
Hasil dari suatu pengukuran dengan metode tertentu dapat diramalkan
berdasarkan contoh (data sampel) tanpa memiliki informasi atau keterangan yang
lengkap mengenai semua faktor - faktor gangguan.
Agar cara-cara statistik dan keterangan yang diberikan bermanfaat,
biasanya diperlukan sejumlah pengukuran yang banyak.
2.3.1 Nilai Rata-rata (Arithmetic Mean)
Nilai yang paling mungkin dari suatu variabel yang diukur adalah nilai
rata-rata dari semua pembacaan yang dilakukan. Pendekatan yang paling baik
9
akan diperoleh bila jumlah pembacaan untuk suatu besaran sangat banyak. Secara
teoritis, pembacaan yang tak berhingga akan memberikan hasil paling baik,
walaupun dalam prakteknya hanya dapat dilakukan pengukuran yang terbatas.
Nilai rata-rata diberikan oleh persamaan:
n
xn
xxxxx n ∑=
++++=
...321 ………… …………..(2.2)
dimana : x = nilai rata-rata
= pembacaan yang dilakukan nxxx ,, 21
= jumlah pembacaan n
2.4 Sumber Cahaya (LED) dan Detektor Cahaya (Phototransistor)
2.4.1 Sumber Cahaya (LED)
LED merupakan sumber cahaya untuk komunikasi optik dan bekerja
sebagai pemancar cahaya. Oleh karena itu, beberapa syarat yang harus dipenuhi
agar LED dapat dijadikan sebagai sumber cahaya :
1. Sumber cahaya sebisa mungkin bersifat monokromatis (berfrekuensi
tunggal).
2. Sumber cahaya tersebut harus mempunyai suatu keluaran cahaya
berintensitas tinggi sehingga dapat memancarkan energi yang cukup
untuk mengatasi rugi-rugi.
3. Sumber cahaya juga harus mampu dimodulasi dengan baik, bentuknya
kecil, ringkas, sehingga tidak terjadi rugi-rugi.
10
Cara kerja dari LED adalah bila diberi prasikap tegangan maju, elektron
menaikkan level tegangan sampai keadaan jenuh kemudian level tegangan turun.
Jika level tegangan turun akan melepaskan energi dalam bentuk cahaya
Sumber cahaya lain yang dapat digunakan sebagai sumber cahaya
komunikasi optik adalah laser diode. Perbandingan karakteristik LED dan laser
diode disajikan adalam tabel 2 berikut :
Tabel 2.1 Perbandingan Karakteristik LED dan Dioda Laser
Parameter LED Laser Diode Unit
Daya output 1 -10 1 -100 mW
Daya yang
dibutuhkan masuk ke
serat optik
0.0005 -0.5 0.5 – 5 mW
Bandwidth pada 800
nm 35 – 50 2 – 3 Nm
Bandwidth pada 1300
nm 70 – 100 3 – 5 Nm
Rise Time 2 – 50 <1 Ns
Respon frekuensi < 500 > 500 MHz
Harga Murah Mahal -
2.4.2 Detektor Cahaya (Phototransistor)
Detektor yang dipilih perlu disesuaikan dengan sifat-sifat yang
ditunjukkan oleh sistem komunikasi optik.
Hal-hal yang perlu diisyaratkan oleh detektor cahaya adalah sebagai
berikut :
11
Mempunyai sensitivitas yang tinggi.
Mempunyai lebar pita yang lebar dan respon time yang cepat.
Mempunyai efisiensi yang tinggi dan tambahan noise yang kecil.
Karakteristiknya tidak mudah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
sekitarnya.
Dengan menggunakan tegangan yang rendah bisa menghasilkan
daya yang cukup besar.
Phototransistor adalah komponen detektor cahaya yang mempunyai
penguatan sendiri (internal gain). Hal ini membuat phototransistor lebih sensitif
bila menggunakan fotodioda selain itu phototransistor ini dapat menguatkan arus
bocor menjadi ratusan kali.
Phototransistor juga disebut sebagai fotodetektor yang dioperasikan
dalam mode arus terbalik (reverse bias mode). Cahaya yang menimpa material
semikonduktor akan membebaskan elektron dan membentuk hole sehingga
mengalir arus.
RLVout ke
Pre Amplifier
Vcc
Keterangan :Phototransistor L14G3Rl = 100 Ohm
Gambar 2. 1 Phototransistor
12
Tegangan yang melintasi RL :
LERL RIV .=
dimana : IE = (1+h.f.e) IB
Dengan : h = konstanta plank (6,63.10-34 Js)
c = cepat rambat cahaya diudara (3.108 m/s)
η = efisiensi kuantum
e = muatan electron (1,6.10-19 C)
LRL RchpeefhV ..
...)..1( λη+= ≈ 136,8 mVolt
2.4.3 Penguat Op Amp Non Inverting
Penguat Operasional atau Op-Amp merupakan penguat differensial dengan
dua masukan dan satu keluaran, serta mempunyai penguatan yang sangat tinggi.
Penguat operasional menghasilkan sinyal keluaran yang sama bentuknya dengan
sinyal masukan tetapi amplitudonya lebih besar.
Tegangan AC keluaran akan satu fasa dengan masukan.
Op-Amp mempunyai impedansi masukan yang tinggi,impedansi keluaran
rendah, dan penguatan tegangan yang stabil (mendekati penguatan tegangan
ideal).
Vin
R1 R2
Vout+-
Gambar 2. 2 Penguat Non Inverting
13
Penguatan pada penguat non inverting :
1
21RR
VinVoutAv +== ………………………………( 2.3 )
2.5 Modulasi Frekuensi
Modulasi FM adalah teknik modulasi yang mengubah karakteristik
frekuensi sinyal pembawa sesuai dengan amplitude sinyal informasi. Modulasi
FM mono merupakan modulasi FM dengan menggunakan transmisi hanya satu
sumber sinyal informasi. Keuntungan modulasi ini bila dibandingkan dengan
modulasi FM stereo adalah :
1. Perangkat relatif lebih sederhana karena hanya memerlukan satu
pembangkit frekuensi osilator.
2. Selain itu, bandwidth yang digunakan juga lebih sempit sehingga
terdapat efektifitas bandwidth.
3. Pada FM mono tidak mengenal interleaving sehingga penambahan
level informasi tidak teratur oleh batasan deviasi frekuensi yang terjadi
akibatnya FM mono bisa terdengar lebih keras.
4. Memiliki daya transmisi yang lebih kecil.
2.5.1 Modulator FM-PLL
Modulator FM wideband FM yang menggunakan PLL ditujukan untuk
menjaga kestabilan dari osilator VCO utama dan pada saat yang sama akan
meghasilkan sinyal FM.
Perhatikan blok modulator FM wideband dengan PLL dibawah ini :
14
VCO
FM Output
Osilator crystalreferensi fo
Modulatingsignal input
PenjumlahLPFLoop
PhaseComparator
Gambar 2. 3 Modulator FM-PLL
BW =2(∆f+ fmax ) ….…………………….(2.4 )
∆f = hf . Am ..…………………………….(2.5 )
β = max.
fAmhf ..…………………………….(2.6 )
2.5.2 Demodulator FM-PLL
Demodulator FM pada dasarnya adalah sebuah sirkuit yang menghasilkan
tegangan output sesuai dengan frekuensi sesaat input (Vout=K. ∆f ) dengan K
dalam satuan volt/hertz. K adalah fungsi transfer demodulator dan ∆f adalah
perbedaan antara frekuensi input dengan frekuensi tengah demodulator .
Perhatikan diagram blok demodulator FM dengan menggunakan PLL dibawah ini:
15
FM inputAmplifier
Ka
Vd Vout
Sinyal audiooutput
Demodulasi
LPF
fo
Phase detectorKd
VCO
Gambar 2. 4 Demodulator FM-PLL
2.5.3 VCO ( Voltage Kontrolled Oscillator )
Voltage-Kontrolled Oscilator atau VCO adalah suatu rangkaian yang
menghasilkan sinyal keluaran yang bervariasi (biasanya gelombang segiempat
atau segitiga) yang range frekuensinya dapat diatur oleh tegangan DC. VCO pada
umumnya digunakan pada pemancar radio FM tetapi VCO juga digunakan pada
pemancar yang menggunakan media cahaya.
Salah satu keunggulan VCO adalah kemampuan untuk membangkitkan
gelombang sinus atau segitiga atau segiempat dari bentuk gelombang masukan
yang tidak teratur.
Sebuah VCO tidak dituntut untuk memiliki karakteristik frekuensi
terhadap tegangan kontrol yang linier, tetapi kalau tidak linier juga tidak baik
karena akan menyebabkan gain bervariasi terhadap frekuensi sinyal sehingga
kestabilan sinyal harus diperbaiki. VCO mempunyai frekuensi gerak bebas (free
running frequency) fo dan pergeseran frekuensi yang sebanding dengan tegangan
kendali Vc seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
16
f
Vc
fo
Gambar 2. 5 Frekuensi VCO Sebagai Fungsi Linier Tegangan Kontrol Vc
Frekuensi keluaran VCO (fo) besarnya adalah :
fr= fo+KvVc(Hz) ….………………………………………….(2.7)
Pendekatan perhitungan VCO dari datasheet MC 14-46 adalah sebagai berikut :
Jangkauan frekuensi VCO (fmax-fmin) ditentukan oleh nilai resistor dan kapasitor
external dimana :
f min = ( )pFCR 32121+
…………………………………(2.8)
dengan (VCO masukan = Vss)
f max = min)321(1
1 fpFCR
++
..……………………………(2.9)
dengan (VCO masukan = VDD)
Fungsi transfer VCO :
Kv =2
2−
∆VDD
fvcoπ ………………………….…………………(2.10)
Karakteristik penting dalam VCO adalah :
1. Stabilitas frekuensi.
2. Respon harus cukup cepat.
3. Karakteristik frekuensi terhadap tegangan harus linier.
4. Sensitivitas modulasi cukup besar.
5. Kemurnian spektrum.
17
2.6 Filter
Filter merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk
meloloskan frekuensi yang diinginkan. Karakteristik yang penting dari sebuah
filter adalah memiliki frekuensi cut off dan adanya fungsi transfer. Frekuensi cut
off adalah frekuensi di mana tegangan sinyal bernilai 0.707 dari tegangan
puncaknya. Sedangkan fungsi transfer merupakan fungsi yang menunjukkan
bahwa nilai dari filter yang kita buat telah tercapai.
Menurut fungsi kerja frekuensi yang dapat diloloskan, filter dapat
dikelompokkan menjadi HPF (High Pass Filter), LPF (Low Pass Filter), BPF
(Band Pass Filter) dan BSF (Band Stop Filter).
Sedangkan menurut komponen pembentuknya, filter dapat dikelompokkan
menjadi dua, yakni :
1. Filter pasif, yakni filter yang komponen pembentuknya terdiri dari
kapasitor, induktor dan resistor.
2. Filter aktif yakni filter pasif yang ditambahkan komponen penguat
operasional (OpAmp).
Filter LPF berfungsi untuk meneruskan daerah frekuensi dibawah
frekuensi cut off-nya dan meredam semua frekuensi tinggi diatas frekuensi cut off.
Frekuensi cut off terjadi pada saat LPF berharga 0,707 dari tegangan
maksimumnya. Gambar karakteristik LPF ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
18Av
ffc
0.707
Gambar 2. 6 Kurva Respon Frekuensi Filter LPF
Pada tapis ini dalam prakteknya diambil tanggapan pada 70,70% tegangan
keluaran maksimum. Filter pelewat atas dapat memiliki kemiringan yang berbeda
sesuai dengan perancangan yang dinginkan.
Rangkaian Filter Pelewat Atas sederhana dapat diperlihatkan dalam gambar 2.7.
+VCC
VOUT+
-
LM7413
26
7 14 5
R
VIN
-VCC
C
Gambar 2.7 Filter Pelewat Atas Dasar
Dengan Vin pada masukan tak membalik, kapasitor C dan resistor R
membentuk pembagi tegangan. Bila frekuensi Vin dibawah fC, XC kapasitor besar
sehingga sebagian besar Vin jatuh ke kapasitor C, akibatnya tegangan jatuh pada
resistor R rendah dan karena rangkaian ini pengikut tegangan, maka Vout juga
rendah. Bila frekuensi Vin melampaui fC, XC kapasitor rendah sehingga banyak Vin
yang jatuh pada resistor R, akibatnya keluaran membesar.
19
Penapis aktif dengan order lebih dari dua dibuat dengan cara
menghubungkan secara (kaskade) penapis order pertama dan kedua, jika ada
penapis order kedua yang dikaskadekan maka bagian-bagian penapis order kedua
tersebut tidak sama, seperti dapat dilihat pada gambar 2.8.
Orde 1 Orde 2 Orde ke 3
Orde 2 Orde 2 Orde ke 4
Orde 1 Orde 2 Orde 2 Orde ke 5
Orde 2 Orde 2 Orde 2 Orde ke 6
Gambar 2.8 Diagram Blok Untuk Penapis-Penapis Orde Tinggi
Untuk mengkaskadekan bagian-bagian penapis secara benar, maka besarnya
penguatan untuk filter jenis butterworth ditunjukkan oleh tabel 2-1 berikut:
20
Tabel 2.2 Gain Filter Butterworth
Orde Poles K1 K2 K3 Penguatan DC 2
2
1,586
-
-
1,5858
(4,00 dB) 2
3 1
1
-
-
2
(6,02 dB) 2
4 2
1,152
2,235
2,5749
(8,22 dB)
2
1
5
2
0,3819
1,3820
-
3,2917
(10,35 dB)
2
2
6
2
1,068
1,586
2,483
4,2058
(12,48 dB)
Dari tabel 2-1 dapat diketahui nilai untuk tanggapan butterworth yang ditunjukkan
pada tabel 2-2.
Tabel 2.3 Nilai untuk Tanggapan Butterworth
Orde Poles Kecuraman Faktor redaman (α ) RB/RA
1 1 20 Optional -
2 2 40 1,4142 0,5858
2 1 1
3 1
60 1 1
2 1,8477 0,1523
4 2
80 0,7654 1,2346
2 1 1
2 1,6181 0,3819
5
1
100
1,6180 1,3820
2 1,9316 0,0684
2 1,4142 0,5858
6
2
120
0,5158 1,4824
21
2.7 Penguat Audio
Rangkaian penguat audio merupakan tahap terakhir dari sistem
komunikasi. Penguat audio adalah suatu rangkaian yang menghasilkan arus AC
yang besar untuk memacu tahanan-tahanan beban yang kecil.
2.8 Udara Bebas
Ada beberapa kelebihan media udara sebagai saluran transmisi yaitu
memungkinkan untuk komunikasi dengan kecepatan tinggi ataupun kecepatan
rendah. Tentunya dengan perambatan sinyal melalui udara banyak sekali rugi-rugi
(redaman) yang dialaminya dibandingkan dengan media transmsi kabel atau serat
optik.
Redaman yang terjadi bila menggunakan udara bebas sebagai media
transmisi adalah :
a0= 32,4 + 20logf d [dB]………………………………………….(2.11)
dimana :
f = frekuensi dalam (MHZ)
d = Jarak sumber ke penerima (dalam Km).
Pemanfaatan komunikasi cahaya dengan menggunakan udara bebas
sebagai media transmisinya perlu memperhatikan dua hal sebagai berikut :
1. Derajat arah dari perangkat pemancar dan penerima cahaya yang akan
digunakan. Berdasarkan kriteria ini, tipe link dibagi menjadi dua yakni
directed dan non-directed.
Konfigurasi directed link memaksimumkan efisiensi daya,
meminimumkan path loss dan penerimaan dari ambient light noise.
22
Sedangkan konfigurasi non-directed link bisa jadi lebih mudah dalam
penggunaannya terutama untuk terminal yang bersifat mobile dimana
pemancar dan penerima tidak saling berhadapan.
2. Adanya jalur LOS (Line of Sight) antara pemancar dan penerima.
LOS link hanya bergantung pada satu jalur, sedangkan non-LOS secara
umum bergantung pada refleksi gelombang cahaya melalui langit-
langit maupun dinding. LOS link memaksimumkan efisiensi daya dan
meminimumkan dispersi multipath. Disisi lain, non-LOS link lebih
mudah digunakan karena dapat beroperasi dimana terdapat halangan
seperti orang atau benda lainnya yang terdapat diantara pemancar dan
penerima.
2.9 Dasar-Dasar Komunikasi Serat OptikD
Electrical
Optical
Gambar 2.9 Sistem komunikasi serat optik
Drive Circuit
OpticalTransmitter
OpticalReceiver
LightSource
Optical Amplifier
Signal Restorer
PhotoDetector
Electronics
Input Signal Splice
Connector
Optic Fiber
RepeaterCoupler
Electronic signal out
Amplifier
23
2.9.1 Karakteristik Serat Optik
Redaman serat optik adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa
jauh sinyal cahaya dapat ditransmisikan melalui serat optik.
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−=
in
out
PP
Llog10α ……..……...…………………………… (2.12)
dimana :
Pin = daya optik masukan (watt)
Pout = daya optik keluaran (watt)
L = panjang serat optik (km)
α = atenuasi serat optik (dB/Km)
Redaman intrinsik disebabkan dari material pembuat fiber yakni impuritas
(ketidakmurnian) bahan seperti OH,Fe,Cu dan Cr dalam bahan gelas selama
proses pembuatan dipabrik. Untuk daerah infra merah, rumus empiris absorbsi
(db/Km):
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −=
λα 5.48exp1081.7 11xIR …… ..………………………. ( 2.13 )
λ = panjang gelombang serat optik (µm)
αIR = redaman absorbsi (db/Km)
Numerical Aperture merupakan parameter serat yang mempresentasikan
besar sudut penerimaan maksimum dimana berkas cahaya masih bisa diterima dan
merambat didalam inti serat
Gambar 2.10 Numerical Aperture ( NA)
24
NA = sin ∆=−= 212
22
1max nnnθ ...................................( 2.14 )
dimana
n1 = indeks bias inti,
n2 = indeks bias selubung,
∆ = indeks bias relative
2.9.2 Jenis-Jenis Serat Optik
2.9.2.1 Serat Optik dari Plastik
Karakteristik dari serat optik jenis ini adalah mempunayi nilai redaman
yang besar (100 s.d 200 dB/Km), terdapat dalam windows 500 s.d 700 nm, dapat
dilewatkan dengan sumber cahaya LED karena diameter intinya yang cukup besar
yakni 1mm, mempunyai NA yang besar yakni 0,5, nilai dispersinya biasanya 200
s.d 600 ns/km, bit rate tidak kurang dari 5 Mb/sKm dan indeks bias sensitive
terhadap temperatur optik diatas 1000 C.
Serat optik ini sesuai digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan bitrate
yang rendah dan jarak yang pendek.
2.9.2.2 Serat Optik dari Plastik (pada bagian intinya) Silika (pada bagian
Cladding)
Karakteristik yang dimiliki oleh serat optik dengan bahan pembuat plastik
pada bagian intinya dan silika pada bagia claddingnya adalah mempunyai dua
windows yakni 800 nm dan 1310 nm, redamannya antara 4 s.d 10 dB/Km, dari
jenis step index dan nilai dispersinya tinggi.
BAB III
PERANCANGAN ALAT
Perangkat system komunikasi dalam tugas akhir ini digambarkan dalam bentuk
blok diagram sebagai berikut :
Driver LEDdan
LED
Media Transmisi
Detektor Cahaya PenguatOp Amp
Filter LPF95 KHz
DemodulaorFM-PLL
LPF 15KHz
PenguatAudio
+ Speaker
ModulatorFM-PLL
Filter LPF15KHz
Sinyal AudioTape
Recorder
PenguatOp Amp
Gambar 3 1 Blok Diagram Rangkaian Keseluruhan
3.1 Sumber Informasi (Tape Recorder)
3.1.1 Spesifikasi Tape Recorder
a) Respon frekuensi : 125 – 6,3 KHz.
b) Output maksimum : 25 mW + 25 mW
(headphone 32 ohm)
c) Sumber Daya : - Baterai DC 3 V : (UM-3,AA) x 2
AC Adaptor 3 Volt
26
Sinyal informasi yang dihasilkan dari kaset tape recorder berupa frekuensi
audio yang mempunyai sifat sinusoidal dengan karakteristik bandwidth frekuensi
20 Hz sampai dengan 20.000 Hz ( ± 20 kHz ).
Keluaran sinyal informasi dari sumber adalah sebagai berikut :
Sinyal informasi pada f: 826,4 Hz dan Vpp : 631,2 mV
Sinyal informasi pada f : 490,2 Hz dan Vpp : 975,0 mV
3.1.2 Penguat Op Amp Tx
Penguat yang digunakan pada Proyek Akhir ini adalah jenis penguatan tak
membalik (non-inverting) agar tegangan masukannya mempunyai fasa yang sama
dengan tegangan yang dihasilkan.
Untuk penguat pada pemancar direncanakan mempunyai peguatan 6 kali
dengan redaman 15,7 dB. Persamaan dari penguat inverting (2.3) adalah
RiRf
ViVoAv +== 1
mVVo2,631
6 =
Vo = 3787,2 mV
dari rencana perancangan diatas dengan nilai Ri sebesar 10 kΩ maka
6 = 1+ ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛10000
Rf
Rf = 5 Ri
Rf = 50000 = 50 kΩ
27
Sehingga jika diambil harga nilai Rf = 10 kΩ maka besarnya nilai Ri =
2,134 kΩ, Ri digunakan R = 1 kΩ yang diseri dengan resistor 1,5 kΩ
Bagian penentuan V-offset
Voffset = 12
2
RRR+
× (-V)
Voffset = - 2,66 volt dan (-V) = 12 volt
2,66 volt= 12
2
RRR+
×12 volt
12
2
RRR+
= 1266,2
12 R2 – 2,66 R2 = 2,66 R1
9,34 R 2 = 2,66 R1
R2 = 3,5 R1
Jika diambil R2 = 10 kΩ
Maka R1 = 2,84 kΩ
digunakan resistor Rpot = 5 kΩ dan diatur supaya didapat nilai R yang hampir
sama dengan yang diinginkan
Sehingga rangkaian penguat dari pengondisi sinyal atau microphone dan dari
photo transistor dapat dirancang dengan nilai-nilai komponen seperti diatas,
Perhatikan gambar 3.2 rangkaian penguat op amp Tx.
28
LM741
+
-
10 k
2 k
100 k
10 uF
1 uFVin dari
Microphone
Vout ke LPF 15 KHz
Gambar 3.2 Penguat Op Amp Tx
Dipasangnya Ci pada rangkaian penguat op amp diatas adalah untuk
menahan setiap sinyal DC yang datang dari tahapan sebelumnya yang turut
diperkuat serta untuk membantu menahan setiap derau frekuensi rendah yang
turut masuk.
3.1 Filter LPF 15 KHz Tx – Rx dan LPF 95 KHz Rx
3.2.1 Filter LPF 15 KHz Pemancar dan Penerima
Dalam Tugas Akhir ini dipilih filter aktif karena selain untuk mem-filter
frekuensi yang diinginkan juga sekaligus melakukan penguatan serta frekuensi
kerja dari alat yang direalisasikan lebih sesuai bila menggunakan filter aktif yakni
di bawah 1 MHz.
Sinyal keluaran dari sumber informasi (sinyal audio) akan di filter oleh
rangkaian low pass filter (LPF) 15 KHz
Spesifikasi LPF 15 KHz :
a. LPF aktif jenis butterworth
b. Frekuensi cut off = 15 KHz
c. Frekuensi stop band = 45 KHz
d. Redaman maksimum = 3 dB pada frekuensi cut off
29
e. Redaman minimum = 60 db pada frekuensi stop band
Rangkaian ini dirancang dengan frekuensi cut-off = 15 kHz sehingga dapat
ditentukan nilai dari R1 = R2 dan C3 = C4 adalah:
fC = RCπ21
Diambil nilai C = 0,01 µf
R = )1001,0()15000(2
16−×××π
R = 10.6 kΩ digunakan resistor ,10 kΩ
Berdasarkan tabel (2.3) faktor redaman (α) dapat ditentukan besarnya nilai
untuk RA dan RB dalah :
Untuk bagian pertama
α = 1,932
A
B
RR
= 2 − α
A
B
RR
= 0,068
diambil nilai RA = 100 kΩ maka RB = 6,8 kΩ
Untuk bagian kedua
α = 1,414
A
B
RR
= 0,586
Diambil nilai RA = 47 kΩ maka RB = 27 kΩ
30
Untuk bagian ketiga
α = 0,518
A
B
RR
= 1,482
Diambil nilai RA = 15 kΩ maka RB = 22 kΩ
Sehingga didapatkan hasil perancangan untuk low pass filter orde ke-6
seperti ditunjukkan dalam gambar 3.3
2K6U17 1
10nF
10nF
10nF
6Ω Ω VIN
Gambar 3.3 R
3.2.2 Filter LPF
Spesifikasi
a. LPF akt
10 k
2K10 k+
-
U3
LM741
3
26
7 14 5
7 1
100K
6.8K
+
- LM741
3
26
4 5 10nF
10nF
10nF
2K2K6
2K2K6 Ω10 kΩ
10 kΩ Ω
ancangan LPF fC = 15 kHz Orde
95 KHz Penerima
LPF 95KHz :
if jenis butterworth
6 10 k
+- LM741
3
26
4 5 27K
47K
610 k
22K
15K
VOUT ( 6 K
ke-6 Tipe Butt
Hz )15 kHz
erworth
31
b. Frekuensi cut off = 95 KHz
c. Frekuensi stop band = 300 KHz
d. Redaman maksimum = 3 dB pada frekuensi cut off
e. Redaman minimum = 60 dB pada frekuensi stop band
Setelah dilakukan perhitungan dengan spesifikasi filter LPF 95 KHz
diatas, maka diperoleh :
Rangkaian ini dirancang dengan frekuensi cut-off = 95Hz sehingga dapat
ditentukan nilai dari R1 = R2 dan C3 = C4 adalah:
fC = RCπ21
Diambil nilai C = 144pf
R = )10144()95000(2
19−×××π
R = 11.7 kΩ digunakan resistor ,12 kΩ
Berdasarkan tabel (2.3) faktor redaman (α) dapat ditentukan besarnya nilai
untuk RA dan RB dalah :
Untuk bagian pertama
α = 1,932
A
B
RR
= 2 − α
A
B
RR
= 0,068
diambil nilai RA = 100 kΩ maka RB = 6,8 kΩ
32
Untuk bagian kedua
α = 1,414
A
B
RR
= 0,586
Diambil nilai RA = 47 kΩ maka RB = 27 kΩ
Untuk bagian ketiga
α = 0,518
A
B
RR
= 1,482
Diambil nilai RA = 15 kΩ maka RB = 22 kΩ
Sehingga didapatkan hasil perancangan untuk low pass filter orde ke-6
seperti ditunjukkan dalam gambar 3.4
2K6
+
-
U3
LM741
3
26
7 14 5
+
- LM741
3
26
7 14 5 27K
100K
6.8K
22K
47K
15K
+
-
U1
LM741
3
26
7 14 5 10nF
10nF
10nF
10nF
10nF
10nF144pF
2K62K6
2K62K62K6
VOUT ( 6 KHz )
VIN
144pF
12 kΩ 12 kΩ 12 kΩ 12 kΩ
144pF 144pF
144pF
12 kΩ 12 kΩ
144pF
Gambar 3.4 Rancangan LPF fC = 95 KHz Orde ke-6 Tipe But
95 KHz
terworth
33
3.2 Modulator dan Demodulator FM-PLL
3.3.1 Modulator
Cara kerja modulator PLL adalah frekuensi output dari VCO akan dibagi
oleh N dan di feed back ke phase comparator PLL yang kemudian akan
dibandingkan dengan frekuensi dari crystal referensi (fo). Phase comparator akan
menghasilkan tegangan koreksi sesuai dengan perbedaan antara kedua frekuensi.
Tegangan koreksi ini akan ditambahkan ke sinyal pemodulasi masukan dan
diteruskan ke masukan VCO. Tegangan koreksi ini akan mengubah frekuensi
VCO ke harga yang sesuai. LPF berguna untuk menghindari frekuensi output
VCO berubah-ubah tegangan, feed back ke VCO dan menggagalkan proses
modulasi. Selain itu, LPF juga berguna untuk menjaga proses looping tidak di
lock pada frekuensi sisi.
3.2.1.1 Rangkaian Penjumlah
Rangkaian penjumlah adalah rangkaian yang akan menggabungkan
tegangan sinyal pemodulasi dengan tegangan keluaran LPF loop baru kemudian
masuk ke VCO sehingga terjadilah pross modulasi frekuensi. Penguat penjumlah
dalam sistem ini digunakan untuk menggabungkan beberapa sinyal masukan
menjadi satu sinyal keluaran, penguat penjumlah dirancang dengan menggunakan
op-amp IC 741. Dalam sistem ini digunakan penguat penjumlah secara langsung.
Sinyal keluaran ac dari VCO pin 9 dan keluaran dari LPF 15 Khz digabungkan
sehingga dihasilkan satu sinyal keluaran sebelum dipancarkan oleh pemancar FM.
Jika diketahui sinyal masukan :
Vi1 =A1sin(ω1t)
Vi2 =A2sin(ω2t)
34
Maka
Vo =A1sin(ω1t)+A2sin(ω2t)……………..(3.6)
Untuk A1=A2 sehingga
Vo = A(sin(ω1t) + sin(ω2t))….………….(3.7)
Berdasarkan Persamaan (2.32) maka dapat ditentukan besarnya RB dan R1
dan R2 agar level tegangan pada keluaran penguat penjumlah masih dapat
ditransmisikan oleh pemancar FM.
Diketahui dari lembar data sheet IC MC14046B besarnya frekuensi VCOout jika
VCOin = 21 VDD
Dimana VDD = 5 Volt jadi diambil VCOout = 2,5 Volt
Dengan Vi1 adalah Vout VCO = 2,5 sin(ω1t)
Dan Vi2 adalah Vout dari LPF 15 Khz = 2,5 sin(ω2t)
Diambil harga R1 = R2
sehingga untuk R1 = 10 kΩ maka RB = 10 kΩ.
Maka hasil penjumlahannya adalah
Vout = − ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ + )5,2(
1010)5,2(
1010
kk
kk
Vout = −( 2,5 (sin(ω1t) + sin(ω2t)) ) Volt
Besarnya nilai Kapasistor – kapasitor dari penguat penjumlah AC dapat ditentukan
dengan persamaan :
R = Cfc ××π2
1
Untuk masukan dengan frekuensi = 15 kHz dengan nilai C = 0,1 µF
35
R = )101,0()1015()2(
163 −××××π
R = 265,40 Ω
digunakan Rpot = 10 kΩ dan diatur pada nilai R = 265,40 Ω
Untuk dengan frekuensi = 95 kHz
R = )101,0()95000()2(
16−×××π
R = 227,47 Ω
Digunakan Rpot = 10 kΩ dan diatur pada nilai resistor 227,47 Ω
Sehingga rancangan rangkaian penguat penjumlah tersebut dapat ditunjukkan
pada gambar 3.5.
-
+
LM741
3
26
7 14 5
10K
10K
10K
VCC -12V
VCC +12V
0,1 uF
0,1 uF
VIN 1
VIN 2
Gambar 3 5 Rancangan Penguat Penjumlah 3.2.1.2 Rangkaian Osilator Referensi
Untuk menghasilkan frekuensi referensi sebesar 10 KHz yang stabil,
digunakan osilator crystal. Untuk realisasinya dalam proyek akhir ini
menggunakan IC TC5082. Rangkaian dasarnya ditunjukkan pada gambar 3.6
dibawah ini :
36
1 2 3 4 5 6 7 8 9
100 nF
60 pF33 pF
10 uF
X-Tal
VCC
KePh
asaC
ompa
rato
r
Gambar 3.6 Rancangan osilator referensi dan pembagi frekuensi
Selain sebagai osilator referensi, IC TC5082 ini juga berfungsi sebagai pembagi
frekuensi.
3.3.2 Demodulator
Prinsip kerja demodulator FM-PLL adalah dengan menghubungkan
keluaran detektor fasa yang memiliki fungsi untuk mengubah perbedaan fasa
sinyal termodulasi FM dan keluaran VCO menjadi tegangan ke LPF loop,
kemudian menghubungkan keluaran LPF loop ke masukan VCO, akan terbentuk
sebuah PLL yang mampu mengunci sinyal masukannya, jika dibuat agar daerah
kuncian dari PLL cukup lebar sehingga mampu untuk mengikuti perubahan
frekuensi sinyal masukan tanpa proses yang menggelincir, maka sebuah PLL
dapat digunakan sebagai demodulator.
37
3.3.2.1 Detektor fasa
Detektor fasa adalah subsistem PLL yang berfungsi untuk mendeteksi
adanya perbedaan fasa antara simyal masukan demodulator dengan sinyal umpan
balik VCO.
Demodulator menggunakan IC MC 14046 B yang mempunyai dua buah detektor
fasa. Pada tugas akhir ini akan menggunakan detektor fasa jenis edge triggered
karena detektor fasa ini tidak tergantung pada duty cycle sinyal yang masuk pada
detektor fasa.
Perhitungan nilai Kd pada detektor fasa berdasarkan rumus pendekatan dari
pabrik IC MC 14046 B.
θe = θmax - θmin = π
Kd = eVV
θminmax− =
π012 − = 3,82 V/rad/det
3.3.2.2 Voltage Controlled Oscillator (VCO) Modulator dan Demodulator
Jangkauan VCO ditentukan oleh banyaknya kapasitor C dan R1, R2.
Dalam perancangan tugas akhir ini ditentukan fmin = 10 Khz, fmax = 100 KHz serta
C = , maka didapat :
)32(1
min pFCRbf
+= ; maka Rb = 96,899 KΩ
minmax )32(1 f
pFCRaf +
+= ; maka Ra = 10,766 KΩ
Nilai perhitungan diatas adalah nilai pendekatan yang tertera pada data
sheet MC 14046B yang mempunyai kemungkinan error 20%.
38
Nilai sensitivitas VCO :
2..2
−∆
=Vcc
fKv VCOπ
= 56,52 Krad/det/V
DEMOD OUT102COMPIN
35
Vin (
100 kΩ
F
15 Khz
3.3.2.3 L
La
a.
D
1n
MC14046B
GND8VDD
16
C1A6
C1B7
R111
R212
ZENER15
PHCOMP I OUTPHCOMP II OUT
13
PHPULSE1
VCOOUT4
INHSIGIN
14
VCOIN9
1 M
10 K
VCC +5V
10 nF
VCO out ( 2kHz - 6kHz )
2,23 V - 3,42 V)
10 kΩ
10 Khz-100Khz
Gambar 3.7 Rancangan VCO
PF Loop Modulator dan Demodulator
ngkah perancangan filter LPF loop adalah :
Menentukan lebar pita FM masukan demodulator
ari spesifikasi modulator, ∆f = 30 KHz, fm = 15 KHz dan fr = 50 KHz.
Maka BWFM = 2 (∆f +fm )
= 90 KHz
= 565,2 Krad/det
39
b. Mencari daerah kuncian maksimum
∆ω\L = 2
FMBW = 282,6 Krad/det
c. Mencari frekuensi natural
Dengan faktor redaman 0,707 dan overshoot 20%
ωn = ζ
ω.2
L∆ = 201,86 Krad/det
d. Mencari nilai nilai resistor LPF loop jika ditentukan C = 1,5 nF
Dari perhitungan sebelumnya didapat :
Kv = 56,52 Krad/det/V
Kd = 3,82 V/rad/det
Maka :
Modulator :
R5 = CKvKd
n
n
/..5,0 ⎭
⎬⎫
⎩⎨⎧
−ω
ς = 0,23 Ω
R4 = 5.
.2 R
CKvKd
n
−⎪⎭
⎪⎬⎫
⎪⎩
⎪⎨⎧
ω = 1,0.7 MΩ
Demodulator :
R5 = CKvKd
n
n
/..5,0 ⎭
⎬⎫
⎩⎨⎧
−ω
ς = 2 K Ω
R6 = 5.
.2 R
CKvKd
n
−⎪⎭
⎪⎬⎫
⎪⎩
⎪⎨⎧
ω = 1,5 KΩ
40
R5R
4
C5
Input dariPhasa Comparator
Output keRangkaian Penjumlah
Gambar 3.8 Rangkaian LPF loop modulator dan demodulator
Dari perancangan per bagian dari rangkaian modulator tersebut diatas
dapat digambarkan rangkaian Modulator secara keseluruhan adalah sebagai
berikut :
1
7
6
5
4
3
2
8 9
11 112
13
14
1516
10
MC
1404
6B
10 k
100 k1 2 3 4 5 6 7 8 9
10uF
10uF
X-Tal
-
+-
+10 k
33pF
2,2nF
1,1nF
-
+
C1
VCO out keLED Driver
Dari LPF 15 KHz
10 k
10 k
10 k
10 k140
10 k
56 k
100nF
2,2nF
Gambar 3.9 Rangkaian Modulator
41
3.4 Driver LED dan LED
LED yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah LED55C yang
mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
1. Arus forward (IF) = 100 mA
2. Tegangan reverse = 3 V
3. Disipasi daya (pada temperature 250 ) = 170 mW
4. Peak emission wavelength (λ ) = 940 nm (pada IF = 100 mA)
5. Sudut emission pada ½ daya = ±80 pada IF = 100 mA
LM741
BC549
6,8 KRl
120Ohm
10mikro, 16V
Vcc
Vcc
VccVcc
-
+
Cahaya yang dihasilkan dari LED digunakan sebagai pembawa informasi
menuju udara bebas sebagai media transmisi yang digunakan dalam tugas akhir
ini. Perubahan intensitas cahaya LED sangat tergantung dari perubahan arus DC
yang mengalir dalam LED, sehingga dibutuhkan rangkaian LED driver (rangkaian
pengendali LED).
Gambar 3 10 Rangkaian LED driver
Dengan melihat datasheet, VE = 1,5 Volt s.d 12 volt
IE min = 12,5 mA IE max = 100 mA
Pmin = 18,750 mWatt Pmax = 1,2 Watt
42
Dengan R
VEIE = , maka diperoleh RL min = 120 Ohm dan RL max = 15 Ohm
dan P max = VE x R diperoleh P max = 1,2 watt ini berarti RL yang dibutuhkan
sebesar 120 Ohm, ≥ 1,2 watt.
3.5 Detektor Cahaya dan Penguat Rx
3.5.1 Photoransistor
Phototransistor yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah
phototransistor NPN L14G3 yang cocok digunakan sebagai detektor cahaya dari
sumber cahaya LED 55C.
Spesifikasi dari phototransistor jenis ini adalah :
1. Turn on time = 8 µs
2. Turn off time = 7 µs
3. Disipasi daya (pada temperature ambient 250 C) = 300 mW
RLVout ke
Pre Amplifier
Vcc
Ket ngan :Pho ransistor L14G3Rl 00 Ohm
eratot= 1
4. Sumber cahaya adalah LED GaAs yang mengemisikan cahaya pada
panjang gelombang = 940 nm.
Gambar 3 .11 Rangkaian detector cahaya
43
Tegangan yang melintasi RL :
Nilai RL sebesar 100 Ohm
LERL RIV .=
dimana : IE = (1+h.f.e) IB
Dengan : h = konstanta plank (6,63.10-34 Js)
c = cepat rambat cahaya diudara (3.108 m/s)
η = efisiensi kuantum
e = muatan electron (1,6.10-19 C)
100..
...)..1(chpeefhVRL
λη+= ≈ 136,8 mVolt
Nilai VRL = 136,8 mVolt
Sinyal cahaya yang termodulasi FM diubah oleh phototransistor menjadi
arus listrik yang besarnya sebanding dengan daya optik yang diterima. Timbulnya
arus listrik menyebabkan adanya tegangan yang melintasi beban RL. Karena
tegangan yang melintasi beban besarnya dalam orde beberapa mVolt, maka
diperlukan penguat tegangan agar sinyal termodulasi FM yang diterima dapat
menggerakkan blok selanjutnya.
3.5.2 Penguat Op Amp pada Penerima
Penguatan yang direncanakan memiliki penguatan minimum 60 dB pada
frekuensi gerak bebas PLL.
44
LM741
+
-10 Kohm
10 M ohm
100Kohm
10 uF,25v
1uF,16vVin dari
Phototransistor
Vout ke LPF 95 KHz
Gambar 3.12 Rangkaian penguat op amp Rx
3.6 Penguat Audio dan Speaker
3.6.1 IC TBA820M
IC TBA820M merupakan penguat audio yang cocok digunakan untuk
frekuensi rendah , yakni penguat audio kelas B. Selain itu, IC ini mempunyai
range power supply yang bervariasi yakni 3V s.d 16V yang cocok digunakan
sebagai penguat audio tape recorder dan memiliki konsumsi daya yang rendah.
3.6.2 Speaker
Loud speaker adalah alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
sinyal suara. Sehingga kita dapat memantau apakah sinyal yang masuk pada
sistem akan sama dengan sinyal yang keluar dari sistem.
Loud speaker yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah loud speaker dengan
hambatan 8 ohm dan daya 0,4 watt.
45
TBA820M
100uF,15v 47uF
220uF
100uF,6v
120ohm 1ohm10Kohm
Speaker
Vcc
Vin
Gnd
220pF
0,1uF
220pF
Gambar 3.13 Rangkaian penguat audio
3.7 Cara Kerja Alat secara Keseluruhan
Sinyal informasi berupa sinyal audio yang dihasilkan oleh kaset dari tape
recorder , berupa sinyal sinusoidal di kuatkan oleh penguat op amp pada
rangkaian pemancar. Setelah mengalami penguatan tegangan, sinyal informasi
melalui rangkaian LPF aktif yang mempunyai frekuensi cut off 15 Khz. Dalam
LPF ini, sinyal diatas frekuensi cut off diredam sehingga frekuensi yang lolos dari
LPF adalah frekuensi dibawah 15 KHz. LPF aktif ini juga akan mengurangi ripple
sinyal informasi yang dihasilkan oleh tape recorder.
Setelah melalui LPF, sinyal informasi diteruskan ke blok rangkaian
berikutnya yakni rangkaian kopling dan penyangga. Pada rangkaian kopling, akan
memblok sinyal DC dan meneruskan sinyal AC. Kemudian sinyal yang telah
mengalami penguatan akan diolah oleh rangkaian penyangga . Yaitu rangkaian
yang menguatkan arus listrik dari sinyal informasi.
Kemudian sinyal informasi akan masuk ke rangkaian modulator untuk
selanjutnya terjadi proses modulasi PLL. Modulasi yang digunakan dalam tugas
akhir ini adalah modulasi FM-PLL dengan menggunakan IC14046B dengan ∆f =
46
30KHz, fm = 15KHz, dan fr = 50 KHz. Sinyal yang masuk ke dalam rangkaian
modulator ini adalah sinyal yang telah mengalami penguatan tegangan dan
penguatan arus.
Sinyal informasi (tegangan sinyal pemodulasi) dengan tegangan keluaran
LPF loop masuk ke rangkaian penjumlah yang kemudian masuk ke VCO
sehingga terjadilah proses modulasi.
Rangkaian VCO mengubah dari tegangan ke frekuensi (voltage to
frequency coverter) dari sinyal audio. Prinsip kerja dari rangkaian pemancar
adalah amplitude atau tegangan masukan sinyal audio akan menyebabkan
frekuensi keluaran VCO akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya tegangan
masukan sinyal audio yang masuk. Perubahan tegangan pada masukan VCO ini
akan menyebabkan terjadinya perubahan frekuensi osilator sehingga terjadi
modulasi. Sinyal audio yang masuk akan ditumpangkan pada sinyal carrier dan
akan diterima oleh penerima LED pada band frekuensi 30KHz.
Sebelum sinyal masuk ke dalam rangkaian LED driver, buffer akan
menaikkan nilai impedansi masukanan untuk menghindari hilangnya tegangan
yang disebabkan Rs>>Zin, kemudian sinyal informasi baru melalui LED driver.
Rangkaian driver disini berfungsi untuk menggerakkan LED dari keluaran
VCO. Transistor akan on-off sesuai dengan frekuensi keluaran VCO yang juga
akan menyebabkan LED akan on-off sesuai dengan frekuensi VCO out.
Setelah itu sinyal informasi akan ditransmisikan melalui udara bebas
sebagai media transmisinya dan akan diterima oleh rangkaian penerima.
Pada alat penerima, sinyal listrik akan ditangkap oleh basis
phototransistor. Sinyal listrik tersebut akan dikuatkan oleh rangkaian penguat
47
yang terdapat pada rangkaian penerima . Penguatan ini dilakukan untuk mengatasi
rugi-rugi transmisi. Rangkaian penguat ini bisa diatur tingkat penguatannya.
Selain sinyal dikuatkan oleh rangkaian penguat, sinyal juga mengalami penguatan
yang dilakukan oleh phototransistor.
Sinyal informasi kemudian dilanjutkan ke blok rangkaian selanjutnya LPF
95 KHz, artinya bahwa sinyal dibawah frekuensi cut off 95 KHz akan diredam.
Kemudian oleh rangkaian demodulator FM-PLL sinyal informasi yang telah
ditumpangkan pada sinyal carrier akan dipisahkan sehingga yang akan diteruskan
pada blok rangkaian LPF 15 KHz adalah sinyal informasi.
Jadi pada penerima, sinyal cahaya diubah ke sinyal listrik, kemudian
dikuatkan arus dan tegangannya. Kemudian di demodulasi antara sinyal informasi
dan sinyal carrienya .Setelah itu, barulah sinyal dikuatkan oleh penguat audio.
Dan akhirnya sinyal sudah cukup kuat untuk didengarkan melalui pengeras suara
BAB IV
PENGUKURAN DAN ANALISIS
4.1 Tujuan Pengukuran
Tujuan dilakukan pengukuran pada Tugas Akhir ini adalah untuk
mengamati apakah sinyal informasi sebelum dan sesudah memasuki transmisi
udara bebas mengalami perubahan atau tidak. Apabila pada penerima informasi
sinyal informasi yang disampaikan tidak sama dengan sinyal informasi pada
sumber informasi maka dilakukan analisis.
Peralatan yang digunakan dalam pengukuran adalah :
1. Generator sinyal = sebagai pembangkit sinyal audio
2. Catu daya = sebagai tegangan masukan.
3. Osiloskop = sebagai layar tampilan hasil pengukuran sinyal.
4. Frekuensi counter = sebagai penghitung clock
5. Voltmeter dan multimeter
4.2 Pengukuran Tiap Blok Rangkaian Pemancar dan Penerima
GeneratorSinyal
Penguat Txatau Rx Osiloskop
Catu Daya
4.2.1 Penguat Op Amp Pemancar dan Penerima
Gambar 4.1 Blok diagram pengukuran penguat Tx dan Rx
49
Tabel 4.1 Pengukuran Respon Penguat 15 KHz
Tegangan
Masukan
Tegangan
Keluaran Secara
Teori
Tegangan
Keluaran Hasil
Pengukuran No
(miliVolt) (miliVolt) (miliVolt)
1 250 1,075 1,078
2 300 1,288 1,291
3 350 1,440 1,440
4 400 1,674 1,675
5 450 1,862 1,862
6 500 2,079 2,081
7 550 2,300 2,300
8 600 2,532 2,534
9 650 2,722 2,722
10 700 2,939 2,941
11 750 3,144 3,144
12 800 3,315 3,316
13 850 3,626 3,628
14 900 3,816 3,816
15 950 4,064 4,065
16 1,000 4,220 4,222
17 1,100 4,687 4,690
18 1,200 5,696 5,697
19 1,300 5,534 5,534
20 1,400 5,971 5,972
∑ 63,984 64,008
50
Teori Respon Penguat Pemancar 15 KHz
0100200300400500600700800900
1,0001,1001,2001,3001,4001,500
1,075 1,672 2,297 2,938 3,625 4,219 5,531
Tegangan Masukan (mV)
Tega
ngan
Kel
uara
n (m
V)
PengukuranresponPenguatpemancar
Pengukuran Respon Penguat Pemancar
0100200300400500600700800900
1,0001,1001,2001,3001,4001,500
1,075 1,672 2,297 2,938 3,625 4,219 5,531
Tegangan Masukan (mV)
Tega
ngan
Kel
uara
n (m
V)
PengukuranresponPenguatpemancar
Gambar 4.2 Grafik Pengukuran Respon Penguat 15 KHz
Gambar 4.3 Grafik Teori Respon Penguat 15 KHz
51
Hubungan Keluaran Pemancar 15 KHz
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
1,100
1,200
1,300
1,400
1,500
1,075 1,674 2,300 2,939 3,626 4,220 5,534
Tegangan Masukan (mV)
Tega
ngan
Kel
uara
n (m
V)
PengukuranResponPenguatpemancarTeori ResponPenguatPemancar
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Respon Penguat 15 KHz
Teori dan Pengukuran
Berdasarkan hasil pengukuran tegangan keluaran pada table 4.2 dapat
dianalisa dengan regresi linear. Tegangan Keluaran pada teoritis sebagai (Y) dan
tegangan keluaran pengukuran dianggap sebagai (X).
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dapat ditunjukkan
dibawah ini :
N = 20
∑ Xi = 63,984 mV X = 3,199 mV
∑ Yi = 64,008 mV Y = 3,200 mV
∑ Xi2 = 4.093.952,256mV = 4.093,952Volt
52
∑ Yi2 = 4.097.024,064 mV = 4.097,024Volt
∑ Xi Yi = 246.898,992mV = 246,898Volt
Dengan Menggunakan Persamaan, maka didapat :
a1 = 22 )()(
XiXiNYiXiXiYiN
Σ−ΣΣΣ−Σ
a1 = 2)984,63()256,952.093.420()008,64984,63()992,898.24620(
−−
XXX
a1 = 0.011 mV
a1 = 0.000011 V
a0 = Y - a1 X
a0 = 3,200 - (0.011 x 3,199)
a0 = 3.165,749 mV
a0 = 3,165 V
53
Tabel 4.2 Komputasi Respon Penguat 15 KHz
Tegangan
Keluaran
Hasil
Pengukuran
Tegangan
Keluaran
Secara Teori
No
(miliVolt) (miliVolt) (Volt) (Volt)
Selisih
1 1,075 1,078 4.5046 4.4074 0.0971
2 1,288 1,291 3.6458 3.5672 0.0786
3 1,440 1,440 3.0990 3.0323 0.0667
4 1,674 1,675 2.3268 2.2767 0.0501
5 1,862 1,862 1.7913 1.7528 0.0386
6 2,079 2,081 1.2531 1.2260 0.0270
7 2,300 2,300 0.8107 0.7933 0.0174
8 2,532 2,534 0.4441 0.4345 0.0096
9 2,722 2,722 0.2289 0.2239 0.0049
10 2,939 2,941 0.0673 0.0658 0.0015
11 3,144 3,144 0.0032 0.0031 0.0001
12 3,315 3,316 0.0134 0.0131 0.0003
13 3,626 3,628 0.1828 0.1789 0.0039
14 3,816 3,816 0.3790 0.3708 0.0082
15 4,064 4,065 0.7475 0.7314 0.0161
16 4,220 4,222 1.0437 1.0212 0.0225
17 4,687 4,690 2.2189 2.1712 0.0477
18 5,696 5,697 6.2330 6.0987 0.1343
19 5,534 5,534 5.4457 5.3283 0.1174
20 5,971 5,972 7.6818 7.5163 0.1655
∑ 63,984 64,008 42.1205 41.213 0.9076
( )21 YY − ( )2iX1a0aYi −−
54
Berdasarkan table 4.6 maka diperoleh nilai Simpangan Baku total, sebagai
berikut :
St = ∑ = 42.1205 ( )21 YY −
Sy = 1−N
St = 1,4889
Dan galat baku taksiran yaitu :
Sr = ∑ = 41.213 ( )2iX1a0aYi −−
xyS =
2−NSr = 1,5131
Besarnya data error rata-rata = n
errorΣ
= 209076.0 = 0.04
Pada penguat Tx ketika frekuensi masukanan sinyal generator 15 KHz,
maka penguatan yang terjadi adalah 4,3 kali. Hal ini berarti penguat pada Tx yang
direalisasikan sudah sesuai dengan hasil perancangan alat yang diinginkan.
Sedangkan pada penguat Rx, hasil perancangan alat yang diinginkan
adalah 11 kalinya. Setelah dilakukan pengujian dengan frekuensi masukanan
sinyal generator sebesar 95 KHz, penguatan yang terjadi terus akan mengalami
penurunan pada saat Vin (Vpp)-nya semakin besar. Dengan kata lain, pada
penguat Rx yang telah direalisasikan hanya bagus digunakan pada saat Vin-nya
dibawah 650 mVpp. Walaupun penguatan yang diharapkan tidak sesuai, Vout
pada penguat Rx sudah dapat menggerakkan untuk blok selanjutnya yakni LPF 95
KHz pada penerima.
55
Tabel 4.3 Pengukuran Respon Penguat 95 KHz
Tegangan Masukan
Tegangan Keluaran Secara Teori
Tegangan Keluaran Hasil Pengukuran No
(miliVolt) (miliVolt) (miliVolt)
1 250 1,256 1,259
2 300 1,420 1,423
3 350 1,440 1,581
4 400 1,674 1,706
5 450 1,862 1,769
6 500 1,877 1,879
7 550 2,300 1,925
8 600 2,001 2,003
9 650 2,722 2,003
10 700 2,048 2,050
11 750 3,144 2,066
12 800 2,096 2,097
13 850 3,626 2,128
14 900 3,816 2,128
15 950 2,143 2,144
16 1,000 4,220 2,159
17 1,100 4,687 2,206
18 1,200 2,205 2,206
19 1,300 5,534 2,222
20 1,400 2,236 2,237
∑ 52,307 39,191
Teori Respon Penguat Penerima 95 KHz
0100200300400500600700800900
1,0001,1001,2001,3001,4001,500
1,256 1,703 1,922 2,047 2,125 2,156 2,219
Tegangan Input (mV)
Tega
ngan
Outpu
t (mV)
Teori ResponPenguatPenerima
Gambar 4.5 Grafik Pengukuran Respon Penguat Penerima 95 KHz
56
Pengukuran Respon Penguat Penerima 95 KHz
0100200300400500600700800900
1,0001,1001,2001,3001,4001,500
1,259 1,706 1,925 2,050 2,128 2,159 2,222
Tegangan Masukan(mV)
Tega
ngan
Kel
uara
n (m
V)
PengukuranResponPenguatPenerima
Gambar 4.6 Grafik Teori Respon Penguat Penerima 95 KHz
Hubungan Keluaran Penerima 95 KHz
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
1,100
1,200
1,300
1,400
1,500
1,256 1,674 2,300 2,048 3,626 4,220 5,534
Tegangan Keluaran Teoritis (mV)
Tega
ngan
Kel
uara
n Pe
nguk
uran
(mV)
PengukuranResponPenguatPenerimaTeori ResponPenguatPenerima
Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Respon Penguat 95 KHz
57
Berdasarkan hasil pengukuran tegangan keluaran pada table 4.2 dapat
dianalisa dengan regresi linear. Tegangan Keluaran pada teoritis sebagai (Y) dan
tegangan keluaran pengukuran dianggap sebagai (X).
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dapat ditunjukkan
dibawah ini :
N = 20
∑ Xi = 52,307mV X = 2,615 mV
∑ Yi = 39,191mV Y = 1,960 mV
∑ Xi2 = 2.736.022,249 mV = 2.736,022 Volt
∑ Yi2 = 1.535.934,481 mV = 1.535,934Volt
∑ Xi Yi = 106.576,474Mv = 106,576 Volt
Dengan Menggunakan Persamaan, maka didapat :
a1 = 22 )()(
XiXiNYiXiXiYiN
Σ−ΣΣΣ−Σ
a1 = 2)307,52()022,766.220()191,39307,52()576,10620(
−−
xxx
a1 = 0.0000016
a0 = Y - a1 X
a0 = 31,960 - (0.0000016 x 2,615)
a0 = 1.955
58
Tabel 4.4 Respon Penguat 95 KHz
Tegangan Keluaran Hasil
Pengukuran
Tegangan Keluaran Secara
Teori
No
(miliVolt) (miliVolt) (Volt) (Volt)
Selisih
1 1,256 1,259 0.4908 0.4878 0.0030 2 1,420 1,423 0.2879 0.2859 0.0020 3 1,440 1,581 0.1433 0.1419 0.0014 4 1,674 1,706 0.0643 0.0635 0.0007 5 1,862 1,769 0.0363 0.0359 0.0004 6 1,877 1,879 0.0065 0.0063 0.0002 7 2,300 1,925 0.0012 0.0012 0.0000 8 2,001 2,003 0.0019 0.0020 -0.0001 9 2,722 2,003 0.0019 0.0019 0.0000 10 2,048 2,050 0.0082 0.0083 -0.0002 11 3,144 2,066 0.0113 0.0112 0.0002 12 2,096 2,097 0.0189 0.0191 -0.0002 13 3,626 2,128 0.0284 0.0278 0.0005 14 3,816 2,128 0.0284 0.0277 0.0006 15 2,143 2,144 0.0340 0.0343 -0.0003 16 4,220 2,159 0.0398 0.0388 0.0010 17 4,687 2,206 0.0607 0.0591 0.0016 18 2,205 2,206 0.0607 0.0611 -0.0003 19 5,534 2,222 0.0689 0.0665 0.0024 20 2,236 2,237 0.0770 0.0773 -0.0003
∑ 52,307 39,191 1.4703 1.458 0.0127
( )21 YY − ( )2iX1a0aYi −−
Berdasarkan table 4.7 maka diperoleh nilai Simpangan Baku total, sebagai
berikut :
St = ∑ = 1.4703 ( )21 YY −
Sy = 1−N
St = 0,2782
Dan galat baku taksiran yaitu :
Sr = ∑ = 1.458 ( )2iX1a0aYi −−
xyS =
2−NSr = 0.2846
59
Besarnya data error rata-rata = n
errorΣ
= 20
0.012 = 0,000635
GeneratorSinyal
LPF 15 KHz Txatau LPF 95 KHz Rx Osiloskop
Catu Daya
7
4.2.2 Filter LPF 15 KHz Pemancar dan Penerima serta Filter LPF 95 KHz
Penerima
Gambar 4.8 Blok pengukuran LPF 15 KHz Tx-Rx
dan LPF 95 KHz Rx
Hasil pengukuran blok filter LPF 15 KHz Tx menunjukkan pada saat Vin
= 2 Vpp, maka frekuensi cut off pada saat redaman 3 dB tidak didapatkan secara
tepat. Seharusnya frekuensi cut off yang terjadi pada saat Vin = 2 Vpp maka Vout
= 1,414 Vpp. Pada pengujian blok ini tidak didapatkan angka Vout 1,414 Vpp,
akan tetapi dapat diperkirakan bahwa frekuensi cut off pada LPF 15 KHz Tx
berada antara 14,5 KHz dan 15 KHz. Setelah dilakukan pengukuran beberapa kali
dan dilakukan pengamatan, frekuensi cut off -nya berada pada frekuensi 14,92
KHz. Hal ini berarti LPF 15 KHz Tx yang direalisasikan sudah dapat digunakan
ke dalam sistem yang diinginkan.
60
Tabel 4.5 Nilai hasil pengukuran LPF 15 KHz Tx
Frekuensi Vin Vout Vout/Vin Frekuensi Vin Vout Vout/Vin No
(KHz) (mVpp) (Vpp) (dB) No
(KHz) (mVpp) (Vpp) (dB)
1 0,5 2 2.000 0 21 10.5 2 2.391 1.434
2 1 2 2.000 0 22 11 2 2.391 1.434
3 1.5 2 2.000 0 23 11.5 2 2.359 1.434
4 2 2 2.016 0.069 24 12 2 2.281 1.138
5 2.5 2 2.031 0.133 25 12.5 2 2.188 0.780
6 3 2 2.031 0.133 26 13 2 2.047 0.202
7 3.5 2 2.047 0.202 27 13.5 2 1.891 -0.487
8 4 2 2.047 0.202 28 14 2 1.719 -1.315
9 4.5 2 2.063 0.269 29 14.5 2 1.531 -2.321
10 5 2 2.094 0.399 30 15 2 1.375 -3.255
11 5.5 2 2.094 0.399 31 15.5 2 1.203 -4.415
12 6 2 2.109 0.082 32 16 2 1.047 -5.622
13 6.5 2 2.156 0.652 33 16.5 2 0.906 -6.875
14 7 2 2.172 0.728 34 17 2 0.781 -8.165
15 7.5 2 2.219 0.906 35 17.5 2 0.687 -9.389
16 8 2 2.234 0.961 36 18 2 0.593 -10.549
17 8.5 2 2.281 1.142 37 18.5 2 0.515 -11.774
18 9 2 2.313 1.263 38 19 2 0.453 -12.897
19 9.5 2 2.359 1.434 39 19.5 2 0.390 -14.186
20 10 2 2.391 1.434 40 20 2 0.343 -15.294
61
Grafik Tanggapan frekuensi LPF 15 KHz Pemancar
-16.00
-14.00
-12.00
-10.00
-8.00
-6.00
-4.00
-2.00
0.00
2.00
0.50 2.00 3.50 5.00 6.50 8.00 9.50 11.00 12.50 14.00 15.50 17.00 18.50 20.00
Penguatan (dB)
Frek
uens
i Mau
kan
(KH
z)
PengukuranresponPenguatpemancar
Gambar 4.9 Grafik Pengukuran LPF 15 KHz Tx
Pada tabel hasil pengukuran LPF 15 KHz Rx menunjukkan bahwa pada
saat Vin = 2 Vpp maka nilai redaman -3 dB tidak tepat ditemukan. Sama halnya
dengan LPF 15 KHz pada Tx, dapat diperkirakan bahwa frekuensi cut off yang
terjadi terletak pada frekuensi antara 15 KHz sampai 15,5 KHz. Pada saat
dilakukan pengukuran dan pengamatan dengan teliti dengan menggunakan
osiloskop, frekuensi cut off yang terjadi ternyata berada pada frekuensi 15,05
KHz. Hal ini dianggap bahwa LPF yang telah direlisasikan sudah memenuhi
perancangan yang diinginkan.
62
Tabel 4.6 Nilai hasil pengukuran LPF 15 KHz Rx
Frekuensi Vin Vout Vout/Vin Frekuensi Vin Vout Vout/VinNo
(KHz) (Vpp) (Vpp) (dB) No
(KHz) (Vpp) (Vpp) (dB)
1 0,5 2 2.031 0.134 21 10.5 2 1.984 -0.0698
2 1 2 2.031 0.134 22 11 2 1.984 -0.0698
3 1.5 2 2.031 0.134 23 11.5 2 1.984 -0.0698
4 2 2 2.016 0.069 24 12 2 1.937 -0.278
5 2.5 2 2.016 0.069 25 12.5 2 1.891 -0.487
6 3 2 2.016 0.069 26 13 2 1.850 -0.635
7 3.5 2 2.016 0.069 27 13.5 2 1.781 -1.007
8 4 2 2.016 0.069 28 14 2 1.719 -1.315
9 4.5 2 2.016 0.069 29 14.5 2 1.516 -2.407
10 5 2 2.016 0.069 30 15 2 1.453 -2.775
11 5.5 2 2.016 0.069 31 15.5 2 1.312 -3.662
12 6 2 2.016 0.069 32 16 2 1.203 -4.415
13 6.5 2 2.016 0.069 33 16.5 2 1.031 -5.755
14 7 2 2.016 0.069 34 17 2 0.921 -6.727
15 7.5 2 2.016 0.069 35 17.5 2 0.781 -8.165
16 8 2 2.016 0.069 36 18 2 0.687 -9.275
17 8.5 2 2.016 0.069 37 18.5 2 0.640 -9.888
18 9 2 2.016 0.069 38 19 2 0.531 -11.515
19 9.5 2 2.016 0.069 39 19.5 2 0.531 -11.515
20 10 2 1.984 -0.0698 40 20 2 0.431 -13.312
63
Grafik Tanggapan frekuensi LPF 15 KHz Penerima
-14.00
-12.00
-10.00
-8.00
-6.00
-4.00
-2.00
0.00
2.00
0.50 2.00 3.50 5.00 6.50 8.00 9.50 11.00 12.50 14.00 15.50 17.00 18.50 20.00
Penguatan (dB)
Frek
uens
i Mau
kan
(KH
z)
PengukuranresponPenguatpemancar
Gambar 4.10 Grafik Pengukuran LPF 15 KHz Rx
Analisis yang dapat diambil dari hasil realisasi dan pengukuran LPF 15
KHz pada pemancar maupun pada penerima mengalami pergeseran frekuensi cut
off dari perancangan yang diinginkan. Hal ini terjadi karena terdapat penggantian
nilai beberapa kapasitor yang digunakan tidak sesuai dengan hasil perancangan.
Penggantian nilai kapasitor ini dikarenakan pasaran tidak ada sehingga digunakan
nilai kapasitor yang mendekati dengan hasil perancangan. Data komponen nilai
yang digunakan secara lengkap terdapat dalam lampiran A.
Hasil realisasi LPF 15 KHz pada sistem pemancar maupun penerima
mempinyai akurasi kesalahan mendekati nol. Hal ini berarti LPF 15 KHz pada
pemancar maupun penerima dapat direalisasikan dengan baik.
64
Tabel 4.7 Nilai hasil pengukuran LPF 95 KHz Rx
Frekuensi Vin Vout Vout/Vin Frekuensi Vin Vout Vout/VinNo
(KHz) (Vpp) (Vpp) (dB) No
(KHz) (Vpp) (Vpp) (dB)
1 5 2 2.036 0.155 21 55 2 2.016 0.069
2 7.5 2 2.036 0.155 22 57.5 2 2.016 0.069
3 10 2 2.036 0.155 23 60 2 2.016 0.069
4 12.5 2 2.036 0.155 24 62.5 2 2.406 1.605
5 15 2 2.036 0.155 25 65 2 2.422 1.662
6 17.5 2 2.036 0.155 26 67.5 2 2.406 1.605
7 20 2 2.036 0.155 27 70 2 2.391 1.551
8 22.5 2 2.036 0.155 28 72.5 2 2.391 1.551
9 25 2 2.036 0.155 29 75 2 2.328 1.319
10 27.5 2 2.036 0.155 30 77.5 2 2.297 1.202
11 30 2 2.036 0.155 31 80 2 2.188 0.780
12 32.5 2 2.036 0.155 32 82.5 2 2.094 0.398
13 35 2 2.036 0.155 33 85 2 1.984 -0.069
14 37.5 2 2.036 0.155 34 87.5 2 1.797 -0.929
15 40 2 2.036 0.155 35 90 2 1.719 -1.315
16 42.5 2 2.036 0.155 36 92.5 2 1.594 -1.971
17 45 2 2.036 0.155 37 95 2 1.437 -2.871
18 47.5 2 2.016 0.069 38 97.5 2 1.328 -3.557
19 50 2 2.016 0.069 39 100 2 1.219 -3.802
20 52.5 2 2.016 0.069 40 102.5 2 1.078 -5.368
65
Grafik Tanggapan frekuensi LPF 95 KHz
-6.00
-5.00
-4.00
-3.00
-2.00
-1.00
0.00
1.00
2.00
5.00 12.50 20.00 27.50 35.00 42.50 50.00 57.50 65.00 72.50 80.00 87.50 95.00 102.50
Penguatan (dB)
Frek
uens
i Mau
kan
(KH
z)
PengukuranresponPenguatpemancar
Gambar 4.11 Grafik Pengukuran LPF 95 KHz
Pada hasil pengukuran LPF 95 KHz Rx pada saat Vin = 2 Vpp
menunjukkan bahwa frekuensi cut off terletak antara frekuensi 95 KHz – 97,5
KHz. Hal ini terjadi karena terdapat penggantian nilai kapasitor yang tidak sesuai
dengan perancangan yang disebabkan pasaran tidak tersedia.
Setelah dilakukan pengukuran dan pengamatan maka frekuensi cut off
pada LPF 95 KHz Rx terdapat pada frekuensi 95,02 KHz. Hal ini berarti LPF
yang diinginkan sudah dapat digunakan dalam sistem keseluruhan yang
diinginkan.
66
GeneratorSinyal
PenguatAudio Osiloskop
Catu Daya
4.2.3 Penguat Audio
Gambar 4.12 Blok Pengukuran Rangkaian Penguat Audio
Pengukuran dilakukan pada saat Vin = 2 Vpp, dengan frekuensi masukan
dari sinyal generator sebesar 15 KHz. Sinyal keluaran pada Lampiran gambar
sinyal keluaran LPF 15 KHz merupakan sinyal keluaran dari penguat audio yang
telah mengalami penguatan menjadi Vout 4,354 Vpp dengan frekuensi yang
diloloskan sebesar 15 KHz. Hal ini berarti bahwa penguat audio yang dirancang
sudah dapat digunakan.
TeganganSearah
Voltage ControlledOscillator Osiloskop
VoltmeterFrekuensiCounter
4.2.4 Modulator dan Demodulator FM-PLL
Gambar 4.13 Blok Pengukuran VCO
67
4.2.4.1 Modulator
Tabel 4.8 Tabel Nilai hasil pengukuran VCO Modulator
Tegangan Masukan
Frekuensi Keluaran Hasil
Pengukuran
Frekuensi Keluaran Teori No
(Volt) (KHz) (KHz) 1 1.50 19.300 17.800 2 2.00 7.653 5.653 3 2.50 13.004 10.804 4 3.00 19.000 16.000 5 3.50 22.940 21.140 6 4.00 28.410 25.810 7 4.50 33.670 30.670 8 5.00 36.210 35.210 9 5.50 41.420 39.220
10 6.00 46.170 43.670 11 6.50 51.460 48.660 12 7.00 54.160 51.360 13 7.50 59.500 56.500 14 8.00 61.610 60.610 15 8.50 66.300 63.900 16 9.00 70.290 68.490 17 9.50 75.460 72.460 18 10.00 78.060 75.760 19 10.50 81.400 80.000 20 11.00 85.780 83.680
Pengukuran Keluaran VCO Modulator
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
19.300 13.004 22.940 33.670 41.420 51.460 59.500 66.300 75.460 81.400
Frekuensi Masukan (KHz)
Tega
ngan
Mas
ukan
(mV)
GrafikKeluaranVCOModulator
Gambar 4.14 Grafik Pengukuran KeluaranVCO Modulator
68
Teori Keluaran VCO Modulator
0.00
1.00
2.003.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.009.00
10.00
11.00
12.00
17.800 10.804 21.140 30.670 39.220 48.660 56.500 63.900 72.460 80.000
Frekuensi Masukan (KHz)
Tega
ngan
Mas
ukan
(mV)
GrafikKeluaran VCOModulator
Perbandingan Keluaran VCO Modulator
0.000
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
19.350 12.304 23.640 33.470 41.720 51.060 59.000 65.700 74.860 82.600
Frekuensi Keluaran (KHz)
Tega
ngan
Mas
ukan
(mV)
GrafikKeluaranVCOModulator
GrafikKeluaranHasilPengukuran
Gambar 4.15 Grafik Teori Keluaran VCO Modulator
Gambar 4.16 Grafik Teori dan Perhitungan Keluaran
69
Berdasarkan hasil pengukuran frekuensi keluaran pada table 4.8 dapat
dianalisa dengan regresi linear. Frekuensi keluaran pada teoritis sebagai (Y) dan
frekuensi keluaran pengukuran dianggap sebagai (X).
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dapat ditunjukkan
dibawah ini :
N = 20
∑ Xi = 951,797 X = 47,590
∑ Yi = 907,397 Y = 45,370
∑ Xi2 = 905.917,529
∑ Yi2 = 823.369,316
∑ Xi Yi = 54.501,954
Dengan menggunakan persamaan, maka didapat :
a1 = 22 )()(
XiXiNYiXiXiYiN
Σ−ΣΣΣ−Σ
a1 = 2)797,951()529,917.90520()397,907797,951()954,501.5420(
−−
xxx
a1 = 0.013
a0 = Y - a1 X
a0 = 45,370 - (0.013 x 47,590)
a0 = 44.744
70
Tabel 4.9 Grafik Teori dan Perhitungan Keluaran
Frekuensi Keluaran
Hasil Pengukuran
Frekuensi Keluaran
Secara Teori
No
(miliVolt) (miliVolt) (Volt) (Volt)
Selisih
1 19.3000 17.8000 0.0008 0.0007 0.000020 2 7.6530 5.6530 0.0016 0.0015 0.000041 3 13.0040 10.8040 0.0012 0.0012 0.000031 4 19.0000 16.0000 0.0009 0.0008 0.000022 5 22.9400 21.1400 0.0006 0.0006 0.000016 6 28.4100 25.8100 0.0004 0.0004 0.000010 7 33.6700 30.6700 0.0002 0.0002 0.000005 8 36.2100 35.2100 0.0001 0.0001 0.000003 9 41.4200 39.2200 0.0000 0.0000 0.000001
10 46.1700 43.6700 0.0000 0.0000 0.000000 11 51.4600 48.6600 0.0000 0.0000 0.000000 12 54.1600 51.3600 0.0000 0.0000 0.000001 13 59.5000 56.5000 0.0001 0.0001 0.000003 14 61.6100 60.6100 0.0002 0.0002 0.000006 15 66.3000 63.9000 0.0003 0.0003 0.000009 16 70.2900 68.4900 0.0005 0.0005 0.000014 17 75.4600 72.4600 0.0007 0.0007 0.000020 18 78.0600 75.7600 0.0009 0.0009 0.000024 19 81.4000 80.0000 0.0012 0.0012 0.000031 20 85.7800 83.6800 0.0015 0.0014 0.000038
∑ 951.7970 907.3970 0.0113 0.0110 0.000296
( )21 YY − ( )2iX1a0aYi −−
Berdasarkan table 4.9 maka diperoleh nilai Simpangan Baku total, sebagai
berikut :
St = ∑ = 0.0113 ( )21 YY −
Sy = 1−N
St = 0.0243
Dan galat baku taksiran yaitu :
Sr = ∑ = 0.0110 ( )2iX1a0aYi −−
xyS =
2−NSr = 0.0248
71
Besarnya data error rata-rata = n
errorΣ
= 20
0.000296 = 0,0000148
4.2.4.2 Demodulator
Tabel 4.10 Nilai Hasil Pengukuran linieritas VCO Demodulator
Tegangan
Masukan
Frekuensi
Keluaran Hasil
Pengukuran
Frekuensi Keluaran
Teori No
(Volt) (KHz) (KHz)
1 1.50 19.350 17.800
2 2.00 8.153 5.653
3 2.50 12.304 10.804
4 3.00 18.800 16.000
5 3.50 23.640 21.140
6 4.00 28.010 25.810
7 4.50 33.470 30.670
8 5.00 36.710 35.210
9 5.50 41.720 39.220
10 6.00 46.470 43.670
11 6.50 51.060 48.660
12 7.00 52.860 51.360
13 7.50 59.000 56.500
14 8.00 62.110 60.610
15 8.50 65.700 63.900
16 9.00 71.090 68.490
17 9.50 74.860 72.460
18 10.00 77.260 75.760
19 10.50 82.600 80.000
20 11.00 85.480 83.680
XX
72
Teori Keluaran VCO Demodulator
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
17.800 10.804 21.140 30.670 39.220 48.660 56.500 63.900 72.460 80.000
Frekuensi Keluaran (KHz)
Tega
ngan
Mas
ukan
(mV)
GrafikKeluaran VCODemodulator
Gambar 4.17 Grafik Teori Keluaran VCO Demodulator
Pengukuran Keluaran VCO Demodulator
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
19.350 12.304 23.640 33.470 41.720 51.060 59.000 65.700 74.860 82.600
Frekuensi Keluaran (KHz)
Tega
ngan
Mas
ukan
(mV)
GrafikKeluaranVCODemodulator
Gambar 4.18 Grafik Perhitungan Keluaran VCO Demodulator
73
Perbandingan Keluaran VCO Demodulator
0.000
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
19.350 12.304 23.640 33.470 41.720 51.060 59.000 65.700 74.860 82.600
Frekuensi Keluaran (KHz)
Tega
ngan
Mas
ukan
(mV)
GrafikKeluaranVCODemodulator
GrafikKeluaranHasilPengukuran
Gambar 4.19 Grafik Perbandingtan Teori dan Perhitungan Keluaran
VCO Demodulator
Berdasarkan hasil pengukuran frekuensi keluaran pada table 4.2 dapat
dianalisa dengan regresi linear. Frekuensi keluaran pada teoritis sebagai (Y) dan
frekuensi keluaran pengukuran dianggap sebagai (X).
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dapat ditunjukkan
dibawah ini :
N = 20
∑ Xi = 950.647 X = 47.532
∑ Yi = 907.397 Y = 45.370
∑ Xi2 = 903.729,719
∑ Yi2 = 823.369,316
∑ Xi Yi = 54.434,806
Dengan menggunakan persamaan, maka didapat :
a1 = 22 )()(
XiXiNYiXiXiYiN
Σ−ΣΣΣ−Σ
74
a1 = 2)647,950()719,729.90320()397,907647,950()806,434.5420(
−−
xxx
a1 = 0.013
a0 = Y - a1 X
a0 = 45,370 - (0.013 x 47.532)
a0 = 44.744
Tabel 4.11 Perhitungan Keluaran VCO Demodulator
Frekuensi Keluaran
Hasil Pengukuran
Frekuensi Keluaran
Secara Teori
No
(miliVolt) (miliVolt) (Volt) (Volt)
Selisih
1 19.3500 17.8000 0.0008 0.0007 0.0000202 8.1530 5.6530 0.0016 0.0015 0.0000413 12.3040 10.8040 0.0012 0.0012 0.0000324 18.8000 16.0000 0.0009 0.0008 0.0000225 23.6400 21.1400 0.0006 0.0006 0.0000156 28.0100 25.8100 0.0004 0.0004 0.0000107 33.4700 30.6700 0.0002 0.0002 0.0000058 36.7100 35.2100 0.0001 0.0001 0.0000039 41.7200 39.2200 0.0000 0.0000 0.00000110 46.4700 43.6700 0.0000 0.0000 0.00000011 51.0600 48.6600 0.0000 0.0000 0.00000012 52.8600 51.3600 0.0000 0.0000 0.00000113 59.0000 56.5000 0.0001 0.0001 0.00000314 62.1100 60.6100 0.0002 0.0002 0.00000615 65.7000 63.9000 0.0003 0.0003 0.00000916 71.0900 68.4900 0.0005 0.0005 0.00001417 74.8600 72.4600 0.0007 0.0007 0.00001918 77.2600 75.7600 0.0009 0.0009 0.00002419 82.6000 80.0000 0.0012 0.0012 0.00003220 85.4800 83.6800 0.0015 0.0014 0.000038
∑ 950.6470 907.3970 0.0113 0.0110 0.000296
( )2iX1a0aYi −−( )21 YY −
75
Berdasarkan table 4.11 maka diperoleh nilai Simpangan Baku total,
sebagai berikut :
St = ∑ = 0.0113 ( )21 YY −
Sy = 1−N
St = 0.0243
Dan galat baku taksiran yaitu :
Sr = ∑ = 0.0110 ( )2iX1a0aYi −−
xyS =
2−NSr = 0.0248
Besarnya data error rata-rata = n
errorΣ
= 20
0.000296 = 0,0000148
Tujuan dilakukan pengukuaran PLL adalah untuk mengetahui berapa besar
frekuensi pada daerah tarikan dan daerah kuncian. Berikut ini adalah langkah
pengukurannya :
1. Masukan PLL diberi sinyal yang berasal dari generator sinyal yang
keluarannya berbentuk sinus yang frekuensinya dapat berubah-ubah.
2. Frekuensi generator sinyal dari nol dinaikkan frekuensinya sampai
PLL dalam keadaan terkunci. (catat frekuensi VCO sebagai pada
kondisi tersebut sebagai f1).
3. Naikkan lagi frekuensi generator sinyal sampai didapatkan kondisi
tidak terkunci (catat frekuensi keluaran VCO sebagai f2)
4. Dari kondisi tidak terkunci, turunkan frekuensi generator sinyal sampai
tercapai kondisi terkunci (catat frekuesni keluaran VCO sebagai f3).
76
5. Turunkan terus frekuensi generator sinyal sampai dicapai kondisi tidak
terkunci (catat frekuensi keluaran VCO sebagai f4).
Osilator Referensi FrekuensiCounter
Osiloskop
4.2.4.3 Osilator
Keluaran osilator referensi secara teori adalah tetap, blok diagram
pengukuran frekuensi keluaran osilator adalah sebagai berikut :
Gambar 4.20 Blok pengukuran kestabilan osilator referensi
Dalam perancangan ini nilai keluaran dari rangkaian osilator dibuat agar
menghasilkan nilai yang stabil. Diharapkan nilai keluaran osilator mendekati nilai
10 KHz, dengan nilai Vcc = 12 volt. Dalam perancangan ini osilator yang
digunakan yaitu osilator kristal dengan input tegangan maksimal 3 volt, maka
dihasilkan keluaran tegangan sebesar 1,6 volt,dengan demikian didapat
karakteristik pembangkit gelombang yang diinginkan.
77
Tabel 4.12 Pengukuran Kestabilan Osilator Referensi
Waktu Frekuensi
Keluaran Teori
Frekuensi Keluaran
Hasil Pengukuran No
(Detik) (KHz) (KHz)
1 30.000 10.024 13.024
2 60.000 10.024 12.124
3 90.000 10.024 12.624
4 120.000 10.024 11.024
5 150.000 10.000 11.400
6 180.000 10.023 11.623
7 210.000 10.022 12.822
8 240.000 10.024 13.024
9 270.000 10.024 13.024
10 300.000 10.024 11.274
11 330.000 10.025 12.875
12 360.000 10.025 11.675
13 390.000 10.024 12.024
14 420.000 10.024 12.024
15 450.000 10.023 12.623
16 480.000 10.023 12.823
17 510.000 10.023 12.523
18 540.000 10.024 11.524
19 570.000 10.024 12.624
20 600.000 10.024 12.824
21 630.000 10.020 11.520
22 660.000 10.200 12.700
78
Osilator Referensi
9.995
10.045
10.095
10.145
10.195
10.245
30.00 120.00 210.00 300.00 390.00 480.00 570.00 660.00
Waktu (Detik)
Frek
uens
i Kel
uara
n (K
Hz)
GrafikKeluaranOsilator
Pengukuran Keluaran Osilator
9.995
10.045
10.095
10.145
10.195
10.245
30.00 180.00 330.00 480.00 630.00
Waktu (Detik)
Frek
uens
i Kel
uara
n (K
Hz)
GrafikKeluaranIsolator
Gambar 4.21 Grafik Teori Kestabilan Osilator Referensi
Gambar 4.22 Grafik Keluaran Kestabilan Osilator Referensi
79
Perbandingan Keluaran Isolator
9.950
10.050
10.150
10.250
30.000 90.000 150.000 210.000 270.000 330.000 390.000 450.000 510.000 570.000 630.000
Waktu (Detik)
Frek
uens
i Kel
uara
n Pe
rhitu
ngaa
n (K
Hz)
GrafikKeluaranIsolatorPerhitungan
GrafikKeluaranIsolator Teori
Gambar 4.23 Grafik Perbandingan Keluaran Kestabilan Osilator Referensi
Berdasarkan hasil pengukuran frekuensi keluaran pada table 4.2 dapat
dianalisa dengan regresi linear. Frekuensi keluaran pada teoritis sebagai (Y) dan
frekuensi keluaran pengukuran dianggap sebagai (X).
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dapat ditunjukkan
dibawah ini :
N = 22
∑ Xi = 220.727 X = 10.033
∑ Yi = 220.672 Y = 10.031
∑ Xi2 = 48,720.188
∑ Yi2 = 48,696.132
∑ Xi Yi = 2,214.039
Dengan menggunakan persamaan, maka didapat :
a1 = 22 )()(
XiXiNYiXiXiYiN
Σ−ΣΣΣ−Σ
80
a1 = 2)727,220()188,720.4822()672,220727,220()039,214.222(
−−
xxx
a1 = 0.00000068
a0 = Y - a1 X
a0 = 10.031 - (0.00000068 x 10.033)
a0 = 10.031
Tabel 4.13 Grafik Keluaran Kestabilan Osilator Referensi
Frekuensi Keluaran
Hasil Pengukuran
Frekuensi Keluaran
Secara Teori
No
(miliVolt) (miliVolt) (Volt) (Volt)
Selisih
1 10.0250 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 7.138E-17 2 10.0252 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 6.9601E-17 3 10.0255 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 6.6931E-17 4 10.0250 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 7.138E-17 5 10.0028 10.0000 9.33E-10 9.33024E-10 1.2549E-15 6 10.0250 10.0230 5.693E-11 5.69338E-11 8.2285E-17 7 10.0280 10.0220 7.302E-11 7.30247E-11 5.8343E-17 8 10.0280 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 4.4688E-17 9 10.0190 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 1.2476E-16 10 10.0160 10.0240 4.284E-11 4.28428E-11 1.5145E-16 11 10.0310 10.0250 3.075E-11 3.07521E-11 1.5247E-17 12 10.0330 10.0250 3.075E-11 3.07521E-11 1.7131E-19 13 10.0300 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 2.6894E-17 14 10.0280 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 4.4688E-17 15 10.0240 10.0230 5.693E-11 5.69338E-11 9.2542E-17 16 10.0240 10.0230 5.693E-11 5.69338E-11 9.2542E-17 17 10.0250 10.0230 5.693E-11 5.69338E-11 8.2285E-17 18 10.0270 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 5.3586E-17 19 10.0250 10.0240 4.284E-11 4.28429E-11 2.6894E-17 20 10.0300 10.0240 4.284E-11 1.11206E-10 -6.836E-11 21 10.0220 10.0200 0 2.87148E-08 -2.871E-08 22 10.2080 10.2000 0 0.000100612 -0.0001006
∑ 220.7265 220.6720 1.809E-09 1.87777E-09 -6.836E-11
( )2iX1a0aYi −−( )21 YY −
81
Berdasarkan table 4.13 maka diperoleh nilai Simpangan Baku total,
sebagai berikut :
St = ∑ = 1,809. 10-09( )21 YY −
Sy = 1−N
St = 0,000
Dan galat baku taksiran yaitu :
Sr = ∑ = 1,87777.10-09( )2iX1a0aYi −−
xyS =
2−NSr = 0,000
Besarnya data error rata-rata = n
errorΣ
= 22
10.836,6 11−
= 0,000
Hasil pengukuran kestabilan osilator referensi menunjukkan bahwa
osilator yang telah direalisaikan sudah sesuai dengan hasil perancangan yang
diinginkan yakni bekerja pada frekuensi kerja 10 KHz.
Fungsi pengukuran nilai keluaran frekuensi osilator adalah untuk
mengetahui seberapa bagus frekuensi referensi yang akan masuk ke detektor fasa.
82
4.3 Pengukuran Keseluruhan Sistem dan Analisis
4.3.1 Hasil Pengukuran Blok LED – Phototransistor
4.3.1.1 Hubungan Tengangan Terhadap Jarak Pada Phototransistor
Tabel 4.14 Nilai Respon Penerimaan Sinyal Terhadap
Perubahan Jarak (Tegangan)
No
Jarak Tegangan
Keluaran Teori
Tegangan
Keluaran Hasil
Pengukuran
(Cm) (Volt) (Volt)
1 10.000 21.250 21.350
2 20.000 21.250 21.400
3 30.000 21.250 21.430
4 40.000 21.250 21.400
5 50.000 20.940 21.100
6 60.000 19.780 20.010
7 70.000 15.560 15.740
8 80.000 9.625 9.765
9 90.000 5.281 5.461
10 100.000 3.969 4.249
11 110.000 1.719 1.979
12 120.000 0.887 1.117
13 130.000 0.156 0.356
14 140.000 0.120 0.270
83
Respon Phototransistor
-5.000
0.000
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
10.00 40.00 70.00 100.00 130.00
Jarak (Cm)
Tega
ngan
(mV)
GrafikKeluaranPhototransistor
Gambar 4.24 Grafik Teori Penerimaan Sinyal Terhadap Perubahan Jarak
Pengukuran Keluaran Phototransistor
-5.000
0.000
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
10.00 40.00 70.00 100.00 130.00
Jarak (Cm)
Tega
ngan
Kel
uara
n (V
olt)
GrafikKeluaranPhototransistor
Gambar 4.25 Grafik Perhitungan Penerimaan Sinyal Terhadap
Perubahan Jarak
84
Perbandingan Keluaran Phototransistor
-5.000
0.000
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
10.000 40.000 70.000 100.000 130.000
Jarak (Cm)
Tega
ngan
Kel
uara
n (V
olt)
GrafikKeluaranIsolatorPerhitungan
GrafikKeluaranIsolator Teori
Gambar 4.26 Grafik Keluaran Phototransistor Perhitungan dan Teori
Berdasarkan hasil pengukuran frekuensi keluaran pada table 4.14 dapat
dianalisa dengan regresi linear. Frekuensi keluaran pada teoritis sebagai (Y) dan
frekuensi keluaran pengukuran dianggap sebagai (X).
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dapat ditunjukkan
dibawah ini :
N = 14
∑ Xi = 165.627 X = 11.831
∑ Yi = 163.037 Y = 11.646
∑ Xi2 = 27,432.303
∑ Yi2 = 26,581.063
∑ Xi Yi = 3,045.294
Dengan menggunakan persamaan, maka didapat :
a1 = 22 )()(
XiXiNYiXiXiYiN
Σ−ΣΣΣ−Σ
a1 = 2)627,165()303,432.2714()037,163627,165()294,304514(
−−
xxx
85
a1 = 0.044
a0 = Y - a1 X
a0 = 11.646 - (0.044 x 11.831)
a0 = 11.127 Tabel 4.15 Grafik Keluaran Phototransistor Perhitungan dan Teori
Frekuensi Keluaran
Hasil Pengukuran
Frekuensi Keluaran
Secara Teori
No
(miliVolt) (miliVolt) (Volt) (Volt)
Selisih
1 21.3500 21.2500 0.0001915 8.44057E-05 0.000107122 21.4000 21.2500 0.0001915 8.43654E-05 0.000107163 21.4300 21.2500 0.0001915 8.43413E-05 0.000107184 21.4000 21.2500 0.0001915 8.43654E-05 0.000107165 21.1000 20.9400 0.000183 7.90004E-05 0.000104046 20.0100 19.7800 0.000153 6.0466E-05 9.2532E-057 15.7400 15.5600 6.641E-05 1.40111E-05 5.2399E-058 9.7650 9.6250 4.903E-06 3.72478E-06 1.178E-06 9 5.4610 5.2810 4.536E-06 3.70311E-05 -3.25E-05 10 4.2490 3.9690 1.185E-05 5.39373E-05 -4.209E-05 11 1.9790 1.7190 3.24E-05 9.01494E-05 -5.775E-05 12 1.1170 0.8870 4.256E-05 0.000105862 -6.33E-05 13 0.3560 0.1560 5.263E-05 0.000120705 -6.807E-05 14 0.2700 0.1200 5.316E-05 0.000121414 -6.826E-05
∑ 165.6270 163.0370 0.0013706 0.001023778 0.00034679
( )21 YY ( )2iX1a0aYi −−−
Berdasarkan table 4.15 maka diperoleh nilai Simpangan Baku total,
sebagai berikut :
St = ∑ = 0.0013706 ( )21 YY −
Sy = 1−N
St = 0.0103
86
Dan galat baku taksiran yaitu :
Sr = ∑ = 0.001023778 ( )2iX1a0aYi −−
xyS =
2−NSr = 0.0092
Besarnya data error rata-rata = n
errorΣ
= 14
0.00034679 = 0.00002477
4.3.1.2 Hubungan Tengangan Terhadap Frekuensi Pada Phototransistor
Tabel 4.16 Hasil Pengukuan Respon Penerimaan Sinyal Terhadap
Perubahan Frekuensi
Frekuensi Tegangan Keluaran Hasil Pengukuran
Tegangan Keluaran
Teori No
(KHz) (Vpp) (Vpp)) 1 1.00 17.970 17.870 2 2.00 18.430 18.280 3 3.00 18.150 17.970 4 4.00 18.270 18.120 5 5.00 17.970 17.810 6 6.00 18.040 17.810 7 7.00 17.740 17.560 8 8.00 17.330 17.190 9 9.00 16.900 16.720
10 10.00 16.060 15.780 11 20.00 11.040 10.780 12 30.00 9.010 8.780 13 40.00 7.760 7.560 14 50.00 6.240 6.090 15 60.00 5.961 5.781 16 70.00 5.040 4.840 17 80.00 4.520 4.370 18 90.00 4.080 3.940 19 100.00 3.900 3.750 20 200.00 1.925 1.825
XX
87
Respon Phototransistor
0.000
5.000
10.000
15.000
20.000
1.00 4.00 7.00 10.00 40.00 70.00 100.00
Frekuensi (KHz)
Tega
ngan
(mV) Grafik
PenerimaSinyalTerhadapTegangan
Gambar 4.27 Grafik Teori Respon Penerimaan Sinyal Terhadap Perubahan
Frekuensi
Pengukuran Keluaran Phototransistor
0.000
5.000
10.000
15.000
20.000
1.00 4.00 7.00 10.00 40.00 70.00 100.00
Jarak (Cm)
Tega
ngan
Kel
uara
n (V
olt)
Grafik KeluaranPhototransistor
Gambar 4.28 Grafik Hasil Pengukuan Respon Penerimaan Sinyal Terhadap
Perubahan Frekuensi
88
Perbandingan Keluaran Phototransistor
0.000
5.000
10.000
15.000
20.000
1.000 4.000 7.000 10.000 40.000 70.000 100.000
Frekuensi (KHz)
Tega
ngan
Kel
uara
n (V
olt)
Grafik KeluaranPhototransistorPerhitungan
Grafik KeluaranPhototransistorTeori
Gambar 4.29 Grafik Hasil Perbandingan Pengukuan Dan Teori Penerimaan
Sinyal Terhadap Perubahan Frekuensi
Berdasarkan hasil pengukuran frekuensi keluaran pada table 4.2 dapat
dianalisa dengan regresi linear. Frekuensi keluaran pada teoritis sebagai (Y) dan
frekuensi keluaran pengukuran dianggap sebagai (X).
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dapat ditunjukkan
dibawah ini :
N = 20
∑ Xi = 210.910 X = 10.546
∑ Yi = 208.320 Y = 10.416
∑ Xi2 = 44,483.028
∑ Yi2 = 43,397.222
∑ Xi Yi = 3,396.768
Dengan menggunakan persamaan, maka didapat :
a1 = 22 )()(
XiXiNYiXiXiYiN
Σ−ΣΣΣ−Σ
89
a1 = 2)910,210()028,483.4420()320.208910,210()768,396.320(
−−
xxx
a1 = 0.028
a0 = Y - a1 X
a0 = 10.416- (0.028 x 10.546)
a0 = 10.117
Tabel 4.17 Grafik Hasil Perbandingan Pengukuan Dan Teori Penerimaan
Sinyal Terhadap Perubahan Frekuensi
Frekuensi Keluaran
Hasil Pengukuran
Frekuensi Keluaran
Secara Teori
No
(miliVolt) (miliVolt) (Volt) (Volt)
Selisih
1 17.9700 17.8700 7.058E-05 5.24637E-05 1.8112E-052 18.4300 18.2800 7.763E-05 5.83715E-05 1.9261E-053 18.1500 17.9700 7.227E-05 5.38473E-05 1.8418E-054 18.2700 18.1200 7.484E-05 5.60202E-05 1.8818E-055 17.9700 17.8100 6.957E-05 5.15981E-05 1.7973E-056 18.0400 17.8100 6.957E-05 5.15696E-05 1.8001E-057 17.7400 17.5600 6.546E-05 4.81596E-05 1.7303E-058 17.3300 17.1900 5.961E-05 4.33142E-05 1.6298E-059 16.9000 16.7200 5.258E-05 3.74981E-05 1.5078E-0510 16.0600 15.7800 3.983E-05 2.71172E-05 1.271E-05 11 11.0400 10.7800 1.718E-06 1.22471E-07 1.596E-06 12 9.0100 8.7800 4.748E-07 2.53574E-06 -2.061E-06 13 7.7600 7.5600 3.645E-06 7.71121E-06 -4.067E-06 14 6.2400 6.0900 1.142E-05 1.76715E-05 -6.253E-06 15 5.9610 5.7810 0.000000 0.000000 0.000000 16 5.0400 4.8400 0.000000 0.000000 0.000000 17 4.5200 4.3700 0.000000 0.000000 0.000000 18 4.0800 3.9400 0.000000 0.000000 0.000000 19 3.9000 3.7500 0.000000 0.000000 0.000000 20 1.9250 1.8250 0.000000 0.000000 0.000000
∑ 210.9100 208.3200 0.0006692 0.000508 0.00016119
( )2iX1a0aYi −−( )21 YY −
90
Berdasarkan table 4.17 maka diperoleh nilai Simpangan Baku total,
sebagai berikut :
St = ∑ = 0.0006692 ( )21 YY −
Sy = 1−N
St = 0.0059
Dan galat baku taksiran yaitu :
Sr = ∑ = 0.000508 ( )2iX1a0aYi −−
xyS =
2−NSr = 0.0053
Besarnya data error rata-rata = n
errorΣ
= 20
0.00016119 = 0.000008
4.3.2 Analisis Keseluruhan Sistem
Setelah dilakukan pengukuran dan dibandingkan dengan hasil realisasi
alat, maka alat yang telah direalisasikan dapat berjalan dengan baik pada blok
pemancarnya. Pengujian redaman dan numerical aperture tidak dapat dilakukan
karena pada penerima tidak bisa mendeteksi adanya sinyal informasi yang
disampaikan oleh rangkaian pemancar. Hal ini terjadi karena pada rangkaian
pemancar, blok rangkaian LED driver ternyata tidak sesuai dengan keluaranan
dari modulator. Sedangkan pada rangkaian penerima secara keseluruhan, blok
rangkaian penguat op-amp, LPF 95 KHz, LPF 15 KHz serta penguat audio dapat
bekerja dengan baik. Akan tetapi, pada blok rangkaian demodulator keluaranan
sinyal yang dihasilkan banyak terjadi noise.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil perancangan
dan setelah dilakukan pembahasan maka dapat disimpulkan :
1. Berdasarkan hasil pengukuran tiap blok menunjukan bahwa keluaran
dari penguat sinyal audio tape recorder sesuai dengan perancangan,
hal ini dapat dilihat dari besarnya penguatan sinyal keluaran sebesar
6 kali.
2. Pada hasil keluaran LPF menunjukkan bahwa LPF 15 KHx Tx-Rx
maupun LPF 95 KHz Rx mengalami pergeseran frekuensi cut off (
LPF 15 KHz Tx : 14,92 KHz, LPF 15 KHz Rx : 15,02 KHz dan LPF
95 KHz : 95,02 KHz). Hal ini disebabkan karena penggantian nilai
beberapa kapasitor yang tidah sesuai dengan hasil perancangan.
3. Pada bagian penerima perubahan frekuensi keluaran dari filter LPF
95 KHz telah sesuai dengan perancangan (dibawah 95 KHz).
4. Penguat audio yang dirancang bekerja sesuai dengan teori apabila
frekuensi pada keluaran LPF adalah 15 KHz.
5. Pada system modulasi FM-PLL yang digunakan bekerja pada
bandwidth (BWFM = 30 KHz), frekuensi pemodulasi yang digunakan
(fm = 15 KHz ) dan frekuensi referensinya (fR = 10 KHz).
92
6. Secara keseluruhan system yang dirancang dapat bekerja sesuai
dengan perancangan, hal tersebut dapat dilihat dari keluarana akhir
pada penguat audio mampu membuat speaker menghasilkan
informasi sesuai dengan masukan dari sinyal audio yang berasal dari
tape recorder.
5.2 Saran
Pada perancangan sistem komunikasi optik ini dapat dikembangkan dalam
berbagai aplikasi, seperti digunakan sebagai sistem komunikasi data dengan
kecepatan tinggi mengingat sistem yang digunakan adalah sistem perpindahan
informasi dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya. Selain itu alat
ini dapat dikembangkan sebagai media transmisi video, data, dan informasi lain
mengingat Bandwith sistem ini sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA
1. R J Maddock, D M Calcutt. Electronic for Enginering, second edition.
Longman Scientific & Technical, Singapore, 1994.
2. Robert L. Boylestad. Introductory Circuit Analysis, eighth edition.
Prentice-Hall International, Inc, New Jersey, 1994.
3. Robert L. Boylestad, Louis Nashelsky. Electronic Devices And Circuit
Theory, fifth edition, New Delhi, 1994.
4. G H Nachbar. Rangkaian Elektronika Populer. PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 1998.
5. William Stalling. Data & Computer Communication, 6th Edition. Pearson
Education Asia Pte.Ltd, 2000.
6. Wasito S. Teknik Ukur dan Peranti Ukur Elektronik. PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 1988.
7. Robert F. Coughlin. Penguat Operasi dan Rangkaian Terpadu Linear.
Erlangga, Jakarta, 1983.
8. Borella, M.,et al. Optical Components For Lightwave Network.
Proceedings of the IEEE. August 1997.
9. Freeman,R. Telecommunication Transmition Handbook. New York:
Wiley, 1991.
10. Wiliam The Steling. Operational Amplifier With Linear Integrated Circuit.
Prentice-Hall International, Inc, New Jersey, 1982.
11. http://www.National.com
12. http://www.On-Semi.com
93
L - 1
Sinyal Pengukuran Penguat Tx
Sinyal Sinusoidal Masukan Penguat Rx
L - 1
Gambar Sinyal Keluaran Penguat Rx yang Terpotong
Perbandingan Sinyal Masukan dan Keluaran LPF 15 KHz Tx
L - 1
Perbandingan Sinyal Masukan dan Keluaran LPF 15 KHz Rx
Masukan Sinyal Generator untuk LPF 95 KHz
L - 1
Keluaran Sinyal LPF 95 KHz pada saat Frekuensi cut off-nya
Sinyal Hasil Pengukuran Penguat Audio
L - 1
Sinyal Hasil Pengukuran PLL
Sinyal Hasil Pengukuran Osilator Referensi
RANGKAIAN PEMANCAR L -2
LM741
BC549
6,8 KRl
120Ohm
10mikro, 16V
Vcc
Vcc
VccVcc
-
+
1
765432
8 9
11
1
12
13
14
15
16
10
MC1
4046
B
Ra
Rb1 2 3 4 5 6 7 8 9
C4'
C2'C 1
'
C3'
X-Tal
-
+ -
+R1
R2R3
R4
R8 R7
C’
C 2
C 3
-
+
R5
C 1
R6
VCO outke LEDDriv er
Dari LPF 15KHz
KeteranganModulator:Ra = 100 K OhmRb = 20 K OhmR1 = R2 = R3 = R4 = 10K OhmR5 = 50 K OhmR6 = 140 OhmR7 = R8 = 10 K OhmC1 = 10 mikro FC2 = 2,2 nFC3 = 1,1 nFC1 ‘ = 33 pFC2’ = 60 pFC3' = 10 mikroFC4; = 100 nFTC 5082MC 14046 B
R2 LM74
1
LM741
LM741
R4
R3
R6
R5
R1 C2'’
’
C 1'
C 2'
C1'’
C2'’
C1'’’
++
+
-
--
LM741
+
-Ri
Rf
Rg
Ci
CgVin
dariTapeRecorder
Vout ke LPF 15KHz
Keterangan:Rf = 51
ohmRi = 10 KohmCi = 10 mikroF, 25
VRg = 100 KohmCg = 1 mikroF, 16
V
Keterangan LPF 15KHz:R1= R2 = R3 = R4 = R5= R6 = 10 K OhmC1' = 1,097 nFC2' = 1,024 nFC1'’ = 1,499 nFC2'’ = 749 pFC1'’’ = 4,097 nFC2'’’ = 275 pF
RANGKAIAN PENERIMA L - 3
R2LM
741
Dari DemodulatorPLL
LM74
1
LM74
1R4
R3
R6R5
R1
KePenguatA
udio
C2'’’
C1'
C2'
C1'
’
C2'’
C1'’’
++
+ -
--
R2 LM74
1
LM741
LM741
R4
R3
R6
R5
R1 C2'’
’
C1'
C2'
C1'’
C2'’
C1'’’
++
+
-
--
1
7
6
5
4
3
2
8 9
11 112
13
14
15
16
10
MC
1404
6B
R7
R4R3
R6
R5
Ra
Rb
C3
C1C2
Vcc
Dari LPF 95 KHz
Keterangan Demodulator:MC 14 046 BRa = 100 K Ohm C1 = 1 nFRb = 20 K Ohm C2 = 1,5 nFR3 = R4 = 10 K OhmR5 = 2 K OhmR6 = 1,5 K OhmR7 = 56 K Ohm
-
+
Ke LPF 15 KHz
RLVout kePreAmplifier
Vcc
Keterangan:Phototransistor
L14G3Rl = 100 Ohm
LM741
+
-Ri
Rf
Rg
Ci
CgVin dari
Phototransistor
Vout ke LPF 95 KHz
Keterangan Penguat Op Amp :Rf = 10 M ohmRi = 10 K ohm
Ci = 10 mikroF, 25 VRg = 100 K ohmCg = 1 mikroF, 16 V
TBA820M
C2 C6
C5
C1
Rf R2R1
Speaker
Keterangan :R1 = 10 K OhmR2 = 1 OhmRf = 120 OhmC1 = 100 mikroF, 6 VC2 = 100 mikroF,15 VC3 = 0,22 mikroFC4 = 0,1 mikroFC5 = 220 mikroF,15 VC5 = 47 mikroF, 10 VCb = 220 pF atau 680 pF
Vcc
Vin
Gnd
Cb
C4
C3
Dari PenguatOp Amp
Ke Demodulator
Keterangan LPF 15 KHz:R1= R2 = R3 = R4 = R5 = R6 = 10K OhmC1' = 1,097 nFC2' = 1,024 nFC1'’ = 1,499 nFC2'’ = 749 pFC1'’’ = 4,097 nFC2'’’ = 275 pF
Keterangan LPF 95 KHz:R1= R2 = R3 = R4 = R5 = R6 =12K OhmC1' = 139 pFC2' = 1m348 pFC1'’ = 197 pFC2'’ = 98,6 pFC1'’’ = 539 pFC2'’’ =36 pF
MOTOROLA CMOS LOGIC DATA1
MC14046B
The MC14046B phase locked loop contains two phase comparators, avoltage–controlled oscillator (VCO), source follower, and zener diode. Thecomparators have two common signal inputs, PCAin and PCBin. Input PCAincan be used directly coupled to large voltage signals, or indirectly coupled(with a series capacitor) to small voltage signals. The self–bias circuitadjusts small voltage signals in the linear region of the amplifier. Phasecomparator 1 (an exclusive OR gate) provides a digital error signal PC1out,and maintains 90° phase shift at the center frequency between PCAin andPCBin signals (both at 50% duty cycle). Phase comparator 2 (with leadingedge sensing logic) provides digital error signals, PC2out and LD, andmaintains a 0° phase shift between PCAin and PCBin signals (duty cycle isimmaterial). The linear VCO produces an output signal VCOout whosefrequency is determined by the voltage of input VCOin and the capacitor andresistors connected to pins C1A, C1B, R1, and R2. The source–followeroutput SFout with an external resistor is used where the VCOin signal isneeded but no loading can be tolerated. The inhibit input Inh, when high,disables the VCO and source follower to minimize standby powerconsumption. The zener diode can be used to assist in power supplyregulation.
Applications include FM and FSK modulation and demodulation, fre-quency synthesis and multiplication, frequency discrimination, tone decod-ing, data synchronization and conditioning, voltage–to–frequencyconversion and motor speed control.
• Buffered Outputs Compatible with MHTL and Low–Power TTL• Diode Protection on All Inputs• Supply Voltage Range = 3.0 to 18 V• Pin–for–Pin Replacement for CD4046B• Phase Comparator 1 is an Exclusive Or Gate and is Duty Cycle Limited• Phase Comparator 2 switches on Rising Edges and is not Duty Cycle
Limited
BLOCK DIAGRAM
PCAin
PCBin
VCOin
INH
14
3
9
5
VDD = PIN 16VSS = PIN 8
2 PC1out
13 PC2out1 LD
4 VCOout11 R112 R26 C1A7 C1B
10 SFout15 ZENERVSS
SELF BIASCIRCUIT
PHASECOMPARATOR 1
PHASECOMPARATOR 2
VOLTAGECONTROLLEDOSCILLATOR
(VCO)
SOURCE FOLLOWER
SEMICONDUCTOR TECHNICAL DATA
1 REV 4 Motorola, Inc. 1997
10/97
L SUFFIXCERAMICCASE 620
ORDERING INFORMATIONMC14XXXBCP PlasticMC14XXXBCL CeramicMC14XXXBDW SOIC
TA = – 55° to 125°C for all packages.
P SUFFIXPLASTICCASE 648
DW SUFFIXSOIC
CASE 751G
PIN ASSIGNMENT
13
14
15
16
9
10
11
125
4
3
2
1
8
7
6
R2
PC2out
PCAin
ZENER
VDD
VCOin
SFout
R1
VCOout
PCBin
PC1out
LD
VSS
C1B
C1A
INH
MOTOROLA CMOS LOGIC DATAMC14046B2
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
MAXIMUM RATINGS* (Voltages Referenced to VSS)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Rating ÎÎÎÎÎÎÎÎ
Symbol ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Value ÎÎÎÎÎÎ
Unit
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
DC Supply Voltage ÎÎÎÎÎÎÎÎ
VDD ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 0.5 to + 18 ÎÎÎÎÎÎ
Vdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Input Voltage, All Inputs ÎÎÎÎÎÎÎÎ
Vin ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 0.5 to VDD + 0.5ÎÎÎÎÎÎ
Vdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
DC Input Current, per Pin ÎÎÎÎÎÎÎÎ
Iin ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
± 10 ÎÎÎÎÎÎ
mAdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Power Dissipation, per Package† ÎÎÎÎÎÎÎÎ
PD ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
500 ÎÎÎÎÎÎ
mW
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Operating Temperature Range ÎÎÎÎÎÎÎÎ
TA ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 55 to + 125 ÎÎÎÎÎÎ
C
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Storage Temperature Range ÎÎÎÎÎÎÎÎ
Tstg ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 65 to + 150 ÎÎÎÎÎÎ
C
* Maximum Ratings are those values beyond which damage to the device may occur.†Temperature Derating:
Plastic “P and D/DW” Packages: – 7.0 mW/C From 65C To 125CCeramic “L” Packages: – 12 mW/C From 100C To 125C
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ELECTRICAL CHARACTERISTICS (Voltages Referenced to VSS)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎCh i i
ÎÎÎÎÎÎS b l
ÎÎÎÎÎÎ
VDDÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 55C ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
25C ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
125C ÎÎÎÎÎÎU iÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎCharacteristic ÎÎÎ
ÎÎÎSymbolÎÎÎÎÎÎ
DDVdcÎÎÎÎÎÎÎÎ
Min ÎÎÎÎÎÎ
MaxÎÎÎÎÎÎ
MinÎÎÎÎÎÎÎÎ
Typ ÎÎÎÎÎÎ
MaxÎÎÎÎÎÎÎÎ
Min ÎÎÎÎÎÎ
Max ÎÎÎÎÎÎ
Unit
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Output Voltage “0” LevelVin = VDD or 0
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
VOLÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.050.050.05
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
000
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.050.050.05
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.050.050.05
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Vdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
“1” LevelVin = 0 or VDD
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
VOHÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
4.959.9514.95
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
4.959.9514.95
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
4.959.9514.95
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Vdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Input Voltage # “0” Level(VO = 4.5 or 0.5 Vdc)(VO = 9.0 or 1.0 Vdc)(VO = 13.5 or 1.5 Vdc)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
VILÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1.53.04.0
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
2.254.506.75
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1.53.04.0
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1.53.04.0
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Vdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
(VO = 0.5 or 4.5 Vdc) “1” Level(VO = 1.0 or 9.0 Vdc)(VO = 1.5 or 13.5 Vdc)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
VIHÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
3.57.011
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
3.57.011
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
2.755.508.25
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
3.57.011
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Vdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Output Drive Current(VOH = 2.5 Vdc) Source(VOH = 4.6 Vdc)(VOH = 9.5 Vdc)(VOH = 13.5 Vdc)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
IOHÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.05.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 1.2– 0.25– 0.62– 1.8
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
————
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 1.0– 0.2– 0.5– 1.5
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 1.7– 0.36– 0.9– 3.5
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
————
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
– 0.7– 0.14– 0.35– 1.1
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
————
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
mAdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
(VOL = 0.4 Vdc) Sink(VOL = 0.5 Vdc)(VOL = 1.5 Vdc)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
IOLÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.641.64.2
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.511.33.4
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.882.258.8
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.360.92.4
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
mAdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎInput Current
ÎÎÎÎÎÎIinÎÎÎÎÎÎ15ÎÎÎÎÎÎÎΗ
ÎÎÎÎÎα 0.1ÎÎÎÎÎΗÎÎÎÎÎÎÎα0.00001
ÎÎÎÎÎα 0.1ÎÎÎÎÎÎÎΗ
ÎÎÎÎÎα 1.0ÎÎÎÎÎεAdcÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎInput Capacitance
ÎÎÎÎÎÎ
CinÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.0ÎÎÎÎÎÎ
7.5ÎÎÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎ
pFÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Quiescent Current(Per Package) Inh = PCAin = VDD,Zener = VCOin = 0 V, PCBin = VDDor 0 V, Iout = 0 µA
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
IDDÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01020
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.0050.0100.015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01020
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
150300600
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
µAdc
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Total Supply Current†(Inh = “0”, fo = 10 kHz, CL = 50 pF,R1 = 1.0 MΩ, R2 = RSF = ∞,and 50% Duty Cycle)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
IT ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
IT = (1.46 µA/kHz) f + IDDIT = (2.91 µA/kHz) f + IDDIT = (4.37 µA/kHz) f + IDD
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
mAdc
#Noise immunity specified for worst–case input combination. Noise Margin for both “1” and “0” level = 1.0 Vdc min @ VDD = 5.0 Vdc
2.0 Vdc min @ VDD = 10 Vdc2.5 Vdc min @ VDD = 15 Vdc
†To Calculate Total Current in General:
IT 2.2 x VDD + 1 x 10–3 (CL + 9) VDD f +VCOin – 1.65 +
VDD – 1.35 3/4
R1 R2
VCOin – 1.65 3/4+ 1.6 x
where: IT in µA, CL in pF, VCOin, VDD in Vdc, f in kHz, andR1, R2, RSF in MΩ, CL on VCOout.
RSF
1 x 10–1 VDD2100% Duty Cycle of PCAin
100+ IQ
MOTOROLA CMOS LOGIC DATA3
MC14046B
ELECTRICAL CHARACTERISTICS* (CL = 50 pF, TA = 25°C)ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎCh i i
ÎÎÎÎÎÎÎÎS b l
ÎÎÎÎÎÎÎÎVDD
ÎÎÎÎÎÎÎÎ
MinimumÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎT i l
ÎÎÎÎÎÎÎÎ
Maximum ÎÎÎÎÎÎU iÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎCharacteristic ÎÎÎÎ
ÎÎÎÎSymbolÎÎÎÎÎÎÎÎ
VDDVdc ÎÎÎÎÎÎÎÎ
DeviceÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Typical ÎÎÎÎÎÎÎÎ
Device ÎÎÎÎÎÎ
Units
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Output Rise TimetTLH = (3.0 ns/pF) CL + 30 nstTLH = (1.5 ns/pF) CL + 15 nstTLH = (1.1 ns/pF) CL + 10 ns
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
tTLHÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1809065
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
350150110
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ns
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Output Fall TimetTHL = (1.5 ns/pF) CL + 25 nstTHL = (0.75 ns/pF) CL + 12.5 nstTHL = (0.55 ns/pF) CL + 9.5 ns
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
tTHLÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1005037
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1757555
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ns
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
PHASE COMPARATORS 1 and 2
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Input Resistance — PCAin ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Rin ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1.00.20.1
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
2.00.40.2
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
MΩ
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
— PCBinÎÎÎÎÎÎÎÎ
RinÎÎÎÎÎÎÎÎ
15ÎÎÎÎÎÎÎÎ
150ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1500ÎÎÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎ
MΩÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Minimum Input SensitivityAC Coupled — PCAinC series = 1000 pF, f = 50 kHz
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
VinÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
200400700
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
3006001050
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
mV p–p
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
DC Coupled — PCAin, PCBin
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5 to 15ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
See Noise ImmunityÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎVOLTAGE CONTROLLED OSCILLATOR (VCO)ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Maximum Frequency(VCOin = VDD, C1 = 50 pFR1 = 5.0 kΩ, and R2 = ∞)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
fmaxÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.51.01.4
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.71.41.9
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
MHz
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Temperature — Frequency Stability(R2 = ∞ )
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.120.040.015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
%/C
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Linearity (R2 = ∞ )(VCOin = 2.5 V ± 0.3 V, R1 > 10 kΩ)(VCOin = 5.0 V ± 2.5 V, R1 > 400 kΩ)(VCOin = 7.5 V ± 5.0 V, R1 ≥ 1000 kΩ)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1.01.01.0
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
%
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Output Duty Cycle ÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎÎÎ
5 to 15ÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
50 ÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎ
%
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Input Resistance — VCOin ÎÎÎÎÎÎÎÎ
Rin ÎÎÎÎÎÎÎÎ
15 ÎÎÎÎÎÎÎÎ
150ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1500 ÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎ
MΩÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
SOURCE–FOLLOWER
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Offset Voltage(VCOin minus SFout, RSF > 500 kΩ)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
1.651.651.65
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
2.22.22.2
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
V
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Linearity(VCOin = 2.5 V ± 0.3 V, RSF > 50 kΩ)(VCOin = 5.0 V ± 2.5 V, RSF > 50 kΩ)(VCOin = 7.5 V ± 5.0 V, RSF > 50 kΩ)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
—ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
5.01015
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
0.10.60.8
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
———
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
%
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ZENER DIODEÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Zener Voltage (Iz = 50 µA) ÎÎÎÎÎÎÎÎ
VZÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎÎÎ
6.7ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
7.0 ÎÎÎÎÎÎÎÎ
7.3 ÎÎÎÎÎÎ
VÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Dynamic Resistance (Iz = 1.0 mA) ÎÎÎÎÎÎÎÎ
RZÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
100 ÎÎÎÎÎÎÎÎ
— ÎÎÎÎÎÎ
Ω
* The formula given is for the typical characteristics only.
MOTOROLA CMOS LOGIC DATAMC14046B4
Figure 1. Phase Comparators State Diagrams
PHASE COMPARATOR 1
Input Stage
PCAin
X X
PCBin
00 01
11 10
PC1out 0 1
PHASE COMPARATOR 2
Input Stage
PCAin
X X
PCBin
PC2out 0 13–State
Output Disconnected
LD(Lock Detect)
0 01
Refer to Waveforms in Figure 3.
00
01 10
11
00
10 01
11
00
01 10
11
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Characteristic ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Using Phase Comparator 1 ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Using Phase Comparator 2
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
No signal on input PCAin. ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
VCO in PLL system adjusts to centerfrequency (f0).
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
VCO in PLL system adjusts to minimumfrequency (fmin).
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Phase angle between PCAin and PCBin. ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
90° at center frequency (f0), approaching 0and 180° at ends of lock range (2fL)
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Always 0 in lock (positive rising edges).
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Locks on harmonics of center frequency.
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Yes
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
No
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Signal input noise rejection. ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
High ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Low
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Lock frequency range (2fL). ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
The frequency range of the input signal on which the loop will stay locked if it wasinitially in lock; 2fL = full VCO frequency range = fmax – fmin.
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Capture frequency range (2fC). ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
The frequency range of the input signal on which the loop will lock if it was initiallyout of lock.
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Depends on low–pass filter characteristics(see Figure 3). fC fL
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
fC = fL
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Center frequency (f0).
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
The frequency of VCOout, when VCOin = 1/2 VDD
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
VCO output frequency (f).
Note: These equations are intended to bea design guide. Since calculated componentvalues may be in error by as much as afactor of 4, laboratory experimentation maybe required for fixed designs. Part to partfrequency variation with identical passivecomponents is typically less than ± 20%.
ÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎÎ
Where: 10K R1 1 M10K R2 1 M100pF C1 .01 µF
Figure 2. Design Information
+ fmin
fmin = (VCO input = VSS)R2(C1 + 32 pF)
1
fmax =R1(C1 + 32 pF)
1(VCO input = VDD)
MOTOROLA CMOS LOGIC DATA5
MC14046B
Typical Low–Pass Filters
NOTE: Sometimes R3 is split into two series resistors each R3 ÷ 2. A capacitor CC is then placed from the midpoint to ground. The value forCC should be such that the corner frequency of this network does not significantly affect ωn. In Figure B, the ratio of R3 to R4 sets thedamping, R4 (0.1)(R3) for optimum results.
Figure 3. General Phase–Locked Loop Connections and Waveforms
Waveforms
Note: for further information, see: (1) F. Gardner, “Phase–Lock Techniques”, John Wiley and Son, New York, 1966. (2) G. S. Moschytz, “Miniature RC Filters Using Phase–Locked Loop”, BSTJ, May, 1965. (3) Garth Nash, “Phase–Lock Loop Design Fundamentals”, AN–535, Motorola Inc. (4) A. B. Przedpelski, “Phase–Locked Loop Design Articles”, AR254, reprinted by Motorola Inc.
PCAin@ FREQUENCY f′
PCBin
14
3PHASE
COMPARATOR
EXTERNALLOW–PASS
FILTER
VCO2 OR 13
PC1outOR
PC2out
VCOin
9
9 10
4
EXTERNAL÷ N
COUNTER
R1 R2
11 12 6 7CIA CIB
CI
SFout
RSF
VCOout@ FREQUENCY Nf′ = f
(a)INPUT
R3OUTPUT
C22fC 1
2 fLR3 C2
(a)INPUT
R3OUTPUT
R4
C2
Typically:
R4 C2 6N
fmax– N
2 f
(R3 3, 000) C2 100Nffmax2
– R4 C2
∆ f = fmax – fmin
Definitions: N = Total division ratio in feedback loopKφ = VDD/π for Phase Comparator 1Kφ = VDD/4 π for Phase Comparator 2
KVCO 2 fVCOVDD – 2 V
2 fr10
for a typical design ωn (at phase detector input)
ζ 0.707
LOW–PASS FILTER
Filter A Filter B
n KKVCONR3C2
Nn
2KKVCO
F(s) 1R3C2S 1
n KKVCO
NC2(R3 R4)
0.5 n (R3C2N
KKVCO)
F(s) R3C2S 1
S(R3C2 R4C2) 1
PCAin
PCBin
PC1out
VCOin
VDD
VSS
VOH
VOLVOH
VOLVOH
VOL
PCAin
PCBin
PC2out
VCOin
LD
VDD
VSS
VOH
VOLVOH
VOLVOH
VOL
VOL
VOH
Phase Comparator 1 Phase Comparator 2
SOURCEFOLLOWER
MOTOROLA CMOS LOGIC DATAMC14046B6
OUTLINE DIMENSIONS
P SUFFIXPLASTIC DIP PACKAGE
CASE 648–08ISSUE R
NOTES:1. DIMENSIONING AND TOLERANCING PER ANSI
Y14.5M, 1982.2. CONTROLLING DIMENSION: INCH.3. DIMENSION L TO CENTER OF LEADS WHEN
FORMED PARALLEL.4. DIMENSION B DOES NOT INCLUDE MOLD FLASH.5. ROUNDED CORNERS OPTIONAL.
–A–
B
F C
S
HG
D
J
L
M
16 PL
SEATING
1 8
916
K
PLANE–T–
MAM0.25 (0.010) T
DIM MIN MAX MIN MAXMILLIMETERSINCHES
A 0.740 0.770 18.80 19.55B 0.250 0.270 6.35 6.85C 0.145 0.175 3.69 4.44D 0.015 0.021 0.39 0.53F 0.040 0.70 1.02 1.77G 0.100 BSC 2.54 BSCH 0.050 BSC 1.27 BSCJ 0.008 0.015 0.21 0.38K 0.110 0.130 2.80 3.30L 0.295 0.305 7.50 7.74M 0 10 0 10 S 0.020 0.040 0.51 1.01
L SUFFIXCERAMIC DIP PACKAGE
CASE 620–10ISSUE V
NOTES:1. DIMENSIONING AND TOLERANCING PER
ANSI Y14.5M, 1982.2. CONTROLLING DIMENSION: INCH.3. DIMENSION L TO CENTER OF LEAD WHEN
FORMED PARALLEL.4. DIMENSION F MAY NARROW TO 0.76 (0.030)
WHERE THE LEAD ENTERS THE CERAMICBODY.
–A–
–B–
–T–
F
E
G
N K
C
SEATINGPLANE
16 PLD
SAM0.25 (0.010) T
16 PLJSBM0.25 (0.010) T
M
L
DIM MIN MAX MIN MAXMILLIMETERSINCHES
A 0.750 0.785 19.05 19.93B 0.240 0.295 6.10 7.49C ––– 0.200 ––– 5.08D 0.015 0.020 0.39 0.50E 0.050 BSC 1.27 BSCF 0.055 0.065 1.40 1.65G 0.100 BSC 2.54 BSCH 0.008 0.015 0.21 0.38K 0.125 0.170 3.18 4.31L 0.300 BSC 7.62 BSCM 0 15 0 15 N 0.020 0.040 0.51 1.01
16 9
1 8
MOTOROLA CMOS LOGIC DATA7
MC14046B
OUTLINE DIMENSIONS
DW SUFFIXPLASTIC SOIC WIDE PACKAGE
CASE 751G–03ISSUE B
D
14X
B16X
SEATINGPLANE
SAM0.25 B ST
16 9
81
hX
45
MB
M0.
25
H8X
E
B
A
eTA
1
A
L
C
NOTES:1. DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS.2. INTERPRET DIMENSIONS AND TOLERANCES
PER ASME Y14.5M, 1994.3. DIMENSIONS D AND E DO NOT INLCUDE MOLD
PROTRUSION.4. MAXIMUM MOLD PROTRUSION 0.15 PER SIDE.5. DIMENSION B DOES NOT INCLUDE DAMBAR
PROTRUSION. ALLOWABLE DAMBARPROTRUSION SHALL BE 0.13 TOTAL IN EXCESSOF THE B DIMENSION AT MAXIMUM MATERIALCONDITION.
DIM MIN MAXMILLIMETERS
A 2.35 2.65A1 0.10 0.25B 0.35 0.49C 0.23 0.32D 10.15 10.45E 7.40 7.60e 1.27 BSCH 10.05 10.55h 0.25 0.75L 0.50 0.90 0 7
Motorola reserves the right to make changes without further notice to any products herein. Motorola makes no warranty, representation or guarantee regardingthe suitability of its products for any particular purpose, nor does Motorola assume any liability arising out of the application or use of any product or circuit, andspecifically disclaims any and all liability, including without limitation consequential or incidental damages. “Typical” parameters which may be provided in Motoroladata sheets and/or specifications can and do vary in different applications and actual performance may vary over time. All operating parameters, including “Typicals”must be validated for each customer application by customer’s technical experts. Motorola does not convey any license under its patent rights nor the rights ofothers. Motorola products are not designed, intended, or authorized for use as components in systems intended for surgical implant into the body, or otherapplications intended to support or sustain life, or for any other application in which the failure of the Motorola product could create a situation where personal injuryor death may occur. Should Buyer purchase or use Motorola products for any such unintended or unauthorized application, Buyer shall indemnify and hold Motorolaand its officers, employees, subsidiaries, affiliates, and distributors harmless against all claims, costs, damages, and expenses, and reasonable attorney feesarising out of, directly or indirectly, any claim of personal injury or death associated with such unintended or unauthorized use, even if such claim alleges thatMotorola was negligent regarding the design or manufacture of the part. Motorola and are registered trademarks of Motorola, Inc. Motorola, Inc. is an EqualOpportunity/Affirmative Action Employer.
MC14046B/D◊
Mfax is a trademark of Motorola, Inc.How to reach us:USA/EUROPE/Locations Not Listed : Motorola Literature Distribution; JAPAN : Nippon Motorola Ltd.: SPD, Strategic Planning Office, 4–32–1,P.O. Box 5405, Denver, Colorado 80217. 1–303–675–2140 or 1–800–441–2447 Nishi–Gotanda, Shinagawa–ku, Tokyo 141, Japan. 81–3–5487–8488
Customer Focus Center: 1–800–521–6274
Mfax : [email protected] – TOUCHTONE 1–602–244–6609 ASIA/PACIFIC : Motorola Semiconductors H.K. Ltd.; 8B Tai Ping Industrial Park,Motorola Fax Back System – US & Canada ONLY 1–800–774–1848 51 Ting Kok Road, Tai Po, N.T., Hong Kong. 852–26629298
– http://sps.motorola.com/mfax/HOME PAGE: http://motorola.com/sps/
TBA820M
1.2W AUDIO AMPLIFIER
DESCRIPTIONThe TBA820M is a monolithic integrated audioamplifier in a 8 lead dual in-line plastic package. Itis intended for use as low frequency class B poweramplifier with wide range of supply voltage: 3 to16V, in portable radios, cassette recorders andplayers etc. Main features are: minimum workingsupply voltage of 3V, low quiescent current, lownumber of external components, good ripple rejec-tion, no cross-over distortion, low power dissipa-tion.Output power: Po = 2W at 12V/8Ω, 1.6W at 9V/4Ωand 1.2W at 9V/8Ω.
June 1988
Minidip
ORDERING NUMBER: TBA820M
Symbol Parameter Value Unit
Vs Supply voltage 16 V
Io Output peak current 1.5 A
Ptot Power dissipation at Tamb = 50°C 1 W
Tstg, Tj Storage and junction temperature -40 to 150 °C
ABSOLUTE MAXIMUM RATINGS
TEST AND APPLICATION CIRCUITS
Figure 1. Circuit diagramwith load connectedto thesupply voltage
Figure 2. Circuit diagramwith load connectedto ground
* Capacitor C6 must be used when high rip-ple rejection is requested.
1/6
Symbol Parameter Value Unit
Rth-j-amb Thermal resistance junction-ambient max 100 °C/W
THERMAL DATA
2/6
PIN CONNECTION (top view)
SCHEMATIC DIAGRAM
TBA820M
Symbol Parameter Test conditions Min. Typ. Max. Unit
Vs Supply voltage 3 16 V
Vo Quiescent output voltage (pin 5) 4 4.5 5 V
Id Quiescent drain current 4 12 mA
Ib Bias current (pin 3) 0.1 µA
Po Output power d = 10%Rf = 120ΩVs = 12VVs = 9VVs = 9VVs = 6VVs = 3.5V
f = 1 kHz
RL = 8ΩRL = 4ΩRL = 8ΩRL = 4ΩRL = 4Ω
0.9
21.61.20.750.25
WWWWW
Ri Input resistance (pin 3) f = 1 kHz 5 MΩ
B Frequency response (-3 dB) RL = 8ΩC5 = 1000 µFRf = 120Ω
CB = 680 pF 25 to 7,000Hz
CB = 220 pF 25 to 20,000
d Distortion Po = 500 mWRL = 8Ωf = 1 kHz
Rf = 33Ω 0.8%
Rf = 120Ω 0.4
Gv Voltage gain (open loop) f = 1 kHz RL = 8Ω 75 dB
Gv Voltage gain (closed loop) RL = 8Ω Rf = 33Ω 45dB
f = 1 kHz Rf = 120Ω 34
eN Input noise voltage (*) 3 µV
iN Input noise current (*) 0.4 nA
S + NN
Signal to noise ratio (*) Po = 1.2WRL = 8ΩGv = 34 dB
R1 = 10KΩ 80dB
R1 = 50 kΩ 70
SVR Supply voltage rejection(test circuit of fig. 2)
RL = 8Ωf(ripple) = 100 HzC6 = 47 µFRf = 120Ω 42 dB
ELECTRICAL CHARACTERISTICS (Refer to the test circuits Vs = 9V, Tamb = 25 °C unless otherwisespecified)
(*) B = 22 Hz to 22 KHz
3/6
TBA820M
4/6
Figure 3. Output power vs.supply voltage
Figure 4. Harmonic distortionvs. output power
Figure 5. Power dissipationand efficiency vs. outputpower
Figure 6. Maximum powerdiss ipat ion (s ine waveoperation)
Figure 7. Suggested value ofCB vs. R f
Figure 8. Frequency res-ponse
Figure 9. Harmonic distortionvs. frequency
Figure 10. Supply voltagerejection (Fig. 2 circuit)
Figure 11. Quiescent currentvs. supply voltage
TBA820M
DIM.mm inch
MIN. TYP. MAX. MIN. TYP. MAX.
A 3.32 0.131
a1 0.51 0.020
B 1.15 1.65 0.045 0.065
b 0.356 0.55 0.014 0.022
b1 0.204 0.304 0.008 0.012
D 10.92 0.430
E 7.95 9.75 0.313 0.384
e 2.54 0.100
e3 7.62 0.300
e4 7.62 0.300
F 6.6 0.260
I 5.08 0.200
L 3.18 3.81 0.125 0.150
Z 1.52 0.060
MINIDIP PACKAGE MECHANICAL DATA
5/6
TBA820M
6/6
Information furnished is believed to be accurate and reliable. However, SGS-THOMSON Microelectronics assumes no responsibility for theconsequences of use of such information nor for any infringement of patents or other rights of third parties which may result from its use. Nolicense is granted by implication or otherwise under any patent or patent rights of SGS-THOMSON Microelectronics. Specifications mentionedin this publication are subject to change without notice. This publication supersedes and replaces all information previously supplied.SGS-THOMSON Microelectronics products are not authorized for use as critical components in life support devices or systems without expresswritten approval of SGS-THOMSON Microelectronics.
1994 SGS-THOMSON Microelectronics - All Rights Reserved
SGS-THOMSON Microelectronics GROUP OF COMPANIESAustralia - Brazil - France - Germany - Hong Kong - Italy - Japan - Korea - Malaysia - Malta - Morocco - The Netherlands - Singapore -
Spain - Sweden - Switzerland - Taiwan - Thaliand - United Kingdom - U.S.A.
TBA820M
0.038 (0.97)
0.100 (2.54)
0.050 (1.27)
45°
0.046 (1.16)0.036 (0.92)
1 3
0.030 (0.76)NOM
0.195 (4.95)0.178 (4.52)
0.230 (5.84)0.209 (5.31)
0.500 (12.7)MIN
0.255 (6.47)0.225 (5.71)
Ø0.020 (0.51) 3X
2
PACKAGE DIMENSIONS
FEATURES• Hermetically sealed package
• Narrow reception angle
NOTES:
1. Dimensions for all drawings are in inches (mm).2. Tolerance of ± .010 (.25) on all non-nominal dimensions
unless otherwise specified.
DESCRIPTIONThe L14G1/L14G2/L14G3 are silicon phototransistors mounted in a narrow angle, TO-18 package.
2001 Fairchild Semiconductor CorporationDS300307 6/01/01 1 OF 4 www.fairchildsemi.com
1EMITTER
(CONNECTED TO CASE)COLLECTOR
3
BASE 2
SCHEMATIC
HERMETIC SILICON PHOTOTRANSISTOR
L14G1 L14G2 L14G3
www.fairchildsemi.com 2 OF 4 6/01/01 DS300307
PARAMETER TEST CONDITIONS SYMBOL MIN TYP MAX UNITSCollector-Emitter Breakdown IC = 10 mA, Ee = 0 BVCEO 45 — VEmitter-Base Breakdown IE = 100 µA, Ee = 0 BVEBO 5.0 — VCollector-Base Breakdown IC = 100 µA, Ee = 0 BVCBO 45 — VCollector-Emitter Leakage VCE = 10 V, Ee = 0 ICEO — 100 nAReception Angle at 1/2 Sensitivity θ ±10 DegreesOn-State Collector Current L14G1 Ee = 0.5 mW/cm2, VCE = 5 V(7,8) IC(ON) 1.0 — mAOn-State Collector Current L14G2 Ee = 0.5 mW/cm2, VCE = 5 V(7,8) IC(ON) 0.5 mAOn-State Collector Current L14G3 Ee = 0.5 mW/cm2, VCE = 5 V(7,8) IC(ON) 2.0 mATurn-On Time IC = 2 mA, VCC = 10 V, RL =100 Ω ton 8 µsTurn-Off Time IC = 2 mA, VCC = 10 V, RL =100 Ω toff 7 µsSaturation Voltage IC = 1.0 mA, Ee = 3.0 mW/cm2(7,8) VCE(SAT) — 0.40 V
ELECTRICAL / OPTICAL CHARACTERISTICS (TA =25°C) (All measurements made under pulse conditions)
Parameter Symbol Rating UnitOperating Temperature TOPR -65 to +125 °CStorage Temperature TSTG -65 to +150 °CSoldering Temperature (Iron)(3,4,5 and 6) TSOL-I 240 for 5 sec °CSoldering Temperature (Flow)(3,4 and 6) TSOL-F 260 for 10 sec °CCollector to Emitter Breakdown Voltage VCEO 45 VCollector to Base Breakdown Voltage VCBO 45 VEmitter to Base Breakdwon Voltage VEBO 5 VPower Dissipation (TA = 25°C)(1) PD 300 mWPower Dissipation (TC = 25°C)(2) PD 600 mW
ABSOLUTE MAXIMUM RATINGS (TA = 25°C unless otherwise specified)
NOTE:1. Derate power dissipation linearly 3.00 mW/°C above 25°C ambient.2. Derate power dissipation linearly 6.00 mW/°C above 25°C case.3. RMA flux is recommended.4. Methanol or isopropyl alcohols are recommended as cleaning agents.5. Soldering iron tip 1/16” (1.6mm) minimum from housing.6. As long as leads are not under any stress or spring tension.7. Light source is a GaAs LED emitting light at a peak wavelength of 940 nm.8. Figure 1 and figure 2 use light source of tungsten lamp at 2870°K color temperature. A GaAs source of 3.0 mW/cm2 is approximately
equivalent to a tungsten source, at 2870°K, of 10 mW/cm2.
HERMETIC SILICON PHOTOTRANSISTOR
L14G1 L14G2 L14G3
Figure 1. Light Current vs. Collector to Emitter Voltage
.01
VCE, COLLECTOR TO EMITTER VOLTAGE (V)
.01
1
.1
10
.1 1 10 100
I L, N
OR
MAL
IZED
LIG
HT
CU
RR
ENT
Figure 3. Normalized Light Current vs. Temperature
0.10
1
10
-50 50
I L, N
OR
MAL
IZED
LIG
HT
CU
RR
ENT
I L, N
OR
MAL
IZED
LIG
HT
CU
RR
ENT
100 150
Figure 2. Light Current vs. Temperature
.01
.1
.1
Ee - TOTAL IRRADIANCE IN mW/cm2
1
10
1
I L, N
OR
MAL
IZED
LIG
HT
CU
RR
ENT
t on
and
t off
, NO
RM
ALIZ
ED T
UR
N O
N A
ND
TU
RN
OFF
TIM
ES
10 100
TA, TEMPERATURE (°C)
TA, TEMPERATURE (°C)
TA, TEMPERATURE (°C)
IL, OUTPUT CURRENT (mA)
NORMALIZED TO:VCE = 5 V
Ee = 10 mW/cm2
TA = 25°C
Figure 4. Switching Times vs. Output Current
.01
1
10
.1 1.0 10010
Ee = 2 mW/cm2
Ee = 5 mW/cm2
Ee = 10 mW/cm2
Ee = 1 mW/cm2
Ee = 20 mW/cm2
NORMALIZED TO:Ee = 10 mW/cm2
VCE = 5 V
NORMALIZED TO:VCE = 5 VEe = 10 mW/cm2
Figure 5. Dark Current and Temperature106
0
1
.1
104
102
105
103
10
50 15075 100 125
I D, N
OR
MAL
IZED
DAR
K C
UR
REN
T
25
Figure 6. Normalized Light Current vs. TemperatureBoth Emitter (LED 55B) and Detector
(L14G) at Same Temperature
.0
.2
.4
.6
.8
1.0
1.2
1.4
55 1535 5 25 6545 10585
NORMALIZED TO:LED 55B INPUT = 10 mA
VCE = 10 VIL = 100 µATA = 25°C
NORMALIZED TO: VCE = 10 VIL = 2 mAIon = Ioff = 5 µsecRL = 100 Ω
RL = 1 KΩ
RL = 100 Ω
RL = 10 Ω
NORMALIZED TO:ID@ 25°CVCEO = 10 V
LED 55B L14G
DS300307 6/01/01 3 OF 4 www.fairchildsemi.com
HERMETIC SILICON PHOTOTRANSISTOR
L14G1 L14G2 L14G3
DISCLAIMERFAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TOANY PRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUMEANY LIABILITY ARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HEREIN; NEITHER DOES IT CONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.
LIFE SUPPORT POLICYFAIRCHILD’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORTDEVICES OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT OF FAIRCHILDSEMICONDUCTOR CORPORATION. As used herein:
1. Life support devices or systems are devices or systems which, (a) are intended for surgical implant into the body,or (b) support or sustain life, and (c) whose failure to perform when properly used in accordance with instructions for use providedin labeling, can be reasonably expected to result in asignificant injury of the user.
2. A critical component in any component of a life supportdevice or system whose failure to perform can bereasonably expected to cause the failure of the life support device or system, or to affect its safety or effectiveness.
DS300307 6/01/01 4 OF 4 www.fairchildsemi.com
HERMETIC SILICON PHOTOTRANSISTOR
L14G1 L14G2 L14G3
0.040 (1.02)
0.100 (2.54)
0.050 (1.27)
45°0.040 (1.02)
1 3
0.030 (0.76)NOM
0.184 (4.67)
0.209 (5.31)
1.00 (25.4)MIN
0.255 (6.48)
ANODE(CASE)
Ø0.020 (0.51) 2X
PACKAGE DIMENSIONS
FEATURES• Good optical to mechanical alignment
• Mechanically and wavelength matched to the TO-18 series phototransistor
• Hermetically sealed package
• High irradiance level
NOTES:
1. Dimensions for all drawings are in inches (mm).2. Tolerance of ± .010 (.25) on all non-nominal dimensions
unless otherwise specified.
DESCRIPTIONThe LED55B/LED55C/LED56 are 940 nm LEDs in a narrow angle, TO-46 package.
ANODE(Connected
To Case)
3
1CATHODE
SCHEMATIC
2001 Fairchild Semiconductor CorporationDS300312 6/05/01 1 OF 4 www.fairchildsemi.com
GaAs INFRARED EMITTING DIODE
LED55B LED55C LED56
www.fairchildsemi.com 2 OF 4 6/05/01 DS300312
Parameter Symbol Rating UnitOperating Temperature TOPR -65 to +125 °CStorage Temperature TSTG -65 to +150 °CSoldering Temperature (Iron)(3,4,5 and 6) TSOL-I 240 for 5 sec °CSoldering Temperature (Flow)(3,4 and 6) TSOL-F 260 for 10 sec °CContinuous Forward Current IF 100 mAForward Current (pw, 1µs; 200Hz) IF 10 AReverse Voltage VR 3 VPower Dissipation (TA = 25°C)(1) PD 170 mWPower Dissipation (TC = 25°C)(2) PD 1.3 W
ABSOLUTE MAXIMUM RATINGS (TA = 25°C unless otherwise specified)
PARAMETER TEST CONDITIONS SYMBOL MIN TYP MAX UNITSPeak Emission Wavelength IF = 100 mA !P — 940 — nmEmission Angle at 1/2 Power IF = 100 mA " — ±8 — Deg.Forward Voltage IF = 100 mA VF — — 1.7 VReverse Leakage Current VR = 3 V IR — — 10 µATotal Power LED55B(7) IF = 100 mA PO 3.5 — — mWTotal Power LED55C(7) IF = 100 mA PO 5.4 — — mWTotal Power LED56(7) IF = 100 mA PO 1.5 — — mWRise Time 0-90% of output tr — 1.0 — µsFall Time 100-10% of output tf — 1.0 — µs
ELECTRICAL / OPTICAL CHARACTERISTICS (TA =25°C) (All measurements made under pulse conditions)
NOTE:1. Derate power dissipation linearly 1.70 mW/°C above 25°C ambient.2. Derate power dissipation linearly 13.0 mW/°C above 25°C case.3. RMA flux is recommended.4. Methanol or isopropyl alcohols are recommended as cleaning agents.5. Soldering iron tip 1/16” (1.6mm) minimum from housing.6. As long as leads are not under any stress or spring tension7. Total power output, PO, is the total power radiated by the device into a solid angle of 2 # steradians.
GaAs INFRARED EMITTING DIODE
LED55B LED55C LED56
Figure 1. Power Output vs. Input Current
0.01.001 .002 .005 .01 .02 .05 0.1 0.2 0.5 1.0 2 5 10
IF, FORWARD CURRENT (A)
0.02
0.05
0.1
0.2
0.5
1.0
2
5
10
20
50
100
P O, N
OR
MAL
IZED
PO
WER
OU
TPU
T
IF = 100 mATA = 25°C
NORMALIZED TO
CONTINUOUSFORWARDCURRENT
PW = 80 µsecPULSED
FORWARDCURRENT
Figure 2. Power Output vs. Temperature
0
0.2
-50
TA, AMBIENT TEMPERATURE (°C)
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
-25 0 150
P O, N
OR
MAL
IZED
PO
WER
OU
TPU
T
755025 100 125
IF = 100 mATA = 25°C
NORMALIZED TO
Figure 5. Typical Radiation Pattern
0
20
-50
θ - ANGULAR DISPLACEMENT FROM OPTICAL AXIS (DEGREES)
40
60
80
100
-40 -30 -20 50
REL
ATIV
E O
UTP
UT
(%)
100-10 20 30 40
Figure 4. Forward Voltage vs. Forward Current
1
2
.9
VF, FORWARD VOLTAGE (V)
4
68
10
20
40
6080
100
1.0 1.1 1.2
I F, F
OR
WAR
D C
UR
REN
T (m
A)
1.51.41.3
Figure 3. Forward Voltage vs. Forward Current
.01
.02
VF, FORWARD VOLTAGE (V)
.04
.06
.080.1
0.2
0.4
0.60.81.0
2.0
4.0
6.08.010
0 1 2 8
I F, F
OR
WAR
D C
UR
REN
T (A
)
543 6 7 109
TA = 100°C 25°C -55°C
DS300312 6/05/01 3 OF 4 www.fairchildsemi.com
TYPICAL PERFORMANCE CURVES
GaAs INFRARED EMITTING DIODE
LED55B LED55C LED56
DISCLAIMERFAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TOANY PRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUMEANY LIABILITY ARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HERE-IN; NEITHER DOES IT CONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.
LIFE SUPPORT POLICYFAIRCHILD’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORTDEVICES OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT OF FAIRCHILDSEMICONDUCTOR CORPORATION. As used herein:
1. Life support devices or systems are devices or systems which, (a) are intended for surgical implant into the body,or (b) support or sustain life, and (c) whose failure to perform when properly used in accordance with instructions for use providedin labeling, can be reasonably expected to result in asignificant injury of the user.
2. A critical component in any component of a life supportdevice or system whose failure to perform can bereasonably expected to cause the failure of the life support device or system, or to affect its safety or effectiveness.
www.fairchildsemi.com 4 OF 4 6/05/01 DS300312
GaAs INFRARED EMITTING DIODE
LED55B LED55C LED56
LM741Operational AmplifierGeneral DescriptionThe LM741 series are general purpose operational amplifi-ers which feature improved performance over industry stan-dards like the LM709. They are direct, plug-in replacementsfor the 709C, LM201, MC1439 and 748 in most applications.
The amplifiers offer many features which make their applica-tion nearly foolproof: overload protection on the input andoutput, no latch-up when the common mode range is ex-ceeded, as well as freedom from oscillations.
The LM741C/LM741E are identical to the LM741/LM741Aexcept that the LM741C/LM741E have their performanceguaranteed over a 0˚C to +70˚C temperature range, insteadof −55˚C to +125˚C.
Schematic Diagram
DS009341-1
Offset Nulling Circuit
DS009341-7
May 1998
LM741
OperationalA
mplifier
© 1999 National Semiconductor Corporation DS009341 www.national.com
Absolute Maximum Ratings (Note 1)
If Military/Aerospace specified devices are required, please contact the National Semiconductor Sales Office/Distributors for availability and specifications.
(Note 6)
LM741A LM741E LM741 LM741CSupply Voltage ±22V ±22V ±22V ±18VPower Dissipation (Note 2) 500 mW 500 mW 500 mW 500 mWDifferential Input Voltage ±30V ±30V ±30V ±30VInput Voltage (Note 3) ±15V ±15V ±15V ±15VOutput Short Circuit Duration Continuous Continuous Continuous ContinuousOperating Temperature Range −55˚C to +125˚C 0˚C to +70˚C −55˚C to +125˚C 0˚C to +70˚CStorage Temperature Range −65˚C to +150˚C −65˚C to +150˚C −65˚C to +150˚C −65˚C to +150˚CJunction Temperature 150˚C 100˚C 150˚C 100˚CSoldering Information
N-Package (10 seconds) 260˚C 260˚C 260˚C 260˚CJ- or H-Package (10 seconds) 300˚C 300˚C 300˚C 300˚CM-Package
Vapor Phase (60 seconds) 215˚C 215˚C 215˚C 215˚CInfrared (15 seconds) 215˚C 215˚C 215˚C 215˚C
See AN-450 “Surface Mounting Methods and Their Effect on Product Reliability” for other methods of solderingsurface mount devices.
ESD Tolerance (Note 7) 400V 400V 400V 400V
Electrical Characteristics (Note 4)
Parameter Conditions LM741A/LM741E LM741 LM741C Units
Min Typ Max Min Typ Max Min Typ Max
Input Offset Voltage TA = 25˚C
RS ≤ 10 kΩ 1.0 5.0 2.0 6.0 mV
RS ≤ 50Ω 0.8 3.0 mV
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX
RS ≤ 50Ω 4.0 mV
RS ≤ 10 kΩ 6.0 7.5 mV
Average Input Offset 15 µV/˚C
Voltage Drift
Input Offset Voltage TA = 25˚C, VS = ±20V ±10 ±15 ±15 mV
Adjustment Range
Input Offset Current TA = 25˚C 3.0 30 20 200 20 200 nA
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 70 85 500 300 nA
Average Input Offset 0.5 nA/˚C
Current Drift
Input Bias Current TA = 25˚C 30 80 80 500 80 500 nA
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 0.210 1.5 0.8 µA
Input Resistance TA = 25˚C, VS = ±20V 1.0 6.0 0.3 2.0 0.3 2.0 MΩTAMIN ≤ TA ≤ TAMAX, 0.5 MΩVS = ±20V
Input Voltage Range TA = 25˚C ±12 ±13 V
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX ±12 ±13 V
www.national.com 2
Electrical Characteristics (Note 4) (Continued)
Parameter Conditions LM741A/LM741E LM741 LM741C Units
Min Typ Max Min Typ Max Min Typ Max
Large Signal Voltage Gain TA = 25˚C, RL ≥ 2 kΩVS = ±20V, VO = ±15V 50 V/mV
VS = ±15V, VO = ±10V 50 200 20 200 V/mV
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX,
RL ≥ 2 kΩ,
VS = ±20V, VO = ±15V 32 V/mV
VS = ±15V, VO = ±10V 25 15 V/mV
VS = ±5V, VO = ±2V 10 V/mV
Output Voltage Swing VS = ±20V
RL ≥ 10 kΩ ±16 V
RL ≥ 2 kΩ ±15 V
VS = ±15V
RL ≥ 10 kΩ ±12 ±14 ±12 ±14 V
RL ≥ 2 kΩ ±10 ±13 ±10 ±13 V
Output Short Circuit TA = 25˚C 10 25 35 25 25 mA
Current TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 10 40 mA
Common-Mode TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX
Rejection Ratio RS ≤ 10 kΩ, VCM = ±12V 70 90 70 90 dB
RS ≤ 50Ω, VCM = ±12V 80 95 dB
Supply Voltage Rejection TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX,
Ratio VS = ±20V to VS = ±5V
RS ≤ 50Ω 86 96 dB
RS ≤ 10 kΩ 77 96 77 96 dB
Transient Response TA = 25˚C, Unity Gain
Rise Time 0.25 0.8 0.3 0.3 µs
Overshoot 6.0 20 5 5 %
Bandwidth (Note 5) TA = 25˚C 0.437 1.5 MHz
Slew Rate TA = 25˚C, Unity Gain 0.3 0.7 0.5 0.5 V/µs
Supply Current TA = 25˚C 1.7 2.8 1.7 2.8 mA
Power Consumption TA = 25˚C
VS = ±20V 80 150 mW
VS = ±15V 50 85 50 85 mW
LM741A VS = ±20V
TA = TAMIN 165 mW
TA = TAMAX 135 mW
LM741E VS = ±20V
TA = TAMIN 150 mW
TA = TAMAX 150 mW
LM741 VS = ±15V
TA = TAMIN 60 100 mW
TA = TAMAX 45 75 mW
Note 1: “Absolute Maximum Ratings” indicate limits beyond which damage to the device may occur. Operating Ratings indicate conditions for which the device isfunctional, but do not guarantee specific performance limits.
www.national.com3
Electrical Characteristics (Note 4) (Continued)
Note 2: For operation at elevated temperatures, these devices must be derated based on thermal resistance, and Tj max. (listed under “Absolute Maximum Rat-ings”). Tj = TA + (θjA PD).
Thermal Resistance Cerdip (J) DIP (N) HO8 (H) SO-8 (M)
θjA (Junction to Ambient) 100˚C/W 100˚C/W 170˚C/W 195˚C/W
θjC (Junction to Case) N/A N/A 25˚C/W N/A
Note 3: For supply voltages less than ±15V, the absolute maximum input voltage is equal to the supply voltage.
Note 4: Unless otherwise specified, these specifications apply for VS = ±15V, −55˚C ≤ TA ≤ +125˚C (LM741/LM741A). For the LM741C/LM741E, these specifica-tions are limited to 0˚C ≤ TA ≤ +70˚C.
Note 5: Calculated value from: BW (MHz) = 0.35/Rise Time(µs).
Note 6: For military specifications see RETS741X for LM741 and RETS741AX for LM741A.
Note 7: Human body model, 1.5 kΩ in series with 100 pF.
Connection Diagram
Metal Can Package
DS009341-2
Note 8: LM741H is available per JM38510/10101
Order Number LM741H, LM741H/883 (Note 8),LM741AH/883 or LM741CH
See NS Package Number H08C
Dual-In-Line or S.O. Package
DS009341-3
Order Number LM741J, LM741J/883,LM741CM, LM741CN or LM741EN
See NS Package Number J08A, M08A or N08E
Ceramic Dual-In-Line Package
DS009341-5
Note 9: also available per JM38510/10101
Note 10: also available per JM38510/10102
Order Number LM741J-14/883 (Note 9),LM741AJ-14/883 (Note 10)
See NS Package Number J14A
Ceramic Flatpak
DS009341-6
Order Number LM741W/883See NS Package Number W10A
www.national.com 4
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted
Metal Can Package (H)Order Number LM741H, LM741H/883, LM741AH/883, LM741CH or LM741EH
NS Package Number H08C
Ceramic Dual-In-Line Package (J)Order Number LM741CJ or LM741J/883
NS Package Number J08A
www.national.com5
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted (Continued)
Ceramic Dual-In-Line Package (J)Order Number LM741J-14/883 or LM741AJ-14/883
NS Package Number J14A
Small Outline Package (M)Order Number LM741CM
NS Package Number M08A
www.national.com 6
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted (Continued)
Dual-In-Line Package (N)Order Number LM741CN or LM741EN
NS Package Number N08E
www.national.com7
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted (Continued)
LIFE SUPPORT POLICY
NATIONAL’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORTDEVICES OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT OF NATIONALSEMICONDUCTOR CORPORATION. As used herein:
1. Life support devices or systems are devices orsystems which, (a) are intended for surgical implantinto the body, or (b) support or sustain life, andwhose failure to perform when properly used inaccordance with instructions for use provided in thelabeling, can be reasonably expected to result in asignificant injury to the user.
2. A critical component is any component of a lifesupport device or system whose failure to performcan be reasonably expected to cause the failure ofthe life support device or system, or to affect itssafety or effectiveness.
National SemiconductorCorporationAmericasTel: 1-800-272-9959Fax: 1-800-737-7018Email: [email protected]
National SemiconductorEurope
Fax: +49 (0) 1 80-530 85 86Email: [email protected]
Deutsch Tel: +49 (0) 1 80-530 85 85English Tel: +49 (0) 1 80-532 78 32Français Tel: +49 (0) 1 80-532 93 58Italiano Tel: +49 (0) 1 80-534 16 80
National SemiconductorAsia Pacific CustomerResponse GroupTel: 65-2544466Fax: 65-2504466Email: [email protected]
National SemiconductorJapan Ltd.Tel: 81-3-5639-7560Fax: 81-3-5639-7507
www.national.com
10-Lead Ceramic Flatpak (W)Order Number LM741W/883NS Package Number W10A
LM74
1O
pera
tiona
lAm
plifi
er
National does not assume any responsibility for use of any circuitry described, no circuit patent licenses are implied and National reserves the right at any time without notice to change said circuitry and specifications.
©2001 Fairchild Semiconductor Corporation
www.fairchildsemi.com
Rev. 1.0.1
Features• Short circuit protection• Excellent temperature stability• Internal frequency compensation• High Input voltage range• Null of offset
DescriptionThe LM741 series are general purpose operational amplifi-ers. It is intended for a wide range of analog applications.The high gain and wide range of operating voltage providesuperior performance in intergrator, summing amplifier, andgeneral feedback applications.
8-DIP
1
8-SOP
1
Internal Block Diagram
LM741Single Operational Amplifier
LM741
2
Schematic Diagram
Absolute Maximum Ratings (TA = 25°C)Parameter Symbol Value Unit
Supply Voltage VCC ±18 VDifferential Input Voltage VI(DIFF) 30 VInput Voltage VI ±15 VOutput Short Circuit Duration - Indefinite -Power Dissipation PD 500 mWOperating Temperature RangeLM741CLM741I
TOPR 0 ~ + 70-40 ~ +85
°C
Storage Temperature Range TSTG -65 ~ + 150 °C
LM741
3
Electrical Characteristics(VCC = 15V, VEE = - 15V. TA = 25 °C, unless otherwise specified)
Note:1. Guaranteed by design.
Parameter Symbol ConditionsLM741C/LM741I
UnitMin. Typ. Max.
Input Offset Voltage VIORS≤10KΩ - 2.0 6.0
mVRS≤50Ω - - -
Input Offset VoltageAdjustment Range VIO(R) VCC = ±20V - ±15 - mV
Input Offset Current IIO - - 20 200 nAInput Bias Current IBIAS - - 80 500 nAInput Resistance (Note1) RI VCC =±20V 0.3 2.0 - MΩInput Voltage Range VI(R) - ±12 ±13 - V
Large Signal Voltage Gain GVRL≥2KΩ VCC =±20V,
VO(P-P) =±15V - - -V/mV
VCC =±15V,VO(P-P) =±10V 20 200 -
Output Short Circuit Current ISC - - 25 - mA
Output Voltage Swing VO(P-P)
VCC = ±20V RL≥10KΩ - - -
VRL≥2KΩ - - -
VCC = ±15V RL≥10KΩ ±12 ±14 -RL≥2KΩ ±10 ±13 -
Common Mode Rejection Ratio CMRRRS≤10KΩ, VCM = ±12V 70 90 -
dBRS≤50Ω, VCM = ±12V - - -
Power Supply Rejection Ratio PSRR
VCC = ±15V to VCC = ±15VRS≤50Ω - - -
dBVCC = ±15V to VCC = ±15VRS≤10KΩ 77 96 -
Transient Rise Time TRUnity Gain
- 0.3 - µsResponse Overshoot OS - 10 - %Bandwidth BW - - - - MHzSlew Rate SR Unity Gain - 0.5 - V/µsSupply Current ICC RL= ∞Ω - 1.5 2.8 mA
Power Consumption PCVCC = ±20V - - -
mWVCC = ±15V - 50 85
LM741
4
Electrical Characteristics( 0°C ≤TA≤70 °C VCC = ±15V, unless otherwise specified)The following specification apply over the range of 0°C ≤ TA ≤ +70 °C for the LM741C; and the -40°C ≤ TA ≤ +85 °C for the LM741I
Note :1. Guaranteed by design.
Parameter Symbol ConditionsLM741C/LM741I
UnitMin. Typ. Max.
Input Offset Voltage VIORS≤50Ω - - -
mVRS≤10KΩ - - 7.5
Input Offset Voltage Drift ∆VIO/∆T - - - µV/ °CInput Offset Current IIO - - - 300 nAInput Offset Current Drift ∆IIO/∆T - - - nA/ °CInput Bias Current IBIAS - - - 0.8 µAInput Resistance (Note1) RI VCC = ±20V - - - MΩInput Voltage Range VI(R) - ±12 ±13 - V
Output Voltage Swing VO(P-P)
VCC =±20VRS≥10KΩ - - -
VRS≥2KΩ - - -
VCC =±15VRS≥10KΩ ±12 ±14 -RS≥2KΩ ±10 ±13 -
Output Short Circuit Current ISC - 10 - 40 mA
Common Mode Rejection Ratio CMRRRS≤10KΩ, VCM = ±12V 70 90 -
dBRS≤50Ω, VCM = ±12V - - -
Power Supply Rejection Ratio PSRR VCC = ±20V to ±5V
RS≤50Ω - - -dB
RS≤10KΩ 77 96 -
Large Signal Voltage Gain GV RS≥2KΩ
VCC = ±20V,VO(P-P) = ±15V - - -
V/mVVCC = ±15V,VO(P.P) = ±10V 15 - -
VCC = ±15V,VO(P-P) = ±2V - - -
LM741
5
Typical Performance Characteristics
Figure 1. Output Resistance vs Frequency Figure 2. Input Resistance and Input Capacitance vs Frequency
Figure 3. Input Bias Current vs Ambient Temperature Figure 4. Power Consumption vs Ambient Temperature
Figure 5. Input Offset Current vs Ambient Temperature Figure 6. Input Resistance vs Ambient Temperature
LM741
6
Typical Performance Characteristics (continued)
Figure 7. Normalized DC Parameters vs Ambient Temperature
Figure 8. Frequency Characteristics vs Ambient Temperature
Figure 9. Frequency Characteristics vs Supply Voltage Figure 10. Output Short Circuit Current vs Ambient Temperature
Figure 11. Transient Response Figure 12. Common-Mode Rejection Ratiovs Frequency
LM741
7
Typical Performance Characteristics (continued)
Figure 13. Voltage Follower Large Signal Pulse Response Figure 14. Output Swing and Input Range vs Supply Voltage
LM741
8
Mechanical DimensionsPackage
6.40 ±0.20
3.30 ±0.30
0.130 ±0.012
3.40 ±0.20
0.134 ±0.008
#1
#4 #5
#8
0.252 ±0.008
9.20
±0.
20
0.79
2.54
0.10
0
0.03
1(
)
0.46
±0.
10
0.01
8 ±0
.004
0.06
0 ±0
.004
1.52
4 ±0
.10
0.36
2 ±0
.008
9.60
0.37
8M
AX
5.080.200
0.330.013
7.62
0~15°
0.300
MAX
MIN
0.25+0.10–0.05
0.010+0.004–0.002
8-DIP
LM741
9
Mechanical Dimensions (Continued)
Package
4.9
2 ±
0.2
0
0.1
94
±0.0
08
0.4
1 ±
0.1
0
0.0
16
±0.0
04
1.2
70
.05
0
5.720.225
1.55 ±0.20
0.061 ±0.008
0.1~0.250.004~0.001
6.00 ±0.30
0.236 ±0.012
3.95 ±0.20
0.156 ±0.008
0.50 ±0.20
0.020 ±0.008
5.1
30
.20
2M
AX
#1
#4 #5
0~8°
#8
0.5
60
.02
2(
)
1.800.071
MA
X0
.10
MA
X0
.00
4
MAX
MIN
+0.1
0-0
.05
0.1
5
+0.0
04
-0.0
02
0.0
06
8-SOP
LM741
6/1/01 0.0m 001Stock#DSxxxxxxxx
2001 Fairchild Semiconductor Corporation
LIFE SUPPORT POLICY FAIRCHILD’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORT DEVICES OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT OF FAIRCHILD SEMICONDUCTOR CORPORATION. As used herein:
1. Life support devices or systems are devices or systems which, (a) are intended for surgical implant into the body, or (b) support or sustain life, and (c) whose failure to perform when properly used in accordance with instructions for use provided in the labeling, can be reasonably expected to result in a significant injury of the user.
2. A critical component in any component of a life support device or system whose failure to perform can be reasonably expected to cause the failure of the life support device or system, or to affect its safety or effectiveness.
www.fairchildsemi.com
DISCLAIMER FAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TO ANY PRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUME ANY LIABILITY ARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HEREIN; NEITHER DOES IT CONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.
Ordering InformationProduct Number Package Operating Temperature
LM741CN 8-DIP0 ~ + 70°C
LM741CM 8-SOPLM741IN 8-DIP -40 ~ + 85°C