peningkatan hasil belajar ipa materi daur air tema...

135
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR TEMA LINGKUNGAN SEKITAR KITA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP PADA KELAS VA SD PTQ AN-NIDA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Istiyana Nur Diyanti NIM. 23040160058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR

    TEMA LINGKUNGAN SEKITAR KITA

    DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP

    PADA KELAS VA SD PTQ AN-NIDA SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh:

    Istiyana Nur Diyanti

    NIM. 23040160058

    PROGRAM STUDI

    PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2020

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    ِسلَْْأَنْ ْآيَاتِهَِْْوِمهْ يَاحَْْيُز َزاتْ ْالزِّ َمتِهِِْْمهْ َْولِيُِذيقَُكمْ ُْمبَشِّ ِزيََْْرح ِزهِْْال فُل كَُْْولِتَج ِْمهْ َْوِلتَب تَُغواِْبأَم

    لِهِْ ُكُزونََْْولََعلَُّكمْ ْفَض تَش

    Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah bahwa Dia

    mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk

    merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat

    berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari

    karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur.” Q.S Ar-Ruum: 46

    (Sumber: Al-Qur’an, 2018: 409).

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

    skripsi ini penulis persembahkan untuk :

    1. Kedua Orangtua yang saya ta’dzimi, Bapak Suparmin Hadi Wiyono dan

    Ibu Mugini yang selalu menjadi penyemangat utamaku dan selalu

    mendoakanku tiada henti.

    2. Ustadz Nur Cholis, Ustadzah Aisyah dan keluarga besar Ponpes Syech

    Ahmad Attijani Probolinggo yang memberikan do’a restu dan

    dukungan.

    3. Ibu Nyai Rasilah, Ibu Nyai Kamalah Isom, Bapak Kyai Ma’arif, Bapak

    Ustadz Khusnul Kirom dan keluarga ndalem PonPes Alhasan Salatiga

    yang memberikan do’a restu dan tentunya selalu memberikan dukungan.

    4. Keluarga Besar Simbah Wirorejo dan Simbah Sugimin Kromo Suwito

    yang selalu memberikan do’a dan semangat.

    5. Saudara kandungku Iis Yuliana Sari yang selalu memberikan dukungan

    dan do’a.

    6. Sahabatku Asri Karima Utami, Nindy Hening Maulida, Eni Nurhayati,

    Muthia Nur Rahma, Baeti Umi Hanik, Febriana, Jubri Adi dan Mas

    Fajar Ibnu Fatih yang selalu memberikan motivasi dan membantuku

    untuk menyelesaikan skripsi.

    7. Teman Pondokku, Mbak Dewi, Rizqika, Lilik, Lilis, Dek Sukma, Fitri,

    Ella, Mas Farid, Ustadz Amri, Mas Fahmi, Alfarobi, Mas Taufiq, Mas

  • vii

    Ashim, Mas Anggi, Fadllu, Luthfi, Ahmad, Alif dan Mas Anwar segera

    lekas selesai studinya.

    8. Teman-teman PPL SD PTQ An-Nida Salatiga Dzakal, Ahsin, Riza,

    Baeti, Dyah, Azza, Dian, dan Puji.

    9. Teman-teman KKN Desa Bantengan, khususnya Kang Istaqim, Kang

    Andre, Kang Bahrudin, Kang Habib, Kang Bangkit, Kang Darus, Kang

    Munif, Bu Kusmi, Umi Kholifah, Diana Elok, Arimbi, Mbak Tyas, Lilis

    Ristanti dan Mbak Qoyim yang selalu memberikan dukungan dan

    do’anya.

    Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan memberikan balasan

    kebaikan kepada semuanya. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kata

    sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

    membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat dan

    hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

    “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Air Tema Lingkungan Sekitar

    Kita dengan Strategi Pembelajaran Mind Map pada Kelas VA SD PTQ An-

    Nida Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020”. Tidak lupa shalawat serta salam

    semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

    yang selalu kita nantikan syafa’atnya.

    Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, sehingga

    pengarahan dan bantuan telah banyak penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh

    karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Prof. Dr. Mansur, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

    Keguruan IAIN Salatiga.

    3. Dr. Peni Susapti, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah.

    4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

    mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh

    kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    5. Dra. Nur Hasanah, M. Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

    sabar membimbingku dari semester 1 hingga ini.

    6. Semua dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya.

  • ix

    7. Ahmad Fikri Sabiq, S.Pd.I selaku Kepala SD Plus Tahfidzul Qur’an An-

    Nida dan Guru kelas VA Rodliyana Ulfa, S.Pd.I yang telah memberikan izin

    kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

    8. Siswa-siswi kelas VA SD PTQ An-Nida Salatiga.

    9. Seluruh pihak yang ikut terlibat dalam proses pembuatan penelitian ini yang

    tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

    Demikan ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa

    berdoa semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal kebaikan yang akan

    mendapatkan balasan berlipat ganda.

    Akhir kata, penulis menyadari atas keterbatasan yang dimiliki dalam

    menyelesaikan penulisan skripsi ini, sehingga masih banyak ditemui

    kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

    membangun selalu penulis harapkan. Namun demikian sekecil apapun karya

    ini, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

    umumnya bagi para pembaca.

    Salatiga, 23 Maret 2020

    Istiyana Nur Diyanti NIM. 23040160058

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL LUAR .............................................................................

    LEMBAR BERLOGO IAIN .............................................................................. i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ iii

    PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................. iv

    MOTTO ............................................................................................................. v

    PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

    ABSTRAK ...................................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..

    A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

    B. Pembatasan Masalah .............................................................................. 6

    C. Rumusan Masalah .................................................................................. 7

    D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

    E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

    1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 7

    2. Manfaat Praktis ....................................................................................... 8

  • xi

    F. Definisi Operasional ............................................................................... 8

    G. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 9

    H. Metode Penelitian ................................................................................ 10

    1. Jenis Penelitian .................................................................................... 10

    2. Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian .................................................. 10

    3. Langkah-langkah Penelitian .................................................................. 12

    4. Instrumen Penelitian ............................................................................. 14

    5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 14

    6.Analisis Data ........................................................................................ 15

    I. Sistematika Penulisan ............................................................................ 16

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori ....................................................................................... 18

    1. Konsep Belajar ..................................................................................... 18

    a. Pengertian Belajar .............................................................................. 18

    b. Ciri-Ciri Belajar ................................................................................. 19

    c. Prinsip Belajar .................................................................................... 20

    d. Tujuan Belajar ................................................................................... 21

    2. Konsep Hasil Belajar ............................................................................ 22

    a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 22

    b. Penilaian Hasil Belajar ....................................................................... 24

    3. IPA ....................................................................................................... 25

    a. Pengertian IPA ................................................................................... 25

    b. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................................. 26

  • xii

    c. Tujuan Pembelajaran IPA ................................................................... 28

    4. Materi Daur Air ................................................................................... 29

    5. Strategi Pembelajaran Mind Map .......................................................... 32

    a. Pengertian .......................................................................................... 32

    b. Langkah-Langkah .............................................................................. 33

    c. Tahap Mind Map ................................................................................ 34

    d. Jenis-Jenis .......................................................................................... 35

    e. Kelebihan dan Kekurangan................................................................. 37

    B. Kajian Pustaka ................................................................................... 38

    1.Penelitian relevan oleh Sulistyani Tyas Ramadhani ............................... 38

    2. Penelitian relevan oleh Dewa Ayu Komala Dewi ................................. 39

    3. Penelitian relevan oleh Mokh Darsono ................................................. 40

    4. Penelitian relevan oleh Lutfi Nur Juwriyah .......................................... 40

    5. Penelitian relevan oleh Laras Erninda Saputro ...................................... 41

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Sekolah ................................................................... 42

    1. Lokasi Penelitian .................................................................................. 42

    2. Waktu Penelitian .................................................................................. 42

    3. Kolaborator Penelitian ......................................................................... 42

    B. Pelaksanaan Penenliti ........................................................................... 43

    1. Deskripsi Awal (Pra Siklus) ................................................................. 43

    2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ............................................................... 45

    a. Siklus I .............................................................................................. 45

  • xiii

    b. Siklus II ............................................................................................. 46

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Per Siklus ............................................................................. 55

    1. Pra Siklus .............................................................................................. 55

    2. Siklus I ................................................................................................. 57

    3. Siklus II ................................................................................................ 59

    B. Pembahasan ......................................................................................... 59

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 64

    B. Saran .................................................................................................... 64

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Daftar Nilai Pra Siklus ........................................................................ 44

    Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus ....................................................................... 55

    Tabel 4.2 Daftar Nilai Siklus I ........................................................................... 58

    Tabel 4.3 Daftar Nilai Siklus II .......................................................................... 60

    Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa yang Mencapai KKM .......................................... 61

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas ................................. 11

    Gambar 2.1 Proses Daur Air .............................................................................. 31

    Gambar 2.2 Mind Map Silabus ........................................................................... 35

    Gambar 2.3 Mind Map Bab ................................................................................ 36

    Gambar 2.4 Mind Map Paragraf ......................................................................... 37

    Gambar 4.1 Peningkatan Persentase Hasil Belajar Siswa .................................... 62

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Lampiran 1 Foto Hasil penelitian

    2. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

    3. Lampiran 3 Pedoman Pengamatan Guru Siklus I

    4. Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

    5. Lampiran 5 Pedoman Pengamatan Guru Siklus II

    6. Lampiran 7 Lembar Konsultasi

    7. Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

    8. Lampiran 9 Surat Bukti Observasi

    9. Lampiran 10 Nilai Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

    10. Lampiran 11 Riwayat Hidup Penulis

  • xvii

    ABSTRAK

    Diyanti, Istiyana Nur. 2020. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Air

    Tema Lingkungan Sekitar Kita dengan Strategi Pembelajaran Mind Map

    Pada Kelas VA SD PTQ An-Nida Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

    Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi

    Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri

    Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

    Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Strategi Pembelajaran Mind Map

    Pembelajaran Ilmu Pengetahuan (IPA) di SD Plus Tahfidzul Qur’an An-

    Nida memiliki hasil belajar yang rendah, hal ini tidak lepas dari proses

    pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Sehingga masalah utama yang ingin

    dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah Strategi Pembelajaran Mind Map

    dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi daur air pada siswa kelas VA SD

    Plus Tahfidzul Qur’an An-Nida Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?

    Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan

    melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya terdapat empat

    tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi daur air dengan

    strategi pembelajaran Mind Map. Subjek penelitian ini terdari guru sebanyak 1

    orang dan siswa kelas VA sebanyak 21 siswa. Teknik pengumpulan data

    menggunakan observasi, tes dan dokumentasi.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi

    pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi daur air

    pada siswa kelas VA SD PTQ An-Nida tahun 2019/2020. Penelitian ini

    dilaksanakan dua siklus pada siklus I dan siklus II diperoleh data sebagai berikut:

    standard KKM mata pelajaran IPA adalah 70, sebelum menggunakan strategi

    pembelajaran Mind Map hanya ada 23,9% (5 siswa) yang tuntas, sedangkan

    76,1% (16 siswa) belum memenuhi standard KKM. Setelah menggunakan

    Strategi Pembelajaran Mind Map dalam pembelajaran IPA pada siklus I diperoleh

    data 57,2% (12 siswa) yang tuntas, dan 42,8% (9 siswa) yang belum tuntas.

    Setelah dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II

    yaitu 85,7% (18 siswa) yang tuntas dan 14,3% (3 siswa) belum tuntas.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

    suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

    keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Departemen dan

    Pendidikan perpustakaan, 2003: 62). Dalam lembaga pendidikan terdapat

    proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam satuan pendidikan.

    Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

    manusiawi, material fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

    mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2006: 61).

    Pada saat pembelajaran, pendidik diharapkan bisa membangkitkan

    aktifitas belajar siswa serta menjadikan siswa dapat memahami materi yang

    telah disampaikan. Maka dari itu, pendidik dituntut lebih bisa menciptakan

    dan membangkitkan minat belajar pada siswa, sehingga dapat mempengaruhi

    cara belajar siswa yang sebelumnya menjadi lebih aktif dan meningkatkan

    ketertarikan siswa dalam memahami lebih dalam materi pelajaran. Salah satu

    pembelajaran yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) adalah pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam. Dahulu, saat ini, dan saat yang akan datang IPA atau

    Ilmu Pengetahuan Alam memegang peranan sangat penting dan alam

  • 2

    kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena kehidupan kita sangat

    tergantung dari alam, zat terkandung di alam, dan segala jenis gejala yang

    terjadi di alam.

    IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan, Pembelajaran IPA

    adalah suatu proses kegiatan siswa untuk mengetahui dan mempelajari alam

    melalui kerja ilmiah untuk menghasilkan pemahaman konsep-konsep,

    prinsip-prinsip, hukum-hukum serta sikap ilmiah sehingga bermanfaat bagi

    kehidupan sehari-hari, seperti materi daur air karena pada materi ini

    mempelajari bagaimana proses siklus air dan terjadinya hujan. Bahkan

    sesungguhnya Agama Islam pun sudah menjelaskan proses terjadinya siklus

    air, yang terdapat dalam Al-quran surah Ar-Ruum ayat 48:

    ۖ ُرُج ِمْن ِخلَ ِلِ ۦ لَْوْدَق ََيْ َعُلُ ۥ ِكَسف ا فَََتَى ٱ َمآ ِء كَْيَف يََشآ ُء َوََيْ لسَّ

    ُُ ۥ ِِف ٱ ُُ لّرِيَ حَ فَتُثرُِي ََسَاًب فَََُْْس

    ى يُْرِسُل ٱ ِ َّلَّ

    ُ ٱ َّللَّ ٱ

    َذإ ُُهْ ُِِ ۦ َمن يََشآ ُء ِمْن ِعبَاِدهِ ۦٓ إ ٓ ٱََصاَب ِب َذإ

    ِفَا

    ونَ تَِِْْشُ يَس ْ

    Artinya: “Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu

    menggerakkan awan dan Allah membentangkan di langit

    menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya

    segumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-

    celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-

    Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka gembira”. Q.S

    Ar-Rum:48 (Sumber: Al-quran).

    Dari ayat di atas telah dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan air

    hujan melalui beberapa proses yang telah disebutkan pada ayat tersebut. Kita

    dapat memahami proses terjadinya siklus air yang sering kita lihat. Dan dari

    sinilah akan timbul beberapa pertanyaan dan permasalahan yang dihadapi

  • 3

    dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memahami dan melihat dengan

    seksama proses terjadinya hujan.

    Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abû Dâwud bahwa “Manusia

    berserikat dalam tiga hal: dalam padang rumput, air, dan api”. Yang

    dimaksud hak milik umum ialah sesuatu yang digunakan bagi keperluan

    umum. Mata air dan sumur wajib dimanfaatkan bagi orang umum. Seseorang

    yang mempunyai sumber air wajib mengizinkan orang lain mengambil

    airnya, tidak dibenarkan memonopoli untuk diri dan keluarganya saja. Islam

    juga melarang membuang kotoran ditempat-tempat yang mengakibatkan

    tercemarnya air sehingga tidak dapat dimanfaatkan kembali. “sesungguhnya

    Nabi melarang kencing di air yang tidak mengalir.” (HR. Muslim). Hadits-

    hadits ini menyatakan dengan jelas tentang pengelolaan air. Pertama, pasokan

    air tetap, dan kedua, tidak boleh disia-siakan.

    Dari hadits di atas telah dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan air

    untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan adanya larangan Allah

    untuk melakukan pencemaran air, supaya manusia dapat menggunakannya

    sebaik mungkin.

    Pada masa anak-anak Sekolah Dasar, anak belajar sesuai dengan apa

    yang dilihat atau dengan benda yang konkrit. Berdasarkan perkembangan

    kognitif anak usia sekolah dasar pada umumnya akan mengalami kesulitan

    dalam memahami IPA secara abstrak (Santrock, 200: 35). Dalam

    pembelajaran IPA guru merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan

  • 4

    siswa, sehingga guru dapat memberikan penjelasan secara optimal,

    mengevaluasi proses pembelajaran secara akurat dan objektif.

    Seiring dengan perkembangan pendidikan yang makin beragam

    banyak model-model strategi dan media pembelajaran yang dapat digunakan

    untuk menyampaikan pelajaran dikelas. Sehingga sebagai guru harus bisa

    mengemas pelajaran IPA menjadi pelajaran yang mudah dipahami dan

    menyenangkan bagi siswa. Tindakan yang dapat dilakukan seorang guru

    untuk lebih mengoptimalkan efektifitas pembelajaran klasikal adalah dengan

    adanya penggunaan strategi pembelajaran yang mana dapat diterapkan dalam

    kegiatan pembelajaran. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya

    efisiensi dan efektivitas kegiatan yang dilakukan peserta didik (Majid, 2014:

    6).

    Strategi pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan pendidik

    peserta didik dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

    tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran harus mengandung

    penjelasan tentang metode prosedur atau teknik yang digunakan selama

    proses pembelajaran berlangsung (Zainal Aqib, 2016: 8). Penggunaan strategi

    dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah

    proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Strategi

    pembelajaran sangat berguna baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru,

    strategi dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan bertindak yang sistematis

    dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa, penggunaan strategi

    pembelajaran dapat mempermudah proses belajar (mempermudah dan

  • 5

    mempercepat memahaimi isi pembelajaran), karena setiap strategi

    pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran (Wena,

    2011: 2-3).

    Keberhasilan pembelajaran IPA dapat dilihat dari kreativitas guru

    menggunakan strategi yang diterapkan dalam mengajar mata pelajaran IPA

    yang tepat dan menarik. Strategi pembelajaran biasanya digunakan oleh guru

    untuk menyampaikan pembelajaran, agar materi atau informasi yang

    disampaikan dapat dengan mudah diterima siswa, sehingga pembelajaran

    lebih bermakna. Salah satu contoh strategi yang dapat diterapkan dalam

    pembelajaran IPA adalah strategi Mind Map. Mind Map merupakan teknik

    meringkas bahan yang perlu dipelajari dan memproyeksikan masalah yang

    dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah

    memahaminya (Sugiyarto, 2004: 75). Dengan menggunakan Mind Map

    diharapkan membantu siswa membuat catatan pelajaran lebih menarik,

    mudah diingat, dan mudah dimengerti dalam memahami materi IPA yang

    selama ini dianggap sulit.

    Berdasarkan hasil wawancara peneliti, dalam pembelajaran yang

    sekarang ini dilakukan oleh guru kelas VA SD PTQ An-Nida ditemukan

    masalah dalam pembelajaran mengenai materi, diantaranya kurangnya

    pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, sehingga keterampilan

    dalam penerapan pembelajaran belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

    Hal ini dibuktikan dengan hasil ulangan siswa kelas VA yang ditunjukan guru

    masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria

  • 6

    Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Hal ini menunjukkan nilai ulangan siswa

    belum memeuhi KKM, pada tahun ajaran 2019/2020 dari 21 siswa yang

    memenuhi KKM hanya 6 siswa dan 15 siswa yang belum memenuhi KKM.

    Mencermati hal diatas, perlu adanya perubahan dan pembaharuan

    inovasi dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

    Pembelajaran hendaknya lebih bervariasi dalam penggunaan strategi guna

    mengoptimalkan siswa. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami

    langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera

    daripada hanya mendengarkan penjelasan guru. Maka dari itu, peneliti

    memilih menggunakan strategi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas

    mengenai materi yang dipelajari kepada siswa, perhatian siswa juga akan

    lebih mudah untuk dipusatkan pada hal-hal yang sedang dipelajari.

    Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA

    Materi Daur Air Tema Lingkungan Sekitar Kita dengan Strategi

    Pembelajaran Mind Map pada Kelas VA SD PTQ An-Nida Salatiga Tahun

    Pelajaran 2019/2020.”

    B. Pembatasan Masalah

    Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, agar

    permasalahan menjadi lebih terarah diperlukan pembatasan masalah,

    sehingga penelitian menjadi lebih efektif dan efisien. Penelitian ini hanya

    terbatas meneliti tentang Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Air

  • 7

    Tema Lingkungan Sekitar Kita dengan Strategi Pembelajaran Mind Map.

    Hasil penelitian ini hanya berlaku terbatas di SD PTQ An-Nida pada materi

    daur air.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang diajukan dalam

    Penelitian Tindakan Kelas ini adalah apakah strategi pembelajaran Mind Map

    dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi daur air pada kelas VA SD PTQ

    An-Nida tahun pelajaran 2019/2020?

    D. Tujuan

    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

    IPA materi daur air melalui strategi pembelajaran Mind Map kelas VA SD

    PTQ An-Nida Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

    E. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah:

    1. Manfaat Teoritis

    Mendapat pengetahuan baru tentang peningkatan hasil belajar IPA

    materi daur air dengan strategi pembelajaran Mind Map.

  • 8

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Siswa

    Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan

    kognitif siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

    memahami materi daur air.

    b. Bagi Guru

    Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dalam

    menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran menggunakan alat

    peraga maupun metode yang sesuai.

    c. Bagi Sekolah

    Hasil penelitian ini dapat membantu sekolah untuk memperbaiki

    proses pendidikan di SD PTQ An-Nida, khususnya pembelajaran IPA.

    F. Definisi Operasional

    Untuk mengarahkan peneliti pengambilan data maka perlu adanya

    batasan operasional dalam penelitian, yaitu:

    1. Hasil Belajar IPA

    Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa

    yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (Rusman,

    2012: 123).

    IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya

    secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang

    melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

  • 9

    menuntut sikap ilmiah seperti ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya

    (Trianto, 2015: 136)

    2. Strategi Mind Map

    Mind Map merupakan teknik meringkas bahan yang perlu

    dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam

    bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya

    (Sugiyarto, 2004: 75). Mind Map menggunakan garis, kata-kata, serta

    gambar berdasarkan seperangkat aturan yang sederhana. Dengan

    menggunakan Mind Map daftar informasi yang panjang dan majemuk

    bisa diubah bentuknya menjadi diagram berwarna-warni, mudah

    diingat dan beraturan (Buzan, 2006: 7).

    G. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

    Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis, yaitu : Melalui

    strategi pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA

    materi daur air pada siswa kelas VA di SD PTQ An-Nida Tahun Pelajaran

    2019/2020.

    2. Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian dari

    tindakan yang diberikan (Daryanto, 2011: 83). Penerapan strategi

    pembelajaran mind map ini dikatakan efektif apabila indikator yang

    diharapkan tercapai.

  • 10

    Indikator ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:

    a. Secara Individu

    Siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai sama dengan

    atau lebih dari KKM yakni 70.

    b. Secara Klasikal

    Dalam satu kelas dikatakan tuntas apabila keseluruhan nilai

    siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 85%.

    H. Metode Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang

    dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan,

    melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan

    partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga

    hasil belajar siswa dapat meningkat.

    2. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian

    a. Lokasi

    Penelitian ini dilakukan di SD Plus Tahfidzul Qur’an An-Nida

    yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman No 239, Salatiga. Memiliki

    kelebihan, yaitu siswa memiliki semangat belajar yang tinggi.

    Terdapat sisi kekurangan juga, yaitu minimnya media yang disediakan

    di Sekolah tersebut.

  • 11

    b. Subjek

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SD PTQ An-

    Nida yang berjumlah 21 siswa (9 siswa dan 12 siswi). Guru akan

    menerapkan strategi pembelajaran Mind Map untuk meningkatkan

    hasil belajar siswa kelas VA SD PTQ An-Nida, pada materi Daur Air

    tema Lingkungan Sekitar Kita.

    c. Waktu

    Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada Tahun Pelajaran

    2019/2020 yaitu tanggal 06 Maret 2020-09 Maret 2020.

  • 12

    3. Langkah-langkah Penelitian:

    Gambar 1.1 Langkah-langkah Penelitian

    (Sumber: Arikunto, 2008: 16)

    a. Perencanaan

    Tahap perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

    dimana, oleh siapa, bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahapan

    dalam perencanaan ini terdiri dari (Arikunto, dkk, 2014: 17):

    1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan strategi Mind

    Map

    2) Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan saat proses

    pembelajaran berlangsung

  • 13

    3) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kondisi saat

    proses pembelajaran berlangsung

    4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan strategi Mind

    Map

    5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan strategi

    Mind Map

    b. Pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan merupakan tahap penerapan isi rancangan

    yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat pada

    tahap ini adalah bahwa pelaksana guru harus ingat dan berusaha

    menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus

    pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, dkk, 2014: 18).

    c. Pengamatan

    Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal

    yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

    Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar

    observasi atau evaluasi yang telah disusun. Data yang dikumpulkan

    dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan

    keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran dan lain-lain

    (Daryanto, 2011: 27).

    d. Refleksi

    Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan

    kembali apa yang sudah dilakukan. Tahap refleksi ini dilakukan

  • 14

    analisis data mengenai proses, maslaah, hambatan yang dijumpai, dan

    dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan

    yang dilaksanakan (Aqib, 2008: 32). Apabila indikator belum tercapai,

    maka PTK dilanjutkan siklus berikutnya pada waktu dan materi yang

    berbeda melalui tahap sama dengan siklus sebelumnya.

    4. Instrumen Penelitian

    Instrumen yaitu alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk

    mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan

    keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan.

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

    a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan strategi

    mind map;

    b. Soal evaluasi mata pelajaran IPA materi daur air;

    c. Lembar observasi guru pada saat menerapkan strategi mind map.

    5. Teknik Pengumpulan Data

    Data dalam penelitian ini diambil dengan beberapa teknik di antaranya

    dengan observasi dan Tes:

    a. Observasi Kelas

    Teknik observasi digunakan untuk mengetahui proses belajar

    siswa sehari-hari sebelum adanya penelitian. Melalui observasi dapat

    diketahui bagaimana keaktifan, minat, antusias siswa dalam mengikuti

    pembelajaran. Dari hasil pengamatan tersebut, maka peneliti akan

  • 15

    memperoleh data atau gambaran proses pembelajaran dengan

    menggunakan strategi mind map.

    b. Tes

    Tes ini berupa serangkaian pertanyaan ataupun latihan untuk

    mengukur kemampuan siswa dengan cara memberikan berbagai tugas

    atau soal pada mata pelajaran IPA.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan

    data. Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang

    berlangsung saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran

    tentang SD Plus Tahfidzul Qur’an An-Nida Kota Salatiga.

    6. Teknik Analisis Data

    Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna

    mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk

    perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85). Analisis data dilakukan dalam

    setiap siklus dengan cara memberikan soal pada tiap akhir pelaksanaan

    pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis per siklus untuk mengetahui

    peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa.

    Hal ini untuk membuktikan hipotesis tindakan maka hasil penelitian

    dianalisis untuk menghitung ketuntasan klasikal. Apabila hasil belajar

    siswa secara klasikal mencapai ≥ 85% maka siklus dihentikan. Rumus

    untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

    (Daryanto,2011: 192)

  • 16

    P=∑

    ∑ x 100%

    I. Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan penyelesaian dari penelitian ini maka penulis

    menyusun sistematika penulisan berisikan sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Pembatasan

    Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian

    Teori, Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan, Metode penelitian dan

    Sistematika penulisan.

    BAB II : KAJIAN PUSTAKA

    Bab ini berisi tentang:

    Pertama, Kajian teori berisi Konsep Belajar, Konsep Hasil Belajar, IPA,

    Materi Daur Air dan Strategi Pembelajaran Mind Map.

    Kedua, Kajian Pustaka berisi tentang penelitian yang relevan dan

    Pelaksanaan Penelitian.

    BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

    Dalam bab ini berisi dari :

    Subyek Penelitian berisi tentang: Gambaran umum SD PTQ An-Nida,

    Kolaborator penelitian, Deskripsi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.

  • 17

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini berisi Deskripsi Hasil Penilaian Per Siklus, meliputi: Pra

    Siklus, Siklus I dan Siklus II.

    BAB V : PENUTUP

    Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran.

  • 18

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Konsep Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Menurut Moh.Surya (dalam Uno dan Nurdin) (2012: 139),

    belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh

    individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungannya.

    Menurut Abdillah (dalam Aunurrohman) (2018:94), belajar

    adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam

    perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang

    menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk

    memperoleh tujuan tertentu.

    Menurut W.S Winkel (dalam Susanto) (2013: 4), belajar adalah

    suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara

    seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-

    perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai

    sikap yang bersifat relative konstan dan berbekas.

    Dari pendapat para tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa

    belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

  • 19

    perubahan tingkah laku melalui pengalaman individu dalam

    berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif,

    afektif dan psikomotorik.

    b. Ciri-Ciri Belajar

    Adapun ciri-ciri belajar yang dikutip dari Baharuddin dan

    Wahyuni (2008: 15), yaitu:

    1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku

    (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya

    dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan

    tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil

    menjadi terampil.

    2) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa

    perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu

    tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan

    tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

    3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada

    saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku

    tersebut bersifat potensial.

    4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

    pengalaman.

    5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu

    yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau

    dorongan untuk mengubah tingkah laku.

  • 20

    Jadi kesimpulan ciri-ciri belajar di atas adalah adanya

    perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku pada

    individu. Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui proses

    belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang

    belajar sesuatu sebagai hasil ia akan mengalami perubahan tingkah

    laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan dan

    pengetahuan.

    c. Prinsip-Prinsip Belajar

    Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang

    guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut

    (Baharuddin dan Wahyuni, 2018: 16):

    1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, dan

    bukan oranglain. Untuk itu, siswa yang harus bertindak aktif.

    2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

    3) Siswa akan dapat belajar dengan baik pula bila mendapat

    penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama

    proses belajar.

    4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan

    siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

    5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi

    tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar

    menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar

  • 21

    terjadi proses belajar pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai

    hasil yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar memberikan arah

    tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa

    dapat berperan aktif di dalam proses pembelajaran.

    d. Tujuan Belajar

    Dalam Sudirman (1994: 28-30) jika ditinjau secara umum, maka

    tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu:

    1) Untuk Mendapatkan Pengetahuan

    Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan

    pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai hal yang tidak

    dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan

    kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya

    kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan

    inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar

    perkembangannya di dalam kegiatan belajar.

    2) Penanaman Konsep dan Keterampilan

    Penanaman konsep juga memerlukan suatu keterampilan baik

    yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani

    adalah keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan

    menitikberatkan pada keterampilan gerak anggota tubuh

    seseorang yang sedang belajar.

  • 22

    3) Pembentukan Sikap

    Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan

    terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, oleh karena itu guru tidak

    sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan

    memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didik akan tumbuh

    kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu

    yang sudah dipelajarinya.

    Jadi kesimpulan tujuan belajar adalah ingin mendapatkan

    pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilai-nilai.

    Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar

    yang baik.

    2. Konsep Hasil Belajar

    a) Pengertian Hasil Belajar

    Brahim dalam Susanto (2013: 4) menyatakan hasil belajar

    dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

    mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan

    skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi

    pelajaran tertentu. Snelbeker dalam Rusmono (2012: 8) menyatakan

    bahwa perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa

    setelah melakukan perbuatan belajar adalah merupakan hasil belajar,

    karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang

    berubah sebagai akibat dari pengalaman. Suprijono (2011: 7)

  • 23

    menyatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

    keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja.

    Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa

    adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

    belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari

    seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan

    perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau

    kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar.

    Anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil

    mencapai tujuan pembelajaran atau tujuan instruksioal (Susanto,

    2013: 5).

    Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah

    sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui

    evaluasi, sebagaimana dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto

    (2013: 5), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi

    untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah

    memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya

    evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak

    lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

    Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat

    penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.

    Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal

    yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap,

  • 24

    dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang

    diberikan kepada siswa.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

    belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah

    mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui

    pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis yang diraih

    siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima

    pengalaman belajar. Adapun hasil belajar meliputi tiga aspek yaitu

    aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam hal ini yang

    dimaksud hasil belajar IPA materi gaya adalah kemampuan yang

    dimiliki setiap siswa mengenai pengetahuan, pemahaman tentang

    materi tersebut yang ditandai dengan adanya perubahan hasil belajar

    siswa secara berkelanjutan baik pada aspek kognitif, afektif dan

    psikomotorik, serta tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal

    (KKM), dengan nilai KKM yaitu 70.

    b) Penilaian Hasil Belajar

    Menurut Sudjana (1990: 3), penilaian dapat diartikan sebagai

    suatu proses menentukan nilai pada suatu objek. Sehingga pengertian

    penilaian hasil belajar adalah suatu proses pemberian nilai terhadap

    hasil-hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dengan kriteria-

    kriteria tertentu. Dan penjelasan tersebut dapat diketahui objek yang

    dinilainya adalah hasil belajar siswa.

  • 25

    Adapun tujuan penilaian hasil belajar dalam (Sudjana, 1990: 4)

    adalah sebagai berikut:

    a. Untuk mengetahui kecakapan belajar peserta didik baik itu

    kelebihan atau kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau

    mata pelajaran yang ditempuhnya.

    b. Sebagai tolak ukur keberhasilan proses pendidikan dan

    pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya

    dalam mengubah tingkah laku peserta didik ke arah tujuan

    pendidikan yang diharapkan.

    c. Sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan

    dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi

    pelaksanaannya.

    d. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada

    pihak pemerintah, masyarakat dan juga orangtua peserta didik.

    Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar dapat

    dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu proses pendidikan dan berfungsi

    sebagai koreksi peserta didik yang memiliki kekurangan dalam bidang

    tertentu, seingga peserta didik dapat memperbaiki kekurangannya.

    3. IPA

    a) Pengertian IPA

    Ilmu Pengetahuan Alam merupakan bagian dari Ilmu

    Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari Bahasa Iggris

    “Science”. Kata “Science” sendiri berasal dari kata Bahasa Latin

  • 26

    “Scienta” yang berarti saya tahu. Dalam perkembangannya

    “Science” sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu

    Pengetahuan Alam (IPA).

    IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada

    dipermukaan bumi dan luar angkasa, baik yang dapat diamati alat

    indra maupun yang tidak dapat diamati oleh indra. Oleh karena itu

    pengertian IPA adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup,

    mauppun benda mati yang diamati.

    Adapun Wahyana (Trianto, 2015: 136) mengatakan bahwa IPA

    adalah suatu pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam

    penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

    Perkembangannya tidak hanya ditandai adanya kumpulan fakta,

    tetapi adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah

    suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum

    terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui

    metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut

    sikap ilmiah seperti ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

    b) Hakikat Pembelajaran IPA

    Cakupan dalam IPA meliputi alam semesta keseluruhan,

    benda-benda yang ada di permukaan bumi, didalam perut bumi, dan

    luar angkasa, baik yang dapat diamati oleh indra maupun yang tidak

    diamati oleh indra. Oleh karena itu, secara umum IPA dipahami

  • 27

    sebagai ilmu kealaman, yaitu ilmu tentang dunia zat, baik mahluk

    hidup maupun benda mati. Dapat pula dikatakan hakikat IPA adalah

    ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui

    serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang

    dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud dalam

    produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa

    konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.

    Merujuk pada hakikat IPA sebagaimana dijelaskan di atas,

    maka nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran

    IPA antara lain sebagai berikut (Trianto, 2015: 141):

    1) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis

    menurut langkah-langkah metode ilmiah.

    2) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,

    mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan

    masalah.

    3) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

    masalah baik dalam kaitannya dengan pembelajaran sains

    maupun dalam kehidupan.

  • 28

    c) Tujuan Pembelajaran IPA

    Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan

    pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-

    tujuan tertentu, yaitu (Trianto, 2015: 142):

    1) Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat

    hidup dan bagaimana bersikap.

    2) Menanamkan sikap hidup ilmiah.

    3) Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan.

    4) Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta

    menghargai para ilmuwan.

    5) Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam

    memecahkan permasalahan.

    Dengan demikian, semakin jelas bahwa proses pembelajaran IPA

    lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, sehingga

    siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep,

    terori-teori serta sikap ilmiah siswa sehingga dapat berpengaruh

    positif tehadap kualitas proses pendidikan maupun produk

    pendidikan.

  • 29

    4. Materi Daur Air

    1) KI dan KD

    Kompetensi Inti (KI)

    KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

    dianutnya.

    KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

    peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

    teman, guru, dan tetangganya

    KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

    (mendengar, melihat, membaca dan menanya ) dan menanya

    berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

    Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di

    rumah, sekolah, dan tempat bermain.

    KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

    sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

    yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

    mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

    Kompetensi Dasar

    3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi

    serta kelangsungan makhluk hidup.

    4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi

    dan berbagai sumber.

  • 30

    Materi

    Manusia selalu membutuhkan air dalam kehidupan sehari-hari.

    Begitu besarnya kebutuhan manusia akan air. Kita bersyukur akan

    ketersedian air di bumi. Manfaat air adalah sebagai berikut:

    a) Bagi Hewan

    Adapun manfaat air bagi hewan yaitu, untuk minum, untuk

    memproduksi susu, untuk tempat hidup, untuk membersihkan

    tubuh, alat perlindungan, senjata, dan bersembunyi.

    b) Bagi Manusia

    Adapun manfaat air bagi hewan yaitu, keperluan rumah

    tangga, bahan utama kegiatan industri, sarana rekreasi dan

    olahraga, untuk pertanian dan peternakan, dan sebagai alat

    transportasi.

    c) Bagi Tumbuhan

    Adapun manfaat air bagi tumbuhan yaitu, sebagai bahan

    dasar fotosintesis, sebagai pelarut zat hara, sebagai tempat hidup,

    sebagai alat transpotasi zat hara.

    Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Air termasuk

    sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena air tidak akan pernah

    habis meskipun terus digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami

    proses pendauran (perputaran/siklus). Siklus air merupakan

    perputaran/sirkulasi air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan

  • 31

    kembali ke bumi. siklus air terjadi melalui proses penguapan (evaporasi),

    pengendapan (presipitasi),dan pengembunan (kondensasi).

    Gambar 2.1 Proses Daur Air

    (Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/daur -air/ {22}).

    Siklus air di mulai dari menguapnya air dari berbagai sumber

    karena pengaruh panas dari sinar matahari. Seperti air di laut, sungai dan

    danau. Proses ini disebut evaporasi (penguapan). Uap air naik dan

    berkumpul di udara. Lama kelamaan udara tidak dapat lagi menampung

    uap air. Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Pada saat suhu uap

    air turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air (mengembun). Titik-

    titik ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).

    Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan.

    https://www.gurupendidikan.co.id/daur%20-air/

  • 32

    Berikut beberapa contoh kegiatan manusia yang dapat

    mempengaruhi siklus air: (a) Penebangan hutan secara berlebihan, (b)

    Pembakaran hutan, dan (c) Pembangunan jalan menggunakan aspal

    Kegiatan manusia di atas dapat mengurangi daerah peresapan air.

    Akibatnya cadangan air di bumi semakin menipis sehingga sungai atau

    danau menjadi kering. Hal ini dapat menyebabkan proses penguapan

    semakin menurun, sehingga pengendapan titik-titik air di awan dan hujan

    berkurang.

    Proses siklus air berkesinambungan dengan air sungai. Air sungai

    berasal dari air hujan dan air yang mengalir dari hulu ke hilir sungai.

    Seperti halnya manfaat air, air sungai memiliki manfaat yang sama

    dengan manfaat air bagi tumbuhan, hewan, dan manusia. Faktor-faktor

    yang mempengaruhi persediaan air sungai adalah curah hujan, cuaca,

    hulu sungai. Apabila intensitas curah hujan tinggi maka persediaan air

    sungai juga tinggi, begitu sebaliknya apabila curah hujan rendah maka

    persediaan air sungai juga rendah.

    5. Strategi Pembelajaran Mind Map

    a) Pengertian

    Mind Map merupakan teknik meringkas bahan yang perlu

    dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi kedalam

    bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya

    (Sugiarto, 2004: 75). Strategi pembelajaran Mind Map dikembangkan

  • 33

    sebagai metode efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan

    melalui rangkaian peta-peta. Salah satu penggagas metode ini adalah

    Tony Buzan (2004). Untuk membuat Mind Map, menurut Buzan,

    seseorang biasanya memulainya denan menulis gagasan utama di

    tengah halaman dan dari situlah, ia bisa membentangkannya ke

    seluruh arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri dari

    kata kunci-kata kunci, fakta-fakta ataupun gambar-gambar.

    b) Langkah-Langkah Menggunakan Mind Map (Miftahul, 2017: 307):

    1) Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kunci kata

    dari ceramah terebut.

    2) Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi diantara berbagai

    poin.

    3) Membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya

    tentang topik tersebut.

    4) Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan

    memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas.

    5) Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa

    diakses pada satu lembar saja.

    6) Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan

    yang terkait dengan topik bahasan.

    7) Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian.

  • 34

    c) Tahap yang Harus dilalui untuk Memulai Mind Map (Miftahul, 2017:

    307):

    1) Letakkan gagasan tema utama ditengah halaman kertas.

    2) Gunakan garis, tanda panah, cabang-cabang dan warna yang

    berbeda untuk menunjukkan hubungan antara tema utama dan

    gagasan pendukung lain.

    3) Hindari untuk bersikap latah, lebih menampilkan karya bagus

    daripada konten di dalamnya.

    4) Pilih warna-warni berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu yang

    berbeda pula.

    5) Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas.

    Dari tahap mind map di atas dapat disimpulkan bahwa untuk

    memulai mind map tentunya memiliki garis besar untuk menempatkan

    suatu informasi. Mind map juga dapat membantu lebih kreatif dan

    mempermudah ingatan individu melalui garis, tanda panah dan

    cabang-cabang tertentu yang bervariasi dan menarik.

  • 35

    d) Jenis-Jenis Mind Map

    1) Mind Map Silabus

    Yaitu jenis mind map yang membantu memberikan gambaran

    tentang apa yang dipelajari dan biasanya dibuat dengan ukuran

    besar dan ditempel di dinding.

    Gambar. 2.2 Jenis Mind Map Silabus

    (Sumber: https://duniapendidikan.co.id/mind-map/ {21})

    https://duniapendidikan.co.id/mind-map/

  • 36

    2) Mind Map Bab

    Yaitu jenis mind map yang dibuat berdasarkan masing-

    masing bab yang telah dipelajari, namun harus diringkas poin

    penting untuk mudah mengingatnya.

    Gambar: 2.3 Mind Map Bab

    (Sumber: https://duniapendidikan.co.id/mind-map/ {21})

    3) Mind Map Paragraf

    Yaitu jenis mind map yang dapat memberikan informasi secara

    lengkap karena selain bisa melihat ringkasan setiap bab, bisa juga

    mengetahui ringkasan penjelasan.

    https://duniapendidikan.co.id/mind-map/

  • 37

    Gambar: 2.4 Mind Map Paragraf

    (Sumber: https://duniapendidikan.co.id/mind-map/ {21})

    e) Kelebihan dan Kekurangan Mind Map

    Kelebihan mind map, diantaranya yaitu:

    Lebih mudah melihat gambaran keseluruhan.

    Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan

    dan membuat hubungan.

    Memudahkan penambahan informasi baru

    Pengkajian ulang dapat dilakukan lebih cepat.

    Setiap peta memiliki sifat yang unik.

    https://duniapendidikan.co.id/mind-map/

  • 38

    Kekurangan mind map, diantaranya yaitu:

    Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat, karena

    kata kunci pengingat terpisah oleh jarak.

    Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak

    berhubungan dengan ingatan.

    Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang tidak

    penting.

    B. Kajian Pustaka

    Peneliti yang relevan

    Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyani Puteri Ramadhani (2017)

    Sulistyani Puteri Ramadhani melakukan penelitian dengan judul

    penelitian tentang “Peningkatan Hail Belajar IPA melalui Mind Mapping

    di SDN Manggarai 17 Pagi tentang Bagian Tumbuhan dan Fungsinya pada

    Kelas IV”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik

    dalam belajar IPA meningkat dari hasil siklus I yaitu 67,7% siswa yang

    mencapai KKM menjadi 87,1%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyani Puteri Ramadhani ini

    memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

    penggunaan strategi mind map untuk meningkatkan hasil belajar,

    sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat,

    dan waktu pelaksanaan penelitian.

  • 39

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewa Ayu Komala Dewi (2012)

    Dewa Ayu Komala Dewi melakukan penelitian dengan judul penelitian

    tentang “Peningkatan Hail Belajar IPA melalui Mind Mapping di SDN

    Manggarai 17 Pagi tentang bagian tumbuhan dan fungsinya pada kelas

    IV”. Penelitian yang dilakukan oleh melakukan penelitian dengan judul

    “Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Daur Air menggunakan

    mind map pada kela V SDN 83 Kota Tengah”. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa aktivitas visual serta aktivitas mendengarkan pada

    saat proses pembelajaraan IPA di kelas IV sudah baik. Siswa bekerjasama

    membuat mind map secara berkelompok maupun berpasangan dengan

    cukup baik. Siswa juga berani mempresentasikan hasil peta konsep

    kelompoknya di depan kelas. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa mind

    map yang dibuat oleh siswa sesuai dengan materi yang telah diajarkan.

    Siswa dapat mengingat dengan baik dan juga memahami apa yang mereka

    telah pelajari, hal tersebut terlihat dari antusias siswa ketika menjawab

    pertanyaan dari guru tentang materi sebelumnya dan juga hasil tes soal

    evaluasi menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai

    KKM pada setiap siklusnya. Penelitian yang dilakukan oleh Dewa Ayu

    Komala Dewi memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    peneliti yaitu penggunaan strategi mind map untuk meningkatkan hasil

    belajar, sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran,

    tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian.

  • 40

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Mokh Darsono (2016)

    Mokh Darsono melakukan penelitian dengan judul penelitian tentang

    “Penerapan Model Mind Mapping untuk Meningkatkan Aktivitas dan

    Hasil Belajar IPA di SMP Negeri 1 Warungasem Kabupaten Batang tahun

    Pelajaran 2015/2016”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan

    peserta didik dalam belajar IPA meningkat dari hasil siklus I yaitu 70,6%

    siswa yang mencapai KKM menjadi 97,1%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Mokh Darsono ini memiliki

    kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

    penggunaan mind map untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan

    perbedaannya terdapat pada subjek, tempat, dan waktu pelaksanaan

    penelitian.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Nur Juwriyah (2015)

    Lutfi Nur Juwriyah melakukan penelitian dengan judul penelitian

    tentang “Upaya Meningkatkan Perhatian Belajar IPA menggunakan Mind

    Mapping di Kelas IV A SD Muhammadiyah 14 Danukusumen Surakarta

    Tahun 2015/2016”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya

    peningkatan perhatian siswa meningkat dari hasil siklus I yaitu 35% siswa

    yang mencapai KKM menjadi 70%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyani Puteri Ramadhani ini

    memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

    penggunaan mind map untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan

  • 41

    perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu

    pelaksanaan penelitian.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Laras Erninda Saputro (2019)

    Laras Erninda Saputro melakukan penelitian dengan judul “Upaya

    Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Tema 4 Subtema 1 dengan

    Model Pembelajaran Mind Mapping Siswa SD Kelas 4”. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa penerapan model mand mapping mampu

    meningkatkan proses dan hasil belajar IPA dengan persentase ketuntasan

    siklus I 62,9% siswa yang mencapai ketuntasan menjadi 77,8%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Laras Erninda Saputro ini memiliki

    kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

    penggunaan mind map untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan

    perbedaannya terdapat pada proses pembelajaran. Laras Erninda

    menggunakan model, sedangkan peneliti menggunakan strategi saat

    penelitian.

    Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan strategi mind map di

    atas, semua menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui

    strategi mind map. Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah

    penelitian dengan judul peningkatan hasil belajar IPA materi daur air tema

    lingkungan sekitar kita dengan strategi mind map pada kelas VA SD PTQ

    An-Nida Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

  • 42

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Sekolah

    1. Lokasi Penelitian

    a. Penelitian dilakukan di SD Plus Tahfidzul Qur’an An-Nida yang

    beralamat di Kecamatan Ledok Kota Salatiga.

    b. Subyek penelitian yaitu siswa kelas VA SD PTQ An-Nida yang

    berjumlah 21 orang dengan perincian 11 laki-laki dan 10 perempuan.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan Maret

    2020. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VA SD PTQ An-Nida yang

    beralamat di Jl. Jenderal Sudirman No 239, Kelurahan Ledok, Kecamatan

    Argomulyo, Kota Salatiga. Siswa di kelas VA SD PTQ An-Nida berjumlah

    21 orang dengan perincian 11 laki-laki dan 10 perempuan. Penelitian

    tindakan kelas ini dilaksankan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari

    empat tahap yakni, perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

    pengamatan (observation) dan refleksi (reflecting).

    3. Kolaborator Penelitian

    Kolaborator penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah orang

    yang membantu untuk mengumpulkan data –data mengenai penelitian yang

    sedang dikerjakan bersama peneliti, peneliti membantu, membuat dan

    menyiapkan strategi pembelajaran yakni mind map. Kolaborator dalam

  • 43

    peneliti ini adalah Ibu Rodliyana Ulfa, S.Pd. selaku guru kelas VA SD PTQ

    An-Nida Kota Salatiga.

    B. Pelaksanaan Peneliti

    1) Diskripsi Awal (Pra Siklus)

    a) Perencanaan (Planning)

    Perencanaan tindakan ini dimulai dengan mempersiapkan RPP

    yang telah dibuat, disesuaikan dengan standar kompetensi dan

    kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran meliputi absensi,

    lembar observasi, lembar penilaian dan soal tes, lembar pengamatan

    siswa dan guru dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan

    dengan menyesuaikan program pembelajaran yang telah ditetapkan.

    b) Pra Siklus

    Pada tahap pra siklus ini dilakukan pada hari Rabu, tanggal 29

    Januari 2020 peneliti menggunakan penilaian tengah semester pada

    mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal tersebut dilakukan untuk

    mengetahui kemampuan awal siswa kelas VA SD PTQ An-Nida

    Kota Salatiga Sebagai bahan perencanaan penelitian tindakan kelas

    ini.

  • 44

    Berikut hasil perolehan nilai tengah semester sebelum

    menggunakan strategi mind map.

    Tabel 3.1

    Nilai Pertengahan Semester Pra Siklus Mata Pelajaran IPA

    Siswa Kelas VA SD PTQ An-Nida Kota Salatiga

    No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

    1. AAM 70 60 Belum Tuntas

    2. AFA 70 76 Tuntas

    3. AC 70 79 Tuntas

    4. AMTA 70 54 Belum Tuntas

    5. BA 70 59 Belum Tuntas

    6. CPM 70 63 Belum Tuntas

    7. DTYN 70 64 Belum Tuntas

    8. DBNS 70 60 Belum Tuntas

    9. DPP 70 56 Belum Tuntas

    10. FMAR 70 87 Tuntas

    11. GIAA 70 48 Belum Tuntas

    12. KYU 70 42 Belum Tuntas

    13. KA 70 70 Tuntas

    14. LFD 70 29 Belum Tuntas

    15. MRS 70 61 Belum Tuntas

    16. MFI 70 64 Belum Tuntas

    17. MRA 70 65 Belum Tuntas

    18. RNS 70 86 Tuntas

    19. RDZ 70 53 Belum Tuntas

    20. ZZAP 70 53 Belum Tuntas

    21. ZSR 70 58 Belum Tuntas

    Keterangan:

    Tuntas = 5 siswa Belum Tuntas= 16 siswa

    Sumber: Nilai Pertengahan Semester Pra Siklus Mata Pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam Siswa Kelas VA SD PTQ An-Nida Kota

    Salatiga.

  • 45

    2) Deskripsi Pelaksanaan Siklus

    1. Siklus I

    Pada Tahap ini peneliti mengadakan pertemuan dengan guru

    untuk berdiskusi dan bertanya-tanya tentang persiapan penelitian

    tersebut. Kemudian dilanjutkan mempersiapkan materi pembelajaran,

    sumber belajar, dan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP

    (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh

    konsep pembelajaran, sumber pembelajaran, media pembelajaran,

    metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan tentunya menyusun

    soal evaluasi pembelajaran siswa. Penelitian ini juga menyiapkan

    lembar-lembar soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan

    pembelajaran sebagai tolak ukur hasil belajar siswa dan kemampuan

    belajar siswa di sekolah. Selain itu, juga menyiapkan lembaran

    observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya pembelajaran yang

    berlangsung.

    Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus 1 dilaksanakan

    pada hari Jum’at, 06 Maret 2020. Target yang ingin dicapai adalah

    siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun

    untuk kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini dilakukan 4

    (empat) tahapan yakni, perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

    pengamatan (observation) dan refleksi (reflecting). secara garis besar

    pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

  • 46

    a. Tahap Perencanaan (Planning)

    Rancangan tindakan merupakan bagian awal yang harus

    dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan.

    Pada tahap ini, peneliti menjelaskan sudah melakukan kegiatan

    pembelajaran dengan menggunakan strategi mind map.

    Adapun rincian tahapan siklus I adalah sebagai berikut:

    1) Menyiapkan materi IPA dengan pokok bahasn manfaat air bagi

    kehidupan.

    2) Menyediakan strategi atau media yang akan digunakan.

    3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    4) Membuat instrumen penelitian yang berupa lembar observasi

    kegiatan guru.

    Dalam hal ini peneliti membuat instrumen yang diperlukan

    untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses belajar

    maupun hasil pembelajaran.

    b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

    Pada tahap ini peneliti membuat rancangan kegiatan yang

    akan dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung.

  • 47

    Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya:

    1) Kegiatan awal

    a) Siswa memberikan jawaban salam yang telah diberikan oleh

    guru.

    b) Guru mengecek kesiapan siswa dengan melakukan presensi

    kehadiran siswa dan memerisa kerapian pakaian, posisi dan

    tempat duduk.

    c) Siswa dibimbing oleh guru melakukan kegitan apersepsi.

    d) Siswa mendengarkan motivasi dan menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang ingin dicapai pada hari ini oleh guru.

    e) Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan belajar

    tentang Daur Air dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam.

    2) Kegiatan Inti

    (1) Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru terkait

    dengan daur air

    (2) Siswa membentuk kelompok dengan arahan guru, setiap

    kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

    (3) Siswa membuat arahan untuk membuat mind map.

    (4) Siswa dengan arahan guru mempresentasikan hasil diskusi

    di depan kelas.

    (5) Siswa mendapatkan lembar evaluasi yang dikerjakan secara

    perorangan.

  • 48

    (6) Siswa bersama guru mengevaluasi pembelajaran yang telah

    berlangsung.

    (7) Siswa dari beberapa kelompok menerima penghargaan dari

    guru.

    3) Kegiatan Penutup

    a) Siswa bersama guru merefleksi hasil pembelajaran yang

    telah berlangsung.

    b) Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil belajar.

    c) Siswa bersama guru melakukan tanyajawab.

    d) Siswa bersama dengan guru berdo’a bersama-sama untuk

    mengakhiri pembelajaran.

    c. Tahap Pengamatan (Observation)

    Pengamatan dilakukan oleh pengamat, segala aktivitas siswa

    dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dimulai, kemudian

    dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut

    meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran,

    dan untuk mengamati aktivitas guru ketika kegiatan belajar mengajar

    berlangsung, antara lain:

    - Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk

    mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama

    kegiatan pembelajaran berlangsung.

  • 49

    d. Tahap Refleksi (Reflection)

    Berdasarkan kegiatan di atas maka peneliti memperoleh

    berbagai data baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

    Selanjutnya data tersebut dikelompokkan dan dianalisis dengan

    teknik yang sesuai.

    Adapun kegiatan guru selama proses ini adalah :

    1) Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana

    kompetensi yang telah dikuasai oleh siswa

    2) Mengevaluasi mekanisme tindakan, jika ditemukan langkah-

    langkah tindakan yang kurang tepat, maka perlu dilakukan

    tindakan lagi secara lebih terfokus

    3) Menegaskan kembali tentang hasil yang telah dicapai

    4) Menindaklanjuti hasil pencapaian siswa

    5) Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian

    Pada siklus 1 ini, guru dituntut tidak hanya monoton dengan

    melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan buku saja,

    sehingga menyebabkan siswa jenuh dan tidak memperhatikan

    pembelajaran di kelas. Disini tugas guru harus bisa kreatif dalam

    menggunakan strategi pembelajaran yang baru agar siswa lebih tertarik

    dan mau memperhatikan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung

    karena pembelajaran yang menyenangkan akan membuat hasil belajar

    siswa meningkat.

  • 50

    2. Siklus II

    Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin,

    09 Maret 2020. Pada siklus II ini melaksanakan tindak lanjut siklus I.

    Pada siklus II ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi

    RPP, lembar soal, dan lembar evaluasi.

    Adapun untuk kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus II ini

    dilakukan 4 (empat) tahapan yakni, perencanaan (planning), pelaksanaan

    (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflecting), secara garis

    besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

    a. Tahap Perencanaan (Planning)

    Pada tahap ini dilaksanakan perencanaan sebelum

    pembelajaran dimulai dengan tujuan supaya ketika pembelajaran

    dapat terstruktur dengan baik.

    Adapun tahapan dalam perencanaan pembelajaran

    diantaranya:

    1) Menyiapkan materi IPA dengan pokok bahasan proses siklus

    air.

    2) Menyiapkan mind map yang akan digunakan.

    3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    4) Membuat instrumen penelitian yang berupa lembar observasi

    kegiatan guru.

  • 51

    b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

    Pada tahap ini peneliti membuat rancangan kegiatan yang

    akan dilakukan dalam pembelajaran. Adapun kegiatan yang akan

    dilaksanakan :

    1) Kegiatan awal

    a. Siswa memberikan jawaban salam yang telah diberikan oleh

    guru.

    b. Guru mengecek kesiapan siswa dengan melakukan presensi

    kehadiran siswa dan memerisa kerapian pakaian, posisi dan

    tempat duduk.

    c. Siswa dibimbing oleh guru melakukan kegiatan apersepsi.

    d. Siswa mendengarkan motivasi dan menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang ingin dicapai pada hari ini oleh guru.

    e. Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan belajar

    tentang Daur Air dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam.

    2) Kegiatan Inti

    a) Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru terkait

    proses terjadinya siklus air.

    b) Siswa membentuk kelompok dengan arahan guru, setiap

    kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

    c) Siswa membuat arahan untuk membuat bagan sederhana

    proses air.

  • 52

    d) Siswa dengan arahan guru mempresentasikan hasil diskusi di

    depan kelas.

    e) Siswa mendapatkan lembar evaluasi yang dikerjakan secara

    perorangan.

    f) Siswa bersama guru mengevaluasi pembelajaran yang telah

    berlangsung.

    g) Siswa dari beberapa kelompok menerima penghargaan dari

    guru.

    3) Kegiatan Penutup

    (1) Siswa bersama guru merefleksi hasil pembelajaran yang

    telah berlangsung.

    (2) Siswa bersamag uru membuat kesimpulan hasil belajar.

    (3) Siswa bersama guru melakukan tanyajawab.

    (4) Siswa bersama dengan guru berdo’a bersama-sama untuk

    mengakhiri pembelajaran.

    c. Tahap Pengamatan (Observation)

    Pengamatan dilakukan oleh pengamat, segala aktivitas siswa

    dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dimulai, kemudian

    dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut

    meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran,

    dan untuk mengamati aktivitas guru ketika kegiatan belajar mengajar

    berlangsung, antara lain:

  • 53

    - Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk

    mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran

    selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

    d. Tahap Refleksi (Reflection)

    Berdasarkan kegiatan di atas maka peneliti memperoleh berbagai

    data baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Selanjutnya data

    tersebut dikelompokkan dan di analisis dengan teknik yang sesuai.

    Adapun kegiatan guru selama proses ini adalah :

    a) Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana

    kompetensi yang telah dikuasai oleh siswa

    b) Mengevaluasi mekanisme tindakan, jika ditemukan langkah-

    langkah tindakan yang kurang tepat, maka perlu dilakukan tindakan

    lagi secara lebih terfokus

    c) Menegaskan kembali tentang hasil yang telah dicapai

    d) Menindaklanjuti hasil pencapaian siswa

    e) Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian

    Pada siklus II ini, guru telah mencapai tujuan pembelajarn.

    Yaitu hasil belajar siswa pada siklus ini mengalami peningkatan

    yang lebih baik dibandingkan siklus I. siswa sangat antusias dalam

    melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi

    mind map. Berdasarkan nilai pada tes evaluasi bahwa nilai yang

    didapatkan lebih baik dari siklus I. pembelajaran pada siklus II ini

    telah mencapai tujuan yang diharapkan yaitu, keaktifaan siswa,

  • 54

    proses pembelajaran yang menyenangkan, siswa antusias dalam

    mengikuti pembelajaran dan peningkatan hasil belajar. Hal ini

    menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil

    yang maksimal, untuk itu penelitian ini dirasa telah cukup dan

    berhenti pada siklus II.

  • 55

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Persiklus

    Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    dengan II siklus. Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis untuk

    mengukur kemampuan belajar siswa menggunakan strategi mind map. Adapun

    hasil penelitian sebagai berikut:

    1. Pra Siklus

    Untuk mengetahui hasil penguasaan materi peserta didik, yang

    dijadikan sebagai tolak ukur perbandingan penguasaan materi sebelum dan

    sesudah adanya penelitian tindakan kelas, maka perlu adanya pra siklus.

    Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

    Berikut ini peneliti menyajikan hasil nilai pada pra siklus siswa

    kelas VA SD PTQ AN-Nida Salatiga.

    Tabel 4.1

    Nilai Pertengahan Semester Pra Siklus Mata Pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam Siswa Kelas VA SD PTQ An-Nida Kota Salatiga

    No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

    1. AAM 70 60 Belum Tuntas

    2. AFA 70 76 Tuntas

    3. AC 70 79 Tuntas

    4. AMTA 70 54 Belum Tuntas

    5. BA 70 59 Belum Tuntas

    Bersambung………

  • 56

    Lanjutan…………

    6. CPM 70 63 Belum Tuntas

    7. DTYN 70 64 Belum Tuntas

    8. DBNS 70 60 Belum Tuntas

    9. DPP 70 56 Belum Tuntas

    10. FMAR 70 87 Tuntas

    11. GIAA 70 48 Belum Tuntas

    12. KYU 70 42 Belum Tuntas

    13. KA 70 70 Tuntas

    14. LFD 70 29 Belum Tuntas

    15. MRS 70 61 Belum Tuntas

    16. MFI 70 64 Belum Tuntas

    17. MRAF 70 65 Belum Tuntas

    18. RNS 70 86 Tuntas

    19. RDZ 70 53 Belum Tuntas

    20. ZZAP 70 53 Belum Tuntas

    21. ZSR 70 58 Belum Tuntas

    Keterangan:

    Tuntas = 5 siswa Belum Tuntas = 16 siswa

    Persentase Ketuntasan =

    × 100%

    =

    × 100%

    = 23,9%

    Berdasarkan data di atas pelaksanaan Pra siklus dapat diperoleh

    data dengan jumlah sisiwa yang tuntas 5 siswa dan 16 siswa yang belum

    tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang

    mendapatkan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu

    70. Rata-rata yang diperoleh dari data di atas yaitu 60. Dalam pra siklus ini

    Rata-rata kelas 60

    Persentase ketuntasan 23,9%

    Siswa tidak tuntas 76,1%

  • 57

    siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Dikarenakan siswa yang

    memperoleh nilai ≥70 (KKM) hanya mencapai 23,9% dari siswa

    keseluruhan. Dari hasil persentase nilai pra siklus tersebut belum mencapai

    indikator keberhasilan yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas

    belajarnya, jadi dilakukan siklus I pada waktu yang telah ditentukan.

    2. Siklus I

    Penelitian pada siklus I materi pokok yang diajarkan adalah daur air

    meliputi manfaat air bagi hewan, tumbuhan, dan manusia, cara menghemat

    air, dan hal yang dapat mempengaruhi air. Hasil refleksi dalam siklus I

    yaitu:

    a) Pada saat pembelajaran guru cukup menguasai penggunaan strategi mind

    map.

    b) Alokasi waktu yang digunakan kurang efektif

    c) Antusias siswa dalam belajar menggunakan strategi mind map cukup

    baik.

    d) Siswa aktif dalam pembelajaran.

    e) Pemahaman terhadap materi yang diajarkan cukup, dan

    f) Pelaksanaan pembelajaran sudah baik dan lancar

  • 58

    Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

    Berikut ini peneliti menyajikan hasil nilai pada siklus I siswa kelas

    VA SD PTQ An-Nida.

    Tabel 4.2

    Daftar Nilai Siklus I Siswa Kelas VA SD PTQ An-Nida Salatiga

    No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

    1. AAM 70 60 Belum Tuntas

    2. AFA 70 70 Tuntas

    3. AC 70 60 Belum Tuntas

    4. AMTA 70 70 Tuntas

    5. BA 70 60 Belum Tuntas

    6. CPM 70 70 Tuntas

    7. DTYN 70 80 Tuntas

    8. DBNS 70 40 Belum Tuntas

    9. DPP 70 80 Tuntas

    10. FMAR 70 70 Tuntas

    11. GIAA 70 60 Belum Tuntas

    12. KYU 70 60 Belum Tuntas

    13. KA 70 80 Tuntas

    14. LFD 70 40 Belum Tuntas

    15. MRS 70 80 Tuntas

    16. MFI 70 70 Tuntas

    17. MRAF 70 80 Tuntas

    18. RNS 70 100 Tuntas

    19. RDZ 70 70 Tuntas

    20. ZZAP 70 60 Belum Tuntas

    21. ZSR 70 50 Belum Tuntas

    KKM = 70

    Berdasarkan data di atas, pelaksanaan Siklus I jumlah siswa yang

    tuntas 12 siswa dan 9 siswa yang belum tuntas. Adapun siswa yang

    dinyatakan tuntas yaitu siswa yang mendapatkan nilai mencapai Kriteria

    Rata-rata kelas 67,1

    Persentase ketuntasan 57,2%

    Siswa tidak tuntas 42,8%

  • 59

    Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Rata-rata diperoleh data di atas yaitu

    67,1.

    Persentase Ketuntasan =

    × 100%

    =

    × 100%

    = 57,2%

    Berdasarkan pengamatan peneliti, pembelajaran yang dilaksanakan

    kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang mengikuti

    kegiatan pembelajaran tersebut. Masih ada siswa yang bercanda dengan

    temannya, mengobrol dengan temannya dan juga masih melakukan kegiatan

    lain sehingga kurang memperhatikan guru ketika proses pembelajaran

    berlangsung.

    3. Siklus II

    Pada siklus II ini pelaksanaannya masih sama dengan siklus I, akan

    tetapi masih perlu perbaikan dari evaluasi siklus I, maka dari itu peneliti

    menindaklanjut