peran media dalam meningkatakan keterampilan membaca di kelas rendah melalui metode pemberian tugas...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai
siswa Khususnya di SD. Pembelajaran Membaca merupakan kunci utama untuk
mempelajari berbagai ilmu lain. Kegagalan dalam membaca berarti kegagalan
dalam mempelajari berbagai ilmu - ilmu lain nya.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam pembelajaran disekolah,
banyak aspek yang perlu ditingkatkan dalam keterampilan membaca siswa.
Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus
dimiliki oleh setiap siswa sebagai modal dasar untuk memperoleh ilmu, baik yang
berhubungan dengan kemampuan membaca itu sendiri maupun yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan lain.
Pembelajaran yang berlansung pada SDN 5 Syamtalira Aron. Pada
pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung bila baik guru melaksanakan
pembelajaran membaca masih memotong. Kondisi seperti itu mengakibatkan
siswa kurang memperhatikan pembelajaran membaca. Hal itu mengakibatkan
aktifitas pembelajaran tidak tercapai dengan apa yang diharapkan. Hal tersebut
terimplikasi nilai tertinggi baru tercapai angka 6 sedangkan tuntas belajar KKM
baru tercapai 30% yang belum tercapai 70%.
Penulis melaksanakan tindakan ini untuk meningkatkan nilai prestasi
siswa mencapai 6 sedangkan siswa yang tuntas sekolah mencapai 40% siswa yang
tidak tuntas 60%. Siswa kelas 1 SDN 5 Syamtalira Aron. Peningkatan yang
diharapkan nilai rata – rata 6 menjadi 7 siswa yang tuntas. Dapat meningkat 40%.
Siswa yang belum mencapai KKM masih mencapai 60%.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan
kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan
dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan bagi
siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Hal ini menuntut perubahan – perubahan dalam mengorganisasikan kelas.
Pengunaan metode mengajar, strategi mengajar, mempunyai sikap dan
karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan
sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang
berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif, sehingga memungkinkan
proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik. Dan
meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran yang harus mereka
capai.
Untuk memenuhi hal tersebut diatas, guru dituntut mampu mengelola
proses pembelajaran membaca yang memberikan rangsangan kepada siswa
sehingga ia mau belajar, memang siswa lah subjek utama dalam belajar.
Dengan menyadari kenyataan tersebut diatas, serta mengingat akan
pentingnya pembelajaran membaca yang efektif bagi siswa. maka penulis merasa
tertarik untuk membahas lebih lanjut dan mengambil judul :
‘’ Peran Media dalam Meningkatakan Keterampilan
Membaca di Kelas Rendah Melalui Metode Pemberian Tugas Siswa
Kelas 1 Semester 2 SDN 5 Syamtalira Aron Tahun 2011 ‘’
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan hasil curah pendapat tentang masalah yang dihadapi guru SD
dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini adalah : Peran Media
dalam Meningkatakan Keterampilan Membaca di Kelas Rendah Melalui Metode
Pemberian Tugas Siswa Kelas 1 Semester 2 SDN 5 Syamtalira Aron Tahun 2011.
Adapun rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan teknik membaca SQ3R Kemampuan
membaca Siswa kelas 1 SDN. 5 Syamtalira Aron th 2012 Lebih
meningkat?
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan strategi pembelajaran membaca
siswa kelas 1 SD.N 5 Syamtalira Aron th 2011/2012.
2. Untuk mengetahui tingkat perubahan atau pengaruh motivasi
belajar setelah diterapkan strategi pembelajaran membaca pada
siswa kelas 1 syamtalira Aron th 2011/2012.
3. Menyempurnakan pelaksanaan strategi pembelajaran membaca
dalam meningkatkan prestasi belajar pada kelas 1 Semester 2
SD.N 5 Syamtalira Aron th 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan aktifitas
belajar membaca, sehingga meningkatnya prestasi belajar sesuai yang
diharapkan.
2. Bagi Guru
Bagi guru hasil penelitian ini bermanfaat dijadikan pedoman, dalam
pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan hasil penelitian
3. Bagi Sekolah
Di harapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau infat,
guna ditetapkan kebijakan untuk pelaksanaan pembelajaran, sehingga
pendidikan dapat meningkat.
4. Bagi Penulis
Penelitian tindakan ini merupakan salah satu kegiatan profesi penulis.
Untuk di ajukan sebagai syarat dalam perolehan angka kredit kenaikan
pangkat Setingkat lebih tinggi.
5. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat menghasilkan teori-teori baru
guna peningkatan mutu pendidikan, hasil manfaat ini dapat dijadikan
referensi untuk penelitian berikutnya.
E. Devinisi Variable
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran membaca adalah strategi pembelajaran yang
memikirkan kepada proses penyampaian materi secara variable
dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa menguasai materi pembelajaran secara optimal.
2. Motivasi belajar adalah :
Suatu proses untuk mengiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau
tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah
lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
3. Prestasi Belajar adalah :
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam
bentuk skor, setelah siswa mengikuti berbagai macam materi
pelajaran.
F. Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas 1 semester 2 SD.N
5 Syamtalira Aron. Th pelajaran 2011/2012.
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus semester ganjil
tahun pelajaran 2010.
3. Materi yang disampaikan adalah pokok pembahasan memahami
dasar-dasar pelajaran membaca.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1. Peranan Media Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca di Kelas
Rendah Melalui Metode Demontrasi Siswa Kelas 1 Semester 2 SD.N.5
Syamtalira Aron Tahun 2010.
A. Pengertian Hakikat pendidikan.
a. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Istilah “ Pendidikan merupakan harta yang tidak asing lagi bagi
setiap orang, Namun demikian, istilah ini lebih sering diartikan secara
berbeda dari masa kemasa, termasuk oleh ahli yang berbeda pula.
Seseorang mungkin menerjemahkan pendidikan sebagai sebuah proses
latihan. orang lain mungkin menerjemahkannya sebagai sejumlah
pengalaman yang memungkinkan seseorang mendapat pemahaman
dan pengetahuan baru yang lebih baik atau mungkin pula
diterjemahkan secara sederhana sebagai pertumbuhan dan
perkembangan.
Jhon Dewey, seorang pendidik yang mempunyai andil besar
dalam dunia pendidikan, mengidentifikasi pendidikan sebagai
“Rekonstruksi” aneka pengetahuan dan peristiwa yang dialami dalam
kehidupan individu sehingga yang baru menjadi lebih terarah dan
bermakna.Definisi ini mengandung arti bahwa seseorang berfikir dan
mencari makna, pada pengalaman – pengalaman yang dilaluinya.
Lebih jauh definisi tersebut mengandung arti bahwa pendidikan
seseorang terdiri dari segalah sesuatu yang dilakukan dari mulai lahir
sampai ia mati. Kata kuncinya adalah melakukan atau mengerjakan.
Seseorang belajar dengan cara melakukan pendidikan dapat terjadi
diperpustakaan, kelas, tempat bermain, lapangan olah raga,
diperjalanan atau dirumah.
Morse (1964) membedakan pengertian pendidikan kedalam
istilah pendidikan ( Liberal Education ). Dan pendidikan umum
( General Education ). Ia mengatakan bahwa pendidikan liberal lebih
berorientasi pada bidang studi dan penguasaan materinya
( Subject centered ). Tujuan utamanya adalah penguasaan materi
pelajaran secara mendalam dan bahkan jika mungkin sampai tuntas.
Pemikiran pendidikan seperti ini sudah tidak biasa lagi diterapkan
dalam konteks pendidikan jasmani sekarang ini. Dan oleh karena itu,
pengertian pendidikan seperti ini dipandang bersifat tradisional.
Sementara itu, pendidikan modern lebih bersifat
memperhatikan “Pelakunya” dari pada bidang studi atau materinya.
Tujuan utamanya adalah mencapai perkembangan individu secara
menyeluruh, sambil tetap memperhatikan perkembangan perilaku
intelektual dan social individu sebagai produk dari belajarnya ( Child
Centered ). Pendidikan pada zaman sekarang lebih banyak melakukan
pada perkembangan individu secara total.
Kebanyakan sekolah sekarang ini menganut filsalfat modern.
Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda – beda.
Pembelajaran pada individual pada dasarnya merupakan pelajaran
untuk semua siswa yang mempunyai kelambanan dalam
perkembangannya mengalami ganguan emosional, dan siswa memiliki
cacat fisik atau mental. Setiap siswa diberi kebebasan untuk memilih
materi pelajaran yang diinginkannya dan memperoleh pelatihan dari
bidang kejurusan yang berbeda-beda.
Dengan kata lain, pendidikan pada zaman sekarang ini lebih
menekankan pada perkembangan individu secara utuh. Pengajar tidak
hanya memperhatikan perolehan akademinya. Akan tetapi, juga
kemampuan bicara, koordinasi dan belajar memecahkan masalah-
masalah, baik emosional maupun fisikal yang dihadapi setiap siswa.
b. Pengertian Bahasa.
Dalam arti luas, bahasa ialah alat yang dipakai manusia untuk
memahami bentuk kepada sesuatu yang hidup dijiwanya, sehingga
diketahui orang. Jadi disini, termasuk juga mimik ( Gerak Muka )
panthomim ( gerak anggota ) dan Mengambar. Dalam arti umum
bahasa ialah pernyataan perasaan jiwa dengan kata yang diisikan atau
ditulis.
Apakah penguasaan bahasa ? mengerti apa yang dikatakan
orang lain dan mempergunakan sendiri bahasa itu. Disebut menguasai
bahasa, orang yang telah menguasai sesuatu bahasa dengan baik
dikatakan orang itu mempunyai penguasaan bahasa yang baik.
c. Macam – Macam Penguasaan Bahasa.
Penguasaan bahasa itu ada dua macam yaitu (1) Penguasaan
bahasa pasif : mengerti apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Dan
(2) Penguasaan bahasa aktif : dapat mengatakan isikata sendiri kepada
orang lain.
Dalam pengajaran bahasa disekolah, penguasaan bahasa itu
dapat dibagi seperti bagan berikut :
Gambar 1.1 Penguasaan Bahasa
B. Metode Demontrasi
Pada dasarnya metode demontrasi adalah cara penyajian pelajaran
dengan mengunakan suatu proses kejadian. Metode demontrasi biasanya
diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti
benda-benda miniatur, gambar. akan tetapi, yang paling pokok adalah
papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses.
Dengan menggunakan papan tulis, guru dan siswa dapat mengambarkan
Penguasaan Bahasa
PenguasaanBahasaPasif
Mendengarkan
PenguasanBahasaAktif
Membaca
Mengarang / Menulis
Bercakap - cakap
objek, skema, membuat hitungan matematika, peragaan konsep serta fakta
memungkinkan dan lain – lain.
Muhibbin (2001:17) mengatakan : “ Metode demontrasi adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, atuaran
dan urutan melakuka suatu kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok
bahasa atau materi yang sedang disajikan”. Lebih lanjut Syaifulbahri
Djamarah (2000:26) mendefinisikan : “ Metode demontrasi adalah metode
yang digunakan melalui memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu
benda yang berkenaan dengan bahan pengajaran”.
Metode demontrasi mempunyai kelebihan yaitu :
Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting
oleh guru sehingga mudah hal-hal penting dapat diamati seperlunya.
Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak
tertuju pada hal-hal lain.
Dapat mengurangi kesalahan jika dibandingkan dengan hanya membaca
didalam buku, karena siswa telah memperoleh gambaran yang jelas dari
hasil pengamatanya.
Kalau siswa turut aktif berdemontrasi, maka siswa akan memperoleh
pengalaman praktek, untuk mengembangkan kecakapannya dan
memperoleh pengalaman dan penghargaan dari teman-teman dan juga
gurunya.
Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri siswa dapat
dijawab pada waktu mengamati proses demontrasi.
Disamping itu juga mempunyai kelemahan yaitu ;
Sering kali siswa melakukan penipuan, siswa hanya meniru atau menyalin
hasil pekerjaan dari orang lain, tanpa mengalami peristiwa belajar.
Adakalanya dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan .
Kalau tugas terlalu sering diberikan terlebih jika tugas – tugas itu sukar
dilaksanakan oleh siswa, ketengan mental mereka yang memenuhi
perbedaan.
Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individu.
Metode Diskusi
Sabda dalam artikelnya yang berjudul “ Metode dan Cara Mengajar yang
diterbitkan dalam ‘Bina anak’, Edisi 67” menjelaskan dengan rincian tentang
metode diskusi dan pengunaan sebagai berikut :
Diskusi adalah usaha seluruh kelas untuk mencapai pengertian disuatu
bidang memperoleh, pemecahan untuk suatu masalah, menjelaskan sebuah idea
tau menentukan tindakan yang akan diambil.
Bahan kuliah online : Blogspot.com 2009/05. Metode diskusi .By Winti.
Menuliskan metode diskusi adalah suatu cara mempelajari pembelajaran dengan
memperdebarkan masalah yang timbul saling mengadu argumentasi secara
rasional dan objektif .
Metode diskusi juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya, adapun
yang meliputi kelebihannya adalah :
Suasana kelas menjadi bergairah, dimana para siswa mencurahkan
perhatian mereka terhadap masalah yang sedan dibicarakan.
Dapat menjadi hubungan antara individu siswa yang menimbulkan rasa
harga diri,toleransi,demontrasi berfikir kritis dan sistematis.
Hasil diskusi dapat dipahami oleh para siswa karena mereka secara aktif
mengikuti perdebatan yang berlangsung dalam diskusi.
Adapun kelemahan – kelemahannya adalah :
Ada sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif dalam kiskusi
dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab
terhadap hasil diskusi.
Siswa meramalkan hasil yang akan dicapai karena penggunaan waktu yang
terlalu panjang.
Para siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide – ide atau pendapat
secara ilmiah atau sistematis.
C. Kerangka berfikir
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(PTK), pelaksanaan tindakan dilakukan 2 silabus, setiap silabus dilakukan
2 kali kegiatan pembelajaran, 2 silabus berarti 4 kali kegiatan
pembelajaran, setiap pembelajaran digunakan IRPP pada akhir kegiatan
dilakukan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Sisting Penelitian
1. Tempat Penelitian.
Tempat Penelitian adalah tempat yang digunakan dikelas IV SD.N
5 Syamtalira aron dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data
yang diinginkan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam kurun
waktu tiga bulan sejak bulan maret sampai bulan Mei. Pelaksanaan
pembelajaran pada kurun waktu diatas, karena dalam pemetaan
kompetensi dasar yang diajarkan itu telah ditetapkan pada alokasi waktu.
Penelitian ini bertempat di SD.N 5 Syamtalira Aron tahun
pelajaran 2010.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seoran guru kelas 1 yang terdiri dari 9
siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki di SD.N 5 Syamtalira Aron.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4,13 dan 21 maret tahun 2010.
Dengan aspek
3. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini :
a) Siswa dalam kelas pelaksanaan penelitian.
b) Teman sejawat sebagai opsever dan kolaborator.
c) Pihak yang terkait seperti dinilai oleh guru kelas dan kepala
sekolah.
4. Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam penelitan ini yaitu tes buatan guru
yang fungsinya adalah : (1). Untuk menentukan seberapa baik siswa telah
menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu. (2)
Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai.(3) Untuk
memperoleh suatu nilai. (Arikunto Secharsimi, 1998) hal 149). Sedangkan
tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara
individu maupun secara telesikal. Disamping itu untuk mengetahui
kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga dapat dilihat
dimana kelemahannya. Khusunya pada bagian mana TKP mana yang
belum tercapai untuk memperkuat metode observasi ( Pengamatan ) yang
dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui dan merekam aktifitas
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Untuk mngumpul data dalam penelitian ini digunkan alat.
a) Instrumen tes yang dibuat secara tertulis atau lisan
b) Lembar observasi yang digunakan pengamatan untuk
memantau diskusi dan kerja sama antar siswa dalam
membahas masalah yang diberikan guru di LKS kepada
kelompoknya.
c) Lembar wawancara yang digunakan wawancara pihak –
pihak yang diperlukan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Siswa akan dinilai dengan menjawab soal yang diberikan oleh
peneliti pada lembar jawaban yang sudah disediakan sedangkan pengamat
memberikan penilaian pada lembar pengamatan dengan mencontreng pada
salah satu jawaban sesuai dengan tingkat kemampuan. Sedang wawancara
dilakukan terhadap pihak tertentu dan jawaban nya dimasukkan kelembar
jawaban wawancara.
6. Validasi Data
Data hasil tes siswa divalidasikan dlama lembar/table nilai siswa
dengan unsur no: ….., nama, KKM, perolehan nilai tuntas,tidak tuntas,
sedangkan hasil observasi didiskripsikan secara jelas dan akurat sehingga
dapat menjadi penilaian secara kuantitatif secara baik. Sedangkan secara
baik untuk mendukung hasil belajar siswa.
7. Analisi Data
Data yang telah divalidasi dianalisis dengan cara :
1. Nilai siswa dianalisi dengan mencari :
a) Nilai tertinggi, terendah, nilai rata-rata.
b) Mencari jumlah siswa yang mencapai KKM
c) Mencari jumlah siswa yang belum tuntas.
Hasil observasi baik keberhasilan pembelajaran dan kegagalan
pembelajaran terhadap pembelajaran dari guru yang melaksanakan
pembelajaran.
8. Indikator keberhasilan (Indikator Kinerja)
i. Meningkatnya hasil belajar siswa ……% mencapai ketuntasan.
ii. Meningkatnya aktif belajar siswa untuk mencapai indikator
keberhasilan.
iii. Meningkatnya proses pembelajaran sehingga siswa dan guru
dapat mencapai keberhasilan pembelajaran.
B. Diskripsi Persiklus.
Pelaksanaan penelitian dibantu oleh seorang teman sejawat guru
kelas IV SD.N 5 Syamtalira Aron. Dengan cara melakukan kalaborasi.
Disamping itu, sebagai teman sejawat. Beliau juga membatu dalam
pelaksanaan observasi dan refleksi selama peristiwa berlangsung dengan
tujuan agar kegiatan penelitian dapat terkontrol dengan baik. Serta dapat
menjaga kevalidan hasil penelitian.
Adapun diskripsi persiklus adalah sebagai berikut :
Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi
Penyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
Menyiapkan lembaran kerja siswa LKS
Menyiapkan lembar Oberservasi
Menyiapkan Lembar Evaluasi
Membuka proses belajar mengajar (PBM) dengan saran, apersepsi, motivsi, Pretes.
Membentuk 4 Kelompok (a) 5 siswa
Mengatur Posisi observasi yang terdiri dari satu orang guru yang merupakan teman sejawat.
Membagikan lembar observasi kepada tim observasi.
Membagikan LKS kepada siswa.
Mengapersepsi aspek.
Momotivasi siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM) secara
Mengamati aktifitas siswa (perilaku siswa) terhadap penggunaan metode demontrasi.
Memantau diskusi/kerja sama antar siswa dalam membahas masalah yang diberikan guru di LKS kepada kelompoknya.
Mengamati catatan dan pemahaman masing-masing siswa berikutnya(siklus II/dengan mempersilahkan salah seorang siswa setiap kelompok untuk melakukan demontrasi di dalam kelompoknya masing-masing terhadap aspek yang sedang dipelajari serta mendiskusikannya didalam kelompok.
Mencatat hasil observasi.
Mengevaluasi hasil observasi.
Menganalisis hasil pembelajaran yaitu masih ada 7 siswa yang tidak tuntas karena kurang perhatian terhadap demontrasi yang dilakukan guru serta kurang berpartisipasi dalam diskusi.
Memperbaiki kelemahan untuk siklus.
umum.
Melakukan Demontrasi
Setiap kelompok memperhatikan demontrasi yang dilakukan guru serta membahas masalah masing-masing dengan diskusi sesame teman sekelompoknya untuk memecahkan masalah yang diberikan guru di LKS.
Membimbing masing-masing kelompok dalam berdiskusi membahas masalah.
Merumuskan kesimpulan pembelajaran.
Mengadakan Evaluasi.
A. Diskripsi Persiklus.
Hasil penelitian berupa data kuantitatif hasil evaluasi pada tiap siklus
dianalisis menggunakan bahan statistic diskriptif seperti diuraikan berikut
ini :
Siklus I :
DATA NILAI HASIL EVALUASI SIKLUS I
DENGAN KKM 65.
NO KELOMPOK NAMA SISWA
SEBELUM PERBAIKAN SIKLUS I
NILAI HASIL BELAJAR
TINGKAT KETUNTASAN
1
1
FERDIAN SAPUTRA 80 T
2 M.RAFIL 50 TT
3 DEVI MARLINDA 80 T
4 M.RIZKI 60 TT
5 SYARKAWI 80 T
6
2
MUNIRA 80 T
7 WILDAN 50 T T
8 MUHAJIR 70 T
9 ANDRE 80 T
10 M.ARIF 70 T
11
3
LUKMAN 80 T
12 SURYADI 60 T T
13 FITRA 80 T
14 MUYASIR 60 T T
15 MUTIA 70 T
16
4
MIRNA 70 T
17 SUSI 50 T T
18 MASYITAH 70 T
19 MULIANI 60 T T
20 KHALISUL AMAL 70 T
JUMLAH SISWA YANG TIDAK TUNTAS.
JUMLAH SISWA YANG TUNTAS.
7 Siswa 35 %
17 Siswa 65%
KET :
T : Berarti Tuntas.
TT : Tidak Tuntas.
Refleksi
Pada siklus pertama nilai yang diperoleh kurang memuaskan
karena tingkat ketentuannya…….%. oleh karenanya, penulis
melakukan refleksi dan berupa perbaikan. Adapun kelemahan yang
terjadi adalah ada 7 orang siswa yang tidak tuntas. Karena kurang
perhatian terhadap demontrasi yang dilakukan guru serta kurang
berpartisipasi dalam diskusi. Sedangkan perbaikan siswa setiap
kelompok untuk melakukan demontrasi didalam kelompoknya
masing-masing terhadap aspek yang sedang dipelajari serta
mendiskusikannya didalam kelompok.
Siklus II :
Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi
Menyusun Rencana perbaikan pembelajaran (RPP)
Menyiapkan lembaran kerja siswa LKS
Menyiapkan lembar Oberservasi
Menyiapkan Lembar Evaluasi
Membuka proses belajar mengajar (PBM) dengan salam.
Membentuk 4 Kelompok (a) 5 siswa
Mengatur Posisi tim observasi yang terdiri dari satu orang guru yang merupakan teman sejawat.
Membagikan lembar observasi kepada tim observasi.
Membagikan LKS kepada siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM) secara umum.
Mempersilahkan salah seorang siswa dari setiap kelompok untuk melakukan demontrasi tentang aspek yang akan dipelajarinya masing-masing serta berdiskusi untuk
Mengamati aktifitas siswa (perilaku siswa) terhadap penggunaan metode demontrasi.
Memantau diskusi/kerja sama antar siswa dalam membahas masalah yang diberikan guru di LKS kepada kelompoknya.
Mengamati catatan dan pemahaman masing-masing siswa
Mencatat hasil observasi.
Mengevaluasi hasil observasi.
Menganalisis hasil pembelajaran yaitu masih ada 4 siswa yang tidak tuntas karena cara siswa melakukan demontrasi masih kurang tepat sehingga tidak dapat dipahami oleh siswa lain.
Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya (Siklus III) dengan cara memberikan pembekalan terlebih dahulu kepada siswa yang akan melakukan demontrasi sehingga demontrasi yang dilakukan mudah dipahami oleh siswa yang lain didalam kelompoknya.
menyelesaikan tugas yang diberikan guru di LKS.
Memutuskan kesimpulan pembelajaran
Mengadakan Evaluasi.
SIKLUS II
DATA NILAI HASIL EVALUASI SIKLUS II
DENGAN KKM 65
NO KELOMPOK NAMA SISWA
SEBELUM PERBAIKAN SIKLUS I
NILAI HASIL BELAJAR
TINGKAT KETUNTASAN
1
1
FERDIAN SAPUTRA 80 T
2 M.RAFIL 50 TT
3 DEVI MARLINDA 80 T
4 M.RIZKI 70 T
5 SYARKAWI 80 T
6
2
MUNIRA 70 T
7 WILDAN 60 T T
8 MUHAJIR 70 T
9 ANDRE 80 T
10 M.ARIF 70 T
11III
LUKMAN 80 T
12 SURYADI 60 T T
13 FITRA 80 T
14 MUYASIR 70 T
15 MUTIA 70 T
16
IV
MIRNA 70 T
17 SUSI 50 T T
18 MASYITAH 70 T
19 MULIANI 70 T
20 KHALISUL AMAL 80 T
JUMLAH SISWA YANG TIDAK TUNTAS.
JUMLAH SISWA YANG TUNTAS.
4 Siswa 20 %
16 Siswa 80%
KET :
T : Berarti Tuntas.
TT : Tidak Tuntas.
Refleksi :
Pada siklus kedua ini nilai yang diperoleh sudah lebih baik dengan tingkat
ketuntasan 80…%. Akan tetapi masih ada 4 siswa yang belum tuntas karena cara
siswa melakukan demontrasi masih kurang tepat sehingga tidak dapat dipahami
oleh siswa lainnya. Sedangkan perbaikannya adalah dengan cara memberikan
pembekalan terlebih dahulu sehingga demontrasi yang dilakukan mudah dipahami
oleh siswa yang lain didalam kelompoknya.
9. Instrumen Keberhasilan.
Instrument penelitian yang dipahami pada kegiatan evaluasi adalah.
Instrument yang dirancang sendiri yang berupa soal tes seperti pada table
berikut :
Siklus Indikator Butir Soal
1
2
Mengenal huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata dan kalimat sederhana.
Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang benar.
Membaca lancar beberapa kalimat sederhana pada puisi tuhan.
1) Cobalah kamu susun huruf – huruf yang ada menjadi sebuah kalimat!
2) Cobalah kamu baca kalimat yang sudah kamu susun!
3) Baca teks pendek dengan suara nyaring!
4) Bacalah puisi dengan benar!
5) Jelaskan ini puisi yang kamu baca!