peran dan fungsi sistem prasarana jalan dalam pengembangan wilayah kecamatan cicantayan
TRANSCRIPT
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN
CICANTAYAN KABUPATEN SUKABUMI
Handi Sandi Abdullah 10070312026Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Islam Bandung
1. Latar Belakang
Air bersih me-rupakan salah satu hal yang penting dan mendapat prioritas
dalam perencanaan ko-ta (Catanese dan Snyder, 1994). Tanggung jawab penyediaan
prasarana dan pelayan-an perkotaan ditanggung bersama oleh pemerintah pusat dan
daerah berdasarkan prinsip dekonsentrasi, desentralisasi dan pembantuan (Rukmana,
dkk, 1993).
Berdasarkan hal ini sistem penyediaan air bersih merupakan masalah penting
bila dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan untuk keperluan hidup sehari-hari,
mengingat ketergantungan yang amat besar terhadap air bersih bagi kehidupan
manusia.
ketergantungan akan air bersih semakin dirasakan seiring semakin majunya
aktifitas manusia yang banyak membutuhkan air untuk keperluan hidup, sementara
air yang tersedia dirasakan semakin berkurang, disamping disebabkan oleh sumber-
sumber air yang ada banyak mengalami pengotoran sebagai akibat dari aktifitas
manusia itu sendiri juga disebabkan oleh pengaruh perubahan iklim yang
mengakibatkan sirkulasi air tidak sesuai perkiraan manusia sebelumnya.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air bersih, yang sejalan dengan
kondisi air dirasakan makain berkurang, maka perlu adanya penyedian air bersih
secara perpipaan dengan sumber mata air dari wilayah yang memiliki banyak potensi
air dan melalui Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) sebagai usaha untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Penyediaan air bersih secara perpipaan ini sebagai dasar dari perwujudan
sasaran pemerintah, yaitu pada tahun 2015 “mengurangi 50% proporsi jumlah
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 1
penduduk yang kesulitan memperoleh akses terhadap air minum aman dan sanitasi
yang memadai”. Sasaran umum kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan
sistem penyediaan air bersih mengacu kepada sasaran nasional yang ditetapkan
RPJMN 2010 – 2014 yang menekankan tercapainya 67% penduduk terlayani akses
air bersih.
Kecamatan Cicantayan dengan luas 3150 Ha dan terdiri dari 8 Desa memiliki
kondisi air yang buruk dan tidak terlayani oleh jaringan perpiaan secara menyeluruh
hanya bagian wilayah perkotaan saja yang dilayani oleh jaringan perpiaan. Sejalan
dengan sasaran pemerintah tersebut menekankan tercapainya 67% penduduk pada
tahun 2014, maka prediksi pada masa yang akan datang pada tahun 2034 atau 20
tahun kedepan mungkin penekanan akan mencapai 90% penduduk terlayani.
Kecamatan Ciantayan jaringan perpipaan hanya terlayani 20% saja dengan kondisi
ini, maka perlu adanya penyediaan air bersih hingga mencapai 80% terlayani oleh
jaringan perpipaan.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam sistem penyediaan air bersih Secara Perpipaan di
Kecamatan Cicantayan adalah
- Bagaimana upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih hingga 20 tahun kedepan
yang berlandaskan pada sasaran pemerintah mencapai 90% terlayani.
- Bagaimana debit air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
tersebut
3. Tujauan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kebutuhan air bersih ,
kebutuhan jaringan perpipaan dan debit air yang diperlukan. Selain itu juga untuk
memenenuhi kebutuhan air bersih terutama bagi desa-desa yang belum terlayani.
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 2
4. Landasan Teori
Sumber air baku untuk perencanaan sistem penyediaan air bersih berasal dari
air hujan, air tanah (mata air, air tanah dangkal, dan air tanah dalam), dan air
permukaan (sungai, danau, dan waduk). Dasar pemilihan alternatif sumber air yang
dipilih adalah biaya yang terkecil, jarak dari sumber air ke daerah pelayanan
terpendek, pengaliran Strategi Penyediaan Air Bersih di Desa Rawan Air Bersih di
Kecamatan Cicantayan secara gravitasi, kualitas air yang terbaik, kuantitas yang
terbesar, dan kontinuitas sumber air.
Air yang ada di permukaan dan di dalam tanah (daratan) berasal dari hujan.
Hujan adalah salah satu hasil dari proses peredaran air. Akibat jatuhnya hujan yang
tidak merata dan keadaan geologis dari tanah yang berlainan, maka kandungan air
dalam tanah dan air permukaan pada tiap tempat akan berlainan pula. Makin lebat
keadaan hutan, makin banyak menyimpan air hujan. Hutan yang lebat akan
melepaskan air secara berlahan-lahan dan teratur ke lapisan-lapisan tanah, danau-
danau, sungai-sungai dan penguapan. ( Surbakti, 1988 )
Permasalahan pengadaan air bersih di Desa selalu terjadi setiap tahun dengan
intensitas yang bervariasi, demikian pula daerah yang dilanda kekeringan, disamping
bervariasi ada juga setiap tahun terjadi rawan air bersih. Kecendrungan Desa rawan
air minum semakin bertambah dengan semakin rusaknya lingkungan khususnya pada
daerah tangkapan air. Permasalahan kerawanan air minum disamping diakibatkan
kemarau panjang dapat juga disebabkan karena bencana alam dan atau bencana
karena ulah manusia. ( Rochadi Didi, 2002 ).
Kecamatan Cicantayan 4 Desa termasuk wilayah perkotaan dan 4 Desa lainya
sebagai Desa terbelakang. Oleh karena itu penyediaan air bersih menjadi salah satu
persmasalah dalam pengadaan air bersih. Selain diakibatkan karena kekeringan
Kecamatan Cicantayan termasuk dalam kawasan rawan bencana diatarnya adalah
rawan gempa bumi dan gerakan tanah, maka dari itu perlu adanya perencanaan yang
matang agar terlaksananya sistem jaringan perpiaan ini.
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 3
Sistem penyediaan air bersih terdiri dari dua sistem penyediaan air bersih,
yaitu Sistem Penyediaan Air Bersih individual dan komunal. Dengan pertimbangan
jumlah penduduk, distribusi/sebaran penduduk, dan aktifitas dominan yang dilakukan
penduduk, dapat diketahui bahwa perbedaan antara kedua sistem tersebut terletak
pada; penerapan teknologi fisik, tingkat kapasitas pelayanan, tingkat jenis sambungan
pelayanan, dan tingkat institusi pengelolaan sistem. ( Modul Perkuliahan )
Air Bersih Domestik
Kebutuhan domestik ditentukan oleh adanya konsumen domestik, yang
berasal dari data penduduk, pola kebiasaan dan tingkat hidup yang didukung adanya
perkembangan sosial ekonomi yang memberikan kecenderungan peningkatan
kebutuhan air bersih. Fasilitas penyediaan air bersih yang sering dikenal, yaitu;
- Fasilitas perpipaan, yaitu: sambungan rumah, sambungan halaman, sambungan
umum.
- Fasilitas non perpipaan, berupa; sumur, mobil air, mata air. Kebutuhan air bersih
suatu kawasan dipengaruhi oleh jumlah penduduk kawasan tersebut. Jumlah
penduduk suatu kawasan sangat mempengaruhi jumlah air bersih yang
dibutuhkan kawasan tersebut.
Air Bersih Non Domestik
Kebutuhan air non domestik ditentukan oleh adanya konsumen non domestik,
yang memanfaatkan fasilitas - fasilitas antara lain :
a. Perkantoran, tempat ibadah.
b. Prasarana pendidikan, prasarana kesehatan.
c. Komersial (pasar, pertokoan, penginapan, bioskop, rumah makan dll).
d. Industri.
Dalam pendistribusian air bersih terdapat tiga sistem pengaliran yang
pemilihan sistemnya disesuaikan dengan kondisi di lapangan. yaitu;
1. Sistem Pengaliran Gravitasi
2. Sistem Pemompaan
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 4
3. Sistem Kombinasi
Perencanaan sistem distribusi air bersih didasarkan dua faktor utama yaitu:
1. Kebutuhan air (water demand).
2. Tekanan air serta ditunjang dengan faktor kontinuitas dan keamanan (safety).
Fungsi pokok jaringan distribusi adalah menghantarkan air bersih ke seluruh
pelanggan dengan tetap memperhatikan faktor kualitas, kuantitas, kontinuitas dengan
tekanan dan kecepatan air yang memenuhi standar. Kondisi yang diinginkan
pelanggan adalah kapan saja mereka membuka kran, air selalu tersedia.
Dalam hal pengaliran, terdapat tiga pilihan sistem pengaliran distribusi air
bersih, yang penggunaannya disesuaikan dengan kondisi eksisting sumber air baku
dan wilayah pengguna/konsumen, yaitu:
1. Sistem Pengaliran Gravitasi
2. Sistem Pemompaan
3. Sistem Kombinasi
Perencanaan penyediaan air bersih meliputi aspek teknis, aspek finansial, aspek
kelembagaan dan aspek peran serta masyarakat.
1. Aspek Teknis antara lain terdiri dari kebutuhan air pada saat ini dan masa
datang, pengolahan air bersih, Standar teknis, prosedur O&M, kualitas air
2. Aspek finansial meliputi Kemampuan dan kemauan untuk membayar, serta
rencana anggaran biaya.
3. Aspek kelembagaan meliputi strategi ditingkat nasional dan
kebijakan/landasan hukum, para stakeholder dalam kegiatan ini, yaitu
pengguna dan pemelihara pelayanan air, sehingga hal ini akan menentukan
keberhasilan kegiatan tersebut.
4. Aspek peran serta masyarakat terdiri dari Kebutuhan untuk peningkatan
penyediaan air bersih, rasa tanggung jawab dan memiliki, kebudayaan,
kebiasaan, dan kepercayaan yang berhubungan dengan air bersih.
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 5
4. Pembahasan
Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Secara administrasi
wilayah Kecamatan Cicantayan terbagi dari 8 (delapan) desa, yaitu Desa
Hegarmanah, Cicantayan, Cimahi, Cisande, Cijalingan, Lembursawah, dan
Sukadamai. Dengan luas 3150 Ha dan Jumlah penduduk terakhir di kecamatan
cicantayan sebanyak 54.620 jiwa. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan
Cicantayan. Sebelah Utara : Kecamatan Caringin, Sebelah Timur : Kecamatan
Cikembar, Sebelah Selatan : Kecamatan Cisaat Sebelah Barat: Kecamatan Cibadak.
Untuk lebih jelasnya lihat gamabr dibawah ini.
Gambar 1Lokasi Kecamatan Cicantayan
( Sumber : Hasil Observasi Lapangan, 2014 )
Kecamatan Cicantayan memiliki kondisi air bersih yang baik dan layak
dikonsumsi. Hampir 80 % menggunakan sistem individu berupa sumur dan sumur
pompa dan untuk 20% lainya mengunakan sistem komunal secara perpipaan dan mata
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 6
air. Sistem komunal secara perpipaan dilayani oleh sistem jaringan pipa PDAM.
Sistem jaringan PDAM ini melayani 3 Desa diantaranya Desa Cimahi , Desa
Cijalingan dan Desa Lembur Sawah. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut dan
Tabel Jumlah Pengguna Sistem Prasarana Air Bersih.
Tabel IJumlah Pengguna Sistem Prasarana
Air Bersih Kecamatan Cicantayan Tahun 2009 - 2014
No DesaSarana
KesehatanJumlah ( KK )
2009 2010 2011 2012 2013
1 Hegarmanah
Ledeng ( PDAM ) - - - - -
Sumur Pompa 1456 1486 1497 1523 1109
Sumur - - - - -
Mata Air 208 185 194 173 105
2 Cicantayan
Ledeng ( PDAM ) - - - - -
Sumur Pompa 1216 1223 1245 1256 1298
Sumur - - - - -
Mata Air 321 323 296 365 399
3 Cimahi
Ledeng ( PDAM ) 333 333 333 333 333
Sumur Pompa 1025 1126 1136 1142 1156
Sumur - - - - -
Mata Air 346 251 249 243 238
4 Cisande
Ledeng ( PDAM ) 473 473 473 473 473
Sumur Pompa 723 731 742 756 766
Sumur - - - - 166
Mata Air 211 228 230 239 100
5 Cijalingan
Ledeng ( PDAM ) 503 503 503 503 1108
Sumur Pompa 623 632 645 656 354
Sumur - - - - -
Mata Air 180 245 298 314 104
6Lembur Sawah
Ledeng ( PDAM ) 566 566 566 566 566
Sumur Pompa 689 699 712 726 736
Sumur - - - - -
Mata Air 190 259 291 307 334
7 SukadamaiLedeng ( PDAM ) - - - - -
Sumur Pompa 564 568 578 589 593
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 7
No DesaSarana
KesehatanJumlah ( KK )
2009 2010 2011 2012 2013
Sumur - - - - -
Mata Air 288 299 297 309 327
8 Cimanggis
Ledeng ( PDAM ) - - - - -Sumur Pompa - - - - 254Sumur - - - - -Mata Air - - - - 326
9915 10130 10285 10473 10845 Sumber : KCDA Cicantayan 2013 , Profil Desa 2013, Dan Wawancara 2014
Gambar 2Sistem Perpipaan Ekisting
( Sumber : Hasil Observasi Lapangan, 2014 )
Dengan adanya sistem jaringan PDAM secara eksisting ini tentu akan
mempermudah dalam penyediaan air bersih secara perpipaan, karena tidak perlu
mencari sumber mata air. Hal perlu diamati selanjutnya adalah fisik dasar yang
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 8
dimiliki Kecamatan Cicantayan, yaitu kemiringan karena sistem perpiaan akan
dilaksanan secara gravitasi memanfaatkan kondisi lapangan. Selain itu juga hal yang
perlu diperhatikan adalah demand atau permitaan masyarakat tersebut untuk
menggunakan sistem jaringan PDAM.
Kecamatan Cicantayan memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak hingga
mencapai 54.620 Jiwa. Dengan jumlah penduduk yang banyak ini, maka dalam
peneyediaan air bersih akan lebih sulit. Hal pertama dilakukan dalam penyediaan
sistem air bersih PDAM adalah melakukan proyeksi penduduk untuk mengetahui
proyeksi kebutuhan air bersih pada 20 tahun yang akan mendatang. Untul lebih
jelasnya lihat tabel beriku ini.
Tabel IIAnalisis Proyeksi Penduduk di Kecamatan Cicantayan
No DesaJumlah Penduduk (Jiwa)
Tahun2014 2019 2024 2029 2034
1 Hegarmanah 5.8
23 6.0
20 6.2
17 6.4
15 6.61
2
2 Cicantayan 8.5
33 9.5
19 10.50
4 11.49
0 12.475
3 Cimahi 8.6
60 8.7
99 8.9
38 9.0
77 9.21
6
4 Cisande 7.6
06 8.1
87 8.7
68 9.3
49 9.93
0
5 Cijalingan 8.0
93 9.6
28 11.16
3 12.69
8 14.233
6 Lembursawah 8.4
58 9.5
99 10.73
9 11.88
0 13.020
7 Sukadamai 4.6
63 5.0
83 5.5
03 5.9
23 6.34
3
8 Cimanggis 2.7
83 2.8
77 2.9
71 3.0
66 3.16
0Jumlah 54.620 59.713 64.805 69.898 74.990
(Sumber: Hasil Analisis, 2014)
Kecamatan Cicantayan berdasarkan hasil proyeksi penduduk ternyata
memiliki jumlah penduduk yang signifikan meningkat. Penduduk dengan jumlah
tertinggi dimiliki oleh Desa Cijalingan dengan jumlah penduduk hingga mencapai
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 9
14.233 Jiwa salah satu penyebab tingginya jumlah penduduk di Desa Ciajalingan
disebabkan karena lokasinya termasuk dalam kawasan strategis perkotaan sehingga
petumbuhan penduduk begitu pesa. Penduduk dengan jumlah terendah dimiliki oleh
Desa Cimanggis dengan jumlah penduduk sebesar 3.160 Jiwa kecilnya jumlah
penduduk salah satunya disebabkan karena Desa ini merupakan Desa Pemakaran
sehingga pertumbuhan penduduk terjadi lambat.
Dengan kondisi seperti ini dalam penyediaan air bersih secara perpipaan pun
akan otomatis besar dan meningkat dari kondisi eksisting yang sudah ada. Untul
lebih jelanya lihat tabel berikut hasil analisis proyeksi kebutuhan air bersih PDAM.
Tabel IIAnalisis Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Cicantayan
No Desa
Jumlah Penduduk Proyeksi
2034
Penduduk Terlayani
80%( Jiwa )
Q Domestik( L/Det )
Q non Domestik( L/Det )
QRata- Rata
( L/Det )
Q Produksi( L/Det )
1 Hegarmanah 6.612 5.290 6,73 0,75 7,49 9,36
2 Cicantayan 12.475 9.980 12,71 1,23 13,94 17,42
3 Cimahi 9.216 7.373 9,37 1,42 10,86 13,57
4 Cisande 9.930 7.944 10,11 1,36 11,47 14,34
5 Cijalingan 14.233 11.386 14,49 1,72 16,22 20,27
6 Lembursawah 13.020 10.416 13,27 1,23 14,53 18,17
7 Sukadamai 6.343 5.074 6,4 0,71 7,17 8,97
8 Cimanggis 3.160 3.160 3,12 0,46 3,69 4,62Jumlah 74.990 59.992 76 8,99 85,37 106,7
(Sumber: Hasil Analisis, 2014)
Kecamatan Cicantayan sudah terlayani jaringan PDAM. Hal ini lah yang
mempermudah terlaksananya sistem perpipaan secara berkelanjutan. Oleh sebab itu
dengan adanya jaringan PDAM ini menjadi suatu potensi yang perlu dikembangkan.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan air bersih jaringan PDAM di seluruh Kecamatan
sangat mungkin dilakukan dan dilaksanan. Tinggal bagaimana pemerintah dan
masyarakat mampu memlihara sistem jaringan PDAM tersebut.
5. Kesimpulan dan Saran
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 10
Hasil pengamatan diperoleh bahwa kebutuhan akan sumber air bersih secara
perpipaan di Kecamatan Cicantayan perlu dilakukan dan sangat mungkin dilakukan.
Hal ini dikarenakan Kecamatan Cicantayan sudah terlayani sistem jaringan PDAM
sehingga tidak terlalu sulit untuk mencari sumber mata air sebagai dasar dalam
perencanaan air bersih. Sehingga kebutuhan akan air bersih domestik dan non
domestic terpenuhi secara sistem perpipaan
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air bersihh pada 20 tahun yang
akan datang ternyata kebutuhan debit air secara menyeluruh seluruh Kecamatan
Cicantayan dengan persentase sebesar 80% terlayani adalah sebesar 106,7 L/Det
untuk memenuhi kebutuhan air bersih diseluruh Kecamatan Cicantayan. Desa dengan
kebutuhan terbesar akan air bersih di miliki oleh Desa Cijalingan hingga mencapai
20,27 L/ Det dan Desa dengan kebutuhan akan air bersih terendah dimiliki oleh Desa
Cimanggis hanya mencapai 4,62 L/Det.
6. Daftar Pustaka
Al-Layla, M.A., Ahmad, S dan Middlebrooks, E.J., (1978), Water Supply
Engineering Design, Ann Arbor Science Publishers, Michigan, USA.
Anonim, 2004 Pedoman Umum Program Penyediaan Prasarana Air Bersih,
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta
Badan Pusat Statistik Kec. Cicantayan (2014), Cicantayan Dalam Angka, Badan
Pusat Statistik Kabupaten
Ikas. 2000. Studi Jaringan Air Bersih Pdam Di Kecamatan Pontianak Tenggara.
Jurnal
Saparuddin. 2000. Rintisan Menuju Kemandirian Air Minum Masyarakat Desa Di
Sulawesi Tengah. Jurnal
PonorogoSugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta
Handi Sandi Abdullah – Sistem Sarana dan Prasarana Infrastruktur 11