penjelsan dm2

Upload: dicky-sangadji

Post on 06-Jul-2015

466 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENELITIAN

ILMIAH FAKTA

APAKAH METODOLOGI ITU.??? APAKAH ITU??? PENELITIAN

APAKAH ILMIAH ITU ..??? STIMULI/PROBLEM TINDAKAN (RESPON-EMPIRIS

PENALARAN (Logika

Teori Mekanisme Stimuli-Logika respon

Penelitian adalah proses denganpembuktian ilmiah untuk mendapatkan informasi baru atau memperdalam ilmu dalam bidang tertentu dengan Sistematis, logis dan empiris

TUJUAN Penelitian Memperoleh penjelasan tentang fenomena alam semesta, Memperoleh jawaban tentang hubungan dan proses antara kejadian yang satu dengan lainnya, Mempunyai atau mendapatkan bukti-bukti ilmiah untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab-akibat) suatu fenomena. Menemukan metode, alat yang baru.

Pendekatan Rasional Empiris------Deduktif )yaitu dimulai adanya problematik tertentu, selanjutnya dikaji secara teoritis, dicari dasar rasionalnya, selanjutnya dirumuskan hipotesis, mengumpulkan data empiris (untuk menguji hipotesis), dianalisis dan disimpulkan.

Pendekatan Empiris Rasional------Induktifdimulai tanpa/belum ada problematik, tetapi dimulai dengan pengumpulan data empiris, dirasionalisasi atau teoritisasi untuk menafsirkan data empiris, dan kesimpulan penelitian dengan generalisasi empiris, konsep atau suatu teori. Bila proposisi atau teori akan diuji lagi secara empiris, maka akan menjadi suatu hipotesis.

Teori Konsep Teoritisasi Rekonsep si

Langkah Pokok PenelitianProblemSTIMULI/ PROBLEM TINDAKAN

Kajian TeoriPENALARAN

Konklusi Analisis Data

(RESPONEMPIRIS)

(Logika )

Hipotesis Konsepsual

Pengumpulan Data

Rancangan Penelitian

Hipotesis Operasional

BAGAIMANA MEMUNCULKAN MASaLAHKESEHATAN SEHINGGA LAYAK DITELITI..??DIAWALI--- DENGAN MEMBUAT JUDUL /TOPIKYANG AKAN DITELITI. SYARAT : MENARIK MINAT, sebaiknya juga memenuhi persyaratan, seperti . A.Dapat menggambarkan keseluruhan isi penelitian B. Kalimatnya baku, tidak memiliki konotasi yang ambigu (pengertian yangrancu), serta tidak terlalu panjang. Apabila terpaksa harusmencantumkan judul yang panjang, sebaiknya dibuat subjudul.

C.

Tidak menyingkat kata, kecuali notasi-notasi ilmiah yang baku, misalnya nama unsur kimia, notasi rumus. Mengangkat permasalahan yang layak untuk dijadikan bahan penelitian di bidang kesehatan menuntut kejelian pengamatan dan sikap kritis untuk menangkap kesenjangan antara bagaimana seharusnya (das Sollen) dengan apa yang sekarang terjadi (das Sein) Tidak semua permasalahan kesehatan dapat dijadikan bahan penelitian.

PENGUNGKAPAN MASALAH KESEHATAN

PENGUNGKAPAN

SECARA ILMIAHHARUS MEMPUNYAI

LATAR BELAKANG YANG TEPATUNTUK

MENUJU TOPIK BAHASAN LOGIS EMPIRIS SISTEMATIS

Feasible Interest Novel Ethical

Pernyataan Masalah Besaran Masalah Kronologi Masalah Solusi Masalah

Relevan Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Lima kriteria, yang disingkat dengan FINER, yaitu Feasible, Interesting, Novel, Ethics, dan Relevant, untuk dijadikan PENDAHULUAN

F

FEASIBLE

Penelitian bisa dilaksanakan antara lain : Adanya obyek penelitian, Tersedianya dana, Kemampuan keahlian sesuai disiplin ilmu, tersedianya alat, bahan, dan waktu.

I

INTERESTING

Masalah yang merupakan menarik terkini.

akan diteliti hal yang perhatian,

N

NOVEL

Penelitian merupakan sesuatu baru atau yang mengembangkan hasil penelitian sebelumnya, bahkan mungkin merupakan bantahan atau konfirmasi hasil terdahulu.

E

ETHICS

Tidak bertentangan dengan etika keilmuan maupun etika yang dianut masyarakat. Sesuai dengan bidang keilmuan peneliti maupun sesuai dengan masalah yang timbul. Selain itu bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai bahan penentu kebijakan, maupun sebagai dasar penelitian selanjutnya.

R

RELEVANT

Setelah mengetahui kriterianya, dalam Latar Belakang masalah perlu diuraikan tentangJustifikasi atau pembenaran atas perlunya masalah tersebut diteliti lebih lanjut. Alternatif pemecahan masalah Pilihan pemecahan masalah dengan menguraikan alasan pemilihan

Merumuskan masalah

RUMUSAN MASALAH MASALAH YANG DISTATEMENTKAN TUJUAN PENELITIAN DALAM BENTUK PERTANYAAN

UMUM

KHUSUS

Sering terjadi kemunculan pertanyaan yang lebih dari satu. Menyikapi hal ini, dapat diambil langkah

:

a.Memunculkan pertanyaan demi pertanyaan, agar setiap pertanyaan dapat memperoleh jawaban pada akhir penelitian dengan uji hipotesis terpisah. Contoh : Adakah hubungan pendidikan Ibu dengan pemberian ASI eksklusif? b.Apabila dirasakan bahwa untuk memunculkan satu demi satu pertanyaan sangat berlebihan, maka dapat dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan relevansi, misalnya berdasar karakter, sosioekonomi, dan lainnya, asalkan dalam definisi operasional diterangkan lebih lanjut. Contoh

yContoh : Adakah perbedaan penghasilan keluarga dengan pemberian makanan yang memenuhi kriteria gizi sehat? APA YG AKANDILAKUKAN ?MEMBUAT u.HIPOTESIS,,??

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang akan diuji kebenarannya dan pembuktian dalam penelitian Syarat-syarat membuat hipotesis yang baik adalah :

Hipotesis dinyatakan dalam kalimat yang sederhana sehingga tidak bermakna ganda. Pernyataan hipotesis harus dilandasi dengan dasar teori yang kuat, jadi tidak serta-merta muncul begitu saja. Hipotesis harus dapat diuji secara empiris Hipotesis juga harus bersifat khusus dan menggambarkan variabel yang akan diukur HIPOTESISuuHARUS DIUJI KEBENARANNYA ???

TIGA JENIS UJI HIPOTESIS 1.Hipotesis Deskripsi (satu kelompok) 2.Hipotesis Komparatif (Dua kelompok atau lebih) 3.Hipotesis Asosiatif Perlu diuji untuk mendapatkan jawaban dengan membandingkan variabel tersebut.

Pembanding inilah yang dinyatakan dengan hipotesis nol (H0). Uji hipotesis akan menyatakan apakah H0 ditolak sehingga Ha diterima atau sebaliknya

JENIS PENELITIAN BIDANG KESEHATAN Secara garis besar dapat digolongkan menjadi : A.Penelitian IntervensionalDisebut juga sebagai Intervention Study karena peneliti melakukan (intervensi) terhadap subyek penelitiannya, yaitu memberikan perlakuan yang berbeda kepada tiap kelompok subyek selama periode tertentu, kemudian mengamati hasil dengan membandingkan kelompok subyek yang tidak diberi perlakuan (subyek kontrol)

B.Penelitian ObservasionalDisebut juga dengan Observation Study, di mana peneliti mengamati suatu fenomena yang telah atau sedang terjadi dalam suatu waktu tertentu, kemudian menuliskan hasil apa adanya.

?

?

A. PENELITIAN INTERVENSIIntervensi untuk mengubah pola perilaku/ aktifitas

UJI KLINIS

BER TUJUAN

PENELITIAN INTERVENSI DILIHAT DARI CARA MEMBANDINGKAN KELOMPOK SUBYEK

Penelitian Intervensi Paralel, sering digunakan, yaitu dengan membandingkan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol

Penelitian Intervensi Silang (cross-over), yaitu menukarkan perlakuan yang diberikan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol..

DIAGRAM PENELITIAN INTERVENSI PARALELPERLAKUAN AKELOMPOK PERLAKUAN

HASIL |A}

KESIMPULANKELOMPOK KONTROL

HASIL |B} PERLAKUAN B

DIAGRAM PENELITIAN INTERVENSI CROSS OVERPENELITIAN TAHAP 1WASH OUT PERLAKUAN A PENELITIAN TAHAP 2 HASIL A-A

P E N E L I T I A N

KELOMPOK PERLAKUAN

HASIL A KESIMPULAN AWAL 1

KELOMPOK KONTROL

KESIMPULAN AWAL 2KELOMPOK PERLAKUAN HASIL B-B

KELOMPOK KONTROL

HASIL B PERLAKUAN B

KESIMPULAN FINAL

B. PENELITIAN OBSERVASIONALDisebut juga dengan Observation Study, di mana peneliti mengamati suatu fenomena yang telah atau sedang terjadi dalam suatu waktu tertentu, kemudian menuliskan hasil apa adanya

?

a.Studi Cross-Sectional b. Studi Kasus-kontrol c. Studi Kohort

A.

STUDI CROSS-SECTIONAL

Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel tergantung (efek), dengan melakukan pengukuran terhadap tiap-tiap subyek sebanyak satu kali saja pada suatu saat. TANPA DIIKUTI FOLLOW-UP

A.STUDI CROSS SECTIONAL A.1.DESKRIPTIFMENGGAMBARKAN SUATU NILAI/VARIABEL DARI KASUS Contoh: menggambarkan nilai Antropometrik bayi lahir ---: Menggambarkan proporsi ibu bayi < 1 tahun yang memberikan ASI eksklusif di desa A

A.2 ANALITIKMEMBANDINGAN SUATU NILAI VARIABEL ANTARA KASUS DAN NON KASUS/KONTROL

Contoh :Lihat slide berikut

PENGUKURAN VARIABEL HANYA SATU KALI /SAAT

A.2 CROSS SECTIONAL ANALITIK Paling sering dilakukan dalam dunia kedokteran dan kesehatan untuk mengetahui Rasio Prevalensi, yaitu perbandingan antara prevalensi suatu penyakit dengan faktor resiko yang mungkin menjadi penyebabnya

(Oleh karena itu, studi cross-sectional disebut juga studi prevalensi. )FAKTOR RESI KO YA TIDAK EFEK YA a c a+c Jumlah TIDAK b d b+d JUMLAH a+b c+d a+b+c+d

STUDI INI---UNTUK MEMEPELAJARI ETIOLOGI SUATU PENYAKIT DENGAN TUJUAN UTAMA MEMEPELAJARI FAKTOR RESIKO PENYAKIT YANG MEMPUNYAI ON SET YANG LAMA DAN LAMA SAKIT YANG PANJANG.contoh Penyakit TB, bronkitis kronik, dll YANG DINILAI SUBYEK LAMA DAN BARUPREVALENSPengukuran faktor risiko Dan efek dilakukan SATU KALI

YA FAKTOR RISIKO TIDAK

a. Efek + b.Efek a. Efek + b. Efek -

Dimana : a = subyek dengan faktor resiko yang mengalami efek. b = subyek dengan faktor resiko yang tidak mengalami efek. c = subyek tanpa faktor resiko yang mengalami eFek. d = subyek tanpa faktor resiko yang tidak mengalami efek.

Rumus dasar Rasio Prevalensi (RP) : RP = a/(a+b) : c/(c+d)Catatan : Interval Kepercayaan (IK) harus disertakan untuk menyingkirkan kemungkinan Rasio Prevalens = 1. yBila RP = 1, maka faktor resiko tidak berpengaruh atas timbulnya efek atau dikatakan bersifat netral. yBila RP " 1, maka faktor resiko merupakan penyebab timbulnya penyakit. yBila RP 1, maka faktor resiko bukan menjadi penyebab timbulnya penyakit bahkan merupakan faktor protektif

B.

STUDI KASUS KONTROLDisebut juga Case comparison (compeer) Study, Case-referent Study, atau Retrospective study.

DISEBUT KASUS KONTROLidentifikasi terhadap penderita penyakit tertentu/fenomena gangguan kesehatan tertentu, sebagai kasus kelompok tanpa efek atau penyakit sebagai kelompok kontrolnya

MEMBANDINGKAN

TUJUANNYA

untuk mengetahui berapa besar peranan faktor resiko dalam menimbulkan penyakit. Contoh : Mengetahui hubungan perilaku pemakaian jarum suntik secara bergantian dengan penyakit HIVAIDS pada pengguna narkoba. Resiko relatif (RO, ratio odds) merupakan hal yang ingin diukur dalam penelitian kasus-kontrol studi. Pemodelannya juga menggunakan tabel 2 x 2 seperti berikut :FAKTOR RESIKO KASUS KONTROL JUMLAH

YA TIDAK Jumlah

a c a+c

b d b+d

a+b c+d a+b+c+d

Dimana : a = kasus yang mengalami pajanan. b = kontrol yang mengalami pajanan c = kasus yang tidak mengalami pajanan d = kontrol yang tidak mengalami pajanan Rumus dasar Rasio Odds (RO) tanpa matching : RO = a/(a+b) : b/(a+b) c/(c+d) : d/(c+d) RO = a/ b c/d

RO =

ad bc

Catatan : Perhitungan RO harus disertai dengan perhitungan Interval Kepercayaan (IK). Bila RO =1, maka pajanan bukan sebagai faktor resiko Bila RO >1, maka pajanan merupakan faktor resiko Bila RO 1, maka pajanan merupakan faktor resiko. Bila RR 10, dan bisa dikembangkan untuk mencari korelasi Parsial. Data Interval& Ratio

Koofisien Contingensi (C) Berhubungan erat dengan Chi Kuadrat (untuk Signifikansi test)

yParsial Pearson Product Moment yKorelasi Ganda yKorelasi Parsial

ADA ACUAN URUTAN MENULIS SUATU LATAR BELAKANG ----PENDAHULUAN BERDASARKAN POKOK-2 PIKIRAN

*

MEMBUAT LATAR BELAKANG---PENDAHULUAN MENGUNGKAP FAKTA (SEBAGAI FAKTA AWAL)--SEHINGGA MUNCUL PROBLEM STATEMENT.(PERNYATAAN MASALAH ) MEMPERBERAT PROBLEM STATEMENT--- DENGAN PERTIMBANGAN KALAU TAK SEGERA DIUNGKAP (DENGAN TAMBAHAN FAKTA).PROBLEM SEMAKIN BESAR.-- (BESARAN MASALAH) MELAKUKAN KRONOLOGI MASALAH, KENDALA, HAMBATAN , SEHINGGA DALAM POKOK PIKIRAN I, PROBLEM BELUM TERUNGKAP. (KRONOLOGI MASALAH) MEMBUAT KONSEP SOLUSI, MEMBUKA PINTU DENGAN NARASI RINGKAS YANG AKAN DILAKUKAN ( ISINYA SEMACAM KERANGKA KONSEP)-(SOLUSI MASALAH )

*

*

*

USULAN PENELITIAN (PROPOSAL PENELITIAN)

Standar suatu ProposalJudul Penelitian I. Pendahuluan a. Latar Belakang b. Rumusan masalah c. Hipotesis d. Tujuan Penelitian e. Manfaat Penelitian II. Tinjauan Pustaka Tinjauan Teoritis Kerangka Konsep III. Metodologi a. Desain Penelitian b.Tempat dan Waktu c.Populasi dan Sampel d.Kriteria Inklusi dan Eksklusi e.Besar Sampel f.Cara Kerja g.Identifikasi Variable h.Rencana Manajemen dan Analisa Data i.Definisi Operasional j.Masalah Etika Daftar Pustaka Lampiran

Beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam penulisan hasil karya tulis ilmiah antara laina. Tulisan harus mengungkapkan semua teknik dan pengalaman peneliti selama proses penelitian b. Karya tulis ilmiah yang berdasarkan penelitian ilmiah harus dikomunikasikan dengan benar sesuai target yang dituju yaitu masyarakat ilmiah, sehingga data-data yang diungkapkan dapat memberikan makna, dinilai validitasnya, dan pada akhirnya menghayati kesimpulan yang ditarik Tulisan harus dibagi menjadi beberapa bagian (bab dan sub bab) untuk memudahkan pembaca menemukan bagian yang diinginkannya. c

c. Sebagai laporan faktual, maka penulisan karya tulis ilmiah menguraikan kembali rencana-rencana penelitian sesuai usulan penelitian, dipertajam dengan uraian pelaksanaan berikut temuantemuannya. Peneliti tidak diperkenankan menuliskan perasaan, pendapat pribadi atau angan-angannya terhadap penelitiannya dalam karya tulis ilmiah. d.Setiap temuan apakah itu relevan atau tidak dengan tujuan penelitian, pengalaman, kegagalan janganlah tidak dituliskan. Kesemuanya bisa sangat bermanfaat bagi peneliti lain atau sebagai bahan untuk penelitian lanjutan. Sesuai dengan kelaziman, menulis karya tulis ilmiah yang berasal dari hasil suatu penelitian, termasuk karya tulis ilmiah bidang kesehatan, dapat dibuat dengan susunan sebagai berikut :

Judul Karya Tulis Ilmiah Daftar Isi Abstrak dan Kata Kunci Bab I. Pendahuluan Bab II. Tinjauan Pustaka Bab III. Metode Penelitian Bab IV. Hasil Penelitian Bab V. Pembahasan Hasil Penelitian Daftar Pustaka Lampiran

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Metode penulisan kepustakaan ada beberapa macam, namun dapat diambil dua diantaranya yang sering dipergunakan di dunia yaitua.Sistem Harvard b. Sistem Vancouver