penyuluhan

18
BAB I PENDAHULUAN Obat adalah suatu senyawa kimia yang memiliki aneka sifat dan efek sesuai dengan sifat kimia obat itu sendiri. Oleh karena itu tiap obat memiliki kerja di dalam tubuh yang berbeda-beda, sehingga ketika minum obat kita harus menyesuaikan agar diperoleh khasiat yang diinginkan. Obat yang kita minum secara alami masuk ke dalam saluran pencernaan, diantaranya melewati lambung dan usus halus, sebagian kecil obat diserap di dalam lambung dan selanjutnya obat banyak diserap di dalam usus halus. Setiap obat akan diserap di usus halus atau dilambung dipengaruhi pula oleh ada atau tidaknya makanan atau minuman dalam lambung dan usus, dan setiap obat memiliki sifat yang berbeda dalam penyerapannya, ada yang meningkat penyerapannya oleh adanya makanan dan ada pula yang penyerapannya justru berkurang dengan adanya makanan. 1

Upload: xiamii

Post on 11-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: PENYULUHAN

BAB I

PENDAHULUAN

Obat adalah suatu senyawa kimia yang memiliki aneka sifat dan efek sesuai

dengan sifat kimia obat itu sendiri. Oleh karena itu tiap obat memiliki kerja di dalam

tubuh yang berbeda-beda, sehingga ketika minum obat kita harus menyesuaikan agar

diperoleh khasiat yang diinginkan. Obat yang kita minum secara alami masuk ke

dalam saluran pencernaan, diantaranya melewati lambung dan usus halus, sebagian

kecil obat diserap di dalam lambung dan selanjutnya obat banyak diserap di dalam

usus halus. Setiap obat akan diserap di usus halus atau dilambung dipengaruhi pula

oleh ada atau tidaknya makanan atau minuman dalam lambung dan usus, dan setiap

obat memiliki sifat yang berbeda dalam penyerapannya, ada yang meningkat

penyerapannya oleh adanya makanan dan ada pula yang penyerapannya justru

berkurang dengan adanya makanan.

Kebanyakan orang akan menyatakan bahwa waktu yang tepat minum obat

ketika setelah makan karena makanan dapat memberikan alas bagi lambung sehingga

mencegah terjadinya sakit maag atau sakit perut. Tapi itu belum tentu. Tetapi hal itu

lah yang telah terjadi secara turun temurun di masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan ada tidaknya makanan, minum obat tidak harus setelah makan.

Beberapa obat dapat diminum sebelum makan bahkan sewaktu makan. Selain itu

adapula minum obat berdasarkan penggolongan waktunya diantaranya terdiri dari

pagi hari, siang hari, sore/ malam hari, bahkan sebelum tidur malam. Hal ini

1

Page 2: PENYULUHAN

dikarenakan setiap obat memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-beda.

Perbedaan sifat mempengaruhi reaksi obat terhadap obat atau senyawa lain yang

dikonsumsi secara bersamaan sehingga dikenal dengan istilah interaksi. Interaksi obat

terdiri dari interaksi obat dengan obat, obat dengan makanan, dan obat dengan

aktivitas. Interaksi obat dapat menimbulkan efek yang menguntungkan, efek yang

merugikan, bahkan efek toksik. Selain itu perbedaan sifat obat juga dapat

mempengaruhi nasib obat di dalam tubuh. Obat harus dikonsumsi pada waktu yang

tepat untuk mendapatkan efek yang optimal. Waktu yang tepat dari suatu obat

didasarkan atas pertimbangan sifat obat dan tujuan pengobatan. Obat dan makanan

jika dikonsumsi secara bersamaan dapat menimbulkan interaksi. Akibat dari interaksi

tersebut diantaranya meningkatkan efek obat, meniadakan efek obat, bahkan tidak

mempengaruhi efek obat.

2

Page 3: PENYULUHAN

BAB II

ISI

Interaksi Obat Dengan Makanan

Makanan dan minuman dapat mempengaruhi bagaimana cara obat bekerja

didalam tubuh. Interaksi obat dengan makanan dapat menyebabkan;

- Mencegah obat bekerja sebagaimana seharusnya

- Menyebabkan efek samping yang besar ataupun kecil

- Menimbulkan efek samping yang baru

Selain makanan, hal yang dapat mempengaruhi bagaimana obat bekerja ialah

umur, berat, jenis kelamin, dosis, ataupun pengaruh penggunaan obat lain. Setiap kali

menggunakan obat, sebaiknya selalu perhatikan informasi pada label dan petunjuk

dari dokter ataupun apoteker.

Waktu mengambil obat semestinya memeriksa lebih dulu dosis obat, cara

minum obat, waktu minum obat:

1. Obat yang diminum semestinya diminum dengan air hangat.

2. Minum obat tiap hari berdasarkan jam yang ditetapkan.

3. Minum obat tepat waktu sebelum dan sesudah minum obat.

4. Jangan minum obat dengan teh, jus, susu, kopi dan minuman lainnya.

3

Page 4: PENYULUHAN

5. Harus berdasarkan petunjuk dokter, Apoteker cara dan dosis obat yang

digunakan, tanpa petunjuk dari dokter tidak boleh merubah kadar obat

atau berhenti minum obat.

6. Jika lupa minum obat, waktu ingat segera minum obat, jika mendekati

minum obat yang berikutnya tidak perlu minum lagi.

7. Jika obat tidak manjur atau ada efek samping segera beritahu dokter atau

Apoteker.

8. Perhatikan nama obat, peringatan dan masa kadarluasa.

9. Setelah sembuh sisa obat tidak boleh sembarangan diminum atau diberikan

orang lain untuk diminum.

10. Jika menggunakan obat ada masalah harus menanyakan dokter atau

Apoteker atau ahli lainnya.

Waktu Minum Obat

1. Setelah Makan

Obat yang diminum setelah makan digunakan untuk obat-obat yang bersifat asam

karena dapat mengiritasi lambung dan saluran cerna. Bagi pasien yang memiliki

riwayat maag atau tukak lambung, obat diminum setelah makan agar tidak

menyebabkan kambuhnya penyakit tersebut. Misalnya: obat anti radang (asam

mefenamat). Dengan adanya makanan maka dinding lambung akan terlapisi sehingga

tidak dipengaruhi oleh obat. Selain itu juga dapat mengurangi efek samping obat.

4

Page 5: PENYULUHAN

Karena beberapa obat dapat menyebabkan efek mual jika diminum saat perut kosong.

Adapula obat yang dapat terbantu penyerapannya dengan adanya makanan.

Penggunaan obat setelah makan artinya digunakan saat lambung masih berisi

makanan. Sehingga obat sebaiknya digunakan sesaat setelah makan sampai kurang

dari 2 jam setelah makan. Jika telah lebih dari 2 jam setelah makan maka lambung

telah kosong dari makanan karena makanan telah diolah oleh saluran cerna dan

diserap ke tubuh.

2. Sewaktu Makan

Obat yang diminum sewaktu makan bertujuan untuk membantu proses

pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi makanan. Selain itu beberapa obat juga

memiliki proses absorbsi yang lebih baik dengan adanya makanan. Penggunaan obat

sewaktu makan artinya obat digunakan 10-15 menit sebelum makan atau 10-15 menit

setelah makan. Misalnya: obat antidiabetes (metformin).

3. Sebelum Makan (perut kosong)

Obat yang digunakan sebelum makan karena adanya makanan dapat menghambat

absorbsi obat. Jika absorbsi obat terhambat maka jumlah obat yang masuk ke dalam

tubuh manjadi berkurang kemudian berakibat pada efek obat yang tidak optimal.

Penggunaan obat sebelum makan artinya obat digunakan pada saat lambung kosong.

Sehingga obat sebaiknya digunakan 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Misalnya: parasetamol.

5

Page 6: PENYULUHAN

Interval Penggunaan Obat

Selain waktu penggunaan obat, interval penggunaan obat juga penting untuk

diperhatikan. Misalnya jika obat diminta untuk digunakan 2 kali sehari maka interval

waktu yang diperlukan adalah 12 jam. Jika obat diminum pada jam 7 pagi maka obat

selanjutnya diminum pada jam 7 malam. Mengapa? Karena berkaitan dengan

ketersediaan obat di dalam tubuh. Obat dapat memberikan efek terapi jika kadar obat

didalam tubuh memenuhi kisaran terapi yang diperlukan. Hal ini tergantung dari sifat

dan jenis setiap obat. Ada obat yang cepat tereliminasi dari tubuh karena memiliki

waktu paro yang pendek sehingga interval yang diperlukan untuk minum obat

menjadi lebih pendek dan obat menjadi harus lebih sering diminum misalnya 3 kali

sehari dan ada pula obat yang lama tereliminasi karena memiliki waktu paro yang

panjang sehingga interval yang diperlukan untuk minum oabt menjadi lebih panjang

dan obat menjadi tidak sering untuk diminum misalnya 1 kali sehari.  

Jika obat yang seharusnya diminum 2 kali sehari kemudian diminum pada

pagi dan siang dengan interval waktu pendek yaitu 6 jam maka dapat menyebabkan

kadar obat di dalam tubuh menjadi lebih besar dan dapat menimbulkan efek yang

tidak diinginkan. Jika pada waktu selanjutnya obat diminum dengan interval waktu

yang lebih panjang maka kadar obat di dalam tubuh telah mencapai kadar minimal

dan dapat meniadakan efek obat. Jika obat tersebut adalah obat antibiotika maka

dapat menyebabkan resistensi.

6

Page 7: PENYULUHAN

Kapan sebaiknya minum obat: pagi, siang atau sore/malam?

Waktu terbaik untuk minum obat tergantung pada jenis obatnya. Di bawah ini

adalah waktu minum obat berdasarkan golongan penggunaannya.

1. Obat diabetes dan penguat jantung

Waktu yang terbaik adalah pukul 4:00 – 5:00 pagi.  Tubuh manusia paling

sensitif terhadap insulin pada pukul 4-5 pagi, sehingga jika diberikan pada saat itu,

efeknya paling baik, walaupun dalam dosis lebih kecil. Efek obat penguat jantung

juga lebih tinggi sampai 10-20 kali pada jam tersebut dibandingkan waktu-waktu

yang lain. Hal ini karena tubuh manusia juga paling sensitif terhadap digitalis. Ini

secara teoritis, mungkin pada prakteknya bisa sedikit bergeser waktunya, misalnya

pukul 6 pagi. Untuk beberapa obat diabetes, obat ini dimakan bersama makanan atau

sesudah makan, agar kadar glukosa darah terjaga dan berada dalam kadar yang

seharusnya.

Obat seperti digoxin sebaiknya diminum 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah

makan saat perut kosong. Obat ini diminum pada waktu yang sama setiap harinya.

2. Obat diuretik (pelancar air seni)

Paling baik digunakan pada pukul 7 pagi dan diminum sesudah makan. Sangat

penting untuk menggunakan obat pelancar seni pada waktu yang tepat karena itu

terkait dengan fungsi ginjal dan hemodinamik. Selain itu juga pada umumnya pasien

dalam keadaan terjaga, sehingga tidak mengganggu waktu tidur. Obat

7

Page 8: PENYULUHAN

seperti hidroklortiazid memiliki efek samping yang lebih rendah jika dipakai pada

pukul 7 pagi.

3. Penurun tekanan darah (anti hipertensi)

Waktu yang paling baik adalah pada pukul 9-11 pagi. Riset menunjukkan

bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul 9-11 pagi, dan paling

rendah pada malam hari setelah tidur. Sehingga secara umum, sebaiknya obat

antihipertensi diminum pada pagi hari. Perlu hati-hati jika obat anti hipertensi

diminum malam hari karena mungkin terjadi penurunan tekanan darah yang

berlebihan pada saat tidur.

Obat golongan ACE inhibitor seperti captopril, enalapril, lisinopril, moexipril,

quinapril, ramipril, sebaiknya diminum 1 jam sebelum makan. Pada saat penggunaan

obat ini, hindari mengonsumsi makanan tinggi kalium seperti pisang, jeruk,dll karena

akan dapat menyebabkan hiperkalemia dengan gejala tidak teraturnya denyut jantung.

4. Anti asma

  Waktu yang terbaik adalah pada pukul 3-4 sore. Hal ini karena pada saat itu

produksi steroid tubuh berkurang, dan mungkin akan menyebabkan serangan asma

pada malam hari. Karena itu, jika steroid dihirup sore hari, diharapkan akan

mencegah serangan asma pada malamnya.

8

Page 9: PENYULUHAN

5. Anti anemia

Waktu yang paling baik adalah pukul 8 malam. Penggunaan obat anemia

seperti Fe glukonat atau Fe sulfat, dll memberikan efek 3-4 kali lebih baik pada

waktu itu daripada jika diberikan pada siang hari.

6. Obat penurun kolesterol

Waktu yang paling baik adalah pada pukul 7-9 malam, karena memberikan

efek lebih baik, karena proses penghancuran lemak paling maksimal terjadi pada

malam hari.

7. Obat golongan NSAIDs

Obat golongan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit, demam dan

inflamasi. Contoh obatnya: aspirin, celecoxib, diklofenak, ibuprofen, ketoprofen,

naproxen, dll. Penggunaan obat ini sebaiknya setelah makan untuk menghindari

adanya gangguan lambung.

8. Obat GERD dan tukak lambung

Obat penghambat pompa proton seperti lansoprazol dan omeprazol sebaiknya

diminum sebelum makan.

9

Page 10: PENYULUHAN

9. Antibiotik

Antibiotik golongan kuinolon seperti ciprofloxacin dan moxifloxacin dapat

diminum saat perut kosong ataupun ada makanan. Tetapi, levofloxacin diminum saat

perut kosong,yaitu 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.

Antibiotik seperti tetrasiklin, doxysiklin dan minocysiklin sebaiknya diminum

pada saat perut kosong. Tapi jika memiliki riwayat gangguan lambung, dapat

diminum bersama makanan.

Antijamur seperti fluconazol, itraconazol, griseofulvin dan terbinafin

sebaiknya diminum setelah makan.

Antimikobakterial seperti etambutol dapat diminum bersama atau tanpa

makanan, bisa dalam setengah jam sebelum atau dua jam sesudah makan dengan

segelas air putih. Isoniazid dan Rifampisin sebaiknya diminum pada saat perut

kosong yaitu setengah jam sebelum makan.

Waktu menggunakan obat semestinya waktu yang ditetapkan setiap hari

Setiap hari empat kali: sarapan, makan siang, makan malam, sebelum tidur

Setiap hari tiga kali: sarapan, makan siang, makan malam

Setiap hari dua kali: sarapan, makan malam

Setiap hari 1 kali: setiap hari sekali diwaktu yang ditetapkan

10

Page 11: PENYULUHAN

Dibawah ini merupakan contoh Tabel Daftar Obat-Obat yang Digunakan, yang

akan membantu dalam mengetahui obat apa saja yang digunakan dan jadwal

penggunaan obat agar dapat meningkatkan kepatuhan dalam menggunakan obat.

11

Page 12: PENYULUHAN

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makanan dan minuman dapat mempengaruhi bagaimana cara obat bekerja

didalam tubuh

Obat yang dimakan saat perut kosong berarti obat dimakan 1 jam sebelum

atau 2 jam sesudah makan. Sedangkan obat yang dimakan bersama makanan,

berarti obat dimakan sewaktu makan atau segera sesudah makan.

Waktu terbaik untuk minum obat tergantung pada jenis obatnya

3.2 Saran

Saat mendapatkan obat, periksalah informasi yang ada pada brosur obat,

kemasan obat dan etiket obat.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda jika ragu mengenai obat yang

digunakan.

12

Page 13: PENYULUHAN

DAFTAR PUSTAKA

A Guide from the National Consumers League and U.S. Food and Drug

Administration. Avoid Food-Drug Interactions.

American Society of Health-System Pharmacists’.2008. My Medicine List. ASHP

Foundation.

Buku Pedoman Penggunaan Obat Secara Aman Bagi Imigran Baru. 2014. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

NHS Foundation Trust. Patient Information Factsheet. University Hospital

Southampton.

13