peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

27
PROFESI KEPENDIDIKAN “Peran Komite Sekolah dalam Menunjang Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA ” Di susun oleh: Marisanti (13021010300) Siti Mustaqimah (130210103016) Gerda Permata Aji (1302101030) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Upload: marisanti-marchantia-geminata

Post on 10-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

PROFESI KEPENDIDIKAN

“Peran Komite Sekolah dalam Menunjang Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA ”

Di susun oleh:

Marisanti (13021010300)

Siti Mustaqimah (130210103016)

Gerda Permata Aji (1302101030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Profesi

Kependidikan tentang Peran Komite Sekolah dalam Menunjang Peningkatan Mutu

Pendidikan di SMA ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang

telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya sehingga

dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat

berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Profesi

Kependidikan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan

dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan

demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak

ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhir kata kami sampaikan

terimakasih.

Jember, 13 September 2015

Penulis

Page 3: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 1

1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka.................................................................................................. 3

2.1.1 Definisi Komite Sekolah............................................................................. 4

2.1.2 Peran Komite Sekolah................................................................................. 7

2.1.3 Tujuan Pembentukan Komite Sekolah........................................................ 7

2.1.4 Fungsi Komite Sekolah............................................................................... 9

2.1.5 Indikator dari Peran Komite Sekolah.......................................................... 10

2.1.6 Organisasi Komite Sekolah......................................................................... 11

2.2 Paparan Hasil Observasi...................................................................................... 11

2.3 Diskusi Hasil........................................................................................................ 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 13

3.2 Saran-saran........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ iv

Page 4: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan bukan hanya ditentukan dan dipengaruhi oleh

tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik (guru), isi pendidikan, metode pendidikan, alat

pendidikan, tetapi juga ditentukan dan dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan itu sendiri

dalam hal ini masyarakat. Masyarakat merupakan komponen yang partisipasinya bagi

pendidikan sungguh sangat diharapkan, karena tanpa adanya kerja sama yang baik antara

sekolah dan masyarakat, maka mustahil tujuan yang diinginkan bersama dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Menyadari pentingnya partisipasi masyarakat terhadap

peningkatan mutu pendidikan maka dibentuklah suatu badan yang mengganti keberadaan

Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni Komite Sekolah. Salah satu

tujuan pembentukan Komite Sekolah adalah meningkatkan tanggung jawab dan peran

serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Hal ini berarti

peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam peningkatkan mutu pendidikan, bukan

hanya sekadar memberikan bantuan berwujud material saja, namun juga diperlukan

bantuan yang berupa pemikiran, ide, dan gagasan-gagasan inovatif demi kemajuan suatu

sekolah. Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui lebih dalam tentang partisipasi

komite sekolah bagi peningkatan mutu pendidikan, penulis bermaksud melakukan

observasi mengenai “Peningkatan partisipasi komite sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan di Sekolah di SMA 3 Muhamadiyah”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Komite Sekolah?

2. Apa peran dari Komite Sekolah?

3. Apa tujuan pembentukan Komite Sekolah?

4. Apa fungsi Komite Sekolah?

5. Apa indikator dari peran Komite Sekolah?

6. Bagaimana organisasi Komite Sekolah?

Page 5: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

7. Bagaimana hasil observasi mengenai peran Komite Sekolah dalam menunjang mutu

pendidikan di SMA 3 Muhammadiyah?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui definisi Komite Sekolah

2. Untuk mengetahui peran dari Komite Sekolah

3. Untuk mengetahui tujuan pembentukan Komite Sekolah

4. Untuk mengetahui fungsi Komite Sekolah

5. Untuk mengetahui indikator dari peran Komite Sekolah

6. Untuk mengetahui organisasi Komite Sekolah

7. Untuk mengetahui hasil observasi mengenai peran Komite Sekolah dalam menunjang

mutu pendidikan di SMA 3 Muhammadiyah.

Page 6: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Definisi Komite Sekolah

Menurut Djam’an Satori (2001), sebagai konsekuensi untuk mengakomodasi aspiras,

harapan dan kebutuhan stakeholder sekolah, maka perlu di kembangkan adanya wadah untuk

menampung dan menyalurkannya. Wadah tersebut berfungsi sebagai forum di mana

representasi para stakeholder Sekolah terwakili secara proporsional. Dalam berbagai

dokumen yang ada dan consensus yang telah muncul dalam berbagai forum, wadah ini di beri

nama komite Sekolah. Badan sejenis ini di Australiadi sebut School Council.

Dalam pengertian lain, Djam’an Satori menyebutkan bahwa komite Sekolah

merupakan suatu badan yang berfungsi sebagai forum resmi untuk mengakomodasikan dan

membahas hal-hal yang menyangkut kepentingan kelembagaan sekolah (Mulyono,

2008:258). Sedangkan menurut keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002,

Komite Sekolah merupakan sebuah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat

dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di

satuan pendidikan baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan Sekolah, maupun jalur

pendidikan luar Sekolah. Untuk penamaan badan di sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan

daerah masing-masing satuan pendidikan, seperti komite Sekolah, majelis madrasah , komite

TK, atau nama-nama lain yang di sepakati bersama (Hasbullah, 2006:90).

Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam

rangka peningkatan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan

pendidikan, dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh stakeholder pendidikan

(Sujanto, 2007:61).

Komite Sekolah merupakan suatu badan atau lembaga non politis dan non profit,

dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh para stakeholder pendidikan di

tingkat sekolah, sebagai representasi dari berbagai unsur yang bertanggung jawab terhadap

peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan (Fattah, 2004:70).

Page 7: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

Dari definisi-definisi di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa Komite Sekolah

adalah suatu lembaga yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka peningkatan

mutu dan dibentuk berdasarkan musyawarah demokratis oleh stakeholder pendidikan yang

ada di sekolah

Komite Sekolah yang berkedudukan di setiap satuan pendidikan merupakan badan

mandiri yang tidak memiliki hubungan hierarkis dengan lembaga pemerintahan. Komite

Sekolah dapat terdiri dari satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang berbeda

jenjang, tetapi berada pada lokasi yang berdekatan, atau satuan-satuan pendidikan yang di

kelola oleh suatu penyelenggara pendidikan, atau karena pertimbangan orang lain. Pada

dasarnya posisi komite sekolah berada di tengah-tengah antara orang tua murid, murid, guru,

masyarakat setempat, dan kalangan swasta di satu pihak dengan pihak sekolah sebagai

institusi, kepala sekolah. Dinas pendidikan wilayahnya,dan pemerintah daerah di pihak

lainnya. Peran komite sekolah di harapkan dapat menjembatani kepentingan keduanya

(Hasbullah,2006:90).

2.1.2 Peran Komite Sekolah

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan

pemerintah. Sayangnya, ungkapan bijak tersebut sampai saat ini lebih banyak bersifat slogan

dan masih jauh dari harapan yang sebenarnya. Boleh di katakan tanggung jawab masing-

masing masih belum optimal, terutama peran serta masyarakat yang sampai saat ini masih di

rasakan belum banyak di berdayakan.

Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pada pasal

54 di kemukakan:

1. Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan, kelompok

keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam

penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.

2. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana,dan pengguna hasil

pendidikan.

Secara lebih spesifik, pada pasal 56 di sebutkan bahwa di masyarakat ada dewan

pendidikan dan komite sekolah atau komite madrasah, yang berperan sebagai berikut:

Page 8: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

1. Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi

perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan

dan komite sekolah/madrasah.

2. Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri di bentuk dan berperan dalam peningkatan

mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan

tenaga, sarana, dan prasarana serta pengawasan pendidikan di tingkat nasional, provinsi

dan kabupaten/kota yang tidak mempunyai hubungan hierarkis.

3. Komite sekolah/madrasah sebagai lembaga mandiri di bentuk dan berperan dalam

peningkatan mutu pelayanan dan memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan

tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

Atas dasar untuk pemberdayaan masyarakat itulah, maka di gulirkan konsep komite

sekolah sebagaimana di kemukakan di atas. Berdasarkan Keputusan Mendiknas

No.044/U/2000, keberadaan komite sekolah berperan sebagai berikut:

1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan

pendidikan di satuan pendidikan.

2. Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga

dalam penyelenggaraan pendidikan disatuan pendidikan.

3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas

penyelenggaraan dan keluaran pendidikan disatuan pendidikan.

4. Mediator antara pemerintah (eksklusif) dan dengan masyarakat di satuan pendidikan

(Sujanto, 2007:62).

Untuk dapat memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat, sekolah harus

dapat membina kerja sama dengan orang tua dan masyarakat, menciptakan suasana kondusif

dan menyenangkan bagi peserta didik dan warga sekolah. Itulah sebabnya maka paradigma

MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) mengandung makna sebagai manajemen partisipatif

yang melibatkan peran serta masyarakat sehingga semua kebijakan dan keputusan yang di

ambil adalah kebijakan dan keputusan bersama, untuk mencaai keberhasilan bersama

(Hasbullah,2006:93). Dengan demikian, prinsip kemandirian dalam MBS adalah kemandirian

dalam nuansa kebersamaan. Hal ini merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip yang di sebut

sebagai total quality management, melalui suatu mekanisme yang di kenal dengan konsepsi

Page 9: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

total football dengan menekankan pada mobilisasi kekuatan secara sinergis yang mengarah

pada satu tujuan,yaitu peningkatan mutu dan kesesuaian pendidikan dengan pengembangan

masyarakat (Hamzah,2007:93).

2.1.3 Tujuan Pembentukan Komite Sekolah

Komite Sekolah dibentuk dengan maksud agar ada suatu organisasi masyarakat

sekolah yang konsen, komit, dan mempunyai loyalitas serta peduli terhadap peningkatan

kualitas sekolah. Organisasi yang dibentuk ini dapat dikembangkan secara khas dan berakar

dari budaya, demografis, ekologis, nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun sesuai

potensi masyarakat setempat. Oleh karena itu, Komite Sekolah yang dibangun di manapun

adanya harus merupakan pengembangan kekayaan filosofis masyarakat secara kolektif. Hal

ini mengandung pengertian bahwa Komite Sekolah harus mengembangkan konsep yang

berorientasi pada pengguna (client model)—dalam istilah ekonomi adalah pelanggan

(customer)—berbagai kewenangan (power sharing and advocacy model) dan kemitraan

(partnership model) yang difokuskan pada peningkatanmutu pelayanan pendidikan.

Pengembangan konsep yang berorientasi kepada pelanggan (customer) menekankan

pada Komite Sekolah agar secara konsisten melakukan suatu perbaikan yang berkelanjutan

untuk mencapai kebutuhan dan kepuasan pengguna/pelanggan. Oleh karena itu, institusi

pendidikan memosisikan dirinya sebagai institusi jasa atau dengan kata lain menjadi industri

jasa, yakni institusi yang memberikan pelayanan (service) sesuai dengan apa yang diinginkan

oleh pengguna/pelanggan.

Adapun tujuan dibentuknya Komite Sekolah sebagai suatu organisasi masyarakat sekolah

adalah:

a. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan

kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.

b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan di satuan pendidikan.

c. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam

penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

2.1.4 Fungsi Komite Sekolah

Untuk menjalankan perannya komite sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

Page 10: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

2) Melakukan upaya kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia

usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan

yang bermutu.

3) Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan.

pendidikan yang di ajukan oeh masyarakat.

4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan

mengenai:

a. Kebijakan dan program pendidikan.

b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

c. Kriteria kinerja satuan pendidikan.

d. Kriteria tenaga pendidikan.

e. Kriteria fasilitas pendidikan.

f. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan.

5) Mendorong orang tua dan masyarakat berpatisipasi dalam pendidikan guna

mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.

6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaaan penyelenggaraan

pendidikan di satuan pendidikan.

7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijkan, program, penyelenggaraan

dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan (Hasbullah,2006:93-94)

Sebagai realisasi dari berbagai peran dan fungsi Komite Sekolah serta manifestasi dari

sistem pendidikan yang demokratis (di mana pendidikan adalah milik rakyat, dari dan untuk

rakyat), maka Komite Sekolah harus melakukan akuntabilitas sebagai berikut:

a. Komite Sekolah menyampaikan hasil kajian pelaksanaan program sekolah kepada

stakeholder secara periodik, baik yang berupa keberhasilan maupun kegagalan dalam

pencapaian tujuan dan sasaran program sekolah.

b. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan masyarakat baik berupa materi

(dana, barang tak bergerak maupun bergerak), maupun non materi (tenaga, pikiran) kepada

masyarakatdan pemerintah setempat.

Dengan adanya akuntabilitas kepada stakeholder maka kemajuan, keberhasilan serta

kelebihan sekolah baik dalam proses pembelajaran maupun dalam sarana prasarana

pendidikan dapat diketahui dan dinikmati bersama. Hal ini berakibat mereka sebagai

pengguna/pelanggan (customer) jasa pendidikan maupun partner akan merasa puas terhadap

pelayanan (service) sekolah tersebut.

Page 11: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

Demikian pula sebaliknya, apabila diketahui bahwa sekolah terkait mengalami

kemunduran, kegagalan serta kekurangan maka dengan serta-merta Komite Sekolah beserta

stakeholder akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi bersama demi

kesuksesan dan kemajuan sekolah tersebut.

2.1.5 Indikator dari Peran Komite Sekolah

Dalam era otonomi daerah ini, dimana sekolah memiliki otonomisasi dan ruang gerak

yang lebih besar dalam penyelenggaraan pendidikan. Melalui paradigma Manajemen

Berbasis Madrasah (MBM) madrasah diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengurus dan

mengatur pelaksanaan pendidikan pada masing-masing madrasah.

Dengan kondisi seperti itu, komite sekolah akan dapat melaksanakan peran dan

fungsinya sebagai penunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang sejalan dengan

kondisi dan permasalahan lingkungan masing-masing madrasah. Komite sekolah dapat

melaksanakan fungsinya sebagai partner dari kepala madrasah dalam mengadakan sumber-

sumber daya pendidikan dalam rangka melaksanakan pengelolaan pendidikan yang dapat

mewujudkan fasilitas bagi guru dan siswa untuk belajar sehingga pembelajaran menjadi

semakin efektif.

Adanya sinergi antara komite sekolah dengan madrasah melahirkan tanggung jawab

bersama antara madrasah dan masyarakat sebagai mitra kerja dalam membangun pendidikan.

Dari sini masyarakat akan dapat menyalurkan berbagai ide dan partisipasinya dalam

memajukan pendidikan di daerahnya.

Secara lebih rinci, Ace Suryani dan Dasim Budimansyah (2004) yang dikutip oleh

Chasbullah melukiskan beberapa indikator dari peran komite sekolah sebagai berikut:

A. Peran Komite sekolah Fungsi Manajemen Indikator Kerja

I. Sebagai Advisory Agency (pemberi pertimbangan)

1. Perencanaan Sekolah

a) Identifikasi sumber daya pendidikan dalam masyarakat

b) Memberikan masukan RAPBS

c) Menyelenggarakan rapat RAPBS

d) Memberikan pertimbangan perubahan RAPBS

e) Ikut mensahkan RAPBS bersama kepala sekolah

2. Pelaksanaan Program Kurikulum PBM dan Penilaian

a) Memberikan masukan terhadap proses pengelolaan pendidikan di sekolah

b) Memberikan masukan terhadap proses pembelajaran kepada guru-guru

Page 12: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

3. Pengadaan Sumber Daya Pendidikan (SDM dan anggaran)

a) Identifikasi potensi sumber daya pendidikan dalam masyarakat

b) Memberikan pertimbangan tentang tenaga kependidikan yang dapat

diperbantukan di sekolah

c) Memberikan pertimbangan tentang sarana dan prasarana yang dapat diadakan di

sekolah

d) Memberikan pertimbangan tentang anggaran yang dapat dimanfaatkan di

madrasah

II. Sebagai Supporting Agency (pendukung)

1. Sumber Daya

a) Pemantauan terhadap kondisi ketenagaan pendidikan di sekolah

b) Mobilisasi guru sukarelawan di sekolah

c) Mobilisasi tenaga kependidikan non guru di sekolah

2. Sarana dan Prasarana

a) Memantau kondisi sarana/prasarana di sekolah

b) Mobilisasi bantuan sarana/prasarana di sekolah

c) Koordinasi dukungan sarana/prasarana di sekolah

d) Evaluasi pelaksanaan dukungan

3. Anggaran •

a) Memantau kondisi anggaran pendidikan di sekolah

b) Mobilisasi dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah

c) Koordinasi dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah

d) Evaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah

III. Sebagai Controlling (pengontrol)

1. Kontrol terhadap Perencanaan sekolah

a) Pengawasan terhadap proses pengambilan keputusan di sekolah

b) Penilaian terhadap kualitas kebijakan di sekolah

c) Pengawasan terhadap proses perencanaan di sekolah

d) Pengawasan terhadap kualitas perencanan di sekolah

e) Pengawasan terhadap kualitas program sekolah

2. Kontrol terhadap pelaksanaan Program sekolah

a) Pengawasan terhadap organisasi sekolah

b) Pengawasan terhadap penjadwalan program sekolah

c) Pengawasan terhadap alokasi anggaran untuk pelaksanaan program sekolah

Page 13: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

d) Pengawasan terhadap sumber daya pelaksanaan program sekolah

e) Pengawasan terhadap program partisipasi sekolah

3. Kontrol terhadap Output Pendidikan

a) Penilaian terhadap hasil Ujian Nasional

b) Penilaian terhadap angka partisipasi sekolah

c) Penilaian terhadap angka mengulang sekolah

d) Penilaian terhadap angka bertahan di sekolah

IV. Sebagai Mediator Agency

1. Perencanaan

a) Menjadi penghubung antara Komite sekolah (KM) dengan masyarakat , KM

dengan dewan Pendidikan, serta KM dengan sekolah

b) Identifikasi aspirasi pendidikan dalam masyarakat

c) Membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepada sekolah

2. Pelaksanaan Program

a) Sosialisasi kebijakan dan program pendidikan madrasah terhadap masyarakat

b) Memfasilitasi berbagai masukan terhadap kebijakan program terhadap sekolah

c) Menampung pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan dan program sekolah

d) Mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap instansi

terkait dalam bidang pendidikan di sekolah

3. Sumber Daya

a) Identifikasi sumber daya di sekolah

b) Identifikasi sumber daya masyarakat

c) Mobilisasi bantuan masyarakat untuk pendidikan di sekolah

2.1.6 Organisasi Komite Sekolah

1. Keanggotaan Komite Sekolah

Era Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menuntut pembenahan dalam pengelolaan

pendidikan selaras dengan tuntutan perubahan yang dilandasi oleh adanya kesepakatan,

komitmen, kesiapan membangun budaya baru dan profesionalisme dalam mewujudkan

“Masyarakat sekolah” yang memiliki loyalitas terhadap peningkatan mutu sekolah. Oleh

karena itu, keanggotaan Komite Sekolah dapat melibatkan dua unsur, yakni unsur-unsur yang

ada dalam masyarakat dan unsur dewan guru, yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan

serta Badan Pertimbangan Desa (Misbah, M. 2009).

Page 14: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

Anggota Komite Sekolah dari unsur masyarakat dapat berasal dari komponen-

komponen sebagai berikut:

a. Perwakilan orangtua/wali peserta didik berdasarkan jenjang kelas yang dipilih secara

demokratis.

b. Tokoh masyarakat (ketua RT/RW/RK, kepala dusun, ulama, budayawan, pemuka adat).

c. Anggota masyarakat yang mempunyai perhatian atau dijadikan figur dan mempunyai

perhatian untuk meningkatkan mutu pendidikan.

d. Pejabat pemerintah setempat (Kepala Desa/Lurah, Kepolisian, Koramil, Depnaker,

Kadin, dan instansi lain).

e. Dunia usaha/industri (pengusaha industri, jasa, asosiasi, dan lain-lain).

f. Pakar pendidikan yang mempunyai perhatian pada peningkatan mutu pendidikan.

g. Organisasi profesi tenaga pendidikan (PGRI, ISPI, dan lain-lain).

h. Perwakilan siswa bagi tingkat SLTP/SMU/SMK yang dipilih secara demokratis

berdasarkan jenjang kelas.

i. Perwakilan forum alumni SD/SLTP/SMU/SMK yang telah dewasa dan mandiri.

Sedangkan anggota Komite Sekolah yang berasal dari unsur dewan guru,

yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan, Badan Pertimbangan Desa sebanyak-

banyaknya berjumlah tiga orang. Secara keseluruhan, jumlah anggota Komite Sekolah

sekurang-kurangnya sembilan orang dan jumlahnya harus gasal. Syarat-syarat, hak, dan

kewajiban, serta masa keanggotaan Komite Sekolah ditetapkan di dalam AD/ART (Misbah,

M. 2009).

2. Kepengurusan Komite Sekolah

Pengurus Komite Sekolah ditetapkan berdasarkan AD/ART yang sekurang-kurangnya

terdiri atas seorang ketua, sekretaris, bendahara, dan bidang-bidang tertentu sesuai dengan

kebutuhan. Pengurus komite dipilih dari dan oleh anggota secara demokratis. Khusus jabatan

ketua komite bukan berasal dari kepala satuan pendidikan. Jika diperlukan dapat diangkat

petugas khusus yang menangani urusan administrasi Komite Sekolah dan bukan pegawai

sekolah, berdasarkan kesepakatan rapat Komite Sekolah (Misbah, M. 2009).

Pengurus Komite Sekolah adalah personal yang ditetapkan berdasarkan kriteria

sebagai berikut:

a. Dipilih dari dan oleh anggota secara demokratis dan terbuka dalam musyawarah Komite

Sekolah.

b. Masa kerja ditetapkan oleh musyawarah anggota Komite Sekolah.

Page 15: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

c. Jika diperlukan pengurus Komite Sekolah dapat menunjuk atau dibantu oleh tim ahli

sebagai konsultan sesuai dengan bidang keahliannya.

Mekanisme kerja pengurus Komite Sekolah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Pengurus Komite Sekolah terpilih bertanggung jawab kepada musyawarah anggota

sebagai forum tertinggi sesuai AD dan ART.

b. Pengurus Komite Sekolah menyusun program kerja yang disetujui melalui musyawarah

anggota yang berfokus pada peningkatan mutu pelayanan pendidikan peserta didik.

c. Apabila pengurus Komite Sekolah terpilih dinilai tidak produktif dalam masa jabatannya,

maka musyawarah anggota dapat memberhentikan dan mengganti dengan kepengurusan

baru.

d. Pembiayaan pengurus Komite Sekolah diambil dari anggaran Komite Sekolah yang

ditetapkan melalui musyawarah (Misbah, M. 2009).

3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komite Sekolah

Komite Sekolah sebagai sebuah organisasi wajib memiliki Anggaran Dasar/Anggaran

Rumah Tangga (AD/ART). Hal ini dimaksudkan agar ada satu pijakan bersama dalam

menjalankan organisasi yang disepakati dan ditetapkan bersama oleh anggota dan pengurus.

1. Anggaran Dasar tersebut sekurangkurangnya memuat:

a) Nama dan tempat kedudukan;

b) Dasar, tujuan, dan kegiatan;

c) Keanggotaan dan kepengurusan;

d) Hak dan kewajiban anggota dan pengurus;

e) Keuangan;

f) Mekanisme kerja dan rapat-rapat;

g) Perubahan AD dan ART, serta pembubaran organisasi.

2. Adapun Anggaran Rumah Tangga sekurang-kurangnya memuat:

a) Mekanisme pemilihan dan penetapan anggota dan pengurus Komite Sekolah;

b) Rincian tugas Komite Sekolah;

c) Mekanisme rapat;

d) Kerja sama dengan pihak lain;

e) Ketentuan penutup.

2.2 Paparan Hasil Observasi

2.3 Diskusi Hasil

Page 16: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.Komite Sekolah merupakan sebuah badan mandiri yang mewadahi peran serta

masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan

pendidikan di satuan pendidikan baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan

Sekolah, maupun jalur pendidikan luar Sekolah.

2. Komite Sekolah berperan sebagai berikut : pemberi pertimbangan (advisory agency),

pendukung (supporting agency), pengontrol (controlling agency), dan mediator.

3. Tujuan dibentuknya Komite Sekolah yaitu : mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan

prakarsa masyarakat, meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, menciptakan suasana dan kondisi

transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan

pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

4. Fungsi Komite Sekolah sebagai berikut: mendorong tumbuhnya perhatian dan

komitmen masyarakat, melakukan upaya kerja sama dengan masyarakat dan

pemerintah, menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai

kebutuhan. pendidikan yang di ajukan oeh masyarakat, memberikan masukan,

pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan, mendorong orang tua dan

masyarakat berpatisipasi dalam pendidikan, menggalang dana masyarakat, melakukan

evaluasi dan pengawasan terhadap kebijkan, program, penyelenggaraan dan keluaran

pendidikan di satuan pendidikan.

5. Indikator dari peran Komite Sekolah yaitu : sebagai advisory agency (pemberi

pertimbangan), sebagai supporting agency (pendukung), sebagai controlling

(pengontrol), dan sebagai mediator agency.

6. Oraganisasi komite sekolah terdiri dari keanggotaan Komite Sekolah dan

kepengurusan komite sekolah

Page 17: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

3.2 Saran

Page 18: peran komite sekolah dalam menunjang mutu pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Bedjo, Sujanto. 2007. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah ; Model Pengelolaan Sekolah Di Era Otonomi. Jakarta : Sagung Seto.

Hasbullah. 2006. Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT.Grafindo

Misbah, M. 2009. Peran dan Fungsi Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. INSANIA Vol. 14 No. 1. Jakarta :

Gramedia Pustaka

Nanang, Fattah. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah. Bandung : Pustaka

Bani Quraisy.

Uno, Hamzah B. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.