penyakit paru obstruksi kronis
TRANSCRIPT
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
Oleh :Pritta Devika
Pembimbing :Dr. Hj. Shelvi,
sp.PD
Oleh :Pritta Devika
Pembimbing :Dr. Hj. Shelvi,
sp.PD
Penyakit Paru Obstrutif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial., bersifat progresif, biasanya disebabkan oleh proses inflamasi paru yang disebabkan oleh pajanan gas berbahaya yang dapat memberikan gambaran gangguan sistemik.
PPOK atau Penyakit Paru Obstruksi Kronis merupakan penyakit yang dapat dicegah dan dirawat dengan beberapa gejala ekstrapulmonari yang signifikan
Asap rokok merupakan satu-satunya penyebab terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya
PPOK dibagi atas 4 derajat, yaitu : derajat 1 (PPOK ringan), derajat 2 (PPOK sedang), derajat 3 (PPOK berat), derajat 4 (PPOK sangat berat).
Penatalaksanaan bisa dibedakan berdasarkan derajat tingkat keparahan PPOK
Anatomi Paru-Paru•Paru-paru adalah salah satu organ sistem
pernapasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh pleura
pariestaslis dan pleura viseralis.
•Kedua paru-paru sangat lunak, elastis, sifatnya
ringan terapung di dalam air, dan berada dalam
rongga torak. •Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri
dari gelembung (gelembung hawa,
alveoli).
Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni :Paru-paru kananterdiri dari 3 lobus (belah paru),•Lobus pulmo dekstra superior,•Lobus medial•Lobus inferiorTiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo sinister lobus superior dan lobus inferior.
\
Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :5 buah segment pada lobus superior dan,5 buah segment pada inferior
\
Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :5 buah segment pada lobus superior dan,5 buah segment pada inferiorParu-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :5 buah segment pada lobus inferior2 buah segment pada lobus medialis3 buah segment pada lobus inferio
Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :5 buah segment pada lobus inferior2 buah segment pada lobus medialis3 buah segment pada lobus inferio
PPOK
Kebiasaan merokok Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan
tempat kerjaHipereaktiviti bronkusRiwayat infeksi saluran napas bawah berulang
Defisiensi antitripsin alfa - 1
Kebiasaan merokok Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan
tempat kerjaHipereaktiviti bronkusRiwayat infeksi saluran napas bawah berulang
Defisiensi antitripsin alfa - 1
Bronkitis kronik• Iritasi terus menerus (asap rokok) -respon berlebihan-Hambatan mucosiliar clearance-hipersekresi mukus •Inflamasi bronkiolus & alveoli - infiltrasi makrofag& neutrofil ke epitel -kerusakan epitel •Resiko infeksi (Strep.pneumoniae, H. Influenza),fibrosis, penyempitan saluran napas •Resiko hipertensi pulmonary - gagal jantung kanan
Emfisema
•Kerusakan dinding asinus-elastisitas pengempisan <<< - permukaan pertukaran gas <<<
PPOK Ringan PPOK Sangat Berat
PPOK BeratPPOK Sedang
Dengan atau
tanpa gejala klinis
(batuk produksi sputum).
Orang tersebut mungkin
tidak menyadari bahwa fungsi
parunya abnormal.
Dengan atau
tanpa gejala klinis
(batuk produksi sputum).
Orang tersebut mungkin
tidak menyadari bahwa fungsi
parunya abnormal.
Terjadi sesak nafas yang
semakin memberat
, penuruna
n kapasitas
latihan dan
eksaserbasi yang
berulang
Terjadi sesak nafas yang
semakin memberat
, penuruna
n kapasitas
latihan dan
eksaserbasi yang
berulang
Adanya pemendekan dalam bernafas.
Pasien biasanya
mulai mencari
pengobatan oleh karena sesak nafas yang
dialaminya.
Adanya pemendekan dalam bernafas.
Pasien biasanya
mulai mencari
pengobatan oleh karena sesak nafas yang
dialaminya.
adanya gagal nafas
kronik dan gagal
jantung kanan.
Mengancam jiwa.
adanya gagal nafas
kronik dan gagal
jantung kanan.
Mengancam jiwa.
II IV IVIIIIIIIIII
Gejala klinis dan
Tanda
DIAGNOSISDIAGNOSIS
•Faal paru•Uji bronkodilator (PPOK stabil)•Darah rutin•Radiologi : Thoraks PA dan Lateral•Pada emfisema : Hiperinflasi, Hiper;usen, Retrosternal melebar, Diafragma mendatar, Jantung menggantung•Faal paru•Uji latih kardiopulmoner•Uji provokasi bronkus•Uji coba kortikosteroid•Analisis gas darah ( Gagal nafas kromis stabil dan Akut)• Radiologi•Elektrokardiografi•Bakteriologi•Kadar alfa-1 antitripsin
Diagnosis Banding
Perbedaan Asma, PPOK, dan SOPT
Mengurangi gejalaMencegah eksaserbasi berulangMemperbaiki dan mencegah penurunan faal paruMeningkatkan kualiti hidup penderita
Tujuan edukasi pada pasien PPOK :Mengenal perjalanan penyakit dan pengobatanMelaksanakan pengobatan yang maksimalMencapai aktiviti optimalMeningkatkan kualiti hidup
Skala prioriti bahan edukasi sebagai berikut :
•Berhenti merokok•Pengunaan obat – obatan•Penggunaan oksigen•Mengetahui efek samping kelebihan dosis oksigen•Tanda eksaserbasi :•Mendeteksi dan menghindari pencetus eksaserbasi•Menyesuaikan kebiasaan hidup dengan keterbatasan aktiviti
Bisa diberikan secara tunggal atau kombinasi. Tidak dianjurkan inhalasi dan nebulise digunakan jangka lama
Bisa diberikan secara tunggal atau kombinasi. Tidak dianjurkan inhalasi dan nebulise digunakan jangka lama
Golongan antikolinergikDigunakan pada derajat ringan sampai berat, untuk mengurangi sekresi lendir
Golongan agonis b-2Untuk mengurangi sesak untuk monitor
eksaserbasi
Golongan xantinUntuk derajat sedang sampai berat
mengurangi sesak
Golongan antikolinergikDigunakan pada derajat ringan sampai berat, untuk mengurangi sekresi lendir
Golongan agonis b-2Untuk mengurangi sesak untuk monitor
eksaserbasi
Golongan xantinUntuk derajat sedang sampai berat
mengurangi sesak
\\
Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena
Berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon
atau prednison.
Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena
Berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon
atau prednison.
Hanya diberikan bila terdapat infeksiHanya diberikan bila terdapat infeksiDigunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena
Berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon
atau prednison.
Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena
Berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon
atau prednison.
Amoksisilin
Makrolid
Amoksisilin dan asam
klavulanat Sefalosporin
Kuinolon Makrolid baru
Dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti hidup,
digunakan N - asetilsistein. Dapat diberikan pada PPOK
dengan eksaserbasi yang sering,Tidak dianjurkan sebagai
pemberian yang rutin
Hanya diberikan terutama pada eksaserbasi akut
karena akan mempercepat perbaikan eksaserbasi, terutama pada bronkitis
kronik dengan sputum yang viscous.
Manfaat oksigen :
•Mengurangi sesak•Memperbaiki aktiviti•Mengurangi hipertensi pulmonal•Mengurangi vasokonstriksi•Mengurangi hematokrit•Memperbaiki fungsi neuropsikiatri•Meningkatkan kualiti hidup
Tujuan program rehabilitasi untuk meningkatkan toleransi
latihan dan memperbaiki kualiti hidup penderita PPOK Penderita yang dimasukkan
ke dalam program rehabilitasi adalah mereka yang telah mendapatkan pengobatan
optimal
Bertujuan untuk :•Memperbaiki fungsi paru•Memperbaiki mekanik paru•Meningkatkan toleransi terhadap eksaserbasi•Memperbaiki kualiti hidup
Bertujuan untuk :•Memperbaiki fungsi paru•Memperbaiki mekanik paru•Meningkatkan toleransi terhadap eksaserbasi•Memperbaiki kualiti hidupOperasi paru yang dapat dilakukan yaitu :•Bulektomi•Bedah reduksi volume paru (BRVP) / lung volume reduction surgey (LVRS)•Transplantasi paru
Komplikasi yang dapat terjadi pada PPOK adalah :
•Gagal napas•Gagal napas kronik•Gagal napas akut pada gagal napas kronik•Infeksi berulang•Kor pulmonal
Mencegah terjadinya PPOK
•Hindari asap rokok•Hindari polusi udara•Hindari infeksi saluran napas berulang
Mencegah perburukan PPOK
•Berhenti merokok•Gunakan obat-obatan adekuat•Mencegah eksaserbasi berulang
•Andika 2009. PPOK dan Nutrisi, PPOK dan Antibiotik, PPOK Eksaserbasi Akut. Tersedia di: hhtp://www.andikacp.wordpress.com/2009/07/26/PPOK-eksaserbasi-akut•Anonim 2008. Konsensus PPOK. Tersedia di: •Antonio et all 2007. Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. USA, p. 16-19 Didapat dari : http://www.goldcopd.com/Guidelineitem.asp•BMJ. ABC of COPD.2006. [Cited] 17 Maret 2011. Didapat dari: http://www.bmj.com/content/332/7552/1261.full•Corwin EJ 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC, p. 437-8.•DMI. 2006.Acuan Penanganan PPOK Terkini. Tersedia di: www.kalbe.co.id/news/seminar/acuanpenangananppokterkini•Drummond MB, Dasenbrook EC, Pitz MW, et all 2011. Inhaled Corticosteroids in Patients With Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Journal of American Medical Association, p. 2408-2416.•Irwanto 2010. Penyakit Paru Obstruktif Kronis.. Didapat dari: hhtp://Irwanto-FK04USK.blogspot.com/2010/08/Penyakit-Paru-Obstruktif-Kronik-PPOK.html