pengujian raksa pada krim wajah
TRANSCRIPT
Pengujian Raksa pada Krim Wajah
Perubahan kulit yang Anda alami setelah menggunakan kosmetika berlangsung
cepat? terjadi dalam beberapa hari? anda mulai meragukan komposisi kosmetika Anda ?
mengandung Hg atau tidak ?
Berdasarkan peraturan Menkes RI No. 140/Menkes/Per/III/1991 tentang wajib
daftar alat kesehatan rumah tangga, bahwa kosmetik adalah sediaan atau paduan
bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan , gigi dan rongga mulut untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya dalam
keaadan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak tidak dimaksudkan untuk mengobati
atau menyembuhkan penyakit. Kosmetik termasuk sediaan farmasi maka pembuatannya
harus mengikuti persyaratan, keaamanan dan kemamfaatannya sesuai dengan undang-
undang kesehatan serta peraturan pelaksanaannya.
Krim adalah sediaan padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari
60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Sekarang ini batasan tersebut diartikan
untuk produk yang terdiri atas minyak dan air atau disperse mikro kristal asam lemak
atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan
untuk sebagai kosmetik dan untuk estetika.
A. Krim Pemutih
Krim pemutih pemutih merupakan campuran bahan kimia dan lainnya dengan khasiat
bisa memucatkan noda hitam (coklat) pada kulit. Tujuan penggunaanya dalam jangka
waktu yang lama agar dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada
kulit, tetapi penggunaan yang harus terus menerus justru akan menimbulkan pigmentasi
dengan efek permanen.
1. Bahan aktif krim pemutih.
Bahan aktif dalam kebanyakan sediaan pemutih modern adalah garam merkuri,
bahan paling sering digunakan dari jenis ini merkuri kloroamida (merkuri amida klorida,
HgNH2Cl2), merkuri klorida (sublimate, HgCl2), merkurous klorida (kalomel,
Hg2Cl2). Semua senyawa ini kecuali Hg2Cl2 yang tidak dapat larut dalam air, lemak dan
pelarut organic dan dicampur kedalam krim dalam bentuk dispersi halus.
2. Cara kerja krim pemutih
Efek garam merkuri tergantung pada inhibasi enzim tirikinaase yang bertanggung jawab
pada tahap pertama oksidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap awal dari reaksi
berantai yang menuju pembentukan melanin tidak terjadi dan kulit mencerah atau lebih
putih. Melanin yang ada tidak dapat dihancurkan tetapi pembentukan pigmen dicegah.
Sebagai tambahan, sublimat mempunyai efek pengelupasan karena melepaskan HCl
pada lapisan kulit yang paling atas yang menyerang korneum.
B. Merkuri (air raksa)
a. Ciri-ciri dari merkuri
Merkuri atau air raksa (Hg) muncul di lingkungan secara alamiah dan berada dalam
beberapa bentuk yang pada prinsipnya dapat dibagi menjadi 3 bentuk utama yaitu
(David K Tan et al, 2006; Clarkson W.Thomas, 2002; WHO, 1989).
a
Merkuri metal (elemental mercuri) (Hg0) merupakan logam berwama putih, berkilau dan
pada suhu kamar berada dalam bentuk cairan. Pada suhu kamar akan menguap dan
membentuk Hg uap yang tidak berwama dan tidak berbau. Makin tinggi suhu, makin
banyak yang menguap. Banyak orang yang telah menghirup Hg mengatakan bahwa
terasa logam dimulutnya. Hg metal masih digunakan dalam beberapa herbal dan obat
tradisional di Amerika Latin dan di Asia, digunakan juga dalam acara ritualseperti
Voodoo, Santeria dan Espiritismosuku Caribia di Amerika Latin. Digunakan juga untuk
bahan pembuat themometer,barometer. Hg metal banyak digunakan untukproduksi gas
chlorine dan caustic soda dan untuk pemurnian emas. Juga digunakanuntuk pembuatan
baterai, dan saklar listrik.Untuk bahan penambal gigi biasanyamengandung Hg metal
50% (WHO ,1976,1989). Estimasi yang dilakukan oleh WHO menyatakan bahwa sekitar
3% dari total konsumsi merkuri digunakan untuk dental amalgam. Dental amalgam ini
merupakan campuran dari merkuri yang dicampur dengan perak, dan tin dengan
komposisi 45-50% merkuri, 25-35% perak, 2-30% tembaga dan 15-30% tin. Estimasi
yang dilakukan terhadap dokter gigi di Amerika menyatakan bahwa penggunaan Hg rata-
rata berkisar 0,9 – 1,4 kg amalgam /tahun. Pajanan yang ditimbulkannya adalah Hg uap.
b
Senyawa merkuri anorganik terjadi ketika Hg dikombinasikan dengan elemen lain seperti
chlorine (Cl), sulfur atau oksigen. Senyawa-senyawa ini biasa disebut garam-garam Hg.
Senyawa Hg anorganik berbentuk bubuk putih atau knstal, kecuali merkurik sulfida (HgS)
yang biasa disebut Chinabar adalah berwarna merah dan akan menjadi hitam setelah
terkena sinar matahari. Senyawa Hg anorganik digunakan sebagai fungisida. Garam-
garam merkuri anorganik termasuk amoniak merkurik chlorida dan merkurik iodide
digunakan untuk cream pemutih kulit. Merkuri chlorida (HgCl2) adalah sebagai antiseptik
atau disinfektan. Pada waktu lampau, merkurous chlorida digunakan dalam dunia
kedokteran untuk obat penjahar (urus-urus), obat cacing dan bahan penambal gigi.
Senyawa kimia lain yang mengandung Hg masih digunakan sebagai anti bakteri. Produk
ini termasuk mercurochrome (mengandung 2% mercuric sulfide) dan mercuric oksida
digunakan untuk zat warna pada cat, sedangkan mercuric sulfide digunakan pula
sebagai pewarna merah pada tattoo. Merkurik chlorida juga digunakan sebagai katalis,
industri baterai kering, dan fungisida dalam pengawetan kayu. Merkurik asetat
digunakan untuk sintesa senyawa organomerkuri, sebagai katalis dalam reaksi-reaksi
polimerisasi organik dan sebagai reagen dalam kimia analisa (IARC, 1993 ). Senyawa-
senyawanya banyak digunakan sebagai disinfektan, pestisida, bahan cat, antiseptik,
baterai kering, photografi, di pabrik kayu dan pabrik tekstil (WHO, 1976; Clarkson W.
Thomas, 2002).
c.
Senyawa Hg organik terjadi ketika Hg bertemu dengan carbon atau organomerkuri.
Banyak jenis organomerkuri, tetapi yang paling populer adalah metilmerkuri (dikenal
dengan monometilmercuri) CHJ3 — Hg — COOH. Pada waktu yang lampau, senyawa
organomerkuri yang dikenal adalah penilmerkuri yang digunakan dalam beberapa
produk komersial. Organomerkuri lainnya adalah dimetilmerkuri (CH3 — Hg — CH3) yang
juga digunakan sebagai standar referensi tes kimia. Di lingkungan ditemukan dalam
jumlah kecil namun sangat membahayakan bagi manusia dan hewan. Seperti senyawa
Hg organik, metil merkuri dan penilmerkuri ada dalam bentuk garamgaramnya seperti
metilmerkuri chloride dan fenilmerkuri acetat. Metilmerkuri dihasilkan dari proses
microorganisme (bakteria dan fungi) di lingkungan. Sampai tahun 1970 an metilmerkuri
dan etilmerkuri digunakan untuk mengawetkan biji-bijian dan infeksi fungi. Ketika
diketahui adanya efek negative terhadap kesehatan dari bahan berbahaya metilmerkuri
dan etilmerkuri, maka penggunaan selanjutnya sebagai fungisida biji-bijian dilarang.
Sampai tahun 1991 an penggunaan fenilmerkuri sebagai antifungi pada cat dalam
maupun cat luar bangunan masih diperbolehkan, tetapi penggunaan ini selanjutnya juga
dilarang karena akan terjadi penguapan Hg dari cat-cat tersebut.
Sabun dan krem yang mengandung merkuri telah digunakan dalam waktu yang lama
oleh masyarakat kulit hitam di beberapa wilayah untuk pemutih kulit. Sabun biasanya
mengandung merkuri 3% sedangkan krem pemutih mengandung merkuri 10%. Sabun
dan krem pemutih digosokkan pada kulit dan dibiarkan kering atau digunakan sebelum
tidur. Metil merkuri (MeHg) sangat mudah diserap tubuh melalui jalur pencernaan (95%
diserab oleh tubuh).
Setelah seseorang makan ikan atau makanan lain yang terkontaminasi oleh MeHg, maka
MeHg akan masuk ke peredaran darah dengan mudah dan cepat tersebar ke seluruh
jaringan tubuh. Hanya dalam jumlah kecil MeHg ke peredaran darah melalui kulit, tetapi
bentuk lain Hg-organik yaitu dimetilmerkuri dapat dengan cepat masuk ke dalam tubuh
melalui kulit. Senyawa Hg-organik dapat menguap secara perlahan-lahan pada suhu
kamar dan dapat terhirup oleh orang yang berada di tempat tersebut. Ketika senyawa
Hg-organik masuk aliran darah, akan secara cepat masuk ke jaringan-jaringan tubuh
lainnya dan siap masuk ke otak. Karena sifatnya yang sangat beracun, maka U.S. Food
and Administration (FDA) menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar
merkuri yang ada dalam air sungai, yaitu sebesar 0,005 ppm. Food and Drug
Administration (FDA) mengestimasi pajanan Hg dari ikan rata-rata 50 ng/kg/hari atau
kira-kira 3,5µg/hari untuk orang dewasa dengan berat badan rata-rata (70 kg). Secara
alamiah kandungan Hg di lingkungan adalah sebagai berikut:
· Kadar total Hg udara = 10 – 20 ng/m3 untuk udara outdoor di kota.
· Kadar total Hg air permukaan = 5 ppt = 5 ng/l
· Kadar total Hg dalam tanah 20 – 625 ppb.
C. Efek Negatif dari Logam Merkuri
Gejala keracunan akut antara lain seperti kehilangan nafsu makan, berat badan menurun
dan shyness.
Gejala keracunan kronik ringan adalah erethism, paraesthesia, kehilangan daya ingat,
insomnia, tremor dan ginggivitis, sweating (World Health Organization, 1976; Hunter et
al, 1980). Keracunan kronik merkuri organic sangat berbahaya karena mengakibatkan
gangguan sistem syaraf pusat (central nervous system). Gejala pertama (sindrom) yang
dirasakan antara lain rasa kesemutan, rasa baal pada kulit, jarak pandang mata
menyempit, pendengaran berkurang, berjalan limbung , tremor, dan daya ingat yang
berkurang, gangguan fungsi ginjal dan kesuburan, menimbulkan efek membahayakan
terhadap otak janin (teratogenik) dan dapat menimbulkan cacat seumur hidup.
Keracunan Metilmerkuri menimbulkan gangguan CNS seperti ataxia, pandangan
menyempit, pendengaran menurun, neuropati, sifatnya tembus otak dan plasenta oleh
karena itu sangat berbahaya bagi janin. Kasus keracunan di Jepang oleh metilmerkuri
yang masuk ke dalam tubuh melalui makan ikan, terlihat pada 121 pasien menderita
paraesthesia (mati rasa, dysarthria, daya ingat menurun, pandangan menyempit,
pendengaran menurun, jalan limbung), CNS (ataxia, pandangan menyempit,
pendengaran menurun, neuropati), secara physik : ataxia, pandangan menyempit,
pendengaran menurun, dan neuropati.
Anak-anak yang menghirup uap Hg, makan makanan atau bahan lain yang mengandung
fenilmerkuri atau mengandung garam-garam Hg-anorganik atau menggunakan salep
yang mengandung MeHg akan berkembang menjadi acrodynia atau sakit pink. Acrodynia
dapat merupakan kram kaki yang parah, iritabilitas, dan kulit menjadi merah tidak
normal diikuti dengan tangan, hidung, tungkai dan kaki yang mengelupas, gatal,
bengkak, denyut jantung rneningkat, tekanan darah meningkat, air liur atau keringat
berlebihan, ruam, resah, sulit tidur dan lemah. Kejadian tersebut hanya pada anak-anak,
tetapi baru-baru ini dilaporkan bahwa remaja dan orang dewasa telah menunjukkan
gejala acrodynia (ATSDR, 1999). MeHg adalah senyawa kimia yang sangat dikenal
dengan risiko terhadap perkembangan anak. Pajanan dapat melalui makan ikan, roti
yang terkontaminasi MeHg. Ibu yang terpajan MeHg dapat memajan anaknya melalui air
susu ibu.
D. Pengujian sampel dengan cara penyarian / ekstraksi sederhana
1. uji kualitatif (A)
sampel sebanyak 2 gram dimasukkan kedalam cawan porselin, kemudian ditambahkan
HNO3 (P) , lalu dipanaskan dan disaring :
a) Filtrat yang diperoleh ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 2N terbentuk endapan
hitam (Hg), Didihkan terbentuk endapan abu-abu merkurium (II) oksida.
b) Filtrat ditambahkan 5 tetes laruan KI 0,5 N terbentuk endapan hijau (HgI), jika
didihkan terbentuk endapan merah merkuri (II) iodide dan merkurioum hitam yang
berbutir halus.
c) Filtrat ditambahkan 5 tetes larutan kalium kromat kemudian dipanaskan terbentuk
endapan kristal merah merkurium (I) kromat.
2. Uji Kualitatif (B).
Prosedur kerja :
a) Timbang cuplikan lebih kurang 2,5 gram, masukkan dalam tabung.
b) Kocok tiga kali, tiap kali dengan 12,5 eter
c) Buang fase eter.
d) Fase ditambah 5 mL campuran asam klorida 25% dan dan asam nitrat (3: 1).
e) Uapkan diatas penangas air sampai air kering.
f) Tambahkan lagi 5 mL campuran asam klorida 25% dan asam nitrat ( 3:1).
g) Uapkan kembali diatas penangas air sampai hampir kering, ulangi lagi
h) Tambahkan 5 mL air
i) Didihkan sebentar, dinginkan, dan saring.
Cara uji :
a) Masukkan kedalam tabung sejumlah mL larutan uji, tambahkan 1 tetes larutan kalium
iodide 0,5 N perlahan melalui dinding tabing.
b) Harus tidak terjadi endapan jingga.
c) Masukkan kedalam tabung reaksi + 3 -5 mL larutan uji.
d) Amplas batang tembaga sampai mengkilap.
e) Celupkan kedalam larutan uji untuk beberapa saat.
f) Batang tembaga akan dilapisi endapan abu-abu mengkilap dan akan lebih jelas jika
digosok dengan kertas saring.Panaskan pada nyala api bebas, warna abu-abu akan
hilang.
Catatan : Agar dapat dipergunakan sebagai pembanding untuk mengetahui
perkiraan kadar raksa di sampel Anda, buatlah larutan standar Hg 1%.
E. Pengujian sampel tanpa penyarian
Pada dasarnya, reagen pereaksi untuk mengidentifikasi Hg pada kosmetika yang
dipergunakan pada pengujian sampel tanpa penyarian hampir sama dengan pengujian
sampel menggunakan penyarian seperti pada tahapan D di atas. Akan tetapi, hasil yang
diperoleh untuk tahapan ini akan nampak nyata atau jelas perubahannya apabila sampel
kosmetika Anda memiliki Hg yang tinggi.
UJI KUALITATIF (A) yaitu yang pertama dengan menggunakan uji larutan KI 0,5 N,
NaOH 2 N, dan larutan kalium kromat.
Apabila larutan sampel yaitu 2 gram krim pemutih yang dilarutkan pada HNO3(P)diujikan
dengan larutan NaOH 2 N, maka akan terbentuk endapan hitam (Hg), dan setelah itu
didihkan dan terbentuk enpadan abu-abu, berarti larutan itu positif mengandung
merkurium (II) oksida. Endapan tak larut dalam reagensia berlebihan, tetapi mudah larut
dalam asam nitrat encer.’
Ketika didihkan, warna endapan berubah menjadi abu-abu, Karena disproporsionasi ,
pada mana merkurium (II) oksida dan logam merkurium terbentuk :
Hg2O ↓ → HgO + Hg↓
Pengujian yang kedua yaitu dengan penambahan 5 tetes larutan KI 0,5 n terbentuk
endapan hijau (HgI) yang jika didihkan terbentuk endapan merah merkuri (II) iodide dan
merkurioum hitam yang berbutir halus
Kalium iodide yang ditambahkan perlahan-lahan daalam laarutan dingin secara teori
dapat membentuk endapan hijau merkurium (I) iodide.
Hg2I22+ + 2I-→ Hg2I2.
Jika ditambahkan reagensia yang berlebihan, terjadi reaksi disproporsionasi, dan
terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang larut dan merkurium hitam yang berbutir
halus :
Hg2I2 ↓ + 2I- → [HgI4]2- + Hg↓.
Ketika mendidihkan endapan merkurium (I) iodide dengan air, terjadi pula
disproporsionasi, dan terbentuk campuran endapan merkurium (II) iodida merah dan
merkurium yang berbutir halus :
Hg2I2 ↓→ HgI2 ↓ + Hg↓
Dan yang terakhir filrat ditambahkan 5 tetes larutan kalium kromat kemudian
dipanaskan terbentuk endapan kristal merah merkurium (I) kromat :
Hg 2+ + CO32-→ Hg2CO3↓
Dari pengujian diatas maka diperoleh plasenta, quina, yang sama – sama mempunyai
warna larutan merah dan terdapat endapan hitam. Sedangkan fair cheek warna
larutannya terbagi dua yang atas berwarna merah dan bawah berwarna kuning dan
terdapat endapan hitam. Ini msudaah membuktikan bahwa ketiga cream pemutih diatas
telaah mengandung Hg dengan adanya endapan hitam.
UJI KUALITATIF (B) yaitu pengujiannya dengan menggunakanlarutan KI 0,5 N dan
menggunakan batang tembaga yang dicelupkan pada filrat yang akan diuji. Pada
pengujian ini yang positif teridentifikasi yaitu UB biasa, plasenta, dan RDL. Pengujian
positif karena ketiga kream pemutih sama-saam mempunyai warna larutan hijau dan
terdapat endapan abu-abu.