penjelasan tentang installasi debian 7.6 tui - masalah yang sering terjadi pada saat installasi

36
Aldy Ramadhan Widodo 2014 Installation Debian 7.6 – Text Indonesian Aldy Ramadhan Widodo XI TKJ 1 – SMK Negeri 3 Tangerang [email protected] arw.web.id – blog.arw.web.id

Upload: aldy-ramadhan-w

Post on 18-Jul-2015

1.082 views

Category:

Technology


2 download

TRANSCRIPT

Ald

y R

amad

han

Wid

od

o

2014

Inst

all

ati

on

De

bia

n 7

.6 –

Te

xt

In

do

ne

sia

n

Aldy Ramadhan Widodo XI TKJ 1 – SMK Negeri 3 Tangerang

[email protected] arw.web.id – blog.arw.web.id

1.Install Debian 7.6

Pilih Install pada pilihan di bawah..

2.Pilih Bahasa

Saya disini memilih English, kalau anda ingin bahasa yang lain, Pilih bahasa yang anda

inginkan.

3.Pilih lokasi anda / Country, territory area

Pilih Other – Asia – Indonesia .

4.Country to base default locale settings

Pada Country to base default locale, kita pilih United States – en_US.UTF-8.

5.Konfigurasi Keyboard atau Keymap

Pada Konfigurasi Keyboard, kita disini memilih yang paling atas yaitu American English.

Selanjut-nya :

6.Set hostname

Pilih hostname sesuai keinginan anda, disini saya memilih arw untuk hostname yang

saya pilih.

7. Set up password

Pilih dan masukan password yang anda inginkan.

Re-enter password to verify / Masukan password untuk konfirmasi

8.Set the fullname user

Pilih fullname user untuk debian anda, sesuai keinginan anda.

9.Set the password for fullname

Masukan password untuk fullname user, usahakan sama agar mudah mengingat-nya.

10.Select your timezone / zonawaktu

Pilih zonawaktu Indonesia anda, karena saya disini di Sekitaran Jakarta, jadi saya pilih

yang Western

11.Partition Disks

Kali ini saya akan menjelaskan macam-macam Partitioning Method pada

Linux Debian 7.6

-Guided 1 : Installasi dengan partisi otomatis dari settingan Debian

-Guided 2 : Dipandu dengan menggunakan LVM (Linux Volume Management).

-Guided 3 : Sama dengan nomor 2 menggunakan LVM, tetapi guided 3 ini partisi-nya

menggunakan enkripsi.

Manual : Semua partisi pada Debian, USER yang membuat dan melakukan.

12.Free Space Partition Disks

Pada installasi kali ini, dari ke-4 Partitioning Method, tadi. Saya disini memilih Manual

agar bisa mengatur partisi sesuai selera.

13. Free Space Partitions

Pilih SCSI3 – 21.5 GB VMWare dan Enter.

14.Create new empty partition table

Pada pilihan ini, pilih YES.

15.Partition untuk Swap Area

Swap Area : Partisi yang digunakan pada linux, yang berfungsi membaca Memory /

RAM pada Linux. Linux yang tidak mempunyai Swap Area biasa-nya tidak mau menginstall.

Pada pilihan ini, pilih yang pri/log 21.5 GB, dan kemudian Enter.

PIlih Create a new partition untuk membuat partisi baru..

Masukan 2 GB Partition Size untuk Swap Area yang kita ingin buat

Kali ini saya akan menjelaskan perbedaan Type Disk di Linux, ada 2.. yaitu :

-Primary : Partisi pertama yang hanya dapat membuat partisi sebanyak 4.

Contoh : #1, #2, #3, #4

-Logical : Partisi kedua yang tidak mempunyai batas maximal untuk membuat partisi. Biasa-

nya partisi ini dimulai dari angka #5, #6, #7, dan seterus-nya..

Pada installasi kali ini saya menggunakan Type Disk – Primary untuk Swap Area

16.Location for new partition

Ada dua macam Location partition dalam Linux yaitu :

-Beginning : Partisi yang letak-nya paling pertama / paling atas dalam Linux

-End : Partisi yang berada di bawah / akhir dalam membuat partisi di Linux.

Pada Installasi Debian ini, saya menggunakan Beginning untuk Swap Area ini..

Pilih Use as: dan ganti Ext4 journaling menjadi Swap Area.

Dan langsung selesai, pilih Done setting up the partition.

17.Partition disk for root ( / )

Pilih pri/log 19.5 GB, untuk memilih partition disks dan membuat partisi root ( / )

Pilih Create a new partition

Masukan Partition Size sebesar 10.5 GB

Dan, Pilih Type Disk-Logical.

Serta, Location for new partition pilih Beginning

Bisa dilihat, Mount Point untuk Root ini adalah / Tanda Root dalam Linux.

Pilih Done setting up the partition, dan membuat Partisi untuk Root sudah selesai.

18.Partition disk for /home

/home : Direktori yang merupakan direktori home untuk user biasa dan biasa-nya digunakan

untuk menyimpan data untuk user biasa.

Pilih pri/log 9 GB , untuk membuat partisi /home.

19.Finish Partitioning Disks

Setelah membuat ke-3 partisi tadi, kita pilih pada pilihan paling bawah, Finish

partitioning disks and write changes to disks

Jika ada pilihan Write changes to disks, pilih YES.

20.Scan another CD or DVD

Dan, jika ada pilihan Scan another CD or DVD, pilih NO.

21.Use a network mirror

Pada pilihan Use a network mirror, pilih NO.

22.Participate in the package usage survey

Pada pilihan ini, pilih saja NO.

23.Choose software install

Pada pilihan ini, yang berfungsi untuk memilih software apa saja yang mau di install dalam

Debian ini..Karena kita disini ingin menginstall Debian 7.6 versi Text, maka hilangkan software Debian

desktop environment dan Print server dengan menekan spasi/spacebar pada keyboard, untuk

Standard system utilities,biarkan saja.. Karena itu adalah system dari Debian tersebut.

Sampai jadi seperti gambar di bawah, kemudian tekan Enter pada Keyboard untuk Continue.

24.Install GRUB bootloader

Boot Loader adalah aplikasi yang digunakan untuk memilih sistem operasi yang

dijalankan, fungsi boot loader ini baru akan terlihat jika kita menggunakan lebih dari satu

sistem operasi pada satu computer.

Dan, pada pilihan ini .. Pilih saja YES.

25.Finish the installation

Dan, akhir-nya Debian berhasil di install, pilih Continue untuk mereboot system..

Dan system pun, me-Reboot

26.Pilih Debian

Pada tampilan GNU GRUB, pilih Debian GNU/Linux yang paling teratas.

27.Login

Dan, akhir-nya masuk ke sesi Login. Masukan fullusername yang tadi anda buat, setelah itu

masukan password yang anda buat juga tadi. Anda bisa juga memasukan user root dan memasukan

password yang tadi anda buat, untuk masuk ke mode root.

Dannnnn, berhasil login dengan username yang tadi dibuat :D

Sekian Tutorial Installasi Debian 7.6 versi Text dari saya. Kurang lebih-nya mohon maaf..

Wassalam Wr.Wb

Aldy Ramadhan Widodo

Permasalahan yang sering terjadi dalam Installasi Linux.

Kali ini saya,akan menjelaskan apa saja masalah yang sering terjadi dalam Installasi

Linux.

Contoh-contoh yang sering terjadi dalam Installasi Linux adalah :

1. Sistem operasi lain-nya terhapus

2. Data hilang / terhapus saat installasi terjadi

3. Lambat / lama –nya proses installasi

4. Hilang-nya bootloader di system operasi

5. Masalah saat membuat partisi saat ingin dual-boot dengan linux

Sistem Operasi Lain-nya Terhapus Biasa-nya pengguna baru linux, menggunakan dua system operasi (OS) dalam satu computer.

Dan biasa-nya pengguna itu menggunakan Windows dan Sistem Operasi Linux yang mereka

ingin install. Terlebih dahulu adalah Windows yang di install, kemudian Linux yang mereka

ingin install. Setelah Windows terinstall, dan user itu ingin menginstall Linux-nya mereka

bingung dengan Metode partisi harddisk (Partition Method) pada Linux. User yang sudah

terbiasa dengan Linux biasa-nya memilih Manual pada metode partisi-nya, beda dengan user

yang baru memegang Linux. Kadang mereka lebih memilih Guided pada metode partisi-nya,

dan pada saat itulah Sistem Operasi Windows/Lain-nya itu terhapus.

Data Hilang / Terhapus saat Installasi Terjadi Tidak berbeda jauh dengan Sistem Operasi yang terhapus. Pada kali ini adalah Data yang Hilang

/ Terhapus saat Installasi. Seharus-nya kita juga lebih teliti dalam membuat partisi dalam Linux.

Seperti Sistem Operasi yang terhapus, biasa-nya data ini terhapus juga dengan Metode Partisi

Guided. Kadang juga ada yang tidak teliti dalam menghapus partisi yang terdapat data-nya,

walaupun itu Metode Partisi Manual. Seharus-nya ketika kita membuat partisi baru, atau

menghapus partisi, kita harus lebih teliti mana partisi yang di pakai, mana partisi yang tidak

dipakai.

Lambat / Lama-nya Proses Installasi Linux Terkadang user baru atau pengguna baru Linux sering terjadi. Itu di karena kan, tidak ke jelian /

teliti-nya saat memilih pilihan apa yang sudah di sediakan oleh Sistem Operasi Linux tersebut.

Kesalahan ini biasa-nya, seorang user memilih Download / Retrieve suatu File dari Repository

yang sudah di sediakan oleh Linux tersebut. Nah, karena inilah proses itu lama. Proses ini men-

Download, menghubungkan computer anda dengan koneksi internet yang menuju ke

Repository si Linux tersebut, biasa-nya Masalah ini berupa update, atau menambah add-ons

pada suatu system operasi Linux ini. Repository, adalah tempat penyimpanan ratusan aplikasi

atau program yang telah diatur sedemikian rupa dan tersedia untuk dapat diakses melalui

internet. Tapi, Repository tidak hanya bisa di akses lewat internet, kadang juga ada CD/DVD

yang menyediakan software untuk Linux tersebut.

Hilang-nya Bootloader pada Sistem Operasi Masalah kali ini, ada pada Bootloader. Apa itu bootloader? Bootloader adalah aplikasi yang

digunakan untuk memilih sistem operasi yang dijalankan, fungsi boot loader ini baru akan

terlihat jika kita menggunakan lebih dari satu sistem operasi pada satu computer. Terkadang

bootloader ini hilang begitu saja, saat menginstall suatu Sistem operasi Linux. Dan, walaupun

bootloader ini hilang, data/sistemoperasi yang lain-nya tidak hilang, hanya perantara-nya saja

yang hilang. User baru linux terkadang kebingungan dalam mengatasi ini. Cara agar memuncul-

kan bootloader ini kembali, dengan cara menginstall-nya melalui system operasi yang ada.

Masalah saat Membuat Partisi saat Ingin Dual-boot Terkadang kita lupa akan membuat partisi untuk system operasi baru yang akan di install.

Maka dari itu, kita langsung tiban/replace saja partisi yang ada, dan karena itulah, data-data

yang ada didalam-nya menghilang. Saat membuat dual-boot kita harus membuat partisi baru

untuk Sistem Operasi yang akan kita install tersebut, jangan sampai meniban/mereplace

partisi data/system operasi yang ada. Dan karena membuat partisi baru tersebut, untuk tidak

menghilangkan data-data yang ada.. Karena partisi yang baru di buat tersebut masih Free

Space. Serta, buatlah Partisi yang di rekomendasi-kan / lebih untuk Sistem Operasi yang akan

di install itu. Jangan membuat Partisi yang minimum, karena akan menyulitkan kita saat

membuat Partition Disks, root, home, ataupun swap.