penjaminan mutu pengelolaan sarana dan prasarana
TRANSCRIPT
Penjaminan MutuPengelolaan Sarana dan PrasaranaPendidikan TinggiProf. Meilinda Nurbanasari, Ph.D
Bandung, 19 Oktober 2021
Sesi I : backgroundSesi II: sharing session
Rujukan Utama Pejaminan Mutu SarPras
1.UU No 12 Tahun 2012: Pendidikan Tinggi
2.Permendikbud No.3 Tahun 2020: SNDikti
3.Permen Ristekdikti No 62 Tahun 2016 : Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4.PerBANPT Nomor 59 Tahun 2018: APT 3.0
5.PerBANPT Nomor 5 Tahun 2019: APS 4.0
Dasar Hukum (1)
UU No 12 Tahun 2012: - Pasal 35 ayat 1 dan 2
1) Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
Pendidikan Tinggi.
2) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.
Dasar Hukum (2)
UU No 12 Tahun 2012: - Pasal 52 ayat 1, 2 dan 3
1) Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
2) Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan (PPEPP)
standar Pendidikan Tinggi.
3) Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi No 3 Tahun 2020Pasal 1 Ayat 1 dan 2
1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi
Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Penelitian, dan
Standar Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran
pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
STANDAR PENDIDIKAN TINGGI(STANDAR DIKTI)
CPL
Isi
Proses
sarpras
PembiayaanPengelolaan
Dosen dan tendik
Penilaian
Pendidikan
Hasil Penelitian
Isi
Proses
sarpras
Pembiayaan Pengelolaan
Peneliti
Penilaian
Penelitian
Hasil PkM
Isi
Proses
sarpras
PembiayaanPengelolaan
Pelaksana PkM
Penilaian
Pengabdian KepadaMasyarakat
Setiap kelompok Standar fokus pada pencapaian
hasil yaitu CPL, hasil penelitian atau hasil PkM
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan TinggiUU No 12 Tahun 2012: - Pasal 53
Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang dikembangkan oleh Perguruan
Tinggi; dan
b. sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) yang dilakukan melalui akreditasi.
Penjaminan mutu dengan model PPEPP mengacu kepadaSTANDAR PENDIDIKAN TINGGI
SistemPenjaminanMutuEksternal -Akreditasi
Aras Implementasi SPMI
Sarana dan Prasarana (Sarpras)
Tujuan (sesuai SNDikti No 3 Tahun 2020):
1.sebagai alat atau media (sarana) dalam proses mencapai CPL program studi, hasil
penelitian, atau hasil PkM;
2.sebagai penunjang utama (prasarana) dalam proses mencapai CPL program studi, hasil
penelitian, atau hasil PkM;
3.Sebagai alat, media, alat bantu yang dapat digunakan oleh mahasiswa yang
berkebutuhan khusus
Sarpras merupakan elemen penting yang mendukung dan memfasilitasi seluruh rencana
perguruan tinggi dapat dilaksanakan sehingga tujuan pendidikan secara umum dan tujuan
pembelajaran secara khusus berlangsung secara efektif dan efisien.
Jenis Sarana Pendidikan Tinggi
Jenis Sarana Pendidikan dilihat dari habis tidaknya dipakai:
1.Sarana pendidikan habis pakai2.Sarana pendidikan tidak habis pakai/tahan lama
Jenis Sarana Pendidikan dilihat dari bergerak tidaknya:
1.Sarana pendidikan yang bergerak2.Sarana pendidikan yang tidak bergerak
Jenis Prasarana Pendidikan Tinggi
1.Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses
pembelajaran, penelitian dan/atauPkM.
2.Prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses
pembelajaran, penelitian dan/atauPkM.
Standar sarana Pembelajaran (sesuai SNDikti No 3 Tahun 2020):paling sedikit terdiri atas:
a. perabot;
b. peralatan pendidikan;
c. media pendidikan;
d. buku, buku elektronik, dan repositori;
e. sarana teknologi informasi dan komunikasi;
f. instrumentasi eksperimen;
g. sarana olahraga;
h. sarana berkesenian;
i. sarana fasilitas umum;
j. bahan habis pakai; dan
k. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
Standar prasarana Pembelajaran (sesuai SNDikti No 3 Tahun 2020) :
a. lahan;b. ruang kelas;c. perpustakaan;d. laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;e. tempat berolahraga;f. ruang untuk berkesenian;g. ruang unit kegiatan mahasiswa;h. ruang pimpinan Perguruan Tinggi;i. ruang Dosen;j. ruang tata usaha; dank. fasilitas umum.
Fasilitas umum (sesuai SNDikti No 3 Tahun 2020) :
a. jalan;b. air;c. listrik;d. jaringan komunikasi suara; dane. data.
Sarana & Prasarana yang adaptif yaituharus relevan memfasilitasi pembelajaran, penelitian, PkM dan adaptif terhadap perkembangan “kekinian”
Seperti:
•Media pembelajaran yang berbasis Komputer
•Prasarana pembelajaran, penelitian, dan PkM berbasis IT
•Jaringan internet yang mampu memfasilitasi kegiatan tridharma PT
•Sistem informasi yang mampu memfasilitasi penjaminan mutu setiap kegiatan
penngelolaan sarpras
Pengelolaan SarprasPendidikan Tinggi
Beberapa Definisi:
1.Pengelolaan sarpras pendidikan merupakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengadaan,
pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian logistik atau perlengkapan yang secara langsung
maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
2.Pengelolaan sarpras pendidikan merupakan kegiatan menata mulai dari merencanakan kebutuhan,
pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan, dan penghapusan, serta
penataan lahan, bangunan, perlengkapan dan perabotan kampus secara tepat guna dan tepat
sasaran.
3.Pengelolaan sarpras adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan/material
bagi terselenggaranya proses pendidikan di perguruan tinggi yang bertujuan untuk menunjang
keberhasilan proses pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal utama dalam pengelolaan sarpras pendidikan tinggi adalah:
1. adanya tujuan yang jelas yang akan dicapai, yaitu;
a. CPL setiap program studi;
b. Hasil Penelitian sivitas akademika;
c. Hasil PkM sivitas akademika;
d. Peningkatan mutu berkelanjutan suasana akademik Perguruan Tinggi
2. adanya usaha pemanfaatan sumber-sumber yang dimiliki semua unit organisasi
3. adanya kerjasama antara semua unit dalam organisasi.
Prinsip pengelolaan sarpras pendidikan tinggi adalah:
1. pencapaian tujuan agar seluruh sarpras selalu dalam kondisi siap pakai pada saat
dibutuhkan;
2. efisiensi, melalui perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang
berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Sarpras dilengkapi dengan teknis
pemggunaan dan pemeliharaan sehingga dapat digunakan dengan sebaik2nya;
3. tertib administratif dan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku;
4. kejelasan tanggung jawab setiap unit terkait pengelolaan sarpras ; tugas dan tanggung
jawab semua orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas;
5. Kekohesifan hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja semua unit terutama jika
didukung dengan system informasi yang terintegrasi.
Penjaminan Mutu Pengelolaan SarprasPendidikan Tinggi (Model PPEPP)
Penetapan Standar Pengelolaan Pembelajaran, Penelitian, PkM
Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pembelajaran, Penelitian, PkM
Evaluasi Standar Pengelolaan Pembelajaran, Penelitian, PkM
Pengendalian Standar Pengelolaan Pembelajaran, Penelitian, PkM
Peningkatan Standar Pengelolaan Pembelajaran, Penelitian, PkM
Ada siklus PPEPP untuk minimal 3 standar Sarpras Pendidikan Tinggi
Siklus PPEPP Sarpras Pendidikan Tinggi - 1
Penetapan:
1. Kebijakan Sistem Sarpras oleh Rektor
2. Pedoman Oleh WRKU
3. POB/SOP ditetapkan sesuai hirarki unit kerja
4. Formulir ditetapkan oleh SPM dan disusun oleh unit terkait
Pelaksanaan:Semua unit kerja terkait sesuai pedoman dan SOP Pelaksanaan
Evaluasi
Pelaksanaan
Penetapan
rencana
Pengendalian
Pelaksanaan
Evaluasi
Pelaksanaan
Pengendalian
Pelaksanaan
Evaluasi
Pelaksanaan
Penetapan
rencana
Pengendalian
Baseline
Peningkatan
Standar
Peningkatan
Standar
Peningkatan
Standar
Penetapan
rencana
Siklus PPEPP Sarpras Pendidikan Tinggi - 2
Evaluasi:
1. Evaluasi diri oleh semua unit kerja terkait dan di laporkan secara berjenjang ketingkat lebih tinggi
2. Audit mutu internal oleh SPM/LPM tentangkesesuaian dengan Standar Sarpras Pendidikan, Penelitian, dan PkM.
Pengendalian:
1. Unit terkait dan unit atasan langsung
2. SPM/LPM
Peningkatan:Berdasarkan evaluasi dan audit secara berjenjangsesuai hirarki unit organisasi
Pelaksanaan
Evaluasi
Pelaksanaan
Penetapan
rencana
Pengendalian
Pelaksanaan
Evaluasi
Pelaksanaan
Pengendalian
Pelaksanaan
Evaluasi
Pelaksanaan
Penetapan
rencana
Pengendalian
Baseline
Peningkatan
Standar
Peningkatan
Standar
Peningkatan
Standar
Penetapan
rencana
Penunjang Penjaminan MutuPengelolaan Sarana Prasarana
Sistem Informasi Penunjang Penjaminan Mutu Pengelolaan Sarpras
Bertujuan:
1.kemudahan layanan administrasi;
2.Kemudahan layanan secara digital;
3.layanan terintegrasi di seluruh unit kerja dalam lingkup perguruan tinggi;
4.kemudahan akses oleh seluruh unit kerja;
5.kemudahan mendapatkan data;
6.kemudahan melakukan evaluasi secara berkala secara terintegrasi dan hasilnya
ditindak lanjuti untuk penyempurnaan sistem informasi.
7.Sebagai bagian dari pangkalan data perguruan tinggi
Contoh beberapa Sistem Informasidan pelayanan digital sarpras pendidikan tinggi :
1. Pelayanan Perpustakaan
2. Sistem Informasi Perpustakaan
3. Sistem Informasi Aset (termasuk penghapusan asset ya)
4. Sistem Informasi Inventaris Kantor
5. Sistem Informasi Laboratorium Perguruan Tinggi
6. Sistem Informasi bahan habis pakai
7. Sistem Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Tidak Habis Pakai
8. dll
Sistem Informasi SARPRAS di Itenas
Lesson learnt (1)
• Sistem informasi digital membantu pelayanan dan
meningkatkan mutu pengelolaan sarpras pendidikan
tinggi.
• Sistem informasi sarpras laboratorium dapat
meningkatkan mutu pelayanan, efektif dan efisiensi;
• Sistem informasi penggunaan kelas dapat meningkatkan
kelengkapan mutu prasarana (kelas) dan meningkatkan
efektif dan efisiensi sarpras kelas
• Sistem informasi sarpras memudahkan evaluasi berkala
secara terintegrasi dan menganalisis peningkatan dan
pengembangan sarpras sesuai tujuan pendidikan
Lesson learnt (2)
•Gantilah alat laboratorium jika itu untuk
pemenuhan CPL dan fasilitasi penelitian, tidak
karena sudah saatnya diganti karena sudah jadul
atau ingin lebih kekinian.
• Bangunlah perpustakaan digital jika itu untuk
pemenuhan CPL, memfasilitasi penelitian dan PkM,
tidak karena keinginan pemutakhiran saja.
• Bangunlah system pembelajaran hybrid jika akan
menghasilkan pembelajaran yang efisien dan
efektif untuk pemenuhan CPL, akreditasi nasional
dan/atau internasional, tidak karena lagi zamannya
Sesi II