penyimpanan benih
DESCRIPTION
PENYIMPANAN BENIH. ALUR DALAM PROSESING BENIH. PENYIMPANAN BENIH. B ENIH DIKELOMPOKAN MENJADI :. PENGGOLONGAN BENIH BERDASARKAN :. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SIMPAN BENIH. Penyimpanan hampa udara dan komposisi gas yang diatur. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Jenis Daya Kec. (%)
Daya Kec setelah disimpan 11 bulan pada suhu berbeda
0 10-13 20-22 27-28
Kubis 90 72 71 63 53
Wortel 65 57 51 45 42
Selada 63 61 51 55 50Peterseli 56 32 32 31 28
Caisin 99 91 89 86 89
Barley : semakin tinggi kadar oksigen lingkungan penyimpanan, semakin cepat menurunnya vibilitas benih (Roberts dan Abdalla, 1968)
Bunga-bungaan : benih yang disimpan tertutup dalam gas CO2 hanya menurun 30 %, sedang yang disimpan di ruang terbuka telah hilang viabilitasnya Lewis, 1953).
Penggunaan gas nitrogen dan hampa udara pada penyimpanan tertutup tidak lebih menguntungkan dibanding penggunaan udara biasa (Iseley dan Bass, 1960).
Semanggi yang disimpan pada hampa udara dan dalam gas nitrogen berumur lebih pendek dibanding disimpan dalam udara terbuka (Davies, 1956)
Kedelai yang disimpan pada kondisi hampa udara daya kecamabah 100%, sedang yang tersimpan di ruang tertutup tanpa oksigen daya kecambah 93 %.
Tidak ada pengaruh positip dari cahaya terhadap daya simpan kecuali adanya penurunan kadar air benih.
Deteriorasi adalah menurunnya daya kecambah dan vigor benih selama dalam penyimpanan.
Benih adalah makhluk hidup, sehingga suatu saat akan mengalami kematian
Proses kematian benih tidak dapat dicegah, yang dapat dilakukan adalah memperlambat kematiannya.
Kemunduran benih suatu proses yang tidak dapat ditawar. Semua yang hidup pasti mengalami kemunduran dan mati.
Kemunduran benih merupakan suatu proses yang tidak dapat diubah. Sekali kemunduran benih telah terjadi, proses katabolisme tidak dapat dibalik
Kemunduran benih bervariasi diantara populasi
GEJALA FISIOLOGIS :GEJALA FISIOLOGIS :Hilangnya aktivitas enzim: aktivitas
enzim tertentu yang berkaitan dengan perombakan cadangan makanan atau biosintesis jaringan baru
Menurunnya respirasi: respirasi merupakan gabungan ekspresi dari aktivitas sejumlah kelompok enzim dalam merombak cadangan makanan.
Meningkatnya bahan terlarut benih: benih yang mengalami kemunduran bahan terlarut benih meningkat jika benih direndam.
Meningkatnya kandungan asam lemak bebas: meningkatnya asam lemak terutama akibat aktivitas jamur dan umumnya terjadi apda benih dengan kadar air > 12 %.
GEJALA PENAMPILAN : Turunnya penampilan selama
perkemcambahan. Tertundanya kecambahan muncul, lambatnya pertumbuahan bibit, hilangnya potensi pemunculan benih.
Menurunnya ketahanan terhadap stress lingkungan selama perkecambahan dan awal pertumbuhan
Kulit benih beberapa spesies tanaman menjadi coklat pada bening yang tua, terutama jika disinari. Penuaan juga berkaitan dengan pencoklatan pada embrio yang berkaitan dengan warna kulit, perkecambahan dan vigor.
Beberapa teori yang didasarkan pada prinsip-prinsip genetik dan fisiologis, telah banyak diajukan untuk menerangkan proses kemunduran benih.
PERUBAHAN PADA STRUKTUR PERUBAHAN PADA STRUKTUR PROTEINPROTEIN
Ewart (1998) membuat teori, bahwa masa hidup benih tidak tergantung pada ketersediaan cadangan makanan, tetapi tergantung pada berapa lama molekul proteinnya, hasil penguraian protoplasma sewaktu benihnya mengering, dapat bergabung kembali menjadi protoplasma yang aktif bila benihnya menyerap air.
BERKURANGNYA CADANGAN MAKANAN
Alasan yang diberikan Harrington (1960b) mengapa benih yang masih memiliki cadangan makanan yang cukup namun mati juga adalah karena terjadi kerusakan pada sistem pengangkutan makanannya.
PEMBENTUKAN ASAM LEMAKBeberapa bukti menunjukkan, bahwa
kematian benih sering disertai dengan terbentuknya asam lemak.
Pada benih berkadar air 8 hingga 9% yang disimpan selama 700 hari, daya kecembahnya berkurang 8% dan kandungan asam lemaknya meningkat 14 satuan.
AKTIVITAS ENZIM Telah banyak usaha dilakukan untuk
menggunakan aktivitas enzim sebagai pengukur viabilitas benih. Namun, baru beberapa jenis enzim yang terdapat di dalam benih yang telah diselidiki.
Leggatt (1929-1930) mendapatkan suatu kolerasi antara aktivitas enzim katalase dengan daya kecambah benih gandum.
PERUBAHAN KROMOSOMAkhir-akhir ini telah dilaporkan
adanya perubahan kromosom pada benih tua dari berbagai jenis benih, di antaranya: Crepis spp (Navashin, 1933; Navashin dan shkvarnikov, 1933; Navashin dan Gerassimowa, 1936), jagung (Peto, 1933), bawang (Nichols, 1941; 1942)
Teori mutagen atau aberasi Teori mutagen atau aberasi khromosomkhromosom Ekstra benih tua dapat menyebabkan benih
segar bermutasi; Laju mutasi meningkat dengan semakin
menuanya benih; Kondisi penyimpanan yang baik tidak
terbentuk mutagen, sebab biasanya kejadian terbentuknya mutagen yang teramati ditemukan pada benih yang telah terkena suhu tinggi, kelembaban nisbi tinggi atau keduanya.
KERUSAKAN MEMBRANKERUSAKAN MEMBRAN Menurut Villiers (1973), kerusakan
mula-mula yang menyebabkan benih tua tidak dapat berkecambah, merupakan kerusakan di luar sel.
Pada waktu benih diimbibisi untuk dikecambahkan, kerusakan membran dan sistem enzim oleh redikel bebas dapat mempengaruhi proses metabolit pentingnya.
RESPIRASI Teori mengenai kemunduran benih,
kecuali mengenai asam lemak, selalu dihubungkan dengan respirasi.
Respirasi meningkat sejalan dengan kenaikan kadar air benih, tetapi lajunya sangat rendah pada kadar air 4 hingga 11% (Bally, 1940; Harrington, 1963).
Biasanya pada suhu 32°C dan kelembaban nisbi 90% viabilitas benih hilang dalam waktu kurang dari tiga bulan.
PERUBAHAN KIMIAWISetelah kemasakan tercapai, perubahan
proses kimiawi terus berlangsung, proses katabolik mendominasi, dan kemunduran menjadi tampak.
Perubahan katabolik berlangsung lebih lambat pada suhu dan kelembaban nisbi yang rendah dibanding pada suhu dan kelembaban nisbi yang tinggi.
DAYA KECAMBAH DAN VIGORSejak zaman pra-sejarah, manusia
telah mengetahui, bahwa daya kecambah benih semakin menurun sejalan dengan bertambahnya umur benih (James, 1967).
Vigor disini dihubungkan dengan kekuatan benih atau kekuatan kecambah, kemampuan benih untuk menghasilkan perakaran dan pucuk yang kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan serta bebas dari serangan mikroorganisme.
PERUBAHAN SITOLOGIS Salah satu dari perubahan yang
berhubungan dengan penuaan benih adalah alberasi kromosom, yang sering dianggap sebagai pengaruh mugaten.
De Vries dipercaya atas penemuan mutasinya pada benih menua tahun 1901 (Kostoff, 1935).
Menurut James (1967), bila benih disimpan pada kondisi yang menguntungkan, maka tidak mungkin ditemukan abrasi sitologis.
RULE OF THUMB : STORED SEED BEST MAINTAINS VIABILITY AND VIGOR WHEN THE COMBINATION OF AIR TEMPERATURE IN DEGREES FAHRENHEIT AND PERCENT RELATIVE HUMIDITY OF THE AIR IS 100 OR LESS
THUS A SEED STORAGE RELATIVE HUMIDITY OF 30% OR LESS AT A TEMPEARTURE OF 70oF OR LOWER WOULD MAINTAIN VIABILITY AND VIGOR IN THE SEED OF MOST PLANT TYPES
EFFECTS OF MOISTURE CONTENT IN SEEDS
SEED MOISTURE CONDITION
4-8 %
LITTLE OR NO INSECT ACTIVITY
(TOO DRY FOR MOST INSECT)
10-12% SATISFACTORY TO STORE MOST SEEDS IN OPEN STORAGE
AND IN CLOTH BAGS OR MOISTURE-RESISTANT CONTAINERS
14-16% FUNGI MAY GROW
FARMFUL TO SEEDS OF MANY PLANT KINDS
18-20% SEED DECLINES RAPIDLY IN VIABILITY AND VIGOR BECAUSE OF SEED RESPIRATION AND MICROBIAL ACTIVITY
24-60% SEEDS MAY ROT
46-60% GERMINATION BEGINS
Melindungi benih terhadap air Melindungi benih terhrhadap kontaminasi Memberikan perlindungan terhadap tikus Memberikan perlindungan terhadap
serangga Memberi perlindungan terhadap cendawan Memberikan perlinsungan terhadap
kebakaran
Bangunan penyimpanan benih yang aman perlu sistem pengendalian suhu dan kelembaban.
Dinding, langit-langit dan lantai ruang harus memiliki insulasi panas dan penyekat uap air
Ruang penyimpan berpendingin tidak boleh berjendela, pintu harus benar-benar terinsulasi dan tertutup rapat