perancangan dermaga apung (ponton) … · kesimpulan 1. dihasilkan bentuk dermaga apung dengan...
TRANSCRIPT
KESIMPULAN
1. Dihasilkan bentuk dermaga apung dengan susunan seperti bentuk huruf ”T” yang sesuai
dengan kondisi pantai mertasari yaitu dalam bentuk ponton dengan dimensional per blok
2. Berat dermaga kosong dan berat dermaga penuh dapat diketahui apabila telah di peroleh berat
dermaga secara keseluruhan beserta berat muatan yang berupa manusia beserta berat
bawaanya dan berat perlengkapan dermaga apung. Dari perhitungan dihasilkan :
– Berat dermaga kosong ( LWT ) = 8,6 ton
– Berat Muatanpenuh (DWT) = 9 ton
– Berat dermaga penuh ( DWT + LWT ) = 17,6 ton
3. Penggambaran Lines Plan
4. Penggambaran Rencana Umum
Untuk menggambar Rencana Umum Dermaga Apung ini sangat sederhana . Biar lebih jelasnya bisa dilihat
pada lampiran.
5. Penggambaran Konstruksi
Untuk menggambar Rencana Umum Dermaga Apung ini sangat sederhana . Biar lebih jelasnya bisa dilihat
pada lampiran.
12. Analisa Kekuatan konstruksi
Untuk menganalisa kekuatan konstruksi ini mengunakan aplikasi software dengan “Catia”. Dalam
aplikasi software ini dibutuhkan input data material dan posisi beban yang bekerja.Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada bab 4 hal 63.
13. Analisa Kekuatan Plat pada jembatan
Untuk menganalisa kekuatan jembatan yang berfungsi sebagai akses dermaga apung ke darat/pantai
ini mengunakan aplikasi software dengan “Catia”. Dalam aplikasi software ini dibutuhkan input data
material dan posisi beban yang bekerja. Hal ini bertujuan untuk sebagai tolak ukur kriteria aman pada
kekuatan plat pada jembatan. bekerja.Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bab 4 hal 65.
14. Analisa Kekuatan Plat Sambungan Pada Dermaga Apung
Untuk menganalisa kekuatan sambungan yang berfungsi sebagai penghubung antara dermaga
apung 1 ke dermaga apung lainnya,ini mengunakan aplikasi software dengan “Catia”. Dalam aplikasi
software ini dibutuhkan input data material dan posisi beban yang bekerja. Hal ini bertujuan untuk sebagai
tolak ukur kriteria aman pada kekuatan sambungan pada dermaga apung.Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
pada bab 4 hal 68.
15. Analisa Klem Pencekam Tiang Pancang
Merupakan bagian dari system perlengkapan yang digunakan agar dermaga tidak bergerak terlalu
kesamping kiri atau kanan, sehingga sambungan antar blok tidak mengalami pergeseran kesamping. Klem
ini digunakan sebagai pengikatan antara dermaga dan tiang pancang. Lubang klem dilapisi sebuah karet
tipis agar jika terjadi kontak langsung tiang pancang tidak mengalami kerusakan yang berarti.
bekerja.Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bab 4 hal 70.
16. Analisa Hidrostatik
Analisa Hidrostatik ini berfungsi sebagai data tentang kapasitas / characteristic suatu kapal.
Dalam menganalisa hydrostatic dan stabilitas ini mengunakan aplikasi software dengan “Hydromax”. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bab 4 hal 72.
17. Analisa Stabilitas
Analisa stabilitas digunakan untuk megetahui keadaan kestabilan dermaga apung dalam berbagai kondisi. Walaupun telah digunakan tiang pancang pada setiap ujung dermaga yang mengakibatkan dermaga stabil namun perlu diketahui bagaimana kondisi stabilitasnya. Perhitungan stabilitas dermaga apung dilakukan dengan menggunakan stabilitas equilibrium pada software Hydromax. Stabilitas equilibrium adalah stabilitas yang menitik-beratkan pada posisi muatan. Perhitungan stabilitas dilakukan pada tiga kondisi yaitu : (Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bab 4 hal 72)
• Kondisi muatan kosong
• Kondisi muatan 50%
• Kondisi muatan 100%
SARAN
Dari Analisa pembahasan beserta kesimpulan di atas, penulis membri saran :
• Direkomendasikan dermaga apung ini menggunakan tiang pancang.
• Berat muatan penuh maksimal untuk 60 orang penumpang adalah 7200 kg
(jika tidak diberi tiang pancang) dan 9000 kg (jika diberi tiang pancang).
• Untuk penelitian lebih lanjut perlu dilengkapi sistem perlengkapanya.