pengungkapan dan sarana interpretif ppt
DESCRIPTION
TEORI AKUNTANSITRANSCRIPT
04/17/23 Transi 1
Pengungkapan dan Sarana Interpretif
KHODI ZULHARMAN (1102120210)ALNOPRIKA M (1102120362)HASRI RAKA SAHRI (1102112856)TRY PUTRA ANALDO (1102113456)RYAN ARISTA (1102136121)
Pengertian Pengungkapan
Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian intergral dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statemen keuangan.
04/17/23 Transi 3
Masalah Teoretis Pengungkapan
1. Siapa dituju dan untuk apa?2. Perlukah disampaikan?3. Seberapa banyak atau rinci?4. Bagaimana cara menyampaikan?
04/17/23 Transi 4
1. Siapa dituju dan untuk apa?
• Investor dan kreditor sebagai fokus• Kepentingan publik secara umum juga harus
dilindungi dan dilayani• Informasi kualitatif juga dituntut untuk disediakan• Pengungkapan cenderung meluas
04/17/23 Transi 5
2. Perlukah disampaikan?
1. Melindungi2. Informasional3. Melayani kebutuhan khusus
Masalah ini berkaitan dengan fungsi dan tujuan pengungkapan.
Tujuan:
04/17/23 Transi 6
3. Seberapa banyak atau rinci?
Tingkat pengungkapan: 1. Memadai2. Wajar atau etis3. Penuh
Pertimbangan: 1. Tujuan2. Kos penyediaan3. Keberlebihan informasi (overload)4. Keengganan manajemen5. Wajib atau sukarela
04/17/23 Transi 7
Regulasi Pengungkapan
1. Penyalahgunaan2. Eksternalitas3. Asimetri informasi4. Keengganan manajemen
Mempercayakan pengungkapan sepenuhnya kepada manajemen sama saja dengan menyerahkan penyediaan informasi kepada pasar. Beberapa argumen mendukung perlunya regulasi dalam penyediaan informasi. Alasan tersebut adalah ::
04/17/23 Transi 8
Metode Pengungkapan
1. Bentuk dan susunan laporan formal2. Terminologi dan penyajian yang terinci3. Informasi parentesis4. Catatan kaki5. Laporan dan data pelengkap6. Laporan Auditor7. Pembahasan dan analisis manajemen serta surat direktur utama.
Sarana Interpretif
Perekayasaan pelaporan keuangan diarahkan paling tidak untuk menghasilkan informasi yang disediakan melalui rerangka akuntansi pokok.
Rerangka akuntansi pokok menyediakan paling tidak informasi berbasis data dasar yaitu kos historis.
Kos historis dijadikan basis karena alasan keterandalan. Keterandalan menuntut data kos dipelihara dalam sistem pencatatan dan menjadi pembanding terhadap perubahan akibat penilaian.
Sarana Interpretif
Sarana interpretif adalah upaya-upaya untuk meningkatkan kebermanfaatan rerangka akuntansi pokok dengan berbagai usulan untuk mengatasi kelemahan kos historis sebagai basis penilaian.
Merupakan bagian dari masalah pengungkapan.
Masalah teoretis:
• Dengan berjalannya waktu, nilai berubah sementara kos tidak.
• Apakah rerangka akuntansi pokok diganti atau sekadar ditambah sarana interpretif.
Kos dan Nilai
• Kos: penghargaan sepakatan pada saat suatu objek diperoleh dan menjadi data dasar dalam akuntansi.
• Nilai: persepsi terhadap manfaat suatu objek setiap saat dan dinyatakan dalam satuan moneter.
• Pada saat transaksi yang melibatkan objek, kos dan nilai identik.
• Persepsi selalu berubah dengan berjalannya waktu.
• Perlukah kos direvisi terus secara periodik?
Pro dan Kontra
• Pendukung revisi: Kos historis tidak berpaut dengan keputusan internal maupun eksternal.
• Penyanggah:
1. Kos terandalkan.2. Revisi akan netral dalam jangka panjang.3. Fluktuasi nilai adalah gejala umum sehingga
perubahan tidak perlu dilakukan dengan mengganti kos tercatat.
4. Data kos harus tetap dijaga keutuhannya dalam sistem agar dapat dijadikan pembanding.
Revisi Kos Fasilitas Fisis
• Perbedaan kos dan nilai makin penting untuk fasilitas fisis jangka panjang.
• Pendukung:
1. Distorsi informasi ekonomik.2. Distorsi dana penggantian.
• Penyanggah:
1. Prosedur tidak praktis.2. Penilaian tidak terandalkan.3. Depresiasi bukan akumulasi dana.4. Revisi dimungkinkan sebagai pelengkap dan pencatatan
dilakukan dengan akun kontra atau penambah.
Penurunan Kemampuan Aset
• Bila fluktuasi nilai bukan gejala umum tetapi khusus, write-down dapat dijustifikasi asalkan syarat-syarat tertentu dipenuhi.
• PSAK No. 48 memberi pedoman untuk mengidentifikasi adanya penurunan kemampuan aset (asset impairment).
• Pengangguran sementara bukan gejala yang menuntut revisi kos aset.
Konversi Kos ke Daya Beli
• Fluktuasi nilai lebih berkaitan dengan persepsi manfaat atau daya tukar barang/objek. Ini masalah penilaian.
• Perbedaan kos dan nilai dapat pula disebabkan oleh perubahan nilai tukar uang atau daya beli. Ini masalah unit pengukur.
• Akuntansi daya beli konstan (general price-level accounting) diusulkan sebagai sarana interpretif untuk menambah keberpautan informasi.
Simpulan Sarana Interpretif
• Rerangka akuntansi pokok mempunyai kelemahan.
• Sarana interpretif sangat didukung asalkan rerangka akuntansi pokok tetap dipertahankan.
• Sarana interpretif menjadi penambah (to supplement) informasi yang disediakan oleh rerangka akuntansi pokok tetapi tidak menggantinya (to supplant).
• Pembahasan lebih mendalam diuraikan di Bab 13.
Thanks