peran pembimbing ibadah umroh dalam...
TRANSCRIPT
PERAN PEMBIMBING IBADAH UMROH DALAM
MENINGKATKAN PENGETAHUAN MANASIK JAMAAH DI
PT IBS (INTEGRATED BUSINESS SERVICES) BUANA
SEJAHTERA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh :
Habibu Rohman
11140530000030
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018
i
ABSTRAK
Habibu Rohman, 11140530000030, Peran Pembimbing
Ibadah Umroh Dalam Meningkatkan Pengetahuan Manasik
Jamaah Di PT IBS (Integrated Business Services) Buana
Sejahtera Tahun 2017.
Peran pembimbing ibadah umroh dalam meningkatkan
pengetahuan manasik jamaah menjadi penting, karena peran
pembimbing ibadah umroh untuk memberikan dan mengajarkan,
tentunya dengan tugas, fungsi, peran, dan materi manasik. Oleh
sebab itu peneliti ingin mengetahui peran pembimbing ibadah
umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik jamaah untuk
bisa membantu jamaah dalam melakukan ibadah dengan baik dan
benar, membentuk jamaah menjadi pribadi yang mandiri.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peran pembimbing dalam mengingkatkan pengetahuan manasik
jamaah di PT IBS Buana Sejahtera Bintaro Tangerang. Penelitian
ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu suatu
penelitian yang dilakukan dilokasi penelitian dengan mengadakan
pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan
alamiah. Sedangkan dalam pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriftif
dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di
PT IBS Buana Sejahtera Tangerang. Hasil dari penelitian ini
adalah bahwa peran pembimbing ibadah umroh dalam
meningkatkan pengetahuan manasik jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera Tangerang telah sesuai dengan panduan dari Al-Quran
dan Sunnah dan juga standarisasi dari panduan Kemenag. Tingkat
pengetahuan manasik jamaah yang ada di PT IBS Buana
Sejahtera pun mengalami peningkatan setelah adanya bimbingan
yang diberikan dan metode yang diberikan oleh pembimbing
yaitu metode diskusi atau individu dan praktik langsung.
Kata Kunci: Peran Pembimbing, Ibadah Umroh,
Meningkatkan, Pengetahuan Manasik.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat iman, Islam dan ihsan. Semoga nikmat tersebut selalu
tersimpan dalam diri kita sebagai cerminan manusia yang
bertaqwa. Shalawat beserta salam semoga selalu Allah SWT
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabatnya dan orang-orang yang selalu istiqomah berada di
jalan-Nya.
Alhamdulillah dengan rahmat dan ridho Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran
Pembimbing Ibadah Umroh Dalam Meningkatkan Pengetahuan
Manasik Jamaah di PT IBS Buana Sejahtera Tangerang.” Skripsi
ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) pada Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis sampaikan terima kasih tak terhingga kepada
orang tua penulis yaitu, Abi Muhammad Yusuf Nasution dan
Umi Yuniarti beserta Keluarga yang telah memberikan kasih
sayang, do’a dan semangat yang menjadi motivasi bagi penulis
untuk dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
Selanjutnya, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis
banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak.
iii
Maka dari itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed,
Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr.
Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Bapak Suhaimi, MA selaku
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Program
Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Noor Bekti Negoro, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis selama menjadi mahasiswa.
5. Drs. Study Rizal, LK, MA selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam
membimbing penulis dari awal sampai akhir penelitian
skripsi ini selesai.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen
Dakwah yang telah memberikan Pengajaran dan
Pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar
biasa.
iv
7. Seluruh Pimpinan dan Jajaran Pegawai PT IBS Buana
Sejahtera yang telah memberikan bimbingan selama
Praktikum Profesi Terpadu (Magang) dan membantu
penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini.
8. Restu Rizkya Agustin & Dwi Ayu selaku HRD dan Staff
Umroh PT IBS Buana Sejahtera yang telah bersedia
penulis wawancarai untuk kepentingan penelitian skripsi
ini.
9. Kakakku Fadhila Nur Sakinah dan Adik-Adikku Badri
Ramadhan, & Rizkyna Fillah yang tidak pernah lelah
menyemangati penulis.
10. Muhammad Abduh Kafa, Haikal Fadly, Irwansyah, Dede
Juliansyah, Khoirul Wildan, Ichlasul Akmal selaku teman
seperjuangan terbaik yang tidak pernah lelah
menyemangati penulis setiap harinya, Semoga selalu
dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.
11. Sahabat-sahabat terbaik Konsentrasi Manajemen Haji dan
Umroh Angkatan 2014 yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, Semoga silaturahmi tetap terjaga.
Aamiin.
12. Sahabat-sahabat terbaik Program Studi Manajemen
Dakwah Angkatan 2014.
v
Akhirnya penulis menyadari keterbatasannya sebagai
manusia biasa, mungkin mempunyai kekurangan atau kelemahan.
Begitupun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini masih banyak
yang harus diperbaiki dan diperbaharui oleh karenanya kritik dan
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk
kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap,
semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Jakarta, 21 Juni 2018
Habibu Rohman
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................... . i
KATA PENGANTAR ........................................................ . ii
DAFTAR ISI ....................................................................... . vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................... . 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................... . 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................ . 6
D. Metodelogi Penelitian .............................................. . 8
E. Tinjauan Pustaka ...................................................... . 13
F. Sistematika Penulisan .............................................. . 16
BAB II KAJIAN TEORI
A. Peran Pembimbing ................................................... . 19
1. Peran ................................................................... . 19
2. Pembimbing ....................................................... . 20
3. Syarat-syarat Pembimbing ................................. . 22
4. Tujuan dan Fungsi Pembimbing ........................ . 24
5. Tipe Kepribadian Pembimbing .......................... . 27
6. Metode Pembimbingan ...................................... . 27
B. Manasik
1. Pengertian Manasik ............................................ . 29
2. Ibadah Umroh..................................................... . 29
3. Macam-macam Umroh....................................... . 31
BAB III GAMBARAN UMUM PT IBS (INTEGRATED
BUSINESS SERVICES) BUANA SEJAHTERA
A. Sejarah Berdirinya PT IBS Buana Sejahtera Tour and
Travel ....................................................................... . 33
B. Identitas Lembaga .................................................... . 34
C. Visi dan Misi ............................................................ . 35
vii
D. Produk dan Layanan PT IBS Buana Sejahtera ......... . 35
E. Personalia ................................................................. . 38
BAB IV DATA DAN TEMUAN LAPANGAN
A. Deskripsi Pembimbing ............................................. . 39
B. Deskripsi Terbimbing............................................... . 42
BAB V PEMBAHASAN
A. Tugas dan Kedudukan Pembimbing di PT IBS Buana
Sejahtera ................................................................... . 48
B. Pengetahuan Manasik Jamaah Sebelum Mendapatkan
Bimbingan ................................................................ . 54
C. Peran Pembimbing Ibadah Umroh dalam Meningkatkan
Pengetahuan Manasik Jamaah di
PT IBS Buana Sejahtera ........................................... . 58
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................. . 67
B. Saran ......................................................................... . 68
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... . 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehadiran pembimbing manasik baik haji ataupun
umroh untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada
jama’ah tentu sangat bergantung pada pemahaman sejauh
mana pelaksanaan peran, tugas, fungsi, dan metodelogi
apa yang digunakan. Oleh karena itu, penguasaan
terhadap peran, tugas, fungsi, peran, dan metodelogi
pembimbing manasik haji dan umroh secara professional
harus dikuasai oleh setiap pembimbing.
Mewujudkan cita-cita sebagai pribadi yang mabrur
setelah melakukan ibadah haji dan umroh adalah harapan
dari setiap jamaah jika didukung oleh peran pembimbing
yang selalu hadir untuk membimbing jamaah. Sangat
disayangkan apabila setiap individu yang melakukan
ibadah haji dan umroh yang sudah mengeluarkan cukup
banyak dari hartanya, tetapi tidak meresapi atau
merasakan dekat dengan Allah ketika beribadah apalagi
kalau hasil dari bimbingan manasik ibadahnya tidak
berbekas.
Bahkan dalam salah satu amanat yang tertuang
dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2008
menyatakan, bahwa penyelenggaraan ibadah haji dann
umroh bertujuan untuk memberikan pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya
2
bagi jama’ah haji dan umroh, sehingga jama’ah dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran
agama Islam. Hal ini bisa terlaksana jika pembimbing
manasik secara professional hadir untuk membimbing
segenap jama’ahnya dan memberikan pelayanan
selama penyelenggaraan ibadah berlangsung.1
Tentunya penulis juga sangat setuju jika seorang
pembimbing ibadah umroh harus menjadi teladan yang
baik bagi peserta didiknya, agar ia memiliki pengaruh
dalam mendidik. Sehingga peserta didik akan mencoba
meneladani perbuatan yang baik yang dilakukan oleh
seorang pembimbing ibadah umroh tersebut.
Seorang pembimbing tentunya juga harus
mencontoh sebagaimana apa yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW di semua aspek kehidupannya
khususnya dalam ibadah harus sesuai dengan sunnah dan
panduannya.
Di antara fenomena yang paling tampak untuk
dicontoh dari Nabi Muhammad SAW adalah bagaimana
beliau menyatukan agama dan dunia, ibadah dan
kehidupan, dan jihad. Semua itu beliau lakukan tanpa
menimbulkan ketimpangan dari segi apapun.2
1 Kementrian Agama RI, Tugas, Fungsi, Dan Metodelogi
Pembimbing Manasik Haji, (Jakarta: Dirjen Penyelenggara Haji), Cet ke I, h.
9 2 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Jiwa, (Jakarta: Robbani
Press, Maret 2006 M), Cet XV, h, 68-69
3
Pada PT IBS Buana Sejahtera tugas, fungsi, dan
peran pembimbing manasik sangat penting dalam
penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. Untuk
memperkuat peran strategis tersebut perlu dilandasi oleh
pengetahuan dasar mengenai tugas, fungsi, peran dan
kode etik pembimbing manasik. Ditambah lagi dengan
latar belakang jamaah yang berbeda-beda baik dari
pendidikan maupun usia.3
Dalam buku tugas, fungsi, dan metodologi
pembimbing manasik mempunyai tugas pokok
melakukan pembimbingan kepada calon jama’ah
mengenalkan keseluruhan manasik umroh dan haji,
khususnya yang berkaitan dengan ibadah, baik yang
fardhu (wajib). Sunnah (dalam teori maupun
praktik), termasuk juga mengenalkan hal-hal yang
makruh serta yang dilarang. Tugas pembimbing
ibadah umroh dan haji lainnya adalah menjadikan
calon jama’ah umroh dan haji yang mandiri, dalam
arti luas. Artinya, calon jama’ah haji dan umroh
tidak selalu bergantung kepada pembimbing, tapi
sedapat mungkin berusaha untuk bergantung kepada
dirinya sendiri dalam berbagai hal, termasuk dalam
menjaga kesehatan serta mencari solusi atas
persoalan yang muncul. Oleh karena itu, syarat yang
harus dipenuhi oleh seorang pembimbing manasik
adalah:
1. Menguasai fiqih manasik secara benar serta dapat
mempraktikkannya;
2. Menguasai ilmu mendidik;
3 Wawancara Pribadi dengan Bapak Arwahid, Pembimbing Ibadah
Umroh di PT IBS Buana Sejahtera, 3 Juni 2018
4
3. Menguasai ilmu kepemimpinan;
4. Menguasai bahasa yang dibutuhkan; dan
5. Menguasai psikologi atau perkembangan jiwa
peserta calon jama’ah.4
Begitu pun salah seorang pembimbing di PT IBS
Buana Sejahtera mengatakan bahwa pembimbing adalah
seorang guru yang membimbing jamaah dalam
melaksanakan ibadah umroh dan haji dengan benar, dan
memberikan pengarahan terhadap jamaah agar mengerti
dan memahami cara-cara pelaksanaannya, tujuannya, dan
kandungan makna yang terdapat dalam ibadah haji dan
umroh tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa semua calon
jamaah Umroh menguasai tata cara pelaksanaan ibadah
umroh.
Masyarakat Muslim Indonesia yang mayoritas
adalah orang desa tentu memerlukan bimbingan yang
maksimal, karna banyak jamaah juga yang belum tahu
tentang manasik ini yang kebanyakan orang tua yang
sudah lanjut usia. Peran pembimbing dalam meningkatkan
pengetahuan manasik jamaah sangat diperlukan disini
khususnya dalam beribadah. Karna dalam melaksanakan
ibadah ini tentu perlu adanya pembimbing yang mumpuni,
maka dari itu PT IBS Buana Sejahtera menyediakan
4 Kementrian Agama RI, Tugas, Fungsi, Dan Metodelogi
Pembimbing Manasik Haji, (Jakarta: Dirjen Penyelenggara Haji), Cet ke I, h.
11
5
pembimbing tersendiri dalam meningkatkan pengetahuan
manasik jamaah.
Berdasarkan permasalahan diatas, menurut penulis
hal ini sangat menarik untuk dibahas pada sebuah
penelitian yang akan dituangkan dalam skripsi, dengan
membahas judul “Peran Pembimbing Ibadah Umroh
dalam Meningkatkan Pengetahuan Manasik Jamaah
di PT IBS (Integrated Business Services) Buana
Sejahtera Tahun 2017”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari penjelasan latar belakang
masalah di atas maka penulis akan membatasi
pembahasan skripsi ini agar lebih terarah, penulis
membatasi masalah yang akan dibahas hanya kepada
peran pembimbing yang mencakup kepada tugas dan
fungsinya sebagai pembimbing baik dengan tugas dan
kedudukannya di PT IBS Buana Sejahtera juga dalam
meningkatkan pengetahuan manasik jamaah di PT IBS
Buana Sejahtera, serta penulis juga membatasi masalah
pada hal tingkat pengetahuan manasik jamaah sebelum
mendapatkan bimbingan penulis membatasi pengetahuan
manasik yang dimaksud disini adalah manasik ibadah,
karena melihat dari macam-macam manasik yang ada
seperti manasik transportasi dll, maka manasik ibadah
6
yang dimaksud penulis adalah serangkaian ritualitas
ibadah umroh baik dari niat, ihram, thawaf, dan sa’i.
2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah di
jabarkan di atas maka penulis merumuskan masalah dari
penelitian ini yaitu:
a. Bagaimana tugas dan kedudukan pembimbing di
PT IBS Buana Sejahtera?
b. Bagaimana tingkat pengetahuan manasik calon
jamaah umroh di PT IBS Buana Sejahtera sebelum
mendapatkan bimbingan manasik ibadah umroh?
c. Bagaimana peran pembimbing ibadah umroh
dalam meningkatkan pengetahuan manasik calon
jamaah umroh di PT IBS Buana Sejahtera?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka
ada tujuan yang ingin di-capai oleh peniliti yaitu :
a. Untuk mengetahui tugas dan kedudukan
pembimbing di PT IBS Buana Sejahtera.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan manasik
calon jamaah umroh di PT IBS Buana Sejahtera
7
sebelum mendapatkan bimbingan manasik ibadah
umroh.
c. Untuk mengetahui peran pembimbing ibadah
umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik
calon jamaah umroh di PT IBS Buana Sejahtera.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini adalah :
a. Manfaat Akademis Memberikan sumbangsih
khazanah ilmu pengetahuan kepada segenap
civitas akademika khususnya mahasiswa
konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh dan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengembangan ilmu
pengetahuan bidang manajemen haji dan umrah,
khususnya dalam bidang studi manajemen dan
menjadi referensi bagi jurusan manajemen haji
dan umrah, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi yang sudah kurang dari empat tahun
mendidik mahasiswa untuk memiliki kompetensi
dalam bidang haji dan umroh.
b. Manfaat Praktis: Hasil penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi pihak PT IBS Buana Sejahtera
untuk mengetahui pentingnya upaya pembimbing
8
ibadah umroh dalam meningkatkan pengetahuan
manasik jamaah, serta untuk mengetahui bentuk
bimbingan ibadah, materi bimbingan dan metode
yang dapat digunakan dalam meningkatkan
pengetahuan manasik jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera.
D. Metodologi Penelitian
Metode penelitian merupakan strategi umum yang
dipakai dalam pengumpulan data dan analisis data yang
diperlukan guna menjawab permasalahan yang diteliti.
Penggunaan metodologi ini dimaksudkan untuk
menentukan data yang valid, akurat dan signifikan dengan
permasalahan yang diteliti.5
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif.
Pendekatan penelitian kualitatif ini mengacu pada
prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian
deskriptif, seperti perkataan orang dan perilaku yang
diamati.6
Selain itu metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan pada kondisi objek
5 Lexy J Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet Ke-33, edisi refisi, h. 4 6 LexyJ. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 11
9
yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrument
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
tringulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif,
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.7 Dengan menggunakan
penelitian kualitatif, peneliti memberikan kesempatan
pada informan untuk menyampaikan informasi
sebanyak – banyaknya dan tidak terbatas pada bentuk
kuisoner tertutup, melainkan dengan menggunakan
wawancara mendalam sesuai dengan metode
pengumpulan data yang sering kali digunakan dalam
penelitian kualitatif.8
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah pembimbing ibadah
umroh yang berjumlah tiga orang dan enam orang
jamaah PT IBS Buana Sejahtera. Penulis menentukan
subyek penelitian tersebut karena pada lembaga
tersebut terdapat tiga orang pembimbing, sehingga
penulis dapat memperoleh data yang cukup baik dan
bervariasi sesuai dengan judul penelitian. Lalu dengan
10 orang jamaah PT IBS Buana Sejahtera, Penulis
mengambil subyek demikian karena sesuai dengan
kriteria yang penulis harapkan yaitu adapun teknik
7 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung:CV Alfabeta,
2009), cet. 5, h. 1 8 Kristi E Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi (Jakarta: LPSP3, 1998) h. 32
10
pemilihan subyek yang digunakan peneliti adalah
purposive sampling. Purposive sampling adalah
sampel yang betul-betul diambil dengan benar
memilih ciri-ciri dari populasi yang ada.9
Maka dari itu, penulis menentukan sampel
berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap
mempunyai keterkaitan dengan karakteristik tertentu
yang dianggap mempunyai keterkaitan dengan
karakteristik populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Karakteristik subyek yang ditentukan
peneliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Jamaah wanita tua dan muda yang berlatar
belakang pendidikan yang berbeda.
b. Jamaah laki-laki tua dan muda yang berlatar
pendidikan berbeda.
Berdasarkan ketersediaan subyek yang sesuai
dengan karakteristik yang dibutuhkan oleh peneliti
dalam penelitian ini, maka peneliti memutuskan
memilih enam orang jamaah PT IBS Buana Sejahtera.
3. Sumber Data
Penulis mencari data dan penulis mengkategorikan
sumber data dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
9 Abdul Aziz Albone dkk, Panduan Penyusunan Proposal
Penelitian, (Padang: Yayasan JIbadul Khair Center, 209), h. 76
11
a. Data primer, yaitu berupa wawancara kepada
subyek penelitian yaitu pembimbing ibadah
umroh dan jamaah di PT IBS Buana Sejahtera.
b. Data sekunder, yaitu berupa data tidak
langsung yang berupa catatan-catatan atau
dokumen.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di PT IBS
Buana Sejahtera Jl. Mandar Utama DC-01 No. 3
Bintaro Jaya 3A Tangerang Selatan 15225. Adapun
pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 26
Desember 2017 sampai dengan 10 Maret 2018.
Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut menariknya.
a. PT IBS Buana Sejahtera menyediakan paket
perjalanan ibadah umroh dan wisata muslim
b. PT IBS Buana Sejahtera juga mengadakan
bimbingan bagi jamaah yang sudah
mendaftarkan dirinya sebagai jamaah umroh.
5. Tekhnik Pengumpulan Data
Peneliti akan melakukan beberapa teknik yang
menunjang data dan informasi terkait peneltian ini,
diantaranya yaitu:
12
a. Observasi dalam hal ini metode observasi
adalah pengumpulan data yang digunakan
untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan. Dalam
melakukan observasi peneliti melakukan
pengamatan secara langsung terhadap upaya
yang dilakukan para pembimbing ibadah
umroh dalam meningkatkan pengetahuan
manasik terhadap para terbimbing di PT IBS
Buana Sejahtera.
b. Wawancara, yaitu dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi.
Peneliti melakukan wawancara kepada
pembimbing ibadah umroh yaitu Bapak Fery
S. Pd, Bapak Arwahid S. Ag, dan Bapak H.
Yani Bayani, M. Pd untuk memperoleh
kelengkapan data. Sebelumnya penulis terlebih
dahulu menyusun pertanyaan tentang
permasalahan yang berkaitan dengan objek
penelitian sebagai pedoman wawancara yang
dijadikan acuan pada saat wawancara
berlangsung. Terkait ini dibantu dengan
notebook untuk mencatat informasi yang
didapat pada saat wawancara berlangsung.
c. Dokumentasi, yaitu mengkaji dokumentasi dan
arsip yang dimiliki PT IBS Buana Sejahtera.
13
6. Tekhnik Analis Data
Ada berbagai cara untuk menganalisis data, tetapi
secara garis besar menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Reduksi data, yaitu peneliti mencoba memilih data
yang relevan terkait upaya pembimbing ibadah
umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik
jamaah
b. Penyajian data, setelah data mengenai upaya
pembimbing ibadah umroh dalama meningkatkan
pengetahuan manasik jamaah di PT IBS Buana
Sehahtera terkumpul atau diperoleh, maka data
tersebut disusun dalam bentuk narasi, visual
gambar, matrik bagan, tabel, dan lain sebagainya.
c. Penyimpulan atas apa yang disajikan, pengambilan
kesimpulan dengan menghubungkan dari tema
tersebut sehingga memudahkan untuk menarik
kesimpulan.10
E. Tinjauan Pustaka
Wardatul Fadhilah, “Pengaruh Kualitas
Pembimbing Ibadah Umroh Terhadap Tingkat
Kepuasan Jamaah Pada PT. Citra Ceria Usaha
Khalifah (Khalifah Tour) Bandung” Skripsi
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah ini membahas
10
LexyJ. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, h.
186
14
masalah pengaruh kualitas pembimbing kepada
jamaah yang dibimbingnya
Berbeda dengan penelitian sebelumnya,
penelitian kali ini penulis akan lebih membahas peran
pembimbing umroh dalam meningkatkan pengetahuan
manasik jamaah yang pada pembahasannya melihat
pada kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan
jamaah selama umroh. Persamaan pada skripsi ini
adalah melihat juga kepada kualitas pembimbing
dalam membimbing jamaah.
Hamidah, “Peran Pembimbing dalam
Optimalisasi Bimbingan Manasik Haji pada Calon
Jamaah Haji di KBIH Asshodiqiyah Semarang”
Pada skripsi Mahasiswa UIN Walisongo ini penulis
membahas terkait masalah peran pembimbing yang
dilakukan oleh KBIH Asshodiqiyah - Semarang,
bagaimana melakukan manajemen yang baik untuk
meningkatkan kualitas pelayanan,, pembinaan serta
perlindungannya kepada jamaah, sehingga
memberikan rasa nyaman ketika beribadah.
Pembinaan yang berkualitas menjadi bagian penting
yang selalu diutamakan oleh KBIH Asshodiqiyah
Semarang.
15
Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian
kali ini penulis akan membahas tentang peran, tugas,
dan fungsi pembimbing umroh dalam meningkatkan
pengetahuan manasik dan jamaah. Objek yang dituju
sebagai penelitian juga berbeda antara penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya. Persamaan yang ada
antara kedua srkripsi ini ialah terkait pembinaan yakni
sama – sama mempunyai tujuan bagaimana
meningkatkan pengetahuan manasik dan pembinaan
terhadap jamaah supaya manfaat yang dirasakan
semakin besar.
Sumaiyah, “Manajemen Strategi Bimbingan
Ibadah Umroh Safa Marwa Tour Jogja di
Kabupaten Sleman Tahun 2016/2017”. Pada skripsi
Mahasiswa UIN Jogja ini penulis membahas terkait
masalah manajemen strategi yang dilakukan oleh Safa
Marwa Tour Jogja, bagaimana melakukan manajemen
yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan,
pembinaan serta perlindungannya kepada jamaah,
sehingga memberikan rasa nyaman ketika beribadah.
Manajemen yang berkualitas menjadi bagian penting
yang selalu diutamakan oleh Safa Marwa Tour.
Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian
kali ini penulis membahas tentang peran pembimbing
umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik dan
jamaah. Objek yang dituju sebagai penelitian juga
16
berbeda antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya. Persamaan yang ada antara kedua
srkripsi ini ialah terkait bimbingan yakni sama – sama
mempunyai tujuan bagaimana membimbing dalam
rangka meningkatkan pengetahuan manasik jamaah.
Muhammad Hadi, “Strategi Pelaksanaan
Bimbingan Manasik Haji Oleh Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Bina Umat Kota
Yogyakarta”. Pada skripsi Mahasiswa UIN Jogja ini
penulis membahas terkait masalah strategi yang
dilakukan oleh KBIH Bina Umat Jogja, bagaimana
melakukan Strategi yang baik untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, pembinaan serta perlindungannya
kepada jamaah, sehingga memberikan rasa nyaman
ketika beribadah. Strategi yang berkualitas menjadi
bagian penting yang selalu diutamakan oleh KBIH
Bina Umat.
Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian
kali ini penulis membahas tentang peran pembimbing
umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik dan
jamaah. Objek yang dituju sebagai penelitian juga
berbeda antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya. Persamaan yang ada antara kedua
srkripsi ini ialah terkait bimbingan yakni sama – sama
mempunyai tujuan bagaimana mengatur,
meningkatkan pengetahuan melalui bimbingan
17
terhadap jamaah supaya manfaat yang dirasakan
semakin besar.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah merupakan
hal yang penting karena mempunyai fungsi untuk
menyatakan garis-garis besar dari masing-masing bab
yang saling berkaitan dan berurutan. Dalam penyusunan
skripsi ini penulis membagi pokok bahasan kedalam enam
bab. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas,
mempermudah pembaca pada setiap permasalahan yang
dikemukakan. Adapun perincian enam bab tersebut adalah
:
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi tentang: Latar
belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Metodologi Penelitian,
Tinjauan Pustaka, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis, bab ini berisi tentang:
Pengertian Peran Pembimbing, Syarat-
syarat Pembimbing, Syarat-syarat Khusus
Sertifikasi Pembimbing, Tujuan dan
Fungsi Pembimbing, Metode
Pembimbingan, Pengertian Manasik,
Pengertian Umroh, Macam-macam Umroh,
18
Syarat, Rukun dan Wajib Umroh, Dasar
Hukum Ibadah Umroh
BAB III Gambaran Umum Lembaga, bab ini berisi
tentang: gambaran umum mengenai PT
IBS Buana Sejahtera, Visi, Misi dan
Tujuan, Struktur Organisasi, Program
Kerja dan Letak Geografis.
BAB IV Data dan Temuan Penelitian: bab ini berisi
tentang temuan dan data lapangan yang ada
di PT IBS Buana Sejahtera,
BAB V Pembahasan, bab ini berisi tentang: analisis
dan pembahasan mengenai hasil dari data
dan temuan peneliti di lapangan.
BAB VI Penutup, bab ini berisi tentang:
Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka, dan
Lampiran-Lampiran.
19
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Peran Pembimbing
1. Peran
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia “peran
adalah beberapa tingkah laku yang diharapkan dimiliki
oleh seseorang yang berkedudukan dimasyarakat.1
Menurut Abu Ahmadi peranan adalah suatu
kompleks pengharapan manusia terhadap caranya
individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
berdasarkan status dan fungsi sosialnya.2
Sedangkan menurut David Berry mendefinisikan
peran sebagai seperangkat harapan-harapan yang
dikenakan pada individu yang menempati kedudukan
sosial tertentu.3
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Keliat
yang dikutip oleh Sabi’ah, bahwasannya peran adalah
sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.4
1 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 84 2 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cet,
Ke-2, h. 115. 3 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Sosiologi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1995), Cet, ke-3, h, 99. 4 Sabi’ah, Konsep Diri, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra
Utara, h. 6
20
Adapun menurut soerjono Soekanto dari sebuah
bukunya, “peran dapat dikatakan sebagai perilaku
individu yang penting bagi struktur social masyarakat.5
Dari beberapa definisi di atas penulis
menyimpulkan bahwa yang dimaksud peran adalah suatu
yang penting kedudukannya dimasyarakat dan di dalam
kehidupan masyarakat. Peran adalah bagaimana seseorang
bersikap terhadap tugas dan fungsi dengan status
sosialnya dimasyarakat.
Perilaku yang diharapkan dapat berguna untuk
membimbing atau mengarahkan masyarakat untuk
menjadi lebih baik.
2. Pembimbing
a. Pengertian Pembimbing
Secara bahasa pembimbing adalah orang yang
membimbing, pemimpin, penuntun, sesuatu yang dipakai
untuk membimbing seperti pengantar (ilmu
pengetahuan).6
Pengertian harfiyyah bimbingan adalah
menunjukkan, memberikan jalan, atau menuntun
orang lain ke arah tujuan bermanfaat bagi
hidupnya di masa kini, dan masa mendatang.
Istilah bimbingan merupakan terjemah dari kata
5 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1998), Cet. Ke-1, h. 667. 6 S.S, Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya,: PT. Apollo
Lestari, 1997)
21
bahasa inggris Guidance yang berasal dari kata
kerja to guide yang berati mengarahkan,
memandu, mengelola, menyetir.7
Dalam buku Samsul Munir Amin
Bimbingan Dan Konseling Islam Menurut
pendapat Crow dan Crow: “Guidance is assistance
made available by personality qualified and
adequately trained man or woman to an individual
of any age to help him manage his own life
activities, develop his point of view, make his own
decisions and carry his own burdens. Bimbingan
adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik
pria maupun wanita yang memiliki kepribadian
yang baik dan pendidikan yang memadai kepada
seseorang individu dari setiap usia untuk
menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan
hidupnya sendiri, membuat pilihannya sendiri,
memikul beban sendiri.8”
Dewa Ketut Sukardi juga berpendapat
tentang bimbingan, yaitu: bimbingan ialah proses
bantuan yang diberikan kepada seseorang agar
mampu memperkembangkan potensi, (bakat,
minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenai
dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan
sehingga mereka menentukan sendiri jalan
hidupnya serta tanggung jawab tanpa tergantung
orang lain.9
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan
yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai
7 H. M. Arifin . M.Ed, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan
Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon, 1982), Cet. Ke-1, h. 1. 8 Samsul Munir Amin, Bimbingan Dan Konseling Islam, (Jakarta:
Amzah, 2010), Cet. Ke-1, h. 4-5. 9 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Teori Konseling (Suatu Uraian
Ringkasan), (Denpasar: Ghalia Indonesia, 1984), h. 17.
22
kemampuan untuk mengarahkan dirinya sesuai dengan
potensi atau kemampuannya dalam penyesuaian diri
dengan lingkungan baik keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.10
Dari berbagai defenisi di atas dapat penulis simpulkan
bahwa pembimbing adalah seseorang yang memberikan
proses bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkala, yang bertujuan agar individu tersebut dapat
mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan
apa yang diharapkannya.
3. Syarat-syarat Pembimbing
Supaya pembimbing dapat menjalankan pekerjaanya
dengan sebaik-baiknya, maka pembimbing harus memenuhi
syarat-syarat tertentu, yaitu:
a. Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang
cukup luas, baik dari segi teori maupun praktik.
b. Dari segi psikologis, seorang pembimbing harus dapat
mengambil tindakan yang bijaksana jika pembimbing telah
cukup dewasa secara psikologis, yang dalam hal ini
dimaksudkan sebagai adanya kemantapan atau kestabilan
di dalam psikisnya, terutama dalam hal emosi.
10
Herianto, “Peranan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama Islam Di
Sekolah Umum.”, Artikel Diakses pada tanggal 20 April 2018 Dari
http://heriantodjava.wordpress.com/2011/07/02/peranan-bimbingan-dan-
penyuluhan-agama-islam-disekolah-umum/.
23
c. Seorang pembimbing harus mempunyai kecintaan terhadap
pekerjaannya dan juga terhadap anak atau individu yang
dihadapinya.
d. Seorang pembimbing harus sehat jasmani dan psikisnya.
Apabila jasmani dan psikis tidak sehat maka hal itu akan
mengganggu dalam menjalankan tugasnya.
e. Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang baik
sehingga usaha bimbingan dan konseling dapat
berkembang kea rah keadaan yang lebih sempurna.
f. Seorang pembimbing harus supel, ramah tamah, dan sopan.
g. Seorang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat
yang dapat menjalankan prinsip-prinsip, serta kode etik
bimbingan dengan sebaik-baiknya.11
Melihat syarat-syarat yang harus dipenuhi dan dimiliki
sebagai seorang pembimbing, maka penulis berpendapat
bahwa sebagai seorang pembimbing tidak hanya bisa
mengandalkan kemampuan bahasa saja tetapi dalam
bersosialisasi terhadap jamaah juga harus menguasai.
Standar atau kualifikasi untuk melakukan sesuatu tentu
memiliki syarat. Begitu juga menjadi seorang pembimbing
penulis mengutip dari buku pedoman sertifikasi pembimbing
ada beberapa syarat yang harus dimiliki seorang pembimbing.
Berikut beberapa syaratnya:
11
Bimo Walgito, Bimbingan Dan Konseling (Studi & Karier), (CV,
Andi Offset, 2004), h. 40
24
a. Jujur, bertanggung jawab, berkahlak mulia, memiliki
dedikasi dan rasa nasionalisme.
b. Pernah menjadi pembimbing manasik minimal 2 tahun
c. Mampu berkomunikasi bahasa inggris dan atau bahasa
arab.12
4. Tujuan dan Fungsi Pembimbing
Keberhasilan sebuah tugas atau program dalam sebuah
kegiatan pastinya didukung dari tujuan dan fungsi orang-
orang yang berperan di dalamnya. Jika tujuan dan fungsinya
sudah dimengerti dan dijalankan maka keberhasilan yang
ditargetkan pasti akan tercapai. Begitu juga penulis ingin
memberikan tujuan dan fungsi seorang pembimbing dan
mengutip dari buku bimbingan dan konseling. berikut tujuan
dan fungsinya.
a. Tujuan Pembimbing
Secara umum dan luas, program bimbingan dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut:
1) Membantu individu dalam mencapai kebahagiaan
hidup pribadi.
2) Membantu individu dalam mencapai kehidupan
yang efektif dan produktif dalam masyarakat.
3) Membantu individu dalam mencapai hidup
bersama dengan individu-individu yang lain.
12
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh,
Pedoman Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, Bab III, Pasal 5, 2014
25
4) Membantu individu dalam mencapai harmoni
antara cita-cita dan kemampuan yang
dimilikinya.13
b. Fungsi Pembimbing
Secara umum, Fungsi Pembimbing adalah:
1) Penyebar pengetahuan
Sebagai penyebar pengetahuan, pendidik berfungsi
untuk menyampaikan pengetahuan atau pun informasi
kepada peserta didik. Dalam hal ini, sebagai penyebar
pengetahuan, maka pendidik berupaya untuk
mentransfer pengetahuan kepada peserta didik.
2) Pelatih keterampilan
Pendidik sebagai pelatih keterampilan berfungsi
memberikan latihan-latihan keterampilan kepada
peserta didik. Keterampilan yang diberikan kepada
peserta didik adalah keterampilan yang dibutuhkan
oleh peserta didik. Dengan deimikian, kegiatan
tersebut benar-benar diminati dan berhubungan
langsung dengan masalah-masalah kehidupan yang
dirasakan oleh peserta didik.
3) Perancang pengalaman bimbingan
Sebagai perancang pengalaman bimbingan,
pendidik berfungsi sebagai pengembang model
rancang dengan menyertakan pemilihan lokus masalah
13
Samsul Munir Amin, Bimbingan Dan Konseling Islam, (Jakarta:
Amzah, 2010), Cet. Ke-1, h. 39
26
yang telah dikenal oleh peserta didik, melalui prosedur
diagnosis diri dan meilih format yang sesuai dengan
(individu, kelompok, kegiatan massal) untuk
bimbingan. Dengan demikian, pendidik menciptakan
situasi yang memungkinkan anggota kelompok
mendapatkan pengalaman baru atau membantu peserta
didik menata pengalamannya di masa lampau secara
baru, sehingga timbul kesempatan untuk mengubah
perilaku. Secara khusus fungsi pembimbing adalah:
1) Melakukan kegiatan persiapan pembimbingan,
meliputi identifikasi potensi jamaah, penyusunan
rencana kerja operasional (RKO), dan satuan acara
pembelajaran manasik.
2) Melakukan pembimbingan manasik sesuai materi
dalam kurikulum dan metode yang tepat.
3) Melakukan kajian pengembangan system
pembelajaran manasik sesuai perkembangan fiqih
haji kontemporer.
4) Melakukan evaluasi dan pelaporan proses
pembimbingan dan dampaknya dalam pelaksanaan
manasik bagi jamaah.14
Dari tujuan dan fungsi yang dijelaskan di atas,
maka jelas ada hal yang harus diperhatikan juga oleh
14
Kementrian Agama RI, Tugas, Fungsi, Dan Metodelogi
Pembimbing Manasik Haji, (Jakarta: Dirjen Penyelenggara Haji), Cet ke I,
h.12
27
seorang pembimbing, bagaimana dirinya mempunyai
konsep untuk membimbing jamaah. Bukan hanya datang
dan memberikan manasik saja tapi sampai evaluasi
terhadap bimbingannya juga harus dilakukan.
5. Tipe Kepribadian Pembimbing
Karakteristik seseorang juga sangat diperlukan dalam
membimbing khususnya membimbing orang dewasa, apalagi
mencakup tentang bimbingan ibadah.
Untuk memahami karakter setiap orang juga berbeda-beda
oleh karena itu tidak bisa disamakan, penulis mengambil
menurut beberapa teori, ada sejumlah tipe kepribadian
pembimbing yang perlu diperhatikan sehingga ketika
berhadapan dengan dapat berperilaku seharusnya. Ada
beberapa tipe diantaranya.15
6. Metode Pembimbingan
Sebuah cara untuk menghasilkan hasil yang
memuaskan tentu dipersiapkan. Begitu juga dengan
pembimbing yang ada di PT IBS Buana Sejahtera untuk
memberikan bimbingan kepada jamaah supaya para jamaah
berhasil mendapatkan bimbingan dengan metode yang
diberikan. Dalam buku tugas, fungsi dan metodelogi
pembimbing yang dikeluarkan oleh Dirjen PHU ada beberapa
metode yang dapat digunakan oleh pembimbing adalah :
15
Kementrian Agama RI, Character Building Pembimbing Manasik
Haji, (Jakarta: Dirjen Penyelenggara Haji, 2015), penjelasan lebih lanjut bisa
dilhat, h. 91-92
28
a. Metode ceramah
Pemaparan, penjelasan, dan penuturan secara lisan
oleh pembimbing yang dapat dikembangkan
dengan tanya jawab dan dapat menggunakan alat
bantu.
b. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode bimbingan
yang memungkinkan terjadi komunikasi langsung
dua arah (two way traffic) antara pembimbing dan
peserta. Tujuannya adalah: mengetahui pencapaian
materi bimbingan; merangsang peserta berpikir;
dan memberi kesempatan peserta mengajukan
masalah yang belum dipahami/menyamakan
persepsi.
c. Metode diskusi
Pengertian metode diskusi adalah bimbingan
dengan cara ajang tukar pikiran sejumlah orang
membahas masalah tertentu secara teratur
bertujuan memecahkan masalah secara bersama.
d. Metode praktik langsung
Kegiatan bimbingan melalui situasi tiruan yang
mendekati sebenarnya, agar dapat memahami
situasi secara lebih baik, yang pada gilirannya
dapat memahami situasi secara lebih baik, yang
29
pada gilirannya dapat melakukan dengan baik dan
benar.16
B. Manasik
1. Pengertian Manasik
Memahami sebuah tata cara dalam rangkaian
kegiatan adalah dasar untuk mencapai dan mendapatkan
hasil yang diinginkan, apabila tidak mengerti apa itu
manasik atau tatacara maka berlandaskan apa untuk
memulai kegiatan tersebut. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia manasik adalah hal-hal yang berhubungan
dengan ibadah haji, seperti ihram, tawaf, sai, wukuf.17
Menjalankan ibadah umroh tentu bisa berjalan lancar
dan baik apabila setiap jamaah mengerti akan manasik
ibadah umroh yang dijalaninya. Oleh karena itu manasik
ibadah ini adalah hal penting yang harus diperhatikan
sebelum individu atau jamaah melaksanakan ibadahnya di
tanah suci Mekkah.
2. Ibadah Umroh
Umroh menurut bahasa adalah ziarah atau
berkunjug. Sedangkan menurut istilah syar’i ialah
mengunjungi Baitullah pada waktu kapan Saja dengan
16
Kementrian Agama RI, Tugas, Fungsi, Dan Metodelogi
Pembimbing Manasik Haji, (Jakarta: Dirjen Penyelenggara Haji), Cet ke I, h.
67 17
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 76.
30
maksud melaksanakan rangkaian amalan-amalan tertentu.
Maka, diantara sekian makna umroh adalah melakukan
ziarah, pergi ke, dan menjadikan suati tempat ramai dan
berpenghuni.18
Umroh berati mengunjungi Baitullah Al-Haram
untuk mengerjakan thawaf dan sa’i . dengan demikian,
dua rukun umroh adalah mengerjakan thawaf disekeliling
Ka’bah serta sa’i antara Shafa dan Marwa.19
Umroh juga berati berziarah ke Baitullah dengan
cara-cara tertentu. Dalam istilah agama, umroh adalah
berziarah atau berkunjung ke Baitullah Al-Haram
(Ka’bah) untuk melaksanakan rangkaian amalan ibadah
yang terdiri dari thawaf, Sa’i, dan Tahallul (bercukur)
demi mengharap ridho Allah ta’ala. Sedangkan waktu
pelaksanaanya sepanjang tahun.20
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan
bahwa ibadah umroh bukanlah hanya perjalanan wisata,
tapi merupakan perjalanan ibadah yang semua aspek
dalam setiap kegiatannya harus diperhatikan. Rukun-
rukun ibadahnya pun jangan sampai terlupakan, karena
18
Dr. Abdullah Bahammam, Fiqih Ibadah (Ibadah Umroh),
(Jakarta: Mutiara Publishing, 2014), Cet. Ke-1, h. 253 19
Abu Syadi Khalid, Aku Rindu Naik Haji, (Solo: Aqwam, 2008), h.
23 20
Masyhuri. A. Aziz, Fiqih Haji, (Surabaya: PT. Bungkul
Indah,1996), h. 91
31
ibadah umroh ini adalah ibadah yang tidak bisa sesering
mungkin dikerjakan.
3. Macam – macam Umroh
Rangkaian ibadah umroh yang dijalani memiliki
hikmah tersendiri bagi yang menjalankan, baik hikmah
untuk pribadi sendiri ataupun hikmah kepada semua
makhluk. Ibadah umroh sendiripun juga kalau dipahami
ternyata memiliki macam-macamnya. Adapun macam-
macam umroh ada 2, yaitu:
a. Umroh wajib
Adalah umroh yang dilakukan pertama kalinya
dalam kaitan dengan pelaksanaan haji. Seperti
diketahui, dalam melaksanakan ibadah haji kita
diwajibkan untuk melakukan ibadah haji dan umroh
untuk satu kesatuan.
b. Umroh Sunnah
Umroh sunnah bisa dilakukan kapan saja mau
sebelumnya atau sesudahnya. Ibadah umroh ini juga
boleh dilakukan diluar musim haji, dimana tata cara
pelaksanaannya sama dengan umroh wajib yang
termasuk ibadah haji, setelah jamaah bertahallul maka
selesailah ibadah umroh sunnah adapun yang
32
membedakannya adalah dalam mengucapkan
niatnya.21
Dari macam-macam umroh di atas yang harus
dipahami adalah, walaupun individu dari kita
mempunyai kemampuan untuk melakukan umroh
secara berulang-ulang tapi makna akan ibadah umroh
tidak dipahami maka percuma saja. Alangkah baiknya
jika ibadah umroh ini dilakukan walau hanya satu kali
akan tetapi mendapatkan manfaat bgi diri sendiri dan
memahami rangkaian ibadahnya yang dilakukan.
21
Iwan Gayuh, Makna Haji dan Umroh, (Jakarta: Pustaka Warga
Negara, 2017), h. 29
33
BAB III
GAMBARAN UMUM PT IBS (INTEGRATED BUSINESS
SERVICES) BUANA SEJAHTERA
A. Sejarah Berdirinya PT IBS Buana Sejahtera Tour and
Travel
PT IBS Buana Sejahtera adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang perjalanan wisata umum dan religi
termasuk pelayanan ticketing, tour, pengurusan dokumen
perjalanan serta pelayanan umrah dan haji. Khusus umrah
dan haji perusahaan menggunakan merk dagang “Aqobah.1”
Perusahaan memulai aktifitas komersial sejak tahun
2008 di Bintaro Jaya Tangerang Selatan. Pada awalnya
perusahaan menggunakan nama Midas Tour dan Travel,
setelah mendapatkan pengalaman yang cukup sebagai
franchise dari Midas Tour dan Travel, pada tanggal 18
Oktober 2010 dibuatlah badan hukum sendiri dengan nama
PT IBS Buana Sejahtera. Kemudian semua perizinan yang
diperlukan sebagai biro perjalanan wisata dan Religi
dilengkapi.2
Dengan lengkapnya perizinan Biro Perjananan Wisata
(BPW) dan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah dan
Haji, perusahaan mulai fokus menjual paket wisata dan paket
perjalanan umrah dan haji.
Alhamdulillah, dengan pelayanan prima paket-paket
tersebut dapat diterima masyarakat dan terlebih ribuan tamu
1Company Profile PT IBS Buana Sejahtera, h. 1
2Company Profile PT IBS Buana Sejahtera, h. 1
34
dan jamaah yang diberangkatkan dengan selling point
itinerary yang menarik dan efisien serta harga yang
kompetitif.
Aqobah Travel Haji dan Umrah adalah divisi khusus dari
PT IBS Buana Sejahtera yang melayani penyelenggaraan
umrah dan haji khusus. Sebagai penyelenggara perjalanan
umrah dan haji khusus, Aqobah telah mendapatkan izin
resmi dari Kementrian Agama Republik Indonesia dengan
nomor D/362 yang diperoleh pada bulan Juli 2011, kemudian
mendapat perpanjangan di bulan Juli 2014 dengan nomor
D/512. Produk-produk yang ada di divisi haji dan umrah
adalah: Umrah reguler, umrah khusus dan umrah costumized
(sesuai permintaan)3
B. Identitas Lembaga
Nama Lembaga : PT IBS Buana Sejahtera
Alamat Kantor : Jl. Mandar Utama DC-I Bintao Jaya
Sektor 3A Pondok Aren, Tangerang
Selatan 15225 Telp. (021) 73692722
Fax. (021) 7357368
Tanggal Berdiri : 18 Juli 2010
Izin Kemenag : D/512 Th 2014
Badan Hukum : No. AHU-3588221. AH. 01. 11 Tahun
2015
UUG : No. 530.8/308-BP2T/2016
SPPL :660/227.III-Pengkajian & Binhuk, Tgl 31
Maret2016
3Company Profile PT IBS Buana Sejahtera, h. 4
35
NPWP : 71-169.769.8.411.000
SKT : S-285 Okt/WPJ.08/KP. 1003./2016
TDUP :NO.556/259BP2T/201609.03.2.51.010434
C. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi penyelenggara Umrah dan Haji yang dapat
dipercaya (amanah), santun dalam melayani, dan
berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi
jama’ah.
2. Misi
a. Memberangkatkan calon tamu-tamu Allah yang
ingin beribadah dengfan memberikan pelayanan
terbaik.
b. Memberikan solusi terbaik bagi jamaah dengan
merencanakan paket perjalanan yang sesuai dengan
kebutuhan.
c. Menjalin suasana kekeluargaan dan silaturrahim
yang baik bagi semua pihak yang terlibat.5
D. Produk dan Layanan PT IBS Buana Sejahtera
1. Paket Umrah
a. Umrah Hemat All in
Merupakan paket pelayanan ibadah umrah dengan
spesifikasi harga yang terjangkau, sudah termasuk
perlengkapan umrah lengkap, handling airport,
fasilitas hotel setaraf bintang 4&5, menggunakan
4Company Profile PT IBS Buana Sejahtera, h. 8
5Company Profile PT IBS Buana Sejahtera, h. 9
36
flight malaysia Airlines transit kuala lumpur
malaysia, sampai ke Jeddah, durasi waktu umrah 9
hari, 4 malam Makkah dan 3 malam di Madinah.
b. Umrah Reguler
Merupakan paket pelayanan ibadah umrah dengan
spesifikasi perjalanan city tour negara/kota tujuan,
Madinah, Makkah, fasilitas hotel setaraf bintang
4&5, menggunakan Oman airlines dan Turkish,
sudah termasuk peralatan umrah, handling airport
dan tiket pulang pergi, durasi waktu umrah 1 hari
city tour 3 malam Madinah, 4 malam Makkah.
c. Umrah Plus
Merupakan paket pelayanan ibadah umrah plus
dengan tujuan negara/ kota tertentu selama 12 hari
perjalanan, spesifikasi perjalanan 2 malam di
negara/kota tujuan, Madinah, Makkah, fasilitas hotel
setaraf bintang 4&5, menggunakan Oman airlines
dan Turkish, kembali kepada negaral/kota tujuan.
Sudah termasuk peralatan umrah, handling airport
dan tiket pulang pergi, durasi waktu umrah 2 malam
di negara/kota tujuan 3 malam Madinah, 4 malam di
Makkah.
d. Padang Direct Madinah
Merupakan paket pelayanan ibadah umrah yang
keberangkatannya dari bandara internasional
Minangkabau direct menuju Madinah menggunakan
flight Lion air dengan spesifikasi harga yang
37
terjangkau, sudah termasuk perlengkapan umrah
lengkap, handling airport, fasilitas hotel setaraf
bintang 4&5, durasi waktu umrah 12 hari, 5 malam
Makkah dan 5 malam di Madinah, dan 1 hari city
tour Jeddah.
e. Umrah VIP atau custom umrah
Merupakan paket pelayanan ibadah umrah dengan
spesifikasi permintaan/request jamaah, baik
kelompok maupun individu harga yang terjangkau,
fasilitas hotel setaraf bintang 4&5, menggunakan
flight menyesuakain permintaan dan flight yang
tersedia. durasi waktu umrah 10 hari, 4 malam
Makkah dan 3 malam di Madinah dan 1 hari city
tour.6
2. Paket Wisata Muslim
a. Festifal Tulip Turki
Merupakan paket pelayanan wisata muslim ke
Turki dengan spesifikasi harga yang terjangkau,
sudah termasuk perlengkapan umrah lengkap,
handling airport, fasilitas hotel setaraf bintang 4,
menggunakan flight Qatar Airlines direct Turkey,
durasi waktu wisata muslim selama 9 hari.
b. Napak Tilas di bumi para Nabi
Merupakan paket pelayanan wisata muslim ke
Mesir, Palestine, Yordania, dan Israel dengan
6Company Profile PT IBS Buana Sejahtera, h. 13
38
spesifikasi harga yang terjangkau, sudah termasuk
perlengkapan umrah lengkap, handling airport,
fasilitas hotel setaraf bintang 4, menggunakan
flight Oman Airlines direct Cairo, durasi waktu
wisata muslim selama 11 hari.
c. Wisata Muslim Spanyol, Maroko, Andalusia
Merupakan paket pelayanan wisata muslim
dengan spesifikasi harga yang terjangkau, sudah
termasuk perlengkapan umrah lengkap, handling
airport, fasilitas hotel setaraf bintang 4,
menggunakan flight Qatar Airlines direct Istanbul,
durasi waktu wisata muslim selama 11 hari.7
E. Personalia
Komisaris: Adi Sofyan MBA
Direktur Utama: Yulia Rachmawati
HRD: Restu Rizkya Agustin
Staff HRD: Ade, Kun, Nana
Manager Finance: Hendiat Soedhana
Staff Finance: Reni, Nina
Manager Umroh: Dilla Ramadhani
Staff Umroh: Dwi Ayu
Manager Wisata Muslim: Trisnowati
Staff Wisata Muslim: Annisa Sanderina
Manager Operasional: Salamnusih
Staff Operasional: Mala
Marketing: Fadhila Metrianda
7Brosur PT IBS Buana Sejahtera, h. 1
39
Divisi Haji Khusus: Jack
Customer Service: Nurhasanah8
8Company Profile PT IBS Buana Sejahtera, h. 20
39
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pembimbing
Dalam bab ini, penulis memaparkan tentang deskripsi
pembimbing dan terbimbing yang ada di PT IBS Buana
Sejahtera. Pembimbing ibadah umroh yang ada di PT IBS
Buana Sejahtera yaitu ada tiga orang pembimbing yang
memiliki tugas dan fungsinya dalam membimbing di PT IBS.
Ada dua pembimbing yang memiliki tugas yang sama dan
satu yang berbeda, ada yang membimbing hanya pada ibadah
umroh saja dan ada yang membimbing untuk ibadah haji dan
umroh. Berikut bisa dilihat pada tabel yang penulis disajikan.
Tabel 1
Pembimbing Ibadah Umroh1
No Nama Tugas
1 Arwahid, S. Ag Pembimbing Ibadah
Umroh
2 Fery, S. Pd Pembimbing Ibadah
Umroh
3 H. Yani Bayani, M. Pd Pembimbing Ibadah
Umroh dan Haji
Sumber: Hasil Wawancara
Pada bagian ini penulis akan memberikan sedikit
deskripsi mengenai Pembimbing Ibadah Umroh di PT IBS
1 Hasil wawancara dengan pimpinan di PT IBS Buana Sejahtera, 28
Juni 2018
40
Buana Sejahtera yang sudah sering membimbing jamaah
untuk melakukan ibadah ke tanah suci yaitu:
a. Bapak Arwahid S. Ag
Bapak Arwahid adalah seorang Pembimbing Ibadah
Umroh di PT IBS Buana Sejahtera lahir di Jakarta, pada
tanggal 13 Juni 1976. Bapak Arwahid telah bergabung di
PT IBS Buana Sejahtera hampir 3 tahun dari tahun 2016.
Sebagai seorang pembimbing lulusan sarjana agama
penulis berpendapat Bapak Arwahid sudah memiliki salah
satu syarat sebagai seorang pembimbing yang sesuai
dengan indikator yang penulis jelaskan pada bab
sebelumnya.
Kegiatannya selain membimbing di PT IBS Buana
Sejahtera, Bapak Arwahid dikenal sebagai seorang Ustadz
di tempat tinggalnya oleh masyarakat. Seorang Ustadz
yang dikenal baik dikalangan keluarga dan masyarakat.
Selama menjadi seorang pembimbing ibadah umroh di
PT IBS Buana Sejahtera, ia turut berkontribusi dalam
memajukan PT IBS Buana Sejahtera terutama pada
bidang yang ditugaskan kepadanya. Bapak Arwahid
memberikan bimbingan manasik ibadah setiap satu
minggu sekali sesuai jadwal keberangkatan jamaah.
41
Bapak Arwahid berharap bimbingannya dapat
memberikan dapak positif dan manfaat bagi jamaah.2
b. Bapak Fery S. Pd
Bapak Fery adalah seorang pembimbing ibadah umroh
di PT IBS Buana Sejahtera lahir di Jakarta, tanggal 14
Mei 1977. Ia sekarang bertempat tinggal di cibubur.
Sebelum menjadi seorang pembimbing beliau adalah
seorang guru di sekolah menengah pertama, mengajar
khusus pelajaran Agama bukan hanya pendidikan umum
tetapi pendidikan mengenai Agama pun dikuasai oleh
beliau.
Ia menjalankan tugasnya dengan cermat dan ikut serta
meyelesaikan permasalahan yang dihadapi jamaah di PT
IBS Buana Sejahtera. Ada beberapa tugas yang dijalankan
Bapak Fery sebagai seorang pembimbing ibadah umroh di
PT IBS Buana Sejahtera meliputi:
1) Memberikan bantuan khusus kepada jamaah yang
sudah lanjut usia
2) Mengadakan bimbingan kelompok atau individu.3
2 Wawancara pribadi dengan Bapak Arwahid, Pembimbing Ibadah
Umroh, hotel, Sabtu 30 Juni 2018 3 Wawancara pribadi dengan Bapak Fery, Pembimbing Ibadah
Umroh, 16 Juni 2018.
42
c. Bapak H. Yani Bayani M. Pd
Salah satu pembimbing yang menjadi favorit para
jamaah khususnya yang ada di PT IBS Buana Sejahtera,
karena dengan kemampuan yang ia miliki dan
pengalamannya. Bukan hanya membimbing ibadah umroh
tetapi haji pun beliau kuasai.
Bapak Yani Bayani adalah seorang pembimbing
ibadah umroh di PT IBS Buana Sejahtera lahir di
Tasikmalaya, tanggal 7 Oktober 1965. Ia aktif juga
sebagai pengajar dan pendidik dan juga ketua umum
Yayasan Pesantren Baabussalam Tasikmalaya.4
B. Deskripsi Terbimbing
Penjelasan mengenai terbimbing disini penulis
mengambil data jamaah keberangkatan pada bulan Juli 2017.
Penulis disini memberikan data jamaah keberangkatan bulan
Juli 2017 dan untuk sampel bahan penelitian penulis hanya
mengambil enam orang jamaah yang pada penjelasan latar
belakang penulis sudah menjelaskan kriteria jamaah yang
akan diteliti. Adapun deskripsi mengenai terbimbing adalah
sebagai berikut:
4 Wawancara pribadi dengan Bapak Yani Bayani, Pembimbing
Ibadah Umroh, rumah, 18 Juni 2018
43
Tabel 2
Terbimbing Berdasarkan Jenis Kelamin5
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-Laki 22 Orang
2 Perempuan 18 Orang
Jumlah 40 Orang
Sumber: Data Kegiatan Manasik PT IBS
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terbimbing
laki-laki berjumlah 22 orang dan terbimbing perempuan
berjumlah 18 orang.
Tabel 3
Terbimbing Berdasarkan Usia6
No Usia Jumlah
1 20 Tahun ke atas 10 Orang
2 30 Tahun ke atas 25 Orang
3 45 Tahun ke atas 5 Orang
Jumlah 40 Orang
Sumber: Data Kegiatan Manasik PT IBS
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
terbimbing umur 20 tahun ke atas berjumlah 10 orang,
terbimbing umur 30 tahun ke atas berjumlah 25 orang,
dan terbimbing umur 45 tahun ke atas berjumlah 5 orang.
5 Data kegiatan Bimbingan Manasik di PT IBS Buana Sejahtera,
periode Juli 2017. 6 Data kegiatan Bimbingan Manasik di PT IBS Buana Sejahtera,
periode Juli 2017.
44
Tabel 4
Terbimbing Berdasarkan Pendidikan Terakhir7
No Pendidikan Jumlah
1 SMP 20 Orang
2 SMA 12 Orang
3 SARJANA 8 Orang
Sumber: Data Kegiatan Manasik PT IBS
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
terbimbing yang lulusan SMP 20 orang, SMA 12 orang,
dan Sarjana delapan orang.
Penulis tertarik mengambil sampel terbimbing yang
berjumlah enam orang karena dengan kriteria yang
berbeda ini tentu kapasitas jamaah dalam menerima
bimbingan berbeda-beda. Berikut penulis menjelaskan
kriteria jamaah yang terbimbing dalam penelitian ini
yaitu:
a. Jamaah wanita tua dan muda yang berlatar
belakang pendidikan yang berbeda periode Juli
2017.
b. Jamaah laki-laki tua dan muda yang berlatar
pendidikan berbeda.
Dari jumlah tersebut, penulis harap cukup untuk
mewakili sampel penelitian yang penulis lakukan di PT
7 Data kegiatan Bimbingan Manasik di PT IBS Buana Sejahtera,
periode Juli 2017.
45
IBS Buana Sejahtera. Adapun terbimbing yang telah
penulis wawancarai di antaranya:
a. Ayu Dwi Rainata, lahir di Jakarta, tanggal 23
Febuari 1994. Ayu yang sekarang sudah berumur
24 tahun bekerja sebagai karyawan disuatu
perusahaan. Ayu mendaftarkan diri sebagai
jamaah umroh di PT IBS Buana Sejahtera periode
Juli 2017 karena kemampuan materi yang dipunya
dan keinginan memasuki tanah suci Mekkah.8
b. Salam, lahir di Tangerang, tanggal 01 Mei 1983.
Salam yang kini berusia 35 tahun bekerja juga
sebagai karyawan dalam sebuah perusahaan,
memiliki istri satu dan dua orang anak. Ia
mendaftarkan diri sebagai jamaah umroh di PT
IBS Buana Sejahtera periode Juli 2017 karena
ajakan dari temannya yang ingin pergi umroh
juga.9
c. Tati, lahir di Bandung, tanggal 8 Febuari 1974.
Tati yang kini berusia 44 tahun dan menjadi
seorang ibu rumah tangga lulusan smp ini
mendaftarkan diri sebagai jamaah umroh pada
periode Juli 2017 di PT IBS Buana Sejahtera
8 Wawancara pribadi dengan Ayu Dwirainata, jamaah di PT IBS
Buana Sejahtera, Sabtu 30 Juni 2018. 9 Wawancara pribadi dengan Salam, jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, Jumat 29 Juni 2018.
46
karena merasa uang yang ditabungnya sudah
cukup untuk dia pergi ke tanah suci Mekkah.10
d. Tarmuji, lahir di Jakarta, tanggal 14 Juni 1967
yang kini berusia 51 tahun. Berpendidikan lulusan
SMA ini sangat giat sekali dalam belajar agama,
bahkan ketika mendaftarkan diri sebagai jamaah
umroh periode Juli 2017 Tarmuji sangat
bersemangat.11
e. Dhila, lahir di Padang, tanggal 18 Maret 1991.
Dhila yang kini berusia 27 tahun dan lulusan
sarjana jurusan perhotelan ini mendaftarkan diri
sebagai jamaah umroh periode Juli 2017 di PT IBS
Buana Sejahtera karena tempat tinggalnya tidak
jauh dari PT IBS.12
f. Fitrah Jaya, lahir di Jakarta, tanggal 1 Desember
1972. Kini berusia 46 tahun yang lulusan fakultas
ekonomi ini mendaftarkan diri sebagai jamaah
umroh di PT IBS Buana Sejahtera karena dari sisi
materi sudah cukup dan ingin memenuhi rukun
Islam yang ke lima.13
10
Wawancara Pribadi dengan Tati, Jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, Jumat 29 Juni 2018 11
Wawancara pribadi dengan Bapak Tarmuji, jamaah PT IBS Buana
Sejahtera, Minggu 1 Juli 2018. 12
Wawancara pribadi dengan Fadhila Metrianda, jamaah PT IBS
Buana Sejahtera, Sabtu 7 Juli 2018. 13
Wawancara Pribadi dengan Fitrah Jaya, jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, Sabtu 7 Juli 2018.
47
Demikian data lapangan yang penulis temukan dan
sajikan. Untuk pembahasan mengenai tugas, peran, dan
fungsi pembimbing yang ada di PT IBS Buana Sejahtera,
dan juga tingkat pengetahuan manasik jamaah sebelum
dan sesudah mendapatkan bimbingan bisa dilihat pada
bab selanjutnya.
48
BAB V
PEMBAHASAN
A. Tugas Dan Kedudukan Pembimbing Di PT IBS Buana
Sejahtera
Pembimbing yaitu seseorang yang memberikan
bantuan bimbingan atau melakukan proses membimbing
untuk membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah
dengan memberikan nasehat-nasehat agama. Tugas dan
kedudukan yang dimiliki seorang pembimbing juga harus
terlaksana sebagaimana mestinya.
Apalagi tugas dan kedudukan seorang
pembimbing yang berada di PT IBS Buana Sejahtera.
Sebagai seorang pembimbing yang memiliki tugas untuk
memberikan bimbingan tentunya tidak bisa spontan begitu
saja, ada hal yang harus dipersiapkan baik dari materi
yang dipersiapkan untuk jamaah sesuai dengan kebutuhan
jamaah yang mana materinya itu sesuai dengan Al-Qur’an
dan Sunnah.
Penulis melakukan wawancara dengan tiga orang
pembimbing yang berada di PT IBS Buana Sejahtera
untuk menanyakan apa tugas dan kedudukannya yang
diberikan oleh PT IBS Buana Sejahtera. Berikut
keterangan pembimbing mengenai tugas dan
kedudukannya dan waktu pelaksanaan yang didapatkan
setiap pembimbing
49
Pembimbing ibadah umroh di PT IBS berjumlah
tiga orang yaitu, Bapak Arwahid, S. Ag, Bapak Fery, S.
Pd, dan Bapak H. Yani Bayani, M. Pd dalam memberikan
bimbingan kepada jamaah di PT IBS memiliki jadwal
bimbingan yang berbeda sesuai dengan keberangkatan
jamaah di tiap bulannya. Jadwal bimbingan Bapak
Arwahid dilaksanakan pada Minggu ke dua di awal bulan
di Hotel Neo Kebayoran mulai pukul 08:00-12:00 WIB.
Sebagaimana yang Bapak Arwahid kemukakan dalam
wawancara.
“saya memberikan bimbingan manasik ibadah
umroh di PT IBS Buana Sejahtera setiap Minggu ke dua
awal bulan, karena tiap bulannya ada keberangkatan
jamaah umroh dari PT IBS dan bimbingan dilakukan
seminggu sebelum keberangkatan para jamaah. Dalam
bimbingan manasik ini saya memberikan materi fiqih,
ibadah, larangan-larangan mengenai umroh, saya berharap
dengan bimbingan ini setiap jamaah dapat memahami dan
mandiri dalam pelaksanaannya.1”
Sedangkan tempat dan jadwal bimbingan manasik
ibadah oleh Bapak Fery, dilaksanakan pada Minggu ke
empat akhir bulan di Hotel Neo Kebayoran. Pukul 08:00-
12:00 WIB. Sebagaimana yang diungkapkan beliau dalam
pernyataan berikut:
1Wawancara pribadi dengan Bapak Arwahid, Pembimbing Ibadah
Umroh di PT IBS Buana Sejahtera, hotel, Sabtu 3 Juni 2018
50
“kalau saya memberikan bimbingan kepada
jamaah sesuai dengan sunnah karena itu sangat membantu
jamaah dalam pelaksanaannya. Membantu jamaah untuk
bisa melakukan ibadah khususnya umroh sangat berharga
bagi saya, walaupun memang butuh tenaga ekstra dalam
membimbing jamaah karena dewasa semua.2”
Sedangkan tempat dan jadwal bimbingan manasik
ibadah oleh Bapak H. Yani Bayani, dilaksanakan setiap
dua bulan sekali di Hotel Neo Kebayoran pukul 08:00-
12:00 karena melihat kesibukannya juga sebagai pendidik
di yayasannya di Tasikmalaya. Ungkapnya ketika
diwawancarai:
“Bapak memberikan bimbingan manasik ibadah
dengan detil sesuai dengan kapasitas jamaah yang ada.
Dengan mengikuti aturan dan panduan yang ada sehingga
materi yang disampaikan juga tidak melebar karena ini
kan berbicara ibadah tentu meningkatkan pengetahuan ini
kepada jamaah tidak main-main. Saya berharap jamaah
juga bisa menjadi mandiri ketika bimbingan diikuti
dengan baik dan benar.3”
Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa
pelaksanaan bimbingan Bapak Arwahid, Bapak Fery dan
2Wawancara pribadi dengan Bapak Fery, Pembimbing Ibadah
Umroh di PT IBS Buana Sejahtera, rumah, Selasa 18 Juni 2018 3Wawancara pribadi dengan Bapak Yani Bayani, Pembimbing
Ibadah Umroh di PT IBS Buana Sejahtera. Rumah 18 Juni 2018.
51
Bapak Yani tempat bimbingan mereka semua sama
karena untuk tempat dari pihak PT IBS sudah menentukan
untuk kegiatan bimbingan manasik selalu dilakukan di
Hotel yang tidak jauh dari PT IBS Buana Sejahtera.
Bimbingan yang dilakukan oleh setiap pembimbing
memiliki metode dan materi yang hampir sama satu sama
lainnya. Bapak Arwahid berharap dengan bimbingan
ibadah manasiknya jamaah dapat memahami dan
mempraktekkannya, Bapak Fery dengan bimbingan
masalah fiqih, dan hal-hal yang berkenaan dengan
manasik ibadah umroh yang suka berdialog kepada
jamaah agar mengetahui apa saja permasalahan atau
pertanyaan yang jamaah tanyakan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak
Arwahid S. Ag tentang tugas dan kedudukannya di PT
IBS Buana Sejahtera bahwa dirinya diberikan
kepercayaan untuk membimbing para jamaah yang ada di
PT IBS Buana Sejahtera, menyiapkan materi untuk
bimbingan. Ungkapnya ketika diwawancarai
“Tugas yang diberikan dan dipercayakan kepada
saya dari PT IBS Buana Sejahtera adalah untuk
memberikan materi manasik, dan membentuk jamaah
yang mandiri setelah bimbingan yang saya lakukan.
Materinya pun saya tidak mengandalkan dari yang
disediakan oleh PT IBS tapi materi yang saya buat juga,
52
karena tanggung jawab saya sebagai seorang
pembimbing.4
Status yang dipegangnya sebagai seorang
pembimbing bukan sekedar nama atau label tapi benar-
benar dipraktekkan dalam kehidupannya. Sama halnya
dengan yang dikatakan oleh Bapak Fery S. Pd yang selaku
sebagai seorang pembimbing di PT IBS Buana Sejahtera.
Tugas dan kedudukannya tidak jauh berbeda dengan
Bapak Arwahid, seperti yang diungkapkannya ketika
diwawancarai.
“Berhubung saya diminta dan dipercayai sebagai
seorang pembimbing di PT IBS maka saya sudah
memiliki tugas untuk memberikan bimbingan kepada
jamaah. Pengalaman yang saya miliki untuk membimbing
jamaah juga menurut saya cukup, karena materi-materi
dan metode yang saya gunakan juga saya siapkan secara
matang.5”
Pengalaman memang sangat diperlukan ketika
membimbing para jamaah untuk melakukan ibadah,
karena jika seorang pembimbing baru pertama kali
membimbing dan mengarahkan berate tidak jauh berbeda
4 Wawancara pribadi dengan Bapak Arwahid, Pembimbing Ibadah
Umroh, hotel, Sabtu 30 Juni 2018 5 Wawancara pribadi dengan Bapak Fery, Pembimbing Ibadah
Umroh, hotel, 16 Juni 2018
53
dengan jamaah yang masih pertama kali. Seperti yang
diungkapkan oleh Bapak H. Yani Bayani M, Pd.
“Alhamdulillah, saya diberikan kepercayaan untuk
membimbing jamaah di PT IBS. Untuk membimbing
jamaah saya insyaAllah sudah berpengalaman, karena
saya bukan hanya memberikan bimbingan untuk jamaah
umroh saja tapi jamaah haji juga saya berikan bimbingan.
Bukan hanya label saya sebagai seorang pembimbing dan
saya tidak melakukan apapun, tapi saya juga
mempersiapkan bahan-bahan, baik itu materi dan metode
yang saya gunakan untuk jamaah nanti.6”
Berdasarkan temuan dari hasil wawancara yang
penulis temukan melalui wawancara dengan pembimbing
lakukan, penulis menemukan bahwa tugas dan kedudukan
pembimbing yang berada di PT IBS Buana Sejahtera
adalah:
1. Membuat materi manasik ibadah untuk jamaah.
2. Memberikan bimbingan sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan.
3. Pembimbing melakukan evaluasi setelah
memberikan bimbingan manasik kepada
jamaah.
6 Wawancara pribadi dengan Bapak Yani Bayani, Pembimbing
Ibadah Umroh, rumah, 18 Juni 2018
54
Disamping itu juga hal yang tidak kalah
pentingnya pembimbing memberikan contoh langsung
kepada jamaah melalui aplikasi ibadah yang mereka
jalankan atau lakukan seperti bagaimana melempar
jumroh, memakai kain ihrom, berthawaf, dan doa-doa
ibadah lainnya.
B. Pengetahuan Manasik Jamaah Sebelum Mendapatkan
Bimbingan Manasik Ibadah Umroh
Wawasan adalah sesuatu yang harus dimiliki
setiap orang baik dalam pengetahuan umum maupun
khusus, karena sangat disayangkan apabila minimnya atau
kurangnya wawasan seseorang. Khususnya pengetahuan
tentang manasik ibadah umroh dari mulai niat, ihram,
thawaf, dan sa’i.
Sebagaimana yang sudah penulis jelaskan
sebelumnya mengenai kriteria jamaah yang penulis ambil
untuk diteliti berbeda-beda dari segi usia maupun latar
belakang pendidikan dan juga dari jenis kelamin, maka
pada pembahasan ini penulis akan memberikan penjelasan
mengenai pengetahuan jamaah tentang manasik ibadah
umroh sebelum mendapatkan bimbingan dari pembimbing
yang ada di PT IBS Buana Sejahtera. Berikut hasil
wawancara dari ke enam jamaah mengenai wawasannya
atau pengetahuannya mengenai manasik.
Ayu Dwi Rainata, sebagai seorang yang pernah
menjadi mahasiswa dan saat ini bekerja sebagai karyawan
55
swasta ketika penulis mewawancarai dan menanyakan
mengenai manasik ibadah umroh ungkapnya sama sekali
tidak mengetahui dan kurang tentang manasik ibadah
umroh.
“saya sangat minim untuk pengetahuan agama
apalagi kalau ditanya manasik ibadah umroh, bagaimana
ihrom, thawaf, dan sa’i saja saya tidak tau, jadi agak malu
saya kalau ditanya tentang manasik ibadah umroh hehe”7
Berbeda dengan Ayu Dwi Rainata, Salam selaku
jamaah umroh yang mendapatkan bimbingan oleh
pembimbing yang ada di PT IBS Buana Sejahtera salam
sudah sedikit mengetahui tentang manasik ibadah umroh
baik rukun-rukunnya. Sebagaimana ungkapnya ketika
diwawancarai.
“Alhamdulillah saya mah, walaupun baru pertama
kali melakukan perjalanan umroh dan memang
sebenarnya impian juga, tapi bukan berati saya buta nih
kalo urusan manasik umroh hehe. Saya dikit-dikit belajar
juga kok beginian mah. Tapi kalo ada pembimbing lebih
terarah saya memahami manasiknya.8”
Sebagai seorang jamaah yang sudah tua Ibu Tati
berbeda dengan Salam dan Ayu, karena menurutnya
7 Wawancara pribadi dengan Ayu Dwirainata, jamaah di PT IBS
Buana Sejahtera, Sabtu 30 Juni 2018. 8 Wawancara pribadi dengan Salam, jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, Jumat 29 Juni 2018
56
dirinya yang sudah berumur sedikit lambat untuk
memahami atau belajar manasik sendiri. Seperti yang
diungkapkannya ketika diwawancarai.
“yah dek, saya mah udah tua mau belajar sendiri
juga kurang bisa hehe, baca-baca buku sendiri juga
kurang paham saya, jadi harapan saya pas dibimbingan.9”
Begitu pun Bapak Tarmuji yang sama dengan Ibu
Tati umur yang dianggap sudah sulit untuk belajar. Tapi
semangatnya mempelajari ilmu agama tidak pernah pudar,
ungkapya ketika diwawancarai.
“walau saya sangat mendalami ilmu agama dek,
tapi untuk manasik ibadah umroh kan saya baru pertama
kali, jadi saya cuman bisa mengandalkan nanti bimbingan
yang diadain sama PT IBS Buana Sejahtera. Saya juga
menyesal bukan dari dulu mempelajari pengetahuan ini
mungkin karena baru mampunya sekarang kali ya hehe.10
”
Bagi Dhila dan Fitrah Jaya perjalanan ibadah
umroh sangat dinantikan. Bekal apa saja disiapkan untuk
mendatangi tanah suci Mekkah, tapi pengetahuan akan
manasik ibadah kembali pada masing-masing seperti yang
dikatakan oleh Dhila dan Fitrah Jaya ketika diwawancarai.
9 Wawancara Pribadi dengan Tati, Jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, Jumat 29 Juni 2018 10
Wawancara pribadi dengan Bapak Tarmuji, jamaah PT IBS Buana
Sejahtera, Minggu 1 Juli 2018.
57
“hehe, kalo pengetahuan manasik saya mah jangan
ditanya mas, jangankan manasik pengetahuan agama
lainnya aja saya minim, jadi kenapa saya mau ikut umroh
ini saya berharap supaya berubah menjadi lebih baik dan
tekun dalam menjalani Agama nantinya mas.11
”
“kalo manasik mah saya udah pernah mas, waktu
masih TK dulu kan pernah praktek gituan mas haha, jadi
pas benerannya saya ga terlalu kaget gitu.12
”
Dari hasil wawancara yang penulis dapatkan
kepada terbimbing mengenai tingkat pengetahuan
manasik sebelum mendapatkan bimbingan adalah:
1. Jamaah yang belum pernah mendapatkan
bimbingan belum mengerti apa itu manasik.
2. Jamaah yang sudah tau apa itu manasik ibadah
umroh hanya sedikit.
3. Jamaah hanya mengandalkan bimbingan dari
PT IBS.
Sebagian besarnya jamaah yang mengikuti perjalanan
ibadah umroh belum memahami apa itu manasik ibadah
umroh baik ihram, thawaf, dan sa’i karena menurut mereka
bahwa pengetahuan ini hanya didapatkan ketika kita sebagai
jamaah baru mendaftarkan diri untuk pergi melakukan ibadah
11
Wawancara pribadi dengan Fadhila Metrianda, jamaah PT IBS
Buana Sejahtera, Sabtu 7 Juli 2018. 12
Wawancara Pribadi dengan Fitrah Jaya, jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, Sabtu 7 Juli 2018.
58
umroh. Sangat disayangkan jika ternyata pengetahuan
manasik ibadah umroh ini hanya mengandalkan bimbingan
yang dilakukan oleh lembaga travel yang menyediakan
perjalanan umroh.
C. Peran Pembimbing Ibadah Umroh dalam Meningkatkan
Pengetahuan Manasik Jamaah di PT IBS (Integrated
Business Services) Buana Sejahtera
Sebagai seorang pembimbing ibadah umroh di PT IBS
Buana Sejahtera pastinya memegang peranan penting dalam
meningkatkan pengetahuan manasik jamaah. Tentunya hal-
hal penting yang diperhatikan sebagai seorang pembimbing
dalam membimbing jamaah supaya menghasilkan jamaah
yang berkualitas dalam penerapan ibadahnya baik dari waktu
dan tempat pelaksanannya, tugas dan fungsinya bahkan
metodenya sebagai pembimbing juga ada yang harus
diperhatikan. Oleh karena itu penulis disini akan memberikan
penjelasan tentang pengetahuan manasik jamaah setelah
mendapatkan bimbingan selain itu juga penulis sedikit
menambahkan apa metode yang digunakan oleh pembimbing
yang berada di PT IBS Buana Sejahtera.
1. Pengetahuan Manasik Jamaah Setelah
Mendapatkan Bimbingan
Materi merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam pelaksanaan bimbingan karena pemilihan materi
59
yang sesuai akan membantu para jamaah mencapai tujuan
yang diingikan.
Adapun materi bimbingan yang diajarkan
pembimbing ibadah umroh di PT IBS Buana Sejahtera
dalam meningkatkan pengetahuan manasik jamaah
adalah:
a. Niat melakukan ibadah umroh, karena
sebanyak apapun amal ibadah kita kalau tidak
diniatkan karena Allah SWT semua percuma.
b. Sejarah adanya ibadah haji dan umroh,
gambaran akan permulaan ibadah haji dan
umroh sudah ada sejak dulu bukan hanya
zaman Nabi Muhammad SAW. Supaya sejarah
ini memperkuat juga ketaqwaan para jamaah.
c. Ilmu Fiqih dalam melaksanakan ibadah umroh,
yaitu ihram, thawaf, dan sa’I, hal ini wajib
diberikan kepada para jamaah karena melihat
rata-rata yang melaksanakan ibadah ini pasti
baru pertama kali, sangat disayangkan apabila
tidak mengerti akan fiqih manasik ibadah
umrohnya.
d. Larangan-larangan ketika beribadah umroh
juga diberikan kepada para jamaah supaya
jangan banyak melakukan kesalahan ketika
beribadah
60
e. Hikmah dan manfaat ketika melakukan ibadah
umroh, agar memperkuat keimanan dan
ketaqwaan para jamaah.13
Menurut W.S Winkel: “Bimbingan berate
pemberian bantuan kepada sekelompok orang dalam
membuat pilihan-pilhan secara bijaksana dalam
mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan
hidup. Bantuan itu bersifat psikis (kejiwaan) bukan
“pertolongan” finansial, media, dan lain sebagainya.
Dengan adanya bantuan ini, seseorang akhirnya dapat
mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya sekarang dan
menjadi lebih mapan untuk menghadapi masalah yang
akan dihadapinya kelak ini menjadi tujuan bimbingan.
Jadi, yang memberikan bantuan menganggap orang lain
mampu menuntun dirinya sendiri meskipun kemampuan
itu mungkin harus digali dan dikembangkan melalui
bimbingan.14
Pembimbing ibadah umroh di PT IBS Buana
Sejahtera memberikan bantuan kepada setiap jamaah yang
dilakukan dengan maksimal walaupun hanya sekali, yang
bertujuan agar jamaah-jamaah tersebut dapat
mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan
apa yang diharapkan. Upaya yang dilakukan pembimbing
ibadah umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik
jamaah di PT IBS Buana Sejahtera sebagaimana yang
diungkapkan oleh terbimbing 1 dan terbimbing 2 tentang
manasik ibadah umroh yang meliputi ihram, thawaf dan
sa’i:
13
Wawancara Pribadi dengan Bapak Yani Bayani, pembimbing
ibadah umroh di PT IBS Buana Sejahtera, rumah 18 Juni 2018. 14
Hamdani, Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, Bandung, (CV
Pustaka Setia, 2012), h. 79
61
“saya memang tidak tahu rukun-rukun umroh
sebelum mengikuti bimbingan tapi setelah bimbingan
materi manasik yang diberikan, saya jadi sedikit tahu
tentang rukun-rukunnya. Pembimbing manasik juga
menjelaskan kepada kita semua bahwa dalam beribadah
juga untuk memperbaiki niat kita.15
”
“ia mas, pembimbing manasik juga mengajarkan
kepada kita bahwa melaksanakan ibadah jangan ketika
mau saja baru mau belajar ilmunya akan tetapi sudah dari
dulu, beda sih memang belajar sendiri dengan adanya
pembimbing merasa lebih terarah.16
Jawaban dari terbimbing tiga, empat, lima dan
enam setelah mendapatkan bimbingan manasik ibadah
dari pembimbing pun juga sangat memuaskan, berikut
sebagaimana ungkapan terbimbing:
“saya baru memahami bahwa manasik ibadah
umroh itu luas cakupannya, apalagi rukun-rukunnya
beruntung saya mendapatkan bimbingan dari pembimbing
di PT IBS Buana Sejahtera.17
”
“Alhamdulillah saya paham setelah mendapatkan
bimbingan dari pembimbing di PT IBS Buana Sejahtera,
15
Wawancara Pribadi dengan Ayu Dwi Rainata, jamaah di PT IBS
Buana Sejahtera, 30 Juni 2018. 16
Wawancara Pribadi dengan Salam, jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, 29 Juni 2018. 17
Wawancara Pribadi dengan Tati, Jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, Jumat 29 Juni 2018.
62
saya merasa seharusnya ini sudah dipelajari dari dulu.
Sedikit meningkatlah pengetahuan saya baik rukun-
rukunnya dan hikmah-hikmah lainnya.18
”
Berbeda halnya salam yang sudah paham sebelum
mendapatkan bimbingan mengatakan berbeda ketika
dibimbing seorang yang lebih banyak pengalaman.
“saya walaupun sudah sedikit paham tentang
manasik ternyata kalau ada pembimbing lebih berbeda ya,
lebih terarah dan terbantu.19
”
“seneng mas dapet bimbingan saya jadi lebih
paham tentang manasik ibadah umroh. Apalagi rukunnya
ini yang penting sih hehe.20
”
Dari hasil observasi dan wawancara kepada
keenam terbimbing bahwa upaya yang dilakukan
pembimbing ibadah umroh dalam meningkatkan
pengetahuan manasik jamaah di PT IBS Buana Sejahtera
sangat baik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh keenam
terbimbing pembimbing ibadah umroh menjelaskan
tentang ilmu dan fiqih tentang manasik ibadah umroh,
memberikan motivasi untuk selalu melakukan amal-amal
18
Wawancara pribadi dengan Bapak Tarmuji, jamaah PT IBS Buana
Sejahtera, Minggu 1 Juli 2018. 19
Wawancara pribadi dengan Fadhila Metrianda, jamaah PT IBS
Buana Sejahtera, Sabtu 7 Juli 2018. 20
Wawancara Pribadi dengan Fitrah Jaya, jamaah di PT IBS Buana
Sejahtera, Sabtu 7 Juli 2018.
63
sholeh bukan hanya ketika ingin umroh saja tapi dimana
saja dan kapan saja.
Berdasarkan ungkapan seorang pembimbing
ibadah umroh di PT IBS Buana Sejahtera. “pemahaman
atau ilmu manasik itu tidak cukup hanya paham tapi tidak
dipraktekkan, apalagi yang hanya satu kali pertemuan,
maka pemaknaan dan ibroh dalam pelaksanannya juga
harus penuh dengan kekhusyu’an.21
”
Hal yang sama juga dikatakan oleh Bapak Fery
“mengarahkan jamaah supaya paham akan manasik
ibadah atau fiqih ibadah umroh adalah tugas seorang
pembimbing. Karena membantu orang lain dalam
melaksanakan ibadah merupakan amalan yang sangat luar
biasa.22
”
2. Metode Bimbingan
Metode adalah segala sesuatu atau cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan.23
Metode dalam suatu bimbingan sangat
diperlukan sekali agar materi yang disampaikan oleh
pembimbing ibadah umroh dapat dimengerti oleh jamaah.
21
Wawancara Pribadi dengan Bapak Yani Bayani, pembimbing
ibadah umroh di PT IBS Buana Sejahtera, 18 Juni 2018. 22
Wawancara Pribadi dengan Bapak Fery, pembimbing ibadah
umroh di PT IBS Buana Sejahtera, 18 Juni 2018. 23
M. Lutfi, MA, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan
(Konseling) Islam (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidatullah
Jakarta, 2008), h. 120.
64
Adapun metode yang digunakan oleh pembimbing ibadah
umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik jamaah
di PT IBS Buana Sejahtera:
a. Metode praktik langsung
Metode praktik langsung adalah salah satu
metode yang dilakukan oleh pembimbing
ibadah umroh di PT IBS Buana Sejahtera
dengan cara melakukan praktik secara
langsung sesuai dengan materi yang akan
disampaikan kepada jamaah. Diantaranya tata
cara memakai kain ihram, sesuai sunnah.
b. Metode Diskusi
Metode ini juga menjadi salah satu metode
yang sering digunakan oleh ketiga
pembimbing yang ada di PT IBS Buana
Sejahtera karena dianggapnya sangat efisien.
c. Metode Individual
Metode ini hanya digunakan oleh pembimbing
yang mendapatkan jamaah yang langsung
berhubungan dengan pembimbing baik
langsung maupun tidak langsung. 24
Dalam kegiatan bimbingan ibadah yang dilakukan
PT IBS Buana Sejahtera ada tiga orang pembimbing
ibadah umroh yang memberikan bimbingan kepada para
24
Wawancara pribadi dengan bapak Fery, pembimbing ibadah
umroh di PT IBS Buana Sejahtera, Sabtu, 30 Juni 2018.
65
jamaah di PT tersebut yaitu: Bapak H. Yani Bayani M,
Pd, Bapak Arwahid S, Ag, dan Bapak Fery S, Pd. Ketiga
pembimbing tersebut melakukan bimbingan dengan peran
dan fungsi yang sama, namun berbeda dalam segi metode
pendekatannya.
Dalam penelitian ini, peran pembimbing ibadah
umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik jamaah
di PT IBS Buana Sejahtera adalah dengan memberikan
materi sesuai dengan tujuan yang ingin diharapkan yaitu
memberikan materi manasik ibadah umroh, fiqih-fiqh
tentang umroh. Upaya lain juga adalah memberikan
materi bimbingan, tentang ilmu fiqih, Al-Quran dan
Hadist.
Adapun metode yang digunakan para pembimbing
ibadah umroh dalam meningkatkan pengetahuan manasik
jamaah yaitu dengan metode diskusi, individual, dan
praktik langsung.
Hasil daripada wawancara dan data lapangan yang
penulis temukan bahwa bimbingan manasik ibadah sangat
berpengaruh dengan tingkat pengetahuan manasik jamaah.
Yaitu dapat dilihat dari perubahan setelah bimbingan di
antaranya:
a) Peran pembimbing sebagai pamong sudah
berjalan dengan baik.
66
b) Peran pembimbing sebagai tutor dalam
membimbing jamaah sudah berjalan dengan
baik.
c) Peran pembimbing sebagai fasilitator kepada
jamaah sudah berjalan dengan baik.
67
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di PT IBS Buana
Sejahtera “Peran Pembimbing ibadah umroh dalam
meningkatkan pengetahuan manasik jamaah di PT IBS
Buana Sejahtera tahun 2017” dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Tugas dan kedudukan pembimbing di PT IBS Buana
Sejahtera:
a. Membuat materi manasik ibadah untuk
jamaah.
b. Memberikan bimbingan sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan.
c. Pembimbing melakukan evaluasi setelah
memberikan bimbingan manasik kepada
jamaah.
2. Tingkat pengetahuan manasik jamaah yang ada di PT
IBS Buana Sejahtera sebelum mendapatkan
bimbingan:
a. Jamaah yang belum pernah mendapatkan
bimbingan belum mengerti apa itu manasik.
b. Jamaah yang sudah tau apa itu manasik ibadah
umroh hanya sedikit.
c. Jamaah hanya mengandalkan bimbingan dari
PT IBS.
68
3. Peran pembimbing dalam meningkatkan pengetahuan
manasik jamaah sudah berjalan sebagaimana
mestinya.
a) Peran pembimbing sebagai pamong sudah
berjalan dengan baik.
b) Peran pembimbing sebagai tutor dalam
membimbing jamaah sudah berjalan dengan
baik.
c) Peran pembimbing sebagai fasilitator kepada
jamaah sudah berjalan dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis
tuliskan mengenai peran pembimbing dalam
meningkatkan pengetahuan manasik jamaah di PT IBS
Buana Sejahtera di atas ternyata memang sudah cukup
sempurna dan masih perlu perhatian dan saran yang
membangun guna dapat dijadikan evaluasi dalam
meningkatkan mutu dan kualitas serta tujuan utama dari
penulisan ini yaitu menjadikan para jamaah yang ada di
PT IBS Buana Sejahtera bukan hanya sekedar
pengetahuan akan manasik tetapi kemampuannya dalam
motoric atau skillnya dalam pelaksanaannya, dan juga
membentuk jamaah yang mandiri dan memberikan
manfaat bagi dirinya bahkan untuk orang lain ketika
ibadah umroh ini dilakukan dengan benar.
69
Maka dari itu yang perlu diperhatikan untuk
menjadi bahan evaluasi di antaranya adalah :
1. Pembimbing yang ada di PT IBS lebih intens lagi
terhadap jamaah untuk urusan memberikan bimbingan.
2. Diharapkan PT IBS Buana Sejahtera dan pembimbing
yang ada dapat memberikan keterampilan kepada jamaah
umroh yang ada melihat dari jamaah umroh juga
termasuk orang-orang yang baru pertama kali dalam
melaksanakan ibadah umroh.
3. Mempertahankan hubungan yang harmonis antara
pembimbing, pegawai dan juga jamaah supaya
terciptanya kepedulian antar sesama.
Semoga dengan kesimpulan dan saran ini dapat
menjadikan bahan evaluasi untuk PT IBS Buana Sejahtera
menjadikan lembaga perjalanan wisata atau ibadah kearah
yang lebih baik dan bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
70
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz, Masyhuri, Fiqih Haji, (Surabaya: PT. Bungkul
Indah,1996)
Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
Arifin, Muhammad, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan
Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon, 1982)
Aziz Albone, Abdul dkk, Panduan Penyusunan Proposal
Penelitian, (Padang: Yayasan JIbadul Khair Center, 2009)
Bahammam, Abdullah, Fiqih Ibadah (Nasehat Penting), (Jakarta:
Mutiara Publishing, 2014)
Berry, David, Pokok-Pokok Pikiran Sosiologi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1995)
Daryanto, S.S, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya,: PT. Apollo
Lestari, 1997)
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998)
Djamaludin, Dimjati, Panduan Ibadah Haji dan Umroh Lengkap,
(Pajang: PT. Era Adicitra Intermedia, 2011)
Gayuh, Iwan, Makna Haji dan Umroh, (Jakarta: Pustaka Warga
Negara, 2017)
Hamdani, Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, Bandung, (CV
Pustaka Setia, 2012)
Kementrian Agama RI, Tugas, Fungsi, Dan Metodelogi
Pembimbing Manasik Haji, (Jakarta: Dirjen
Penyelenggara Haji)
71
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh,
Pedoman Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, Bab III,
Pasal 5, 2014
Maleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007)
Munir Amin, Samsul, Bimbingan Dan Konseling Islam, (Jakarta:
Amzah, 2010)
Nashih Ulwan, Abdullah, Tarbiyah Ruhiah, (Jakarta: Robbani
Press, Maret 2006 M)
Poerwandari, Kristi E, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi (Jakarta: LPSP3, 1998)
Rahman Faqih, Aunur, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam
(Yogyakarta: UII Press, 2001)
Sabi’ah, Konsep Diri, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra
Utara (2003)
Soekanto, Soejono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1998)
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV
Alfabeta, 2009)
Sukardi Ketut, Dewa, Pengantar Teori Konseling (Suatu Uraian
Ringkasan), (Denpasar: Ghalia Indonesia, 1984)
Syadi Khalid, Abu, Aku Rindu Naik Haji, (Solo: Aqwam, 2008)
Walgito, Bimo, Bimbingan Dan Konseling (Studi & Karier),
(CV, Andi Offset, 2004)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Brosur Produk PT IBS Buana Sejahtera
Brosur Produk PT IBS Buana Sejahtera
Brosur Produk PT IBS Buana Sejahtera
Brosur Produk PT IBS Buana Sejahtera
Brosur Produk PT IBS Buana Sejahtera
Brosur Produk PT IBS Buana Sejahtera
Foto Manasik Jamaah PT IBS Buana Sejahtera
Foto Manasik Jamaah PT IBS Buana Sejahtera
Foto Manasik Jamaah PT IBS Buana Sejahtera
Foto Manasik Jamaah PT IBS Buana Sejahtera
Foto Bersama Pimpinan dan Staf PT IBS Buana Sejahtera
Foto Sebelum Keberangkatan Jamaah PT IBS Buana Sejahtera