pentingnya imunisasi ulangan

16
; Pentingnya Imunisasi sejak Dini Nanda Cendikia 102011025 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Semester 3 Fakultas Kedokteran UKRIDA 2011 Jl. Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510  www.ukrida.ac.id  Pendahuluan Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit inifeksi serius yang paling efektif  biaya. Integrasi praktek-praktek imunisasi menjadi pelayanan perawatan kesehatan rutin, memberikan kepada dokter anak, pengendalian sebagian besar penyakit dan mortalitas yang mengganggu Amerika Serikat dan negara-negara lain sapai pertengahan kedua abad ke 20. 1  Imu nisasi men gga mba rkan pro ses yang men gin duk si imu nit as seca ra art ifi sial den gan  pemberian bahan antigenik, s eperti agen imunobiologis. Pemberian agen imunobiologis tidak dapat disamakan secara automatis dengan perkembangan imunitas yang cukup. 1  Imunisasi akan memberikan antibodi bagi anak. Setelah diimunisasi, antibodi anak akan naik. Tapi suatu saat, antibodi itu akan turun lagi. Nah, pada saat antibodi turun atau hampir habis, har us diberikan imu nis asi lagi aga r ant ibodi yan g tur un itu bisa kembal i bai k. Itu lah mengapa, imunisasi ulangan sangat penting. Imunisasi | 1

Upload: nanda-cendikia

Post on 03-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 1/16

; Pentingnya Imunisasi sejak Dini

Nanda Cendikia 102011025

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Semester 3

Fakultas Kedokteran UKRIDA 2011

Jl. Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510

  www.ukrida.ac.id

 

Pendahuluan

Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit inifeksi serius yang paling efektif 

 biaya. Integrasi praktek-praktek imunisasi menjadi pelayanan perawatan kesehatan rutin,

memberikan kepada dokter anak, pengendalian sebagian besar penyakit dan mortalitas yang

mengganggu Amerika Serikat dan negara-negara lain sapai pertengahan kedua abad ke 20.1 

Imunisasi menggambarkan proses yang menginduksi imunitas secara artifisial dengan

 pemberian bahan antigenik, seperti agen imunobiologis. Pemberian agen imunobiologis tidak 

dapat disamakan secara automatis dengan perkembangan imunitas yang cukup.1 

Imunisasi akan memberikan antibodi bagi anak. Setelah diimunisasi, antibodi anak akan naik.

Tapi suatu saat, antibodi itu akan turun lagi. Nah, pada saat antibodi turun atau hampir habis,

harus diberikan imunisasi lagi agar antibodi yang turun itu bisa kembali baik. Itulah

mengapa, imunisasi ulangan sangat penting.

Imunisasi | 1

Page 2: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 2/16

Anamnesis

Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara

melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau dalam keadaan

tertentu dengan penolong pasien. Berbeda dengan wawancara biasa, anamnesis dilakukan

dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar 

 pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah yang

dikeluhkan oleh pasien.

Tujuan melakukan anamnesis adalah mengembangkan pemahaman mengenai masalah medis

 pasien dan membuat diagnosis banding. Walaupun telah banyak kemajuan dalam

 pemeriksaan diagnostik modern, namun anamnesis klinis masih sangat dipelukan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Akan tetapi, proses ini juga memungkinkan dokter untuk 

mengenal pasiennya serta memahami masalah medis dalam konteks kepribadian dan latar 

 belakang sosial pasien.

Anamnesis untuk pemberian imunisasi antara lain adalah riwayat kehamilan, riwayat

 persalinan, riwayat tumbuh kembang, riwayat imunisasi, RPS, RPD, riwayat penyakit

keluarga.

Riwayat Kehamilan

Riwayat kehamilan ibu merupakan bagian dari anamnesis khususnya pada pasien yang ingin

diimunisasi. Pertanyaan biasanya berkaitan dengan apakah kehamilan direncanakan ?

 bagaimana dengan perawatan prenatal ? apakah ada komplikasi dan bagaimana terapinya ?

Bagaimana pengobatannya ? apakah ada penyalahgunaan obat-oabatan ? dan lain

sebagaimya.2

Riwayat Persalinan

Riwayat persalinan ibu merupakan bagian dari anamnesis khususnya pada pasien yang ingin

diimunisasi. Pertanyaan biasanya berkaitan dengan sejak kapan mulai persalinan, spontan

atau diinduksi ? lamanya persalinan ? pengobata selama persalinan dan kelahiran ? apakah

menggunakan vacum ? proses kelahiran pervagina atau seksio sesaria ? reaksi maternal

terhadap pengalaman dan kelahiran ? dan lain sebagainya.2

Riwayat Tumbuh Kembang

Imunisasi | 2

Page 3: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 3/16

Usia sekarang dan tingkat pekerjaan harus menentukan perluasan pertanyaan. Contoh

 pertanyaan pembukaan umum terdiri dari, secara keseluruhan apa yang anda pikirkan

mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak anda sampai sekarang ? apakah anak anda

 bertambah besar dan tinggi ? apakah anak anda sudah bisa tengkurap, berjalan, merangkak,

 berlari, memegang pensil dengan benar di usianya ? dan lain sebagainya.2

Riwayat imunisasi

Pertanyaan tentang penyakit masa kanak-kanak dan imunisasi berbeda-beda dan tergantung

 pada umur. Pada semua penderita harus ditanyakan tentang injeksi tetanus toksoidnya yang

terakhir dan apakah mereka juga menerima vaksin influenza atau vaksinasi terhadap

 pneumokok. Terdapat peningkatan dorongan untuk menganjurkan vaksin hepatitis B utuk 

semua orang profesi kesehatan; tanyakan tentang ini, bila berhubungan. Imunisasi campak 

dianjurkan untuk semua dewasa muda yang belum pernah diimunisasi atau diimunisasi

sebelum tahun 1970. Semua wanita dewasa usia subur harus mempunyai catatan tentang

rubela, imunisasi melawan virus ini atau titer antibodi serum yang terbukti protektif.

Imunisasi polio penting pada dewasa dan anak-anak. Pewawancara harus

mendokumentasikan rincian imunisasi tersebut sejauh penderita dapat memberikan

informasinya.2 

Riwayat Penyakit Sekarang

Deskriptif naratif dari kejadian-kejadian yang terdiri dari penyakit sekarang, riwayat medis

yang lalu yang relevan, tinjauan sistem, dan kesehatan keluarga.2 

Riwayat Penyakit Dahulu

RPD adalah bagian penting dari anamnesis. Penting untuk mencatat secara rinci semua

masalah medis yang pernah timbul sebelumnya dan terapi yang pernah timbul sebelumnya

dan terapi yang pernah diberikan. Penyakit masa kanak-kanak yang pernah ada, pemaparan

terakhir terhadap penyakit menular.2 

Riwayat Penyakit Keluarga

Penting untuk mencari penyakit yang pernah diderita oleh kerabat pasien karena terdapat

kontribusi genetik yang kuat pada berbagai penyakit. Contohnya seperti, apakah orang tua

anda masih hidup ? JIka tidak pada usia berapakah mereka meninggal dunia ? apa sebabkematiannya ? Adakah penyakit yang menurun dalam keluarga ? dan lain sebagainya.2

Imunisasi | 3

Page 4: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 4/16

Pemeriksaan Fisik 

Penilaian pertumbuhan fisik anak 

Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kembang

seseorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statistik.

Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila diberikan

lingkungan bio-fisiko-psikososial yang adekuat.

Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi

sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut

merupakan proses interaksi yang terus menerus serta rumit antara faktor genetik dan faktor 

lingkungan bio-fisiko-psikososial tersebut. Untuk mengetahui tumbuh kembang anak,

terutama pertumbuhan fisiknya digunakan parameter-parameter tertentu, yang akan dibahas

 pada topik ini.3

Ukuran antropometrik 

Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran antropometrik yang

dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi :

Tergantung umur (age dependence)

- Berat badan (BB) terhadap umur 

- Tinggi/panjang (TB) terhadap umur 

- Lingkaran kepala (LK) terhadap umur 

- Lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur 

Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat karena tidak 

semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal lahirnya.

Tidak tergantung umur 

- BB terhadap TB

- LLA terhadap TB

Imunisasi | 4

Page 5: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 5/16

- Lain-lain: LLA dibandingkan dengan standar/baku, lipatan kulit pada trisep,

subskapular, abdominal dibandingkan dengan baku.

Kemudian hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku tertentu,

misalnya baku Harvard, NCHS, atau baku nasional.2 Disamping itu masih ada ukuran

antropometrik lainnya yang dipakai untuk keperluan khusus, misalnya pada kasus-kasus

dengan kelainan bawaan atau untuk menentukan jenis perawakan anatara lain adalah :

1. Lingkaran dada, lingkaran perut, dan lingkaran leher.

2. Panjang jarak antara 2 titik tubuh seperti biakromial untuk lebar bahu, bitrokanterik 

untuk lebar pinggul, bitemporal untuk lebar kepala dll.

Berat badan

Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada setiap

kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan

hasil peningkatan/penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot,

lemak, cairan tubuh dan lain-lainnya. Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada

saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap

 perubahan sedikit saja, pengukuran obyektif dan dapat diulangi dapat digunakan timbangan

apa saja yang relatif murah, mudah, dan tidak memerlukan banyak waktu. Kerugiannya,

indikator berat badan ini tidak sensitif terhadap proporsi tubuh, misalnya pendek gemuk atau

tinggi kurus.

Perlu diketahui bahwa terdapat fluktuasi wajar dalam sehari sebagai akibat masukan makanan

dan minuman, dengan keluaran melalui urin, feses, keringat dan bernapas. Besarnya fluktuasi

tergantung pada kelompok umur dan bersifat sangat individual yang berkisar antara 100-200

gram sampai 500-1000 gram bahkan lebih, sehingga dapat mempengaruhi hasil penilaian.3

Indikator berat badan dimanfaatkan dalam klinik untuk :

1. Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut maupun yang kronis,

tumbuh kembang dan kesehatan.

2. Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit.

Imunisasi | 5

Page 6: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 6/16

3. Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.

Tinggi badan

Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Keistimewaannya

adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus menerus sampai

tinggi maksimal dicapai. Walaupun kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi, dimana tinggi

 badan meningkat pesat pada masa bayi kemudian melambat dan menjadi pesat kembali

selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti pada umur 18-20 tahun.

Tulang-tulang anggota gerak berhenti bertambah panjang tetapi ruas-ruas tulang belakang

 berlanjut tumbuh sampai umur 30 tahun, dengan pengisian tulang pada ujung atas dan bawah

korpus-korpus ruas-ruas tulang belakang sehingga tinggi badan sedikit bertambah yaitu

sekitar 3-5 mm. Antara umur 30 sampai 45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian

menyusut.3,4

Keuntungan indikator TB ini adalah pengukurannya obyektif dan dapat diulang, alat dapat

dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa merupakan indikator yang baik untuk gangguan

 pertumbuhan fisik yang sudah lewat, sebagai perbandingan terhadap perubahan-perubahan

relatif seperti terhadap nilai BB dan LLA.

Kerugiannya adalah perubahan tinggi badan relatif pelan, sukar mengukur tinggi badan yang

tepat dan kadang-kadang diperlukan lebih dari seorang tenaga. Disamping itu dibutuhkan 2

macam teknik pengukuran pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur terlentang

dan pada umur lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri. Panjang supinasi pada umumnya 1

cm lebih panjang, daripada tinggi berdiri pada anak yang sama meski diukur dengan teknik 

 pengukuran yang terbaik dan secara cermat.3,4

Peningkatan nilai rata-rata TB orang dewasa suatu bangsa merupakan indikator peningkatan

kemakmuran (perbaikan gizi, perawatan kesehatan dan keadaan sosial ekonomi), jika potensi

genetik belum tercapai secara optimal. Demikian pula perkawinan sebagai akibat meluasnya

migrasi ke bagian-bagian lain disuatu negeri maupun dunia, kemungkinan besar mempunyai

andil pula pada perubahan sekular TB ini.

Lingkaran kepala

Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk menaksir pertumbuhanotak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka kepala akan kecil. Sehingga pada lingkar 

Imunisasi | 6

Page 7: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 7/16

kepala (LK) yang lebih kecil dari normal (mikrosefali) maka menunjukkan adanya retardasi

mental. Sebaliknya kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus

akan meningkatkan volume kepala sehingga LK lebih besar dari normal. Sampai saat ini yang

dipakai sebagai acuan untuk LK ini adalah kurve LK dari Nellhaus yang diperoleh dari 14

 penelitian didunia, dimana tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap suku bangsa, ras

maupun secara geografi. Sehingga kurve LK Nellhaus tersebut dapat digunakan juga di

Indonesia.1,3

Pertumbuhan LK yang paling pesat adalah pada 6 bulan pertama kehidupan yaitu dari 34 cm

 pada waktu lahir menjadi 44 cm pada umur 6 bulan. Sedangkan pada umur 1 tahun 47 cm, 2

tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Oleh karena itu manfaat pengukuran LK terbatas pada 6

 bulan pertama sampai umur 2 tahun karena pertumbuhan otak yang pesat, kecuali diperlukan

seperti pada kasus hidrosefalus.1,3

LK kepala yang kecil pada umumnya sebagai variasi normal, bayi kecil, keturunan, retardasi

mental, kraniostenosis. Sedangkan LK yang besar pada umumnya disebabkan oleh variasi

normal, bayi besar, hidranensefali, tumor serebri, keturunan, efusi subdural, hidrosefalus,

 penyakit canavan, megalensefali. Untuk menilai apakah kepala yang kecil/besar tersebut

diatas masih dalam batas-batas normal/tidak harus diperhatikan gejala-gejala klinik yang

menyertainya.

Lingkaran lengan atas

Lingkaran lengan atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang

tidak berpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingakan dengan berat badan.

LLA dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada kelompok umur 

 prasekolah. Laju tumbuh lambat dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur satu

tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun.

Keuntungan penggunaan LLA ini adalah alatnya murah, bisa dibuat sendiri, mudah dibawa,

cepat penggunaannya dan dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik. Sedangkan

kerugiannya adalah LLA hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan

yang berat, sukar menentukan pertengahan LLA tanpa menekan jaringan dan hanya untuk 

anak umur 1-3 tahun, walaupun ada yang mengatakan dapat untuk anak mulai umur 6 bulan

s/d 5/6 tahun.1,3

Lipatan kulit

Imunisasi | 7

Page 8: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 8/16

Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular merupakan refleksi tumbuh

kembang jaringan lemak dibawah kulit yang mencerminkan kecukupan energi. Dalam

keadaan defisiensi, lipatan kulit menipis dan sebaliknya menebal jika masukan energi

 berlebihan. Tebal lipatan kulit dimanfaatkan untuk menilai terdapatnya keadaan gizi lebih,

khususnya pada kasus obesitas.

Pemeriksaan Denver II

Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah salah satu dari metode skrining

terhadap kelainan perkembangan anak, test ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. rtu. Dari

 beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat

mengidentifikasi antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami

keterlambatan perkembangan dan pada  follow up selanjutnya ternyata 89% dari kelompok 

DDST abnormal mengalami kegagalan disekolah 5-6 tahun kemudian. Tetapi dari penelitaian

Borowitz (1986) menunjukan bahwa DDST tidak dapat mengidentifikasi lebih separoh anak 

dengan kelainan bicara. Frankenburg melakukan revisi dan restandarisasi kembali DDST dan

 juga tugas perkembangan pada sector bahasa ditambah, yang kemudian hasil revisi dari

DDST tersebut dinamakan Denver II.5

Aspek perkembangan yang dinilai

Berdasarkan revisi DDST yang telah dilakukan maka terdapat 125 tugas perkembangan yang

semula hanya ada 105 tugas perkembangan. (Lihat Lampiran 1 : Denver II) Semua tugas

 perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam empat

kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi:

- Personal social (perilaku social)

Merupakan aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan

 berinteraksi dengan lingkungannya.

-Fine motor adaptive ( gerakan motorik halus)

Merupakan aspek yang berhungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,

melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot

kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

-Language (bahasa)

Imunisasi | 8

Page 9: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 9/16

Merupakan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan

 berbicara spontan.

-Gross motor (gerakan motorik kasar)

Merupakan aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.5

Alat yang digunakan

- Alat peraga : benang wol merah, kismis atau manic-manik, kubus warna merah-kuning-

hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil.

- Lembar formulir DDST.

- Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara

 penilaiannya.

Prosedur DDST terdiri dari dua tahap

- Tahap pertama, secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia :

3-6 bulan, 9-12 bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun

- Tahap kedua, dilakukan pada mereka yang dicurigai adanaya hambatan perkembangan pada

tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.5

Penilaian

Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian, apakah lulus

(Passed = P), gagal (Fail = F) ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No

Opportunity = NO). kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong

garis horizontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihitung pada masing-

masing sektor berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes

diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites

(Untestable).

Abnormal

- Bila didapatkan dua atau lebih keterlambatan pada dua sektor atau lebih.

Imunisasi | 9

Page 10: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 10/16

- Bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan dua atau lebih keterlambatan plus satu sektor 

atau lebih dengan satu keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus

 pada kotak yang brpotongan dengan garis vertikal usia.

Meragukan

- Bila pada satu sektor didapatkan dua keterlambatan atau lebih.

-Bila pada satu sektor atau lebih didapatkan satu keterlambatan dan pada sektor yang sama

tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

Tidak dapat dites

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.

Normal

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan ini dilakukan guna menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anak yang

 berkaitan dengan keberadaan penyakit. Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain

 pemeriksaan kadar hemoglobin, pemeriksaan serum protein antara lain albumin dan globulin,

hormonal dan pemeriksaan lain yang dapat menunjang penegakan diagnosis suatu penyakit

ataupun evaluasinya.1,4

Pemeriksaan radiologis

 pemeriksaan radiologis terutama untuk menilai umur biologis yaitu umur tulang, biasanya

dilakukan kalau ada kecurigaan adanya gangguan pertumbuhan.

Dioagnosis

Imunisasi | 10

Page 11: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 11/16

Diagnosis adalah identifikasi mengenai sesauatu. Dalam kasus ini diagnosis diperlukan untuk 

menentukan apakah pasien dapat diberikan imunisasi atau tidak. Sebelum menegakkan

diagnosis seorang dokter perlu melakukan beberapa hal yaitu, anamnesis, kemudian

 pemeriksaan fisik, dan yang terakhir pemeriksaan penunjang bila diperlukan. Setelah semua

sudah dilaksanakan, barulah dokter dapat menegakkan diagnosis. Hal-hal yang berkaitan

dengan indikasi kontra atau risiko kejadian ikutan pasca imunisasi, pernah mengalami

kejadian ikutan pasca imunisasi yang berat pada imunisasi sebelumnya, alergi terhadap bahan

yang juga terdapat di dalam vaksin, sedang mendapat pengobatan steroid, radioterapi atau

kemoterapi, menderita sakit yang menurunkan imunitas (leukimia, kanker, HIV/AIDS).

Tata Laksana

Tata laksana dibagi menjadi 2 yaitu, farmako terapi dan non-farmakoterapi.

Farmako terapi

- Vitamin

Adalah senyawa organik yang termasuk bahan makanan esensial yang diperlukan oleh tubuh,

tetapi tubuh sendiri tidak dapat mensintesisnya. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh untuk 

 pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan melalui peranannya sebagai enzim pembantu dalam

 proses metabolisme. Vitamin dikenal sebagai mikronutrien karena vitamin dibutuhkan pada

makanan manusia hanya dalam jumlah miligram per hari. Vitamin masuk ke dalam tubuh

 bersama makanan. Kebutuhan tubuh akan berbagai vitamin tidak sama setiap hari sebab

masing-masing vitamin mempunyai fungsi yang berbeda. Defisiensi suatu vitaminn dapat

menimbulkan suatu penyakit. Penyakit akibat kekurangan vitamin ini disebut avitamiosis.

Sekarang, vitamin-vitamin telah dapat dibuat secara sintesis sehingga kekurangan salah satu

vitamin dari jumlah yang diperlukan dapat ditambahkan dengan makan atau minum vitaminsintesis ini.6 

Non-Farmakoterapi

Imunisasi

- Imunisasi BCG

Imunisasi BCG adalah prosedur memasukkan vaksin BCG yang bertujuan memberi

kekebalan tubuh terhadap kuman mycobacterium tuberculosis dengan cara menghambat

Imunisasi | 11

Page 12: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 12/16

 penyebaran kuman. Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan, diberikan di pangkal lengan

ata. 2-6 minggu setelah imunisasi BCG dapat timbul bisul kecil ( papula) yang semakin

membesar dan dapat terjadi ulserasi selama 2-4 bulan, kemudian menyembuh perlahan

dengan menimbulkan jaringan parut. Bila ulkus mengeluarkan cairan orangtua dapat

mengkompres dengan cairan antiseptik. Bila cairan bertambah banyak, koreng semakin

membesar atau timbul pembesaran kelenjar regional (aksila), orangtua harus membawanya ke

dokter.7

- Imunisasi DPT

Merupakan tindakan imunisasi dengan memberi vaksin DPT (difteri pertusis tetanus)/DT

(difteri tetanus) pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit difteri,

 pertusis, dan tetanus. Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan

interval 4-6 minggu (kurang lebih tiga kali), selanjutnya ulangan pertama satu tahun dan

ulangan berikutnya tiga tahun sekali sampai usia 8 tahun. Imunisasi ini tidak dianjurkan

untuk bayi yang kurang dari 2 bulan mengingat imunogen pertusis yang sangat reaktogenik 

dan adanya hambatan tanggap kebal karena pengaruh antibodi maternal untuk imunogen

difteri atau tetanus.7 

Reaksi yang dapat terjadi segera setelah vaksinasi DPT antara lain demam tinggi, rewel, ditempat suntikan timbul kemerahan, nyeri dan pembengkakan, yang akan hilang dalam 2 hari.

Orangtua / pengaruh dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau air buah),

 jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air 

dingin, jika demam berikan parasetamol 15 kg/kgbb setiap 3 - 4 jam bila diperlukan,

maksimal 6 kali dalam 24 jam, boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat. Jika reaksi-

reaksi tersebut berat dan menetap, atau jika orangtua merasa khawatir, bawalah bayi / anak 

ke dokter.7

- Imunisasi POLIO

Imunisasi POLIO adalah tindakan memberi vaksin polio (dalam bentuk oral) atau dikenal

dengan nama oral polio vaccine (OPV) yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit

 poliomelitis. Imunisasi dapat diberikan empat kali dengan interval 4-6 minggu. Imunisasi

ulangan atau booster bisa diberikan 1 tahun setelah terakhir diimunisasi selama 4 kali dengan

interval 4-6 minggu tadi. Sangat jarang terjadi reaksi sesudah imunisasi polio, oleh karena itu

orangtua / pengasuh tidak perlu melakukan tindakan apapun.7

Imunisasi | 12

Page 13: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 13/16

- Imunisasi Hepatitis B

Tindakan imunisasi dengan pemberian vaksin hepatitis B ke tubuh yang bertujuan memberi

kekebalan dari penyakit hepatitis. Ibu dan anak dengan hepatitis B jika HbsAg negatif, anak 

dapat diberikan sesuai dosis yang ada, kemudian dilanjutkan pada usia 1-2 bulan , dan yang

ketiga pada usia 6 bulan. Jika ibu HsAg positif, dapat diberikan dalam waktu 12 jam stetelah

 bayi lahir, kemudian suntikan kdua pada usia 1-2 bulan, dan ketiga serta ulangan dapat

diberikan 5 tahun kemudian.7 

- Imunisasi Campak 

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjaddinya penyakit campak pada

anak, karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang

dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu kali. Waktu pemberian

imunisasi campak adalah satu kali. Waktu pemberian imunisasi campak pada saat usia 9

 bulan melalui subkutan dan efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan

dan panas.7

- Imunisasi MMR 

Dalam imunisasi MMR ini antigen yang dipakai adalah virus campak strain edmonson yangdilemahkan, virus rubella strain RA 27/3 dan virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan

 pada bayi usia di bawah 1 tahun karena dikhawatirkan terjadi interferensi dengan antibody

maternal yang masih ada. Khusus pada daerah endemik sebaiknya diberikan imunisasi

campak yang monovalen dahulu pada usia 9-11 bulan dan booster dapat dilakukan MMR 

 pada usia 15-18 bulan.7 

- Imunisasi Varricela

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit varicella. Vaksin

varicella merupakan virus hidup varicella zoozter strain OKA yang dilemahkan. Pemberian

vaksin varicella dapat diberikan suntikan tunggal pada usia 12 tahun di daerah tropik dan bila

di atas usia 13 tahun dapat diberikan dua kali suntikan dengan interval 4-8 minggu.7 

Nutrisi

 Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal

dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Sebagai orang tua sudah

Imunisasi | 13

Page 14: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 14/16

seharusnya utuk memberikan nutrisi sesuai 4 sehat 5 sempurna yaitu, makanan pokok, lauk 

 pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, susu. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari

yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,

dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,

kebersihan, dan berat badan ideal.8 

Edukasi

- Informed Consent

Sebelum melakukan imunnisasi para orang tua sudah harus mmengetahui apa-apa saja yang

harus dilakukan. Yang pertama adalah surat persetujuan atau informed consent yaitu tentang

 persetujuan tindakan medik yang dinyatakan bahwa informed consent adalah persetujuan

yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik 

yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.9

- Pemberian Parasetamol Sesudah Imunisasi

Untuk mengurangi ketidaknyamanan pasca vaksinasi, dipertimbangkan untuk pemberian

 parasetamol 15 mg/kgbb kepada bayi/anak setelah imunisasi, terutama pasca vaksinasi DPT.

Kemudian dilanjutkan setiap 3-4 jam sesuai kebutuhan, maksimal 4 kali dalam 24 jam. Jikakeluhan masih berlanjut, diminta segera kembali kepada dokter.9 

- Reaksi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

Orangtua atau pengantar perlu diberitahu bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi lokal di

tempat penyuntikan atau reaksi umum berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada

 jenis vaksinnya. Reaksi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi oleh orangtua atau

 pengasuh , dan akan hilang dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan kadang-kadang timbul

kemerahan, pembekakan, gatal, nyeri selama 1 sampai 2 hari. Kompres hangat dapat

mengurangi keadaan tersebut. Kadang-kadang teraba benjolan kecil yang agak keras selama

 beberapa minggu atau lebih, tetapi umunya tidak perlu dilakukan tindakan apapun.9

- Jadwal imunisasi

Orangtua perlu diberitahu tentang jadwal imunisasi yang benar sehingga pemberian imunisasi

 bisa dilaksanakan dengan tepat dan benar. Berikut jadwal imunisasi tahun 2012.

Imunisasi | 14

Page 15: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 15/16

Jadwal imunisasi

http://tokoibudananak.wordpress.com/2012/10/30/jadwal-imunisasi-bayianak-2012/

Kesimpulan

Hipotesis diterima, bahwa imunisasi diberikan hanya kepada balita yang dalam keadaan

sehat. Oleh karena itu sebelum memberikan imunisasi dokter biasanya melakukan anamnesis,

 pemeriksaan fisik dan penunjang, agar imunisasi bisa diberikan dengan tepat dan aman.

Sedangkan imunisasi Booster diberikan untuk mempertahankan sistem umun tubuh yang

didapat dari imunitas sebelumnya.

Imunisasi | 15

Page 16: Pentingnya Imunisasi Ulangan

7/28/2019 Pentingnya Imunisasi Ulangan

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-imunisasi-ulangan 16/16

Daftar Pustaka

1. Berhman, Kliegman, Arvin, Nelson. Ilmu kesehatan anak. 15 th. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2000.h.1248.

2. Willms LJ, Schneiderman H, Algranati SP. Diagnosis fisik. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2005.h.10, 475-7.

3. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC; 2012.h.37-42.

4. Hidayat A. Pengantar ilmu kesehatan anak. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h.32-54.

5. Latief A, Napitupulu M, dkk. Ilmu kesehatan anak. Jakarta : EGC ; 2008.h.3

6. Sumardjo D. Pengantar kimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 22009.h. 351.

7. Hidayat AA. Siapa bilang anak cerdas pasti sehat. Jakarta: Elex Media Komputindo;

2007.h.61-5.

8. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan dan komunitas. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2009.h. 254-6.

9. Suharjo JB, Cahyono B. Vaksinasi cara ampuh cegah penyakit. Yogyakarta: Penerbit Buku

Kanisius; 2010.h. 35-8.

Imunisasi | 16