peranan kelas belajar terhadap kondisi sosial dan … · peranan kelas belajar terhadap kondisi...

121
PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Danang Sarjono 3201411075 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL

DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN

PURING KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN 2015

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Danang Sarjono

3201411075

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 3 September 2015

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dr. Eva Banowati, M.Si.

NIP. 196109291989012003

Dosen Pembimbing II

Dr. Puji Hardati, M.Si.

NIP. 195801004198032001

Page 3: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 29 September 2015

NIP: 19471103 1975011 001

Penguji I

Penguji Utama

Drs. Moch Arifien, M.Si

NIP.19550826 198303 1 003

Penguji II

Dr. Puji Hardati, M.Si

NIP.19582004 198603 2 001

Penguji III

Dr. Eva Banowati, M.Si

NIP.19610929 198901 2 003

Page 4: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis ini benar-benar hasil karya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 10 - 9 - 2015

Danang Sarjono

NIM. 3201411075

Page 5: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi

bangkit kembali setiap kita terjatuh.

2. Orang yang bahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang

yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan kemudian

mengucap syukur (Warren Buffet).

PERSEMBAHAN:

1. Bapakku Muslimin dan Ibuku Sarobah yang tercinta, yang selalu

memberikan doa, dukungan dan segalanya.

2. Adikku tercinta Danil Edi Susilo dan seluruh saudara-saudaraku.

3. Para sahabat yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan seluruh teman-

temanku yang ada di Pendidikan Geografi 2011.

4. Teman-teman HIMA Geografi periode 2013/2014.

5. Teman-teman seperjuanganku, Angkatan 2011 Jurusan Geografi.

6. Almamaterku.

Page 6: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya

sehingga skripsi dengan judul “Peranan Kelas Belajar terhadap Kondisi Sosial dan

Ekonomi Kelompok Tani di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen Tahun

2015” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi strata 1 (satu) guna meraih

gelar Sarjana Pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk menimba ilmu di

UNNES.

2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNNES, yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi FIS UNNES, yang

telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi.

4. Dr. Eva Banowati, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan selama proses penyusunan skripsi.

5. Dr. Puji Hardati, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan selama proses penyusunan skripsi.

6. Drs. Moch Arifien, M.Si., Dosen Penguji Utama yang telah memberikan

masukan kritik dan saran selama proses sidang dan revisi skripsi.

7. Santoso S.E., sebagai Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Puring

Kabupaten kebumen yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

Page 7: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

vii

8. Margono, A.Md., sebagai petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa

Krandegan dan Desa Tambak Mulyo yang telah membantu jalannya

penelitian.

9. Pengurus dan anggota Kelompok Tani Sido Dadi dan Kelompok Tani Sido

Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi Mulyo dan Kelompok

Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo Kecamatan Puring yang telah

membantu dalam penelitian ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang secara

langsung maupun tidak langsung menbantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

mengingat segala keterbatasan, kemampuan, dan pengalaman penulis. Oleh

karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kebaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua yang memerlukan.

Semarang, 10 - 9 - 2015

Danang Sarjono

NIM. 3201411075

Page 8: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

viii

SARI

Danang Sarjono. 2015. Peranan Kelas Belajar terhadap Kondisi Sosial dan

Ekonomi Kelompok Tani di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen Tahun 2015.

Skripsi. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I: Dr. Eva Banowati, M.Si., Pembimbing II: Dr. Puji Hardati, M.Si.

155 halaman.

Kata kunci: Peranan kelas belajar, kondisi sosial dan ekonomi petani

Kelas belajar yang ada pada kelompok tani berfungsi sebagai wadah

belajar untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan baru di bidang

pertanian. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pelaksanaan kelas belajar

pada kelompok tani yang didasarkan pada kajian geografi pertanian di Kecamatan

Puring, (2) Mengetahui kondisi sosial dan ekonomi petani setelah mengikuti kelas

belajar pada kelompok tani di Kecamatan Puring, (3) Mengetahui peranan kelas

belajar pada kelompok tani terhadap kondisi sosial dan ekonomi di Kecamatan

Puring.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian di Desa

Krandegan pada Kelompok Tani Sido Dadi dan Sido Subur serta Desa Tambak

Mulyo pada Kelompok Tani Ngudi Mulyo dan Margo Mulyo, dengan populasi

yaitu anggota kelompok tani dan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Sampel penelitian 50 petani yang diambil menggunakan teknik simple random

sampling, dan 1 PPL yang diambil menggunakan teknik total sampling.

Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.

Analisis data dilakukan dengan analisis Deskriptif Persentase (DP) untuk

mengetahui pelaksanaan kelas belajar, kondisi sosial ekonomi petani setelah

mengikuti kelas belajar dan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui

peranan kelas belajar terhadap kondisi sosial dan ekonomi petani.

Hasil penelitian menunjukkan (1) Pelaksanaan kelas belajar pada

kelompok tani di Kecamatan Puring sudah dilaksanakan dengan baik pada setiap

tahapan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi, (2) Kondisi

sosial petani yang meliputi pengetahuan dan ketrampilan petani di bidang

pertanian meningkat setelah mengikuti kelas belajar pada kelompok tani di

Kecamatan Puring, kondisi ekonomi petani yang meliputi produksi dan

pendapatan petani sangat meningkat setelah mengikuti kelas belajar pada

kelompok tani di Kecamatan Puring, (3) Kelas belajar pada kelompok tani

berperan meningkatkan kondisi sosial petani yang meliputi pengetahuan dan

ketrampilan petani di bidang pertanian serta meningkatkan kondisi ekonomi

petani yang meliputi produksi dan pendapatan petani.

Simpulan penelitian ini yaitu kelas belajar pada kelompok tani berperan

terhadap kondisi sosial dan ekonomi petani di Kecamatan Puring Kabupaten

Kebumen. Saran dari penelitian ini adalah (1) untuk anggota kelompok tani

diharapkan bisa lebih aktif ikut serta dalam kegiatan kelas belajar, (2) untuk ketua

kelompok tani diharapkan bisa lebih berusaha mengajak anggotanya untuk

mengikuti kegiatan kelas belajar.

Page 9: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... iii

PERNYATAAN ......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

PRAKATA ................................................................................................. vi

SARI ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian................................................................... 5

1.5 Penegasan Istilah ..................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi ................................ 9

2.2 Kajian Geografi Pertanian ....................................................... 11

2.3 Kelompok Tani ........................................................................ 14

2.4 Kelas Belajar ........................................................................... 17

2.5 Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani ........................................ 21

2.6 Aspek-Aspek yang Dibutuhkan Petani dalam Usaha Tani ..... 26

2.7 Peranan Kelas Belajar ............................................................ 28

2.8 Penelitian Terdahulu ............................................................... 29

2.9 Kerangka Berpikir ................................................................... 34

2.10 Hipotesis ................................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian ............................................................. 37

3.2. Lokasi Penelitian ..................................................................... 37

3.3. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian ........................................ 37

3.4. Populasi dan Sampel ............................................................... 38

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................... 39

3.5.1 Pelaksanaan Kelas Belajar .............................................. 39

3.5.2 Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani ............................... 43

3.6. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 44

3.7. Uji Instrumen Penelitian.......................................................... 45

3.8. Metode Analisis Data .............................................................. 47

Page 10: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum ..................................................................... 52

4.1.1 Gambaran Umum Kelompok Tani Sido Dadi .............. 52

4.1.2. Gambaran Umum Kelompok Tani Sido Subur ........... 54

4.1.3. Gambaran Umum Kelompok Tani Ngudi Mulyo …… 55

4.1.4. Gambaran Umum Kelompok Tani Margo Mulyo ........ 57

4.1.5. Kondisi Geografis ......................................................... 59

4.2 Hasil Penelitian ........................................................................ 65

4.2.1 Pelaksanaan Kelas Belajar ........................................... 65

4.2.2 Kondisi Sosial Petani Setelah Mengikuti Kelas

Belajar .............................................................................. 68

4.2.3 Kondisi Ekonomi Petani Setelah Mengikuti Kelas

Belajar .......................................................................... 72

4.2.4 Peranan Kelas Belajar terhadap Kondisi Sosial dan

Ekonomi Petani ............................................................ 73

4.3 Pembahasan .................................................................................. 76

4.3.1 Pelaksanaan Kelas Belajar ............................................... 76

4.3.2 Kondisi Sosial Petani Setelah Mengikuti Kelas

Belajar ............................................................................. 81

4.3.3 Kondisi Ekonomi Petani Setelah Mengikuti Kelas

Belajar ............................................................................. 89

4.3.3 Peranan Kelas Belajar terhadap Kondisi Sosial dan

Ekonomi Petani ............................................................... 96

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan................................................................................... 100

5.2 Saran ........................................................................................ 100

DAFTAR PUSAKA ................................................................................... 101

LAMPIRAN ............................................................................................... 104

Page 11: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian terdahulu ........................................................................... 31

3.1 Jumlah sampel penelitian .................................................................. 39

3.2 Kriteria peranan kelas belajar............................................................ 49

3.4 Kriteria peningkatan kondisi sosial dan ekonomi petani .................. 49

4.1 Pelaksanaan kelas belajar .................................................................. 65

4.2 Kondisi sosial petani setelah mengikuti kelas belajar ....................... 68

4.3 Kondisi ekonomi petani setelah mengikuti kelas belajar .................. 72

4.4 Peranan kelas belajar terhadap kondisi sosial dan ekonomi petani .. 73

Page 12: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ragam alat bantu peraga penyuluhan ............................................... 20

2.2 Skema kerangka berfikir ................................................................... 34

4.1 Lokasi penelitian ............................................................................... 60

4.2 Penggunaan lahan Desa Krandegan .................................................. 62

4.3 Penggunaan lahan Desa Tambak Mulyo ........................................... 64

4.4 Pelaksanaan kelas belajar .................................................................. 67

4.5 Penggunaan traktor............................................................................ 69

4.6 Penerapan sistem tanam jejar legowo ............................................... 70

4.7 Pemanenan padi ................................................................................ 71

Page 13: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen penelitian ............................................................................ 104

2. Basis data kondisi sosial dan ekonomi petani ..................................... 124

3. Inventaris kelompok tani ..................................................................... 130

4. Responden penelitian .......................................................................... 132

5. Validitas dan reliabilitas instrumen ..................................................... 134

6. Hasil penelitian pelaksanaan kelas belajar .......................................... 138

7. Hasil penelitian kondisi sosial petani ................................................. 140

8. Hasil penelitian kondisi ekonomi petani ............................................. 143

9. Analisis regresi linier sederhana ......................................................... 146

10. Surat ijin mencari data Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan

Provinsi Jawa Tengah ........................................................................ 151

11. Surat ijin penelitian Balai Penyuluhan pertanian Kecamatan Puring

Kabupaten Kebumen ......................................................................... 152

12. Surat ijin penelitian Desa Krandegan Kecamatan Puring ................. 153

13. Surat ijin penelitian Desa Tambak Mulyo Kecamatan Puring .......... 154

14. Surat pemberian penelitian UPT Dinas Pertanian dan Peternakan

Wilayah Petanahan Kecamatan Puring .............................................. 155

Page 14: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam

konteks keruangan (Seminar dan Lokakarya 1988 dalam Wardiyatmoko, 2013:7).

Geografi dibedakan menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia.

Geografi fisik yaitu cabang geografi yang mempelajari segala fenomena alam

yang ada di bumi, seperti litosfer, hidrosfer, atmosfer, pedosfer dan biosfer.

Geografi manusia yaitu cabang geografi yang fokus pada studi pola dan proses

pembentukan manusia dan interaksinya dengan lingkungan. Cabang ilmu ini

mencakup geografi ekonomi, geografi penduduk, geografi sosial, geografi

permukiman dan geografi sosial (Wardiyatmoko, 2013:8).

Geografi ekonomi merupakan salah satu cabang geografi manusia yang

bidang kajiannya merupakan struktur aktivitas keruangan ekonomi, sehingga titik

berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang

didalamnya terdapat bidang pertanian, industri, transportasi dan sebagainya.

Geografi ekonomi mencakup geografi pertanian, geografi industri dan geografi

transportasi. Geografi pertanian yang merupakan salah satu cabang dari geografi

ekonomi diartikan sebagai ilmu yang mengkaji kegiatan pertanian di bumi sebagai

hasil interaksi manusia dengan lingkungan (Nursid, 1988:54).

Page 15: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

2

Kegiatan pertanian dalam kajian geografi pertanian meliputi penggunaan

lahan pertanian, sistem pertanian, produksi pertanian, penggunaan teknologi

pertanian dan komoditas pertanian. Salah satu komoditas pertanian yang

menempati posisi strategis dalam perekonomian Indonesia yaitu komoditi

tanaman padi (Rukka dkk, 2008:78). Padi yang diolah menjadi beras merupakan

salah satu bahan makanan pokok bagi penduduk indonesia. Hasil SUSENAS-BPS

tahun 2002 sampai dengan 2013 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi beras per

kapita yaitu sebesar 1,98 kg/kapita/minggu atau setara dengan 103,18

kg/kapita/tahun (Pusdatin Pertanian, 2014:10). Melihat pentingnya komoditas

padi di Indonesia, maka pengembangan komoditas padi tetap menjadi prioritas

utama dalam pembangunan tanaman pangan pada sektor pertanian (Pradiana dkk,

2007:172).

Hal ini menjadikan petani dituntut kemampuannya dalam memanfaatkan

berbagai potensi yang dimilikinya agar dapat memproduksi padi lebih banyak

supaya mampu mencukupi kebutuhan konsumsi padi di Indonesia. Upaya untuk

menumbuhkan kemampuan petani selama ini dilakukan melalui lembaga atau

kelompok yang mewadahi pembangunan masyarakat, dalam hal ini yaitu

kelompok tani. Kelompok tani yang merupakan kelembagan sosial berfungsi

sebagai wadah terpeliharanya dan berkembangnya pengetahuan, ketrampilan serta

kegotongroyongan berusaha tani para anggotanya. Keberadaan kelompok tani

merupakan salah satu potensi yang mempunyai peranan penting dalam

membentuk wawasan, pemikiran dan kemampuan petani untuk menjadikan sistem

pertanian yang maju (Rukka dkk, 2008:78).

Page 16: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

3

Kelompok tani merupakan kelembagaan sosial yang paling penting dan

diperlukan di setiap kegiatan usaha tani padi. Kelompok tani mempunyai peran

yang sangat vital dalam penerapan atau adopsi teknologi (Nuryati, 2011:125).

Pentingnya kelompok tani tersebut didukung oleh banyaknya jumlah kelompok

tani di Indonesia yaitu 318.453 (BPPSDM Pertanian, 2013:81). Provinsi Jawa

Tengah menduduki peringkat pertama dalam kepemilikan kelompok tani di

Indonesia yaitu 36.116. Jumlah ini menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah

telah siap menghadapi tantangan dan peluang di era globalisasi, karena dengan

adanya kelompok tani, petani dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan

mereka melalui kelas belajar yang ada pada kelompok tani (BPPSDM Pertanian,

2013: 81).

Kelas belajar dapat menciptakan petani yang mampu menghadapi

tantangan dan mengambil peluang untuk dapat berkembang di bidang pertanian

yang dijalaninya. Petani yang mampu memanfaatkan peluang tersebut tentunya

akan menikmati hasil kerja kerasnya dan dapat memperbaiki bahkan

meningkatkan kondisi sosial ekonominya. Kecamatan Puring berposisi di bagian

selatan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan ini memiliki

jumlah kelompok tani sebanyak 118. Jumlah ini menjadikan kecamatan ini

sebagai kecamatan yang memiliki kelompok tani terbanyak dari total 1.923

kelompok tani yang tersebar di 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen

(Setbakorluh Jawa Tengah, 2015:94).

Kecamatan Puring memiliki 23 desa yang setiap desanya memiliki

kelompok tani lebih dari satu. Hal ini menandakan bahwa kesadaran petani akan

Page 17: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

4

pentingnya membentuk kelompok untuk mencapai satu tujuan bersama telah

terbangun. Tercatat sebanyak 15.174 orang sebagai anggota kelompok tani di

kecamatan ini dari total penduduk sebanyak 52.262 orang (BPS Kabupaten

Kebumen, 2014:89). Produksi padi kecamatan ini bisa dikatakan tinggi yaitu lebih

dari 25.000 ton setiap tahun, sedangkan pada tahun 2013 mencapai angka 26.076

ton (BPS Kabupaten Kebumen, 2014:173).

Pencapaian ini menjadikan Kecamatan Puring sebagai salah satu Lumbung

Padi di Kabupaten Kebumen, karena memiliki produksi padi lebih dari 25.000 ton

setiap tahunnya. Produksi padi yang tinggi ini tidak terlepas dari kerja keras para

petani yang terus mengembangkan dan meningkatkan usahataninya melalui

pengelolaan lahan pertanian yang tepat guna, penerapan teknologi pada bidang

pertanian serta ketrampilan-ketrampilan lain di bidang pertanian yang diperoleh

dari kelas belajar pada kelompok tani yang sesuai dengan kajian geografi

pertanian. Kelas belajar pada kelompok tani di Kecamatan Puring yang

mempelajari mengenai konsep dan lingkungan geografi pertanian, klasifikasi

sistem pertanian, faktor produksi pertanian dan karakteristik sistem pertanian

sudah dilaksanakan pada setiap desa, walaupun frekuensi kelas belajar di setiap

desa berbeda-beda.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti bermaksud untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Peranan Kelas Belajar Pada Kelompok Tani Terhadap

Kondisi Sosial Dan Ekonomi Petani Di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen

Tahun 2015”.

Page 18: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok

permasalahan sebagai berikut.

1.2.1 Bagaimana pelaksanaan kelas belajar pada kelompok tani yang didasarkan

pada kajian geografi pertanian di Kecamatan Puring?

1.2.2 Bagaimana kondisi sosial dan ekonomi petani setelah mengikuti kelas

belajar pada kelompok tani di Kecamatan Puring?

1.2.3 Bagaimana peranan kelas belajar pada kelompok tani terhadap kondisi

sosial dan ekonomi petani di Kecamatan Puring?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Mengetahui pelaksanaan kelas belajar pada kelompok tani yang didasarkan

pada kajian geografi pertanian di Kecamatan Puring.

1.3.2 Mengetahui kondisi sosial dan ekonomi petani setelah mengikuti kelas

belajar pada kelompok tani di Kecamatan Puring.

1.3.3 Mengetahui peranan kelas belajar pada kelompok tani terhadap kondisi

sosial dan ekonomi petani di Kecamatan Puring.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, adapun

manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 19: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

6

1.4.1 Bagi Badan Penyuluhan Pertanian (BPP), sebagai bahan masukan dalam

membuat program penyuluhan pertanian yang sesuai dengan prinsip-prinsip

geografi pertanian untuk meningkatkan status sosial ekonomi petani.

1.4.2 Bagi masyarakat dan mahasiswa, sebagai tambahan informasi dan referensi

untuk penelitian lebih lanjut tentang peranan kelas belajar pada kelompok

tani.

1.5. Penegasan Istilah

Istilah-istilah yang ditegaskan dari judul penelitian ini yaitu meliputi

istilah peranan, kelas belajar, kelompok tani dan sosial ekonomi. Istilah-istilah

tersebut akan ditegaskan sebagai berikut.

1.5.1 Peranan

Peranan adalah perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu

atau kelompok untuk melaksanakan hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan

oleh pemegang peran sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Perangkat

harapan-harapan yang dimaksud yaitu seperangkat keinginan berupa peningkatan

kesejahteraan yang dalam hal ini berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan,

produksi petani dan pendapatan petani sebagai pemegang peran dalam kehidupan

bermasyarakat.

1.5.2 Kelas Belajar

Kelas belajar merupakan sistem pendidikan di luar sekolah yang bersifat

non formal untuk anggota masyarakat khususnya petani. Kelas belajar dilakukan

melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan, yang disampaikan dengan

menggunakan cara ceramah, diskusi, dan praktek/penerapan di lapangan. Terdapat

Page 20: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

7

dua unsur didalam kelas belajar yaitu petani sebagai pihak yang belajar dan

penyuluh pertanian sebagai pengajar. Kelas belajar pada kelompok tani ini yang

merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota kelompok tani. Jadi, kelas

belajar inilah yang menjadi sarana bagi petani untuk mencari informasi,

menambah pengetahuan dan ketrampilan tentang pertanian, dan yang paling

utama yaitu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh petani.

1.5.3 Kelompok Tani

Kelompok tani yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu lembaga sosial

yang terdiri atas kumpulan petani yang terikat secara non formal dan terbentuk

atas dasar kesamaan kepentingan. Kelompok ini menghendaki terwujudnya

pertanian yang baik, usaha tani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera

dalam perkembangan hidupnya. Kelompok tani yang merupakan kelembagan

sosial berfungsi sebagai wadah terpeliharanya dan berkembangnya pengetahuan,

ketrampilan serta kegotongroyongan berusaha tani para anggotanya. Kelompok

tani mempunyai peranan penting dalam membentuk wawasan, pemikiran dan

kemampuan petani untuk menjadikan sistem pertanian yang maju.

1.5.4 Sosial Ekonomi

Pengertian sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam

kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendidikan

serta pendapatan (Astrawan, 2014:3). Sosial ekonomi yang dimaksud oleh peneliti

adalah kondisi atau keadaan dari seorang petani yang berkaitan dengan

pengetahuan, ketrampilan, produksi dan pendapatan petani.

Page 21: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

8

Istilah-istilah yang dimaksud dalam judul penelitian ini disimpulkan

menjadi peranan diartikan sebagai perangkat harapan yang dikenakan pada petani

untuk melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan yang diharapkan, kelas

belajar diartikan sebagai sistem pendidikan non formal untuk anggota kelompok

tani yang di laksanakan dengan kegiatan pelatihan dan penyuluhan, kelompok tani

diartikan sebagai lembaga sosial atau kumpulan petani yang terikat secara non

formal dan terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan, sosial ekonomi yang

diartikan sebagai kondisi seorang petani yang berkaitan dengan pengetahuan,

ketrampilan, produksi petani dan pendapatan petani.

Page 22: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka yang dibahas dalam penelitian ini meliputi pengertian dan

ruang lingkup geografi, kajian geografi pertanian, kelompok tani, kelas belajar,

kondisi sosial dan ekonomi petani, aspek-aspek yang dibutuhkan petani dalam

usaha tani serta peranan kelas belajar. Pustaka-pustaka tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut.

2.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi

Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang berarti bumi

dan graphein yang berarti tulisan. Secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang

bumi, akan tetapi yang dipelajari dalam geografi tidak hanya berfokus pada

berbagai hal yang ada di permukaan bumi, tetapi juga benda-benda di ruang

angkasa. Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari atau

mengkaji segala fenomena yang ada di permukaan bumi, seperti penduduk, fauna,

flora, batuan, air, dan interaksi antara fenomena-fenomena tersebut

(Wardiyatmoko, 2013:6).

Beberapa definisi geografi menurut para ahli geograf adalah sebagai

berikut geography has sometimes been called the mother of sciences, since many

fields of learning that sterted with observations of specific processes wherever

they might be located. Pernyataan ini berarti bahwa geografi dapat dianggap

sebagai induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan yang

diawali dengan pengamatan permukaan bumi yang kemudian berkembang

Page 23: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

10

10

menjadi penelitian proses-proses spesifik pada tempat terjadinya (Preston E.

James dalam Wardiyatmoko,2013:6).

Tokoh lain menyatakan geography is concerned to provide accurate,

orderly, and rational description and interpretation of the variable character of

the Earth surface. Arti dari pernyataan ini adalah geografi berkepentingan

menyajikan deskripsi yang akurat, teratur, dan rasional serta interpretasi berbagai

karakter permukaan bumi (Richard Hartshorne dalam Wardiyatmoko, 2013:6).

Salah satu tokoh geografi di Indonesia menyatakan bahwa geografi mempelajari

hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi

di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta

permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk

kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan (Bintarto dalam

Saleh, 2014:1)

Suatu definisi yang lain yaitu geografi adalah ilmu yang mempelajari

persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan

dan kelingkungan dalam konteks keruangan (Seminar dan Lokakarya 1988 dalam

Saleh, 2014:2). Definisi tersebut telah disepakati oleh para ahli geografi di

Indonesia sebagai definisi geografi. Definisi ini mengisyaratkan bahwa geografi

memusatkan perhatiannya pada gejala atau fenomena di muka bumi baik pada

lithosfer, hidrosfer, atmosfer, maupun biosfer dalam sudut pandang kelingkungan

dan kewilayahan, tetapi senantiasa dalam keterkaitan keruangan (Wahana

Komunitas geografi, 2011:1).

Page 24: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

11

11

Ruang lingkup studi geografi sangat luas karena mencakup segala sesuatu

yang ada di permukaan bumi, oleh karena itu tidak mungkin dapat dikuasai hanya

dalam satu bidang ilmu saja. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai bidang

disiplin ilmu yang merupakan cabang-cabang dari geografi. Secara garis besar

seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek utama yaitu aspek

fisik dan aspek sosial. Aspek fisik dalam hal ini meliputi aspek kimiawi, biologis,

astronomis dan sebagainya, sedangkan aspek sosial meliputi aspek antropologis,

politis, ekonomis dan sebagainya (Wardiyatmoko, 2013:7).

Geografi merupakan bidang ilmu yang memadukan berbagai disiplin ilmu

sehingga menjadi suatu kajian yang bersifat menyeluruh. Kajian geografi meliputi

dua cabang utama yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik

merupakan cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari permukaan bumi

yang meliputi lapisan atmosfer, batuan atau lithosfer, tanah atau pedosfer, perairan

atau hidrosfer, flora dan fauna atau biosfer. Geografi manusia merupakan cabang

geografi yang bidang studinya aspek keruangan gejala di permukaan bumi dengan

mengembil manusia sebagai obyek pokoknya (Nursid, 1988:52).

2.2. Kajian Geografi Pertanian

Pengertian geografi pertanian menurut Singh dan Dhilon (1984) yaitu

deskripsi tentang seni mengolah tanah dalam skala luas dengan memperhatikan

kondisi lingkungan alam dan manusia. Ibery (1985) mengungkapkan bahwa

geografi pertanian merupakan usaha untuk menjelaskan mengenai variasi aktivitas

pertanian secara spasial pada suatu wilayah di permukaan bumi (Saleh, 2014:3).

Pengertian lain mengenai geografi pertanian yaitu ilmu yang mengkaji terpolanya

Page 25: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

12

12

fenomena geosfer di dalam ruang pada saat tertentu. Pola tersebut terbentuk

berdasarkan struktur spasial dan proses spasial, sedangkan ruang adalah luasan

atau daerah di permukaan bumi (April, 2010:36).

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka geografi pertanian

merupakan ilmu yang mempelajari atau mengkaji kegiatan pertanian di berbagai

belahan bumi sebagai hasil dari interaksi antara manusia dengan lingkungan

(Saleh, 2014:3). Geografi pertanian merupakan cabang dari geografi ekonomi

dimana bidang pertanian yang dikaji dalam geografi pertanian merupakan struktur

keruangan aktivitas ekonomi (Mucien, 2011:2). Geografi ekonomi sendiri

merupakan cabang ilmu dari geografi manusia dimana kajian geografi ekonomi

berupa aktivitas ekonomi manusia yang dalam hal ini berhubungan dengan

eksplorasi sumber daya alam dari bumi oleh manusia, produksi dari komoditi,

kemudian usaha transportasi, distribusi dan konsumsi (Wahana Komunitas

Geografi, 2011:1).

Geografi pertanian tidak hanya melakukan kegiatan atau aktivitas ekonomi

saja, namun terdapat juga aktivitas sosial didalamnya. Aktivitas sosial yang ada

dalam geografi pertanian yaitu interaksi antara manusia dengan manusia, seperti

keberadaan lembaga sosial kelompok tani yang merupakan suatu kumpulan

masyarakat yang membentuk kelompok atas dasar tradisi dan kepentingan yang

sama. Jadi geografi pertanian merupakan gabungan dari kegiatan ekonomi, sosial

dan alam yang saling berkesinambungan (Saleh, 2014:5).

Page 26: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

13

13

Kajian geografi pertanian juga dapat dilihat dari sudut pandang pendekatan

ekologis atau kelingkungan yang menekankan antara manusia sebagai makhluk

berbudaya beserta aktivitasnya dengan lingkungan tempat keberadaannya yang

berupa interaksi aktivitas manusia dengan lingkungannya. Hal ini disebabkan

karena manusia dianggap sebagai variabel bebas atau variabel yang dapat

mempengaruhi keberadaan lingkungan, sehingga apabila manusia tesebut berada

pada kawasan lahan pertanian maka akan memberi pengaruh yang besar terhadap

keberadaan lahan pertanian tersebut (Nugroho, 2015:5).

Perkembangan kegiatan pertanian yang dilakukan dalam geografi

pertanian yaitu pertama lahan pertanian, geografi pertanian membahas bagaimana

lahan pertanian agar tetap produktif dan tersedia. Kedua yaitu produksi tanaman,

geografi pertanian mencakup dari mulai benih tanaman disebar sampai menjadi

hasil yang siap dijual. Ketiga yaitu konservasi sumber daya alam, dalam

penerapan geografi pertanian mencakup dalam menunjang proses konservasi

sumber daya alam, menjaga kelestarian sumber plasmanutfah yang penting dan

berguna bagi manusia.

Keempat yaitu penggunaan teknologi pertanian, dalam geografi pertanian

penggunaan teknologi pertanian sangatlah penting. Peningkatan jumlah produksi

dapat ditingkatkan dengan adanya kemajuan teknologi pertanian. Terakhir yaitu

dampak lingkungan, kerusakan lingkungan dapat disebabkan dari eksploitasi

berlebihan penggunaan lahan pertanian yang tidak seimbang. Geografi pertanian

membahas kerusakan lingkungan dengan menggunakan Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan atau AMDAL (Saleh, 2014:4-5).

Page 27: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

14

14

2.3. Kelompok Tani

Kelompok tani menurut Mardikanto (1993) dalam Sihombing (2010:15)

diartikan sebagai kumpulan orang-orang atau petani yang terdiri atas petani

dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna (pemuda/pemudi) yang terikat secara

non formal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar kesamaan kepentingan dan

kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang

kontak tani. Jadi kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di

pedesaan yang ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk petani supaya

mencapai tujuan dan kepentingan bersama.

Kelompok tani memiliki ciri-ciri yaitu saling mengenal di antara sesama

anggota, mempunyai pandangan dan kepentingan serta tujuan yang sama dalam

berusaha tani, memiliki kesamaan dalam tradisi, hamparan usaha, jenis usaha, status

ekonomi dan sosial, budaya/kultur, adat istiadat, bahasa serta ekologi (Permentan

No.82, 2013:6). Unsur pengikat kelompok tani yaitu adanya kawasan usahatani

yang menjadi tanggungjawab bersama di antara para anggotanya, adanya kader

tani yang berdedikasi tinggi untuk menggerakkan para petani dengan

kepemimpinan yang diterima oleh sesama petani lainnya, adanya kegiatan yang

manfaatnya dapat dirasakan oleh sebagian besar anggotanya, adanya dorongan

atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang program yang

telah ditetapkan, adanya pembagian tugas dan tanggungjawab sesama anggota

berdasarkan kesepakatan bersama (Permentan No.82, 2013:6).

Penumbuhan kelompok tani dapat dimulai dari kelompok-kelompok atau

organisasi sosial yang ada di masyarakat (misalnya kelompok pengajian,

Page 28: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

15

15

kelompok arisan, kelompok remaja desa, kelompok adat dan lain-lain) dengan

jumlah anggota berkisar antara 20 sampai 25 orang atau disesuaikan dengan

kondisi lingkungan masyarakat yang selanjutnya melalui kegiatan penyuluhan

pertanian diarahkan untuk menumbuhkan poktan, yang terikat oleh kepentingan

dan tujuan bersama dalam meningkatkan produksi dan produktivitas serta

pendapatan dari usahataninya (BPTP Kalimantan Selatan, 2012:6).

Kegiatan-kegiatan kelompok tani yang dikelola oleh kelompok tani

tergantung kepada kesepakatan anggota kelompok tani, dapat berdasarkan jenis

usaha pertanian, unsur-unsur subsistem agribisnis (pengadaan sarana produksi

pertanian, pemasaran hasil pertanian, pengolahan hasil pertanian dan lain-lain).

Kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam penumbuhan kelompok tani yaitu

kesamaan kepentingan antar petani, sumberdaya alam, sosial ekonomi, keakraban,

saling mempercayai, dan keserasian hubungan antar petani (BPTP Kalimantan

Selatan, 2012:6).

Prinsip-prinsip penumbuhan kelompok tani didasarkan kepada kebebasan

yang artinya menghargai individu/petani untuk berkelompok sesuai keinginan dan

kepentingannya. Setiap individu memiliki kebebasan untuk menentukan serta

memilih kelompok tani yang mereka kehendaki sesuai dengan kepentingannya.

Setiap individu dapat menjadi anggota satu atau lebih dari kelompok tani. Prinsip

selanjutnya yaitu keterbukaan yang artinya penyelenggaraan penyuluhan

dilakukan secara terbuka antara pelaku utama dan pelaku usaha (BPTP

Kalimantan Selatan, 2012:7).

Page 29: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

16

16

Proses penumbuhan atau pembentukan kelompok tani diawali dengan para

petani yang memiliki tujuan serta keinginan yang sama untuk dapat melakukan

usaha tani yang lebih baik kemudian para petani membentuk kelompok yang di

beri nama sesuai dengan kesepakatan bersama atau musyawarah mufakat,

kemudian dituangkan dalam surat pernyataan yang diketahui oleh petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat. Pemilihan pengurus kelompok tani

dilakukan secara musyawarah dan mufakat oleh seluruh anggota. Perangkat

kepengurusan kelompok tani sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris,

Bendahara, dan seksi-seksi sesuai kebutuhan, yang dituangkan dalam berita acara

yang disahkan oleh kepala desa atau lurah dan diketahui oleh petugas Penyuluh

Pertanian Lapangan (PPL) (Permentan No.82, 2013:9).

Perkembangan kelompok tani menjadi kelembagaan petani yang kuat dan

mandiri memerlukan syarat sebagai berikut: melaksanakan pertemuan/rapat

anggota, rapat pengurus kelompok tani yang diselenggarakan berkala dan

berkesinambungan, menyusun rencana kerja kelompok dalam bentuk Rencana

Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok

(RDKK), memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama, memiliki

pengadministrasian organisasi yang rapih, memfasilitasi usaha tani secara

komersial, sebagai sumber pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha tani

pada umumnya dan anggota kelompok tani khususnya, melakukan penilaian

klasifikasi kemampuan kelompok tani yang terdiri dari Kelas Pemula, Kelas

Lanjut, Kelas Madya, dan Kelas Utama (BPTP Kalimantan Selatan, 2012:8).

Page 30: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

17

17

2.4. Kelas Belajar

Kelas belajar merupakan bagian dari penyuluhan pertanian yang

didalamnya terdapat dua jenis kegiatan yaitu pelatihan dan penyuluhan. Kelas

belajar dilakukan oleh penyuluh pertanian pada kelompok tani untuk mengubah

perilaku sasaran (petani) agar mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu

yang dikehendaki sehingga permasalahan tentang aspek fisik meliputi lahan,

iklim, air, dan udara serta aspek sosial meliputi tenaga kerja, tradisi, teknologi dan

ekonomi masyarakat yang dihadapi oleh petani dapat diatasi. Melalui kelas

belajar, setiap petani dididik agar mampu memecahkan masalah yang dihadapi

walaupun harus melalui tahapan-tahapan tertentu (Setiana, 2005:32).

Kelas belajar pada kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi

anggota kelompok tani. Kegiatan kelas belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu

penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi,

dan praktek/penerapan di lapangan (Pusat Penyuluhan Pertanian, 2012:2).

Penyuluhan dalam kelas belajar diartikan sebagai kegiatan penyebarluasan

informasi dan penjelasan yang diberikan oleh petugas Penyuluh Pertanian

Lapangan (PPL) kepada peserta didik agar dapat merangsang terjadinya proses

perubahan perilaku peserta didik, sedangkan pelatihan dalam kelas belajar dapat

diartikan sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan

kemampuan dan pengetahuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan

ketrampilan. Penyuluhan pada kelas belajar dilaksanakan dengan menggunakan

metode ceramah dan diskusi, sedangkan pelatihan dilaksanakan menggunakan

metode praktek/penerapan langsung (Pusat Penyuluhan Pertanian, 2012:2).

Page 31: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

18

18

Pelaksanaan kelas belajar dibagi menjadi tiga tahapan yaitu perencanaan

kelas belajar, pelaksanaan kelas belajar dan evaluasi pelaksanaan kelas belajar

(Pusat Penyuluhan Pertanian, 2012:2). Tahap perencanaan kelas belajar meliputi

perencanaan materi kelas belajar. Materi kelas belajar harus disusun atas dasar

kebutuhan serta permasalahan yang dialami petani. Materi yang baik dalam kelas

belajar adalah yang sesuai dengan kajian geografi pertanian, tidak bertentangan

atau sesuai dengan adat atau kepercayaan yang berkembang di daerah setempat,

menarik karena dapat memperbaiki produksi pertanian, dapat meningkatkan

pendapatan, yang lebih penting lagi dapat memecahkan masalah yang sedang

dihadapi oleh sasaran penyuluhan pertanian (Setiana, 2005:53).

Perencanaan yang kedua yaitu perencanaan tempat kelas belajar. Tempat

dilaksanakannya kelas belajar harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan

pada kelas belajar atau disesuaikan dengan jenis pelaksanaan kelas belajar yang

sudah direncanakan. Perencanaan yang ketiga yaitu perencanaan frekuensi

pelaksanaan kelas belajar. Kelas belajar yang baik adalah kelas belajar yang

dilaksanakan dua kali dalam satu bulan, apabila pelaksanaan tersebut sulit untuk

dilakukan maka bisa satu kali dalam satu bulan dan apabila pelaksanaan tersebut

masih sulit dilakukan maka sekurang-kurangnya kelas belajar bisa dilaksanakan

satu kali lebih dari satu bulan (Pusat Penyuluhan Pertanian, 2012:4).

Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan kelas belajar, pada tahap ini terdapat

beberapa komponen yang menyangkut kegiatan kelas belajar yaitu peserta,

fasilitator, materi, metode, media, pendekatan dan kendala pada saat pelaksanaan

kelas belajar. Peserta kelas belajar adalah anggota kelompok tani yang menghadiri

Page 32: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

19

19

pelaksanaan kelas belajar dan melakukan presensi. Peserta kelas belajar

dikategorikan tinggi apabila dihadiri lebih dari 75% dari total anggota kelompok

tani, kategori sedang apabila dihadiri sekitar 50% sampai dengan 75% dari total

anggota, kategori rendah apabila dihadiri kurang dari 50% dari total anggota

kelompok tani (Pusat Penyuluhan Pertanian, 2012:4).

Fasilitator kelas belajar adalah orang yang memfasilitasi pelaksanaan kelas

belajar yang dalam hal ini orang tersebut yaitu petugas Penyuluh Pertanian

Lapangan (PPL). Materi dalam kelas belajar adalah segala sesuatu yang

disampaikan dalam kegiatan pembelajaran, baik yang menyangkut ilmu atau

teknologi. Materi kelas belajar yang didasarkan pada kajian geografi adalah materi

mengenai kawasan pertanian, komoditas pertanian, sistem pertanian, sistem

produksi pertanian, klasifikasi penggunaan lahan untuk pertanian, faktor fisik dan

non fisik dalam pertanian, dampak pertanian, karakteristik dan klasifikasi usaha

tani, dan strategi pengembangan pertanian (April, 2000:36).

Metode penyampaian materi dalam kelas belajar yang digunakan pada

penyuluhan ataupun pelatihan yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktek,

sedangkan metode pendekatan yang digunakan pada kelas belajar ada tiga yaitu:

metode berdasarkan pendekatan perorangan (personal approach), metode

berdasarkan pendekatan kelompok (group approach), metode berdasarkan

pendekatan massal (mass approach). Penggunaan metode penyampaian materi

dan metode pendekatan kepada anggota kelompok tani diserahkan sepenuhnya

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

(Slamet dalam Setiana, 2005:32).

Page 33: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

20

20

Media dalam kelas belajar adalah alat bantu yang digunakan oleh Penyuluh

Pertanian Lapangan (PPL) untuk menyampaikan materi kepada peserta kelas

belajar. Media yang digunakan dalam kelas belajar sangat beragam, seperti

digambarkan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1.

Ragam Alat Bantu Peraga Penyuluhan (Setiana, 2005:54)

Media-media seperti pada Gambar 2.1 merupakan media yang digunakan

dalam penyuluhan pertanian secara umum, namun dalam kelas belajar yang

didasarkan pada kajian geografi pertanian media yang digunakan yaitu gambar

dan alat peraga. Pelaksanaan kelas belajar memiliki kendala atau permasalahan

yang dihadapi oleh peserta kelas belajar, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),

atau dialami oleh keduanya. Kendala-kendala yang terdapat dalam pelaksanaan

Lambang Grafika

Alat Peraga

Penyuluhan

Gambar

Diproyeksikan

Barang Cetakan

Benda

Pamflet

Leaflet

Broshur

booklet

Placard

Poster

Flipchard

Photo

Sheet

Slide

Diagram

Schema

Peta

Sampel (contoh)

Model (tiruan)

Specimen (benda

yang diawetkan)

Page 34: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

21

21

kelas belajar dibedakan menjadi dua yaitu kendala yang diakibatkan oleh faktor

internal dan kendala yang diakibatkan oleh faktor eksternal. Kendala yang

diakibatkan oleh faktor internal yaitu kendala-kendala yang disebabkan oleh

permasalahan diri sendiri atau permasalahan dari kelompok tani, sedangkan

kendala yang diakibatkan oleh faktor eksternal yaitu kendala yang disebabkan

oleh permasalahan yang timbul dari luar kelompok tani (Setiana, 2005: 35).

Tahap yang terakhir yaitu evaluasi pelaksanaan kelas belajar, yang

berfungsi untuk mengetahui keberhasilan belajar mengajar di kelompok tani.

Evaluasi ini dilakukan dengan mengamati beberapa anggota kelompoktani yang

menerapkan dan berhasil. Dilakukan pencatatan penyebab keberhasilan dan

penyebab ketidakberhasilan, serta penyebab anggota kelompoktani yang tidak

menerapkan hasil belajar mengajar. Catatan yang diperoleh digunakan sebagai

dasar merencanakan kegiatan kelas belajar berikutnya (Pusat Penyuluhan

Pertanian, 2012:7).

2.5. Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani

Kondisi dalam arti umum diartikan sebagai pernyataan, keadaan atau

sesuatu kenyataan yang dapat dilihat atau dirasakan dan diukur oleh indera

manusia (Poerwadarminta, 2002:519). Sosial artinya adalah segala sesuatu yang

berkenaan dengan masyarakat (Soekanto, 2007:76), sedangkan arti kata ekonomi

adalah ilmu mengenai azas-azas produksi, distribusi dan pemakaian barang-

barang serta kekayaan seperti hal keuangan, perindustrian dan perdagangan. Dapat

dikatakan bahwa ekonomi berhubungan dengan proses pemenuhan kebutuhan

hidup manusia sehari-hari (Rosandi, 2007:14).

Page 35: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

22

22

Berdasarkan pengertian diatas kondisi sosial petani adalah kondisi atau

keadaan dari soeorang petani yang berkaitan langsung dengan kehidupan

bermasyarakat. Kondisi sosial petani dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

yaitu pengetahuan dan ketrampilan petani tentang pertanian, sedangkan kondisi

ekonomi petani adalah kondisi atau keadaan dari seorang petani yang berkaitan

dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi petani, yang dalam penelitian ini kondisi

ekonomi petani dibagi menjadi dua yaitu produksi dan pendapatan petani. Kondisi

sosial petani yang berupa pengetahuan dan ketrampilan terhadap pertanian serta

kondisi ekonomi petani yang berupa produksi dan pendapatan petani akan

dijelaskan sebagai berikut.

Pengetahuan pertanian merupakan kemampuan kognitif seorang petani

dalam bidang pertanian yang di peroleh baik dari pendidikan formal ataupun

pendidikan non formal. Kemampuan kognitif yang dimaksud adalah kemampuan

pemahaman dan penerapan. Pengetahuan pertanian terbagi menjadi beberapa

bagian yaitu pengetahuan jenis basis ekologi pertanian yang berupa ekologi sawah

basah dan sawah kering, teknik produksi pertanian yang meliputi: mengatur

pengairan, penggunaan bibit, pemupukan, pencegahan serta pemberantasan hama

dan penyakit, pengolahan tanah dan cara-cara bercocok tanam (Atmadja, 1981:26)

Pengetahuan lainnya yaitu pengetahuan peralatan pertanian meliputi: alat

pengolah tanah, alat pemberantasan hama dan penyakit, peralatan panen dan

pengolahan hasil, pengetahuan teknologi hasil pertanian meliputi: teknik atau cara

panen, cara penjemuran hasil, cara penyimpanan hasil, cara pengolahan hasil, cara

pengawetan hasil dan pengetahuan pemasaran hasil pertanian (Atmadja, 1981:27).

Page 36: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

23

23

Pengetahuan pertanian dapat diukur dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan

tentang pengetahuan pertanian. Pertanyaan tersebut harus singkat dan jelas

sehingga mudah dipahami oleh petani (Azhar,2013:4).

Pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan petani ditunjukkan oleh kata

kerja antara lain menyebutkan, mendefinisikan, mengidentifikasi, menjelaskan,

memberikan contoh. Cara menganalisis pengetahuan pertanian yaitu dengan cara

menganalisis hasil jawaban dari petani, contoh dengan pertanyaan menyebutkan

jenis alat pengolah tanah, semakin banyak petani mampu menyebutkan jenis alat

pengolah tanah maka pengetahuannya terhadap pertanian semakin tinggi. Begitu

juga dengan pertanyaan memberikan contoh, semakin banyak petani memberikan

contoh dan contoh-contoh tersebut benar atau sesuai dengan materi yang dipelajri

maka pengetahuan petani tinggi (Azhar, 2013:4).

Ketrampilan pertanian adalah kemampuan psikomotorik seorang petani

dalam bidang pertanian yang di peroleh baik dari pendidikan formal, pendidikan

nonformal maupun diperoleh secara autodidak. Kemampuan psikomotorik yang

dimaksud adalah kemampuan mengolah, menjalankan, dan mempraktekkan secara

langsung pemahaman-pemahaman yang telah diperoleh. Ketrampilan pertanian

dibagi menjadi beberapa bagian yaitu ketrampilan menggunakan berbagai alat

pertanian meliputi: alat penggarapan tanah, alat pemberantas hama dan penyakit,

peralatan panen, peralatan pengolahan dan pengawetan hasil pertanian (Atmadja,

1981:27).

Ketrampilan lainnya yaitu ketrampilan melaksanakan panca usahatani

meliputi: kegiatan pengelolaan pengairan, memilih, memelihara dan

Page 37: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

24

24

menggunakan bibit, membuat kompos dan menggunakan pupuk, melakukan

pencegahan dan pemberantasan hama serta penyakit, menggarap/mengolah tanah,

ketrampilan melaksanakan kegiatan usahatani meliputi: melaksanakan kegiatan

usaha tani di sawah, melaksanakan kegiatan usahatani di tanah darat, dan

melaksanakan kegiatan usahatani di pekarangan, ketrampilan melaksanakan

pemungutan (panen) dan pengelolaan hasil pertanian serta ketrampilan

mengolah/mengawetkan hasil pertanian (Atmadja, 1981:27).

Ketrampilan pertanian dapat diukur dengan menggunakan tes kegiatan, tes

ini merupakan alat ukur yang paling baik untuk mengukur ketrampilan petani

dimana petani melakukan/mempraktekkan secara langsung ketrampilan yang

mereka didapat, kemudian dinilai berdasarkan indikator ketrampilan yaitu:

kekuatan, kecepatan, ketepatan, keseimbangan, dan kecermatan. Cara

menganalisis hasil pengukurannya yaitu dengan cara mengolah hasil praktek

petani, semakin kuat, semakin cepat, semakin tepat, semakin seimbang, dan

semakin cermat maka petani tersebut memiliki ketrampilan yang tinggi (Azhar,

2013:5). Cara lain untuk mengukur ketrampilan petani yaitu dengan cara

menggunakan instrumen berupa matriks yang menyatakan perincian aspek yang

akan diukur, dan di beri skor untuk dapat dianalisis hasilnya (Arikunto,

2007:182).

Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau

menambah nilai/guna atau manfaat baru. Guna atau manfaat mengandung

pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Jadi produksi meliputi semua aktivitas menciptakan barang dan jasa (Herlambang,

Page 38: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

25

25

2001:30). Sesuai dengan pengertian tersebut, maka produksi petani adalah

kemampuan petani dalam menghasilkan barang yang dalam hal ini adalah hasil

panen atau hasil usahataninya. Produksi petani dibagi menjadi dua yaitu produksi

dalam satu kali tanam, dan produksi dalam satu tahun. Produksi dalam satu kali

tanam adalah produksi hasil pertanian yang diperoleh pada satu kali tanam,

sedangkan produksi dalam satu tahun adalah produksi yang dihasilkan petani

selama beberapa kali panen namun dalam satu tahun (Gustiyana, 2004:110).

Pendapatan petani adalah selisih antara pendapatan kotor (output) dan

biaya produksi (input) yang dihitung dalam per bulan, per tahun, per musim

tanam. Pendapatan petani dibagi menjadi dua yaitu pendapatan kotor dan

pendapatan bersih. Pendapatan kotor, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh

petani dalam usahatani selama satu tahun yang dapat diperhitungkan dari hasil

penjualan hasil produksi yang dinilai dalam rupiah berdasarkan harga per satuan

berat pada saat pemungutan hasil, sedangkan pendapatan bersih yaitu seluruh

pendapatan yang diperoleh petani dalam satu tahun dikurangi dengan biaya

produksi selama proses produksi (Gustiyana, 2004:116).

Pendapatan kotor petani diperoleh dari mengalikan antara produksi yang

diperoleh dengan harga jual atau menggunakan rumus TR = Y. Py dimana, TR

merupakan total penerimaan, Y merupakan produksi yang diperoleh, dan Py

merupakan nilai harga. Pendapatan bersih diperoleh petani dari selisih antara

pendapatan kotor dengan biaya produksi atau menggunakan rumus Pd = TR – TC

dimana, Pd merupakan pendapatan bersih, TR merupakan pendapatan kotor, dan

TC merupakan total biaya produksi (Suratiyah, 2009:61).

Page 39: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

26

26

2.6. Aspek-Aspek Yang Dibutuhkan Petani Dalam Usaha Tani

Usaha tani merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan petani mulai dari

menentukan komoditas pertanian, menyiapkan biaya produksi, menentukan waktu

tanam, sampai dengan melakukan pengelolaan hasil pertanian (Pusat Penyuluhan

Pertanian, 2012:2). Kegiatan usaha tani memerlukan beberapa aspek yang harus

dialkukan oleh petani sebagai pelaku usaha tani. Aspek-aspek tersebut meliputi

penentuan varietas tanaman padi, waktu tanam pada setiap musim, menentukan

pola tanam, penggunaan bibit, pupuk dan alat serta sarana pertanian yang akan

digunakan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015:6).

Aspek-aspek dalam melakukan usaha tani sangat penting diketahui oleh

petani sebagai pelaku usaha tani. Kesiapan petani untuk melakukan usaha tani

dapat terlihat dari persiapan mengenai aspek-aspek tersebut, seperti penentuan

varietas tanaman padi. Tanaman padi sendiri memiliki banyak varietas yang

membuat petani harus mampu menentukan varietas apa yang harus digunakan,

varietas tanaman padi memiliki banyak jenis dan tiap jenis memiliki keunggulan

yang berbeda-beda. Aspek selanjutnya yaitu penentuan waktu tanam, penentuan

waktu tanam ini berkaitan dengan iklim daerah setempat sehingga dibutuhkan

kemampuan petani untuk dapat menentukan waktu tanam (Krisna, 2015:6).

Menentukan pola tanam juga merupakan hal penting yang perlu diketahui

petani, kareana pola tanam merupakan suatu sistem tanam pada sebidang lahan

dalam satu musim tanam termasuk di dalamnya masa pengolahan lahan tanah.

Pola tanam ini diterapkan dengan tujuan memanfaatkan sumber daya secara

optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan (Wahyudi, 2014:3).

Page 40: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

27

27

Kemampuan petani dalam menentukan awal waktu tanam dipengaruhi

oleh faktor iklim yang mana pada saat ini kondisi iklim berubah-ubah, sehingga

berdampak pada perubahan penentuan awal waktu tanam pada setiap musim.

Dahulu petani dapat menentukan awal musim tanam dengan cara melihat tanda-

tanda alam untuk menentukan masuk musim kemarau dan mulai masuk musim

penghujan, namun perubahan iklim sekarang ini menjadi penghalang petani untuk

dapat menentukan awal waktu tanam. Akibat perubahan iklim hampir setiap tahun

petani berhadapan dengan pergeseran musim terkait dengan pola curah hujan,

kondisi tersebut memicu ancaman banjir, kekeringan dan serangan organisme

pengganggu tanaman (OPT) yang berakibat pada penurunan produksi tanaman,

bahkan gagal panen (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015:6).

Menyikapi dampak perubahan iklim tersebut maka diperlukan suatu

panduan yang dapat membantu petani dalam mempersiapkan aspek-aspek yang

dibutuhkan dalam melakukan usaha tani. Panduan tersebut yaitu kalender tanam

terpadu bagi petani. Kalender tanam terpadu ini bermanfaat untuk menentukan

waktu tanam setiap musim (MH dan MK) dimana MH adalah musim hujan yang

terjadi antara bulan Oktober sampai bulan Maret dan MK adalah musim kemarau

yang terjadi antara bulan April sampai bulan September, menentukan pola tanam,

rekomendasi benih, varietas, pupuk dan alat serta sarana pertanian, menduga

potensi banjir dan kekeringan, potensi luas lahan tanam dan potensi organisme

pengganggu tanaman (OPT). Keberadaan kalender tanam ini digunakan agar

dapat membantu petani dalam melaksanakan kegiatan usaha tani (Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015:6).

Page 41: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

28

28

2.7. Peranan Kelas Belajar

Kelas belajar pada kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi

anggota kelompok tani guna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta

tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga

produktivitasnya meningkat dan pendapatannya bertambah serta memiliki

kehidupan yang lebih sejahtera (BPTP Kalimantan Selatan, 2012:5). Kelas belajar

memiliki peranan sebagai wadah belajar mengajar bagi anggota kelompok tani.

Peranan-peranan tersebut yaitu: kelas belajar dapat menambah pengetahuan

petani, kelas belajar dapat menambah ketrampilan petani, kelas belajar dapat

meningkatkan hasil produksi petani, kelas belajar dapat meningkatkan pendapatan

petani (Pusat Penyuluhan Pertanian, 2012:2).

Kelas belajar dapat menambah pengetahuan petani di bidang pertanian.

Pengetahuan yang dimaksud yaitu pengetahuan teknik produksi pertanian,

pengetahuan peralatan pertanian, pengetahuan teknologi hasil pertanian, dan

pengetahuan pemasaran hasil pertanian. Kelas belajar dapat menambah

ketrampilan petani dibidang pertanian. Ketrampilan yang dimaksud adalah

ketrampilan menggunakan alat pertanian, ketrampilan melakukan panca usahatani,

ketrampilan melaksanakan kegiatan usahatani, ketrampilan pemungutan (panen)

dan pengelolaan hasil pertanian serta ketrampilan mengolah/mengawetkan hasil

pertanian (Atmadja, 1981:27).

Kelas belajar dapat meningkatkan hasil produksi petani. Peran kelas

belajar ini akan dirasakan anggota kelompok tani setelah petani memiliki

pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dalam bidang pertanian yang diperoleh

Page 42: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

29

29

dari kelas belajar, sehingga petani tersebut mampu melaksanakan kegiatan

usahataninya menjadi lebih baik dan akan menghasilkan produksi yang lebih

banyak pula. Produksi petani yang dimaksud yaitu produksi padi yang dihasilkan

petani dalam satu kali tanam dan produksi petani dalam satu tahun (Gustiyana,

2004:110).

Kelas belajar dapat meningkatkan pendapatan petani. Setelah petani

memiliki kemampuan dan ketrampilan yang lebih dalam bidang pertanian, dan

hasil produksinya bertambah maka hal tersebut juga akan terjadi pada pendapatan

petani. Hasil produksi petani yang bertambah akan mempengaruhi pendapatan

petani, dimana hasil produksi petani tersebut apabila dijual akan menjadi

penerimaan petani yang dalam hal ini disebut sebagai pendapatan petani

(Surtiyah, 2009:61).

2.8. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pertanian telah banyak dilakukan dan diteliti oleh pakar,

tenaga pendidik, maupun mahasiswa di bidang pertanian, pendidikan, sosial,

ekonomi, dan lain sebagainya. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini

yaitu penelitian dari Anantanyu (2008:34-48) yang berjudul “Tipe Petani Dan Strategi

Pengembangan Kelembagaan Kelompok Petani”, yang bertujuan untuk mengetahui

pola-pola kelembagan kelompok petani yang ada dan mengetahui strategi

pengembangan kapasitas kelembagan kelompok petani, kemudian penelitian

Saadah, dkk. (2011:91-94) yang berjudul “Peranan Penyuluhan Pertanian Terhadap

Pendapatan Petani Yang Menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo”, yang bertujuan

untuk mengetahui peningkatan pendapatan petani setelah menerapkan sistem

Page 43: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

30

30

tanam legowo 2;1 dan mengetahui adanya hubungan antara peranan penyuluhan

pertanian ter-hadap peningkatan pendapatan petani.

Penelitian Romadoan, dkk. (2013:199-210) yang berjudul “Peran PKSM

Dalam Meningkatkan Fungsi Kelompok Tani Dan Partisipasi Masyarakat Di

Kabupaten Bima, NTB”, yang bertujuan untuk mengetahui peran PKSM dalam

meningkatkan fungsi kelompok tani dan partisipasi masyarakat, penelitian

Erwinata, dkk. (2013:245-252) yang berjudul “Upaya Peningkatan Pendapatan Petani

Dengan Menerapkan Program SRI”, yang bertujuan untuk menganalisis sejauh mana

program usahatani padi SRI dapat meningkatkan pendapatan petani padi, dan

penelitian dari Nugroho (2014:506-518) yang berjudul “Peran kelompok Tani Sido

Makmur Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Kelompok Tani Sido Makmur

Desa Ngaringan Kabupaten Grobogan”, yang bertujuan untuk engetahui peran

kelompok tani Sido Makmur terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di

Dusun Pangkalan. Penelitian-penelitian ini akan dijelaskan pada Tabel 2.1.

Terdapat perbedaan antara kelima penelitian yang terdapat pada Tabel 2.1

dengan penelitian ini. Penelitian ini lebih difokuskan pada peranan kelas belajar

yang ada pada kelompok tani dalam meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi

petani, sedangkan yang ada pada tabel fokus penelitiannya adalah pada kelompok

tani dan penyuluhan pertanian. Kelas belajar berbeda dengan penyuluhan

pertanian, kelas belajar lebih umum dan lebih luas dari pada penyuluhan pertanian

yaitu sebagai wadah belajar bagi para petani.

Page 44: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

31

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No Penulis

dan Tahun

Judul Tujuan Variabel Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Sapja

Anantanyu

(2008)

Tipe Petani Dan

Strategi

Pengembangan

Kelembagaan

Kelompok Petani

(Kasus di Provinsi

Jawa Tengah).

Mengetahui pola-

pola kelembagan

kelompok petani

yang ada.

Mengetahui

strategi

pengembangan

kapasitas

kelembagan

kelompok petani

Variabel pada

penelitian ini

adalah

kapasitas

petani, tingkat

partisipasi

petani dalam

kelembagaan,

dan kapasitas

kelembagaan

kelompok

petani.

Penelitian ini

perupakan penelitian

survei. Penentuan

sampel ditentukan

dengan teknik stratified

random sampling.

Metode pengumpulan

data menggunakan

kuesioner dan

wawancara terstruktur.

Teknik analisis data

menggunakan teknik

deskriptif secara

kuantitatif maupun

kualitatif.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

petani pada masing-

masing tipologi

dikategorikan menjadi tiga

tipe yaitu (1) petani

dengan kelembagaan

tinggi dan partisipasi

anggota tinggi, (2) petani

dengan kelembagaan

tinggi dan kapasitas petani

tinggi, (3) petani dengan

partisipasi tinggi dan

kapasitas petani tinggi.

2 Saadah,

Anwar

Sulili, dan

Binindra

Deserama

(2011)

Peranan

Penyuluhan

Pertanian Terhadap

Pendapatan Petani

Yang Menerapkan

Sistem Tanam

Jajar Legowo

Mengetahui

peningkatan

pendapatan petani

setelah

menerapkan sistem

tanam legowo 2;1

Mengetahui

adanya hubungan

Variabel (X)

adalah peranan

penyuluhan

Variabel (Y)

adalah

pendapatan

petani.

Penelitian ini

merupakan penelitian

deskriptif. Sampel

diambil dengan metode

simple random

sampling. Analisis data

menggunakan analisis

(Chi-Square) yang

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

tingkat pendapatan petani

meningkat dari Rp.

12.428.628,- menjadi Rp

20.522.493,- dan peranan

penyuluhan petanian

berhubungan terhadap

Page 45: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

32

antara peranan

penyuluhan

pertanian ter-hadap

peningkatan

pendapatan petani

dilanjutkan dengan

analisis koefisien

kontingensi (C).

peningkatan pendapatan

petani setelah menerapkan

sistem tanam jajar legowo

2:1.

3 Sri

Romadoan

,dkk

(2013)

Peran PKSM

Dalam

Meningkatkan

Fungsi Kelompok

Tani

Dan Partisipasi

Masyarakat Di

Kabupaten Bima,

NTB.

Mengetahui peran

PKSM dalam

meningkatkan

fungsi kelompok

tani dan partisipasi

masyarakat.

Peran PKSM

(analisator,

fasilitator,

stimulator,

pendorong)

Fungsi

kelompok tani

(Kelas belajar,

kerjasama,

produksi)

Penelitian ini

menggunakan metode

survei. Teknik

pengumpulan data

menggunakan

gabungan antara

wawancara, observasi

langsung di lapangan,

dan kuesioner. Analisis

yang digunakan adalah

statistik deskriptif dan

inferensial.

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa PKSM mempunyai

peran penting dan strategis

dalam mendukung

keberhasilan

pembangunan kehutanan,

serta berperan sebagai

analisator, stimulator,

fasilitator dan

pendorong bagi

masyarakat.

4 Titah

inggil

erwinata,

dkk.

(2013)

Upaya Peningkatan

Pendapatan Petani

Dengan

Menerapkan

Program SRI

(Studi Kasus di

Kecamatan

Megaluh

Kabupaten

Jombang)

Menganalisis

sejauh mana

program usahatani

padi SRI dapat

meningkatkan

pendapatan petani

padi.

Variabel (X)

adalah

penerapan

program SRI.

Variabel (Y)

adalah

pendapatan

petani.

Pengambilan sampel

dengan teknik Cluster

Sampling. Teknik

pengumpulan data

meliputi wawancara

dan dokumentasi.

Teknik analisis

menggunakan

perbandingan rata-rata

dan analisis fungsi

pendapatan.

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa

program usahatani padi

SRI dapat meningkatkan

pendapatan petani padi

hingga 65,9% lebih tinggi.

Page 46: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

33

5 Setyo

Adhi

Nugroho

dan Sri

Rahayu

(2014)

Peran kelompok

Tani Sido Makmur

Dalam

Meningkatkan

Kesejahteraan

Anggota

Kelompok Tani

Sido Makmur Desa

Ngaringan

Kabupaten

Grobogan.

Mengetahui peran

kelompok tani Sido

Makmur terhadap

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat di

Dusun Pangkalan.

Variabel (X)

adalah peran

kelompok tani

Sido Makmur.

Variabel (Y)

adalah

peningkatan

kesejahteraan

anggota

kelompok tani.

Pengambilan sampel

pada penelitian ini

menggunakan teknik

simple random

sampling. Metode

pengumpulan data

menggunakan

wawancara , observasi,

dan dokumentasi.

Analisis data

menggunakan analisis

deskriptif, selanjutnya

dilakukan uji statistik

regresi.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

kesejahteraan petani

meningkat sejak mengikuti

kegiatan kegiatan

kelompok tani, hal ini

dapat dilihat dari

meningkatnya pendapatan

petani, struktur

pengeluaran, ketahanan

pangan dan daya beli

petani.

Sumber: (Anantanyu, 2008:34-48), (Saadah, 2011:91-94), (Romadoan, 2013:199-210), (Erwinata, 2013:245-252), (Nugroho,

2014:506-518).

.

Page 47: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

34

34

2.9. Kerangka Berpikir

Peranan kelas belajar terhadap kondisi sosial ekonomi kelompok tani di

Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen merupakan obyek yang akan diteliti.

Upaya untuk mempermudah jalannya penelitian yaitu perlu disusun kerangka

berfikir yang berupa konsep-konsep relevan dan terintegrasi dalam satu sistem

penjelasan untuk pedoman penelitian. Secara skematis kerangka berfikir dapat

dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2

Skema Kerangka Berpikir

Keterangan : = Menyatakan Hubungan

= Menyatakan Pengaruh

Kelas Belajar

Penyuluh Pertanian

Lapangan (PPL)

Kosmopolitan

Kelompok Tani

Kegiatan Kelompok

Kondisi sosial

ekonomi :

1. Pegetahuan

2. Ketrampilan

3. Produksi

4. Pendapatan

Usaha Tani

Page 48: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

35

35

Kelompok tani merupakan kumpulan petani yang terikat secara non formal

dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama

dibawah bimbingan Penyuluh Pertanian. Kelompok tani mempunyai 3 peranan

yaitu: sebagai kelas belajar, sebagai wahana kerjasama, dan sebagai unit produksi.

Melalui peranan kelompok tani diharapkan adanya peningkatan status sosial

ekonomi petani dari anggotanya.

Kegiatan kelompok tani di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor ekonomi

dan faktor sosial. Faktor ekonomi berupa pendapatan petani dan produktivitas

petani, sedangkan yang termasuk faktor sosial adalah pengetahuan dan

ketrampilan petani. Upaya peningkatan pengetahuan, pendapatan, produktivitas

dan ketrampilan petani ini harus memanfaatkan kelompok tani sebagai sarana

belajar untuk mendapatkan informasi terkait dengan pengetahuan dan teknologi

baru dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Penyuluh pertanian adalah pegawai departemen pertanian yang bertugas

sebagai penyebar informasi bagi petani, terutama untuk mengajarkan ketrampilan

kepada petani memberi saran dan rekomendasi melalui kelas belajar. Kelas belajar

dilaksanakan berdasarkan kepentingan petani. Penyampaian program dalam kelas

belajar pastilah berpengaruh terhadap sikap anggota kelompok tani. Salah satu

unsur yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan kelas belajar adalah

tingkat kosmopolitan atau sikap keterbukaan petani terhadap pengaruh dari luar

kelompok masyarakat itu sendiri.

Page 49: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

36

36

2.10. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut.

Ha : Kelas Belajar Pada kelompok Tani Berperan Terhadap Kondisi Sosial

Dan Ekonomi Petani Di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen Tahun

2015.

H0 : Kelas Belajar Pada Kelompok Tani Tidak Berperan Terhadap Kondisi

Sosial Dan Ekonomi Kelompok Tani Di Kecamatan Puring Kabupaten

Kebumen Tahun 2015.

Page 50: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif, karena data yang dikumpulkan berupa data angka-angka

dan dianalisis menggunakan rumus statistik.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Desa Krandegan pada Kelompok Tani Sido

Dadi dan Kelompok Tani Sido Subur serta Desa Tambak Mulyo pada Kelompok

Tani Ngudi Mulyo dan Kelompok Tani Margo Mulyo yang ada di Kecamatan

Puring, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah pada bulan April 2015

sampai dengan bulan Mei 2015.

3.3. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian

Alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan Desa Krandegan merupakan satu-

satunya Desa Mandiri Pangan di Kecamatan Puring, artinya sejumlah 22 desa di

Kecamatan Puring merupakan Desa Tidak Mandiri Pangan. Desa Tambak Mulyo

merupakan salah satu dari 22 Desa Tidak Mandiri Pangan yang ada di Kecamatan

Puring. Alasan dipilihnya Desa Tambak Mulyo ini selain karena termasuk salah

satu Desa Tidak Mandiri Pangan yaitu juga dikarenakan perbedaan morfologi atau

bentuk lahan dimana Desa Tambak Mulyo merupakan daerah pantai sedangkan

kebanyakan desa lain merupakan dataran rendah termasuk juga Desa Krandegan

yang jelas memiliki perbedaan jenis tanah, keberadaan air, cuaca dan sebagainya.

Page 51: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

38

38

Alasan pemilihan Kelompok Tani Sido Dadi dan Kelompok Tani Sido

Subur di Desa Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi Mulyo dan Kelompok Tani

Margo Mulyo di Desa Tambak Mulyo karena berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti, kelompok tani ini merupakan kelompok tani yang

memiliki keinginan belajar atau memiliki keinginan untuk melaksanakan kegiatan

kelas belajar secara rutin dan terencana, meskipun dengan kondisi petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang sangat sibuk karena mendapat tugas

untuk menyuluh lebih dari 5 desa di Kecamatan Puring.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang terdaftar menjadi

anggota Kelompok Tani Sido Dadi dan Kelompok Tani Sido Subur di Desa

Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi Mulyo dan Kelompok Tani Margo Mulyo

di Desa Tambak Mulyo beserta dengan petugas Penyuluh Pertanian Lapangannya.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan untuk menentukan responden dari

petani yaitu menggunakan probability sampling dengan teknik simple random

sampling yang diambil sebesar 5% dari total populasi.

Alasan sampel yang diambil hanya 5% dari total populasi yaitu disebabkan

karena banyak anggota yang hanya tercantum namanya sebagai anggota namun

tidak aktif di kegiatan kelompok tani, sedangkan untuk menentukan responden

dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yaitu menggunakan teknik total

sampling karena di kedua desa tersebut hanya ada satu petugas Penyuluh

Pertanian Lapangan (PPL).

Page 52: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

39

39

Berikut adalah proporsi dan sebaran sampel pada masing-masing

kelompok tani.

Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penelitian

No Kelompok Tani Desa Anggota PPL Jumlah Sampel

1 Sido Dadi Krandegan

290

1

14

2 Sido Subur 112 6

3 Ngudi Mulyo Tambak

Mulyo

257 13

4 Margo Mulyo 339 17

Jumlah 998 1 50

Sumber: Setbakorluh, 2014:94

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu Pelaksanaan kelas belajar dan

kondisi sosial dan ekonomi petani. Variabel-variabel tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut.

3.5.1 Pelaksanaan Kelas Belajar

Variabel ini merupakan variabel yang tentang bagaimana pelaksanaan

kelas belajar yang ada pada masing-masing kelompok tani. Variabel ini memiliki

sub-variabel sebagai berikut.

3.5.1.1 Perencanaan Kelas Belajar

Perencanaan kelas belajar dibuat atas kesepakatan bersama anggota dan

pengurus kelompok tani. Kelas belajar diharapkan dapat terlaksana dengan baik

apabila semua hal berkaitan dengan pelaksanaan kelas belajar sudah

direncanakan. Ada tiga hal yang perlu direncanakan yaitu sebagai berikut.

3.5.1.1.1 Materi Belajar

Materi yang direncanakan harus disusun berdasarkan kebutuhan petani

yang berkaitan dengan masalah-masalah peranian. Indikator perencanaan materi

Page 53: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

40

40

yang baik yaitu disusun atas dasar kebutuhan petani kemudian dikonsultasikan

dengan fasilitator, perencanaan materi cukup baik apabila petani tidak menyusun

materi melainkan fasilitator yang merencanakan, perencanaan materi tidak baik

apabila petani dan fasilitator tidak melakukan perencanaan.

3.5.1.1.2 Tempat Pelaksanaan

Tempat yang dimaksud dalam variabel ini adalah tempat atau lokasi yang

digunakan oleh anggota kelompok tani dan fasilitator untuk dilaksanakan kegiatan

kelas belajar. Indikator perencanaan tempat yang baik yaitu direncanakan dan

disesuaikan dengan materi yang sudah disusun, perencanaan tempat yang cukup

baik yaitu tempat direncanakan namun tidak disesuaikan dengan materi yang

sudah disusun, perencanaan tempat yang tidak baik yaitu tempat tidak

direncanakan.

3.5.1.1.3 Frekuensi Pelaksanaan

Frekuensi atau intensitas merupakan perencanaan waktu pelaksanaan kelas

belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan petani. Indikator

perencanaan frekuensi yang baik yaitu kelas belajar dilaksanakan dua kali dalam

satu bulan/selapan, perencanaan yang cukup baik yaitu kelas belajar dilaksanakan

satu kali dalam satu bulan/selapan, perencanaan yang tidak baik yaitu kelas

belajar dilaksanakan satu kali lebih dari satu bulan/selapan.

3.5.1.2 Pelaksanaan Kelas Belajar

Pelaksanaan kelas belajar dilakukan berdasarkan rencana belajar yang

telah disusun dan telah disepakati. Ada beberapa hal yang harus ada pada saat

pelaksanaan kelas belajar, hal tersebut yaitu sebagai berikut.

Page 54: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

41

41

3.5.1.2.1 Peserta Kelas Belajar

Peserta yang dimaksud dalam variabel ini adalah anggota kelompok tani

yang menghadiri kegiatan kelas belajar, dan telah melakukan presensi. Indikator

dalam jumlah peserta yaitu tinggi apabila kelas belajar dihadiri lebih dari 75%

dari total anggota, sedang apabila kelas belajar dihadiri antara 50% sampai dengan

75% dari total anggota, rendah apabila kelas belajar dihadiri kurang dari 50% dari

total anggota.

3.5.1.2.2 Fasilitator Kelas Belajar

Fasilitator dalam kelas belajar adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

yang hadir pada saat kelas belajar. Indikator fasilitator yang baik yaitu hadir dan

menyampaikan materi sesuai dengan perencanaan materi belajar yang sudah

disusun, fasilitator yang cukup baik yaitu hadir namun tidak menyampaikan

materi sesuai dengan yang sudah direncanakan, fasilitator yang tidak baik yaitu

tidak hadir pada saat kelas belajar.

3.5.1.2.3 Materi Kelas belajar

Materi kelas belajar adalah materi yang sesuai dengan kajian geoagrafi

pertanian meliputi materi mengenai kawasan pertanian, komoditas pertanian, sistem

pertanian, sistem produksi pertanian, klasifikasi penggunaan lahan untuk pertanian,

faktor fisik dan non fisik dalam pertanian, dampak pertanian, karakteristik dan

klasifikasi usaha tani, dan strategi pengembangan pertanian. Indikator materi yang

baik yaitu semua materi ada dalam pelaksanaan kelas belajar, materi yang cukup baik

yaitu terdapat empat sampai dengan delapan materi dalam pelaksanaan kelas belajar,

materi yang tidak baik hanya terdapat satu sampai dengan tiga materi dalam

pelaksanaan kelas belajar.

Page 55: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

42

42

3.5.1.2.4 Metode Kelas belajar

Metode merupakan cara yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian

Lapangan (PPL) untuk dapat menyampaikan materi kepada peserta kelas belajar.

Indikator metode kelas belajar yang baik yaitu ada menggunakan metode, petani

mampu dengan jelas memahami materi yang disampaiakan, metode yang cukup

baik yaitu menggunakan metode, namun petani tidak mampu memahami materi

yang disampaiakan, metode yang tidak baik yaitu tidak menggunakan metode.

3.5.1.2.5 Media Kelas belajar

Alat bantu yang digunakan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

untuk menyampaikan materi kepada peserta kelas belajar. Indikator media yang

baik yaitu ada media dan pesan atau informasi yang disampaiakan diterima oleh

petani, media yang cukup baik yaitu ada media, namun pesan atau informasi yang

disampikan tidak dapat diterima oleh petani, media yang tidak baik yaitu tidak

menggunakan media.

3.5.1.2.6 Pendekatan Kelas Belajar

Pendekatan adalah cara yang digunakan oleh Penyuluh Pertanian

Lapangan (PPL) untuk menjadi lebih dekat kepada peserta kelas belajar. Indikator

pendekatan yang baik yaitu menggunakan pendekatan, petani dimudahkan apabila

ingin bertanya lebih lanjut seputar materi yang belum dipahami, pendekatan yang

cukup baik yaitu menggunakan pendekatan, namun petani tidak dimudahkan

untuk bertanya seputar materi yang belum dipahami, pendekatan yang tidak baik

yaitu tidak menggunakan pendekatan.

Page 56: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

43

43

3.5.1.2.7 Kendala Kelas Belajar

Kendala dalam kelas belajar dibagi menjadi dua yaitu kendala yang

disebabkan faktor internal dan kendala yang disebabkan oleh faktor eksternal.

Indikator kendala pada pelaksanaan kelas belajar yang baik yaitu tidak ada

kendala pada saat kelas belajar, kendala yang cukup baik yaitu ada kendala namun

bisa diatasi, kendala yang tidak baik yaitu ada kendala dan tidak bisa teratasi.

3.5.1.3 Evaluasi Kelas belajar

Evaluasi pelaksanaan kelas belajar bertujuan untuk mengetahui

keberhasilan belajar mengajar di kelompok tani. Indikator evaluasi yang baik

yaitu dilakukan evaluasi dan ditindak lanjuti, evaluasi yang cukup baik yaitu

dilakukan evaluasi namun tidak ditindak lanjuti, evaluasi yang tidak baik yaitu

tidak dilakukan evaluasi.

3.5.2 Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani

Variabel ini merupakan variabel yang menjelaskan tentang kondisi sosial

dan ekonomi petani setelah mengikuti kelas belajar. Variabel ini memiliki sub-

variabel sebagai berikut.

3.5.2.1 Pengetahuan Petani

Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan teknik produksi pertanian,

pengetahuan peralatan pertanian, pengetahuan teknologi hasil pertanian, dan

pengetahuan pemasaran hasil pertanian. Indikator pengetahuan dikatakan

bertambah apabila setelah mengikuti kelas belajar petani mampu mengetahui dan

memahami semua yang telah disampaikan, tidak bertambah apabila petani tidak

mampu mengetahui dan memahami materi yang telah disampaikan.

Page 57: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

44

44

3.5.2.2 Ketrampilan Petani

Ketrampilan tersebut meliputi ketrampilan menggunakan alat pertanian,

ketrampilan melakukan panca usahatani, ketrampilan melaksanakan kegiatan

usahatani, ketrampilan pemungutan (panen) dan pengelolaan hasil pertanian serta

ketrampilan mengolah/mengawetkan hasil pertanian. Indikator ketrampilan

dikatakan bertambah apabila petani mampu mempraktekkannya sendiri dan

hasilnya sama seperti yang telah disampaikan, tidak bertambah apabila petani

tidak dapat mempraktekkan sendiri apa yang telah di sampaikan.

3.5.2.3 Produksi Petani

Produksi tersebut meliputi produksi petani dalam satu kali tanam dan

produksi petani dalam satu tahun. Indikator produksi dikatakan meningkat apabila

setelah mengikuti kelas belajar produksi petani mengalami peningkatan, tidak

meningkat apabila setelah mengikuti kelas belajar produksi petani sama dengan

sebelum mengikuti kelas belajar.

3.5.2.4 Pendapatan Petani

Pendapatan tersebut meliputi pendapatan bersih dan pendapatan kotor.

Indikator pendapatan dikatakan meningkat apabila setelah mengikuti kelas belajar

mengalami peningkatan, tidak meningkat apabila setelah mengikuti kelas belajar

pendapatan petani sama dengan sebelum mengikuti kelas belajar.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ada tiga,

yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk

mengetahui data berupa tempat, waktu dilaksanakannya kelas belajar. Selain itu

Page 58: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

45

45

juga untuk mengetahui kelengkapan dan proses pelaksanaan atau kegiatan belajar

mengajar yang ada pada kelas belajar seperti keaktifan peserta, diskusi dan

pemecahan masalah.

Metode wawancara digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang

sudah ditentukan peneliti, seperti mengetahui pelaksanaan kelas belajar yang telah

diikuti oleh petani dan mengetahui peranan kelas belajar dalam meningkatkan

kondisi sosial ekonomi petani. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari

kelengkapan berkas kelas belajar (legalitasnya), dan dokumen-dokumen yang ada

kaitannya dengan pelaksanaan kelas belajar pada kelompok tani.

3.7. Uji Instrumen Penelitian

Teknik yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian yaitu dengan

validitas dan reliabilitas instrumen. Pada penelitian ini, uji validitas digunakan

untuk mengukur valid tidaknya pertanyaan yang akan diberikan kepada

responden. Validitas instrumen untuk pertanyaan dalam penelitian ini

menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut.

rxy =

√ (Arikunto, 2010:213)

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi

N : jumlah subyek

X : skor soal yang dicari validitasnya

Y : skor total

Page 59: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

46

46

Harga rxy yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel harga

product moment dengan taraf signifikansi 5%. Jika rxy > rtabel maka butir

pertanyaan tersebut valid.

Hasil perhitungan validitas butir pertanyaan seperti pada Lampiran 4

menunjukkan bahwa 11 pertanyaan untuk variabel pelaksanaan kelas belajar yang

diuji cobakan kepada 10 responden semuanya valid, sedangkan 32 pertanyaan

untuk variabel kondisi sosial dan ekonomi petani tidak semuanya valid.

Pertanyaan yang valid sebanyak 30 pertanyaan dan sisanya sebanyak 2 pertanyaan

tidak valid, sehingga 2 pertanyaan tersebut diperbaiki untuk digunakan sebagai

instrumen penelitian. Intrumen yang telah diperbaiki dan digunakan sebagai

instrumen penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

Uji instrumen yang selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Suatu instrumen

cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah reliabel akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Reliabiltas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Rumus untuk menghitung

reliabilitas adalah rumus Spearman Brown sebagai berikut.

(Sugiyono, 2012:359)

Keterangan:

= reliabilitas internal seluruh instrumen

= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

b

bi

r

rr

1

2

Page 60: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

47

47

Setelah ri diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga rtable, yang

diperoleh dari r product moment taraf signifikan 5%. Apabila ri > rtabel maka

dikatakan instrument tersebut dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan

nilai ri diperoleh sebesar 0,84. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtable yaitu 0,632,

maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data. Perhitungan reliabilitas intrumen dapat

dilihat pada Lampiran 4.

3.8. Metode Analisis Data

3.8.1 Analisis Deskriptif Presentase (DP)

Analisis Deskriptif Presentase (DP) digunakan untuk mengetahui variabel

pelaksanaan kelas belajar serta variabel kondisi sosial dan ekonomi petani.

Sebelum data dihitung dengan rumus Deskriptif Presentase (DP), maka terlebih

dahulu menghitung nilai/skor jawaban dari masing-masing responden dengan

memberikan tingkat skor untuk untuk masing-masing jawaban.

Pemberian skor untuk variabel pelaksanaan kelas belajar adalah sebagai

berikut.

1. Pilihan 1 diberi skor 3

2. Pilihan 2 diberi skor 2

3. Pilihan 3 diberi skor 1

Pemberian skor untuk variabel kondisi sosial dan ekonomi petani adalah

sebagai berikut.

1. Jawaban “bertambah/meningkat” diberi skor 1

2. Jawaban “tidak bertambah/tidak meningkat” diberi skor 0

Page 61: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

48

48

Setelah semua item soal dari seluruh responden diketahui maka dapat

dihitung analisis Deskriptif Presentase (DP) untuk mengetahui variabel

pelaksanaan kelas belajar dan kondisi sosial ekonomi petani, dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

P =

x100%

Keterangan:

P = Deskriptif Presentase

f = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah seluruh nilai

(Arikunto, 2010:43)

Hasil perhitungan Deskriptif Persentase (DP) kemudian disajikan dengan

kalimat deskriptif, dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menetapkan persentase tertinggi

=

x 100%

=

x 100% = 100%

2. Menetapkan persentase terendah

=

x 100%

=

x 100% = 0%

Page 62: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

49

49

3. Menetapkan interval kelas

=

=

= 25 %

4. Membuat tabel kriteria Deskriptif Persentase (DP)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan rumus Deskriptif Persentase (DP) untuk variabel

pelaksanaan kelas belajar, diketahui kriteria pelaksanaan kelas belajar seperti

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kriteria Pelaksanaan Kelas Belajar

Interval skor % Kriteria

76 < x ≤ 100 Sangat Baik

51 < x ≤ 75 Baik

26 < x ≤ 50 Cukup Baik

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan rumus Deskriptif Persentase (DP) untuk variabel

kondisi sosial dan ekonomi petani, diketahui kriteria kondisi sosial dan

ekonomi petani seperti pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani

Interval skor % Kriteria

76 < x ≤ 100 Sangat Meningkat

51 < x ≤ 75 Meningkat

26 < x ≤ 50 Cukup Meningkat

3.8.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menganalisis peranan

kelas belajar terhadap kondisi sosial dan ekonomi petani. Langkah-langkah dalam

analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut.

Page 63: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

50

50

1. Menentukan persamaan regresi Y dan X

Y= a + bX

Keterangan:

Y : variabel terikat

X : variabel bebas

a : harga Y bila X = 0

b : koefisien regresi variabel X

(Sugiyono, 2012:261)

Rumus yang dapat digunakan untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut.

a = –

b = –

(Muhidin, 2007: 188)

2. Menentukan korelasi

Rumus yang digunakan untuk mencari besarnya korelasi menggunakan uji

korelasi product moment adalah sebagai berikut.

rxy =

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi

N : jumlah subyek

X : skor soal yang dicari validitasnya

Y : skor total

(Muhidin, 2007:123)

Page 64: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

51

51

3. Uji koefisien regresi

Untuk menguji koefisien regresi digunakan uji regF . Untuk menentukan nilai

uji regF dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

a. Menghitung jumlah kuadrat regresi )( )(aregJK dengan rumus berikut.

)( )(aregJK=

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a )( )/( abregJK dengan rumus berikut.

)( )/( abregJK= b (∑XY-

)

c. Menghitung jumlah kuadrat residu )( resJK dengan rumus berikut.

)( resJK= ∑ -

)( )/( abregJK -

)( )(aregJK

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a )( )/( abregRJK dengan rumus

berikut.

)( )/( abregRJK=

)( )/( abregJK

e. Menghitung rata-rata jumlah residu )( resRJK dengan rumus berikut.

)( resRJK = )( resJK

f. Menghitung nilai varians (regF ) dengan rumus berikut.

regF = )( )/( abregRJK

)( resRJK

(Sugiyono, 2012:265)

Setelah mendapatkan nilai regF , selanjutnya yaitu menentukan nilai F tabel

( tabF ) pada derajat kebebasan (dk) pembilang = 1 dan derajat kebebasan (db)

penyebut = n-2. Setelah ditemukan kemudian dibandingkan nilai regF dengan nilai

tabF , dengan kriteria uji apabila nilai hitung regF lebih besar atau sama dengan (≥)

nilai tabF , maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Page 65: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

100

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian ini, maka

dapat disimpulkan bahwa kelas belajar yang dilaksanakan pada kelompok tani di

Kecamatan Puring masuk dalam kategori baik. Pelaksanaan kelas belajar sudah

sesuai dengan kajian geografi pertanian yang meliputi tahap perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan kelas belajar. Kondisi sosial yang meliputi

pengetahuan dan ketrampilan petani meningkat setelah mengikuti kelas belajar

pada kelompok tani di Kecamatan Puring Kabupeten kebumen. Kondisi ekonomi

petani yang meliputi produksi dan pendapatan petani sangat meningkat setelah

mengikuti kelas belajar pada kelompok tani di Kecamatan Puring Kabupaten

Kebumen. Kelas belajar pada kelompok tani berperan terhadap kondisi sosial dan

ekonomi petani di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukakan pada masing-masing

kelompok tani, saran yang dapat peneliti sampaikan dalam penelitian ini yaitu

kepada para anggota kelompok tani diharapkan bisa secara rutin mengikuti

pelaksanaan kelas belajar karena kelas belajar merupakan wadah belajar mengajar

bagi anggota kelompok tani, kepada ketua kelompok tani diharapkan bisa

berusaha mengajak anggotanya untuk mengikuti kegiatan kelas belajar.

Page 66: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

101

DAFTAR PUSTAKA

Ahzar, Api. 2015. “Pembuatan Alat Ukur Evaluasi Penyuluhan Pertanian”.

http://hartapplcng.blogspot.com/2015/01/pembuatan-alat-ukur-evaluasi-

penyuluhan-pertanian_1048.html diakses pada tanggal 01/03/2015 pukul

22.30.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Atmadja, Jeff Mustopha. 1981. Pendidikan Ketrampilan Pertanian. Jakarta: CV

Karya indah.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2015. Kalender Tanam Terpadu.

Jakarta: Kementerian Pertanian.

Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. 2012. Pembinaan

Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani. Kalimantan Selatan:

Badan Penelitian Pertanian.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. 2013.

Statistik Sumber Daya Pertanian dan Kelembagaan Pertanian. Jakarta:

Kementerian Pertanian.

Badan Pusat Statistika. 2014. Kabupaten Kebumen dalam Angka 2014. Kebumen:

BPS Kabupaten Kebumen.

_______ 2014. Kecamatan Puring dalam Angka 2014. Kebumen: BPS Kabupaten

Kebumen.

Gustiyana, H. 2004. Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian.

Jakarta: Salemba Empat.

Herlambang, Tedi, dkk, 2001. Ekonomi Makro Teori, Analisis dan Kebijakan.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Monografi Desa Kabupaten Kebumen. 2014. Monografi Desa Krandegan

Kecamatan Puring 2014. Kebumen: Pemerintah Kabupaten Kebumen.

________ 2014. Monografi Desa Tambak Mulyo Kecamatan Puring 2014.

Kebumen : Pemerintah Kabupaten Kebumen.

Mosher, A. T. 1985. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta: CV.

Yasaguna

Page 67: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

102

102

Mucien. 2011. Kedudukan Geografi di Tengah Ilmu yang Lain. Artikel.

http://muchsinz.blogspot.com/2011/10/penentu-jenis-kelamin-bayi.html

diakses tanggal 9/9/2015 pukul 16.30 WIB.

Nugroho, Setyo Adhi. 2013. „Peran Kelompok Tani Sido Makmur Dalam

Meningkatkan kesejahteraan Anggota Kelompok Tani Sido Makmur Desa

Ngaringan Kabupaten Grobogan‟. Dalam Jurnal Perencanaan Wilayah

dan Kota. Vol.3, (No. 3). Semarang: Fakultas Teknik UNDIP

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/5675/pdf_48

diakses pada 15 Januari 2015, pukul 00.58 WIB.

Nursid, Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Alumni: Bandung

Nuryati, Sri. 2011. „Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan Teknologi

Pertanian‟. Dalam Argo Ekonomi vol.29. no.2. Bogor: Pusat Sosial

Ekonom http://www.pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/FAE29-2d.pdf

diakses pada 19 Februari 2015, pukul 19.46 WIB

Pemerintah Kabupaten Kebumen. “Kebumen Beriman”.

http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/page/index/23 diakses

14/01/2015 pukul 22:24

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang

Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani.

2013. Jakarta: Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

1055.

Poerwadarminta. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pradiana, Wida, dkk. 2007. „Pengembangan Agribisnis Padi Sawah Melalui

Pemberdayaan Kelompok Tani‟. Dalam Jurnal Penyuluhan Pertanian

Vol.2. No.2. Bogor: STTP Bogor. http://www.stpp-

bogor.ac.id/download/al92.pdf diakses Tanggal 27 Februari 2015, pukul

20.29.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2014. Buletin Konsumsi Pangan.

Jakarta: Kementerian Pertanian.

Pusat Penyuluhan Pertanian. 2012. Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar.

Jakarta: Balai Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian.

Rukka, Hermaya, dkk. 2008. „Peranan Kelompok Tani Paraikatte dalam

Pemenuhan Kebutuhan Usahatani‟ Dalam Jurnal Agrisistem vol.4 no.2.

Gowa: STTP Gowa. http://www.stppgowa.ac.id/informasi/download-

Page 68: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

103

103

centre/file/133-peranan-kelompok-tani-paraikatte-dalam-pemenuhan-

kebutuhan-usahatani diakses Tanggal 27 Februari 2015, pukul 16.15.

Saadah, dkk. 2010. „Peranan Penyuluhan Pertanian Terhadap Pendapatan Petani

Yang Menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo‟. Dalam Jurnal

Agrisistem. Vol. 7, (No. 7). Makassar: Fakultas Pertanian Universitas

Hasanudin. http://www.stppgowa.ac.id/DataDownloadCentrePap/data-

jurnal-agrisistem-stpp-gowa/4 diakses tanggal 15 Januari 2015, pukul

22.00 WIB.

Saleh. 2014. Geografi Pertanian dan Permasalahan Pangan. Artikel.

http://hadwinsaleh.blogspot.com/geografi-pertanian-dan-permasalahan-

pangan.html diakses Tanggal 10/9/2015 pukul 14.35 WIB.

Setbakorluh Jawa Tengah. 2015. Katalog Kelompok Tani, Gabungan Kelompok

Tani, dan Desa Usaha Tani. Jateng: Setbakorluh

Setiana, Lucie. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Sihombing, Ulima Hotmaida. 2010. „Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan

Status Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Rumah Pil-

Pil, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang)‟. Skripsi. Medan:

Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian USU.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16348 diakses pada tanggal

15 Januari 2015, pukul 00.27 WIB.

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Press.

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryantini, H. 2004. „Pemamfaatan Informasi Teknologi Pertanian Oleh Penyuluh

Pertanian‟. Dalam Jurnal Perpustakaan Pertanian Volume 13, No.1.

Tahun 2004.

Wahana Komunitas Geografi. 2011. Hakekat dan Ruang Lingkup geografi

Ekonomi. Artikel. http://geografi-geografi.blogspot.com/2011/03/hakekat-

dan-ruang-lingkup-geografi.html diakses Tanggal 9/9/2015 pukul 18.19

WIB.

Wardiyatmoko. 2013. Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Page 69: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

LAMPIRAN

Page 70: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

104

104

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

Kepada

Yth Bapak/Ibu warga

di Desa Krandegan dan Desa Tambak Mulyo Kecamatan Puring

Dengan hormat,

Saya Danang Sarjono mahasiswa Universitas Negeri Semarang Program

Studi Pendidikan Geografi, bermaksud mengadakan penelitian yang berkaitan

dengan skripsi yang saya ajukan ke Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial yang

berjudul “Peranan Kelas Belajar Pada Kelompok Tani dalam Upaya Peningkatan

Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani di Kecamatan Puring Tahun 2015”.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu

ikut berpartisipasi menjawab pertanyaan yang saya tanyakan sesuai dengan

keadaan sebenarnya. Survei ini bukan tes sehingga tidak ada jawaban yang salah.

Bapak/Ibu diharapkan menjawab seluruh pertanyaan dalam pedoman wawancara

ini agar hasilnya dapat diolah dan dianalisis.

Hasil wawancara ini tidak akan disampaikan dalam bentuk yang dapat

mengidentifikasikan identitas responden. Kerahasiaan data Bapak/Ibu secara

individual dijamin penuh sesuia undang-undang statistik yang berlaku di

Indonesia. Demikian surat pengantar ini saya buat, atas partisipasi Bapak/Ibu saya

ucapkan terimakasih.

Semarang, April 2015

Hormat Saya,

Danang Sarjono

NIM. 3201411075

Page 71: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

105

105

PEDOMAN WAWANCARA

PERANAN KELAS BELAJAR PADA KELOMPOK TANI DALAM

UPAYA PENINGKATAN KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PETANI

DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015

Untuk Anggota Kelompok Tani

a. Identitas Diri

1. Nama :

2. Jenis kelamin :

3. Nama kelompok tani :

4. Jabatan di kelompok tani :

5. Usia : Tahun

6. Pekerjaan

a. Pekerjaan di sektor pertanian :

b. Pekerjaan di luar sektor pertanian:

7. Alamat rumah :

8. Pendidikan terakhir :

9. Lama menjadi anggota :

b. Pertanyaan

No Pertanyaan Jawaban Skor

Disusun berdasarkan kebutuhan petani

Disusun tidak berdasarkan kebutuhan

petani

Tidak ada perencanaan materi

Direncanakan dan disesuaikan dengan

materi kelas belajar

Direncanakan, tetapi tidak disesuaikan

dengan materi kelas belajar

Tidak direncanakan

Dua kali dalam satu bulan/selapan

Satu kali dalam satu bulan/selapan

Satu kali lebih dari satu bulan/selapan

> 75% anggota hadir

50% - 75% anggota hadir

< 50% anggota hadir

Ada, menyampaikan materi sesuai

perencanaan materi belajar yang telah

dibuat

Ada, tidak menyampaikan materi

sesuai perencanaan materi belajar yang

telah dibuat

Tidak ada fasilitator

Variabel Kelas Belajar

Berapa peserta yang hadir pada saat

pelaksanaan kelas belajar?

4

Apakah ada fasilitator dalam kelas

belajar? Dan bagaimana penyampaian

materinya?

5

Berapa frekuensi pelaksanaan kelas

belajar?

Perencanaan Kelas Belajar

Pelaksanaan Kelas Belajar

1 Bagaimana perencanaan yang dilakukan

untuk materi kelas belajar?

2 Bagaimana perencanaan yang dilakukan

untuk tempat kelas belajar?

3

Page 72: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

106

106

Ada, Lengkap

Ada, 4-8 unsur

Ada, 1-3 unsur

Menggunakan metode, petani mampu

dengan jelas memahami materi yang

disampaikan

Menggunakan metode, petani tidak

mampu dengan jelas memahami materi

yang disampaikan

Tidak menggunakan metode

Menggunakan media, pesan/informasi

yang disampaikan diterima oleh petani

Menggunakan media, pesan/informasi

yang disampaikan tidak diterima oleh

petani Tidak menggunakan media

PPL menggunakan pendekatan, petani

dimudahkan apabila ingin bertanya lebih

lanjut seputar materi yang belum

dimengerti PPL menggunakan pendekatan, petani

tidak dimudahkan apabila ingin bertanya

lebih lanjut seputar materi yang belum

dimengerti

PPL tidak menggunakan pendekatan

Tidak ada kendala

Ada kendala, namun bisa teratasi

Ada kendala dan tidak bisa teratasi

Dilakukan evaluasi dan ditindaklanjuti

Dilakukan evaluasi, namun tidak

ditindaklanjuti

Tidak dilakukan evaluasi

Apakah PPL menggunakan metode pada

saat pelaksanaan kelas belajar? Dan

bagaimana hasil dari pengunaan metode

tersebut?

7

8

Apakah ada materi yang disampaikan

pada saat kelas belajar? Dan berapa

materi yang disampaikan?

6

Apakah dilakukan evaluasi setelah

pelaksanaan kelas belajar?

11

Apakah PPL menggunakan pendekatan

pada saat pelaksanaan kelas belajar? Dan

bagaimana hasil dari pendekatan

tersebut?

9

10 Apakah ada kendala pada saat

pelaksanaan kelas belajar?

Apakah PPL menggunakan media pada

saat pelaksanaan kelas belajar? Dan

bagaimana hasil dari penggunaan media

tersebut?

Evaluasi Kelas Belajar

Page 73: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

107

107

Daftar pertanyaan terbuka variabel kelas belajar

Perencanaan kelas belajar

1. Jika rencana materi disusun, maka bagaimana proses penyusunan materi

tersebut?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Jika tempat kelas belajar direncanakan, dimana biasanya kelas belajar

dilaksanakan?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Jika frekuensi kelas belajar satu kali lebih dari satu bulan, mengapa hal

tersebut bisa terjadi?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

Pelaksanaan kelas belajar

4. Jika peserta < 50%, maka faktor apa yang menyebabkan kehadiran peserta

kurang dari 50%?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

5. Apakah fasilitator tersebut ditemani oleh orang lain atau hanya sendiri?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

6. Apakah materi yang disampaikan oleh PPL mudah dipahami?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

7. Jika menggunakan metode, maka metode apa yang digunakan PPL dalam

menyampaikan materi pada kelas belajar?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

8. Jika menggunakan media, media apa yang biasanya digunakan dalam kelas

belajar dan bagaimana cara penggunaannya?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

9. Jika PPL menggunakan pendekatan, pendekatan apa yang digunakan oleh

PPL dalam kegiatan kelas belajar?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

10. Jika terdapat kendala, kendala apakah yang Bapak/Ibu ketahui dan bagaimana

cara mengatasinya?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

Evaluasi kelas belajar

11. Jika dilakukan evaluasi, seperti apa evaluasi tersebut dan berapa kali evaluasi

hasil belajar dilaksanakan dalam satu bulan?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 74: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

108

PEDOMAN WAWANCARA

PERANAN KELAS BELAJAR PADA KELOMPOK TANI DALAM UPAYA PENINGKATAN KONDISI SOSIAL DAN

EKONOMI PETANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015

Untuk Anggota kelompok Tani

Identitas Diri

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Usia : Tahun

d. Nama kelompok tani :

e. Jabatan di kelompok tani :

f. Pekerjaan

1. Pekerjaan di sektor pertanian :

2. Pekerjaan di luar sektor pertanian:

g. Jumlah tanggungan keluarga : Orang

h. Alamat Rumah :

i. Pendidikan terakhir :

j. Lama menjadi anggota :

Page 75: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

109

Variabel pengetahuan petani

Pengetahuan teknik produksi pertanian

No Pertanyaan Jawaban Berta

mbah

Tidak

Berta

mbah

1 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai pengairan sawah setelah

mengikuti kegiatan kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar cara apa saja yang

Bapak/Ibu ketahui untuk mengairi sawah?

b. Setelah mengikuti kelas belajar cara apa saja yang

Bapak/Ibu ketahui untuk mengairi sawah?

2 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai cara pembibitan setelah

mengikuti kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar cara apakah yang

digunakan untuk pembibitan benih padi?

b. Setelah mengikuti kelas belajar cara apakah yang

digunakan untuk pembibitan benih padi?

3 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai penggunaan bibit setelah

mengikuti kelas belajar

a. Umur berapakah bibit padi yang siap Bapak/Ibu

gunakan untuk di tanam sebelum mengikuti kelas

belajar?

b. Adakah perbedaan penggunaan bibit yang siap tanam

setelah mengikuti kelas belajar?

Page 76: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

110

4 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai jenis-jenis pupuk yang

digunakan untuk tanaman padi setelah Bapak/Ibu

mengikuti kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar jenis pupuk apa saja

yang Bapak/Ibu ketahui untuk tanaman padi?

b. Selain jenis pupuk yang sudah disebutkan adakah jenis

pupuk lain yang Bapak/Ibu ketahui setelah mengikuti

kelas belajar?

5 Pengetahuan Bapak/Ibu menegenai cara pencegahan serta

pemberantasan hama setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas

belajar

a. Cara apa saja yang Bapak/Ibu ketahui untuk mencegah

dan memberantas hama sebelum mengikuti kelas

belajar?

b. Adakah cara lain yang Bapak/Ibu ketahui setelah

Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar?

Pengetahuan peralatan pertanian

6 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai peralatan pertanian

berupa jenis alat pengolah tanah setelah Bapak/Ibu

mengikuti kelas belajar

a. Alat apa saja yang Bapak/Ibu ketahui untuk mengolah

tanah sebelum mengikuti kelas belajar?

b. Setelah mengikuti kelas belajar adakah alat pengolah

tanah yang Bapak/Ibu ketahui?

Page 77: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

111

7 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai peralatan pertanian

berupa alat pemberantas hama setelah Bapak/Ibu mengikuti

kelas belajar

a. Alat apa saja yang Bapak/Ibu gunakan untuk

mencegah dan memberantas hama sebelum mengikuti

kelas belajar?

b. Adakah alat lain yang Bapak/Ibu gunakan setelah

Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar?

8 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai peralatan panen setelah

mengikuti kelas belajar

a. Alat panen apa saja yang Bapak/Ibu ketahui sebelum

mengikuti kelas belajar?

b. Setelah mengikuti kelas belajar adakah alat panen

yang Bapak/Ibu ketahui?

Pengetahuan teknologi hasil pertanian

9 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai cara pemenenan setelah

Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar cara apa saja yang

Bapak/Ibu ketahui untuk memanen?

b. Adakah cara lain yang Bapak/Ibu ketahui setelah

Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar?

10 Pengetahuan Bapak/Ibu mengenai cara penjemuran hasil

pertanian setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar cara apa saja yang

Page 78: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

112

Bapak/Ibu ketahui untuk menjemur hasil pertanian?

b. Adakah cara lain yang Bapak/Ibu ketahui setelah

Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar?

11 Pengetahuan Bapak/Ibu menegenai cara penyimpanan hasil

pertanian setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar cara apa saja yang

Bapak/Ibu ketahui untuk menyimpan hasil pertanian?

b. Adakah cara lain yang Bapak/Ibu ketahui setelah

Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar?

Pengetahuan pemasaran hasil pertanian

12 Bagaimanakah pengetahun Bapak/Ibu mengenai pemasaran

hasil pertanian setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar?

a. Sebelum mengikuti kelas belajar kemanakah

Bapak/Ibu menjual hasil pertanian?

b. Setelah mengikuti kelas belajar adakah tempat

pemasaran lain yang Bapak/Ibu ketahui?

Variabel ketrampilan petani

Ketrampilan menggunakan alat pertanian

13 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam menggunakan alat-alat

pengolah tanah setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Alat apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk mengolah

tanah sebelum dan sesudah mengikuti kelas belajar?

b. Berapa waktu yang diperlukan untuk mengolah tanah

yang Bapak/Ibu miliki dengan menggunakan alat yang

Page 79: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

113

sekarang?

c. Pada saat awal menggunakan alat ini berapa waktu

yang diperlukan untuk mengolah tanah?

14 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam menggunakan alat-alat

pemberantas hama setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas

belajar

a. Alat apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk memberantas

hama sebelum dan sesudah mengikuti kelas belajar?

b. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk

memberantas hama di sawah yang Bapak/Ibu miliki

dengan menggunakan alat yang sekarang?

c. Pada saat awal penggunakan alat ini berapa waktu

yang diperlukan untuk menyelesaikan sawah yang

Bapak/Ibu miliki?

15 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam menggunakan alat-alat

untuk pemanenan setelah mengikuti kelas belajar

a. Alat apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk memanen

hasil pertanian sebelum dan sesudah mengikuti kelas

belajar?

b. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memanen

di sawah yang Bapak/Ibu miliki dengan menggunakan

alat yang sekarang?

c. Pada saat awal menggunakan alat ini berapa waktu

yang diperlukan untuk memanen hasil di sawah yang

Bapak/Ibu miliki?

Page 80: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

114

Ketrampilan melakukan panca usaha tani

16 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam melaksanakan kegiatan

pengairan setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar bagaimana cara

bapak/Ibu untuk mengairi sawah?

b. Setelah mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu untuk mengairi sawah?

17 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam penggunaan bibit setelah

mengikuti kelas belajar?

a. Sebelum mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu dalam menggunakan bibit pada saat

penanaman?

b. Setelah mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu dalam menggunakan bibit pada saat

penanaman?

18 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam pemilihan bibit setelah

mengikuti kelas belajar?

a. Sebelum mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu memilih bibit yang baik dan siap tanam?

b. Sebelum mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu memilih bibit yang baik dan siap tanam?

19 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam penggunaan pupuk setelah

Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar?

a. Sebelum mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu dalam menggunakan pupuk untuk tanaman

Page 81: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

115

padi?

b. Setelah mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu dalam menggunakan pupuk untuk tanaman

padi?

20 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam melaksanakan

pemberantasan hama setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas

belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu dalam memberantas hama tanaman padi?

b. Setelah mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu dalam memberantas hama tanaman padi?

21 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam mengolah tanah setelah

Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu dalam mengolah tanah?

b. Setelah mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu dalam mengolah tanah?

Ketrampilan melakukan kegiatan usaha tani

22 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam melaksanakan kegiatan

usaha tani di sawah setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas

belajar

a. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan kegiatan usaha tani

Page 82: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

116

di sawah?

b. Bagaimana ketrampilan Bapak/Ibu dalam

melaksanakan kegiatan usaha tani di sawah sebelum

dan sesudah mengikuti kelas belajar?

23 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam melaksanakan kegiatan

usaha tani di tegalan setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas

belajar

a. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan kegiatan usaha tani

di tegalan?

b. Bagaimana ketrampilan Bapak/Ibu dalam

melaksanakan kegiatan usaha tani di tegalan sebelum

dan sesudah mengikuti kelas belajar?

24 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam melaksanakan kegiatan

usaha tani di pekarangan setelah Bapak/Ibu mengikuti

kelas belajar

a. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan kegiatan usaha tani

di pekarangan?

b. Bagaimana ketrampilan Bapak/Ibu dalam

melaksanakan kegiatan usaha tani di pekarangan

sebelum dan sesudah mengikuti kelas belajar?

Ketrampilan melakukan pemanenan hasil pertanian

25 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam pemanenan hasil pertanian

setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam memanen sebelum

Page 83: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

117

dan sesudah mengikuti kelas belajar?

b. Berapa lama waktu yang ditempuh untuk memanen

padi di sawah yang dimiliki Bapak/Ibu sebelum dan

sesudah mengikuti kelas belajar?

Ketrampilan melakukan pengelolaan hasil pertanian

26 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam pengelolaan hasil pertanian

setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam mengelola hasil

pertanian sebelum mengikuti kelas belajar?

b. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam mengelola hasil

pertanian setelah mengikuti kelas belajar?

Ketrampilan mengawetkan hasil pertanian

27 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam mengawetkan hasil

pertanian setelah mengikuti kelas belajar

a. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam mengawetkan hasil

pertanian sebelum mengikuti kelas belajar?

b. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam mengawetkan hasil

pertanian setelah mengikuti kelas belajar?

Ketrampilan mengolah tanah pasca panen

28 Ketrampilan Bapak/Ibu dalam mengolah lahan pertanian

pasca panen setelah Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar

a. Sebelum mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu mengolah lahan pasca panen?

b. Setelah mengikuti kelas belajar bagaimana cara

Bapak/Ibu mengolah lahan pasca panen?

Page 84: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

118

No Pertanyaan Jawaban Menin

gkat

Tidak

Menin

gkat

Variabel produksi petani

Produksi dalam satu kali tanam

29 Produksi padi dalam satu kali tanam setelah Bapak/Ibu

mengikuti kelas belajar

a. Berapa produksi padi dalam satu kali tanam sebelum

mengikuti kelas belajar?

b. Berapa produksi padi dalam satu kali tanam setelah

mengikuti kelas belajar?

Produksi dalam satu tahun

30 Produksi padi dalam satu tahun setelah Bapak/Ibu

mengikuti kelas belajar

a. Berapa produksi padi dalam satu tahun sebelum

mengikuti kelas belajar?

b. Berapa produksi padi dalam satu tahun setelah

mengikuti kelas belajar?

Variabel pendapatan petani

Pendapatan kotor petani

Page 85: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

119

31 Pendapatan kotor Bapak/Ibu setelah mengikuti kelas

belajar

a. Berapa pendapatan kotor Bapak/Ibu sebelum

mengikuti kelas belajar?

b. Berapa pendapatan kotor Bapak/Ibu setelah mengikuti

kelas belajar?

Pendapatan bersih petani

32 Bagaimana pendapatan bersih Bapak/Ibu setelah mengikuti

kelas belajar?

a. Berapa pendapatan bersih Bapak/Ibu sebelum

mengikuti kelas belajar?

b. Berapa pendapatan bersih Bapak/Ibu setelah

mengikuti kelas belajar?

Page 86: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

120

120

PEDOMAN WAWANCARA

PERANAN KELAS BELAJAR PADA KELOMPOK TANI DALAM

UPAYA PENINGKATAN KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PETANI

DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015

Untuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Krandegan dan Desa

Tambak Mulyo

a. Identitas Diri

1. Nama :

2. Jenis kelamin :

3. Usia : Tahun

4. Pekerjaan

a. Pekerjaan di sektor pertanian :

b. Pekerjaan di luar sektor pertanian :

5. Alamat rumah :

6. Pendidikan terakhir :

7. Lama menjadi penyuluh :

b. Pertanyaan

Perencanaan kelas belajar

1. Jika rencana materi disusun, maka bagaimana proses penyusunan materi

tersebut?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Jika tempat kelas belajar direncanakan, dimana biasanya kelas belajar

dilaksanakan?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Jika frekuensi kelas belajar satu kali lebih dari satu bulan, mengapa hal

tersebut bisa terjadi?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

Pelaksanaan kelas belajar

4. Jika peserta < 50%, maka faktor apa yang menyebabkan kehadiran peserta

kurang dari 50%?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

5. Apakah Bapak/Ibu ditemani oleh orang lain atau hanya sendiri?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

6. Apakah materi yang Bapak/Ibu sampaikan mudah dipahami oleh petani?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

7. Jika menggunakan metode, maka metode apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam

menyampaikan materi pada kelas belajar?

Jawab ..................................................................................................................

Page 87: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

121

121

.............................................................................................................................

8. Jika menggunakan media, media apa yang biasanya digunakan dalam kelas

belajar dan bagaimana cara penggunaannya?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

9. Jika PPL menggunakan pendekatan, pendekatan apa yang digunakan

Bapak/Ibu dalam kegiatan kelas belajar?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

10. Jika terdapat kendala, kendala apakah yang Bapak/Ibu ketahui dan bagaimana

cara mengatasinya?

Jawab ..................................................................................................................

.............................................................................................................................

Evaluasi kelas belajar

11. Jika dilakukan evaluasi, seperti apa evaluasi tersebut dan berapa kali evaluasi

hasil belajar dilaksanakan dalam satu bulan?

Jawab ..................................................................................................................

Page 88: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

122

122

PEDOMAN DOKUMENTASI UNTUK PENELITI

1. Melalui Arsip Tertulis

a. Visi dan Misi serta struktur kepengurusan Kelompok Tani Sido Dadi dan

Kelompok Tani Sido Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi

Mulyo dan Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo.

b. Arsip data anggota Kelompok Tani Sido Dadi dan Kelompok Tani Sido

Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi Mulyo dan Kelompok

Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo.

c. Arsip inventaris Kelompok Tani Sido Dadi dan Kelompok Tani Sido

Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi Mulyo dan Kelompok

Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo.

d. Arsip rencana kegiatan kelas belajar yang berisi waktu, materi, fasilitator,

peserta, sarana dan tempat pada Kelompok Tani Sido Dadi dan Kelompok

Tani Sido Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi Mulyo dan

Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo.

e. Arsip laporan pelaksanaan pembelajaran dan penerapan oleh

anggota/manfaat pembelajaran untuk anggota Kelompok Tani Sido Dadi

dan Kelompok Tani Sido Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani

Ngudi Mulyo dan Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo.

2. Foto

a. Tempat pelaksanaan kelas belajar Kelompok Tani Sido Dadi dan

Kelompok Tani Sido Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi

Mulyo dan Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo.

b. Fasilitas kelas belajar yang dimiliki Kelompok Tani Sido Dadi dan

Kelompok Tani Sido Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi

Mulyo dan Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo.

c. Laporan pelaksanaan/notulen kelas belajar pada Kelompok Tani Sido Dadi

dan Kelompok Tani Sido Subur Desa Krandegan serta Kelompok Tani

Ngudi Mulyo dan Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Tambak Mulyo.

Page 89: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

123

123

PEDOMAN OBSERVASI UNTUK PENELITI

Pelaksanaan kelas belajar Kelompok Tani Sido Dadi dan Sido Subur Desa

Krandegan serta Kelompok Tani Ngudi Mulyo dan Kelompok Tani Margo Mulyo

Desa Tambak Mulyo

Hari......... Tanggal...................

Variabel pelaksanaan kelas belajar

No Hal Check list () Deskripsi

1 Tempat kelas belajar

2 Metode pembelajaran

3 Media pembelajaran

4 Materi pembelajaran

5 Penyuluh pertanian

6 Peserta kelas belajar

7 Penggalian masalah

8 Diskusi petani dengan

petani

9 Diskusi petani dengan

penyuluh

10 Pertanyaan yang di ajukan

petani

11 Pemecahan masalah

12 Evaluasi pelaksanaan

kegiatan

Page 90: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

124

Lampiran 2. Basis Data Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani

No.

soal

Jawaban Berta

mbah

Tidak

Berta

mbah Sebelum mengikuti kelas belajar Setelah mengikuti kelas belajar

1 Mengairi sawah menggunakan aliran sungai mas sama air

hujan

Kalau sekarang dengan sistem irigasi dan menggunakan

dam atau bendungan

2 disebar di lahan atau leleran sawah, dan di semai Disebar di lahan atau leleran sawah dan di semai

3 Kalau sudah tua dan berwarna hijau tua. Ada 18- 21 hari alasannya malah lebih baik bibit yang

tidak terlalu tua supaya cepat nglilir.

4 Urea, ponska Za, npk,sp-36, organik

5 Untuk hama selain tikus ya di semprot, kalau tukus di

gropyok

ada, untuk tikus di asapi dan yang sedang tren

menggunakan burung hantu mas

6 cangkul Traktor

7 Tangki semprot Alat pengasapan

8 Dulu ya ani-ani, arit dan gepyok Ada tresher onthel, tresher mesin, kombe

9 Ya dengan cara di ani-ani kemudian di arit dan digepyok Ada, masih pake arit cuma mesinnya beda dulu digepyok

sekarang pake tresher

10 Di jemur di bawah sinar matahari Di jemur di bawah sinar matahari

11 Di masukkan ke karung, di taruh di gudang Tidak ada

12 Ke pengepul atau tengkulak mas Tidak ada

13 Menggunakan cangkul membutuhkan waktu lebih dari satu

hari mas untuk 100 ubinnya.

Menggunakan traktor, untuk 100 ubin 3 jam selesai, pada

saat awal penggunaan ya bisa 4 jam untuk 100 ubin

No. Responden : R.08

Page 91: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

125

14 Menggunakan tangki semprot mas, untuk 100 ubin bisa

membutuhkan waktu 1 jam mas

Masih menggunakan tangki semprot namun waktu

yang dibutuhkan lebih singkat yaitu sekitar 30 menit

untuk menyemprot 100 ubin

15 Menggunakan arit dan gepyokan menggunakan arit dan mesin tresher, untuk 100 ubin di

arit sekitar 3 jam dan di mesin sekitar 1 jam

16 Mengalirkan air langsung dari aliran sungai, dengan cara

membuka pematang-pematang sawah.

Gotong royong di jadwal penggunaan aliran irigasi

dari dam

17 Saya menggunakan bibit yang tua kebih dari 25 hari

supaya kuat dan tidak dimakan keong

Penggunaan bibit dengan umur 20-25 hari dengan satu

lubang di isi 2 bibit dengan sistem jejar legowo

18 Yang saya pilih bibit yang sudah tua warnanya hijau tua Kalau sekarang saya memilih bibit yang masih muda

dengan unur sekitar 20-25 hari

19 Di sebar namun komposisi antara urea dan ponska

hanya perkiraan saja

Tetap disebar menggunakan tangan, namun komposisi

ikut arahan PPL dengan di tambah penggunaan pupuk

organik

20 Untuk hama selain tikus saya pake semprotan mas,

untuk hama tikus biasanya di gropyok bersama warga

yang lain

Untuk hama selain tikus menggunakan obat pembasmi

hama dengan cara di semprotkan, untuk hama tikus di

asapi

21 Di olah menggunakan cangkul mas dengan cara

membalik permukaan tanah bekas panen dengan

permukaan tanah bagian bawah

Tetap menggunakan cangkul mas, karena belum lihai

menggunakan traktor

22 Saya melaksanakan kegiatan pertanian di sawah atas

dasar pengalaman dan ajaran dari orang tua saya

Setelah mengikuti kelas belajar banyak ketrampilan

baru yang saya dapatkan seperti penggunaan alat-alat

pertanian berupa tresher, dll

23 Tidak melaksanakan Tidak melaksanakan

24 Tidak melaksanakan Tidak melaksanakan

Page 92: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

126

25 Dulu saya menggunakan ani-ani kemudian digepyok, lalu

menggunakan ari lalu di gepyok dan membutuhkan waktu

seharian untuk memanen padi 100 ubin

Tetap menggunakan arit namun tidak digepyok

melainkan menggunakan treser onthel dan sekarang

menggunakan yang mesin, membutuhkan waktu kira-kira

3 jam untuk memanen padi 100 ubin

26 Dikelola setelah panen dijemur di bawah sinar matahari

setelah kering di masukkan ke dalam karung lalu di simpan

di gudang

Masih tetap sama seperti sebelum mengikuti kelas belajar

27 Supaya awet dulu hasil panen saya jemur sampai kering Masih sama caranya seperti sebelum mengikuti kelas

belajar

28 Cara saya mengolah lahan pasca panen itu lahan yang

masih ada airnya di cangkul namun apabila sawah pasca

panen tidak ada airnya biasanya disiapkan untuk tanaman

palawija

Kalau sekarang lahan yang masih ada airnya langsung di

traktor untuk persiapan tanam selanjutnya, namun

apabila tidak ada airnya biasanya di siapkan untuk

palawija

29 Dulu dengan cara tanam yang saya dapatkan dari orang tua

untuk 100 ubin keluar maksimal 8 kwintal

Sekarang dengan sistem penggarapan yang baik itu bisa

mencapai 1 ton untuk 100 ubin dalam satu kali tanam

30 Kalau di rata-rata hasil panen musim penghujan dan

kemarau dalam satu tahun kurang lebih 1 ton setengah mas

untuk 100 ubin

Kalau sekarang itu bisa mencapai 1 ton 8 kwintal atau

bisa mencapai 2 ton dalam satu tahun untuk 100 ubin

31 Harga padi 1 kwintal 400 ribu x 8 kwintal hasilnya

3.200.000 untuk sekali tanam dalam 100 ubin

Kalau setelah mengikuti kelas belajar hasile 10 kwintal

dengan harga 1 kwintal 400 ribu maka diperoleh

4.000.000 dalam 100 ubin

32 Tinggal dikurangi aja mas. Pendapatan kotor 100 ubin

3.200.000 dikurangi total biaya produksi sebesar

300.000 untuk penggarapan padi 100 ubin menjadi

2.900.000

Kalau sekarang saya bisa mendapatkan pendapatan

bersih sebesar 3.700.000 untuk 100 ubin.

Page 93: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

127

No Jawaban Berta

mbah

Tidak

Berta

mbah Sebelum mengikuti kelas belajar Setelah mengikuti kelas belajar

1 Mengairi sawah menggunakan air yang disedot dengan

mesin disel

Masih sam acara yang digunakan sebelum mengikuti

kelas belajar karena sumber air disini susah di jadikan

irigasi mas

2 disebar di lahan atau leleran sawah, dan di semai Disebar di lahan atau leleran sawah dan di semai

3 Lebih dari 25 hari mas supaya tua dulu. Ada, yaitu sekitar 20-25 hari alasannya malah lebih

baik bibit yang tidak terlalu tua supaya cepat nglilir.

4 Urea atau mes mas Ponska, organik, NPK

5 Untuk hama selain tikus ya di semprot, kalau tikus di

gropyok

ada, untuk tikus di asapi dan yang sedang tren

menggunakan burung hantu mas

6 cangkul Traktor

7 Tangki semprot Alat smoker mas

8 Dulu ya arit dan gepyok Ada, menggunakan gleser onthel, tresher onthel

9 Ya dengan cara di arit terlebih dahulu baru kemudian

digepyok

Ada, masih pake arit cuma mesinnya beda dulu

digepyok sekarang pake tresher onthel

10 Di jemur di bawah sinar matahari Di jemur di bawah sinar matahari

11 Di masukkan ke karung, di taruh di gudang Tidak ada

12 Ke pengepul atau tengkulak mas Tidak ada

13 Menggunakan cangkul membutuhkan waktu lebih dari

satu hari mas untuk 100 ubinnya.

Menggunakan traktor, untuk 100 ubin 4 jam selesai,

pada saat awal penggunaan ya bisa 5 jam untuk 100

ubin

No. Responden : S.04

Page 94: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

128

14 Menggunakan tangki semprot mas, untuk 100 ubin bisa

membutuhkan waktu 1 jam mas

Masih menggunakan tangki semprot namun waktu

yang dibutuhkan lebih singkat yaitu sekitar kurang

lebih 30 menit untuk menyemprot 100 ubin

15 Menggunakan arit dan gepyokan menggunakan arit dan mesin tresher, untuk 100 ubin di

arit sekitar 3 jam dan di mesin sekitar 1 jam

16 Mengalirkan air langsung dari aliran sungai, dengan cara

menyedot dengan mesin disel

Paling-paling yang bisa dilakukan sekarang pengaturan

pengaliran air untuk tiap-tiap petani

17 Saya menggunakan bibit yang tua kebih dari 25 hari

supaya kuat dan tidak dimakan keong

Penggunaan bibit dengan umur 20-25 hari dengan satu

lubang di isi 2 bibit dengan sistem jejar legowo

18 Yang saya pilih bibit yang sudah tua warnanya hijau tua Kalau sekarang saya memilih bibit yang masih muda

dengan unur sekitar 20-25 hari

19 Di sebar namun komposisi antara urea dan ponska

hanya perkiraan saja

Tetap disebar menggunakan tangan, namun komposisi

ikut arahan PPL dengan di tambah penggunaan pupuk

organik

20 Untuk hama selain tikus saya pake semprotan mas,

untuk hama tikus biasanya di gropyok bersama warga

yang lain

Untuk hama selain tikus menggunakan obat pembasmi

hama dengan cara di semprotkan, untuk hama tikus di

asapi

21 Di olah menggunakan cangkul mas dengan cara

membalik permukaan tanah bekas panen dengan

permukaan tanah bagian bawah

Kalau sekarang menggunakan traktor yang pertama

tanah di balik dulu dengan garu, kemudian di buat

leleran.

22 Saya melaksanakan kegiatan pertanian di sawah atas

dasar pengalaman dan ajaran dari orang tua saya

Setelah mengikuti kelas belajar banyak ketrampilan

baru yang saya dapatkan seperti penggunaan alat-alat

pertanian traktor, tresher, dll

23 Tidak melaksanakan Tidak melaksanakan

24 Tidak melaksanakan Tidak melaksanakan

Page 95: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

129

25 Dulu saya menggunakan arit kemudian digepyok dan

membutuhkan waktu seharian untuk memanen padi 100

ubin

Tetap menggunakan arit namun tidak digepyok

melainkan menggunakan treser onthel dan sekarang

menggunakan yang mesin, membutuhkan waktu kira-kira

3 jam untuk memanen padi 100 ubin

26 Dikelola setelah panen dijemur di bawah sinar matahari

setelah kering di masukkan ke dalam karung lalu di simpan

di gudang

Masih tetap sama seperti sebelum mengikuti kelas belajar

27 Supaya awet dulu hasil panen saya jemur sampai kering

dan kadar airnya berkurang

Masih sama caranya seperti sebelum mengikuti kelas

belajar

28 Cara saya mengolah lahan pasca panen itu lahan yang

masih ada airnya di cangkul namun apabila sawah pasca

panen tidak ada airnya biasanya disiapkan untuk tanaman

palawija

Kalau sekarang lahan yang masih ada airnya langsung di

traktor untuk persiapan tanam selanjutnya, namun

apabila tidak ada airnya biasanya di siapkan untuk

palawija

29 Dengan cara tanam yang saya dapatkan dari pengalaman

untuk 100 ubin keluar maksimal 7 kwintal

Sekarang dengan sistem penggarapan yang baik itu bisa

mencapai 9 kwintal untuk 100 ubin dalam satu kali

tanam

30 Kalau di rata-rata hasil panen musim penghujan dan

kemarau dalam satu tahun kurang lebih 1 ton 3 kwintal itu

pun kalau hasil kemarau juga bagus mas untuk 100 ubin

Kalau sekarang itu bisa mencapai 1 ton 8 kwintal atau

bisa mencapai 2 ton dalam satu tahun untuk 100 ubin

31 Harga padi 1 kwintal sekitar 400 ribu x 7 kwintal hasilnya

2.800.000 untuk sekali tanam dalam 100 ubin

Kalau setelah mengikuti kelas belajar hasile 9 kwintal

dengan harga 1 kwintal 400 ribu maka diperoleh

3.600.000 dalam 100 ubin

32 Pendapatan kotor 100 ubin 2.800.000 dikurangi total

biaya produksi sebesar 450.000 untuk penggarapan padi

100 ubin menjadi 2.350.000

Kalau sekarang saya bisa mendapatkan pendapatan

bersih sebesar 3.150.000 untuk 100 ubin dengan total

biaya produksi sebesar 450.000.

Page 96: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

130

130

Lampiran 3. Inventaris Kelompok Tani

Inventaris Kelompok Tani Sido Dadi

No Jenis Barang Jumlah Pemilik Keterangan

1 Cangkul 70 Buah Anggota Swadaya

2 Power threser 1 Buah Kelompok Bantuan

3 Traktor 1 Unit Kelompok Bantuan

4 Sabit 75 Buah Anggota Swadaya

5 Emposan Tikus 2 Buah Kelompok Swadaya

6 Hand Sprayer 42 Buah Anggota Swadaya

7 Lahan Percontohan ¼ Ha Pemdes Bantuan

8 Combe 1 Unit Kelompok Bantuan

9 Kandang+Tyto Alba 4 Buah Kelompok Bantuan

10 Pengering Padi 1 Unit Kelompok Bantuan

Inventaris Kelompok Tani Sido Subur

No Jenis Barang Jumlah Pemilik Keterangan

1 Cangkul 64 Buah Anggota Swadaya

2 Power threser 3 Buah Kelompok Bantuan

3 Traktor 1 Unit Kelompok Bantuan

4 Sabit 50 Buah Anggota Swadaya

5 Emposan Tikus 5 Buah Kelompok Swadaya

6 Hand Sprayer 35 Buah Anggota Swadaya

7 Lahan Percontohan ¼ Ha Pemdes Bantuan

8 Penggilingan Padi 1 Unit Kelompok Bantuan

Page 97: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

131

131

Inventaris Kelompok Tani Ngudi Mulyo

No Jenis Barang Jumlah Pemilik Keterangan

1 Cangkul 50 Buah Anggota Swadaya

2 Pedal Tresher 3 Buah Anggota Swadaya

3 Power threser 1 Buah Kelompok Bantuan

4 Traktor 1 Unit Kelompok Bantuan

5 Sabit 39 Buah Anggota Swadaya

6 Emposan Tikus 10 Buah Kelompok Bantuan

7 Hand Sprayer 35 Buah Anggota Swadaya

8 Lahan Percontohan ½ Ha Pemdes Bantuan

9 Mesin Diesel 2 Unit Kelompok Swadaya

Inventaris Kelompok Tani Ngudi Mulyo

No Jenis Barang Jumlah Pemilik Keterangan

1 Cangkul 35 Buah Anggota Swadaya

2 Power threser 3 Buah Kelompok Bantuan

3 Traktor 2 Unit Kelompok Bantuan

4 Sabit 55 Buah Anggota Swadaya

5 Emposan Tikus 20 Buah Kelompok Bantuan

6 Hand Sprayer 45 Buah Anggota Swadaya

7 Lahan Percontohan ½ Ha Pemdes Bantuan

8 Mesin Diesel 4 Unit Kelompok Swadaya

Page 98: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

132

132

Lampiran 4. Responden Penelitian

KT. Sido Dadi

No Nama Jenis

Kelamin

Usia

(Tahun)

Jabatan Pekerjaan

utama

Pekerjaan

Sampingan

Jumlah tanggungan

keluarga (orang)

R.01 Untung parsono Laki-laki 50 Ketua Petani Ketua RW 2

R.02 Winardi Laki-laki 47 Sekertaris Petani Ketua RT 4

R.03 Roil al abdul haqi Laki-laki 44 Bendahara Petani Tidak ada 4

R.04 Sahid purnomo Laki-laki 45 Anggota Petani Pedagang 5

R.05 Qomarudin Laki-laki 50 Anggota Petani Tidak ada 1

R.06 Sadyo Laki-laki 52 Anggota Petani Tidak ada 2

R.07 Masrun anwari Laki-laki 30 Anggota Petani Kuli Bangunan 4

R.08 Ruslan Laki-laki 47 Anggota Petani Tidak ada 4

R.09 Subardjo Laki-laki 52 Anggota Petani Pengrajin Kayu 3

R.10 Samsi Laki-laki 49 Anggota Petani Tidak ada 6

R.11 Sankardi Laki-laki 45 Anggota Petani Pedagang 3

R.12 Slamet madsuryat Laki-laki 53 Anggota Petani Tidak ada 3

R.13 Ngadimun Laki-laki 49 Anggota Petani Tidak ada 3

R.14 Marwoto Laki-laki 47 Anggota Petani Pedagang 4

No Nama Jenis

Kelamin

Usia Jabatan Pekerjaan

utama

Pekerjaan

Sampingan

Jumlah tanggungan

keluarga (orang)

P.01 Machali Laki-laki 62 tahun Ketua Petani Ketua RW 4

P.02 Mastur Laki-laki 39 tahun Sekertaris Petani Ketua RT 3

P.03 Sobari laki-laki 46 tahun Bendahara Petani Bendahara RT 4

P.04 Suhudin Laki-laki 45 tahun Anggota Petani Pedagang 5

P.05 Mubarok Laki-laki 50 tahun Anggota Petani Pedagang 4

P.06 Asngad Laki-laki 47 tahun Anggota Petani Tidak ada 2

No Nama Jenis

Kelamin

Usia Jabatan Pekerjaan

utama

Pekerjaan

Sampingan

Jumlah tanggungan

keluarga (orang)

S.01 Jarkasih Laki-laki 60 tahun Ketua Petani Ketua RW 3

S.02 Rudiyo Laki-laki 54 tahun Sekertaris Petani Sekertaris RT 2

S.03 Madkalil Laki-laki 47 tahun Bendahara Petani Pedagang 1

S.04 Paiman Laki-laki 46 tahun Anggota Petani Tidak ada 4

S.05 Madkaeni Laki-laki 50 tahun Anggota Petani Tidak ada 1

S.06 Suradi Laki-laki 44 tahun Anggota Petani Tidak ada 2

S.07 Samikun Laki-laki 49 tahun Anggota Petani Pedagang 4

S.08 Turyadi Laki-laki 51 tahun Anggota Petani Tidak ada 4

S.09 Wasito Laki-laki 50 tahun Anggota Petani Tukang kebun SD 2

S.10 Suratno Laki-laki 44 tahun Anggota Petani Tidak ada 2

S.11 Rasikin Laki-laki 48 tahun Anggota Petani Pedagang 1

S.12 Saiman Laki-laki 43 tahun Anggota Petani Tidak ada 1

S.13 Sukarman Laki-laki 52 tahun Anggota Petani Kuli Bangunan 4

KT. Sido Subur

KT. Ngudi Mulyo

Page 99: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

133

133

No Nama Jenis

Kelamin

Usia Jabatan Pekerjaan

utama

Pekerjaan

Sampingan

Jumlah tanggungan

keluarga (orang)

T.01 Slamet siswo S Laki-laki 60 tahun Ketua Petani Ketua RW 5

T.02 Sultoni Laki-laki 53 tahun Sekertaris Petani Ketua RT 3

T.03 Jumadi Laki-laki 48 tahun Bendahara Petani Bendahara RT 4

T.04 Nurhadi Laki-laki 44 tahun Anggota Petani Pedagang 1

T.05 Dalikun Laki-laki 50 tahun Anggota Petani Tidak ada 1

T.06 Mardi Laki-laki 49 tahun Anggota Petani Pengrajin Nipah 2

T.07 Sanmursi Laki-laki 47 tahun Anggota Petani Pedagang 4

T.08 Dulah kasikin Laki-laki 55 tahun Anggota Petani Tidak ada 4

T.09 Parman sukarto Laki-laki 47 tahun Anggota Petani Pengrajin Nipah 2

T.10 Hadi siswoyo Laki-laki 47 tahun Anggota Petani Tidak ada 2

T.11 Daryono Laki-laki 50 tahun Anggota Petani Pedagang 3

T.12 Turyadi Laki-laki 51 tahun Anggota Petani Tidak ada 1

T.13 Sankarjo Laki-laki 49 tahun Anggota Petani Pengrajin Kayu 3

T.14 Parjo sukarto Laki-laki 54 tahun Anggota Petani Pengrajin Nipah 4

T.15 Kartono Laki-laki 48 tahun Anggota Petani Pengrajin Nipah 3

T.16 Samsudin Laki-laki 45 tahun Anggota Petani Pedagang 4

T.17 Parno Laki-laki 55 tahun Anggota Petani Tidak ada 1

KT. Margo Mulyo

Page 100: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

134

Lampiran 5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Variabel Kelas Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total skor

1 R-1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 16

2 R-2 3 3 3 2 3 1 3 1 1 1 1 22

3 R-3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 31

4 R-4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 29

5 R-5 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 31

6 R-6 3 3 2 1 3 2 3 1 3 1 2 24

7 R-7 3 3 2 1 3 1 3 1 1 2 1 21

8 R-8 3 3 2 1 3 1 2 3 1 3 1 23

9 R-9 2 2 2 1 2 2 2 1 3 1 3 21

10 R-10 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 16∑X 27 27 24 14 27 15 26 18 20 18 18 234

∑XY

r 0,722 0,722 0,762 0,762 0,722 0,731 0,691 0,801 0,731 0,724 0,701

rtable 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632

Criteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

valid

itas

Item Indikator

VALIDITAS INSTRUMEN

No Code

Page 101: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

135

Item Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 R-1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1

2 R-2 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

3 R-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 R-4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 R-5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 R-6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

7 R-7 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

8 R-8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 R-9 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1

10 R-10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

∑X 5 4 5 6 5 6 5 6 6 4 6 6

∑XY

r 0,731 0,801 0,500 0,612 0,500 0,416 0,692 0,416 0,455 0,801 0,534 0,416

rtable 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632

Criteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No Code

val

idit

as

Variabel kondisi sosial ekonomi petani

Page 102: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

136

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0

0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0

0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0

6 3 5 6 6 5 6 6 6 4 5 9 7 5

0,534 0,537 0,692 0,455 0,416 0,731 0,534 0,416 0,534 0,801 0,500 0,154 0,470 0,808

0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid

Page 103: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

137

27 28 29 30 31 32 Total skor

0 1 1 1 0 0 14

1 0 1 0 1 0 8

1 1 1 1 1 1 31

1 1 1 1 1 1 32

1 1 1 1 1 1 32

0 0 0 0 0 0 7

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 1 32

0 1 1 1 0 0 12

0 0 1 0 0 0 7

5 6 8 6 5 4 177

0,731 0,416 0,087 0,416 0,731 0,801

0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632

Valid Valid Invalid Valid Valid Valid

ri = 2 x 0,725

1 + 0,725

= 1,45

1,725

= 0,84 > 0,632 maka reliabel

b

bi

r

rr

1

2

Page 104: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

138

Lampiran 6. Hasil Penelitian Pelaksanaan Kelas Belajar

KT. Sido Dadi

No resp

onden

∑ total skor total KriteriaNo soal

1 2 3 ∑ skor Kriteria 4 5 6 7 8 9 10 ∑ skor Kriteria 11 ∑ skor Kriteria

R.01 3 3 2 8 88% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 3 3 100% SB 29 88% Sangat Baik

R.02 3 3 2 8 88% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 3 3 100% SB 29 88% Sangat Baik

R.03 3 3 2 8 88% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 3 3 100% SB 29 88% Sangat Baik

R.04 3 3 2 8 88% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 3 3 100% SB 29 88% Sangat Baik

R.05 3 2 2 7 78% SB 2 3 1 3 3 3 2 17 81% SB 3 3 100% SB 27 82% Sangat Baik

R.06 3 2 2 7 78% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 3 3 100% SB 28 85% Sangat Baik

R.07 3 3 2 8 88% SB 2 3 2 3 3 3 1 17 81% SB 3 3 100% SB 28 85% Sangat Baik

R.08 3 2 2 7 78% SB 2 3 1 3 3 3 1 16 76% SB 3 3 100% SB 26 79% Sangat Baik

R.09 2 3 2 7 78% SB 2 3 1 3 3 3 2 17 81% SB 3 3 100% SB 27 82% Sangat Baik

R.10 3 3 2 8 88% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 3 3 100% SB 29 88% Sangat Baik

R.11 2 3 2 7 78% SB 2 3 2 3 3 3 1 17 81% SB 3 3 100% SB 27 82% Sangat Baik

R.12 3 2 2 7 78% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 3 3 100% SB 28 85% Sangat Baik

R.13 3 2 2 7 78% SB 2 3 1 3 3 3 3 18 86% SB 3 3 100% SB 28 85% Sangat Baik

R.14 2 2 2 6 67% B 2 3 1 3 3 3 3 18 86% SB 3 3 100% SB 27 82% Sangat Baik

82% SB 84% SB 100% SB 85% Sangat Baik

Kriteria

KT. Sido Subur

No resp

onden

∑ total skor total

No resp

onden

∑ total skor total Kriteria

Rata-rata

No soal

No soal

1 2 3 ∑ skor Kriteria 4 5 6 7 8 9 10 ∑ skor Kriteria 11 ∑ skor Kriteria

P.01 3 3 2 8 89% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 2 2 66% B 28 85% Sangat Baik

P.02 3 3 2 8 89% SB 2 3 2 3 3 3 2 18 86% SB 2 2 66% B 28 85% Sangat Baik

P.03 3 3 2 8 89% SB 2 3 2 3 3 3 1 17 81% SB 2 2 66% B 27 82% Sangat Baik

P.04 3 2 2 7 78% SB 2 3 2 3 3 3 1 17 81% SB 2 2 66% B 26 79% Sangat Baik

P.05 3 2 2 7 78% SB 2 3 1 3 3 3 1 16 76% SB 2 2 66% B 25 76% Sangat Baik

P.06 3 2 2 7 78% SB 2 3 1 3 3 3 1 16 76% SB 2 2 66% B 25 76% Sangat Baik

83% SB 81% SB 66% B 80% Sangat Baik

KriteriaNo re

sponden

∑ total skor totalNo soal

Rata-rata

Page 105: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

139

KT. Ngudi Mulyo

No resp

onden

∑ total skor total KriteriaNo soal

1 2 3 ∑ skor Kriteria 4 5 6 7 8 9 10 ∑ skor Kriteria 11 ∑ skor Kriteria

S.01 3 3 1 7 78% SB 1 3 2 3 1 3 3 16 76% SB 1 1 33% CB 24 73% Baik

S.02 3 3 1 7 78% SB 1 3 2 3 1 3 3 16 76% SB 1 1 33% CB 24 73% Baik

S.03 3 3 1 7 78% SB 1 3 1 3 1 3 2 14 67% B 1 1 33% CB 22 67% Baik

S.04 2 2 1 5 56% B 1 3 2 3 1 3 3 16 76% B 1 1 33% CB 22 67% Baik

S.05 2 2 1 5 56% B 1 3 1 2 1 3 2 13 62% B 1 1 33% CB 19 58% Baik

S.06 2 2 1 5 56% B 1 2 1 2 1 3 3 13 62% B 1 1 33% CB 19 58% Baik

S.07 3 3 1 7 78% SB 1 3 1 3 1 1 3 13 62% B 1 1 33% CB 21 64% Baik

S.08 2 3 1 6 67% B 1 3 2 2 1 1 3 13 62% B 1 1 33% CB 20 61% Baik

S.09 2 2 1 5 56% B 1 3 2 3 1 1 2 13 62% B 1 1 33% CB 19 58% Baik

S.10 3 2 1 6 67% B 1 2 2 2 1 1 2 11 52% B 1 1 33% CB 18 55% Baik

S.11 3 2 1 6 67% B 1 3 1 3 1 3 3 15 71% B 1 1 33% CB 22 67% Baik

S.12 3 2 1 6 67% B 1 2 1 2 1 1 3 11 52% B 1 1 33% CB 18 55% Baik

S.13 3 2 1 6 67% B 1 2 1 2 1 1 3 11 52% B 1 1 33% CB 18 55% Baik

67% B 64% B 33% CB 62% Baik

No resp

onden

∑ total skor total Kriteria

Rata-rata

No soal

Kriteria

KT. Margo Mulyo

No resp

onden

∑ total skor totalNo soal

1 2 3 ∑ skor Kriteria 4 5 6 7 8 9 10 ∑ skor Kriteria 11 ∑ skor Kriteria

T.01 3 3 3 9 100% SB 1 3 2 3 1 3 1 14 67% B 1 1 33% CB 24 73% Baik

T.02 3 3 3 9 100% SB 1 3 2 3 1 3 1 14 67% B 1 1 33% CB 24 73% Baik

T.03 3 3 3 9 100% SB 1 3 2 3 1 1 1 12 57% B 1 1 33% CB 22 67% Baik

T.04 3 2 3 8 89% SB 1 3 2 3 1 3 1 14 67% B 1 1 33% CB 23 70% Baik

T.05 3 2 3 8 89% SB 1 2 2 3 1 3 2 14 67% B 1 1 33% CB 23 70% Baik

T.06 2 2 3 7 78% SB 1 3 2 2 1 1 1 11 52% B 1 1 33% CB 19 58% Baik

T.07 2 2 3 7 78% SB 1 3 2 3 1 3 1 14 67% B 1 1 33% CB 22 67% Baik

T.08 2 2 3 7 78% SB 1 2 1 3 1 1 2 11 52% B 1 1 33% CB 19 58% Baik

T.09 3 2 3 8 89% SB 1 3 2 2 1 3 1 13 62% B 1 1 33% CB 22 67% Baik

T.10 2 3 3 8 89% SB 1 2 2 3 1 3 1 13 62% B 1 1 33% CB 22 67% Baik

T.11 2 2 3 7 78% SB 1 3 2 3 1 1 2 13 62% B 1 1 33% CB 21 64% Baik

T.12 2 3 3 8 89% SB 1 3 1 2 1 3 1 12 57% B 1 1 33% CB 21 64% Baik

T.13 2 2 3 7 78% SB 1 3 2 3 1 1 1 12 57% B 1 1 33% CB 20 61% Baik

T.14 3 2 3 8 89% SB 1 3 1 3 1 1 2 12 57% B 1 1 33% CB 21 64% Baik

T.15 2 2 3 7 78% SB 1 3 2 2 1 1 2 12 57% B 1 1 33% CB 20 61% Baik

T.16 3 2 3 8 89% SB 1 3 1 3 1 3 2 14 67% B 1 1 33% CB 23 70% Baik

T.17 3 3 3 9 100% SB 1 3 1 2 1 1 2 11 52% B 1 1 33% CB 21 64% Baik

Rata-rata 88% SB 61% B 33% CB 66% Baik

KriteriaNo re

sponden

∑ total skor totalNo soal

Page 106: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

140

140

Lampiran 7. Hasil Penelitian Kondisi Sosial Petani Setelah Mengikuti Kelas Belajar

Variabel pengetahuan petani

KriteriaNo re

sponden

No soal∑ skor No

KT. Sido Dadi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 R.01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

2 R.02 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

3 R.03 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

4 R.04 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

5 R.05 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

6 R.06 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 50% Cukup Meningkat

7 R.07 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

8 R.08 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

9 R.09 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

10 R.10 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 50% Cukup Meningkat

11 R.11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

12 R.12 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

13 R.13 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

14 R.14 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

61% Meningkat

KriteriaNo re

sponden

No soal∑ skor No

skor Kriteria

KT. Sido Subur

Rata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

15 P.01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 66% Meningkat

16 P.02 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

17 P.03 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 66% Meningkat

18 P.04 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8 66% Meningkat

19 P.05 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 6 50% Cukup Meningkat

20 P.06 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

64% Meningkat

skor Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑

KT. Ngudi Mulyo

skor KriteriaNoNo re

sponden

No soal∑

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

21 S.01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

22 S.02 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

23 S.03 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 66% Meningkat

24 S.04 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

25 S.05 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

26 S.06 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 5 41% Cukup Meningkat

27 S.07 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

28 S.08 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 58% Meningkat

29 S.09 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

30 S.10 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 50% Cukup Meningkat

31 S.11 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 58% Meningkat

32 S.12 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

33 S.13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

62% Meningkat

skor Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑

Page 107: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

141

141

NoNo re

sponden

No soal∑ skor Kriteria

KT. Margo Mulyo

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

34 T.01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

35 T.02 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 66% Meningkat

36 T.03 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

37 T.04 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

38 T.05 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 66% Meningkat

39 T.06 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 50% Cukup Meningkat

40 T.07 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 66% Meningkat

41 T.08 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

42 T.09 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

43 T.10 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 50% Cukup Meningkat

44 T.11 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 58% Meningkat

45 T.12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 66% Meningkat

46 T.13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 66% Meningkat

47 T.14 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 50% Cukup Meningkat

48 T.15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 75% Meningkat

49 T.16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 58% Meningkat

50 T.17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 66% Meningkat

64% MeningkatRata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑ skor Kriteria

Variabel ketrampilan petani

No soalNo

No resp

onden

∑ skor Kriteria

KT. Sido Dadi

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 R.01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 13 81% Sangat Meningkat

2 R.02 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

3 R.03 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

4 R.04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 13 81% Sangat Meningkat

5 R.05 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

6 R.06 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

7 R.07 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

8 R.08 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

9 R.09 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

10 R.10 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

11 R.11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 13 81% Sangat Meningkat

12 R.12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

13 R.13 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

14 R.14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

68% MeningkatRata-rata

No soalNo

No resp

onden

∑ skor Kriteria

NoNo re

sponden

No soal∑ skor

KT. Sido Subur

Kriteria13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

15 P.01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 13 81% Sangat Meningkat

16 P.02 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

17 P.03 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

18 P.04 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

19 P.05 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

20 P.06 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

68% Meningkat

NoNo re

sponden

No soal∑ skor Kriteria

Rata-rata

Page 108: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

142

142

No soal∑ skor Kriteria

KT. Ngudi Mulyo

NoNo re

sponden

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

21 S.01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

22 S.02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

23 S.03 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

24 S.04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

25 S.05 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

26 S.06 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

27 S.07 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

28 S.08 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

29 S.09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

30 S.10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

31 S.11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

32 S.12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

33 S.13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

70% Meningkat

No soal∑ skor Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

skor Kriteria

Kt. Margo Mulyo

NoNo re

sponden

No soal∑

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

34 T.01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

35 T.02 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

36 T.03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

37 T.04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

38 T.05 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

39 T.06 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

40 T.07 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

41 T.08 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

42 T.09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

43 T.10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

44 T.11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

45 T.12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

46 T.13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

47 T.14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

48 T.15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 12 75% Meningkat

49 T.16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 11 68% Meningkat

50 T.17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 62% Meningkat

69% Meningkat

skor Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑

Page 109: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

143

143

Lampiran 8. Hasil Penelitian Kondisi Ekonomi Petani Setelah Mengikuti Kelas Belajar

Variabel produksi petani

NoNo re

sponden

No soal∑ skor Kriteria

KT. Sido Dadi

29 30

1 R.01 1 1 2 100% Sangat Meningkat

2 R.02 1 1 2 100% Sangat Meningkat

3 R.03 1 1 2 100% Sangat Meningkat

4 R.04 1 1 2 100% Cukup Meningkat

5 R.05 1 0 1 50% Cukup Meningkat

6 R.06 1 1 2 100% Sangat Meningkat

7 R.07 1 1 2 100% Cukup Meningkat

8 R.08 1 0 1 50% Cukup Meningkat

9 R.09 1 0 1 50% Cukup Meningkat

10 R.10 1 1 2 100% Sangat Meningkat

11 R.11 1 1 2 100% Sangat Meningkat

12 R.12 1 0 1 50% Cukup Meningkat

13 R.13 1 0 1 50% Cukup Meningkat

14 R.14 1 0 1 50% Cukup Meningkat

79% Sangat Meningkat

NoNo re

sponden

No soal∑ skor Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑

KT. Sido Subur

skor Kriteria29 30

15 P.01 1 1 2 100% Sangat Meningkat

16 P.02 1 1 2 100% Sangat Meningkat

17 P.03 1 0 1 50% Cukup meningkat

18 P.04 1 0 1 50% Cukup meningkat

19 P.05 1 1 2 100% Sangat Meningkat

20 P.06 1 0 1 50% Sangat Meningkat

75% Meningkat

NoNo re

sponden

No soal∑ skor Kriteria

Rata-rata

No resp

onden

No soal∑ skor Kriteria

KT. Ngudi Mulyo

No29 30

21 S.01 1 1 2 100% Sangat Meningkat

22 S.02 1 1 2 100% Sangat Meningkat

23 S.03 1 0 1 50% Cukup Meningkat

24 S.04 1 1 2 100% Sangat Meningkat

25 S.05 1 0 1 50% Cukup Meningkat

26 S.06 1 0 1 50% Cukup Meningkat

27 S.07 1 0 1 50% Cukup Meningkat

28 S.08 1 0 1 50% Cukup Meningkat

29 S.09 1 1 2 100% Sangat Meningkat

30 S.10 1 1 2 100% Sangat Meningkat

31 S.11 1 0 1 50% Cukup Meningkat

32 S.12 1 0 1 50% Cukup Meningkat

33 S.13 1 1 2 100% Sangat Meningkat

73% Meningkat

No resp

onden

No soal∑ skor Kriteria

Rata-rata

No

Page 110: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

144

144

skor Kriteria

KT. Margo Mulyo

NoNo re

sponden

No soal∑

29 30

34 T.01 1 1 2 100% Sangat Meningkat

35 T.02 1 0 1 50% Cukup Meningkat

36 T.03 1 1 2 100% Sangat Meningkat

37 T.04 1 1 2 100% Sangat Meningkat

38 T.05 1 0 1 50% Cukup Meningkat

39 T.06 1 1 2 100% Sangat Meningkat

40 T.07 1 0 1 50% Cukup Meningkat

41 T.08 1 0 1 50% Cukup Meningkat

42 T.09 1 0 1 50% Cukup Meningkat

43 T.10 1 1 2 100% Sangat Meningkat

44 T.11 1 1 2 100% Sangat Meningkat

45 T.12 1 0 1 50% Cukup Meningkat

46 T.13 1 0 1 50% Cukup Meningkat

47 T.14 1 0 1 50% Cukup Meningkat

48 T.15 1 1 2 100% Sangat Meningkat

49 T.16 1 0 1 50% Cukup Meningkat

50 T.17 1 1 2 100% Sangat Meningkat

74% Meningkat

skor Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑

Variabel pendapatan petani

NoNo re

sponden

No soal∑ skor Kriteria

KT. Sido Dadi

31 32

1 R.01 1 1 2 100% Sangat Meningkat

2 R.02 1 1 2 100% Sangat Meningkat

3 R.03 1 0 1 50% Cukup Meningkat

4 R.04 1 1 2 100% Sangat Meningkat

5 R.05 1 0 1 50% Cukup Meningkat

6 R.06 1 0 1 50% Cukup Meningkat

7 R.07 1 1 2 100% Sangat Meningkat

8 R.08 1 1 2 100% Sangat Meningkat

9 R.09 1 1 2 100% Sangat Meningkat

10 R.10 1 0 1 50% Cukup Meningkat

11 R.11 1 1 2 100% Sangat Meningkat

12 R.12 1 1 2 100% Sangat Meningkat

13 R.13 1 0 1 50% Cukup Meningkat

14 R.14 1 0 1 50% Cukup Meningkat

79% Sangat MeningkatRata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑ skor Kriteria

Page 111: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

145

145

NoNo re

sponden

No soal∑ skor

KT. Sido Subur

Kriteria31 32

15 P.01 1 1 2 100% Sangat Meningkat

16 P.02 1 1 2 100% Cukup Meningkat

17 P.03 1 0 1 50% Cukup Meningkat

18 P.04 1 0 1 50% Sangat Meningkat

19 P.05 1 1 2 100% Sangat Meningkat

20 P.06 1 1 2 100% Sangat Meningkat

83% Sangat Meningkat

No soal∑ skor Kriteria

NoNo re

sponden

No soal∑ skor

KT. Ngudi Mulyo

Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

31 32

21 S.01 1 1 2 100% Sangat Meningkat

22 S.02 1 0 1 50% Cukup Meningkat

23 S.03 1 0 1 50% Cukup Meningkat

24 S.04 1 1 2 100% Sangat Meningkat

25 S.05 1 1 2 100% Sangat Meningkat

26 S.06 1 1 2 100% Sangat Meningkat

27 S.07 1 0 1 50% Cukup Meningkat

28 S.08 1 1 2 100% Sangat Meningkat

29 S.09 1 0 1 50% Cukup Meningkat

30 S.10 1 0 1 50% Cukup Meningkat

31 S.11 1 1 2 100% Sangat Meningkat

32 S.12 1 0 1 50% Cukup Meningkat

33 S.13 1 0 1 50% Cukup Meningkat

73% Meningkat

No soal∑ skor Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

skor Kriteria

KT. Margo Mulyo

NoNo re

sponden

No soal∑

31 32

34 T.01 1 1 2 100% Sangat Meningkat

35 T.02 1 1 2 100% Sangat Meningkat

36 T.03 1 0 1 50% Cukup Meningkat

37 T.04 1 0 1 50% Cukup Meningkat

38 T.05 1 0 1 50% Cukup Meningkat

39 T.06 1 0 1 50% Cukup Meningkat

40 T.07 1 1 2 100% Sangat Meningkat

41 T.08 1 1 2 100% Sangat Meningkat

42 T.09 1 0 1 50% Cukup Meningkat

43 T.10 1 1 2 100% Sangat Meningkat

44 T.11 1 1 2 100% Sangat Meningkat

45 T.12 1 0 1 50% Cukup Meningkat

46 T.13 1 0 1 50% Cukup Meningkat

47 T.14 1 0 1 50% Cukup Meningkat

48 T.15 1 1 2 100% Sangat Meningkat

49 T.16 1 0 1 50% Cukup Meningkat

50 T.17 1 1 2 100% Sangat Meningkat

74% Meningkat

skor Kriteria

Rata-rata

NoNo re

sponden

No soal∑

Page 112: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

146

Lampiran 9. Analisis regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana

Uji Corelasi

rxy = 14 x 9618,0 - 391,0 x 344,0

(( 14 x 10933,0 ) - 391,0 2) x (( 14 x 8482,0 ) - 344,0

rxy = 134652 - 134504

( 153062 - 152881 ) x ( 118748 - 118336 )

nilai rxy hitung positif, maka menunjukkan arah hubungan yang sama rxy = 0,542

2222xyr

Page 113: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

147

Uji Corelasi

rxy = 6 x 3767,0 - 159,0 x 142,0

(( 6 x 4223,0 ) - 159,0 2) x (( 6 x 3368,0 ) - 142,0 2

)

-

( - 25281 ) x ( 20208 - )

nilai rxy hitung positif, maka menunjukkan arah hubungan yang sama

20164

rxy = 0,479

rxy =22602 22578

25338

2222xyr

Page 114: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

148

Uji Corelasi

13 x - 266,0 x 298,0

(( 13 x 5500,0 ) - 266,0 2) x (( 13 x 6850,0 ) - 298,0 2

)

-

( - 70756 ) x ( 89050 - )

nilai rxy hitung positif, maka menunjukkan arah hubungan yang sama

rxy =6113,0

rxy =79469 79268

71500 88804

rxy = 0,470

2222xyr

Page 115: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

149

Uji Corelasi

17 x - 367,0 x 393,0

(( 17 x 7961,0 ) - 367,0 2) x (( 17 x 9123,0 ) - 393,0 2

)

-

( - 134689 ) x ( 155091 - )

nilai rxy hitung positif, maka menunjukkan arah hubungan yang sama

rxy =8508,0

rxy =144636 144231

135337 154449

rxy = 0,628

2222xyr

Page 116: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

150

= = b (∑XY- ) b = =

= 1385329 = 0,252(28006-27663,82) = 50(28006)-(1183)(1177)

50 = 0,252(342,18) 50(28617)-(1399489)

= 27706,58 = 86,229 = 1400300-1392391

1430850-1399489

= ∑ - - = 7909

= 28617-27706,58-86,229 31361

= 824,191 = 0,252

=

= =

= 824,191 = 86,229

48 17,17

= 17,17 = 5,022 > F tabel (1,48) = 4,04

= H0 ditolak

Uji Koefisien regresi

)( )(aregJK )( )/( abregJK

)( resJK )( )/( abregJK)( )(aregJK

)( )/( abregRJK )( )/( abregJK

)( resRJK regF

seluruh sampel

No. Kode

RespondenKelas Belajar

Kondisi Sosial

EkonomiX

2Y

2 XY

1 R.01 29,0 26 841,0 676,0 754,0

2 R.02 29,0 26 841,0 676,0 754,0

3 R.03 29,0 25 841,0 625,0 725,0

4 R.04 29,0 26 841,0 676,0 754,0

5 R.05 27,0 21 729,0 441,0 567,0

6 R.06 28,0 25 784,0 625,0 700,0

7 R.07 28,0 24 784,0 576,0 672,0

8 R.08 26,0 22 676,0 484,0 572,0

9 R.09 27,0 25 729,0 625,0 675,0

10 R.10 29,0 24 841,0 576,0 696,0

11 R.11 27,0 26 729,0 676,0 702,0

12 R.12 28,0 24 784,0 576,0 672,0

13 R.13 28,0 25 784,0 625,0 700,0

14 R.14 27,0 25 729,0 625,0 675,0

15 P.01 28,0 25 784,0 625,0 700,0

16 P.02 28,0 23 784,0 529,0 644,0

17 P.03 27,0 25 729,0 625,0 675,0

18 P.04 26,0 23 676,0 529,0 598,0

19 P.05 25,0 24 625,0 576,0 600,0

20 P.06 25,0 22 625,0 484,0 550,0

21 S.01 24,0 25 576,0 625,0 600,0

22 S.02 24,0 24 576,0 576,0 576,0

23 S.03 22,0 23 484,0 529,0 506,0

24 S.04 22,0 24 484,0 576,0 528,0

25 S.05 19,0 23 361,0 529,0 437,0

26 S.06 19,0 21 361,0 441,0 399,0

27 S.07 21,0 22 441,0 484,0 462,0

28 S.08 20,0 22 400,0 484,0 440,0

29 S.09 19,0 25 361,0 625,0 475,0

30 S.10 18,0 22 324,0 484,0 396,0

31 S.11 22,0 22 484,0 484,0 484,0

32 S.12 18,0 23 324,0 529,0 414,0

33 S.13 18,0 22 324,0 484,0 396,0

34 T.01 24,0 25 576,0 625,0 600,0

35 T.02 24,0 26 576,0 676,0 624,0

36 T.03 22,0 24 484,0 576,0 528,0

37 T.04 23,0 25 529,0 625,0 575,0

38 T.05 23,0 25 529,0 625,0 575,0

39 T.06 19,0 22 361,0 484,0 418,0

40 T.07 22,0 23 484,0 529,0 506,0

41 T.08 19,0 24 361,0 576,0 456,0

42 T.09 22,0 23 484,0 529,0 506,0

43 T.10 22,0 23 484,0 529,0 506,0

44 T.11 21,0 21 441,0 441,0 441,0

45 T.12 21,0 21 441,0 441,0 441,0

46 T.13 20,0 23 400,0 529,0 460,0

47 T.14 21,0 21 441,0 441,0 441,0

48 T.15 20,0 22 400,0 484,0 440,0

49 T.16 23,0 23 529,0 529,0 529,0

50 T.17 21,0 22 441,0 484,0 462,0

Jumlah 1183,0 1177,0 28617,0 27823,0 28006,0

Rata-rata 23,7 23,5

Page 117: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

151

151

Lampiran 10. Surat Ijin Mencari Data Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan

Provinsi Jawa Tengah

Page 118: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

152

152

Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Puring

Kabupaten Kebumen

Page 119: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

153

153

Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian Desa Krandegan Kecamatan Puring

Page 120: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

154

154

Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian Desa Tambak Mulyo Kecamatan Puring

Page 121: PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN … · PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 SKRIPSI

155

155

Lampiran 14. Surat Pemberian Ijin UPT Dinas Pertanian dan Peternakan Wilayah

Petanahan kecamatan Puring