perancangan aplikasi penilaian kualifikasi kerja pegawai ......mengumpulkan, mengelola dan membagi...

21
Perancangan Aplikasi Penilaian Kualifikasi Kerja Pegawai Menggunakan Bayessian Classification ( Studi Kasus : CV. Tripola Jaya ) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Peneliti: Galih Tentrem Tri Wismanto (672009242) Charitas Fibriani, S. Kom., M.Eng. Adi Nugroho, ST., MMSI. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Perancangan Aplikasi Penilaian Kualifikasi Kerja

    Pegawai Menggunakan Bayessian Classification

    ( Studi Kasus : CV. Tripola Jaya )

    Artikel Ilmiah

    Diajukan kepada

    Fakultas Teknologi Informasi

    untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

    Peneliti: Galih Tentrem Tri Wismanto (672009242)

    Charitas Fibriani, S. Kom., M.Eng.

    Adi Nugroho, ST., MMSI.

    Program Studi Teknik Informatika

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    2016

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

  • viii

    Perancangan Aplikasi Penilaian Kualifikasi Kerja

    Pegawai Menggunakan Bayessian Classification ( Studi

    Kasus : CV. Tripola Jaya )

    1) Galih Tentrem Tri Wismanto,

    2) Charitas Fibriani, 3) Adi Nugroho

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

    Email: 1)

    [email protected],2)

    [email protected], 3)

    [email protected]

    Abstract

    One solution that can be done by the company to keep its sales performance are

    always in a good position is to analyze and determine the factors that could keep sales

    performance itself is in a good position. Analysis can be done by collecting data on

    complaints and grievance historical or past and then look at the chart performance of the

    company's sales. In the data can be seen a lot of components associated with service to

    the customer including the relationship between the type of problems mentioned in the

    complaint, a team of employees who handle complaints, and the duration of the solution

    time. Data mining can provide information that is specific employee is suitable to solve

    certain kinds of problems. Through this information, then when there is a new complaint

    comes in, then the system may recommend the most suitable employees to complete the

    job type. In this study designed data mining application that serves to analyze the

    efficiency of customer complaints handling Tripola Jaya.

    Keywords: Data Mining, Naïve Bayes, Tripola Jaya

    Abstrak

    Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga agar

    kinerja penjualannya selalu berada dalam posisi baik adalah dengan menganalisis dan

    mengetahui faktor-faktor yang dapat menjaga kinerja penjualan itu sendiri berada dalam

    posisi baik. Analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan data keluhan dan

    penanganan keluhan yang bersifat historis atau lampau dan kemudian melihat grafik

    kinerja penjualan perusahaan. Di dalam data tersebut dapat terlihat banyak komponen

    yang terkait dengan pelayanan terhadap pelanggan diantaranya hubungan antara jenis

    masalah yang disebutkan dalam keluhan, team karyawan yang menangani keluhan, dan

    durasi waktu penyelesaian masalah. Data mining dapat memberikan informasi yaitu

    karyawan tertentu cocok untuk menyelesaikan jenis masalah tertentu. Melalui informasi

    ini, maka ketika terdapat keluhan baru yang masuk, maka sistem dapat memberikan

    rekomendasi karyawan yang paling cocok untuk menyelesaikan jenis pekerjaan itu. Pada

    penelitian ini dirancang aplikasi data mining yang berfungsi untuk menganalisis efisiensi

    penanganan keluhan pelanggan Tripola Jaya.

    Kata Kunci: Data Mining, Naïve Bayes, Tripola Jaya

    1)Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya

    Wacana 2,3)Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

  • 1

    1. Pendahuluan

    Pengetahuan tentang pelanggan merupakan aset yang kritikal. Usaha untuk

    mengumpulkan, mengelola dan membagi pengetahuan tentang pelanggan dapat

    menjadi kegiatan yang penting bagi suatu usaha kecil menengah [1]. Semakin

    ketatnya persaingan dalam dunia bisnis saat ini menuntut pengusaha untuk cepat

    dan tanggap dalam mengambil keputusan agar perusahaan yang didirikan dapat

    tetap bertahan ditengah situasi dan keadaan yang demikian. Salah satu langkah

    yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan

    secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah

    menciptakan rasa puas pada pelanggan. Salah satu tindakan untuk memuaskan

    konsumen adalah bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang

    diberikan terhadap konsumen [2].

    Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga agar

    kinerja penjualannya selalu berada dalam posisi baik adalah dengan menganalisis

    dan mengetahui faktor-faktor yang dapat menjaga kinerja penjualan itu sendiri

    berada dalam posisi baik. Analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan data

    keluhan dan penanganan keluhan yang bersifat historis atau lampau dan kemudian

    melihat grafik kinerja penjualan perusahaan. Di dalam data tersebut dapat terlihat

    banyak komponen yang terkait dengan pelayanan terhadap pelanggan diantaranya

    hubungan antara jenis masalah yang disebutkan dalam keluhan, team karyawan

    yang menangani keluhan, dan durasi waktu penyelesaian masalah.

    Hubungan antara komponen-komponen tersebut dapat dianalisis dengan

    menggunakan teknik data mining, untuk melihat seberapa efisien kinerja dari

    perusahaan. Efisiensi tercapai ketika karyawan dapat menyelesaikan tugas secepat

    mungkin. Data mining dapat memberikan informasi yaitu karyawan tertentu

    cocok untuk menyelesaikan jenis masalah tertentu. Melalui informasi ini, maka

    ketika terdapat keluhan baru yang masuk, maka sistem dapat memberikan

    rekomendasi karyawan yang paling cocok untuk menyelesaikan jenis pekerjaan

    itu.

    Berdasarkan permasalahan dalam hal pencapaian efisiensi penanganan

    terhadap keluhan pelanggan, dan kegunaan data mining dalam hal penggalian

    informasi, maka diajukan penelitian data mining untuk analisis efisiensi kinerja

    pelayanan keluhan pada CV Tripola Jaya.

    2. Tinjauan Pustaka

    Wei pada penelitiannya [3] menggunakan teknik data mining untuk

    mengidentifikasi tipe pelanggan pada penyedia layanan tata rambut. Teknik yang

    digunakan merupakan kombinasi antara self-orginizing map (SOM) dan K-means

    untuk diterapkan pada model RFM (recency, frequency, dan monetary). Teknik

    tersebut membantu mengidentifikasi empat tipe pelanggan, yaitu pelanggan setia,

    pelanggan potensial, pelanggan baru dan pelanggan hilang, dan kemudian

    membangun strategi pemasaran.

    Liao menegaskan bahwa jenis pemasaran yang spesifik ini, atau lebih

    dikenal dengan istilah pemasaran langsung adalah metode pemasaran yang efektif.

  • 2

    Metode tersebut dapat menyediakan produk dan layanan yang spesifik bagi

    pelanggan tertentu. Selain itu metode tersebut juga dapat mengurangi biaya

    transaksi dan promosi. Pada penelitiannya, Liao menggunakan pendekatan

    association rules dan cluster analysis, untuk menganalisis gaya hidup dan perilaku

    belanja konsumen, dengan tujuan untuk mencapai pemasaran langsung. Studi

    tersebut menemukan beberapa model, diantaranya adalah cluster preferensi

    pembelian oleh konsumen [4].

    Ridwan, Suyono dan Sarosa [5] menerapkan data mining dengan algoritma

    Naïve Bayes untuk mengevaluasi kinerja akademik mahasiswa. Penelitian tersebut

    difokuskan untuk mengevaluasi kinerja akademik mahasiswa pada tahun ke-2 dan

    diklasifikasikan dalam kategori mahasiswa yang dapat lulus tepat waktu atau

    tidak. Kemudian dari klasifikasi tersebut, sistem akan memberikan rekomendasi

    solusi untuk memandu mahasiswa lulus dalam waktu yang paling tepat dengan

    nilai optimal berdasarkan histori nilai yang telah ditempuh mahasiswa. Input dari

    sistem ini adalah data induk mahasiswa dan data akademik mahasiswa. Sampel

    mahasiswa angkatan 2005-2009 yang sudah dinyatakan lulus akan digunakan

    sebagai data training dan testing. Sedangkan data mahasiswa angkatan 2010-2011

    dan belum lulus akan digunakan sebagai data target. Data input akan diproses

    menggunakan teknik data mining algoritma Naive Bayes Classifier (NBC) untuk

    membentuk tabel probabilitas sebagai dasar proses klasifikasi kelulusan

    mahasiswa. Output dari sistem ini berupa klasifikasi kinerja akademik mahasiswa

    yang diprediksi kelulusannya dan memberikan rekomendasi untuk proses

    kelulusan tepat waktu atau lulus dalam waktu yang paling tepat dengan nilai

    optimal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh

    dalam penentuan klasifikasi kinerja akademik mahasiswa yaitu Indeks Prestasi

    Komulatif (IPK), Indeks Prestasi (IP) semester 1, IP semester 4, dan jenis

    kelamin.

    Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tentang data

    mining untuk membantu strategi bisnis, maka dilakukan penelitian ini. Penelitian

    ini menggunaan algortima Naïve Bayes untuk menganalisis efisiensi penanganan

    keluhan pelanggan pada PT Tripola Jaya. Tujuan dari penelitian yang dilakukan

    adalah untuk merancang data mining untuk proses analisis efisiensi dalam

    penanganan keluhan pelanggan. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk

    menghasilkan sebuah sistem rekomendasi penanganan keluhan bagi PT. Tripola

    Jaya.

    Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Data yang

    dianalisis adalah data keluhan pelanggan, penanganan keluhan, dan data karyawan

    yang menangani keluhan tersebut; (2) Algoritma data mining yang digunakan

    adalah Naïve Bayes.

    Ngai [6] menyebutkan fungsi dari data mining, yaitu: Association,

    Classification, Clustering, Forecasting, Regression, Sequence Discovery, dan

    Visualization. Association bertujuan untuk membangun hubungan antara item

    yang ada bersama-sama dalam suatu record. Contoh aturan assosiatif dari analisa

    pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahuinya berapa besar

    kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan

    pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan

  • 3

    barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon

    untuk kombinasi barang tertentu [6]. Klasifikasi (Classification) data adalah suatu

    proses yang menemukan properti-properti yang sama pada sebuah himpunan

    obyek di dalam sebuah basis data, dan mengklasifikasikannya ke dalam kelas-

    kelas yang berbeda menurut model klasifikasi yang ditetapkan. Tujuan dari

    klasifikasi ini adalah pertama-tama untuk menganalisa training data dan

    membentuk sebuah deskripsi yang akurat atau sebuah model untuk setiap kelas

    berdasarkan feature-feature yang tersedia di dalam data itu [7]. Sebagai contoh,

    sebuah dealer mobil ingin mengklasifikasikan pelanggannya menurut

    kecenderungan mereka untuk menyukai mobil jenis tertentu, sehingga para sales

    yang bekerja di tempat tersebut dapat mengetahui siapa yang harus didekati,

    kemana katalog mobil jenis baru harus dikirim, sehingga hal ini akan sangat

    membantu dalam hal promosi. Clustering adalah proses membagi dataset ke

    dalam kelompok-kelompok dengan anggota tiap kelompok memiliki kedekatan

    sifat atau perilaku. Clustering merupakan pembelajaran tanpa pengawasan

    (unsupervised learning). Clustering dapat mengungkap hubungan yang

    sebelumnya tidak terdeteksi dalam dataset. Ada banyak aplikasi untuk clustering.

    Misalnya, dalam bisnis, clustering dapat digunakan untuk menemukan dan

    mengenali segmen pelanggan, untuk tujuan pemasaran dan dalam biologi, dapat

    digunakan untuk klasifikasi tumbuhan dan hewan yang diberikan fitur mereka [8].

    Forecasting merupakan proses memperkirakan nilai masa depan berdasarkan pola

    rekor itu. Hal ini berkaitan dengan pemodelan dan hubungan logis dari model di

    beberapa waktu di masa depan. Perkiraan permintaan adalah contoh khas dari

    model peramalan. Alat umum untuk peramalan antara lain yaitu neural network

    dan survival analysis. Regresi adalah jenis estimasi teknik statistik yang

    digunakan untuk memetakan setiap objek data ke nilai riil untuk memberikan nilai

    prediksi. Penggunaan regresi termasuk di dalamnya yaitu curve fitting, prediksi

    (termasuk peramalan), pemodelan hubungan kausal, dan pengujian hipotesis

    ilmiah tentang hubungan antara variabel. Alat umum untuk regresi linear adalah

    regresi linier dan regresi logistik. Sequence discovery memiliki arti yaitu

    penemuan urutan identifikasi association atau pola dari waktu ke waktu.

    Tujuannya adalah untuk memodelkan kondisi proses yang menghasilkan urutan

    atau untuk ekstraksi dan melaporkan penyimpangan dan tren dari waktu ke waktu.

    Alat yang umum digunakan untuk sequence discovery adalah statistik dan

    menetapkan teori. Visualisasi: Visualisasi mengacu pada penyajian data sehingga

    pengguna dapat melihat pola yang kompleks. Hal ini digunakan dalam

    hubungannya dengan model data mining lainnya untuk memberikan pemahaman

    yang lebih jelas tentang pola atau hubungan ditemukan.

    Pada penelitian ini digunakan teknik association. Association bertujuan

    untuk membentuk hubungan antara item-item yang muncul secara bersamaan

    pada suatu batas tertentu [8]. Batas ini dapat berupa satu record atau rentang nilai

    tertentu.

    Klasifikasi-klasifikasi Bayes adalah klasifikasi statistik. Klasifikasi-

    klasifikasi Bayes dapat memprediksi kelas anggota probabilitas. Klasifikasi Bayes

    berdasarkan atas teorema Bayes. Studi-studi perbandingan algoritma-algoritma

    klasifikasi dapat menemukan sebuah klasifikasi Bayes sederhana yang dikenal

  • 4

    sebagai “Naïve Bayes”. Algoritma Naïve Bayes berasumsi bahwa efek suatu nilai

    variabel di sebuah kelas yang ditentukan adalah tidak terkait pada nilai-nilai

    variabel lain. Asumsi ini disebut kelas kondisi bebas/tidak terikat. Itu dibuat untuk

    menyederhanakan perhitungan dan dalam hal ini dianggap sebagai “Naïve”.

    Algoritma Naïve Bayes memungkinkan secara cepat membuat model yang

    mempunyai kemampuan untuk prediksi dan juga menyediakan sebuah method

    baru dalam mengeksplorasi dan mengerti data. Bayes menyediakan metode yang

    digunakan untuk pembelajaran berdasarkan bukti (evidence) yang ada.

    Algoritmanya mempelajari bukti yang ada dengan menghitung korelasi diantara

    variabel yang diinginkan dan semua variabel yang lain.

    Untuk mulai menggunakan Naïve Bayes, perlu diketahui sebuah aturan

    dasar dalam algoritma ini. Berikut rumus aturan Bayes:

    P(a | b) = ( P(b | a) P(a) ) / P(b) (1)

    Posterior = (Likehood * Prior) / Evidence (2)

    Dimana, a adalah hal yang menyebabkan suatu hal terjadi (cause) dan b

    adalah akibatnya (effect), mengacu pada Rumus 1. P(a|b) sering disebut juga

    dengan istilah likehood dari b terhadap a, dari sini didapatkan probabilitas

    posterior P(a|b), mengacu pada Rumus 2, dimana P(a|b) menyatakan probabilitas

    munculnya a jika diketahui b.

    Untuk menjelaskan teorema Naive Bayes, perlu diketahui bahwa proses

    klasifikasi memerlukan sejumlah petunjuk untuk menentukan kelas apa yang

    cocok bagi sampel yang dianalisis tersebut. Karena itu, teorema bayes di atas

    disesuaikan sebagai berikut [9]:

    (3)

    Variabel C merepresentasikan kelas, sementara variabel F1...Fn

    merepresentasikan karakteristik petunjuk yang dibutuhkan untuk melakukan

    klasifikasi. Maka rumus tersebut menjelaskan bahwa peluang masuknya sampel

    karakteristik tertentu dalam kelas C (Posterior) adalah peluang munculnya kelas C

    (sebelum masuknya sampel tersebut, seringkali disebut prior), dikali dengan

    peluang kemunculan karakteristik karakteristik sampel pada kelas C (disebut juga

    likelihood), dibagi dengan peluang kemunculan karakteristik karakteristik sampel

    secara global (disebut juga evidence). Karena itu, rumus diatas dapat pula ditulis

    secara sederhana sebagai berikut [9]:

    (4)

    Nilai Evidence selalu tetap untuk setiap kelas pada satu sampel. Nilai dari

    posterior tersebut nantinya akan dibandingkan dengan nilai nilai posterior kelas

    lainnya untuk menentukan ke kelas apa suatu sampel akan diklasifikasikan.

    Penjabaran lebih lanjut rumus Bayes tersebut dilakukan dengan menjabarkan

    menggunakan aturan perkalian sebagai berikut [9]:

  • 5

    (5)

    3. Metode dan Perancangan Sistem

    Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang

    terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Identifikasi masalah dan studi literatur, (2)

    Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, (4) Pengujian sistem dan analisis

    hasil pengujian, (5) Penulisan laporan.

    Identifikasi Masalah dan Studi Literatur

    Perancangan Sistem

    Implementasi Sistem

    Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian

    Penulisan Laporan

    Gambar 1 Tahapan Penelitian

    Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.

    Tahap pertama: yaitu melakukan analisis kebutuhan-kebutuhan user dalam proses

    analisis data mining; Tahap kedua: yaitu melakukan perancangan sistem yang

    meliputi perancangan database, perancangan antarmuka yakni sebagai media

    penghubung interaksi antara user dan sistem; Tahap ketiga: yaitu

    mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat di tahap dua ke dalam sebuah

    aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem; Tahap keempat: yaitu melakukan

    pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, serta menganalisis hasil pengujian

    tersebut, untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan

    yang diharapkan atau tidak, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan.;

    dan Tahap kelima: melakukan penulisan laporan penelitian.

    Metode perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan metodologi

    pengembangan perangkat lunak prototype model [10]. Pada proses implementasi

    dihasilkan beberapa prototype yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap

    pertama: mendengarkan atau wawancara customer atau user; Tahap kedua;

    merancang program kemudian membuat perbaikan terhadap hasil yang diperoleh;

    Tahap ketiga: melakukan evaluasi ke customer atau user dimana pada tahap ini

  • 6

    proses akan kembali lagi ketahap pertama. Diagram prototype model ditunjukkan

    pada Gambar 2.

    Gambar 2 Prototype Model [10]

    Database Log Kerja

    Log Kerja Data Uji

    Naïve bayes

    Rekomendasi

    Mulai

    Selesai

    Gambar 3 Proses Rekam Data dan Analisis dengan Naïve Bayes.

    Setiap pegawai Tripola, wajib untuk mencatat jam mulai dan selesai dari

    tiap tugas yang dikerjakan. Data pekerjaan ini disimpan dalam database, dan

    dimanfaatkan untuk proses analisis data mining dengan algoritma Naïve Bayes.

    Hasil proses analisis adalah rekomendasi pegawai yang dapat dipilih untuk

    menyelesaikan suatu tugas.

  • 7

    Tabel 1 Kriteria Data yang Digunakan

    No Kolom Keterangan

    1 Wilayah Kode wilayah pelanggan

    2 PD Pasang Daya

    3 R1T Pemasangan baru untuk rumah hunian biasa

    4 Ganti Meter Ada pergantian alat meteran listrik.

    5 Migrasi Pindah lokasi alat meteran listrik dalam satu rumah

    6 Petugas Nama Petugas

    7 Kualifikasi Kerja Terbagi ke dalam 3 kriteria kelas yaitu TQ (tidak masuk

    kualifikasi), B (Baik), Q (masuk kualifikasi)

    Kriteria data yang digunakan dalam perhitungan naïve bayes ditunjukkan

    pada Tabel 1. Setiap pelanggan masuk dalam kelompok wilayah tertentu. Jenis

    pekerjaan yang dilakukan oleh terbagi ke dalam kategori PD, R1T, Ganti Meter,

    atau Migrasi. Satu keluhan dapat terdiri dari beberapa keluhan sekaligus. Setiap

    kali petugas menyelesaikan pekerjaan, dicatat lama waktu proses pengerjaan

    keluhan tersebut. Waktu kerja ini berupa data angka dalam satuan menit. Tabel 2

    menunjukkan contoh data yang diolah dengan Naïve Bayes.

    Tabel 2 Contoh Data Training Set

    No Wilayah PD R1T Ganti

    Meter Migrasi Petugas

    Waktu

    Target

    Waktu

    Kerja

    Kualifika

    si Kerja

    1 SA1 TAMBAH Y T Y AGUS 120 60 Q

    2 SA1 TAMBAH Y T Y FAUZAN 120 45 Q

    3 SA2 TIDAK T Y T FAUZAN 45 45 B

    4 SA2 TURUN T Y T FAUZAN 75 60 Q

    5 SA1 TURUN T Y T FAUZAN 75 45 Q

    6 SA3 TIDAK T Y T AGUS 45 60 TQ

    7 SA3 TIDAK T Y Y YANTO 105 60 Q

    8 SA3 TIDAK T Y Y YANTO 105 45 Q

    9 SA1 TAMBAH Y T T YANTO 60 45 Q

    10 SA2 TURUN T Y T YANTO 75 45 Q

    Target kerja untuk PD adalah 30 menit, R1T 30 menit, Ganti Meter 45

    menit, dan Migrasi 60 menit. Pekerjaan yang dilakukan kurang dari target waktu,

    maka dianggap Baik (B) lebih dari waktu target dianggap (K), dan jika tepat

    waktu maka dianggap Cukup (C).

    Langkah-langkah analisis dengan algoritma Naïve Bayes untuk contoh

    data pada tabel 2 dijelaskan sebagai berikut. Jika ada SATU pekerjaan di wilayah

    SA1, PD tambah, R1T Y, Ganti meter T, migrasi T. Petugas siapa yang bias

    mengerjakan paling cepat?

    Tabel 3 Contoh Kasus

    WILAYAH PD R1T GANTI METER MIGRASI PETUGAS Kualifikasi Kerja

    SA1 TAMBAH Y T T AGUS ?

    SA1 TAMBAH Y T T FAUZAN ?

  • 8

    SA1 TAMBAH Y T T YANTO ?

    Dalam data training diatas, ada 3 petugas: AGUS, FAUZAN, YANTO.

    Jadi akan cari satu-satu, dan dilihat kemungkinan waktu selesainya pekerjaan

    untuk tiap petugas.

    Langkah 1: variabel WAKTU (K, C, B) P(K) = 1 / 10

    P(C) = 1 / 10

    P(B) = 8 / 10

    Langkah 2: variabel WAKTU dipasangkan dengan variabel yang lain

    Wilayah

    Karena pekerjaan yang dicari ada di wilayah SA1, maka dihitung khusus

    yang wilayah SA1

    P(SA1 | K) = 0 / 1

    P(SA1 | C) = 0 / 1

    P(SA1 | B) = 4 / 8

    PD

    Cari khusus yang PD=TAMBAH

    P(TAMBAH| K) = 0 / 1

    P(TAMBAH| C) = 0 / 1

    P(TAMBAH| B) = 3 / 8

    R1T

    Cari khusus yang R1T=Y

    P(Y | K) = 0 / 1

    P(Y | C) = 0 / 1

    P(Y | B) = 3 /8

    Ganti meter

    Cari khusus yang GANTI METER= T

    P(T | K) = 0 / 1

    P(T | C) = 0 / 1

    P(T | B) = 3 / 8

    Migrasi

    Cari khusus yang MIGRASI=T

    P(T | K) = 1 / 1

    P(T | C) = 1 / 1

    P(T | B) = 4 / 8

    Petugas

    Untuk menghitung petugas, dilakukan kesemua petugas yang ada.

    P(AGUS | K) = 1 / 1

    P(AGUS | C) = 0 / 1

    P(AGUS | B) = 1 / 1

  • 9

    P(FAUZAN | K) = 0 / 1

    P(FAUZAN | C) = 1 / 1

    P(FAUZAN | B) = 3 / 8

    P(YANTO | K) = 0 / 1

    P(YANTO | C) = 0 / 1

    P(YANTO | B) = 4 / 8

    Langkah 3: Hitung Persentase Kemungkinan

    Kemungkinan untuk AGUS dalam waktu K: =P(AGUS | K) x P(MIGRASI=T | K) x P(GANTI METER=T | K) x P(R1T=Y | K) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | K) x P(Wilayah=SA1 | K) x P(K)

    = 1 /1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk AGUS dalam waktu C: = P(AGUS | C) x P(MIGRASI=T | C) x P(GANTI METER=T | C) x P(R1T=Y | C) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | C) x P(Wilayah=SA1 | C) x P(C)

    =0/1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk AGUS dalam waktu B: = P(AGUS | B) x P(MIGRASI=T | B) x P(GANTI METER=T | B) x P(R1T=Y | B) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | B) x P(Wilayah=SA1 | B) x P(B)

    =1 / 1 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 3 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.010546

    Kemungkinan untuk FAUZAN dalam waktu K: = P(FAUZAN | K) x P(MIGRASI=T | K) x P(GANTI METER=T | K) x P(R1T=Y | K) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | K) x P(Wilayah=SA1 | K) x P(K)

    =0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk FAUZAN dalam waktu C: = P(FAUZAN | C) x P(MIGRASI=T | C) x P(GANTI METER=T | C) x P(R1T=Y | C) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | C) x P(Wilayah=SA1 | C) x P(C)

    =1 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk FAUZAN dalam waktu B: = P(FAUZAN | B) x P(MIGRASI=T | B) x P(GANTI METER=T | B) x P(R1T=Y | B) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | B) x P(Wilayah=SA1 | B) x P(B)

    =3 / 8 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 3 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.003955

    Kemungkinan untuk YANTO dalam waktu K: = P(YANTO | K) x P(MIGRASI=T | K) x P(GANTI METER=T | K) x P(R1T=Y | K) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | K) x P(Wilayah=SA1 | K) x P(K)

    =0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk YANTO dalam waktu C: = P(YANTO | C) x P(MIGRASI=T | C) x P(GANTI METER=T | C) x P(R1T=Y | C) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | C) x P(Wilayah=SA1 | C) x P(C)

    = 0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk YANTO dalam waktu B: = P(YANTO | B) x P(MIGRASI=T | B) x P(GANTI METER=T | B) x P(R1T=Y | B) x

    P(Penambahan Daya= TAMBAH | B) x P(Wilayah=SA1 | B) x P(B)

    =4 / 8 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 3 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.052734

    Tabel 4 Kesimpulan Akhir

    Petugas Waktu Nilai Kemungkinan Persentase

  • 10

    (kalikan 100%)

    AGUS K 0 (tidak terpakai)

    AGUS C 0 (tidak terpakai)

    AGUS B 0.010546 1.05%

    FAUZAN K 0 (tidak terpakai)

    FAUZAN C 0 (tidak terpakai)

    FAUZAN B 0.003955 0.3 %

    YANTO K 0 (tidak terpakai)

    YANTO C 0 (tidak terpakai)

    YANTO B 0.052734 5% (tertinggi dari

    semua)

    Agus, Fauzan, dan Yanto sama-sama masuk kategori Qualified (Q), tapi

    dari 3 orang tersebut, persentasi tertinggi adalah Yanto (5%). Jadi yang dipilih

    untuk tugas tersebut adalah Yanto karena memiliki nilai kemungkinan terbesar

    untuk menyelesaikan pekerjaan dalam Qualified.

    4. Hasil dan Pembahasan

    Aplikasi yang dirancang pada penelitian ini dikembangkan dalam bentuk

    aplikasi desktop. Aplikasi ini terhubung dengan database server (SQL Server

    Express 2008).

    Gambar 4 Form Log Kerja

    Pada form log kerja, dicatat setiap tugas yang dilaksanakan oleh pegawai

    tripola. Tiap detail pekerjaan, telah ditentukan waktu target sebelumnya (Gambar

    4). Berdasarkan waktu ini, dapat diketahui apakah seorang petugas masuk

    kualifikasi Kurang, Cukup, atau Baik. Kurang berarti petugas tersebut

    menyelesaikan tugas dengan waktu yang lebih lama dari waktu target. Cukup

    berarti waktu yang diperlukan, sesuai dengan target. Baik berarti waktu yang

    diperlukan, lebih cepat daripada target.

  • 11

    Gambar 5 Form Master Data Jenis Pekerjaan

    Form master data jenis Pekerjaan. (Gambar 5), digunakan untuk mengatur

    data jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh petugas Tripola. Tiap jenis

    pekerjaan diberi nilai target waktu.

    Gambar 6 Form Hasil Analisis Naïve Bayes

    Proses analisis Naïve bayes dilakukan pada form analisis (Gambar 6).

    Proses analisis bertujuan untuk memberikan rekomendasi petugas yang memiliki

    persentase terbesar dalam hal menyelesaikan pekerjaan.

    Pengujian beta berfungsi untuk mengetahui apakah sistem dapat diterima

    oleh pengguna. Pengujian Beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dmana diuji secara langsung ke lapangan yaitu yang bersangkutan dengan membuat

    kuesioner mengenai kepuasan user, untuk selanjutnya dibagikan kepada sebagian

    user dengan mengambil sampel sebanyak 30 orang. Jawaban dikelompokkan pada 5

    tingkatan, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup (C), Tidak Setuju (TS), Sangat

    Tidak Setuju (STS).

  • 12

    Tabel 5 Hasil Pengujian Beta

    No Pertanyaan Jawaban

    SS S C TS STS

    1

    Sistem memudahkan menganalisis

    efisiensi dalam penanganan keluhan

    pelanggan

    30

    2 Sistem mudah untuk digunakan. 28 2

    3 Sistem memberikan informasi yang

    jelas dan bermanfaat 30

    4

    Sistem memberikan rekomendasi

    yang dapat berguna bagi kemajuan

    layanan Tripola.

    27 3

    Berdasarkan hasil pengujian beta, disimpulkan bahwa sistem dapat

    membantu pihak manajerial Tripola, dalam memberikan rekomendasi pemilihan

    petugas Sistem mempermudah pencatatan log kerja, yang berguna untuk arsip

    Tripola.

    5. Simpulan

    Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka

    dapat diambil kesimpulan yaitu: 1) Sistem dapat membantu dalam hal pencatatan

    log kerja Tripola; 2) Sistem memudahkan menganalisis efisiensi dalam

    penanganan keluhan pelanggan; 3) Hasil analisis naïve bayes pada log kerja

    penanganan keluhan pelanggan, berguna bagi pihak manajerial Tripola, untuk

    peningkatan layanan kepada pelanggan.

    Saran yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan

    selanjutnya adalah: analisis dapat diperluas tidak hanya terbatas pada komponen

    waktu, namun juga kepuasan pelanggan, dan biaya yang diperlukan. Algoritma

    untuk proses analisis juga dapat menggunakan algoritma data mining yang lain,

    sehingga diperoleh perbandingan hasil analisis antara Naïve bayes, dengan

    algoritma yang lain.

    6. Daftar Pustaka

    [1]. Winer, R. S. 2001. A Framework for Customer Relationship Management.

    California Management Review 43, 89–105. (doi:10.2307/41166102)

    [2]. Garcia-Murillo, M. & Annabi, H. 2002. Customer knowledge management.

    Journal of the Operational Research Society 53, 875–884.

    (doi:10.1057/palgrave.jors.2601365)

    [3]. Wei, J.-T., Lee, M.-C., Chen, H.-K. & Wu, H.-H. 2013. Customer

    relationship management in the hairdressing industry: An application of

    data mining techniques. Expert Systems with Applications 40, 7513–7518.

    [4]. Liao, S., Chen, Y. & Hsieh, H. 2011. Mining customer knowledge for direct

    selling and marketing. Expert Systems with Applications 38, 6059–6069.

    [5]. Ridwan, M., Suyono, H. & Sarosa, M. 2013. Penerapan Data Mining

    Untuk Evaluasi Kinerja Akademik Mahasiswa Menggunakan Algoritma

    Naive Bayes Classifier. Jurnal EECCIS 7, pp–59.

    [6]. Ngai, E. W. T., Xiu, L. & Chau, D. C. K. 2009. Application of data mining

  • 13

    techniques in customer relationship management: A literature review and

    classification. Expert Systems with Applications. 36, 2592–2602.

    (doi:10.1016/j.eswa.2008.02.021)

    [7]. Vercellis, C. 2009. Business Intelligence: Data Mining and Optimization

    for Decision Making. (doi:10.1002/9780470753866)

    [8]. Ahmed, S. R. 2004. Applications of data mining in retail business. In

    International Conference on Information Technology: Coding Computing,

    ITCC, pp. 455–459.(doi:10.1109/ITCC.2004.1286695)

    [9]. Bustami, B. 2014. Penerapan Algoritma Na{"\i}ve Bayes Untuk

    Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi. Techsi 3.

    [10]. Pressman, R. S. & Jawadekar, W. S. 1987. Software engineering. New

    York 1992