pengumuman hasil kegiatan - equalityindonesia.com · b. secara hukum terbukti melakukan pelanggaran...
TRANSCRIPT
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN
RESERTIFIKASI KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
Nomor : 710/EQ.SHPK/X/2018
LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Resertifikasi Penilaian Kinerja
PHPL terhadap:
Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat
disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke:
Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia
Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710
No Telp. : +62 251 7550722
Fax. : +62 251 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Bogor, 23 Oktober 2018
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S. Hut
Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan
Nama Auditee : PT Perawang Sukses Perkasa Industri
Lokasi : Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
IUPHHK-HT : SK.249/Kpts-II/1998 tanggal 27 Februari 1998
Luas : ± 50.725 Hektar
Tanggal Pelaksanaan : 17 s.d. 26 September 2018
Hasil Penilaian : Nilai akhir Resertifikasi Penilaian Kinerja PHPL
dinyatakan lulus, sehingga PT Perawang Sukses
Perkasa Industri berhak memperoleh kembali
sertifikat PHPL.
Halaman 1 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 085.1/EQI-KEP.Cert/X/2018
TENTANG
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)
PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI DI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU
SK IUPHHK-HT NOMOR : SK.249/KPTS-II/1998 TANGGAL 27 FEBRUARI 1998
DENGAN LUAS ± 50.725 HEKTAR
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang:
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi
dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT PERAWANG
SUKSES PERKASA INDUSTRI sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor :
080/EQI-F090 tanggal 13 Oktober 2018;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor : 080/EQI-F037 tanggal 13 Oktober 2018 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor : 005.8/EQI-F039 tanggal 16 Oktober
2018 dan pernyataan pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT PERAWANG SUKSES
PERKASA INDUSTRI sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut : 005.8 tanggal 16 Oktober 2018
menunjukkan total nilai kinerja akhir 18 indikator PHPL berpredikat BAIK dan 4 indikator
bernilai SEDANG, tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan
terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI;
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016, kepada PT PERAWANG SUKSES
PERKASA INDUSTRI telah memenuhi syarat untuk diberikan Sertifikat Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (S-PHPL).
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000: Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
6. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
7. ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012) : Penilaian Kesesuaian – Persyaratan
untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa.
8. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
Halaman 2 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
9. ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011) : Penilaian Kesesuaian Persyaratan
Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;
10. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu
(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin,
Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak;
15. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.60/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tanggal 12 Juli 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.43/MenLHK-
Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan Alam;
16. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.58/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tanggal 12 Juli 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/MenLHK-
Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan
Tanaman pada Hutan Produksi;
17. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 123/M-DAG/Per/12/2015 tanggal 23
Desember 2015 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan di Bidang Ekspor dan Impor
melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 25/M-DAG/PER/4/2016 tanggal 15 April 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 89/M-
DAG/PER/10/2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
19. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.5/VI-BPPHH/2013 tanggal
17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman
dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal
Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK);
20. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.2/PHPL-
IPHH/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.17/PHPL-SET/2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan Kayu dari Hutan
Alam;
21. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.3/PHPL-
IPHH/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.18/PHPL-SET/2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan Kayu dari Hutan
Tanaman pada Hutan Produksi;
22. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi
Legalitas Kayu (VLK);
23. Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
24. DPLS 13 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;
25. DPLS 14 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
26. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal
02 September 2018 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Halaman 3 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan masa berlaku sampai dengan 01
September 2022;
27. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-IDN tanggal 18
Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus 2019;
28. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.5668/MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/9/2018 tanggal 5 September 2018 tentang Penetapan Kembali
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LPPHPL) a.n. PT EQUALITY
Indonesia sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI);
29. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.3386/MenLHK-
PHPL/PPHH/HPL.3/6/2017 tanggal 2 Juni 2017 tentang Penetapan Kembali Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Penilai dan
Verifikasi Independen (LP&VI);
30. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.3640/MenLHK-
PHPL/PPHH/HPL.3/6/2017 tanggal 16 Juni 2017 tentang Penetapan Kembali Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia sebagai Penerbit Dokumen V-
Legal;
31. Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan:
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : KLP-4/01/Agr.PSPI/VIII/2018 tanggal 20 Agustus
2018.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)
PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI DI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU
SK IUPHHK-HT NOMOR : SK.249/KPTS-II/1998 TANGGAL 27 FEBRUARI 1998
DENGAN LUAS ± 50.725 HEKTAR
PERTAMA : PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI dinyatakan “LULUS” dan berhak
mendapatkan kembali Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL)
dengan Nomor : 005.5/EQC-PHPL/XI/2018. Dengan Re-Sertifikasi ini maka
sertifikat PHPL Nomor : 005.4/EQC-PHPL/XI/2016 dinyatakan tidak berlaku
lagi.
KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 28 November 2018 sampai dengan
tanggal 27 November 2023 selama PT PERAWANG SUKSES PERKASA
INDUSTRI (Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai
Perdirjen PHPL Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016.
KETIGA : Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat
dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi
di media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan
Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda
V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda
V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta
kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem
legalitas kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan,
perubahan/pergantian struktur manajemen Pemegang Sertifikat.
Halaman 4 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Rekomendasi dari Tim Ad Hoc Penyelesaian Keluhan atau Banding terkait
keluhan dari Pemantau Independen (PI) atas kinerja Pemegang Sertifikat;
b. Informasi dari pemerintah atau pemerintah daerah yang menunjukan
bahwa Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi persyaratan PHPL
sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum
KELIMA;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan
sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila:
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan
penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi
Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan
dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal, dan/atau
pembakaran hutan areal kerjanya;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut (termasuk pencabutan izin yang merupakan
tindak lanjut dari tindak pidana korupsi terkait bidang perizinan);
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di: Bogor
Pada Tanggal: 16 Oktober 2018
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Direktur Utama PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Usaha Hutan Produksi
di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 1 dari 18
(1) Identitas LPPHPL :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN
c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72. Kabupaten Bogor
d. Nomor Telepon : 0251-7550722
Nomor Fax : 0251-7550724
E-mail : [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Tim Audit : Ir. Suwarto (Lead Auditor/Auditor Prasyarat)
Ir. Darmawi Bulkis, M.M (Auditor Produksi)
M. Tri Cahyo, S. Hut (Ekologi)
Ir. Ratna Sari Dewi (Auditor Sosial)
Juni Adi Wiguna, S. Hut (Auditor Verifikasi Legalitas Kayu)
g. Tim Pengambilan Keputusan :
Ir. Agustri Warsono (Ketua Tim Pengambil Keputusan)
Amin Muchakim, S.Hut (Peninjau Bidang Prasyarat,
Produksi, dan VLK)
Ir. Muchlis Hidayat (Peninjau Bidang Ekologi)
Wiyono T. Putro, S.Hut, M.Si (Peninjau Bidang Sosial)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT PERAWANG SUKSES PERKASA
INDUSTRI (PT PSPI)
b. Nomor & Tanggal SK : SK.249/Kpts-II/1998
Tanggal 27 Februari 1998
c. Luas dan Lokasi : ± 50.725 Ha di Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau
d. Alamat kantor :
Kantor Pusat : Jl. Arifin Ahmad No. 01 Kelurahan
Sidomulya Timur, Kecamatan
Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru
RESUME HASIL PENILAIAN AWAL/PENILIKAN/DAN RE-SERTIFIKASI
KINERJA PHPL
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 2 dari 18
Telp : (0761) 4594 – 23332, Fax :
(0761) 24071
Kantor Cabang /koresponden : Sinarmas Land Tower Lt.19. Jl.
Thamrin Kav. 51 Jakarta ,
Telp : 021-39834473 Fax : 021-
39834707
e. Pengurus :
Komisaris : Tuan Edwin Tjandra
Direktur Utama : Tuan Makmur
Direktur : Tuan Wilibrudus Budi Artanto
f. Nomor S-PHPL/S-LK : 005.5/EQC-PHPL/XI/2018
g. Masa berlaku S-PHPL/S-LK : 28 November 2018 sampai dengan
27 November 2023
(3) Ringkasan Tahapan:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I 15 – 16 Agustus 2018 Tujuan dari kegiatan Audit Tahap I
penilaian kinerja pengelolaan hutan
produksi lestari adalah mengetahui
tingkat pemenuhan minimal
dokumen legal (legal compliance)
sebagai pemegang izin
pemanfaatan (IUPHHK) dan laporan
(recording) kinerja dalam waktu lima
(5) tahun yang digunakan sebagai
pertimbangan dilakukanya Audit
Tahap II (penilaian lapangan).
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan 17 dan 26 September
2018
Koordinasi dengan Dinas
Kehutanan Provinsi Riau, pada
saat entry meeting diwakili oleh
Bapak Setyo Widodo (Kasi PPKH)
dan pada saat exit meeting
Bapak Ardesianto, S. Hut (Kasi
PTH).
Koordinasi dengan BPHP Wilayah
III Riau, pada saat entry meeting
yang diwakili oleh Bapak
Kurniawansyah Ettena (Kasi
P3HP) dan pada saat exit
meeting diwakili oleh Bapak
Hanosoan Daulay, SP (Kasi
PEPHP)
Koordinasi dengan BPKH Wilayah
XIX Pekanbaru yang diwakili oleh
Bapak Sigid Darussalam (Kepala
Balai)
Koordinasi bertujuan untuk
menyampaikan rencana
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 3 dari 18
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Resertifikasi Penilaian Kinerja
PHPL di PT Perawang Sukses
Perkasa Industri(Auditee) dan
meminta masukan terkait
dengan kinerja Auditee selama
ini.
Konsultasi Publik 18 September 2018
bertempat di Ruang
Emerald Hotel Pesona
Pekanbaru Provinsi
Riau
Konsultasi publik bertujuan untuk
memperoleh informasi dari
masyarakat sekitar areal konsesi
perusahaan.
Pertemuan Pembukaan 18 September 2018
bertempat di Kantor
Kantor PT Perawang
Sukses Perkasa
Industri Distrik Lipat
Kain Kabupaten
Kampar Kiri
Perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup penilaian,
menyampaikan jadwal/ rencana
kerja penilaian, menyampaikan
metodologi dan prosedur
penilaian, serta
mengkonfirmasikan kepada
Auditee tentang tanggal, waktu,
tempat, dan peserta pertemuan
penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri
dengan pembuatan BAP yang
dilampiri dengan notulensi
kegiatan dan daftar hadir.
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan 18 – 21 September
2018 di Distrik Lipat
Kain dan 22 – 24
September 2018 di
Distrik Petapahan
Tim Audit menghimpun,
mempelajari data dan dokumen
Auditee dan menganalisis
menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 1.2 dan
Lampiran 2.1 Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo P.15
/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016.
Untuk menguji kebenaran data,
Tim Audit melakukan
pengamatan, pencatatan, uji
petik, dan menganalisis
menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 1.2 dan
Lampiran 2.1.
Pertemuan Penutupan 25 September 2018
di Kantor PT Perawang
Sukses Perkasa
Industri Pekanbaru
Menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Auditee atas
bantuan dan kerjasamanya
selama penilaian.
Menyampaikan Daftar Periksa
PHPL.
Memberitahukan temuan
observasi dan ketidaksesuaian.
Membacakan atau
memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 4 dari 18
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pertemuan Penutupan diakhiri
dengan pembuatan BAP
Pengambilan Keputusan 16 Oktober 2018 Rapat Pengambilan Keputusan (PK)
menelaah hasil-hasil dan
kesimpulan penilaian yang telah
disampaikan Tim Auditor untuk
menjamin bahwa penilaian telah
dilaksanakan secara efektif dan
efisien sesuai dengan Prosedur PT
EQUALITY Indonesia serta
mengambil keputusan mengenai
predikat kinerja PHPL Auditee.
(4) Resume Hasil Penilaian:
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin dan
Pemegang IUPHHK-HT
BAIK
Auditee memiliki dokumen legal perusahaan berupa Akte
Pendirian Perusahaan dan perubahan-nya serta dokumen
legal lainnya (SIUP, NPWP, TDP), SK IUPHHK dari
Kementerian Kehutanan Nomor : No. SK. 249/ KPTS-
II/1998 tanggal 27 Februari 1998, dan administrasi tata
batas berupa Pedoman Tata Batas, Instruksi Kerja dan
Laporan Tata Batas yang sudah disahkan oleh yang
berwenang.
Dokumen tersebut diantaranya :
- Salinan Akta Notaris Retno Wahyu Ningsih S.H. Nomor : 24
Tanggal 30 Juni 2018 yang telah dilaporkan dan diterima
oleh Kementerian Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-
0065969 tanggal 22 juli 2018.
- IUPHHK-HTI , sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
: 249/ KPTS-II/1998 tanggal 27 Februari 1998 tentang
Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Atas
Areal Hutan Seluas ± 50.725 Hektar di Propinsi Daerah
Tingkat I Riau Kepada PT Perawang Sukses Perkasa
Industri.
- Legalitas tata batas berupa dokumen Laporan TBT, Berita
Acara Tata Batas (BATB) Auditee telah melakukan realisasi
tata batas secara 100% atau sudah temu gelang sesuai
dengan laporan TBT No. LP.002/BPKH XIX-3/2016 Tahun
2016. Laporan tata batas tersebut telah disahkan oleh
Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
A.n. Direktur Jendral Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan pada tanggal 06 Desember 2016.
Realisasi tata batas areal kerja PT PSPI telah mencapai 100
% (tata batas sudah temu gelang). Hasil pelaksanaan tata
batas dituangkan dalam bentuk Laporan Tata Batas Nomor :
LP.002/BPKH XIX-3/2016 Tahun 2016, dan telah disahkan
oleh Direktur Jendral Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan pada tanggal 06 Desember 2016.
Secara legal formal eksistensi areal kerja Auditee telah diakui
para pihak. Hal ini dibuktikan dengan telah selesainya
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 5 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kegiatan tata batas. Namun demikian masih terdapat
adanya klaim areal di Distrik Lipat Kain maupun di Distrik
Petapahan.
Terdapat perubahan fungsi kawasan pada Areal PT PSPI di
Distrik Lipat Kain dan Distrik Petapahan . Terhadap adanya
perubahan fungsi kawasan yang terjadi pada areal kerjanya,
PT PSPI telah melakukan perubahan perencanaan atau
berupa Revisi RKUPHHK-HTI Jangka Waktu 10 Tahun Periode
2011 – 2020 dan telah disetujui melalui Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.1232/Men
LHK-PHPL/UHP/HPL.1/3/2018 tanggal 23 Maret 2018.
Tidak terdapat penggunaan kawasan di luar sektor
kehutanan di dalam areal PT PSPI, yang ada adalah klaim
lahan oleh masyarakat. Dengan demikian verifier ini masuk
kategori diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not
Applicable).
1.2. Komitmen
Pemegang Izin IUPHHK-
HT
BAIK
Auditee memiliki dokumen visi dan misi tersedia, legal dan
sesuai dengan kerangka PHPL. Visi dan Misi PT PSPI
diberlakukan berdasarkan Keputusan Direksi PT PSPI Nomor
: 002/PSPI/X/2016 tanggal 1 Oktober 2016, dan telah
mencakup pilar-pilar PHPL yaitu kelestarian aspek produksi,
ekologi dan sosial.
Auditee telah melakanakan Sosialisasi visi dan misi
perusahaan PT PSPI baik secara internal kepada karyawan
dan mitra kerja maupun secara eksternal kepada
masyarakat sekitar, serta ada bukti pelaksanaan (Berita
Acara).
Implementasi PHPL oleh IUPHHK-HT PT PSPI sebagian telah
sesuai dengan visi dan misi PHPL
1.3. Jumlah dan
kecukupan tenaga
profesional terlatih dan
tenaga teknis pada
seluruh tingkatan untuk
mendukung pemanfaatan
implementasi penelitian,
pendidikan dan Latihan
BAIK
Realisasi pemenuhan kebutuhan tenaga profesional bidang
kehutanan (Ganis PHPL) pada IUPHHK-HT PT PSPI adalah
tersedia pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan
sesuai ketentuan yang berlaku (Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.16/PHPL-
IPHH/2015 Tanggal 24 November 2015).
Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT PSPI periode
tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 berdasarkan jenis
pelatihan adalah sebesar 157 / 160 = 98,13 % dan
berdasarkan peserta pelatihan adalah sebesar 907/ 975 =
93,03%.
Dokumen ketenagakerjaan pada PT PSPI telah tersedia
lengkap baik di Distrik Lipat Kain maupun di Distrik
Petapahan, termasuk Dokumen Wajib Lapor
Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat
(2) Undang-Undang No. 7 Tahun 1981, dan dokumen
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT PSPI Periode 2018 –
2020.
1.4. Kapasitas dan
mekanisme untuk
perencanaan
pelaksanaan
pemantauan periodik,
evaluasi dan penyajian
umpan balik mengenai
kemajuan pencapaian
SEDANG
PT PSPI telah memiliki kelengkapan unit perusahaan dan
sesuai dengan kerangka PHPL. Struktur Organisasi dan Role
Charter PT PSPI telah ditetapkan melalui Keputusan Direksi
PT PSPI No. 062/ PSPI/VIII/2018. tanggal 28 Agustus 2018 .
Job description tersedia untuk setiap pos jabatan. Terkait
dengan kerangka PHPL, pada Struktur Organisasi PT PSPI
terdapat bidang yang menangani aspek produksi, aspek
Ekologi, serta aspek sosial. Namun demikian terdapat
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 6 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
(kegiatan) IUPHHK-HTI ketidakkonsistenan nomenklatur jabatan pada Struktur
Organisasi dengan Dokumen Data Karyawan, serta terdapat
rangkap jabatan.
Tersedia Perangkat SIM dan tenaga pelaksana pada PT PSPI.
PT PSPI telah mengembangkan Sistim Informasi Manajemen
(SIM) yang disebut Forest Management Information System
(FMIS) System Application and Product in Data Processing
(SAP). Sebagai tenaga pelaksana SIM, telah disusun daftar
user otorisasi untuk mengakses Forest Management
Information System (FMIS) System Application and Product in
Data Processing (SAP) baik di Distrik Lipat Kain maupun di
Distrik Petapahan.
Auditee telah memiliki Organisasi Satuan Pengawas Internal
yang disebut Iinternal Audit. Lingkup Internal Audit PSPI
(Distrik Lipat Kain maupun Distrik Petapahan) belum
menjangkau rencana dan realisasi kegiatan pada aspek
sosial.
Terdapat tindakan pencegahan dan perbaikan manajemen
yang konsisten berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
yang dilaporkan dalam laporan hasil audit. Laporan Audit
Internal PT PSPI telah memuat temuan dan Observasi,
Rekomendasi, dan Hasil Follow-up sebagai tindak lanjut dari
hasil rekomendasi.
1.5. Persetujuan Atas
Dasar Informasi Awal
Tanpa Paksaan
(PADIATAPA).
SEDANG
Kegiatan RKT yang akan mempengaruhi kepentingan hak-
hak masyarakat setempat telah mendapatkan persetujuan
atas dasar informasi awal yang memadai, melalui
sosialisasi RKT. Terhadap adanya Revisi RKTUPHHK-HTI
Tahun 2018, PT PSPI belum melakukan sosialisasi kepada
masyarakat sekitar.
Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari sebagian
para pihak, yaitu sebesar 78,79 %.
Auditee telah melakukan sosialisasi proses dan
pelaksanaan CSR/CD kepada masyarakat selama periode
lima tahun terakhir. Prosentase persetujuan dalam proses
dan pelaksanaan CSR/CD PT PSPI dari para pihak selama
periode lima tahun terakhir adalah sebesar 34/40 = 85,00
%.
Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung
IUPHHK-HTI PT PSPI dari para pihak adalah sebesar 12
pihak/Desa dari 20 desa yang berada di sekitar areal kerja
PT PSPI atau sebesar 12/20 x 100% = 60,00%.
2. Produksi
2.1. Penataan areal kerja
jangka panjang dalam
pengelolaan hutan lestari
BAIK
Auditee telah memiliki dokumen RKU sebagai berikut:
- Auditee memiliki dokumen Revisi RKUPHHK-HTI Tahun
2012 untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun periode
2011 – 2020 yang disusun berdasarkan pada hasil
IHMB dan telah mempertimbangkan deliniasi mikro
yang disahkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK.92/VI-BUHT/22012, tanggal 27 Desember
2012.
- Auditee telah melakukan Revisi RKUPHHK-HTI Tahun
2012 Untuk Jangka Waktu 10 Tahun Periode Tahun
2011-2020 dan telah disahkan melalui SK
.1232/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/3/2018 tanggal 23
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 7 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Maret 2018.
- Berdasarkan analisa terhadap proses penyusunan RKU
menunjukkan bahwa Auditee tidak dikenai peringatan
terkait pemenuhan kewajiban RKU.
Penataan Areal kerja selama 5 tahun terakhir di Distrik Lipat
Kain dari sisi lokasi sebagian telah sesuai dengan RKUPHHK-
HTI. Sementara itu dari sisi luasan kesesuaian dengan RKU
mencapai 69 % s/d 229%.
Penataan Areal kerja selama 5 tahun teerakhir di Distrik
Petapahan dari sisi lokasi sebagian telah sesuai dengan
RKUPHHK-HTI. Sementara itu dari sisi luasan kesesuaian
dengan RKU mencapai 67,28 % s/d 354%.
Hasil pengamatan berdasarkan uji petik di lapangan tanda-
tanda batas blok dan petak seluruhnya terlihat jelas di
lapangan dan dipelihara dengan baik berupa pal beton
berbentuk silinder cat putih, pada bagian atas pal tertulis PT
PSPI dengan cat hitam dan bagian bawah tertera tulisan nomor
Petak dengan cat merah. Kemudian terpasang signboard RKT
2013 s/d 2017 terbuat dari banner dengan cat putih dan
tulisan warna hitam.
2.2. Tingkat pemanenan
lestari untuk setiap jenis
hasil hutan kayu utama
dan nir kayu pada setiap
tipe ekosistem
BAIK
Berdasarkan Dokumen RKUPHHK, areal kerja Auditee
seluruhnya merupakan tipe hutan dataran rendah (mineral).
Auditee memiliki data potensi tegakan sesuai ekosistem
yang ada dari hasil kegiatan IHMB dan hasil PHI 5 tahun
terakhir. serta dilengkapi dengan peta pendukungnya yaitu
peta inventarisasi hutan, peta pohon, peta kelas hutan dan
lain-lain.
Auditee baik Distrik Lipat Kain maupun Distrik Petapahan
telah memiliki data hasil pengukuran riap pada Plot Sampel
Permanen (PSP) dengan hasil sebagai berikut :
- Distrik Lipat Kain, pengukuran dilakukan pada 162 plot
yang tersebar di 34 petak yang berbeda dan seluruh
data sudah dianalisis.
- Distrik Petapahan dilakukan pada 102 plot yang
tersebar di 22 petak yang berbeda dan seluruh data
pengukuran sudah dianalisis.
Auditee sudah melakukan analisis data potensi dan riap
tegakan untuk periode 5 tahun terakhir atau selama periode
waktu penilaian, dan telah menyampaikan laporan hasil
analisa riap tegakan Surat Direktur Utama Nomor :
07/PSPI/2017 tanggal 9 Januari 2017 namun belum
memanfaatkan hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT
sendiri.
2.3. Pelaksanaan
penerapan tahapan
sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi
hutan
BAIK
Auditee memiliki SOP seluruh tahapan kegiatan sistem
silvikultur yaitu sistem silvikultur THPB dan isinya telah
sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.
Auditee telah mengimplementasikan seluruh tahapan
kegiatan sistem silvikultur sesuai SOP mulai dari tahap
perencanaan, Risalah hutan, penanaman, pemeliharaan
tanaman, pemanenan hutan, dan perlindungan
pengamanan hutan.
Rata-rata potensi tegakan PT PSPI Distrik Lipat Kain
berdasarkan hasil inventarisasi tegakan (PHI) RKT2013 -
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 8 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2017 diperoleh rata-rata potensi Distrik Lipat Kain sebesar
126,10 m3/ha dan Distrik Petapahan sebesar 114,70
m3/ha, dengan demikian rata-rata potensi tegakan di areal
kerja PT PSPI RKT 2017 sebesar 120,40 m3/Ha.
Rata-rata prosentase tumbuh atau potensi permudaan
berdasarkan rata stocking PAT umur 12 bulan(1 tahun)
pada PT PSPI Distrik Lipat Kain sebesar 88,72% dan Distrik
Petapahan sebesar 90,05%., sehingga rata-rata prosentase
tumbuh atau potensi permudaan di aeral kerja PT PSPI pada
RKT 2013 s/d 2017 sebesar 89,39%.
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi
tepat guna untuk
pemanfaatan hutan
BAIK
Auditee telah memiliki Prosedur pemanfaatan hutan ramah
lingkungan yang terangkum dalam SOP Harvesting HTI-
Dryland (SOP-PSPI-P4-001) yang didukung dengan SOP-SOP
teknis lainnya, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi
setempat.
Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan pada
tahap perencanaan pemanenan, proses pemanenan, serta
pasca pemanenan kayu atau terdapat penerapan teknologi
ramah lingkungan pada 3 atau lebih tahapan kegiatan
pemanenan hasil.
Nilai Fe PT PSPI berdasarkan perbandingan nilai potensi
LHP dan PHI (LHC) selama kurun waktu Tahun 2013 s/d
2017 pada Distrik Lipat Kain diperoleh hasil sebesar 0,84
dan Petapahan sebesar 0,85 , sehingga rata-rata nilai Fe PT
PSPI sebesar 0,85.
2.5. Realisasi
penebangan sesuai
dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/
pemanfaatan pada areal
kerjanya
BAIK
Auditee telah memiliki dokumen RKTUPHHK-HT Tahun 2013
s/d 2017 secara lengkap yang disusun berdasarkan
RKUPHHK-HTI yang berlaku, dan telah disahkan secara
mandiri (self approval) oleh Direktur PT PSPI.
Auditee memiliki peta kerja sesuai RKT/RKU yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang yang menggambarkan areal
yang boleh ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/
ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai
kawasan lindung yang disahkan secara Self Approval.
Auditee telah mengimplementasikan peta kerja berupa
penandaan pada seluruh batas blok tebangan/ dipanen/
dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang
ditetapkan sebagai kawasan lindung. Kegiatan penandaan
batas dilakukan di Distrik Lipat Kain maupun Distrik
Petapahan.
Rata-rata prosentase realisasi produksi kayu PT PSPI
selama periode RKT Tahun 2013 s/d 2017 sebesar
70,85%, sedangkan prosentase realisasi produksi
berdasarkan jenis kayu : untuk Jenis Accacia sp sebesar
58,64% dan Jenis Eucalyptus sp sebesar 83,12%. Lokasi
panen sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak
melebihi luas yang direncanakan
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang
memadai dan memenuhi
kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian
BAIK
Kondisi kesehatan finansial Auditee dalam 5 tahun terakhir
berdasarkan Rata-2 Likuiditas dan Solvabilitas dalam 5
tahun terakhir <100%, Rentabilitas “POSITIF” dan catatan
keuangan tahun terakhir “Wajar Tanpa Pengecualian”.
Realisasi alokasi dana berdasarkan Laporan Biaya
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 9 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dan pengembangan,
serta peningkatan
kemampuan sumber
daya manusia
Tahapan Silvikultur PT Perawang Sukses Perkasa Industri
Tahun 2013-2017 mencapai 100,14% dari kebutuhan
kelola hutan yang seharusnya.
Berdasarkan Laporan Keuangan PT PSPI terdapat
perbedaan prosentase proporsional alokasi dana Biaya
Pengelolaan Hutan Tanaman dengan rata-rata selisih
prosentase anggaran sebesar 9,62%.
Realisasi pendanaan kegiatan teknis dan operasional
selama 5 tahun terakhir di lapangan dapat berlangsung
dengan baik dan lancar, termasuk untuk penggajian dan
Pembayaran ke rekanan kerja tidak pernah terlambat.
Rata-rata modal yang dikembalikan ke hutan berupa
realisasi penanaman, terhadap realisasi tebangan tahun
2013 s/d 2017 sebesar 96,73%.
Realisasi Penanaman tahun 2013-2017 mencapai 50-70%
dari yang seharusnya.
3. Ekologi
3.1. Keberadaan,
kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada
setiap tipe hutan
BAIK
Berdasarkan dokumen Revisi RKUPHHK-HT tahun 2018, PT
PSPI telah mengalokasikan kawasan lindung seluas 11.991.
Ha (setara 23,64 % dari total areal PT PSPI seluas ± 50.725
Ha). Kawasan lindung ini terdiri dari : Sempada Sungai
seluas 5.135 Ha, Buffer Zone HL seluas 290 Ha, DPSL
seluas 1.708 Ha, KPPN seluas 2.332 Ha, dan Kelerengan
Curam (25% - 40%) seluas 2.526 Ha. Hasil verifikasi
seluruhnya sesuai dengan kondisi biofisiknya.
Auditee melaksanakan kegiatan penataan batas kawasan
lindung mencapai seluas 9.133 Ha atau setara dengan
76,17% dari total kawasan lindung sesuai dengan zonasi
(landscaping) dalam Revisi RKUPHHK HT PT PSPI Tahun
2018. Tanda batas berupa tolet cat biru disepanjang batas
kawasan sebesar 423,33 Km dan pemasangan seng plate
berwarna kuning (ukuran 25 cm x 40 cm) setiap 250 m
sebanyak 1.962 unit.
Kondisi tutupan lahan kawasan lindung PT PSPI yang
berhutan adalah seluas 5,605.80 Ha (61.38%) merupakan
hutan sekunder dan Hutan Tanaman Industri (HTI) serta
areal tidak berhutan seluas 3,527.20 Ha (38.62%)
merupakan belukar, ladang dan Lahan Tanpa Bakar (LTB).
PT PSPI telah berupaya melakukan kegiatan rehabilitasi
sempadan sungai selama tahun 201-2018 mencakup 17,3
Ha.
Terdapat pengakuan dan persetujuan terhadap Kawasan
Lindung dari sebagian pihak. Hasil identifikasi pengakuan
para pihak terhadap kawasan lindung mencakup 60 % atau
lebih dari 50% para pihak mengakui keberadaan kawasan
lindung).
Terdapat laporan pengelolaan Kawasan Lindung PT PSPI
yang sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan
lindung hasil tata ruang areal/Land scaping atau sesuai
RKL/RPL.
3.2. Perlindungan dan
pengamanan hutan
BAIK
Auditee menyediakan prosedur perlindungan dan
pengamanan hutan, mencakup seluruh jenis gangguan yang
ada, yakni kebakaran hutan, perambahan dan atau klaim
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 10 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kawasan hutan, gangguan hama dan penyakit, serta
pembalakan liar atau pencurian.
Auditee telah memiliki sarana perlindungan dan
pengamanan hutan dalam jumlah dan jenisnya sesuai
ketentuan. Hasil verifikasi sarana dan prasaran dalam
kondisi berfungsi dengan baik.
Tersedia SDM perlindungan hutan PT PSPI dalam jumlah
dan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan
ketentuan.
Kegiatan perlindungan PT PSPI (Distrik Lipat Kain dan
Distrik Petapahan) diimplementasikan melalui tindakan
tertentu (preem-ptif/preventif/represif) dengan
mempertimbangkan jenis gang-guan yang ada, tetapi masih
terdapat klaim lahan oleh masyarakat yang sedang dalam
proses penyelesaian.
3.3. Pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan
hutan
BAIK
Auditee telah memiliki prosedur pengelolaan dan
pemantauan yang mencakup seluruh dampak terhadap
tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.
Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan yang dimiliki
PT PSPI sesuai dengan ketentuan dan atau dokumen
perencanaan lingkungan (AMDAL, dll.). Hasil observasi
kodisi peralatan berfungsi dengan baik.
Auditee memiliki memiliki personil pengelolaan dan
pemantauan dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai
sesuai dengan ketentuan.
Auditee telah memiliki dokumen perencanaan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air (RPL) dan seluruhnya
diimplementasikan sesuai ketentuan.
Auditee telah memiliki dokumen perencanaan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air dan diimplementasikan
sesuai dengan ketentuan.
Auditee telah melakukan upaya pengelolaan dampak
sesuai ketentuan sehingga tidak terdapat indikasi
terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap
tanah dan air.
3.4. Identifikasi spesies
flora dan fauna yang
dilindungi dan/atau
langka (endangered),
jarang (rare), terancam
punah (threatened) dan
endemik
BAIK
Auditee telah memiliki prosedur yang mengatur tentang
identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka,
jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik
mengacu pada perundangan yang berlaku.
Auditee telah melakukan identifikasi flora dan fauna
mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin.
3.5. Pengelolaan flora
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
BAIK
Auditee telah memiliki prosedur pengelolaan flora tersedia
untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin.
Auditee mengimplementasikan kegiatan pengelolaan
flora mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau
langka, jarang, terancam punah dan endemik di areal
pemengang ijin.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 11 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
flora dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemic
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian species flora
dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan
endemik yang terdapat di areal pemegang izin.
3.6. Pengelolaan fauna
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
fauna dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemik
BAIK
Auditee telah memiliki prosedur pengelolaan fauna
mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
kerja.
Auditee telah mengimplementasi pengelolaan fauna untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin.
Terdapat gangguan pada kawasan lindung/habitat satwa
liar (terutama jenis dilindungi). Auditee telah berupaya
melakukan penanggulangan gangguan hutan.
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/ pemegang
izin dengan kawasan
masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat
setempat
SEDANG
Auditee telah memiliki dokumen/laporan yang lengkap
tentang pola penguasaan dan pemanfatan SDA/SDH serta
identifikasi hak-hak dasar masyarakat local dan rencana
pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.
Auditee telah memiliki mekanisme penataan batas/
rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan
penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.
Auditee telah memiliki mekanisme mengenai
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat
dan masyarakat setempat dalam perencanaan
pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.
Auditee memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang izin dengan sebagian batas
kawasan masyarakat hukum adat/setempat.
Auditee telah memperoleh persetujuan oleh sebagian
para pihak yang ditandai dengan adanya konflik.
4.2. Implementasi
tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku.
SEDANG
Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap
menyangkut tanggung jawab sosial Pemegang izin
sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.
Auditee telah memiliki sebagian besar mekanisme
tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin
terhadap masyarakat.
Auditee memiliki sebagian bukti pelaksanaan kegiatan
sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan
kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam
mengelola SDH namun hanya sebagian.
Auditee memiliki sebagian bukti tentang realisasi
pemenuhan tanggungjawab sosial terhadap
masyarakat.
Auditee telah memiliki bukti yang lengkap tentang
realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap
seluruh masyarakat..
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 12 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.3. Ketersediaan
mekanisme dan
implementasi distribusi
manfaat yang adil antar
para pihak
BAIK
Auditee telah memiliki data dan informasi yang
lengkap & jelas tentang masyarakat hukum adat dan/
atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,
terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.
Auditee memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan
jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat.
Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang izin
telah memiliki dokumen rencana pemegang izin
mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan
jelas.
Auditee memiliki bukti implementasi sebagian besar (≥
50%) kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat oleh pemegang izin.
Auditee telah memiliki dokumen/laporan mengenai
pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak
yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
4.4. Keberadaan
mekanisme resolusi
konflik
BAIK
Auditee telah memiiki mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas.
Auditee telah membuat peta konflik yang lengkap dan
jelas yang memuat informasi kasus/pelaku claim, luas,
koordinat, lokasi dan kategori konflik serta terdapat
legalitas peta.
Auditee telah memiliki organisasi kelembagaan resolusi
konflik yang didukung sumberdaya manusia dan
pendanaan yang kurang memadai dalam mengelola
konflik.
Auditee telah memiliki dokumen/laporan penanganan
konflik namun masih belum lengkap dan jelas.
4.5. Perlindungan,
Pengembangan dan
Peningkatan Kesejah-
teraan Tenaga Kerja
BAIK
Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan industrial
dengan seluruh karyawan.
Auditee telah merealisasikan sebagian besar rencana
pengembangan kompetensi bagi karyawan.
Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir dan
seluruhnya telah diimplementasikan kepada karyawan.
Auditee telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan
karyawan dan baru sebagian diimplementasikan.
(5) Resume Hasil Verifikasi LK :
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 13 dari 18
dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.
1.1.1.a.
Dokumen legal terkait
perizinan usaha (SK
IUPHHK).
MEMENUHI 1. Auditee memperoleh IUPHHK-HT melalui Surat Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor : 249/Kpts-II/1998 tanggal 27
Februari 1998 atas areal produksi seluas ± 50.725 Ha yang
terletak di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. SK tersebut
dilampiri dengan Peta Areal Kerja skala 1 : 50.000 terbagi
atas dua lokasi yaitu : Unit Lipat Kain seluas ± 30.700 Ha
dan Unit Petapahan seluas ± 20.025 Ha yang
ditandatangani oleh Menteri Kehutanan (Djamaludin
Suryohadikusumo) dan dicap.
2. Berdasarkan Peta Kawasan Hutan Provinsi Riau skala
1:250.000 yang merupakan Lampiran Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor: SK 903/MENLHK/SETJEN/PLA2/12
/2016 tanggal 7 Desember 2016, pada areal Auditee
terdapat perubahan fungsi dari HP menjadi APL seluas
8.118 Ha sehingga menurut perkembangan terbaru hasil
overlay antara SK IUPHHK-HT dengan peta kawasan hutan
di Provinsi Riau, areal auditee terdiri dari Hutan Produksi
Tetap (HP) dan Areal Penggunaan Lain (APL).
1.1.1.b.
Bukti pemenuhan
kewajiban Iuran Izin
Usaha Hasil Hutan Kayu.
(IIUPHHK).
MEMENUHI Auditee telah membayar IIUPHHK sejumlah Rp 65.942.000,-
sesuai dengan SPP No. 81/IV-PPHH/98 pada tanggal 27
Januari 1998. dengan bukti setor berupa Nota Kredit Bank
Bumi Daya Kebon Sirih Jakarta Nomor : 080124, No.409156,
tanggal 27 Januari 1998 sejumlah Rp 65.942.000,-
1.1.1.c. Penggunaan
kawasan yang sah di luar
kegiatan IUPHHK (jika
ada).
MEMENUHI Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not
Applicable) karena di areal Auditee tidak terdapat penggunaan
kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK-HT, hanya ada
perambahan hutan atau klaim lahan di dalam kawasan
konsesi yang dilakukan oleh masyarakat.
Indikator 2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang
berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
2.1.1.a.
Dokumen
RKUPHHK/RPKH,
RKT/Bagan Kerja/RTT
beserta lampirannya yang
telah disahkan oleh
pejabat yang berwenang,
meliputi :
1) Dokumen RKU
PHHK/RPKH &
lampirannya yang disusun
berdasarkan
IHMB/risalah hutan dan
dilaksanakan oleh Ganis
PHPL Timber Cruising
dan/atau Canhut.
2) Dokumen RKT/ RTT
yang disusun
berdasarkan RKU/RPKH
dan disahkan oleh
pejabat yang berwenang
atau yang disahkan
MEMENUHI 1. Dokumen Revisi (pertama) RKUPHHK-HTI untuk Jangka
Waktu 10 Tahun Periode tahun 2011 – 2020 dikarenakan
adanya konflik sosial yang mengakibatkan perubahan blok
RKT dan disusun berdasarkan IHMB. RKU telah disetujui
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
SK.92/VI-BUHT/2012, tanggal 27 Desember 2012.
2. Dokumen Revisi (kedua) RKUPHHK-HTI untuk Jangka
Waktu 10 Tahun Periode tahun 2011 – 2020 telah
disetujui berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor:
SK.1232/MenLHK-PHPL/ UHP/HPL.1/3/2018, tanggal 23
Maret 2018
3. RKT tahun 2017, Tahun 2018 dan revisinya disahkan
melalui SK Direktur Utama PT Perawang Sukses Perkasa
Industri di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
4. Dokumen RKU dan RKT dilampiri dengan peta lampiran
skala 1:50.000 yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 14 dari 18
secara self approval.
3) Peta rencana penataan
areal kerja yang dibuat
oleh Ganis PHPL Canhut.
2.1.1.b.
Peta areal yang tidak
boleh ditebang pada
RKT/Bagan Kerja dan
bukti implementasinya di
lapangan.
MEMENUHI Auditee memiliki peta lokasi areal yang tidak boleh ditebang
(kawasan lindung) berupa Peta Lampiran RKTUPHHK dan peta
kawasan lindung yang ditandai dengan bloking warna merah.
Peta dibuat oleh GANIS PHPL Perencanaan Hutan dan telah
ditandatangani oleh Direktur Utama PT PSPI. Hasil uji petik
menunjukkan keberadaan dan kebenaran kawasan lindung
terbukti di lapangan.
2.1.1.c
Penandaan lokasi blok
tebangan/blok RKT/petak
RTT yang jelas di peta dan
terbukti di lapangan
MEMENUHI Penandaan lokasi blok dan petak tebangan pada peta RKT
ditandai dengan arsiran yang dibatasi dengan garis warna
kuning dan hitam. Hasil uji petik dilapangan menunjukkan
bahwa penandaan Blok dan petak tebangan posisi dan
keberadaannya terbukti dilapangan, serta pembuatan Pal
batas petak dan blok telah mengacu pada prosedur yang
dikembangkan oleh Auditee.
K2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
Indikator. 2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan
yang berlaku
2.2.1.a.
Dokumen Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (RKUPHHK)
(bisa dalam proses)
dengan lampiran-
lampirannya.
MEMENUHI Dokumen Revisi (pertama) RKUPHHK-HTI untuk Jangka Waktu
10 Tahun Periode tahun 2011 – 2020 dikarenakan adanya
konflik sosial yang mengakibatkan perubahan blok RKT dan
disusun berdasarkan IHMB. RKU telah disetujui berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.92/VI-
BUHT/2012, tanggal 27 Desember 2012.
Dokumen Revisi (kedua) RKUPHHK-HTI untuk Jangka Waktu
10 Tahun Periode tahun 2011 – 2020 telah disetujui
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan Nomor: SK.1232/MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/3/2018, tanggal 23 Maret 2018.
Dokumen RKUPHHK-HTI dilampiri dengan peta skala 1 :
50.000 yang dibuat dan ditandatangani oleh Direktur Utama
PT PSPI (Makmur).
2.2.1.b.
Kesesuaian lokasi dan
volume pemanfaatan
kayu hutan alam pada
areal penyiapan lahan
yang diizinkan untuk
pembangunan hutan
tanaman industri.
NOT APPLICABLE Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not
Applicable) karena berdasarkan dokumen RKTUPHHK tahun
2017/2018 serta hasil observasi lapangan, Auditee sudah
tidak melakukan pemanfaatan kayu hutan alam untuk
pembangunan Hutan Tanaman, sehingga verifier ini masuk
kategori Not Applicable (NA)
K3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan
Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar
mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
Indikator 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan
Dokumen LHP yang telah
disahkan oleh pejabat
yang berwenang.
MEMENUHI 1. Tersedia dokumen LHP serta telah disahkan oleh petugas
yang berwenang.
2. Uji Petik antara LHP dengan Buku Ukur menunjukkan
adanya kesesuaian.
3. Uji petik antara volume yang tercantum di LHP
dengan fisik kayu untuk Distrik Lipat Kain telah
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 15 dari 18
sesuai dimana selisih kurang dari 5%, sedangkan
untuk Distrik Petapahan tidak bisa dibandingkan
karena persediaan kayu yang ada di TPK Hutan
sudah habis.
4. Adapun uji petik nomor batang di LHP dengan
tunggak kayu di lapangan tidak dilakukan karena
Auditee merupakan Izin Usaha Pengelolaan Hasil
Hutan Kayu pada HTI (IUPHHK-HTI) dengan sistem
silvikultur tebang habis (THPB).
Indikator 3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil
hutan.
Surat keterangan sahnya
hasil hutan dan
lampirannya dari:
- TPK hutan ke TPK
Antara,
- TPK hutan ke industri
primer dan/atau
penampung kayu
terdaftar,
- TPK Antara ke industri
primer hasil hutan
dan/atau penampung
kayu terdaftar.
MEMENUHI Pengangkutan kayu baik Distrik Lipat Kain maupun Distrik
Petapahan dari TPK Hutan menuju PT Indah Kiat Pulp & Paper
melalui jalan darat telah dilengkapi dengan dokumen Surat
Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHHK) yang diterbitkan
secara online melalui aplikasi SIPUHH Online.
Hasil uji petik kayu pada dokumen LMKB dengan SKSHHK
menunjukkan kesesuaian.
Indikator 3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA
Verifier 3.1.3.a. Tanda-
tanda PUHH/ barcode
pada kayu dari pemegang
IUPHHK-HA bisa
NOT APPLICABLE Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not
Applicable) karena auditee merupakan pemegang IUPHHK-HT
yang melakukan penebangan dengan sistem Tebang Habis
Permudaan Buatan (THPB), dimana penandaan kayu
dilakukan pada tumpukan kayu (staple meter) dan hanya
dapat dilacak balak sampai ke tumpukan kayu di TPn/TPK
Hutan.
Verifier 3.1.3.b.
Identitas kayu diterapkan
secara konsisten oleh
pemegang izin.
NOT APPLICABLE Seperti telah dijelaskan pada verifier 3.1.3.a Verifier ini
diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not Applicable)
karena auditee merupakan pemegang IUPHHK-HT yang
melakukan penebangan dengan sistem Tebang Habis
Permudaan Buatan (THPB), dimana penandaan kayu
dilakukan pada tumpukan kayu (staple meter) dan hanya
dapat dilacak balak sampai ke tumpukan kayu di TPn/TPK
Hutan.
Indikator 3.1.4. Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.
Arsip SKSKB dan
dilampiri Daftar Hasil
Hutan (DHH) untuk hutan
alam, dan arsip FAKB dan
lampirannya untuk hutan
tanaman.
MEMENUHI Seluruh dokumen SKSHHK PT PSPI periode bulan September
2017 s/d Agustus 2018 baik Distrik Lipat Kain maupun
Distrik Petapahan tersedia lengkap, diterbitkan dan
ditandatangani oleh petugas perusahaan secara Self
Assesment.
K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan
kayu
Indikator 3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 16 dari 18
Daya Hutan (PSDH).
Verifier 3.2.1.a.
Dokumen SPP (Surat
Perintah Pembayaran) DR
dan/atau PSDH telah
diterbitkan.
MEMENUHI Dokumen SPP PSDH/Kewajiban PSDH periode bulan
September 2017 s.d Agustus 2018 telah terbit melalui Sistem
Informasi PNBP Online (SIMPONI) dan jumlah volume kayu
yang harus dibayar sesuai dengan LHP yang dibuat.
Verifier 3.2.1.b.
Bukti Setor DR dan/atau
PSDH
MEMENUHI Auditee telah membayar lunas PSDH sesuai dengan bukti
pembuatan tagihan dan terdapat tanda bukti penerimaan
negara yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran –
Kementerian Keuangan RI melalui Biro Keuangan Sekretariat
Jenderal – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan via
Bank Mandiri.
Verifier 3.2.1.c.
Kesesuaian tarif DR dan
PSDH atas kayu hutan
alam (termasuk hasil
kegiatan penyiapan lahan
untuk pembangunan hutan
tanaman) dan kesesuaian
tarif PSDH untuk kayu
hutan tanaman.
MEMENUHI Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan telah dilakukan
sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayarkan sesuai
dengan tarif yang ditentukan yaitu mengacu kepada :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2014 tanggal 14
Februari 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Kementerian Kehutanan.
2. Peraturan Menteri Kehutanan no. P.68/Menhut-II/2014
tentang Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan untuk
perhitungan provisi sumber daya hutan, ganti rugi
tegakan dan penggantian nilai tegakan.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Nomor: P.64/MENLHK /SETJEN/KUM.1/ 12/ 2017
tanggal 19 Desember 2017.
K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.
Indikator 3.3.1 Pemegang Izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Dokumen PKAPT NOT APPLICABLE Seluruh kayu yang diproduksi oleh Auditee dikirim atau dijual ke
Industri yang terletak didalam satu Provinsi, yaitu kepada PT
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk yang berlokasi di Perawang Provinsi
Riau menggunakan truck sehingga tidak perlu dokumen PKAPT,
dan sejak tanggal 30 Juli 2018, Keputusan Menteri Perindustrian
Dan Perdagangan Nomor 68/Mpp/Kep/2/ 2003 Tentang
Perdagangan Kayu Antar Pulau telah dicabut sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 81
Tahun 2018 Tentang Pencabutan Keputusan Menteri Perindus-
trian Dan Perdagangan Nomor 68/Mpp/ Kep /2/2003 Tentang
Perdagangan Kayu Antar Pulau.
Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang sah.
Dokumen yang
menunjukkan identitas
kapal
NOT APPLICABLE Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not
Applicable) karena seluruh kayu yang diproduksi dikirim atau
dijual ke Industri yang terletak didalam satu Provinsi kepada PT
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk yang berlokasi di Perawang
Provinsi Riau menggunakan truck lewat jalan darat.
K3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal
Indikator 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal
Verifier 3.4.1. Tanda V-
Legal yang dibubuhkan
MEMENUHI Auditee sudah menerapkan penggunaan Tanda V-Legal pada
Surat Pengantar Kayu (SP) dan dokumen SKSHHK yang
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 17 dari 18
sesuai ketentuan. menyertai angkutan kayu menuju ke PT Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk yang berlokasi di Perawang.
K.4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah
memiliki dokumen
AMDAL/DPPL/UKL-UPL
meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan
sesuai peraturan yang
berlaku meliputi seluruh
areal kerjanya
MEMENUHI Dokumen AMDAL tersebut telah disetujui dan disahkan oleh
Direktur Jenderal PHPA/Ketua Komisi Pusat Amdal Departemen
Kehutanan dengan Nomor : 157/DJ-VI/AMDAL/97 Tanggal 25
Nopember 1997. Dan dalam penyusunannya telah mengacu
pada Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan
Pelestarian Alam Nomor : 218/Kpts/DJ-VI/1994 tentang
Pedoman teknis penyusunan dokumen AMDAL HPHTI.
4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan
penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial
4.1.2.a. Dokumen RKL dan
RPL.
MEMENUHI Dokumen RKL dan RPL telah disetujui dan disahkan oleh
Direktur Jenderal PHPA/Ketua Komisi Pusat Amdal
Departemen Kehutanan dengan Nomor : 157/DJ-
VI/AMDAL/97 Tanggal 25 Nopember 1997. Penyusunan
dokumen RKL dan RPL telah mengacu pada dokumen AMDAL
yang telah disahkan.
4.1.2.b.
Bukti pelaksanaan
pengelolaan dan
pemantauan dampak
penting aspek fisik-kimia,
biologi dan sosial.
MEMENUHI Auditee telah mengimplementasikan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana pada
dokumen RKL RPL dan dampak penting yang terjadi di
lapangan. Impelementasi kegiatan pemantauan dan
pengelolaan lingkungan dicantumkan dalam laporan
pelaksanaan RKL RPL dan telah dilaporkan kepada instansi
terkait.
K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Indikator 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Verifier 5.1.1.a.
Pedoman/prosedur K3.
MEMENUHI 1. Auditee telah memiliki dokumen SOP/Prosedur K3 yang
telah disahkan oleh Direksi.
2. Auditee telah memiliki susunan Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang disahkan
oleh Kepala Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi
Riau.
3. Tersedia ahli K3 sebagai penanggungjawab K3 untuk setiap
distrik dan memiliki kualifikasi sebagai ahli K3 berdasarkan
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan R.I.
Verifier 5.1.1.b.
Ketersediaan Peralatan
K3.
MEMENUHI Auditee memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan
berdasarkan observasi lapangan peralatan K3 dalam kondisi
baik.
Verifier 5.1.1.c.
Catatan kecelakaan kerja.
MEMENUHI Auditee telah memiliki catatan kecelakaan kerja yang
tercantum dalam dokumen Form EPI 90-02 tentang Laporan
Kecelakaan Kerja, EPI 90-04 tentang Laporan Penyelidikan
Kecelakaan/Penyakit Akibat Kerja dan EPI 90-17 tentang
Laporan Kecelakaan Kerja/Incident Report. Laporan tersebut
dibuat oleh ahli K3 dan diketahui oleh Pimpinan.
Berdasarkan dokumen Laporan Kecelakaan Kerja di Distrik
Lipat Kain periode bulan September 2017 s/d Agustus 2018
tidak ada kejadian kecelakaan kerja, dan untuk di Distrik
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 18 dari 18
Petapahan sebanyak 2 kali kecelakaan kerja yang dibuktikan
dengan adanya laporan kecelakaan kerja.
K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan
berserikat bagi pekerja
Verifier :
Serikat pekerja atau
kebijakan perusahaan
(auditee) yang
membolehkan untuk
membentuk atau terlibat
dalam kegiatan serikat
pekerja
MEMENUHI Karyawan Auditee telah tergabung dalam Serikat Pekerja Mitra
Abadi Riau (SP-MAR) yang beralamat di Jalan Muara Bunut RT
01 RW 02 Desa Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang,
Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang telah tercatat di Dinas Sosial
dan Tenaga Kerja Kabupaten Siak, dengan Nomor Bukti
Pencatatan: 568/DSTKT/XII/2015/33 tanggal 14 Desember
2015, dan telah terbentuk perwakilan SP-MAR yaitu Pengurus
Unit Kerja (PUK) Cabang-Distrik Lipat Kain dan Distrik
Petapahan.
Indikator 5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur
hak-hak pekerja.
Verifier:
Ketersediaan Dokumen
KKB atau PP.
MEMENUHI Auditee telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan
telah mendapat pengesahan berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten
Kampar Nomor: KPTS. 560/PERINAKER-PHIK/PP /2018/08
tanggal 23 Mei 2018 tentang Pengesahan Perjanjian Kerja
Bersama PT PSPI, berlaku selama 2 tahun mulai terhitung 23
Mei 2018 sampai dengan tanggal 23 Mei 2020.
Indikator 5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)
Verifier :
Pekerja yang masih di
bawah umur
MEMENUHI Berdasarkan dokumen Laporan Tenaga Kerja, Auditee tidak
mempekerjakan karyawan di bawah umur, dan dalam sistem
rekruitmennya, Auditee telah mempersyaratkan bahwa batas
umur minimal calon karyawan adalah yang telah berumur lebih
dari 18 tahun.