penkes common cold

13
Penanganan Batuk dan Pilek Pada Anak Tanpa Obat Kimia Bayi berusia di atas enam bulan sering kali mengalami batuk dan pilek yang diakibatkan oleh infeksi virus ringan. Hal itu sangat wajar terjadi karena asupan ASI sudah berkurang dan makanan- pendamping-ASI mulai diberikan. Asupan ASI yang berkurang menyebabkan kekebalan tubuh bayi sedikit menurun. Akibatnya, bayi lebih rentan terkena infeksi virus. Sebenarnya, jika infeksi tersebut disebabkan oleh virus, proses pengobatan – utamanya pada anak balita – tidak memerlukan obat- obat kimia, karena penyakit yang disebabkan virus merupakan jenis penyakit yang akan sembuh sendiri dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan gizi yang bagus Ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika anak bayi atau balita terserang batuk atau pilek: 1. Memberi cairan yang cukup. Jika si anak masih mengonsumsi ASI, pemberian ASI yang optimal akan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Jika anak tersebut sudah tidak mengonsumsi ASI, pemberian air putih hendaknya diberikan dalam jumlah banyak. 2. Menghangatkan tubuh bayi dengan sinar matahari pagi , sekitar pukul 6 – 6.30 selama kurang lebih 15 – 30 menit (catatan: lindungi mata bayi dari paparan sinar matahari langsung). 3. Menghangatkan bayi dengan minyak telon atau kayu putih. 4. Menidurkan bayi dengan kepala lebih tinggi agar bisa memberinya kenyamanan bernapas. 5. Memberikan madu dan jeruk nipis jika si anak juga terserang batuk (selain pilek). Namun sebaiknya diberikan hanya pada anak berusia di atas 2 tahun. 6. Memberikan sup ayam hangat, yang berfungsi meredakan hidung tersumbat. 7. Dalam studi yang diterbitkan oleh International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology disebutkan bahwa garam memiliki khasiat anti-inflamasi yang dapat membantu mengeluarkan lendir dan

Upload: sus-susanti

Post on 24-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

mji

TRANSCRIPT

Penanganan Batuk dan Pilek Pada Anak Tanpa Obat KimiaBayi berusia di atas enam bulan sering kali mengalami batuk dan pilek yang diakibatkan oleh infeksi virus ringan. Hal itu sangat wajar terjadi karena asupan ASI sudah berkurang dan makanan-pendamping-ASI mulai diberikan. Asupan ASI yang berkurang menyebabkan kekebalan tubuh bayi sedikit menurun. Akibatnya, bayi lebih rentan terkena infeksi virus.Sebenarnya, jika infeksi tersebut disebabkan oleh virus, proses pengobatan utamanya pada anak balita tidak memerlukan obat-obat kimia, karena penyakit yang disebabkan virus merupakan jenis penyakit yang akan sembuh sendiri dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan gizi yang bagusAda beberapa hal yang bisa dilakukan jika anak bayi atau balita terserang batuk atau pilek:1. Memberi cairan yang cukup. Jika si anak masih mengonsumsi ASI, pemberian ASI yang optimal akan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Jika anak tersebut sudah tidak mengonsumsi ASI, pemberian air putih hendaknya diberikan dalam jumlah banyak.2. Menghangatkan tubuh bayi dengan sinar matahari pagi , sekitar pukul 6 6.30 selama kurang lebih 15 30 menit (catatan: lindungi mata bayi dari paparan sinar matahari langsung).3. Menghangatkan bayi dengan minyak telon atau kayu putih.4. Menidurkan bayi dengan kepala lebih tinggi agar bisa memberinya kenyamanan bernapas.5. Memberikan madu dan jeruk nipis jika si anak juga terserang batuk (selain pilek). Namun sebaiknya diberikan hanya pada anak berusia di atas 2 tahun.6. Memberikan sup ayam hangat, yang berfungsi meredakan hidung tersumbat.7. Dalam studi yang diterbitkan oleh International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology disebutkan bahwa garam memiliki khasiat anti-inflamasi yang dapat membantu mengeluarkan lendir dan melegakan pernapasan, serta meredakan batuk dan radang tenggorokan. Hidung tersumbat bisa coba diatasi dengan meneteskan larutan garam fisiologis yang bisa dibeli di apotek atau toko obat.Anda juga bisa membuat sendiri larutan garam dengan cara sebagai berikut: Larutkan 1 sendok-teh garam ke dalam setengah liter air hangat. Teteskan larutan tersebut sebanyak dua kali, dengan bantuan pipet bayi atau semprotan untuk hidung bayi. Lakukan setiap hari minimal tiga kali. Disarankan sangat berhati-hati dalam melakukannya.Adapun untuk mengatasi sakit tenggorokan atau batuk, ajarkan si kecil untuk berkumur dengan larutan air garam hangat.Perlu ke dokter jika 1. Anak terlihat lesu, kesakitan, muntah, dan tidak mau makan atau minum.2. Susah bernapas, atau bernapas lebih cepat dari biasanya.3. Demam tinggi (terutama pada bayi) atau keadaan hidung berair.4. Dahak/lendir berwarna kuning, hijau, coklat, atau ada bercak merah/darah.5. Bunyi keras ketika bernapas setelah batuk.6. Batuk berdarah.7. Terdengar suara nyaring ketika menarik napas.8. Ada bunyi ketika menghembuskan napas (kecuali Anda telah mengetahui cara mengontrol asma dari dokter-anak Anda).9. Bibir, wajah, atau lidah anak berwarna kebiruan.10. Berat badan anak menurun

Batuk dan pilek merupakan problem kesehatan yang paling sering dialami anak-anak. Frekuensi kekambuhannya pun menduduki peringkat awal dibanding penyakit lain. Bahkan saking seringnya si anak periksa akibat sakit batuk pilek, ibu dari anak tersebut berkata Jatah pajak setoran bulan ini sudah dua kali. Maksud si ibu adalah anaknya sudah dua kali berobat dalam satu bulan akibat penyakit batuk dan pilek. Rubrik QA-Healthy berikut ini akan membahas seputar penyakit batuk dan pilek pada anak dan tips-tips pencegahannya.Q : Penyakit macam apa sich sebenarnya batuk pilek itu?Bisa sembuh sendirikah tanpa pengobatan?A : Batuk dan pilek merupakan gejala utama common cold atau sering kita sebutflu. Flu merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada bayi dan anak. Common cold bagian dari penyakit infeksi saluran pernafasan akut atau sering disebut ISPA. ISPA adalah kumpulan dari berbagai macam penyakit infeksi pada saluran pernafasan baik bagian atas maupun saluran nafas bagian bawah. Macam-macam penyakit yang dikategorikan ISPA antara lain : common cold (influenza), rhinitis, tonsilitis/tonsilofaringitis (radang amandel), laringitis, faringitis, bronchitis, asthma, pneumonia, difteri, batuk rejan, dll. Batuk dan pilek bisa disertai keluhan lain, seperti demam, nyeri kepala/pusing, radang kelopak mata, nyeri telan, lidah terasa pahit, bersin-bersin, sesak nafas, pembesaran kelenjar limfe leher bagian depan ataupun nyeri otot/nyeri sendi. Keluhan penyerta ini muncul tergantung dari macam penyakitnya. Dari banyak macam ISPA, common cold menduduki prosentase pertama. Common cold sebenarnya bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan apabila daya tahan tubuh cukup baik. Tetapi kebanyakan anak/orang tua tidak sabar menunggu sembuh spontan yang memang perlu waktu agak lama. Dalam satu tahun rata-rata anak akan mengalami 3-10 kali.Q : Apa sich penyebab terjadinya batuk dan pilek?A : Penyebab batuk dan pilek dibedakan karena infeksi atau alergi. Infeksi disebabkan oleh kuman, mikroba atau virus. Namun penyebab terbesar adalah virus.Q : Bagaimana membedakan penyebabnya infeksi atau karena alergi?A : Flu karena infeksi. Ciri khas: demam dan tubuh pegal-pegal/ngilu (balita biasanya tidak dapat mengungkapkan gejala yang disebut terakhir). Rentang waktu kesembuhan: 2-3 hari dengan catatan anak diberi asupan gizi yang mencukupi, istirahat yang baik dan melakukan semi bedrest (tidak sekolah dulu, tidak main- dulu/aktivitas dibatasi). Pengobatan: sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Maka itu pengobatan terbaik adalah dengan cara banyak istirahat dan minum banyak serta tentu saja dengan meningkatkan daya tahan tubuh si kecil.Flu karena alergi. Bila batuk pilek si kecil berkelanjutan dalam artian lebih dari 3 hari belum juga sembuh, kemungkinan besar batuk-pileknya disebabkan alergi. Penyebab: reaksi berlebihan pada saluran napas (hidung/tenggorokan) terhadap suatu pencetus.Faktor pencetus alergi terbagi tiga, yaitu lingkungan, makanan, dan hal lainnya. Berikut beberapa contohnya:1. Lingkungan. Debu rumah dan tungau. Biasa terdapat pada karpet bulu, boneka bulu, gorden, tumpukan koran/majalah/buku. Kapuk pada kasur, bantal, guling, boneka. Asap, bisa karena asap rokok, asap dari dapur, obat nyamuk, sampah, dan kendaraan bermotor. Rontokan bulu binatang. Renovasi rumah; debu bangunan, semen, hingga bahan kimia lainnya, seperti pada cat.1. Makanan. Makanan/minuman dingin. Permen dengan segala variasinya. Cokelat dan segala olahannya Aneka bahan penyedap rasa buatan. Gorengan. Kacang dengan segala olahannya.1. Hal-hal lain: Infeksi respiratorik akut; flu/batuk-pilek-demam. Kelelahan atau stres baik fisik maupun psikis. Aktivitas fisik berlebihan seperti berlarian, teriak-teriak, menangis, tertawa berlebihan. Perubahan musim atau pancaroba.Ciri alergi Ciri khas batuk-pilek alergi: batuk "membandel"/susah sembuh, timbul berulang dalam rentang waktu yang pendek. Rentang waktu penyembuhan: lebih dari dua minggu. Pengobatan: hindari pencetusnya sebisa mungkin maka anak akan sembuh dengan sendirinya. Bahkan bila berhasil menghindarinya 100% batuk-pilek si kecil tidak akan kambuh lagi.Q : Anak saya sering sekali mengalami batuk pilek. Mengapa anak saya sering sakit?Apakah penyakit ini menular?A : ISPA mudah sekali terjadi penularan ke orang sekitarnya, terutama yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Tak heran apabila anak-anak mudah sekali terjangkit penyakit ini. Faktor kerentanan daya tahan tubuh sangat menentukan kekambuhan penyakit ini. Jadi anak yang daya tahan tubuhnya rendah mudah tertular / kambuh. Anak-anak yang memiliki potensi alergi yang tinggi juga berisiko mudah sakit.Q : Bagaimana cara meningkatkan daya tahan tubuh anak saya biar tidak mudah sakit?Perlukah anak saya diberikan suplemen vitamin/madu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya?A : Daya tahan tubuh seseorang dipengaruhi banyak faktor. Penerapan prinsip hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, halal, baik dan tidak berlebihan; seimbang antara aktivitas dan istirahat; cukup berolahraga; menghindari alergen pencetus bagi yang risiko alergi tinggi, sebenarnya sudah cukup untuk menjaga daya tahan tubuh. Pemberian suplemen vitamin/madu dll bisa diberikan asal tidak berlebihan, dan sifatnya hanya tambahan. Pada beberapa kasus hasilnyapun juga kurang memuaskan.Tips penanggulangan batuk pilek :1. Pastikan anak anda mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat.2. Jaga keseimbangan aktivitas dan istirahat.3. Waspadai perubahan suhu/cuaca yang ekstrim. Kalau perlu, bila habis kehujanan gunakan air hangat untuk memandikan si kecil. Atau gunakan balsem anak/minyak kayu putih; oleskan pada dada, perut, dan punggung sikecil untuk membantu tubuh adaptasi dengan perubahan cuaca.4. Sangat penting untuk mengetahui dan mengenali pencetus batuk pilek pada anak anda sehingga frekuensi batuk pilek bisa dikurangi. Sumber: http://balitapedia.com/mengatasi-batuk-pilek-pada-balita-tanpa-obat-kimia/105 http://bidanku.com/cara-mengatasi-hidung-tersumbat-pada-bayi http://keretamalamku.blogspot.com/2013/04/cara-mengobati-batuk-pilek-pada-bayi.html http://parenting.co.id/article/usia.sekolah/redakan.pilek.tanpa.minum.obat/001/004/248

Penyebab Common Cold dan Cara Mengobatinya Add Comment Penyakit Infeksi, Tips Penyakit Dalam

Common cold adalah suatu infeksi atau peradangan kataralis pada mukosa hidung yang sering menjalar ke tenggorokan hingga sampai ke nasofaring, tonsil, laring, faring sehingga pada common cold sering juga ditemui adanya tanda dan gejala dari faringitis akut, tonsilitis akut, laringitis dan bahkan campuran dari ketiga infeksi di atas.

Apa penyebab dari infeksi common cold?

Penyebab dari common cold adalah terutama oleh virus influenza [penyakit influenza adalah penyakit yang disebut self limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya.

Gejala dan tanda penyakit common cold.

Seseorang atau mungkin anda yang menderita common cold umumnya akan menampakkan gejala dan tanda penyakit sebagai berikut : Panas, lesu, nyeri kepala, disfagia atau gangguan rasa nyeri saat menelan. Pilek dengan ciri-ciri lendir yang cair. Hidung tersumbat dan nyeri otot.Bagaimana cara mengobati common cold?

Secara khusus tidak ada obat yang khusus atau khas untuk mengobati common cold. Namun, pengobatan secara medis hanya bersifat simptomatik yang artinya mengurangi gejala dan tanda penyakit sehingga gejala penyakit tidak bertambah berat dan bisa memberikan rasa kenyamanan pada tubuh pasien serta dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh pasien.

Beberapa pengobatan simptomatik yang diberikan oleh dokter antara lain : Pemberian obat analgetika yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang diderita pasien. Pemberian obat antipiretika yang bertujuan untuk menurunkan panas badan pasien. Pemberian obat antihistamin. Pemberian obat tetes hidung. Pemberian obat roborantia untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Misalnya pemberian multivitamin seperti vitamin B, Vitamin C, dan lain-lain. Anjurkan kepada penderita untuk lebih banyak beristirahat [mengistirahatkan tubuh-penyembuhan alami tubuh] Apabila timbul tanda-tanda infeksi maka dokter akan memberikan obat antibiotika.Demikianla sedikit gambaran tentang salah penyakit penyakit infeksi saluran pernafasan atas yang disebut common cold yang biasanya disebut dengan influenza atau pilek. Common cold sebenarnya adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pengobatan yang dilakukan oleh dokter secara medis bertujuan untuk mengurangi gejala agar tidak bertambah berat dan meningkatkan daya tahan tubuh penderita sehingga tubuh menjadi kuat dan penyakit sembuh dengan lebih cepat.

Pengertian

Common cold adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas (hidung dan tenggorokan) yang disebabkan oleh infeksi virus. Gejala utama common cold adalah pilek baik hidung tersembat maupun hidung meler.

Sebagian besar orang tua belum familiar dengan istilah common cold. Orang tua lebih terbiasa dengan istilah pilek, flu dan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). Padahal common cold tidak sama dengan flu atau ISPA. Namun kadang tidak mudah membedakan common cold dengan flu atau ISPA.

Common cold disebabkan oleh infeksi virus sehingga tidak memerlukan pengobatan antibiotik. Common cold dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease)

Anak dan Bayi Sering Terkena Common Cold

Anak dan bayi lebih sering terkena common cold dibandingkan orang dewasa. Bayi lebih rentan terkena common cold dibandingkan anak yang lebih besar. Dalam satu tahun, bayi bisa terkena common cold hingga tujuh kali atau bahkan lebih. Penyebabnya adalah bayi lebih mudah tertular oleh saudaranya atau orang dewasa di sekitarnya. Selain itu daya tahan tubuh bayi relatif lebih rendah. Oleh karena itu, penting untuk mencegah penularan ke bayi dan anak ketika ada orang dewasa di sekitarnya sedang sakit.

Gejala

Gejala utama common cold adalah pilek. Pilek bisa berupa hidung tersumbat, bisa juga hidung meler (keluar cairan/ingus encer). Awalnya ingus encer dan jernih, lalu menjadi lebih kental, dan berwarna kuning kehijauan. Ingus hijau bukan tanda infeksi bakteri.

Selain pilek, common cold dapat disertai gejala lain :

* Demam rendah, suhu badan berkisar 38 C* Bersin-bersin* Batuk* Nafsu makan berkurang* Anak rewel* Tidur terganggu

Penyebab

Common cold disebabkan oleh infeksi virus. Banyak virus yang dapat menyebabkan common cold. Penyebab paling sering adalah rhinovirus dan coronavirus.

Ketika anak terinfeksi virus lalu sembuh, anak umumnya mempunyai daya tahan terhadap virus tersebut. Namun karena banyak sekali virus yang dapat menyebabkan common cold, wajar bila anak mengalami common cold lebih dari sekali dalam setahun, disebabkan terinfeksi virus yang berbeda.

Bayi dan anak dapat tertular virus penyebab common cold melalui :

1. Penularan melalui udara. Bila seseorang sakit batuk-pilek, saat dia batuk, bersin atau berbicara bisa menularkan virus pada bayi dan anak.2. Kontak langsung. Virus dapat menular ketika orang yang sedang sakit menyentuh hidung/mulutnya, lalu menyentuh tangan bayi/anak, selanjutnya bayi/anak menyentuh hidung/mulutnya dengan tangannya yang sudah terkontaminasi virus.3. Menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Virus dari orang yang sedang sakit dapat melekat di permukaan benda dalam waktu 2 jam atau lebih. Anak/bayi bisa tertular bila menyentuh benda yang terkontaminasi virus lalu menyentuh mulut/hidungnya.

Komplikasi

Meskipun common cold merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, common cold dapat menyebabkan komplikasi tertentu. Oleh karena itu, common cold tidak bisa dianggap sepele dan perlu pemantauan dari orang tua.

Adapun komplikasi yang dapat terjadi adalah :

1. Otitis media (infeksi telinga). Sekitar 5-15 persen anak yang terkena common cold terjadi infeksi pada telinga bagian tengah. Penyebabnya adalah adanya saluran yang menghubungkan antara tenggorokan dan rongga telinga.2. Sesak napas. Common cold dapat berkomplikasi menjadi bronkiolitis dan pneumonia. Sesak napas ditandai dengan napas cepat dan berat.3. Sinusitis. Sinusitis dapat terjadi pada anak besar.

Komplikasi tersebut lebih sering terjadi pada anak/bayi dengan faktor risiko tertentu :

1. Anak berusia kurang dari 2 tahun, karena daya tahan tubuh rendah2. Anak menderita penyakit imunodefisiensi (daya tahan tubuh rendah)3. Anak mendapatkan pengobatan kortikosteroid jangka panjang4. Anak menderita penyakit kronik seperti penyakit jantung, asma, dan lain-lain.

Pengobatan Common Cold

Common cold disebabkan infeksi virus. Antibiotik tidak bermanfaat dalam pengobatan common cold. Antibiotik hanya bermanfaat pada infeksi bakteri.

Obat batuk dan pilek tidak dianjurkan diberikan pada bayi. Obat batuk-pilek tidak terbukti efektif mempercepat penyembuhan. Pemberian obat batuk-pilek pada bayi justru mempunyai risiko timbulnya efek samping obat.

Common cold dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus. Yang lebih diperlukan anak/bayi adalah pemberian cairan/minum lebih banyak, dan pemantauan kondisi emergensi.

Penanganan di Rumah

1. Berikan cairan lebih banyak. Cairan dapat berupa asi, susu, air putih, teh, jus, dan sup. Cairan sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Apabila anak susah minum, berikan cairan sedikit-sedikit tapi sering, sehingga jumlah total cairan bisa banyak.2. Cairan NaCl tetes hidung. Dokter mungkin akan meresepkan cairan NaCl tetes hidung untuk mengencerkan ingus. Cairan tersebut relatif aman.3. Pastikan anak/bayi mendapatkan makanan yang cukup. Makanan diperlukan untuk proses penyembuhan.4. Pantau tanda-tanda kegawatdaruratan.

Segera ke dokter apabila ada tanda kegawatdaruratan berikut ini :

* Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat* Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)* Anak tampak sangat lemah* Anak tidak mau minum sama sekali* Ada tanda-tanda dehidrasi (lihat artikel dehidrasi)

Pencegahan

Apabila ada orang dewasa yang sakit, cegah penularan kepada bayi dan anak dengan cara :

1. Gunakan masker selama anda masih batuk/pilek2. Rajin cuci tangan terutama setelah menutup mulut atau hidung ketika batuk/bersin dan sebelum menyentuh anak/bayi3. Buka jendela kamar atau ruangan untuk ventilasihttp://sauyunankomunika.blogspot.com/2011/05/pilek-penanganan-common-cold-pada-anak.html