penggunaan sensor rtd pada line fuel gas k-4508

Upload: furqan

Post on 20-Jul-2015

555 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

PENGGUNAAN SENSOR RTD PADA LINE FUEL GAS K-4508 UNIT PRODUK DRUMOleh MHD. FURQAN HENDRA (0910952033) NANDA NUR AGUSTIA (0910952037) DEFRY HARNELDI (0910953091) TAUFIQ ISMAIL AL-MADANY (0910953104)

PENDAHULUANLATAR BELAKANG BATASAN MASALAH

Penggunaan sensor dan transduser kini semakin tinggi, mulai dari industri sampai menyentuh peralatan seharihari. RTD adalah salah satu jenis transduser yang banyak digunakan dalam bidang industri dan elektronika

Sifat-sifat dasar pada sistem RTD. Prinsip kerja dasar pada transduser RTD Cara sistem transduser RTD bekerja pada system line Fuel Gas K-4508 Unit Produk Drum.

TUJUANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : Memahami konsep sensor pada RTD Memahami cara kerja dari sensor RTD Mengetahui cara kerja dari SENSOR RTD PADA LINE FUEL GAS K-4508 UNIT PRODUK DRUM

DASAR TEORI SensorSensor adalah elemen yang menghasilkan sinyal yang berhubungan dengan kuantitas yang diamati atau akan diukur. Memberikan tanggapan terhadap fenomena fisika, atau kimia dengan besaran besaran fisik yang akan diukur atau diamati dengan menghasilkan output suatu sinyal.

TransducerTransducer Secara sederhana dapat didefinisikan sebagai alat yang mengubah suatu energi ke dalam bentuk energi lain yang digunakan dalam suatu sistem, terutama sistem kendali.

DASAR TEORI RTDResistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat platina, tembaga, atau nikel murni, yang memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing temperatur di dalam kisaran suhunya. Resistance Temperature Detector merupakan transduser aktif, karena dapat mengubah nilai tahanan kawat akibat perubahan suhu. Prinsip kerja dari RTD adalah memberikan perubahan resistansi yang sebanding dengan perubahan suhu. Tegangan keluarannya dapat diperoleh dengan mengalirkan arus konstan melalui RTD

RTD menggunakan bahan logam sebagai sensor. Bahan yang digunakan biasanya adalah platinum, karena jika dibandingkan dengan bahan logam lain, platinum lah yang lebih linear nilai resistansinya terhadap perubahan suhu, meskipun nikel mempunyai koefisien suhu yang lebih tinggi memberikan sensitivitas yang lebih besar.

Berbagai logam yang digunakan untuk RTD platina (linier, sangat mahal, umum dipakai) Nikel (range temperatur lebih rendah, lebih murah, nonlinier) Nickle alloys (range temperatur lebih rendah, lebih murah) Tembaga (range temperatur lebih rendah)

KONSTRUKSI RTD

Untuk menghasilkan tegangan keluaran dapat diperoleh dengan memasangnya pada salah satu lengan jembatan wheatstone.

Prinsip kerja rangkaian: Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda potensial jembatan adalah 0 Volt. Keadaan ini disebut keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah maka resistansinya juga berubah sehingga jembatan tidak dalam kondisi setimbang. Hal ini menyebabkan adanya beda potensial antara titik DVM.

Ro = tahanan konduktor pada temperature awal (biasanya 0oC) RT = tahanan konduktor pada temperatur toC = koefisien temperatur tahanan t = selisih antara temperatur kerja dengan temperatur awal

RTD memiliki keunggulan dibanding termokopel yaitu:1. Tidak diperlukan suhu referensi 2. Sensitivitasnya cukup tinggi, yaitu dapat dilakukan dengan cara mem-perpanjang kawat yang digunakan dan memperbesar tegangan eksitasi. 3. Tegangan output yang dihasilkan 500 kali lebih besar dari termokopel 4. Dapat digunakan kawat penghantar yang lebih panjang karena noise tidak jadi masalah 5. Tegangan keluaran yang tinggi, maka bagian elektronik pengolah sinyal menjadi sederhana dan murah.

PENGGUNAAN SENSOR RTD PADA LINE FUEL GAS K-4508 UNIT PRODUK DRUM

Sistem kerja pada pengontrolan temperatur pada line fuel gas dapar dijelaskan sebagai berikut :5 % bukaan valve untuk aliran gas (feed gas) menuju ke exchanger untuk didinginkan, selanjutnya masuk ke produk drum. Kemudian LNG dari main exchanger (E-4018) juga masuk ke produk drum. Pada kedua saluran ini, masingmasing memiliki control valve, hal itu berfungsi untuk mengendalikan temperatur dan juga untuk mengatur laju aliran gas yang menuju produk drum. Sebuah check valve juga terdapat pada saluran ini, check valve berfungsi untuk mengarahkan aliran gas pada satu aliran. Setelah LNG dan feed gas bercampur dalam produk drum maka gas atau vapour dari puncak drum ini dialirkan ke heat exchanger, gas yang dikeluarkan dari heat exchanger ini dapat digunakan sebagai bahan bakar kompresor dengan temperatur tertentu.

RTD (Pt100) yang diletakkan pada aliran fuel gas ini akan mengontrol temperatur gas tersebut. Apabila temperatur gas belum sesuai dengan set point maka Temperature Indicator Controller (TIC) akan memberikan sinyal kepada control valve untuk membuka katup sehingga gas akan semakin banyak masuk ke produk drum dan gas yang dihasilkan menjadi bertambah. Sehingga mempercepat terjadinya kenaikan temperatur. Setelah temperatur gas telah mencapai harga yang ditetapkan maka RTD (Pt100) akan mengirim sinyal ke transmitter dan transmitter merubah menjadi sinyal fisis (elektrik) dan mengirimkannya ke kontroller (TIC). Selanjutnya TIC akan memberi syarat kepada control valve untuk menutup, setelah sinyal TIC tersebut di ubah oleh transduser untuk menjadi besaran proses (pneumatik). Demikian seterusnya sistem ini bekerja secara otomatis untuk mempertahankan temperatur yang diinginkan .