peran perawat dalam pelaksanaan diet

20
A. Definisi Diet Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit (Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan masuk dalam kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya makanan ditentukan dan dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya dan biasanya atas petunjuk dokter. Diet adalah usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat 3 klasifikasi dari diet, diet untuk: 1. Menurunkan berat badan 2. Meningkatkan berat badan 3. Pantangan terhadap makanan tertentu Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan. Adapun gangguan saluran pencernaan itu meliputi falatulensi, diare, gastrities dan tipoid. Jadi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. B. Fungsi Diet

Upload: 28121998

Post on 27-Jan-2016

2.190 views

Category:

Documents


224 download

DESCRIPTION

peran perawat dalam pelaksanaan diet

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

A. Definisi Diet

Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu

seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu

menyembuhkan penyakit (Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi

tidak semua makanan masuk dalam kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya

makanan ditentukan dan dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia aturan makan khusus untuk

kesehatan dan sebagainya dan biasanya atas petunjuk dokter.

Diet adalah usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat

3 klasifikasi dari diet, diet untuk:

1.      Menurunkan berat badan

2.      Meningkatkan berat badan

3.      Pantangan terhadap makanan tertentu

Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada

saluran pencernaan. Adapun gangguan saluran pencernaan itu meliputi falatulensi,

diare, gastrities dan tipoid. Jadi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi

oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar

belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu.

B.     Fungsi Diet

Pola diet berfungsi untuk memenuhi 6 nutrisi utama yang dibutuhkan

tubuh, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pola diet diatur

dengan cara menyesuaikan porsimakan sesuai dengan kebutuhan jenis makanan

yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi. Jumlah dan variasi makanan yang tepat

akan memberikan nutrisi yang tepat untuk pemeliharaan kesehatan tubuh dan

mencapai berat badan yang ideal.

            Dahulu kita sering mendengar selogan makan 4 sehat 5 sempurna untuk

memenuhi 6 nutrisi utama tersebut diatas. Sekarang, menurut Food Guide

Pyramid ada 6 group makanan utama yang dapat dikonsumsi untuk mencapai

nutrisi seimbang. Makanan tersebut adalah sbb:

1. Roti, sereal, nasi, dan pasta sebagai sumber utama karbohidrat.

Page 2: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

2. Daging, unggas, ikan , telur, biji-bijian kering, dan kacang-kacangan

sebagai sumber protein.

3. Lemak dan minyak sebagai sumber lemak.

4. Sayur-sayuran.

5. Buah-buahan.

6. Susu, yogurt dan keju.

Proporsi dari tiap kelompok makanan disesuaikan berdasarkan umur, jenis

kelamin, dan berat badan.

C.     Faktor Seseorang Melakukan Diet

Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi seseorang melakukan diet:

1. Kadar lemak tinggi

Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu program diet untuk

menurunkan berat tubuh supaya tidak terjadi obesitas. Lemak merupakan zat gizi

yang akan disimpan didalam kulit sebagai cadangan energi, jika lemak tertimbun

banyak, bisa terjadi peningkatan massa tubuh, proses metabolismepun akan

cenderung lebih berat dilakukan oleh tubuh.

2. Hasrat diri

Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau menurunkan

massa tubuh supaya sesuai dengan rentang normal IMT (indeks massa tubuh).

Hasrat diri untuk melakukan diet ini biasanya dilakukan oleh model atau artis

untuk menjaga bentuk tubuhnya.

3. Tekanan darah

Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-pantangan

untuk makanan tertentu supaya tekanan kembali menjadi normal.

4. Pola makan

Page 3: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

5. Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola makan

tidak teratur, seseorang tersebut akan berusaha kembali mengatur pola

makannya dengan cara melakukan diet.

6. Gangguan penyakit

Seseorang terkena gangguan seperti gangguan cerna, diabetes dan lainnya

akan melakukan diet untuk menjaga asupan nutrisi agar tidak memperparah

gangguan tersebut.

D.    Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Seseorang Gagal Diet

Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan kegagalan diet yaitu :

a. Kurang motivasi

Faktor motivasi sangat memegang peranan dalam berhasilnya sebuah program

diet. Seseorang yang sedang jatuh cinta dan ingin memiliki berat badan ideal agar

menarik perhatian orang yang dicintainya memiliki motivasi yang lebih kuat

dibandingkan orang yang ingin memiliki berat badan ideal karena ingin

menggunakan sebuah gaun dengan model tertentu

b. Tidak disiplin atau tidak konsisten

Banyak orang yang menjalankan program diet dengan tidak disiplin. Ketika diet

menjauhi makanan habis-habisan, begitu angka timbangan turun segera

merayakannya dengan makan secara berlebihan akibatnya beratnya selalu

bertambah setelah dietnya berhasil, bahkan lebih gemuk dibandigkan sebelum

diet.

c. Ganti kata-kata negatif dengan kata positif

Otak kita diciptakan tidak menerima kata-kata negatif artinya bila anda

berkata ;”aku tidak lapar” program yang diterima oleh otak adalah “aku lapar”. Ini

sebabnya orang yang tengah menjalankan program diet justru sering merasa lapar.

Sebaiknya anda berkata pada tubuh anda “aku kenyang”.

Page 4: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

d. Tidak mau berubah

Bila anda ingin merubah berat badan anda rubah dulu kebiasaan buruk anda. Ganti

kebiasaan ngemil dengan berolahraga. Ganti makanan yang banyak mengandung

karbohidrat dan lemak dengan makanan berserat tingi.

e. Tidak dibarengi dengan berolahraga

Diet harus selalu dibarengi dengan berolahraga karena olahraga membantu

membakar kalori dan mengencangkan kulit anda ketika anda sudah mendapatkan

berat badan ideal. Setelah berolahraga anda akan merasa sangat lapar hal ini

disebabkan karena tubuh anda sudah banyak membakar kalori dan sedang mencari

sumber kalori pengganti. Bila sehabis olahraga anda makan maka tubuh akan

menyerap seluruh kalori dari makan tersebut karena itu makanlah dua jam setelah

berolahraga. Pada saat itu tubuh sudah membakar cadangan karbohidrat dan tidak

menyerap habis karbohidrat dari makanan yang sedang anda makan.

            Pada dasarnya tubuh kita pelit, dia tidak mau melepaskan cadangan kalori

ketika dibutuhkan, dia lebih suka mencari kalori baru dengan mengirimkan sinyal

lapar pada otak. Bila kebutuhan kalori yang dicarinya tidak ditemukan barulah dia

akan membakar cadangan kalori yang ada. Itu sebabnya orang yang telah

berolahraga namun tetap tidak turun barat badannya atau malahan beratnya

bertambah. Bila anda tidak tahan dengan rasa lapar minumlah jus buah atau

sereal.

f. Buat perencanaan diet yang terukur dan ada batas waktunya

Tentukan berapa berat yang ingin anda turunkan dan berapa lama anda ingin

mencapai berat tersebut misalnya, anda ingin menurunkan berat badan sebanyak

12 kg dalam waktu 6 bulan. Hal yang harus anda lakukan adalah membagi target

tersebut lebih kecil yaitu anda harus menurunkan berat badan sebanyak 2 kg per

bulan. Anda perkecil lagi target yang harus dicapai dengan menargetkan berat

badan anda harus turun 0,5 kg per minggu. Maka dalam 6 bulan berat badan anda

akan turun 12 kg. 

Page 5: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

Kolaborator dengan Tim kesehatan lain

Peran Perawat sebagai kolaborator: Peran ini dilakukan karena perawat bekerja

melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain

dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan

termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan

selanjutnya.

I. Komunikasi dengan Tim kesehatan lain

      Perawat menjalankan peran yang membutuhkan interaksi dengan berbagai

anggota tim pelayanan kesehatan. Unsur yang membentuk hubungan perawat

klien juga dapat diterapkan dalam hubungan sejawat, yang berfokus pada

pembentukan lingkungan kerja yang sehat dan mencapai tujuan tatanan klinis.

Komunikasi ini berfokus pada pembentukan tim, fasilitasi proses kelompok,

kolaborasi, konsultasi, delegasi, supervisi, kepemimpinan, dan manajemen.

Dibutuhkan banyak keterampilan komunikasi, termasuk berbicara dalam

presentasi, persuasi, pemecahan masalah kelompok, pemberian tinjauan performa,

dan penulisan laporan. Didalam lingkungan kerja, perawat dan tim kesehatan

membutuhkan interaksi sosial dan terapeutik untuk membangun kepercayaan dan

meperkuat hubungan. Semua orang memilki kebutuhan interpribadi akan

penerimaan, keterlibatan, identitas, privasi, kekuatan dan kontrol, serta perhatian.

Perawat membutuhkan persahabatan, dukungan, bimbingan, dan dorongan dari

pihak lain untuk mengatasi tekanan akibat stress pekerjaan dan harus dapat

menerapkan komunikasi yang baik dengan klien, sejawat dan rekan kerja. (Potter

& Perry, 2009).

Agar efektif sebagai profesional keperawatan, itu tidak cukup untuk sangat

berkomitmen untuk klien. Pada akhirnya, iklim perusahaan tempat kerja akan

memiliki efek pada hubungan yang terjadi antara perawat dan klien pribadi.

Kegagalan dalam komunikasi antara penyedia layanan kesehatan adalah salah satu

faktor yang paling umum. Komitmen untuk kolaborasi dalam hubungan kerja

dengan para profesional lain membantu mempertahankan kualitas tinggi dari

perawatan klien. Keberhasilan kelompok bergantung pada hubungan baik

diantara  tim, terutama pemimpin tim dengan anggota tim yang lain.  Untuk

Page 6: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

mendorong terjadinya komunikasi, pemimpin tim harus selalu mengamati prinsip

komunikasi menurut WHO, 1999 :

Seluruh anggota tim harus bebas mengemukakan dan menjelaskan

pandangan mereka dan harus didorong untuk bertindak seperti itu.

Sebuah pesan atau komunikasi, baik lisan maupun tertulis harus dinyatakan

dengan jelas dan dalam bahasa atau ungkapan yang dapat dimengerti. Komunikasi

mempunyai 2 unsur yaitu mengirim dan menerima, bila pesan yang dikirim tidak

diterima komunikasi tidak berjalan. Dengan demikian pemimpin tim harus selalu

meggunakan suatu cara untuk memeriksa apakah efek yang diharapkan terjadi.

Perselisihan atau pertentangan adalah normal dalam hubungan antar manusia, hal

ini sudah diatur sedemikian sehingga dapat mencapai hasil yang konstruktif.

II.        KONSEP UMUM

Sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja

samadengan tenaga kesehatan lain ( Collaborator ) Perawat bekerjasama dengan

tim kesehatan lain dan keluarga dalammenentukan rencana maupun pelaksanaan

asuhan keperawatan guna memenuhikebutuhan kesehatan pasien.

Page 7: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

1.    Konflik dalam berkomunikasi

          Tujuan utama dalam menangani konflik di tempat kerja adalah untuk

menemukan kualitas tinggi dan solusi yang dapat diterima bersama. Dalam

banyak contoh, berbagai jenis hubungan dapat berkembang melalui penggunaan

teknik komunikasi manajemen konflik. Pada situasi klinis sebagai suatu proses

kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan mengikuti langkah :

1. Memperoleh data faktual : Mendapatkan semua informasi yang relevan

tentang isu-isu spesifik yang terlibat dan sekitar respon perilaku klien

untuk masalah perawatan kesehatan.

2. Pertimbangkan sudut pandang lain: Memiliki beberapa ide tentang apa

masalah mungkin relevan dari sudut pandang orang lain, memberikan

informasi penting tentang pendekatan interpersonal yang terbaik untuk

digunakan.

3. Intervensi awal : Buat forum untuk komunikasi dua arah , sebaiknya

bertemu secara berkala dengan tim kesehatan lain mencakup permasalahan

klien.

Page 8: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

2.         Komunikasi antara  perawat-dokter

        Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi yang

telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien. Perawat

bekerja sama dangan dokter dalam berbagai bentuk. Perawat mungkin bekerja di

lingkungan di mana kebanyakan asuhan keperawatan bergantung pada instruksi

medis. Perawat diruang perawatan intensif dapat mengikuti standar prosedur yang

telah ditetapkan yang mengizinkan perawat bertindak lebih mandiri. 

        Perawat dapat bekerja dalam bentuk kolaborasi dengan dokter. Contoh :

Ketika perawat menyiapkan pasien yang baru saja didiagnosa diabetes pulang

kerumah, perawat dan dokter bersama-sama mengajarkan klien dan keluarga

begaimana perawatan diabetes di rumah.Selain itu komunikasi antara perawat

dengan dokter dapat terbentuk saat visit dokter terhadap pasien, disitu peran

perawat adalah memberikan data pasien meliputi TTV, anamnesa, serta keluhan-

keluhan dari pasien,dan data penunjang seperti hasil laboraturium sehingga dokter

dapat mendiagnosa secara pasti mengenai penyakit pasien.Pada saat perawat

berkomunikasi dengan dokter pastilah menggunakan istilah-istilah medis,

disinilah perawat dituntut untuk belajar istilah-istilah medis sehingga tidak terjadi

kebingungan saat berkomunikasi dan komunikasi dapat berjalan dengan baik serta

mencapai tujuan yang diinginkan.

        Komunikasi antara perawat dengan dokter dapat berjalan dengan baik

apabila dari kedua pihak dapat saling berkolaborasi dan bukan hanya menjalankan

tugas secara individu, perawat dan dokter sendiri adalah kesatuan tenaga medis

yang tidak bisa dipisahkan. Dokter membutuhkan bantuan perawat dalam

memberikan data-data asuhan keperawatan, dan perawat sendiri membutuhkan

bantuan dokter untuk mendiagnosa secara pasti penyakit pasien serta memberikan

penanganan lebih lanjut kepada pasien. Semua itu dapat terwujud dwngan baik

berawal dari komunikasi yang baik pula antara perawat dengan dokter.

Tips untuk permintaan kejelasan kepada dokter:

Page 9: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

1. 1.   Mengidentifikasi semua nama (Sebutkan nama dokter, sebutkan nama

dan posisi, mengidentifikasi         klien dan diagnosis klien atau orang-

orang lain yang terlibat dalam masalah dengan nama. 

2. Meringkas masalah (data faktual singkat tentang masalah), 

3. Menyatakan tujuan , 

4. Menyarankan solusi pemecahan masalah yang relevan sesuai dengan

praktek klinik, 

5. Menulis kesimpulan (menjelaskan siapa yang akan bertanggung jawab

untuk pelaksanaan, mengklarifikasi informasi terutama jika ini percakapan

telepon, menentukan kerangka waktu pelaksanaan). (Arnold & Boogs,

2007).

3.    Komunikasi antara Perawat dengan Perawat

    Dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien komunikasi antar tenaga

kesehatan terutama sesama perawat sangatlah penting. Kesinambungan informasi

tentang klien dan rencana tindakan yang telah, sedang dan akan dilakukan perawat

dapat tersampaikan apabila hubungan atau komunikasi antar perawat berjalan

dengan baik.Hubungan perawat dengan perawat dalam memberikan pelayanan

keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi hubungan profesional, hubungan

struktural dan hubungan intrapersonal.

       Hubungan profesional antara perawat dengan perawat merupakan hubungan

yang terjadi karena adanya hubungan kerja dan tanggung jawab yang sama dalam

memberikan pelayanan keperawatan.Hubungan sturktural merupakan hubungan

yang terjadi berdasarkan jabatan atau struktur masing- masing perawat dalam

menjalankan tugas berdasarkan wewenang dan tanggungjawabnya dalam

memberikan pelayanan keperawatan.

       Laporan perawat pelaksana tentang kondisi klien kepada perawat primer,

laporan perawat primer atau ketua tim kepada kepala ruang tentang perkembangan

kondisi klien, dan supervisi yang dilakukan kepala ruang kepada perawat

pelaksana merupakan contoh hubungan struktural.Hubungan interpersonal

perawat dengan perawat merupakan hubungan yang lazim dan terjadi secara

alamiah. Umumnya, isi komunikasi dalam hubungan ini adalah hal- hal yang tidak

Page 10: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

terkait dengan pekerjaan dan tidak membawa pengaruh dalam pelaksanaan tugas

dan wewenangnya.

4.         Komunikasi antara perawat dengan Ahli terapi.

    Ahli terapi respiratorik ditugaskan untuk memberikan pengobatan yang

dirancang untuk peningkatan fungsi ventilasi atau oksigenasi klien.Perawat

bekerja dengan pemberi terapi respiratorik dalam bentuk kolaborasi. Asuhan

dimulai oleh ahli terapi (fisioterapis) lalu dilanjutrkan dengan dievaluasi oleh

perawat. Perawat dan fisioterapis menilai kemajuan klien secara bersama-sama

dan mengembangkan tujuan dan rencana pulang yang melibatkan klien dan

keluarga. Selain itu, perawat merujuk klien ke fisioterapis untuk perawatan lebih

jauh. Contoh : Perawat merawat seseorang yang mengalamai penyakit paru berat

dan merujuk klien tersebut pada ahli terapis respiratorik untuk belajar latihan

untuk menguatkaan otot-otot lengan atas, untuk belajar bagaimana menghemat

energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dan belajar teknik untuk

mempertahankan bersihan jalan nafas.

5.         Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Farmasi

             Seorang ahli farmasi adalah seorang profesional yang mendapat izin

untuk merumuskan dan mendistribusikan obat-obatan. Ahli farmasi dapat bekerja

hanya di ruang farmasi atau mungkin juga terlibat dalam konferensi perawatan

klien atau dalam pengembangan sistem pemberian obat. Perawat memiliki peran

yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan dengan mendorong klien

untuk proaktif jika membutuhkan pengobatan. Dengan demikian, perawat

membantu klien membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan,

mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan, dan turut bertanggung jawab

dalam pengambilan keputusan tentang pengobatan bersama tenaga kesehatan

lainnya. Perawat harus selalu mengetahui kerja, efek yang dituju, dosis yang tepat

dan efek smaping dari semua obat-obatan yang diberikan. Bila informasi ini tidak

tersedia dalam buku referensi standar seperti buku-teks atau formula rumah sakit,

maka perawat harus berkonsultasi pada ahli farmasi.

Page 11: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

                 Saat komunikasi terjadi maka ahli farmasi memberikan informasi

tentang obat-obatan mana yang sesuai dan dapat dicampur atau yang dapat

diberikan secara bersamaan. Kesalahan pemberian dosis obat dapat dihindari bila

baik perawat dan apoteker sama-sama mengetahui dosis yang diberikan. Perawat

dapat melakukan pengecekkan ulang dengan tim medis bila terdapat keraguan

dengan kesesuaian dosis obat. Selain itu, ahli farmasi dapat menyampaikan pada

perawat tentang obat yang dijual bebas yang bila dicampur dengan obat-obatan

yang diresepkan dapat berinteraksi merugikan, sehingga informasinini dapat

dimasukkan dalam rencana persiapan pulang. Seorang ahli farmasi adalah seorang

profesional yang mendapat izin untuk merumuskan dan mendistribusikan obat-

obatan. Ahli farmasi dapat bekerja hanya di ruang farmasi atau mungkin juga

terlibat dalam konferensi perawatan klien atau dalam pengembangan sistem

pemberian obat.

6.         Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Gizi.

        Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung

berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Pelayanan gizi di RS

merupakan hak setiap orang dan memerlukan pedoman agar tercapai pelayanan

yang bermutu.

Agar pemenuhan gizi pasien dapat sesuai dengan yang diharapkan maka

perawat harus mengkonsultasikan kepada ahli gizi tentang obat-obatan yang

digunakan pasien, jika perawat tidak mengkonunikasikannya maka dapat terjadi

pemilihan makanan oleh ahli gizi yang bisa saja menghambat absorbsi dari obat

tersebut. Jadi diperlukanlah komunikasi dua arah yang baik antara kedua belah

pihak.

Peran Tim Asuhan Gizi

Dalam upaya pelayanan gizi yang optimal di rumah sakit diperlukan kerja

sama dan keterlibatan berbagai profesi yang terkait dalam penerapan asuhan gizi.

Berbagai profesi tersebut terlibat dalam satu tim yang disebut sebagai tim asuhan

gizi. Setiap anggota tim akan memberikan kontribusi sesuai dengan keahlian

masing-masing. Setiap anggota tim diharapkan saling melengkapi satu sama lain

Page 12: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

sehingga terlaksana asuhan gizi yang optimal. Tim asuhan gizi tersebut dibentuk

di setiap rawat inap di rumah sakit.

Tim asuhan gizi ini dipimpin oleh seorang dokter dengan anggota yang

terdiri dokter, nutritionis/dietisien, perawat dan tenaga kesehatan lain. Tim ini

menyelenggarakan pelayanan gizi paripurna kepada klien/pasien yang

membutuhkan terapi gizi baik rawat jalan maupun rawat inap.

Adapun profesi yang terlibat dalam tim asuhan gizi sebagai berikut:

1. Dokter

Dokter berperan sebagai ketua tim asuhan gizi yang bertanggung jawab dalam

aspek gizi yang terkait dengan kondisi klinis klien/pasien. Menentukan diet

klien/pasien bersama nutritionis/dietisien. Memberikan penjelasan kepada

pasien/klien & keluarga tentang peranan terapi gizi. Merujuk pasien/klien untuk

konseling/terapi gizi. Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala bersama

anggota tim selama masa perawatan.

2. Nutritionis/Dietisien

Dietisien adalah orang yang punya keahlian khusus tentang hubungan antara

makanan, zat-zat gizi, kesehatan dan penyakit. Mengkaji status gizi klien/pasien

berdasarkan data rujukan. Melakukan anamnesa diet klien/pasien.

Nutritionis/Dietisien akan menerjemahkan rencana diet ke dalam bentuk makanan

yang disesuaikan dengan kebiasaan makan untuk keperluan terapi. Memberikan

saran kepada dokter berdasarkan pemantauan/evaluasi terapi gizi. Memantau

masalah yang berhubungan asuhan gizi bersama perawat. Memberikan

penyuluhan, motivasi dan konseling gizi pada klien/pasien dan keluarga.

Nutritionis/Dietisien memberikan masukan kepada dokter tentang produk-produk

diet atau suplementasi gizi baik yang berkaitan dengan ketersediaan, komposisi,

kegunaan dan kesesuaiannya untuk keadaan tertentu.

Page 13: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

3. Perawat

Perawat melakukan kerja sama dengan dokter dan nutritionis/dietisien dalam

memberikan pelayanan gizi kepada klien/pasien. Perawat merupakan penghubung

utama antara pasien dengan anggota tim lainnya, karena adanya kontak secara

terus menerus dengan pasien. Membantu klien/pasien pada waktu makan.

Melakukan pengukuran antropometri untuk menetukan dan mengevaluasi status

gizi klien/pasien. Memantau masalah asuhan gizi bersama nutritionis/dietisien.

Pemantauan, mencatat dan melaporkan asupan makanan dan respon klinis

terhadap diet yg diberikan. Perawat bertanggung jawab dalam pemberian

makanan per oral, enteral, maupun parenteral dan memberikan laporan secara

lisan/tertulis tentang kemungkinan akibat yang kurang baik karena pemberian

makanan tersebut.

4. Farmakolog

Farmakolog adalah orang yang bertanggung jawab terhadap obat-obatan dan

cairan parenteral yang dibutuhkan. Melaksanakan permintaan obat dan cairan

parenteral berdasarkan resep dokter. Mendiskusikan hal-hal penting dengan tim

(interaksi obat & kesehatan). Membantu mengawasi dan mengevaluasi

penggunaan obat dan cairan parenteral bersama perawat. Pemantauan interaksi

obat dan makanan bersama perawat, nutritionis/dietisien dan dengan tim tenaga

kesehatan lain (Rontgen, Laboratorium dll yang sesuai kebutuhan).

5. Tenaga Kesehatan Lain (Ahli patologi klinik, rontgen, Laboratorium dll yg

sesuai kebutuhan)

Tim kesehatan lainnya seperti ahli patologi klinik bertanggung jawab terhadap

pemeriksaan biokimia yang dilakukan terhadap pasien. Begitupun dengan tenaga

kesehatan lainnya. Mereka bertanggung jawab sesuai dengan profesi dan keahlian

masing-masing bekerja bersama-sama yang tujuannya adalah mendukung proses

asuhan gizi.

Page 14: Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

DAFTAR PUSTAKA

https://evilprincekyu.wordpress.com/2013/03/18/komunikasi-perawat-dengan-

tenaga-kesehatan/

http://gizidietetik.com/peran-tim-asuhan-gizi/

http://davidsaputra1994.blogspot.co.id/2015/10/peran-perawat-dalam-

pelaksanaan-diet.html