pengukuran kerangka dasar vertikal
DESCRIPTION
ini assignment yang bikin dag-dig-dug sepanjang sejarah Saya pernah presentasi menggunakan PPt.TRANSCRIPT
PENGUKURAN KERANGKA DASAR VERTIKAL
OLEH:R. VINY SONIA DEWINA
1104320PENDIDIKAN TEKNIK
BANGUNAN 2011
ILMU UKUR TANAH
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
o PENGERTIANo METODE PENGUKURAN
PENGERTIAN
Kerangka Dasar Vertikal merupakan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi
vertikalnya. Posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan
ketinggian tertentu.
kembali
METODE PENGUKURAN
1. Metode Pengukuran Sipat Datar2. Metode Trigonometris3. Metode Barometris
kembali
PENGUKURAN SIPAT DATAR
Pengertian
Definisi dan Tujuan
Syarat
Cara Pengukuran
Jenis-Jenis Pengukurankembali
PENGUKURAN TRIGONOMETRIS
kembali
Pengertian Prosedur Pengukuran dan Perhitungan
PENGUKURAN BAROMETRIS
kembali
Pengertian Prosedur Pengukuran dan Perhitungan
Definisi dan Tujuan
Proses penentuan ketinggian dari
sejumlah titik atau pengukuran
perbedaan elevasi. Tujuannya adalah,
mencari beda tinggi antara dua titik yang diukur.
kembali
Syarat
• Garis bidik harus sejajar dengan garis jurusan nivo
• Adanya pesawat sipat datar dan rambu ukur
kembali
Dumpy Level Reversible Level
Tilting Level Automatic Level
1. Rambu sipat datar dengan pembacaan sendiri
2. Rambu sipat datar sasaran
Tipe-tipe Rambu Ukur
kembali
Cara ke-1 Cara ke-2
Cara ke-3
kembali
Metode Pengukuran
Jenis-Jenis Pengukuran
Sipat Datar MemanjangSipat Datar ResiprokalSipat Datar ProfilSifat Datar Luas
kembali
Pengertian
Mengukur jarak langsung (jarak
miring), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan
sudut vertikal (zenith atau
inklinasi) yang direduksi menjadi
informasi beda tinggi
menggunakan theodolite.
kembali
Prosedur Pengukuran dan Perhitungan
1. Tegakkan theodolite di A, ukur tingginya sumbu mendatar.
2. Tegakkan target di B. Ukur tingginya target.
3. Ukur sudut tegak m (sudut miring)
4. Ukur jarak mendatar D atau dm
5. Dari besaran-besaran yang diukur, maka:
ii : inklinasi (sudutmiring)DHAB: dm . Sin i + ta - BT
dab= dm . Cos iCos i = dab/dm
Rumus Perhitungan Pengukuran Trigonometris
i
DHAB = T.alat + dm . sin i – BT HAB= T.alat + sin i . dm + cos i . dm . i-
BT
kembali
Input data: T.alat, Ba, Bb, Bt, sin i
PENGERTIAN
Pengukuran ini dilakukan bergantung dari ketinggian
permukaan, temperatur udara, kelembapan, dan
kondisi-kondisi cuaca lainnya.
Mengukur beda tekan atmosfer suatu ketinggian
menggunakan alat barometer yang kemudian
direduksi menjadi beda tinggi.
kembali
PROSEDUR PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN
DP = PB –P A
= (rHg . gB . HB ) – (rHg . gA . HA)
DP = PB – PA
rHg . (gB . HB – gA . HA) = PB – PA
rHg . g . ( HB – HA) = PB – PA
D HAB = PB – PA / rHg . gDHAB = PB – PA / rHg (gB + gA) : 2 HAB = ( PB / rHg . ((gB + gA)/2)))- ( PA/
rHg . ((gB + gA)/2)))
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
SEKIAN