penguat kelas a
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
Elektronika Analog
“Penguat Kelas A”
NAMA : HERRY SULFIAN
NIM : D411 11 314
SUBPRODI : TKKE
Jurusan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
DAFTAR ISI
Sampul i
Daftar Isi 1
A. Pendahuluan 2
B. Teori Dasar 2
Pengertian 2
Ciri-ciri Penguat Kelas A3
Garis Beban DC 3
Garis Beban AC 5
Titik Q Penguat Kelas A 5
Penempatan Titik Q pada Garis Beban DC 6
Penempatan Titik Q pada Garis Beban AC 6
C. Alat dan Bahan 8
D. Prosedur Percobaan 8
E. Gambar Percobaan 9
F. Analisa Praktek 10
G. Analisa Teori 13
H. Simulasi Rangkaian 14
I. Kesimpulan & Saran 16
Daftar Pustaka 17
Penguat kelas a 1
A. Pendahuluan
Rangkaian penguat merupakan sistem yang tidak dapat ditinggalkan dalam
perangkat elektronika. Hampir semua pesawat elektronika mulai dari yang sederhana
sampai yang rumit di dalamnya terdapat penguat. Penguat mempunyai bentuk, fungsi,
dan komponen penyusun yang berbeda-beda tergantung pada fungsi dari penguat
tersebut.Salah satu rangkaian penguat yang sederhana dan secara umum sering
ditemukan adalah penguat daya kelas A.
Penguat transistor ini mempunyai titik kerja efektif setengah tegangan Vcc. Agar
rangkaian siap bekerja menerima signal input maka penguat ini memerlukan bias awal.
Penguat kelas A adalah penguat dengan efesiensi terendah tetapi memiliki cacat signal
(distorsi) terkecil.
Untuk mendapatkan titik kerja transistor tepat setengah tegangan Vcc, maka harus
dilakukan sedikit perhitungan melalui pembagi tegangan yang terdiri dari dua buah
resistor. Karena memiliki distorsi kecil, maka penguat kelas A dapat digunakan sebagai
penguat awal sebuah sistem (Pre Amp).
Tujuan dari praktek pembuatan kelas A adalah Merancang rangkaian penguat
kelas A sesuai karakteristik yang ada.
B. Teori Dasar
Pengertian
Penguat kelas A adalah penguat yang menggunakan transistor dengan disipasi
daya minimal ½ Watt. Dengan ciri garis beban berada ditengah ( berpotongan tepat
ditengah ). Penguat kelas A biasanya digunakan untuk sinyal besar, maka ketentuan
untuk membuat rangkaian agar menghasilkan sinyal penguat kelas A,
Pada rangkaian penguat kelas A, harus dirancang sedemikian rupa agar terjadi
penguatan sinyal yang diinginkan. Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah
sistem bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik kolektor.
Penguat kelas a 2
Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat maka kita akan mendapatkan titik
kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok
dipakai pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.
Ciri Penguat Daya Kelas A
Ciri khusus yang membedakan penguat daya kelas A dengan penguat daya kelas lainnya
adalah:
a. Penguat dengan letak titik Q di tengah-tengah garis beban.
b. Mempunyai sinyal keluaran yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain.
c. Efisiensinya paling rendah, karena banyaknya daya yang terbuang di transistor.
d. Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga
seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini peroperasi pada daerah
linear.
e. Disipasi daya tertinggi terjadi saat tidak ada sinyal masukan. Besarnya disipasi
daya pada transistor dirumuskan: PDiss = Vce x Ic
Penguat kelas A yang kami gunakan adalah penguat kelas A dengan sistem bias pembagi tegangan. Setiap penguat mempunyai dua garis beban, yaitu garis beban DC dan garis beban AC. Garis beban DC diperoleh dari IC(sat) dan VCE(cutoff) di rangkaian ekivalen DC, sedangkan garis beban AC diperoleh dari ic(sat) dan vce(cutoff) dari rangkaian ekivalen AC. Sebuah penguat, jika penguatannya berlebih maka akan terjadi kemungkinan sinyal output dari penguat tersebut akan terpotong puncaknya. Maka pada penguat kelas A, titik Q diatur agar tepat berada ditengah-tengah suatu garis beban agar output dari penguat sinyal kelas A tidak terpotong.
Garis Beban DC
Garis beban DC menyatakan semua titik saturasi yang mungkin terjadi pada rangkaian penguat tersebut. Ujung atas dari garis beban dc disebut titik penjenuhan (saturation point) dan ujung bawah garis beban disebut titik sumbat (cutoff point).
Penguat kelas a 3
Ketika transistor saturasi, semua tegangan Vcc akan muncul pada RC dan RE, maka arus pada IC
akan sama dengan IE, sehingga:
IC(sat)=V cc
RC+RE
Dan sebaliknya, jika transistor dalam keadaan cutoff, semua tegangan Vcc akan muncul pada terminal kolektor-emiter, sehingga:
V CE=V cc
Titik Q menunjukan arus (ICQ) dan tegangan kolektor (VCEQ) stasioner (dalam keadaan istirahat).
I CQ≅ IE≅V 2−V BE
RE
dimana V 2=R2
R1+R2×V cc dan V BE=0,7 untuk transistor jenis silicon dan 0,3 untuk
bahan jenis Germanium.
V CEQ≅V cc−IC ( RC+RE )
Garis Beban AC
Garis beban ac diambil dari rangkaian ekivalen ac. Garis beban ac memiliki titik jenuh (saturation point) yang diberi lanbang ic(sat) dan suatu titik pancung yang ditunjukan dengan vce(cutoff).
Penguat kelas a 4
Gambar 3. Garis beban DC
Gambar 2. Rangkaian ekivalen DC
Gambar 1. Rangkaian penguat sinyal
VCE
Q
IC
IC(sat)
VCE(cutoff)
Dimana ic(sat)=ICQ+V CEQ
r L dan vce(cutoff )=V CEQ+ I CQ r L
Titik Q Penguat Kelas A
Hal yang membedakan Penguat kelas A dengan penguat lain adalah letak titik Q berada di pusat garis beban. Hal ini untuk mencegah terpotongnya sinyal output.
Agar titik Q berada ditengah garis beban ac, maka:
Penguat kelas a 5
ie
VCE
Q
IC
ic(sat)
vce(cutoff)
Gambar 4. Garis beban AC
Gambar 2.6 titik Q berada diatas pusat dari garis beban, sehingga terjadi pengguntingan penjenuhan (saturation clipping)
Gambar 2.7 titik Q berada dibawah pusat dari garis beban, sehingga terjadi pengguntingan titik sumbat (cutoff clipping)
Gambar 2.8 titik Q berada di pusat garis beban, sehingga tidak terjadi pengguntingan (cirri penguat kelas A)
ic(sat)=2 ICQ
vce(cutoff )=2V CEQ
rC+r E=V CEQ
I CQ
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan, untuk mendapatkan titik Q yang terletak dipusat, resistansi ac dari rangkaian kolektor dan emitter harus sama dengan rasio dari tegangan kolektor stasioner ke arus kolekter stasioner.
Penempatan Titik Q pada Garis Beban DC
Cara untuk menempatkan titik Q ditengah garis beban dc pada tahapan CE pada rangkaian pembagi tegangan adalah sebagai berikut:
1. Buat VE = 0.1 VCC
2. tentukan nilai RE3. Pilih nilai RC = 4RE4. Tambahkan 0.7V pada VE untuk memperoleh VB5. Pilih R1 dan R2 untuk menghasilkan VB yang diperlukan.
Penempatan Titik Q pada Garis Beban AC
Untuk merancang penguat kelas A dengan titik Q berada di pusat garis beban AC dapat dibuat dengan bantuan persamaan berikut ini:
I CQ=V CC
RC+RE+r L
Dimana Rc = 4 RE, sehingga:
I CQ=V CC
4 RE+RE+r L
I CQ=V CC
5 RE+r L
Penguat kelas a 6
Penguat kelas a 7
Gambar 2.10 Titik Q berada di tengah-tengah garis beban AC
C. Alat dan Bahan
Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan pada percobaan:
1. Osiloskop 1 buah
2. Function Generator 1 buah
3. Power Supply DC 1 buah
4. Transistor BC546 1 buah
5. Kapasitor 33μF 2 buah
6. Resistor 56 k Ω (R1) 1 buah
7. Resistor 10k Ω (R2) 1 buah
8. Resistor 1k Ω (RE & RL) 1 buah
9. Resistor 4,7 k Ω (RC) 1 buah
10. Breadboard 1 buah
11. Jumper Secukupnya
D. Gambar Percobaan
E. Prosedur PercobaanPenguat kelas a 8
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, serta mengkalibrasi semua alat ukur yang akan digunakan.
2. Mengatur VCC = 12 V pada power supply.3. Menyusun rangkaian sesuai gambar percobaan di breadboard.4. Mengatur frekuensi input sebesar 1 KHz, kemudian menghubungkannya
ke rangkaian percobaan.5. Mencatat dan menggambar sinyal input dan output yang ditampilkan di
osiloskop.6. Ulangi point 3 – 5 dengan frekuensi yang berbeda.
Penguat kelas a 9
F. Analisa Praktek
Gambar rangkaian tampak samping
Gambar rangkaian tampak atas
Penguat kelas a 10
Alat pengambilan data
Untuk frekuensi sebesar 1 KHz.
Penguat kelas a 11
Parameter Osiloskop yang digunakan :
V/Div = 2 Volt/Div
T/Div = 5 ms/Div
V out = 4 Volt
A =−41
=−4 kali
Untuk frekuensi sebesar 2 KHz.
Untuk frekuensi sebesar 3 KHz.
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka semakin cepat pula kecepatan sinyal yang dihasilkan karena frekuensi dan periode berbanding terbalik, artinya semakin besar frekuensi maka periodenya akan semakin kecil/cepat. Jadi besar kecilnya frekuensi tidak berpengaruh terhadap penguatan sinyalnya. Seperti yang terjadi pada saat diinputkan frekuensi sebesar 1 KHz maka penguatannya sebesar 4 kali, begitupun pada saat diinputkan frekuensi sebesar 2 KHz maka penguatannya sebesar 4 kali, dan pada saat diinputkan frekuensi sebesar 3 KHz maka penguatannya juga sebesar 4 kali.
Penguat kelas a 12
V out = 4 Volt
A =−41
=−4 kali
V out = 4 Volt
A =−41
=−4 kali
G.Analisa Teori dan Perhitungan
Analisa Teori
Dari rangkaian diatas, dapat dianalisa bahwa rangkaian penguat kelas A dibuat untuk menguatkan tegangan, dengan keluaran input berbalik fasa. Pada percobaan penguat kelas A kali ini, saya tidak menggunakan kapasitor bypass. Dimana sinyal keluaran yang dihasilkan sama dengan sinyal input hanya saja berbalik fasa 180 ° dan memiliki penguatan yang lebih kecil bila dibandingkan dengan penguataan dengan bypass. Pada percobaan ini, dilakukan perhitungan dari frekuensi dari frekuensi dari 1 KHz hingga 3 KHz. Dan diperoleh penguatan yang sama walaupun frekuensinya berbeda karena frekuensi tidak berpengaruh pada penguatan melainkan kecepatan sinyal yang dihasilkan.
Analisa Perhitungan
A=−Rcr e '
V TH= R 2R 2+R 1
×Vcc= 1010+56
× 12=1,82 Volt
Ve=Vth−0,7=1,82−0,7=1,12Volt
I E=V E
RE= 1,12
1=1,12mA
ℜ'=VeIe
=1,121,12
=1
Jadi , A=−4,71
=−4,7 kali
Penguat kelas a 13
H. Simulasi Rangkaian
Gambar Rangkaian
Ket : Vin = 2 Volt
Untuk Fin = 1KHz
Penguat kelas a 14
Vout=10 Volt
A=−102
=−5 kali
Untuk Fin = 2 KHz
Untuk Fin = 3 KHz
Penguat kelas a 15
Vout=10 Volt
A=−102
=−5kali
Vout=10 Volt
A=−102
=−5kali
I. Kesimpulan & Saran
Dari pembahasan tentang penguat daya kelas A diatas dapat disimpulkan bahwa:
Penguat daya merupakan gabungan / kombinasi dari penguat tegangan (penguat yang menguatkan tegangan dari sinyal masukan) denagn penguat arus ( penguat yang menguatkan arus dari sinyal masukan)
Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal.
Penguat daya mempunyai sinyal keluaran yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain.
Efisiensinya paling rendah, karena banyaknya daya yang terbuang di transistor.
Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah system bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik kolektor.
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai penguatan yang hampir sama untuk setiap analisa yaitu:
Fin Praktek Teori Simulasi
1 KHz -4 kali -4,7 kali -5 kali
2 KHz -4 kali -4,7 kali -5 kali
3 KHz -4 kali -4,7 kali -5 kali
Penguat kelas a 16
Daftar Pustaka
Albert Paul Malvino,Ph.D. Prinsip-prinsip Elektronika Jilid I. http://uswah23.blogspot.com/2011/03/penguat-daya-kelas.html .
Diakses pada tanggal 01 April 2015. http://pdf1.alldatasheet.com/datasheetpdf/view/82713/ETC/
BC559.html . Diakses pada tanggal 01 April 2015.
Penguat kelas a 17