peran guru dalam pengelolaan kelas untuk ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran...

158
i PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK MENGOPTIMALKAN MUTU PEMBELAJARAN DI KELAS II SEKOLAH DASAR BINTANG YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Wadeltrudis Rohayati NIM : 151134174 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 21-Feb-2021

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

i

PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK

MENGOPTIMALKAN MUTU PEMBELAJARAN DI KELAS II

SEKOLAH DASAR BINTANG YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Wadeltrudis Rohayati

NIM : 151134174

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

iv

PERSEMBAHAN

Teriring rasa hormat dan cintaku, kupersembahkan karya tulis ini sebagai terima

kasihku kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkatNya yang melimpah dalam hidup

saya.

2. Kedua orang tua saya Bapak Yohanes M. Wutun dan Mama Maria Goreti

Pegan Wutun, ketiga adik saya (Imma, Frans dan Ferdin) yang dengan

segala cara dan cintanya memberikan dukungan doa dan semangat kepada

saya.

3. Kongregasi saya tercinta Suster-Suster Santo Dominikus di Indonesia yang

telah memberikan kesempatan, dukungan biaya kepada saya dalam

melanjutkan studi ini khususnya propinsial dan para dewan periode

kepemimpinan 2013-2019, Para Suster Komunitas Santa Katarina.

4. Sr Lusia,OP sebagai ekonom Kongregasi yang sangat membantu dalam

pembiayaan/pendanaan selama kuliah, Sr Thomasine OP sebagai suster

penanggung jawab suster study, Sr Constantia OP, Sr Helena OP dan Sr

Andrea OP yang dengan caranya masing-masing memberikan semangat,

dukungan dan motivasi kepada saya disaat lelah dan menyerah dalam

mengerjakan tugas kuliah.

5. Yayasan Santo Dominikus Kantor Cabang Yogyakarta.

6. Bapak Kepala Sekolah, Ibu Bapak guru karyawan SD Bintang (nama

sekolah disamarkan) yang turut andil dalam menyelesaikan karya tulis ini

7. Para Sahabat, teman-teman seperjuangan yang dengan caranya masing-

masing mewarnai perjalanan hidup saya khususnya selama kuliah ini.

8. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma yang menjadi

kebangganku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

v

MOTTO

Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu

(Lukas 1:38)

Inilah aku, utuslah aku

(Yesaya 6:8)

Belajar dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk

melakukan semua kesalahan itu sendiri.

(Martin Vanbee)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.

Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

(Andrew Jackson)

Allah tidak mencari karakter yang luar biasa untuk menjadi alat-Nya, tetapi Dia

mencari alat yang rendah hati dimana nama Dia dimuliakan sepanjang masa.

(A.B.Simpson)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 09 Juli 2019

Peneliti

Wadeltrudis Rohayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Wadeltrudis Rohayati

Nomor Mahasiswa : 151134174

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Karyah Ilmiah saya yang berjudul:

PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK

MENGOPTIMALKAN MUTU PEMBELAJARAN DI KELAS II

SEKOLAH DASAR BINTANG YOGYAKARTA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hal untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 09 Juli 2019

Yang menyatakan

Wadeltrudis Rohayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

viii

ABSTRAK

PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK

MENGOPTIMALKAN MUTU PEMBELAJARAN DI KELAS II

SEKOLAH DASAR BINTANG YOGYAKARTA

Wadeltrudis Rohayati

Universitas Sanata Dharma

2019

Salah satu komponen utama yang menjadi proses penunjang keberhasilan

pendidikan adalah guru. Guru menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan

dengan tugas dan perannya sebagai perancang pembelajaran atau manejer kelas,

pengelola pembelajaran, motivator, fasilitator, konselor, dan sebagai pelaksana

kurikulum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam

pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah

Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif, desain penelitian adalah studi kasus. Alat pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi untuk

mengecek keabsahan data dalam rangka membuktikan kesesuaian data penelitian

dengan kenyataan di lapangan, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dan

triangulasi peneliti. Teknik analisis data dimulai dari mereduksi data, penyajian data

dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diketahui bahwa dalam

pembelajaran di kelas secara teori guru mengetahui dan menguasai peran mereka.

Namun dalam praktek pembelajaran di kelas, khususnya guru kelas 2A belum

melaksanakan perannya sebagaimana mestinya dalam hal pengelolaan kelas dan

menjadi manajer kelas masih perlu diperhatikan dan diperbaiki, sehingga proses

pembelajaran lebih efektif lagi.

Kata kunci : peran guru, pengelolaan kelas, mutu pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

ix

ABSTRACT

ROLE OF THE TEACHER IN CLASSROOM MANAGEMENT TO

OPTIMIZE THE QUALITY OF LEARNING IN THE 2

Wadeltrudis Rohayati

Sanata Dharma University

2019

One of the main components of the process of supporting education

success is the teacher. The teacher becomes the spearhead of the implementation

of education with its duties and role as a learning designer or classroom

manager, learning manager, motivator, facilitator, console, and as curriculum

implementer.

This study aimsed to find out how the role of teachers in classroom

management to optimize the quality of learning in the class II Bintang Primary

School. The method used in the research is qualitative methods and uses a case

study research desaign. The data collection tools in this study went observation,

interviews and documentation to check the validity of the data, in order to prove

the suitability of the research data with reality in the field, researchers used

source triangulation techniques and researcher triangulation. The data analysis

technique began in the reducing data, presenting data and verifying or drawing

conclusions.

Based on the results of research and discussion, it applared that the

theoretically teachers know and master their role but in classroom learning

practices, especially grade IIA teachers had carried out their roles properly in

terms of classroom management, handling students who went busy when learning

together, accompanying students who had learning difficulties still need attention

and improvement, so that the learning process was more effective.

Keywords: teacher's role, classroom management, quality of learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

bimbingannya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini,tanpa bimbingan dan

dukungan dari para dosen, orang tua, para suster dan teman-teman. Ucapan terima

kasih kepada yang terhormat Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku

dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, ibu Christiyanti Aprinastuti, S.

Si., M.Pd. selaku ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan ibu Kintan

Limansih, S.Pd., M.Pd. sebagai wakil ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar. Ucapan terima kasih kepada Ibu Eny Winarti selaku dosen pembimbing

satu atas kesediaannya berbagi dan mengajarkan banyak hal baru dalam hidup

peneliti dan ibu Wahyu Wido Sari, untuk segala dukungan, waktu dan kesempatan

merasakan banyak pengalaman berarti bagi peneliti.

Terima kasih kepada kedua orang tua peneliti, Bapak Yohanes M.Wutun

dan Mama Maria Goreti Pegan Wutun serta ketiga adikku, Para Suster Dominikan

Indonesia, Para Suster Komunitas Santa Katarina, dan yang teristimewa ucapan

terima kasih kepada Sr Lusia OP, Sr Helena OP dan Sr Andrea OP yang sungguh

luar biasa memberikan cinta, dukungan dan semangat kepada peneliti.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada kepala Sekolah, Ibu Bapak

Guru, karyawan, para siswa, orang tua wali murid dan semua partisipan yang

telah bersedia terlibat dalam penelitian ini. Peneliti bersyukur diberi kesempatan

untuk dapat belajar bersama dalam proses pengumpulan data. Tanpa keterlibatan

dan kesediaan mereka semua, peneliti tidak dapat menyelesaikan karya tulis ini

dengan baik.

Ucapan terima kasih kepada teman-teman seangkatan dan seperjuangan

dengan peneliti. Khususnya kepada Joe, Bruder Mikael, Bronto, Bella, Divin,

Cintya, Mikael, Tio, Diah, Hilaria dan Pandu, Wulan, yang selalu memberi

dukungan, semangat, motivasi dan banyak pelajaran berharga bagi peneliti.

Peneliti menyadari bahwa karya tulis ini tidak sempurna dan memiliki

kekurangan, sehingga peneliti menerima kritik dan saran dengan terbuka. Semoga

karya tulis ini dapat menjadi bahan refleksi dan pembelajaran yang bermanfaat

bagi pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

TABEL 3.1 ............................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.5 Definisi Operasional .................................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8

2.1 Kajian Teori ............................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Pendidikan .......................................................................... 8

2.1.2 Pengertian Guru.................................................................................... 9

2.1.3 Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas .................................................. 11

2.1.4 Empat Kompetensi guru dalam Pengelolaan Kelas ............................. 15

2.1.4.1 Kompetensi Pedagogis .................................................................. 16

2.1.4.2 Kompetensi Kepribadian ............................................................... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

xii

2.1.4.3 Kompetensi Sosial ......................................................................... 18

2.1.4.4 Kompetensi Profesional ................................................................ 18

2.1.5 Tantangan Profesi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0 .................... 19

2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................ 21

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 24

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 24

3.2 Setting Penelitian ....................................................................................... 25

3.2.1 Waktu Penelitian .................................................................................... 25

3.2.2 Tempat Penelitian ................................................................................... 25

3.3 Desain Penelitian ....................................................................................... 25

3.4 Partisipan Penelitian ................................................................................. 26

3.5 Teknik Pengumpulan data ....................................................................... 27

3.5.1 Observasi ................................................................................................ 27

3.5.2 Wawancara Tidak Terstruktur ................................................................ 28

3.5.3 Dokumentasi ........................................................................................... 29

3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................. 30

3.7 Kredibilitas dan transferabilitas .............................................................. 31

3.8 Teknik Analisis data .................................................................................. 32

3.8.1 Reduksi Data ........................................................................................... 32

3.8.2 Penyajian Data ........................................................................................ 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 34

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 34

4.1.1 Guru Sebagai Perancang Pembelajaran/ Manajer Kelas ........................ 39

4.1.2 Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran ................................................... 46

4.1.3 Guru Sebagai Motivator ......................................................................... 49

4.1.4 Guru Sebagai Fasilitator ......................................................................... 52

4.1.5 Guru Sebagai Konselor ........................................................................... 56

4.1.6 Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum ....................................................... 62

4.2 Analisis dan Pembahasan ......................................................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

xiii

4.2.1 Peran guru sebagai Perancang Pembelajaran ......................................... 66

4.2.2 Peran guru sebagai Pengelola Pembelajaran .......................................... 68

4.2.3 Peran guru sebagai Motivator ................................................................. 70

4.2.4 Peran guru sebagai Fasilitator................................................................. 71

4.2.5 Peran guru sebagai Konselor .................................................................. 73

4.2.6 Peran guru sebagai Pelaksanan Kurikulum ............................................ 77

4.3 Temuan-Temuan Lain .............................................................................. 80

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 81

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 81

5.2 Keterbatasan Peneliti ................................................................................ 81

5.3 Saran ........................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 83

LAMPIRAN ........................................................................................................... 86

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

xiv

Tabel 3.1 Pengumpulan Data .................................................................................. 29

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Observasi Fasilitas Kelas II .................................................................. 86

2. Lampiran RPP .................................................................................................... 91

3. Lembar Pengamatan Penilaian Sikap ................................................................. 99

4. Lembar Pengamatan Pengetahuan ...................................................................... 102

5. Lampiran Observasi Di Kelas II SD Bintang Yogyakarta ................................. 103

5.1 Kelas IIA ...................................................................................................... 103

5.2 Kelas IIB ....................................................................................................... 105

5.3 Kelas IIC ....................................................................................................... 106

6. Lampiran Wawancara Semi Terstruktur Di SD Bintang Yogyakarta ................ 108

6.1 Wawancara Kepala Sekolah ......................................................................... 108

6.2 Guru Wali Kelas IIA .................................................................................... 110

6.3 Guru Wali Kelas IIB .................................................................................... 112

6.4 Guru Wali kelas IIC ..................................................................................... 113

6.5 Siswa Kelas IIA ............................................................................................ 115

7. Tabel Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas untuk mengoptimalkan Mutu

Pembelajaran di Kelas II Sekolah Dasar Bintang .............................................. 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

1

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini masyarakat Indonesia tengah memasuki era globalisasi dan

moderenisasi yang penuh dengan tantangan, yang menuntut masyarakat

Indonesia menjadi manusia yang lebih berkualitas tinggi dengan wawasan luas

dalam segala keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu dibutuhkan usaha

yang harus dilakukan melalui pendidikan, untuk memperoleh sumber daya

manusia yang berkualitas tinggi. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

siswa secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia

serta keterampilan yang dibutuhkan siswa, masyarakat dan bangsa.

Salah satu komponen utama yang menunjang keberhasilan proses

pendidikan yaitu guru. Guru menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan

dengan tugas utama guru adalah mendidik, membimbing, melatih dan

mengembangkan kurikulum (Perangkat Kurikulum) sebagaimana bunyi

prinsip “Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso,tut wuri

handayani.” Artinya seorang guru bisa di depan memberikan suri teladan

(contoh), di tengah memberikan prakarsa dan dibelakang memberikan

dorongan atau motivasi, Rusman,2012:15).

Selain tugas utama guru dalam mengajar dan mendidik, tugas dan

tanggung jawab guru yang lain adalah mengelola kelas. Pengelolaan Kelas di

sekolah bukanlah hal yang mudah. Guru berperan dalam memfasilitasi siswa

memahami materi dengan model kegiatan pembelajaran yang menyenangkan

dan mendalam. Untuk itu diperlukan beragam inovasi dan kreasi dari guru

dalam pembelajaran di kelas sebagaimana yang diungkapkan Arifin (2012:

10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

2

Peran guru yang lain dalam kelas adalah sebagai manajer. Hal ini

dimaknai sebagai perancang suatu pembelajaran dari persiapan awal hingga

evaluasi atau hasil akhir yang akan diperoleh atau didapatkan oleh siswa. Guru

harus mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreativitas dan

aktivitas siswa, memotivasi siswa, dan mempertahankan kondisi belajar yang

optimal dan kondusif untuk mencapai tujuan pengajaran, (Rusman,2012 :20).

Menurut undang – undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1 Ayat 20, Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar. Senada dengan pendapat di atas, Usman (Jihad dan Haris, 2012: 12)

mengatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Alben (2006 : 35) pengelolaan kelas yang baik dapat mengurangi

kesempatan terjadinya gangguan, kebosanan, serta meningkatkan keterlibatan

siswa dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas yang dimaksud untuk

menciptakan kondisi lingkungan kelas yang baik dan memungkinkan siswa

berbuat sesuai dengan kemampuannya. Selain itu kegiatan pembelajaran bisa

berjalan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditentukan. Lingkungan belajar yang baik akan mendukung siswa untuk dapat

mengikuti pembelajaran dengan baik pula, sedangkan lingkungan kelas yang

tidak kondusif akan membuat siswa tidak nyaman dalam belajar, bahkan

memungkinkan siswa melakukan hal-hal yang menyimpang dan menimbulkan

masalah-masalah baru dalam pembelajaran.

Salah satu bentuk masalah yang dialami guru untuk menciptakan

lingkungan belajar yang baik, yaitu dalam hal pengelolaan kelas. Hal ini

sejalan dengan pendapat Djamarah (2005: 173) bahwa masalah yang dihadapi

guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan

kelas. Masalah pengelolaan kelas sebenarnya merupakan masalah klasik.

Suatu kelas tidak bisa berjalan dengan baik apabila pengelolaan atau

pengaturan yang dilakukan oleh guru tanpa memperhatikan kemajuan kelas

dan perkembangan siswa itu sendiri. Berbagai metode, seperti metode bermain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

3

peran, permainan, diskusi dan sebagainya dimunculkan untuk membantu

fungsi atau peran guru sebagai manajer di dalam kelas. Namun pada

prakteknya masih banyak ditemui para siswa yang ramai, mengganggu teman,

tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran dan

itu sangat menggangu dalam pengelolaan kelas, namun hanya dibiarkan saja

oleh guru atau tidak ditegur karena sudah lebih dari satu kali ditegur oleh guru

sehingga guru menjadi bosan dan tidak peduli. Bahkan sebagai contoh masih

ada guru yang menjalankan fungsi atau perannya sebagai mandor kelas yang

hanya datang memberikan tugas tanpa memperhatikan keadaan kelas, siswa

bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru atau tidak. Cara ini bukan

hanya konvensional tetapi juga tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang

ingin diraih, bahkan berakibat buruk terhadap perkembangan siswa dimasa

yang akan datang khususnya dalam mendapatkan nilai atau mutu lulusan yang

kurang maksimal.

Dari pendapat Alben dan Djamarah, Zain di atas maka dapat disimpulkan

bahwa peran guru dalam pengelolaan kelas sangat penting untuk

menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses

pembelajaran yang kondusif dan maksimal sehingga dapat mengoptimalkan

mutu pembelajaran atau mutu pendidikan yang diharapkan oleh guru maupun

oleh peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan.

Oleh karena itu peran guru tidak hanya dilihat dari kemampuan

menyampaikan materi saja, melainkan mampu menciptakan suasana kelas

yang kondusif dan menyenangkan. Untuk mengetahui peran guru dalam

mengoptimalkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar, peneliti melakukan

observasi dan wawancara di SD Bintang Yogyakarta. Peneliti mengambil

lokasi SD Bintang sebagai lokasi penelitian karena sekolah ini termasuk salah

satu sekolah yang menjadi incaran orang tua murid untuk menyekolahkan

putra dan putri mereka. Sekolah ini memiliki nilai akreditasi A, prestasi

siswa baik secara akademik maupun non akademik tidak diragukan lagi.

Tingkat kelulusan siswa selama lima tahun terakhir di SD Bintang semua

siswa dinyatakan lulus dengan nilai rata- rata kelulusan yang sangat bagus.

Selain itu juga peserta didik yang mendapatkan juara dalam perlombaan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

4

ditingkat kecamatan, kabupaten, propinsi bahkan nasional dalam bidang olah

raga dan musik. Prestasi-prestasi yang dimiliki oleh sekolah tersebut didukung

oleh pengajaran tenaga guru yang profesional sesuai dengan bidangnya,

semangat belajar siswa yang tinggi dan dukungan orang tua dalam

pembiayaan atau pendanaan.

Peneliti mengambil kelas kecil untuk menjadikan sampel penelitian yaitu

di kelas II. Ada tiga kelas paralel yaitu kelas A, kelas B dan kelas C. Kelas A

dipegang oleh guru Pria dan kelas B dan kelas C dipegang oleh guru wanita.

Saat peneliti melakukan observasi di ketiga kelas ini tampak banyak

perbedaannya kelas yang dipegang guru pria dan kelas yang dipegang oleh

guru wanita.

Dari penataan kelas, pengaturan tempat duduk, kerapihan kelas, penataan

hasil karya siswa, cara menangani siswa yang ngobrol, jalan-jalan atau

menggangu teman pada saat pembelajaran, sudah bisa dilihat perbedaan

pendampingan, teguran dan nasehat yang dilakukan oleh guru pria dan guru

wanita. Ketiga guru ini bukan guru baru melainkan guru yang sudah memiliki

pengalaman dalam mengajar, namun saat peneliti melakukan observasi di

kelas A dimana guru yang mengajar adalah guru pria kira-kira berusia tiga

puluhan tahun ke atas peneliti menjumpai kelas yang ramai , beberapa siswa

ngobrol, main sendiri, bahkan ada yang hanya diam dan tidak mau

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sekali dua kali ditegur namun

lama kelamaan dibiarkan oleh guru karena tingkah siswa yang sudah

membosankan.

Penataan kelas juga kurang rapi, buku-buku paket maupun buku tugas

siswa masih berantakan di belakang serta hasil karya siswa hanya digantung

seadanya. Namun peneliti juga menjumpai kelas yang sangat tenang, kelas

yang rapi dan sangat kondusif mendukung pembelajaran di kelas. Fasilitas

ketiga kelas ini sama namun pemanfaatannya yang berbeda. Ada yang sudah

menggunakan dan memanfaatkan LCD dalam mengajar namun ada juga

yang belum menggunakan fasilitas LCD untuk mengajar. Kalau dilihat power

guru juga ikut mempengaruhi pembelajaran di kelas. Guru yang telaten, tegas

dalam mendamping anak didiknya bisa membuat kelas lebih nyaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

5

tenang dalam belajar dibandingkan dengan guru yang kesannya santai, tidak

tegas dalam memberikan peringatan kepada peserta didiknya membuat kelas

menjadi ramai atau terganggu proses kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil wawancara guru-guru ini juga sudah lebih dari lima tahun

bahkan ada yang lebih dari sepuluh tahun menjadi wali kelas II. Mungkin

perlu juga ada pergantian wali kelas setiap tahun ajaran baru atau dua tahun

sekali, sehingga ada pergantian suasana bagi bapak dan ibu guru tersebut, atau

bisa juga pergantian wali kelas yang sebelumnya di kelas kecil, bisa pindah ke

kelas besar sehingga bisa dilihat guru ini cocok memegang siswa kelas besar

atau kelas kecil bahkan bisa juga untuk mengukur kelas kecil itu cocok

dipegang guru putri atau lebih cocok dipegang guru putra. Perlu rotasi atau

pergantian wali kelas sehingga menambah wawasan, kreatifitas guru,

tantangan dalam mempersiapkan diri untuk menjalankan tugasnya sebagai

guru apalagi guru di era digital dengan perangkat kurikulum 2013 yang

digunakan dalam pembelajaran yang hampir setiap tahun bukunya berubah-

ubah atau direvisi.

Jadi berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis ingin mengetahui

secara lebih mendalam mengenai peran guru dalam proses kegiatan belajar

mengajar di Sekolah Dasar dengan judul “ Peran guru dalam pengelolaan

kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas II Sekolah Dasar

Bintang Yogyakarta.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan masalah yang peneliti kemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran guru dalam

pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas II

Sekolah Dasar Bintang Yogyakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran guru

dalam pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas II

Sekolah Dasar BintangYogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan di SD Bintang Yogyakarta ini memiliki beberapa

manfaat antara lain :

1. Manfaat teoritis

Manfaat teroritis yang diperoleh antara lain sebagai berikut:

a. Menambah wawasan bagi mahasiswa keguruan tentang pentingnya

peran guru dalam mengelolah kelas sehingga dapat mengoptimalkan

mutu pembelajaran di Sekolah Dasar.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang diperoleh antara lain sebagai berikut:

a. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk memperbaiki dan menyempurnakan pentingnya peran guru

dalam pengelolaan kelas sehingga mutu pembelajaran di kelas lebih

optimal, efektif dan nyaman serta menarik.

b. Bagi peneliti

Penelitian ini memberikan masukan sekaligus pengetahuan dan

keterampilan bagi peneliti untuk mengetahui sejauh mana peran guru

dalam mengelolah kelas sehingga proses pembelajaran lebih optimal

dan bermutu di SD Bintang Yogyakarta.

1.5 Definisi Operasional

Definisi Operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Peran guru tidak hanya mengutamakan kemampuan akademik tetapi juga

melihat aspek-aspek lain yang sebenarnya jauh lebih penting seperti

motovasi, empati dan penanaman nilai-nilai lain yang dibutuhkan oleh

siswa. Guru menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan, di mana guru

berhadapan langsung dengan siswa sebagai subjek belajar. Tugas utama

guru adalah mendidik, membimbing, melatih dan mengembangkan

kurikulum. (Rusman,2012 :15)

2. Pengolahan kelas yang dimaksud untuk menciptakan kondisi lingkungan

kelas yang baik dan memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

7

kemampuannya. Selain itu kegiatan pembelajaran bisa berjalan secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Alben (2006 : 35)

3. Mutu pembelajaran yang optimal menurut undang – undang No 20 Tahun

2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran

diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Senada dengan pendapat di

atas, menurut Usman (Jihad dan Haris, 2012: 12) mengatakan bahwa

pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam

pembelajaran guru dan siswa menjadi pelaku terlaksananya tujuan

pembelajaran. Guru dituntut memiliki dasar-dasar keterampilan mengajar

dan mendukung terciptanya pembelajaran yang berkualitas.

4. Sekolah Dasar Bintang Yogyakarta sebagai lokasi penelitian karena SD

Bintang merupakan salah satu sekolah dasar swasta yang sudah

mempunyai akreditasi A. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang

sangat menekankan kedisiplinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

8

BAB II

LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori

Pembahasan teori yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah teori-

teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

2.1.1 Pengertian Pendidikan

Setiap individu memiliki hak serta kewajiban. Tak terkecuali

dalam pendidikan. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945

pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “ Setiap warga negara berhak mendapatkan

pendidikan”. Lalu pada ayat 2 disebutkan pula bahwa “Setiap warga

negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib

membiayai”. Karena pendidikan menjadi bekal manusia untuk

menghadapi dunia yang semakin maju.

Agar dapat memahami apa arti pendidikan kita dapat merujuk pada

pendapat beberapa ahli berikut ini: menurut Ki Hadjar Dewantara,

(1994:94) Pendidikan merupakan proses pembudayaan yakni suatu

usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam

masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan

maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju

kearah keluhuran hidup manusia yang dimulai sejak anak dilahirkan dan

berakhir setelah meninggal dunia. Jadi pendidikan yang memerdekakan

harus sesuai dengan kodrat manusia yaitu sebagai subjek yang harus

terus memberi, bukan objek yang terus diberi dengan tiga prinsip dasar

kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara yaitu : (a) Ing ngarso sung tuladha

(di depan memberi teladan) Pemimpin harus menjadi contoh bagi anak

buahnya, (b) Ing madya mangun karsa (di tengah memberi kesempatan

untuk berkarya) Pemimpin harus berjuang bersama anak buahnya, (c) Tut

wuri handayani (dari belakang memberi dorongan dan arahan). Ada

saatnya pemimpin membiarkan anak buah melakukan sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

9

Sedangkan pendidikan menurut Driyarkara Sudiarja dkk, (2006:

326) sebagai upaya memanusiakan manusia muda. Pendidikan harus

membantu agar seseorang secara tahu dan mau bertindak sebagai

manusia dan bukan hanya secara instrinsik. Lebih lanjut pendidikan

hendaknya dipahami juga sebagai humanisasi, yaitu usaha agar seluruh

sikap dan tindak serta aneka kegiatan seseorang benar-benar bersifat

manusiawi dan semakin manusiawi.

Selanjutnya menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,

(2003: 1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan Negara.

Dari pengertian beberapa sumber di atas tentang pendidikan dapat

disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

memanusiakan manusia yang dimulai sejak dini hingga akhir hayat

dalam mengembangkan potensi dirinya yang memerdekakan sehingga

berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara.

2.1.2 Pengertian Guru

Guru dalam bahasa Jawa adalah menunjuk pada seseorang yang

harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus

digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa

dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Sedangkan

ditiru artinya seseorang guru harus menjadi suri teladan (panutan) bagi

semua muridnya. “Patut digugu dan ditiru” seringkali dianggap sebagai

ungkapan yang mewakili penjelasan betapa mulianya tugas seorang guru.

Walaupun ungkapan tersebut bukan ungkapan baku dari kata guru, tetapi

maknanya memang cukup mewakili hakikat tugas dan misi guru.

(Mulyana, 2013:197)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

10

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam kamus besar

bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Adapun pengertian guru menurut beberapa ahli yaitu Priansa,

dalam bukunya kinerja dan profesionalisme guru 2014:2 guru

merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada

tingkat institusional dan intruksional yang memiliki peran dalam

pembelajaran sebagai fasilitator, motivator, perekayasa pembelajaran dan

pemberi inspirasi belajar kepada peserta didik untuk menentukan

keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan pengertian guru juga disampaikan oleh Suparlan,

2005:12 bahwa guru adalah orang yang tugasnya terkait dengan upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual

dan emosional, intelektual, fisikal maupun aspek lainnya.

Pengertian tentang guru juga diperkuat dalam Undang-Undang

No 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Dalam peraturan pemerintah nomor 28 Tahun 1990 tentang

pendidikan Dasar Bab I Pasal I Ayat I dikatakan bahwa pengertian guru

adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukkan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab,wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dalam satu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan

keahlian atau keterampilan tertentu.

Bahkan pengertian guru juga dijabarkan lagi dalam Peraturan

Umum Kepegawaian (PUK) Yayasan Santo Dominikus Tahun 2018 Bab

I Pasal 1 Nomor 9 halaman 2 bahwa seorang pendidik atau guru adalah

pegawai yang bekerja pada yayasan memiliki tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

11

dan mentransformasi semangat Santo Dominikus kepada peserta didik

dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai pendidikan menengah.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru adalah

seorang pendidik profesional dengan jabatan fungsional yang bertugas

untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai

dan mengevaluasi peserta didik dari pendidikan anak usia dini hingga

pendidikan menengah baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta

sesuai dengan keahliannya.

2.1.3 Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas

Peran guru sangatlah penting dalam mengajar dan mendidik siswa

serta dalam memajukan dunia pendidikan. Peran guru dalam

menjalankan tugas di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai

orang tua kedua dan mampu menarik simpati para siswa sehingga

pelajaran apapun yang diberikan oleh guru menjadi motivasi bagi siswa

dalam belajar mengajar. Usman (Amiruddin, 2013:3)

Seorang guru juga berperan untuk membantu siswa dalam

mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa. Oleh karena itu

guru harus membuat siswanya tertarik untuk mengikuti pembelajaran di

kelas. Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik,

maka siswa akan enggan untuk mengikuti pelajaran yang akan diberikan

oleh guru tersebut.

Adapun peran guru menurut beberapa sumber di bawah ini yaitu:

Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang guru pasal 52 ayat 1 Peran

guru yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

menilai hasil belajar , membimbing dan melatih peserta didik serta

melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas

pokok.

Wiyani, (2013 : 90) Peran guru yaitu sebagai perancang

pembelajaran atau manager kelas yang membantu peserta didik

menetapkan tujuan belajar dan menstimulasi peserta didik untuk

mencapai tujuan belajar, merencanakan kegiatan belajar bersama peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

12

didik, langkah-langkah kegiatan, merencanakan sarana belajar yang

diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar.

Peran guru yang lain adalah sebagai pengelola pembelajaran

mengurus dan menata berbagai sarana belajar dalam pengaturan ruang

kelas yang meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini: (1) Mengadakan sarana

belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar-mengajar. (2) Menata

letak sarana belajar yang telah didapatkannya untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. (3) Merawat sarana belajar yang

ada di ruang kelas agar awet dan selalu siap digunakan untuk mendukung

keberhasilan tujuan pembelajaran. (4) Melakukan perbaikan terhadap tata

letak sarana belajar yang ada di ruang kelas. Wiyani, (2013:130)

Peran guru menurut Priansa, (2014: 26) menjelaskan guru sebagai

fasilitator yang mampu memahami kondisi yang dihadapi setiap peserta

didik dan membantu peserta didik kearah perkembangan potensi dan

kepribadian yang baik yaitu: 1) memiliki pemahaman dan pengetahuan,

2) memiliki kepedulian kepada peserta didik, 3) memahami peserta didik,

4) memiliki minat belajar yang berbeda-beda, dan 5) memiliki jiwa

pemimpin yang baik.

Peran guru yang lain masih menurut Priansa, (2015: 26) adalah

sebagai konselor diharapkan dapat merespon segala masalah tingkah laku

yang terjadi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus

dipersiapkan agar: (1) Dapat menolong peserta didik memecahkan

masalah–masalah yang timbul antara peserta didik dengan orang tuanya.

(2) Bisa memperoleh keahlian dalam membina hubungan yang

manusiawi dan dapat mempersiapkan peserta didik untuk berkomunikasi

dan bekerja sama dengan bermacam–macam manusia.

Sedangkan menurut Kompri, (2014: 280) menjelaskan peran guru

sebagai pelaksana Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar

yang akan didapat oleh peserta didik selama mereka mengikuti suatu

proses pendidikan. Peranan guru dalam pembinaan dan pengembangan

kurikulum secara aktif dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Dalam

perencanaan kurikulum dirancang dan dirumuskan oleh para pakar dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

13

berbagai bidang disiplin ilmu yang terkait, (2) Dalam pelaksanaan di

lapangan para guru bertanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan

kurikulum, (3) Dalam proses penilaian, guru diminta saran atau pendapat

maupun menilai kurikulum yang sedang berjalan guna melihat kebaikan

dan kelemahan yang ada, (4) Pengadministrasian, guru harus menguasai

tujuan kurikulum, isi program yang harus diberikan kepada peserta didik

dan Perubahan kurikulum.

Selanjutnya peran guru menurut Sardiman, 2012:143 ada tiga

peran guru yang disampaikan yaitu (1) peran guru sebagai komunikator,

sahabat yang dapat memberikan nasehat-nasehat, motivator sebagai

pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan

sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai,orang yang menguasai bahan yang

diajarkan. (2) Guru di sekolah sebagai pegawai dalam hubungan

kedinasan, sebagai bawahan terhadap atasannya, sebagai kolega dalam

hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam

hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, sebagai

evaluator atau pengevaluasi dan sebagai pengganti orang tua. (3) Guru

berperan menguasai dan mengembangkan materi pelajaran,

merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan

mengevaluasi kegiatan siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran

guru dalam proses belajar mengajar begitu besar sebagai penentu

keberhasilan setiap upaya pendidikan mulai dari membuat rencana

pengajaran sampai mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran peserta

didik. Selain sebagai seorang perancang pembelajaran atau manejer

dalam kelas seorang guru juga diharapkan dapat menjadi informator,

komunikator, motivator, fasilitator, mediator dan evaluator yang handal

bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas.

Selain guru berperan dalam perkembangan belajar peserta didik,

guru juga memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan kelas.

Di bawah ini beberapa pengertian tentang pengelolaan kelas menurut

beberapa tokoh atau sumber yaitu: Arikunto, (2013:175) pengelolaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

14

mengandung suatu pengertian yaitu sekelompok siswa yang pada waktu

yang sama menerima pengajaran yang sama dari guru yang sama.

Sedangkan Fathurruhman, (2007:103) pengelolaan kelas

merupakan suatu proses seleksi tindakan yang dilakukan guru dalam

fungsinya sebagai penanggungjawab kelas dan seleksi penggunaan alat-

alat belajar yang tepat sesuai dengan masalah yang ada dan karakteritik

kelas yang dihadapi.

Kemudian menurut Djamarah dan zain, (2006: 173) pengelolaan

kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara

kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi

gangguan dalam proses belajar mengajar.

Jadi pengelolaan kelas dapat disimpulkan sebagai suatu

keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi kelas

serta mendayagunakan seluruh potensi kelas baik sebagai komponen

utama pembelajaran maupun komponen pendukungnya untuk mencapai

suatu tujuan pembelajaran yang optimal.

Adapun tujuan pengaturan kelas menurut beberapa tokoh adalah

sebagai berikut: Djamarah dan Zain, 2010: 178 tujuan pengelolaan kelas

pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara

umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi

bermacam-macam kegiatan belajar dan bekerja siswa dalam lingkungan

sosial, emosional dan intelektual dalam kelas.

Arikunto (2013:68) tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap

anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan

pengajaran secara efektif dan efisien. Dan menurut Rusydie (Wiyani,

2013:61) ada enam tujuan dari pengelolaan kelas sebagai berikut (1)

Memudahkan kegiatan belajar peserta didik. (2) Mengatasi hambatan-

hambatan yang menghalangi terwujudnya interaksi dalam kegiatan

belajar mengajar. (3) Mengatur berbagai penggunaan fasilitas belajar. (4)

Membina dan membimbing peserta didik sesuai dengan berbagai latar

belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya. (5)

Membantu peserta didik belajar dan bekerja sesuai dengan potensi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

15

kemampuan yang dimilkinya. (6) Menciptakan suasana sosial yang baik

di dalam kelas.

Sedangkan tujuan dari pengelolaan kelas adalah untuk

memudahkan suatu proses kegiatan belajar mengajar di kelas membantu

peserta didik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja sesuai

dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

2.1.4 Empat Kompetensi Guru dalam Pengelolaan Kelas

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan.

Kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan

tugasnya, dalam hal ini dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan

pembelajaran yang berperan sebagai alat pendidikan, dan kompetensi

pedagogis yang berkaitan dengan fungsi guru dalam memperhatikan

perilaku peserta didik belajar (Djohar, 2006 : 130).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru

adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang

banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan,

dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam

menjalankan tugas keprofesionalannya.

Menurut Suparlan (2008:93) menambahkan bahwa standar

kompetensi guru dipilah ke dalam tiga komponen yang saling berkaitan,

yaitu pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, dan penguasaan

akademik.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru, terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki

oleh tenaga guru atau pendidik antara lain: kompetensi pedagogis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

16

kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan

profesi. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.

2.1.4.1 Kompetensi Pedagogis

Kompetensi pedagogis meliputi pemahaman guru terhadap peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan

menjadi indikator esensial sebagai berikut:

a. Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator

esensial: memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-

prinsip perkembangan kognitif, memahami peserta didik dengan

memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi

bekal awal peserta didik.

b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan

pendidikan untuk kepentingan pembelajaran memiliki indikator

esensial: memahami landasan kependidikan, menerapkan teori

belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran

berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin

dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran

berdasarkan strategi yang dipilih.

c. Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata

latar (setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang

kondusif.

d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki

indikator esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi proses

dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai

metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk

menentukan tingkat ketuntasan belajar, dan memanfaatkan hasil

penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program

pembelajaran secara umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

17

e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensinya, memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik

untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi

peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non

akademik.

2.1.4.2 Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial:

bertindak sesuai dengan norma hukum, bertindak sesuai dengan

norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki konsistensi dalam

bertindak sesuai dengan norma.

b. Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial:

menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan

memiliki etos kerja sebagai guru.

c. Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan

tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah,

dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan

bertindak.

d. Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki

perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan

memiliki perilaku yang disegani.

e. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator

esensial: bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa,

jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang

diteladani peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

18

2.1.4.3 Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan

indikator esensial sebagai berikut:

a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif

dengan peserta didik.

b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama

pendidik dan tenaga kependidikan.

c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang

tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

2.1.4.4 Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan

materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang

menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi

keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial

sebagai berikut:

a. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi

memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam

kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode

keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar,

memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan

menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator

esensial menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis

untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

19

Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif

dalam kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh kompetensi guru

meliputi (a) pengenalan peserta didik secara mendalam, (b) penguasaan

bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar

dalam kurikulum sekolah, (c) penyelenggaraan pembelajaran yang

mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikkan dan

pengayaan, dan (d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara

berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan

tugasnya secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).

2.1.5 Tantangan Profesi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0

Saat ini tidak dapat dipungkiri tren perkembangan teknologi yang

sedemikan canggihnya memberi pengaruh besar terhadap segala aspek

kehidupan yang membantu dan memudahkan pekerjaan manusia.

Revolusi industri 4.0 secara umum diketahui sebagai perubahan cara

kerja yang menitikberatkan pada pengelolaan data, sistem kerja industri

melalui kemajuan teknologi, komunikasi dan peningkatan efisensi kerja

yang berkaitan dengan interaksi manusia.

Keberadaan manusia sebagai fasilitator yang kita sebut sebagai

suatu profesi mulai tergeser karena kemudahan teknologi yang sangat

praktis seperti robot atau semacamnya, telah sedikit banyak memangkas

tenaga-tenaga manusia dan menggantinya dengan mesin dan perangkat

yang sangat canggih. Dalam dunia pendidikan hal tersebut dapat menjadi

tantangan besar bagi para pendidik. Pertanyaannya “Masihkah sosok

guru dibutuhkan di era revolusi industri 4.0?”

Zaman sekarang tidak mengherankan dalam suatu proses

pembelajaran, siswa dapat menggunakan berbagai perangkat teknologi di

ruang kelas. Bahkan saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru, tinggal duduk manis, lalu ketik pertanyaan yang akan dicari di

google, maka segala informasi yang dibutuhkan akan keluar tanpa harus

bersusah payah mencari buku, membaca bahkan meringkas untuk bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

20

menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini merupakan bentuk revolusi

generasi keempat yang dikenal dengan istilah Internet of things, sebuah

konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk

mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia

ke manusia atau manusia ke komputer.

Menurut Kartono (2011: 261) lazim terjadi dalam berbagai forum

diskusi atau seminar, peserta menyodorkan flashdisk untuk mengopi

powerpoint yang disajikan pembicara, untuk mendalami pemahaman di

rumah, entah juga sekedar untuk disimpan. Di ruang-ruang kelas dan

perkuliahan pun telah jamak tersedia perangkat teknologi untuk

menyampaikan pembelajaran. Sebagai guru, saya tidak bisa memaklumi

kebiasaan kopi mengkopi tersebut jika terjadi di kelas, baik untuk siswa

maupun mahasiswa.

Ada kesadaran diam-diam di kalangan sebagian pendidik bahwa

kebiasaan mengkopi powerpoint telah menyuburkan kemalasan membaca

buku-buku. Pun memberikan peluang untuk para siswa atau mahasiswa

sekedar “tahu sedikit tentang banyak”. Tengoklah ruang ujian yang

bersifat open-book, bisa dipastikan sebagian besar isi kelas hanya

membawa acuan dari kopian powerpoint yang diberikan pengajarnya.

Yang menjadi persoalan bukan menimpakan kesalahan pada

teknologi yang dipakai sebagai alat pembelajaran, tetapi betapa kehadiran

teknologi pun membutuhkan penyiapan karakter baik dari siswa maupun

dari guru-gurunya, untuk bekerja keras dalam memburu pengetahuan

yang lebih luas, bukan yang serba praktis dan serba gampang karena

kehadiran teknologi (Kartono, 2011:262).

Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

melalui jalur pendidikan formal mulai dari tingkat pendidikan dasar dan

menengah hingga ke perguruan tinggi adalah kunci untuk mampu

menyadarkan para siswa, mahasiswa dan guru dalam mengikuti

perkembangan Revolusi Industri 4.0 ini. Tak terkecuali dalam menempuh

pendidikan, penyesuaian juga bisa dilakukan dengan cara reorientasi

kurikulum untuk membangun kompetensi era Revolusi Industri 4.0 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

21

menyiapkan pembelajaran berbasis daring (online). Para pendidik

dituntut menguasai keahlian, kemampuan beradaptasi dengan teknologi

baru dan tantangan global ini.

Setidaknya terdapat lima kualifikasi dan kompetensi guru yang

dibutuhkan di era Pendidikan 4.0. Kelimanya meliputi: (1) Educational

competence, kompetensi mendidik/pembelajaran berbasis internet of

thing sebagai basic skill di era ini; (2) Competence for technological

commercialization, punya kompetensi membawa siswa memiliki

sikap entrepreneurship (kewirausahaan) dengan teknologi atas hasil

karya inovasi siswa; (3) Competence in globalization, dunia tanpa sekat,

tidak gagap terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid, yaitu global

competence dan keunggulan memecahkan problem nasional;

(4) Competence in future strategies, dunia mudah berubah dan berjalan

cepat, sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang

akan terjadi di masa depan dan strateginya, dengan cara joint-lecture,

joint-research, joint-resources, staff mobility dan rotasi, dan lain

sebagainya. (5) Conselor competence, mengingat ke depan masalah anak

bukan pada kesulitan memahami materi ajar, tapi lebih terkait masalah

psikologis, stres akibat tekanan keadaan yang makin komplek dan berat.

2.2 Penelitian yang Relevan

Tinjauan kepustakaan adalah uraian tentang hasil penelitian terdahulu

yang relevan dengan penelitian yang sedang direncanakan. Secara umum telah

banyak orang yang meneliti mengenai peran guru dalam pengelolaan kelas di

Sekolah Dasar. Adapun beberapa peneliti tersebut adalah:

Pertama, Saudari Dewi Sartika (2014) dalam skripsinya yang berjudul

“Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas di SD Negeri 44/1 Padang Kelapo

Kecamatan Maro Sebu Ulu Kabupaten Batanghari”. Yang mengatakan bahwa

peran guru dalam pengelolaan kelas di SD Negeri 44/1 Padang Kelapo

Kecamatan Maro Sebu Ulu Kabupaten Batanghari masih perlu ditingkatkan

atau masih kurang kondusif yang disebabkan oleh keterbatasan sarana dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

22

prasarana yang mendukung untuk memotivasi belajar siswa dan juga kendala

sosial yang membuat peserta didik kurang disiplin dalam memulai pelajaran.

Kedua, Ervina Puspitaningrum (2016) dalam skripsinya yang berjudul

“Kemampuan guru dalam Pengelolaan Kelas di SD Negeri Minomartani 2”.

Yang mengatakan bahwa setiap guru SD Minomartani 2 memiliki kemampuan

yang berbeda-beda dalam mengelola kelas, ada guru yang bisa menciptakan

kelas menjadi kondusif untuk pembelajaran namun juga masih ada kelas yang

belum dikelola dengan baik untuk pembelajaran.

Ketiga, Skripsi saudari Esti (2016) yang berjudul “ Pengelolaan Kelas di

Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta”. Hasil Penelitian ini

menunjukkan bahwa pengelolaan kelas di SD Muhammadiyah Sapen

menggunakan pendekatan elektis pluralistik sehingga terjalin hubungan yang

positif , guru mengelola interaksi belajar dengan menerapkan kurikulum 2013

dan pendidikan karakter namun masih mengalami hambatan dan kesulitan

dalam pengaturan ruangan karena jumlah rombel yang besar.

Persamaan dari ketiga peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan

peneliti teliti adalah sama-sama meneliti tentang peran guru dalam

pengelolaan kelas di Sekolah Dasar, dengan lokasi sekolah dua peneliti berada

di wilayah Yogyakarta yaitu SD N Minomartani 2 dan SD Muhammadyah

Sapen sedangkan peneliti di SD Bintang, kemudian peneliti yang satu lagi

melakukan penelitian di SD Negeri 44/1 Padang Kelapo Kecamatan Maro

Sebu Ulu Kabupaten Batanghari. Perbedaan dari ketiga peneliti ini adalah

saudara Dewi meneliti tentang keterampilan guru dalam mengembangkan

pelajaran serta keterampilan dalam mengelolah kelas dengan menggunakan

sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut. Saudara Ervina meneliti

kemampuan semua guru di SD Minomartani 2 dalam pengelolaan kelas

sedangkan peneliti hanya mengambil tiga guru kelas dua untuk dijadikan

sampel penelitian dan peneliti yang terakhir adalah saudara Esti tentang peran

guru dalam pengelolaan kelas menggunakan pendekatan elektis pluralistik

sehingga terjalin hubungan positif dalam mengelola intraksi belajar dengan

menerapkan kurikulum 2013 dan pendidikan karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

23

2.3 Kerangka Berpikir

Peran guru di dalam kelas selain tuntutan profesi, seorang guru juga

diharapkan mampu mengelola kelasnya dengan baik agar jalannya pendidikan

dan pengajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Apalagi dengan

diterapkannya kurikulum 2013 dengan berbagai sistem pengajaran dan

penilaian yang berubah-ubah. Terciptanya kelas yang kondusif tentu tidak

lepas dari pengaturan peserta didik, pengaturan kelas dan peran guru dalam

mengelola kelas tersebut sehingga mampu mengurangi hambatan-hambatan

yang akan dialami oleh guru maupun siswa yang ada di dalam kelas. Perlu ada

ketegasan dari guru saat menghadapi peserta didik yang membuat kegaduhan

atau keributan dalam kelas sehingga kondisi kelas bisa maksimal dan mutu

pembelajaran bisa lebih ditingkatkan atau lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

24

BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penulis dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif

karena permasalahan berhubungan dengan manusia yang secara fundamental

bergantung pada data konkret yang dijumpai penulis di lapangan. Menurut

Moleong (2011:6) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.

Pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah. Sedangkan definisi pendekatan kualitatif menurut

Sugiyono (2015: 15) bahwa metode yang berdasarkan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan dengan cara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada

generalisasi.

Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan secara utuh kepada subjek

penelitian, dimana peneliti menjadi instrumen kunci dalam penelitian, dan

hasil penelitian diuraikan dalam bentuk kata-kata yang tertulis data empiris

yang telah diperoleh serta pendekatannya lebih menekankan makna daripada

generalisasi.

Jadi pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti karena pendekatan ini tidak

menggunakan alat-alat pengukur atau bersifat natural, data hasil penelitian

lebih berkenan dengan interprestasi terhadap data yang ditemui di lapangan

atau tidak ada manipulasi data sehingga sangat relevan digunakan penulis

untuk meneliti sejauhmana peran guru dalam pengelolaan kelas di SD Bintang

khususnya di kelas II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

25

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian mengenai peran guru dalam pengelolaan kelas

untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran dilaksanakan kurang lebih

selama enam bulan dimulai dari bulan November 2018 – bulan April

2019.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Bintang Yogyakarta. Sekolah ini

cukup diminati oleh kalangan menengah ke atas. Sistem penerimaan

siswa baru untuk sekolah ini dengan cara tes dari seratus atau bahkan

lebih pendaftar hanya tujuh puluh lima siswa yang diterima untuk tiga

kelas.

3.3 Desain Penelitian

Berawal dari pengalaman peneliti saat melakukan PPL (Program

Pengalaman Lapangan) pengelolaan kelas di Sekolah Dasar menjadi suatu

pengalaman yang paling tidak menyenangkan baik saya sebagai calon guru

maupun sebagai guru yang sudah berpengalaman dalam mengelolah kelas.

Ada beberapa kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi oleh guru, dan

disinilah peran guru juga sangat dibutuhkan dalam menangani segala

permasalahan yang ada di kelas maka desain penelitian yang dipakai oleh

peneliti adalah studi kasus.

Penelitian studi kasus, seperti yang dirumuskan Yin (2003:1) merupakan

sebuah metode yang mengacu pada penelitian yang mempunyai unsur

bagaimana dan mengapa pada pertanyaan utama penelitiannya dan meneliti

masalah-masalah kontemporer (masa kini) serta sedikitnya peluang peneliti

dalam mengontrol peristiwa (kasus) yang ditelitinya. Dikatakan demikian

karena dalam penelitian ini diperlukan adanya data-data untuk melengkapi

penelitian, artinya untuk mengetahui peran guru kelas II Bintang dalam

pengelolaan kelas sehingga bisa mencegah perilaku-perilaku buruk seperti

siswa yang ramai di kelas, ngobrol atau menggangu teman pada saat

pembelajaran didalam kelas. Di sini guru kelas 2A dengan inisal pak GK akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

26

menjadi kunci utama dari penelitian ini. Sedangkan guru kelas 2B dengan

inisial ibu RO dan guru kelas 2C dengan inisial ibu RH sebagai satu tim

pengajar atau wali kelas dua yang lain, kepala sekolah dengan inisial pak TT

dan peserta didik yaitu Niko, Agatha, Frederik, Echa, Rea, Bima dan Arif

nama samaran sebagai partisipan lain yang bisa menjadi sumber inspirasi

untuk mendapatkan data bagaimana cara atau peran guru dalam mengelola

kelas.

3.4 Partisipan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran dan informasi yang jelas mengenai peran

guru dalam pengelolaan kelas di SD Bintang Yogyakarta, peneliti memilih

dan menenentukan subjek penelitian. Penentuan subjek penelitian ini

menggunakan teknik purpisive yaitu teknik penentuan subjek menggunakan

pertimbangan tertentu (Sugiyono,2012:85). Namun beberapa penelitian

kualitatif yang kritis terhadap hubungan kekuasaan yang tidak setara dalam

penelitian tradisional, telah menganjurkan adanya pergeseran hak istimewa

peneliti terhadap penelitian dan jenis hubungan baru artinya penelitian

kualitatif menetapkan posisi partisipan setara dengan peneliti, jadi tidak

menganggap partisipan sebagai objek atau subjek penelitian. Pada penelitian

ini ada dua jenis partisipan yang terlibat yaitu key participant dan other

participant.

Key participant adalah tokoh utama yang diamati dan dilihat dari ragam

sudut pandang berbeda oleh other participant. Pada penelitian ini key

participant adalah guru wali kelas IIA dengan inisial Pak GK yang diamati

oleh peneliti segala tugas atau perannya dalam mengelola kelas.

Sedangkan yang menjadi other participant adalah guru wali kelas IIB

dengan inisial ibu RO, guru wali kelas IIC dengan inisial ibu RH , kepala

sekolah dengan inisial pak TT dan para siswa kelas II yaitu (Nila, Ajeng,

Ferdin, Radit, Ria, Bayu dan Alfin) yang mengenal key participant. Semua

nama partisipan penelitian yang tercantuk adalah nama samaran untuk

menjaga privasi pihak bersangkutan maupun pihak sekolah. Tidak ada

batasan penentuan partisipan dalam penelitian kualitatif. Partisipan bisa saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

27

yang memiliki hubungan atau intraksi dengan key Participant atau objek

penelitian serta kedalaman informasi yang bisa didapatkan dari orang tersebut

mengenai topik yang akan dibahas.

3.5 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam

penelitian agar data yang didapatkan dapat dikatakan valid. Sugiyono

(2015:308) menjelaskan dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data

dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Sumber data terdiri

dari data primer dan data sekunder.

Sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data sedangkan sumber data sekunder merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data

misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Oleh karena itu teknik

pengumpulan data untuk mengetahui sejauhmana peran guru dalam

pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara tidak

terstruktur, dokumentasi.

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengambilan data dalam

penelitian dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Nana (2010 : 220)

menjelaskan bahwa dalam observasi partisipatif peneliti ikut serta dalam

kegiatan yang sedang berlangsung dengan demikian peneliti dapat

menggali informasi atau mengumpulkan informasi lebih banyak lagi.

Peneliti memposisikan diri sebagai pengamat yang melihat proses

pembelajaran di kelas, cara guru mengajar, tingkah laku dari para peserta

didik, hasil kerja para peserta didik, buku penunjang yang digunakan

guru serta segala fasilitas yang ada dalam kelas tersebut yang digunakan

untuk menunjang proses pembelajaran. Data yang didapatkan oleh

peneliti terdiri dari catatan lapangan, yang dideskripsikan secara

terperinci, termasuk lokasi dimana pengamatan dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

28

Hal-hal yang di observasi oleh peneliti dalam penelitian ini antara

lain adalah peran guru dalam mengajar, yaitu 1) guru sebagai perancang

pembelajaran atau manajer kelas, 2) guru sebagai pengelola

pembelajaran, 3) guru sebagai motivator, 4) guru sebagai fasilitator, 5)

guru sebagai konselor,dan 6) guru sebagai pelaksana kurikulum.

Sedangkan pada penelitian ini yang diamati peneliti dari partisipan

penelitian yaitu 1) bagaimana kerjasama tim wali kelas dalam

melaksanakan perannya sebagai guru dalam pengelolaan kelas,

menyiapkan bahan pengajaran, strategi-strategi yang digunakan dalam

pengelolaan kelas, peraturan dalam kelas dan lain sebagainya, apakah

setiap kelas memiliki aturan main sendiri-sendiri atau ada kesepakatan

bersama yang dibuat oleh tim wali kelas dua ( Kelas 2A,Kelas 2B dan

kelas 2C).

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab utama bila guru

menghadapi kesulitan atau tantangan dalam pengelolaan kelas apakah

ikut terlibat dalam memberi masukan atau solusi dan peserta didik

dengan berbagai karakter yang mereka miliki yang bisa membuat guru

menjadi kewalahan dalam mengelola kelas sehingga pembelajaran

menjadi terganggu atau kurang kondusif.

3.5.2 Wawancara Tidak Terstruktur

Esterberg (Sugiyono, 2015: 317) Mendefinisikan wawancara

(interview) adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu. Wawancara dilakukan dengan bertatap muka dengan

informan. Adapun yang menjadi informan dalam wawancara penelitian

ini adalah guru-guru kelas IIA sebagai key Informan yaitu pak GK.

Kemudian dilanjutkan dengan guru kelas IIB (ibu RO) dan IIC (ibu RH),

kepala sekolah (Pak TT) dan siswa (Nila, Ajeng, Ferdin, Radit, Ria, Bayu

dan Alfin) guna mendapatkan data yang lebih objektif mengenai peran

guru dalam pengelolaan kelas di SD Bintang khususnya di kelas IIA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

29

Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah

wawancara tidak terstruktur atau sering juga disebut open ended

interview yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistimatis

dan lengkap untuk pengumpulan datanya atau tanpa kisi-kisi dan

mengikuti alur respon partisipan, menghasilkan tanggapan tentang

pengalaman, persepsi, pendapat, perasaan dan pengetahuan Esterberg

(Sugiyono, 2015: 319). Untuk mendapatkan data wawancara, dibutuhkan

alat bantu berupa daftar pertanyaan dan perekam. Wawancara yang telah

direkam kemudian ditranskripsikan peneliti untuk membantu dalam

analisis data

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental

dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif (Sugiyono,

2015: 329). Dengan adanya dokumentasi, hasil wawancara dan observasi

akan lebih dipercaya jika terdapat bukti-bukti fisik berupa tulisan, foto-

foto dan penilaian selama proses pembelajaran di kelas.

Peneliti menggunakan berbagai dokumen seperti foto-foto kondisi

fisik ruangan kelas, tata tertib yang berlaku di sekolah dan proses

kegiatan belajar-mengajar serta media-media pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran.

Tabel 3.1 Tabel Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber data

Teknik

Pengumpulan

data

Instrumen

1 Peran guru

a. Sebagai

perancang

pembelajaran

a. Guru

b. Kepala

sekolah

c. Siswa

a. Observasi

b. Wawancara

c. Dokumentasi

a. Lembar

Observasi

b. Panduan

Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

30

b. Sebagai

pengelola

pembelajaran

c. Sebagai

motivator

d. Sebagai

fasilitator

e. Sebagai

konselor

f. Sebagai

pelaksana

kurikulum

3.6 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2015: 305 ) berpendapat bahwa di dalam penelitian kualitatif

yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti

harus memiliki kemampuan untuk memandang objek secara holistik sehingga

dapat memperoleh data secara alami. Setelah menemukan fokus

permasalahan, maka peneliti membutuhkan instrumen pendukung dalam

pengambilan data di lapangan agar mempermudah proses penelitian yang akan

dilakukan.

Berdasarkan peristiwa serta pengalaman yang pernah dialami oleh peneliti

dimana sebelumnya peneliti juga pernah menjadi guru. Peran guru dalam

mengelola kelas menjadi pengalaman dan tantangan tersendiri yang sungguh

luar biasa, apalagi pengalaman mengajar di Sekolah Dasar kelas bawah atau

kelas kecil. Bagi peneliti mengajar di kelas besar khususnya di SMP lebih

mudah dibandingkan mengajar di Sekolah Dasar. Mengajar di kelas besar atau

menengah peserta didik bisa diajak kerjasama dalam pembelajaran, tidak

banyak menguras tenaga guru dalam mengajar maksudnya peserta didik sudah

bisa membaca dan menulis dengan lancar bisa diajak komunikasi atau

berpendapat. Sedangkan di SD kelas rendah tidak semua siswa sudah lancar

dalam membaca dan menulis serta berhitung. Dan itu menjadi pekerjaan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

31

SD untuk bisa melatih peserta didik kelas rendah untuk bisa membaca,

menulis dan berhitung. Itu bukan pekerjaan yang mudah, butuh kesabaran dari

guru, dan ini menjadi suatu tantang tersendiri bagi peneliti untuk mengetahui

bagaimana peran guru dalam mengelola kelas di SD khususnya di kelas

rendah sehingga pembelajarannya itu lebih efektif atau menyenangkan.

3.7 Kredibilitas dan transferabilitas

Data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang

diteliti. Untuk mengetahui data yang didapatkan peneliti sudah valid atau

belum, maka perlu dilakukan uji keabsahan data. Sugiyono (2015: 366)

menyatakan bahwa uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji

credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal),

dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas untuk menguji

keabsahan data. Alasan peneliti memilih uji kredibilitas, yaitu untuk

mengukur derajat kepercayaan data dan kecocokan data antara konsep

penelitian dengan hasil penelitian agar mendapatkan data penelitian yang

valid.

Menurut Sugiyono (2015: 368) uji kredibilitas data atau kepercayaan

terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member

check. Dalam pengujian kredibilitas penelitian ini, peneliti menggunakan

triangulasi karena sesuai dengan cara pengumpulan data dalam penelitian

tentang kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Sugiyono (2015: 372)

memaparkan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu. Teknik triangulasi yang dilakukan menggunakan triangulasi teknik dan

triangulasi sumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

32

3.8 Teknik Analisis data

Analisis data merupakan langkah-langkah atau proses untuk menyusun

dan mengolah data-data yang telah didapatkan di lapangan sehingga dapat

dimengerti oleh diri sendiri maupun orang lain. Sugiyono (2015: 244)

menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan ke dalam kategori, menjabarkan

ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif berlangsung sejak sebelum

peneliti terjun ke lapangan, selama di lapangan, dan setelah kegiatan di

lapangan, tetapi kegiatan analisis ini tetap banyak difokuskan dalam tahap

pencarian data di lapangan. Pada saat tahap pengumpulan data, peneliti harus

menganalisis hasil data mentah yang telah didapatkan agar dapat menentukan

kredibilitas data tersebut. Apabila data yang didapatkan dirasa kurang akurat,

maka peneliti harus terus menerus mencari data sampai tuntas. Hal ini senada

dengan pendapat Miles dan Huberman (1984) dalam bukunya Sugiyono

(2015: 246) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, karena metode

analisis belum dirumuskan dengan baik, maka dalam menganalisis data

memerlukan kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang

tinggi.

Berikut langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan:

3.8.1 Reduksi data

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang

memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan

yang tinggi. Dalam mereduksi data, peneliti akan dipandu dengan

tujuan yang akan dicapai. Peneliti diharapkan dapat

memperhatikan dan menemukan segala sesuatu yang dipandang

asing, tidak dikenal, belum memiliki pola ataupun suatu temuan

tertentu yang menjadi tujuan utama dalam penelitian kualitiatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

33

(Sugiyono, 2012:249). Langkah-langkah penelitian dalam

melakukan reduksi data disajikan sebagai berikut:

2.8.1.1 Data-data yang dikumpulkan di lapangan dirangkum,dipilih

hal-hal pokoknya (difokuskan pada hal-hal penting) agar

mampu segera untuk dianalisis.

2.8.1.2 Peneliti dapat membuat kategori berdasarkan data yang penting

dan sebagainya (Sugiyono, 2012:247).

2.8.1.3 Peneliti akan memilih data yang relevan dan bermakna untuk

disajikan dengan cara memilih data yang pokok dengan fokus

pada peran guru dalam pengelolaan kelas untuk meningkatkan

mutu pembelajaran di kelas II Sekolah Dasar Bintang

Yogyakarta.

3.8.2 Penyajian data

Dalam penelitian ini, penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori dan

sejenisnya (Sugiyono, 2012:249). Sekumpulan informasi dalam

suatu uraian akan memberikan kemungkinan dalam suatu

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data

dalam penelitian ini tentu saja tidak terlepas dari analisis yang

dilakukan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Sebelum membahas hasil penelitian tentang peran guru dalam pengelolaan

kelas di SD Bintang Yogyakarta, peneliti akan memaparkan secara singkat

tokoh-tokoh yang berperan dalam penelitian ini yaitu :

a. Pak GK sebagai guru wali kelas IIA (tokoh utama dalam penelitian ini)

Pak GK adalah wali kelas IIA, kelahiran 1981, usianya kira-kira 38

tahun, Lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar salah satu Univeristas

terkenal di Kota Yogyakarta. Bekerja di sekolah Bintang dari tahun 2004,

atau kira-kira sudah 15 tahun berkarya di sekolah ini dan mengampu kelas

IIA sudah 12 tahun atau sejak tahun 2007 sebagai wali kelas.

Pembawaan dari Pak GK orangnya santai, tidak banyak bicara,

orang-orang tertentu yang dirasa beliau cocok itu menjadi teman bercanda

dan berbagi pengalaman. Segala tugas yang dipercayakan kepadanya

diselesaikan namun memang terkadang tidak sesuai dengan yang

diharapkan oleh pemimpin. Beliau orangnya halus, kalem, gaya bicaranya

pelan dan lembut, nada bicara akan keras seperti marah pada situasi-situasi

tertentu saat berhadapan dengan siswa-siswi yang mungkin bagi beliau

sudah diambang batas kesabarannya.

Pak GK dari usia bisa dikatakan masih tergolong guru muda, masih

banyak hal yang bisa didapatkan dari beliau misalnya dalam hal

pembelajaran, kreatifitas yang bisa membuat beliau lebih berkembang lagi.

Namun beliau seperti sudah berada di Zona nyaman, dan untuk bergerak

maju itu butuh dukungan, semangat dari orang lain. Prinsip beliau

weslah.... sebisanya saja terkadang membuat rekan-rekan setim, yang

berada disekitarnya tidak banyak menuntut beliau untuk berubah karena

tahu gaya dan kemampuan beliau. Hobby beliau adalah memancing dan

main Badminton. Walaupun kecil dan tidak tinggi tetapi sangat gesit kalau

sudah di lapangan dan sering menang dalam turnamen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

35

Pembinaan secara rohani baik dalam rekoleksi, retret guru,

karyawan dan pelatihan-pelatihan yang diberikan pihak yayasan, sekolah

maupun dinas juga tidak banyak membuat perubahan. Untuk loyalitasnya

terhadap yayasan bagus, prinsip bahwa tempat kerjanya sekarang menjadi

rumah kedua beliau sangat bagus maka beliau ingin mengabdi di sekolah

ini, mau gaji kecil kaya apapun diterima saja. Pada saat dituntut secara

kedinasan supaya naik pangkat atau jabatan dengan segala persyarat

misalnya menulis karya ilmiah, penelitian tindakan kelas atau persyaratan

yang lain yang berhubungan dengan sertifikasi guru harus selalu

diingatkan terus oleh teman guru satu angkatan atau bahkan pemimpin.

Pembuatan media berbasis ICT sebenarnya Pak GK bisa,

menyiapkan perangkat pembelajaran juga,beliau bukan orang yang gagap

teknologi, fasilitas seperti LCD sudah disediakan oleh pihak sekolah,

yang menjadi kendala terkadang kurang dimanfaatkan oleh guru dengan

baik dalam pembelajaran. Guru lebih memilih metode ceramah

dibandingkan menggunakan metode-metode inovatif.

b. Ibu RO sebagai guru wali kelas IIB (Teman satu tim wali kelas II)

Ibu Ro adalah Guru wali kelas IIB, menjadi rekan kerja Pak GK

mulai semester dua di tahun ajaran 2018-2019 atau kurang lebih baru satu

setengah bulan menjadi wali kelas. Lulusan Bimbingan dan Konseling

angkatan 2010 Universitas yang sama tempat Pak GK kuliah. Masa kerja

di sekolah ini sudah tujuh tahun atau sejak tahun 2012 bergabung di

sekolah ini khusus memegang Bimbingan dan Konseling dari kelas satu

sampai kelas enam SD Bintang dan mulai semester kedua ini

menggantikan guru wali kelas yang sebelumnya yaitu Bu E yang pindah

menjadi guru wali kelas IC karena beberapa guru yang keluar di semester

ini mengikuti CPNS.

Ibu guru kelahiran 1987, usia beliau sekitar 32 tahun menjadi guru

wali kelas pengganti ditengah semester memang tidak mudah bagi beliau

apalagi dalam mengelola kelas, harus mengenal dan menyesuaikan diri

lagi dari nol dengan siswa. Guru sebelumnya termasuk tegas dan disiplin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

36

jadi para siswa bisa tenang dalam belajar. Sedangkan dengan ibu RO

sebagai guru wali kelas baru beberapa siswa putra seperti merasakan

kebebasannya jadi semaunya sendiri, ditegur tidak ikut, jalan-jalan di kelas

maupun mengajak bicara teman lain sehingga membuat kelas tidak

kondusif. Masih mencari cela dalam menangani dan mendampingi siswa-

siswi di kelas IIB.

c. Ibu RH sebagai guru wali kelas IIC (Teman satu tim Wali kelas II)

Ibu RH adalah guru wali kelas IIC. Lulusan Sarjana Bahasa

Inggris, Univeristas yang sama tempat Pak GK dan Bu RO kuliah lulus

tahun 2002. Bekerja di sekolah ini sejak tahun 2002 atau sudah 17 tahun,

dan menjadi wali kelas dua sejak tahun 2015. Pengalaman mengajar dari

awal bekerja di SD Bintang sudah banyak dari kelas satu sampai kelas

enam, baik menjadi guru wali kelas maupun mengajar mata pelajaran

Bahasa Ingris untuk kelas atas atau empat sampai kelas enam. Usia ibu

RH 48 tahun atau wanita kelahiran tahun 1971 ini orangnya tegas,

disiplin, nada suara pelan tapi penuh wibawa dimata peserta didiknya,

sehingga dalam mengelola kelas bisa tertangani dengan baik, para siswa

bisa tenang dalam belajar, kelas menjadi kondusif.

Beliau bekerja sama dengan pak GK kurang lebih jalan tahun

keempat. Selama bekerja sama beliau termasuk salah satu guru yang sabar

dan telaten bersama dengan guru wali kelas IIB sebelumnya yaitu ibu E.

Jiwa kepemimpinan beliau sangat nampak dalam sikap dan tutur katanya.

Beliau juga bukan orang yang cerewet, orangnya pendiam. Tugas dan

tanggung jawabnya diselesaikan dengan baik tanpa banyak bicara dan

menyalakan orang lain atau rekan kerja bahkan membantu rekan guru lain

yang membutuhkan bantuannya. Untuk semester ini beliau menjadi

penanggungjawab atau koordinator untuk wali kelas II dalam pembuatan

perangkat pembelajaran dan segala urusan yang perlu dikoordinasikan

bersama wali kelas II.

Walaupun usia beliau lebih tua dari Pak GK dan Bu Ro namun

beliau mau belajar dalam pembuatan media pembelajaran berbasis ICT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

37

dan juga mengajar menggunakan fasilitas LCD yang disediakan pihak

sekolah sebisa dan semampu beliau. Dengan peserta didik juga ibu RH

bisa belajar, bermain bersama, menyesuaikan dan menempatkan diri

dengan baik sehingga disukai dan disenangi oleh peserta didik.

d. Pak TT sebagai Kepala Sekolah di sekolah tempat Pak GK mengajar.

Pak TT adalah kepala sekolah SD Bintang, tahun ini adalah tahun

ketiga beliau menjabat sebagai kepala sekolah menggantikan ibu BS yang

sudah pensiun. Bekerja di sekolah ini sejak tahun 2004 bersamaan dengan

Pak GK. Sebelum menjadi kepala sekolah Pak TT adalah guru wali kelas

VB dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum dari tahun 2011, lulusan

Sarjana Sosial. Kualitasnya sebagai guru sangat bagus, mau belajar, tidak

banyak bicara, kerja yang lebih diutamakan, rela membantu teman-teman

rekan guru yang membutuhkan bantuannya. Secara seni beliau juga bagus

khususnya melukis. Hobby Pak TT adalah memancing sama dengan pak

GK dan beberapa guru SD Bintang yang lain.

Menjadi kepala sekolah bukan impian beliau namun paksaan dari

pemilik sekolah karena tidak ada calon yang lebih kompeten dari beliau.

Walaupun awalnya adalah suatu paksaan yang harus diterima oleh beliau,

beliau bisa menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang

pemimpin dengan baik, dalam mendamping bapak-ibu guru karyawan dan

peserta didik dengan baik. Cepat bertindak disaat menjumpai hal-hal yang

kurang berkenan atau menjadi suatu hambatan atau halangan dalam

perkembangan sekolah ini.

Beliau sangat mengenal kemampuan dan kualitas guru-gurunya

sehingga sangat tepat dalam melakukan pemetaan guru siapa yang

bertanggungjawab menjadi wali kelas, koordinator bahkan orang

kepercayaannya yang akan membantunya dibagian kurikulum, kesiswaan,

humas, sarana dan prasarana dan koordinator kegiatan lain. Selain mencari

orang kepercayaannya ada dilema buat beliau dalam menempatkan guru

untuk menjadi wali kelas apalagi kalau guru tersebut sudah sekian lama

berada di kelas yang sama karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

38

oleh guru mau dinaikkan ke kelas besar atau turun ke kelas lebih kecil juga

kasihan. Terkadang sebagai teman budaya untuk menegur bapak ibu guru

dan karyawan menjadi kendala atau hambatan dari beliau sebagai

pemimpin. Namun karena tuntutan maka beliau harus menegur atau

melakukan pembinaan kepada bapak,ibu guru karyawan yang melakukan

kesalahan atau hal-hal yang tidak berkenan untuk perkembangan sekolah

ini.

e. (Nila, Ajeng, Radit, Bayu dan Alfin) (Siswa Kelas IIA murid pak GK)

Kelima siswa ini adalah murid kelas IIA murid pak GK. Secara

intelektual mereka memiliki kelebihan, kritis, berani untuk bertanya,

siswa-siswi yang cerdas, sopan, enak diajak bicara. Pemikiran dan gaya

bicara mereka dewasa. Tahu kesalahan yang mereka buat dalam

pembelajaran di kelas sehingga membuat guru marah bahkan berani juga

mengoreksi bila dalam pembelajaran guru melakukan kesalahan dalam

penyampaian materi secara khususnya siswa yang bernama Ajeng super

cerdas dan kritis.

f. Ferdin (Siswa kelas IIC)

Siswa kelas IIC murid ibu RH, siswa yang cerdas dan mudah

bergaul dengan teman-teman dari kelas lain, sopan dan enak diajak bicara

serta kritis. Di kelas IIC Frederik adalah ketua kelas, rela dan mau

membantu guru khususnya menegur dan mengingatkan teman-teman yang

ramai pada saat pembelajaran serta rela membantu teman-temannya yang

masih kesulitan dalam belajar dan membutuhkan penjelasan, dengan

senang hati membantu.

Selanjutnya hasil penelitian tentang peran guru dalam pengelolaan kelas di

SD Bintang Yogyakarta khususnya di kelas dua yang dilakukan di tiga kelas

paralel yaitu kelas IIA, kelas IIB dan kelas IIC dengan tiga guru sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

39

4.1.1 Guru Sebagai Perancang Pembelajaran/ Manajer Kelas

Guru kelas IIA, kelas IIB dan kelas IIC mengatur jalannya

pembelajaran di kelas mereka masing-masing sesuai dengan

pembelajaran yang dilaksanakan pada hari yang bersangkutan. Hal ini

dapat dibuktikan saat peneliti melakukan observasi di kelas maupun

saat wawancara bersama ketiga guru tersebut dan juga peneliti melihat

beberapa dokumen yang digunakan atau dipersiapan guru untuk

mengajar.

Sebagai contoh di kelas IIA peneliti mendapatkan data tentang

peran guru sebagai perancang pembelajaran atau sebagai manajer di

kelas pada saat peneliti melakukan observasi maupun melakukan

wawancara bersama guru wali kelas yaitu Pak GK. Peneliti melihat

secara langsung jalannya pembelajaran di kelas mulai dari awal sampai

akhir. Guru menempatkan diri sebagai seorang pemimpin yang

mengatur jalannya pembelajaran khususnya dalam pembelajaran

Penjaskes dan Matematika.

Dari awal pembelajaran guru menyiapkan para siswa untuk

memulai pembelajaran dengan berdoa bersama, kemudian guru

melanjutkan dengan menyampaikan maksud dan tujuan dari

pembelajaran yang akan mereka lakukan hari ini bersama-sama

khususnya pelajaran Penjaskes di halaman tengah SD Bintang.

Peraturan apa saja yang akan ditaati dalam kebersamaan mereka

selama pembelajaran di luar kelas yaitu yang tidak mendengarkan

guru, yang ramai tidak boleh mengikuti permainan yang akan

dilakukan oleh mereka bersama diakhir pembelajaran.

Para siswa berbaris dengan rapi dan tertib sesuai dengan

pengarahan dari guru pada saat masih berada di dalam kelas dan

berjalan dari kelas mereka yaitu kelas IIA mengikuti guru mereka

menuju ke lapangan tengah sekolah untuk mengikuti pelajaran

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Materi yang akan diberikan oleh

guru kepada para siswa hari ini adalah tentang peraturan baris berbaris.

Guru menyampaikan maksud dan tujuan dari mereka berlatih peraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

40

baris berbaris supaya para siswa bisa disiplin khususnya saat

mengikuti upacara sehingga tertib dan tidak berbaris di atas panggung

bagi yang tidak tertib saat mengikuti upacara.

Guru melatih para siswa baris berbaris hadap kiri, hadap kanan,

balik kiri dan balik kanan, jalan di tempat, istirahat di tempat dengan

sikap tegas, mimik muka yang serius dalam melatih para siswa, dan

bila ada siswa yang tidak serius dalam mengikuti latihan langsung

ditegur oleh guru. Bahkan mereka menjadi contoh nyata sikap siswa

yang kurang disiplin atau tidak mengikuti aturan yang telah disepakati

bersama sebelum pembelajaran.

Siang harinya guru merancang pembelajaran matematika kerja

kelompok menimbang berat benda-benda yang telah disiapkan atau

dibawa oleh siswa dari rumah yaitu ada sayur-sayuran seperti wortel,

timun, sawi, tomat,buah-buahan seperti jeruk, pisang, apel dan pir

bahkan ada siswa yang membawa bumbu masak yaitu cabe, bawang

merah dan bawang putih. Masing-masing kelompok memiliki

timbangan masing-masing yang digunakan untuk menimbang berat

barang yang telah disiapkan siswa.

Jalannya pembelajaran baik di luar kelas maupun di dalam kelas

sedikit ramai, dan guru berusaha untuk menegur para siswa khususnya

yang ramai, jalan-jalan tidak mengikuti latihan baris-berbaris maupun

mengerjakan tugas mereka dikelompok dalam menimbang berat

barang. Sebelum melakukan praktek baris berbaris maupun praktek

menimbang benda-benda yang telah dipersiapkan oleh siswa, guru

memberi contoh atau mendemonstrasikan terlebih dahulu. Beberapa

siswa langsung tertarik untuk mencoba baris berbaris dan menimbang

barang-barang yang mereka bawah, namun ada juga para siswa yang

ogah-ogahan dalam melaksanakan tugas mereka. Peneliti bertanya

kepada pak GK mengapa sampai ada siswa yang rajin sekali namun

ada yang cuek saja seperti begitu (tidak mengerjakan tugas). Pak GK

hanya menjawab bahwa anaknya agak susah diberitahu dan diatur

apalagi kalau ada guru baru atau tamu di kelas ini seperti mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

41

perhatian begitu. Sekali dua kali ditegur diam tetapi nanti balik lagi

seperti semula ribut. Kalau waktu sudah mau habis pelajaran dan harus

mengumpulkan tugas-tugas mereka bisanya kelang kabut dan ujung-

ujungnya menangis karena tidak bisa mengerjakan.

Selain mengamati secara langsung jalannya pembelajaran peneliti

juga melakukan wawancara dengan Pak GK tentang apa saja peran

yang sudah dilakukan oleh guru dalam pembelajaran di kelas? Pak Ga

menjawab bahwa peran yang utama yang harus dimiliki oleh guru

adalah karena guru itu adalah seorang manajer di kelas maka guru

harus bisa merancang pembelajaran (membuat persiapan mengajar,

baik itu Rencana Pelaksanan Perencanaan Harian (RPPH), Silabus,

Program Tahunan, Program Semester bahkan media pembelajaran

yang berbasis IT misalnya membuat atau mencari video pembelajaran

atau menyiapkan materi pembelajaran dalam bentuk powerpoint

sehingga bisa digunakan untuk pembelajaran baik selama satu

semester maupun selama satu tahun pelajaran.

Dalam menyusun perangkat pembelajaran dilakukan bersama-sama

satu rombel misalnya guru kelas satu tiga orang maka mereka bertiga

kumpul dan buat bersama-sama begitu juga dengan guru kelas dua,

tiga dan seterusnya bahkan program pembuatan perangkat

pembelajaran itu sudah diagendakan oleh pihak sekolah misalnya

semester satu bulan Juni dan Juli sudah diagendakan untuk buat

bersama, kalau semester dua biasanya bulan Desember itu setelah ujian

akhir semester satu kami sudah mulai buat perangkat sehingga bisa

digunakan saat pembelajaran sudah mulai efektif.

Hal ini dibenarkan oleh kepala Sekolah Pak TT pada saat peneliti

melakukan wawancara bersama beliau. Peneliti bertanya bagaimana

sistem yang digunakan di sekolah ini dalam pembuatan perangkat

pembelajaran kurikulum 2013? Apakah masing-masing guru

bertanggungjawab sendiri-sendiri atau bagaimana? Pak TT menjawab

bahwa untuk perangkat pembelajaran masing-masing guru wajib

memiliki hanya dibuat secara bersama-sama yang didahului dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

42

diklat atau pelatihan yang diberikan oleh dinas maupun oleh sesama

guru yang telah lebih dahulu mengikuti pelatihan, sehingga semua

guru bisa mengikuti karena sekolah kami ini termasuk salah satu

sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Yogyakarta untuk melaksanakan kurikulum 2013 dalam pembelajaran

mulai tahun ajaran 2014/2015. Jadi pembuatan perangkat pembelajaran

untuk kelas dua dilakukan bersama-sama oleh ketiga guru wali kelas.

Namun di semester ini ada pengecualian untuk guru kelas IIB

terjadi pergantian guru di tengah semester karena ada guru yang

mengundurkan diri dari sekolah ini, karena mengikuti tes Calon

Pegawai Negeri Sipil dan itu mendadak jadi belum mendapatkan guru

pengganti dalam waktu yang singkat ini. Maka saya (selaku kepala

sekolah) dalam wawancara dengan peneliti mengatakan bahwa supaya

pembelajaran bisa berjalan semuanya dengan baik maka harus

melakukan pemetahan terhadap guru-guru yang ada untuk bertugas

menjadi wali kelas dibeberapa kelas yang kosong untuk sementara

waktu sambil mencari guru baru yang sesuai dengan bidangnya. Oleh

Karena itu yang menjadi guru wali kelas IIB adalah guru Bimbingan

dan Konseling yang sudah bertugas di sekolah ini kurang lebih empat

tahun.

Penggunaan perangkat pembelajaran dalam mengajarpun antara

ketiga guru ini masih harus berkoordinasi dengan baik misalnya

minggu ini tema berapa yang diajarkan materinya diambil dari buku

apa karena banyak buku pegangan yang dimiliki oleh guru biar bisa

sama antara ketiga kelas tersebut, tidak jalan sendiri-sendiri. Kalau

mau praktek, materi apa yang digunakan untuk praktek, bahan yang

harus disiapkan pun juga harus dikoordinasikan biar orang tua murid

itu tidak ribut di luar kelas, mengapa kelas A materi lebih dulu, kelas C

materi paling tertinggal sendiri jadi harus kerjasama tim antar sesama

wali kelas. Dalam penyampaian materi pembelajaran masing-masing

guru diberi kepercayaan untuk menggunakan fasilitas IT yang telah

disediakan oleh sekolah, supaya lebih menarik minat belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

43

Yang menjadi masalah fasilitas sudah disediakan namun tidak

digunakan oleh guru dengan baik misalnya mengajar masih

menggunakan metode ceramah, mengkopi materi bacaan dari buku dan

dibagikan kepada para siswa. Sebetulnya bisa menggunakan

powerpoint bisa lebih menarik untuk para siswa.

Kemudian Peneliti melanjutkan observasinya di kelas IIB saat

pelajaran tematik Bahasa Indonesia, peneliti melihat secara langsung

guru menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran hari ini yang

akan dicapai oleh para siswa dan langkah-langkah apa saja yang akan

mereka lakukan dalam pembelajaran pagi ini, dengan materi yang akan

mereka bahas bersama yaitu tentang unsur-unsur pokok dalam sebuah

cerita serta mengatur jalannya pembelajaran hari ini.

Ibu RO menayangkan salah satu bacaan cerita rakyat dengan judul

“Tikus dan Singa” pada layar Liquid Crystal Display (LCD) proyektor

yang ada di kelas IIB kemudian bacaan tersebut dibaca bersama-sama.

Setelah itu diadakan tanya jawab bersama untuk mencari unsur-unsur

pokok dari bacaan atau cerita tersebut. Yang akan dibahas bersama

yaitu judul atau tema dari bacaan “Tikus dan Singa” apa? Tokohnya

siapa saja? Watak dari masing-masing tokoh apa? Latar belakang

ceritanya dimana? Alur ceritanya apa? Dan amanat dari cerita tersebut

apa? Jalannya pembelajaran pagi ini masih tertib dan lancar namun

saat guru membagi kelompok berdua-dua untuk mengerjakan tugas

yang akan dikerjakan oleh para siswa, ada siswa yang tidak mau

mengikuti pembagian kelompok dari guru tersebut dan memilih teman

sendiri, pada hal teman yang dipilih oleh siswa A tersebut sudah

memiliki teman kelompok pembagian dari ibu RO. Siswa A tetap

ngotot untuk bergabung dengan siswa yang menjadi pilihannya

akibatnya ada siswa yang tidak memiliki teman untuk bekerja

bersama-sama karena siswa di kelas IIB berjumlah 26 orang.

Ibu RO mendekati peneliti dan menyampaikan permohonan maaf

karena kelas ramai, beberapa siswa laki-laki yang ngobrol, jalan-jalan

di kelas walaupun sudah ditegur beberapa kali tetapi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

44

mengindahkan teguran guru atau cuek saja. Ibu RO mengatakan bahwa

makhlum guru wali kelas baru, apalagi pergantian ditengah semester

sehingga mereka belum terlalu mengenal saya dengan baik dan saya

juga baru belajar untuk mengenal karakter dari para siswa di kelas ini.

Guru yang lama tegas dan disiplin tahu kelemahan mereka sehingga

mudah dalam penanganan, sedangkan saya mau langsung keras juga

belum mengetahui karakter siswa. Apalagi baru satu setengah bulan

saya menjadi wali kelas mereka, jadi harus sabar dulu sambil berjalan

bersama peneliti di dalam kelas mengawasi para siswa mengerjakan

tugas mereka ibu RO membagikan pengalamannya yang singkat

menjadi guru wali kelas IIB.

Dalam wawancara singkat bersama ibu RO peneliti mengajukan

pertanyaan Bagaimana pengalaman ibu menjadi seorang guru wali

kelas dalam jangka waktu yang singkat ini? Beliau mengatakan semua

dalam proses dan harus disyukuri dan dinikmati pekerjaan atau tugas

baru yang diberikan oleh atasan. Kalau disuruh memilih saya lebih

senang mengajar sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan yaitu

Bimbingan dan Konseling, namun karena satu dua hal yang terjadi

ditengah semester yaitu pergantian guru wali maka saya bersedia untuk

menerima tugas ini karena memang guru juga tidak ada lagi, mencari

guru ditengah semester kaya gini juga tidak mudah maka pak kepala

sekolah yaitu Pak TT melakukan pemetaan dan memanfaatkan bapak

ibu guru yang ada di sekolah ini untuk sementara sambil mencari guru

baru untuk tahun ajaran besok yaitu 2019-2020.

Mengenai persiapan dalam mengajar kurikulum 2013 saya masih

harus belajar dari kedua rekan kerja saya yaitu Pak GK dan Ibu RH

dalam pembuatan perangkat pembelajaran khususnya materi tematik

yang sesuai dengan kurikulum 2013 dengan ciri khas Sekolah-sekolah

Dominikan yang berParadigma Pendidikan Dominikan (PPD) yaitu

harus ada lima unsur pokok dalam kegiatan inti pembelajaran yaitu

Learning, Contemplating, Aktuating, Sharing dan Reflecting.Untuk

pembuatan perangkat pembelajaran milik Bimbingan dan Konseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

45

saya tahu alurnya tetapi kalau pelajaran Tematik saat ini saya masih

butuh proses untuk belajar karena saya bukan dari PGSD melainkan

dari BK.

Selanjutnya peneliti juga melakukan observasi di kelas IIC pada

siang hari sekitar pukul 09.15 – 11.00 WIB. Pelajarannya masih

tematik khususnya pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKn tentang

menceritakan pengalaman pribadi siswa dalam bekerjasama dan

bermain bersama teman. Saat pembelajaran peneliti melihat secara

langsung guru memimpin jalannya pembelajaran dengan suara yang

halus namun tegas dalam mendampingi para siswanya didahului

dengan menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai hari ini dan langkah-langkah pembelajaran yang akan

digunakan serta peraturan atau kesepakatan bersama yang harus ditaati

bersama yaitu yang ramai, ngobrol, jalan-jalan harus bercerita di depan

kelas lebih dahulu walaupun urutannya masih dibelakang misalnya Si

Sandi dengan nomor absen dua puluh karena ramai maka harus maju

dan bercerita pengalamannya pertama atau nomor urut satu.

Peneliti melihat bahwa di kelas IIC lebih tertib dan tenang dalam

belajar dibandingkan didua kelas yang lain yaitu di kelas IIA dan di

kelas IIB. Dari pembawaan guru sudah sangat jelas terlihat

wibawanya, suaranya yang tegas dalam mengajar atau mendidik para

siswa di kelasnya. Ibu RH selalu mengingatkan para siswanya untuk

menghormati dan menghargai guru atau teman-teman yang berbicara

di depan kelas. Dan diantara para siswa sendiri mereka saling

mengingatkan satu sama lain apabila ada temannya yang ribut atau

menggangu temannya dalam belajar.

Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran kali ini sesuai dengan yang disiapkan oleh guru dalam

Rencana Pelaksanaan Perencanaan Harian. Cara memimpin dan

mendamping para siswa juga sangat tenang namun tegas dalam

berbicara sehingga para siswa juga bisa tenang dan tertib dalam

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

46

Setelah selesai pembelajaran peneliti bertanya kepada ibu RH

“Kelasnya ko bisa tenang dan tertib sekali digunakan dalam

pembelajaran ya bu, strateginya apa ya bu? Ibu RH dengan tenang

menjawab bahwa kita sebagai guru harus tegas dalam mendidik dan

mendampingi mereka. Yang sering membuat kegaduhan di kelas

jangan dijadikan satu tempat tetapi dipisahkan sehingga mudah kita

kontrol mereka, usahakan tempat duduk mereka jangan dibelakang

tetapi di depan dekat meja guru sehingga mudah dalam pengawasan.

Selanjutnya pertanyaan peneliti kepada Guru RH tentang apa saja

peran guru dalam suatu pembelajaran? Jawaban Mis RH adalah guru

sebagai manajer kelas atau sebagai perancang pembelajaran harus bisa

menempatkan diri untuk menjadi seorang pemimpin dalam memimpin

kelasnya atau mengatur jalannya pembelajaran di dalam kelasnya.

Mengenai pembuatan perangkat pembelajaran di sekolah ini buat

bersama satu rombel misalnya guru kelas dua yang semua guru kelas

dua buat bersama. Untuk pelaksanaan RPP juga diharapkan bisa

dilaksanakan sesuai yang ada dalam pembuatan RPP. Misalnya

minggu ini tema berapa, sub tema berapa pembelajaran ke berapa

kalau bisa tiga kelas ini harus bisa jalan bersama.

Oleh karena itu butuh kreatifitas dari guru masing-masing dalam

mempersiapkan pelaksanaan pembelajarannya sehingga siswa bisa

mengikuti atau tidak tertinggal dari kelas lain, karena kalau tertinggal

terkadang diantara sesama orang tua murid saling cek kelas A sampai

dimana, kelas B sampai dimana dan kelas C sampai dimana? Dan

kalau terlambat mereka pasti akan komplin juga ke gurunya bahkan ke

kepala sekolah.

4.1.2 Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran

Saat peneliti melakukan observasi dan juga wawancara di kelas

IIA, kelas IIB dan juga di kelas IIC peneliti melihat secara langsung

persiapan sarana belajar yang akan digunakan untuk belajar seperti di

kelas IIA persiapan tempat untuk olah raga, peralatan-peralatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

47

akan digunakan untuk pelajaran matematika khususnya dalam

pembagian kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru yaitu

saat praktek menimbang benda-benda yang dibawah oleh para siswa

dari rumah misalnya timbangan didalam satu kelompok ada satu

bahkan ada dua timbangan, sayuran misalnya wortel, tomat, timun,

buah misalnya jeruk, apel dan cabe.

Tiap-tiap kelompok tempatnya sudah ditentukan oleh guru

misalnya kelompok A di pojok kanan bagian depan, kelompok B di

tengah, kelompok C di pojok kiri, kelompok D di pojok kanan

belakang, kelompok E di tengah bagian belakang dan kelompok F

dipojok kiri bagian belakang. Masing-masing kelompok terdiri dari

lima sampai enam siswa. Para siswa masuk ke dalam kelompoknya

masing-masing dan menempatkan tempat yang sudah dibagikan oleh

guru. Ada siswa yang cepat bergeraknya masuk kelompok ada yang

masih ngobrol dengan teman dan ada juga yang santai- santai saja

masih duduk di tempat duduk mereka sampai guru harus

mengingatkan mereka yang belum masuk kelompok sehingga mau

bergerak dan bergabung dengan teman-temannya satu kelompok.

Selanjutnya di kelas IIB peneliti melihat secara langsung persiapan

sarana belajar yang akan digunakan untuk belajar tematik Bahasa

Indonesia. Guru menyiapkan laptop, Liquid Crystal Display (LCD)

proyektor untuk menayangkan bacaan yang akan mereka bahas

bersama dan juga untuk mencari unsur-unsur pokok dalam sebuah

cerita yaitu ada tema atau judul, ada tokoh, watak, latar belakang

cerita, alur cerita dan amanat atau pesan dari cerita tersebut ditulis oleh

guru di papan tulis juga sebagai salah satu media yang digunakan

untuk pembelajaran. Guru memberi contoh cara mencari unsur-unsur

sebuah cerita dari bacaan tentang “Tikus dan Singa” yang telah dibaca

bersama tadi. Setelah itu dibahas bersama judulnya apa? Tokoh apa

saja? Watak dari masing-masing tokoh, latar belakang, alurnya

bagaimana dan pesannya apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

48

Kemudian guru membagikan lembar kerja siswa cerita lain tentang

“Pemburu dan Seekor Harimau”. Para siswa diminta untuk menuliskan

unsur-unsur pokok apa saja yang ada dalam cerita tersebut dibuku

tematik mereka masing-masing. Selanjutnya guru membagi peserta

didik untuk mengerjakan tugas secara berdua-dua (posisi duduk siswa

pindah bergabung dengan teman yang telah ditunjuk oleh guru.

Yang terakhir adalah kelas IIC guru menyiapkan peserta didik

untuk belajar, siswa terlihat tenang dan tertib duduk ditempat duduk

mereka masing-masing mendengarkan penjelasan guru dan aturan

main (kesepakatan bersama di kelas). pelajaran yang dibahas adalah

pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKn menceritakan pengalaman

pribadi siswa bekerjasama dan bermain bersama dengan temannya.

Siswa diminta oleh guru untuk menuliskan ceritanya terlebih

dahulu dibuku tematik mereka masing-masing dan kemudian setelah

semua siswa selesai mengerjakan tugasnya diminta untuk satu persatu

membagikan hasil kerja mereka atau membacakan cerita mereka di

depan kelas, yang menarik buat peneliti adalah peraturan atau

perjanjian yang telah disepakati bersama di kelas itu sungguh sangat

diberlakukan yaitu yang ramai harus bercerita lebih dahulu walaupun

nomor urut untuk mendapat giliran bercerita masih di nomor dua puluh

bisa maju di nomor urut dua atau tiga.

Kalau dilihat ketiga guru ini bukan guru yang gagap teknologi,

mereka bisa menggunakan fasilitas IT yang disediakan oleh sekolah

dalam pembelajaran. Pemanfaatan sarana prasarana ini sebenarnya

lebih menarik siswa untuk belajar bahkan guru juga menambah

wawasan dalam pembuatan media namun kenyataannya di lapangan

pada saat peneliti melakukan observasi masih ada guru yang dalam

pengajarannya lebih menggunakan metode ceramah dibandingkan

membuat inovasi baru dalam pembelajaran menggunakan IT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

49

4.1.3 Guru Sebagai Motivator

Peran guru sebagai motivator di kelas IIA nampak saat para siswa

latihan baris berbaris dan ada beberapa siswa yang tidak mau

mengikuti latihan itu dimana mereka lebih milih ngobrol dengan

teman-teman atau jalan-jalan tidak mau mendengarkan gurunya,

gurunya datang menyapa mereka dan memberikan masukan bahwa

kita latihan baris-berbaris ini maksudnya untuk melatih kita supaya

disiplin saat mengikuti upacara bendera, kalau tidak tertib atau ramai

saat upacara bendera nanti tempatnya harus baris di atas panggung dan

dilihat oleh kakak kelas dan adik kelas mau? Dan siswanya

mengatakan tidak mau sehingga ikut latihan baris berbaris bersama

teman-temannya yang lain, walaupun masih ada satu dua siswa yang

tidak mengikuti peraturan yang telah disepakati bersama pada awal

pelajaran penjaskes.

Saat di kelas pun siswa yang ramai, ngobrol dengan teman bahkan

berdiri dan melihat atau nonton teman-temannya dari kelompok lain

menimbang benda-benda yang mereka bawah dari rumah Pak GK

mendekati mereka, ajak berbicara dan mengajak mereka kembali ke

kelompoknya dan mendampingi mereka mengajari mereka menimbang

benda-benda yang mereka bawah dari rumah baik itu buah-buahan,

sayur-sayuran maupun bumbu dapur dengan sabar dan telaten dalam

mengajari mereka. Kalau barangnya berat seperti wortel, apel ada yang

sampai satu kilogram, jeruk ada yang hanya lima ratus gram atau bisa

dihitung masuk dalam kelompok setengah kilogram dan ada yang

hanya ons seperti cabai sepuluh biji saat ditimbang hanya dua ons

sehingga dipindahkan ke gram sama dengan dua ratus gram. Para

siswa semangat mencoba menimbang berat apa saja yang mereka ingin

timbang seperti beberapa siswa menimbang sepatu masing-masing dan

saling membedakan sepatu siapa yang lebih berat.

Selanjutnya peran guru sebagai motivator di kelas IIB nampak

pada saat Ibu RO dengan sabar dan telaten, mendekati dan

mendampingi siswa yang tidak mau bergabung bersama teman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

50

telah ditunjuk oleh guru, memberi masukan untuk berteman tidak

pilih-pilih karena siswa A maunya bekerja bersama siswa D,

sedangkan yang dibagi oleh guru adalah siswa B. Akhirnya setelah

mendengarkan nasehat dari guru siswa A mau bergabung bersama

siswa B untuk bekerja bersama-sama dan hal ini dilihat secara

langsung oleh peneliti saat melakukan observasi di kelas IIB.

Sedangkan di kelas IIC peran guru sebagai motivator nampak pada

saat guru memberikan dukungan kepada siswa yang tidak mau

bercerita karena malu bercerita di depan kelas. Ibu RH dengan sabar

dan telaten memberi dorongan sampai akhirnya siswanya mau

walaupun harus dilompati tiga temannya misalnya siswanya di nomor

urut dua tapi karena tidak mau maju untuk cerita jadi dilompati dulu

oleh temannya setelah mau, baru bercerita di nomor urut ke enam.

Bahkan ibu RH juga memberikan dorongan kepada siswa yang

belum selesai menuliskan cerita mereka dibuku tulis tematik untuk

menyelesaikan tugas mereka dan dikumpulkan ke guru sehingga siswa

tidak sibuk sendiri dengan tugasnya melainkan mendengarkan

temannya yang sedang membagikan pengalamannya di depan kelas,

sehingga pada saat ditanya guru tentang cerita temannya tadi apa

judulnya, bermain atau bekerjasama dengan siapa saja siswa bisa

menjawabnya. Namun ada beberapa siswa yang ngobrol tidak

mendengarkan cerita temannya sehingga pada saat guru bertanya

tentang cerita yang baru diceritakan oleh Ferdin siswa tersebut tidak

bisa menjawab, dan membuat nada suara guru agak keras dalam

menegur tiga siswa yang sedang nobrol tersebut.

Kemudian pada saat melakukan wawancara dengan guru kelas IIA

yaitu Pak GK Peneliti bertanya kalau peran guru sebagai motivator itu

seperti apa? Pak GK menjawab bahwa motivator itu kan penyemangat

jadi guru harus bisa memberi masukkan atau dorongan kepada siswa

untuk belajar menyelesaikan segala tugas dan tanggungjawab yang

diberikan oleh guru saat pembelajaran. Contohnya di kelas IIA ada

perjanjian atau kesepakatan bersama sebelum belajar, siapa yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

51

dulu mengumpulkan hasil kerjanya akan mendapat bintang sedangkan

yang tidak menyelesaikan tugasnya bintangnya dikurangi dapat kartu

kuning atau kartu merah. Hal- hal ini bisa menjadi penyemangat buat

siswa untuk belajar lebih bertanggung jawab dengan segala tugas

mereka walaupun awal-awal itu menjadi suatu paksaan namun lama

kelamaan bisa menjadi suatu kebiasaan yang baik buat siswa dalam

bersaing mendapatkan nilai yang bagus. Untuk siswa yang pintar, rajin

mendapat bintang itu suatu kebanggan atau penyemangat namun bagi

siswa yang biasa-biasa saja guru harus extra tenaga mengingatkan

mereka buat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya bahkan

sampai guru harus marah-marah dulu baru mereka mau mengerjakan

tugas mereka. Karena mendapat peringatan keras dari guru misalnya

sebelum tugasnya selesai tidak boleh pulang dan itu juga disaksikan

oleh peneliti pada saat pelajaran Tematik Matematika berakhir. Siswa

yang sudah selesai mengerjakan tugasnya berdoa dan pulang

sedangkan enam siswa tidak pulang karena belum selesai mengerjakan

tugas maka dilakukan les tambahan oleh Pak GK.

Di kelas IIC pada saat peneliti melakukan wawancara dengan ibu

RH tentang bagaimana peran guru sebagai motivator? Di sini ibu RH

menjawab bahwa kita sebagai guru harus pintar-pintar memberi

dorongan atau motivasi kepada para siswa sehingga mau belajar, mau

mengerjakan tugas dan lain-lain. Masing-masing kelas pasti ada siswa

yang membutuhkan pendampingan khusus baik dalam membaca yang

belum lancar, menulis, dan berhitung.

Biasanya ada tambahan pelajaran sepulang sekolah buat para siswa

yang masih membutuhkan pendampingan karena kalau mengulang

materi lagi kasihan siswa yang sudah bisa dan hari efektif juga terbatas

karena satu sub tema ada enam pembelajaran sedangkan di sini hanya

lima hari sekolah jadi guru harus pintar-pintar mengatur waktu

sehingga semua pembelajaran dalam satu sub tema bisa diberikan

kepada para siswa maka dari itu kerjasama tim (guru kelas) sangat

penting dalam suatu pembelajaran misalnya yang belum lancar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

52

membaca dari ketiga kelas tersebut dikumpulkan jadi satu nanti yang

memberi tambahan pelajaran gurunya siapa, yang menulis siapa dan

berhitung siapa? Sebagai contoh misalnya Pak GK memberi les

tambahan berhitung, Ibu RO memberi tambahan membaca dan saya

(Ibu RH) memberi tambahan menulis. Selain itu kami guru kelas dua

juga masih memberi tambahan pelajaran untuk siswa kami di kelas

yang masih mengalami kesulitan dalam belajar misalnya pembelajaran

empat agak sulit dan banyak siswa yang belum paham maka kami

menawarkan siapa yang mau ikut les tambahan pembelajaran empat ini

dan lain-lain. Bahkan beberapa siswa yang sebenarnya sudah bisa

namun karena belum dijemput oleh orang tuanya mereka malah

semangat ikut les.

4.1.4 Guru Sebagai Fasilitator

Terkait peran guru sebagai fasilitator terlihat saat proses kegiatan

belajar mengajar berlangsung baik guru kelas IIA, kelas IIB maupun

kelas IIC tidak menjadi satu-satunya fasilitator tunggal atau sumber

belajar yang utama dalam pembelajaran. Guru memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk berexpermen dengan segala kegiatan yang

hari itu masing-masing kelas lakukan sesuai dengan pembelajaran.

Adapun hasil observasi dan wawancara yang di dapat dari guru

kelas IIA yaitu Pak GK. Pada waktu melakukan observasi peneliti

melihat peran guru sebagai seorang pemimpin guru sudah berusaha

untuk menjelaskan materi pembelajaran hari ini kepada para siswa

dengan baik, mau peduli dengan siswa yang masih mengalami

kesulitan dalam belajar dengan gaya khas yang dimiliki oleh pak GK

yaitu suara yang sangat halus dan lembut serta sabar dalam

mendampingi namun bila sudah beberapa kali menegur para siswa

yang ramai, jalan-jalan tidak diikuti maka intonasi atau suara dari pak

GK juga bisa sangat keras sehingga membuat para siswa takut dan siap

untuk belajar lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

53

Seperti siang ini pak GK memarahi salah satu siswa karena dari

pagi jalan-jalan terus, ngobrol terus dan tidak bisa tenang dalam

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Pak GK

mengatakan bahwa kalau ga mau ikut perintah guru, semaunya sendiri

pak GK akan lapor ke mamimu lho. Siswa ini langsung duduk diam

dan tertunduk tidak berani menatap pak GK yang ada dihadapannya.

Pembelajaran hari ini sudah sangat bagus karena pembelajarannya

tidak hanya bersumber pada guru namun siswa juga terlibat secara

langsung dalam praktek pembelajaran seperti waktu baris-berbaris di

lapangan dan juga waktu praktek menimbang benda-benda yang telah

dibawakan oleh siswa. Guru hanya menjelaskan dan memberi contoh

pada awal kegiatan setelah itu para siswa diminta untuk mencoba

sendiri tetapi masih tetap dalam pendampingan, bimbingan dan

pengawasan guru.

Selanjutnya peneliti melakukan observasi di kelas IIB di sini ibu

RO sangat tenang dan sabar dalam mendampingi para siswa belajar,

walaupun masih ada beberapa siswa putra yang duduk dibelakang

masih berbuat semaunya sendiri misalnya sudah ditegur untuk tidak

jalan-jalan ke meja temannya yang lain, tidak ngobrol tapi

mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru mereka tidak

mengindahkan teguran guru, paling diam sebentar setelah guru serius

dalam mengajar atau perhatian guru tidak ke mereka, mereka berulah

lagi yaitu ngobrol lagi. Peneliti sempat merasa gemes juga melihat

tingkah mereka. Guru berusaha untuk memindahkan tempat duduk

mereka ke depan dekat dengan meja guru tetapi tiga siswa ini tidak

mau pindah ke depan, mau tetap ditempat duduk mereka. Ibu RO

memperbolehkan tetapi dengan catatan tidak boleh ribut atau

mengganggu temannya yang lain. Ibu RO berusaha untuk bisa

menguasai kelas dengan cara berusaha mengkondisikan kembali kelas

bila terjadi gangguan seperti siswa ribut dan tidak mendengarkan

penjelasan guru atau tidak mau mengerjakan pekerjaan yang diberikan

oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

54

Pembelajaran di kelas IIB hampir sama dengan pembelajaran di

kelas IIA guru memberi contoh terlebih dulu dalam praktek mencari

unsur-unsur pokok sebuah cerita, kemudian siswa diberi kesempatan

secara berdua-dua untuk mencoba menjawab sendiri pertanyaan-

pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru.

Sedangkan observasi di kelas IIC Guru memfasilitasi pembelajaran

hari ini dengan sabar namun tegas dari nada bicara guru sehingga para

siswa juga terlihat tenang dalam belajar. Guru sangat menguasai kelas,

sehingga suasana kelas tenang dan siswa mengikuti pembelajaran hari

ini dengan cermat. Para siswa secara berurutan maju di depan kelas

membacakan cerita pengalaman mereka mulai nomor urut absen satu

dan seterusnya sampai nomor urut duapuluh tujuh, namun baru sampai

nomor urut ke delapan belas bel istirahat sudah berbunyi jadi tidak

dilanjutkan lagi atau pembelajaran Tematik Bahasa Indonesia dan

PPKn sudah berakhir. Ibu RH duduk di depan kelas bagian tengah

sambil memangku hasil pekerjaan siswa yang telah dikumpulkan ke

beliau dan dengan suara yang tidak pelan dan juga tidak keras

memanggil satu persatu para siswa sesuai nomor urutannya untuk maju

membacakan cerita mereka, Guru mendengakan pengalaman para

siswa yang ditulis dan telah dibacakan tadi kemudian memberi umpan

balik dengan bertanya kepada para siswa yang lain (yang duduk) cerita

teman mereka yang baru saja dibacakan dengan tanya jawab singkat

misalnya judul ceritanya apa? Bermain bersama siapa? Tempatnya

dimana? Wibawa Guru Ra sebagai seorang guru sangat terlihat dalam

mengajar di kelas IIC

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Pak GK

tentang apa peran guru sebagai fasilitator? disini Pak GK menjawab

pertanyaan peneliti bahwa zaman sekarang guru tidak menjadi satu-

satunya sumber belajar. Model ceramah itu sudah bukan zamannya

lagi. Guru harus kreatif dalam membuat pembelajaran sehingga

menarik dan diminati oleh para siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

55

Terkadang orang tua murid juga bisa mengakses materi

pembelajaran dengan mudah dan gampang di internet. Buku-buku

penunjang pembelajaran juga mudah untuk didapatkan di toko-toko

buku. Misalnya saya mau menyampaikan materi matematika tentang

nilai tempat puluhan dan satuan, baru mau menyampaikan atau

menjelaskan ada beberapa siswa yang pintar langsung mengatakan

sudah tahu pak cara kerjanya. Dan saya hanya bisa mengatakan sabar

ya teman-temannya yang lain belum tahu caranya jadi pak GK jelaskan

dulu.

Bersyukurnya fasilitas di sekolah ini juga sangat membantu untuk

pembelajaran misalnya masing-masing kelas ada LCD, ada speaker

aktif, sehingga kalau guru mau memutar video atau menyampaikan

materi dalam bentuk powerpoint tinggal dihubungan dengan LCD.

Bahkan ruangan kelas juga sangat nyaman digunakan untuk belajar

karena dilengkapi dengan dua Air Conditioner/AC di masing-masing

kelas itu juga sangat menunjang pembelajaran di kelas.

Sedangkan wawancara dengan Ibu RH kelas IIC tentang apa peran

guru sebagai fasilitator? Ibu RH menjawab harus berwibawa di depan

para siswa, dekat boleh dengan mereka namun harus jaga sikap

sehingga para siswa juga bisa tahu atau menempatkan diri kapan ada

candaan antara guru dengan siswa dan kapan kita serius dalam belajar.

Kalau guru kurang tegas terkadang juga membuat para siswa kurang

menghargai guru karena merasa guru tidak akan marah dengan mereka

saat tidak mengerjakan tugas, saat ribut dan lain-lain (membuat

gangguan-gangguan kecil di kelas).

Yang biasanya saya lakukan saat mendapat murid baru di kelas

saya, saya akan lebih dahulu mendalami masing-masing karaketer dari

peserta didik saya misanya si A sukanya belajar Matematika, Si D

tidak suka matematika tetapi senangnya menggambar dan siswa yang

lain senangnya dalam bidang apa? Dengan mengetahui kelebihan dari

siswa-siswa saya ini sudah lancar membaca, ini belum, yang itu jago

berhitung tulisannya bagus maka lebih memudahkan saya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

56

mendampingi mereka. Kalau semua saya pukul rata bahwa sudah kelas

dua berarti sudah bisa membaca, menulis dan berhitung itu tidak

mungkin karena masing-masing siswa punya kelebihan dan

kekurangan. Tinggal bagaimana cara saya dalam mendampingi mereka

khususnya yang masih kurang sehingga tidak tertinggal dari teman-

teman yang lain. Soalnya kalau dibiarkan bisa menjadi gangguan atau

hambatan dalam proses belajar mengajar. Yang akan kesulitan adalah

saya sebagai guru mereka namun bila dari awal guru tegas dalam

mendamping mereka (siswa), mereka juga akan patuh dan taat dengan

gurunya. Tahu kapan jamnya bermain, kapan jamnya serius dalam

belajar.

Kalau para siswa sudah terbentuk dengan baik maka belajarnyapun

lebih tertib dan tenang tidak butuh extra tenaga untuk teriak-teriak dan

marah-marah di kelas. Bersyukurnya siswa-siswa di kelas ini dari kelas

satu sudah dilatih oleh guru mereka untuk tertib dan tenang saat berada

dalam kelas atau saat belajar.

4.1.5 Guru Sebagai Konselor

Peran guru kelas IIA yaitu pak GK sebagai konselor pada saat

peneliti melakukan observasi nampak pada saat Pak GK mendampingi

siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa ini dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru tidak selesai

bahkan jawaban dari siswa ini tidak sesuai dengan pertanyaan yang

diajukan oleh guru. Misalnya pada saat guru mengulang materi Bahasa

Indonesia tentang cerita pengalaman berlibur di rumah Paman Tono

dan di sana ada arisan keluarga yang dilakukan setiap bulan secara

bergantian dari rumah ke rumah di lingkungan tempat tinggal paman

Tono. Pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa tersebut adalah di

rumah siapa arisan diadakan? Siswa tersebut menjawab di rumah saya.

Pertanyaan selanjutnya arisan diadakan setiap? Jawaban yang benar

dari bacaan yang diterima siswa adalah setiap bulan, namun siswa ini

menjawab setiap hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

57

Pak GK sempat mengatakan kepada siswa tersebut dibaca dulu nak

ceritanya baru dijawab, semua jawaban ada dalam bacaan ini sambil

mengangkat buku guru yang digunakan untuk pembelajaran. Siswa ini

duduk diam dan sudah mau nangis. Pak GK mendekati siswa ini dan

mengatakan Pak GK tidak marah jadi tidak usah menangis, ini dilihat

didalam bacaannya ada tidak jawabannya, sambil dibimbing dan

diarahkan dengan pelan-pelan untuk menjawab pertanyaan guru

tersebut.

Begitupula saat pelajaran Penjaskes pagi tadi saat selesai latihan

baris berbaris pak GK mengadakan permainan melatih konsentrasi

dengan para siswa sebagai pendinginan, salah satu siswa putri yaitu

Dila setiap kali tidak bisa menjawab baik nama buah, nama tanaman,

sayuran, makanan sesuai kesepakatan bersama yang tidak bisa

konsentrasi dalam menjawab sehingga menjawab jawaban yang sudah

dijawab oleh temannya harus keluar dari lingkaran permainan ini.

Siswa perempuan ini tidak mau keluar dan langsung menangis dengan

suara keras sehingga tetap ikut dalam permainan. Kesepakatan ini

tidak berlaku untuk Dila, yang lain kalau tidak bisa menjawab

langsung keluar dari lingkaran dan melihat teman-temannya yang lain

bermain bersama Pak GK. Pak GK menasehati Dila ga usah nangis

kalau ga bisa jawab, konsentrasi ya biar bisa jawab. Oke! Ketegasan

guru dalam memberlakukan aturan atau kesepakatan bersama di kelas

IIA masih kurang.

Observasi selanjutnya dilakukan di kelas IIB peneliti melihat peran

guru sebagai konselor yaitu Guru berusaha mendekati siswa yang

ramai, yang ngobrol dengan teman memberi nasehat untuk menghargai

guru atau teman yang sedang berbicara. Saat ditegur guru tiga siswa

cowok yang berada dibangku paling belakang terlihat tidak senang

ditegur oleh guru, namun dengan segala keterpaksaan mereka harus

menurut dengan guru untuk belajar. Ketegasan guru di sini nampak

dalam memberlakukan kesepakatan atau aturan yang berlaku di kelas

IIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

58

Sedangkan di kelas IIC saat pembelajaran Farel mengeluh sakit

perut karena telat sarapan, jam istrahat dipakai untuk bermain bukan

untuk sarapan terlebih dahulu. Ibu RH mendekati Farel dan menasehati

supaya ke depan tidak diulang. Jam istirahat harus makan bukan

bermain dulu sehingga lupa sarapan dan meminta salah satu teman

Farel yaitu Diko untuk mengantarkan Farel ke ruang UKS untuk

berobat.

Selain itu ibu RH dengan sabar mendampingi salah satu siswa

yaitu Novan yang pekerjaan menulis cerita belum dikerjakan sama

sekali, hanya judul yang ditulis yaitu “Bermain bersama teman” Siswa

ini duduknya dibagian belakang, tidak menghadap ke gurunya tetapi

melihat ke arah peneliti. Pada saat gilirannya harus membacakan

ceritanya ternyata ceritanya belum ditulis. Pada saat ditanya guru apa

alasannya belum menulis? Novan menjawab tidak punya pengalaman

bermain atau bekerjasama bersama teman. Padahal tugas yang

diberikan oleh guru menulis cerita bekerjasama atau bermain bersama

teman baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Guru

mendatangi siswa dan meminta siswa tersebut untuk pindah di depan

dekat dengan meja guru supaya menyelesaikan tugasnya karena kalau

tidak selesai nanti tidak mendapatkan nilai dan siswa inipun mau untuk

pindah di depan dekat guru.

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara Pak GK dengan peneliti,

Peneliti bertanya bertanya bagaimana cara guru dalam mendampingi

para siswa yang mengalami kesulitan belajar? Pak GK membagi

pengalamannya dalam mendampingi siswanya yang mengalami

kesulitan belajar. Guru menjalin komunikasi dengan orang tua

bagaimana cara biar siswanya bisa belajar misalnya dengan minta

bantuan orang tua supaya siswanya diberi les tambahan di luar jam

sekolah.

Ada siswa yang ada peningkatan dalam belajar namun ada yang

belum terlalu kelihatan masih manja, makan masih disuapin kalau

tidak bisa menjawab menangis, banyak tingkah mereka. Saya sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

59

(Pak GK) juga bingung dengan kelas saya kali ini. Tahun ajaran ini

saya mendapat murid yang luar biasa over, ada yang cerewet, ada yang

pintar, ada yang masih manja, ada yang belum bisa baca dan menulis

dengan lancar padahal sudah di kelas dua, extra tenaga dalam

mendampingi mereka. Peneliti menanyakan Langkah atau strategi apa

yang digunakan dalam mendamping para siswa ini? Ya koordinasi

dengan orang tua murid siswa yang masih mengalami kesulitan. Orang

tua yang sadar biasanya membantu dengan cara leskan anaknya

sedangkan orang tua yang tidak peduli, pasrah total sama pihak

sekolah, ya saya yang stres, kadang kalau sudah kesel ya galak juga

sama anak-anaknya.

Hal ini dibuktikan saat peneliti berbicara dengan salah satu siswa

yang bernama Nila dan teman-temannya saat jam istrahat peneliti

menemani mereka makan siang di koridor depan kelas Kelas IIA.

Iseng-iseng peneliti bertanya kepada Nila Pak GK baik atau sayang ga

ya sama kalian di kelas? Nila menjawab baik tapi kadang galak juga

suka marah-marah dengan kami? Lah Ko bisa galak pak GK nya? Nila

menjawab karena kami salah, kami nakal, kami ribut saat belajar ga

mendengarkan pak GK jadi pak GK marah dengan kami. Terus? Ya

kalau marah kami semua hanya diam karena takut dan mengerjakan

tugas yang diberikan pak GK? Berarti Pak GK marahnya demi

kebaikan atau tidak ya? Demi kebaikan kami jawab Niko.

Peneliti masih tetap penasaran dengan kelas IIA ini sebenarnya di

kelas ini banyak siswanya yang cerdas dan pemikirannya, pemikiran

orang dewasa. Saat para siswa mendapat tugas dari guru berbagi

pengalaman tentang keluarga dengan temannya, salah satu siswa sebut

saja siswa Kinan bercerita dengan temannya Siswa Angel tentang

kakeknya yang sudah berusia delapan puluh satu (81) tahun, namun

masih sehat dan masih bisa antar dan jemput Kinan sekolah. Angel

kaget mendengar cerita Kinan sebenarnya Angel ingin mengatakan

“Ko masih sehat” namun yang keluar dari bibirnya “Ko ga mati-mati”

Pernyataan ini membuat Kinan marah-marah dengan Angel sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

60

Angel menangis, dan teman-temannya yang lain datang menemui

peneliti memberitahu masalah ini.

Saat peneliti mendatangi mereka dan bertanya sebenarnya ada

masalah apa? Kinan dengan gayanya yang agak centil membagikan

kronologi kejadian kepada peneliti sambil marah-marah mengatakan

bahwa Angela itu mendoakan kakek saya supaya cepat mati dan Angel

masih membela diri dengan mengatakan bahwa bukan begitu maksud

saya. Pemikiran Si Kinan sudah pemikiran orang dewasa sedangkan

pemikiran Si Angela masih pemikiran seorang anak sehingga untuk

menanggapi cerita si Kinan tentang kakeknya yang masih sehat saja

tidak bisa diungkapkan dengan baik dan pada akhirnya yang keluar

dari mulut Si Angel adalah ko ga mati-mati.

Menurut Pak GK di kelasnya masih ada sekitar delapan siswa yang

masih mengalami kesulitan dalam belajar. Dan itu sangat mengganggu

kegiatan belajar mengajar, sudah baca, tulis, berhitung belum lancar

anaknya juga tidak bisa diam ramai terus di kelas, jalan ke depan, ke

belakang sesukanya diberitahu tidak menurut juga. Sebenarnya yang

belum lancar baca, tulis dan berhitung ini dari kelas satu sudah

kelihatan namun dipaksakan naik di kelas dua dan akhirnya saya yang

ketumpuan. Kalau sekarang diberi tambahan pelajaran juga belum bisa

dan dipaksa naik ke kelas tiga nanti guru kelas tiga juga marah-marah

dengan saya, jadi serba salah, mau saya apakan lagi bingung, orang

tuanya juga cuek. Sepenggal kisah perjalanan Pak GK dalam

menghadapi siswa-siswinya yang super luar biasa di kelas IIA.

Tak lupa Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas

IIB yaitu ibu RO tentang peran guru sebagai konselor itu seperti apa?

Ibu RO menjawab bahwa harus bisa mengenal karakter dari masing-

masing siswa yang ada di dalam kelasnya. Jadi misalnya siswanya dua

puluh tujuh orang berarti ada dua puluh tujuh karakter yang harus bisa

dikuasai oleh guru, si A baca tulisnya sudah lancar atau belum, Si B

punya kesulitan apa dan lain-lain sehingga kita sebagai guru bisa

menyelesaikan masalah mereka dengan baik dan benar. Siswanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

61

belum lancar baca ya bagaimana cara kita melatih sehingga dia mau

belajar membaca, tidak mau mengerjakan tugas, ramai saja di kelas

atau jalan-jalan terus harus dicari tahu sebenarnya ada apa dengan

siswa tersebut baik di rumah maupun di sekolah. Guru harus pintar-

pintar membangun komunikasi dengan peserta didik maupun orang tua

murid.

Pertanyaan peneliti selanjutnya kepada beliau lebih enak mana bu

jadi guru BK atau jadi guru wali kelas? Beliau berkata kalau disuruh

memilih ya lebih enak jadi guru BK tetapi karena dibutuhkan maka

saya harus bisa menjalankan tugas dan kepercayaan yang diberikan

oleh kepala sekolah kepada saya untuk menjadi wali kelas IIB ini.

Saya harus banyak belajar khususnya dalam mengajar tematik dimana

semua mata pelajaran harus bisa saya kuasai itu tidak mudah, masih

harus belajar mengenal karakter siswa-siswi di kelas saya yang baru,

masih harus berjuang jadi mungkin dalam mengelola kelas belum

sesuai dengan yang peneliti harapkan saat observasi tadi.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IIC

yaitu ibu RH. Pertanyaan peneliti adalah yang menjadi peran guru

sebagai konselor itu seperti apa? Ibu RH menjawab bahwa guru harus

bisa mengenal peserta didiknya satu persatu dengan karakter mereka

masing-masing. Kalau ada siswa yang memiliki masalah dalam belajar

disapa, diajak belajar bersama teman yang disukai siswa tersebut.

Membangun komunikasi dengan orang tua, mencari tahu siswa ini

sekarang nilai turun ada apa? Kelihatan murung ada apa? Guru harus

bisa melihat situasi dan kondisi siswa juga.

Terkadang kita sebagai guru tidak tahu masalah siswa misalnya

selalu datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, nilainya turun, jadi

murung langsung marah-marah dengan siswanya, tidak cari tahu dulu

sebenarnya penyebabnya apa? Siswa menjadi korban kemarahan kita

padahal mungkin di rumah juga siswa kita mengalami suatu tekanan

atau masalah, jadi kita sebagai guru harus bisa mencari penyebabnya

dengan sabar, jangan langsung emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

62

Ketiga guru kelas dua ini sebenarnya bukan guru baru di sekolah

ini. Misalnya Pak GK sudah sangat berpengalaman dan kurang lebih

sudah dua belas tahun menjadi wali kelas II atau dari tahun 2007. Dari

pendidikan beliau juga adalah seorang guru lulusan dari Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) dibandingkan kedua guru kelas dua yang

lain. Ibu Ro adalah sarjana dari Bimbingan dan Konseling, untuk

menjadi wali kelas adalah tugas terbaru beliau yang baru dijalankan

kurang lebih satu setengah bulan ini. Kurang lebih lima tahun (2014)

ibu RO bekerja di sekolah ini dalam menangani berbagai permasalahan

para siswa khususnya di BK. Dan semua berjalan dengan baik menurut

pengalaman yang dibagikan oleh kepala sekolah yaitu pak TT.

Sedangkan Ibu RH adalah seorang sarjana lulusan Bahasa Inggris.

Namun beliau sudah lama juga bekerja di sekolah ini dan untuk

pengalamannya menjadi guru wali kelas sudah sangat banyak pernah

menjadi wali kelas VI, turun menjadi wali kelas I dan sejak tahun 2017

menjadi guru wali kelas IIC. Jadi pengalaman Bu RH dalam

mendampingi para siswa yang kesulitan dalam belajar sudah banyak

sehingga bisa mengetahui trik dan strategi yang tepat yang bisa

digunakan dalam pendampingan.

4.1.6 Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum

Peneliti mengamati setelah selesai pembelajaran ada evaluasi yang

diberikan pak GK kepada para siswa sesuai dengan materi yang

didapatkan dalam pembelajaran hari itu. Dalam Proses penilaian ada

pekerjaan siswa yang langsung dinilai oleh pak GK namun yang

kumpulnya terakhir pekerjaan mereka dikumpulkan oleh guru. Setelah

selesai pembelajaran dan semua siswa pulang baru guru mengoreksi

hasil pekerjaan siswa.

Sedangkan saat peneliti melakukan observasi di kelas IIB dan kelas

IIC tentang pelaksanaan kurikulum dalam hal penilaian hasil kerja

siswa tidak langsung dinilai oleh ibu RO maupun ibu RH, masih

dikumpulkan di meja guru dan guru melakukan sesi tanya jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

63

bersama pertanyaan–pertanyaan yang telah dijawab oleh para siswa.

Hasil pekerjaan siswa akan dikoreksi dan dinilai oleh ibu RO maupun

ibu RH setelah para siswa pulang sekolah. Karena waktunya tidak

memungkinkan untuk koreksi pekerjaan siswa.

Peneliti bertanya kepada Pak GK bagaimana cara Pak GK dalam

melakukan penilaian? Pak GK menjawab Penilaian hasil belajar

peserta didik dilakukan pada akhir pelajaran kalau waktu mencukupi

tetapi kalau waktu tidak cukup biasanya dikumpulkan dulu di meja

guru, akan dinilai oleh guru setelah jam pulang sekolah peserta didik.

Untuk penilaian di sekolah ini orang tua bisa melihat di web sekolah.

Jadi orang tua bisa tahu nilai anaknya, mana yang nilai hariannya

lengkap dan mana yang masih kurang nilai sehingga bisa dilengkapi

apalagi kalau pekerjaan rumah yang belum dikerjakan atau sudah

dikerjaan namun belum dikumpulkan ke guru.

Peneliti tidak melakukan wawancara dengan guru kelas IIB tentang

peran guru sebagai pelaksana Kurikulum karena ibu RO masih proses

belajar untuk pembuatan nilai mengingat kriteria penilaian di

kurikulum 2013 sangat banyak dan ribet. Untuk nilai harian para siswa

ada namun untuk masuk ke aplikasi penilaian yang dibuat sekolah

masih harus belajar sehingga tidak salah memasukan data ke bagian

penilaian.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IIC

yaitu ibu RH tentang bagaimana cara ibu RH dalam melakukan

penilaian? Ibu RH menjawab pertanyaan peneliti bahwa Penilaian

dilakukan setelah akhir satu pembelajaran pada hari itu misalnya habis

pelajaran Tematik Bahasa Indonesia ya ada penilaian dibuku kerja

siswa. Kalau tidak bisa dikoreksi dan diberi nilai hari itu biasanya

setelah siswa pulang sekolah jam kosong guru menggunakan untuk

koreksi hasil kerja siswa.

Penilaian untuk kurikulum 2013 ini sangat banyak satu tema

dengan empat sub tema, satu sub tema masih terdiri dari enam

pembelajaran. Kalau hasil kerja para siswa tidak langsung dinilai dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

64

ditumpuk-tumpuk buat kita guru juga menjadi berat, jadi harus

menyisikan waktu untuk koreksi dan membuat penilaian, apalagi

sebentar lagi akan memasuki ulangan tengah semester ada pembuatan

raport tengah semester juga kalau nilai tidak dibuat terus mau ambil

nilai dari mana. Penilaian di sekolah ini Online jadi orang tua murid

juga bisa membuka dan melihat nilai dari putra-putri mereka. Kita

guru harus siap dikritik kalau salah dalam menilai.

Jadi secara umum peran guru dalam pengelolaan kelas di ketiga

kelas ini yaitu kelas IIA,IIB dan IIC dengan masa kerja guru wali kelas

yang berbeda-beda, ada yang sudah dua belas tahun menjadi wali kelas

II, ada yang sudah empat tahun dan ada juga yang baru satu setengah

bulan dalam menjalankan tugasnya sebagai wali kelas sangat nampak

perbedaannya. Kalau guru yang baru satu setengah bulan dalam

mengelola kelas masih ada kekurangannya wajar karena belum

mengenal karaketer anak didiknya dengan baik, masih butuh

penyesuaian dikedua belah pihak.

Yang menjadi pertanyaan adalah kalau itu guru lama dalam

mengelola kelas secara teori mengetahui tetapi kenapa dalam praktek

pembelajaran sehari-hari tidak dijalankan sebagaimana mestinya.

Apakah guru kurang mengenal karaktek anak didiknya? Atau tidak ada

usaha dari guru mencari stategi dalam mendidik putra dan putri yang

dipercayakan kepadanya karena berada di zona nyaman dan tidak ada

usaha untuk lebih berkembang lagi. Terkadang terlalu lama berada di

suatu tempat (Kelas yang sama sekian tahun) membuat guru merasa

jenuh dan bosan juga dan bahkan tidak berkembang. Materi

pembelajaran dari tahun ke tahun hampir sama, kalau cara

menyampaikannya juga sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu

model ceramah perlu perhatian khusus dari kepala sekolah atau

pendampingan. Murid datang dan pergi silih berganti setiap tahun

ajaran dengan karakter yang berbeda-beda sedangkan guru tetap di

kelas yang sama. Kalau guru yang tidak mengenal karakter siswanya

dengan baik akan memperlakukan muridnya sama dari tahun ke tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

65

dan akibatnya pengelolaan kelas menjadi tidak kondusif. Perbedaan

perlakuan dan penanganan siswa dari guru Pria dan wanita juga bisa

dilihat. Guru Pria memerlukan waktu lebih lama untuk belajar

mengenal anak-anak sedangkan guru wanita lebih cepat karena sifat

keibuan yang nampak dari diri mereka. Itulah yang terlihat sehingga

kelas ibu RH yang menjadi rekan kerja Pak GK di kelas dua dalam

kurun waktu empat tahun dapat tertata dengan baik dalam menjalankan

perannya mengelola kelas, dibandingkan Pak GK yang sudah menjadi

wali kelas 2A selama kurang lebih dua belas tahun.

Dalam pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis IT, ketiga

guru ini juga bukan guru yang gagap teknologi. Pak GK juga bisa

mengopersikan komputer dengan baik, saat pelatihan pembuatan

media pembelajaran pun juga beliau bisa mengajarkan atau membantu

bapak ibu guru yang lebih tua dari beliau. Ibu RO dan ibu RH juga

bisa mengoperasikan, menyambungkan dengan LCD dan

menggunakan saat pembelajaran. Fasilitas sudah disediakan oleh

sekolah, hanya laptop yang harus dibawa oleh guru dari rumahnya.

Saat ditanya kenapa ceritanya tadi tidak disorot saja melalui

proyektor? Dengan gaya khasnya sambil malu-malu dan senyum-

senyum pak GK mengatakan tidak bawa laptop karena tas sudah berat

dengan buku-buku yang lain atau laptop dibawa istri. Ya apa boleh

buat? Pengajaran dan pembelajaran seadanya saja menggunakan buku

pelajaran siswa atau lembar kerja siswa yang sudah di fotocopy dan

dibagikan kepada para siswa.

Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti pada saat mengambil

data tentang peran guru sebagai pelaksana kurikulum dibuktikan

dengan foto-foto kegiatan saat pembelajaran serta perangkat kegiatan

pembelajaran.

4.2 Analisis dan Pembahasan

Dari pembahasan sebelumnya, peneliti telah menguraikan, data-data hasil

penelitian yang peneliti temui selama observasi, wawancara dan dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

66

di tiga kelas yaitu kelas IIA, Kelas IIB dan Kelas IIC SD Bintang .

Selanjutnya peneliti akan membahas secara keseluruhan dari data-data yang

telah diperoleh kedalam enam aspek yang ada pada penelitian tentang peran

guru yaitu (1) peran guru sebagai perancang pembelajaran atau manajer kelas,

(2) peran guru sebagai pengelola pembelajaran, (3) peran guru sebagai

motivator, (4) peran guru sebagai fasilitator , (5) peran guru sebagai konselor

dan (6) adalah peran guru sebagai pelaksana kurikulum. Di bawah ini adalah

pembahasannya.

4.2.1 Peran guru sebagai Perancang Pembelajaran

Dalam Proses pembelajaran peran guru sebagai perancang

pembelajaran atau manajer kelas dapat dilihat oleh peneliti saat

melakukan observasi di tiga kelas yakni di kelas IIA, kelas IIB dan

kelas IIC. Guru menempatkan dirinya sebagai sorang pemimpin untuk

mengatur jalannya pembelajaran. Hal ini sangat nampak dilihat saat

peneliti melakukan observasi di ketiga kelas tersebut. Masing-masing

guru baik Pak GK, Bu RO maupun Bu RH dengan caranya masing-

masing membuka pembelajaran, mengatur jalannya pembelajaran,

menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran serta menutup

pembelajaran berdasarkan perangkat pembelajaran yang telah

disediakan oleh guru yaitu Rencana Pelaksanan Pembelajaran Harian

(RPPH).

Sikap dan tutur kata guru pun dapat terlihat ada yang tegas, disiplin

dalam mengatur pembelajarannya di kelas atau dapat mengontrol

suasana kelas dengan baik sehingga kelasnya menjadi lebih kondusif

untuk belajar seperti di kelas IIC oleh Bu RH, peraturan atau

kesepakatan bersama di kelas diberlakukan kepada semua siswa tanpa

membeda-bedakan, untuk melatih siswa tanggung jawab dalam

menyelesaikan segala tugas-tugas mereka dan lebih disiplin dalam

belajar di kelas bila melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan

kesepakatan bersama, siswa yang salah tersebut wajib menerima

hukumannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

67

Namun sikap kurang tegas juga masih diberlakukan di kelas IIA

oleh Pak GK dalam pembelajaraanya. Sangat terlihat pada saat siswa

yang tidak konsentrasi dalam permainan bersama tidak mau keluar dari

lingkaran permainan dan langsung menangis, sedangkan beberapa

siswa yang lain yang melakukan kesalahan karena kurang konsentrasi

dalam permainan dengan sukarela mau keluar dari lingkaran

permainan dan melihat teman-temannya yang lain yang masih dalam

lingkaran permainan bermain. Cara memimpin dan mengatur kelas

masing-masing guru berbeda-beda dalam prakteknya di lapangan.

Sedangkan secara umum peran guru dalam merancang

pembelajaran sudah baik berdasarkan hasil wawancara dari dua guru

yaitu Pak GK dan Bu RH yang mengatakan bahwa peran yang utama

yang harus dimiliki oleh guru adalah menjadi seorang manajer di kelas

maka guru harus bisa merancang pembelajaran (membuat persiapan

mengajar, baik itu Rencana Pelaksanan Perencanaan Harian (RPPH),

Silabus, Program Tahunan, Program Semester yang diperlukan

sehingga bisa digunakan untuk mengajar baik selama satu semester

maupun selama satu tahun pelajaran.

Ada kerjasama yang baik dari masing-masing guru kelas dalam

pembuatan perangkat pembelajaran maupun dalam pelaksanaan. Hal

ini bisa dibuktikan dengan dokumen-dokumen perangkat pembelajaran

yang dimiliki oleh Pak GK dan Bu RH. Selain pembuatan perangkat

ketiga guru ini juga masih harus berkoordinasi mengenai materi

pengajaran misalnya minggu ini tema berapa yang diajarkan materinya

diambil dari buku apa karena banyak buku pegangan yang dimiliki

oleh guru biar bisa sama antara ketiga kelas tersebut. Kalau mau

praktek, materi apa yang digunakan untuk praktek, bahan yang harus

disiapkan pun juga harus dikoordinasikan biar orang tua murid itu

tidak ribut di luar sekolah hanya karena salah satu kelas lebih dahulu

dalam pembahasan materi dan kelas yang lain paling terlambat atau

tertinggal. Karena diantara sesama orang tua murid saling cek kelas A

sampai dimana, kelas B sampai dimana dan kelas C sampai dimana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

68

Dan kalau ada kelas yang paling terlambat sendiri orang tua siswa

pasti akan komplin juga ke gurunya bahkan ke kepala sekolah, dan hal

ini juga dibenarkan oleh kepala sekolah saat peneliti melakukan

wawancara dengan beliau. Jadi menurut ibu RH dalam wawancara

bersama peneliti bahwa butuh kreatifitas dari masing-masing guru

dalam merangcang pembelajaran sehingga lebih menarik dan

memudahkan siswa dalam belajar.

Data dokumentasi yang dilihat oleh peneliti saat observasi adalah

Rencana Pelaksanaan Perencanaan Harian yang digunakan saat

pembelajaran hari ini di kelas masing-masing. Semua kelas dua masih

berada di bab empat dengan judul pengalamanku sub tema tiga dengan

judul pengalamanku di tempat bermain yang membedakan adalah

pembelajarannya kelas IIC di pembelajaran ke dua karena peneliti

melakukan observasi pada hari Selasa tanggal 19 Februari 2019

pelajaran tematik Bahasa Indonesia dan PPKn, kelas IIA di

pembelajaran ke empat hari Kamis tanggal 21 Februari 2019 pelajaran

tematik Penjaskes dan Matematika dan kelas IIB Sub tema ke empat

pembelajaran pertama di hari Selasa tanggal 26 Februari 2019.

Tematik pelajaran Bahasa Indonesia.

4.2.2 Peran guru sebagai Pengelola Pembelajaran

Peran guru sebagai pengelola pembelajaran dibuktikan dengan

persiapan segala sarana prasarana yang akan digunakan oleh guru

misalnya tempat untuk belajar, media atau alat peraga yang

dibutuhkan untuk pembelajaran misalnya pak GK menyiapkan tempat

untuk belajar di luar kelas dan tempat untuk kerja kelompok satu

kelompok terdiri dari lima sampai enam siswa di dalam kelas sudah

ditentukan oleh pak GK, Bu RO menyiapkan cerita yang sudah

difotocopy sejumlah siswanya, menyiapkan laptop dan LCD, membagi

siswa dalam kelompok satu kelompok berdua-dua, bahan-bahan

keperluan praktek menimbang berat barang di kelas IIA oleh Pak GK

sedangkan persiapan pembelajaran di kelas IIC lebih mengarah kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

69

Bu RH menyiapkan para siswa untuk tenang dan tertib dalam belajar.

Masing-masing guru mempunyai trik-trik tersendiri yang digunakan

dalam proses pembelajaran, misalnya memberlakukan peraturan

sebelum belajar ada yang sudah berfungsi dengan baik namun ada juga

yang masih perlu dibenahi dalam memberlakukan peraturan. Dan itu

disaksikan sendiri oleh peneliti saat observasi di ketiga kelas tersebut.

Bahkan dari hasil wawancara peneliti dengan ketiga guru kelas dua

ini didapatkan informasi bagaimana usaha dan pengalaman mereka

dalam mempersiapkan pembelajaran mulai dari menata tempat untuk

belajar, materi yang akan diberikan, media dan sarana prasarana lain

yang akan digunakan serta kerjasama tim baik diantara para guru

sendiri maupun kerjsama dengan orang tua wali murid masing-masing

kelas melalui grup WA kelas karena walaupun sudah dituliskan di

buku diary siswa terkadang orang tua tidak membacanya sehingga

kalau ada salah satu atau dua orang tua murid yang mulai ribut digrup

tentang peralatan atau tugas yang harus dibawah oleh siswa hari itu,

orang tua yang lain juga ikut ribut dan itu membuat pusing gurunya

sudah ditulis dibuku siswa tidak diperhatikan, tanya dan tanya lagi

menurut pengalaman pak GK dan Bu RH yang sudah berpengalaman

lama menjadi guru kelas dua dibandingkan Bu RO yang baru menjabat

sebagai guru wali kelas II dipertengahan semester dua ini sehingga

semua masih proses dalam belajar mengelola kelas, mengenal dan

mendalami karakter dari siswa-siswinya.

Selain itu bu RH juga memiliki cara atau strategi sendiri dalam

mengatur pembelajaran di kelas IIC. Siswa yang dianggap pintar

menurut beliau ditempatkan dimasing-masing baris sebagai pemimpin

untuk membantu guru dalam belajar misalnya ada diskusi kelompok

mereka diharapkan bisa membantu teman-temannya dalam bekerja

kelompok sehingga mendapatkan nilai yang bagus. Dan semua itu

sangat terlihat dalam pembelajaran di kelas IIC, kelas yang tenang dan

kondusif untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

70

4.2.3 Peran guru sebagai Motivator

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan tiga orang

guru kelas dua, peneliti melihat secara langsung bagaimana ketiga guru

ini menjalankan peran mereka sebagai sang motivator yang baik untuk

para siswanya secara khusus pada saat para siswa mengalami kesulitan

belajar, tidak bisa duduk diam dengan tenang di tempat duduk masing-

masing, berbicara dengan teman, guru dengan sabar dan telaten

mendekati mereka ajak berbicara dan menasehati mereka dengan

segala kelembutannya baik di kelas IIA, kelas IIB maupun di kelas

IIC.

Dari ketiga guru ini nada suara expresi mereka saat menjumpai

para siswa yang membuat kelas kurang kondusif masih terlihat tenang

dan sabar. Suara masih pelan, tidak membentak dan dengan santainya

mengatakan saya harus gimana lagi sabar dengan kamu nak? Diminta

maju di depan kelas nangis, ga bisa jawab juga nangis, tapi giliran

kalau ramai nomor satu. Harus sabar hadapi anak-anak zaman

sekarang ini, dilatih untuk lebih disiplin dan tanggung jawab juga

tidak bisa pengalaman pak GK dalam menghadapi peserta didiknya.

Sedangkan pengalaman Bu RH dalam menjalankan perannya

sebagai seorang motivator bagi anak didiknya adalah harus pintar-

pintar mencari cela untuk memberi dorongan dan motivasi kepada para

siswa. Masing-masing siswa punya kelemahan dan kesulitan tersendiri

dalam belajar. Sebagai guru kalau kita tahu celanya maka lebih

memudahkan kita dalam mendampingi mereka. Oleh karena itu

mengenal karakteristik peserta didik itu wajib dilakukan oleh guru.

Kalau siswa sudah dipegang guru, guru tahu mana yang masih

kesulitan dalam membaca, menulis dan berhitung, kita bisa melakukan

pendampingan belajar melalui tambahan pelajaran seperti yang telah

dilakukan oleh ketiga guru ini. Dari ketiga kelas mana yang kesulitan

membaca dijadikan satu dalam satu kelas dan diberi pendampingan

oleh guru siapa, yang kesulitan menulis oleh guru siapa dan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

71

kesulitan berhitung oleh guru siapa sehingga lebih memudahkan tugas

guru dalam mendampingi para siswa.

4.2.4 Peran guru sebagai Fasilitator

Peran guru sebagai fasilitator dikatakan oleh pak GK dalam

wawancara bahwa zaman sekarang guru tidak menjadi satu-satunya

sumber belajar. Model ceramah itu sudah bukan zamannya lagi. Guru

harus kreatif dalam membuat pembelajaran sehingga menarik dan

diminati oleh para siswa. Sumber belajar itu sangat banyak dan mudah

buat didapatkan. Terkadang orang tua murid juga bisa mengakses

materi pembelajaran dengan mudah dan gampang di internet. Buku-

buku penunjang pembelajaran juga mudah untuk didapatkan di toko-

toko buku. Misalnya kita mau menyampaikan materi matematika

tentang nilai tempat puluhan dan satuan, kita baru mau menyampaikan

atau menjelaskan ada beberapa siswa yang pintar langsung

mengatakan sudah tahu pak cara kerjanya dan lain-lain. Kalau guru

tidak kreatif dalam menyampaikan materi maka siswa akan merasa

bosan juga dan kurang menghargai guru, sikap dan tutur kata siswa

bisa seenaknya sendiri.

Oleh karena itu seorang guru harus tegas dan menampakkan

wibawanya di depan para siswa seperti pendapat yang disampaikan

oleh Bu RH dalam wawancara dengan peneliti. Membangun relasi

yang akrab dan dekat dengan siswa boleh-boleh saja namun harus jaga

sikap sehingga para siswa juga bisa tahu atau menempatkan diri kapan

waktu bercanda antara guru dan siswa dan kapan kita serius dalam

belajar karena siswa akan merasa guru tidak akan marah dengan

mereka saat tidak mengerjakan tugas, saat ribut, saat guru tidak

memberlakukan kesepakatan kelas dan lain-lain akan menimbulkan

gangguan-gangguan kecil di kelas saat pembelajaran.

Menurut ibu RH sebagai fasilitator juga guru harus mengenal dan

mendalami karakter dari masing-masing peserta didik sehingga lebih

memudahkan guru dalam melakukan pembelajaran misanya si A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

72

sukanya belajar Matematika, Si D tidak suka matematika tetapi

senangnya menggambar dan siswa yang lain senangnya dalam bidang

apa? Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan para siswa yang

saya miliki akan lebih memudahkan saya dalam mendampingi mereka.

Kalau semua saya pukul rata bahwa sudah kelas dua berarti sudah bisa

membaca, menulis dan berhitung itu tidak mungkin karena masing-

masing siswa punya kelebihan dan kekurangan saat peneliti melakukan

wawancara dengan Bu RH.

Masih menurut pengalaman Bu RH bahwa kalau para siswa sudah

terbentuk dengan baik maka belajarnyapun lebih tertib dan tenang

tidak butuh extra tenaga untuk teriak-teriak dan marah-marah di kelas.

Bersyukurnya siswa-siswa di kelas ini dari kelas satu sudah dilatih

oleh guru mereka untuk tertib dan tenang saat berada dalam kelas atau

saat belajar.

Berbeda dengan pengalaman observasi dan wawancara yang

didapat peneliti di kelas pak GK dan kelas Bu RO. Kedua guru ini

sudah berusaha untuk menjelaskan materi pembelajaran hari ini kepada

para siswa dengan baik, mau peduli dengan siswa yang masih

mengalami kesulitan dalam belajar, dengan penuh kesabaran, nada

suara yang lembut dan halus dalam mendampingi para siswa namun

bila sudah beberapa kali menegur para siswa yang ramai, jalan-jalan

tidak diikuti maka intonasi atau suara dari Pak GK maupun Bu RO

juga bisa sangat keras dan tegas sehingga membuat para siswa takut

dan siap untuk belajar lagi seperti yang dilakukan pada salah satu

siswa putra yang dari pagi ramai atau ngobrol dan jalan-jalan terus

tidak bisa diam untuk mengikuti pembelajaran.

Ibu RO sudah berusaha untuk memindahkan tempat duduk mereka

(para siswa putra yang membuat keributan dalam kelas) untuk pindah

ke depan dekat dengan meja guru tetapi tiga siswa ini tidak mau

pindah ke depan, mau tetap ditempat duduk mereka harus dengan

ancaman melaporkan ke orang tua mereka seperti yang diutarakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

73

guru GK akan melaporkan siswa yang jalan-jalan terus, tidak mau

mengerjakan tugas dan ramai kepada mami siswa tersebut.

Jadi peran ketiga guru ini sebagai fasilitator di kelasnya masing-

masing sudah berusaha untuk mengontrol suasana kelas dengan baik.

Memperhatikan gangguan-gangguan kecil yang dilakukan oleh peserta

didik dalam proses pembelajaran, dengan cara dan strategi masing-

masing guru kelas, sehingga peserta didik dapat memusatkan

perhatiannya pada pembelajaran yang diberikan oleh guru. Guru juga

sudah berusaha dalam menyampaikan materi pembelajaran tidak hanya

berpusat pada guru tetapi sudah berusaha melibatkan siswa dalam

pembelajaran baik melalui praktek secara langsung, diskusi kelompok

dan belajar melatih keberanian siswa dalam membagikan

pengalamannya kepada teman-temannya sehingga kelas menjadi aktif

bahkan menyenangkan dalam pembelajaran. Memang masih ada

beberapa siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran

namun sebagaian besar siswa di ketiga kelas ini siswanya antusias

mengikuti pelajaran sehingga sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

diinginkan bersama.

4.2.5 Peran guru sebagai Konselor

Peran guru sebagai konselor ini nampak saat peneliti melakukan

observasi dan wawancara dengan guru kelas dua yaitu Pak GK, Ibu

RO dan Ibu RH. Dengan cara dan kreatifitas mereka sendiri dalam

mendampingi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Sangat

terlihat dengan jelas kesabaran dan ketelatenan mereka dalam

membimbing dan mendampingi putra-putri yang dipercayakan oleh

orang tua kepada mereka. Seperti di kelas IIA pak GK saat pelajaran

Penjaskes dan ada permainan bersama melatih konsentrasi salah siswa

putri yang tidak bisa konsentrasi dan selalu salah dalam menyebutkan

nama buah-buahan, sayuran, tananan tidak mau keluar dari lingkaran

permainan karena selalu menangis dan pada akhirnya diperbolehkan

oleh pak GK untuk ikut bermain lagi dan diminta untuk konsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

74

namun tetap salah. Kemudian Pak GK juga mendampingi siswa yang

kesulitan dalam membaca sehingga dalam menjawab soal-soal yang

ada dalam buku paket mereka selalu salah atau tidak nyambung. Pak

GK sangat telaten dan sabar dalam mengajari.

Sedangkan ibu RO masih dengan usahanya untuk berproses

bersama peserta didik yang dipercayakan oleh pihak sekolah

kepadanya di semester dua ini. Ibu RO berusaha mendekati siswa yang

ramai, yang ngobrol dengan teman memberi nasehat untuk menghargai

guru atau teman yang sedang berbicara. Memang pada saat ditegur

guru tiga siswa cowok yang berada di bangku paling belakang terlihat

tidak senang ditegur oleh guru, namun dengan segala keterpaksaan

mereka harus menurut dengan guru untuk belajar.

Berbeda dengan ibu RH mempunyai pengalaman tersendiri dalam

mendamping peserta didiknya seperti yang didapatkan peneliti saat

melakukan observasi. Salah satu siswa yang duduknya dibagian

belakang, sebelah kiri dari peneliti duduknya tidak menghadap ke

gurunya tetapi melihat ke arah peneliti. Pada saat gilirannya harus

membacakan ceritanya ternyata belum ditulis. Pada saat ditanya guru

alasannya mengapa belum menulis pengalamannya? Siswa ini

menjawab tidak punya pengalaman bermain atau bekerjasama bersama

teman. Padahal tugas yang diberikan oleh guru menulis cerita

bekerjasama atau bermain bersama teman baik di lingkungan sekolah

maupun di lingkungan rumah. Guru mendatangi siswa dan meminta

siswa tersebut untuk pindah di depan dekat dengan meja guru supaya

menyelesaikan tugasnya karena kalau tidak menyelesaikan tugasnya

nanti tidak mendapatkan nilai dan siswa inipun mau untuk pindah di

depan dekat guru.

Selain pengalaman mendampingi siswa yang kesulitan dalam

belajar di sekolah guru juga membangun atau menjalin komunikasi

dengan orang tua murid untuk membantu siswa yang mengalami

kesulitan belajar misalnya dengan cara dileskan oleh orang tua mereka

di luar jam sekolah. Ada siswa yang mengalami peningkatan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

75

belajar namun ada juga yang belum mengalami peningkatan seperti

pengalaman yang dibagikan oleh pak GK dalam wawancara dengan

peneliti bahwa siswa-siswa yang belum mengalami kemajuan dalam

belajar yang kembali kepada guru kelasnya lagi yang memberi

tambahan pelajaran kepada mereka. Dan ini tidak hanya berlaku di

kelas pak GK tetapi di kelas ibu RO dan di kelas Ibu RH juga.

Pak GK juga membagikan pengalamannya bahwa ditahun ajaran

ini saya mendapat murid yang luar biasa over, ada yang cerewet, ada

yang pintar, ada yang masih manja, ada yang belum bisa baca dan

menulis dengan lancar padahal sudah di kelas dua, extra tenaga dalam

mendampingi mereka. Lalu strategi yang digunakan pak GK adalah

berkoordinasi dengan orang tua murid siswa yang masih mengalami

kesulitan. Orang tua yang sadar biasanya membantu dengan cara

leskan anaknya sedangkan orang tua yang tidak, pasrah total sama

pihak sekolah, ya saya yang stres, kadang kalau sudah kesel ya galak

juga sama anak-anaknya.

Saat peneliti bertanya kepada para siswa kenapa pak GK galak dan

suka marah-marah, para siswa dengan sadar mengatakan bahwa karena

mereka nakal, tidak mendengarkan pak guru dalam mengajar, tidak

mengerjakan tugas sehingga membuat pak GK marah terhadap

mereka. Namun saat ditanya apakah bersedia wali kelasnya diganti

dengan kelas IIB atau kelas IIC, para siswa di kelas IIA langsung

mengatakan tidak mau tetap sama pak GK karena orangnya asik juga,

kata beberapa siswa yang berkumpul di koridor depan kelas mereka

sambil menikmati makan siang mereka.

Sebenarnya banyak siswa cerdas dan kritis juga dalam kelas IIA

namun masih ada juga siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

sekitar delapan siswa dan ini sangat menggangu proses pembelajaran,

mau cepat dalam penyampaian materi agak susah tetapi kalau lambat

juga akan dikomplin oleh orang tua murid yang lain. Permasalahannya

sebenarnya mulai dari kelas satu sudah kelihatan kalau siswa-siswa ini

masih mengalami kesulitan dalam belajar yaitu belum lancar dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

76

membaca, menulis dan berhitung namun dipaksakan untuk dinaikan ke

kelas dua. Saya sendiri (guru GK) juga belum tahu besok akan

dinaikan ke kelas tiga atau tidak. Kalau dipaksakan naik saya pasti

akan dikomplin oleh guru kelas tiga, tetapi kalau ga naik juga jadi

masalah besar lagi orang tua mereka komplin, bisa-bisa sekolah

dipanggil oleh dinas pendidikan karena aturan siswa tidak boleh

tinggal kelas. Serba salah dan susah, saya bingung harus mendampingi

mereka seperti apalagi. Yang satu ini orang tuanya tidak peduli sama

sekali karena sibuk dengan usaha mereka jualan komputer. Anaknya

salah, nilainya jelek semakin dimarah-marahi oleh papinya. Kakaknya

dulu juga murid saya (kelas dua) tetapi pintar kakaknya ujar pak GK.

Sedangkan menurut ibu RO dan ibu RH dalam wawancara

mengatakan bahwa peran kita (guru) sebagai konselor adalah bahwa

guru harus bisa mengenal peserta didiknya satu persatu dengan

karakter mereka masing-masing. Kalau ada siswa yang memiliki

masalah dalam belajar disapa, diajak belajar bersama teman yang

disukai siswa tersebut. Tak lupa juga membangun komunikasi dengan

orang tua, mencari tahu penyebab siswa nilainya turun, kelihatan

murung atau tidak gembira, harus bisa melihat situasi dan kondisi

peserta didik kita.

Jadi dari ketiga guru ini peran mereka sebagai konselor sudah

dijalankan oleh masing-masing guru di kelas dua dengan cara dan

strateginya masing-masing dalam mengatasi permasalah-permasalahan

yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru tidak

membiarkan siswa semakin mengalami kesulitan dalam belajar namun

sudah berusaha dalam mendampingi para siswa yang kesulitan dalam

belajar. Memang tidak semuanya berhasil dengan baik masih ada satu

dua siswa yang masih mengalami kesulitan maka diusahakan ada

komunikasi dan kerjasama dengan orang tua murid dalam

menyelesaikan permasalah-permasalah yang terjadi di dalam kelas

khususnya pada saat proses belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

77

4.2.6 Peran guru sebagai Pelaksanan Kurikulum

Peran guru sebagai pelaksanan kurikulum khususnya evaluasi dan

penilaian pada saat peneliti melakukan observasi, wawancara

menemukan bahwa masing-masing guru sudah melakukan tugasnya

dalam menilai hasil kerja para siswa, ada yang langsung dinilai pada

saat pembelajaran karena siswa yang cepat dalam menyelesaikan

tugasnya sehingga bisa dinilai lebih dahulu oleh guru seperti

menjumpai di kelas IIA atau di kelas Pak GK, hasil pekerjaan siswa

yang selesai lebih dahulu langsung dikoreksi dan diberi nilai oleh guru

namun yang kumpul belakangan dan jam pembelajarannya berakhir

dikumpulkan terlebih dahulu di meja guru nanti setelah para siswa

pulang sekolah baru dikoreksi oleh guru seperti yang dilakukan oleh

pak GK, Ibu RO dan Ibu RH (hasil kerja yang belum selesai di

koreksi)

Penilaian tematik untuk kurikulum 2013 sangat banyak dan ribet

menurut ibu RO sebagai guru baru dalam pembuatan nilai siswa.

Butuh waktu extra untuk belajar apalagi sebentar lagi mau ujian tengah

semester dan ada pembuatan raport yang harus dibagikan kepada orang

tua wali murid. Untuk nilai harian para siswa ibu RO memiliki data-

data yang lengkap. Rekap semua nilai baik, nilai tematik maupun nilai

dari guru matapelajaran lain seperti pendidikan Agama,

Kedominikanan, Mandarin, Bahasa Inggris, Komputer butuh waktu

untuk belajar sehingga tidak salah memasukkan data atau nilai siswa.

Sedangkan bagi Pak GK dan Ibu RH mereka sudah memiliki

pengalaman dalam membuat penilaian dengan segala kriteria yang

dibutuhkan dalam format penilaian atau aplikasi yang telah dibuat

oleh pihak sekolah jadi lebih memudahkan mereka. Seperti pak GK

setiap kali selesai melakukan penilaian langsung memasukan datanya

ke aplikasi yang telah disediakan jadi bisa tahu siswa mana yang

nilainya masih kurang atau belum lengkap dalam mengumpulkan

tugas. Bahkan orangtua wali murid pun bisa mengakses dengan mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

78

untuk mengetahui kemampuan atau nilai anaknya selama belajar di

semester ini.

Jadi dari pembahasan sebelumnya dapat dianalisis tentang peran guru

dalam pengelolan pembelajaran di kelas II secara teori guru mengetahui dan

menguasai peran mereka namun dalam praktek pembelajaran baik guru yang

sudah lama bekerja khususnya menjadi wali kelas IIA maupun guru yang

baru bekerja menjadi wali kelas IIB dalam jangka waktu kurang lebih satu

setengah bulan dengan guru yang masa kerjanya sudah lebih dari sepuluh

tahun dalam mengelolah kelas masih perlu ditingkatkan atau diperhatikan

sehingga kelas lebih kondusif lagi dalam belajar seperti di kelas IIC yang

gurunya bisa menguasai kelasnya, para siswanya aktif dan terlibat dalam

pembelajaran, bersama-sama menciptakan kelas yang kondusif untuk belajar.

Peran pemimpin dalam mengelolah kelas sangat nampak diterapkan oleh

gurunya.

Walaupun secara usia guru kelas IIC lebih tua dari guru kelas IIA dan

IIB namun beliau mau dan berusaha untuk belajar menyesuaikan diri dengan

perkembangan dan tuntutan zaman, mau berubah, belajar menggunakan

fasilitas-fasilitas yang disediakan pihak sekolah dalam pembelajaran yang

berbasis IT. Yang menjadi akar dari permasalahan di kelas IIA kenapa guru

sudah lebih dari sepuluh tahun menjadi wali kelas di kelas dua tetapi dalam

pengelolaan kelas masih menjadi kendala, kelas kurang kondusif untuk

belajar? Bisa dilihat dari pembahasan-pembahasan sebelumnya pada saat

peneliti melakukan wawancara dan observasi bahwa guru yang terlalu lama

menempati satu jenjang misalnya wali kelas pasti mengalami kejenuhan dan

kebosanan juga. Akibatnya guru menjadi tidak berkembang atau berada di

zona nyaman. Materi dari tahun ke tahun hampir sama, metode yang

digunakan juga lebih banyak cara lama yakni ceramah sehingga kurang

menatang kreatifitas para siswa dan juga guru itu sendiri. Kalau ada

perubahan dalam pembelajaran guru juga mendapatkan ilmu baru dan para

siswa juga mendapatkan ilmu sesuai kemampuan mereka. Guru mungkin

mengampuh di kelas itu lebih dari sepuluh tahun tanpa pindah baik naik ke

kelas tiga atau turun ke kelas satu namun perlu menjadi perhatian bahwa para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

79

siswa yang datang dan pergi silih berganti guru harus mengenal karakter dari

masing-masing angkatan, tahun kemarin anaknya begitu misalnya pintar dan

pendiam, tahun sekarang anaknya begini misalnya cerewet, tidak bisa diam di

tempat secara intelektual masih banyak yang perlu pendampingan sehingga

gangguan-gangguan kecil yang terjadi dalam kelas bisa ditangani dengan

baik. Kalau semua dari tahun ke tahun dipukul rata ya tidak bisa, kemampuan

dan karakter siswa setiap tahun pasti berbeda-beda. Guru kelas IIB sebagai

guru baru juga masih belajar untuk mengenal karakter dari para siswanya

yang semester sebelumnya dipegang oleh guru yang tegas dan disiplin

sehingga anak bisa tenang dalam belajar sedangkan sekarang dipegang guru

baru siswa seperti merasakan kebebasan sehingga saat ribut ditegur tidak

mengindahkan teguran guru. Ibu RO masih belajar mengenal karakter

siswanya, mau didik secara keras juga belum bisa maka semua butuh proses

dalam pembelajaran mencari strategi yang cocok dan tepat dalam

pendampingan.

Zaman sekarang bukan zaman kuno yang sumber belajar hanya bisa

diambil dari buku paket yang sudah disediakan. Sekarang zaman teknologi

banyak pembelajaran, strategi yang dibisa didapatkan dengan mudah oleh

guru, tinggal mencari dimesin pencarian google sudah bisa menemukan

banyak jawaban yang dibutuhkan. Ketiga guru kelas dua ini bukan guru yang

gagap teknologi, bisa menggunakan teknologi secara khusus pak GK dalam

pembuatan media pembelajaran, dan pembuatan perangkat beliau bisa

mengikut bahkan mau dan rela berbagi mengajarkan dan membantu bapak

ibu guru kelas lain yang lebih tua dari beliau. Yang menjadi kendala adalah

kemauan dari guru untuk mau berubah dan mau menggunakan fasilitas yang

berbau IT dalam pembelajaran atau tidak? Fasilitas sudah disediakan oleh

pihak sekolah namun tidak digunakan atau dimanfaatkan dengan baik.

Terkadang guru baru lebih kreatif dalam membuat pembelajaran

dibandingkan guru lama yang kemungkinan besar sudah bosan dan jenuh

dengan pembelajaran yang rutin seperti itu setiap tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

80

4.3 Temuan-Temuan Lain

Dalam penelitian yang menjadi temuan lain yang didapatkan oleh peneliti

adalah yang pertama terjadi pergantian guru wali kelas di tengah semester.

Kelas IIB semester pertama mendapat wali kelas lain dan semester dua

mendapat wali kelas lain karena beberapa guru mengikuti tes Calon Pegawai

Negeri Sipil (CPNS) dan diterima sehingga tidak melanjutkan kontak kerja

mereka dengan SD Bintang, dan itu sangat berpengaruh pada perkembangan

belajar siswa, para siswa harus menyesuaikan diri lagi dengan guru wali kelas

yang baru, begitu juga sebaliknya. Guru wali kelas walaupun guru lama di

sekolah ini tetapi dari bidang Bimbingan dan Konseling harus masuk menjadi

wali kelas untuk sementara waktu bukan perkara yang mudah juga buat beliau

karena tuntutan kurikulum 2013 mulai dari perancangan pembelajaran hingga

penilaian termasuk berat buat bu RO. Namun beliau berusaha untuk belajar

dan menerima tugas ini, terus mencoba belajar bersama para siswa di kelas

IIB.

Yang kedua perlu adanya rotasi guru karena dalam penelitian peneliti

menemukan salah satu guru wali kelas yang menjadi wali kelas dua sudah

lebih dari sepuluh tahun tidak ada rotasi baik naik tingkat mengajar di kelas

besar maupun turun ke kelas kecil. Kalau ada rotasi misalnya setiap dua tahun

atau tiga tahun guru lebih memiliki banyak pengalaman dan kreatifitas baik

dalam mengembangkan anak didik maupun menambah wawasan guru itu

sendiri karena ada tantangan baru yang akan dihadapi oleh guru bila ada

rotasi tugas mengajar. Namun bila tetap di satu jenjang selama lebih dari lima

bahkan sepuluh tahun bisa juga menjadi salah satu penghambat yang

membuat guru merasa berada di zona nyaman dan menjadi kurang

berkembang dalam menyiapkan pembelajaran karena materinya setiap tahun

misalnya materinya sama seperti tahun kemarin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

81

BAB V

PENUTUP

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data dari berbagai

sumber, maka berdasarkan data-data tersebut dapat diketahui bahwa peran

guru kelas II di Sekolah Dasar Bintang Yogyakarta secara teori guru

mengetahui dan menguasai peran mereka. Namun dalam praktek sehari-

hari di kelas khususnya guru kelas IIA dan IIB belum melaksanakan

perannya dengan baik yaitu dalam pengelolaan kelas, menangani para

siswa yang ramai pada saat pembelajaran masih perlu diperhatikan dan

diperbaiki. Untuk itu diperlukan sikap yang tegas, berwibawa dan kreatif

yang perlu nampak dari pribadi guru dalam mengatur atau mengelola kelas

sehingga bisa berjalan dengan baik, tidak terjadi hambatan-hambatan atau

gangguan-gangguan yang ditimbulkan dari peserta didik maupun dari

sikap guru yang kurang tegas dalam mendampingi peserta didik.

Selain itu butuh kerjasama tim pemilik sekolah, kepala sekolah,

sesama wali kelas, Bapak, ibu guru, karyawan sekolah, orang tua wali

murid dan juga peserta didik untuk bersama-sama saling mendukung

sehingga dapat tercipta suatu iklim pembelajaran yang menyenangkan,

yang efektif dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di SD Bintang

Yogyakarta.

5.2 Keterbatasan Peneliti

Penelitian ini telah dilaksanakan dan disusun berdasarkan kaidah

penulisan serta prosedur ilmiah, namun masih memiliki beberapa

keterbatasan, diantaranya:

1. Penelitian ini terbatas pada peran guru dalam pengelolaan kelas

untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD Bintang Yogyakarta

secara khusus di kelas II.

2. Pemilihan salah satu partisipan pada observasi awal berbeda

dengan pada saat penelitian karena terjadi pergantian guru wali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

82

kelas IIB sehingga peneliti kurang mendapatkan informasi yang

dibutuhkan, guru pengganti bukan guru wali kelas.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dalam kesempatan ini penulis ingin

memberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu studi atau penelitian lebih lanjut mengapa secara teori guru

mengetahui dan menguasai peran mereka namun dalam praktek

pembelajaran di kelas sehari-hari belum dilaksanakan dengan baik.

2. Guru kelas sebaiknya tidak lebih dari dua tahun mengajar di kelas atau

jenjang yang sama perlu ada perubahan misalnya naik ke kelas besar atau

turun ke kelas kecil sehingga ada pengalaman baru dalam menyiapkan

perangkat pembelajaran, bahkan menambah ilmu dan wawasan bagi guru

bila ada rotasi wali kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

83

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rajawali Pers.

Ambarita Alben. (2006). Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ardi Novan Wiyani. (2013). Manajemen Kelas. Yogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Djohar. (2006). Guru, pendidikan dan pengembangannya (Penerapan dalam

Pendidikan dalam UU Guru). Jakarta : Rajawali Press.

Dewantara Hadjar Ki. (1994). Kebudayaan, Majelis Luhur Persatuan Taman

Siswa, Yogyakarta.

Driyarkara. (2006). Karya Lengkap Esai-Esai Filsafat Pemikir yang Terlibat

Penuh dalam Perjuangan Bangsanya, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Fathurrahman, Muhammad dan Sulistyorini. (2012). Belajar & Pembelajaran,

Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta:

Teras.

Jihad Asep & Abdul haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Presindo.

Kartono St. (2011). Menjadi Guru Untuk Muridku. Yogyakarta: PT Kanisius.

Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

84

Lexy J. Moleong. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Ngainun Naim. (2009). Menjadi Guru Inspiratif: Membudayakan dan Mengubah

Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rokhmat Mulyana. (2013). Model Pembelajaran Nilai melalui pendidikan Agama

Islam. Saadah Pustaka Mandiri, Jakarta.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru abad 21. Bandung: Alfabeta.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran.Bandung : Seri manajemen Sekolah

bermutu.

Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogjakarta: Hikayat.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar mengajar, Cet

4 Jakarta: Reineka Cipta.

Syaiful Bahari Djamarah. (2005). Guru dan anak Didik dalam intraksi edukatif,

Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

85

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 Ayat I dan 2, Republik Indonesia, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 20 tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 Tentang

Pendidikan Dasar.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Peraturan Umum Kepegawaian (PUK) Yayasan Santo Dominikus Tahun 2018.

Priansa, Donni Juni. (2014). Kinerja dan Profesionalisme Guru.

Bandung:Alfabeta.

Yin, Robert K. (2003). Studi Kasus: Desain & Metode, M.Djauzi Mudjakir

(penerjemah), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

86

LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI FASILITAS KELAS II

Nama Sekolah : SD Bintang Yogyakarta

Hari/Tanggal : Senin 18 Februari 2019

No Aspek Ada Tidak

Keterangan 2a 2b 2c 2a 2b 2c

1 Ruang kelas V V V Ruangan

berukuran

9mx8m

Meja kursi guru V V V Satu set meja

dan kursi guru.

Meja kursi siswa V V V Meja dan kursi

siswa dicat

berbagai

macam warna

ada pink,

merah, biru,

kuning dan

ungu. Jumlah-

nya kelas 2a:

27, kelas 2b:

26 dan kelas

2c: 27 pasang.

Laptop V V V Masing-

masing guru

memiliki

laptop

Liquid Crystal Display/LCD V V V Masing-

masing kelas

terdapat satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

87

buah LCD

beserta layar

Speaker V V V Terdapat satu

buah speaker

besar yang

sudah

ditempelkan di

dinding untuk

bel,

pengumuman

yang

terhubung

dengan saluran

pusat di TU.

Satu buah

speaker aktif

kecil untuk

pembelajaran

di kelas.

Sirkulasi udara di dalam kelas

Air Conditioner (AC)

V V V Terdapat

delapan buah

jendela, dua

buah Air

Conditioner

(AC) pada

masing-

masing kelas

Pencahayaan V V V Terdapat lima

buah lampu

pada masing-

masing kelas

Buku-Buku Penunjang V V V Buku-buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

88

pembelajaran tematik

dibagikan

kepada para

siswa.

Peraturan dalam kelas V - - Di kelas 2a

ada peraturan

kelas yang

ditempelkan di

depan papan

tulis.

Sedangkan

kelas 2b dan

2c tidak

menemukan

peraturan

secara tertulis

namun guru

selalu

menyinggung

peraturan

bersama

secara lisan.

Tempat Pemajangan hasil

karya siswa

V V V Masing-

masing kelas

memiliki

tempat

pemajangan

hasil karya

siswa

Lemari arsip V V V Masing-

masing kelas

terdapat satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

89

lemari besar

untuk tempat

penyimpanan

arsip-arsip

misalnya rapor

para siswa dan

data-data

penting

lainnya.

Rak buku siswa - V V Tempat

penyimpanan

buku tugas

siswa dan juga

buku paket

yang sudah

tidak

digunakan

dalam

pembelajaran.

Satu set peralatan untuk

berdoa.

V V V Masing kelas

terdapat

peralatan yang

digunakan

untuk berdoa

Papan tulis V V V Papan tulis

terdiri dari dua

macam yaitu

satu papan

tulis kotak-

kotak yang

bisa digunakan

saat pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

90

matematika,

menggunakan

kapur untuk

menulis dan

satu lagi papan

tulis

whiteboard

alat tulis yang

digunakan

adalah spidol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

91

LAMPIRAN RPP KELAS 2A (OBSERVASI KELAS)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH : SD BINTANG

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KELAS / SEMESTER : II / DUA

MATERI POKOK : Pengukuran Panjang, Berat, dan Waktu

ALOKASI WAKTU : 10 × 40 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan , menentukan, dan melakukan pengukuran panjang (termasuk

jarak), berat, dan waktu dalam satuan baku, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar (KD) Indikator

1.6. Menjelaskan dan

menentukan panjang

(termasuk jarak), berat,

dan waktu dalam satuan

baku, yang berkaitan

dengan kehidupan

sehari-hari.

1. Siswa dapat menentukan panjang (termasuk

jarak), berat, dan waktu dalam satuan baku.

2. Siswa dapat melakukan pengukuran panjang

(termasuk jarak), berat, dan waktu dalam satuan

baku.

3. Siswa dapat menyelesaikan berbagai

permasalahan yang berkaitan dengan panjang

(termasuk jarak), berat, dan waktu.

4.6 Melakukan pengukuran

panjang (termasuk jarak),

berat, dan waktu dalam

satuan baku, yang

berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

1. Dengan merangkum informasi dari berbagai

sumber belajar siswa dapat melakukan resume

secara lengkap, komprehensif dan dibantu guru

dari konsep yang dipahami, keterampilan yang

diperoleh maupun sikap lainnya tentang materi

yang telah dipelajari.

2. Siswa dapat menyajikan secara tertulis dan lisan

hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari

pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai

dari apa yang telah dipahami, keterampilan

menentukan panjang (termasuk jarak), berat, dan

waktu dalam satuan baku yang dikuasai, contoh

masalah yang diselesaikan dengan bahasa yang

jelas, sederhana, dan sistematis.

3. Dengan berdiskusi dengan kelompok siswa dapat

memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi

tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan

tambahan informasi, melengkapi informasi

ataupun tanggapan lainnya.

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengukuran Panjang

2. Pengukuran Berat

3. Pengukuran Waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

92

D. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Proses Ilmiah (Scientific)

2. Model Pembelajaran : Penyingkapan (Discovery) Diskusi, Tanya Jawab, dan

Penugasan

3. Metode :

Diskusi

Tanya jawab

Penugasan

E. MEDIA PEMBELAJARAN

Buku ESPS Matematika untuk SD/MI Kelas II

Power point

QR Code

F. SUMBER BELAJAR

Buku ESPS Matematika untuk SD/MI Kelas II

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Spiritual :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Sosial :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

Pengetahuan :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

Keterampilan :Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

1) Pertemuan I ( 2 X 40 menit)

Tahap Aktivitas Belajar Waktu

80 menit

Pendahuluan

a. Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa.

2) Guru menjelaskan secara umum materi Matematika kelas

II tentang pengukuran panjang, berat, dan waktu.

10 menit

b. Apersepsi 1) Guru memberikan gambaran tentang pentingnya

memahami pengukuran panjang, berat, dan waktu.

2) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan

berpikir kritis, siswa diminta untuk mengamati dan

menganalisis gambar yang ada pada halaman muka bab

4.

3) Guru merangsang siswa dengan pertanyaan yang

mengarah pada konteks pengukuran panjang, berat, dan

waktu.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

5) Guru menyampaikan kegunaan memahami materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

93

pengukuran panjang, berat, dan waktu.

6) Guru membagi kelompok heterogen, serta meminta siswa

berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

Kegiatan Inti

1) Guru mengajak siswa untuk memahami konsep awal

pengukuran panjang dengan satuan baku melalui kegiatan

pengantar pada halaman 90.

2) Guru menampilkan peristiwa, kejadian, fenomena,

konteks, atau situasi yang berkaitan dengan pengukuran

panjang benda dengan satuan baku.

3) Guru bersama siswa mendiskusikan mengenai alat yang

digunakan untuk mengukur benda dan cara pengukuran

panjang benda dengan satuan baku.

4) Guru memberikan contoh soal pengukuran panjang benda

dengan satuan baku.

5) Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab contoh

soal yang telah diberikan oleh guru.

6) Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk

melakukan kegiatan mengenai pengukuran panjang benda

dengan satuan baku pada kegiatan 4.1 halaman 63.

7) Guru secara acak menunjuk salah satu kelompok untuk

menjelaskan hasil jawabannya di depan kelas.

8) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan mengenai

pengkuran panjang benda dengan satuan baku.

60 menit

Penutup 1) Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari ini.

2) Guru memberikan beberapa soal Latihan 1 halaman 92

(nomor 1 dan 2) sebagai bentuk penilaian pengetahuan

dari hasil belajar.

3) Guru memberikan tugas rumah yaitu mengerjakan soal

Latihan 1 halaman 92 (nomor 3).

4) Guru mengingatkan siswa untuk membuat tugas di rumah

dan mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.

5) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk

tetap semangat belajar dan memberi salam, murid

menjawab salam guru.

10 menit

2) Pertemuan II ( 2 X 40 menit)

Tahap Aktivitas Belajar

Waktu

160

menit

Pendahuluan

a. Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa.

2) Guru menanyakan konsep hasil belajar pada pertemuan

sebelumnya dan siswa memberi jawaban sesuai

pertanyaan guru.

3) Guru meminta siswa mengumpulkan tugas pertemuan

sebelumnya yang sudah dibuat.

10 menit

b. Apersepsi 1) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan

berpikir kritis, siswa memahami konsep pengukuran jarak

dengan satuan baku dengan menjawab kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

94

pengantar yang ada pada halaman 94.

2) Siswa mengamati dan dirangsang untuk mengemukakan

beberapa pertanyaan berkaitan dengan masalah tersebut.

3) Guru merespon pertanyaan yang muncul dengan meminta

siswa menjawab.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

5) Guru menyampaikan kegunaan memahami pengukuran

jarak dengan satuan baku.

6) Guru membagi kelompok heterogen serta meminta siswa

berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

Kegiatan Inti

1) Guru meminta siswa pada masing-masing kelompok

untuk mencermati satuan jarak yang sering digunakan

dan pengukuran jarak dengan satuan baku.

2) Guru dan siswa berdiskusi pengukuran jarak dengan

satuan baku, misal: Manakah jarak yang lebih jauh antara

100 m dengan 1 km?

3) Guru memberikan contoh soal mengenai pengukuran

jarak dengan satuan baku..

4) Guru memberikan tugas dan meminta siswa berdiskusi

dalam kelompok untuk melakukan kegiatan pengukuran

jarak dua tempat dengan satuan baku pada kegiatan 4.2

halaman 95.

5) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi

sebelum dikumpulkan.

6) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

60 menit

Penutup 1) Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari ini.

2) Guru memberikan beberapa soal Latihan 2 halaman 95

(nomor 1− 3) sebagai bentuk penilaian pengetahuan dari

hasil belajar.

3) Guru memberikan tugas rumah mengerjakan soal Latihan

2 halaman 95 (nomor 4 dan 5).

4) Guru mengingatkan siswa untuk membuat tugas di rumah

dan mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.

5) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk

tetap semangat belajar dan memberi salam, murid

menjawab salam guru.

10 menit

3) Pertemuan III ( 4 X 40 menit)

Tahap Aktivitas Belajar Waktu

160

menit

Pendahuluan

a. Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa.

2) Guru menanyakan konsep hasil belajar pada pertemuan

sebelumnya dan siswa memberi jawaban sesuai

pertanyaan guru.

3) Guru meminta siswa mengumpulkan tugas pertemuan

sebelumnya yang sudah dibuat.

10 menit

b. Apersepsi 1) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan

berpikir kritis, siswa diajak untuk memahami konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

95

awal mengenai pengukuran berat dengan melakukan

kegiatan pengantar halaman 96.

2) Siswa mengamati dan dirangsang untuk mengemukakan

beberapa pertanyaan berkaitan dengan masalah tersebut.

3) Guru merespon pertanyaan yang muncul dengan meminta

siswa menjawab.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

5) Guru menyampaikan kegunaan memahami pengukuran

berat dengan satuan baku dan penyelesaian permasalahan

yang berkaitan dengan pengukuran berat.

6) Guru membagi kelompok heterogen serta meminta siswa

berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

Kegiatan Inti

1) Guru memberikan contoh satuan-satuan baku pada

pengukuran berat, cara membaca berat pada jenis-jenis

timbangan dan permasalahan yang berkaitan dengan

pengukuran berat.

2) Guru dan siswa berdiskusi tentang cara membaca berat

pada jenis-jenis timbangan dan permasalahan yang

berkaitan dengan pengukuran berat.

3) Guru menampilkan berbagai contoh masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

4) Guru memberikan tugas dan meminta siswa berdiskusi

dalam kelompok untuk melakukan kegiatan

memperkirakan dan mengukur berat benda pada kegitan

4.3 halaman 98 dan Latihan 4 halaman 100 (nomor 1 –

3).

5) Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depa kelas.

6) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

120

menit

Penutup 1) Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari ini.

2) Guru memberikan beberapa soal Latihan 3 halaman 99

(nomor 1, 2a – b) dan Latihan 4 halaman 100 (nomor 4

dan 5) sebagai bentuk penilaian pengetahuan dari hasil

belajar.

3) Guru memberikan tugas mengerjakan soal Latihan 3

halaman 99 (nomor 1, 2c – d) dan Latihan 4 halaman 100

(nomor 6).

4) Guru mengingatkan siswa untuk membuat tugas di rumah

dan mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.

5) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk

tetap semangat belajar dan memberi salam, murid

menjawab salam guru.

30 menit

4) Pertemuan IV ( 2 X 40 menit)

Tahap Aktivitas Belajar Waktu

80 menit

Pendahuluan

a. Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa.

2) Guru menanyakan konsep hasil belajar pada pertemuan

sebelumnya dan siswa memberi jawaban sesuai

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

96

pertanyaan guru.

3) Guru meminta siswa mengumpulkan tugas pertemuan

sebelumnya yang sudah dibuat.

b. Apersepsi 1) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan

berpikir kritis, siswa memahami konsep awal mengenai

pengukuran waktu dengan melakukan kegiatan

pengantar halaman 101.

2) Siswa mengamati dan dirangsang untuk mengemukakan

beberapa pertanyaan berkaitan dengan masalah tersebut.

3) Guru merespon pertanyaan yang muncul dengan meminta

siswa menjawab.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

5) Guru menyampaikan kegunaan memahami pengukuran

waktu.

6) Guru membagi kelompok heterogen serta meminta siswa

berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

Kegiatan Inti

1) Guru meminta siswa pada masing-masing kelompok

untuk mencermati waktu yang ditunjukkan pada jam

analog dan jam digital.

2) Guru dan siswa berdiskusi mengenai bagaimana

membaca dan menulis tanda waktu yang ditunjukkan jam

analog dan digital.

3) Guru memberikan contoh soal mengenai cara membaca

dan menulis tanda waktu yang ditunjukkan jam analog

dan digital.

4) Guru memberikan tugas dan meminta siswa berdiskusi

dalam kelompok untuk mengerjakan Latihan 5 halaman

102 (nomor 1a−d, 2a−b) dan Latihan 6 halaman 104

(nomor 1a−d, 2a−b).

5) Guru secara acak menunjuk salah satu kelompok untuk

menjelaskan hasil diskusi di depan kelas.

6) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

60 menit

Penutup 1) Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari ini.

2) Guru memberikan beberapa soal Latihan 5 halaman 102

(nomor 3) dan latihan 6 halaman 104 (nomor 1a−d, 2c−d)

sebagai bentuk penilaian pengetahuan dari hasil belajar.

3) Guru memberikan tugas rumah mengerjakan Latihan 5

halaman 102 (nomor 4) dan latihan 6 halaman 104

(nomor 1a−d, 2e−f).

4) Guru mengingatkan siswa untuk membuat tugas di rumah

dan mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.

5) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk

tetap semangat belajar dan memberi salam, murid

menjawab salam guru.

10 menit

5) Pertemuan V ( 2 X 40 menit)

Tahap Aktivitas Belajar Waktu

80 menit

Pendahuluan

a. Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa. 10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

97

2) Guru menanyakan konsep hasil belajar pada pertemuan

sebelumnya dan siswa memberi jawaban sesuai

pertanyaan guru.

3) Guru meminta siswa mengumpulkan tugas pertemuan

sebelumnya yang sudah dibuat.

b. Apersepsi 1) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan

berpikir kritis, guru memberikan konsep mengenai

menentukan lama waktu.

2) Siswa mengamati dan dirangsang untuk mengemukakan

beberapa pertanyaan berkaitan dengan masalah tersebut.

3) Guru merespon pertanyaan yang muncul dengan meminta

siswa menjawab.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

5) Guru membagi kelompok heterogen serta meminta siswa

berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

Kegiatan Inti

1) Guru meminta siswa pada masing-masing kelompok

untuk mencermati lama waktu yang ditunjukkan

stopwatch yang sebelumnya dibawa oleh guru.

2) Guru dan siswa berdiskusi mengenai bagaimana

menentukan lama waktu, misal: Ayu memulai les

matematika pukul 15.00 dan selesai pukul 17.00, berapa

lama Ayu les matematika?

3) Guru memberikan contoh soal mengenai cara

menentukan lama waktu.

4) Guru memberikan tugas dan meminta siswa berdiskusi

dalam kelompok untuk mengerjakan Kuis halaman 107,

Latihan 7 halaman 106 (bagian A), dan Latihan 8

halaman 107 (nomor 1 – 2).

5) Guru secara acak menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan hasil diskusi di depan kelas.

6) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

60 menit

Penutup 1) Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari ini.

2) Guru memberikan beberapa soal Latihan Ulangan Bab 4

halaman 108 sebagai bentuk penilaian pengetahuan dari

hasil belajar mengenai bab panjang, berat, dan waktu.

3) Guru memberikan tugas rumah mengerjakan Latihan 7

halaman 106 (bagian B), dan Latihan 8 halaman 107

(nomor 3 – 5).

4) Guru mengingatkan siswa untuk membuat tugas di rumah

dan mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.

5) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk

tetap semangat belajar dan memberi salam, murid

menjawab salam guru.

10 menit

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Sikap

a. Terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran yang

dilakukan.

Observasi selama kegiatan

belajar

Catatan dalam Jurnal guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

98

b. Bekerjasama dalam kegiatan

kelompok.

c. Toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang

berbeda dan kreatif.

d. Peduli dalam kegiatan

pembelajaran.

e. Disiplin selama proses

pembelajaran.

f. Jujur dalam menjawab

permasalahan yang

diberikan.

g. Tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas.

Pengetahuan

Menyelesaikan soal yang relevan.

Penugasan :

a) Tugas Individu

Rubrik penilaian Tugas

individu

b) Tugas Kelompok

Rubrik Penilain tugas

kelompok

Ketrampilan

Terampil menerapkan

konsep/prinsip dan strategi

pemecahan masalah yang relevan

yang berkaitan dengan

pengukuran panjang, berat, dan

waktu.

Portofolio Rubrik penilaian

presentasi

Daftar ceklis

keterampilan

I. Instrumen Penilaian hasil Belajar

1. Penilaian Sikap : Observasi

2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan

3. Penilaian Ketrampilan : Portofolio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

99

1. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Penilaian Observasi

Satuan Pendidikan : SD BINTANG

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : II / 2

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Waktu Pengamatan : Pada saat Pelaksanaan pembelajaran.

Kompetensi dasar :

2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong

royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Indikator : 1. Aktif

: 2. Kerjasama

: 3. Toleran

Rubrik:

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:

1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam

pembelajaran

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran

tetapi belum ajeg/konsisten

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran

tetapi belum ajeg/konsisten

4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan

tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam

kegiatan kelompok.

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam

kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan

kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan

kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

100

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan

kreatif.

1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap

proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum

ajeg/konsisten

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap

proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum

ajeg/konsisten.

4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran

terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus

menerus dan ajeg/konsisten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

101

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

No Nama

siswa

Sikap

Tanggung

Jawab Jujur Peduli Kerja Sama Santun Percaya Diri Disiplin

K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan:

K : Kurang

C : Cukup

B : Baik

SB : Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

102

2. LEMBAR PENGAMATAN PENGETAHUAN

Penugasan

Satuan Pendidikan : SD BINTANG

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : II

Kompetensi dasar

3.6 Menjelaskan dan menentukan panjang (termasuk jarak), berat, dan waktu

alam satuan baku, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

Selesaikan soal-soal Latihan Ulangan Bab 4 halaman 108 - 110

Rubrik Penilaian

No. Kriteria Kelompok

4 3 2 1

1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip

matematika

2 Ketepatan memilih bahan

3 Kreativitas

4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas

5 Kerapihan hasil

Jumlah skor

Keterangan:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup baik

1 = kurang baik

Nilai Perolehan =50

SkorJumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

103

LAMPIRAN OBSERVASI DI KELAS II

SD BINTANG YOGYAKARTA

A. Kelas IIA (Kunci Penelitian)

Hari ini Kamis 20 Februari 2019 Peneliti diberi kesempatan untuk boleh

observasi di kelas IIA. Pengalaman yang paling menyenangkan bisa belajar

bersama para siswa di kelas ini. Peneliti meminta ijin untuk ikut belajar

bersama para siswa dari pagi hingga pulang sekolah, namun ternyata siang

jam 09.15 sampai pukul 11.00 WIB, Kelas IIA ada pelajaran Mandarin jadi

tidak bisa masuk full di kelas ini. Dan pagi ini setelah doa pagi dan perwalian

peneliti diperkenankan masuk kelas mulai pukul 07.40 – 08.45 WIB, untuk

melakukan observasi pada pelajaran tematik khususnya pelajaran Pendidikan

dan Kesehatan (Penjaskes) di lapangan.

Tema yang digunakan pada pembelajaran hari ini adalah kerjasama antar

teman untuk bisa melatih kedisiplinan para siswa dalam baris berbaris ( hadap

kiri, hadap kanan, balik kiri, balik kanan) dan juga ada permainan bersama

menyebutkan nama benda. Sebenarnya pelajaran kali ini menyenangkan

hanya karena siswanya termasuk dalam kelas yang butuh extra perhatian

(siswa perempuan banyak yang cerewat, yang putra banyak yang masih suka

main atau jalan-jalan ke sana kemari sesuai keinginan atau ngobrol dengan

temannya, belum mandiri, kalau salah ditegur menangis, tidak bisa menjawab

pertanyaan guru juga menangis. Butuh extra tenaga dari guru (Pak GK) dalam

mendampingi mereka belajar di luar kelas.

Suara harus keras dan harus tegas sehingga siswa bisa mengikuti

pembelajaran. Untuk satu guru mendampingi duapuluh tujuh siswa di

lapangan terbuka seperti itu sangat berat. Peneliti juga ikut membantu guru

tersebut mengatur siswa tetapi hanya diam sebentar saja, kalau guru tidak

memperhatikan mereka ramai lagi. Sikap kurang menghargai orang lain

sangat nampak, guru berbicara di depan mereka ngobrol sendiri, ditegur

temanpun juga tidak diikuti, sampai gurunya agak keras dalam menegur baru

mereka bisa ikut atau diam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

104

Setelah selesai Olah raga guru mengajak siswa untuk melakukan

permainan sederhana menyebutkan nama tanaman, nama hewan, nama buah

secara berurutan, dengan syarat tidak boleh menyebutkan nama buah,

sayuran, hewan atau tanaman tersebut dua kali, jadi yang salah harus keluar

dari barisan permainan tersebut dan mereka mendapat hukuman menyanyi

sambil joget. Namun ada salah satu siswa yang walaupun tidak bisa

menjawab sampai dua atau tiga kali putaran tidak mau keluar dari barisan.

Saat diminta oleh guru dan teman-temannya untuk sportif dia langsung

menangis dengan keras, jadi hukuman itu tidak berlaku buat siswa tersebut.

Untuk pagi hari ini peran guru dalam pembelajaran sebagai motivator dan

fasilitator yang sabar dalam menghadapi karakteristik siswanya di kelas.

Pukul 11.00 sampai pukul 12.00 peneliti masuk kembali ke kelas IIA saat

pembelajaran matematika. Pembelajaran siang ini memang ramai tapi

menyenangkan karena pembelajarannya menarik yaitu menimbang berat

barang-barang keperluan rumah tangga yang sudah dipersiapkan dan dibawah

oleh siswa dari rumah masing-masing. Jadi setiap kelompok harus membawa

satu timbangan dengan keperluan rumah tangga seperti sayuran buah-buahan

bahkan beras atau tepung, gula pasir dan bumbu dapur. Mereka harus

menimbang barang-barang yang mereka bawah baik dalam bentuk ons, gram

dan kilogram.

Melihat tingkah lucu mereka dengan kebingungannya bagaimana cara

menulis angka-angka ditimbangan, lihatnya bagaimana, hitungnya

bagaimana, walaupun sudah dijelaskan tetap saja mereka masih bingung dari

ons naik ke gram atau ke kilogram hitungnya bagaimana? Yang menarik buat

saya sebagai peneliti yang siang ini bisa belajar bersama mereka adalah

bahwa walaupun kelas ramai tapi masih ada siswa yang aktif dan bertanya ke

guru kelas mereka bahkan ke saya bagaimana caranya menghitungnya.

Di sini saya melihat guru Gk dengan sabar mendamping para siswa

menyelesaikan tugas-tugas mereka menimbang benda-benda yang mereka

bawa dari rumah dan menuliskan pada buku mereka masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

105

Memberi semangat dan mendampingi dengan sabar para siswa yang belum

selesai mengerjakan tugas mereka.

B. Kelas II B ( Kelas Partisipan Penelitian)

Selasa 26 Februari 2019 Pukul 07.40 sampai pukul 08.45 peneliti

mendapat kesempatan untuk observasi di kelas IIB saat tematik Bahasa

Indonesia tentang unsur-unsur pokok dalam sebuah cerita yaitu ada tema atau

judul, ada tokoh, watak, latar belakang cerita, alur cerita dan amanat atau

pesan dari cerita tersebut. Guru (ibu RO) memberi contoh salah satu cerita

rakyat tentang “Tikus dan Singa”. Setelah dibahas bersama judulnya apa?

Tokoh apa saja? Watak dari masing-masing tokoh, Latar belakang, Alurnya

bagaimana dan pesannya apa? Kemudian guru membagikan lembar kerja

untuk siswa cerita lain dengan judul “Pemburu dan Seekor Harimau”. Para

siswa diminta untuk menuliskan unsur-unsur pokok apa saja yang ada dalam

cerita tersebut.

Saat pembelajaran kelas sedikit ramai dan guru extra tenaga untuk

menjaga agar kelas bisa kondusif untuk belajar. Jumlah siswa yang mengikuti

pembelajaran hari ini berjumlah duapuluh enam orang Penulis juga akhirnya

ikut terlibat membantu mengawasi dan meminta anak-anak yang ramai,

ngobrol sendiri dan jalan-jalan untuk kembali ke tempat duduk dan ikut

belajar menuliskan jawaban-jawaban yang telah diminta oleh guru. Memang

kelas ini ada pengecualian karena terjadi pergantian guru kelas di tengah-

tengah semester jadi baik guru dan siswa masih berusaha untuk

menyesuaikan diri satu sama lain.

Guru di kelas IIB ini memang guru lama di sekolah ini hanya keahlian

yang dimilikinya adalah sebagai seorang guru Bimbingan Konseling bukan

guru kelas, hanya karena satu dan lain hal serta kekurangan guru maka beliau

diminta untuk sementara waktu menjadi guru wali kelas di kelas IIB sampai

akhir semester ini kalau sudah mendapatkan guru. Beliau sempat

menyampaikan permohonan maaf kepada Peneliti karena kondisi kelas yang

kurang kondusif saat pembelajaran. Buat saya pribadi, bapak ibu guru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

106

asli lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, bahkan guru yang lamapun

masih susah dalam mengelolah kelas apalagi di kelas kecil, apalagi guru wali

kelas baru masih perlu belajar untuk bisa mengelolah dan menguasai kelas

seperti guru-guru yang menjadi teladan atau guru-guru favorit yang dijuluki

oleh orang tua murid. Yang jelas perannya di kelas untuk mendamping,

membimbing, menjadi motivator, fasilitator bagi siswa sudah bisa dijalankan

oleh guru demi mendidik putra dan putri menjadi lebih baik dalam belajar.

C. Kelas IIC (Kelas Partisipan Penelitian)

Selasa 19 Februari 2019 Pukul 09.15 sampai pukul 11.00 WIB. Peneliti

melakukan observasi di kelas IIC. Saat itu Kelas IIC pelajaran tematik dan

pelajaran yang dibahas adalah pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKn

menceritakan pengalaman pribadi siswa bekerjasama dan bermain bersama

dengan temannya. Siswa diminta oleh guru (ibu RH) untuk menuliskan

ceritanya terlebih dahulu dibuku tematik mereka masing-masing dan

kemudian setelah semua siswa selesai mengerjakan tugasnya diminta untuk

satu persatu membagikan hasil kerja mereka atau membacakan cerita mereka

di depan kelas, yang menarik buat peneliti adalah peraturan atau perjanjian

yang telah disepakati bersama di kelas itu sungguh sangat diberlakukan.

Siswa sangat membantu guru dalam belajar kalau ada temannya yang ramai

atau jalan-jalan di kelas siswa langsung melaporkan ke guru mereka dan

sebagai hukumannya siswa yang ramai tersebut walaupun belum mendapat

giliran untuk bercerita di depan kelas harus maju lebih dulu untuk bercerita.

Di sini peran guru sebagai seorang pemimpin, fasilitatir, motivator sangat

terlihat dengan jelas, dimana guru berusaha untuk menciptakan kelasnya

supaya bisa nyaman, aman dan tertib dalam belajar. Kerja sama dan

komunikasi yang baik dari para siswa dengan guru, sikap saling menghormati

dan menghargai orang lain juga bisa terlihat saat teman yang satu berbicara di

depan kelas, siswa yang lain berusaha untuk mendengarkan dan menyimak

cerita temannya sehingga saat temannya selesai bercerita dan guru bertanya

tentang cerita yang baru saja diceritakan oleh temannya apa saja? Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

107

siapa dia bermain? Di lokasi atau tempat bermainnya di mana, para siswa bisa

menjawab dengan baik pertanyaan guru tersebut. Jadi peran guru sebagai

fasilitator, sebagai pendamping atau pembimbing, sebagai komunikator,

sebagai motivator bisa terlihat dalam pembelajaran di kelas ini.

Penanaman karakter dari para siswa walaupun kelas kecil sudah terbentuk

dengan baik. Memang tidak semua sempurna masih ada satu dua para siswa

yang suka jalan-jalan atau mengganggu temannya saat pembelajaran tetapi

guru berusaha untuk meminta siswa-siswa tersebut duduknya dipindahkan di

depan kelas agar dekat dengan meja guru sehingga guru bisa lebih mudah

mengontrol mereka saat ramai atau saat mengganggu temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

108

LAMPIRAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR

DI SD BINTANG YOGYAKARTA.

A. Identitas Narasumber (Pertanyaan untuk Kepala Sekolah) Partisipan

Nama : TT

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pendidikan Terakhir : S1

Mulai berkarya : tahun 2004

Tanggal Wawancara : Kamis 28 Februari 2019

Pukul : 08.00 – 09.00 WIB

Tempat : Ruang tamu Kepala Sekolah

1. Dari ketiga guru di kelas dua guru mana yang lebih lama menjadi wali

kelas dua? Pak Kepala sekolah menjawab bahwa yang lebih lama adalah

pak Gk kurang lebih dua belas tahun menjadi wali kelas kemudian ibu Rh

kurang lebih enam tahun dan yang terakhir ibu Ro mulai awal semester ini

karena ada satu dua hal yang membuat terjadi pergantian guru ditengah

semester (beberapa guru yang mengikuti tes CPNS) dan tidak

memberitahu sebelumnya ke pihak sekolah jadi agak susah untuk

mendapatkan guru baru ditengah semester seperti ini maka saya selaku

pemimpin disini melakukan pemetaan ulang dan untuk sementara

memanfaatkan guru-guru yang ada dulu yang setidaknya siswa sudah

kenal dengan bapak ibu gurunya dibandingkan guru baru yang kami

sendiri pun belum tentu mengetahui kualitas mereka dengan baik. Jadi cari

guru sambil jalan atau kalau dapat dikader dulu supaya lebih baik dalam

memegang kelas.

2. Apakah ada kriteria yang ditentukan oleh sekolah ini misalnya guru A

cocok di kelas kecil dan guru B cocok di kelas besar sehingga sampai

bertahun-tahun mengajar di kelas yang sama? Apakah tidak bosan?

Untuk penempatan guru pada kelas-kelas bisanya ada pemetaan yang

dilakukan oleh kepala sekolah dan juga melihat kemampuan dari guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

109

tersebut, apalagi kurikulum 2013 pembelajaranya tematik dimana guru

harus bisa menguasai semua mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS,

Matematika, PKn karena sekarang tidak ada guru bidang studi lagi kecuali

Pendidikan Agama, Mandarin, komputer dan Penjaskes yang masih guru

bidang studi jadi harus bisa mengetahui kemampuan guru. Guru ini tidak

cocok di kelas kecil berarti cocoknya di kelas besar yang di kelas besar

juga belum tentu bisa mengampu di kelas kecil.

Ada beberapa guru sudah dicoba untuk naik ke kelas besar dari

kelas kecil tetapi ternyata banyak mengalami kesulitan dan komplin dan

orang tua wali murid jadi hanya bisa di kelas kecil. Bahkan ada juga yang

dari kelas besar turun ke kelas kecil misalnya dari kelas enam turun ke

kelas satu itu bisa terjadi. Untuk siswa-siswi di sekolah ini misalnya kelas

satu di kelas A nanti naik di kelas dua juga mereka masih satu kelas yang

sama entah di kelas B atau C bahkan juga di kelas A. Setelah di kelas tiga

baru ada pembagian kelas siswa-siswinya mulai dipencar atau dibagi tidak

satu kelas lagi atau bertemu murid yang sama.

Untuk menjadi guru kelas dua sebenarnya enak kalau siswa dari

kelas satu sudah terbentuk (baca,tulis,penanaman karakter) di kelas dua

tinggal melanjutkan tapi kalau di kelas satu juga belum terbentuk dengan

baik guru kelas dua punya tugas dan tanggung jawab yang besar untuk

membentuk mereka sehingga di kelas tiga tidak menghadapi kesulitan.

Namun terkadang di kelas satu terbentuk dengan baik di kelas dua hancur

dan di kelas tiga harus extra lagi gurunya untuk membentuk siswa

tersebut. Ujung- ujungnya saling menyalahkan guru kelas dua

menyalahkan guru kelas satu, guru kelas tiga menyalahkan guru kelas dua

karena memaksakan diri untuk menaikkan siswa yang masih mengalami

kesulitan dan guru kelas satu menyalahkan tim penerima siswa baru

kenapa bisa lolos tes dan macam-macam alasannya.

3. Sedangkan untuk hasil belajar sekolah ini bagaimana pak? Untuk hasil

belajar dan kelulusan selama lima tahun terakhir selalu seratus persen, soal

nilai selalu naik turun tergantung kualitas peserta didik dan tidak hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

110

sekolah ini hampir semua sekolah dasar di Kota Yogyakarta pasti

mengalami naik dan turunya prestasi atau hasil belajarnya. Yang jelas

untuk kelulusan semua selalu lulus 100% setiap tahun ajarannya hanya

peringkatnya naik turun tetapi selalu masuk sepuluh besar untuk SD

Wilayah kota Yogyakarta.

B. Identitas Narasumber (Pertanyaan untuk Guru Kelas 2a) Kunci

Penelitian

Nama : GK

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pendidikan Terakhir : S1 PGSD lulus tahun 2004

Mulai berkarya tahun : Tahun 2004

Tahun lahir : 1981 ( 38 Tahun)

Tanggal Wawancara : Rabu 27 Februari 2019

Pukul : 09.15 – 10.00 WIB

Tempat : Ruang Bimbingan dan Konseling

Garis besar pertanyaan:

1. Sudah berapa lama Bapak mengajar atau menjadi wali kelas 2A?

Kurang lebih dua belas tahun mengajar di kelas IIA

2. Bagaimana Perasaan Bapak senang atau tidak mengajar di kelas 2?

Secara umum senang bisa mendamping anak-anak di kelas 2.

3. Apa saja peran yang sudah dilakukan oleh guru dalam pembelajaran di

kelas? Pak Gk menjawab bahwa peran yang utama yang harus dimiliki oleh

guru adalah karena guru itu adalah seorang manajer di kelas maka guru harus

bisa merancang pembelajaran (membuat persiapan mengajar, baik itu RPP,

Silabus, Program Tahunan, Program Semester yang diperlukan sehingga bisa

digunakan untuk mengajar baik selama satu semester maupun selama satu

tahun pelajaran dan biasanya menyusun perangkat pembelajaran itu bersama-

sama satu rombel misalnya guru kelas satu tiga orang ya mereka bertiga

kumpul dan buat bersama sama-sama begitu juga dengan guru kelas dua, tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

111

dan seterusnya bahkan program pembuatan perangkat pembelajaran itu sudah

diagendakan oleh sekolah misalnya semester satu bulan Juni dan Juli sudah

diagendakan untuk buat bersama, kalau semester dua biasanya di bulan

Desember setelah ujian akhir semester satu kami sudah mulai buat perangkat

sehingga bisa digunakan saat pembelajaran sudah mulai efektif.

Saat perangkat ini digunakan dalam mengajarpun antara ketiga guru ini

masih berkoordinasi dengan baik misalnya minggu ini tema berapa yang

diajarkan materinya diambil dari buku apa karena banyak buku pegangan

yang dimiliki oleh guru biar bisa sama antara ketiga kelas tersebut. Kalau

mau praktek, materi apa yang digunakan untuk praktek, bahan yang harus

disiapkan pun juga harus dikoordinasikan biar orang tua murid itu tidak ribut

di luar ko kelas ini lebih dulu, kelas ini paling tertinggal sendiri jadi harus

kerjasama tim antar sesama wali kelas.

4. Selain sebagai manajer kelas dalam merancang pembelajaran peran guru

apa lagi yang biasa digunakan oleh Pak Ga? Kalau guru sudah merancang

suatu pembelajaran dengan baik guru harus mengurus dan menata berbagai

sarana atau fasilitas yang diperlukan untuk pembelajaran di kelas misalnya

menata letak sarana belajar yang dibutuhkan misalnya buku-buku yang

diperlukan, LCD berfungsi dengan baik atau tidak, Pembelajarannya ada

diskusi kelompok atau tidak? Kalau diskusi kelompok tempat duduk harus

ditata sedemikian rupa sehingga tidak memakan waktu pembelajaran, karena

kalau kelas kecil kita tidak menyiapkan dengan baik saat mulai pelajaran baru

menyiapkan biasanya agak susah, kalau sudah diminta untuk masuk

kelompok masing-masing itu kesempatan untuk bisa ngobrol atau jalan-jalan

dulu, lari-lari dulu dan itu extra tenaga untuk bisa mengatur mereka untuk

siap memulai pembelajaran yang lebih tertib dan kondusif.

5. Kalau peran guru sebagai motivator itu seperti apa pak Gk? Kalau

Motivator itu kan penyemangat jadi guru harus bisa memberi masukan atau

dorongan kepada siswa untuk belajar menyelesaikan segala tugas yang

diberikan saat pembelajaran contohnya misalnya ada perjanjian di kelas siapa

yang lebih dulu mengumpulkan hasil kerjanya akan mendapat bintang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

112

sedangkan yang tidak menyelesaikan tugasnya bintangnya dikurangi dapat

kartu kuning atau kartu merah. Hal- hal ini bisa menjadi penyemangat buat

siswa untuk belajar lebih bertanggung jawab dengan segala tugas mereka

walaupun awal-awal itu menjadi suatu paksaan namun lama kelamaan bisa

menjadi suatu kebiasaan yang baik buat siswa dalam bersaing mendapatkan

nilai yang bagus.

C. Identitas Narasumber (Pertanyaan untuk Guru Kelas 2B) Partisipan

Nama : RO

Jenis Kelamin : Perempuan

Lahir tahun : 1987 (32 Tahun)

Pendidikan Terakhir : S1Bimbingan dan Konseling ( 2010)

Mulai berkarya : Tahun 2014

Tanggal Wawancara : Selasa 26 Februari 2019

Pukul : 09.00 – 09.15 WIB

Tempat : Ruang kelas IIB

Garis besar pertanyaan:

1. Sudah berapa lama ibu mengajar atau menjadi wali kelas 2B?

Saya baru mengajar sebagai wali kelas 2B kurang lebih satu setengah bulan,

kalau bekerja di sekolah ini sudah sekitar lima tahun.

2. Bagaimana Perasaan ibu senang atau tidak mengajar di kelas 2?

Kalau dengan anak-anak saya senang, menjadi guru BK juga senang hanya

menjadi wali kelas masih proses untuk belajar lagi, dan itu tidak mudah buat

saya pribadi. Namun secara umum saya senang dengan anak-anak dan

mencoba menikmati tugas saya yang baru.

3. Peran guru sebagai konselor itu seperti apa? Buat ibu RO guru sebagai

konselor itu guru harus bisa mengenal karakter dari masing-masing siswa

yang ada di dalam kelasnya. Jadi misalnya jumlah siswa duapuluh tujuh

orang berarti ada duapuluh tujuh karakter yang harus bisa dikuasai oleh guru,

si A baca tulisnya sudah lancar atau belum, Si B punya kesulitan apa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

113

lain-lain sehingga kita sebagai guru bisa menyelesaikan masalah mereka

dengan baik dan benar. Siswanya belum lancar baca ya bagaimana cara kita

melatih sehingga dia mau belajar membaca, tidak mau mengerjakan tugas,

ramai saja di kelas atau jalan-jalan terus harus dicari tahu sebenarnya ada apa

dengan siswa tersebut baik di rumah maupun di sekolah. Guru harus pintar-

pintar membangun komunikasi dengan peserta didik maupun orang tua

murid.

4. Pertanyaan saya selanjutnya kepada beliau lebih enak mana bu jadi guru BK

atau jadi guru wali kelas? Beliau berkata kalau disuruh memilih ya lebih

enak jadi guru BK tetapi karena dibutuhkan maka saya harus bisa

menyelesaikan tugas dan kepercayaan yang diberikan oleh kepala sekolah

kepada saya untuk menjadi wali kelas IIB ini. Saya harus banyak belajar

khususnya dalam mengajar tematik dimana semua mata pelajaran harus bisa

saya kuasai itu tidak mudah, masih harus belajar mengenal karakter siswa-

siswi di kelas saya yang baru, masih harus berjuang jadi mungkin dalam

mengelola kelas belum sesuai dengan yang peneliti harapkan saat observasi

tadi.

D. Identitas Narasumber (Pertanyaan untuk Guru Kelas 2C) Partisipan

Nama : RH

Jenis Kelamin : Perempuan

Tahun lahir : tahun 1971

Pendidikan Terakhir : S1 Bahasa Inggris

Mulai berkarya : Tahun 2002 (17 tahun)

Tanggal Wawancara : Selasa 19 Februari 2019

Pukul : 12.00 -12.30 WIB

Garis besar pertanyaan:

1. Sudah berapa lama ibu mengajar atau menjadi wali kelas 2C)

Saya menjadi wali kelas IIC dari tahun 2015 jadi kurang lebih empat tahun.

Kalau lama kerja di sekolah ini jalan tujuh belas tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

114

2. Bagaimana Perasaan ibu senang atau tidak mengajar di kelas 2C?

Senang-senang saja mengajar di kelas II, apalagi kalau dapat siswanya yang

enak, tidak banyak gaya, bisa diajak kerjasama itu lebih menyenangkan lagi.

Dan tahun ini saya bersyukur dapat siswa yang enak, anteng, bisa diajak

kerjasama jadi tidak terlalu menguras tenaga dalam mendampingi mereka.

Dari kelas satu sudah terbentuk kelasnya (wali kelas I) tegas dan disiplin jadi

anaknya terbentuk.

3. Apa saja peran guru dalam suatu pembelajaran di kelas? Jawaban ibu RH

adalah guru sebagai manajer kelas atau sebagai perancang pembelajaran, guru

sebagai pengelola pembelajaran, sebagai motivator, dan sebagai fasilitator

dan yang terakhir sebagai pelaksana kurikulum. Untuk pembuatan perangkat

pembelajaran di sekolah ini buat bersama satu rombel misalnya guru kelas

dua yang semua guru kelas dua buat bersama, sedangkan pelaksanaan RPP

juga diharapkan bisa dilaksanakan sesuai yang ada dalam pembuatan RPP.

Misalnya minggu ini tema berapa, sub tema berapa pembelajaran ke berapa

kalau bisa tiga kelas ini bisa jalan bersama.

Oleh karena itu butuh kreatifitas dari guru masing-masing dalam

mempersiapkan pelaksanaan pembelajarannya sehingga siswa bisa mengikuti

atau tidak tertinggal dari kelas lain, karena kalau tertinggal terkadang diantara

sesama orang tua murid saling cek kelas A sampai dimana, kelas B sampai

dimana dan kelas C sampai dimana? Dan kalau terlambat mereka pasti akan

komplin juga ke gurunya. Jadi guru harus pintar-pintar memberi dorongan

atau motivasi kepada para siswa sehingga mau belajar, mau mengerjakan

tugas dan lain-lain. Masing-masing kelas pasti ada siswa yang membutuhkan

pendampingan khusus baik dalam membaca yang belum lancar, menulis, dan

berhitung. Biasanya ada tambahan pelajaran sepulang sekolah buat para siswa

yang masih membutuhkan pendampingan karena kalau mengulang materi lagi

kasihan siswa yang sudah bisa dan hari efektif juga terbatas karena satu sub

tema ada enam pembelajaran, sedangkan di sini hanya lima hari sekolah jadi

guru harus pintar-pintar mengatur waktu, sehingga semua pembelajaran

dalam satu sub tema bisa diberikan kepada para siswa. Maka dari itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

115

kerjasama tim (guru kelas) sangat penting dalam suatu pembelajaran misalnya

yang belum lancar membaca dari ketiga kelas tersebut dikumpulkan jadi satu

nanti yang memberi tambahan pelajaran gurunya siapa, yang menulis siapa

dan berhitung siapa? Kalau di Sekolah juga belum lancar atau mahir biasanya

kami minta orang tua untuk leskan anaknya di luar sekolah ini.

E. Identitas Narasumber (Pertanyaan untuk Siswa kelas 2) Partisipan

Nama : Nila, Ajeng, Ferdin, Radit, Ria, Bayu dan Alfin)

Tanggal Wawancara : Kamis 21 Februari 2019

Pukul : 09.15 – 10.00 WIB

Tempat : Koridor Kelas IIA

Kamis 21 Februari 2019 saat jam istriahat sambil menemani para siswa

bermain dan ada yang makan siang, iseng-iseng peneliti bertanya kepada

beberapa siswa yang saat itu bermain dan makan didekat peneliti. Pertanyaan

peneliti adalah Siapa guru kelas dua yang mengajarnya paling asyik? Dari

enam anak yang menjawab mereka membanggakan guru wali kelasnya

masing-masing, ada pak Gk, ada ibu Ro dan ada ibu Rh. Pak Gk baiknya

gimana coba ceritakan dong? Ada yang mengatakan sabar, bisa diajak

bermain bersama, namun ada yang mengatakan tapi galak juga suka marah-

marah. Kenapa bisa marah-marah atau galak? Ya karena kami nakal, ga

nurut sama pak Gk di kelas, jalan-jalan sendiri, ngobrol atau ramai, tidak

mengerjakan pekerjaan rumah. Berarti yang salah siapa pak Gk atau kalian

(Para siswa)? Kami yang salah, misalnya wali kelas kalian semester ini

ditukar kelas IIA dengan Bu Ro , Pak Gk pindah ke kelas IIC boleh atau

tidak? Para siswa mengatakan jangan kami sudah enak belajar dengan pak

Gk. Jadi siswa sendiri tidak mau gurunya ditukar atau diganti dengan guru

kelas lain walaupun itu guru sesama kelas dua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

116

Contoh Lampiran Tabel

PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK MENGOPTIMALKAN MUTU PEMBELAJARAN DI

KELAS II SEKOLAH BINTANG

No Nama Guru Peran Guru Observasi Wawancara Dokumentasi

1 Pak Gk Guru sebagai

perancang

Pembelajaran atau

sebagai Manajer.

Saat observasi peneliti

melihat secara langsung

guru menyampaikan

maksud dan tujuan

pembelajaran hari ini yang

akan dicapai oleh siswa

dan langkah-langkah

pembelajaran apa saja yang

akan di gunakan dalam

pembelajaran oleh guru

dan siswa.

Saat wawancara Pak

Gk menceritakan

pengalamannya

mempersiapkan

perangkat pembelajaan

bersama teman-teman

satu tim di kelas dua

yaitu Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

Silabus, Program

Tahunan, Program

Semester yang

Dibuktikan dengan adanya

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang

digunakan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

117

diperlukan sehingga

bisa digunakan untuk

mengajar baik selama

satu semester maupun

selama satu tahun

pelajaran dan biasanya

menyusun perangkat

pembelajaran itu

bersama-sama satu

rombel misalnya guru

kelas dua tiga orang ya

mereka bertiga kumpul

dan buat bersama sama-

sama.

Guru sebagai pengelola

pembelajaran

Saat observasi peneliti

melihat secara langsung

persiapan sarana belajar

yang akan digunakan untuk

belajar seperti tempat

Saat wawancara pak

GK menceritakan

pengalamanya dalam

mempersiapkan

pembelajaran mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

118

untuk olah raga, peralatan-

peralatan yang akan

digunakan untuk pelajaran

matematika khususnya

dalam pembagian

kelompok mengerjakan

tugas yang diberikan guru

yaitu saat praktek

menimbang benda-benda

yang di bawah oleh para

siswa dari rumah misalnya

timbangan di dalam satu

kelompok ada satu bahkan

ada dua timbangan. Yang

ditimbang sayuran

misalnya wortel, tomat,

timun, buah misalnya

jeruk, apel dan cabe.

Masing-masing kelompok

dari menata tempat

untuk pembelajaran,

apa saja yang akan

digunakan dalam

pembelajaran

khususnya yang harus

di bawah siswa dari

rumah untuk praktek

harus ditulis dengan

jelas dibuku diary siswa

untuk disampaikan ke

orang tua dan juga

diingatkan lagi digrup

WhatsApp (WA) orang

tua siswa karena siswa

kelas kecil kalau ada

yang lupa membawa

peralatan yang

dibutuhkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

119

tempatnya sudah

ditentukan oleh guru

misalnya kelompok A di

pojok kanan bagian depan,

kelompok B ditengah,

kelompok C dipojok kiri,

kelompok D dipojok kanan

belakang, kelompok E di

tengah bagian belakang

dan kelompok F dipojok

kiri bagian belakang.

Masing-masing kelompok

terdiri dari lima sampai

enam siswa.

belajar ada yang

menangis namun ada

juga yang cuek.

Terkadang orang tua

ada juga yang kurang

perhatian dengan

anaknya sudah ditulis

dibuku diary maupun

di grup WA tidak

dibaca juga nanti kalau

pagi-pagi mau

berangkat sekolah baru

mulai ribut tanya-tanya

apa saja yang harus di

bawah. Selain itu untuk

diskusi kelompok

tempat duduk harus

ditata sedemikian rupa

sehingga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

120

memakan waktu

pembelajaran, karena

kalau kelas kecil kita

tidak menyiapkan

dengan baik saat mulai

pelajaran baru

menyiapkan bisanya

agak susah, kalau sudah

diminta untuk masuk

kelompok masing-

masing itu kesempatan

untuk bisa ngobrol atau

jalan-jalan dulu, lari-

lari dulu dan itu extra

tenaga untuk bisa

mengatur mereka untuk

siap memulai

pembelajaran yang

lebih tertib dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

121

kondusif.

Guru sebagai

Motivator

Guru sebagai motivator ini

nampak saat para siswa

latihan baris berbaris dan

ada beberapa siswa yang

tidak mau mengikuti

latihan itu dimana mereka

lebih milih ngobrol dengan

teman-teman atau jalan-

jalan tidak mau

mendengarkan gurunya,

gurunya datang menyapa

mereka dan memberikan

masukan bahwa kita

latihan baris-berbaris ini

maksudnya untuk melatih

kita supaya disiplin saat

mengikuti upacara

bendera, kalau tidak tertib

Motivator itu kan

penyemangat jadi guru

harus bisa memberi

masukkan atau

dorongan kepada siswa

untuk belajar

menyelesaikan segala

tugas yang diberikan

saat pembelajaran

contohnya misalnya

ada perjanjian di kelas

siapa yang lebih dulu

mengumpulkan hasil

kerjanya akan

mendapat bintang

sedangkan yang tidak

menyelesaikan

tugasnya bintangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

122

atau ramai saat upacara

bendera nanti tempatnya

harus baris diatas

panggung dan dilihat oleh

kakak kelas dan adik kelas

mau? Dan siswanya

mengatakan tidak mau

sehingga ikut latihan baris

berbaris. Saat di kelas

siswa yang ramai ngobrol

dengan teman bahkan

nonton teman dari

kelompok lain menimbang

benda-benda yang mereka

bawah dari rumah guru Gk

mendekati mereka ajak

berbicara dan mengajak

mereka kembali ke

kelompoknya dan

dikurangi dapat kartu

kuning atau kartu

merah. Hal- hal ini bisa

menjadi penyemangat

buat siswa untuk

belajar lebih

bertanggung jawab

dengan segala tugas

mereka walaupun awal-

awal itu menjadi suatu

paksaan namun lama

kelamaan bisa menjadi

suatu kebiasaan yang

baik buat siswa dalam

bersaing mendapatkan

nilai yang bagus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

123

mendampingi mereka

mengajari mereka

menimbang benda-benda

yang mereka bawah dari

rumah baik itu buah-

buahan, sayur-sayuran

maupun bumbu dapur

dengan sabar dan telaten

dalam mengajari.

Guru sebagai fasilitator Sebagai seorang pemimpin

guru sudah berusaha untuk

menjelaskan materi

pembelajaran hari ini

kepada para siswa dengan

baik mau peduli dengan

siswa yang masih

mengalami kesulitan dalam

belajar dengan gaya khas

yang dimiliki oleh guru Gk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

124

yaitu suara yang sangat

halus dan lembut dalam

mendampingi namun bila

sudah beberapa kali

menegur para siswa yang

ramai, jalan-jalan tidak

diikuti intonasi atau suara

dari Guru GK juga bisa

sangat keras.

Guru sebagai konselor Guru menolong peserta

didik memecahkan

masalah-masalah yang

timbul antara peserta didik

dengan orang tuanya yaitu

siswa mengalami ketakutan

dalam belajar.

Berdasarkan hasil

wawancara guru

dengan peneliti, guru

membagi

pengalamannya dalam

mendampingi siswanya

yang mengalami

kesulitan belajar. Guru

menjalin komunikasi

dengan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

125

bagaimana cara biar

siswanya bisa belajar

misalnya dengan minta

bantuan orang tua

supaya siswanya diberi

les tambahan diluar jam

sekolah. Ada siswa

yang ada peningkatan

dalam belajar namun

ada yang belum terlalu

kelihatan masih manja,

makan masih disuapin

kalau tidak bisa

menjawab menangis.

Guru sebagai

pelaksana kurikulum

Setelah pembelajaran ada

evaluasi yang diberikan

oleh guru dan guru

langsung menilai hasil

pekerjaan peserta didik

Penilaian hasil belajar

peserta didik dilakukan

pada akhir pelajaran

kalau waktu mencukupi

tetapi kalau waktu tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

126

cukup biasanya

dikumpulkan dulu di

meja guru, akan dinilai

oleh guru setelah jam

pulang sekolah peserta

didik.

No Nama Guru Peran Guru Observasi Wawancara Dokumentasi

1 Ibu RO Guru sebagai

perancang

Pembelajaran

Saat observasi peneliti

melihat secara langsung

guru menyampaikan

maksud dan tujuan

pembelajaran hari ini yang

akan dicapai oleh siswa

dan langkah-langkah

pembelajaran apa saja yang

akan digunakan dalam

pembelajaran oleh guru

dan siswa.

Perangkat

pembelajaran sudah

disiapkan oleh guru

sebelumnya bersama

dua guru lain dari kelas

IIA dan IIC

(Guru Baru).

Dibuktikan dengan adanya

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang

digunakan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

127

Guru sebagai

pengelolah

pembelajaran

Saat observasi peneliti

melihat secara langsung

persiapan sarana belajar

yang akan digunakan untuk

belajar tematik Bahasa

Indonesia tentang unsur-

unsur pokok dalam sebuah

cerita yaitu ada tema atau

judul, ada tokoh, watak,

latar belakang cerita, alur

cerita dan amanat atau

pesan dari cerita tersebut.

Guru memberi contoh

salah satu cerita rakyat

tentang “Tikus dan Singa”.

Setelah dibahas bersama

judulnya apa? Tokoh apa

saja? Watak dari masing-

masing tokoh, latar

Sedang belajar

menyesuaikan diri dan

mendalami karakter

dari para siswa

sehingga bisa lebih

memudahkan guru

dalam mengajar,

mengenal kekurangan

dan kelebihan siswa

karena sebagai guru

baru baru belajar

mengingat nama

peserta didik dan

mendalami karakter

dari masing-masing

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

128

belakang, alurnya

bagaimana dan pesannya

apa? Kemudian guru

membagikan lembar kerja

siswa cerita lain tentang

“Pemburu dan Seekor

harimau”. Para siswa

diminta untuk menuliskan

unsur-unsur pokok apa saja

yang ada dalam cerita

tersebut. Selanjutnya guru

membagi peserta didik

untuk mengerjakan tugas

secara berdua-dua (posisi

duduk siswa pindah

bergabung dengan teman

yang telah ditunjuk oleh

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

129

Guru sebagai motivator Guru mendekati dan

mendampingi siswa yang

tidak mau bergabung

bersama teman yang telah

ditunjuk oleh guru,

memberi masukan untuk

berteman tidak pilih-pilih

karena siswa A maunya

bekerja bersama siswa D,

sedangkan yang dibagi

oleh guru adalah siswa B.

Setelah mendengarkan

nasehat dari guru akhirnya

siswa A mau bergabung

bersama siswa B untuk

bekerja bersama-sama.

Guru sebagai fasilitator Guru sangat tenang, sabar

dan bijak dalam

mendamping para siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

130

belajar secara khusus

berusaha mengingat nama-

nama peserta didik.

Guru sebagai konselor Guru harus bisa

mengenal karakter dari

masing-masing siswa

yang ada di dalam

kelasnya. Jadi misalnya

siswanya 27 orang

berarti ada 27 karakter

yang harus bisa

dikuasai oleh guru, si A

baca tulisnya sudah

lancar atau belum, Si B

punya kesulitan apa

dan lain-lain sehingga

kita sebagai guru bisa

menyelesaikan masalah

mereka dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

131

dan benar. Siswanya

belum lancar baca ya

bagaimana cara kita

melatih sehingga dia

mau belajar membaca,

tidak mau mengerjakan

tugas, ramai saja di

kelas atau jalan-jalan

terus harus dicari tahu

sebenarnya ada apa

dengan siswa tersebut

baik di rumah maupun

di sekolah. Guru harus

pintar-pintar

membangun

komunikasi dengan

peserta didik maupun

orang tua murid.

Guru sebagai Untuk penilaian di kelas ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

132

pelaksana kurikulum belum dilaksanakan karena

hasil kerja peserta didik

dikumpulkan di meja guru

dan guru melakukan sesi

tanya jawab bersama

pertanyaan-pertanyaan

yang telah dijawab oleh

peserta didik.

No Nama Guru Peran Guru Observasi Wawancara Dokumentasi

1 Ibu RH Guru sebagai

perancang

Pembelajaran

Saat observasi peneliti

melihat secara langsung

guru menyampaikan

maksud dan tujuan

pembelajaran hari ini yang

akan dicapai oleh siswa

dan langkah-langkah

pembelajaran apa saja yang

akan di gunakan dalam

Untuk pembuatan

perangkat pembelajaran

di sekolah ini buat

bersama satu rombel

misalnya guru kelas dua

yang semua guru kelas

dua buat bersama.

Untuk pelaksanaan RPP

juga diharapkan bisa

Dibuktikan dengan adanya

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang

digunakan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

133

pembelajaran oleh guru

dan siswa.

dilaksanakan sesuai

yang ada dalam

pembuatan RPP.

Misalnya minggu ini

tema berapa, sub tema

berapa pembelajaran ke

berapa kalau bisa tiga

kelas ini bisa jalan

bersama. Oleh karena

itu butuh kreatifitas dari

guru masing-masing

dalam mempersiapkan

pelaksanaan

pembelajarannya

sehingga siswa bisa

mengikuti atau tidak

tertinggal dari kelas

lain, karena kalau

tertinggal terkadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

134

diantara sesama orang

tua murid saling cek

kelas A sampai dimana,

kelas B sampai dimana

dan kelas C sampai

dimana? Dan kalau

terlambat mereka pasti

akan komplin juga ke

gurunya.

Guru sebagai

pengelolah

pembelajaran

Guru menyiapkan peserta

didik untuk belajar, siswa

terlihat tenang dan tertib

duduk ditempat duduk

mereka masing-masing

mendengarkan penjelasan

guru dan aturan main

(kesepakatan bersama di

kelas). pelajaran yang

dibahas adalah pelajaran

Memiliki stategi sendiri

dalam mengatur

pembelajaran. Siswa

yang dianggap pintar

oleh guru dilihat dari

hasil belajar

ditempatkan dimasing-

masing baris sebagai

pemimpin untuk

membantu guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

135

Bahasa Indonesia dan

PPKn menceritakan

pengalaman pribadi siswa

bekerjasama dan bermain

bersama dengan temannya.

Siswa diminta oleh guru

untuk menuliskan ceritanya

terlebih dahulu dibuku

tematik mereka masing-

masing dan kemudian

setelah semua siswa selesai

mengerjakan tugasnya

diminta untuk satu persatu

membagikan hasil kerja

mereka atau membacakan

cerita mereka di depan

kelas, yang menarik buat

peneliti adalah peraturan

atau perjanjian yang telah

belajar misalnya ada

diskusi kelompok

mereka diharapkan bisa

membantu teman-

temannya dalam

bekerja sama sehingga

mendapatkan nilai yang

bagus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

136

disepakati bersama di kelas

itu sungguh sangat

diberlakukan yaitu yang

ramai harus bercerita lebih

dahulu walaupun nomor

urut mendapat giliran

untuk bercerita masih di

nomor dua puluh bisa maju

di nomor urut dua atau

tiga.

Guru sebagai motivator Memberikan dukungan

kepada siswa yang tidak

mau bercerita karena malu,

dengan sabar dan telaten

memberi dorongan sampai

akhirnya siswanya mau

walaupun harus diloncati

tiga temannya misalnya

siswanya dinomor urut dua

Guru harus pintar-

pintar memberi

dorongan atau motivasi

kepada para siswa

sehingga mau belajar,

mau mengerjakan tugas

dan lain-lain. Masing-

masing kelas pasti ada

siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

137

tapi karena tidak mau maju

untuk cerita jadi dilompati

dulu oleh temannya setelah

mau baru bercerita di

nomor urut ke enam.

membutuhkan

pendampingan khusus

baik dalam membaca

yang belum lancar,

menulis, dan berhitung.

Biasanya ada tambahan

pelajaran sepulang

sekolah buat para siswa

yang masih

membutuhkan

pendampingan karena

kalau mengulang materi

lagi kasihan siswa yang

sudah bisa dan hari

efektif juga terbatas

karena satu sub tema

ada enam pembelajaran

sedangkan di sini hanya

lima hari sekolah jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

138

guru harus pintar-pintar

mengatur waktu

sehingga semua

pembelajaran dalam

satu sub tema bisa

diberikan kepada para

siswa maka dari itu

kerjasama tim (guru

kelas) sangat penting

dalam suatu

pembelajaran misalnya

yang belum lancar

membaca dari ketiga

kelas tersebut

dikumpulkan jadi satu

nanti yang memberi

tambahan pelajaran

gurunya siapa, yang

menulis siapa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

139

berhitung siapa?

Guru sebagai fasilitator Guru memfasilitasi

pembelajaran hari ini

dengan sabar namun tegas

dari nada bicara guru

sehingga para siswa juga

terlihat tenang dalam

belajar. Mendengakan

pengalaman para siswa

yang ditulis dan dibacakan

di depan kelas. Memberi

umpan balik dengan

bertanya kepada para siswa

yang lain (yang duduk)

cerita teman mereka yang

baru saja dibacakan dengan

tanya jawab singkat

misalnya judul ceritanya

apa? Bermain bersama

Guru harus berwibawa

di depan para siswa,

dekat boleh dengan

mereka namun harus

jaga sikap sehingga

para siswa juga bisa

tahu atau menempatkan

diri kapan ada candaan

antara guru dan siswa

dan kapan kita serius

dalam belajar kalau

guru kurang tegas

terkadang juga

membuat para siswa

kurang menghargai

guru karena merasa

guru tidak akan marah

dengan mereka saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

140

siapa? Tempatnya dimana?

Wibawa Guru RH sebagai

seorang guru sangat

terlihat dalam mengajar di

kelas IIC.

tidak mengerjakan

tugas, saat ribut dan

lain-lain (membuat

gangguan-gangguan

kecil di kelas.

Guru sebagai konselor Saat pembelajaran siswa F

mengeluh sakit perut

karena telat sarapan, jam

istrahat dipakai untuk

bermain bukan untuk

sarapan terlebih dahulu.

Guru RH menasehati siswa

tersebut supaya ke depan

tidak diulang lagi dan

meminta salah satu teman

F untuk mengantarkan F ke

ruang UKS untuk berobat.

Guru harus bisa

mengenal peserta

didiknya satu persatu

dengan karakter mereka

masing-masing. Kalau

ada siswa yang

memiliki masalah

dalam belajar disapa,

diajak belajar bersama

teman yang disukai

siswa tersebut.

Membangun konsultasi

dengan orang tua, siswa

ini sekarang nilai turun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

141

ada apa? Kelihatan

murung ada apa? Guru

harus bisa melihat

situasi dan kondisi

siswa juga.

Guru sebagai

pelaksana kurikulum

Penilaian hasil kerja siswa

peneliti tidak melihat

karena buku siswa setelah

dibacakan cerita mereka

dikumpulkan semuanya di

meja guru.

Penilaian dilakukan

setelah akhir satu

pembelajaran hari itu

misalnya habis Tematik

Bahasa Indonesia ada

penilaian dibuku kerja

siswa. Kalau tidak bisa

dikoreksi dan diberi

nilai hari itu biasanya

setelah siswa pulang

sekolah jam kosong

guru menggunakan

untuk koreksi hasil

kerja siswa. Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

142

di sekolah ini Online

jadi orang tua murid

juga bisa membuka dan

melihat nilai dari putra-

putri mereka. Kita guru

harus siap dikritik kalau

salah dalam menilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

143

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Wadeltrudis Rohayati lahir di Larantuka, Flores Timur, 06

Nopember 1976. Merupakan anak pertama dari lima bersaudara,

pasangan suami istri Bapak Yohanes M. Wutun dan Ibu Maria Goreti

Pegan Wutun. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Biara Santa

Katarina Jln. Kaliurang Km 5,5 Gang Pandega Duta III No 11A

Yogyakarta.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti dimulai dari TK Santa

Elisabeth Lewuka Lembata, SDK Lewuka Lembata, SMP Swasta Adhyaksa 2

Kupang, SMEA Katolik Kawula Karya Lewoleba, kemudian melanjutkan

pendidikan di Novisiat Suster-Suster Santo Dominikus di Indonesia untuk

menjadi seorang biarawati Dominikan. Setelah menyelesaikan pendidikan di

Novisiat sempat bekerja sebagai guru Taman Kanak-Kanak di Cimahi Bandung

Jawa Barat, Guru SD Fatima Rawaseneng, Guru SMP Negeri I Wonosari, Guru

SD Joannes Bosco Baciro Yogyakarta dan sekarang menyelesaikan tugas studi

dari Kongregasi di Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta sejak tahun 2015.

Penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan selama menempuh kuliah di

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pada tahun 2016, menjadi peserta dalam

kegiatan Kursus Pembinaan Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD). Tahun 2017

menjadi pendamping retret guru dan karyawan Yayasan Santo Dominikus Kantor

Cabang Yogyakarta dan selalu mengikuti pertemuan Suster-Suster Karya

Pendidikan Yayasan Santo Dominikus yang diadakan setiap tahun mulai tahun

2016-2019 serta seminar-seminar yang diadakan oleh kampus maupun kegiatan

gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS UNTUK ...pengelolaan kelas untuk mengoptimalkan mutu pembelajaran di kelas IIA Sekolah Dasar Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI