pengukuran komoditas unggulan
DESCRIPTION
komoditas unggulanTRANSCRIPT
-
TEKNIK DAN METODE PENGUKURAN KOMODITAS UNGGULANMateri Diklat JFP
-
Materi dan Diskusi1. Produksi dan perdagangan ke daerah atau negara lain2. Teknik Pengukuran :Location Quotient (LQ)Concentration Coefficient (CC)Specialization Coefficient (SC)Localization Coefficient (LC)Revealed Comparative Advantage (RCA)Derajat Konsentrasi Pasar3. Metode penentuan komoditas unggulan daerah4. Prioritas Pengembangan Komoditas Unggulan
-
Produksi dan perdagangan ke daerah atau negara lainEstimasi PDRB:Pengeluaran konsumsi masyarakat dan swastaInvestasi swastaPengeluaran konsumsi pemerintah (lokal dan pusat untuk daerah)Net (export-import), ke/dari luar daerah
Ada hubungan antara produksi dan perdagangan yang dilakukan daerah menentukan kinerja dan keunggulan ekonomi daerah
-
Kinerja produksi dan perdagangan mencerminkan tingkat utilisasi potensi ekonomi (nasional dan daerah) yang mencakup pemanfaatan dari:Potensi SDM (Penduduk dan tenaga kerja),Potensi Sumberdaya alam, Potensi PendanaanKinerja produksi dan distribusi (periode sebelumnya)Potensi Kelembagaan, danPotensi Pasar
-
Komoditas UnggulanMemiliki potensi dari sisi :Produksi (supply): jumlah bisa ditingkatkan, biaya relatif rendah dan kualitas membaik, Pasar (demand) dan pemasaran: produk dan harga bersaing, serta kekuatan saluran pemasaran
Memiliki peluang pengembangan :Stabilitas makroekonomi: inflasi rendah, nilai tukar stabil, suku bunga menurunTrend membaiknya daya saing: produksi meningkat, pangsa pasar meningkat, harga relatif stabilMembaiknya sarana dan prasarana yang dimiliki daerah untuk mendukung kegiatan produksi dan pemasaran
-
Teknik Pengukuran Potensi: Indeks peranan industri daerah k : value added (nilai tambah) industri i daerah k
VAiN : value added (nilai tambah) industri i regional/nasionalPDRBk : nilai produksi daerah k
PDBN : nilai produksi regional/nasional
Menunjukan perbandingan kemampuan Produksi sektor/industri/komoditas suatu Daerah dibandingkan dengan produksi tsb Secara regional atau nasional LQ>1; nilai tambah industri meningkat, daerah mampu mencukupi kebutuhan dengan produksi\sendiri bahkan kelebihannya dapat ekspor1. Location Quotient (LQ)
-
CI : indeks konsentrasi kegiatan ekonomi daerah
Lik : jumlah penduduk (angkatan kerja) industri i daerah kPK : jumlah penduduk (angkatan kerja) daerah k
PN : jumlah penduduk (angkatan kerja) nasional
2. Concentration Coefficient (CC)
-
LiN : jumlah tenaga kerja (angkatan kerja) industri i nasionalLiK : jumlah tenaga kerja (angkatan kerja) industri i daerah kMenunjukan tingkat spesialisasi dalam menghasilkan suatu komoditas Pada daerah tertentu relatif terhadap regional/nasional Besaran L dapat diganti dengan output (X) seperti pada LQ3. Specialization Coefficient (SC)
-
Menunjukan tingkat pemusatan produksi suatu komoditas pada suatu wilayah tertentu
4. Localization Coefficient (LC)
-
XiN : nilai ekspor komoditas i nasionalXN : nilai ekspor semua komoditas nasionalXiW : nilai ekspor komoditas i seluruh duniaXW : nilai ekspor semua komoditas seluruh duniaRCA>1; komoditas ekspor memiliki keunggulan komparatif5. Revealed Comparative Advantage (RCA)
-
Untuk mengetahui derajat kestabilan kinerja ekspor suatu komoditas ke negara tertentu
IKi : indeks konsentrasi pasar komoditas iXij : ekspor komoditas i ke negara jTXi : total ekspor komoditas i6. Derajat Konsentrasi Pasar
-
Teknik Pengukuran Peluang PengembanganAnalisis TrendPeriodeProduksiPeriodeProduksi Analisis Regresi
Produksi = f(Tenaga Kerja, Modal, )
-
Metode penentuan komoditas unggulan daerahPerhatikan komponen pengukuran pada Gb. 1Mengukur skor keunggulan komoditas yang meliputi: Potensi Sektoral/Industri, kemampuan produksi & Pemasaran, dan Peluang Pengembangan
-
Gb. Metode Penentuan Komoditas Unggulan
-
Formula Penentuan Skor Unggulan
Sheet1
Komponen PenilaianKomoditas 1Komoditas m
Potensi sektoral/industri/komoditas
LQ
SC
LC
Potensi produksi
Volume
Biaya produksi
Kualitas
Potensi Pasar dan Pemasaran
Harga
RCA
Peluang pengembangan
Trend produksi
Trend harga relatif
Makroekonomi
Sarana/prasarana pendukung
Total Skor
Skor setiap baris per-komoditas : 1 (sangat kecil/rendah) s.d 5 (sangat besar/tinggi)
Sheet2
Sheet3
-
Prioritas Pengembangan1. Buatlah grafik dengan sumbu horisontal dan vertikal merupakan skor komponen semua komoditas. Contoh: posisi keunggulan komoditas 2 dan 3 yang memiliki sektor/industri unggulan.
Potensi produksiPotensi pasarKom 2Kom 3Rata-rata
-
2. Analisis Revenue-Cost Ratio (R/C ratio) Untuk sejumlah komoditas yang dinominasikan menjadi unggulan, dihitung R/C ratio (Gittinger, 1982) guna menyimpulkan keunggulan kompetitif R/C ratio = Revenue/Cost
-
Diskusi dan latihanJenis data; produksi, penduduk, tenaga kerja, SDA, ekspor, dan hargaSumber data : Biro Pusat Statistik, Laporan Dinas Subsektor, Bank Indonesia, dan laporan publikasi internasional.Latihan: gunakan data daerah
-
Daftar PustakaGittinger, J.P. 1982. Economic Analysis of Agricultural Projects. 2nd edition.Rina Indiastuti dkk. 2002. Pengembangan Potensi Ekonomi Kabupaten Cianjur. LP3E FE Unpad.