penguatan peran bidan dalam penerapan patient …
TRANSCRIPT
PENGUATAN PERAN BIDAN DALAM PENERAPAN
PATIENT SAFETY UNTUK PERCEPATAN
PENURUNAN AKI & AKB
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia
Dalam rangka peringatan “World Patient Safety Day”
15 September 2021
Di sampaikan : Laurensia Lawintono M.Sc.
PROFILIBI 2
Member of ICM since
1956
2
Berdiri pada Juni 1951
Kowani – anggota No.13 sejak 1956
Terdaftar resmi secara hukum sebagai ormas :J.A. 5/927 (October,15th 1954)
Organisasi IBI - Pungurus Pusat (PP) : 1 di Ibu Kota RI/ NKRI - PD (Provinsi) : 34 di Ibu Kota Provinsi.- PC (Cabang) :Kabupaten /Kota : 514- Ranting: Kecamatan atau (institusi ≥15 anggota) = 4896 Ranting
Anggota IBI: - Total : 340.193 (Jan 2020)- TPMB: ± 36.996. (–868 k/ Pandemik Covid-19; Augst 2020) 2.35%- Korban covid: meninggal 347 (11 Agustus, 2021)
PESAN KESEHATAN
“Titik dimulainya pembangunan SDM
dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil, kesehatan
bayi, kesehatan balita, kesehatan
anak sekolah karena merupakan
umur emas untuk mencetak manusia
Indonesia yang unggul.
Jangan sampai ada stunting,
kematian bayi, kematian ibu yang
meningkat.”
1000 HPK DALAM LINGKUP PRAKTEK BIDAN → Golden Period
The First Golden Hour
dampak bermakna bagi luaran bayi
3 A
PELAYANAN KEBIDANAN
Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan Kebidanan
baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat
dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.
BIDAN
Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri,
kolaborasi, dan/atau rujukan
PELAYANAN KEBIDANAN
UU Kebidanan No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
PRAKTIK KEBIDANAN adalah kegiatan pemberian pelayanan yang
dilakukan oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan.
ASUHAN KEBIDANAN adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh
Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan
ilmu dan kiat Kebidanan
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
Pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang
Pelaksanaan tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu
Pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan KB
Pelayanan Kesehatan Anak
Pelayanan Kesehatan Ibu
S ( Sumber : UU No. 4 tahun 2019 tentang KEBIDANAN Pasal 46 )
PELAYANAN KESEHATAN IBU
Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa
sebelum hamil
memberikan Asuhan Kebidanan pada
masa nifas
melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, nifas,
dan rujukan
Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa
kehamilan normal
Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa
persalinan dan menolong persalinan normal
melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada
masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan, nifas, serta asuhan pascakeguguran dan
dilanjutkan dg rujukan
1
5
2
6
3
4
0memberikan Asuhan Kespro pada remaja
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
Memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah
Memberikan imunisasi
sesuai program Pemerintah
Pusat
1432
Melakukan pemantauan
tumbuh kembang pada
bayi, balita, dan anak
prasekolah serta deteksi
dini kasus penyulit,
gangguan tumbuh
kembang, dan rujukan
Memberikan
pertolongan pertama
kegawatdaruratan
pada bayi baru lahir
dilanjutkan dengan
rujukan
( Sumber : UU No. 4 tahun 2019 tentang KEBIDANAN Pasal 50 )
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA
Dalam
menjalankan
tugas
memberikan
pelayanan
kesehatan
reproduksi
perempuan dan
keluarga
berencana,
Bidan
berwenang
Sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
Melakukan komunikasi
Memberikan informasi
Melakukan edukasi
Melakukan konseling
Memberikan pelayanan
kontrasepsi
1
2
3
4
5
1. Pelayanan kebidanan essensial normal otonomi, mandiri, dan pendelegasian.
2. Promotif dan Preventif
3. Deteksi dini Resti Maternal Neonatal
4. PPGDON (Stabilisasi pra rujukan & rujukan)
5. Kebidanan Komunitas
6. Pembina Posyandu & UKBM
7. Kolaborasi TIM PONED (Interprofessional)
1. Penapisan (skrining) awal kasus & Stabilisasi
2. Kolaborasi penanganan komplikasi dan kegawatdaruratan maternal neonatal (TIM PONEK)
3. Asuhan lanjut paska tindakan medikpada kasus komplikasi maternal neonatal (interprofessional health care)
Peran dan Fungsi Bidan dalam Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak
JAGA KESEHATAN MASYARAKAT
LAYANAN KESEHATAN PRIMER
LAYANAN
KESEHATAN
TERSIER
LAYANAN
KESEHATAN SEKUNDER
PROMOTIF
1. Penapisan (skrining) awal kasus & Stabilisasi
2. Kolaborasi penanganan komplikasi dan kegawatdaruratan maternal neonatal kompleks(TIM PONEK)
3. Asuhan lanjut paska tindakan medik pada kasuskomplikasi maternal neonatal yang kompleks(interprofessional health care)
PRAKTIK MANDIRI BIDAN
1. Pelayanan kebidanan essensial normal (otonomi/mandiri)
2. Promotif dan Preventif
3. Deteksi dini Resti Maternal Neonatal
4. Stabilisasi pra rujukan & merujuk)
PELIMPAHAN WEWENANG
PELIMPAHAN W E W E N A N G
SECARA MANDAT SECARA DELEGATIF
Diberikan oleh dokter kepada Bidan sesuai
kompetensinya
Harus dilakukan secara tertulis
Dengan tanggung jawab berada pada pemberi
pelimpahan wewenang
Dokter yang memberikan pelimpahan wewenang
harus melakukan pengawasan dan evaluasi secara
berkala
2
1
3
4
Diberikan oleh Pemerintah Pusat atau
Pemda kepada Bidan dalam rangka:
a. pelaksanaan tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu;
atau
b.Pelaksanaan program pemerintah
Diberikan dengan disertai pelimpahan
tanggung jawab2
1
Pasien di RS / Fasilitas Kesehatan
Pasti
Medicine used to be simple, ineffective and relatively safe. Now
it is complex, effective and potentially dangerous.”Sir Cyril Chantler
Former Dean
Guy’s & St Thomas’s
Medical & Dental School
London
ROOT CAUSE ANALYSISImproving the safety and quality of care by investigating and analysing incidents and issues to determine what went wrong, why, and the actions necessary to prevent recurrence
Incidence report penting untuk evaluasi/ peningkatan
mutu & mencegah kejadian terulang!
FAKTA
“To Err Is Human“
44,000 - 98,000 pasient
ranap RS, meninggal
per thn di RS USA & > 1
juta cedera akibat
kesalahan / error RS/
Fasyankes
Kajian di RS Australia (Wilson et al, 1995) &
United Kingdom (Vincent et al, 2001)
hasil serupa
Sir Liam DonaldsonDuta WHO u/ Patient Safety
World Health Organization
Commitment to patient safety worldwide has grown
since the late 1990s.
This was prompted by two influential reports: To Err
is Human, produced by the Institute of Medicine
in the USA, in 1999 and
An Organization with a Memory, produced by
• the UK Government’s Chief Medical Officer in
2000. Both reports recognized that error is
routine during the delivery of health care and
occurs in around 10% of hospital admissions.
• In a proportion of cases, the harm produced is
serious, even fatal
Contoh kasus di RS Negara Maju
• Contoh-2 Kasus Caroline’ s Story, 2001 di USA
• 37 thn, P3 , 10/4 -2001 uncomplicated CS, epidural anesthesi
• 11/4 nyeri tulang belakang belakang _ D/ nyeri otot
• 17/ 4 ibu + bayi pulang
• 24/4 : ibu (nyeri S1)+ bayi ( kuning) _her- opname / re - admition
• 26/6, bayi boleh pulang, Caroline belum di visit dokter -> ngaku “lupa” 2 Mei 2001, kondisi memburuk, kembali ke RS , delirium, bicara tidak jelas,
3/ 5 kejang & tidak sadar _ >> opiat _ rujuk ke RS lain, _ _un responsive _intubasi, pupil membesar, menetap/ Fix _
4/5 rujuk ke RS lain, 30 menit, EEG – mendatar, cabut support, _ 5/5 meninggal.
Post mortum exam __epidural abses + meningitis involving spinal cord lumbal region _based of brain culture Septichemia krn MRSA ( Methicilline Resistent Staphylococcus Aureus infection)
There are millions of Mrs Xs still travelling along
The Road to Maternal Death
Poor
socioeconomic
development
Excessive
Fertility
Raising the status
of women
Accessible Family
Planning service
Accessible
community- based
maternity servicesLife-threatening
complications
Accessible first-level
referral services
Death
CEONC
BEONC
4 exceedingly
3 late
3 B
7 langkah manajemen ASKEB Varney 1. Mengumpulkan semua data penting u/ pengkajian yg
akurat (Subjektive,objektif, pendukung, riwayat/ heriditer).
2. Analisa masalah berdasar data yg ada diagnosa/DP.3. Antisipasi masalah/diagnosa lain yg mungkin timbul
karena masalah a/ diagnosa yg ada4. Evaluasi perlunya tindakan segra baik o/ bidan, dokter
dan atau konsultasi, kolaborasi dgn nakes lain sesuai kondisi pasien.
5. Tentukan rencana asuhan yg komprehensif yg di dukung
rational yg tepat
6. Implementasi rencana asuhan secara aman & efisien
7. Evaluasi kefektifan Asuhan yg telah diberikan & merevisi
sesuai proses manajemen yg tidak efektif
Langkah 3 & 4 adalah bagian dari Risk Management
Prinsip rujukan BdD BAKSOKU-DA
Juga sudah ada unsur risk mangementnya & antisipasi masalah
B: Bidan harus menyertai dalam perjalanan
A: Alat yg mungkin di perlukan (sesuai kasus)
K: Keluarga yg dapat ambil keputusan : Keluarga yg dapat ambil keputusan
S: Surat / Dukumentasi asuhan yg sdh diberikan - surat rujukan,
ket lurah dll, kartu BPJS, Kartu Registrasi -
O: Obat yg di perlukan bila ada emergency (sesuai kasus)
K: Kendaran yg sesuai u/ tiba dgn aman & cepat
U: Uang yg di perlukan bila ada tindakan.
DA (Jangan lupa sertai dengan DoA
Bidan Delima Std TPMB
Standardized
midwifery Practice
• Peer review
• Peer support
• Snowballing
recruitment.
• Growth togather.
Bidan memberikan asuhan kebidanan yang bersifat holistik, humanistik berdasarkan evidence based dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan, dan memperhatikan aspek fisik,
psikologi, emosional, sosial budaya, spiritual, ekonomi, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan, meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai kewenangannya
Kepmenkes No. 938/Menkes/SK/VIII/2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan
ASUHAN KEBIDANAN
Permenkes No. 28 tahun 2017 ttg Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan
Foundational Midwifery
Knowledge, Skills, Professional Behaviours
Critical
Thinking
Assessment
History
Physical Examination
Laboratory Findings
Decision-Making
Organize data collected
Clarify needs/potential problems
Emergency action needed?
Evaluation
Needs met?
Problems resolved?
Woman satisfied?
Midwife self-assessment
Reflection
Planning
Prioritize needs
Create plan with woman
Need for consultation or referral?
Implementation Case Management
Timely, appropriate care
Promote self-care
Compassionate, culturally appropriate care
Safe care
Appropriate
Action
Women Need
Problem
Look
Feel
Ask
Listen
Graphic Representation of Midwifery Care Process
KONSEP DASAR PATIENT SAFETY
B
Suatu sistem atau
upaya yang membuat
asuhan pasien
menjadi lebih aman
Mencegah terjadinya cidera
yang disebabkan oleh
kesalahan akibat
melaksanakan tindakan atau
tdk mengambil tindakan yg
seharusnya di ambil
A
Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat,
relevan dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien
Kriteria Pengkajian Asuhan Kebidanan
1. Data tepat, akurat dan lengkap
2. Terdiri dari Data Subjektif ( hasil Anamnesa; biodata,
keluhan utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan
dan latar belakang sosial budaya)
3. Data Objektif (hasil Pemeriksaan fisik, psikologis dan
pemeriksaan penunjang
Dalam Kepmenkes 938/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan
PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PERUMUSAN DIAGNOSA DAN/ATAU MASALAH KEBIDANAN
Pernyataan standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat
Kriteria Perumusan Diagnosa dan/atau Masalah Kebidanan
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur Kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan, baik secara mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
PERENCANAAN ASUHAN KEBIDANAN
Pernyataan Standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ditegakkan
Kriteria Perencanaan Asuhan Kebidanan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas
masalah dan kondisi klien; tindakan segera, tindakan
antisipasi, dan asuhan secara komprehensif
2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.
3. Mempertimbangkan kondisi psikologi dan sosial
budaya klien/keluarga
4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan
kebutuhan klien berdasarkan evidence based dan
memastikan bahwa asuhan yang diberikan
bermanfaat untuk klien.
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang
berlaku, sumberdaya serta fasilitas yang ada.
IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
Pernyataan standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Kriteria Implementasi Asuhan Kebidanan
1. Memperhatikan keunikan klien sbg makhluk bio-psiko-sosial-spiritual-kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan atau
keluarganya (inform consent)
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy klien/ pasien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10.Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
Dalam Kepmenkes 938/2007 tentang
Standar Asuhan Kebidanan
EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN
Pernyataan Standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan
berkesinambungan untuk melihat efektifitas dari asuhan
yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien
Kriteria Evaluasi Asuhan Kebidanan
1. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan /keluarga
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisiklien/pasien
Note :
Keberhasilan suatu asuhan ditandai adanya perubahan bukan hanya pada gejala tetapi pada penyebab masalahnya
PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN
Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan
1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia (Rekam medis/KMS/Status pasien/buku KIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
3. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
4. O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan
5. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
6. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif ; penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/ follow up dan rujukan.
NO INTERVENSI REKOMENDASI
1. Meningkatkan Deteksi Dini, Kuantitas dan
Kualitas Pelayanan ANC (minimal 6x
Pemeriksaan ANC dengan pendekatan 10 T)
Deteksi Dini Potensi risiko sejak awal kehamilan
merupakan manajemen risiko untuk mengurangi
morbiditas dan mortalitas Ibu dan Bayi
Frekuensi Pelayanan ANC mendekati rekomendasi WHO
(6x minimal 2x oleh dokter), Idealnya minimal 8x untuk
memeriksa risiko ibu hamil, deteksi penyakit penyerta dan
kelainan pada janin, dan merencanakan persalinan
sehat dan aman.
Pemberian suplement Tablet Tambah Darah dan Asam
Folat untuk mencegah anemia, sepsis, menurunkan risiko
berat badan bayi lahir rendah (hingga 13%), dan kejadian
lahir prematur
2. Peningkatan kualitas pelayanan persalinan Persalinan ditolong dengan 4 tangan
3. Peningkatan kualitas pelayanan Nifas dan Deteksi
Dini pada BBL dengan Perubahan Frekuensi
Kunjungan Nifas dari 3x menjadi 4x sesuai
standar
Pemantauan pada Ibu Nifas dan BBL dengan Kunjungan
Nifas dan Neonatal sesuai standar
Perawatan tali pusar higienis menurunkan 23% angka
kematian bayi
12% angka kematian neonatal karena kelainan kongenital
dapat dicegah dengan skrining neonatus
Bidan mampu menjawab tantangan “kebutuhan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak”
dengan membangun Interprofessional Collaboration
Bidan dapat memenuhi kebutuhan
asuhan kebidanan dalam konteks
Interprofessional collaboration
Servix UB Nov 2020, Laurent PPIBI
Kesimpulan Peran IBI dlm Peningkatan Keselamatan Pasien: Langkah Manajemen Risiko pada Asuhan Kebidanan :
Membina - mendorong anggota supaya:
Praktek sesuai standar. Patuhi peraturan yg ada - izin praktek, sesuai
kewenangan & kompetensi. Bekerja sesuai etika profesi dan hati nurani
Pertahankan - tingkatkan kompetensi.
Tingkatkan kapasitas diri dengan CPD, pendidikan lanjut : formal, non
formal
Ikuti perkembangan iptek - zaman
Komunikasi efektif dgn pasien, keluarga & nakes lain, informed consent,
informed choice.
Dokumentasikan asuhan dgn tepat (termasuk discharge planning)
Tahu kapan harus diam/ sabar menunggu
- Advokasi & bangun jejaring kerja sama dgn mitra pendukung.
Thank you