peningkatan kemandirian siswa dan kemampuan pemecahan masalah melalui aplikasi...

12
i PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI APLIKASI GEOGEBRA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program Khusus Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: PENI SULASTRI A 410 100 82 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: hoangkien

Post on 08-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MELALUI APLIKASI GEOGEBRA

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program

Khusus Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

PENI SULASTRI

A 410 100 82

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

:

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi :

Nama : Masduki, S.Si. M.Pd

NIK : 918

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

skripsi (tugas akhir) dari Mahasiswa :

Nama : PENI SULASTRI

NIM : A 410 100 082

Program Studi : PendidikanMatematika

Judul Skripsi : PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MELALUI APLIKASI GEOGEBRA

(PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap

SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program Khusus Tahun Ajaran

2014/2015)

Naskah artikel tersebut, layak dapat disetujui untuk di publikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 2015

Pembimbing

Masduki, S.Si. M.Si.

NIK. 918

1

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA

( PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah Al-

Kautsar Program Khusus Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh:

Peni Sulastri1 dan Masduki, S.Si. M.Pd

2

1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, [email protected]

2Staf Pengajar UMS Surakarta, [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemandirian dan

kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Al-

Kautsar Program Khusus Kartasura dengan menggunakan Geogebra. Penelitian

ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang

digunakan yaitu wawancara, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode alur yaitu

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan kemampuan pemecahan

masalah siswa. 1) Siswa mampu menyelesaikan tugasnya sendiri sebelum

tindakan 27,27% sampai akhir tindakan 66,67%, 2) percaya pada diri sendiri

sebelum tindakan sampai akhir tindakan 75,75%, 3) merumuskan masalah atau

model matematika sebelum tindakan 21,21% dan akhir tindakan 51,51%, 4)

menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah sebelum tindakan

15,15% dan akhir tindakan 69,69%, 5) menjelaskan atau menginterprestasikan

permasalahan secara bermakna sebelum tindakan 24,24% dan akhir tindakan

75,75%. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan

Geogebra dapat meningkatkan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah

siswa.

Kata kunci: Geogebra, Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemandiri

2

PENDAHULUAN

Kata mandiri mengandung arti tidak tergantung pada orang lain, bebas,

dan dapat melakukan sendiri (Rusman, 2012:353). Kemandirian dalam belajar perlu

diberikan kepada peserta didik supaya mereka mempunyai tanggung jawab dalam

mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan dalam mengembangkan kemampuan

belajar atas kemampuan sendiri. Hal terpenting dalam proses belajar mandiri adalah

peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa

bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya peserta didik tidak tergantung pada

guru/pendidik, pembimbing, teman atau orang lain dalam belajar.

Menurut Slameto (2011 : 86) pemecahan masalah dipandang sebagai suatu

proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan

dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Langkah-langkah kemampuan

pemecahan masalah meliputi (1) memahami masalah dan mengidentifikasi apa

yang ditanyakan, apa yang diketahui (2) membuat sebuah rencana, yang berarti

menggambarkan pengetahuan sebelumnya untuk kerangka teknik penyelesaian

yang sesuai. (3) menyelesaikan masalah tersebut, menggunakan teknik teknik

penyelesaian yang sudah dipilih (4) mengecek kebenaran dari penyelesaiannya

yang diperoleh dan memasukkan masalah dan penyelesaian tersebut kedalam

memori untuk kelak digunakan dalam menyelesaikan masalah dikemudian hari.

Pembelajaran dimana siswa hanya duduk tenang dan mendengarkan

informasi dari guru sepertinya sudah membudaya sejak dahulu, sehingga untuk

mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang aktif, kreatif, dan

menyenangkan memang terkesan sulit. Selama proses belajar mengajar siswa

cenderung pasif saat mengikuti pelajaran matematika. Siswa mendengar, mencatat

materi yang terkait, dan dituntut untuk menghafalkan lalu siswa disuruh untuk

mengerjakan soal dengan rumus yang diberikan guru tanpa tahu akan tujuan dan

manfaat yang akan mereka peroleh.

Berdasarkan observasi awal di kelas VIII SMP Muhammadiyyah AL-

Kautsar Program Khusus Kartasura sebelum penelitian, pembelajaran terkesan

3

lebih terpusat pada guru sehingga kemandirian dan kemampuan pemecahan

masalah siswa rendah. Hal ini ditunjukkan pada saat observasi yang diberikan

dimana dari 33 siswa, prosentase indikator kemandirian belajar siswa kelas VIII

SMP Muhammadiyyah AL-Kautsar Program Khusus Kartasura yaitu: (1)

menyelesaikan tugasnya sendiri sebesar 27,27% (9 siswa), (2) percaya pada diri

sendiri sebesar 24,24% (12 siswa). Sedangkan kemampuan pemecahan masalah

yaitu : (1) siswa mampu merumuskan masalah matematika atau model matematika

sebesar 21,21% (7 siswa), (2) siswa mampu menerapkan strategi untuk

menyelesaikan berbagai masalah sebesar 15,15% (5 siswa), (3) siswa mampu

menjelaskan atau menginterprestasikan permasalahan sebesar 24,24% (8 siswa).

Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kemandirian dan kemampuan

pemecahan masalah siswa.

Untuk mengoptimalkan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah

siswa, diperlukan suatu model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan

kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah siwa. Salah satu alternatifnya

yaitu pembelajaran matematika dengan menggunakan software Geogebra yaitu

softwere yang berisi aplikasi aljabar dan geometri. Geogebra memiliki kemampuan

menangani variabel-variabel untuk angka, vektor, titik, menemukan turunan dan

integral dari suatu fungsi, dan menawarkan perintah-perintah seperti Akar atau

Nilai Ekstrim (Atmini,2012).

Berdasarkan uraian di atas,peneliti tertarik melakukan penelitian tentang

“Peningkatan Kemandirian dan Kemampuan Pemecahan Masalah dengan

pembelajaran menggunakan software Geogebra.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu peneliti

melakukan pengamatan pembelajaran itu di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas

menurut Hopkins (dalam Sutama 2010:15) adalah penelitian yang

mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan

yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami

apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan

perubahan.

4

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program

Khusus Kartasura yang beralamat di Jl. Cendana II RT.02/III Gumpang Kartasura.

Penelitian dilakukan pada tahun ajaran 2014/2015 selama empat bulan yaitu bulan

desember 2014 sampai bulan maret 2015. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII

SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program Khusus kartasura tahun ajaran

2014/2015.

Adapun prosedur yang ditempuh dalam tindakan ini yaitu:

1. Dialog awal yang dilakukan antara peneliti dengan guru matematika.

2. Perencanaan tindakan dengan langkah: (a) Memperbaiki kompetensi material

guru dalam bidang matematika, (b) Identifikasi masalah dan penyebabnya, (c)

Perencanaan solusi masalah.

3. Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan, tetapi tidak mutlak dikendalikan

oleh rencana. Sehingga dapat dirubah sesuai keadaan yang ada sebagai upaya

perbaikan.

4. Observasi dan Monitoring untuk mendokumentasikan tindakan yang dilakukan

berbekal pedoman observasi dan kegiatan lapangan.

5. Refleksi yang digunakan sebagai upaya mencapai tujuan penelitian yaitu

peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika.

6. Evaluasi untuk mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian

pada setiap pelaksanaan siklus penelitian.

Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu:

1. Wawancara pada tahap dialog awal dan refleksi setiap siklus yang dilakukan

dengan guru matematika.

2. Observasi dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disepakati.

3. Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang

terjadi selama pembelajaran berlangsung.

4. Dokumentasi berupa RPP dengan pemanfaatan Geogebra, buku referensi, buku

pelajaran, foto-foto saat proses pembelajaran, dan lain-lain.

Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Triangulasi teknik digunakan untuk membandingkan data-data penelitian, yaitu

membandingkan hasil observasi dengan data-data dari dokumen, wawancara, dan

5

catatan lapangan. Triangulasi sumber digunakan peneliti untuk mengecek kevalidan

data dengan membandingkan data dari beberapa sumber yang diperoleh, yaitu

informasi dari peneliti yaitu guru matematika kelas VIII dan siswa.

Analisis data merupakan proses mancari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data

dalam penelitian ini menggunakan metode alur yang langkah-langkahnya meliputi

proses analisis data, penyajian data, dan verifikasi data.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Geogebra

yaitu pembelajaran yang memecahkan masalah pembelajaran matematika melalui

solusi kreatif dengan memanfaatkan aplikasi dalam komputer. Penelitian ini

dilaksanakan dalam tiga siklus.

1. Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan

Geogebra adalah sebagai berikut: Pertama, guru memotivasi siswa kemudian

menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menyampaikan materi

pembelajaran pada LCD dengan materi melukis garis singgung lingkaran dan

penggunaan Geogebra. Keempat, guru memberikan permasalahan untuk

dipecahkan oleh siswa. Kelima, guru membimbing siswa dalam memecahkan

masalah tersebut dengan membentuk kelompok. Keenam guru menyurh siswa

menyampaikan hasil diskusi.

2. Pada siklus kedua pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan

Geogebra adalah sebagai berikut: Pertama,guru memotivasi siswa kemudian

menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menyampaikan materi

pembelajaran pada LCD tentang melukis garis singgung melalui suatu titik

diluar lingkaran dan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dipikirkan

secara individu dan mengaplikasikan dengan Geogebra. Ketiga, guru

memerintahkan siswa untuk membuat kelompok dan memberikan soal kepada

setiap masing-masing kelompok. Keempat, guru meyuruh siswa

mempresentasikan hasil jawaban mereka. Kelima guru mengevaluasi jawaban

siswa dan memberikan reward kepada kelompok yang melakukan presentasi.

3. Pada siklus ketiga atau siklus terakhir pelaksanaan pembelajaran matematika

6

menggunakan Geogebra adalah sebagai berikut: Pertama, guru memotivasi

siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru

menyampaikan materi pembelajaran tentang melukis garis singgung persekutuan

dalam dua lingkaran dengan LCD. Keempat, guru memberikan permasalahan

untuk dipecahkan oleh siswa secara kelompok. Kelima, guru dan siswa

mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Kelima, guru dan murid bersama-sama

menyampaikan kesimpulan dari materi di akhir pembahasan.

Pembelajaran matematika menggunakan Geogebra secara keseluruhan

sampai berakhirnya tindakan siklus III, kemandirian dan kemampuan pemecahan

masalah siswa mengalami perubahan yang positif. Adanya peningkatan kemandirian

dan kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari indikator-indikator yang

nampak seperti kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugasnya sendiri,

kemampuan siswa dalam percaya pada dirinya sendiri, kemampuan siswa

merumuskan masalah matematika, kemampuan siswa menerapkan strategi untuk

menyelesaikan masalah, dan kemampuan siswa dalam menginterprestasikan hasil

permasalahan. Adapun data-data yang diperoleh mengenai peningkatan kemandirian

dan kemampuan pemecahan masalah dalam belajar pembelajaran matematika dengan

menggunakan Geogebra dari sebelum tindakan sampai akhir tindakan dapat

disajikan dalam tabel sabagai bertikut.

Tabel 1.1

Data Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa

Indikator Kemandirian

Belajar Siswa

Sebelum

Tindakan

Silus I

(33 siswa)

Siklus II Siklus III

Kemampuan siswa dalam

menyelesaikan tugasnya sendiri

9siswa

(27,27%)

12 siswa

(36,36%)

17 siswa

(51,51%)

22 siswa

(66,67%)

Kemampuan siswa dalam

percaya pada dirinya sendiri

8 siswa

(24,24%)

10 siswa

(30,30%)

16 siswa

(48,48%)

25 siswa

(75,75%)

7

Tabel 4.2

Data Peningkatan Kemampuan pemecahan masalah

Indikator Kemandirian

Belajar Siswa

Sebelum

Tindakan

Siklus I

(33 siswa)

Siklus II

(33 siswa)

Siklus III

(33 siswa)

merumuskan masalah

matematika atau model

matematika

7 siswa

(21,21%)

10 siswa

(30,30%)

13 siswa

(39,39%)

17 siswa

(51,51%)

menerapkan strategi untuk

menyelesaikan berbagai

masalah

5 siswa

(15,15%)

9 siswa

(27,27%)

15 siswa

(45,45%)

23 siswa

(69,69%)

Menjelaskan atau

menginterprestasikan hasil

permasalahan secara bermakna

8 siswa

(24,24%)

10 siswa

(30,30%)

16 siswa

(48,48%)

25 siswwa

(75,75%)

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan Geogebra dapat

meningkatkan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Data yang

diperoleh untuk mengetahui adanya kemandirian dan kemampuan pemecahan

masalah siswa dirinci dalam indikator-indikator sebagai berikut:

A. Indikator kemandirian siswa

1. Menyelesaikan Tugasnya Sendiri

Dalam hal ini siswa dikatakakn dapat menyelesaikan tugasnya sendiri

apabila siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, tepat waktu dan

dengan kemampuan yang mereka miliki.

2. Percaya Pada Diri Sendiri

Dalam hal ini siswa yang percaya pada diri sendiri dapat dilihat dari

kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Siswa berani mengemukakan

pendapat mereka dan berani bertanya kepada guru tentang materi yang

mereka pelajari.

B. Indikator kemampuan pemecahan masalah

1. Merumuskan masalah matematika atau model matematika

Dalam hal ini siswa yang mampu merumuskan masalah matematika atau

model matematika dapat dilihat dari siswa saat berdiskusi untuk

memecahkan persoalan yang diberikan dengan menggunakan Geogebra.

8

2. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah

Dalam hal ini siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan

berbagai masalah dapat dilihat dari bagaimana siswa mampu menyelesaikan

pekerjaannya dengan mengotak ngatik komputernya.

3. Menjelaskan atau menginterprestasikan permasalahan secara bermakna.

Dalam hal ini siswa mampu menjelaskan atau menginterprestasikan

permasalahan secara bermakna dapat dilihat dari bagaimana penguasaan

siswa dalam menggunakan Geogebra saat presentasi.

Tindak belajar yang dijelaskan di atas sudah sesuai dengan yang diharapkan

dan mengalami perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Jadi dapat disimpulkan

bahwa ada peningkatan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah pada

setiap siklus.

Dari hasil penelitian yang telah dicapai terhadap penelitian yang telak

dilaksanakan, maka peneliti memperkuat penelitian terdahulu yang telah dilakukan

oleh Trung Tran (2014) menyimpulkan bahwa dengan menggunakan Geogebra

siswa dapat menulis dengan baik, mereka juga dapat mengekspresikan bahasa

matematika koheren dan lancar. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi belajar

mandiri siswa berkembang dengan jelas. Siswa tertarik untuk belajar matematika.

Mereka mengembangkan pemikiran matematika khusus untuk mengembangkan

pemikiran kreatif. Ketrampilan teknologi dan pengetahuan tentang software

Geogebra siswa meningkat. Efektivitas metode baru lebih baik daripada metode

tradisional.

Ruhizan M.Yasin, Lilia Halim dan Azaman Ishar (2012) menyimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok dalam hal

kemampuan pemecahan masalah siswa, namun nilai rata-rata kelompok eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa

penerapan strategi Teaching an Learning of Engineering Drawing berhasil

meningkatkan prestasi siswa dan pengetahuan siswa tentang pemecahan masalah.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Megita Dwi Pamungkas dan Masduki

(2013) dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa pemanfaatan sofware Core Math Tool

(CMT) sebagai media pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan

9

pemecahan masalah dan kreativitas belajar matematika siswa pada materi pelajaran

statistika. Penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti yaitu meningkatnya kemampuan pemecahan masalah akan

tetapi terdapat juga perbedaannya yaitu pendekatan pembelajarannya.

Adi Suryobintoro dan M.Andy Rudhito (2013) dalam jurnalnya

menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan bantuan Geogebra sangat membantu

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi segitiga. Penelitian tersebut

mempunyai persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

menggunakan bantuan Sofware Geogebra, namun juga terdapat perbedaab yaitu

variabel yang digunakan dan materi yang diajarkan.

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan

kemampuan pemecahan masalah siswa. 1) Siswa mampu menyelesaikan tugasnya

sendiri sebelum tindakan 27,27% sampai akhir tindakan 66,67%, 2) percaya pada

diri sendiri sebelum tindakan sampai akhir tindakan 75,75%, 3) merumuskan

masalah atau model matematika sebelum tindakan 21,21% dan akhir tindakan

51,51%, 4) menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah sebelum

tindakan 15,15% dan akhir tindakan 69,69%, 5) menjelaskan atau

menginterprestasikan permasalahan secara bermakna sebelum tindakan 24,24%

dan akhir tindakan 75,75%. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran

dengan menggunakan Geogebra dapat meningkatkan kemandirian dan

kemampuan pemecahan masalah siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Atmini. 2012. “Petunjuk Praktikum Pelatihan Geogebra Dalam Pembelajaran

Matematika”.(online),(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian

/dwi-lestari-msc/petunjuk-praktikum-geogebra-fixx.pdf, diakses tanggal 7

mei 2014).

Pamungkas, Megita dan Masduki. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemecahan

Masalah Dan Kreativitas Belajar Matematika dengan Pemanfaatan

Software Math Tolls (CMT). Seminal Nasional Pendidikan Matematika

10

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.

Jakarta: Rajawali Pers

Slameto. 2010. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta

:RinekaCipta

Suryobintoro, Adi dan Rudhito, andy. 2013. “ Pemanfatan Program Geogebra

Dalam Meningkatkan Pemahaman Pada Pokok Bahasan Segitiga Ditinjau

Dari hasil Belajar Siswa kelas VII.” Proseding Seminar Sains dan

Pendidikan sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, 4 (1): 2087-0922

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan

PTBK. Semarang: Citra Mandiri Utama.

Tran, Trung. 2014. “ Discovery Learning With the Help of the Geogebra

Dynamic Geometry Software.” International Journal of Learning,

Teaching and Educational Research, 7 (1):44-57

Yasin.M Ruhizan. Dkk. 2012. “Effects of Problem-Solving Strategies in the

Teaching and Learning of Engineering Drawing subject.” Asian Social

Science, 8 (16)