peran public relations pt. pln (persero) apj …/peran... · menyelesaikan pelaksanaan kuliah kerja...
TRANSCRIPT
1
PERAN PUBLIC RELATIONS PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA DALAM MENJALANKAN PROGRAM
KOMUNIKASI DAN EDUKASI MELALUI TALK SHOW DIBERBAGAI RADIO
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya program studi Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : Dila Nilawati
D1605029
PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2008
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT. PLN (persero) APJ
Surakarta pada tanggal 1 februari 2008 sampai dengan 29 Februari 2008 dengan
baik sampai dengan selesainya tugas akhir ini.
Pelaksanaan KKM yang dilakukan di PT. PLN (persero) APJ Surakarta
sudah memberikan sedikit gambaran tentang pelaksanaan kegiatan Kehumasan di
PT. PLN (persero) APJ Surakarta.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan program D III
Komunikasi Terapan Jurusan Public Relations Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta. Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis telah dibantu oleh
banyak pihak. Maka, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
· Bp. Drs. H. Supriyadi, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
· Bp. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku Ketua Program D III Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas
Maret Surakarta dan selaku pembimbing akademik.
· Ibu.Dra. Sofiah, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing,
mengarahkan, dan mendukung penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3
· Bp.DR.Drs.H.Widodo Muktiyo , SE, M.Com selaku penguji yang talah
menyempatkan waktu untuk penulis melaksanakan ujian tugas akhir.
· Bp. Wahjono Manager PT. PLN (persero) APJ Surakarta yang telah
memberikan ijin penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media.
· Bp. Sarka edy, Bp.Soeharmanto,SE ,Bp.Koesno,SE.,dan ibu
Wahyuningtyas selaku instruktur yang membantu penulis dalam
melaksanakan KKM.
· Keluargaku tercinta yang telah memberikan segalanya, thanks for
everything !!!
· Sahabat-sahabatku tersayang (Sukma, Endang n Nia) makasih atas
bantuan, kebaikan , kebersamaan, canda tawa yang selama ini kalian
berikan. Love u all !!!
· Achi,pethek,ajeng,amel,gina,putri ,Aku gak akan lupain semua canda
bersama kalian gals!!!!
· Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan,. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan
Semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya
dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada khususnya.
Surakarta, Juni 2008
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO……………………………………………………... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… v
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………. viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Tujuan……………………………………………………………... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pegertian Public Relations………………………………………... 5
B. Peran Public Relations…………………………………..………… 11
C. Proses komunikasi Public Relation………………………………... 14
D. Media komunikasi Public Relations ………………………………. 15
BAB III DESKRIPSI PT. PLN (persero) APJ Surakarta
A. Sejarah singkat Berdirinya PLN....................................................... 19
B. Tujuan Perusahaan..……………………………………………….. 23
C. Hak dan Kewajiban Perusahaan………………………………….. 24
D. Falsafah Perusahaan……………………………………………….. 25
E. Visi, Misi dan Motto Perusahaan………………………………….. 26
F. Logo Perusahaan…………………………………………………... 26
G. Struktur Organisasi............................................................................ 27
H. Personalia/Kepegawaian PT.PLN (persero) APJ Surakarta.............. 32
I. Kehumasan PT. PLN (persero) APJ Surakarta.................................. 35
BAB IV PROGRAM KOMUNIKASI DAN EDUKASI HUMAS PT.PLN
(persero) APJ SURAKARTA MELALUI TALK SHOW DIBERBAGAI RADIO
5
A. Waktu dan Lokasi KKM…………………………………………… 40
B. Peran Humas PT.PLN (persero) APJ Surakarta Dalam Program
Komunikasi Dan Edukasi Dalam Talk Show di Berbagi Radio….. 40
C. Tugas Yang Dilaksanakan ………………………………………… 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………... 50
B. Saran………………………………………………………………. 51
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang semakin maju dalam segala segi dan
bidang, baik dari segi teknologi dan pelayanan, setiap perusahaan dituntut
untuk dapat mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut agar tidak
tertinggal, dengan kata lain setiap perusahaan haruslah dapat terus
berkembang dan tentu saja harus mampu bersaing dalam kerasnya perubahan
dan persaingan yang terjadi agar tetap bertahan dan terus menunjukkan
eksistensinya di pasar.
Dengan segala perkembangan tersebut, setiap perusahaan wajib
mempunyai modal tenaga ahli yang terampil pada tiap bidangnya. Dan
tentulah perusahaan harus mempunyai tenaga ahli di bidang komunikasi yang
harus mampu beradaptasi dan menjadi ujung tombak perusahan yang dapat
menangani berbagai permasalahan yang menjalin hubungan dengan publiknya
baik internal maupun eksternal sehingga tercipta hubungan yang harmonis
antara perusahaan dan publiknya.
Dan dengan perkembangan yang terjadi, setiap perusahaan
membutuhkan divisi yang mampu menjawab semua tantangan dan membantu
perusahaan dalam membangun dan menjaga citra perusahaan agar selalu baik
dan positif. Devisi tersebut adalah Public Relations yang harus dimiliki
perusahaan, peran Public Relations sangatlah penting dan central, yaitu
7
menjalin hubungan yang baik antara perusahan dengan publiknya sehingga
terjalin komunikasi 2 arah yang baik diantara keduanya yang pada akhirnya
akan membentuk citra positif terhadap perusahaan.
Kegiatan Kuliah Kerja Media bagi seorang Public Relations
merupakan hal yang penting, karena dengan Kuliah Kerja Media dapat
menjadi sarana untuk meningkatkan serta menambah pengalaman di dalam
dunia kerja sesungguhnya dan juga dapat digunakan untuk menerapkan semua
teori yang diaplikasikan ke dalam praktek dari ilmu yang telah diperoleh di
bangku perkuliahan di Fakultas ISIP UNS. Kuliah Kerja Media juga dapat
digunakan untuk lebih mengenal dan mengetahui serta mempelajari ruang
lingkup kerja seorang Public Relations.
Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. PLN (Persero)
Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta, Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 468
Surakarta, pada tanggal 1 Februari sampai dengan tanggal 29 Februari 2008
dan ditempatkan di bagian Humas, kemitraan dan Bina Lingkungan.
B. Tujuan
Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan penulis di PT. PLN (Persero)
APJ Surakarta. Adapun mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mempraktekkan dan menerapkan semua teori, pengetahuan, dan
ilmu-ilmu yang telah didapat pada saat di bangku perkuliahan ke dalam
dunia kerja yang sesungguhnya.
8
2. Untuk menambah pengalaman dan memperkaya wawasan penulis dalam
dunia kerja yang nyata sehingga penulis dapat lebih mengenal dunia kerja
sesungguhnya.
3. Lebih mengetahui dan mempelajari kinerja Humas PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta.
4. Melatih penulis agar lebih aktif, kritis dan kreatif dalam menghadapi dunia
kerja sesungguhnya dan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang harus
dikerjakan di lingkungan kerja.
5. Mengetahui peran dan fungsi Public Relations yang ada di bagian Humas
PT. PLN (Persero) APJ Surakarta.
6. Untuk lebih dalam lagi mengetahui berbagai macam tugas Public
Relations dalam menjalankan program kehumasan.
7. Ikut serta dan menjalankan program kehumasan PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta antara lain di bidang kemitraan dan bina lingkungan.
8. Memenuhi kewajiban sebagai Mahasiswa Diploma III Komunikasi
Terapan Jurusan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk memperoleh gelar Profesional
Ahli Madya pada bidang Public Relations.
9. Mengetahui salah satu program rutin yang dilaksanakan PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta yaitu program Talk Show Interaktif di berbagai
Radio di Surakarta.
10. Mempelajari lebih dalam lagi fungsi dari program Talk Show di Radio
bagi perusahaan sehingga penulis mengangkat tema tersebut ke dalam
9
laporan tugas akhir penulis sehingga penulis benar-benar mengerti dan
mendalami program kehumasan tersebut.
40
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Public Relations
Pesatnya perkembangan demokrasi maupun majunya perkembangan
industri, semua menyebabkan pergeseran-pergeseran atau kegoncangan-
kegoncangan hebat di dunia industri. Pergeseran-pergeseran yang
mengakibatkan perubahan dan kemajuan yang luas, tidak saja dalam bidang
perdagangan dan perniagaan, tetapi juga dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan lain sebagainya.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, komunikasipun dituntut untuk
lebih maju lagi, sehingga kegiatan Public Relations pun semakin banyak
digunakan, banyak dipelajari, dan diteliti. Public Relation dari berbagai
badan, perusahaan ataupun instansi dalam masyarakat mendapat tugas untuk
senantiasa mengikuti dan menganalisa masalah-masalah yang timbul, baik
dalam badan atau perusahaan itu sendiri, maupun dari publiknya. Masalah-
masalah yang timbul akibat adanya pergeseran-pergeseran dan kegoncangan-
kegoncangan yang terjadi di dalam masyarakat.
Perkembangan-perkembangan yang terjadi selama ini mendorong
lahirnya Public Relations dalam bentuk modern. Public Relation mulanya
merupakan kegiatan tanpa disadari, kini sudah menjadi suatu profesi, suatu
ilmu pengetahuan yang diteliti dan dikaji secara khusus.
41
Public relations merupakan kegiatan komunikasi yang melibatkan
seluruh anggota organisasi untuk menciptakan hubungan yang baik dengan
publiknya baik publik intern maupun ekstern. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh F. Rachmadi dalam bukunya ”Public Relations dalam Teori
dan Praktek”, menurutnya ”Public Relations adalah penyelenggara
komunikasi timbal balik antara suatu lembaga dengan publik yang
mempengaruhi sukses tidaknya lembaga tersebut”
Terdapat banyak sekali definisi mengenai Public Relations, menurut
IPRA (The International Public Relations Association), Public Relations
didefinisikan sebagai :
”Fungsi manajemen dan budi yang dijalankan secara berkesinambungan
dan berencana, dengan mana organisasi-organisasi dan lembaga-
lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan
membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada
sangkut pautnya dengan menilai pendapat umum diantara mereka
dengan tujuan kebijaksaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai
kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan
bersama yang lebih efisien dan tersebar luas.”1
Terdapat banyak definisi atau pengertian Public Relations, terdapat pula
banyak perbedaan dari definisi Public Relations, namun pada prinsipnya inti
dari semua pendapat itu adalah sama. Diantara sekian banyak definisi atau
pengertian Public Relations beberapa diantaranya adalah sebagi berikut.
1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung
1993, hal. 134.
42
Sepreti yang diutarakan oleh Cutlip, Center dan Croom dalam bukunya
”Effective Public Relations” mendefinisikan public relation sebagai berikut:
”Public Relations adalah fungsi manajemen yang secara khusus
mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi,
pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan
berbagai publiknya”
Pengertian-pengertian lain dari Public Relations masih banyak lagi,
masih ada 2000 lebih pendapat tentang definisi Public Relations namun para
pakar Public Relations memilih beberapa definisi terbaik yaitu:
1. Definisi Public Relations Menurut J.C. Seidel, Public Relations Director,
Division of Housing, State of New York berbunyi:
“Public Relations is the continuing process by which management
endeavors to obtain good will and understanding of custumers, its
employees and the public a large. Inwardly through self analysis and
correction, outwardly through all means of expression.”
(Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha
manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari para
konsumennya, pengawainya dan publik umumnya ke dalam dengan
mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar
dengan mengatakan pernyataan-pernyataan)
2. Definisi menurut Oemi (1984 : 6)
Mendefinisikan public relation sebagai berikut:
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara sebuah organisasi demi
43
kepentingan publik, dan melaksanakan program kegiatan dan komunikasi
untuk meraih pengertian umum dan dukungan publik”.
3. Definisi Public Relations menurut Howard Bonham, Vice Chairman,
American National Read Cross seperti yang ditulis Drs. Soleh Soemirat,
M.S. & Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. dalam bkunya Dasar-Dasar Public
Relations, halaman 12, yang berbunyi:
”Public Relations is the art bring in about public under standing which
breads greater public confidence for any individual or organization”
(Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik
yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap
seseorang/suatu organisasi/badan)
Dalam pertemuan para pakar Public Relations di Mexico City pada
bulan Agustus 1978 menghasilkan definisi public Relations yang lebih jelas
dan dinamakan “The Statement of Mexico” yang berbunyi:
“Praktik Public Relations adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu
pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis
berbagai kecenderungan, memprediksi konsekuensi dari tiap kegiatan,
memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi
dan melaksanakan program yang terencana mengenal kegiatan-kegiatan
yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan
publik atau umum.”2
2 Rosady Ruslan, SH. Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi, (Konsepsi dan Aplikasi) PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta, Juli 1998 hal. 17.
44
Masih ada banyak lagi definisi lain tentang Public Relations, dan
definisi yang paling dapat dipertanggungjawabkan mengenai Public Relations
ialah rumusan Dr. Rex Harlow (1982 : 40), yang menyatakan sebagai berikut:
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan
publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan
dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam persoalan/permasalahan,
membantu manajemen mampu menanggapi opini publik; mendukung
manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara
efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang
sehat dan etis sebagai sarana utama.”
Definisi di atas yang dirumuskan oleh Dr. Rex Harlow adalah yang
paling lengkap dan akomodatif terhadap perkembangan dan dinamika Public
Relations, karena ada aspek yang cukup penting dalam Publik Relation, yaitu
teknik komunikasi, dan komunikasi yang sehat dan etis.
Meskipun berbeda pada penekanannya unsur-unsur pokoknya dalam
setiap definisi Public Relation namun kalau diperhatikan definisi Public
Relations tersebut banyak persamaan, yaitu unsur utamanya (Onong, 1979 : 6)
menyangkut antara lain:
1. Suatu fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya yang
berencana dengan mengikuti standar-standar etis.
45
2. Suatu proses yang mencakup hubungan antara organisasi dengan
publiknya.
3. Analisis dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap dan opini dan
kecenderngan sosial, serta mengkomunikasikannya kepada pihak mana-
jemen/pimpinan.
4. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata
cara kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam konteks
demi kepentingan bersama bagi kedua belah pihak.
5. Pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana,
mengkomunikasikan, dan mengevaluasi.
6. Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian, dan penerimaan
dari pihak publiknya (internal dan eksternal) sebagai hasil akhir dari
aktivitas Public Relations.
Keenam unsur utama tersebut diatas menunjukkan adanya hubungan
Public Relations dengan manajemen dalam upaya mencapai tujuan dan
sasaran perusahaan dimana Public Relations dan manajemen itu beroperasi
dan merupakan proses yang berkesinambungan (continuing process).
Berdasarkan definisi-definisi diatas, terdapatlah didalam Public
Relations itu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian,
good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik. Public Relations
terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara
perusahaan/organisasi dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau
menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik
46
yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi
tersebut.
B. Peran Public Relations
Public Relations memiliki beberapa peran dan fungsi bagi perusahaan
menurut Ruslan (Cutlip & Center, 1961 : 21) fungsi PR adalah sebagai berikut:
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
(fungsi melekat pada manajemen perusahaan/organisasi)
2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan
dengan publiknya, sebagai khalayak sasaran.
3. Mengidenifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan yang diwakilinya, atau
sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada
pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari organisasi atau perusahaan ke
publiknya atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah
pihak.
Perkembangan profesionalisme Public Relations yang berkaitan dengan
pengembangan peranan Public Relations, bank sebagai praktisi maupun
profesional dalam suatu organisasi/perusahaan, menurut Ruslan (Dozier, D.M.
1992 : 21) bahwa peran Public Relations dalam organisasi tersebut adalah
47
salah satu kun untuk memahami fungsi Public Relations dan komunikasi
organisasi, disamping itu juga merupakan kunci untuk pengembangan peran
praktisi pra dan pencapaian profesional dalam Public Relations.
Menurut Ruslan (Dozier & Broom, 1995 : 21) bahwa peranan Public
Relations dibagi menjadi 4 kategori dalam suatu organisasi yaitu sebagai
berikut:
1. Communication Tehnician.
2. Expert precriber.
3. Communication facilitator.
4. Problem solving facilitator.
Peranan Public Relations tersebut diharapkan menjadi ”Mata” dan
”Telinga” serta ”Tangan Kanan” bagi top manajemen dari organisasi atau
lembaga, yang ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi aktivitas sebagai
berikut:
1. Membina hubungan ke dalam (Publik Internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi
bagian dari unit/badan/perusahaan itu sendiri. Dan mampu
mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan
gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu
dijalankan oleh organisasi.
2. Membina hubungan ke luar (Publik external)
48
Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran positif publik
terhadap lembaga yang diwakilinya.
Jadi peran Public Relations tersebut bersifat dua arah, yaitu yang
berorientasi ke dalam (inward looking), dan orientasi ke luar (outward
looking). Beberapa kegiatan dan sasaran Public Relations sebagai pendukung
fungsi manajemen perusahaan atau organisasi lembaga, yaitu:
· Building corporate identity and image
- Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
- Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan
berbagai pihak.
· Facing crisis
Menangani complain, membentuk manajemen krisis dan Public Relations
Recovery of image, memperbaiki lost of image and damage.
Tugas-tugas spesifik kegiatan seorang Public Relations Officer menurut
Ali Novel adalah sebagai berikut:3
a) Menyampaikan informasi yang objektif tentang lembaga yang diwakilinya
kepada masyarakat luas.
b) Menilai sikap dan pendapat umum tentang lembaga yang diwakilinya.
c) Mengembangkan kreasi perencanaan dan pelaksanaannya.
d) Menciptakan ”Conditioning” (kondisi yang menguntungkan bagi
perusahaan)
3 Novel, Ali.: Materi Pokok Hubungan Masyarakat, Modul 1-3, DEPDIKBUD, Universitas
Terbuka, Jakarta, 1986. Hal 92.
49
e) Bertanggungjawab profesional dan sosial
f) Profesional yang bermoral dimana tugas dengan kegiatan yang dilandasi
dengan kejujuran, keadilan, dan kebenaran (Ali Novel 1-3).
C. Proses Komunikasi Public Relations
Secara umum Public Relations dapat diartikan sebagai peyambung lidak
atau ujung tombak perusahaannya kepada khalayak dan publiknya agar terjadi
hubungan yang selaras dan harmonis antara perusahaan dan publiknya. Public
Relations bukan hanya bertugas sebagai saluran informasi atau penyambung
aspirasi dari perusahaan kepada publiknya akan tetapi harus dapat pula
sebagai saluran informasi atau penyambung aspirasi dari publik kepada
perusahaan
Dengan demikian seorang Public Relations dituntut memiliki
kemampuan dasar yang paling penting yaitu komunikasi, karena komunikasi
merupakan hal yang paling penting bagi proses sosial dan kegiatan Public
Relations yang harus mampu mengkomunikasikan apa yang diinginkan
perusahaan dan begitu pula sebaliknya apa yang diinginkan publiknya
terhadap perusahaan.
Komunikasi Public Relations merupakan suatu proses yang mencakup
suatu pertukaran fakta, pandangan, dan gagasan di antara perusahaan dengan
publik-publiknya untuk mencapai suatu pengertian (CH. Frazier Moore : 86).
Model komunikasi dalam kegiatan Public Relations bersesuaian dengan model
50
komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell yang digambarkan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan.
THE LASWELL FORMULA
WHO Communicator
SAYS WHAT? Massage
IN WHICH CHANNEL
Medium
TO WHOM? Receiver
WITH WHAT EFFECT
Efect
51
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya PLN
Kelistrikan Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19 pada saat beberapa
perusahaan Belanda mulai bermunculan antara lain pabrik gula dan pabrik teh.
Pada tahun 1901 Belanda mendirikan perusahaan listrik dengan nama
N.V. Soloces Electricet Mij (S.E.M) untuk keperluan sendiri. Kelistrikan
untuk pemanfaatan umum mulai ada dengan N.V. Negn, semua bergerak di
bidang gas kini memperluas usahanya di bidang listrik untuk umum, hal
tersebut tidak berjalan lama sampai kurang lebih tahun 1942
Pada tahun 1942 dengan menyerahkan Belanda kepada Jepang dalam
Perang Dunia II, maka Indonesia dikuasi oleh Jepang. Oleh karena itu
perusahaan listrik yang ada diambil alih oleh Jepang termasuk semua personil
dalam perusahaan listrik tersebut. Hal inipun tidak berjalan dengan lama
seperti halnya pada masa pemerintahan Belanda.
Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, diproklamasikannya
kemerdekaan Bangsa Indonesia serta jatuhnya Jepang ke tangan sekutu, maka
kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh para pemuda serta buruh listrik
dan gas, untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang
dikuasi Jepang. Pada pertengahan 1945 perusahaan listrik dan gas yang
semula dikuasi oleh Jepang kini dikuasi oleh Pemerintahan Indonesia dengan
nama Jawatan Listrik dan Gas. Hal inipun tidak berjalan dengan lama pada
52
tahun 1948 dengan adanya Agresi Militer Belanda I dan II sebagian besar
perusahaan-perusahaan listrik dikuasi kembali oleh pemerintah Belanda atau
dikuasainya oleh pemiliknya kembali, dengan nama N.V.S.E.M (Soloces
Electricet Mij), masa ini berjalan sampai tahun 1958.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1989, tepatnya dengan Peraturan
Pemerintah No. 3 Tahun 1959 tentang Badan Nasionalisasi Perusahaan
Belanda yang dikenal dengan singkatan BANAS, yang bertugas menetapkan
keseragaman kebijaksanaan dalam melaksanakan nasionalisasi, perusahaan
milik Belanda yang mengandung maksud untuk menjalin koordinasi dalam
pimpinan. Kebijaksanaan dan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan
Belanda yang dikenai nasionaliasi, agar dengan demikian produktifitasnya
tetap dipertahankan. Sehingga landasan pembentukan Badan Nasionalisasi
adalah peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1959.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangsa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari cengkeraman perjanjian Belanda, maka
dikeluarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958, tertanggal 30 Desember
1958 tentang nasionalisasi semua perusahaan-perusahaan Belanda dan
Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1958 tentang perusahaan listrik dan gas
milik Belanda. Dengan Undang-Undang tersebut, maka seluruh perusahaan
listrik milik Belanda berada di tangan bangsa Indonesia. Berdasarkan Undang-
Undang No. 86 Tahun 1958, Perusahaan Listrik dan Gas berubah menjadi
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sehingga pertengahan tahun 1960
dikeluarkan perpu No. 19 Tahun 1950 tentang perusahaan negara. Untuk
mengarahkan pelaksanaan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “Cabang-
53
cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasi oleh negara”. Berdasarkan bunyi pasal di atas guna
mencapai masyarakat adil dan makmur maka perlu segera diusahakan adanya
keseragaman dalam cara mengurus, menguasai, serta bentuk dari perusahaan
negara di kawasan ini dan perlu disinkronisasikan dengan baik dan bijaksana
guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup
rakyat. Untuk maksud dan tujuan tersebut diatas, dengan ketentuan-ketentuan
dalam produksi dan distribusi harus dikuasai sedikit-dikitnya diawasi oleh
pemerintah, sedangkan modal dan tenaga yang terbukti progesif diikutsertakan
dalam pembanguan Indonesia.
Untuk melaksanakan UU No. 19 Perpu Tahun 1960 khususnya pasal 20
ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap Undang-undang menghendaki
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat” maka pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 1961, tentang pendirian Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Milik Negara yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan
penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik negara yang
berusaha di bidang listrik dan gas milik Belanda yang telah dikenakan
nasionaliasi berdasarkan UU No. 86 Tahun 1959.
Pada pertengahan tahun 1965 pemerintah mengeluarkan peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 1965 tentang:
1. Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang
dibentuk berdasarkan PP No. 67 Tahun 1961.
2. Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara
54
Berdasarkan pertimbangan dan alasan dasar dari pembubaran BPU PLN
yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1961 dan pendirian
PLN dan PGN ini tidak lain dan tidak bukan semata-mata untuk mempertinggi
daya guna dan industri gas sebagai satu kesatuan usaha di bidang ekonomi
yang berfungsi menyelenggarakan kemanfaatan umum.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1967 dikeluarkan Instruksi
Presiden RI No. 17 Tahun 1967 tentang pengaruh dan penyederhanaan
perusahaan negara ke dalam tiga bentuk usaha negara, karena terdapat banyak
sekali perbedaan-perbedaan dalam bentuk, status hukum, organisasi, sistem
kepegawaian, administrasi keuangan dari perusahaan-perusahaan milik
negara, maka Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1960 dianggap tidak sesuai
lagi dengan perkembangan keadaan dewasa ini hingga perlu ditinjau kembali
dan diganti. Adapun tiga bentuk pokok usaha negara yang dimaksud diatas
ialah sebagai bentuk:
1. Perusahaan Jawatan disingkat PERJAN (Department Agency)
2. Perusahaan Umum disingkat PERUM (Public Corporation)
3. Perusahaan Persero disingkat PERSERO (Public/State Company)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 1969
tentang bentuk-bentk usaha negara yang kemudian dijadikan Undang-Undang
No. 9 Tahun 1960.
Pada tahun 1972 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan
UU No. 19 Prp. Tahun 1965 dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972,
ini ditetapkan statusnya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara (PERUM
55
PLN) dan diubah pula anggaran dasarnya mengenai status, hak, dan
wewenang serta tanggung jawab.
Setelah banyak mengalami perusahaan bentuk usaha sejalan dengan
waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai sekarang berdasarkan PP No. 23
Tahun 1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH No. 169 tertanggal 30 Juli 1994 di
Jakarta, status PLN berubah dari Peruahaan Umum (PERUM) menjadi
Perseroan Terbatas (PERSERO). Dalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut
diubah dengan dengan Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH Nomor 70
tangal 27 Januari 1998 dan status Perusahaan Ketenagalistrikan di Surakarta
bernama PT. PLN (PERSERO) Cabang Surakarta.
Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan Keputusan General Manager
PT. PLN (PERSERO) Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta
No. 038.K/021/PD.II/2001, tentang Pembentukan Organisasi Area Pelayanan
dan Pelanggan, mulai 1 Juni 2001 PT. PLN (Persero) yang dahulu
menggunakan nama PT. PLN (Persero) Cabang Surakarta berubah
menggunakan nama PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Pelanggan Surakarta.
Dan untuk selanjutnya, mulai Agustus 2004 sampai dengan sekarang PT. PLN
(Persero) Area Pelayanan Pelanggan berubah nama menjadi PT. PLN
(Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta.
B. Tujuan Perusahaan
Adapun sifat, maksud dan tujuan PT. PLN (Persero) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 dijelaskan sebagai berikut:
56
1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
2. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang
memadai dengan tujuan untuk:
a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan
penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.
3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.
4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain untuk menunjang usaha penyediaan
tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Hak dan Kewajiban Perusahaan
Sedangkan hak dan kewajiban PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan
Jaringan Surakarta diatur melalui keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
Nomor: 097.K/010/DIR/1999 tanggal 11 Mei 1999 tentang Peraturan
Perusahaan PT. PLN (Persero) dalam pasal 8 sebagai berikut:
1. Perseroan berhak:
a. Memberikan pekerjaan atau perintah yang layak kepada pegawai,
sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
b. Menugaskan untuk bekerja lembur dengan memperhatikan ketentuan
yang ditetapkan oleh Direksi.
c. Menuntut suatu prestasi/hasil kerja sesuai dengan target yang ditetap-
kan dalam Rencana Kerja Perseroan
57
d. Menempatkan pegawai di unit kerja manapun yang terdapat di wilayah
kerja Perseroan.
e. Menempatkan/menugas karyakan Pegawai ke Instansi lain di luar
Perseroan baik dalam negeri maupun luar negeri.
f. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggan
terhadap ketentuan yang berlaku.
g. Memutuskan hubungan kerja/memberhentikan pegawai dengan
memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
2. Perseroan berkwajiban
a. Memberikan gaji, uang lembur dan tunjangan-tunjangan lain sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi.
b. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Memberikan penghargaan bagi pegawai yang berjasa dan setia kepada
perseroan.
d. Memberikan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Direksi.
e. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
D. Falsafah Perusahaan
Falsafah PT. PLN (Persero) APJ Surakarta adalah:
“Pembawa kecerahan dan kegairahan dalam kehidupan masyarakat yang produktif”.
58
E. Visi, Misi dan Moto Perusahaan
· Visi
“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.”
· Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
· Motto:
“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”
(Electricity for a better life)
F. Logo Perusahaan
59
G. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan hubungan
antara personel dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun suatu
organisasi. Struktur organisasi yang baik akan menunjang pengelolaan
perusahaan yang baik pula. Dengan demikian diharapkan dapat mencapai hasil
yang maksimal baik dalam kualitas maupun kuantitas.
Untuk mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan suatu organisasi yang
baik, karena dalam suatu organisasi terdapat hubungan antara orang-orang
yang menjalankan aktivitas organisasi yang menggambarkan hubungan
masing-masing kegiatan dan fungsi. Struktur organisasi yang ditetapkan di
PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta adalah organisasi
garis dan dalam melaksanakan tugas-tugasnya Manajer dibantu oleh Asisten
Manajer yang sesuai dengan keahliannya.
Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, Asisten Manajer memberi
perintah kepada tiap-tiap bagian secara langsung, namun demikian Manajer
merupakan penanggung jawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur
organisasi yang dimiliki PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan
Surakarta terdiri dari:
1. Manajer APJ
2. Fungsional ahli yang terdiri dari:
a. Ahli Penekanan Losses
b. Ahli Kinerja dan Korporat
c. Ahli Hukum, Humas dan PKBL
60
3. Bagian Pemasaran
Bagian ini dipimpin oleh seorang asisten manajer yang membawahi 1
(satu) Atmu dan 3 (tiga) seksi, yaitu:
a. Atmu Riset Pasar
b. Seksi Penjualan
c. Seksi Peningkatan Pelayanan
d. Seksi Peneraan dan Perakitan
4. Bagian Niaga
Bagian ini dipimpin oleh Seorang Asisten, Manajer yang membawahi 4
(empat) seksi, yaitu:
a. Seksi Tata Usaha Langganan
b. Seksi Pengolahan Data
c. Seksi Pembacaan Meter
d. Seksi Penagihan
5. Bagian Distribusi
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer, yang membawahi 4
(empat) ATMU dan 2 (dua) seksi, yaitu:
a. Atmu Mutu dan Keandalan
b. Atmu Proteksi dan Pengukuran
c. Atmu Perencanaan Pengembangan Jaringan Distribusi
d. Atmu Regu PDKB (Perkerjaan dalam keadaan bertegangan)
61
6. Bagian Keuangan
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer, yang membawahi 4
(empat) seksi, yaitu:
a. Seksi Pengendalian Anggaran dan Keuangan
b. Seksi Pengawasan Pendapatan
c. Seksi Akuntansi
d. Seksi Perbekalan
7. Bagian SDM dan Administrasi
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer, yang membawahi 2
(dua) seksi dan 1 (satu) regu satpam, yaitu:
a. Seksi SDM
b. Seksi Sekretariat dan Umum
c. Regu Satpam
8. PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta mempunyai 12
kantor unit yang tersebar di eks karisidenan Surakarta, yaitu:
a. Kantor PT PLN (Persero) UP Surakarta Kota
b. Kantor PT PLN (Persero) UP Manahan
c. Kantor PT PLN (Persero) UJ Surakarta
d. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Grogol
e. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Sukoharjo
f. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Wonogiri
g. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Palur
h. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Kartasura
62
i. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Karanganyar
j. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Sragen
k. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Jatisrono
l. Kantor PT PLN (Persero) UPJ Sumberlawang
Untuk memperjelas uraian tersebut di atas, berikut dapat dilihat bagan
struktur Organisasi pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan
Surakarta.
63
MANAJER APJ
AHLI PENEKANAN LOSSES
AHLI KINERJA DAN KORPORAT
AHLI HUMAS & PKBL
ASISTEN MANAJER DISTRIBUSI
ASISTEN MANAJER KEUANGAN
ASISTEN MANAJER SDM & ADMINISTRASI
ASISTEN MANAJER PEMASARAN
ASISTEN MANAJER NIAGA
ATMU MUTU & KEANDALAN
SEKSI PENGENDALIAN
ANGG & KEU
SEKSI SDM
ATMU RISET PASAR
SEKSI TATA USAHA LANGGANAN
SEKSI PENJUALAN
SEKSI PENGOLAHAN DATA
SEKSI PENING-KATAN PELAYANAN
SEKSI PEMBACAAN METER
SEKSI PENERAAN & PERAKITAN
SEKSI PENAGIHAN
SEKSI PENGAWASAN PENDAPATAN
SEKSI SEKRETARIAT &
UMUM ATMU
PEREN. PENGEM. JAR. DIST
ATMU REGU PDKB
SEKSI PEMELIHARAAN &
KONS. DIST.
REGU SATPAM SEKSI AKUNTANSI
SEKSI PERBEKALAN
UNIT PELAYANAN UNIT PELAYANAN
DAN JARINGAN
UNIT JARINGAN
SEKSI OPERASI
DISTRIBUSI
ATMU PROTEKSI & PENGUKURAN
64
H. Personalia/Kepegawaian PT. PLN (Persero) APJ Surakarta
1. Jumlah Karyawan
Dalam penempatannya secara kwantitatif bila dilihat dari posisi
jabatan atau bidang kerja PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dapat
diketahui jumlah karyawannya adalah 351 orang. Terkait dengan jumlah
karyawannya tersebut, dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN BIDANG KERJA
DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA
No. UNIT JUMLAH
1. Manajer APJ Surakarta 1
2. Fungsional Ahli APJ Surakarta 9
3. Pemasaran 18
4. Niaga 16
5. Distribusi 41
6. Keuangan 17
7. SDM dan Administrasi 11
8. UPJ Karanganyar 19
9. UPJ Sukoharjo 21
10. UPJ Grogol 20
11. UPJ Wonogiri 20
12. UPJ Sragen 22
13. UPJ Palur 19
14. UPJ Kartasura 19
15. UPJ Jatisrono 19
16. UPJ Sumberlawang 20
17. UPJ Manahan 17
18. UPJ Surakarta Kota 16
19. UPJ Surakarta 26
Jumlah Keseluruhan 351
Sumber: Data Kepegawaian PT. PLN (Persero) APJ Surakarta posisi Maret 2005
65
2. Jam Kerja
Waktu atau jam kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
peraturan perundangan yang berlaku yaitu 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu. Jumlah tersebut dalam pelaksanaannya diatur sebagai berikut:
a. Senin – Kamis : 07.00 – 16.00 WIB, termasuk istirahat 1 jam
b. Jum’at : 06.30 – 14.30 WIB, termasuk istirahat 1,5 jam
c. Sabtu : Khusus loket pelayanan rekening dan buka pesta
08.00 – 12.00 WIB
d. Minggu : Libur
3. Kewajiban Karyawan
Mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaliknya
harus dihindarkan bagi karyawan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta diatur
dalam Keputusan Direksi PT. PLN (persero) Nomor: 097.K/010/DIR 1999
tanggal 11 Mei 1999 tentang Peraturan Perusahaan PT. PLN (Persero)
dalam pasal 9 sebagai berikut.
1. Karyawan berkewajiban
a. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data pribadi,
keluarga maupun mengenai pekerjaan kepada perseroan.
b. Melaksanakan semua tugas/perintah dan pekerjaan yang diberikan
oleh Perseroan dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung
jawab.
66
c. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia
perseroan, yang didapat oleh karena jabatannya maupun di dalam
pergaulannya di lingkungan perseroan.
d. Setia kepada Perseroan dan menjaga citra serta membela
kepentingan perseroan.
e. Selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-norma
pergaulan yang berlaku dalam masyarakat.
f. Menjaga dan memelihara barang-barang milik Perseroan yang
dipercayakan kepadanya atau yang digunakan dalam pelaksanaan
tugas.
g. Menaati jam kerja yang telah ditetapkan.
h. Menaati dan melaksanakan setiap ketentuan/peraturan yang
berlaku di lingkungan perorangan.
i. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
2. Karyawan dilarang
a. Melakukan hal-hal yang tidak patut diperbuat oleh pegawai yang
bermartabat.
b. Menyalahgunakan wewenang dan jabatan.
c. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan Perseroan.
d. Melakukan kegiatan usaha yang dapat merugikan Perseroan
e. Melalaikan tugas kedinasan.
f. Melakukan perbuatan yang dapat mengganggu ketertiban.
g. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji
67
h. Bekerja untuk negara asing, bidang usaha lain atau instansi di luar
perseroan tanpa ijin tertulis dari Perseroan.
4. Kesejahteraan
Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian/tanggung jawab
manajemen serta untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan karyawan,
maka PT. PLN (Persero) APJ Surakarta memberikan sarana yang
menyangkut tentang kesejahteraan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Terjadinya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit yang
ditunjuk khusus oleh Perusahaan dengan Perjanjian kerja sama (PKS)
b. Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan.
c. Adanya penghapusan berupa kenaikan pangkat dan bonus kepada
karyawan-karyawan yang berprestasi.
d. Jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) dan lain sebagainya.
I. Kehumasan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta
Di dalam struktur organisasi Humas PT. PLN (Persero) Area
Pelayanan dan jaringan Surakarta berada dalam divisi Ahli Hukum humas dan
PKBL. Dalam rangka memenuhi fungsi dan membina hubungan dengan
publik perusahaan, Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta melaksanakan
beberapa kegiatan antara lain:
a. Kegiatan Internal
68
· Mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan Asisten Manajer
Pemasaran dalam menyelenggarakan promosi dan kegiatan kehumasan
lainnya, seperti: Sosialisasi kelistrikan.
· Menyampaikan laporan kegiatan kehumasan kepada manajer.
· Mengadakan rapat dengan manajer, asistem manajer dan ahli-ahli lain
untuk membahas evaluasi kegiatan kehumasan.
· Menyampaikan kliping berita ke manajer selanjutnya manajer
mendesposisi ke bidang yang terkait.
· Selain kegiatan formal di atas, untuk meningkatkan kebersamaan antar
karyawan, PT. PLN juga mengadakan kegiatan-kegiatan informal yang
diberi nama program SBO antara lain:
1. Spiritual: Kegiatan ini menyangkut pembinaan mental karyawan
menurut agama masing-masing, seperti pengajian, doa bersama,
peringatan hari-hari besar keagamaan dan lain-lain.
2. Budaya: kegiatan ini berkaitan dengan acara hiburan bagi
karyawan seperti acara menyanyi bersama dan lain-lain.
3. Olahraga: kegiatan ini meliputi senam rutin yang diadakan setiap
jumat pagi dilanjutkan dengan cara yang diberi nama forum
“Sambung Rasa”
b. Kegiatan Eksternal
· Mengadakan hubungan dengan pemerintah daerah
· Mengadakan hubungan dengan media masa baik cetak maupun
elektronik.
69
· Membina hubungan dengan masyarakat sekitar, misalkan dengan
kegiatan-kegiatan sosialisasi kelistrikan
Kegiatan divisi humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta terdiri dari 3
bagian yakni hukum, humas dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan) maka job description humas juga terbagi menjadi tiga antara
lain:
1. Bidang Hukum
Tugas humas disini adalah menyelesaikan permasalahan yang menyangkut
hukum, misalnya adanya permasalahan kontrak kerja antara PT. PLN
(Persero) dengan pelanggan dalam hal SPJBTL (Surat perjanjian Jual Beli
Tenaga Listrik)
2. Bidang Humas
Tugas humas dalam hal ini adalah:
· Mengusulkan dan menjadi pelaksana program kemitraan dan bina
lingkungan.
· Menjalin kerjasama dengan Pers baik media cetak maupun elektronik,
seperti:
a. Media Cetak
- Menanggapi berita-berita tentang PT. PLN (Persero) yang ada
di Surat Kabar.
- Mengirimkan tanggapan berita ke redaksi yang terkait untuk
dimuat pada edisi berikutnya.
70
- Mengundang wartawan ke kantor PLN guna menyampaikan
informasi dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.
- Mengirimkan Press Release ke redaksi media cetak untuk
menyampaikan informai kepada masyarkat.
Misalnya : keigatan PKBL, sosisalisasi kelistrikan, ifnormai
pemadaman dan ekgiatan-ekgiatan hari-hari besar keagamaan.
- Dalam usaha penyebaran informasi elalui media cetak, PT.
PLN (persero) APJ Surakrta bekerja sama dengan berbagaio
media cetak diantaanya:
- Lokal : Harian Umum Solo Pos
- Regional : Harian Umum Suara Merdeka & Jawa Pos
- Nasional : Kompas
b. Media Elektronik
- Bekerjasama dengan stasiun televisi TATV dalam menggelar
acara Pesona Tembang nostalgia dan dialog interaktif PT. PLN.
- Bekerjasama dengan Radio Ria FM, Radio Swara Graha, Radio
Solo Pos FM, Radio RRI Surakarta, Radio Swara Slenk, Radio
Swara Bening Ati MQ dan Radio Karavan FM dalam
mengadakan acara on air dialog interaktif/talk show.
3. Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan
Tugas humas meliputi:
a. Kemitraan
71
· Menganalisa proposal-proposal dari pengusaha kecil dan
memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga
lunak.
Contoh: Industri kecil batik, industri tahu, industri jamu, industri
kerajinan dan perkayuan untuk meubel.
· Membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya,
misal: mengikuti pameran di Singapura dan Jerman, Pekan Raya
Jakarta (PRJ).
b. Bina Lingkungan
· Memberikan bantuan beasiswa pada masyarakat berprestasi yang
tidak mampu.
· Memberikan bantuan secara gratis atau cuma-cuma di tiap daerah
dalam setiap acara sosialisasi kelistrikan dan bina lingkungan juga
pada lingkungan seputar kantor PLN. Melalui program Bina
Lingkungan di PT. PLN ingin menggugah partisipasi dan
kesadaran masyarakat untuk peduli dan ikut membantu
mengamankan aset PLN yang terdiri dari tiang listrik, jaringan
listrik, trafo serta bangunan dan peralatan kantor PLN dari
gangguan pencurian, karena lokasi yang sangah jauh dari
jangkauan pengawasan personil PLN.
72
BAB IV
PROGRAM KOMUNIKASI DAN EDUKASI HUMAS
PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA MELALUI TALK SHOW
DI BERBAGAI RADIO
A. Waktu dan Lokasi KKM
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kuliah Kerja Media (KKM) pada PT.
PLN (Persero) APJ Surakarta ditempuh kurang lebih satu bulan mulai tanggal
1 Februari sampai dengan tanggal 29 Februari 2008 selama melaksanakan
Kuliah Kerja Media, penulis melaksanakan tugas-tugas di bidang humas.
Dimana berbagai tugas yang diberikan kepada penulis membuat penulis
menerapkan semua toeri yang telah diberikan pada saat di bangku perkuliahan.
Dengan segala kegiatan Humas yang ada penulis dihadapkan pada situasi yang
nyata sebagai humas, yang senantiasa harus menjalin hubungan secara timbal
balik atau dua arah (two way communication) baik dengan publik internal
maupun eksternal. Selama satu bulan tersebut, penulis tidak melewatkan
kesempatan untuk terus belajar dan belajar sebagai bekal di dunia kerja nyata
nantinya.
B. Peran Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dalam Progam
Komunikasi dan Edukasi Dalam Talk Show di Berbagai Radio
Dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
memperoleh good will dan pengertian sehingga dapat memperdalam
73
kepercayaan publik terhadap PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Humas
menjalankan salah satu program sebagai kegiatan komunikasi dan edukasi
kepada pelanggan yaitu melaksanakan program Talk Show di berbagai Radio.
Program siaran Radio tersebut telah Rutin dijalankan oleh Humas
PT. PLN (Persero) APJ Surakarta pada tiap minggunya. Dengan adanya Talks
Show di Radio Humas tidak hanya menjalankan komunikasi satu arah saja
melainkan menjalankan komunikasi dua arah (two way communication)
kepada publiknya yang diharapkan akan timbulnya rasa percaya publik pada
PT. PLN dan juga untuk membangun opini publik, dan persepsi yang baik
sehingga dapat menimbulkan citra positif (good image) bagi PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta sendiri.
Adapun beberapa tujuan dari adanya siaran Talk Show di beberapa
radio antara lain adalah:
1. Untuk memberikan suatu masukan kepada pelanggan dan pendengar untuk
memahami produk-produk dari PLN, ajakan-ajakan PLN dan gambaran
tentang PLN.
2. Untuk memberikan penjelasan kepada pelanggan dan pendengar tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PLN PAJ Surakarta bagi kegiatan
rutin maupun kegiatan bina lingkungan.
3. Untuk memberikan informasi kepada pelanggan mengenai hal-hal yang
harus diketahui pelangan seperti sosialisasi program baru, bagaimana
proses pemasangan baru, informasi pemadaman listrik dan juga menjawab
74
isu-isu yang sedang hangat di masyarakat tentang PLN sehingga tidak
terjadi kesimpangsiuran informasi.
4. Memberikan rasa percaya kepada masyarakat atau pelanggan akan PLN.
5. Menjalin komunikasi dengan masyarakat, sehingga hubungan yang baik
antara PLN dengan pelanggannya akan tetap terjaga dan meluruskan
anggapan-anggapan yang negatif kepada PLN.
6. Membangun image positif PT. PLN (persero) APJ Surakarta kepada
masyarakat.
7. Mengajak masyarakat untuk bersama-sama saling bekerja sama
mengamankan aset PLN demi kepentingan bersama untuk kehidupan yang
lebih baik.
Apabila tujuan-tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik, maka
program siaran talk show yang dijalankan dapat berfungsi dengan baik.
Program Talk show yang ada di beberapa Radio dapat sangat membantu
program kerja Humas PT. PLN (persero) APJ Surakarta, karena PLN dapat
menampung keluhan apa saja yang dirasakan oleh pelanggan sehingga dapat
digunakan sebagai masukan bagi PLN dalam memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada. Program siaran Talk Show dibeberapa Radio juga
memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Dengan adanya talk show di beberapa radio dapat digunakan sebagai
Tangan Panjang PLN untuk menyampaikan informasi.
2. Untuk mendengar dan menampung aspirasi dari pelanggan dan pendengar
tentang PLN APJ Surakarta.
75
3. Untuk menampung keluhan dan saran pelanggan dan pendengar bagi PLN
APJ Surakarta.
4. Sebagai sarana komunikasi dan edukasi kepada pelanggan dan pendengar.
Program siaran Talk Show ini, dilaksanakan rutin setiap minggunya di
berbagai Radio di Surakarta. Dan sebagai nara sumber acara tersebut tentunya
adalah Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta itu sendiri yaitu Bp.
Soeharmanto, SE dan juga Bp. Koesno, SE. Dan jadwal rutin program siaran
Talk Show tersebut sebagi berikut:
JADWAL TALK SHOW HUMAS PLN APJ SURAKARTA
No. Hari Minggu ke Stasiun Radio Nama Acara Waktu Siaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Selasa
Selasa
Selasa
Rabu
Rabu
Rabu
I
II
III
I & III
II
terakhir
Pas FM
Jimbaran FM
Karavan FM
RRI Surakarta
Solo Pos FM
Solo Pos FM
Bincang pagi
Halo PLN
Halo PLN
Solusi PLN
Zona PLN
Talp show Rutin
PLN
08.00 – 09.00
10.00 – 11.00
10.00 – 11.00
10.00 – 11.00
14.00 – 15.00
14.00 – 15.00
NB: Jadwal dapat berubah menyesuaikan jadwal Humas.
Sebelum talk show berlangsung humas PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta menyiapkan materi yang hendak disampaikan kepada pelanggan.
Materi tersebut mengangkat tema yang bisa mudah diterima oleh
pendengar/pelanggan, dan juga menyangkut kepentingan pelanggan. Agar
pelanggan merasa bahwa aspirasi dan keluh kesag mereka dapat tersalurkan
76
secara langsung kepada pihak PLN sehingga pelanggan dapat menjalin
komunikasi yang baik dengan pihak PLN.
Sebelumnya Materi dipersiapkan, haruslah memperhatikan hal-hal
sebagai berikut dalam mempersiapkannya:
1. Naskah atau materi siaran talk show harus mengandung unsur kejelasan
(clearity). Untuk dapat dimengerti dengan oleh pendengar. Untuk itu
hendaknya digunakan:
a. Kalimat-kalimat yang singat dan sederhana, tidak berbelit-belit dalam
menyampaiannya sehingga pendengar/pelanggan tidak bingung dan
bosan pada waktu mendengarkan siaran Talk Show tersebut.
b. Kata-kata yang umum digunakan, atau dengan kata lain kata-kata yang
disampaikan dapat dimengerti oleh semua golongan masyarakat
sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pendengar/
pelanggan.
c. Bahan-bahan yang betul-betul dikuasai untuk penyajian yang jelas
sehingga pendengar benar-benar faham akan materi yang disampaikan
dan juga narasumber akan benar-benar dapat menjawab semua
pertanyaan yang diajukan via telepon sehingga pendengar/pelanggan
akan mendpatkan jawaban yang benar dan jelas.
2. Naskah atau materi talk show, mengandung unsur kelincahan (vividness).
Untuk dapat memikat perhatian pendengar/pelanggan dan agar pendengar
tetap tertarik, maka digunakan:
77
a. Kata-kata yang konkrit dan mengandung gambaran situasi (picture
words)
b. Pendekatan yang segar (fresh approaches) agar pendengar tidak bosan
dengan suasana talk show yang formal dan membosankan dengan
pendekatan yang ramah dan sedikit diberi bumbu humor apabila
memungkinkan. Dengan pendekatan yang segar maka timbulah
keakraban dan suasana bersahabat antara Humas PT. PLN dengan
pendengar/pelanggan.
Setelah materi Siaran Talk Show di Radio dapat tersusun dan
dipersiapkan dengan baik, maka pada waktu pelaksanaannya akan berjalan
dengan lancar atau naskah tersebut bukan tidak dapat berubah pada saat
pelaksanaannya. Akan tetapi Naskah tersebut merupakan garis besar dari
materi yang hendak disampaikan karena tidak menutup kemungkinan pada
saat siaran di Radio, apa yang ditayangkan akan berbeda dengan materi
yang disampaikan. Naskah tersebut sebagai kerangka agar tidak terlampau
jauh melenceng dari tema materi siaran talk show.
Dengan adanya Talk Show yang dilaksanakan rutin oleh Humas
PT. PLN (Persero) APJ Surakarta ini, diharapkan dapat menjadi sarana
bagi PLN untuk menjalankan peran komunikasi dan edukasi kepada
pelanggan, sehingga pelanggan tidak merasa terabaikan dan tidak didengar
aspirasi dan keluhan-keluhan mengenai PLN sehingga akan terjalin terus
menerus hubungan yang baik dengan adanya saling pengertian antara
PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dengan pelanggannya/publiknya.
78
C. Tugas yang Dilaksanakan
Siaran Talk Show di Radio, merupakan kegiatan yang penting di
dalam kegiatan Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Penulis di dalam
menjalani kuliah kerja Media ikut dalam kegiatan Humas PT. PLN (Persero)
APJ Surakarta yaitu siaran talk show di berbagai radio. Di dalam mengikuti
siaran talk show tersebut penulis melaksanakan beberapa tugas yang berkaitan
dengan siaran Talk Show: Tugas yang dikerjakan oleh penulis, antara lain:
1. Ikut serta dalam mempersiapkan materi
Materi yang dipersiapkan adalah berupa naskah yang setiap kali
siaran di Radio berbeda tema atau topiknya, tetapi terkadang tema yang
diangkat masih berkaitan dengan tema sebelumnya. Tema dan materi atau
naskah diambil dari beberapa sumber, antara lain:
a. Kliping surat kabar
Berita yang sedang hangat di masyarakat yang sedang menjadi isu
tentang Produk baru PLN, info yang perlu disampaikan kepada
pendengar dan pelanggan. Penulis memotong berita dari surat kabar
tentang PLN lalu mengklipingnya dan membuat Analisis berita
tersebut. Analisis dari berita dan kliping berita tersebut yang
digunakan sebagai bahan naskah materi siaran radio.
b. Materi diambil dari isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat
seperti kebijakan baru dari PLN yang belum direalisasikan tetapi sudah
terlanjur berkembang di publik. Humas PLN APJ Surakarta ingin
meluruskan isu-isu tersebut dengan memberikan informasi yang lebih
79
jelas. Penulis di beri tugas untuk mengetik bahan naskah dari Humas
APJ Surakarta.
c. Produk dan program baru dari PLN
Materi yang akan disampaikan kepada pelanggan dapat bersumber dari
produk dan program baru dari PLN, produk dan program baru tersebut
dapat disosialisasikan melalui siaran Talk Show di Radio agar
pelanggan dapat lebih mengenal dan memahami produk dan program
baru sehingga pelanggan tidak salah informasi dan paham dengan
sosialisasi produk baru yang disampaikan oleh Humas PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta.
2. Membungkus dan memasukkan souvenir berupa agenda; kalender dan
lampu Hemat Listrik untuk pendengar atau pelanggan PLN. Souvenir
tersebut diberikan kepada pelanggan yang aktif mengikuti siaran talk show
radio dengan melakukan telephon interaktif dan aktif bertanya mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan topik ataupun pertanyaan lain yang ingin
disampaikan pelanggan kepada Humas PLN. Souvenir berupa lampu
hemat listrik tersebut diberikan berkaitan dengan topik yang disampaikan
yaitu sosialisasi hemat listrik dan pembagian lampu LHE Gratis yang
sedang dipersiapkan pelaksanaannya.
Prosedur pemberian souvenir kepada pelanggan tersebut adalah :
- Penyiar membuka sesi interaktif, dengan membuka tanya jawab
melalui telepon dan pelanggan dapat menelpon dan berinteraksi
dengan nara sumber yaitu Humas PLN APJ Surakarta.
80
- Humas PLN APJ Surakarta memilih beberapa penelpon terbaik
menurut Humas PLN APJ Surakarta.
- Penelpon yang terpilih dapat mengkonfirmasi kestasium radio dan
dapat mengambil souvenir tersebut langsung ke stasiun radio tersebut.
3. Pada saat siaran Talk Show di radio berlangsung penulis diberi tugas
untuk mencatat daftar penanya via telepon, jawaban dari Humas dan isi
dari siaran tersebut kemudian daftar tersebut dibuat Notulen setelah Talk
Show selesai.
Isi dari notulen tersebut adalah :
- Daftar penelfon yang berinteraksi dengan Humas PLN APJ Surakarta.
- Daftar pertanyaan yang disampaikan oleh pelanggan via telepon.
- Isi dari siaran Talk Show tersebut
Notulen siaran Talk Show yang dibuat penulis dapat digunakan untuk
mengetahui isi siaran Talk Show yang telah berlangsung, dan juga dapat
digunakan untuk mengetahui daftar penanya dan apa saja yang ditanyakan
oleh pelanggan atau pendengar sehingga dapat membuat evaluasinya.
4. Membuat evaluasi dari siaran Talk Show di Radio yang telah
dilaksanakan. Evaluasi tersebut dapat dibuat dengan melihat notulen siaran
talk show. Apa saja kekurangan dari acara, apa yang masih perlu
diperbaiki adalah point yang digunakan untuk membuat evaluasi dari
siaran Talk Show tersebut. Evaluasi yang dibuat dapat digunakan sebagai
masukan bagi Humas PT. PLN (Persero) untuk terus memperbaiki siaran
81
talk show di radio dan juga sebagai masukan bagi PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta sendiri.
Semua tugas yang diberikan kepada penulis yang berhubungan dengan
siaran talk show di radio, menjadikan penulis lebih terbuka pemahamannya
tentang bagaimana siaran talk show di radio itu sebenarnya, dan juga bertanya
pentingnya siaran talk show di Radio dilaksanakan bagi Humas PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta, karena dapat digunakan sebagai sarana komunikasi
dan edukasi dari Humas PLN APJ Surakarta ke pelanggan.
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengalaman penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT.
PLN (Persero) APJ Surakarta, penulis mendapatkan berbagai pengalaman dan ilmu
yang sangat bermanfaat bagi penulis nantinya. Penulis juga mendapatkan
pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan Humas PT. PLN (Persero)
APJ Surakarta dalam menjalankan perannya bagi perusahaan. Kegiatan terbsebut
antara lain dalam hal kegiatan Rutin perkantoran, program PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan). Sosialisasi kelistrikan, program PUKK (Pinjaman
Usaha Kecil dan Koperasi). Hubungan dengan media baik cetak dan elektronik.
Khususnya kegiatan yang rutin dilaksanakan yaitu Siaran Talk Show di Radio yang
sangat penting perannya bagi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta.
Siaran Talk Show diberbagai Radio menjadi progam yang tidak pernah
ditinggalkan oleh Humas, karena Siaran Talk Show di Radio merupakan jembatan
bagi PLN dan pelanggan untuk berkomunikasi dan saling berinteraksi sehingga
terjalin rasa pengertian dalam mejalin hubungan yang baik. Tujuan dari siaran Talk
Show tak lain adalah untuk memberikan informasi ajakan, dan gambaran tentang
PLN, sehingga pelanggan dapat mengetahui lebih banyak tentang PLN dan juga bagi
pelanggan dapat menyampaikan aspirasi dan keluhan tentang PLN baik tentang
pelayanan, informasi yang ingin diketahui dan juga saran/masukan kepada PLN
sehingga dapat menjadi koreksi bagi kinerja perusahaan kedepannya.
83
Fungsi dari Siaran Talk Show di berbagai Radio telah memberikan banyak
manfaat bagi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Harapan dengan adanya kegiatan
siaran Talk Show di Radio tersebut, dapat menumbuhkan citra PT PLN (persero) APJ
Surakarta yang positif yang akhrinya akan menjadi stimulus tumbuhnya partisipasi
dan kesadaran masyarakat untuk ikut memelihara serta menjaga atau mengamankan
aset PLN demi kepentingan bersama untuk kehidupan yang lebih baik.
B. Saran-saran
1. Saran Bagi Lembaga Akademis Diploma III Fisit UNS
· Memperlengkapi materi di bidang Public Relations agar mahasiswa mendapat
ilmu yang lebih sehingga lebih mampu dan siap menghadapi dunia kerja
profesional.
· Lebih sering mengadakan seminar-seminar Public Relations dengan
mendatangkan praktisi-praktisi yang berkompeten di bidang Public Relations.
· Memberikan kegiatan atau mata kuliah praktek yang lebih banyak, agar
mahasiswa tidak hanya diajarkan teori melainkan mempraktekkan langsung
teori yang telah didapat.
· Mengoptimalkan penggunaan laboratorium, baik komputer dan laboratorium
lain, agar mahasiswa juga menikmati fasilitas laboratorium sehingga
menambah keahlian yang dimiliki mahasiswa.
2. Saran Bagi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta
· Sikap dan profesionalisme kerja karyawan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta
yang telah berjalan dengan baik agar terus dijaga dan ditingkatkan demi
meningkatkan kualitas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta.
84
· Terus meningkatkan pelayanan-pelayanannya kepada pelanggan dengan terus
menciptakan inovasi-inovasi produk PLN agar tercipta kenyamanan bagi
pelanggan.
· Mempertahankan program siaran Talk Show di Radio sebagai jembatan antara
PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dengan pelanggannya dan memberikan
hadian-hadiah menarik bagi pelanggan yang berinteraksi via telepon.
· Kegiatan sosialisasi kelistrikan agar terus dilaksanakan dan ditingkat-kan
kualitasnya, agar masyarakat lebih mengetahui tentang program-program PLN
baik sosialisasi tentang bahaya-bahaya listrik, sosialisasi hemat listrik dan
lain-lain.
85
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
1984.
Ardianto, Elvinaro dan Soleh Soemirat. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2005.
Effendy, Onong U. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek . Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 1993.
Novel, Ali. Materi Pokok Hubungan Masyarakat ,Modul 1-3. Jakarta, DEPDIKBUD,
Universitas terbuka, 1986.
Ruslan, rosadi . Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan
Aplikasi). Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 1998.
Suhandang, Kustadi. PR dan Perusahaan : Kajian dan Implementasi. Bandung,
Nuansa, 1998.
WWW.PLN-JATENG.CO.ID
86
PT PLN ( PERSERO )
AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA
LAMPIRAN – 2.B
BERITA ACARA PENYERAHAAN KEMBALI JAMINAN PINJAMAN PROGRAM KEMITRAAN
Nomor : 001. BA/ PK / APJ- SKA/ VII / 2008
Pada hari ini .............. tanggal .............. bulan .............. tahun Dua Ribu Delapan ( ... - ... – 2008), yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : H. MARDANI, ST
Jabatan : ASISTEN MANAJER SDM DAN ADM Alamat : Jalan. Brigjen Slamet Riyadi No. 468, Surakarta
Selanjutnya disebut : PIHAK PERTAMA 2. Nama : Pemilik .........................................................
Jabatan : ...................................................................... Alamat : ......................................................................
Selanjutnya disebut : PIHAK KEDUA. Berdasarkan :
1. Surat Keputusan General Manager PT. PLN ( Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta No. 156.K/ GM – DJTY/ 2005 tanggal 06 Desember 2005.
2. Surat perjanjiaan No..../ 060 / APJ – SKA / 2008 tanggal ............................. 2008
tentang Peminjaman Modal Kerja dan Investasi Tahun – 2008 3. Berita Acara Peneriaman Jaminan Program Kemitraan No... BA / PK / APJ- SKA
/ I/2008 tanggal .......................... 2008. Oleh karena PIHAK KEDUA telah melunasi semua pinjaman pokok ditambah bunga serta denda ( kalau ada ) sesuai dengan surat perjanjiaan diatas, maka selanjutnya PIHAK PERTAMA menyerahkan kembali kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima kembali penyerahaan dari PIHAK PERTAMA, Surat Jaminan Asli Berupa Sertifikat Pemilikan Tanah atas nama : ............................................. adalah
87
calon mitra binaan tersebut diatas, untuk menjamin Pinjaaman Modal Kerja dan Investasi Program Kemitraan, berupa : § Sertifikat Tanah :
a) Nomor / Tanggal Sertifikat : ....................................................................................
b) Lokasi / Terletak di : ................................ Kel ......................................... Kec ........................................... Kab ...........................................................................
1
PT PLN ( PERSERO ) UNIT BISNIS DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan seperlunya. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ASISTEN MANAJER SDM DAN ADM ....................................... H. MARDANI, ST.
Mengetahui :
PT. PLN ( PERSERO) APJ SURAKARTA MANAJER,
Ir. J. Wahjono
88
PT PLN (Persero) APJ SU APJ SURAKARTA
NOTA DINAS
No. 001/610/KHUMAS/2008 Kepada : ASMAN SDM DAN ADM Dari : KHUMAS APJ. SKA. Tanggal : 12 Febuary 2008 Sifat : Biasa Lampiran : - Perihal : Permohonan Kertas HVS dan alat – alat Kantor Sehubungan dengan persediaan kertas daan tinta printer sudah hampir
habis, maka mohon bantuannya agar segera diberikan alat – alat kantor sebagai berikut :
1. Kertas HVS Quarto : 1 rim 2. Tinta Printer Hitam hp LaserJet 1010 : 1 bh 3. Streples : 1 bh 4. Stopmap folio biasa : 50 bh 5. Trigonal Clips : 1 gros 6. Lem Tackol : 1 bh Demikian atas bantuannya kami ucapkan terima kasih. SARKA EDY
89
EVALUASI TALK SHOW / DIALOG INTERAKTIF
“HALO PLN” di RRI Surakarta
Topik : Peduli Pelanggan
Rabu, 20 Februari 2008
Nara Sumber : Bp. Soeharmanto, SE. Bagian Pemasaran PLN APJ Surakarta
Bp. Koesno, SE Bagian Humas PLN APJ Surakarta Isi siaran : Daftar penelpon :
1. Nama : Martopo
Alamat : Wonogiri
2. Nama : Bp. Madamara
Alamat : Grogol, Sukoharjo
3. Nama : Bp. Mangku
Alamat : Kepatihan
4. Nama : Bp. Mujiono
Alamat : Sragen
5. Nama : Bunawi
Alamat : Manahan
6. Nama : Solihin
Alamat : Kampung Sewu
Kesimpulan :
1. Penelpon yang masuk sebaiknya diberi kesempatan bertanya lebih banyak. 2. Pada saat siaran berlangsung nara sumber harus lebih berinteraksi dengan
penelpon. 3. Souvenir untuk penelpon dibuat lebih menarik,agar pendengar lebih tertarik untuk
mengikuti acara talk show tersebut. Demikian evaluasi siaran talk show yang ditelah dilaksanakan,apabila ada kekurangan dapat diperbaiki nantinya.
90
Surakarta, 20 Februari 2008
Mengetahui
FP. Koesno, SH.
91
DIALOG INTERAKTIF “SOLUSI PLN” RRI SURAKARTA
Rabu, 20 Februari 2008
TOPIK : PEDULI PELANGGAN
Nara Sumber : Bp. Koesno, SE Bagian Humas PLN APJ Surakarta
Bp. Soeharmanto Bagian Pemasaran PLN APJ Surakarta
Sehubungan dengan adanya beberapa kali pemadaman yang tidak dapat
direncanakan karena gangguan teknis, maka kami mohon maaf karena meng-ganggu
kenyamanan pelanggan sekalian.
Kepada para pelanggan yang telah menyelesaikan rekening listrik tepat pada
waktunya kami menyampaikan terima kasih banyak.
Sehubungan dengan adanya undian berhadiah “Ketiban Rejeki PLN” yang telah
berakhir pada periode pertama, kami dari pihak PLN mengucapkan selamat bagi para
pemenang undian, penyerahan undian telah diberikan langsung kepada pelanggan di
kediamannya. Untuk para pelanggan yang belum beruntung, kami akan membuka periode
baru undian “Ketiban Rejeki PLN” diharapkan para pelanggan membayar rekening listrik
pada tanggal 6-10 pada tiap bulannya agar dapat berkesempatan menang.
PLN meminta maaf kepada pelanggan di wilayah plupuh berkenaan dengan
gangguan tegangan listrik yang terjadi sehingga tegangan listrik turun naik. Gangguan
tersebut telah kami atasi, dan pihak PLN telah mengirim teknisi untuk memperbaiki alat
yang rusak.
Kami akan berupaya untuk melayani baik segala bentuk keluhan dan informasi dari
pelanggan mengenai gangguan listrik PLN menghimbau dan mengharapkan partisipasi
dari pelanggan untuk ikut.
TERIMA KASIH.
Surakarta, 20 Februari 2008
Bagian Humas & Pemasaran
PLN APJ Surakarta
DIALOG INTERAKTIF “HALO PLN” KARAVAN FM
92
Selasa, 26 Februari 2008
TOPIK : PEDULI PELANGGAN
Sehubungan dengan adanya pemadaman bergilir Jawa-Bali yang terjadi satu
minggu ini, diakibatkan terlambatnya pasokan batu bard ke pembangkit di karenakan
gangguan cuaca buruk yang terjadi, maka kami mohon maaf apabila mengganggu
kenyamanan pelanggan. Di area jaringan Surakarta tidak terkena imbas atau giliran dari
pemadaman bergilir, karena pasokan listrik aman.
Untuk pelanggan dan masyarakat PLN menghimbau untuk hemat listrik agar tidak
mendapat giliran pemadaman, menghemat listrik tersebut dengan cara:
1. Mematikan lampu yang tidak digunakan. Seperti: Kamar mandi, Kamar pada siang
hari dll.
2. Menggunakan lampu hemat listrik
3. Matikan peralatan listrik yang sudah tidak digunakan lagi.
4. Gunakan alat listrik yang sesuai dengan daya yang terpasang agar tidak terjadi
tegangan turun-naik.
5. Gunakan tandon air apabila memakai pompa air listrik
Untuk pelanggan dihimbau untuk berhati-hati dan waspada dengan adanya
pencurian kabel dan instalasi listrik, karena pencurian kabel dan instalasi listrik bukan
hanya merugikan PLN akan tetapi merugikan kita semua, karena mempengaruhi pada
mutu pelayanan listrik.
Di himbau untuk para pelanggan untuk melaporkan kepada PLN dan pihak yang
berwajib apabila ada pencurian listrik di daerah anda. Kepada para pelanggan diharapkan
ikut serta dalam menjaga dan merawat aset PLN demi kenyamanan mutu pelayanan
listrik.
Untuk pelanggan di himbau untuk tidak resah dan bingung kenaikan listrik, atau
tentang tarif insentif dan disinsentif karena kebijakan tersebut masih dalam taraf
penggodogan dan belum ada keputusan, jadi PLN juga menunggu keputusan dari pusat.
TERIMA KASIH.
Surakarta, 26 Februari 2008
Bagian Humas & Pemasaran
PLN APJ Surakarta
PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA.
93
Divisi Hukum dan Humas
Analisa Berita
Hari/Tanggal : Selasa, 19 Februari 2008
Nama Media : JOGLO SEMAR
Letak Berita : Halaman 15 Kolom : 4
Judul Berita : Pemenang Hadiah Ketiban Rejeki PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta
Poin Penting Pelanggan lebih tertarik dengan program Ketiban Rejeki PLN
dengan hadiah menarik yang di antar langsung Humas PLN
(Persero) APJ Surakarta ke Rumah Pelanggan.
Tanggapan Kegiatan ketiban Rejeki PLN, sangat menarik untuk diikuti
karena hadiahnya yang besar, upaya tersbut diharapkan dapat
menggugah pelanggan untuk membayar rekening pada awal
bulan, yaitu tanggal 6-10 pada tiap bulannya, untuk dapat
mengikuti undian tersebut.
By : Dila Nilawati
PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA.
94
Divisi Hukum dan Humas
Analisa Berita
Hari/Tanggal : Senin, 18 Februari 2008
Nama Media : Suara Merdeka
Letak Berita : Halaman 5 Kolom : 1
Judul Berita : Ditunggu, Keputusan Insentif dan Dis insentif Tarif Listrik
Poin Penting Program insentif dan dis insentif tarif listrik yang sedang
diperdebatkan masih belum ada kepastian keputusan dari
pemerintah pusat dan PLN masih menunggu keputusan
pelaksanaanya, dan berjanji akan segera mensosialisasikan.
Tanggapan Program tarif insentif dan dis insentif diharapkan agar segera
ada kepastian agar pelanggan PLN tidak dibingungkan dan PLN
dapat segera menyusun langkah sosialisasi
By : Dila Nilawati
PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA.
95
Divisi Hukum dan Humas
Analisa Berita
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Februari 2008
Nama Media : Suara Merdeka
Letak Berita : E Kolom : 2
Judul Berita : Tegangan Naik, Barang Elektronik Rusak
Poin Penting Keputusan barang-barang Elektronik Milik warga kecamatan
Plupuh, Sragen rusak dikarenakan karena tingginya tegangan
arus listrik, jelasnya kerusakan pada komponen trafo sehingga
naiknya tegangan listrik tidak dapat diantisipasi.
Tanggapan PLN telah mengirimkan teknisi untuk memperbaiki trafo yang
rusak, dan mendata barang yang rusak karena tegangan tinggi
tersebut dan mengganti biaya perbaikan.
By : Dila Nilawati
PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA.
96
Divisi Hukum dan Humas
Analisa Berita
Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Februari 2008
Nama Media : JOGLO SEMAR
Letak Berita : Halaman 1 Kolom : 7
Judul Berita : Pemasaman Listrik Tak Terjadi
Poin Penting PLN menegaskan krisis listrik Jawa-Bali mulai teratasi sehingga
tidak perlu pemadaman lagi, untuk Surakarta aman. Pemadaman
tidak terjadi karena mulai masuknya tanker BBM ke sejumlah
pembangkit.
Tanggapan Pemadaman di wilayah Surakarta tidak terjadi 5 hari kedepan,
untuk wilayah Jateng-DIY cadangan pembangkit masih cukup
dengan masuknya tanker BBM diharapkan pemadaman dapat
dihindari.
By : Dila Nilawati
TALK SHOW / DIALOG INTERAKTIF
“SOLUSI PLN” di RRI Surakarta
Topik : Peduli Pelanggan
97
Rabu, 20 Februari 2008
Nara Sumber : Bp. Soeharmanto, SE. Bagian Pemasaran PLN APJ Surakarta
Bp. Koesno, SE Bagian Humas PLN APJ Surakarta
7. Nama : Martopo
Alamat : Wonogiri
Pertanyaan :
Apabila saya membayar listrik melalui BNI 46, saya ingin mengikuti undian
ketiban Rejeki PLN, apa bisa dibayarkan tanggal 6-10 oleh Bank agar bisa ikut?
Tanggapan:
Apabila membayar rekening lewat bank anda tetap bisa mengikuti undian, anda
dapat menghubungi customer servis BNI ’46 untuk mem-beritahukan keinginan anda
membayar pada tanggal 6-10 pada tiap bulannya.
8. Nama : Bp. Madamara
Alamat : Grogol, Sukoharjo
Pertanyaan :
Neon PJU di daerah saya mati, harus menghubungi siapa dan bagaimana?
Tanggapan:
Apabila neon PJU anda mati, di lihat dulu lampu PJU tersebut dari JTR atau SR
rumah anda, apabila dari SR (Sambungan Rumah) anda maka ada kerusakan di
instalasi rumah anda, tapi kalau PJU dari JTR (Jaringan Tengan Rendah) maka anda
dapat menghubungi petugas DPU.
9. Nama : Bp. Mangku
Alamat : Kepatihan
Pertanyaan :
Bagaimana mekanisme pemasaran listrik baru di daerah kepatihan.
Tanggapan:
Dapat langsung menghubungi kantor pelayanan terdekat (UPJ Kota) dengan
membawa foto copy KTP, rekening tetangga terdekat dan tidak melalui calo.
98
10. Nama : Bp. Mujiono
Alamat : Sragen
Pertanyaan :
Bayar lewat Karang Taruna (KUD) untuk awal tanggal bisa ikut undian?
Tanggapan:
Dapat tetap ikut undian, karena setiap pelanggan PLN yang membayar rekening
di awal bulan, dapat diikutikan dalam undian, anda dapat berkoordinasi dengan
Karang Taruna (KUD) wilayah Anda.
11. Nama : Bunawi
Alamat : Manahan
Pertanyaan :
Lampu Hemat Listrik apakah lebih hemat dari bohlam atau lampu pijar? Apa
PLN menjual lampu LHE?
Tanggapan:
Lampu Hemat Listrik memang jelas lebih hemat dan terang dari lampu pijar
dan PLN telah mempersiapkan program pembagian LHE ke pelanggan dan sedang
disiapkan perencanaan pembagiannya pada bulan Juli. Pada loket-loket pembayaran
PLN menyediakan LHE apabila pelanggan ingin membeli.
12. Nama : Solihin
Alamat : Kampung Sewu
Pertanyaan :
Mengapa hadiah utama berupa mobil tidak dapat dipecah-pecah jadi lebih kecil-
kecil jadi lebih merata? Undian agar tidak hanya Tanggal 6-10 saja?
Tanggapan:
Hadiah tersebut telah dipersiapkan/direncanakan sedemikian rupa agar dapat
menarik bagi pelanggan, namun apabila ada usul agar hadiah di pecah-pecah
sehingga merata akan saya usulkan kepada pimpinan di pusat agar dapat
dipertimbangkan. Tentang ketentuan tanggal pembaran tidak hanya 6-10 yang
diikutkan undian, itu sudah menjadi ketentuan karena PLN mengharapkan kesadaran
masyarakat membayar pada tanggal awal bulan agar adanya cash flow masuk untuk
99
dapat diputar lagi berupa hadiah tersebut, sehingga PLN dan pelanggan sama-sama
diuntungkan.
Surakarta, 20 Februari 2008 Mengetahui FP. Koesno, SH. TALK SHOW / DIALOG INTERAKTIF
“HALO PLN” di Karacan FM
Topik : Peduli Pelanggan
Rabu, 26 Februari 2008
Nara Sumber : Bp. Soeharmanto, SE. Bagian Pemasaran PLN APJ Surakarta
Bp. Koesno, SE Bagian Humas PLN APJ Surakarta
100
1. Nama : Bp. Udin
Alamat : Sukoharjo
Pertanyaan :
Daya meteran 900 VA di tempat saya, dan di tempat adik saya 450 VA. Apabila
daya ditempat saya diturunkan menjadi 450 VA, dan ditempat Adik saya dinaikkan
menjadi 900 VA, apa bisa ditukar?
Tanggapan:
Apabila anda atau Andik anda ingin merubah daya di rumah anda kami dapat
layani dengan anda menghubungi kantor UPJ setempat. Akan tetapi jika daya ditukar
mohon maaf kami tidak dpat melayani.
2. Nama : Bp. Koko
Alamat : Laweyan
Pertanyaan :
Di Rumah saya daya listriknya sering naik turun, apa dapat mengganggu/
berbahaya? Lalu jika TV saya terus ya stand by on kan apa itu juga boros?
Tanggapan:
Apabila daya listrik di rumah anda sering naik turun, lebih baik segera
dilaporkan ke petugas UPJ terdekat karena pastinya ada gangguan pada instalasinya,
jika tidak segera dilaporkan ditakutkan barang-barang elektronik di rumah anda dapat
rusak karena daya tegangan turun naik. TV yang selalu on terus atau standa by jelas
boros listrik, ada baiknya apabila anda tidur malam hari TV anda dimatikan saja.
3. Nama : Bp. Edi
Alamat : Bendosari
Pertanyaan :
Apakah program insentif dan dis insentif sudah dilaksanakan? Mulai kapan?
Tanggapan:
Program pengenaan tarif insentif dan dis insentif belum terlaksana. PLN masih
menunggu kepastian dan keputusan pelaksanaannya dari Pemerintah Pusat.
4. Nama : Bp. Wanto
Alamat : Ps. Kliwon
Pertanyaan :
Apabila saya ingin mengadakan acara hajatan 2 hari, namun untuk daya listrik
saya tidak mencukupi, apakah bisa PLN melayani penambahan daya sementara untuk
2 hari?
Tanggapan:
101
Untuk acara hajatan atau acara lain yang membutuhkan daya listrik yang besar,
PLN dapat melayani penambahan daya sementara dengan tarif tertentu. Anda dapat
menghubungi UPJ terdekat dengan membawa rekening terakhir beberapa hari
sebelum hari H, agar tidak terlalu mendesak.
5. Nama : Bp. Raka
Alamat : Sraten
Pertanyaan :
Untuk saat ini ada pemadaman bergilir, apakah pasokan listrik krisis? Dan apa
Solo dapat giliran pemadaman?
Tanggapan:
Karena faktor cuaca buruk dan ombak yang tinggi mengakibatkan pasokan batu
bara dan BBM ke pembangkit terhambat sehingga pembangkit tidak dapat beroperasi
dan terjadi kekurangan pasokan listrik sehingga beban meningkat. Untuk mengurangi
beban tersebut dilakukan pemadaman bergilir. Untuk wilayah Surakarta atau Solo
sudah terjadi hari Rabu kemarin, dan pasokan listrik di Solo aman sehingga tidak
terjadi lagi pemadaman bergilir di wilayah Solo.
Surakarta, 26 Februari 2008
Mengetahui
FP. Koesno, SH.
102
Siaran Talk Show Radio Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta
(Siran Talk Show “Solusi PLN” di RRI Surakarta )
(Siaran Talk Show “Halo PLN” di Radio Jimbaran FM)
103
(Siaran Talk Show “Zona PLN” di Radio Solopos FM)
(Siaran Talk Show “Zona PLN” Solopos FM live di Kantor PLN APJ Surakarta)
104
(Siaran Talk Show “Halo PLN” di Radio Karavan FM)
105