peranan sistem informasi manajemen pendidikan...

138
PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI SMP ISLAM AL-FALAAH SAWAH BARU Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Manajemen Pendidikan (S.Pd) Oleh Hamdan Syamsudin 1112018200025 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: danganh

Post on 03-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

BAGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DI SMP ISLAM AL-FALAAH SAWAH BARU

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Manajemen Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Hamdan Syamsudin

1112018200025

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

ii

Page 3: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

iii

Page 4: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

iv

ABSTRAK

Hamdan Syamsudin (NIM: 111201820025). Peranan Sistem Informasi

Manajemen Pendidikan Bagi Kepala Sekolah Dalam Pengambilan

Keputusan di SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru. Skripsi: Jurusan

Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen, Pengambilan Keputusan, Kepala

Sekolah.

Pengambilan Keputusan merupakan kegiatan yang senantiasa dilakukan

oleh Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya dalam menyelenggarakan

pendidikan. Dalam pengambilan keputusan terdapat faktor yang menentukan

efektivitas keputusan yang diambil yaitu peranan sistem informasi manajemen.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi

manajemen pendidikan berperan terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh kepala sekolah.

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini

ialah kualitatif deskriptif analisis dimana penulis mendeskripsikan dan

menganalisis data-data yang diperoleh di lapangan. Teknik pengumpulan data

dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen.

Dari penelitian yang dilakukan, penulis mendapatkan hasil bahwa sistem

informasi manajemen pendidikan bagi kepala sekolah dalam pengambilan

keputusan telah berperan. Hal ini dapat dibuktikan dengan persentase

pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah menggunakan peranan

SIM lebih besar dibanding pengambilan keputusan tanpa peranan SIM. Data

menunjukkan bahwa 89% keputusan kepala sekolah menggunakan peranan SIM

sedangkan 11% tidak menggunakan SIM.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa saran yang dapat

diterapkan dalam menggunakan SIM di sekolah yaitu : 1) hendaknya kepala

sekolah selalu mengacu kepada data dalam mengambil keputusan. 2) sekolah

hendaknya memaksimalkan penggunaan teknologi informasi 3) sekolah

hendaknya menggunakan aplikasi sistem pengambilan keputusan / decision

support system agar pengambilan keputusan lebih cepat, akurat, dan tepat.

Page 5: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

v

ABSTRACT

Hamdan Syamsudin (NIM: 1112018200025). The Role of Education

Management Information System For Principal Decision Making in SMP

Islam Al-Falaah Sawah Baru. Thesis: Departement of Education

Management. Tarbiyah and Teachers Training Faculty of State Islamic

University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, in 2016.

Keywords : Management Information System (MIS), Decision Making,

Principal

Decision-making is an activity that is always done by the Principal in

carrying out his duties in conducting education. In decision-making, there is the

factor that determine the effectiveness of the decision made i.e. the role of

management information systems. This study was conducted to determine how

the education management information systems contribute to decisions made by

the principal.

The research method used in conducting this research is qualitative

descriprive analysis which the author describe and analyze the data obtained in the

field. Data was collected through interviews, observation and documents study.

From this research, the author obtains the result that the education

management information system for the principal in the decision-making has the

essential role. It can be proven by the percentage of decision-making done by

principal using the MIS is greater than the role of decision-making without it.

Data shows that 100% of the principal’s decision to use the MIS role.

Based on these results, there are some suggestions that can be applied in

using the MIS in school they are: 1) the principal should always refer to the data

in making decisions. 2) Schools should maximize the use of information

technology. 3) Schools should use decision support system application in order to

make the decision-making faster, more accurate, and appropriate.

Page 6: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

vi

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah

memberikan keberkahan dan karunia serta kekuatan kepada penulis sehingga

penulis dapat mengerjakan tugas akhir skripsi dengan penuh ikhtiar yang

sungguh-sungguh lagi baik dan berada dalam rida-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan judul “Peranan Sistem Informasi

Manajemen Pendidikan Bagi Kepala Sekolah Dalam Pengambilan

Keputusan di SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru”

Shalawat serta salam senantiasa penulis curahkan kepada Rasul-Nya, Nabi

Muhammad SAW yang telah menerangi kehidupan dengan ajaran dan suri

tauladannya untuk seluruh alam. Nabi yang menjadi panutan umat muslim di

dunia dan yang akan memberi syafaat kelak di akhirat.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis mendapatkan banyak

dukungan dari berbagai pihak secara langsung dan tak langsung serta dalam

berbagai bentuk mulai dari materi sampai moril. Sehingga penulis dapat

merampungkan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Mu’arif Sam, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis selama menjadi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

vii

5. Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom., Dosen Pembimbing Skripsi I dan Dr. Didik

Suprijadi, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu

dan tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

proses penyusunan skripsi ini.

6. Para Dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada

umumnya dan Jurusan Manajemen Pendidikan khususnya yang telah

memberikan pengajaran dan pendidikan untuk bisa menempuh jenjang

sarjana.

7. Rais Helmi, S. Th. I., Kepala Sekolah SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru

beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah yang dipimpinnya.

8. Bapak H. Syamsudin dan Ibu Khodijah, Orang Tua tercinta yang senantiasa

memberikan kasih dan cintanya tiada tara dan selalu mendoakan yang terbaik

untuk penulis.

9. Seluruh keluarga penulis mulai dari tiga orang kakak yang penulis cintai dan

tiga orang adik yang penulis sayangi serta keluarga dekat yang selalu

memberikan keharmonisan dalam keluarga.

10. Keluarga Besar SDN DK 07 Pagi, SMPN RSBI 45 Jakarta, SMAN 33 Jakarta

yang telah mengajar dan mendidik penulis hingga dapat bermasyarakat dan

melanjutkan ke jenjang sarjana.

11. Teman-teman Jurusan Manajemen Pendidikan angkatan 2012 yang telah

memberikan rasa kebersamaan, kesenangan, serta perjuangan untuk

menyelesaikan skripsi. Begitu juga dengan keluarga besar Manajemen

Pendidikan yang telah mengajarkan penulis berbagai hal hingga dapat menjadi

seorang akademisi yang mumpuni akan keilmuan manajemen pendidikan.

12. Pengelola Program Beasiswa BIDIKMISI yang telah memberikan penulis

bantuan dana pendidikan secara penuh sehingga penulis dapat menjalankan

pendidikan S1 tanpa terbebani biaya operasional pendidikan.

13. Teman-teman di berbagai organisasi mulai dari Forum Mahasiswa Bidikmisi

(Formabi) UIN Jakarta, Organisasi Mahasantri Ma’had (OMM), Himpunan

Mahasiswa Banten (HMB), Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB),

Page 8: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

viii

Forum Lingkar Pena Ciputat, rekan-rekan jurnalis di berbagai forum dan

media pemberitaan, serta organisasi dan komunitas lainnya yang pernah

penulis ikuti sehingga penulis menjadi seorang mahasiswa yang kritis, kreatif,

dan cekatan serta menjadi lebih peka terhadap dinamika yang terjadi di

masyarakat dan lingkungan yang lebih luas.

14. Keluarga besar Asrama Ma’had UIN Jakarta terutama kepada Pengasuh

Asrama, Ust. Utob Tabrani, Lc., MCL., yang telah mengasuh dan membina

penulis selama dua tahun berada di asrama.

15. Keluarga besar Yayasan Bina Ikhwan Sawah Baru terutama kepada Bapak

pemilik Yayasan, Drs. H. Subarja, M.Pd., yang telah memberikan penulis

tempat singgah dan bernaung selama kuliah dan kesempatan untuk

mengembangkan kemampuan mengelola sebuah yayasan.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

menjadi bagian dari kesuksesan penulis.

Akhir kata penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan

ketidaksempurnaan yang ada baik dari penulis maupun dalam skripsi ini. Semoga

Allah SWT membalas semua yang telah diberikan dengan pahala dan kebaikan-

kebaikan yang berlipat ganda. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi

penulis maupun bagi pembaca.

Alhamdulillahi Rabbil’aalamin

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 9: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

ABSTRACT ............................................................................................................ v

Kata Pengantar ....................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 9

D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 11

A. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ........................... 11

1. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan .............................................. 11

2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ............................ 28

B. Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan ....................................................... 31

1. Pengertian Pengambilan Keputusan ....................................................... 31

2. Tipe-Tipe Keputusan .............................................................................. 33

3. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan ....................................................... 35

4. Faktor-faktor Pengambilan Keputusan ................................................... 36

5. Model Pengambilan Keputusan .............................................................. 39

6. Tahap Pengambilan Keputusan .............................................................. 41

7. Teknik Pengambilan Keputusan ............................................................. 43

C. Peranan SIM Pendidikan Bagi Kepala Sekolah dalam Pengambilan

Keputusan .............................................................................................................. 45

D. Penelitian Relevan ......................................................................................... 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 58

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 58

1. Tempat Penelitian .......................................................................................... 58

2. Waktu Penelitian ............................................................................................ 58

Page 10: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

x

B. Latar Penelitian .............................................................................................. 59

C. Metode Penelitian .......................................................................................... 59

D. Sumber Data ................................................................................................... 60

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 60

F. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 61

G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 63

A. Deskripsi Data ................................................................................................ 63

B. Pembahasan .................................................................................................... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 85

A. KESIMPULAN .............................................................................................. 85

B. SARAN .......................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90

Page 11: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai berbagai

macam aktivitas berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan. Ada berbagai

macam kegiatan yang mencerminkan pelaksanaan pendidikan mulai dari yang

bersifat pengelolaan dan administratif sampai yang bersifat teknis

pembelajaran. Sebagaimana lembaga pada umumnya, sekolah membagi

kegiatan ini ke dalam bagian-bagian atau unit-unit tertentu yang mana terdapat

peran-peran dari para pemangku jabatan di sekolah sebagai pihak yang

menjalankan kegiatan tersebut sesuai posisinya masing-masing. Mulai dari

guru, petugas TU, kepala sekolah dan jajaran yang ada memiliki andil dalam

setiap kegiatan di sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut secara

berkesinambungan membangun sekolah menjadi organisasi yang dapat

mewujudkan visi dan misi yang dimilikinya dengan baik.

Dari semua kegiatan yang ada di sekolah terdapat kegiatan yang

menjadi kunci dari pencapaian keberhasilan sekolah. Kegiatan tersebut ialah

pengambilan keputusan yang sangat penting di antara kegiatan lain karena

terdapat peran manajer sebagai pemimpin dalam hal ini kepala sekolah. Ada

istilah yang patut kita soroti dari pernyataan tersebut. Istilah tersebut ialah

pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan bukan hanya sekedar

kegiatan biasa tetapi lebih dari itu.

Pengambilan keputusan memungkinkan setiap kepala sekolah dapat

mengetahui langkah apa yang semestinya dilakukan di masa yang akan datang

terkait pencapaian tujuan sekolah. Kepala sekolah akan berperan sesuai

dengan keputusan apa yang ia ambil sehingga akan terjadi efektivitas

manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan keputusan.

Kepala sekolah merupakan jabatan yang mempunyai wewenang

dalam membuat keputusan dan berada pada posisi teratas dalam suatu

organisasi. Peraturan pemerintah yang menjelaskan bahwa kepala sekolah

merupakan seorang pemimpin ialah Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang

Page 12: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

2

Standar Pengelolaan Pendidikan yang menjelaskan bahwa “Setiap

sekolah/madrasah dipimpin oleh seorang kepala sekolah/madrasah”.1

Sehingga kita dapat mengetahui bahwa di sekolah yang menempati posisi

jabatan yang tertinggi ialah kepala sekolah. Selain itu kepala sekolah juga

berwenang untuk kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan

yang bersifat final. Artinya, keputusan itu merupakan kegiatan akhir sebelum

diimplementasikan menjadi kebijakan atau program-program sekolah. Oleh

karena itu yang berperan dalam pengambilan keputusan ialah kepala sekolah

sebagai manajer di sekolah.

Pengambilan keputusan dapat menjadikan sekolah sebagai sebuah

organisasi pendidikan yang terus berdinamika ditengah hambatan dan

ancaman yang muncul baik itu dari internal maupun eksternal sekolah.

Sekolah menjadi lebih fleksibel meskipun harus melewati proses yang begitu

rumit dalam mencapai tujuannya. Adakalanya sekolah dihadapkan pada situasi

yang menghantarkan pada kegagalan namun di saat seperti inilah kegiatan

pengambilan keputusan menjadi solusi untuk tetap mempertahankan

eksistensinya sebagai sebuah organisasi.

Sebelum kegiatan pengambilan keputusan itu berlangsung, sekolah

mengalami berbagai macam problematika yang berkaitan dengan pencapaian

tujuan. Kesenjangan yang terjadi antara kenyatan yang dialami sekolah dan

harapan yang ingin direlisasikan menjadi sasaran utama kepala sekolah dalam

memainkan peranannya sebagai decision maker. Masalah ini akan

mempengaruhi respon apa yang harus diberikan untuk melahirkan sebuah

solusi melalui pemecahan masalah.

Dalam kegiatan pengambilan keputusan seorang kepala sekolah

membutuhkan informasi. Karena dengan informasi maka akan ditempuh

sebuah pemecahan masalah yang efektif dan efisien dalam memenuhi

kebutuhan yang ada. Sistem informasi yang dikelola dengan baik dapat

menjadi aset bagi sekolah yang menerapkannya. Kepala sekolah dapat

1 Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

Page 13: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

3

memanfaatkan sistem informasi dalam memanaj sekolah mencapai tujuan

serta visi misi yang ditetapkan.

Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 19 tahun 2007 mengatur

tentang standar pengelolaan pendidikan. Peraturan tersebut menjelaskan

bahwa di dalam pengelolaan pendidikan terdapat pengelolaan informasi dalam

bentuk siste informasi manajemen.

“1. Sekolah / Madrasah :

a. mengelola sistem informasi manajemen yang memadai

untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif,

efisien dan akuntabel;

b. menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan

mudah diakses;

c. menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan

untuk melayani permintaan informasi maupun

pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat

berkaitan dengan pengelolaan sekolah/madrasah baik

secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan

didokumentasikan;

d. melaporkan data informasi sekolah/madrasah yang telah

terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota.

2. Komunikasi antar warga sekolah/madrash di lingkungan

sekolah/madrasah dilaksanakan secara efisien dan efektif”.2

Sejatinya dunia sedang mengalami kebangkitan dari segi informasi.

Kemajuan teknologi mutakhir diorientasikan kepada informasi. Sehingga

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berbasis informasi. Hal ini

tidak terlepas dari manfaat yang dapat diperoleh dari informasi itu sendiri.

Informasi merupakan sumber daya yang patut dipertimbangkan oleh kemajuan

dunia.

Tidak hanya perusahaan, sekolah juga sebagai sebuah instansi yang

berdiri di tengah-tengah persaingan tersebut berusaha mempertahankan

eksistensinya di kala persaingan bisnis juga merambah dunia pendidikan.

Pertanyaan yang muncul kemudian ialah bagaimana sekolah memanfaatkan

sistem informasi bagi keunggulan dalam bersaing.

2 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 2 Poin E Tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan.

Page 14: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

4

Informasi juga menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam dunia

pendidikan. Informasi yang diolah dalam dunai pendidikan berupa sebuah

sistem informasi. Semenjak sebuah sekolah didirikan sistem informasi

manajemen pendidikan telah berjalan pula di dalamnya. Tetapi peranannya

belum begitu dirasakan dalam meningkatkan kualitas sekolah. Ada sebuah

kecenderungan yang telah lama berjalan di mana parameter yang digunakan

untuk keunggulan bersaing ialah dengan pengelolaan sumber daya yang

bersifat fisik. Namun sekarang paradigmanya telah berubah seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan bahwa informasi dapat menjadi keunggulan

dalam bersaing.

Tidak bisa dipungkiri betapa informasi memiliki nilai yang tinggi

terhadap keberlangsungan sebuah organisasi termasuk sekolah. Hal ini tidak

terlepas dari dimensi yang dimiliki dari sebuah informasi yang dihasilkan oleh

sistem informasi manajemen. Informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang begitu besar.

Pengambilan keputusan oleh kepala sekolah yang didukung dengan

sistem informasi manajemen membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan.

Informasi ini berasal dari berbagai unit atau bagian yang ada di sekolah seperti

kurikulum, sarana dan prasarana, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, dan

sebagainya. Setiap bagian tersebut menerapkan sistem informasi manajemen

dalam menjalankan tugasnya. Data-data yang dihasilkan dari setiap bagian

tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah menjadi sebuah informasi yang

dapat menggambarkan kondisi dan keadaan yang terjadi. Dengan demikian

kepala sekolah dapat mengetahui posisi sekolah berapa pada keadaan yang

berpeluang untuk maju atau sedang mengalami kemunduran. Kepala sekolah

dapat menentukan apa langkah yang harus diambil untuk memberikan arah

sekolah untuk berkembang.

Kepala sekolah tidak sendirian dalam menjalankan fungsinya sebagai

decision maker. Ada sejumlah wakil bidang yang mengurusi bidang-bidang

yang ada di sekolah. Para wakil bidang ini menjadi perantara antara kepala

Page 15: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

5

sekolah dengan level-level yang berada di bawahnya yang berhadapan

langsung dengan program-program yang dijalankan sekolah.

Sekolah yang berkualitas dapat kita lihat dari prestasi-prestasi yang

diraihnya. Selain itu program-program yang dijalankan juga mendukung

peyelenggaraan kegiatan pendidikan. Hal ini merupakan implikasi yang dapat

diperoleh sekolah dari penerapan sistem informasi manajemen pendidikan

yang baik khususnya bagi kepala sekolah dalam mengambil keputusan yang

tepat dan dapat diimplementasikan sebagai sebuah kebijakan untuk mencapai

tujuan pendidikan.

SMP Islam Al-Falaah merupakan lembaga pendidikan yang berbasis

ke-Islaman. Sekolah ini mengedepankan keunggulan dalam iman dan taqwa

(IMTAQ), ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan fasilitas. Hal ini

dapat dilihat dari program unggulan yang dimiliki SMP Islam Al-Falaah bagi

para peserta didiknya. Program tersebut yaitu Native, Pesantren, Field Trip,

Persari/Perjumsa, Sholat Dhuha, Sholat Berjama’ah, Tahfidzul Qur’an, LDKS,

dan Manasik Haji.

Selain program unggulan, di sekolah juga terdapat kegiatan

ekstrakurikuler yaitu Iqro, Pramuka, Karate, Basket, Sepak Bola, Menari,

Melukis, Paduan Suara, Bahasa Arab, Bimbingan Al-Qur’an, English Course

(AEC), Drumband, dan MIPA Class.

Selain dari program pendidikan dan ekstrakurikuler, untuk mewujudkan

misinya yang unggul dalam IMTAQ, sekolah menambah muatan Agama dan

penguatan Baca Tulis Al-Qur’an dan keterpaduan kurikulum Departemen

Agama (DEPAG) untuk kurikulum sekolah disamping penggunaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Untuk menunjang hal tersebut sekolah menyediakan fasilitas berupa

Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer Multimedia, Lapangan, Ruang

Ekstrakurikuler, UKS, Masjid, Ruang Serba Guna, Masjid, Kantin, Lapangan

Parkir, dan Sport Hall.

Satu lagi aspek yang tidak kalah pentingnya ialah tenaga pendidik.

SDM-nya terdiri dari lulusan yang memiliki dedikasi tinggi di bidangnya,

Page 16: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

6

menguasai disiplin ilmu yang sesuai dengan bidang ajarnya, berpengalaman,

inovatif, kreatif, dan berakhlakul karimah.

Dengan demikian SMP Islam Al-Falaah dapat mencetak peserta didik

yang berkualitas dan berakhlakul karimah sesuai dengan misinya. Hal ini

dapat dibuktikan dari berbegai prestasi yang pernah diraihnya dalam berbagai

macam ajang perlombaan.

Semua ini dapat dicapai tergantung dari kepemimpinan kepala sekolah

dalam menghasilkan sebuah kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas

sekolah. Kebijakan ini merupakan implikasi dari keputusan-keputusan yang

diambil kepala sekolah. Sehingga keputusan yang diambil kepala sekolah

sangat menentukan arah tujuan pendidikan yang ingin dicapai sekolah.

Untuk menghasilkan keputusan yang strategis, Kepala Sekolah SMP

Islam Al-Falaah dibantu oleh unit Tata Usaha dan Wakil Kepala Sekolah

(Wakasek) Bidang Kurikulum. Kedua bagian ini memiliki sistem pengelolaan

informasi yang dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan kepala sekolah

dalam pengambilan keputusan.

Penulis mengamati bagaimana sistem informasi manajemen di SMP

Islam Al-Falaah berperan bagi kepala sekolah dalam pengambilan keputusan.

Hasil dari pengamatan tersebut penulis menemukan bahwa unit TU SMP

Islam Al-Falaah tidak menggunakan SOP dan pedoman dalam melaksanakan

proses administrasi sekolah. Dalam pelaksanaanya, TU SMP Islam Al-Falaah

menjalankan segala aktivitas keadministrasiannya berdasarkan arahan

langsung dari atasannya.

Kemudian, dalam menjalin hubungan dengan pihak eskternal, misalnya

orang tua murid, sekolah menggunakan sarana surat. Sedangkan pihak

eksternal yang lebih luas lagi dalam hal ini masyarakat, sekolah menggunakan

website untuk memberikan informasi yang ada di sekolah misalnya info

penerimaan peserda didik baru (PPDB).

Selain itu, dalam mengumpulkan informasi pihak sekolah

memanfaatkan data-data yang berasal dari agenda kegiatan program, laporan

penilaian, serta laporan tertulis dan tidak tertulis. Agenda kegiatan dan

Page 17: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

7

penialain program ini dapat diperoleh dari laporan yang diberikan dari

penanggung jawab program kegiatan. Sedangkan laporan tertulis dan tidak

tertulis bisa diperoleh dari masukan yang diberikan oleh murid, wali murid,

dan penanggung jawab program.

Dari penjabaran di atas, dapat diketahui bahwa sistem informasi

manajemen yang berjalan di sekolah menggunakan berbagai macam alat untuk

membantu mengumpulkan, mencatat, mengolah, menganalisis, dan

menyediakan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk

memutuskan kebijakan apa yang akan terapkan di tahun ajaran berikutnya.

Dengan demikian terdapat berbagai sumber informasi yang dapat

digunakan oleh kepala sekolah dalam proses pengambilan keputusan. Namun

dalam pelaksanaanya sumber informasi ini dipusatkan ke dalam dua bagian.

Pertama, untuk mengetahui informasi mengenai kurikulum yang

diimplementasikan di sekolah dapat diperoleh dari wakil kepala sekolah

(wakasek) bidang kurikulum. Sedangkan untuk informasi selain yang

berkenaan dengan kurikulum, misalnya informasi tentang sarana dan

prasarana, keuangan, tenaga pendidik dan kependidikan dan sebagainya

dipusatkan pada unit Tata Usaha.

Penemuan selanjutnya dari hasil pengamatan di SMP Islam Al-Falaah

ialah terkait dengan proses pengambilan keputusan kepala sekolah. Kepala

sekolah memegang posisi puncak dalam hal pengambilan keputusan. Segala

hal yang menyangkut kepentingan sekolah harus berdasarkan keputusan dari

kepala sekolah terlebih dahulu. Dalam hal pengambilan keputusan, posisi

Wakasek Bidang kurikulum dan Tata Usaha ialah sebagai penyedia informasi

di bidangnya. Sehingga sangat berperan penting bagi kepala sekolah karena

dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan.

Namun, kepala sekolah juga mempunyai tanggung jawab terhadap

pihak yayasan selaku pemilik SMP Islam Al-Falaah. Salah satu tanggung

jawabnya ialah berupa laporan program kerja yang telah dilaksanakan dalam

periode satu tahun ajaran. Untuk menentukan bagaimana model

pengembangan dari sebuah program pendidikan yang telah dilaksanakan,

Page 18: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

8

pihak yayasan akan melakukan pendampingan dan studi banding dalam kurun

waktu tertentu. Setelah proses itu selesai barulah diputuskan apa saja yang

harus dikembangkan dan diperbaharui dari setiap program pendidikan yang

ada begitu juga dengan hal lainnya yang menyangkut fasilitas, tenaga pendidik

dan kependidikan, kurikulum dan sebagainya.

Berdasarkan deskripsi permasalahan yang ada, penulis ingin

melakukan penelitian tentang “Peranan Sistem Informasi Manajemen

Pendidikan bagi Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan”.

Persaingan kian kompetitif di zaman teknologi ini berbagai lembaga

pendidikan tengah berlomba membangun sistem yang dapat mempercepat

proses kemajuan lembaga yang dipimpinnya.

Masyarakat juga sudah beralih kepada teknologi. Dilihat dari tingkat

pertumbuhan penduduk pun antara generasi yang berumur muda sekarang

sedikit demi sedikit tengah mengakrabkan diri dengan penggunaan teknologi.

Disini yang lebih disoroti ialah penggunaan informasi yang semakin cepat

baik dalam menghasilkan mengakses maupun menyebarkan. Sehingga hal ini

akan mengubah era informasi di mana informasi yang berkembang sudah

mencapai pada tingkat nilai informasi yang dihasilkan bukan sekedar bahwa

informasi itu ada. Informasi yang berkembang sudah pada taraf keakuratan

yang tinggi, daya analisis yang tinggi dan sebagainya.

Informasi menjadi barang berharga yang menentukan maju atau

tidaknya sekolah. Karena untuk menciptakan sekolah yang maju dilakukan

dengan perencanaan dan penggunaan startegi bersaing yang baik. Kedua hal

ini akan percuma apabila dalam proses merencanakan dan menggunakan

informasi merupakan informasi yang memiliki nilai rendah dalam arti tidak

memiliki nilai jual, daya prediksi yang baik, daya akurasi yang rendah. Maka

pada akhirnya akan menghasilkan kebijakan yang buruk. Oleh karena itu

sangat urgen bagi sebuah sekolah dalam memberdayakan informasi

Page 19: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

9

menggunakan SIM. Apabila hal ini terpenuhi maka sekolah dapat melakukan

startegi peningkatan mutu sekolah.

Buktikan jika informasi mengejahwantah dalam setiap aktivitas

penyelenggaraan pendidikan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis

menemukan beberapa masalah yaitu:

1. Sekolah belum memaksimalkan fungsi teknologi komputer untuk

mengelola informasi.

2. Tata Usaha tidak menggunakan SOP dan pedoman petunjuk pelaksana

kegiatan dalam mengelola data sekolah.

3. Pengambilan keputusan Kepala Sekolah dipengaruhi oleh pihak Yayasan.

4. Pengambilan keputusan kepala sekolah sangat dipengaruhi oleh pola pikir

pribadi.

C. Pembatasan Masalah

Secara garis besar terdapat banyak permasalahan yang berkaitan

dengan sistem informasi manajemen di sekolah dan sikap kepala sekolah

dalam mengambil keputusan, maka penulis membatasi masalah pada

1. Peranan sistem informasi manajemen pendidikan di sekolah.

2. Pengambilan keputusan Kepala Sekolah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah

dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu: “Bagaimanakah

peranan sistem informasi manajemen bagi kepala sekolah dalam pengambilan

keputusan?”

Page 20: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

10

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian ini ialah: “untuk mengetahui

peranan sistem informasi manajemen bagi kepala sekolah dalam pengambilan

keputusan.”

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kepala Sekolah

Memberikan pemahaman akan pentingnya sistem informasi manajemen

dalam pengambilan keputusan untuk kebijakan sekolah dalam pencapaian

tujuan pendidikan.

2. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif pada

sekolah itu sendiri dalam rangka meningkatkan kualitas manajemen

sekolah.

3. Bagi Peneliti lain

Menambah wawasan dan pengalaman serta penguatan pengetahuan

mengenai peranan sistem informasi manajemen dalam pengambilan

keputusan

Page 21: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Pengertian secara keseluruhan mengenai sistem informasi manajemen

pendidikan akan dapat diketahui dengan menjabarkan terlebih dahulu pengertian

sistem, informasi, manajemen, dan pendidikan. Oleh karena itu berikut ini

merupakan pemaparan pengertian dari beberapa ahli.

1. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

a. Pengertian Sistem

Sistem secara etimologis berasal dari kata systema yang berarti adanya

hubungan antara bagian atau komponen satu dengan lainnya secara teratur dan

menyeluruh. Sedangkan terminologinya menyatakan bahwa sistem adalah

kumpulan dari bagian-bagian yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya.3

Lebih jelasnya kita lihat beberapa pengertian lain yang dikemukakan oleh

beberapa ahli mengenai sistem.

Helmawati berpendapat bahwa segala sesuatu yang saling berkaitan

termasuk di dalamnya data dan bagian-bagian tertentu yang dikelola maka dapat

disebut sebagai sebuah sistem. Dengan adanya pengertian ini maka pendidikan

dapat dimasukkan ke dalam sebuah sistem. Ketika di dalam sebuah pendidikan

terdapat pengelolaan suatu sistem informasi maka dapat dikatakan sebagai

subsistem. Hal ini merupakan kegunaan yang dimiliki oleh sistem informasi

manajemen untuk pihak-pihak yang mengelola pendidikan.

Selain itu untuk dapat mengidentifikasi apakah hal tertentu dapat

dikatakan sebagai sebuah subsistem maka dapat diketahui dengan menentukan

seberapa penting hal tersebut dapat perperan dalam pencapaian tujuan sistem dan

apakah hal tersebut dapat dikendalikan dalam analisis yang dilakukan terhadap

sebuah

3 Helmawati, Sistem Informasi Manajemen: Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Rosdakarya,

2015), h. 13

Page 22: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

sistem. Jika tujuan sistem dapat dicapai dan ada sesuatu yang dapat dikendalikan

maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai subsistem.

Tujuan yang dimiliki oleh sebuah sistem yang ada pada ruang lingkup

pendidikan ialah mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Sistem dalam pendidikan

ialah berupa pengolahan data yang berasal dari dalam maupun dari luar

lingkungan pendidikan yang menghasilkan informasi penting bagi

keberlangsungan sistem yang ada. Dengan kata lain terdapat sistem terbuka di

mana terdapat masukan yang dikelola menjadi keluaran. 4

Secara sederhana Faisal berpendapat mengenai sistem yaitu sistem

merupakan sesuatu yang menjadi kesatuan di mana antara bagian-bagian yang ada

di dalamnya memiliki perangkat. Perangkat ini yang menghubungkan satu per

satu bagian-bagian tersebut.5

Sistem dapat dilihat dari dua bentuk yaitu abstrak dan fisik. Sebuah susunan

yang teratur berupa gagasan atau konsep yang keduanya saling ketergantungan

maka disebut sistem abstrak. Sedangkan sistem fisik merupakan mekanisme, pola,

atau tata aturan yang melibatkan benda-benda fisik yang membentuk sebuah

aktivitas tertentu contohnya catatan, aturan, prosedur, peralatan, dan petugas yang

beroperasi mencatat data, mengukur, dan menyiapkan laporan.6

James A O’Brien mendefinisikan sistem sebagai sebuah perangkat yang

terdiri dari komponen yang bersangkut paut, dengan sebuah sebuah batasan,

bekerja bersama untuk mencapai sebuah kesatuan umum secara objektif dengan

menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi

organisasi.7

Judith C. Simon mengatakan bahwa sistem berhubungan dengan elemen

yang bekerja bersama untuk meraih sebuah tujuan. Sebuah sistem dapat terdiri

4 Helmawati, Ibid. h. 13 5 M. Faisal, Sistem Informasi Manajemen Jaringan, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 171 6 Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Ikrar

Mandiriabadi, 1999), h. 67 7 James A O’Brien and George M Marakas, Introduction to Information Systems, (New York:

McGraw-Hill, 2007), thirteenth edition, h.24

Page 23: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

dari sejumlah subsistem dan sub-subsistem. Subsistem ini adalah sistem yang

komplit namun juga bersangkut paut dan bekerja bersama dengan subsistem

lainnya untuk menyediakan sebuah sistem yang komplit.8

Agus E. Pratama menguraikan sistem sebagai kumpulan prosedur yang

bekerja secara bersama-sama dalam melakukan kegiatan dan saling berkaitan dan

berhubungan satu sama lain. Prosedur ini membuat komponen-komponen yang

ada di dalamnya dapat berjalan.9

Stair menjelaskan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen atau

komponen-komponen yang berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan-tujuan.

Elemen-elemen itu sendiri dan hubungan di antaranya menjelaskan bagaimana

mereka bekerja. Sistem mempunyai input, proses mekanis, output dan umpan

balik.10

Amirin merumuskan pengertian sistem yaitu sehimpunan unsur yang

melakukan sesuatu kegiatan atau menyusun skema atau tata cara melakukan

sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai kepada

tujuan maka data energi barang (benda) diolah dengan jangka waktu tertentu guna

menghasilkan informasi, energi dan/atau barang benda.11

Dari beberapa pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa sistem

adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur atau bagian-bagian yang

saling berkaitan, berinteraksi, menyusun skema dan tata cara untuk mencapai

tujuan.

8 Judith C. Simon, Introduction to Information System, (New York: The Wall Street Jounal,

2001), h. 6 9 I Putu Agus Eka Pratama, Sistem Informasi dan Implementasinya: Teori & Konsep Sistem

Informasi Disertai Berbagai Contoh Praktiknya Menggunakan Perangkat Lunak Open Source,

(Bandung, Informatika Bandung, 2014), h. 7 10 Ralph M. Stair, George W. Reynolds, Information System, (USA: Course Technology,

2012), Ed. 9, h. 8 11 Tatang M. Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 11

Page 24: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

b. Pengertian Informasi

Pengertian mengenai informasi perlu kita kaji untuk mengetahui hakikat

dari sistem informasi manajemen pendidikan karena yang menjadi basis dari

konsep ini adalah informasi. Secara umum kita dapat mengartikan bahwa

informasi merupakan data yang memiliki makna dan arti hingga pada akhirnya

menjadi pengetahuan baru. Namun sebelum kita menyimpulkan definisi dari kata

informasi maka kita lihat penjabarannya dari para ahli.

Menurut Helmawati informasi adalah data yang dianalisis dengan cara yang

bermakna akan memberikan manfaat bagi pengguna data tersebut. Data dapat

menjadi sebuah pengetahuan untuk dapat melakukan perencanaan pengambilan

keputusan dan pengendalian lingkungan pendidikan. Hal ini dilakukan setelah

melalui tahap penyeleksian terhadap kualitas informasi sehingga dapat diperoleh

sebuah informasi yang benar-benar dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Artinya, ada sebuah usaha untuk mengolah terlebih dahulu data sebelum akhirnya

menjadi informasi dan hal yang perlu diperhatikan ialah tingkat keberartian

informasi tersebut bagi pengguna.12

Agus E. Pratama memberikan penjelasan bahwa informasi dikelola dengan

memerlukan teknologi. Teknologi yang dimaksud adalah bukan hanya sebatas

komputer melainkan alat-alat yang berguna untuk mengolah data seperti alat tulis,

mesin ketik, jaringan komputer dan sebagainya. Teknologi ini yang menghasilkan

informasi dari pengolahan data yang berasal dari satu atau berbagai sumber

hingga memiliki nilai, arti, dan manfaat.13

Sebagaimana dengan pendapat dari tokoh lain, Gordon B. Davis juga

mengungkapkan bahwa informasi memiliki manfaat dan arti bagi pihak yang

menerimanya. Namun, ia menambahkan bahwa terdapat dimensi waktu terkait

manfaat yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat durasi atau jangka

12 Helmawati, op. cit., h.17 13 Pratama, op. cit., h. 9

Page 25: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

waktu dari manfaat yang dihasilkan, yakni waktu sekarang atau saat ini dan waktu

mendatang. Manfaat tersebut dikaitkan dengan pengambilan keputusan.14

Faisal berpendapat bahwa informasi merupakan sebuah representasi dunia

nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli,

pelanggan), barang (hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan lain-lain) yang

direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau

kombinasinya.15

Stair mengungkapkan bahwa informasi adalah sebuah koleksi yang terdiri

dari fakta yang terorganisir dan terproses sehingga menambah nilai di luar dari

nilai fakta individual. Proses transformasi data menjadi informasi dibutuhkan

penerapan pengetahuan dengan cara memilih mengorganisasikan dan

memanipulasi. Data terdiri dari alphanumeric (numbers, letters, and other

characters), image (graphic images and pictures), audio (sound, noise, or tones),

dan video (moving images or pictures).16

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa informasi adalah data

yang diolah dengan cara pencatatan, pengklasifikasian, pengorganisasian, dan

dianalisis hingga menghasilkan arti, makna dan pengetahuan.

c. Pengertian Manajemen

Secara singkat manajemen diartikan sebagai sebuah seni dalam mengatur.

Anggapan ini berangkat dari fenomena dalam kehidupan kita sehari-hari yang

tidak terlepas dari prinsip-prinsip manajemen. Semua kegiatan yang kita lakukan

baik secara pribadi maupun secara terorganisir membutuhkan manajemen.

Adapun pengertian menurut beberapa ahli sebagai berikut.

Usman menjelaskan bahwa manajemen dalam pengertian yang luas

merupakan kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

14 Davis, Op. cit., h. 3 15 Faisal, Ibid., h. 171 16 Stair, Ibid, h. 5

Page 26: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Sedangkan pengertian dalam arti sempit yaitu manajemen sekolah/madrasah di

mana terdapat kegiatan yang lebih banyak yaitu perencanaan, pelaksanaan,

kepemimpinan, pengawasan, evaluasi, dan sistem informasi yang seluruhnya

dijalankan di sekolah/madrasah.17

Robbins menjabarkan manajemen sebagai proses memperoleh sesuatu

pekerjaan secara efektif dan efisien melalui kerja sama dengan pihak lain. Efisien

berarti melakukan pekerjaan secara benar yang mana menunjukkan kepada

hubungan antara masukan dan keluaran dengan penggunaan sumber biaya sekecil-

kecilnya. Sedangkan efektif berarti melakukan suatu pekerjaan dengan benar yang

mengarah kepada pencapaian tujuan.18

Terry menjelaskan manajemen mencakup kegiatan pencapaian tujuan yang

dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik

melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Segala sesuatu

diupayakan agar tidak berjalan seorang diri saja melainkan usaha-usaha kelompok

yang berjalan secara efektif.19

Rue mendefinisikan manajemen adalah proses memutuskan bagaimana

sebaiknya menggunakan sumber daya bisnis yang terdiri dari pekerja, peralatan,

dan uang untuk memproduksi pelayanan yang baik. Manajemen merupakan

sebuah kerangka kerja yang meliputi pengoordinasian sebuah sumber daya

organisasi.20

Dengan demikian, penulis menyimpulkan pengertian manajemen yaitu

serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengendalian, dan pengevaluasian terhadap sumber daya yang tersedia untuk

mencapai tujuan dengan cara yang efektif dan efisien.

17 Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2014), h. 6 18 Stephen P. Robbins and David A. DeCenzo, Fundamentals of Mnagement: Essential

Concepts and Applications, (New York: Pearson Prentice Hall, 2008), Ed. 6 h. 6 19 George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 9 20 Leslie W Rue, et all., Management: Skills and Application, (New York: McGraw-Hill

Companies, 2003), h. 3

Page 27: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

d. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen merupakan perpaduan antara sistem

informasi dan manajemen. Keduanya saling bersinergi dalam proses yang

dijalankannya. Helmawati mengungkapkan bahwa manajemen membutuhkan

sistem informasi untuk mendukung proses manajemen mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.

Manajemen yang terdiri dari serangkaian proses membutuhkan informasi.

Proses perencanaan (planning) membutuhkan informasi agar rencana yang telah

ditetapkan relevan dengan sumber daya yang ada. Pada proses pengorganisasian

(organizing) terdapat arus informasi ketika terjadi pengalokasian pekerjaan,

wewenang, dan sumber daya antar anggota organisasi. Selanjutnya dalam

kegiatan memimpin (actuating) terdapat proses mengarahkan dan memengaruhi

seluruh anggota yang ada pada sebuah organisasi. Tentunya pemimpin harus

mengetahui data dan informasi terkait kemampuan para anggotanya agar dapat

diarahkan dengan baik. Begitu juga dengan pengendalian (controlling) seorang

pemimpin atau manajer yang ingin mengetahui apakah aktivitas yang

dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sebelumnya atau tidak maka digunakan

informasi yang dapat menggambarkan hal tersebut.

Peran informasi menjadi sangat urgen ketika manajemen sedang

menghadapi persoalan yang besar dan rumit. Untuk mengantisipasi hal tersebut

maka perlu adanya rancangan sistem informasi. Apalagi ketika manajemen harus

mengolah data dalam jumlah yang besar dan terdapat perhitungan yang rumit

maka penggunaan komputer menjadi pilihan yang tepat.

Komputer sendiri merupakan sebuah sistem karena ia terdiri dari beberapa

komponen. Komputer terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, prosedur,

data, dan orang. Namun, bukan berarti penggunaan komputer ini merupakan awal

dari lahirnya sistem informasi manajemen. Jauh sebelum adanya komputer, sistem

informasi manajemen sebenarnya sudah diterapkan oleh setiap organisasi. Sejak

awal organisasi berdiri sejak itulah sistem informasi manajemen diterapkan.

Page 28: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Pencatatan dan penyimpanan

transkrip pada bagan yang ditulis dengan tangan oleh staf kantor merupakan salah

satunya.

Namun, seiring kemajuan teknologi pesat dan tuntutan akan

perkembangan manajemen yang semakin dinamis maka digunakanlah komputer.

Ha ini disebabkan karena manajemen membutuhkan pengolahan data dalam

jumlah yang besar secara rutin disertai dengan sistem penyimpanannya. Selain itu

terdapat tugas dan aktivitas yang berulang dan ada kebutuhan untuk melakukan

perhitungan yang rumit. Sehingga dengan penggunaan komputer sebagai sebagai

sebuah sistem maka seluruh anggota organisasi dapat terbantu dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dalam menggunakan informasi.21

Judith C. Simon mengartikan sistem informasi sebagai komponen-

komponen yang terdiri dari teknologi informasi, manusia, dan prosedur yang

bekerja bersama untuk menyediakan informasi yang layak dalam format yang

sesuai kapan pun dibutuhkan.22

Menurut Agus E. Pratama sistem informasi merupakan gabungan dari

perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan sumber

daya manusia (SDM) yang saling berkaitan dalam mengolah data menjadi

informasi yang bermanfaat melalui penciptaan sebuah sistem. Selain penggunaan

komputer, manusia juga turut menjadi bagian dari sistem ini. Manusia

menggunakan seluruh ide, pemikiran, dan perhitungan dalam menggunakan

komputer yang di dalamnya terdapat software dan hardware. Selain itu terdapat

pula proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan. Oleh

karena itu sistem informasi dinamakan juga sistem kompleks.23

Menurut Gordon B. Davis sistem informasi memadukan antara manusia

dengan perangkat lainnya. Perpaduan ini menghasilkan informasi yang

21 Helmawati op. cit., h.22 22 Simon, op. cit., h. 17 23 Pratama, op. cit., h.10

Page 29: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam

sebuah organisasi.24

Anwar menekankan konsep sistem informasi manajemen kepada integrasi

antara sistem beserta komponen-komponennya atau disebut subsistem. Sistem

dan subsistem yang terintegrasi menghasilkan informasi yang konsisten, akurat,

dan ekonomis.25

Sistem informasi manajemen berdasarkan pendapat Faisal merupakan

jaringan prosedur data yang dikembangkan dalam suatu sistem secara terpadu

dengan maksud memberikan informasi baik intern dan ekstern kepada manajemen

sebagai dasar pengambilan keputusan.26

Haag menyatakan sistem informasi manajemen berhubungan dengan

perencanaan, pembangunan, manajemen, dan penggunaan teknologi informasi

sebagai alat untuk membantu manusia mengerjakan semua tugas yang berkaitan

dengan pemrosesan informasi dan manajemen.27

Sistem informasi menurut Stair adalah seperangkat hubungan dari

komponen-komponen yang mengoleksi, memanipulasi, menyimpan, dan

mendiseminasikan data dan informasi dan menyediakan sebuah timbal balik

secara mekanik sehingga bersifat objektif.28

Amirin mendefinisikan sistem informasi manajemen merupakan

sekumpulan orang, seperangkat pedoman, dan alat perlengkapan pengolah data

(sekumpulan unsur) memilih, menyimpan, mengolah, dan memanggil kembali.

sistem informasi manajemen dapat mengurangi ketidakpastian di dalam

pembuatan keputusan. SIM menghasilkan atau memberikan informasi

bagi/kepada pimpinan pada saat pimpinan tersebut tidak mempergunakan

24 Davis, op. cit., h. 3 25 M. Idochi Anwar, Pengembangan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Rajawali

pers, 2009), h. 5 26 Faisal, Ibid,, h. 172 27 Stephen Haag, Maeve Cummings., Management Information Systems: For The Information

Age, (New York: McGraw-Hill, 2008), Ed. 7, h. 6 28 Stair, Ibid, h. 4

Page 30: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

seefisien-seefisiennya (menghasilkan/memberikan informasi pada saat

diperlukan).29

McLeod mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai suatu

sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang

memiliki kebutuhan serupa di mana informasi tersebut menjelaskan perusahaan

dilihat dari apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa

yang kemungkinan akan terjadi di masa depan.30

Indrayani khususkan pengertian sistem informasi manajemen ke dalam

aspek bisnis dengan sistem online. Menurutnya sistem informasi manajemen

melayani fungsi level manajemen di organisasi, memberikan laporan kepada

manajemen, menyediakan fasilitas akses secara online dan menyajikan informasi

kinerja organisasi dan catatan-catatan historisnya. SIM tergantung pada data-data

yang berasal dari sistem pemrosesan transaksi sebagai inputnya. Hasilnya

digunakan untuk merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan pada

level manajemen.31

Pengertian sistem informasi manajemen telah diuraikan di atas

berdasarkan teori dari beberapa ahli. Dari uraian tersebut penulis menyimpulkan

sistem informasi manajemen ialah serangkaian komponen yang terdiri dari

manusia, teknologi informasi, seperangkat cara atau skema yang bekerja sama

mengolah data menjadi informasi.

29 Amirin, Ibid, h. 11 30 Raymond McLeod, dan George P. Schell, Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Salemba

Empat, 2012), Ed. 10, h. 12 31 Evi Indrayani dan Humdiana, Sistem Informasi Manajemen: Mempersiapkan Pekerja

Berbasis Pengetahuan Dalam Mengelola Sistem Informasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009),

h. 57

Page 31: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

e. Komponen Sistem Informasi Manajemen

Komponen-komponen sistem informasi manajemen dapat bekerja sama

untuk melakukan kegiatan penyediaan informasi dengan format yang layak pada

waktu yang tepat sesuai yang diungkapkan oleh Judith C. Simon. Adapun

komponen sistem informasi tersebut terdiri dari :

1. Manusia

Manusia dapat menggerakkan komponen-komponen lain yang ada di

sistem seperti perangkat keras, perangkat lunak / software, prosedur

pengoperasian dan sebagainya.

2. Prosedur

Prosedur digunakan untuk memberikan petunjuk bagaimana seharusnya

manusia menjalankan sistem informasi. Prosedur ini juga digunakan manusia

untuk mengoperasikan perangkat keras melalui software yang dimiliki.

3. Hardware

Hardware merupakan peralatan fisik berupa komputer. Komputer

dijalankan menggunakan sistem angka binari. Di era digital ini bentuk komputer

sudah semakin bervariasi sesuai kebutuhan menjalankan manajemen.

4. Software

Software merupakan istilah yang digunakan untuk instruksi yang dimiliki

sebuah hardware. Instruksi ini disebut juga program. Software terdiri dari sistem

operasi dan program aplikasi. Software memberikan perintah untuk menjalankan

hardware.

5. Data

Data merupakan istilah yang mengarahkan kepada fakta dari sebuah topik

tertentu. Data dapat diubah menjadi informasi yang berharga. Data dapat berupa

rekaman, dokumen, lembar catatan.32

32 Simon, op. cit., h. 9

Page 32: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Sedangkan dalam paper Sarma Fuad sebagaimana yang dikutip oleh Agus

E. Pratama, sistem informasi terdapat komponen-komponen yang memiliki fungsi

dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen-

komponen tersebut terdiri dari tujuh poin yaitu :

1. Input (masukan)

Komponen ini menerima data yang berasal dari sebuah sumber dan telah

diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan manfaat. Data yang diterima

berupa data internal dan eksternal. Data ini bersumber baik dari dalam organisasi

maupun dari luar organisasi.

2. Output (Keluaran)

Data yang telah dimasukkan ke dalam komponen input selanjutnya akan

disajikan oleh komponen output kepada pengguna sistem informasi. Hasil ini

merupakan akhir dari proses pengolahan komponen sistem informasi. Data yang

dihasilkan sesuai dengan data yang telah di-input dan fungsionalitas dari sistem

informasi tertentu.

3. Software (Perangkat Lunak)

Komponen ini membantu dalam mengolah data, menyajikan informasi,

menghitung data, dan lain-lain dalam sebuah sistem informasi. Komponen

perangkat lunak terdiri dari sistem operasi, aplikasi, dan driver baik yang

digunakan dalam komputer server dan client maupun sistem operasional yang

diterapkan dalam manajemen sistem informasi.

4. Hardware (Perangkat Keras)

Perangkat dalam komponen ini terdiri dari komputer dengan berbagai

jenisnya termasuk perangkat pelengkapnya seperti hub, switch, dan router.

Termasuk juga komputer yang digunakan oleh server maupun client. Perangkat

ini berperan sebagai media dalam sistem informasi.

5. Database (Basis Data)

Basis data berguna dalam penyimpanan, pengolahan, dan penyajian data

dan informasi. Semua data dan informasi disimpan ke dalam satu atau beberapa

tabel. Basis data ini dioperasikan secara komputerisasi.

Page 33: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

6. Kontrol dan Prosedur

Kontrol dan prosedur dapat menjadi satu komponen dalam

implementasinya. Komponen ini terdiri dari segala prosedur dan aturan yang

berlaku serta proses pembuatan keputusan pada sebuah sistem. Dengan adanya

komponen kontrol dan prosedur membuat sistem informasi dapat terhindar dari

ancaman dan gangguan yang berpotensi timbul selama menjalankan sistem

informasi.

7. Teknologi dan Jaringan Komputer

Komponen ini berfungsi dalam mengatur komponen lainnya yaitu

software, hardware, database, kontrol dan prosedur. Komponen ini

memungkinkan banyak pengguna dapat terhubung dengan sistem informasi

melalui jaringan yang ada seperti kabel jaringan dan wireless. Jaringan komputer

dapat dibentuk menjadi jaringan lokal (private) atau pun jaringan internet (public)

sesuai kebutuhan, biaya, kebijakan, situasi, dan kondisi yang ada. Dengan begitu,

sistem dapat berjalan dengan baik.33

Stair juga menjabarkan komponen yang menyusun sistem informasi

manajemen yaitu :

1. Input

Input adalah aktivitas pengumpulan dan menangkap data mentah.

2. Proses

Proses berarti mengubah atau mentransformasikan data ke dalam hasil

yang berguna. Pemrosesan dapat melibatkan pemakaian hitung-hitungan,

membandingkan data dan mengambil alternatif, aksi, dan penyimpanan data untuk

digunakan pada masa depan. Pemrosesan dapat diselesaikan secara manual atau

dengan menggunakan bantuan komputer.

3. Output

Output melibatkan aktivitas memproduksi informasi berharga, biasanya

dalam bentuk format dokumen dan laporan.

33 Pratama, op. cit., h. 11

Page 34: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

4. Feedback

Feedback atau umpan balik adalah informasi dari sistem yang digunakan

untuk membuat perubahan pada input atau aktivitas pemrosesan.34

Berdasarkan uraian dari beberapa ahli tentang komponen-komponen

sistem informasi manajemen pendidikan, maka penulis menyimpulkan terdapat

lima komponen penyusun sistem informasi manajemen yaitu manusia, prosedur,

hardware, software dan data.

f. Jenis-jenis Sistem Informasi Manajemen

Davis memandang terdapat dua jenis sistem berdasarkan klasifikasinya

yaitu sistem tertutup dan terbuka.

1. Sistem Tertutup

Sebuah sistem yang tidak terdapat kemungkinan bertukar materi,

informasi, atau energi dengan lingkungannya disebut sistem tertutup. Sistem

seperti ini akan melemah atau bercerai - berai. Namun apabila terdapat

kemungkinan untuk saling bertukar materi, informasi, atau energi dengan

lingkungannya maka dikatakan sistem terbuka. Hal ini dapat dikatakan sebagai

kondisi yang relatif terisolasi karena tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik.

2. Sistem Terbuka

Informasi, materi, atau energi di dalam sistem terbuka saling bertukar yang

meliputi masukan yang acak dan tak tentu. Dalam meneruskan eksistensinya,

sistem terbuka pada suatu organisasi terdapat kecenderungan untuk bersifat

adaptif terhadap lingkungan yang memiliki perubahan. Bentuk adaptasinya berupa

usaha untuk mengubah dan mengorganisasikan diri sebagai tanggapan atas

perubahan keadaan.

Di antara sistem tertutup dan terbuka ada sistem relatif tertutup menerima

masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan

keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya.35

34 Ralph M. Stair, George W. Reynolds, Information System, (USA: Course Technology,

2012), Ed. 9, h. 11 35 Davis, Ibid., h. 73

Page 35: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Jenis SIM menurut Eti terdiri dari tiga jenis yaitu intranet, internet, dan

ekstranet. Sistem ini merupakan teknologi berbasis elektronik yang dapat

memberikan berbagai jenis pelayanan. Sistem ini bisa digunakan untuk lembaga

pendidikan yang ingin menerapkan sistem antarorganisasi (Inter Organizational

System/IOS). Hal ini terkait dengan fenomena persaingan di antara lembaga

pendidikan yang mana membutuhkan sistem informasi yang lebih efektif dan

efisien serta praktis. Adapun ketiga jenis sistem tersebut ialah sebagai berikut :

1. Intranet.

Sistem jenis ini dapat menghubungkan dua jaringan kantor yang terpisah

secara geografis. Dengan sistem ini lembaga pendidikan dapat mendirikan

cabang atau unit manajemen di wilayah tertentu dan tetap dapat menjalin

hubungan komunikasi.

2. Internet.

Sistem jaringan ini bersifat publik. Semua khalayak dapat mengakses

informasi yang disajikan oleh penyedia informasi. Sehingga membantu calon

peserta didik dalam menjalin hubungan komunikasi dengan sekolah. Begitu juga

dengan masyarakat yang ingin mengetahui informasi seputar kualitas sekolah.

3. Ekstranet.

Ekstranet bersifat hubungan keluar. Sistem jaringan ini berfungsi dalam

menjalin hubungan antar lembaga pendidikan dan lembaga penunjangnya.

Ekstranet membuat lingkup sistem informasi menjadi semakin luas.36

g. Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Manajemen memiliki fungsi untuk mengendalikan. Untuk menjalankan

fungsi ini dengan baik sehingga proses koordinasi dan pengarahan menjadi efektif

maka diperlukan sistem informasi. Adapun manfaat sistem informasi terkait

dengan pengendalian manajemen menurut Syopiansyah ialah :

1. Penghematan waktu (time saving).

2. Penghematan biaya (cost saving).

36 Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

h. 22

Page 36: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

3. Peningkatan efektivitas (effecitiveness).

4. Pengembangan teknologi (technology development).

5. Pengembangan personel (staff development).37

Eti Rochaety berpendapat bahwa SIM Pendidikan tidak hanya bermanfaat

bagi para pengambil keputusan bidang pendidikan, tetapi juga bermanfaat bagi

masyarakat.38 Menurutnya, sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berada di

lingkup masyarakat mempunyai tanggung jawab dalam menjaga kualitas dari

proses operasional lembaga pendidikan. Karena masyarakat sebagai subsistem

menjadi control society atas penyelenggaraan kegiatan yang sekolah lakukan. Ini

merupakan manfaat SIM Pendidikan dalam perspektif masyarakat. Oleh karena

itu sekolah juga harus mempertimbangkan tuntutan yang diinginkan masyarakat

dan tuntutan itu dapat dibantu dengan memanfaatkan SIM Pendidikan.

h. Sistem Informasi Manajemen Fungsional

Menurut Judith C. Simon dalam sebuah organisasi terdapat bagian

mempunyai fungsi yang berbeda. Bagian-bagian ini membantu manajer dalam

menggunakan sistem informasi manajemen untuk membuat keputusan. Adapun

sistem informasi fungsional dalam manajemen sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusia adalah fungsi organisasi yang

mengatur perekrutan dan penempatan tenaga kerja dalam sebuah organisasi.

Fungsi organisasi ini juga mengatur tentang pemberian kompensasi,

pengembangan, dan evaluasi kerja pegawai.

2. Sistem Informasi Keuangan / Finansial

Sistem informasi keuangan berfungsi dalam menyediakan data terkait

pendapatan dan pengeluaran. Selain itu juga mengatur perencanaan keuangan,

investasi, dan pembiayaan sebuah kegiatan. Sistem ini mencatat transaksi yang

37 Syopiansyah Jaya Putra dan A’ang Subiyakto, Pengantar Sistem Informasi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h.77 38 Rochaety, op.cit., h. 13

Page 37: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

terjadi dan menganalisis data tersebut hingga menjadi informasi berharga bagi

organisasi.

3. Sistem Informasi Pemasaran / Penjualan

Sistem informasi pemasaran digunakan dalam menjual produk dan jasa.

Sistem ini melakukan kegiatan berupa studi kelayakan pemasaran, menganalisis

kemampuan produk, mengatur pemesanan, dan menjaga hubungan baik dengan

pelanggan.

4. Sistem Informasi Produksi / Operasi

Sistem informasi produksi berfungsi membantu organisasi dalam

memutuskan aktivitas produksi. Sistem ini berusaha untuk memberikan metode

dalam mengubah sebuah produk menjadi bernilai. Produk yang dihasilkan dapat

berupa barang dan jasa.39

Lain halnya dengan sistem informasi manajemen fungsional menurut Eti.

Ia mengungkapkannya dalam praktek lembaga pendidikan. Adapun sistem

tersebut ialah :

1. Sistem informasi manajemen keuangan

Sistem informasi manajemen keuangan memiliki sistem pencatatan yang

disebut akuntansi. Sistem ini menyajikan neraca, laporan rugi laba, dan laporan

perubahan modal sebagai informasi yang dibutuhkan manajer. Akuntansi sendiri

memiliki arti sebagai proses mencatat, menggolongkan, meringkas peristiwa dan

kejadian yang menyangkut transaksi keuangan. Dengan adanya sistem ini maka

lembaga pendidikan dapat mengetahui posisi keuangan dan besarnya biaya yang

keluar dalam rangka menjalankan kegiatan-kegiatan sekolah.

2. Sistem informasi manajemen operasi

Sekolah sebagai lembaga pendidikan membutuhkan sebuah proses

pengolahan yang dapat menciptakan output berupa lulusan. Oleh karena itu

dibutuhkan sebuah manajemen pengoperasian yang bekerja secara sistematis

dalam memproses input berupa kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan,

sarana dan prasarana, peserta didik, dan sebagainya. Sistem informasi manajemen

39 Simon, op. cit., h. 29

Page 38: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

operasi dapat membantu memecahkan permasalahan yang ada pada proses

pengubahan input menjadi output yang diharapkan. Dengan begitu sekolah dapat

menyajikan jasa pendidikan yang berkualitas.

3. Sistem informasi manajemen pemasaran

Perkembangan lembaga pendidikan saat ini mengalami persaingan yang

sangat ketat. Terdapat banyak sekali lembaga pendidikan yang tumbuh dan

menawarkan beragam jasa pendidikan yang berkualitas. Agar dapat bersaing,

sebuah lembaga pendidikan membutuhkan sistem yang dapat menganalisis pola

persaingan yang sedang terjadi. Untuk itu dibutuhkan sistem informasi

manajemen pendidikan yang dapat menyajikan dan mengatur arus informasi

dalam memasarkan jasa pendidikan sehingga dapat menyediakan jasa yang sesuai

dengan keinginan para pengguna jasa pendidikan.

4. Sistem informasi manajemen sumber daya manusia

Lembaga pendidikan berusaha untuk menciptakan program-program

unggulan dalam mencapai tujuan pendidikan. Program-program tersebut harus

dibarengi dengan sumber daya manusia yang kompeten dan mumpuni. Selain itu

juga diperlukan usaha mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Hal ini

dapat diupayakan dengan merancang sistem informasi manajemen sumber daya

manusia. Sistem ini mampu menyediakan data yang menggambarkan keadaan

tentang tenaga pendidik dan kependidikan mulai dari jumlah, kondisi, status masa

kerja, kompensasi, keahlian yang dimiliki dan sebagainya.40

2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Sistem informasi manajemen pendidikan merupakan perpaduan antara

dua bidang kajian yaitu sistem informasi manajemen (SIM) dan pendidikan.

Sistem informasi manajemen merupakan bagian dari ilmu manajemen. Sedangkan

konsep pendidikan sendiri sebenarnya masih luas. Namun, penulis membatasi

pendidikan dalam hal ini adalah pendidikan formal atau sekolah.

Pemahaman Rochaety terkait konsep sistem informasi manajemen

pendidikan tidak terlepas dari era baru yang sedang berkembang. Era ini

40 Rochaety, op. cit., h. 169

Page 39: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

mempengaruhi dunia pendidikan dalam membentuk pola pergerakan lembaga

pendidikan. Penggunaan komputer merupakan ciri utama dari sistem informasi

manajemen yang diterapkan.

Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi kepala sekolah dalam

menjalankan organisasi. Hal ini tidak terlepas dari fenomena ledakan informasi

pada era ini. Era di mana informasi berkembang begitu pesat dengan dukungan

teknologi. Fenomena ini berdampak baik pada kinerja lembaga pendidikan.

Menurutnya penggunaan sistem informasi manajemen pendidikan

merupakan tuntutan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas lembaga

pendidikan yang dipimpin. Hal ini terkait dengan pemahaman bahwa sekolah

merupakan organisasi yang memiliki orientasi sosial dan bisnis. Akibatnya

lembaga pendidikan dituntut untuk memiliki keunggulan dalam bersaing agar

menjadi pilihan bagi para pengguna jasa pendidikan di samping juga harus

meningkatkan kualitas pendidikan yang ditawarkan.

Hal ini bisa dipahami sebagai sesuatu yang saling menguntungkan. Di

saat sekolah berusaha untuk memberikan pendidikan yang bermanfaat bagi

masyarakat maka orientasi yang mengarah kepada bisnis dapat menunjang dari

segi pembiayaan. Dengan orientasi bisnis, sekolah dapat membangun sarana dan

prasarana yang memadai. Ketika sekolah sudah memiliki fasilitas yang baik maka

dengan sendirinya akan meningkatkan kualitas. Begitu juga dengan aspek lainnya

yang ada di sekolah seperti kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, dan

sebagainya.

Pada akhirnya kedua orientasi itu akan berujung pada satu hal. Baik yang

berkaitan dengan usaha meningkatkan kualitas pendidikan maupun yang berkaitan

dengan orientasi bisnis sama-sama membutuhkan sistem informasi manajemen.

Dengan adanya sistem informasi manajemen maka lembaga pendidikan dapat

Page 40: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

melakukan peningkatan kelancaran informasi, kontrol kualitas, dan menjalin

komunikasi dengan berbagai pihak.41

Helmawati menuturkan konsep sistem informasi manajemen pendidikan.

Menurutnya pendidikan merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat

subsistem atau komponen. Setidaknya di dalam pendidikan terdapat komponen

tujuan, program, proses dan evaluasi. Selain itu masih banyak lagi komponen-

komponen yang ada dalam pendidikan di mana satu dan yang lainnya saling

terkait.

Sistem informasi manajemen membantu setiap komponen yang ada di

lembaga pendidikan menghasilkan informasi. Sekolah tentunya memiliki tujuan

pendidikan yang hendak dicapai. Mengetahui tujuan tersebut merupakan sebuah

kebutuhan bagi pihak pengguna jasa pendidikan. Sedangkan bagi kepala sekolah,

informasi terkait peraturan pemerintah dan informasi lainnya dibutuhkan untuk

membuat perencanaan pendidikan untuk mencapai tujuan.

Sekolah juga memiliki kurikulum sebagai program pendidikan. Agar

kurikulum yang diterapkan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat

dan dunia kerja maka, penting untuk mengetahui paradigma dan isu kontemporer

yang sedang berkembang di masyarakat. Paradigma dan isu kontemporer tersebut

merupakan informasi yang penting untuk menyesuaikan materi-materi pelajaran

yang diajarkan di sekolah. Kemudian dengan sistem informasi manajemen yang

ada, sekolah dapat memberikan informasi terkait keunggulan program pendidikan

yang dijalankan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan.

Sistem informasi manajemen pendidikan berperan bagi kepala sekolah

untuk mengetahui apakah seluruh komponen yang ada di sekolah telah berjalan

dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan. Kepala sekolah dapat

mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang belum mendukung pencapaian tujuan

pendidikan. Proses pengidentifikasian ini pun dapat dilakukan dengan sangat

cepat dan tepat serta akurat dengan mengandalkan sistem informasi manajemen.

41 Rochaety, op. cit., h. 1

Page 41: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Adapun sistem informasi manajemen pendidikan itu sendiri ialah suatu sistem

yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan

keputusan pada kegiatan manajemen.42

Dari uraian di atas, secara terpisah kita telah mengetahui pengertian dari

masing-masing kata. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi

manajemen ialah serangkaian komponen yang terdiri dari manusia, teknologi

informasi, seperangkat cara atau skema yang bekerja sama mengolah data menjadi

informasi yang berhubungan dengan aktivitas penyelenggaraan pendidikan.

B. Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan

1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Kita dapat mengetahui pengertian pengambilan keputusan dengan

menelaah pengertian pengambilan keputusan dari beberapa ahli terlebih dahulu.

Sehingga didapat pengertian yang lebih tepat tentang apa yang dimaksud dengan

pengambilan keputusan.

Menurut Rochaety, pengambilan keputusan merupakan sebuah hasil,

jawaban, dan proses pemilihan, serta usaha mengakhiri proses berpikir. Hasil dari

pengambilan keputusan ialah keputusan (decision). Pengambilan keputusan

menekankan kepada ketepatan dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan

yang ada. Hal ini dikarenakan pengambilan keputusan memiliki pengaruh dan

dampak terhadap kelangsungan organisasi sekolah.43

Robbins menjelaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan

serangkaian proses pemilihan alternatif melalui tahap identifikasi masalah,

pemilihan solusi, dan evaluasi keefektifan solusi terpilih. Pengambilan keputusan

secara sederhana digambarkan sebagai sebuah pemilihan di antara alternatif-

42 Helmawati, op. cit., h. 38 43 Rochaety ,op.cit., h.152

Page 42: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

alternatif. Proses pengambilan keputusan dimulai dengan pengidentifikasian

sebuah masalah. 44

Kamaluddin memandang keputusan sebagai suatu tindakan koreksi

terhadap pelaksanaan kegiatan yang menyimpang dari rencana awal. Ia

memasukkan proses pembuatan pemilihan (choice making) dan pemecahan

masalah (problem solving) ke dalam pengertian pengambilan keputusan.

Pembuatan keputusan diawali dari kegiatan menginventarisasi seluruh perangkat

untuk membuat beberapa pilihan keputusan. Setelah itu dilakukan perumusan

masalah sebagai tindakan dari pengambil keputusan. Agar dapat memutuskan

pilihan yang terbaik maka ditentukan kelebihan dan kekurangan yang terkandung

pada pemecahan masalah.45

Setelah proses pemilihan dilakukan dan ditetapkan keputusan mana yang

paling baik maka langkah selanjutnya ialah tindak lanjut dari keputusan tersebut.

Dengan begitu maka proses ini akan mengarah kepada pemecahan masalah.

Tidak hanya sebatas itu saja, pengambilan keputusan juga harus disertai

dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi yang dihadapi. Metode ini

merupakan cara yang harus dilakukan pengambil keputusan dalam mengelola

informasi yang ada untuk kemudian ditemukan alternatif yang tepat. Dengan

metode ini keputusan akan efektif untuk mencapai tujuan. 46

McLeod menyebut alternatif sebagai sebuah solusi. Pengambilan

keputusan menurutnya merupakan aktivitas pemecahan masalah yang diselesaikan

dengan cara melakukan memutuskan sebuah solusi. Keputusan merupakan sebuah

tindakan pilihan yang akan dijalankan.47

44 Robbins, op. cit., Ed. 6 h. 82 45 Kamaluddin, Pengambilan Keputusan Manajemen, (Malang: Dioma, 2007), h. 1 46 Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi non

Profit, (Jakarta, Grasindo, 2015), h. 47 47 Raymond McLeod, dan George P. Schell, Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Salemba

Empat, 2012), Ed. 10, h. 20

Page 43: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Rue mengistilahkan pengambilan atau pembuatan keputusan dalam arti

sempit ialah proses pemilihan dan menentukan kelayakan respon dari sejumlah

variasi alternatif untuk memecahkan masalah.48

Dengan demikian, penulis menyimpulkan pengambilan keputusan adalah

proses pemilihan alternatif yang tepat, efektif, dan efisien untuk dijadikan

tindakan selanjutnya dalam proses pemecahan masalah.

2. Tipe-Tipe Keputusan

Scott dan Mitchell dalam Kamaluddin membedakan keputusan menjadi dua

tipe yaitu keputusan perorangan dan keputusan organisasi. Keputusan perorangan

bersifat pada kegiatan partisipatif sedangkan kegiatan yang bersifat produktif

termasuk ke dalam keputusan organisasi.

a. Keputusan berpartisipasi (perorangan)

Keputusan berpartisipasi memperhitungkan timbal balik antara kontribusi

yang dilakukan seseorang terhadap organisasi atau orang lain. Karakter dan

kepribadian seseorang mempengaruhi pola hubungan yang dijalin antara orang

tersebut dengan organisasi. Selain itu tujuan seseorang juga mempengaruhi

keputusan yang akan diambil.

b. Keputusan berproduksi (organisasi)

Keputusan ini merupakan penyesuaian yang dilakukan organisasi dalam

menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi. Berdasarkan sifatnya, penyesuaian

yang dilakukan dapat digolongkan menjadi dua yaitu penyesuaian rutin dan

penyesuaian inovatif atau kreatif. Penyesuaian bersifat rutin diwujudkan dalam

bentuk program-program. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi perubahan

yang bersifat sistemik. Sedangkan penyesuaian inovatif dilakukan untuk

menyikapi situasi yang tidak menentu yang disebabkan oleh banyak hal. Dalam

keputusan inovatif diperlukan sistem komunikasi dan sistem informasi yang baik

agar dapat menyediakan informasi yang relevan bagi pengambil keputusan.49

48 Leslie W Rue, et all., Management: Skills and Application, (New York: McGraw-Hill

Companies, 2003), h. 68 49 Kamaluddin, op. cit., h. 10

Page 44: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Berbeda dengan Irwin D. Bross dalam Kamaluddin yang membagi

keputusan menjadi tiga tipe. Hal ini didasarkan pada tingkatan keputusan.

a. Keputusan otomatis

Keputusan ini berada pada tingkat terendah. Keputusan otomatis dilakukan

atas sifat biologis atau fisis, dan gerak refleks atau insting. Keputusan ini tidak

dilakukan proses pemikiran terlebih dahulu.

b. Keputusan memoris

Keputusan di tingkat selanjutnya yaitu keputusan memoris. Kebalikan dari

keputusan otomatis, keputusan memoris mengutamakan kemampuan mengingat

akan wewenang dan tugas yang diberikan kepada yang pengambil keputusan.

Keputusan ini cenderung pada penggunaan insting yang diarahkan pada tujuan-

tujuan yang ingin dicapai.

c. Keputusan kognitif

Keputusan yang paling tinggi tingkatannya yaitu keputusan kognitif.

Dalam keputusan ini, ilmu pengetahuan dan faktor-faktor tertentu menjadi dasar

pembuatan keputusan. Terdapat proses yang lebih kompleks dalam keputusan

kognitif yaitu adanya proses identifikasi, perumusan masalah, pembuatan berbagai

alternatif, pemilihan alternatif dan implementasi serta pemantauan.50

Faisal membagi tipe keputusan menjadi keputusan terprogram dan

keputusan tak terprogram.

a. Keputusan terprogram

- Dibuat menurut kebiasaan, aturan, dan prosedur baik tertulis maupun tidak

tertulis

- Bersifat rutin dan berulang-ulang

b. Keputusan tak terprogram (tidak terstruktur)

- Mengenai masalah khusus, khas, dan tidak biasa

- Kebijakan yang ada belum menjawab

- Tanpa pengalokasian sumber daya51

50 Kamaluddin, op. cit., h. 14 51 Faisal, Ibid, h. 75

Page 45: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

3. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

Eti Rochety membagi jenis keputusan berdasarkan sudut pandangnya

yaitu:

a. Keputusan Berdasarkan Tingkat Kepentingan

Jenis keputusan ini mengacu kepada hierarki manajemen yang terdiri dari

tiga tingkatan manajemen. Pertama, keputusan untuk menjawab tantangan dan

perubahan lingkungan jangka panjang berada pada tingkat manajemen puncak

yang bersifat strategis. Kedua, keputusan yang bersifat administrasi berada pada

tingkat manajemen menengah yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya.

Ketiga, keputusan keputusan yang menyangkut kegiatan operasional organisasi

sehari-hari berada pada manajemen tingkat bawah.

b. Keputusan Berdasarkan Regularitas

Keputusan ini mendasarkan pada kegiatan manajemen yang dilakukan

secara terstruktur di mana kegiatan terjadi secara berulang-ulang dan tidak

terstruktur di mana bukan termasuk kegiatan yang rutin terjadi. Sehingga untuk

kegiatan manajemen secara terstruktur dilakukan pengambilan keputusan

terprogram yaitu dengan melalui serangkaian tahap penyelesaian. Sedangkan

untuk kegiatan manajemen secara tidak terstruktur dilakukan pengambilan

keputusan tidak terprogram tanpa melalui serangkaian tahap penyelesaian.

c. Keputusan Berdasarkan Lingkungan

Lingkungan memiliki cakupan yang lebih luas sehingga keputusan jenis ini

dibedakan berdasarkan kondisi yang dialami, yaitu:

1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti

2. Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko

3. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti

4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik52

Menurut Rue, pengambilan keputusan dibedakan menjadi dua yaitu

pengambilan keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. Pengambilan

52 Rochaety, op. cit., h.160

Page 46: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

keputusan terprogram dicapai dengan membangun atau membuat prosedur secara

sistematis. Secara normal, pengambil keputusan mengetahui situasi dalam sebuah

keputusan terprogram. Selain itu keputusan ini juga dapat dikategorikan ke dalam

keputusan rutin dan berulang. Pengambilan keputusan manajer dikemas oleh

kebijakan organisasi, prosedur, dan peraturan yang diprogram dan dibangun

sebagai garis-garis halauan yang harus diikuti oleh manajer.

Sedangkan keputusan tidak terprogram memiliki atau bahkan tidak

memiliki ketetapan. Hal tersebut bersifat relatif tak terstruktur dan umumnya

membutuhkan banyak pendekatan secara kreatif dari si pembuat keputusan.

Pengambil keputusan harus mengembangkan prosedur untuk digunakan.

Umumnya, keputusan jenis ini lebih sulit dibuat ketimbang keputusan

terprogram.53

4. Faktor-faktor Pengambilan Keputusan

Menurut Eti Rochaety, terdapat beberapa faktor pengambilan keputusan

sebagai berikut:

a. Posisi atau Kedudukan

Posisi atau kedudukan merupakan tugas dan fungsi yang diemban

seseorang dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, posisi atau kedudukan dapat

menentukan peranannya terhadap sebuah keputusan untuk bertindak sebagai

pembuat, penentu, atau sekedar staf. Sedangkan berdasarkan tingkatan posisinya

dapat bertindak dalam pengaturan strategi, peraturan, pengorganisasian,

pengoperasian atau hal yang berkaitan dengan teknis.

b. Masalah

Masalah mempunyai karakteristik yang berbeda. Selain itu, faktor

penyebab yang menimbulkan masalah pun bermacam-macam. Sehingga

pengambilan keputusan yang dilakukan pun akan disesuaikan dengan karakter

masalahnya. Dengan demikian masalah mempengaruhi bagaimana keputusan itu

diambil.

53 Rue, op.cit., h. 68

Page 47: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

c. Situasi

Situasi memiliki keragaman peristiwa yang terjadi dan mempengaruhi

tindakan seseorang. Dengan kata lain situasi terdiri dari unsur-unsur yang saling

berkaitan satu sama lain. Seorang pengambil keputusan harus jeli membaca situasi

yang sedang terjadi karena masalah timbul dari situasi yang sedang berjalan.

d. Kondisi

Daya gerak, daya berbuat atau kemampuan seseorang ditentukan oleh

kondisi yang terjadi. Kondisi memberikan daya memengaruhi yang besar terhadap

kemampuan seseorang dalam proses pengambilan keputusan.

e. Tujuan

Tujuan dapat mengarahkan seseorang dalam mengambil keputusan. Tujuan

ini bisa tujuan perorangan, tujuan organisasi, atau tujuan yang memang sudah

ditentukan. Sehingga pengambil keputusan berusaha semaksimal mungkin agar

tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud. 54

Menurut Dermawan, faktor pengambilan keputusan ditentukan oleh hal-hal

yang dapat dibagi ke dalam tiga pembagian waktu.

a. Masa Lalu

- pengalaman dan peristiwa-peristiwa yang telah dialami

- keinginan-keinginan yang belum terwujud pada masa lalu

- masalah dan tantangan yang belum selesai pada masa lalu

- ketersediaan informasi di masa yang telah lewat

b. Masa Kini

- faktor lingkungan yang berubah saat ini

- visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai

- hasil dari faktor lingkungan yang telah berubah

- terjadinya kelangkaan dan keterbatasan

54 Rochaety, op. cit., h.155

Page 48: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

- adanya proses bertindak dalam pemilihan alternatif solusi

- berbagai keputusan dari organisasi lain yang diambil oleh manajer

- kualitas dan relevansi dari informasi yang tersedia

- pengetahuan yang timbul dari pengolahan informasi

c. Masa Depan

- visi, misi dan tujuan yang akan dicapai

- lingkungan yang berpotensi untuk berubah

- peluang timbulnya risiko dan kelangkaan

- tersedianya informasi yang diharapkan55

Menurut Kamaluddin faktor pengambilan keputusan yaitu :

a. Keadaan intern organisasi

Keadaan-keadaan yang ada dalam organisasi yang mempengaruhi

pengambilan keputusan yaitu sumber dana yang tersedia, kemampuan karyawan,

kelengkapan peralatan, dan struktur organisasi.

b. Tersedianya informasi yang diperlukan

Informasi yang tersedia pada suatu organisasi bersumber dari intern

organisasi dan ekstern organisasi. Dalam pemecahan masalah harus diketahui

informasi terkait penyebab terjadinya masalah dan akibat yang akan terjadi

apabila masalah tersebut dipecahkan. Untuk itu informasi yang tersedia haruslah

informasi yang baik dan tepat.

c. Keadaan ekstern organisasi

Keadaan ekstern organisasi menjadi faktor tersendiri yang mempengaruhi

pengambilan keputusan. Hal ini disebabkan karena keadaan eksternal organisasi

memiliki unsur-unsur dan kekuatan-kekuatan yang berdampak besar bagi intern

organisasi. Untuk itu manajer harus mampu mengidentifikasi, menganalisa,

mengevaluasi, mendiagnosis dan bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan

eksternal.

d. Kepribadian dan kecakapan pengambilan keputusan

55 Rizky Dermawan, Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan Aplikasi,

(Bandung: Alfabeta, 2004), h. 29

Page 49: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Tidak bisa dipungkiri bahwa kepribadian dan kecakapan seseorang turut

mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Hal ini terkandung pada penilaian,

kebutuhan, tingkat inteligensi, kapasitas, kapabilitas, dan keterampilan yang ada

pada diri seseorang. Nilai-nilai tersebut dapat tercermin pada hasil pengambilan

keputusan yang dilakukan.56

5. Model Pengambilan Keputusan

Dalam buku Rizky Dermawan terdapat empat model keputusan yaitu :

a. Model pengambilan keputusan menurut dua pandangan yang terbagi ke dalam

keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.

b. Model pengambilan keputusan berdasarkan pandangan rasionalitas

c. Model-model pengambilan keputusan berdasarkan pandangan rasionalitas yang

dibatasi

d. Model pengambilan keputusan yang tidak terstruktur57

Lebih lengkap lagi sebagaimana dikutip dalam buku Kamaluddin, terdapat

penjelasan model-model pengambilan keputusan dari beberapa ahli yaitu B.A.

Fisher, E.S. Quade, Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet, dan Robert D. Spech.

Masing-masing memiliki model tersendiri dalam pengambilan keputusan.

a. B.A. Fisher

Model Preskriptif

Model preskripsif dinamakan juga model preskriptif. Pengambilan

keputusan dalam model ini menggunakan pedoman dasar, agenda, jadwal beserta

urutannya. Dalam penerapannya terdapat lima langkah yaitu orientasi, evaluasi,

pengawasan, pengambilan keputusan, pengendalian.

Model Deskriptif

Pengambilan keputusan dengan model ini terdapat kegiatan pemberian

saran apa yang akan terjadi atas variabel-variabel masalah yang diubah. Model

56 Kamaluddin, op. cit., h. 20 57 Dermawan, op. cit., h. 97

Page 50: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

deskriptif tidak memberikan penyelesaian masalah. Hanya menerangkan atau

menggambarkan kondisi yang terjadi apa adanya.

b. E.S. Quade

Model Kuantitatif

Model ini cenderung kepada perhitungan matematis. Selain itu terdapat

peran komputer yang berupa program-program yang dapat mempengaruhi asumsi

pengambil keputusan. Sehingga terdapat konsekuensi logis terhadap asumsi-

asumsi tersebut tanpa menggunakan pertimbangan intuisi pada prakteknya.

Model Kualitatif

Model ini cocok digunakan dalam pemecahan masalah sosial. Dasar

pertimbangan dari model kualitatif ialah tergantung dari subjektivitas pengambil

keputusan. Selain itu, perbedaan kemampuan dan daya nalar menambah

subjektivitas model kualitatif. Hal ini membuat tingkat ketepatan model kualitatif

masih kurang dibanding model kuantitatif.

c. Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet

Model Probabilitas

Pengambilan keputusan didasarkan pada kemungkinan-kemungkinan yang

akan terjadi di masa depan. Sebuah peristiwa dapat dinilai berdasarkan nilai

kemungkinan yang terjadi dengan mengaitkan nilai kondisional.

Model Matriks

Model ini mengombinasikan penggunaan strategi atau beberapa alternatif.

Terdapat dua hal pokok yaitu garis yang menggambarkan berbagai strategi atau

alternatif dan lajur yang menggambarkan kondisi dan situasi yang berlainan.

d. Robert D. Spech

Model Matematis

Masalah yang ada disederhanakan menjadi rumusan atau formula yang

bersifat matematis. Rumusan ini merupakan hal yang terpenting dalam model ini.

Karena terdapat perhitungan matematis maka dalam prakteknya terdapat

penggunaan kalkulator atau komputer sebagai alat bantu.

model simulasi komputer

Page 51: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Model ini mengeksplorasi penggunaan komputer dalam merancang dan

menirukan kegiatan-kegiatan yang ada pada suatu organisasi. Keunggulan dari

model ini ialah mempersingkat waktu dan memperkecil pengeluaran biaya. Hal

ini dikarenakan terdapat variabel dalam jumlah yang banyak dan mempengaruhi

suatu keputusan.

model permainan operasional

Model ini menggunakan prosedur permainan. Terdapat pula penggunaan

alat-alat peraga seperti komputer dan sebagainya. Dalam permainan ini terdapat

peran seseorang yang harus dapat mengambil suatu keputusan.

Model Verbal

Model keputusan verbal dibuat berdasarkan analogi-analogi tertentu, yang

bersifat non-kuantitatif. Setelah itu dibuatkan hukum-hukumnya untuk kemudian

diterapkan dan dibuat kesimpulan dan pengambilan keputusan yang bersifat non-

kuantitatif. Dalam penerapan model verbal terdapat penggunaan model-model lain

seperti model matematis, model simulasi dan model permainan operasional.

Model Fisik

Model fisik merupakan serangkaian keputusan dalam program

pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks. Untuk itu harus

dibedakan kegiatan mana yang harus dilakukan secara berurutan dan bagian mana

yang tidak perlu dilakukan secara berurutan. Dalam model ini terdapat

pengklasifikasian lagi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu menjadi

beberapa model yaitu tujuan yang hendak dicapai, bidang penerapan, tingkatan,

karakter waktu, dan kompleksitas.

6. Tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A. Simon sebagaimana dikutip oleh Syopiansyah tahap

pengambilan keputusan dimulai dari proses penyelidikan, perancangan dan

pemilihan. Pada tahap penyelidikan diperlukan petunjuk agar dapat

mengidentifikasi persoalan yang sedang dihadapi dengan cara mempelajari

kondisi lingkungan, data mentah, diperoleh, diolah dan diuji. Selanjutnya

dilakukan analisa atas persoalan yang ada untuk menghasilkan pemecahan untuk

Page 52: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

kemudian dilakukan uji kelayakan atas pemecahan persoalan tersebut. Terakhir,

memilih arah tindakan apa yang akan dilaksanakan.58

Sedangkan Robbins menjabarkan proses pembuatan keputusan melalui

delapan tahap sebagai berikut :

a. Identifikasi masalah

b. Identifikasi kriteria keputusan

c. Pengalokasian bobot kriteria

d. Pengembangan alternatif

e. Analisis alternatif

f. Pemilihan sebuah alternatif

g. Implementasi alternatif

h. Evaluasi efektivitas keputusan59

Davis merangkum tahap pengambilan keputusan lebih singkat ketimbang

Robbins yang terdiri dari tiga tahap yaitu :

a. Penyelidikan

Pada tahap ini terjadi proses mempelajari lingkungan atas kondisi yang

memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk

dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi persoalan.

b. Perancangan

Pada tahap ini pengambil keputusan melakukan pendaftaran, pengembangan,

dan penganalisaan arah tindakan yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses

untuk memahami persoalan, menghasilkan pemecahan, dan menguji

kelayakan pemecahan tersebut.

c. Pemilihan

Pada tahap ini pengambil keputusan menentukan dan melaksanakan pilihan

atas apa yang telah dipilih dari semua pilihan yang ada.60

58 Pratama, op. cit., h. 158 59 Robbin, op. cit., h. 83 60 Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Ikrar

Mandiriabadi, 1999), h.126

Page 53: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

7. Teknik Pengambilan Keputusan

Menurut Dermawan teknik-teknik pengambilan keputusan yaitu :

a. Analisis diagram pareto (pareto Analysis)

b. Analisis perbandingan sepasang

c. Analisis jaringan (grid analysis)

d. Teknik implikasi plus-minus (plus-minus implications, PMI)

e. Analisis kekuatan lapangan (force field analysis)

f. Analisis biaya dan manfaat (cost/ benefit analysis)

Teknik pengambilan keputusan menurut Kamaluddin yaitu :

a. Teknik pengambilan keputusan kreatif

Teknik keputusan kreatif dibagi menjadi dua yaitu teknik brain-storming

dan teknik synectics.

Teknik Brain-Storming

Pada teknik ini setiap anggota diberi kesempatan untuk melontarkan ide-ide

mereka, tanpa rasa takut dan penuh tanggung jawab. Terdapat prosedur dalam

penerapannya yaitu :

- Dilarang memberikan kritik terhadap ide-ide yang disampaikan oleh anggota

kelompok

- Setiap anggota diberi kebebasan untuk mengemukakan ide (pendapat)

- Makin besar jumlah ide-ide yang diperoleh, makin besar kemungkinan

memperoleh penyelesaian yang baik

- Diharapkan adanya kombinasi dan perbaikan ide

Teknik Synectics

Teknik ini menekankan hasil (output) berdasarkan kreativitas dari individu

dan kelompok dalam pengambilan keputusan. Terdapat dua mekanisme yang

harus dilewati. Pertama, membuat yang aneh menjadi sesuatu yang lazim.

Mekanisme ini dilakukan dengan cara membiarkan setiap individu membuat ide-

ide yang dapat dikemukakan ke forum, atau disampaikan secara tertulis agar ide

dapat berkembang. Kedua, membuat yang lazim menjadi aneh. Pengambilan

Page 54: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

keputusan dilakukan dengan cara melihat masalah dari sudut pandang yang

sepenuhnya berbeda dengan yang selama ini pernah ada.

b. Teknik pengambilan keputusan partisipatif

Pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan individu-individu

dan kelompok-kelompok pada organisasi baik bersifat formal maupun informal

serta menyangkut keterlibatan intelektual dan emosional serta fisik.

c. Teknik pengambilan keputusan modern

Terdapat dua teknik yang berbeda dalam pengambilan keputusan ini.

Pertama teknik pengambilan Keputusan Delphi. Teknik ini digunakan ketika

situasi dan kondisi yang tidak mampu lagi diprediksi dengan data empiris. Teknik

ini akan cocok digunakan dalam beberapa kondisi bilamana suatu masalah sangat

luas dan terdapat ketidaksepahaman yang sangat tajam. Selain itu tidak adanya

pengalaman yang cukup terkait masalah yang akan dipecahkan. Agar mencapai

hasil yang baik maka diharapkan ada tambahan proses komunikasi kelompok

yang kondusif di setiap pertemuan tatap muka.

teknik pengambilan keputusan kelompok nominal

Teknik ini dapat digunakan untuk memperoleh dan menilai informasi yang

sensitif dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena penggunaan teknik ini

dikembangkan sebagai suatu prosedur manajemen kelompok untuk menjawab

berbagai pertanyaan akan keberhasilan suatu gagasan atau keputusan yang telah

dibuat. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan teknik ini

yaitu :

- Usahakan agar para anggota dalam kelompok menemukan ide dan informasi

dalam situasi kelompok nominal

- Usahakan agar para anggota mengutarakan ide-ide mereka melalui mekanisme

giliran

- Usahakan para anggota mendiskusikan ide-ide tersebut dalam urutan yang

telah ditentukan sebelumnya

- Usahakan agar para anggota menggunakan rank voting (memilih ide atau

alternatif yang baik dan memberikan urutan dari yang terbaik sampai dengan

Page 55: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

yang tidak baik) untuk menyatakan pendapat mereka tentang pentingnya ide

tersebut

- Diskusikan hasil penilaian (voting) tersebut dan tentukan apakah proses

(langkah ke 4) tersebut perlu diulangi atau tidak.61

C. Peranan SIM Pendidikan Bagi Kepala Sekolah dalam Pengambilan

Keputusan

Kepala sekolah merupakan figur di dalam lingkungan sekolah yang

memiliki fungsi tertentu. Dalam pencapaian tujuan pendidikan, kepala sekolah

merupakan seorang pemimpin yang dituntut dapat mengarahkan seluruh

komponen sekolah agar dapat meraih tujuan yang telah ditetapkan. Kepala

sekolah juga memiliki fungsi sebagai seorang manajer ketika ia mampu

menjalankan roda organisasi agar dapat berjalan sesuai prinsip manajemen mulai

dari perencanaan, pengorganisasian, hingga mengevaluasi usaha-usaha yang telah

berjalan.

Selain dari dua fungsi tersebut, masih ada lagi yang menjadi tuntutan

kepala sekolah ketika berhadapan dengan masalah yang ada di sekolah. Beda

fungsi maka beda pula pemberian solusi yang diberikan kepala sekolah dalam

setiap persoalan yang dihadapi. Dalam setiap solusi tersebut sangat bergantung

pada informasi yang diperoleh. Untuk itu akan dijelaskan peranan sistem

informasi manajemen dalam fungsi-fungsi yang dimiliki kepala sekolah.

61 Kamaluddin, op. cit., h. 30

Bagan 2.1

Sumber : Modifikasi dari Raymond (2001:14)

Page 56: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

1. Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Sekolah memiliki tujuan yang mana tujuan ini menjadi tugas kepala

sekolah untuk mewujudkannya. Sumber daya yang dimiliki sekolah dapat

didayagunakan untuk mendukung pencapaian tujuan. Selain itu yang paling

penting ialah proses yang harus dilakukan mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, implementasi sampai pengendalian sebagaimana hakikat

manajemen.62 Hal tersebut merupakan tugas kepala sekolah dalam fungsinya

sebagai manajer. Beberapa strategi kepala sekolah dalam fungsi tersebut sebagai

berikut.

a. Memberdayakan Tenaga Kependidikan

Kepala sekolah harus mementingkan kerja sama dengan tenaga

kependidikan dan pihak lain yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.

Hal ini merupakan peran dan fungsi kepala sekolah sebagai manajer dalam

memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif guna

meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah. Selain itu kepala

sekolah juga harus mau dan mampu memberdayagunakan seluruh sumber daya

sekolah dalam rangka mewujudkan visi, misi dan mencapai tujuan. Kepala

sekolah juga harus mampu bekerja melalui orang lain (wakil-wakilnya), serta

berusaha untuk senantiasa mempertanggungjawabkan setiap tindakan. Kepala

sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan di sekolah, berpikir secara

analitik dan konseptual, dan harus senantiasa berusaha untuk mengambil

keputusan yang memuaskan bagi semua.63

Kepala sekolah dapat memberdayakan tenaga kependidikan dengan

program yang relevan dengan kebutuhan. Selain itu program pemberdayaan

tersebut juga harus disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan. Hal ini

62 Enco Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 2011), h. 103. 63 Mulyasa, Ibid. 103

Page 57: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

bertujuan agar pengembangan tenaga kependidikan tepat pada sasaran pencapaian

tujuan pendidikan. Untuk menciptakan kesesuaian program pemberdayaan maka

kepala sekolah dapat menganalisis informasi tentang gambaran kebutuhan tenaga

kependidikan dan tuntutan menerapkan kurikulum. Informasi tersebut didapat dari

laporan-laporan tentang penerapan kegiatan pembelajaran dan laporan-laporan

yang menggambarkan kondisi tenaga kependidikan.

b. Meningkatkan Profesi Tenaga Kependidikan

Sebagai manajer kepala sekolah harus meningkatkan profesi secara

persuasif dan dari hati ke hati. Dalam hal ini, kepala sekolah harus bersikap

demokratis dan memberikan kesempatan kepada seluruh tenaga kependidikan

untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Misalnya memberi kesempatan

kepada bawahan untuk meningkatkan profesinya melalui berbagai penataran dan

lokakarya sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Pada saat ini profesi guru mendapatkan tuntutan berupa penguasaan

IPTEK. Hal ini dikarenakan dunia pendidikan telah memasuki era komputerisasi.

Untuk mengimbangi paradigma tersebut maka kepala sekolah dapat memberikan

perhatian besar bagi pemenuhan tuntutan profesi tersebut. Kepala sekolah dapat

mendata siapa saja tenaga kependidikan yang belum menguasai penggunaan

komputer dan media teknologi pembelajaran lainnya. Informasi tersebut dapat

diperoleh dengan melakukan observasi ketika tenaga kependidikan menjalankan

tugasnya menggunakan perangkat teknologi. Dari hasil pendataan tersebut maka

kepala sekolah dapat menjadikan data tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan langkah penanggulangan bagi tenaga kependidikan yang belum

menguasai perangkat teknologi.

Page 58: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

c. Mendorong Keterlibatan Tenaga Kependidikan

Kepala sekolah harus berusaha untuk mendorong keterlibatan semua

tenaga kependidikan dalam setiap kegiatan di sekolah (partisipatif). Dalam hal ini

kepala sekolah bisa berpedoman pada asas tujuan, asas keunggulan asas mufakat,

asas kesatuan, asas persatuan, asas empirisme, asas keakraban, dan asas integritas.

Kepala sekolah dapat melibatkan guru dalam program pendidikan di

sekolah salah satunya yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Setiap guru dapat ditugaskan

untuk menjadi pembina kegiatan ekstrakurikuler. Kepala sekolah dapat

memanfaatkan sistem informasi manajemen untuk mengetahui kompetensi yang

dimiliki oleh setiap guru. Contohnya untuk ekstrakurikuler OSIS dibutuhkan

seorang pembina yang mempunyai pengalaman berorganisasi yang matang.

Kepala sekolah dapat mencari informasi tersebut dengan memanfaatkan

basis data berupa Curriculum Vitae (CV), sertifikat, piagam, dan daftar prestasi.

Basis data ini merupakan perbendaharaan informasi yang harus dimiliki sekolah

untuk menjadi bahan acuan kepala sekolah dalam menempatkan guru ke posisi

pembina ekstrakurikuler yang relevan dengan kondisinya. Dengan demikian,

kepala sekolah dapat memutuskan siapa saja yang cocok untuk ditempatkan pada

posisi pembina ekstrakurikuler.

2. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Sekolah memiliki banyak bidang antara lain bidang kurikulum, peserta

didik, sarana dan prasarana, kearsipan dan keuangan. Semua bidang tersebut perlu

dikelola dengan baik agar dapat berjalan secara efektif melalui kegiatan

administrasi. Untuk mewujudkannya dibutuhkan sistem informasi manajemen

yang dapat memberikan kemudahan mengelola semua kegiatan administrasi

memalui cara dan metode yang lebih cepat dan efisien. Sehingga informasi yang

disajikan akurat dan aktual. Informasi tersebut dapat menjadi bahan analisis yang

dibutuhkan kepada sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja dan efektivitas

sekolah.

Page 59: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

a. Administrasi Kurikulum.

Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap penyusunan kelengkapan data

pembelajaran, kelengkapan data bimbingan konseling, kelengkapan data kegiatan

praktikum, dan penyusunan kelengkapan data kegiatan belajar peserta didik baik

di kelas maupun di perpustakaan.

Sistem informasi manajemen dapat membantu melancarkan aktivitas

administrasi kurikulum. Data-data mengenai kurikulum pembelajaran biasanya

membutuhkan banyak dokumen. Baik itu berupa hard copy maupun soft copy.

Dokumen-dokumen tersebut dapat dihimpun dan diarsipkan ke dalam tempat atau

lemari penyimpanan. Bagi sekolah yang sudah menerapkan sistem komputerisasi

akan lebih memudahkan dalam menyimpan dan mengaksesnya kembali.

Meskipun demikian, kedua cara penyimpanan tersebut sama-sama menerapkan

sistem dan metode dalam pengelolaan dokumen kurikulum.

Dengan adanya sistem penyimpanan basis data kurikulum maka kepala

sekolah dapat mengecek dan memantau sejauh mana kurikulum yang diterapkan

dapat berjalan efektif atau tidak. Apabila terdapat data yang belum lengkap, maka

kepala sekolah dapat mengetahuinya melalui sistem yang diterapkan. Selain itu,

kepala sekolah juga dapat melakukan penilaian terkait progres kurikulum yang

berjalan. Sehingga nantinya dapat diputuskan hal-hal apa saja yang harus

diperbaiki demi keberhasilan kurikulum.

b. Administrasi Peserta Didik

Tugas kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi peserta didik di

antaranya berupa tugas menyusun kelengkapan data administrasi peserta didik,

menyusun kelengkapan data administrasi kegiatan ekstrakurikuler, menyusun

kelengkapan data administrasi hubungan sekolah dengan orang tua peserta didik.

Selain itu, kepala sekolah juga dapat memantau peserta didik berdasarkan

informasi mengenai latar belakang, hobi dan minat, keadaan ekonomi, bahkan

Page 60: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

masalah yang sedang dialami peserta didik. Informasi ini dapat diperoleh melalui

jurnal kelas, absen siswa, data kemajuan belajar siswa, dan penilaian siswa baik

kegiatan yang dilakukan dalam kelas maupun di luar kelas seperti kegiatan

ekstrakuriler, studi banding, upacara, dan program pendidikan lainnya.

Melalui informasi yang dihasilkan dari administrasi peserta didik maka

kepala sekolah dapat memutuskan sesuatu yang membuat peserta didik

mengalami peningkatan baik prestasi akademik maupun non-akademik. Kepala

sekolah juga dapat memutuskan sesuatu yang bisa memfasilitasi peserta didik

merasa nyaman dalam pembelajaran di kelas. Bahkan untuk urusan yang privasi

sekalipun, misalnya seperti penurunan motivasi belajar salah seorang murid

dikarenakan keluarganya terdapat konflik, kepala sekolah dapat memberikan

solusi yang tepat, tentunya dengan mengandalkan informasi yang dikelola oleh

sistem informasi manajemen pada proses administrasi peserta didik.

c. Administrasi Personalia

Tugas kepala sekolah yaitu mengembangkan kelengkapan data

administrasi tenaga guru, serta pengembangan kelengkapan data administrasi

tenaga kependidikan non-guru, seperti pustakawan, laporan, pegawai tata usaha,

penjaga sekolah, dan teknisi. 64

Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki tanggung jawab terhadap

tugas yang diembannya. Setiap tugas yang dijalankan harus dikerjakan dengan

baik sesuai prosedur dan aturan tertentu. Sehingga, harus ada kesesuaian antara

pekerjaan yang diemban dengan kemampuan pegawai dalam menjalankan tugas.

Oleh karena itu kepala sekolah harus memutuskan siapa saja yang tepat untuk

ditugaskan pada posisi kerja tertentu. Misalnya, untuk mengisi posisi sebagai

petugas Tata Usaha (TU) diperlukan pegawai yang memiliki keahlian dalam

mengoperasikan komputer, mengerti prosedur kerja kantor, mahir dalam urusan

surat-menyurat, dan sebagainya.

64 Mulyasa, Ibid,. h. 107

Page 61: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Untuk mencari individu yang memenuhi kriteria tersebut, maka kepala

sekolah dapat melakukan pencarian informasi pegawai melalui dokumen-

dokumen yang berisi data terkait kemampuan tenaga kependidikan yang dimiliki

sekolah. Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan kepala sekolah ialah dengan

melakukan proses perekrutan pegawai. Sehingga, kepala sekolah dapat

menentukan pegawai yang cocok untuk mengisi posisi yang diperlukan.

d. Administrasi Sarana dan Prasarana

Tugas kepala sekolah dalam kegiatan pengelolaan administrasi sarana dan

prasarana di antaranya berupa mengembangkan kelengkapan data administrasi

gedung dan ruang, pengembangan data administrasi mesin kantor, pengembangan

kelengkapan data administrasi buku atau bahan pustaka, pengembangan

kelengkapan data administrasi alat laboratorium, serta pengembangan

kelengkapan data administrasi alat bengkel dan workshop.

Sistem informasi manajemen pendidikan dapat membantu kepala sekolah

dalam menyajikan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dalam

bentuk inventarisasi barang. Dari sistem tersebut kepala sekolah dapat

memutuskan apa yang arus dilakukan terhadap fasilitas yang ada entah itu

pembelian, pemeliharaan, ataupun pemusnahan.

e. Administrasi Kearsipan

Pengelolaan administrasi kearsipan oleh kepala dapat dilakukan dengan

mengembangkan kelengkapan data administrasi surat masuk, pengembangan

kelengkapan data administrasi surat keluar, pengembangan kelengkapan data

administrasi surat keputusan, dan pengembangan kelengkapan data administrasi

surat edaran.

Sistem informasi administrasi kearsipan salah satunya berupa buku arsip

surat. Di dalam buku tersebut terdapat kode-kode dan penomoran surat. Dari

sistem persuratan tersebut kepala sekolah dapat mengetahui persentase kegiatan-

Page 62: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

kegiatan yang telah dilakukan sekolah. Sehingga kepala sekolah dapat menilai

kinerja yang sudah dicapai sekolah sejauh ini. Misalnya seperti kegiatan dinas

keluar, atau terdapat kunjungan dari pihak luar ke dalam sekolah. Apabila

ditemukan bahwa kegiatan dinas keluar ternyata lebih sering dilakukan ketimbang

kegiatan lainnya, maka kepala sekolah dapat memutuskan untuk menyediakan

fasilitas yang bisa digunakan untuk dinas keluar sekolah.

f. Administrasi Keuangan

Kepala sekolah dapat mengembangkan administrasi keuangan rutin,

pengembangan administrasi keuangan yang bersumber dari masyarakat dan orang

tua peserta didik, pengembangan administrasi keuangan yang bersumber dari

pemerintah seperti uang yang harus dipertanggungjawabkan (UYHD), dan dana

bantuan operasional (DBO), pengembangan proposal untuk mendapatkan bantuan

keuangan seperti hibah atau block grant, dan pengembangan proposal untuk

mencari berbagai kemungkinan dalam mendapatkan bantuan keuangan dari

berbagai pihak yang tidak mengikat.65

Dana yang dimiliki sekolah perlu digunakan untuk pengeluaran yang tepat

guna dan berdaya guna. Oleh karena itu, kepala sekolah dapat memanfaatkan

daftar kebutuhan sekolah yang telah tersusun menurut skala prioritas kebutuhan.

Daftar kebutuhan ini dihasilkan dari pengumpulan informasi yang berasal dari

aspek lainnya seperti aspek sarana dan prasaran, peserta didik, kurikulum, tenaga

kependidikan dan lain-lain. Informasi dari setiap aspek tersebut dikelola

sedemikian rupa menggunakan sistem informasi sehingga dapat mengemas

informasi dengan tampilan yang menarik untuk dijadikan bahan pertimbangan

pembuatan keputusan.

3. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan kontrol atas kegiatan-

kegiatan yang berjalan dapat diwujudkan dengan melakukan pengawasan oleh

65 Mulyasa, Ibid,. h. 108

Page 63: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

kepala sekolah. Salah satu bentuk pengawasan / supervisi yang dilakukan kepala

sekolah ialah pengawasan terhadap tenaga kependidikan. Dalam supervisi ini

informasi didapat melalui usulan yang diberikan guru, instrumen dan metode

observasi, dan tatap muka.66

Kemudian informasi dapat pula diperoleh melalui diskusi kelompok. Cara

ini dapat memberikan gambaran terhadap masalah yang sedang menjadi polemik

bagi tenaga kependidikan. Adapun waktu yang memungkinkan dilakukan diskusi

kelompok yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) telah selesai, bisa

juga setelah melakukan rapat, ataupun bersamaan dengan jam efektif.67

Pengawasan juga dapat ditujukan kepada kegiatan pembelajaran. Kepala

sekolah dapat menggali informasi tentang berbagai hal terkait profesionalisme

guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai pengajar mulai dari pemilihan

penggunaan metode pembelajaran, media yang digunakan guru dalam

pembelajaran, keterlibatan peserta didik selama proses pembelajaran, dan

kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan. Semua ini

dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan kelas. Sehingga kepala sekolah

menyaksikan langsung aktivitas yang sedang terjadi. Informasi yang diperoleh

berdasarkan kunjungan tersebut dapat dibicarakan terkait pencarian pemecahan

masalah atas masalah yang ditemukan. Dengan begitu kepala sekolah dapat

menyusun program-program tertentu sebagai tindak lanjut dari pemecahan

masalah.

Kepala sekolah juga bisa menggali informasi untuk hal yang bersifat

privasi. Langkah ini dapat ditempuh jika permasalahan yang ada tidak dapat

ditemukan melalui diskusi kelompok maupun kunjungan kelas. Pembicaraan

individual bersifat bimbingan dan konseling. Langkah ini juga dapat menangani

hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran maupun profesionalisme guru.68

66 Mulyasa, Ibid,. h. 112 67 Mulyasa, Ibid,. h. 113 68 Mulyasa, Ibid,. h. 114

Page 64: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Kegiatan pengawasan oleh kepala sekolah dapat dilaksanakan sendiri

maupun dengan bantuan wakil kepala sekolah, guru senior, maupun sistem

informasi manajemen lainnya. Jika aspek yang diawasi tidak terlalu banyak dan

mendalam, maka kepala sekolah dapat bertindak langsung. Namun, apabila

terdapat banyak aspek dan permasalahan yang perlu dilakukan pengawasan maka

kepala sekolah dapat mengerahkan komponen pendukung tersebut.69

4. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Wahjomumijo dalam Mulyasa mengemukakan bahwa kepemimpinan

kepala sekolah harus memiliki karakter tertentu yaitu kepribadian, keahlian dasar,

pengalaman dan pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan

pengawasan.70 Dari beberapa karakter tersebut peranan sistem informasi yang

dapat mendukung kepala sekolah dalam fungsi sebagai pemimpin sekolah untuk

melakukan pengambilan keputusan ialah sebagai berikut.

1. Menambah Pengetahuan Kepala Sekolah

Sistem informasi manajemen membantu kepala sekolah dalam

menyediakan informasi terkait kondisi tenaga kependidikan, kondisi dan

karakteristik peserta didik. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui masukan,

saran, dan kritik dari berbagai pihak untuk meningkatkan kepemimpinannya dan

menyusun program tenaga kependidikan dan program lainnya. Kepala sekolah

akan bertambah pengetahuannya melalui informasi yang disampaikan kepadanya.

Pengetahuan ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk setiap langkah-langkah

yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya.71

2. Membantu Pemahaman Terhadap Visi dan Misi Sekolah

Sistem informasi manajemen membantu kepala sekolah dalam

mengembangkan visi dan misi sekolah melalui program-program tertentu. Untuk

membuat program tersebut dibutuhkan informasi yang memadai guna dijadikan

69 Mulyasa, Ibid,. h. 115 70 Mulyasa, Ibid,. h. 115 71 Mulyasa, Ibid,. h. 115

Page 65: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

bahan pertimbangan dalam menyusun program yang diinginkan. Selain itu kepala

sekolah juga dapat menilai apakah jalannya program tersebut sudah mengarah

kepada pencapaian visi dan misi sekolah atau malah melenceng. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman kepala sekolah terhadap visi dan misi sekolah

dapat didukung oleh informasi yang disajikan oleh sistem informasi manajemen

yang ada di sekolah72

3. Mendukung Pengambilan Keputusan

Kepala Sekolah sebagai pemimpin dituntut untuk dapat mengambil

keputusan yang menyangkut urusan sekolah. Setidaknya ada tiga keputusan yang

diambil dalam rangka menjalankan fungsi kepemimpinan kepala sekolah yaitu

mengambil keputusan bersama tenaga kependidikan di sekolah, mengambil

keputusan untuk internal sekolah dan mengambil keputusan untuk kepentingan

eksternal sekolah. Setiap keputusan yang diambil tentunya membutuhkan

informasi yang relevan dan informasi yang relevan ini didapat dari pemanfaatan

sistem informasi manajemen.73

4. Mendukung Komunikasi yang Efektif dengan Berbagai Pihak

Seorang pemimpin juga dituntut untuk dapat menjalin komunikasi yang

efektif dan menuangkan gagasan kepada berbagai pihak. Hal ini perlu

diperhatikan kepala sekolah mengingat fungsinya sebagai pemimpin akan menjadi

tuntunan dan sosok yang selalu diberi kepercayaan dari berbagai pihak. Adapun

pihak yang dimaksud yaitu tenaga kependidikan, peserta didik, dan orang tua serta

masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

Kepala sekolah dapat melakukan pendekatan pemecahan masalah yang

terjadi kepada pihak-pihak yang ada sesuai dengan informasi yang dikantongi

kepala sekolah. Karena setiap pihak tentunya memiliki kondisi yang berbeda.

Begitu juga dengan pencarian jalan keluarnya, harus disesuaikan dengan kondisi

yang melatarbelakanginya. 74

72 Mulyasa, Ibid,. h. 116 73 Mulyasa, Ibid,. h. 116 74 Mulyasa, Ibid,. h. 116

Page 66: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

D. Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Reza Mauldy Raharja berjudul

pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan

terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se-Kota Bandung.

Tujuan dari penelitian tersebut ialah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan

sistem informasi manajemen terhadap efektivitas pengambilan keputusan,

gambaran strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan

keputusan dan pengaruh pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi

pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP

Se-Kota Bandung. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif yang

menggunakan data primer dengan jumlah responden sebanyak 104 guru dan 26

kepala sekolah. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh

pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan

terhadap efektivitas pengambilan keputusan cukup signifikan hal ini dibuktikan

dengan nilai perhitungan skor dari setiap variabel penelitian yang sangat tinggi.75

Penelitian berikutnya yang meneliti penerapan sistem informasi

manajemen pendidikan dilakukan oleh Ali Sahid Wahyono di SMK Darul Ulum

Kertasemaya Indramayu. Penelitian tersebut dilakukan untuk memperoleh data

sejauh mana sistem informasi manajemen pendidikan di sekolah tersebut

diterapkan. Selain itu untuk memperoleh data mengenai proses pengumpulan,

pengolahan penyebaran data sistem informasi manajemen pendidikan terhadap

lingkungan sekolah dan untuk memperoleh data mengenai dampak penerapan

sistem informasi manajemen pendidikan terhadap lingkungan sekolah. Penelitian

ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data berbentuk uraian

deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi,

wawancara mendalam, dan studi dokumentasi dengan teknik analisis data

deskriptif kualitatif. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa SMK Darul Ulum

75 Reza Mauldy Raharja, Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan

keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se-Kota Bandung, Tesis.

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2014, h. ii

Page 67: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Kertasemaya Indramayu memanfaatkan segala potensi fasilitas / sarana dan

prasarana sebagai batu pijakan dalam penerapan sistem informasi manajemen

pendidikan.76

Berikutnya penelitian yang dilakukan oleh Wijiyanto yaitu karakteristik

informasi manajemen dalam pengambilan keputusan kepala sekolah di SD

Muhammadiyah 2 Surakarta. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan

karakteristik sistem informasi manajemen, mendeskripsikan dokumen pendukung

sistem informasi manajemen, dan mendeskripsikan karakteristik manual sistem

informasi manajemen. Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif dengan teknik

analisis data menggunakan empat tahapan yaitu meliputi pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Sedangkan

keabsahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi. Hasil penelitiannya ialah

karakteristik sistem informasi manajemen di SD Muhammadiyah 2 Surakarta

terdiri atas komponen-komponen yang berupa sub sistem perangkat keras,

perangkat lunak dan sumber daya manusia. Karakteristik pendukung sistem

informasi manajemen di sekolah antara lain sistem data base, decission support

system, information resources management, user machine system, dan synergic

organizaton. Sedangkan karakteristik manual sistem informasi manajemen di

sekolah terdiri dari sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi

akademik, dan sistem informasi kesiswaan dan sistem E-learning.77

76 Ali Sahid Wahyono, Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan pada SMK Darul

Ulum Kertasemaya Indramayu. Skripsi. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2013. h. ii 77 Wijiyanto, “Pengelolaan Sistem Informasi Terhadap Pengambilan Keputusan Kepala

Sekolah”,Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta. 2011. h. viii

Page 68: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru yang beralamat

di Jl. Intan No. 18 Villa Mutiara Sawah Baru – Ciputat Tangerang Selatan.

Sekolah ini berada di dalam komplek Villa Mutiara bilangan daerah Sawah Baru

teritorial Tangerang Selatan di Kecamatan Ciputat. Sekolah ini dapat diakses

secara online pada website www.sekolahal-falaah.sch.id.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan menyerahkan revisi proposal penelitian kepada

jurusan pada bulan Oktober. Setelah diumumkan dosen pembimbing, maka proses

bimbingan dimulai kemudian dilanjutkan dengan studi ke lapangan. Waktu yang

digunakan untuk melakukan penelitian lapangan di SMP Islam Al-Falaah Sawah

Baru ialah pada bulan Juli 2016.

Adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Rencana Jadwal Penyusunan Skripsi

NO KEGIATAN BULAN Februari September Oktober

MINGGU 1 2 1 2 3 4 3 4 1 2 3 4

1 Observasi Pendahuluan

2 Penyerahan Izin Penelitian

3

Wawancara dengan Kepala

Sekolah

4

Observasi Sistem Informasi

Manajemen di Sekolah

5

Pengumpulan data

dokumentasi

6 Penyusunan Laporan Hasil

Penelitian

Page 69: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru Ciputat

Tangerang Selatan. Dalam prosesnya dilakukan pengamatan langsung ke

lapangan atau lokasi yang dijadikan objek penelitian. Kegiatan tersebut berusaha

untuk menemukan gejala atau aktivitas yang menjadi tujuan dari penelitian ini.

Adapun tujuan penelitian yang dimaksud yaitu untuk mengetahui bagaimana

sistem informasi manajemen berperan dalam pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh Kepala Sekolah SMP Islam Al-Falah Sawah Baru.

C. Metode Penelitian

Terdapat jenis pendekatan penelitian jika dilihat dari teknik samplingnya

yaitu pendekatan populasi, sampel, dan kasus.78 Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan pendekatan kasus berupa situasi sosial terkait peranan SIM

Pendidikan dan pengambilan keputusan sebagai objek penelitian yang ingin

diketahui apa yang terjadi di dalamnya.79 Dengan demikian peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif analisis, dimana penulis mendeskripsikan dan

menganalisis data-data yang diperoleh di lapangan.

Dalam pendekatan ini peneliti menggunakan dua macam metode penelitian

untuk memperoleh data yang ada yaitu :

1. Penelitian lapangan digunakan agar penulis dapat memperoleh fakta data,

dan informasi yang lebih objektif dan akurat mengenai penerapan Sistem

Informasi Manajemen bagi Kepala Sekolah dalam Proses pengambilan

Keputusan.

2. Penelitian Kepustakaan agar dapat membandingkan antara kejadian di

lapangan dengan teori yang ada di sumber-sumber kepustakaan.

Permasalahan penelitian akan dikaji dengan data-data yang diperoleh dari

kepustakaan berupa buku-buku dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan

78 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 121. 79 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfa Beta, 2011),

Cet. 13, h. 215

Page 70: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

masalah penelitian. Sehingga peneliti memperoleh suatu perspektif baru

dan dapat mengaitkan ide dan teori dengan penerapan.80

D. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.81 Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan sumber data sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah sebagai responden yang memberikan data berupa jawaban

lisan melalui wawancara

b. Aktivitas terkait pengambilan keputusan oleh Kepala Sekolah sebagai objek

dalam observasi

c. Dokumen sebagai sumber data tertulis di sekolah

E. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diproleh dengan menggunakan teknik :

a. Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk mengumpulkan data terkait Peran

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan bagi Kepala Sekolah dalam Proses

Pengambilan Keputusan dengan instrumen penelitian berupa pertanyaan-

pertanyaan tertulis yang sudah disertai alternatif jawabannya.82

b. Observasi

Peneliti menggunakan observasi secara terus terang untuk memperoleh

data yang dibutuhkan dari sumber data. Selain itu juga observasi tersamar

untuk mendapatkan data yang dibutuhkan namun tidak diizinkan oleh sumber

data.83 Dengan begitu peneliti dapat memahami konteks data dalam

keseluruhan situasi sosial, memperoleh pengalaman langsung, melihat hal-hal

80 Punaji Setyosari, Metodologi Penelitian & Pengembangan, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet.

III, h. 101 81 Arikunto, op. cit., h. 172 82 Sugiyono, op.cit., h. 224 83 Sugiyono, Ibid., h. 228

Page 71: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

yang kurang diamati oleh orang lain, menemukan hal-hal yang tidak

terungkap dalam wawancara, menemukan hal-hal yang ada di luar persepsi

responden, dan merasakan suasana situasional sosial yang diteliti.84

c. Studi Dokumen

Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data pendukung dari

metode observasi dan wawancara. Dokumen yang di dapat digunakan untuk

melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan gambaran yang

memiliki kredibilitas tinggi tentang objek penelitian.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat yang digunakan pada suatu metode dalam

melakukan penelitian.85 Instrumen membantu peneliti dalam memperoleh data

yang dibutukan. Terkait dengan penelitian ini peneliti menggunakan instrumen

berupa :

a. Pedoman wawancara dalam metode wawancara.

b. Form Observasi dalam metode observasi.

c. Form Kelengkapan Dokumen dalam metode dokumentasi.

G. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dilakukan dengan mencari dan menyusun data secara

sistematis dari berbagai sumber yang diproses dari kegiatan wawancara,

pengamatan lokasi dan dokumentasi. Setelah itu data dikategorikan ke dalam unit-

unit, proses sintesa, penyusunan ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami.

Berdasarkan data yang diperoleh maka selanjutnya data dapat

dikembangkan menjadi hipotesis untuk dicarikan kesimpulannya hingga menjadi

sebuah teori.86

Adapun proses analisis data dapat dibedakan menjadi dua tahap yaitu:

84 Sugiyono, Ibid. 228 85 Arikunto, op. cit., h.192. 86 Sugiyono, op. cit., h. 245

Page 72: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

a. Analisis data sebelum di lapangan

Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan untuk menemukan teori

sementara yang masih bersifat sederhana terkait dengan peranan sistem

informasi manajemen pendidikan dan pengambilan keputusan.

b. Analisis data di lapangan

Menguji teori dari hasil temuan sementara terkait dengan peranan

sistem informasi manajemen pendidikan dan pengambilan keputusan.87

87 Sugiyono, Ibid,. h. 245

Page 73: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah Singkat

SMP Islam Al-Falaah didirikan pada 18 Juli 1996 di atas tanah seluas 1,7

Ha yang terletak di Kampung Sawah Baru Kecamatan Ciputat Kota Tangerang

Selatan Provinsi Banten. Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan

Pendidikan Al-Falaah ini mendapatkan izin operasional dari Kantor Departemen

Pendidikan Jawa Barat dengan nomor 55/102.1/Kep/OT/97 dan mulai

menyelenggarakan kegiatan pendidikannya pada 21 Juli 1997 berdasarkan

keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Visi-Misi dan Tujuan

a. Visi

“Menjadikan SMP Islam Al-Falaah sebagai sekolah yang menghasilkan siswa-

siswi berkualitas dalam IMTAQ dan IPTEK serta berakhlakul karimah”

b. Misi

- Melaksanakan pendidikan sesuai dengan aturan agama, bangsa dan negara

- Mengaplikasikan nilai-nilai ajaran umum berdasarkan ajaran-ajaran agama

Islam dalam setiap pembelajaran dan kehidupan sehari-hari

- Melaksanakan pembelajaran kepada siswa yang efektif bagi semua guru dan

siswa berdasarkan landasan akhlakul karimah

- Menumbuhkan semangat untuk berprestasi, dedikasi dan disiplin

- Melahirkan siswa yang berkualitas iman, ilmu dan akhlaq

c. Tujuan

Melanjutkan pendidikan dasar sampai ditingkatkan SMP bertujuan

menjadikan peserta didik memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi serta

keterampilan dasar sebagai calon cendekiawan muslim yang bertauhid, berakhlak

mulia, cakap, dan percaya diri yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Page 74: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

3. Struktur Organisasi

Dalam rangka menciptakan iklim kerja yang terstruktur, kondusif, dan

sesuai kaidah manajemen maka SMP Islam Al-Falaah membuat struktur

organisasi. Di dalamnya terdapat gambaran yang terdiri dari individu dalam suatu

jabatan tertentu, wewenang, garis perintah dan koordinasi. Adapun bentuk dari

struktur organisasi dapat dilihat dalam lampiran.

4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tenaga pendidik dan kependidikan merupakan subjek yang menjalankan

keputusan kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Di SMP Islam Al-

Falaah tenaga pendidik dan kependidikan terdiri dari guru, staf, dan tenaga

pramubakti. Selain itu kepala sekolah juga termasuk tenaga kependidikan karena

ikut serta dalam praktek pendidikan.

Kepala SMP Islam Al-Falaah dijabat oleh Rais Helmi, S. Th. I semenjak

tahun 2009. Dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh wakil

kepala sekolah yaitu Sayogi, S. Pd.

Adapun guru-guru yang dimiliki SMP Islam Al-Falaah sebanyak 14 guru.

Jumlah tersebut terdiri dari guru yang menjabat sebagai wali kelas atau disebut

wali kelas dan guru yang hanya mengajar bidang studi tertentu atau disebut guru

bidang studi. Terdapat 9 wali kelas yang diposisikan untuk sembilan rombongan

belajar (rombel) di mana rombel ini terbagi ke dalam 3 tingkat kelas yaitu Kelas

7, Kelas 8 dan Kelas 9. Sehingga setiap tingkat memiliki 3 rombel yaitu Kelas 7

terdiri dari VII.1, VII.2, dan VII.3, Kelas 8 terdiri dari VIII.1, VIII.2, VIII.3, dan

Kelas 9 terdiri dari IX.1, IX.2, IX.3.

5. Peserta Didik

Pada tahun ajaran 2016/2017 SMP Islam Al-Falaah memiliki peserta didik

sebanyak 225 murid yang terdiri dari 114 murid laki-laki dan 111 murid

perempuan. Jumlah tersebut tersebar ke dalam 9 rombongan belajar (rombel) yang

Page 75: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

terdiri tiga tingkat kelas di mana masing-masing tingkat memiliki 3 rombel. Setiap

rombel diisi oleh peserta didik dengan jumlah yang berbeda-beda yaitu berkisar

antara 23 sampai 27 murid.

Secara akademik peserta didik SMP Islam Al-Falaah memiliki kualitas

yang cukup baik. Hal tersebut salah satunya dilihat dari perolehan nilai Ujian

Nasional (UN). Tercatat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir murid-murid SMP

Islam Al-Falaah selalu lulus 100 persen.

Sedangkan dari sisi non akademik SMP Islam Al-Falaah memiliki

beberapa kegiatan yang menjadi wadah pengembangan bakat dan minat bagi

peserta didiknya di antaranya ekstrakurikuler, Latihan Dasar Kepemimpinan

Siswa (LDKS), Field Trip, Perjumsa). Kegiatan-kegiatan tersebut sekaligus

menjadi ajang bagi murid dalam mengembangkan dan menyalurkan kemampuan

dan keterampilan yang dapat menunjang prestasi akademik murid.

B. Pembahasan

1. Komponen Sistem Informasi Manajemen Pendidikan SMP Islam Al-

Falaah Sawah Baru

SMP Islam Al-Falah Sawah Baru memiliki komponen yang menunjang

berjalannya sistem informasi manajemen pendidikan di sekolah. Komponen ini

terdiri dari manusia, prosedur, perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(hardware), dan data.

a. Manusia

Komponen ini adalah sumber daya manusia (SDM) yang merupakan

tenaga pendidik dan kependidikan di SMP Islam Al-Falah Sawah Baru.

Komponen ini bertugas mengolah data pada posisi yang telah ditetapkan kepala

sekolah. Sekolah memiliki empat bidang yang terdiri dari kurikulum, tenaga

pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, dan peserta didik. Masing-

masing bidang telah ditugaskan SDM sebagai penanggung jawab pengolah data

yaitu Pak Sayogi di bidang kurikulum, Pak Mufit, S.Pd. di bidang tenaga pendidik

Page 76: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

dan kependidikan sekaligus ditugaskan sebagai operator dapodik, Pak Tohari,

S.Pd. di bidang peserta didik, sedangkan bidang sarana dan prasarana langsung

ditangani oleh TU yaitu Bu Nia, A,Md, dan Bu Desi, A,Md, Operator Dapodik

yaitu Mufit, S.Pd.

b. Prosedur

Meskipun sekolah tidak memiliki SOP dalam kegiatan administrasi

sekolah tetapi pengolah informasi dalam hal ini petugas TU dan Operator

Dapodik memiliki pola yang cenderung tersistem dan termekanisasi serta

berulang sehingga tanpa disadari mereka melakukan tugasnya secara prosedural.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bu Nia :

“Untuk tugas secara terperinci ada. Ada bermacam-macam aspek seperti

guru, murid dan sebagainya. Ada juga pembagian tugas secara tertulis.”88

Kemudian ia juga mengungkapkan bahwa terdapat jadwal rutin untuk

melakukan koordinasi yang dipimpin oleh kepala sekolah dalam menyampaikan

informasi seputar hasil keputusan yang telah ia buat untuk diterapkan setiap

Minggunya. Bu Nia menambahkan :

“Ada rapat kecil dalam bentuk briefing setiap setelah upacara sekitar 10

sampai 15 menit. Biasanya di ruangan atau kadang juga di lobi.”89

Begitu juga dengan Pak Mufit menyampaikan bahwa dalam mengolah dapodik

dirinya berpaku pada petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksana (juplak).

Pak Mufit berkata :

“Ada dulu pertama kali ada pelatihan juknis dan juplak yang dilatih

langsung oleh kementerian”90

88 Wawancara dengan Petugas TU, Ibu Nia, A.Md, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016 89 Wawancara dengan Petugas TU, Ibu Nia, A.Md, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016 90 Wawancara dengan Operator Dapodik, Bapak Mufit, S.Pd, Tangerang Selatan, Sabtu 22

Oktober 2016

Page 77: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

c. Hardware

Perangkat keras atau hardware yang digunakan pada sistem informasi

manajemen pendidikan di SMP Islam Al-Falaah terdiri dari komputer, lemari

arsip, bindex, folder, papan informasi, ATK, mesin fotocopy.

d. Software

Perangkat lunak atau software yang digunakan pada sistem informasi

manajemen pendidikan di SMP Islam Al-Falaah terdiri dari aplikasi dapodik,

website, blog, aplikasi pengolahan data dan angka.

e. Data

Data internal yaitu data yang berkaitan dengan aspek kurikulum, tenaga

pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, dan peserta didik. Data

eksternal yaitu kebijakan dan peraturan pemerintah, kebijakan yayasan, saran dan

masukan dari orang tua murid, data kondisi sosial kemasyarakatan.

2. Jenis-Jenis Sistem Informasi Manajemen SMP Islam Al-Falaah

Sawah Baru

a. SIM Berbasis Komputer

Sistem informasi manajemen pendidikan berbasis komputer yang ada di

SMP Al-Falaah yaitu Sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah

(Dappodikdasmen). Aplikasi Dapodik adalah aplikasi yang dikembangkan oleh

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai dengan instruksi

Menteri no. 2 Tahun 2011 tentang Kegiatan Pengelolaan Data Pendidikan.

Adapun fungsinya ialah untuk mendata 4 entitas data pokok pendidikan yaitu data

satuan pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, dan subtansi

pendidikan.

Sistem pengumpulan data sekolah ke dalam aplikasi Dapodik melalui

tiga tahap yaitu:

Page 78: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

1. Operator sekolah mendistribusikan formulir pendataan kepada sekolah, PTK,

dan Peserta Didik dalam rangka mendapatkan data untuk diisikan ke dalam

aplikasi.

2. Data yang terisi pada formulir selanjutnya dimasukkan ke dalam aplikasi

Dapodik.

3. Data yang telah terisi pada aplikasi Dapodik kemudian dikirim ke server pusat

melalui jaringan yang telah tersedia.

Pendataan tersebut melalui prosedur transaksional yang diisi secara periodik. Data

yang telah masuk ke dalam aplikasi Dapodik selanjutnya dilakukan proses

validasi dan sinkronisasi data.

SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru sudah menggunakan aplikasi dapodik

sejak 5 tahun lalu. Pada tahun ajaran 2016/2017 SMP Islam Al-Falaah

menggunakan aplikasi Dapodik Versi 2016. Aplikasi dapodik digunakan oleh

sekolah untuk memberikan informasi yang dimiliki sekolah ke server pusat di

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebagaimana yang dikatakan oleh

Pak Mufit :

“Data-data dari sekolah dimasukkan ke dapodik kemudian dikirim

langsung ke luar yaitu kementerian. Oleh karena itu kalau kementerian

mau melihat data sekolah bisa melalui dapodik”91

Aplikasi dapodik memberikan kemudahan bagi sekolah dalam

memberikan data riil kepada pihak luar yaitu kementrian. Manfaat yang diperoleh

yaitu lebih cepat, lebih efisien, dan lebih tertata rapi. Sebelum adanya aplikasi

dapodik pihak sekolah harus melalui tahap yang berlapis-lapis yaitu ke dinas kota,

dinas kabupaten, dan ke pusat di Kemendikbud. Dengan kondisi seperti ini Pak

Mufit berkata :

“Itu banyak sekali jalur birokrasi. Kemudian dari sinilah dianggap perlu

dari kementrian harus ada update data. Maka dari situlah dengan kemajuan

91 Wawancara dengan Operator Dapodik, Bapak Mufit, S.Pd, Tangerang Selatan, Sabtu 22

Oktober 2016

Page 79: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

teknologi dan banyak aplikasi dibuatlah namanya aplikasi data pokok

pendidikan”

Berdasarkan cara kerja yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan alur

informasi yang mengarah ke luar atau dengan kata lain dapodik digunakan bukan

untuk intern melainkan ekstern sesuai dengan keterangan dari Pak Mufit :

“Kalau pihak luar ingin melihat data sekolah, mengacu ke dapodik.

Adapun untuk urusan internal lihat ke TU”92

Dengan begitu dapat diketahui bahwa peranan aplikasi dapodik di dalam

internal sekolah khususnya bagi pengambilan keputusan kepala sekolah sangat

kecil. Hal ini disebabkan karena tujuan penggunaan aplikasi dapodik itu sendiri

ialah untuk memberikan laporan-laporan kepada Kemendikbud. Adapun

pengambilan keputusan kepala sekolah lebih banyak menggunakan informasi dari

TU sekolah. Karena pada dasarnya data yang dimasukkan ke aplikasi dapodik

merupakan data yang berasal dari TU. Hal ini dibuktikan oleh perkataan dari Pak

Mufit :

“Jadi di TU mengelola data di intern tetapi kalau ada laporan ke luar maka

dari TU memberikan data ke dapodik”93

Kepala sekolah, Pak Helmi juga membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan jika

melakukan kegiatan pengambilan keputusan maka data yang digunakan ialah data

yang berasal dari TU seperti penjelasan berikut :

“Semua data-data mulai dari foto kegiatan, video, instrumen, berkas dan

dokumen-dokumen tersebut ada semua di TU”94

Petugas TU, Bu Nia pun berkata hal yang sama. Ia mengungkapkan :

“Dapodik aplikasi pengolahan data sekolah. Namun dari dapodik juga

minta data ke TU”95

92 Wawancara dengan Operator Dapodik, Bapak Mufit, S.Pd, Tangerang Selatan, Sabtu 22

Oktober 2016 93 Wawancara dengan Operator Dapodik, Bapak Mufit, S.Pd, Tangerang Selatan, Sabtu 22

Oktober 2016 94 Wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Rais Helmi, S.Th.I, Tangerang Selatan, Senin, 17

Oktober 2016 95 Wawancara dengan Petugas TU, Ibu Nia, A.Md, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016

Page 80: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Dengan demikian sistem informasi manajemen pendidikan berbasis

komputer yang diterapkan sekolah yang berupa aplikasi dapodik tidak berperan

dalam pengambilan keputusan kepala sekolah melainkan berperan dalam

memberikan informasi yang dijadikan acuan pihak luar yaitu dinas pendidikan

dan Kemendikbud. Atau dengan kata lain aplikasi Dapodik menjadi bagian

keluaran (output) pada sistem informasi manajemen non-komputer yang berfungsi

untuk menyalurkan informasi ke luar.

b. SIM Manual

Sistem informasi manajemen pendidikan non-komputer atau bisa juga

disebut manual yang ada di SMP Islam Al-Falah dilakukan pada unit Tata Usaha

(TU). Peranan yang dijalankan oleh TU Al-Falaah yaitu menyediakan laporan-

laporan atau informasi bagi pucuk pimpinan sekolah untuk membuat keputusan

atau melakukan tindakan yang tepat dalam ranah pemecahan masalah. Untuk

menjalankan peranan tersebut, sekolah mempunyai dua orang petugas TU yaitu

Bu Nia, A.Md. dan Bu Desi, A.Md.

Sistem informasi manajemen pendidikan ini melakukan pengelolaan data

secara keseluruhan yang terdiri dari data kurikulum, tenaga pendidik dan

kependidikan, sarana dan prasarana, dan peserta didik. Semua data-data tersebut

diorganisasikan sedemikian rupa hingga membentuk kategori-kategori data dan

susunan yang tertata. Penataan data-data tersebut dilakukan di lemari, folder,

bindex, papan informasi. Selain itu meskipun dilakukan secara manual namun

tetap menggunakan perangkat komputer untuk menyimpan data. Sehingga data

dapat disajikan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Sesuai yang

disampaikan oleh Bu Nia :

“Tetap ada usaha untuk memasukkan file ke dalam komputer. Jadi hard

copy nya ada dan soft copynya ada juga. Dan dalam melakukan hal itu ada

petugas TU lainnya yang membantu . jadi ketika data semakin banyak

maka dimasukkan ke komputer.”96

96 Wawancara dengan Petugas TU, Ibu Nia, A.Md, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016

Page 81: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Peranan dalam pengambilan keputusan kepala sekolah ialah menyediakan

data yang diperlukan kepala sekolah sebagai informasi yang dapat

dipertimbangkan untuk membuat alternatif-alternatif penyelesaian masalah. SIM

menyediakan data sesuai dengan keputusan apa yang akan dibuat oleh kepala

sekolah, hal ini berdasarkan ungkapan Bu Nia :

“Tergantung temanya. Kalau misalkan membahas soal PPDB data yang

diminta yaitu jumlah yang daftar kami persiapkan. Dan setiap rapat

dengan tema yang beda ya datanya sesuai dengan tema itu.”97

Proses penyebaran informasi, baik informasi yang digunakan untuk bahan

pertimbangan pembuat alternatif maupun informasi hasil keputusan yang telah

dibuat oleh kepala sekolah yaitu melalui cara manual seperti pemberian informasi

menggunakan dokumen tertulis sebagaimana yang dituturkan oleh Bu Nia :

“Membantu untuk komunikasi dan koordinasi saja. kalau hal-hal yang

bersifat besar dan perlu banyak yang dibicarakan maka harus tatap muka.

Cukup dikasih tahu contohnya ada pembukuan hasil rapat untuk menjadi

arsip. Hasil diskusi dan hasil rapat dibukukan dan disampaikan ke pihak

yang berkaitan.”98

Selain itu juga ada laporan secara lisan apabila dianggap perlu oleh kepala

sekolah. Bu Nia berkata :

“Ada laporan langsung dari guru-guru waktu ikut rapat.”99

Semua proses tersebut mulai dari pengumpulan data, pengorganisasian

data, penyediaan data hingga penyimpanan data merupakan kegiatan sistem

informasi manajemen non-komputer yang berperan menyediakan informasi yang

dibutuhkan kepala sekolah dalam rangka pemecahan masalah.

c. SIMP Terbuka

Sistem terbuka memiliki pertukaran informasi antara organisasi dengan

lingkungan. Sekolah yang merupakan sistem terbuka memiliki daya adaptif

terhadap perubahan dalam lingkungan sehingga dapat meneruskan eksistensinya.

97 Wawancara dengan Petugas TU, Ibu Nia, A.Md, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016 98 Wawancara dengan Petugas TU, Ibu Nia, A.Md, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016 99 Wawancara dengan Petugas TU, Ibu Nia, A.Md, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016

Page 82: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Sekolah mengorganisasikan diri untuk menanggapi perubahan-perubahan yang

terjadi. Dalam kehidupan nyata sekolah melakukan hal ini untuk menciptakan

keunggulan dalam bersaing di dunia pendidikan.

Sistem informasi manajemen di SMP Islam Al-Falaah termasuk ke dalam

sistem terbuka. Hal ini dapat diketahui dari batasan-batasan sistem yang ada di

sekolah yaitu masukan (input), sistem informasi manajemen, dan keluaran

(output). Pada setiap bagian tersebut khususnya ruang lingkup sistem informasi

manajemen dapat terlihat bagaimana pertukaran informasi antara lingkungan

dengan sekolah dikelola sedemikian rupa hingga menjadi bahan baku pembuat

keputusan.

Masukan (input) berasal dari lingkungan yang berada di luar SIM

sekolah. Masukan ini berupa peraturan pemerintah, kebijakan yayasan, saran dan

masukan dari komite, serta kondisi dan perubahan yang terjadi di masyarakat.

Input tersebut kemudian diolah oleh sistem pengolahan data menggunakan

komponen-komponen SIM yang dimiliki oleh sekolah. Pada proses pengolahan

ini data diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna bagi kepala sekolah dalam

mengambil keputusan. Data-data tersebut dikategorikan ke dalam bidang yang ada

di sekolah yaitu data kurikulum, data tenaga pendidik dan kependidikan, data

sarana dan prasarana, dan data peserta didik.

Data tersebut selanjutnya berkontribusi bagi pengambilan keputusan

kepala sekolah untuk merancang sejumlah program kegiatan seperti pembuatan

kalender akademik, program peningkatan tenaga pendidik dan kependidikan

seperti seminar, pelatihan dan workshop guru, program peserta didik seperti field

trip, dan program lainnya seperti bakti sosial Bencana Garut.

Keluaran atau output yang dihasilkan adalah data yang ada dalam

dapodik, data kehumasan, data hasil UN, data Prestasi siswa, informasi yang

terpampang di website dan blog guru, informasi disampaikan oleh penjaga

sekolah ke tamu dan sebagainya.

Page 83: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Bagan 4.1

SIMP Terbuka SMP Islam Al-Falaah

Semua proses kegiatan tersebut selanjutnya dikemas kembali ke dalam

bentuk informasi melalui proses pencatatan, perekaman, dan sebagainya.

Informasi ini selanjutnya menambah perbendaharaan informasi yang dimiliki

sekolah. Semua proses dan tahap tersebut adalah sistem informasi manajemen di

sekolah.

Sistem informasi manajemen pendidikan Alfalah berperan dalam

meningkatkan keunggulan bersaing. Keputusan-keputusan yang dilakukan kepala

sekolah dalam semua bidang yang ada, sejatinya merupakan upaya dalam

memenangkan persaingan global sekaligus menjawab tantangan zaman.

Keputusan tersebut ada dalam perencanaan dan rancangan yang disebut sebagai

grand design sekolah. Grand Design ini merupakan wujud konkret dari adaptasi

yang dilakukan sekolah Alfalah yang menganut sistem informasi manajemen

terbuka. Selain itu SIM terbuka juga dapat diketahui dari kemampuan kepala

Page 84: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

sekolah dalam mengatasi kekurangan dan memecahkan permasalahan yang

dihadapi sekolah sebagaimana Pak Helmi mengatakan :

“Dokumen ini mencakup semua bidang. Kebanyakan sekolah-sekolah lain

tidak memiliki grand design. Namun sekolah kami membuat grand design

sebagai dasar pengembangan sekolah. Meskipun ada beberapa kekurangan

yang harus ditangani. Namun setidaknya sekolah memiliki

perencanaan.”100

Dari pemaparan di atas maka SIM terbuka menunjang kepala sekolah

melakukan kegiatan pemecahan masalah dalam rangka merespon informasi yang

di dapat dari luar dengan cara mengambil keputusan-keputusan untuk merancang

sekolah menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam melakukan persaingan.

3. Pengolahan Data Menjadi Informasi

Salah satu informasi yang sering digunakan kepala sekolah ialah informasi

yang berkaitan dengan peserta didik. berikut ini penulis memaparkan bagaimana

sistem informasi manajemen pendidikan di SMP Islam Al-Falaah mengolah data

menjadi informasi.

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa proses yaitu pengumpulan,

pengklasifikasian, pemrosesan, penganalisaan, penginterpretasian, penyimpanan,

dan pengambilan kembali.

a. Pengumpulan

Data yang berkaitan dengan peserta didik dikumpulkan diantaranya data

murid yang diterima tahun 2016, data murid yang lulus tahun 2016, data murid

naik kelas, data murid mengulang kelas, data murid putus sekolah, dan data murid

mutasi

b. Pengklasifikasian dan Pemrosesan

Semua data yang telah terkumpul selanjutnya diproses dan diklasifikasikan ke

dalam klasifikasi tertentu yaitu berdasarkan jenis kelamin, kelas, dan rombel.

100 Wawancara dengan Pak Helmi sebagai Kepala Sekolah, Tangerang Selatan, Senin, 17

Oktober 2016

Page 85: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

c. Penganalisaan dan Penginterpretasian

Selanjutnya data tersebut dicarikan makna dan arti sehingga memberikan

informasi diantaranya berupa jumlah keseluruhan dan persentasi data dalam

bentuk tabel dan grafik.

d. Penyimpanan

Data selanjutnya disimpan ke tempat penyimpanan yang ada di sekolah yaitu

lemari untuk data fisik dan komputer untuk data nonfisik

e. Pemanggilan Data

Pengambilan kembali dilakukan ketika kepala sekolah membutuhkan informasi

yang terkandung dalam data tersebut. Data dapat diambil secara keseluruhan

maupun hanya data murid per kelas saja.

Bagan 4.2

Proses Pengolahan Data Menjadi Informasi

Page 86: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

4. Pengambilan Keputusan Terprogram Kepala Sekolah

Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif yang tepat,

efektif, dan efisien untuk dijadikan tindakan selanjutnya dalam proses pemecahan

masalah. Pengambilan keputusan dilakukan oleh pucuk pimpinan secara prosedur

operasional yang baku melalui perumusan sub-sub tujuan dengan menggunakan

saluran informasi yang terumus dengan jelas. Berdasarkan struktur organisasi

sekolah, pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh Bapak Rais Helmi,

S.TH.I sebagai Kepala SMP Islam Al-Falaah.

Dalam menjalankan tugasnya tersebut Pak Helmi melakukan pemecahan

masalah secara bersama-sama yaitu dengan melibatkan partisipasi dari sumber

daya manusia yang ada di sekolah seperti guru, tenaga kependidikan, dan kepala

bidang. Partisipasi tersebut dimaksudkan agar proses pemecahan masalah dapat

menghasilkan berbagai pandangan dan alternatif-alternatif. Sehingga dari

pandangan dan alternatif yang beragam tersebut, kepala sekolah dapat

menentukan pilihan yang tepat untuk ditetapkan sebagai keputusan.

Pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah termasuk ke dalam

pengambilan keputusan terprogram. Hal ini dapat diketahui dari pernyataan Pak

Helmi yaitu :

“Keputusan dilakukan dengan terencana pada waktu tertentu, yaitu ketika

akan menyambut tahun ajaran baru. Kami melakukan rapat, diskusi, dan

sebagainya untuk merumuskan program-program kegiatan apa saja yang

nanti akan dilakukan. Contohnya seperti Kegiatan Belajar Mengajar, acara

untuk siswa, pelatihan untuk guru, dan metode pengajaran untuk siswa.”101

Pengambilan keputusan terprogram dilakukan dalam sebuah pertemuan

yang disebut rapat kerja (raker). Rapat ini menghasilkan sebuah dokumen yang

berisi keputusan-keputusan kepala sekolah berupa program-program pendidikan

dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas penyelenggaraan

pendidikan. Salah satu keputusan yang diambil yaitu kegiatan LDKS yang

101 Wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Rais Helmi, S.Th.I, Tangerang Selatan, Senin,

17 Oktober 2016

Page 87: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

dilakukan dengan tahapan mendefinisikan masalah, mengumpulkan data, analisis

data, penentuan alternatif, pemilihan alternatif terbaik, mengimplementasikan dan

memonitor keputusan, dan mengevaluasi. Berikut akan digambarkan dalam

sebuah bagan.

Bagan 4.3

Page 88: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Proses Pengambilan Keputusan Terprogram Kepala Sekolah

SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru mengolah data ke dalam bentuk

kumpulan data, dokumentasi, file, dan catatan-catatan lainnya. Pengolahan data ke

dalam bentuk administrasi seperti ini memudahkan sekolah dalam menyimpan

dan mengakses informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan

kepala sekolah. Sistem informasi manajemen pendidikan yang ada di SMP Islam

Al-Falaah dapat digolongkan ke dalam bidang kurikulum, tenaga pendidik dan

kependidikan, peserta didik dan sarana dan prasarana.

Dalam pengambilan keputusan tidak hanya dibutuhkan informasi dari

SIM yang tergolong dalam bidang pengambilan keputusan tetapi juga informasi

yang terdapat pada SIM yang termasuk bidang lain atau dengan kata lain

kebutuhan informasi tidak melulu dari satu sumber bidang melainkan dibutuhkan

juga informasi yang relevan dan berkaitan dari bidang yang lainnya. Hal ini

dimaksudkan untuk memperkaya wawasan kepala sekolah untuk membuat

sebuah pertimbangan yang nantinya akan menghasilkan alternatif terbaik dan pada

akhirnya akan menghasilkan keputusan yang tepat. Berikut ini penulis jabarkan

beberapa peranan sistem informasi manajemen pendidikan bagi kepala sekolah

dalam pengambilan keputusan di SMP Islam Al-Falaah.

5. Peranan SIMP bagi Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan di

SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru

SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru memiliki beberapa bidang yang

berpengaruh besar terhadap kegiatan penyelenggaraan pendidikan. Masing-

masing bidang dikoordinatori oleh guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Selain

karena aturan baku dalam administrasi dan manajerial sekolah, pemberian

wewenang ini juga bertujuan agar tercipta mekanisme kerja yang tertata baik.

Adapun bidang-bidang yang ada di sekolah yaitu bidang kurikulum yang

dikoordinatori oleh Pak Sayogi, bidang Tata Usaha dikoordinatori oleh Bu Nia,

bidang tenaga pendidik dan kependidikan dikoordinatori oleh Pak Mufit, bidang

peserta didik dikoordinatori oleh Pak Tohari. Semua kordinator bidang tersebut

Page 89: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

menjalankan tugasnya masing-masing dalam rangka membantu tugas

pengambilan keputusan kepala sekolah.

Pada prakteknya di lapangan, setiap tugas yang diemban oleh masing-

masing koordinator tidak terlepas dari peranan sistem informasi manajemen

pendidikan. Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, sistem informasi

manajemen pendidikan yang ada di sekolah secara mudah dapat dilihat berupa

aplikasi dapodik, website sekolah, blog guru, komputer, aplikasi pengolahan data

dan angka, aplikasi penyimpanan data, dan sebagainya.

Sistem informasi manajemen pendidikan yang digunakan dalam

menyelesaikan tugas pada bidang-bidang di sekolah memberikan dampak yang

besar atas pencapaian tujuan pendidikan yang telah direncanakan. Pada akhirnya,

peranan tersebut juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh kepala sekolah. Hal ini disebabkan karena segala keputusan yang lahir dalam

ruang lingkup sekolah akan mengarah kepada pengambil keputusan tertinggi

dalam hal ini ialah kepala sekolah.

Kepala sekolah juga menggunakan peranan sistem informasi manajemen

pendidikan dalam menentukan apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Hal

ini dilakukan guna mencari solusi dari setiap masalah di sekolah yang harus

dicarikan jalan keluarnya. Kerap kali kepala sekolah memantau informasi melalui

sarana yang tersedia di sekolah. Sistem informasi yang ada memberikan

kemudahan bagi kepala sekolah untuk mempercepat pengaksesan informasi

sehingga berbagai tahap yang harus ditempuh dalam pengambilan keputusan

dapat dilalui dengan cara yang cepat.

Sebelum menyimpulkan bagaimana peranan sistem informasi manajemen

pendidikan bagi kepala sekolah dalam pengambilan keputusan, penulis

menjabarkan terlebih dahulu temuan peranan sistem informasi manajemen

pendidikan yang ada pada bidang-bidang yang ada di sekolah. Adapun

deskripsinya yaitu sebagai berikut :

Page 90: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

a) Peranan SIMP dalam Aspek Kurikulum

Penulis mengajukan instrumen pengumpulan data kepada Pak Sayogi

selaku koordinator bidang kurikulum. Instrumen tersebut berkaitan dengan

pengambilan keputusan di bidang kurikulum. Tujuannya ialah untuk mengukur

seberapa berperan sistem informasi manajemen pendidikan dalam menyelesaikan

tugas bidang kurikulum. Terdapat 15 indikator yang memiliki jawaban “Ya” yang

berarti terdapat peranan SIMP dan “Tidak” yang berarti tidak terdapat peranan

SIMP. Lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Dari 15 indikator tersebut, ada 11 indikator yang terdapat peranan SIMP

dan 4 indikator tidak terdapat peranan SIMP. Jika dikalkulasikan ke dalam

persentase maka perhitungannya sebagai berikut:

Keputusan yang menggunakan SIMP :

Keputusan tanpa menggunakan SIMP :

Hal ini menunjukkan bahwa 73% SIMP berperan dan 27% SIM tidak berperan.

b) Peranan SIMP Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Page 91: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

Penulis mengajukan instrumen pengumpulan data kepada Pak Mutif

selaku koordinator bidang tenaga pendidik dan kepedidikan. Instrumen tersebut

berkaitan dengan pengambilan keputusan di bidang tenaga pendidik dan

kependidikan. Tujuannya ialah untuk mengukur seberapa berperan sistem

informasi manajemen pendidikan dalam menyelesaikan tugas bidang tenaga

pendidik dan kependidikan. Terdapat 15 indikator yang memiliki jawaban “Ya”

yang berarti terdapat peranan SIMP dan “Tidak” yang berarti tidak terdapat

peranan SIMP. Lebih lengkap dapat dilihat di lampiran.

Dari 15 indikator, semuanya terdapat peranan SIMP. Jika dikalkulasikan

ke dalam persentase maka perhitungannya sebagai berikut:

Keputusan yang menggunakan SIMP :

Keputusan tanpa menggunakan SIMP :

Hal ini menunjukkan bahwa 100% SIMP berperan dan 0% SIM tidak berperan.

c) Peranan SIMP Bidang Peserta Didik

Penulis mengajukan instrumen pengumpulan data kepada Pak Tohari

selaku koordinator bidang peserta didik. Instrumen tersebut berkaitan dengan

pengambilan keputusan di bidang peserta didik. Tujuannya ialah untuk mengukur

Page 92: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

seberapa berperan sistem informasi manajemen pendidikan dalam menyelesaikan

tugas bidang peserta didik. Terdapat 15 indikator yang memiliki jawaban “Ya”

yang berarti terdapat peranan SIMP dan “Tidak” yang berarti tidak terdapat

peranan SIMP. Lebih lengkap dapat dilihat di lampiran.

Dari 15 indikator, ada 14 indikator yang terdapat peranan SIMP dan 1

indikator tidak terdapat peranan SIMP. Jika dikalkulasikan ke dalam persentase

maka perhitungannya sebagai berikut:

Keputusan yang menggunakan SIMP :

Keputusan tanpa menggunakan SIMP :

Hal ini menunjukkan bahwa 93% SIMP berperan dan 7% SIM tidak berperan.

d) Peranan SIMP Bidang Sarana dan Prasarana

Penulis mengajukan instrumen pengumpulan data kepada Pak Tohari

selaku koordinator bidang peserta didik. Instrumen tersebut berkaitan dengan

pengambilan keputusan di bidang peserta didik. Tujuannya ialah untuk mengukur

seberapa berperan sistem informasi manajemen pendidikan dalam menyelesaikan

Page 93: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

tugas bidang peserta didik. Terdapat 15 indikator yang memiliki jawaban “Ya”

yang berarti terdapat peranan SIMP dan “Tidak” yang berarti tidak terdapat

peranan SIMP. Lebih lengkap dapat dilihat di lampiran.

Dari 15 indikator, ada 10 indikator yang terdapat peranan SIMP dan 5

indikator tidak terdapat peranan SIMP. Jika dikalkulasikan ke dalam persentase

maka perhitungannya sebagai berikut:

Keputusan yang menggunakan SIMP :

Keputusan tanpa menggunakan SIMP :

Hal ini menunjukkan bahwa 67% SIMP berperan dan 33% SIM tidak berperan.

e) Peranan SIMP Dalam Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah

Penulis mengajukan instrumen pengumpulan data kepada Pak Helmi

selaku kepala sekolah. Instrumen tersebut berkaitan dengan pengambilan

keputusan di bidang kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik

dan sarana dan prasarana. Tujuannya ialah untuk mengukur seberapa berperan

sistem informasi manajemen pendidikan dalam menyelesaikan tugas sebagai

kepala sekolah. Terdapat 20 indikator yang memiliki jawaban “Ya” yang berarti

Page 94: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

terdapat peranan SIMP dan “Tidak” yang berarti tidak terdapat peranan SIMP.

Lebih lengkap dapat dilihat di lampiran.

Dari 20 indikator, semua terdapat peranan SIMP. Jika dikalkulasikan ke

dalam persentase maka perhitungannya sebagai berikut:

Keputusan yang menggunakan SIMP :

Keputusan tanpa menggunakan SIMP :

Hal ini menunjukkan bahwa 100% SIMP berperan dan 0% SIM tidak berperan.

Peranan sistem informasi manajemen pendidikan yang terdapat di setiap

bidang menunjukkan peranan yang besar dalam menyelesaikan tugas dan

memecahkan masalah. Begitu juga dengan pengambilan keputusan yang

dilakukan kepala sekolah di mana selalu melibatkan sistem informasi manajemen

pendidikan. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi

manajemen pendidikan sangat berperan bagi kepala sekolah dalam pengambilan

keputusan di SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru.

Page 95: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Peranan sistem informasi manajemen pendidikan di SMP Islam Al-Falaah

Sawah Baru menunjukkan peranan yang sangat besar pada bidang-bidang yang

ada di sekolah yaitu sebagai berikut:

1. Peranan SIMP di bidang kurikulum menunjukkan bahwa 73% SIMP berperan

sedangkan 27% tidak berperan.

2. Peranan SIMP di bidang tenaga pendidik dan kependidikan berperan 100%.

3. Peranan SIMP di bidang peserta didik menunjukkan bahwa 93% berperan dan

7% tidak berperan.

4. Peranan SIMP di bidang sarana dan prasarana menunjukkan bahwa 67%

berperan dan 33% tidak berperan.

5. Peranan SIMP dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan 100%

Dari uraian hasil penelitian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan sangat berperan bagi kepala

sekolah dalam pengambilan keputusan di SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru

sudah berperan. Hal ini dapat dibuktikan dari persentase peranan SIMP dalam

setiap pengambilan keputusan Kepala Sekolah di empat bidang lebih besar dari

persentase pengambilan keputusan tanpa menggunakan SIMP.

Page 96: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

B. SARAN

1. Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya selalu mengacu kepada data dalam

pengambilan keputusan untuk mencapai hasil yang tepat, efektif, dan

efisien.

b. Pengambilan keputusan kerap kali dilakukan oleh kepala sekolah baik

dalam memecahkan masalah yang memiliki beragam karakter masalah

baik itu masalah yang besar, kecil, darurat, tidak darurat dan sebagainya.

Oleh karena itu untuk alangkah baiknya apabila kepala sekolah

menerapkan strategi untuk menentukan masalah mana yang harus

dipecahkan terlebih dahulu berdasarkan nilai urgensi, kepentingan, dan

benefit yang ada pada masalah tersebut.

c. Efektivitas pengambilan keputusan penting untuk diketahui. Untuk itu

upaya mengetahui nilai efektivitas tersebut secara cermat dapat dilakukan

kepala sekolah dengan menganalisis implementasi dari sebuah keputusan.

d. Kegiatan pengambilan keputusan yang direkam dan dicatat akan menjadi

informasi tersendiri bagi kepala sekolah apabila diolah ke dalam bentuk

statistik atau riwayat pengambilan keputusan. Portofolio ini dapat

menambah bahan pertimbangan bagi kepala sekolah dalam mengambil

keputusan.

Page 97: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

2. Sekolah

a. Sekolah hendaknya memaksimalkan penggunaan teknologi informasi

seperti komputer beserta aplikasi penyimpanan data online agar dapat

menyimpan data lebih efisien dan aman, mengakses data lebih cepat, dan

menyajikan data lebih akurat.

b. Sekolah hendaknya menggunakan aplikasi sistem pengambilan keputusan

atau decision support system agar pengambilan keputusan lebih cepat,

akurat, dan tepat.

c. Saat ini masyarakat cenderung mengalihkan aktivitasnya sehari-hari ke

dunia maya salah satunya yaitu kegiatan pencarian informasi melalui

website. Oleh karena itu akan sangat menguntungkan apabila sekolah

menangkap peluang ini dengan cara mengoptimalkan website sekolah

sebagai sarana publikasi kegiatan yang ada di sekolah khususnya yang

bersifat prestasi.

3. Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain dalam

melakukan penelitian di bidang sistem informasi manajemen pendidikan

dan pengambilan keputusan kepala sekolah.

b. Peneliti lain dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk mengetahui

peranan sistem informasi manajemen pendidikan bagi kepala sekolah

dalam pengambilan keputusan di SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru.

Page 98: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

DAFTAR PUSTAKA

Amirin. Tatang M., Pokok-pokok Teori Sistem, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Anwar, M. Idochi, Pengembangan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi, Jakarta:

Rajawali pers, 2009.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Davis, Gordon B., Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Ikrar

Mandiriabadi, 1999.

Dermawan, Rizky, Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan

Aplikasi, Bandung: Alfabeta, 2004.

Faisal, Mohammad., Sistem Informasi Manajemen Jaringan, Malang: UIN-

Malang Press, 2008.

Haag, Stephen, Maeve Cummings., Management Information Systems: For The

Information Age, New York: McGraw-Hill, 2008.

Helmawati, Sistem Informasi Manajemen: Pendidikan Agama Islam, Bandung:

Rosdakarya, 2015.

Helmi, Rais, Wawancara, Tangerang Selatan, Senin, 17 Oktober 2016

Indrayani, Evi dan Humdiana, Sistem Informasi Manajemen: Mempersiapkan

Pekerja Berbasis Pengetahuan Dalam Mengelola Sistem Informasi, Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2009.

Kamaluddin, Pengambilan Keputusan Manajemen, Malang: Dioma, 2007.

McLeod, Raymond, dan George P. Schell, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta:

Salemba Empat, 2012, Ed. 10.

Mufit, Wawancara, Tangerang Selatan, Sabtu 22 Oktober 2016

Mulyasa, Enco, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Rosdakarya,

2011.

Nia, Wawancara, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016

O’Brien, James A and George M Marakas, Introduction to Information Systems,

New York: McGraw-Hill, 2008, thirteenth edition.

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.

Page 99: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

91

Pratama, I Putu Agus Eka, Sistem Informasi dan Implementasinya: Teori &

Konsep Sistem Informasi Disertai Berbagai Contoh Praktiknya

Menggunakan Perangkat Lunak Open Source, Bandung, Informatika

Bandung, 2014.

Putra, Syopiansyah Jaya dan A’ang Subiyakto, Pengantar Sistem Informasi,

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Raharja, Reza Mauldy, Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi

pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala

SMP Se-Kota Bandung, Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia, 2014.

Robbins, Stephen P. and David A. DeCenzo, Fundamentals of Management:

Essential Concepts and Applications, (New York: Pearson Prentice Hall,

2008.

Rochaety, Eti, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

Rue, Leslie W, et all., Management: Skills and Application, New York: McGraw-

Hill Companies, 2003.

Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi non Profit, Jakarta, Grasindo, 2005.

Setyosari, Punaji, Metodologi Penelitian & Pengembangan, Jakarta: Kencana,

2013, Cet. III.

Simon, Judith C., Introduction to Information System, New York: The Wall Street

Jounal, 2001.

Stair, Ralph M., George W. Reynolds, Information System, USA: Course

Technology, 2012, Ed. 9.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfa

Beta, 2011, Cet. 13.

Terry, George R., Prinsip-prinsip Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Usman, Husaini, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara, 2014.

Wahyono, Ali Sahid, Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan pada

SMK Darul Ulum Kertasemaya Indramayu. Skripsi. IAIN Syekh Nurjati

Cirebon, 2013.

Wijiyanto, Pengelolaan Sistem Informasi Terhadap Pengambilan Keputusan

Kepala Sekolah,Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2011.

Page 100: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

92

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 101: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

93

Page 102: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

94

Page 103: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

95

Page 104: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

96

Page 105: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

97

Page 106: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

98

Page 107: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

99

Page 108: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

100

Page 109: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

101

Page 110: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

102

Page 111: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

103

Dokumen Sekolah

Page 112: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

104

Kegiatan Penelitian di Sekolah

Page 113: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

105

HASIL WAWANCARA I

Nama : Rais Helmi, S.Th.I

Jabatan : Kepala SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru

Hari/tanggal : Senin, 17 Oktober 2016

Waktu : 12:13 – 13:07 WIB

1. Bagaimana anda melakukan pengambilan keputusan secara

keseluruhan?

Keputusan dilakukan dengan terencana pada waktu tertentu, yaitu ketika akan

menyambut tahun ajaran baru. Kami melakukan rapat, diskusi, dan sebagainya

untuk merumuskan program-program kegiatan apa saja yang nanti akan

dilakukan. Contohnya seperti Kegiatan Belajar Mengajar, acara untuk siswa,

pelatihan untuk guru, dan metode pengajaran untuk siswa.

2. Bagaimana pengambilan keputusan sarana dan prasarana ?

Sarana prasarana berjalan sebelum kegiatan KBM, misalnya mengecat semua

gedung. Kami buat laporan ke GA. Ketika KBM tengah berjalan pun sekolah

dapat melakukan pengelolaan sarana dan prasarana. Misalnya ada papan tulis

yang rusak, ubin yang mengangkat dan pecah, dilaporkan oleh wali kelas maka

kami foto lalu kami laporan ke GA (General Affair). Mereka langsung eksekusi.

Dikerjakan perbaikan setelah murid pulang sekolah. Jadi ada petugas yang datang

ke tempat yang rusak dengan membawa peralatan dan sebagainya kemudian

dirapikan. Sehingga secepat itu pengelolaan sarana dan prasarana sekolah. Kami

memegang nomor kontak petugasnya agar mempercepat koordinasinya saya

hubungi mereka. Petugasnya ada beberapa sehingga eksekusi menjadi lebih cepat.

Baru-baru ini ada langit-langit yang bocor. Kemudian kami menghubungi petugas

GA. Kami kirim foto buktinya. Lalu ketika istirahat mereka mengerjakan

perbaikan. Kemudian fogging. Fogging diputuskan ketika ada kegiatan kunjungan

dokter dalam program kesehatan sekolah.

3. Bagaimana target perencanaan sekolah?

Page 114: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

106

Grand Desain dibuat untuk beberapa tahun ke depan. Dokumen ini mencakup

semua bidang. Kebanyakan sekolah-sekolah lain tidak memiliki grand design.

Namun sekolah kami membuat grand design sebagai dasar pengembangan

sekolah. Meskipun ada beberapa kekurangan yang harus ditangani. Namun

setidaknya sekolah memiliki perencanaan.

4. Bagaimana keputusan di bidang tenaga pendidik dan kependidikan?

Dahulu sebelum saya memahami SDM saya merasa kesulitan. Namun setelah

saya mengerti kemampuan SDM, tugas saya terasa mudah. Contohnya yaitu

ketika kegiatan lomba fotografi kami menggerakkan 2000 orang untuk memberi

like karya murid kami di medsos. Ternyata ada 2200 lebih like dan itu membuat

murid kami menang lomba. Dari situ saya mulai memahami pentingnya SDM.

Yang berjalan saat ini untuk guru adalah in house trainning. Jadi guru

disekolahkan pada hari Sabtu untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan dan

sebagainya. Dananya telah dipersiapkan untuk melatih K13. Nah semua itu

datanya diambil dari data tentang tenaga pendidik dan kependidikan. Selain itu

juga ada keputusan Adiwiyata yang ada di TU datanya. Daring atau guru

pembelajar yaitu program guru among untuk pendampingan guru-guru biasanya

disebut tutor sebaya.

5. Bagaimana peranan data tenaga pendidik dan kependidikan?

Dokumen-dokumen tenaga pendidik dan kependidikan sangat berguna dalam

mengetahui kondisi guru. Salah satunya untuk melakukan pendampingan di mana

guru dipantau perkembangannya apakah ia mengalami kesulitan dalam mengajar

atau kekurangan lainnya kami menggunakan data dari dokumen ini. Setiap tahun

guru mendapat peningkatan manajerial nah data ini menjadi salah satu alat ukur

pimpinan untuk kegiatan penilaian guru. Instrumen ini untuk pedoman dalam

membuat kebijakan tentang peningkatan kinerja guru, misalnya ada guru

kemudian datanya kita lihat dia dari lulusan mana. Apakah kampus tempat ia lulus

Page 115: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

107

memiliki akreditasi yang baik atau tidak. Hal itu menjadi pertimbangan untuk

kebijakan.

6. Bagaimana pengelolaan data dari kegiatan yang dilakukan sekolah?

Semua kegiatan kami upload ke blog. Salah satunya ke blog yang sama punya.

Setiap kegiatan begitu sudah selesai langsung ada tim yang mengupload ke blog

kemudian muncul di internet dan saya bisa mengaksesnya melalui smartphone

saya.

7. Keputusan apa saja yang tidak berdasarkan data?

Jawab : Menerima mahasiswa PKL dari UIN dan UMJ mereka diterima dengan

alasan agar skripsi mereka tidak terhambat. Sekolah merasa ada tempat, ada murid

yang dapat diajar dan data-data lain maka mereka yang PKL diterima. Kalau

sekolahnya bodong atau tidak baik maka mereka tidak diterima PKL. Banyak

sekali anak mahasiswa yang PKL di sini bahkan di antaranya ada yang direkrut

sebagai guru setelah mereka lulus kuliah.

Kegiatan kami di Garut. Kegiatan di Garut kami putuskan secara insidental.

Kegiatan ini tidak direncanakan ketika rapat kerja. Namun pada saat terjadi

peristiwa bencana alam di Garut maka saya memutuskan untuk mengirim

perwakilan guru dan murid untuk melakukan bakti sosial ke lokasi. Untuk murid

hanya sample (representasinya) saja. murid ini kami minta untuk

mempresentasikan kegiatan di Garut kepada teman-temannya di sekolah. Jadi

kami sediakan waktu untuk mempresentasikan hasil kegiatan di Garut.

Kegiatan Muharam merupakan kegiatan tahunan. Kami mengundang anak yatim

dari panti dan yayasan. Adapun kegiatan di Garut bersifat insidental karena

jaraknya tidak terlalu jauh. Untuk Santunan di Garut 30 juta dan yatim di sekitar

Al-Falah yaitu uang dan seragam.

Waktu itu pernah ada perintah dari dinas untuk ikut lomba upacara. Nah

keputusan ini tidak mempertimbangkan data-data yang ada. Kami langsung

menunjuk siapa yang akan mengikuti lomba tersebut.

Page 116: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

108

Untuk lomba-lomba yang bersifat mendadak seperti itu kami memang

memutuskan tanpa menggunakan data. Tetapi ketika kami ditunjuk untuk itu loba

tersebut dalam pikiran kami telah terkonsep seperti apa jadinya dan sekolah juga

telah memiliki kondisi yang siap. Salah satunya yaitu lomba tersebut kami tinggal

menunjuk murid saja yang bisa ikut. Adapun murid itu sudah dalam kondisi

terlatih karena memang di sekolah ada programnya untuk melatih.

Contoh lain ketika kami mengadakan peringatan hari kemerdekaan dan pihak

yayasan mengarahkan agar panitianya dari SMP maka di situ kami telah

mempersiapkan ahwa akan ada logistik atau perlengkapan tambahan. Di kalender

sudah jelas kalau pelaksanaan tanggal sekian tapi ketika kita ditunjuk sebagai

penghandel semuanya otomatis ada aksesories yang dibutuhkan agar pertunjukkan

itu menjadi bagus. Sehingga di sini yang masuk ke dalam keputusan insidental

yaitu polesan pada kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan. Polesan-polesan itu

tentunya didasarkan pada data-data yang sekolah miliki.

Sekolah ini memiliki karakter unik yaitu ketika berada pada situasi insidental

kami cenderung siap untuk mengambil langkah apa yang harus dilakukan. Salah

satunya lomba fotografi di sekolah pembangunan jaya, nah di sekolah kami sudah

ada kegiatan pelatihan fotografi sehingga ketika ada lomba yang mendadak kami

siap.

Kemudian di sekolah juga ada razia kantin di mana jajanan yang ada di kantin

dicek tanggal kadaluarsanya dan kelayakannya apakah masih bagus atau tidak. Ini

merupakan bagian dari pelayanan kami untuk memelihara kesehatan lingkungan

sekolah khususnya murid kami.

8. Kegiatan yang diputuskan berdasarkan pertimbangan data?

Open House ini merupakan sosialisasi untuk orang tua murid. Untuk tahun ini ada

perubahan konsep. Untuk tahun ini ada perubahan konsep yaitu di mix untuk

Page 117: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

109

orang tua dan calon orang tua murid. Bisa ada inovasi seperti itu karena kami

belajar sekolah-sekolah yang ada di sekitar kita. kalau kami sebelumnya setelah

KBM dimulai. Kami memperkenalkan kegaitan-kegiatan apa saja yang ada di

sekolah seperti LDKS field trip. Itu untuk orang tua yang anaknya sudah masuk

alfalah. Lalu untuk tahun ini ada perubahan yaitu pengenalan kepada orang tua

murid yang sudah menjadi bagian dari lingkungan sekolah dan juga pihak yang

belum ada hubungan sama sekali. Hal ini dilakukan agar orang tersebut dapat

mengenal sekolah alfalah melalui Open House tersebut. Di sini ada sisi promosi

juga bagi para calon pendaftar.

Rapat Kerja (Raker) itu bukan hanya sekedar kegiatan rutinitas. Fungsinya

membaca kegiatan tahun kemarin apa yang harus dievaluasi dari tahun

sebelumnya untuk dipersiapkan untuk tahun berikutnya. Sebenarnya semuanya

dapat diprediksi. Karena tidak jauh-jauh konsepnya. Adapun hal-hal yang kami

antisipasi yaitu ketika ada kejuaraan bahasa Inggris, IPA, IPS di sekolah bonafit,

nah untuk itu kami mantapkan raker agar dapat mempersiapkan untuk mengikuti

kejuaraan tersebut.

Insya Allah keputusan kami tidak keluar dari apa yang semestinya. Karena sampai

di bulan Oktober ini saya sendiri tidak merasa ada yang keluar dari jalur. Apa saja

yang harus diambil untuk pertimbangkan lebih dalam untung ruginya, istilahnya

on the track.

9. Bagaimana data atau dokumen yang dijadikan pedoman untuk

mengambil keputusan bidang sarana dan prasarana?

kami menggunakan inventaris untuk menentukan keputusan yang akan diambil.

Data data tersebut ada di TU. Untuk sarana dan prasarana di sekolah ada bagian

General Affair. Kami bisa berkoordinasi dengan bagian tersebut untuk melakukan

perbaikan dan perawatan. Caranya yaitu ketika ada bagian yang rusa atau bocor

atau perlu ada perawatan kami foto lalu kami sampaikan ke pihak GA.

Page 118: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

110

10. Bagaimana keputusan di bidang peserta didik?

ALESCO merupakan keputusan terprogram di dalamnya ada penampilan murid-

murid kami seperti band dan kesenian lainnya. Acara ini kami dokumentasikan

dalam bentuk video dan foto. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata hasil dari

pembinaan dan pelatihan di sekolah. Outputnya dapat dilihat. Kegiatan-kegiatan

yang sekolah lakukan didokumentasikan dan di publikasi ke media sosial seperti

blog dan youtube. Proses publikasinya juga berjalan cepat. Sehingga dapat dilihat

oleh pihak dari luar sebagai penilaian sekolah kami.

Pada kegiatan OSIS juga ada pemilu raya di mana calon ketua OSIS dibuatkan

program pemilihan. Jadi ada dua kandidat nah masing-masing kandidat

melakukan kampanye. Calon-calon tersebut didukung oleh guru.

11. Dalam mengambil keputusan diperlukan data-data pendukung, dari

mana data tersebut tersedia?

Semua data-data mulai dari foto kegiatan, video, instrumen, berkas dan dokumen-

dokumen tersebut ada semua di TU.

Page 119: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

111

HASIL WAWANCARA II

Nama : Sayogi. S.Pd

Jabatan : Wakil Bidang Kurikulum

Hari/tanggal : Selasa, 23 Agustus 2016

Waktu : 14:58 – 15:48 WIB

1. Bagaimana pengolahan informasi di sekolah?

Semua tugas di share melalui BBM, WA “Bapak Ibu, untuk pengumpulan file

yang dibutuhkan silakan mengirim ke email. Untuk informasi yang sifatnya

menyeluruh semua kegiatan yang berhubungan dengan operasional kelas dari

awal persiapan penerimaan siswa baru sampai saat ini, kita membuat TIM PPDB.

Ini merupakan sebuah pengolahan informasi. Untuk informasi keluar, maka TIM

PPDB ini membuat markeet berupa kemasan-kemasan informasi dari sekolah

untuk menarik informasi bagi orang lain. Marketnya yaitu ekstrakurikuler,

contohnya ada sepak bola, futsal, paskibra dan lain-lain. Apabila dalam berapa

waktu tidak menghasilkan target sesuai target karena ada pakta integritas. Kalau

tidak juara biasanya pengajar tersebut mundur karena target tersebut.

2. Apakah ada tanda tangan kontrak untuk guru ekstrakurikuler?

Tidak ada, mereka dengan sendirinya mengajar dan mengundurkan diri. Karena

yang kita tanya adalah outputnya atau hasil. Nah hasil itulah yang menjadi ikan

berjalan ke SD. Pramukanya berjalan dan juara. Selanjutnya marawis ketika juara

di tingkat Tangsel maka akan menjadi informasi ke luar. Semua informasi tersebut

akan dimuat ke dalam website. Semua informasi termasuk prestasi ditampilkan di

website. Itu yang merupakan contoh manajemen IT. Kalau yang manual

ditampilkan di mading.

3. Bagaimana mengambil keputusan di bidang peserta didik?

Page 120: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

112

Jadi untuk kegiatan PPDB ini kami melakukan dari semua lini juga termasuk

prestasi. Contoh kegiatan tingkat gugus, kota, semua kita ikutkan. Jadi intinya

adalah manajemen informasi kita tersusun terprogram. Tapi tidak berdiri sendiri,

lalu siapa timnya yaitu saya (Pak Sayogi) dan Pak Helmi. Selain itu informasi

juga disebarkan dari murid kami. Mereka akan menginformasikan ke adiknya

untuk masuk ke sekolah kami seperti kakaknya.

4. Bagaimana menjalin koordinasi dalam pengambilan keputusan kepala

sekolah?

Untuk berkoordinasi dengan bidang-bidang yang ada di sekolah, saya

berkoordinasi dengan orang-orang tertentu. Tetapi pengendali semuanya ada di

pimpinan. Barulah setelah dari pimpinan ada sub-sub tersebut. Dan dari sub

tersebut ada bagian lagi di bawahnya seperti OSIS dalam bidang kesiswaan. Dan

OSIS ini juga merupakan iklan berjalan atau bisa dibilang sebagai media bagi

sekolah. Dan dari sub-sub tersebut terdapat kegiatan-kegiatan di dalamnya.

5. Apakah setiap sub tersebut ada yang menjadi penanggung jawab?

Ada. Pak Suyogi penanggung jawab kurikulum. Pak Tohari tentang pembina

OSIS di bagian kesiswaan. Tenaga kependidikan ada Pak Mufit. Kalau sarana dan

prasarana langsung ditangani oleh yayasan.

Jadi ada susunannya. Yaitu kepala sekolah di bagian atas dan di bawahnya ada

kesiswaan, sarana dan prasarana, kurikulum, dan tenaga pendidik dan

kependidikan.

Jadi intinya seperti itu. Semua sudah berjalan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi masing-masing.

6. Terkait dengan kalender pendidikan saya melihat ada beberapa program

pendidikan untuk satu tahun ajaran depan. Salah satunya ada field trip,

bagaimana memutuskan untuk mengadakan program ini?

Field Trip itu diadakan sesuai dengan kebutuhan yaitu pembelajaran non-kelas

atau di luar. Pembelajaran di luar itu merupakan strategi agar anak tidak merasa

Page 121: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

113

jenuh dan bosan. Program tersebut diarahkan kepada kegiatan yang mendidik dan

relevan dengan kebutuhan pembelajaran mereka. Contohnya pelajaran IPS ke

museum nasional / museum gajah, IPA ke Botani dan Bogor, itulah yang

dilakukan pembelajaran sesuai dengan area dan kebutuhan.

7. Apakah ada alternatif dalam menentukan kegiatan tersebut untuk

dilaksanakan?

Saya dari pelajaran bahasa Indonesia. Dalam kegiatan itu ada laporan. Ada

keterangan waktu, kegiatan, jumlah orang yang ikut kegiatan. Contohnya : kami

dapat informasi bahwa ternyata Monas itu dibuatnya pada tahun 1946 oleh Ir.

Soekarno. Ada nilai sejarahnya juga untuk pelajaran IPS. Dari informasi tersebut

maka dipilihlah tempat untuk kegiatan field trip.

Contoh lainnya yaitu kegiatan ke kebun Raya Bogor. Di pilihan tempat itu karena

di situ tempatnya bisa untuk pelajaran IPA dan juga IPS. Karena di situ ada kebun

dan juga ada pasarnya. Jadi murid bisa belajar juga ke pasar tentang manajemen

usaha kecil menengah

8. Apakah ada evaluasi dari keputusan yang telah dilaksanakan?

Banyak, efektifkan pembelajaran pada kegiatan itu. Nanti anak-anak akan

sampaikan kepada kami.

9. Ada angket evaluasi kegiatan?

Tidak karena di dalam bukunya sendiri dan kurikulum ada. Dari kegiatan field trip

ada laporan kegiatan dari murid.

10. Bagaimana pengolahan data hasil kegiatan?

Hasil kegiatan dapat dilihat dari kumpulan karya-karya atau portofolio murid dan

ini dijadikan penilaian untuk tahun depan. Dan mereka juga melakukan

wawancara dari situ kami akan mendapatkan banyak data apa saja yang murid

kerjakan dari kegiatan tersebut. Dan semua itu ada dokumentasinya mulai dari

foto, teks, sampai video.

Page 122: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

114

11. Kebutuhan tenaga kependidikan seperti kebutuhan dalam

mengoperasikan komputer?

Semua sudah menggunakan proyektor dan komputer. Guru-guru belajar otodidak

karena ketika guru-guru sudah mendapatkannya ketika di bangku kuliah.

12. Apakah sekolah mencatat kebutuhan yang dibutuhkan guru-guru?

Kita reformis jadi sesuai kebutuhan jaman. Contohnya sekarang penggunaan

infokus dibutuhkan untuk belajar maka sekolah menggunakan proyektor. Begitu

juga dengan AC. Semua itu bisa disampaikan salah satunya melalui email. Hal itu

didukung juga dengan wifi. Jadi setiap saya mau pulang, maka saya mengirim

laporan dulu ke email yang berisi hal-hal yang terjadi pada hari itu. Guru-guru

yang lain pun juga menggunakan email untuk melaporkan sesuatu. Selain itu juga

guru-guru punya blog. Yang berisi karya tulis guru-guru. Contohnya

sayogi.blogspot.com

13. Apakah data base tenaga kependidikan ada?

Semua itu ada, di TU kami ada dan juga di Yayasan pun ada

14. Apa informasi apa saja di data base itu?

Sekolah mempunyai data base secara umum dan rinci. Yayasan juga memiliki

rincian data.

15. Bagaimana peranan data tenaga pendidik dan kependidikan?

Dari data base itu apabila diketahui ada prestasi maka sekolah akan memberikan

reward / penghargaan. Contohnya guru-guru diberikan reward berupa nonton

gratis film perjuangan di bioskop Bintaro XChange. Hal ini diberikan karena

kinerja guru bagus.

16. Apa pertimbangan guru yang belum SI?

Page 123: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

115

Itu tinggal menunggu SK dan ijazah saja atau tinggal diwisuda saja. secara

akademik mereka sudah selesa. Dari pihak universitas guru tersebut sudah diberi

hak untuk memperoleh titel dan ijazah, namun belum dipublikasi. Guru-guru

tersebut sudah yudisium, semua nilai sudah keluar secara resmi tetapi belum

diwisuda.

17. Bagaimana melakukan Perekrutan guru?

Perekrutan dilakukan oleh yayasan. Ada bagian hrd untuk melakukan perekrutan

pegawai yang berada di yayasan. Hal ini dilakukan ketika kami membutuhkan.

18. Terkait usaha peningkatan kompetensi pegawai?

Kan ada UKG yang diselenggarakan dinas dan yayasan juga melakukan penilaian.

19. Bagaimana peningkatan kemampuan guru?

Ada dari yayasan saja seminar, pelatihan, dilakukan oleh sekolah. Ada

dokumentasinya.

20. Bagaimana mengetahui kondisi kebutuhan pegawai?

Kita di sini adalah asas kekeluargaan. Musyawarah menuju mufakat. Dari situ

timbul suatu kesepakatan. Jadi bekerja sama-sama. Jadi lembaga ini tidak

individual melainkan bersama-sama.

21. Apakah di catat oleh sekolah setiap keluhan atau masukan tersebut?

Untuk hal yang bersifat pribadi atau keluarga sendiri maka kami tidak ikut

campur. Selain itu kami lakukan secara kekeluargaan. Saling tenggang rasa. Tepo

seliro. Yang tua mengasihi yang muda. Yang muda mengasuh yang tua.

22. Setiap kebutuhan dari sekolah apakah ada pencatatannya?

Ada. Ada laporan lisan dan tertulis. Setiap laporan tersebut ada buktinya berupa

foto.

Page 124: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

116

23. Untuk daftar kebutuhan sarana dan prasarana ?

Data kebutuhan tersebut ada standarisasinya atau sudah ada ketentuannya. Setiap

tahun juga ada perawatan sarana dan prasarana. Jadi kami menilai kondisi sarpras.

Jika kondisinya sudah tidak bagus. Maka akan dilakukan perawatan.

24. Apakah ada data inventarisasi barang?

Ada. Meja, kursi, alat-alat lainnya didata. Sekolah punya HT untuk memantau

kondisi dan lingkungan sekolah. Dipakai oleh kepala sekolah. Ada juga CCTV

juga untuk memantau sekolah.

25. Bagaimana memutuskan pembagian jadwal mengajar guru?

Dibagi bagaimana agar tidak bentrok. Contohnya untuk pelajaran bahasa

Indonesia jumlahnya ada 6 jam per Minggu. Itu juga berdasarkan sisdiknas. Jadi

kelas 7 per harinya ada 5 jam. Nah tinggal dipadu saja. jadi kalau satu Minggu

hanya tiga hari.

26. Siapa yang memanajemen jadwal mengajar?

Saya dan Pak Helmi. Sudah ada kurikulumnya jadi menyesuaikan. Jadi disesuikan

dengan kurikulum 2013.

27. Bagaimana pengaturan wali kelas?

rekomendasi dari saya. Tidak semua guru dapat cocok ditempatkan pada kelas

tertentu. Guru dilihat dulu dari attitude, kepemimpinan, kewibawaan, sebelum

guru dipimpin harus bisa memimpin dulu. Guru juga harus mampu menerapkan

tut wuri handayani, kalau di tengah guru memberi semangat, dari belakang

memberi dorongan.

28. Apakah target untuk tahun ajaran ini?

Non-akademik dari prestasi. Berupa lomba-lomba. Seperti saman, atletik, futsal,

basket melalui ekstrakurikuler. Targetnya harus memenangkan perlombaan.

Akademik berupa output kelas 9 memiliki nilai UN yang tinggi

Page 125: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

117

29. Bagaimana pertimbangan mengelompokkan murid ke dalam jumlah

tertentu?

Saya melihat dari hasil tes siswa. Setiap tahun saat PPDB diadakan tes. Dari hasil

itu saya menyebar siswa ke kelas-kelas yang ada. Di dalam kelas itu terdiri dari

anak-anak yang mendapatkan nilai tes yang beragam. Sehingga kemampuan kelas

merata. Itu agar ada kompetitif. Sehingga anak yang kurang tidak minder tetapi

terbantu dengan anak yang nilainya bagus. Karena tidak semua anak unggul.

Tetapi ada juga anak yang unggul. Nah sehingga anak tidak malu jika nilainya

tidak unggul.

30. Apakah peran Komite terhadap pengambilan keputusan kepala sekolah?

Komite mensuport semua kegiatan. Biasanya jika ingin mengadakan suatu

kegiatan, maka komite mengajukan proposal. Kami melihat proposalnya itu. Dan

dari setiap kegiatan itu dibuat laporan kegiatan. Dalam setiap kegiatan komite

berkoordinasi dengan kami untuk menanyakan teknis kegiatan. contoh, komite

menanyakan konsumsi apa yang akan diberikan untuk pada tamu pada kegiatan

manasik haji? Lalu komite membantu kami menyediakan konsumsi untuk acara

itu. Beberapa kegiatan program komite yaitu halal bilalal, manasik haji, dengan

kegiatan itu semua pihak bisa melakukan silaturahmi dengan sesama orang tua,

guru, dan pihak lainnya.

31. Bagaimana cara berkomunikasi komite dengan sekolah?

Komite langsung datang ke kepala sekolah, mengajukan keinginannya untuk

mengadakan kegiatan. Ada juga melalui Email, Whatsap, BBM, Line, semua itu

digunakan untuk saling memberi informasi.

Page 126: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

118

HASIL WAWANCARA III

Nama : Mufit, S.Pd

Jabatan : Operator Dapodik SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru

Hari/tanggal : Sabtu, 22 Oktober 2016

Waktu : 11:22 – 11:40 WIB

1. Apa sajakah tupoksinya Dapodik?

Dapodik adalah sistem aplikasi yang baru sekitar 5 tahu lalu. Kalau dulu kita

manual. Setiap laporan data ke dinas kita masih manual. Laporannya adalah data

print. Kemudian dijilid dan dibawa ke dinas kabupaten. Dari kabupaten yang

berasal dari semua sekolah yang ada di kabupaten berkasnya dibawa ke Senayan.

Kemudian dari sinilah dianggap perlu dari kementrian harus ada update data.

Soalnya kalau data manual pakai kertas di print dan portofolio memakan waktu,

tidak bisa cepat update datanya kalau ada perubahan. Itu banyak sekali jalur

birokrasi. Maka dari situlah dengan kemajuan teknologi dan banyak aplikasi

dibuatlah namanya aplikasi data pokok pendidikan. Gunanya adalah mempercepat

laporan dari sekolah langsung ke kementrian. Kedua adalah up to date setiap

perubahan data langsung sampai ke sana. Kemudian data itu real. Jadi dari

kementerian bisa langsung ke sekolah mengeceknya. Jadi tidak lewat kota dulu.

Jadi sekolah yang input ada petugasnya namanya operator dapodik. Nanti

kementerian langsung mengecek. Jadi tidak sulit birokrasinya. Kalau kita ke dinas

dulu kan siapa tahu hilang datanya atau berubah lagi. Itu gunakan. Dibuatlah data

pokok pendidikan. yang isinya tentang sekolah data guru, data siswa, data sarana

prasarana data keuangan dan lain-lain. Jadi data-data dari sekolah dimasukkan ke

dapodik kemudian dikirim langsung ke luar yaitu kementerian. Oleh karena itu

kalau kementerian mau melihat data sekolah bisa melalui dapodik.

2. Apakah ada juknis dan juplak untuk mengoperasikan Dapodik?

Ada dulu pertama kali ada pelatihan juknis dan juplak yang dilatih langsung oleh

kementerian. Karena dulu masih asing dapodiknya jadi masih banyak yang belum

paham. Tapi setelah bertahun-tahun sudah tahu dan kenal sudah terbiasa seperti

Page 127: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

119

itu jadi tidak perlu pelatihan lagi. Langsung panduannya misalkan ada. Misalkan

ada Aplikasi yang perlu diperbaharui ya tinggal langsung dimunculkan di web di

kementerian dan sekaligus dimunculkan di web kementerian jadi tidak perlu

pelatihan lagi dan operator sudah terbiasa.

3. Apa saja peranan dapodik bagi sekolah?

Banyak. Di antaranya laporan BOS. Dulu kan laporan bos pakai portofolio di

print. Nah laporannya biar up to date kalau ada perubahan lama dan sulit. Dengan

adanya aplikasi dapodik ini sebagai ukuran dan acuan pencairan dana bos. Jadi

pencairan dana bos kan pencairan nominalnya per siswa. Contoh katakanlah

nominalnya per siswa 700 ribu dikali jumlah siswa yang ada, kan riil.

Tentang tenaga kependidikan. Jadi guru bisa diketahui masa tahun ia masuk

mengajar menjadi guru semenjak ia lulus S1 sudah berapa tahun. Jadi data-

datanya ada di dapodik itu. Berapa tahun guru itu, lulusannya dari mana. Ia

mengajarnya apa saja dan berapa jam mengajarnya. Jadi jelas. Dari situlah nanti

untuk kesejahteraan guru. Di antaranya ada tunjangan operasional. Jadi guru yang

lama dapat tunjangan. Kemudian guru itu akan diterbitkan NOPTK yaitu nomor

pokok pendidik dan tenaga kependidikan yang gunanya untuk berbagai hal di

antaranya ujian seleksi sertifikasi. Sertifikasi itu adalah guru profesional. Guru

yang sudah lama dan memenuhi persyaratan maka diangkat dan diajukan untuk

pelatihan. Nah di situ di uji lagi. Di dalamnya ada banyak seleksi lagi yaitu ujian

tertulis, ujian praktek mengajar, kemudian portofolio juga dan macam-macam

mekanismenya bermacam-macam yang intinya nanti setelah guru itu

mendapatkan sertifikat pendidik atau yang disebut guru profesional, akhirnya

nanti dari kementerian berhak memberikan tunjangan kepada guru tersebut.

Ada siswa miskin, kan di data itu ada data siswa, pekerjaan orang tua, kemudian

orang tuanya masih hidup atau sudah meninggal, kemudian ia tinggal di mana.

Semuanya jelas. Jadi sebagai acuan diberikannya bantuan siswa miskin atau yang

disebut sekarang adalah KIP kartu Indonesia pintar atau KKS kartu kesejahteraan

sosial. Semua panduannya dari dapodik.

Page 128: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

120

RKB atau ruang kelas baru. Jadi kalau di dalam data dapodik kan itu data

mencakup tentang sekolah. Misalkan SMP punya berapa kelas. Kalau kami punya

9 rombel. Kelas 7 ada tiga rombel, kelas 8 ada tiga rombel, dan kelas 9 juga ada

tiga rombel jadinya ada 9 rombel. Nah dalam rombel itu dibatasi. Setiap rombel

siswa minimal 20 dan maksimal 39 sampai 40. Jadi kalau siswa itu membeludak

atau kebanyakan, akhirnya dari kementerian akan diberikan ruang kelas baru lagi

untuk siswa yang tidak tertampung lagi karena banyaknya tersebut.

Untuk bantuan sarana dan prasarana. Misalkan di sekolah punya ruang kelas yang

rusak kemudian ada kamar mandi yang rusak atau pintunya jebol atau ruang olah

raga dan kesenian, atau ruang apapun yang rusak tinggal input saja di dapodik

agar diperbaiki. Sebagai acuan perbaikan fasilitas.

Untuk prestasi siswa. Jadi diinput juga siswa yang berprestasi sudah mempunyai

di bidang apa baik akademik maupun non-akademik. Tingkat kecamatan

kabupaten atau kota semuanya diinput. Jadi ketahuan siswa itu ahli di bidang apa.

Jadi detil sekali. Sehingga kalau ingin memberikan penghargaan untuk siswa

berprestasi bisa melalui data dapodik. Jadi kalau pihak luar ingin melihat data

sekolah, mengacu ke dapodik. Adapun untuk urusan internal lihat ke TU.

4. Peran kepala sekolah dalam manajemen dapodik ini apa?

Kepala sekolah yang bertanggung jawab secara keseluruhan. Kepala sekolah

mengutus atau menugaskan kepada operator dapodik ini melalui SK untuk

pengangkatan kemudian kepala sekolah yang bertanggung jawab atas keseluruhan

data. Baik data itu betul atau tidak riil atau tidak dimanipulasi atau tidak. Karena

ketika semua data itu diinput kemudian disinkronkan dengan cara dikirim ke

server pusat di kementrian itu, kan ada keterangan sudah disetujui oleh kepala

sekolah atau belum, kalau sudah check list dan kirim. Jadi otomatis kepala sekolah

ada namanya dan bertanggung jawab. Ketika suatu saat ada kesalahan dalam

penginputan dapodik yang pertama dipanggil adalah kepala sekolah lalu yang

kedua adalah operator dapodik.

Page 129: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

121

5. Apakah kepala sekolah memanfaatkan data di dapodik untuk membuat

kalender akademik?

Dari hasil rapat raker hasilnya baru diinput di dapodik. Selain itu ada pemanfaatan

dapodik untuk mengambil keputusan kepala sekolah. Data di dapodik berperan

juga untuk acuan data. Ya semuanya setelah diinput ke dapodik suatu saat

dibutuhkan oleh kepala sekolah atau pemangku kepentingan di intern itu ya bisa

lihat lagi di dapodik. Bisa berperan juga.

6. Kalau data di TU bagaimana?

Jadi di TU mengelola data di intern tetapi kalau ada laporan ke luar maka dari TU

memberikan data ke dapodik.

7. Sebagai seorang guru dilibatkan dalam keputusan apa saja?

Pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah tentang guru pasti

melibatkan guru juga. Kala kepala sekolah perlu sharing ke guru untuk meminta

pendapat ya semua guru memberikan pendapat.

8. Keputusan kepala sekolah untuk tenaga pendidik dan kependidikan?

Bidang kurikulum membuat jadwal pelajaran. Pasti guru itu ada yang memberikan

masukan atau minta dijadwalkan hari apa saja untuk mengajar. Kemudian ketika

ujian baik itu ujian UTS ataupun UAS sebelum kepala sekolah memutuskan ya

pasti kan guru juga memberikan masukan di saat rapat. Pelatihan membuat RPP

dan silabus, pelatihan untuk menjadi guru profesional, pelatihan mengajar yang

menyenangkan kepada murid.

9. Pelatihannya sudah diagendakan atau bersifat mendadak?

Kalau di kalender akademik sudah ada. Sekolah punya dua kalender. Yang satu

acuan dari dinas pendidikan kota dan yang kedua kalender akademik yang dibuat

sendiri oleh sekolah karena kami swasta. Contoh kalender akademik kota tentang

hari efektif belajar kemudian hari-hari libur nah kita akan mengikuti ke sana tapi

ketika intern sekolah alfalah yang berbasis Islam ya ada kalender akademik yang

Page 130: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

122

khusus alfalah contoh peringatan hari-hari besar Islam. kemudian ada santunan

anak , salat berjamaah, yatim dan yang berhubungan ciri khas alfalah tentang

keislaman.

Page 131: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

123

HASIL WAWANCARA IV

Nama : Nia, A.Md

Jabatan : Petugas TU SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru

Hari/tanggal : Rabu, 31 Agustus 2016

Waktu : 11:37 – 12:45 WIB

1. Siapa saja petugas TU?

Untuk tahun ini petugas TU ada dua yaitu saya dibantu oleh Bu Desi satu lagi ada

tapi itu hanya sekedar membantu saja dari UKS

2. Apakah ada prosedur kerja atau pembagian tugas?

Ada. Kebetulan posisi saya di bagian keuangan. Kalau sekarang sih di bagian

keuangan tapi masih di bantu sama Bu Desi di bagian administrasi kalau saya

keuangan. Untuk tugas secara terperinci ada. Ada bermacam-macam aspek seperti

guru, murid dan sebagainya. Ada juga pembagian tugas secara tertulis.

3. Apa saja data yang diperlukan ketika rapat pengambilan keputusan?

Tergantung temanya. Kalau misalkan membahas soal PPDB data yang diminta

yaitu jumlah yang daftar kami persiapkan. Dan setiap rapat dengan tema yang

beda ya datanya sesuai dengan tema itu.

4. Bagaimana pencatatan data dari hasil rapat?

Setiap rapat kami punya buku rapat masing-masing. Jadi tidak satu buku. Jadi per

bidang studi yang dipanggil untuk rapat ya dia mencatat hasil rapat. Semuanya

punya catatan hasil rapat. Tidak hanya satu buku khusus untuk mencatat hasil

rapat.

5. Bagaimana penyampaian atau penyebaran informasi hasil rapat?

Cukup dikasih tahu contohnya ada pembukuan hasil rapat untuk menjadi arsip.

Hasil diskusi dan hasil rapat dibukukan dan disampaikan ke pihak yang berkaitan.

Sekarang karena ada handphone jadi terkadang informasi disebarkan melalui

Page 132: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

124

handphone. Jadi tidak terlalu banyak informasi tertulis seperti dulu sering

menggunakan surat.

Kalau ada hal-hal yang bersifat kebijakan menyeluruh kami buatkan file kerja dan

kepanitiaan. Contohnya seperti proposal.

Setiap program ada evaluasi dari kepanitiaan yaitu sekretarisnya. Kalau saya

pribadi membuat catatan realisasi keuangan. Nanti kalau sudah rapih baru

dikumpulkan.

6. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam peningkatan pegawai?

Kami sudah sering mengikuti seminar pendidikan, langsung dari psikolog,

memanggil orang dari luar. Lalu yang baru dilakukan yaitu IHT (In House

Trainning). Pelatihan dari yayasan ada dan dari pihak luar ada. Kami juga bekerja

sama dengan gugus yaitu gugus 02 bergabung dengan sekolah pembangunan Jaya.

Untuk tahun ini kami bergabung dengan SD Al-Azhar.

Contoh kerja sama dengan pihak luar yaitu ketika ada surat undangan untuk

melakukan pelatihan kemudian kepala sekolah menyampaikan dan diskusi dengan

guru-guru lalu setelah dianggap butuh maka mendaftar ke acara itu.

7. Selain data tertulis apakah ada laporan lisan?

Ada laporan langsung dari guru-guru waktu ikut rapat. Kami juga kalau sudah

menyangkut urusan intern sekolah maka lapor juga ke pihak yayasan. Kalau

sekarang karena strukturnya ada sedikit perubahan yaitu ada pengawas

pendidikan. sebelumnya tahapan laporan ke yayasan secara langsung tapi

sekarang harus melewati pihak pengawas.

8. Apakah ada jadwal rapat dan koordinasi yang rutin diadakan?

Ada dalam bentuk briefing setiap setelah upacara sekitar 10 sampai 15 menit.

Biasanya di ruangan atau kadang juga di lobi. Contohnya dalam briefing

disampaikan bahwa ada beberapa kegiatan dalam Minggu ini. Kalau yang bersifat

Page 133: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

125

urgen misalnya ketika ada undangan dari luar atau surat dari luar maka kepala

sekolah memanggil beberapa pihak terkait untuk diskusi.

9. Dalam berkoordinasi menggunakan media sosial. Seberapa berperan

dalam pengambilan keputusan?

Membantu untuk komunikasi dan koordinasi saja. kalau hal-hal yang bersifat

besar dan perlu banyak yang dibicarakan maka harus tatap muka.

10. Bagaimana peranan website?

Untuk tahun ini sekolah sedang digerakkan lagi karena informasinya masih lama

belum diperbaharui. Isinya Cuma pengenalan sekolah saja.

11. Kewenangan petugas TU dalam pengambilan keputusan?

Kalau kewenangan pengambilan keputusan saya mengikuti arahan saja dari kepala

sekolah dan juga mengikuti peraturan yang ada. Kewenangan kami di sini hanya

membantu urusan keuangan dan administrasi saja seperti melayani orang tua

murid. Karena ada struktur baru jadi banyak orang tua murid yang menanyakan

tata caranya

12. Apa anda ditugaskan juga untuk mengajar?

Saya tidak mengajar tapi fokus saja di TU. Tidak ada tugas mengajar atau

sebagainya.

13. Data apa saja yang ada di TU?

Data siswa, guru. Data yang ada dari guru-guru dan lainnya diarsipkan di TU.

Contohnya data nilai siswa yang dipegang oleh guru juga diarsipkan di TU

14. Apakah kepala sekolah sering menggunakan data yang ada di TU untuk

pengambilan keputusan?

Page 134: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

126

Iya. Contohnya kalau mau tahu kondisi murid dan wali muridnya kepala sekolah

minta data dari TU

15. Data yang ada di TU semakin hari semakin banyak. Bagaimana

pengolahan dan penyimpanan data tersebut?

Sudah dirapikan seperti yang ada di lemari (sambil menunjuk lemari berisi berkas-

berkas TU), dimasukkan ke dalam file-file, dan dikategorikan ke dalam kategori

tertentu.

16. Adakah upaya untuk menyimpan ke dalam komputer?

Tetap ada usaha untuk memasukkan file ke dalam komputer. Jadi hard copy nya

ada dan soft copynya ada juga. Dan dalam melakukan hal itu ada petugas TU

lainnya yang membantu . jadi ketika data semakin banyak maka dimasukkan ke

komputer. Mungkin nanti kami perlu tempat untuk penyimpanan data. Karena

kebutuhan untuk menyimpan data dalam bentuk hard copy perlu sekali. Tetapi

untuk sekarang masih cukup menyimpan di sini.

17. Apakah ada aplikasi pengolahan data?

Sebenarnya sekarang kan sudah dibantu oleh dapodik. Di dapodik ada data yang

lebih lengkap. Ada data guru data murid dan sebagainya. Kalau di saya juga ada.

18. Dapodik itu seperti apa?

Dapodik aplikasi pengolahan data sekolah. Namun dari dapodik juga minta data

ke TU. Mulai dari tinggi anak, berat badan anak dan orang tua diinput. Jadi

dapodik minta data ke kita dan untuk macam-macam data diperlukan seperti UKS

dan sebaginya. Diminta setiap 6 bulan sekali.

19. Bagaimana kaitan antara kalender pendidikan dengan kebijakan

sekolah?

Page 135: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

127

Dari awal sudah diprogramkan dulu lalu dibuat kalender akademik. Dan

menyesuaikan juga kalender dari dinas.

20. Alat atau media yang digunakan untuk mengolah dan menata data apa

saja ?

Folder, bindeks, file map, pengeras suara, wifi, HT,

21. Hambatan apa saja yang ditemui dalam mengolah data dan menjalankan

keputusan kepala sekolah?

Di sini kan ada yayasan. Jadi ketika kepala sekolah mengambil keputusan kita

harus melaporkan ke yayasan. Dan dari yayasan tersebut ada sedikit masukan dan

kritik. Contohnya kami sudah membuat rencana field trip di tanggal 22 Oktober

ternyata sudah kita rencanakan dan dilaporkan yayasan ternyata harus diundur

bulan Februari. Hambatannya seperti itu jadi disesuaikan lagi jadwal

pelaksaannya. Biasanya karena ada beberapa hal yang diganti dengan kegiatan

lain seperti persiapan PPDB. Dari sekolah sebenarnya sudah mempertimbangkan

segala macam. Mulai dari tanggal, cuaca, dan aspek-aspek lainnya. Kami juga

sering memberi masukan seperti pertimbangan untuk menentukan tempat acara.

Kami beri kekurangannya apa dan kelebihannya apa.

22. Bagaimana cara kepala sekolah mengambil keputusan menurut

pengamatan anda?

Melalui musyawarah. Jadi setiap program seperti field trip. Program itu dibentuk

panitia, kemudian dibuat musyawarah baiknya seperti apa dan kami koordinasi ke

kepala sekolah lalu kepala sekolah menyetujui.

23. Bagaimana proses pengambilan keputusan ?

Kami melakukan perhitungan, dan coretan-coretan untuk acara. Itu akan dijadikan

pertimbangan untuk keputusan acara seperti apa. Kemudian kami membuat plan

A, plan B dan sebagainya

Page 136: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

128

24. Apakah ada notulensi setiap rapat ?

Kami mencatat pada buku catatan sendiri. Catatan ini nantinya akan dijadikan

untuk pegangan terkait hasil rapat.

25. Apakah pengambilan keputusan mendasarkan pada data-data yang ada

di sekolah?

Iya pengambilan keputusan disesuaikan dengan data-data sekolah. Contohnya

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam LDKS kami membutuhkan data

siswa. Kami juga membuat proposal acara. Di dalamnya ada maksud dan tujuan

kegiatan, akomodasi, dan realisasi anggaran. Kemudian untuk melihat tempat

acara kami juga survei dari informasi-informasi di internet dan juga ke lokasi.

Kadang juga kalau ada nomor kontak yang dapat dihubungi kami telepon.

26. Data yang dari hasil pengambilan keputusan itu apa akan digunakan

lagi?

Iya kami gunakan lagi. Karena untuk melihat perubahan seperti harganya naik dan

sebagainya.

27. Apa kepala sekolah melakukan pengecekan untuk membuat suatu

keputusan?

Iya contohnya untuk kurikulum. Kepala sekolah melihat kelas 7 menggunakan

kurikulum. Lalu kepala sekolah merasa guru-guru harus bisa mengajar dengan

kurikulum K13. Jadi diadakan kegiatan in house training di Al-Azhar. Kalau guru

kelas 9 tidak ikut karena memang tidak membutuhkan. Kepala sekolah tahu

karena sebelumnya menggunakan KTSP terus sekarang K13 jadi perlu ada

pelatihan K13. Selain itu guru-guru di sini juga diikutkan acara seminar karena

kepala sekolah merasa perlu adanya pembaharuan informasi terkini seputar

pendidikan entah itu menggunakan teknologi, dan menangani anak seperti apa,

karena setiap tahun berbeda beda karakter anak murid. Salah satunya pelatihan

guru yaitu dampak teknologi terhadap generasi Z dilakukan di Aula Al-Falaah.

Page 137: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

129

Selain itu kami juga diberi wadah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

mengelola kelas. Untuk hal ini dilakukan oleh psikolog. Kemudian guru-guru juga

diikutkan MGMP untuk guru bidang studi. Ada guru PAI, bahasa Indonesia,

Matematika. Baru tiga mata pelajaran yang terlaksana. Di sini guru bisa sharing

tentang pembuatan soal dan lain-lain tentang pelajaran itu. Kepala sekolah juga

sering memantau sudah sejauh mana pengajaran dari guru-guru. Guru-guru juga

sering memberi tahu metode belajarnya seperti apa. Kemudian kegiatan

pembelajaran seperti bisnis day guru koordinasi ke kepala sekolah teknisnya

seperti apa.

28. Di sekolah ada sport hall center, lalu ketika akan digunakan maka seperti

apa kordinasinya?

Sport Center dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah. Kalau mau memakai, kepala

sekolah koordinasi dulu ke pemegang kunci karena agar tidak bentrok dengan

jadwal kegiatan lain. Lebih dominan dilakukan untuk kegiatan ekstrakurikuler.

Selain itu digunakan untuk acara seperti O2Sn. Kepala sekolah juga sering

koordinasi dengan pihak SD untuk menjaga agar jadwal acara tidak bentrok

dengan pemakaian kegiatan lain.

29. Perlengkapan sekolah apakah ada data peminjaman?

Ada. Jadi kalau ada yang pinjam, bisa dicatat di buku peminjaman. Sering

dipinjam oleh guru dan juga murid. Alat yang dipinjam seperti kabel roll,

projector,

30. Pengelolaan informasi yang sering digunakan seperti apa?

Saya memajang data yang sering digunakan di dinding dekat meja kerja saya. Jadi

gampang dilihat dan tidak perlu mencari-cari lagi. Seperti data guru, data siswa,

data keuangan, kalender akademik, jadwal kegiatan.

31. Bagaimana proses pembaharuan data?

Page 138: PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33377/1/SKRIPSI... · manajemen yang baik atas implikasi dari teori pengambilan

130

Data diperbaharui biasanya per semester. Contohnya ketika ada murid yang keluar

dan murid masuk pada saat PPDB, nah itu data murid diperbaharui.

32. Bagaimana penggunaan wifi?

Manfaatnya cukup banyak di sekolah. Salah satunya untuk pembelajaran guru di

kelas. Untuk komunikasi juga via email. Wifi-nya dipasang pada ruang TIK, TU,

ruang kepala sekolah dan ruang guru. Kalau wifi-nya agak lambat jaringannya

kami laporkan agar diperbaiki.

33. Keputusan kepala sekolah tanpa berdasarkan data?

Ada seperti belum lama ada salah satu murid yang ibunya meninggal, kemudian

kepala sekolah menugaskan kepada saya untuk menghimpun bantuan dana

melalui takziah. Selain itu kegiatan bakti sosial, itu tanpa koordinasi lebih lanjut.

Kami mengeluarkan sembako untuk anak yatim. Kemudian kegiatan Adiwiyata

yaitu program dari dinas tentang penilaian lingkungan sekolah. Kemudian

penyelesaian kasus murid yang ditangani sekolah. Biasanya kepala sekolah sendiri

yang mengambil keputusan. tapi tetap minta bantuan beberapa guru.

Kegiatan yang dipindahkan lokasinya karena cuaca hujan. Sidak kerapian murid-

murid yang seragamnya tidak rapi atau ada yang sobek atau sebagainya itu

diminta untuk cek. Kalau kedapatan murid yang menggunakan pakaian tidak rapi

maka akan ditindak. Entah itu disuruh beli atau sebagainya. Ada juga lomba

Tosca Cup dilakukan mendadak. Kemudian penghimpunan uang untuk parkir dan

keperluan lainnya kepala sekolah menugaskan kami.

34. Pendelegasian murid yang ikut lomba seperti apa?

Kami memilih murid dengan koordinasi dulu ke guru bidang studi atau guru

ekstrakurikuler, awalnya ada undangan kemudian kami kabari kepala sekolah,

nanti kepala sekolah koordinasi ke guru tersebut kalau ada murid yang bisa maka

diputuskan untuk ikut lomba.