peran serta masyarakat dan upaya kesehatan bersumber daya wq.docx

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Partisipasi atau peran serta masyarakat jelas dirasakan keberadaan dan perannya dalam segala bidang pembangunan 1 . Di bidang kesehatan, wujud nyata peran serta masyarakat berupa Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang jenisnya bermacam-macam 1 . Jenis UKBM ini bervariasi sesuai kebutuhan dan perkembangan masyarakat 1 . Posyandu merupakan bentuk UKBM yang paling populer dan memberikan konstribusi terhadap percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dan peningkatan angka harapan hidup. Pada tahun 1991 AKI 390/100.000 kelahiran hidup dan AKB 68/1000 kelahiran hidup, maka pada tahun 2007 AKI menurun menjadi 228/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 34/1000 kelahiran hidup 1,2 . Bentuk mutakhir dari peran serta masyarakat yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2006 adalah desa atau kelurahan siaga aktif dalam rangka mendukung pencapaian visi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur 3,4 . Desa atau kelurahan siaga ini tidak hanya melakukan pelayanan promotif dan preventif tetapi juga memasukkan pelayanan kuratif, menerapkan konsep wilayah dan memadukan berbagai bentuk UKBM yang ada ke dalam satu pengorganisasian 3,4 . 1

Upload: qichan28

Post on 06-Aug-2015

114 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

siklus Public Health

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Partisipasi atau peran serta masyarakat jelas dirasakan keberadaan dan

perannya dalam segala bidang pembangunan1. Di bidang kesehatan, wujud nyata peran

serta masyarakat berupa Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

yang jenisnya bermacam-macam1. Jenis UKBM ini bervariasi sesuai kebutuhan dan

perkembangan masyarakat1.

Posyandu merupakan bentuk UKBM yang paling populer dan memberikan

konstribusi terhadap percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB) dan peningkatan angka harapan hidup. Pada tahun 1991 AKI

390/100.000 kelahiran hidup dan AKB 68/1000 kelahiran hidup, maka pada tahun

2007 AKI menurun menjadi 228/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 34/1000

kelahiran hidup1,2.

Bentuk mutakhir dari peran serta masyarakat yang mulai dilaksanakan sejak

tahun 2006 adalah desa atau kelurahan siaga aktif dalam rangka mendukung

pencapaian visi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu Indonesia yang Mandiri,

Maju, Adil dan Makmur3,4. Desa atau kelurahan siaga ini tidak hanya melakukan

pelayanan promotif dan preventif tetapi juga memasukkan pelayanan kuratif,

menerapkan konsep wilayah dan memadukan berbagai bentuk UKBM yang ada ke

dalam satu pengorganisasian3,4.

Jelas terlihat bahwa peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam

pembangunan pada umumnya dan pembangunan kesehatan pada khususnya1.

1.2. Batasan Masalah

Makalah ini membahas tentang peran serta masyarakat dan upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat di Puskesmas Pauh.

1.3. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman

mengenai peran serta masyarakat dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat di

Puskesmas Pauh.

1.4. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan kepustakaan merujuk kepada

literatur dan pengolahan serta diskusi.

1

Page 2: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana

individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap

kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya5.

Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) adalah wahana

pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola

oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas Puskesmas,

lintas sektor dan lembaga terkait4.

2.2. Pentingnya Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam pembangunan pada

umumnya dan pembangunan kesehatan pada khususnya1. Hal ini terbukti dengan

dicantumkannya peran serta masyarakat dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan pasal 9, 18 dan 1746.

Pasal 9

(1) Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya meliputi

upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan

berwawasan kesehatan.

Pasal 18

Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif

masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.

Pasal 174

(1) Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan maupun terorganisasi

dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka

membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya.

2

Page 3: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

(2) Peran serta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup keikutsertaan

secara aktif dan kreatif.

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat

Beberapa faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat antara lain5:

a. Manfaat kegiatan yang dilakukan

Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi

masyarakat maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar5.

b. Adanya kesempatan

Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan

serta dan masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan

yang akan dilakukan5.

c. Memiliki keterampilan

Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan

masyarakat mempunyai keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan5.

d. Rasa memiliki

Rasa memiliki sesuatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah

diikutsertakan, jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik maka

peran serta akan dapat dilestarikan5.

e. Faktor tokoh masyarakat

Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh -

tokoh masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta maka mereka akan

tertarik pula berperan serta5.

2.4. Prinsip Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan diarahkan melalui 3 kegiatan utama,

yaitu1:

a. Kepemimpinan, yaitu melakukan intervensi kepemimpinan yang berwawasan

kesehatan untuk semua bagi semua pemimpin, baik formal maupun informal dari

tingkat atas sampai tingkat terbawah1.

b. Pengorganisasian, yaitu melalui intervensi community development di bidang

kesehatan pada setiap kelompok masyarakat sehingga muncul bentuk UKBM di

setiap kelompok masyarakat1.

3

Page 4: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

c. Pendanaan, yaitu mengembangkan sumber dana masyarakat untuk membiayai

berbagai bentuk kegiatan di bidang kesehatan, dari tingkat promotif, preventif,

kuratif maupun rehabilitatif1.

2.5. Tujuan Peran Serta Masyarakat

Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah1:

a. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun informal mempunyai

wawasan kesehatan untuk semua yang ditandai dengan munculnya UKBM di

lingkungannya dengan kualitas yang memadai1.

b. Setiap kelompok masyarakat baik di tingkat kewilayahan maupun organisasi

mempunyai UKBM yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam

menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi1.

c. Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakan pola yang

sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat1.

Melihat tujuan di atas, maka indikator utama meningkatnya peran serta masyarakat

adalah makin banyaknya UKBM dengan kualitas yang memadai1.

2.6. Jenis UKBM dan Tingkat Perkembangannya

Peran serta masyarakat diwujudkan dalam berbagai bentuk1. Beberapa bentuk PSM

yang pernah ada, yaitu1:

a. Manusianya, seperti1:

Kader posyandu

Dokter kecil

Pasukan SBH (Saka Bakti Husada)

Taruna Husada (dari kalangan Karang Taruna)

Irma Husada (dari Ikatan Remaja Mesjid)

Remaja anti diare

Kader jalan kaki (di Irian Jaya)

Keluarga Mandiri

b. Kelembagaan, seperti1:

Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu)

Posyandu Asta (Posyandu Asuhan Tokoh Agama)

Pos Obat Desa (POD)

4

Page 5: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

Posyandu Usila (Posyandu Usia Lanjut)

Karang Werda

Polindes (Pondok Bersalin Desa)

Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja)

Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren)

TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

Pokdes (Pos Kesehatan Desa)

Kelompok Pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA)

Paguyuban peserta KB

BKB (Bina Keluarga Balita)

c. Pendanaannya, seperti1:

Dana Sehat Pola PKMD

Dana Sehat Pola Pondok Pesantren

Dana Sehat Pola KUD (Koperasi Unit Desa)

Dana Sehat Pola UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Dana Sehat Pola PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)

Dana Sehat Angkot (Angkutan Perkotaan)

d. Aktivitas, seperti1:

Maklurah (Makan Telur di Sekolah)

UKM (Upaya Kesehatan Masjid)

Ukestren (Upaya Kesehatan Pesantren)

PSPB (Pemantauan Stimulasi Perkembangan Balita)

Arisan Jamban Keluarga

Arisan Rumah Sehat

PPD (Pertolongan Persalinan di rumah)

Sarasehan Batra (Pengobatan Tradisional)

Pada umumnya, UKBM dibagi tingkat perkembangannya menjadi 4 strata1:

a. Pratama, yaitu UKBM yang baru dibentuk atau UKBM yang tergolong “hidup

segan mati tak mau”

b. Madya, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya masih rendah

c. Purnama, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya sudah tinggi

5

Page 6: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

d. Mandiri, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur, cakupannya tinggi dan >50%

mansyarakat telah menjadi anggota Dana Sehat1.

2.6.1. POSYANDU

a. Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan

kesehatan masyarakat dan Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat

dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari

petugas kesehatan dan keluarga berencana7.

b. Tujuan penyelenggaran Posyandu, yaitu7:

a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil,

melahirkan dan nifas)

b. Membudayakan NKKBS

c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk

tercapainya masyarakat sehat sejahtera

d. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera7.

c. Kegiatan Pokok Posyandu7:

1. KIA

2. KB

3. lmunisasi

4. Gizi

5. Penanggulangan Diare

d. Pembentukan Posyandu

Langkah – langkah pembentukan7:

1. Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

2. Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah

bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB .

3. Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri,

sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu

4. Pemilihan kader Posyandu.

6

Page 7: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

5. Pelatihan kader Posyandu.

6. Pembinaan.

Kriteria pembentukan Posyandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan

satu Posyandu melayani 100 bayi/balita7.

Kriteria kader Posyandu7:

1. Dapat membaca dan menulis.

2. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

3. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

4. Mempunyai waktu yang cukup.

5. Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.

6. Berpenampilan ramah dan simpatik.

7. Diterima masyarakat setempat.

e. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim

Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas,

dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu7:

1. Meja I : Pendaftaran.

2. Meja II : Penimbangan

3. Meja III : Pengisian KMS

4. Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

5. Meja V : Pelayanan KB & Kes :

- Imunisasi

- Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut

tiap bulan Februari dan Agustus

- Pembagian pil atau kondom

- Pengobatan ringan

- Kosultasi KB-Kesehatan

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V

merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas

KB) 7.

7

Page 8: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

Sasaran Posyandu7:

- Bayi/Balita.

- Ibu hamil/ibu menyusui.

- WUS dan PUS.

f. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi7:

Kesehatan ibu dan anak :

- Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

- Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii

dan Agustus)

- PMT

- Imunisasi.

- Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita

melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program

terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.

Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

Pemberian Oralit dan pengobatan.

Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

baita dan ibu hamil.

Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

- S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.

- K : Semua balita yang memiliki KMS.

- D : Balita yang ditimbang.

- N : Balita yang naik berat badannya.

- D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat

- N / D : Berhasil tidaknya program posyandu

g. Dana

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong

royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta

sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan

Dana Sehat7. 8

Page 9: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

h. Stratifikasi Posyandu

1) Posyandu Pratama1,7  :

- belum mantap

- kegiatan belum rutin tiap bulan

- kader aktif terbatas

2) Posyandu Madya1,7  :

- kegiatan lebih teratur

- cakupan program utama masih rendah

- Jumlah kader 5 orang

3) Posyandu Purnama1,7  :

- kegiatan sudah teratur.

- cakupan program/kegiatannya baik.

- jumlah kader 5 orang

- mempunyai program tambahan

4) Posyandu Mandiri 1,7 :

- kegiatan secara teratur dan mantap

- cakupan program/kegiatan baik.

- memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.

2.6.2. TOGA

a. Tanaman obat keluarga adalah sebidang tanah di halaman atau ladang yang

dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat1,8.

b. Fungsi TOGA adalah1,8:

- Menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk menjaga dan

meningkatkan kesehatan

- Menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk mengobati gejala dan

beberapa penyakit ringan

- Memperbaiki gizi masyarakat

- Upaya pelestarian dan memperindah pemandangan

- Menambah penghasilan keluarga

c. Target : setiap kelurahan memiliki TOGA dan setiap RW memiliki 2 TOGA

percontohan.

9

Page 10: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

2.6.3. DESA/KELURAHAN SIAGA

a. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan

kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana

dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri9.

Pengertian Desa ini dapat berarti Kelurahan atau Nagari atau istilah-istilah lain

bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa9.

b. Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi

pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan,

surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi),

penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 3,9.

c. Poskesdes adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1 orang

Bidan dan minimal 2 orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang

ada9.

d. Langkah Kegiatan

1) Persiapan

- Persiapan Petugas9:

Pelatihan Bidan (1 desa : 1 Bidan)

Pelatihan Kader dan Toma (1 desa : 2 kader + 1 toma) selama 4 hari : 3

hari di kelas, 1 hari di lapangan

- Persiapan Masyarakat9:

Pembentukan forum melalui pertemuan Tingkat Desa (3 kali/tahun)

Survei Mawas Diri (pendataan ke lapangan atau pertemuan rembuk

desa) 2 kali/tahun

Musyawarah Masyarakat Desa : 2 kali/tahun

2) Pelaksanaan9

Pelayanan kesehatan dasar;

Kader dan toma melakukan surveilan berbasis masyarakat (pengamatan

sederhana) thd KIA, Gizi, Kesling, Penyakit, PHBS, melakukan pendataan

PHBS dengan survei cepat;

10

Page 11: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

Pertemuan tindak lanjut penemuan hasil surveilans dalam rangka

meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat (1 bulan sekali)

Alih pengetahuan dan olah ketrampilan melalui pertemuan (2 kali/tahun)

Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah kesehatan

dengan memanfaatkan forum yang ada di desa (1bulan sekali).

e. Target cakupan desa siaga aktif tahun 2010 adalah 50% dan tahun 2015 adalah

80%9,10.

f. Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus9:

Cakupan Desa Siaga Aktif = Jumlah Desa Siaga yang aktifJumlah Desa Siaga yangdibentuk

× 100 %

2.6.4. SAKA BAKTI HUSADA (SBH)

a. SBH adalah wadah pramuka untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,

pengalaman dan kesempatan dalam membaktikan dirinya kepada masyarakat

dalam pembangunan kesehatan1.

b. Misinya adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan yang

dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota gerakan

pramuka dan masyarakat di lingkungannya1.

c. Kegiatannya dilakasanakan dengan praktek pada 5 krida yaitu1:

- Krida bina lingkungan sehat 5 kecakapan

- Krida bina keluarga sehat 5 kecakapan

- Krida bina penanggulangan penyakit 8 kecakapan

- Krida bina gizi 5 kecakapan

- Krida bina obat 5 kecakapan

2.6.5. POS UKK

a. Pos upaya kesehatan kerja adalah wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan

kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang

diselenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok pekerja yang memiliki

jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas

kerja1,8.

11

Page 12: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

b. Kegiatan spesifik yang menjadi ciri pokok Pos UKK adalah sebagai

berikut1,8:

- Adanya komunikasi, informasi, edukasi dan motivasi tentang ergonomic,

pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, gizi kerja, kebugaran,

penanggulangan stress, hipertensi, bahaya merokok, pencegahan penyakit

menular, keracunan makanan dan lainnya yang berhubungan dengan

keselamatan kerja

- Kegiatan yang bersifat lintas sektor, dengan peran masing-masing sesuai

dengan profesi dan fungsi sektor yang berkaitan.

- Pelayanan dasar kesehatan kerja antara lain meliputi P3K, P3P,

pemantauan, penggunaan alat pelindung dan upaya penyehatan lingkungan

kerja.

12

Page 13: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

BAB III

PERAN SERTA MASYARAKAT DAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA

MASYARAKAT DI PUSKESMAS PAUH

3.1. Data Umum Puskesmas Pauh

a. Data Geografi

Wilayah kerja Puskesmas Pauh terletak di Kecamatan Pauh yang terdiri dari 9

kelurahan dengan luas wilayah ± 146,2 Km211.

b. Data Demografi

Jumlah penduduk sebanyak 53.669 jiwa dengan total rumah tangga 13.315 KK dan

rata-rata anggota keluarga 4 orang serta kepadatan penduduk 367/km211.

Tabel 1. Data Sasaran Kesehatan Puskesmas Pauh Tahun 201011

Dari 53.669 jiwa, sekitar 10,4% diantaranya adalah balita, 6,8% lansia, 4,3%

buteki, 2,3% bumil, 2,2% bufas, 2,2% bulin dan 2,13% bayi11.

13

Page 14: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

c. Data Sosial Ekonomi

Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani ± 46%, swasta 24% ,

PNS 17% , ABRI ± 5%, sisanya bekerja di sektor informal lainnya. Jumlah

keluarga miskin 21,4% dari total penduduk wilayah kerja Puskesmas Pauh11.

d. Data Sosial Budaya

Tabel 2. Data Sarana Pendidikan Puskesmas Pauh Tahun 201011

Terdapat total 46 buah sarana pendidikan dalam wilayah kerja Puskesmas Pauh

dimana 52% merupakan sarana pendidikan tingkat SD/MI11.

e. Data UKBM yang aktif

Dari banyaknya jenis UKBM yang ada, hanya 3 jenis UKBM yang aktif

dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pauh yaitu Posyandu, TOGA dan

Kelurahan Siaga (Poskeskel/poskesdes termasuk kedalamnya) 11.

14

Page 15: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

3.2. POSYANDU

Tabel 3. Jumlah Kader dan Posyandu Puskesmas Pauh Semester 1 Tahun 2011 12

Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pauh saat ini sebanyak 70 posyandu

dengan jumlah posyandu paling banyak terdapat di kelurahan Limau Manis Selatan.

Jumlah kader aktif sebanyak 280 kader dengan jumlah rata-rata 4 kader per posyandu.

Dengan demikian, bila ditinjau dari segi geografis, semua kelurahan telah terjangkau

posyandu.

Dikaitkan dengan jumlah bayi dan balita tiap posyandu meliputi ±96 jiwa, dianggap

sudah mencukupi.

Grafik 1. Tingkat Perkembangan Posyandu Puskesmas Pauh Semester 1 Tahun 201112

15

Page 16: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

Dari 70 posyandu yang ada, terdapat 45,7% posyandu tergolong purnama, 30%

posyandu madya dan 21,4% posyandu mandiri.

Grafik 2. Pencapaian D/S Puskesmas Pauh Semester 112

Dari grafik di atas terlihat bahwa tingkat partisipasi masyarakat di Puskesmas Pauh

yang ditandai dengan pencapaian D/S dapat dikatakan hampir mencapai target 65%.

Namun, jika ditinjau dari segi kualitas, masih banyak permasalahan yang ditemui

seperti masih rendahnya keterampilan kader posyandu dalam melakukan

penimbangan, pencatatan atau pengisian KMS dan masih kurangnya kemampuan

kader dalam memberikan penyuluhan. Selain itu, dukungan lintas sektor (pejabat

kelurahan, kecamatan, PKK) juga masih rendah.

3.3. TOGA

Tabel 4. Tingkat Perkembangan TOGA Puskesmas Pauh Semester 1 Tahun 201112

16

Page 17: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

Grafik 3. Tingkat Perkembangan TOGA Puskesmas Pauh Semester 1 Tahun 201112

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap kelurahan sudah memiliki TOGA dengan

jumlah TOGA terbanyak yaitu di kelurahan Koto Luar. Namun, tidak diketahui

bagaimana distribusi TOGA berdasarkan RW dari masing-masing kelurahan.

Dari diagram juga dapat dilihat bahwa 61,4% TOGA masih dengan strata atau tingkat

perkembangan Pratama, 36,7% strata Madya dan hanya 2,3% dengan strata Purnama.

Hal ini menunjukkan bahwa UKBM TOGA di wilayah kerja Puskesmas Pauh belum

berjalan dengan baik dan masih memerlukan pembinaan. Namun untuk pembinaan

oleh petugas Puskesmas sendiri masih terdapat kendala yaitu belum adanya pedoman

baku dari DKK Padang tentang pembinaan TOGA dan tingkat pengetahuan petugas

tentang TOGA masih rendah.

3.4. POSKESKEL

Tabel 5. Kelurahan Siaga Puskesmas Pauh Tahun 201112

17

Page 18: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

Dari 9 kelurahan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pauh semuanya sudah

merupakan kelurahan siaga. Kelurahan siaga yang aktif di 6 kelurahan dan hanya 4

kelurahan yang telah memiliki sarana bangunan poskeskel.

Berdasarkan data tersebut maka cakupan desa/kelurahan siaga aktif di Puskesmas

Pauh yaitu 66,7%. Terlihat bahwa cakupan kelurahan siaga aktif di Puskesmas Pauh

telah melampaui target tahun 2010 (50%) namun belum mencapai target tahun 2015

(80%).

18

Page 19: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

a. UKBM merupakan wujud nyata dari peran serta masyarakat dalam bidang

kesehatan.

b. Indikator utama meningkatnya peran serta masyarakat adalah makin banyaknya

UKBM dengan kualitas yang memadai.

c. UKBM yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah Posyandu, TOGA

dan Kelurahan Siaga (Poskeskel/poskesdes termasuk kedalamnya).

d. Semua kelurahan telah terjangkau posyandu dengan cakupan tiap posyandu

meliputi ±96 jiwa, dianggap sudah mencukupi.

e. Tingkat perkembangan posyandu adalah 45,7% posyandu purnama, 30% posyandu

madya dan 21,4% posyandu mandiri

f. Tingkat partisipasi masyarakat di Puskesmas Pauh yang ditandai dengan

pencapaian D/S dapat dikatakan hampir mencapai target 65%. Namun, jika

ditinjau dari segi kualitas, masih banyak permasalahan.

g. Setiap kelurahan telah memiliki TOGA namun sebagian besar (61,4%) adalah

dengan tingkat perkembangan Pratama.

h. Cakupan kelurahan siaga aktif di Puskesmas Pauh telah melampaui target tahun

2010 (50%) namun belum mencapai target tahun 2015 (80%).

4.2. Saran

a. Puskesmas agar melakukan pembinaan kader posyandu berupa pelatihan cara

penimbangan, pencatatan KMS dan penyuluhan minimal dua kali setahun

b. Puskesmas agar mengadakan arisan kader sekali sebulan untuk meningkatkan

semangat kader dan sebagai sarana bertukar ilmu

c. DKK Padang agar membuat pedoman bagi tenaga kesehatan di Puskesmas untuk

pembinaan TOGA

d. Puskesmas agar melakukan evaluasi pelaksanaan kelurahan siaga setiap bulan

19

Page 20: Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya WQ.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. ARRIF: Pedoman Manajemen Peran Serta

Masyarakat. Padang: Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat; 2006.

2. Atmawikarta Arum. Kebijakan Kesehatan Dalam Pencapaian Target MDGs Kesehatan.

Available from: http://www.fk.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/MDGs-UNPAD-

21-OKT-2010-dr.-Arum.pdf.

3. Pusat Promosi Kesehatan . Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Suplemen. Jakarta:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2011. Available from:

http://www.promosikesehatan.com.

4. Pramudho Kodrat. Pengembangan UKBM Melalui Poskesdes. Available from:

http://buk.depkes.go.id/index.php.

5. Peran Serta Masyarakat (Kader Kesehatan). Available from: http://syakira-

blog.blogspot.com/2009/01/peranserta-masyarakat-kader-kesehatan.html.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Available from:

http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf.

7. Sembiring Nasap. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha

Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Available from:

http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf.

8. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan Tahunan 2010. Padang. 2011. Available from:

http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2011/04/lap-tahunan-yes-10.pdf.

9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk

Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Available

from: www.hukor.depkes.go.id.

10. Indikator Kinerja SPM Kota Padang tahun 2010. Available from:

http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2010/03/data-spm-2010.pdf.

11. Laporan Tahunan 2010 Puskesmas Pauh.

12. Lokakarya Mini Semester 1 Tahun 2011 Puskesmas Pauh.

20