penyuntikan yang aman 2013 banten
DESCRIPTION
Penyuntikan yang amanTRANSCRIPT
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 1
TUJUAN:
PESERTA MAMPU MELAKSANAKAN BERBAGAI
PRINSIP PENYUNTIKAN YANG AMAN
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 2
Pada akhir sesi, peserta diharapkan memahami dan mampu :Menggunakan alat suntik dan melakukan teknik penyuntikan yang aman.
Memberikan vaksin yang tepat secara aman
Mencegah luka tusukan jarum dan infeksi
Memantau KIPI
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 3
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 4
A.Penggunaan alat suntik dan teknik penyuntikan yang aman
B. Pemberian vaksin yang tepat secara aman
C.Pencegahan luka tusukan jarum dan infeksi
D.Surveilans KIPI
Penyuntikan yang aman
A. Penggunaan alat suntik dan teknik penyuntikan yang aman
• Sasaran imunisasi memperoleh kekebalan terhadap suatu penyakit dalam rangka menurunkan prevalensi penyakit.
• Tidak ada dampak negative berupa kecelakaan atau penularan penyakit pasca imunisasi pada sasaran maupun petugas
• Secara tidak langsung tidak menimbulkan kecelakaan atau penularan infeksi pada masyarakat dan lingkungan terkait
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 5
Pengertian:Peyuntikan yang aman (safety injection), suatu kondisi:
UnijectSoloshotDestrojectUnivecTerumoK1Medeco inject
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 6
• Alat ini hanya bisa digunakan sekali• Mengeliminasi penyebaran penyakit dari
pasien ke pasien• Menghemat waktu untuk mensterilisasi
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 7
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 8
1. Keluarkan semprit dari bungkus plastik2. Pasang jarum pada semprit bila jarum belum
terpasang3. Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum4. Masukkan jarum ke dalam botol vaksin, ujung jarum
berada di bawah permukaan vaksin5. Tarik piston untuk mengisi semprit. Piston secara
otomatis akan berhenti setelah melewati tanda 0,05/0,5 ml dan terdengar bunyi klik
6. Tekan/dorong piston hingga isi semprit sesuai dosis 0,05/0,5 ml
7. Lepaskan jarum dari botol, keluarkan sisa gelembung udara pada semprit
8. Lakukan penyuntikan. Setelah penyuntikan piston secara otomatis akan mengunci dan semprit tidak bisa digunakan lagi.
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 9
b. Alat suntik Prefilled Injection Device (PID)
Jenis alat suntik yang telah berisi vaksin dosis tunggal dari pabriknya.
Contoh: - Hepatitis B
- Tetanus Toksoid
-Mencegah vaksin dari kontaminasi
-Memastikan dosis yang tepat
-Vaksin & Semprit dalam set yang sama
-Mengurangi vaksin terbuang
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 10
Keuntungan:
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 11
1. Keluarkan PID dari kemasan2. Dorong dan tekan dengan cepat penutup
jarum ke dalam port3. Jarak antara penutup jarum dan port
akan hilang dan terasa ada klik4. Keluarkan penutup jarum5. Pegang PID pada port dan suntikkan
jarum ke lokasi suntikan6. Tekan reservoir (gelembung vaksin)
untuk mengeluarkan vaksin.7. Sesudah reservoir kempes, tarik PID
keluarBab 4 Penyuntikan yang Aman 12
Semprit yang hanya bisa dipakai sekali dan dibuang (disposable), tidak direkomendasikan untuk suntikan dalam imunisasi karena resiko penggunaan kembali semprit dan jarum tersebut menyebabkan resiko infeksi tinggi (WHO,UNICEF & UNFPA, 1999)
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 13
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 14
- Cara penyuntikan imunisasi
Mengunakan ADS baru dan steril. Memeriksa bungkus ADS, untuk memastikan
tidak rusak & belum kedaluarsa. Tidak menyentuh jarum. Membersihkan kulit dengan kapas + air
matang, tunggu kering. Menyuntikkan vaksin sesuai dengan jenis
vaksin. Tidak memijat-mijat daerah bekas suntikan. Jika perdarahan, menekan daerah suntikan
dengan kapas kering baru hingga darah berhenti.
Membuang ADS bekas pakai langsung ke dalam safety box tanpa melakukan penutupan kembali jarum suntik (recapping)
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 16
Suntikan BCG diberikan pada lengan kanan atas.
• Dosis 0,05cc, disuntikkan ke dalam lapisan kulit dengan pelan-pelan (intrakutan).
• Untuk memberikan suntikan intrakutan secara tepat,harus menggunakan jarum pendek yang sangat halus (10mm, ukuran 26).
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 17
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 18
Suntikan diberikan pada paha tengah luar secara intramuskular dengan dosis 0,5 ccCara Pemberian :
• Letakkan bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan seluruh kaki telanjang.
• Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi.
• Pegang paha dengan ibu jari dan jari telunjuk.
• Masukkan jarum dengan sudut 900.• Tekan seluruh jarum langsung ke
bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot. Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 19
Suntikan campak diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan dengan dosis 0,5 ccCara Pemberian :• Atur bayi dengan posisi miring di
atas pangkuan ibu dengan seluruh lengan telanjang.
• Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi. Gunakan jari-jari kiri anda untuk menekan ke atas (mencubit) lengan bayi
• Cepat tekan jarum ke dalam kulit yang menonjol ke atas dengan sudut 450.
• Untuk mengontrol jarum, peganglah ujung semprit dengan ibu jari dan jari telunjuk anda tetapi jangan sentuh jarum.
Menggunakan pelarut yg tepat dan berasal dari produsen yg sama.
Memperhatikan kedaluarsa pelarut. Memperhatikan VVM dan kedaluarsa vaksin Hanya melarutkan vaksin bila telah ada sasaran
imunisasi. Saat melarutkan vaksin, suhu pelarut dan vaksin
harus sama (2-8 oC). Memperhatikan tindakan aseptik dalam pelarutan Hanya menggunakan satu semprit untuk satu vial
vaksin. Setelah dipergunakan semprit langsung dibuang ke safety box.
Mencatat jam pelarutan vaksin Tidak mempergunakan vaksin bila telah lewat “masa
pakai” setelah pelarutan.
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 20
Penyuntikan Vaksin Yang Tepat Secara Aman Meliputi: Kualitas vaksin yang terjamin Penyuntikan yang steril Melarutkan vaksin secara benar Lokasi suntikan yang tepat Penapisan indikasi kontra Teknik penyuntikan yang benar
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 21
B. Pemberian Vaksin Yang Tepat Secara Aman
Praktek tidak tepat
Suntikan tidak steril Penggunaan kembali semprit
dan jarum sekali buang Sterilisasi semprit dan jarum
yang tidak memadai Vaksin atau pelarut yang
terkontaminasi
Kesalahan pencampuran Kocokan vaksin yang tidak
memadai Pencampuran dengan pelarut
yang tidak tepat Obat mengganti vaksin atau
pelarut
Penggunaan kembali vaksin yang telah dicampur dengan pelarut pada pelayanan berikutnya
Reaksi hebat yang mungkin timbul setelah imunisasi
Infeksi seperti abses lokal di tempat suntikan, gejala sepsis, toxis shock syndrome atau kematian
Penyebaran infeksi melalui darah seperti hepatitis B,C, HIV
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 22
Abses lokalVaksin tidak efektif
Efek negatif dari obat, misal insulin, oksitosin, agen untuk mengurangi tegangan ototKematian
Praktek tidak tepat
Suntikan di tempat yang salah
BCG diberikan di bawah kulit (subcutaneous)
DTP/DT/TT terlalu superfisial Suntikan ke dalam pantat
(bokong)
Pengangkutan/penyimpan vaksin yang salah
VVM berubah warna Gumpalan vaksin serab
(adsorbed)
Reaksi hebat yang mungkin timbul setelah imunisasi
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 23
Reaksi lokal dari vaksin berlebihVaksin tidak efektif
Reaksi lokal atau abses
Reaksi lokal atau absesKerusakan syaraf statik
a. Menyiapkan bundling (vaksin, ADS, kotak pengaman semprit)
b. Menyiapkan vaksin hanya pada waktu akan memberikan suntikan
c. Jangan biarkan jarum terpasang di atas tutup botol vaksin
d. Ikuti petunjuk penyimpanan dan penggunaan vaksine. Ikuti prosedur yang aman untuk mencampur vaksinf. Gunakan semprit sekali pakaig. Antisipasi terjadinya gerakan mendadak anak selama
penyuntikan
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 24
INGAT !!!Jangan meninggalkan jarum Jangan meninggalkan jarum
suntik tertanam dalam vial.suntik tertanam dalam vial.
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 25
•Jangan Menyiapkan suntikan Jangan Menyiapkan suntikan sebelum anak / sasaran hadirsebelum anak / sasaran hadir
Jangan Membuka Karet PenutupVaksin atau menyedot langsungdari vial
a. Praktek yang dapat membahayakan penerima suntikan
b. Praktek yang dapat membahayakan petugas kesehatan
c. Praktek yang dapat membahayakan masyarakat
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 26
Tusukan jarum dapat terjadi :• Jika petugas kesehatan menutup kembali
jarum atau berjalan sementara membawa semprit dan jarum bekas
• Jika pasien khususnya anak-anak tidak dalam posisi yang aman ketika mereka menerima suntikan
• Jika praktek-praktek pembuangan yang tidak aman membiarkan orang atau hewan terkena semprit atau jarum bekas
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 27
C. Pencegahan Luka Tusukan Jarum Dan Infeksi
Penanganan limbah tidak aman
1. Mengurangi keinginan untuk memegang jarum dan semprit
2. Memegang semprit dan jarum dengan aman
3. Mengatur tataletak tempat pelayanan imunisasi
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 29
4.Mengatur posisi anak yg tepat untuk penyuntikan5.Mempraktekkan pembuangan sampah medis tajam secara aman
PENTING: Jika anda menyentuh bagian-bagian ini, buang semprit dan jarum dan ambil semprit yang baru dan steril.
.
Posisi anak Posisi anak ketikaketika didivaksinasivaksinasi
Tungkai anakdijepit paha ibu
Lengan yg satudijepit ketiak ibu
Tangan yg laindipegang ibu, Kemudian anakdipeluk
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 32
ad.4. Mengatur posisi anak yang tepat untuk penyuntikan
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 34
Kotak tahan air dan tusukan
Pembuatan dan penggunaan kotak pengaman
Jika kotak pengaman tidak digunakan, tutup pembuka
kotak di bagian atas
Simpan kotak pengaman di tempat kering, aman dan jauh dari jangkauan anak-anak dan
masyarakat umum, sampai kotak ini telah dibuang dengan aman.
Kotak pengaman hanya untuk tempat pembuangan semprit
Setelah pelayanan di posyandu kotak pengaman dibawa kembali ke
Puskesmas
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 36
TERIMA KASIH
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 38