peran paramedis

Upload: valiamnisa

Post on 11-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PERAN PARAMEDIS SEBAGAI MITRA DOKTER MENGENALI NEONATUS RESIKO TINGGI DAN USAHA PENYELAMATANYA

TRANSCRIPT

  • SIMPOSIUM SEHARI

  • PERAN PARAMEDIS SEBAGAI MITRA DOKTER MENGENALI NEONATUS RESIKO TINGGI DAN USAHA PENYELAMATANYAdr. Agung Mudapati, Sp.ARS Mitra Husada, Pringsewu

  • PENDAHULUANSetiap hari, lebih dari 400 bayi meninggal di Indonesia, sebagian besar penyebab kematian bayi tersebut adalah masalah neonatus (0-28 hari) dan 60% pada neonatus dini (0-7 hari).MDGS menargetkan AKB di Indonesia tahun 2015 23/1000 kelahiran hidup, kenyataanya menurut SKDI tahun 2007 di Indonesia sampai saat ini 34/1000, dimana Lampung 43/1000.

  • Bagaimana Kabupaten Pringsewu pada tahun 2013 ini?Satu-satunya Kabupaten yang telah mencapai MDGS, Jogjakarta 19/1000, Kapan Pringsewu bisa mencapai?Apa upaya kita untuk dapat mencapai MDGS pada tahun 2015 sebagai tenaga Kesehatan di kabupaten Pringsewu dalam menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB).

  • Neonatus Resiko TinggiNRT adalah Neonatus yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dan atau kematian. NRT memerlukan kemampuan kita mencermati gejalanya, perawatan dan pengawasan yang ketat. Pada institusi yang memenuhi standar perawatan Neonatus (perawatan Intensive-Nicu) dan pengobatan yang cepat dan tepat dapat mengatasi terjadinya keadaan yang lebih buruk atau kematian.

  • NRT Diklasifikasikan

    Berdasarkan berat badan BBLR (1501-2499 gram), BBLSR (1001-1500 gram), BBLAR (1000 gram).klasifikasi berdasarkan umur kehamilan UK lebih bulan (42 minggu) cukup bulan (UK 37-42 minggu ), kurang bulan (37 minggu). Berdasarkan berat badan dan umur kehamilanKMK (Kecil untuk masa kehamilan)SMK (Sesuai Untuk masa kehamilan)LGA/Large for Gestational - Age (Besar untuk masa Kehamilan) Kurva Lucengko.

  • NRT Diklasifikasikan

    Berdasarkan berat badan BBLR (1501-2499 gram), BBLSR (1001-1500 Berdasarkan masalah Patofisiologi.Semua neonatus yang lahir disertai masalah patofisiologis akan mengalami gangguan fisiologis. Masalah fisiologis berkaitan dengan kematangan bayi dalam kandungan, Gangguan kimia, dan konsekuensinya terjadi ketikadak mampuan organ dan sistem dalam tubuh neonatus.

  • Antisipasi NRT

    NRT Dapatkah diantisipasi?Resiko tinggi dapat diantisipasi sbb:

    Analisis riwayat kehamilan dan persalinan baik yang sekarang maupun yang lalu.ANC Pemeriksaan adekuat minimal 4x dalam masa kehamilanDeteksi dini saat persalinan, baik menjelang persalinannya maupun pasca persalinanya.Mempersiapkan sistem rujukan yang memadai dan merujuk ke fasilitas perawatan intensive untuk neonatus yang tepat

  • NRT dapat di deteksi dari :Keadaan ibu sebelum persalinan

    Ibu Resti 5 terlaluKetuban pecah dini / KPD > 6 jam, partus tak maju, ketuban bercampur mekonium, ketuban hijau dan atau berbau.Riwayat sc, bayi besar, kelainan letak dalam uterus.Ibu dengan penyakit kronis Asma, DM, Hipertensi, Hepatitis, HIV.Pre eklampsia dan eklampsia.

  • Saat Persalinan

    Respiratory distress syndrome (RDS).Bayi lahir dengan asfiksia.BBLR/BBLSR/BBLSAR.IUGR (Intra Uterus GRouth Retrardasi).

  • Perawatan NRT Ramalan bayi dengan kecurigaan NRT idealnya ibu melahirkan di RS yang mempunyai tempat pelayanan khusus neonatus berisiko dan atau NICU. NRT memerlukan perawatan dan pengawasan yang tepat.

  • Perawatan NRT Fasilitas Perawatan Intensive Untuk Neonatus

  • Alur Bides (Bidan Desa) Poned klinik pratama dengan ) FII FIII fasilitas perinatal( fasilitas 1)

    BPS

    Tergantung Kesiapan orang tua bayi dan sarana rujukan.Sistem rujukan ini lebih cepat lebih baik. Keterlambatan merujuk sangat berpengaruh terhadap prognose perbaikan dan atau keselamatan neonatus dikemudian hari. Lebih cepat lebih baik.

  • Cara Merujuk Dan Transportasi NRT

    NRT yang telah terindentifikasi harus diantisipasi dengan melakukan persiapan untuk melakukan perawatan intensive termasuk rujukan. Bidan penolong persalinan hendaknya mempunyai dan mengetahui serta memahami dimana bayi mau dirujuk sesuai dengan keadaan NRT nya, dan bidan harus mengetahui fasilitas- fasilitas perawatan NRT ditempat rujukan.

  • Akan lebih baik bila bidan melakukan komunikasi langsung dengan RS yang dituju, dokter yang merawat terlebih dahulu, serta persiapan transportasinya. Dalam merujuk diusahakan kestabilan bayi dalam termoregulasi, mengatasi asfiksia, mengantisipasi kejang bila timbul dan stabilitas respirasi (tersedianya oksigen) selama dalam perjalanan sampai ditempat tujuan.

  • Dalam hal merujuk bagi bidan bukan hal yang mudah namun demikian, diupayakan dalam sistem rujukan tidak terjadi keterlambatan deteksi dini keadaan kegawatan, persiapan transportasi sebelum dirujuk. Keterlambatan penanganan ditempat rujukan tanggung jawab rumah sakit dan dokter yang menangani.

  • 3 Ter (Terlambat Mendeteksi, Terlambat merujuk, Terlambat menangani kasus ditempat rujukan) sangat relevan dengan hidup atau matinya bayi yang dirujuk.

    Peralatan yang harus dimiliki oleh Bidan sebagai penolong Persalinan untuk menyelamatkan bayi yang lahir sbb:Manual Resucitator (Ambuback dengan Penghisap lender (dili) dengan karet hisap silicon.Oksigen kapasitas 50 liter minimal 1 tabung.Kain KanguruPemanas bayi(Lampu sorot dengan bola lampu 40-60 watt)Box khusus perawatan bayi.(Gambar terlampir)

  • Pemeriksaan Neonatus

    Kesehatan neonatus harus dipantau untuk memastikan kesehatan mereka selalu dalam keadaan optimal, indicator yang bisa menjadi ukuran adalah pelayanan pemeriksaan neonatus minimal 3 kali.1 kali pada usia 6-48 jam (KN I)1 kali dalam usia 3-7 hari (KNII)1 kali dalam usia 8-28 hari (KNIII)

  • Adakah ini telah dilakukan oleh para penolong persalinan di Kabupaten Pringsewu?

    Kunjungan Neonatal lengkap adalah bila neonatus melakukan kunjungan ke tempat tenaga/fasilitas kesehatan atau dikunjungi oleh tenaga kesehatan penolong persalinanya minimal 3 kali sesuai waktu yang telah ditentukan.Kunjungan neonatal bertujuan untuk menemukan secara dini jika terdapat tanda-tanda bahaya atau penyakit pada neonatus sehingga pertolongan dapat segera diberikan. Untuk mencegah penyakit bertambah berat yang dapat menyebabkan kematian.

  • PERBEDAAN KEJANG DAN SPASME

  • GANGGUAN NAFASKLASIFIKASI GANGGUAN NAFAS

  • KLASIFIKASI SUHU TUBUH ABNORMAL

  • LETARGI DAN TANDA TIDAK SPESIFIK LAINNYA

  • DIAGONOSIS BANDING MUNTAH DAN / ATAU DISTENSI ABDOMEN

  • DIAGNOSIS BANDING, KEJANG, SPASME DAN TIDAK SADAR

  • *