peran indonesia di dunia internasional - ips

54
Peran Indonesia di Dunia Internasional Oleh : Joshua, Natasha, Jesslyn, Angelica

Upload: angelica-cendana

Post on 18-Jan-2017

1.011 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Peran Indonesia di Dunia InternasionalOleh : Joshua, Natasha, Jesslyn, Angelica

1

KAA

PBB

GNB

ASEAN

2

Terbentuknya PBB

Badan Utama PBB

Peran Indonesia Dalam PBB

TERBENTUKNYA PBB1. Tanggal 14 Agustus 1941, Franklin Delano Roosevelt mengadakan pertemuan dengan Winston Churchil di geladag kapal Agusta di Teluk New Foundland, menghasilkan Piagam Atlantik (Atlantik Charter)

2. Piagam Atlantik dilanjutkan dengan serangkaian konvensi di Washington (1 Januari 1942), Moskow (30 Oktober 1943), Dumberton Oaks (21 September-7oktober 1944), Yalta (4-11 Februari 1945), dan San Francisco (25april-26juni 1945)

3. Setelah debat panjang 2 bulan dalam Konfrensi San Fransisco, akhirnya dirumuskan Piagam PBB yang disetujui oleh 50 negara peserta dan penandatanganan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 1945, yang dijadikan "hari Perserikatan Bangsa-Bangsa

TUJUAN PBBMemelihara perdamaian dan keamanan internasional.Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa berdasarkan rasa saling hormat menghormati. Bekerja sama secara internasional untuk memecahkan masalah ekonomi, sosial, pendidikan, serta memperjuangkan HAM.Menjadi pusat kegiatan bangsa-bangsa di dunia untuk mewujudkan tujuan-tujuan seperti tersebut di atas.s3

Badan utama PBBA. MAJELIS UMUMMengadakan sidang setiap tahun pada minggu ketiga bulan September di markas besar PBB. Berurusan dengan konflik politik, memelihara perdamaian dan keamanan, dan gencatan senjata.B. DEWAN KEAMANANBeranggotakan 15 negara. 10 anggota tidak tetap dan 5 anggota yang memiliki hak veto, yaitu hak untuk menolak resolusi yang diajukan oleh suatu negara.

C. DEWAN EKONOMI DAN SOSIALBeranggotakan 27 negara. Tugas: meningkatkan standar hidup, memecahkan masalah masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan, serta memperjuangkan pengakuan hak hak asasi manusia.D. DEWAN PERWALIANSetelah perang dunia 2, daerah daerah yang kondisinya seperti daerah mandat diawasi langsung oleh dewan perwakilan PBB.

E. MAHKAMAH PERADILAN INTERNATIONALBeranggotakan 15 orang hakim dari 15 negara. Tugas : mengatasi masalah masalah yang berkaitan dengan persengketaan teritorial 2 negara, masalah hukum laut International, dan masalah pelanggaran hak asasi manusia.

F. SekretariatTrygve Lie, Norwegia (1945-1953)

Dag Hammarskjld, Swedia (1953-1961)

U Thant, Burma (1961-1971)

Kurt Waldheim, Austria (1972-1981)

Javier Prez de Cullar, Peru (1982-1991)

Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992-1996)

Kofi Annan, Ghana (1997-2006)

Ban Ki-moon, Korea Selatan (2006-sekarang)

S3

Peran Indonesia dalam PBBTokoh Indonesia yang aktif dalam PBB :Adam Malik menjadi ketua Sidang Umum Majelis PBB (1971-1972)J.B.P Maramis pernah memimpin Dewan Ekonomi dan Sosial PBB serta kepala perwakilan ECAFE (1973-1977).Titi Memet Tanuwidjaja merupakan wanita Asia pertama yang diangkat PBB sebagai kepala perwakilan UNICEF di Pakistan (1978-1982).Sudiatmoko pernah ditunjuk sebagai rekor universitas PBB di Jepang.

Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB dalam sidang umum tanggal 28 September 1950.

PASUKAN GARUDA IPasukan Garuda I bertugas di Mesir.Dibentuk karena nasionalisasi Terusan Suez oleh Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser pada 26 Juli 1956.Bulan Agustus 1956, Inggris, Prancis, dan Amerika mengadakan Konfrensi London untuk mempertahankan internasionalisasi Terusan Suez.Pada 5 Oktober1956, masalah Terusan Suez menjadi masalah sidang Dewan Keamanan PBB.Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda I ikut serta dalam UNEF (United Nations Emergency Force) di Abu Suweir, Mesir.

PASUKAN GARUDA IIPasukan Garuda II bertugas di Kongo (bekas jajahan Belgia )Dampak Dasa Sila Bandung menimbulkan keinginan merdeka dikalangan pemimpin Kongo. Pada tanggal 30 Juni 1960 Kongo diberikan kemerdekaan oleh pemerintah Belgia.Agar terjadi pemulihan ketertiban di dalam negeri, pemerintah Kongo meminta bantuan Sekretaris Jendral PBB.Pada tanggal 14 Juli 1960 dibentung United Organization on Congo (UNOC)

PASUKAN GARUDA IIIPasukan Garuda III bertugas menggantikan Pasukan Garuda II di Kongo berdasarkan Surat Keputusan Panglima Angkatan Darat pada 29 November 1962.

PASUKAN GARUDA IVBertugas di Vietnam Selatan.Setelah Perang Dunia II usai dan berdasarkan Perjanjian Postdam, Sekutu menyerahkan kekuasaan Vietnam bagian utara kepada Cina dan Vietnam bagian selatan kepada Inggris.2 September 1945, Ho Chi Minh memproklamasikan kemerdekaan Vietnam dan mendirikan Republik Demokrasi Vietnam (RDV).Vietnam terbagi 2 : Vietnam Utara di bawah pimpinan Ho Chi Minh dan Vietnam Selatan di Bawah pimpinan Ngo Dinh Diem.Usaha mempertemukan kedua belah pihak terjadi di kota paris pada tahun 1973, Usaha tersebut ditandai dengan dibentuknya International Commission of Control and Supervision (ICCS).

PASUKAN GARUDA V DAN VIIPasukan Garuda V dikirim ke Vietnam bulan Oktober 1973.Tugas Pasukan V semakin berat karena terjadi peningkatan jumlah pelanggaran gencatan senjata dengan semakin gencarnya serangan-serangan pihak Vietnam Utara.Sesudah bertugas selama 6 bulan, Pasukan Garuda V digantikan dengan Pasukan Garuda VII.

PASUKAN GARUDA VI DAN VIIIBertugas di Timur Tengah karena Mesir berusaha merebut kembali daerahnya yang diduduki Israel dalam perang tahun 1967.6 Oktober 1973, perang kembali pecah dan Mesir berhasil melintasi Terusan Suez dan menembus garis pasukan darurat PBB (UNEF) , di mana Pasukan Garuda VI dan VIII Indonesia merupakan salah satu anggotanya.

PASUKAN GARUDA IXDewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi No.598 pada 20 Juli 1987 yang isinya menawarkan agar pihak Iran-Irak melaksanakan gencatan senjata.Untuk menjamin pelaksanaannya dibentuk United Nations Iran-Iraq Military Observer Group (UNIIMOG) yang beranggotakan perwakilan 30 negara.Indonesia mengirim Pasukan Garuda IX dalam (UNIIMOG).

PASUKAN GARUDA XPBB membentuk UNTAG untuk mengawasi masa transisi menjelang pemilu di Namibia.

Pasukan Garuda XIDalam rangka mengatasi gencatan senjata Irak-Kuwait, PBB meminta Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Irak-Kuwait. Pasukan ini dikenal dengan nama UNICOM.

Pasukan Garuda XIIPemerintah Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda XII pada tanggal 15 Maret 1992 untuk melaksanakan aksi perdamaian Kamboja. Tugas pasukan ini adalah menunjang lancarnya penyelenggaraan pemilu Kamboja.

Pasukan Garuda XIIIPada tahun 1992 kerusahan besar terjadi di Somalia. Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda XIII untuk menyelesaikan pertikaian di Somalia akibat perang saudara antara suku Hawi dan suku Darut.

Pasukan Garuda XIVDalam upaya mengatasi konflik yang terjadi di Bosnia-Herzegovina, Pemerintah Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda XIV. Tugas yang diemban sebagai pengamat militer pada UNMO.

Pasukan Garuda XVPasukan Garuda XV dikirim ke Georgia pada tanggal 29 Oktober 1996 di bawah naungan UNOMIG. Berkat campur tangan PBB, pada bulan Juli 1993 terjadi kesepakatan genjatan senjata.

Pasukan Garuda XVIDalam rangka mengatasi kekacauan di Mozambik, Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda XVI pada tanggal 17 Juni 1994 dan berhasil memberikan penyuluhan tentang hukum dan keamanan kepada masyarakat.

Pasukan Garuda XVIIGerakan gerilyawan muslim di Moro, Filipina mengadakan pemilihan suara di kawasan selatan untuk mengatur daerah otonomi. Pasukan Garuda XVII dikirimkan pada tanggal 4 Oktober 1994. Pada tanggal 2 September 1996, tercapai perjanjian perdamaian yang ditandatangani di Istana Malancang. Tugas Pasukan Garuda XVII sebagai tim monitoring perjanjian perdamaian antara Filipina dengan MNLF.

Pasukan Garuda XVIIISekjen PBB Boutros Boutros Ghali menunjuk diplomat asal Jerman Gero Merrem sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk menyelesaikan masalah Tajikistan. PBB mebentuk UNMOT dan Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda XVIII untuk membantu pasukan perdamaian PBB.

Pasukan Garuda XIXKonflik di Sierra Leone, Afrika terjadi antara pemerintah Ahmad Tejan Kabbah yang terpilih dengan Mayor Johnny Paul Karomah. Untuk mengakhiri pertikaian tersebut, pemerintah menawarkan gencatan senjata pada tanggal 19 Mei 1999. Sementara untuk mengawasi gencatan senjata, dikirimkan Pasukan Garuda XIX yang tergabung dalam UNOMSIL.S2S3

Latar BlakangPersiapan KAAPelaksanaan KAAKonfrensi Asia Afrika (KAA)

33

Latar BelakangKAA dilatarbelakangi situasi dan kondisi dunia yang berada dalam Perang Dingin (cold war), belum adanya forum dialog antarnegara Asia-Afrika.Forum dialog Asia-Afrika dapat digunakan untuk menggalang kekuatan negara-negara Asia-Afrika agar mendukung Indonesia dalam merebut Irian Barat melalui PBB.S33

PERSIAPAN KAAKonfrensi Kolombo dilangsungkan pada bulan April 1954 di Kolombo, Sri Lanka.5 wakil negara yang mempelopori :India -> Perdana Mentri Pandit Jawaharlal Nehru.Birma -> Perdana Mentri U Nu.Pakistan -> Perdana Mentri Mohamad Ali Jinah.Indonesia -> Perdana Mentri Ali SastroamidjojoSri Lanka -> Perdana Mentri Sir John Kotelawala.

Konfrensi kedua diadakan di Bogor pada tanggal 28-29 Desember 1945.Hasil pertemuan di Bogor :Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antarbangsa Asia-Afrika untuk meneliti dan memperhatikan kepentingan bersama serta membentuk dan meningkatkan hubungan persahabatan.Membicarakan dan mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi, kebudayaan, dan membina hubungan antarsesama.

c. Memperhatikan masalah khusus kepentingan bangsa-bangsa Asia-Afrika, yakni menyangkut kedaulatan, kolonialisme, dan imperialisme.d. Memperhatikan posisi Asia-Afrika dan bangsabangsa dalam dunia serta partisipasi yang dimainkan demi perdamaian dan kerjasama dunia.

S33

PELAKSANAAN KAAKonfrensi Asia-Afrika berlangsung pada tanggal 18-25 April 1955.KAA berusaha menjaga perdamaian dunia dari pecahnya perang dunia. Bangsa di dunia menjalankan kerjasama atas dasar prinsip-prinsip Dasa Sila Bandung.

Semangat Bandung ini menjiwai Deklarasi Tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara-Negara dan Bangsa-Bangsa Terjajah yang dihasilkan Sidang Umum PBB ke-15 th 1960.

Dalam memperjuangkan perdamaian dunia, KAA menekankan pada lima prinsip hidup berdampingan secara damai

LIMA PRINSIP HIDUPMenghormati intergritas teritorial dan kedaulatan masing-masing negara.Tidak melakukan agresiTidak melakukan campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain.Persamaan dan keuntungan bersama.Hidup berdampingan secara damai.

Perubahan PolitikPerselisihan antara India dan Cina mengenai masalah perbatasan.Tidak ditemukannya titik temu antarnegara peserta yang terbagi ke dalam negara pro adikuasa dan negara pro nonblok.S33S2

LatarBelakang

KTT GNB

PeranIndonesia dalam GNBGNB

GNB (Gerakan Non Blok)Merupakan suatu pandangan politik luar negeri suatu negara yang bebas menentukan jalan politiknya sendiri tanpa mengikuti salah satu blok di dunia.

S41

Latar BelakangPeserta KAA di Bandung sepakat menggalang solidaritas untuk memberantas kolonialisme dan menentukan sikap bersama terhadap perang dingin serta membentuk organisasi yang tidak terikat dengan satu blok.

Ketegangan antara blok Barat dan blok Timur pada tahun 1961.

s41

Peran Indonesia dalam GNBPresiden Joseph Broz Tito dan Presiden Gamal Abdul Nasser mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno dan Presiden Nkrumah ketika menghadiri pembukaan Sidang Umum PBB pada bulan September 1960 di New York.

Indonesia terlibat aktif dalam persiapan penyelenggaraan KTT GNB I. Dengan demikian, Indonesia termasuk perintis dan pendiri GNB. S41

Konferensi Tingkat Tinggi GNBKelanjutan dari GNB diadakannya KTT negara anggota. Negara yang diundang dalam KTT GNB memiliki kriteria:A. Melaksanakan politik bebas. B. Mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan. C. Tidak ada konflik dengan negara-negara adikuasa.

s41S2

ASEANPENGERTIAN ASEANLATAR BELAKANG ASEANTUJUAN ASEANSTRUKTUR ORGANISASI ASEAN

48

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara(Perbara) Association of Southeast Asian Nations(ASEAN) merupakan sebuahorganisasi geo-politikdan ekonomi dari negara-negara di kawasanAsia Tenggara S48

Latar belakang Didirikan di Bangkok,8Agustus1967. Deklarasi Bangkokyang di tanda tangani olehAdam Malik(Indonesia),Tun Abdul Razak(Malaysia),Narciso Ramos(Filipina),S.Rajaratnam(Singapura), dan Thanat koman(Thailand).S48

Tujuan oraganisasi ASEAN Mempercepat pertumbuhan ekonomi,kemajuan sosial ,dan pengembangnan kebudayaan di wilayah asia tenggaraMeningkatkan perdamaian dam stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukumMeningkatkan kerja sama di berbagai bidangMeningkatkan pengkajian wilayah Asia tenggaraMemelihara kerja samaa dengan oraganisasi internasional dan regional lainnya.

S48

Struktur organisasiPertemuan para kepala pemerintahan Sidang tahunan para menteri luar negeri Sidang para menteri ekonomisidang para menteri selain ekonomi Standing comitteeKomisi-komisi asean

Merupakan organisasi tertinggi dalam ASEAN karena dihadiri oleh para kepala permerintahan anggota ASEANBertugas menetapkan garis kebijakan ASEANMerumuskan kebijakan berbagai bidang misalny pendidikan,ilmu pengetahuan,kebudayaan,dan sebagainyaMenyelesaikan tugas-tugas pada masa antarsidang tahunanDibedakan jadi 2 yaitu komisi bidang ekonomi dan komisi bidang nonekonomiS48S2

TERIMA KASIH

dInfoH

!$&)+.0369;>@CEHJMORTWY\_adgilnqsvx{}:LAME3.99rp$"NpHC_d%Ch@cms;e$1'^ |C `@m?C1( 9p;3o#IAbw!S>K?_S4Xhn|^IDm&U"k{qg[]Kt/8JT!@#N,dv7"$0 eYyZIfW_]jY3\AJFB0t4@Iu&^Z@Xm)s-v`HY875BoY[~PwW;W2mIPJ4O?]d;!0*`X"@ pm}]~]!SPZ&pksCtn2M:vMg]S>[(jUb{KlJTmmzWGXm$-EOjfTz5}|B0X~z?}Ich"kWUi2i'L__,-XH>MK1S~G]Pb{1$"aMTD9Ih!0%"D%@ c ,$-xg~OxxX8m=yOGi}lyrQvJ e6i]=i;uRaND8[ea]N]h?IKy|?wn^^$;X3G-#AA*\~11TT9G~f'=rBwR*YD4j+"FlM#Ai(emIt(hjjU(iBY5pf{>a%54> T|qn3d~^qD((NI-|[K|U>zZg"3dVV~g pCAS^.zkljbZi3 ET=A($A*y6# \bD-fV|n8dzkI%e=nJ*'q86w7EL(eLZ,lU$Ob0YDs2Ct1P(bjZ8t81GL$r[?JjMf&TQD7Dm`rtFe?*JW4L, foNfO."4`F@GAy1$1TMX7eu@dM6=2%Wg?5A"RJY\xof02s0dx2RCwx>W0[+BU>iojeeHN"VUd5)2H"1pI$h0+dX]i]QK=RUu8aRj?"$?[~i:-0TlPq!+Pnab]HM*=He}}rm5`d$>[=@%k0`wKG49vh2*$)&ZEx6'z(SiJL8PXBy5K@e6=s*_U>lPRq.%zq*G_nPb"8xwHo]`Ftj!o]NP L'e+>)|s96WQ0y?y{3sacXNCtb>>ZcIxOy7P.4$Uh`yRq"dJ[+3d0fe30F5bAZo1;$Pi8D(?%ts}ax^(VRJN^`Qs24'o7wz:]DIl7=PnDD(ALQ|Omz[u&F%|(eYFDADm|~0>xDzf0O$F1\{jKEB5X\%=-ZWD#EmaafK ddYQ}1?=%/]-FLvf3gC$b0Td/T (McBbOco2eu&WK*Q!,oGb-R$[b8$n9'"sFx3%z{@YS#g_v2}~=!MsR{3$`-6Wb#OxO7u_sw3m&!3R[/0#?5tQNh4|4AV`v \0jboya&[g&cs5:='UAWd10GJ=CIUGni(fZDRE)DR!{9SB1gz-9/}dXXr64e]U~dk*[%n&J\9j1R[rsIh47Q.OSOD7AaQV:>UJIH"HPD0F8H;\/eIc.fI#e1QyVvffmT*T,RWHY}y54|xMY>P%_u2)@MeQ/PfjmTWpez7jmK+w11&@3f26!oO%Sm4MI%*MBv(5rcXP4V=83"#]UOA,Z]eIz]@-jSI]m~k`iPVGw{oet_*tUdGIZS.%eT$Rv[1X|1^8eDT /#:0:,go>F1'B,IAO]]>vkX"(])+[qbJ)IAu5Bk J`MK^6+Ao5cDfG"D2kuCv4>3?sbHA0S&\Br& T[\^MxXs_E{l?d]Oag)A=e,P>JP)6Vq.g4RBZ,iM7?-kkQ1Sjh7&4Wn=r`e`H>>H8RQ#/@X&hud.{kV'qrJ|pJ */Di;$!wTQ%8}QG1#\sHXUi0`E*K0KAjT7BGF"XXUI%ECM1'24PQ&@{9h$YbF]DPS6'slpvb1'd:uda*=19^acB'OoQQK_yotV5I-NWfO5+*i>`j$A$0"Nv5+iAP3Wds$X]`,[tE! @sM#2;#=(n^_=_##=dci@AK]lEx'TDU,Ezn:LDp5iqq{46~y7+,Dj6R'iFa4#EQ1Y;c\WF>b/d$ITjdh8;wHqi/Mn+2_I{|&pQ6&wP&x\*oP[6=7]_lYl@-6OYM[UkHw]=Yc=3U:rI*3MQBmdwd[a2a+PiP(x}Uf.M+*D]u`P.ew!qu'hwmW"F{iAG7r(k;nvJzyE~[Z,0V5+K{kcX~9[es?TY)2-*sx,*$`Vf7vD0(@@*pFd{A?!n#A37U":[1tQ{ E@AS#d*9Tfao`hvSW>:'U_?vhcNd9a@/-wqW@Lk)_r@Dqd'c/:ve2nd(ZXyyVDX'nkko\bd0$i.d#1\Lk$]h"lS(u8s "{zTqH5)Ea`3U0X|+/] wn.xaS(:#l5H@I9y-%,9mqX;YIeDR`Oj"S*]g\2gcps:$I6r.+LSqLtww">K|bl@TbC![@"/*Bh:Qk@im\5B3EjlR*zS0Y,Ffwp~Ci#Q5d:Z|3K@^p1o-w,.84JnLZxa" +1nCB%h3ISFe%#63^4N1|P|yq+K_0ICQj=*i'1r_N{Udd;OTaC|=;XcKmt )ibrRJk3[m:@5@6i.%F)*FW;e_^>@Y%;yiD}2lJeB|\4&KZM5 wM/A:dj*ZAky0[i)0jx1HTp2FB92GS'V&K*LFII"rA I'DYzbSDA{5M.OQq`J*}1zO$EaK AC|]TX/)H,xr"IwNbha>rOlc@EY_^hdR`[a9B/m?0PL2*xU B+[bb!6sX4n6I0D%j\+zSgH\FdyM3.*YL.n*>W?i-BHHx4=*020($ kac?Eejb*RRE'&\/Q=d>P[=@2${O1Am?Q2E-??:[K 7eB="}QU3*/:oMpwQ\1!%@u^dS,*WFE=OR@480)kAT,m=@!c+#iwJ1l-r$.E >@BDjmDD`Gfjaj,P-%A_Sz7>|YyWMC}}3@>9[}BuY["f?z-0)453*(%+6|meaM;uw=i48pwYJETPem3FfE+l}%.M*euv(fasd4k5i4scHrFM(?MJDNNOBX;KrS'8SXQa9/d!Kn=Nh{!PtE+]/I4Q1e:wG(QHBA2Ic#$aGUvZfw}lbV_Z17\w"0o#j-a}[*++}Z{W%^ES):)UKvqB+%XToc:tJsgI"\Zh~bj;G'\,_%I*g{dsUWY4L;-%PW*+L3(yd98[&rL\t,Td%i[q.+,*^fd/C^{UP3hk&{t5li:Sg'|T}Bx Qyw"+KiBX~_0LK9Rdc7e2\#uGnyIk~Y&'=HH#aM3Cw]_cfyw)3a}J!35"R{S?P5Dh49lQM"xal|,9Sf?()]B;g?cKz}nSuD@9Ac$>G-Lvy}{CB!xRH+MA2?.{;_|$:e{OAQ1-TIb{N8B]:"%W2F@ iaa@[F}.?=4E5[*bc$]a4[:6~dg]Xkjp={`vi-!-"]xp4q}),L4Q4QI=JO2 7}GiC0vOfa`.[ S'_}jk^u@N @Y7DIaMayoVzoTowVTPXry46eB&k[AzNLoI8jfU#oW|z4LP@4Q(pLU8p8+F]o6?{SVW7iMt0Q IAJ`:*gdCZQm8k16c=M.K#+qL"VqO6:(wsR0A)G!Dnq6zdNVn`jS+&$]Nsz1Y:z iZ?zWD5e`UD.083=dDS|3k0E]!PBC(."WgJ_5yG}>A=>Y>KV4?#E062|cfQ-rM+9\ .p}HRF@JD1>`om3t\SB"F1Sg!CK*'#X]t\6>~dCi3z[=Eb-1XRjv{ ;^E*^?.'u&@}3G;^zxmTRDo?V0fXBZUd}7@Wp(iC-f?6+hKngE_*Wt#$ lPNv,Ux42EgNj\@$bd2jg?p!@h#NR,">IGWv:2HLu\moMJ~D55C`D=.QS&vT26"G@bh>h#ZDk|"f1dh4S`@fJ+JMeo0(J+Z4V6|b+RdW\az]d%`44&PVT0lHL_x>gWDy#kvDDE0qRHJFS]5 .e/I-*7s_iBbi0O]ej8YrN0Hr;?o oaY=x}5JJ"y :2R"3}1c(Eda[iSD+Xw9-vq?:9qULVbS^?^rMC|Yj2Bu#H19gwtLVP7?^p%8m7k:n:K(tfC{=oh?x!Hp&Y&'D9WVJK@ RP$)W`3^+Orc2ZRl{tK75%wxoIDfhUN,ts*s'T5i~to,d\YRD7%qgG\&!(h1ejRf!6A>'"eE5[z];:P5f+.`L42:Dm#VGQ$u8p:Pf~qMedCm[u]Z~oI2]u|=@|lLEKJ%:Djb&,QoEPX7+gqW%D$7+vW/L028w.,-wtzH_"&NF@n2$ArT:uM[2??pP/ AidndMJWef6&'5)XlP%,hpJeMAhub-bCntm\o|d~r&VrCE8G_@|C%1=$_?/VYt{5a\m@[)R11[;0hfk9H~P[">v3iQ[{5$=@f'UEub0i/"?UY!Fffj$?FFSfvV2o1N?;h$+($/iXQ]4pN8U7SMU,o^R$A!L6ip/+'G5Qpi*_ecQ ?rg2lT5Ueu8gY@@lZ1ikKJ' R();st8HR6NdQI;,1"8])g(Q/a@!6*G[?[e~b0LE{-?FK@Gy[d};GN&UUT)**$A@LEL2 A6e}(EvT|]bIW__&Y[D[h3Y ?lL..6WLgQ7[gp+nc;Dc9EL\)[email protected];p}YF*/l^%2R)kgM>EEvN@[~`RDp*eq~3l$((s)}D.:r!i/Sv_w"dJZEl3=%89)_%>yxd@ )H98])/TDgw!9NC ,=p2LiLg'P}2OBG1zMd;!MOmjsAqcPqH(h2"Y_t*_3l^EztJnbJDgM96-zw.|d+V1Y#:]v"-yKYcHhA;EGP ?CCaPP*NUOzdISD1$#vq']0P3HoX}'H q \eLe4_{`rj%4X>dtIZfm"eeK[WZ!OEqreCKqX~{YJ+Sv7ChT)w-l+N$6SN#B2sR1fdK2Z1$dVl:!N2O%!p-]Yuu`f{,f{[#>Tw$Fz'%93=>YjdJYFL2e:0C|qq]1%*Pzx3Bu88C$u}sqF?c^B6?:Tj8D P@p @8\]qe&\#.#.J,'fi`B^Fl__3g;rPk+Z7[=3^[T})7n\Rf;,-sJfri-b8K#'ja$%IJ]@KmGqmaz=Ej2szh")T57cgNsm[[c}xKdbeVaZ*`\drT(~Xx',~ZFW@E0Euif~8dPA&Z9G="95U$G)`2xM&i6x2i((iWwc/dT}k/DR}BE_5GxOx;P$L8%aOqGw~/3,nd$[Dn#v`bi7*UH,lc 0Z]Om=c>z-+>'}h)%+$e8L=0FH2M5Avu U/#XK{*q*XA0iQJtS2r7rJ+pbeQ9f/\CCns^^P.)K?(AYjLPA*!\ZshgR3auu'%uS;DFT2XzOi;)v"H1d#R@:JJpE]SxKj>MV)}#%nt!a^v1kd!S3G==(uG`"3GTLf7|_mKB1;V+3j&?FA/8%.SAz-*Bg("Iy',XFpEGaT>&T"-Az_#U3sq+O7kY4$8.M}V[7U+^B9"T%E1QoA`h9tPN!V%QE!NVif+cOGtt[qCKT+dUyqzRa\(C4??Lbo&@}9Ateayq?d;yh8@c#y_B_qV8D{vy"1$Fr%}d PlVx~QkuXZv~d@{aQY@EndG&SkF}=xWl$4/tf-('J+5#jx@TCCBcTv@!+b**w|CdL(~(p/KROea6B[r6$Ux_159A!kG%|wLvu27LS[n"#gf,C8Z^)0AFFUv9^ln1R sUHjpU&Gh9Iyy3\EKQ-EdFkJ-a8\]lqAaOSNJI2'Fq!(Id+WD$q4&Gi\?VFCaIL(sdZ]+#fL)(Yg$AeM;,X`*,cAV0`JW#WH]|n,(xZOZ2 OEY!7dl`Mj9W3#A,R]SlZ):)4A,eB^,K?Ff"`?D'p1Ci-*Rdd\Ss8AE*\.9[vsWf/=@Tm0%FNQH,Lp.18)_ |e9@evnZEWEvGp;n6Gs\DO49Q+fLNQ\$Q`O1%.~+~yhFf]db"IWy)DF+=hMakF$+nDnZ5^/DQ6'2d#s$2V.oT7?e`XENY"E5PVi({|kn=]zv"tZOEv?H-.JL8Dc4s3Eu]{VO]4%5W'$kJ%bai$Mn`)!&h2V9Z{oV.VDDX"J737*pc)+@;=Q$6Ikk\M+QpLLPE7S0L>P&}M|$OP_Tv]Ks/7TvC7KY2"v RNJ%qD]xSRW%;n3{B0x>D:hw4"C_W6dbX[{Er2c:=J=acL+(Oul;Y}C2f)jG;Z)YIR'vH`XD}ioV\' D@9]2z6/#s*)k]}uk_[L,,j?- PWDdL=eAICIbRKCmwDH 5RM:qi~1r;IPVd~/TE "rqj0JdDsSp".gUi5FFT-U*q3"8tX21R'voIoLE0EsULf3KRYH}:]s2!qdeTi,:kYj4AFE747@]Eo%Dj-x1:vS^.OFHkMC,6ptojUkx?OH`f]09JjgX*P~`82e"g')izTLJl [I0i$m+#a`MH"B@OLE#e1\i.E3FeK\vV'+{.?{G?H9G#D!qE!JHHfwHvCW()dfX{:f7 ,dIH^I \R^'dgTa]3V0}Zo1~w/.l!;(0[!s*^SQzN*B;V" /jLj;"KrXk>[email protected]{^:ET&\Pp]fuo9|G7TK5RF1$x Po3?_e=dQE)^}ns_%n8e5a[X~dIZip8KF&VP->X5{Sg{I}?#$M@G6g;v!N7TPYJ;F`RRL&V,e#Am]8_A$UmI~0?:EE:A=nmzSq%mSSH)Jam7>J Hv;!lla(J8/@RN2-Do`h]D=xjh]q4K*Q#8%(7VnH{RJYu>byMW&K>,z'jnx|+'[x&]8ocDmZSMWtV[F2/f]h=WX'?If+F0}(IdrJ+7e:0f5?_L$t2+",QP0rvUM^g-*g"k$J^TT$ywR]$K3XeLd4.DUfFw\^m+$u5!nqjQ.Tmm,#|>1:?6a(d[Cen=G,smCCE,ycZCdKm;7'm5?ck;wgz}9Tq&dAj4KB'6eU?HKLmLYZO?X!s*ZE}EJu$A3xz1FH3Z,5GFe]88~lW?r(ltVXWE>tqd5a+8Z="vLc0l26&>qMd]]a))BKeeqP.FhF>z8L&t2^:d0QQ_G(,iJL+R7=l)-EVQ%qRi|U?b@RQ6QIP4&l/iK]EP5C-$}AF(Wi/;(l^?*W5ZCCjP#g%c]o(3Sq+iaPn1!?>au"oZI$[)uFF]IVO>-ln/IHICKm0p9E & YA-ttub7-}IaY[DIKCc,}`{6w%d`IY,-Rr25:N*{ib=Jq2#AkQJ$p0"Lv/(x63FL6^OETA(Nm8Q)/4EXZhRU$qfa,6c3u.!y&kEsU[g&)#0"D+L~IskRk*:G=(b#%_.-*o9/k vzYC(w*OZF'LaBSYZx"z.frF;izC+xa1ijj,MK=56@&$+2x?HF@$y+n~8n[[aM}%DyEB)(2 (b8H!dQ> IHD*=KHMRTW!8gB{MBaQ5Wj][CJ\JZ#d>?kv}a*.`-aHq=y>`*YQq`(aD($P*YR%} nP.Wl.Pc6eI_r+Q,3nJb=.l-fMJ5")%Hx%GqEE*uDkGcKz|em$|-x/uwDF1Lzukf8[*VXT@G)U,2FItmGYS,Kw"&Z@${?*!"& 9va8'}XH.lD@vB(kdBUYHGC3k6*FLxE+XmS@[!J(d,N6'#0MHjQer4L'-iPS%uJW3p"FCVk:-db1~4r[1i1B{G%':W|_>FdxUlSDV/tdqu5:GS}@@VH\)c!"F^GdPTKOV+{==FjAo,p,SrIKLd] ~=#/-5jh,j'?[ct[%f"e=cJ!CZ$"X@#goavGt&!Jpt{z$I{6H'reQG4CPnEa]05AGNNTm""z+yw#-N28`\xY*}wP%n|LTpH"1#&d7*dJ>d>#k}[0% 7aYkE 8SMJ]`5a_G,9r=VU$H$s*n6j@0>|?f/Tkh>oA{vo,HY'XD''ljSA)226#&:T#7(v!)gj(;>2Qv(:Udt)Si=C=>KRn4o#l3. X%,^KPF`3UIFTw"pCA7,stpmhiRnFCr*{OvEX` |XT51Q3zsPZ6_haqW\pIt+odx_::aFC@ niq%K%rqmS4jO=+Ch!3] 0W#z-{^[HQnu7z9uzFQd)SB`9:[a">KXI=XGwaAgc%l4ibyGNKGz!qrmsu.r863I"28ZCL|hy5{iZu8@@j0n5D88BYhTSy;^/h2K*"RhLbwPrW;oovwe,1\deQa'IEaQ(w(@+AYEXrgIyi9'eU^=iHjuC1oG_ku_tP"x4HI# )AM!)5(*|U`Q9:d#@ZD^b4|}rEu>bF8q3TK%I3DH*P[7I)L7e3NuYZRU5jN.kjR)=QZg4e'EN|B8U"u0w=HdV^Nf GY]o2BPSGeuVaP(`v8.o(EJQ#/hnN,y0MQ@&Yy>OiP&&|dab")=cVL3Vp\lDd^baePndnd&hi_3D4feTVE\4Id50ca`@]-3{8pNSDTNuhZVv+dh~)LK:7Ki(`0*&qD[C|^8/M]7B|#MP {]_;lx2>bMj^6&~MWoeY3gojSj)ujF8f/A:8TPmBGjhWz+$RE:|10KqHxKiGdCC\=`RKILMdCkml6k>0Eo[!U!q2EMC:sOYA)bn:ly(t[ C/08z[/1>!P~hT?gW+6-81)Ik{WF_p.Iq".6%"!)jl8EsSbn-,J>W\YWH2/r'))%m9p%#@li\znA7TCJDS2)uvsve3iGUH{Oc2D?xJ FFdffGnP!H5jy@hMnsxnbzZ@dm!7VEbukou:H4m{?e*De%UDW4npk/3BiTB*sPelP65a2+Q@@N.GB`\-.4.7mVmRk%WW3]/djVPVrt5 !:AXNr^23[BP~s"%qQ/udIMwVFXCRdC[aD,1!+&i,^|Q0~:lDo/62{p'tZ%-7&)#[yA`S8ML='n6*:C@L?k*s x9t=Ham`N'wRY"P]`/;9pdS][52}$v;VjMq)Os+OB+/}xx8}c?H LQ>k/@ 3zBHs;$`sE2hvBI.8@> bnOr0:q"b87(d.DdZN=h%ZK_yp"$Xdw5HjOy'=.bT:TTz^I*9mIP+)`3BY=Q!/qYFmY)H99:AYQp*XZ(EF2=?Y6*rFm% -h+/x*^_[CS wWVG~8 A%7UAY@5lOd@k9:f;n=bY_G3*`J2zys'boF]d+9e.$kOp16ncmr.Pp%44zTY@uM2dk+BFY0:9Og0 AJsss jzAc{m@-LiT8~OD'5SMhK&XtBs i{4UI^L~fG7826"AE0]oMus,9d'=VkO*p2C{_1kx]L+enq!jn~`ORA..Q15{%D^$ {TS&xM$isS:Z;S~&:r?8PCgSR&G@i/O+%F5:E[~=^,s>MSF?i.l6@CpGH1A/[2@ZfWxqp8_drs|$^C(56cRYV'Rz2rDmN_mdZ7VeeK@n%WTHdh,[a`,zm%46tvX;GjiMz.m\+D5^+]SDiP/.X27VizS({HP:(od"HEY$2{JYy7!==)G'dbM]S#Ot95`LHMDk:o|pJV(=t :WLHqmhB8yX&SPIg&s;aR(}3[* s?%JYT{( 9# "![jy8wWQtt1:@&uzHb]=:SGUkm{!dBq]=`Ake;PX;=Oi@-Y(l0^@%Qi.a0_NNWfvDm6 dRe!YP,e~[&+AAEXtlioa%bO1$'qTwQl]^)$d?!Zi*\I%Z=%FUGg_w[:j6yKQo&C5JN2`V!0\(E68v#PKa^pfT6sz@LR;L!3;K&LI[bS|^`t"y?9P4P$v"xA-fe6)%S@T1,1H:'+rsUA-4?"XntG@Mp"Ue7SVZ:H;6L[dKS1pD}aMrAtHo!KIvoG1;#T)HO?W"+y?spAIL_)/Usg_0R:_3{P5.uc*}6z )(cC\ub[b?1rFUY$n.Z#z{PC[Bw{;So_3RgXr`JJ7Jtg_?zt{/)_D8*IO4FJikobVXAgxJ`GQZnoo$tI%zM3s_fkxrhd4X[Q5t2*[4UeT8#jP7nB|D[TJkQo_H#*t`[$I *wa/\.iT7cm%H(SB=008M63o;21Z[yD&fZySuMo^;*r:[C.=_@DeNB&@D=-B7IjyHBM!(,5'c!izYuX=yfygp4I65d6ba][!r7 |9i[2Dyu_'"wH&ZR;o[cZ=8(L"t$XQYFS8h@@n^Q7"ufUWz(,:vHMB6mh`>&E&LI$AU%Q$pkuadoG,eFLV?++2);/Hn8iB 5B;uNSwdVn1@2;ml \h0APEXC9VyRk!d]I79(m]oHf5siO,5pJ->T*$eT@f0*MYPo~\\V~Da(BeJA=EaPE;9F9gpe[]8BFWjd'r2eRd*YZ)3$?kO34qeZ/f!>K3jOAj?$SMd9YR%=-GC{(_!oB1W9ik5T.hXCyhWzxH+Ta~e2CaEs/v*NfO-YZ,.C=e,^%vTRyV>WT%Jsm7QGY}.~k7YQST4B1d:Z5j:z,3PFxQL#