pengolahan citra
TRANSCRIPT
Struktur Data Citra Digital dan Operasi Dasar Pengolahan Citra
a. Menampilkan Citra ke layarb. Operasi Aritmatika, Boolean dan Geomatri
pada citra
A. Menampilkan Citra ke layarUntuk menampilkan sebuah citra digital ke layar
dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab harus memenuhi aturan berikut ini:
1. Citra harus disimpan dalam direktori work, dan harus diketahui format citra itu sendiri (jpg, jpeg,bmp,tif dll)
2. Citra harus dibaca duluMenggunakan perintah imreadvariabel=imread(‘nama file citra.format citra’);
3. Citra ditampilkan ke layarmenggunakan perintah imshow (variabel);
B. Operasi Dasar Pengolahan CitraCitra digital direpresentasikan dengan
matriks.Operasi pada citra digital pada dasarnya adalah memanipulasi elemen-elemen matriks. Elemen matriks yang dimanipulasi dapat berupa elemen tunggal (sebuah pixel), sekumpulan elemen yang berdekatan atau keseluruhan elemen matriks.
LEVEL KOMPUTASIOperasi pada pengolahan citra digital dapat dikelompokkan dalam 4 level komputasi :1.Level titik / operasi pointwise
hanya dilakukan pada pixel tunggal di dalam citra.- pengaksesan pixel pada lokasi yang diberikan- memodifikasi dengan operasi linear (operasi yang dapat
dinyatakan secara matematis sebagai persamaan linear) atau nonlinear
- menempatkan nilai pixel baru pada lokasi yang bersesuaian di dalam citra baru.
LEVEL KOMPUTASI
Gambar operasi level titik pada citra digital
LEVEL KOMPUTASIOperasi level titik :1.Berdasarkan intensitas nilai intensitas suatu pixel diubah dengan transformasi menjadi
nilai yang baru- operasi thresholding
- operasi negatif- operasi pemotongan (clipping)- operasi pencerahan citra (image brightening)
2. Berdasarkan geometriposisi pixel diubah ke posisi yang baru dan intensitasnya tidak berubah. Contoh: rotasi,translasi,penskalaan
3. Berdasarkan gabungan keduanya Operasi yang mengubah intensitas dan posisi citra
LEVEL KOMPUTASI2. Level lokal Operasi ini menghasilkan citra keluaran yang intensitas suatu
pixel bergantung pada intensitas pixel-pixel tetangganya. contoh : operasi konvolusi untuk deteksi tepi (edge detection),
penajaman citra ( image sharpening) dan pelembutan citra(image smoothing).
3. Level global Operasi ini menghasilkan citra keluaran yang intensitas suatu
pixel bergantung pada intensitas keseluruhan pixel. Contoh : perataan histogram4. Level Objek untuk mengenali suatu objek
Operasi pengambangan (thresholding)Pada operasi pengambangan, nilai intensitas pixel dipetakan ke
salah satu dari dua nilai a1 atau a2, berdasarkan nilai ambang (threshold) T:
f(x,y)’ = a1, f(x,y) < T
a2, f(x,y) ≥ T
Jika a1 = 0 dan a2=1, maka operasi pengambangan mentransformasikancitra hitam putih ke citra biner, atau nilai intensitas pixel semua di[etakan ke dua nilai saja yaitu hitam dan putih.
Operasi pengambangan (thresholding)Operasi pengambangan citra Pout dengan fungsi transformasi:
f(x,y)’ = 0, f(x,y) < 128 1, f(x,y) ≥ 128
Operasi negatifmendapatkan citra negatif meniru film negatif pada fotografi
dengan cara mengurangi nilai intensitas pixel dari nilai keabuan maksimum.
Contoh : citra dengan 256 derajat keabuan maka citra negatif diperoleh dengan persamaan :f(x,y)’ = 255 – f(x,y)
Sedangkan pada citra dengan 128 derajat keabuan maka f(x,y)’ = 127 – f(x,y)
Operasi negatif
Operasi clippingOperasi ini dilakukan jika nilai intensitas pixel hasil suatu operasi
pengolahan citra terletak di bawah nilai intensitas minimum atau di atas nilai intensitas maksimum :
f(x,y)’ = 255, f(x,y) > 255 f(xy), 0<= f(x,y)<= 255 0, f(x,y) < 0
Pencerahan citraKecerahan citra dapat diperbaiki dengan menambahkan atau
mengurangkan sebuah konstanta kepada atau dari setiap pixel di dalam citra.
f(x,y)’ = f(x,y) +b
Jika b positif maka kecerahan citra bertambah sebaliknya juka b negatif kecerahan citra akan berkurang.
Pencerahan citra
OPERASI BOLEAN1. OPERASI BOOLEANOperasi Boolean mempunyai terapan yang penting pada
pemrosesan morfologi pada citra biner. Operasi not dapat digunakan untuk menentukan komplemen dari citra.
OPERASI GEOMETRIPada operasi geometri, koordinat pixel berubah akibat
transformasi sedangkan intensitasnya tetap.
1. TranslasiRumus : x’ = x + m
y’ = y + n m: besar pergeseran dalam arah x
n: besar pergeseran dalam arah yJika citra awal A dan citra hasil translasi B, maka translasi dapat diimplementasikan dengan menyalin citra dari A ke B.B[x][y] = A[x + m] [y+n]
2. RotasiOperasi Rotasi dilakukan searah dengan jarum jam atau
berlawanan dengan jarum jam.
Operasi Geometri
3. ScalingDisebut juga dengan IMAGE ZOOMING yaitu pengubahanUkuran citra.
Operasi Geometri
(a) (b) (c ) (d)4)Pencerminan (Flipping): horizontal dan vertikal
Keterangan :(a) : citra asli(b) : pencerminan horisontal: pencerminan pada sumbu Y (cartesian)(c) : penceminan vertikal: pencerminan pada sumbu X (cartesian)(d) :pencerminan kombinasi