penggunaan metode pembelajaran quantum teaching …

137
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF DI SMK NEGERI 1 GONDANG NGANJUK SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Satijo NIM 142170035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA

PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF

DI SMK NEGERI 1 GONDANG

NGANJUK

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Satijo

NIM 142170035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2015

Page 2: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …
Page 3: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …
Page 4: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

MOTTO

Bermimpilah setinggi langit Jika kamu terjatuh

Kamu akan jatuh di antara bintang-bintang (Ir. soekarno)

iv

Page 5: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …
Page 6: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Bapak dan Ibu, terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang

yang tak terhingga sehingga skripsi ini dapat selesai.

Istriku tercinta dan buah hatiku tersayang, terimakasih selalu mendampingi dan mendukung

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Keluarga, yang selalu mendoakan agar skripsi ini dapat

selesai, terimakasih.

Untuk teman-teman, yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini, terimakasih.

v

Page 7: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Atas

limpahan rahmat, karunia, berkah, nikmat, dan hidayah-Nya. Sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran

Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Mata

Pelajaran Kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan, dan kerja sama berbagai pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo Drs. H. Supriyono, M.Pd.

2. Drs. H. Hartono, M. M., selaku dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purworejo beserta staf yang telah memberikan izin penelitian dan rekomendasi

kepada penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan data untuk

penyusunan skripsi ini;

3. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif beserta staf yang telah

memberikan perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini;

4. Arif Susanto, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi I dan Dr. H. Dartu,

M.M, selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah banyak

mengarahkan, membimbing, memberikan dorongan dan motivasi dengan

penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta mengoreksi skripsi ini dengan

penuh ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

vii

Page 8: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

5. Drs. Koestiyo Hadi, M.M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gondang

Nganjuk atas izin dan fasilitas selama proses penelitian;

6. Orang tua dan seluruh keluargaku yang selalu mengirimkan do‟a, memberikan

dorongan secara materil dan moril serta perhatiannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi;

7. Teman-teman mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo, terkhusus

teman-teman Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif yang selalu

menghadirkan keceriaan, memberikan masukan yang sangat berharga dan

dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi;

Semoga bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal baik dan

mendapatkan balasan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalahan. Mengingat

keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis, maka dari itu penulis mengharapkan saran

serta kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya hasil karya-karya di masa

yang akan dating. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan

kualitas pendidikan.

Purworejo, Juli 2015

Penulis

Satijo

viii

Page 9: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

ABSTRAK

Satijo. “Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Teaching untuk

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Kelistrikan

otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk”. Skripsi. Purworejo: Universitas

Muhammadiyah Purworejo. 2015.

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui

apakah metode pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa mata pelajaran kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang

Nganjuk tahun ajaran 2014/2015; (2) untuk mengetahui apakah metode

pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

mata pelajaran kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun

ajaran 2014/2015.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR B SMK Negeri 1

Negeri Gondang tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 29 siswa. Penelitian ini

menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis dan Taggart.

Setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik di antaranya (1) tes, untuk mengukur kemampuan siswa tentang

memelihara, dan memperbaiki sistem kelistrikan otomotif dan komponennya; (2)

angket, untuk melihat motivasi belajar siswa terhadap pelajaran kelistrikan

otomotif dengan menggunakan metode pembelajaran quantum teaching. Teknik

analisis data yang digunakan kuantitatif dan kualitatif.

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat

peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI TKR B SMK Negeri 1 Gondang

Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dengan metode pembelajaran

quantum teaching. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari: 1) nilai rata-rata yang

mengalami peningkatan sebesar 0,4 (6,35%) pada tahap siklus I dan 2,2 (25,88%)

pada tahap siklus II; 2) nilai tertinggi meningkat sebesar 0,6 (8,11%) pada tahap

siklus I, dan 1,8 (19,57%) pada tahap siklus II; 3) nilai terendah yang diperoleh

siswa meningkat sebesar 0,2 (3,64%) pada tahap siklus I, dan 2,4 (30,38%) pada

siklus II; (2) terdapat peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI TKR B SMK

Negeri 1 Gondang Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dengan

metode pembelajaran quantum teaching. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari:

1) nilai rata-rata yang mengalami peningkatan sebesar 0,7 (12,50%) pada tahap

siklus I dan 2,2 (28,21%) pada tahap siklus II; 2) nilai tertinggi meningkat sebesar

1 (12,50%) pada tahap siklus I,dan 2 (20,00%) pada tahap siklus II; 3) nilai

terendah yang diperoleh siswa meningkat sebesar 1 (28,57%) pada tahap siklus I,

dan 3 (46,5%) pada siklus II.

Kata kunci: quatum teaching, motivasi belajar, prestasi belajar, kelistrikan

otomotif

ix

Page 10: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 3

C. Batasan Masalah ..................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

MOTTO .......................................................................................................... i v

PERSEMBAHAN........................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................. vi

PRAKATA ...................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA

BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ............................................................................. 7

1. Motivasi Belajar Siswa ....................................................... 7

2. Prestasi Belajar Siswa ......................................................... 12

a. Fungsi Prestasi Belajar .................................................. 13

b. Manfaat Prestasi Belajar ............................................... 14

3. Metode Pembelajaran Quantum Teaching .......................... 15

a. Model Quantum Teaching ............................................ 17

b. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching ............................... 19

c. Unsur-Unsur Quantum Teaching. ................................. 21

d. Keunggulan Metode Quantum Teaching ...................... 22

e. Petunjuk Pelaksanaan Metode Quantum Teaching ......... 23 4. Mata Pelajaran Kelistrikan otomotif .......... 29

a. Memelihara sistem kelistrikan body dan komponennya.. 29 b. Memperbaiki Sistem kelistrikan body dan komponennya. 30

B. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 36 C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 37

D. Hipotesis...................................................................................... 38

BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian........................................................................ 39

1. Perencanaan (Planning) ....................................................... 40

2. Tindakan dan Observasi ....................................................... 41

x

Page 11: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

1. Prasiklus .............................................................................. 54

2. Siklus I ................................................................................ 56 3. Siklus II ............................................................................... 58

Hasil Penelitian ......................................................................... 60 1. Prasiklus .............................................................................. 60

2. Siklus I ................................................................................ 61 3. Siklus II ............................................................................... 62

Pembahasan Data Penelitian ..................................................... 63

3. Refleksi (Reflecting)............................................................ 41

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 41

C. Subjek Penelitian....................................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 42

1. Siklus I ................................................................................ 43

a. Perencanaan Tindakan I ................................................ 43

b. Tindakan I ..................................................................... 44

c. Observasi I .................................................................... 44

d. Refleksi I ....................................................................... 45

2. Siklus 2................................................................................ 45

a. Perencanaan tindakan II ................................................ 45

b. Tindakan II .................................................................... 45

c. Observasi II ................................................................... 46

d. Refleksi II...................................................................... 46

E. Instrumen Penelitian.................................................................. 46

1. Tes ....................................................................................... 47

2. Angket ................................................................................. 47

F. Uji Validitas dan Reabilitas ..................................................... 48

1. Uji Validitas ........................................................................ 48

2. Uji Reliabilitas .................................................................... 49

G. Indikator Keberhasilan .............................................................. 51

H. Analisis Data ............................................................................. 53

1. Motivasi Siswa dalam Proses Pembelajaran ....................... 53

2. Prestasi belajar Siswa dalam proses pembelajaran ............. 53

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian.................................................................... 54

B.

C.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ................................................................................ 67 B. Saran ...................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69

xi

Page 12: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Kisi-kisi soal tes hasil belajar siswa................................................... 47

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa ..................................... 48

Tabel 3. Data Penelitian Tahap Prasiklus ........................................................ 60

Tabel 4. Data Penelitian Tahap Siklus I........................................................... 61

Tabel 5. Data Penelitian Tahap Siklus II ......................................................... 62

xii

Page 13: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar Bagan 1. Peningkatan motivasi belajar siswa .................................... 63

Gambar Bagan 2. Peningkatan prestasi belajar siswa ...................................... 65

xiii

Page 14: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ............ 71

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas .............................................. 72

Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian Dari SMK NEGERI 1 GONDANG NGANJUK ...................

73

Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................... 74

Lampiran 5. Surat Keterangan Validasi Dari Validator 1 ................................ 75

Lampiran 6. Surat Keterangan Validasi Dari Validator 2 ................................ 76

Lampiran 7. Instrumen Penelitian .................................................................... 77

Lampiran 8. Silabus ......................................................................................... 90

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 91

Lampiran 10. Uji Validitas dan Reliabilitas..................................................... 98

Lampiran 11. Hasil Tes Siswa ......................................................................... 103

Lampiran 12. Data Nilai Siswa ........................................................................ 106

Lampiran 13. Perbandingan Nilai Motivasi Belajar ........................................ 114

Lampiran 14. Perbandingan Nilai Prestasi Belajar .......................................... 115

Lampiran 15. Daftar Hadir Siswa .................................................................... 116

Lampiran 16. Dokumentasi Proses Pembelajaran............................................ 119

Lampiran 17. Kartu Bimbingan Skripsi ........................................................... 121

xiv

Page 15: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia. Dengan pendidikan akan dapat memperbaiki kehidupan

masyarakat dan membawa kepada peradaban yang lebih baik. Semakin

berkembangnya peradaban manusia, semakin berkembang pula permasalahan

yang dihadapi pendidikan, sehingga semakin menuntut kemajuan manusia

dalam pemikiran-pemikiran yang sistematik tentang pendidikan.

Perwujudan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan

perkembangan zaman menjadi tuntutan bagi setiap penyelenggaran

pendidikan. Guru sebagai ujung tombak dari penyelenggara pendidikan

dituntut untuk mempunyai kualitas dan kreatifitas dalam memberikan

pembelajaran bagi siswa. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam merencanakan,

memilih dan menggunakan metode pembelajaran.

Guru yang kreatif, profesional dan menyenangkan harus memiliki

berbagai konsep dan cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran antara

lain dengan mengembangkan kecerdasan emosi, mengembangkan kreativitas

dalam pembelajaran, mendisiplinkan siswa dengan kasih sayang.

Membangkitkan minat belajar, memecahkan masalah, mendayagunakan

sumber belajar.

1

Page 16: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

2

Proses pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

pendidikan. Dalam proses pembelajaran, terjadi proses transfer ilmu antara

guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Guru merupakan

motivator sekaligus fasilitator yang memiliki peran penting dalam

mengorganisasi kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran. Guru harus

mampu mengorganisasi, memanajemen kelas dan mengarahkan siswa agar

dapat tercapai susana belajar mengajar yang kondusif.

Penerapan berbagai model pembelajaran dilakukan untuk

menumbuhkan kembali semangat siswa untuk mengikuti pelajaran,

meningkatkan kreatifitas, menghindari kejenuhan, mempermudah

pemahaman, saling mengutarakan dan bertukar pendapat. Hal tersebut juga

dapat diterapkan pada mata pelajaran kelistrikan otomotif khususnya di SMK

Negeri 1 Gondang Nganjuk karena model pembelajaran yang ada selama ini

masih cenderung bersifat pasif.

Selama ini metode ceramah masih sangat sering digunakan oleh guru

dalam menyampaikan materi. Padahal dengan metode tersebut sebagian siswa

masih pasif dengan hanya mendengarkan ceramah dari guru, hanya sedikit

siswa yang bertanya jika guru memberikan kesempatan untuk bertanya atau

mengutarakan pendapat. Siswa hanya mendapatkan apa yang disampaikan

oleh guru, sedikit sekali yang melakukan pencarian konsep sendiri, aktifitas

bertanya, menyampaikan pendapat atau melakukan pengamatan. Hal tersebut

berdampak pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari masih ada beberapa

siswa yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal.

Page 17: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

3

Melihat kenyataan di atas maka perlu diadakannya suatu penelitian

mengenai penggunaan metode pembelajaran quantum teaching pada mata

pelajaran kelistrikan otomotif untuk meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar siswa SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk. Penelitian ini diharapkan

dapat memperbaiki metode pembelajaran yang selama ini kurang memberikan

hasil yang optimal dan dapat menambah referensi guru untuk menghasilkan

pembelajaran yang lebih baik dan bermutu.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diutarakan diatas maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan yang dapat diteliti yaitu:

1. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah dan mencatat dalam

proses pembelajaran tanpa ada variasi model yang lain. Hal ini

mengakibatkan kejenuhan pada siswa dalam mengikuti pembelajaran.

2. Proses belajar masih besifat satu arah dan kurang terjadi interaksi antara

siswa dengan guru. Proses interaksi diharapkan dapat memancing daya

pikir siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi, berpikir kritis,

saling bertanya dan mengutarkan pendapat.

3. Prestasi belajar siswa kelas XI TKR SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk

pada pelajaran kelistrikan otomotif masih tergolong rendah, data dari guru

mata pelajan menunjukkan bahwa hanya ada 3 siswa yang lulus KKM, hal

ini dikarenakan pada proses pembelajaran siswa terbiasa hanya

mendapatkan

Page 18: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

4

ceramah sehingga apa yang didapatkan siswa adalah apa yang

disampaikan oleh guru.

C. Batasan Masalah

Terdapat banyak permasalahan yang dapat ditemui pada pembelajaran

kelistrikan otomotif. Oleh karena itu, perlu adanya batasan terhadap masalah

yang akan diteliti. Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini

yaitu:

1. Penggunaan metode pembelajaran quantum teaching pada mata pelajaran

kelistrikan otomotif SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk.

2. Aspek yang ditingkatkan pada penelitian ini adalah motivasi belajar siswa

kelas XI SMK Negeri 1 Gondang Nnganjuk pada mata pelajaran

kelistrikan otomotif.

3. Aspek yang ditingkatkan pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

kelas XI SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan

otomotif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan indentifikasi dan pembatasan masalah di atas maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar peningkatan motivasi belajar siswa mata pelajaran

kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun ajaran

2014/2015 dengan menggunakan metode pembelajaran quantum teaching?

Page 19: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

5

2. Seberapa besar peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran

kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun ajaran

2014/2015 dengan menggunakan metode pembelajaran quantum teaching?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran quantum teaching dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI TKR B pada mata pelajaran

kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun ajaran

2014/2015.

2. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran quantum teaching dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TKR B pada mata pelajaran

kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun ajaran

2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi beberapa pihak

terkait berikut:

1. Bagi siswa

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran kelistrikan otomotif yang

terlibat dalam kegiatan penelitian ini.

Page 20: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

6

2. Bagi Guru

Memberikan informasi tambah bagi guru sebagai pengajar dalam usahanya

melaksanakan proses belajar mengajar.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif bagi

pengembangan sekolah, utamanya untuk peningkatan kualitas proses

pembelajaran di sekolah.

Page 21: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

BAB II

KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat pada dalam diri individu, yang menyebabkan

individu tersebut bertindak atau berbuat (Hamzah,2008:1). Motif tidak

dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan rangsangan,

dorongan, dan pembangkit tenaga yang mempengaruhi munculnya sesuatu

tingkah laku tertentu.

Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal

itu mempengaruhi dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu dari kondisi

internal adalah motivasi. Menurut (Sugihartono,2007:20), motivasi

sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku

tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan tingkah laku tersebut.

Motivasi juga dapat dikatakan perbedaan antara dapat

melaksanakan dan mau melaksanakan atau bisa diartikan mau

melaksanakan sesuatu demi mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi

dapat juga diartikan sebagai dorongan mental untuk mempengaruhi

seseorang agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan

tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

7

Page 22: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

8

Menurut (Hamzah,2008:23), hakikat motivasi belajar adalah

dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar

untuk mengadakan tingkah laku. Dorongan internal dan eksternal tersebut

tentunya harus didukung oleh indikator atau pun unsur. Hal tersebut

tentunya akan mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang

dalam belajar.

Menurut (Sardiman,2011:85), ada tiga fungsi motivasi yaitu

sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

tujuan.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisikan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.

Motivasi dapat juga berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi (Sardiman,2011:85). Seseorang melakukan suatu usaha

karena adanya motivasi. Seorang siswa yang mempunyai motivasi yang

baik dalam belajar akan menghasilkan hasil yang baik atau sesuai tujuan.

Usaha yang tekun dan didasari dengan motivasi yang tinggi,

Page 23: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

9

seorang siswa yang sedang belajar akan melahirkan prestasi yang baik.

Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan pencapaian

prestasi belajarnya.

Motivasi belajar memiliki peranan sebagai pendorong siswa untuk

melakukan kegiatan belajar, tentu daya dorong itu tidak akan berfungsi

dengan baik tanpa adanya motivasi yang kuat. Motivasi merupakan

kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk

mencapai tujuan. Menurut (Hamzah,2008:5) kekuatan-kekuatan ini

dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti:

keinginan yang hendak dipenuhi, tingkah laku, tujuan, dan umpan balik.

Motivasi yang bekerja dalam diri individu mempunyai kekuatan yang

berbeda-beda. Kekuatan motivasi seorang siswa berbeda-beda, ada yang

kuat dan ada yang lemah.

Menurut (Sardiman,2011:83), untuk mengetahui kekuatan

motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa ciri sebagai berikut: a)

Tekun menghadapi tugas, b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus

asa), c) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, d) Lebih

senang bekerja mandiri, e) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin, f) Dapat

mempertahankan pendapatnya, g) Tidak mudah melepas hal yang diyakini

itu, h) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Menurut (Hamzah,2008:23), indikator motivasi belajar dapat

diklarifikasikan sebagai berikut: a) Adanya hasrat dan keinginan untuk

berhasil, b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, c) Adanya

Page 24: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

10

harapan atau cita-cita masa depan, d) Adanya penghargaan dalam belajar,

e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, f) Adanya lingkungan

belajar yang kondusif.

Sedang menurut (Makmun,2003:40), mengidentifikasi beberapa

indikator motivasi antara lain sebagai berikut: a) Durasinya kegiatan

(berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan

kegiatan), b) Frekuensinya kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan

dalam periode waktu tertentu), c) Persistensinya (ketetapan dan

kelekatannya) pada tujuan kegiatan, d) Ketabahan, keuletan, dan

kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk

mencapai tujuan, e) Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga,

pikiran, bahkan jiwanya) untuk mencapai tujuan, f) Tingkatan aspirasinya

(maksud, cita-cita, sasaran atau target, dan idolanya) yang hendak dicapai

dengan kegiatan yang dilakukan, g) Tingkatan kualifikasi prestasi atau

produk atau output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak,

memenuhi atau tidak, memuaskan atau tidak), h) Arah sikapnya terhadap

sasaran kegiatan (positif atau tidak).

Berdasarkan beberapa indikator-indikator motivasi di atas, dapat

disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi

indikatornya adalah sebagai berikut tekun dan ulet, percaya pada diri

sendiri, berani mengemukakan pendapat, dan memiliki hasrat untuk

berprestasi. Uraian dari indikator tersebut adalah sebagai berikut:

Page 25: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

11

a. Tekun dan ulet

Tekun merupakan rajin, keras hati dan sungguh-sungguh,

sedangkan ulet merupakan tidak mudah putus asa. Contohnya siswa

mengerjakan tugas dari guru sesuai waktu yang diberikan, dan siswa

belajar kembali apabila belum mendapatkan hasil belajar atau nilai

yang baik.

b. Percaya pada diri sendiri

Percaya pada diri sendiri merupakan yakin akan kemampuan

pada diri sendiri. Sebagai contoh, siswa mengerjakan sendiri soal-soal

atau tugas dari guru.

c. Berani mengemukakan pendapat

Berani mengemukakan pendapat merupakan mau mengajukan

pendapat atau pemikiran tentang hal-hal yang sedang di pelajari.

Sebagai contoh, siswa menjawab pertanyaan tentang materi pelajaran

yang diberikan oleh seoang guru pada waktu pelajaran.

d. Memiliki hasrat untuk berprestasi

Memiliki hasrat untuk berprestasi merupakan mempunyai

keinginan yang kuat untuk mencapai hasil yang ingin dicapai. Siswa

tidak cepat puas dengan hasil belajar yang didapat karena belum

mendapatkan nilai yang maksimal atau belum paham betul terhadap

materi yang diajarkan.

Page 26: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

12

2. Prestasi Belajar Siswa

Belajar tentunya mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Siswa

dikatakan mampu mencapai tujuan dari belajar bila memiliki prestasi yang

bagus. Menurut (Arifin,2010:12) kata prestasi berasal dari bahasa Belanda

yakni “prestatie” kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang

berarti hasil usaha. Sesuai dengan pengertian dari (Kamus Besar Bahasa

Indonesia,2002:895) prestasi belajar adalah penguasaan kemampuan,

pengetahuan atau keterampilan, yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes.

Berbicara tentang prestasi belajar siswa maka tidak terlepas dari

hasil belajar siswa karena untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa

dapat dilihat dari keberhasilan hasil belajar yang dicapai olah siswa.

Sedangkan menurut (Salim,1995:190) prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes

yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru. Menurut (Arifin,2010:12) Prestasi belajar

merupakan ukuran keberhasilan peserta didik dalam melakukan kegiatan

belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah banyak sedikitnya penguasaan individu atau siswa

terhadap bahan pembelajaran yang telah dipelajari dan diberikan oleh guru

tersebut dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai sistem penilaian

Page 27: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

13

yang digunakan. Adapun dalam penelitian ini prestasi belajar adalah

tingkat kecakapan dan penguasaan materi mata pelajaran kelistrikan

otomotif yang diajarkan di kelas XI Program Studi Teknik Kendaraan

Ringan SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun ajaran 2014/2015. Prestasi

belajar dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi pembelajaran

yang direncanakan guru. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai acuan

untuk perbaikan metode, melengkapi sumber belajar, sarana dan prasarana,

media pendidikan, alat peraga serta penguasaan bahan yang akan

disampaikan kepada siswa.

a. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat

perenial dalam sejarah manusia, karena sepanjang rentang

kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuannya. Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dibahas,

tentunya sebuah prestasi belajar mempunyai fungsi.

Menurut (Arifin,2010:12-13), sebuah prestasi belajar

mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas pengetahuan yang telah

dikuasai oleh siswa.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai informasi dalam inovasi pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. Indikator intern adalah indikator tingkat

Page 28: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

14

produktivitas suatu instansi pendidikan. Indikator ekstern mengacu

pada tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat.

5) Prestasi belajar sebagai indikator daya serap peserta didik.

b. Manfaat Prestasi Belajar

Menurut (Arifin ,2010:13), prestasi belajar mempunyai

beberapa manfaat, antara lain:

1) Sebagai umpan balik bagi pendidik dan pengajar.

2) Untuk keperluan diagnostik.

3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.

4) Untuk keperluan seleksi.

5) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.

6) Untuk menentukan isi kurikulum.

7) Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah.

Penilaian hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana siswa telah mencapai sasaran belajar. Menurut (Winkel,1991:102),

proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-

perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang

nilai, sikap dan keterampilan. Melalui prestasi belajar seorang siswa akan

dapat mengetahui kemampuan dalam menguasai materi pelajaran yang

telah dicapainya dalam belajar.

Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai keberhasilan dari proses

belajar mengajar. Keberhasil proses belajar mengajar yang dimaksud

adalah tercapainya tujuan instruksional khusus dari materi yang dipelajari

Page 29: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

15

selama proses belajar mengajar. Cara untuk mengetahui tercapainya tujuan

instruksional adalah dengan menggunakan tes formatif. Tes formatif

dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses

belajar mengajar.

Sebagai tolok ukur keberhasilan proses belajar mengajar, indikator-

indikatornya menurut (Sutikno,2004:98), adalah sebagai berikut:

a. Penguasaan materi pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi,

baik secara individual atau kelompok.

b. Perilaku yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus dapat

tercapai oleh siswa baik secara individu atau kelompok.

3. Metode Pembelajaran Quantum Teaching

Kata quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi

cahaya (DePorterdkk.,2010:34). Quantum teaching menciptakan

lingkungan belajar yang efektif, yaitu dengan cara menggunakan unsur

yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang

terjadi di dalam kelas (A‟la,2010:21). Quantum teaching pertama kali

dilaksanan di supercamp. Supercamp adalah sebuah tempat pendidikan

internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis

serta keterampilan pribadi.

Menurut (DePorterdkk,2010:32), metode pembelajaran quantum

teaching adalah perubahan pembelajaran yang meriah, dengan segala

nuansanya dan menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Masih

menurut (DePorterdkk,2010:32), quantum teaching berfokus pada

Page 30: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

16

hubungan dinamis dalam lingkungan kelas atau interaksi yang mendirikan

landasan dan kerangka untuk belajar.

Quantum teaching menguraikan cara-cara baru untuk memudahkan

proses belajar melalui pemaduan unsur seni serta pencapaian-pencapaian

yang terarah berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan di dalam

kelas. Penggunaan metode pembelajaran quantum teaching dapat

menghubungkan keistimewaan dalam belajar sehingga dapat menuju

rencana pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Menurut (A‟la,2010:27),quantum teaching mempunyai asas utama

yaitu bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke

dunia mereka. Maksud dari asas itu adalah mengingatkan kita akan

pentingnya memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama. Sehingga

seorang guru harus memasuki dulu dunia siswa karena tindakan ini akan

memberi guru izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan proses

pembelajaran di dalam kelas.

Metode pembelajaran quantum teaching memberikan cara-cara

baru untuk meningkatkan proses pembelajaran melalui perkembangan

hubungan, penggubahan belajar, dan penyampaian kurikulum. Quantum

teaching juga memiliki petunjuk bagaimana cara untuk menciptakan

lingkungan belajar yang efektif dan menarik. Sehingga membuat siswa

akan lebih antusias dan senang dalam mengikuti pelajaran. Metode

pembelajaran quantum teaching juga memiliki model, prinsip-prinsip,

Page 31: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

17

tujuan, manfaat, keunggulan, dan petunjuk pelaksanaan. Semua itu

diuraikan sebagai berikut:

a. Model Quantum Teaching

Metode pembelajaran quantum teaching mempunyai model

dalam proses pembelajaran. Menurut (A‟la,2010:32), model quantum

teaching hampir sama dengan sebuah simponi. Hal ini dapat

digambarkan pada sebuah simponi dalam musik ada beberapa unsur

yang menjadi faktor pengalaman musik. Unsur dalam musik tersebut

terbagi menjadi dua kategori yaitu: konteks dan isi.

Pengertian konteks adalah latar belakang pengalaman guru.

Sedangkan isi adalah bagaimana tiap frase musik yang dimainkan atau

penyajiannya seperti fasilitasi Seorang guru yang menggunakan

metode pembelajaran quantum teaching dalam proses mengajar

dituntut mampu membuat kerangka rancangan suatu model

pembelajaran untuk pegangan dalam mengelola pelajaran di dalam

kelas. Menurut (A‟la,2010:21), kerangka rancangan belajar quantum

teaching yang dikenal dengan istilah tandur.

Menurut (A‟la,2010:34-35), dalam melakukan langkah- langkah

pembelajaran quantum teaching dengan enam langkah yang tercermin

dalam istilah TANDUR, yaitu:

T = Tumbuhkan, tumbuhkan minat belajar siswa dengan memuaskan

rasa ingin tahu siswa dalam bentuk: Apakah Manfaatnya

BAgiKu (AMBAK). Tumbuhkan suasana yang menyenangkan

Page 32: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

18

di hati siswa, dalam suasana relaks, tumbuhkan interaksi dengan

siswa, masuklah ke alam pikiran mereka dan bawalah alam

pikiran mereka ke alam pikiran anda, yakinkan siswa mengapa

harus mempelajari ini dan itu, belajar adalah suatu kebutuhan

siswa, bukan suatu keharusan.

A = Alami, unsur alami akan mendorong hasrat alami otak untuk

“menjelajah”. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang

dapat dimengerti semua siswa.

N = Namai, setelah siswa melalui pengalaman belajar pada

kompetensi dasar tertentu, mereka kita ajak untuk menulis di

kertas, menamai apa saja yang telah mereka peroleh, apakah itu

informasi, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya.

D = Demonstraikan, setelah siswa mengalami belajar akan sesuatu,

beri kesempatan kepada mereka untuk mendemonstrasikan

kemampuannya, karena siswa akan mampu mengingat 90% jika

siswa itu mendengar, melihat dan melakukannya. Melalui

pengalaman belajar siswa akan mengerti dan mengetahui bahwa

dia memiliki kemampuan dan informasi yang cukup.

U = Ulangi, pengulangan memperkuat koneksi saraf dan

menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini!”. Sehingga

siswa akan teringat apa yang sudah disampaikan.

R = Rayakan, perayaan adalah ekspresi dari kelompok seseorang

yang telah berhasil mengerjakan sesuatu tugas atau kewajiban

Page 33: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

19

dengan baik. Maka sudah selayaknya jika siswa sudah

mengerjakan tugas dan kewajibannya dengan baik untuk

dirayakan lewat: bertepuk tangan.

b. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching

Metode pembelajaran quantum teaching memiliki beberapa

prinsip yang harus diketahui oleh seorang guru. Menurut

(DePorterdkk,2010:36), prinsip-prinsip quantum teaching ada 5, yaitu:

1) Segalanya Berbicara

Segalanya berbicara mulai dari lingkungan kelas hingga

gerakan tubuh anda mengirimkan pesan tentang belajar yang akan

disampaikan dalam pembelajaran. Sehingga gerakan tubuh dapat

dijadikan alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran tidak hanya guru yang berhak berbicara,

akan tetapi siswa juga mempunyai hak untuk bicara. Hak siswa

berbicara untuk saling berargumentasi dan bertanya tentang materi

pelajaran yang diajarkan.

2) Segalanya Bertujuan

Seorang guru atau siswa harus mempunyai tujuan dalam

suatu pembelajaran. Seorang guru harus mempunyai tujuan yang

jelas dalam menyusun materi pembelajaran yang akan diberikan

pada siswa. Siswa juga harus tahu apa tujuan dari meraka

mempelajari materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini agar guru

Page 34: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

20

maupun siswa tidak melenceng dari tujuan utama melakukan

proses pembelajaran suatu materi.

3) Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah

mengalami informasi sebelum mereka pelajari, karena otak

manusia berkembang yang akhirnya menggerakkan rasa ingin tahu.

Sehingga seorang guru harus memberikan pertanyaan yang

berhubungan dengan materi diawal pelajaran. Sehingga siswa akan

berpikir mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

4) Akui Setiap Usaha

Hargai setiap usaha siswa baik itu besar maupun kecil.

seorang siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan baik salah

atau benar, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan

kepercayaan diri mereka. Sehingga hal ini akan mendorong siswa

lebih giat lagi dalam belajar dan akan menumbuhkan motivasi

belajar siswa yang tinggi.

5) Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan

Rayakan atas keberhasilan siswa dalam mempelajari suatu

materi yang disampaikan dengan baik, sehingga siswa dapat

menguasai materi tersebut. Perayaan memberikan umpan balik

mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif

dengan belajar. Sebagai seorang pendidik harus memberikan pujian

kepada siswa yang aktif berinteraksi pada saat pelajaran, baik

Page 35: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

21

bertanya maupun menjawab pertanyaan tentang materi yang

disampaikan.

Penggunaan metode pembelajaran quantum teaching dapat

membantu siswa belajar dengan baik dan menumbuhkan motivasi belajar.

Metode pembelajaran quantum teaching melibatkan semua aspek

kepribadian manusia, pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh. Pembelajaran

yang menarik dan meriah tidak akan membuat bosan saat proses belajar

mengajar berlangsung. Hal ini tentunya membuat siswa menyukai

pelajaran yang diajarkan.

c. Unsur-Unsur Quantum Teaching

Menurut A‟la (2010: 57-60), metode pembelajaran quantum

teaching memadukan beberapa unsur-unsur pembelajaran, diantaranya

adalah sebagai berikut: lingkungan, suasana, landasan, dan rancangan.

Unsur-unsur tersebut akan dibahas lebih jauh pada penjelasan dibawah

ini:

1) Lingkungan

Lingkungan di dalam kelas harus ditata dengan baik. Hal

ini agar siswa merasa nyaman saat proses pembelajaran

berlangsung. Penataan ruangan kelas meliputi pencahayaan, warna,

pengaturan meja dan kursi, pemasangan hiasan dinding, dan sarana

prasara pendukung lainnya. Sehingga menjadikan lingkungan kelas

penuh dengan keakraban antara guru dan murid.

2) Suasana

Page 36: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

22

Guru harus memperhatikan suasana dalam ruang belajar.

Hal ini karena suasana ruangan sangat berpengaruh pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Guru yang menghadirkan

suasana dalam ruangan yang mengembirakan akan membawa

kegembiraan dalam belajar. Hal ini membuat siswa akan merasa

senang pada saat pembelajaran berlangsung. Begitu pula dengan

suasan ruangan yang tidak menyenangkan akan membuat siswa

malas-malasan.

3) Landasan

Seorang guru atau siswa harus mempunyai landasan

pemelajaran sehingga apa yang akan dilakukan sudah terkonsep

dan terlihat duluan. Landasan yang harus dimiliki guru dan siswa

yaitu tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan

aturan bersama. Hal ini tentu akan mepengaruhi dari proses belajar

mengajar menjadi lebih mudah.

4) Rancangan

Seorang guru harus mampu membuat rancangan

menumbuhkan minat belajar siswa, mendalami makna belajar, dan

memperbaiki interaksi dengan pelajaran siswa secara terus

menerus. Sehingga kegiatan belajar akan sesuai dengan tujuan

awal dari proses pembelajaran.

d. Keunggulan Metode Quantum Teaching

Page 37: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

23

Metode pembelajaran quantum teaching mempunyai beberapa

keunggulan dan ciri khas tersendiri yang sangat unik dan jarang

dimiliki oleh metode pembelajaran lainnya. Keunggulan metode

pembelajaran quantum teaching sebenarnya ada banyak.

Menurut (A‟la,2010:41-43), ada empat keunggulan metode

pembelajaran quantum teaching yang cukup menonjol diantaranya

adalah sebagai berikut:

1) Adanya unsur demonstrasi dalam pengajaran. Pembelajaran

quantum teaching memberikan kesempatan yang luas pada seluruh

siswa untuk terlibat aktif dan pertisipasi dalam tahapan-tahapan

kajian terhadap suatu mata pelajaran.

2) Adanya kepuasan pada diri si anak.

3) Ada unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu

keterampilan yang diajarkan.

4) Adanya unsur kemampuan dalam merumuskan temuan yang

dihasilkan si anak, dalam bentuk konsep, teori, model, dan

sebagainya.

e. Petunjuk Pelaksanaan Metode Quantum Teaching

Metode pembelajaran quantum teaching mempunyai petunjuk-

petunjuk dalam pelaksanaannya. Sehingga seorang guru harus

mengetahui petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan

metode quantum teaching. Hal ini bertujuan agar penggunaan metode

pembelajran quantum teaching dapat terlaksana dengan baik. Sehingga

Page 38: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

24

hasil dari proses pembelajarannya akan sesuai dengan apa yang

diharapkan.

Menurut (A‟la,2010:61-69),petunjuk pelaksanaan menggunakan

metode quantum teaching di dalam kelas sebagai berikut:

1) Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi panutan

bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur, jadi pendengar yang

baik dan selalu gembira (tersenyum).

2) Guru harus membuat suasana belajar yang

menyenangkan/kegembiraan. “learning is most effective when it’s

fun. „Kegembiraan‟ disini berarti bangkitnya minat, adanya

keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman

(penguasaan atas materi yang dipelajari), dan nilai yang

membahagiakan pada diri peserta didik.

3) Lingkungan belajar yang aman, nyaman dan dapat membawa

kegembiraan.

a) Pengaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk

seperti bentuk U, lingkaran.

b) Beri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas.

c) Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang yang menjadi

keinginan dan kebanggaan kelas.

d) Ruangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan, kata

mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apapun yang dapat

Page 39: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

25

Anda lakukan, atau ingin Anda lakukan, mulalilah. Keberanian

memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya”

(Goethe).

e) Guru perlu memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan

terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya.

Guru dapat mempengaruhi suasana emosi siswa dengan cara:

kegiatan-kegiatan pelepas stres seperti menyanyi bersama,

mengadakan permainan, outbond dan sebagainya.

f) Aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti

melakukan tour, makan bersama dan sebagainya.

g) Menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan

diungkapkan yaitu melalui bimbingan konseling baik oleh

petugas BP/BK maupun guru itu sendiri

4) Memutar musik klasik ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Namun sekali-kali akan diputarkan instrumental dan dapat

diselingi jenis musik lain untuk bersenang-senang dan jeda dalam

pembelajaran.

5) Sikap guru kepada peserta didik:

a) Pengarahan “Apa manfaat materi pelajaran ini bagi siswa” dan

tujuan.

b) Perlakukan siswa sebagai manusia sederajat.

c) Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja

siswa.

Page 40: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

26

d) Memberikan stimulus yang mendorong siswa.

e) Mendukung peserta 100% dan ajak semua anggota kelas untuk

saling mendukung.

f) Memberi peluang siswa untuk mengamati dan merekam data

hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan

jawaban, menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan

sejumlah penalaran.

6) Terapkan 8 kunci keunggulan ini kedalam rencana pelajaran setiap

hari. Kaitkan kunci-kunci ini dengan kurikulum.

a) Integritas: Bersikap jujur, tulus, dan menyeluruh. Selaraskan

nilai-nilai dengan perilaku Anda.

b) Kegagalan Awal Kesuksesan: Pahami bahwa kegagalan

hanyalah memberikan informasi yang Anda butuhkan untuk

sukses,

c) Bicaralah dengan Niat Baik: Berbicara dengan pengertian

positif, dan bertanggung jawablah untuk berkomunikasi yang

jujur dan lurus. Hindari gosip.

d) Hidup di Saat Ini: Pusatkan perhatian pada saat ini dan

kerjakan dengan sebaik-baiknya.

e) Komitmen: Penuhi janji dan kewajiban, laksanakan visi dan

lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

f) Tanggung Jawab: Bertanggungjawab atas tindakan Anda.

Page 41: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

27

g) Sikap Luwes dan Fleksibel: Bersikap terbuka terhadap

perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu Anda

memperoleh hasil yang diinginkan.

h) Keseimbangan: Jaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa Anda.

Sisihkan waktu untuk membangun dan memelihara tiga bidang

ini.

7) Guru yang seorang Quantum Teacher mempunyai ciri-ciri dalam

berkomunikasi yaitu:

a) Antusias: menampilkan semangat untuk hidup.

b) Berwibawa: menggerakkan orang.

c) Positif: melihat peluang dalam setiap saat.

d) Supel: mudah menjalin hubungan dengan beragam peserta

didik.

e) Humoris: berhati lapang untuk menerima kesalahan.

f) Luwes menemukan lebih dari satu untuk mencapai hasil.

g) Menerima: mencari di balik tindakan dan penampilan luar

untuk menemukan nilai-nilai inti.

h) Fasih: berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur.

i) Tulus: memiliki niat dan motivasi positif.

j) Spontan: dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil.

k) Menarik dan tertarik: mengaitkan setiap informasi dengan

pengalaman hidup peserta didik dan peduli akan diri peserta

didik.

Page 42: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

28

l) Menganggap peserta didik “mampu”: percaya akan

keberhasilan peserta didik.

m) Menetapkan dan memelihara harapan tinggi: membuat

pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu

setiap peserta didik untuk berusaha sebaik mungkin

8) Semua peserta didik diusahakan untuk memiliki modul/buku

sumber belajar lainnya, dan buku yang bisa dipinjam dari

Perpustakaan. Tidak diperkenankan guru mencatat/menyuruh

peserta didik untuk mencatat pelajaran di papan tulis

9) Dalam melakukan penilaian guru harus berorientasi pada:

a) Acuan/patokan. Semua kompetensi perlu dinilai sesuai dengan

acuan kriteria berdasarkan indikator hasil belajar.

b) Ketuntasan Belajar. Ketuntasan belajar ditetapkan dengan

ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan

dapat dipertanggungjawakan sebagai prasyarat penguasaan

kompetensi berikutnya.

c) Metode penilaian dengan menggunakan variasi, antara lain : tes

tertulis, observasi, wawancara, portfolio, dan demostrasi.

Berdasarkan uraian di atas tentang metode quantum teaching

dalam proses pembelajaran diharapkan guru sebagai fasilitator dapat lebih

mengoptimalkan penggunaan metode quantum teaching agar proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan memotivasi siswa dalam

Page 43: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

29

mengembangkan kreatifitas belajar sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

4. Mata Pelajaran Kelistrikan otomotif

Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK N 1

Gondang Nganjuk berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

2008 dan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3

mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15

mempunyai tujuan untuk membekali peserta didik dengan keterampilan,

pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam: perawatan dan perbaikan

motor otomotif, perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga

otomotif, perawatan dan perbaikan sistim kelistrikan otomotif.

Mata pelajaran kelistrikan otomotif terdiri dari beberapa standar

kompetensi, yaitu memperbaiki sistem kelistrikan body, memperbaiki

sistem kelistrikan motor listrik, dan memperbaiki sistem kelistrikan

pengapian.

Karena adanya keterbatasan peneliti yang tidak dapat melakukan

penelitian terhadap semua kompetensi, Maka penelitian ini hanya

membahas sebuah standar kompetensi program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk, yaitu Memperbaiki

Sistem kelistrikan body yang meliputi kompetensi dasar sebagai berikut:

a. Memelihara sistem kelistrikan body dan komponennya.

1) Prinsip kelistrikan body

Page 44: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

30

Sistem kelistrikanbody adalah instalasi dari berbagai rangkaian

penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikanbody tersebut,

antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda

belok, lampuhazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.

Tujuan di pasangnya sistem kelistrikanbody adalah sebagai

penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada

pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga

pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan

indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri

sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan

lain-lain.

b. Memperbaiki Sistem kelistrikan body dan komponennya

(a) Memeriksa dan memperbaiki baterei

Level Permukaan Air Accu

1. Lihat Volume air accu harus berada di antara Lower dan

Upper, biasanya accu tekor juga disebabkan oleh salah satu

sel atau beberapa sel yang kering atau air accu di bawah

garis lower.

2. Kalau terjadi kekeringan air accu, tambahkan air accu

kemudian charge accu, untuk beberapa kasus jika terjadi

Page 45: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

31

kekeringan air accu, charger accu dari alternator atau dinamo

isi tidak cukup bagus untuk mengisi accu hal ini di sebabkan

terjadi discharging jika membiarkan accu di setrum oleh

dinamo isi di mobil.

Lebih baik lakukan charging terpisah atau bawa ke tempat

setrum accu sampai muatan listrik accu mobil benar-benar

penuh.

Setelah Accu di cas ditempat khusus setrum accu, uji

kemampuan accu dengan cranking atau untuk memutar

mesin selama 10 detik sebanyak 2 atau 3 kali tanpa mesin

hidup. Jika saat cranking yang terakhir accu terasa tidak kuat

memutar mesin, lebih baik ganti accu. Agar kita tidak di

repotkan oleh accu yang soak.

3. Periksa tegangan pengisian dari Alternator saat mesin hidup,

jika tegangan pengisian yang sampai diterminal accu kurang

dari 13,5 volt akan beresiko dan hal itu akan menjadi

penyebab accu mobil tekor terus, bisa jadi gejalanya akan

terlihat setiap pagi saat starter mobil, starter terasa kurang

kuat untuk memutar mesin.

(b) Memeriksa dan memperbaiki sekering

Sekering cepat putus.

Kemungkinan Penyebab Korsleting pada kabel atau tombol

kontak. Pemeriksaan dan Perbaikan Kerusakan pada tombol

kontak yang menyebabkan korsleting bisa diketahui saat tombol

Page 46: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

32

tersebut dioperasikan. Misalnya sekering putus saat lampu besar

dinyalakan. Jika ada kabel yang terkelupas dan kawatnya

menyentuh badan kendaraan, maka saat tombol dikontakan akan

terjadi korsleting karena arus yang lewat dalam kabel dan

sekering bertambah besar. Sebaiknya diserahkan pada montir

yang mengerti sistem kelistrikan kendaraan, sehingga kerusakan

kabel bisa ditelusuri. Untuk sementara sekering putus dapat

dipakai lagi dengan menghubungkan langsung mengunakan

kawat atau kertas aluminium bekas pembungkus rokok, tetapi

hal inidapat menimbulkan kebakaran. Sebaiknya sekering yang

putus cepat diganti.

(c) Memeriksa dan memperbaiki kelistrikan lampu besar

Lampu besar tidak menyala atau menyala tetapi lemah.

Kemungkinan Penyebab

1. Baterai lemah.

2. Gangguan pada lampu atau terminalnya.

3. Gangguan. pada sekering atau kabel.

Pemeriksaan dan Perbaikan

a. Jika sinar lampu lemah, periksa baterei.

1. Periksa terminal-terminal baterai/aki. Adakah endapan

putih pada terminal aki? Endapan berasal dari tirisan air aki

dan menyebabkan kontak tidak sempurna. Endapan dapat

dibersihkan dengan menyiram dengan air panas.

Page 47: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

33

2. Periksa kontak terminal. Bila kontak terminal longgar,

hubungan kontak tidak sempurna. Bila dapat diputar

3. dengan tangan, berarti kontak terminal longgar. Keraskan

hubungan kontak tersebut dengan tang atau kunci.

4. Periksa terminal mungkin terlalu panas meskipun hubungan

tidak longgar. Coba buka terminal dan bersihkan.

5. Periksa air aki. Lihatlah garis batas tinggi permukaannya

(biasa terdapat pada badan baterai). Tinggi permukaan air

aki harus berada di antara garis batas. Air aki yang kurang

dapat mempercepat kerusakan baterai. Air aki adalah air

yang didestilasi/disuling, bukan cairan asam yang biasa

disebut accu zuur.

6. Periksa muatan listrik baterai.Ukur muatan listriknya

dengan hidrometer. Baterai yang sudah dicharge, tetapi

cepat habis saat dipakai, berarti sudah usang. Sebaiknya

diganti dengan yang baru.

b. Periksa terminal-terminal lampu. Bersihkan jika tampak

berkarat dengan ampelas dan pasangkan kembali dengan

ketat. Ganti lampu jika putus.

c. Pemeriksaan sekering mudah dilakukan, karena biasanya

kotak sekering terdapat di ruang kemudi. Ganti sekering jika

putus yang baru dan amperenya sama. Sebaiknya selalu

disediakan sekering cadangan dalam kotak sekering.

Page 48: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

34

(d) Memeriksa dan memperbaiki kelistrikan lampu tanda belok

Lampu tanda belok dalam ruang kemudi tidak berfungsi dengan

baik.

Kemungkinan Penyebab

1. Gangguan pada lampu atau terminalnya.

2. Gangguan alat pengedip (blinker).

3. Periksa lampu. Ganti jika putus. Periksa juga terminal

lampu. Jika berkarat, bersihkan.

4. Bila lampu atau terminalnya dalam kondisi baik, periksa

alat pengedip, jika rusak ganti dengan yang baru.

(e) Memeriksa dan memperbaiki kelistrikan lampu rem

Lampu rem mati.

Kemungkinan Penyebab

1. Gangguan lampu atau terminalnya.

2. Gangguan sekering atau tombol lampu.

Pemeriksaan dan Perbaikan

1. Buka lampu yang tidak menyala. Periksa lampu dengan

memberikan tegangan dan aki. Jika lampu masih bagus,

mungkin terminal lampu tidak berfungsi. Bersihkan

terminal jika berkarat.

2. Periksa sekering lampu rem. Ganti jika putus. Lepaskan

kedua kabel yang tersambung pada terminal tombol lampu

rem (di ruang mesin untuk rem hidrolik dan di ruang

Page 49: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

35

3. kemudi untuk rem mekanik) dan hubungkan kedua ujung

kabel. Bila lampu rem menyala berarti kerusakan pada

tombol lampu rem. Gantilah tombol lampu rem.

(f) Memeriksa dan memperbaiki kelistrikan klakson

Klakson berbunyi meskipun tombolnya tidak ditekan.

Kemungkinan Penyebab Ada korsleting atau kerusakan

dalam sistem kelistrikan klakson. Pemeriksaan dan Perbaikan

a. Jika masalah ini terjadi, hentikan kendaraan dan lakukan

langkah-langkah berikut:

1. Coba ketuk tombol klakson beberapa kali, biasanya bunyi

klakson dapat dihentikan.

2. Jika klakson tidak dapat dihentikan, lakukan salah satu

penyelesaian berikut:

o Lepaskan sambungan kabel pada terminal klakson.

o Lepaskan sekering klakson.

o Lepaskan kabel listrik dari terminal relay klakson.

c. Klakson berbunyi terus bisa juga disebabkan relay rusak

atau korsleting. pada rangkaian listrik dari klakson, jika

terminal relay yang menuju tombol klakson dicabut dan

bunyi klakson mati, berarti kerusakan pada tombol klakson.

Tetapi, jika tidak, kerusakan ada pada relay-nya. Ganti relay

dengan yang baru. Untuk sementara, relay bisa dibuka, jika

ada kontak-kontak yang berhimpitan lepaskan dan bersihkan

dengan ampelas.

Page 50: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

36

B. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian yang relevan pembelajaran dengan menggunakan

metode quantum teaching, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Vera Jayanti (2009) tentang Pengaruh

Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi

Siswa Kelas VII SMPN 24 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 yang

menyimpulkan bahwa ada perbedaan antara prestasi belajar biologi

dengan menggunakan metode Quantum Teaching dengan metode

konvensional dan berdasarkan hasil rata-rata juga diketahui bahwa rata-

rata nilai prestasi belajar untuk metode Quantum Teaching sebesar 73,40

dan rata-rata nilai prestasi belajar untuk metode konvensional sebesar

60,55 hal ini berarti bahwa nilai rata-rata prestasi belajar dengan metode

Quantum Teaching lebih baik bila dibandingkan dengan metode

konvensional pada mata pelajaran biologi siswa kelas VII SMPN 24

Surakarta tahun pembelajaran

2008/2009.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Maya Dewi Wulandari (2009)

Penerapan metode quantum teaching dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa mata pelajaran pkn kompetensi dasar menghargai

persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama,

gender, golongan, suku dan budaya tahun ajaran 2009 dengan kesimpulan

hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode Quantum

Teaching yang divariasi dengan pemberian ice breaking dapat

meningkatkan prestasi belajar PKn siswa X Ak 1 SMK Batik 2 Surakarta.

Page 51: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

37

C. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar diartikan sebagai suatu proses kegiatan

mengatur dan mengkoordinasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga

mendorong siswa untuk belajar dan hasil belajarnya berupa pengubahan

kelakuan. Selama ini proses pembelajaran masih bersifat monoton dan

terpusat kepada guru sehingga ketertarikan siswa cenderung berkurang dan

pada akhirnya kualitas belajar menjadi menurun.

Metode pembelajaran quantum teaching dapat menjadi salah satu

solusi untuk dapat mengaktifkan siswa sehingga siswa lebih tertarik dan dapat

berpengaruh baik terhadap hasil belajarnya. Siswa dengan hasil belajar yang

memuaskan dimungkinkan dapat terbentuk melalui pengalaman belajar yang

diperolehnya dalam suatu kelompok.

Dalam penerapan metode quantum teaching, pembelajaran dikemas atas

kebebasan dalam mencari informasi, semua anggota dalam kelompok

dituntut berperan aktif untuk saling melengkapi satu dengan yang lain

sehingga semua anggota dapat menguasai materi yang telah ditetapkan serta

mampu mempresentasikannya.

Metode quantum teaching diharapkan juga mampu mendorong siswa

untuk aktif selama proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran sekolah.

Dengan demikian dapat diduga bahwa metode pembelajaran quantum

teaching dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat berpengaruh baik terhadap

hasil belajar siswa.

Page 52: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

38

D. Hipotesis

Sebelum melakukan penelitian dan pengumpulan data, perlu

dirumuskan hipotesis yang merupakan dasar atau landasan serta pemberi arah

dalam proses penelitian dan pengumpulan data. Selain itu hipotesis juga

merupakan kesimpulan atau jawaban sementara terhadap masalah yang

diteliti.

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis penelitian ini adalah:

1. Penggunaan metode pembelajaran quantum teaching diharapkan dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa mata pelajaran kelistrikan otomotif di

SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk.

2. Penggunaan metode pembelajaran quantum teaching diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran kelistrikan otomotif di

SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk.

Page 53: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Judul penelitian penggunaan metode pembelajaran quantum teaching

untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa mata pelajaran kelistrikan

otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk merupakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Menurut (Arikunto,2006:3), penelitian tindakan

kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. PTK mempunyai tujuan yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan

layanan profesional guru sebagai pendidik dalam menangani proses

pembelajaran di kelas. Sehingga PTK memiliki peranan yang sangat penting

dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila

diimplementasikan dengan baik dan benar. Implementasi dengan baik, artinya

pihak yang terlibat dalam PTK mencoba dengan sadar mengembangkan

kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah yang terjadi dalam

pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna.

PTK mempunyai karakteristik penting, yaitu bahwa permasalahan yang

diangkat adalah permasalahan yang dihadapi oleh guru pada waktu proses

pembelajaran di dalam kelas. PTK bisa dilaksanakan apabila seorang pendidik

sejak awal menyadari dan mengetahui adanya persoalan yang terkait dengan

proses pembelajaran yang dihadapi di kelas. Penelitian ini bermaksud untuk

Page 54: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

40

mengatasi suatu permasalahan di dalam kelas, yaitu kurangnya motivasi dan

rendahnya prestasi belajar siswa terhadap pelajaran kelistrikan otomotif. Cara

untuk mengatasi kurangnya motivasi dan rendahnya prestasi belajar siswa yaitu

dengan melakukan tindakan agar dapat memperbaiki dan meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran kelistrikan otomotif di

kelas.

PTK yang digunakan pada penelitian ini adalah PTK model Kemmis

dan Taggart. Menurut (Mulyatiningsih,2011:71), Kemmis dan Taggart

membagi prosedur penelitian tindakan dalam empat tahap yaitu perencanaan,

tindakan dan observasi, refleksi. Penjelasan empat langkah tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan antara lain: identifikasi

masalah, perumusan masalah dan analisis penyebab masalah, dan

pengembangan intervensi. Sehingga pada tahap ini, peneliti menjelaskan

tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut

dilakukan. Tindakan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu

merencanakan identifikasi masalah yang dihadapi guru dan siswa selama

proses pembelajaran, rencana penyusunan perangkat pembelajaran, rencana

penyusunan alat perekam data, dan merencanakan pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran quantum

teaching.

Page 55: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

41

2. Tindakan dan Observasi

Kegiatan tindakan dan observasi dilaksanakan sesuai dengan

skenario yang telah dibuat dan perangkat yang telah disiapkan. Kegiatan

observasi dilaksanakan untuk mengamati proses tindakan dan dampak dari

pemberian tindakan. Kegiatan tindakan dan observasi digabung dalam satu

waktu. Hal ini membuat kegiatan tindakan dan observasi dilaksanakan pada

saat yang bersamaan. Guru sebagai peneliti sekaligus melakukan observasi

pada saat pelaksanaan tindakan dalam penelitian untuk mengamati

perubahan tingkah laku siswa agar hasil dari pengamatan didapat hasil yang

lebih rinci dan detail.

3. Refleksi (Reflecting)

Refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis tentang

perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru. Pada tahap ini,

peneliti menjawab pertanyaan mengapa dilakukan penelitian, bagaimana

melakukan penelitian, dan seberapa jauh intervensi telah menghasilkan

perubahan secara signifikan. Tahap ini peneliti melakukan analisis dan

refleksi terhadap permasalahan dan hambatan yang dihadapi di lapangan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk yang

beralamat di Jl Raya Gondang Lengkong Kode Pos 644551 Telp

0358611606 pada tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan tepatnya pada bulan Mei

sampai dengan Juli 2015.

Page 56: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

42

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR B SMK Negeri

1 Gondang Nganjuk tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 29 siswa. Metode

pemilihan subyek penelitian berdasarkan permasalahan riil dalam

pembelajaran kelistrikan otomotif yaitu kelas XI TKR B lebih pasif dalam

pembelajaran dan mempunyai hasil belajar yang lebih rendah dibandingkan

dengan kelas XI TKR A.

D. Teknik Pengumpulan Data

(Riduwan,2009:37) menyatakan teknik pengumpulan data adalah

teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. Menurut (Arikunto,2006:232) teknik pengumpulan data

yaitu mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode tes,

angket/kuesioner, interviu, dan sebagainya. Tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan metode angket dan tes.

Angket (questionaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan

data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya disebut angket berisi

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh

responden (Sukmadinata,2006:219). Angket dalam peneitian ini digunakan

Page 57: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

43

untuk memperoleh data motivasi belajar siswa kelas XI TKR B SMK N 1

Gondang Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dengan metode

pembelajaran quantum teaching.

Teknik tes dalam penelitian ini dilakukan pada setiap siklusnya untuk

melihat perbedaan motivasi dan prestasi belajar baik itu sebelum maupun

setelah penggunaan metode pembelajaran quantum teaching pada siswa kelas

XI TKR B SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan

otomotif dengan metode pembelajaran quantum teaching. Adapun tes yang

digunakan adalah bentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal dengan lima

alternatif jawaban.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berupa siklus kegiatan

pembelajaran. Penelitian ini menggunakan model PTK Kemmis dan Taggart

(Arikunto,2006:132). Setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu,

perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas.

Menurut (Arikunto,2006:137), dalam tiap siklus meliputi empat tahap,

yaitu: perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Apabila siklus I

telah dilaksanakan, berdasarkan refleksi masih terdapat kekurangan, maka

dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I dapat digunakan sebagai

masukan atau saran untuk membuat perencanaan pada siklus II. Secara rinci

kegiatan pada masing-masing siklus diuraikan sebagai berikut.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Tindakan awal yang direncanakan pada pelaksanaan adalah

sebagai berikut:

Page 58: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

44

1) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari penyusunan

bahan ajar materi kelistrikan otomotif dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

2) Menyusun alat perekam data yang terdiri dari catatan lapangan

instrumen penelitian berupa alat evaluasi yaitu soal tes, lembar

kuesioner keaktifan siswa menggunakan metode pembelajaran

quantum teaching, dan kamera untuk mendokumentasi

terlaksananya proses pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran quantum teaching.

3) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario proses

pembelajaran yang telah disusun yaitu metode pembelajaran

quantum teaching.

b. Tindakan I

Tindakan yang dilakukan merupakan pelaksanaan perencanaan

tindakan I. Setiap akan melakukan kegiatan pembelajaran dilakukan

tes awal untuk mendapatkan skor awal dan mengetahui kemampuan

awal siswa. Tindakan penelitian yang akan dilakukan pada penelitian

ini adalah pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran quantum teaching.

c. Observasi I

Observasi I dilakukan ketika guru menerapkan tindakan I.

Observasi I dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan I mata diklat kelistrikan otomotif di kelas XI Teknik

Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk.

Page 59: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

45

d. Refleksi I

Tahapan refleksi I dilakukan untuk membahas pelaksanaan

tindakan pembelajaran sebelumnya. Refleksi ini berupa tingkat

keefektifan rancangan di lapangan pembelajaran yang dibuat, daftar

permasalahan, dan kendala yang dihadapi di lapangan yang dijadikan

dasar untuk melakukan perencanaan pada siklus II. Refleksi ini

diharapkan bisa memberikan informasi mengenai faktor pendukung,

penghambat, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus I.

2. Siklus 2

a. Perencanaan tindakan II

Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah

menentukan alternatif pemecahan masalah pada siklus I. Perencanaan

tindakan II ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dan

mengembangkan perangkat pembelajaran pada siklus I yang

dipandang sudah cukup baik. Perencanaan siklus II ini kegiatan yang

dilakukan adalah menyusun bahan ajar, soal tes, dan lembar kuesioner.

b. Tindakan II

Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sesuai

dengan rencana tindakan II, yaitu: merevisi format skenario

pembelajaran siklus I sesuai hasil refleksi I, menyusun soal tes, dan

lembar kuesioner, dan melaksanakan pembelajaran berdasarkan

skenario yang sudah direvisi sesuai hasil refleksi siklus I dengan

melaksanakan pembelajaran sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran

yang sudah direvisi tersebut.

Page 60: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

46

c. Observasi II

Pada tahap ini saat proses pembelajaran pada siklus II

berlangsung guru mengamati perilaku siswa dalam pembelajaran

dengan menggunakan lembar catatan lapangan.

d. Refleksi II

Berdasarkan hasil pengamatan seluruh kegiatan yang sudah

dilakukan selanjutnya dilakukan analisis dan penyimpulan data.

Analisis terhadap peningkatan motivasi dan prestasi belajar dilakukan

dengan:

1) Membandingkan hasil catatan aktivitas pada tiap siklus,

2) Membandingkan hasil pengisian soal tes dan kuesioner motivasi,

3) Hasil analisis dan refleksi digunakan untuk menentukan

kesimpulan akhir dari kegiatan pada siklus II.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengumpulkan data dan

informasi yang diinginkan (Anggoro,2008:52).

Menurut( Arikunto, 2006:203), instrumen penelitian dapat diartikan sebagai

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga data yang diperoleh mudah untuk

diolah. Instrumen penelitian biasanya dipakai oleh peneliti untuk menanyakan

atau mengamati responden, sehingga diperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian.

Page 61: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

47

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan

diteliti. Menurut (Riduwan,2009:78), jumlah instrumen yang digunakan

tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen penelitian yang

dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tes

Instrumen tes berbentuk tes obyektif dengan pertanyaan yang

mengacu pada kompetensi dasar pembelajaran memelihara sistem rem dan

komponennya serta memperbaiki sistem rem dan komponennya. Tes hasil

belajar dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangan prestasi

belajar siswa.

Tabel 1. Kisi-kisi soal tes hasil belajar siswa

No Kompetensi

dasar

Nomor soal Jumlah

soal

1 Memelihara sistem kelistrikan &

komponennya

1, 2, 4, 6, 7, 9

12, 16, 15, 19

10

2 Memperbaiki sistem kelistrikan &

komponennya

3, 5, 8,

10, 11

13, 14, 17, 18,

20

10

Jumlah 20

2. Angket

Angket digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh

berdasarkan lembar observasi serta catatan lapangan terutama mengenai

motivasi belajar siswa terhadap pelajaran kelistrikan otomotif dengan

menggunakan metode pembelajaran quantum teaching. Pengukuran

angket motivasi belajar menggunakan skala Likert, yang terdiri dari

empat macam pilihan yaitu : Selalu = SL, Sering = SR, Jarang

Page 62: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

48

= JR, Tidak Pernah = TP, (Riduwan, 2009: 96). Setiap jawaban diberikan

nilai skor sebagai berikut :

a. Pernyataan positif

Selalu = 4

Sering = 3

Jarang = 2

Tidak Pernah = 1

b. Pernyataan negatif

Selalu = 1

Sering = 2

Jarang = 3

Tidak Pernah = 4

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa

No Indikator Nomor butir soal Jumlah

1 Tekun dan ulet 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

10

2 Percaya pada diri sendiri

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

10

3 Berani mengemukakan pendapat

21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30

10

4 Memiliki hasrat untuk berprestasi

31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

10

Jumlah 40

F. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur

menunjukkan kevalidan atau kesahihan (Arikunto, 2006:168).

Page 63: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

49

Uji validitas yang dipergunakan adalah uji validitas butir yaitu

“sebuah instrumen memiliki valliditas yang tinggi apabila butir-butir yang

membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi

instrumen” (Arikunto,2006:169). Menurut (Azwar,2008:51) suatu aitem

memiliki validitas tinggi apabila memiliki nilai koefisien korelasi item total

(rix) > 0,30. Pengujian validitas butir digunakan teknik korelasi Product

Moment dari Pearson

yaitu sebagai berikut,

n xy ( x)( y) rxy =

n x2

( x)2

n y 2

( y)2

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi Product Moment

Σy = jumlah nilai variabel Y

Σx = jumlah nilai variabel X

n = jumlah sampel

Σy2 = jumlah nilai kuadrat variabel Y

Σx2 = jumlah nilai kuadrat variabel X

Σxy = jumlah perkalian antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y

Analisis data uji validitas selanjutnya menggunakan bantuan

program SPSS for Windows versi 21.0.

2. Uji Reliabilitas

Alat ukur selain harus memiliki validitas yang tinggi juga harus

memiliki reliabilitas yang tinggi.

Page 64: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

50

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,2006:178).

Menurut (Azwar,2008:29), konsistensi kepercayaan pada alat ukur

sangat diperlukan dalam proses reliabilitas. Hal tersebut mengandung arti

kecermatan pengukuran tinggi dan rendah reliabilitas ditunjukkan oleh

angka yang disebut sebagai koefisien reliabilitas. Angka yang ada pada

koefisien reliabilitas adalah angka pada rentang 0 sampai dengan 1,00.

semakin tinggi reliabilitasnya maka akan mendekati angka 1,00.

Rumus untuk mengukur reliabilitas instrumen yaitu dengan rumus

Alpha, karena nilai butir mempunyai rentangan antara 1 hingga 4. Hal ini

sesuai dengan pendapat (Arikunto,2006:195) yang menyatakan bahwa

rumus Alpha digunakan untuk reliabilitas butir yang nilainya bukan 1 dan

0. Rumus reliabilitas yang akan digunakan adalah sebagai berikut,

k b 2

rII 1 2

k 1 t

Keterangan:

rII = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

b 2= jumlah varian butir

t 2

= varian total

Sedangkan, untuk mengukur reliabilitas tes dengan rumus

Spearman-Brown sebagai berikut,

r111 2r1/ 21/ 2

1 r1/ 21/ 2

Page 65: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

51

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua

belahan instrumen

Hasil perhitungan menggunakan rumus di atas, diinterpretasikan

dengan tingkat keandalan koefisien korelasi, yaitu:

a. 0,801 sampai 1,000 adalah tinggi

b. 0,601 sampai 0,800 adalah cukup

c. 0,401 sampai 0,600 adalah agak rendah

d. 0,201 sampai 0,400 adalah rendah

e. 0,000 sampai 0,200 adalah sangat rendah (Hadi,1993:275)

Analisis data uji reliabilitas selanjutnya menggunakan bantuan

program SPSS for Windows versi 21.0.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini ditunjukkan

dengan perubahan ke arah perbaikan, terkait dengan kualitas pembelajaran

mata pelajaran kelistrikan otomotif. Kriteria keberhasilan pembelajaran yang

baik dalam penelitian ini adalah meningkatnya motivasi belajar dan prestasi

belajar siswa.

Pencapaian kriteria keberhasilan motivasi belajar siswa yang

ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa pada proses

pembelajaran. Menurut (Yamin,2002:89), kriteria keberhasilan pada aktivitas

belajar siswa sangat tinggi adalah 75,01% - 100%. Hal ini menunjukkan

bahwa pencapaian kriteria keberhasilan motivasi belajar siswa sangat tinggi

apabila 75,01% dari jumlah siswa dalam satu kelas melakukan semua aktivitas

yang diamati.

Page 66: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

52

Pencapaian kriteria keberhasilan prestasi belajar siswa pada penelitian

ini, mengacu pada skor minimal yang diharapkan. Menurut (Usman,1993:8),

tingkat keberhasilan belajar siswa baik apabila tingkat pencapaian kelulusan

tes adalah 75%-84%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian kriteria

keberhasilan prestasi belajar siswa baik apabila minimal 75% dari jumlah

siswa dalam satu kelas harus memenuhi nilai KKM yang telah ditentukan

pihak sekolah.

Kriteria keberhasilan dari pemberian tindakan apabila siswa

memperoleh nilai minimal 7,5 sesuai KKM yang telah ditentukan pihak

sekolah, dengan rata-rata perolehan nilai siswa lebih dari 7,5 dengan

pencapaian persentase ketuntasan belajar 75% dari jumlah siswa kelas XI B

mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun

2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari catatan perolehan nilai siswa pada saat

metode pembelajaran quantum teaching diterapkan.

Target yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah apabila prosentase

motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI TKR B mata pelajaran kelistrikan

otomotif SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun pelajaran 2014/2015 dapat

meningkat minimal 10% dari nilai rata-rata sebelumnya sebesar 5,9 untuk

motivasi dan 4,9 untuk tes.

Keterangan:

: jumlah alternatif jawaban

: jumlah responden

3. Prestasi belajar Siswa dalam proses pembelajaran

Page 67: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

53

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan terhadap masing-masing variabel

adalah sebagai berikut:

1. Motivasi Siswa dalam Proses Pembelajaran

Motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dinilai berdasarkan

hasil observasi menggunakan metode angket. Kemudian data yang

diperoleh dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase, yaitu untuk

menghitung persentase alternatif jawaban setiap sampel. Persentase

alternatif jawaban dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase alternatif jawaban =

100% (Sudjana, 2007: 129).

2. Prestasi belajar Siswa dalam proses pembelajaran

Prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dinilai

berdasarkan hasil observasi menggunakan metode tes. Kemudian data

yang diperoleh dianalisis dengan menentukan rerata nilai tes, Untuk

mencari rerata nilai siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

= ��� + ∑ (Sudjana, 2007: 71)

∑ ��

Keterangan :

: rerata

��� : rerata sementara/rerata terkaan

: panjang kelas

: frekuensi interval ke i

Page 68: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini penulis menguraikan tentang penyajian dan pembahasan

data hasil penelitian. Tiap subbab masih terbagi lagi menjadi beberapa anak bab

sesuai dengan cakupan pembahasan.

A. Prosedur Penelitian

1. Prasiklus

Pada tanggal 6 Maret 2015, peneliti meminta izin penelitian secara

langsung kepada kepala sekolah di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk.

Kepala sekolah meminta peneliti untuk menjelaskan gambaran awal

tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah peneliti menjelaskan

gambaran awal penelitian, kepala sekolah meminta peneliti untuk

bertemu langsung dengan guru mata pelajaran kelistrikan otomotif.

Pada tanggal 9 Maret 2015, peneliti bertemu dengan Bapak Agus

Sumarwoto, S.Pd, selaku guru mata pelajaran kelistrikan otomotif. Setelah

melakukan perbincangan, peneliti dan Bapak Agus Sumarwoto, S.Pd,

bermusyawarah untuk menentukan kelas yang akan dijadikan subjek

penelitian. Akhirnya, disepakati kelas XI TKR B SMK Negeri 1 Gondang

Nganjuk sebagai subjek penelitian dengan alasan bahwa dalam

pembelajaran kelistrikan otomotif kelas XI TKR B lebih pasif, dan

mempunyai hasil belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas

XI TKR A. Berkaitan dengan waktu penelitian, peneliti diberi

kesempatan oleh Bapak Agus Sumarwoto, S.Pd, untuk memulai prasiklus

pada tanggal 11 Maret 2015.

Page 69: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

55

Setelah pertemuan dengan Bapak Agus Sumarwoto, S.Pd, peneliti

mulai merencanakan pembatasan materi yang akan diajarkan,

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi,

menyiapkan sumber belajar yang akan digunakan, dan menyiapkan

instrumen penelitian.

Peneliti datang kembali ke sekolah pada tanggal 11 Maret 2015

untuk mengadakan tahap prasiklus. Pelaksanaan prasiklus bertujuan untuk

mengetahui motivasi belajar dan prestasi belajar awal sebelum dilakukan

tindakan. Terlebih dahulu peneliti memperkenalkan diri kepada siswa

sebelum memberikan materi. Setelah itu, peneliti mengajak para siswa

untuk berdoa bersama-sama sebelum kegiatan dimulai.

Saat memulai kegiatan belajar-mengajar peneliti terlebih dahulu

menjelasakan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Selanjutnya,

peneliti memberikan materi tentang materi kelistrikan otomotif kepada

siswa. Peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang disampaikan. Peneliti penutup kegiatan belajar-

mengajar dengan menyimpulkan beberapa hal penting yang berkaitan

dengan materi yang telah disampaikan.

Pada tahap prasiklus masih ada siswa yang sering keluar masuk

kelas dengan berbagai alasan. Siswa juga tidak serius dalam mengikuti

kegiatan belajar-mengajar yang terlihat dari berbicara dengan teman,

menggambar, dan bermain handphone, sehingga suasana kelas menjadi

ramai dan tidak teratur. Berkaitan dengan keaktifan, siswa harus diberi

Page 70: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

56

stimulus terlebih dahulu untuk menunjukkan keaktifannya dalam kegiatan

belajar-mengajar, baik itu mencatat atau bertanya tentang materi yang

disampaikan.

Peneliti menyadari langkah-langkah pembelajaran masih belum

lancar, terputus-putus, karena peneliti harus mengkondusifkan suasana

yang ramai. Namun, peneliti tetap berusaha untuk menyelesaikan

pemberian materi karena adanya batasan waktu yang diberikan oleh guru

yang bersangkutan.

Penilaian hasil pengisian angket motivasi belajar dan prestasi

belajar pada tahap prasiklus dilakukan di rumah. Keesokan harinya

peneliti menyampaikan dan mendiskusikan hasil temuan kepada Bapak

Agus Sumarwoto, S.Pd. Hasil diskusi peneliti dengan Bapak Agus

Sumarwoto, S.Pd menyimpulkan untuk melanjutkan penelitian yaitu

siklus I pada 18 Juni 2015.

2. Siklus I

Setelah disepakati untuk melanjutkan penelitian berupa siklus I

pada 18 Juni 2015, peneliti kembali merencanakan persiapan-

persiapan yang akan dilakukan pada siklus I. Persiapan tersebut di

antaranya, merencanakan pembatasan materi yang akan diajarkan,

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi,

menyiapkan sumber belajar yang akan digunakan, dan menyiapkan

instrumen penelitian.

Page 71: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

57

Hampir sama dengan tahap prasiklus, sebelum memulai kegiatan

belajar-mengajar terlebih dahulu peneliti mengajak para siswa untuk

berdoa bersama-sama. Setelah itu, peneliti mengulang kembali materi

tentang materi kelistrikan otomotif serta memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi yang pernah disampaikan pada

tahap sebelumnya yaitu pada tahap prasiklus. Peneliti melanjutkan dengan

memberikan kelanjutan materi tentang materi kelistrikan otomotif setelah

sesi tanya jawab dirasa cukup.

Pada saat pemberian materi peneliti juga memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan. Setelah

selesai, peneliti penutup kegiatan belajar-mengajar dengan menyimpulkan

beberapa hal penting yang berkaitan dengan materi yang telah

disampaikan.

Pada tahap siklus I diketahui bahwa kesungguhan siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar-mengajar masih rendah. Siswa masih sering

berbicara dengan teman, menggambar, dan bermain handphone yang

menyebabkan suasana kelas menjadi ramai. Namun, minat dan keaktifan

siswa dalam kegiatan belajar-mengajar sudah menunjukkan peningkatan.

Siswa sudah tidak keluar masuk kelas, dan siswa memiliki inisiatif untuk

mencatat atau bertanya tentang materi yang disampaikan. Terkait dengan

kelancaran langkah-langkah pembelajaran dan ketepatan selesainya proses

pembelajaran, peneliti menilai aspek tersebut dapat dikatakan baik.

Page 72: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

58

Penilaian hasil pengisian angket motivasi belajar dan prestasi

belajar pada tahap siklus I dilaksanakan di rumah. Keesokan harinya

peneliti menyampaikan dan mendiskusikan hasil temuan kepada Bapak

Agus Sumarwoto, S.Pd. Hasil diskusi peneliti dengan Bapak Agus

Sumarwoto, S.Pd, menyimpulkan untuk melanjutkan penelitian yaitu

siklus II pada 25 Juni 2015.

3. Siklus II

Setelah disepakati untuk melanjutkan penelitian berupa siklus II

pada 25 Juni 2015, peneliti kembali merencanakan persiapan-

persiapan yang akan dilakukan pada siklus II. Persiapan tersebut hampir

sama dengan persiapan pada siklus I.

Peneliti mengajak para siswa untuk berdoa bersama-sama sebelum

memulai kegiatan belajar-mengajar terlebih dahulu. Setelah itu, peneliti

mengulang kembali materi dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai materi tentang materi kelistrikan otomotif yang

pernah disampaikan pada tahap sebelumnya.

Pada tahap ini peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya menganai hambatan yang dihadapi selama mempelajari

mengenai materi kelistrikan otomotif. Setelah pemberian materi selesai,

peneliti penutup kegiatan belajar-mengajar dengan menyimpulkan

beberapa hal penting yang berkaitan dengan materi yang telah

disampaikan.

Page 73: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

59

Pada tahap siklus II diketahui bahwa bahwa minat, kesungguhan,

keaktifan dan ketertiban siswa, serta kelancaran langkah-langkah

pembelajaran, dan ketepatan selesainya proses pembelajaran sudah

mengalami peningkatan yang signifikan dibanding dengan tahap

sebelumnya.

Penilaian hasil pengisian angket motivasi belajar dan prestasi

belajar pada tahap siklus II dilaksanakan di rumah. Keesokan harinya

peneliti menyampaikan dan mendiskusikan hasil temuan kepada Bapak

Agus Sumarwoto, S.Pd. Hasil diskusi peneliti dengan Bapak Agus

Sumarwoto, S.Pd, menyimpulkan untuk untuk tidak melanjutkan penelitian

karena hasil hasil pengisian angket motivasi belajar dan prestasi belajar

menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.

Penyajian data hasil penelitian yang diuraikan secara garis besar

adalah: 1) peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI TKR B SMK N 1

Gondang Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dengan

metode pembelajaran quantum teaching, 2) peningkatan prestasi belajar

siswa kelas XI TKR B SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk pada mata

pelajaran kelistrikan otomotif dengan metode pembelajaran quantum

teaching.

Page 74: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

60

B. Hasil Penelitian

1. Prasiklus

Tabel 3. Data Penelitian Tahap Prasiklus

No

Nama Siswa Hasil

Motivasi Tes

1 Achmad R 6,4 4,0

2 Agus M.W 6,2 6,5

3 Agus R 6,2 6,0

4 Ahmad A.S 5,8 7,0

5 Anggi A.S 5,8 4,5

6 Anton P 6,2 5,0

7 Bagus E.P 5,4 4,5

8 Bayu E 5,5 5,0

9 Bayu S 6,3 5,0

10 Destiyo S 5,5 5,5

11 Dimas D.S 6,4 4,0

12 Dimas H.J 6,1 5,5

13 Ferdian D 5,3 5,5

14 Hendri P 5,7 5,5

15 Imam S 5,8 6,0

16 Leo B.A.K.M 5,9 5,5

17 M. Ariwijaya 6,1 4,5

18 Miftakhul A 5,5 5,0

19 M.Yazid A 5,8 5,5

20 M. Aziz 5,9 4,5

21 M. Mughni L 5,8 4,5

22 M. Nur S 6,0 4,0

23 Nur J 6,3 4,5

24 Purwanto 5,6 5,5

25 Riswandha R 5,8 4,5

26 Slamet Y 6,1 3,5

27 Tri K 6,2 5,0

28 Tri R 6,8 3,5

29 Wahyudi 6,1 2,5

Nilai Total 172,3 142,0

Nilai Rata-rata 5,9 4,9

Nilai Tertinggi 6,8 7,0

Nilai Terendah 5,3 2,5

Page 75: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

61

Berdasarkan pada tabel tersebut, diketahui bahwa pada tahap

prasiklus nilai tertinggi motivasi sebesar 6,8 dan terendah sebesar 5,3. Nilai

total motivasi sebesar 172,3 dengan nilai rata-rata sebesar 5,9. Sedangkan,

nilai tertinggi hasil tes sebesar 7,0 dan terendah sebesar 2,5. Nilai total

hasil tes sebesar 142,0 dengan nilai rata-rata sebesar 4,9.

2. Siklus I

Tabel 4. Data Penelitian Tahap Siklus I

No

Nama Siswa Hasil

Motivasi Tes

1 Achmad R 6,9 5,0

2 Agus M.W 7,4 8,0

3 Agus R 6,6 7,0

4 Ahmad A.S 6,4 8,0

5 Anggi A.S 6,4 6,0

6 Anton P 6,3 6,0

7 Bagus E.P 5,9 5,5

8 Bayu E 5,9 6,0

9 Bayu S 6,3 5,0

10 Destiyo S 5,5 6,0

11 Dimas D.S 6,5 4,5

12 Dimas H.J 6,8 5,5

13 Ferdian D 5,8 6,0

14 Hendri P 5,8 6,0

15 Imam S 6,4 6,5

16 Leo B.A.K.M 6,1 5,5

17 M. Ariwijaya 6,3 5,0

18 Miftakhul A 5,9 5,0

19 M.Yazid A 6,2 5,5

20 M. Aziz 6,3 5,0

21 M. Mughni L 5,9 5,0

22 M. Nur S 6,3 4,5

23 Nur J 6,6 5,5

24 Purwanto 6,4 6,0

25 Riswandha R 6,3 5,0

26 Slamet Y 6,2 4,0

27 Tri K 6,8 6,0

28 Tri R 7,0 4,5

29 Wahyudi 6,9 3,5

Nilai Total 183,8 161,0

Nilai Rata-rata 6,3 5,6

Nilai Tertinggi 7,4 8,0

Nilai Terendah 5,5 3,5

Page 76: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

62

Berdasarkan pada tabel tersebut, diketahui bahwa pada tahap siklus

I nilai tertinggi motivasi sebesar 7,4 dan terendah sebesar 5,5. Nilai total

motivasi sebesar 183,8 dengan nilai rata-rata sebesar 6,3. Sedangkan, nilai

tertinggi hasil tes sebesar 8,0 dan terendah sebesar 3,5. Nilai total hasil tes

sebesar 161,0 dengan nilai rata-rata sebesar 5,6.

3. Siklus II

Tabel 5. Data Penelitian Tahap Siklus II

No

Nama Siswa Hasil

Motivasi Tes

1 Achmad R 8,6 8,5

2 Agus M.W 9,2 10,0

3 Agus R 8,6 10,0

4 Ahmad A.S 8,3 9,5

5 Anggi A.S 8,7 7,0

6 Anton P 8,4 7,5

7 Bagus E.P 9,0 7,0

8 Bayu E 8,9 7,0

9 Bayu S 8,3 7,0

10 Destiyo S 7,9 9,0

11 Dimas D.S 8,3 6,5

12 Dimas H.J 8,9 7,5

13 Ferdian D 8,6 7,5

14 Hendri P 8,3 8,5

15 Imam S 8,6 9,0

16 Leo B.A.K.M 7,9 8,0

17 M. Ariwijaya 8,6 8,5

18 Miftakhul A 8,3 7,0

19 M.Yazid A 8,4 8,0

20 M. Aziz 8,3 6,5

21 M. Mughni L 7,9 7,5

22 M. Nur S 8,5 7,0

23 Nur J 8,8 7,5

24 Purwanto 8,8 7,5

25 Riswandha R 8,3 7,5

26 Slamet Y 8,5 7,0

27 Tri K 8,4 7,5

28 Tri R 8,6 9,0

29 Wahyudi 8,4 7,5

Nilai Total 246,2 227,5

Nilai Rata-rata 8,5 7,8

Nilai Tertinggi 9,2 10,0

Nilai Terendah 7,9 6,5

Page 77: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

63

Rata Tinggi Rendah

Prasiklus 5,9 6,8 5,3

Siklus I 6,3 7,4 5,5

Siklus II 8,5 9,2 7,9

Berdasarkan pada tabel tersebut, diketahui bahwa pada tahap siklus

II nilai tertinggi motivasi sebesar 9,2 dan terendah sebesar 7,9. Nilai total

motivasi sebesar 246,2 dengan nilai rata-rata sebesar 8,5. Sedangkan, nilai

tertinggi hasil tes sebesar 10,0 dan terendah sebesar 6,5. Nilai total hasil

tes sebesar 227,5 dengan nilai rata-rata sebesar 7,8.

C. Pembahasan Data Penelitian

1. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TKR B SMK N 1

Gondang Nganjuk Pada Mata Pelajaran Kelistrikan Otomotif

Dengan Metode Pembelajaran Quantum Teaching

Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada bagan

berikut ini.

Bagan 1. Peningkatan motivasi belajar siswa

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

Keterangan:

Rata : Nilai rata-rata

Tinggi : Nilai tertinggi

Rendah : Nilai terendah

Page 78: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

64

Pada tahap prasiklus, nilai rata-rata kelas motivasi belajar sebesar

5,9. Siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata sebanyak 14 orang

dengan nilai tertinggi sebesar 6,8 yang dicapai oleh 1 orang siswa. Siswa

yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata sebanyak 15 orang dengan nilai

terendah sebesar 5,3 yang dicapai oleh 1 orang siswa.

Pada tahap siklus I, nilai rata-rata kelas motivasi belajar meningkat

0,4 (6,35%) dari tahap prasiklus menjadi 6,3. Siswa yang mendapatkan

nilai di atas rata-rata sebanyak 13 orang dengan nilai tertinggi meningkat

0,6 (8,11%) menjadi 7,4 yang dicapai oleh 1 orang siswa. Siswa yang

mendapatkan nilai di bawah rata-rata sebanyak 1 orang. Nilai terendah

sebesar 5,5 yang dicapai oleh 1 orang siswa.

Pada tahap siklus II, nilai rata-rata kelas motivasi belajar

meningkat 2,2 (25,88%) dari tahap siklus I menjadi 8,5. Siswa yang

mendapatkan nilai di atas rata-rata sebanyak 15 orang dengan nilai

tertinggi meningkat 1,8 (19,57%) menjadi 9,2 yang dicapai oleh 1 orang

siswa. Siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata sebanyak 1 orang.

Nilai terendah sebesar 7,9 yang dicapai oleh 1 orang siswa.

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat

dilihat dari: 1) nilai rata-rata yang mengalami peningkatan sebesar 0,4

(6,35%) pada tahap siklus I dan 2,2 (25,88%) pada tahap siklus II; 2) nilai

tertinggi meningkat sebesar 0,6 (8,11%) pada tahap siklus I, dan 1,8

(19,57%) pada tahap siklus II; 3) nilai terendah yang diperoleh siswa

Page 79: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

65

Rata Tinggi Rendah

Prasiklus 4,9 7 2,5

Siklus I 5,6 8 3,5

Siklus II 7,8 10 6,5

meningkat sebesar 0,2 (3,64%) pada tahap siklus I, dan 2,4 (30,38%) pada

siklus II.

2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI TKR B SMK N 1

Gondang Nganjuk Pada Mata Pelajaran Kelistrikan Otomotif

Dengan Metode Pembelajaran Quantum Teaching

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada bagan berikut

ini.

Bagan 2. Peningkatan prestasi belajar siswa

12

10

8

6

4

2

0

Keterangan:

Rata : Nilai rata-rata

Tinggi : Nilai tertinggi

Rendah : Nilai terendah

Pada tahap prasiklus, nilai rata-rata kelas prestasi belajar sebesar

4,9. Siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata sebanyak 16 orang

dengan nilai tertinggi sebesar 7 yang dicapai oleh 1 orang siswa. Siswa

yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata sebanyak 13 orang dengan nilai

terendah sebesar 2,5 yang dicapai oleh 1 orang siswa.

Page 80: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

66

Pada tahap siklus I, nilai rata-rata kelas prestasi belajar meningkat

0,7 (12,50%) dari tahap prasiklus menjadi 5,6. Siswa yang mendapatkan

nilai di atas rata-rata sebanyak 12 orang dengan nilai tertinggi meningkat 1

(12,50%) menjadi 8 yang dicapai oleh 2 orang siswa. Siswa yang

mendapatkan nilai di bawah rata-rata sebanyak 17 orang. Nilai terendah

sebesar 3,5 yang dicapai oleh 1 orang siswa.

Pada tahap siklus II, nilai rata-rata kelas prestasi belajar meningkat

2,2 (28,21%) dari tahap siklus I menjadi 7,8. Siswa yang mendapatkan

nilai di atas rata-rata sebanyak 11 orang dengan nilai tertinggi meningkat 2

(20,00%) menjadi 10 yang dicapai oleh 2 orang siswa. Siswa yang

mendapatkan nilai di bawah rata-rata sebanyak 18 orang. Nilai terendah

sebesar 6,5 yang dicapai oleh 2 orang siswa.

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat

dari: 1) nilai rata-rata yang mengalami peningkatan sebesar 0,7 (12,50%)

pada tahap siklus I dan 2,2 (28,21%) pada tahap siklus II; 2) nilai tertinggi

meningkat sebesar 1 (12,50%) pada tahap siklus I,dan 2 (20,00%) pada

tahap siklus II; 3) nilai terendah yang diperoleh siswa meningkat sebesar 1

(28,57%) pada tahap siklus I, dan 3 (46,5%) pada siklus II.

Page 81: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir skripsi ini berisi simpulan dan saran. Simpulan menyajikan

pokok temuan penelitian guna menjawab permasalah yang diajukan sebelumnya,

sedangkan saran memuat usulan penulis terhadap siswa, guru, dan bagi peneliti

selanjutnya.

A. Simpulan

Simpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

adalah sebagai berikut.

1. Terdapat peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI TKR B SMK N 1

Gondang Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dengan

metode pembelajaran quantum teaching. Peningkatan tersebut dapat

dilihat dari: 1) nilai rata-rata yang mengalami peningkatan sebesar 0,4

(6,35%) pada tahap siklus I dan 2,2 (25,88%) pada tahap siklus II; 2) nilai

tertinggi meningkat sebesar 0,6 (8,11%) pada tahap siklus I, dan 1,8

(19,57%) pada tahap siklus II; 3) nilai terendah yang diperoleh siswa

meningkat sebesar 0,2 (3,64%) pada tahap siklus I, dan 2,4 (30,38%) pada

siklus II.

2. Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI TKR B SMK N 1

Gondang Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dengan

metode pembelajaran quantum teaching. Peningkatan tersebut dapat

dilihat dari: 1) nilai rata-rata yang mengalami peningkatan sebesar 0,7

(12,50%) pada tahap siklus I dan 2,2 (28,21%) pada tahap siklus II; 2)

67

Page 82: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

68

nilai tertinggi meningkat sebesar 1 (12,50%) pada tahap siklus I,dan 2

(20,00%) pada tahap siklus II; 3) nilai terendah yang diperoleh siswa

meningkat sebesar 1 (28,57%) pada tahap siklus I, dan 3 (46,5%) pada

siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan.

1. Bagi siswa, metode pembelajaran quantum teaching dapat dijadikan

sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan motivasi dan pretasi

belajr siswa khususnya pada mata pelajaran kelistrikan otomotif.

2. Bagi guru, metode pembelajaran quantum teaching dapat dijadikan

sebagai sarna penyampaian materi karena dianggap menarik dan

mendorong interaksi siswa dalam kegiatan belajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya, tercapainya tujuan penelitian ini dapat dijadikan

sebagai salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 83: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

69

DAFTAR PUSTAKA

A‟la, Miftahul. 2010. Quantum Teaching Buku Pintar dan Praktis. Yogyakarta:

Diva Press.

Anggoro, M Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

DePorter, Bobbi., Reardon, Mark., dan Singer-Nurin, Sarah. 2010. Quantum

Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas.

Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research II. Yogyakarta: Yayasan Penerbit

UGM.

Hamzah, B. Uno. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jayanti, Vera. 2009. Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil

Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VII SMPN 24 Surakarta Tahun Pelajaran

2008/2009. Abstrak Hasil Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Makmun, Abin Syamsudin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandubg: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik.

Yogyakarta: UNY Press.

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Salim, Peter. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:

Modern English.

Page 84: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

70

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Perkasa.

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sudjana, Nana. 2007. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Sutikno, Sobry. 2004. Menuju Pendidikan Bermutu. Mataram: NTT Press.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia. 2002. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Usman, Moh. Uzeer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo

Wulandari, Maya Dewi. 2009. Penerapan Metode Quantum Teaching Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Pkn Kompetensi

Dasar Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa

Membedakan Ras, Agama, Gender, Golongan, Suku Dan Budaya Tahun

Ajaran 2009 Abstrak Hasil Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Solo.

Yamin, Martinis. 2002. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta:

Gaung Persada.

Page 85: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

71

LAMPIRAN

Page 86: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

71

Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi

Page 87: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

72

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas

Page 88: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

73

Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian Dari SMK Negeri 1 Gondnag Nganjuk

Page 89: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

74

Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 90: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

75

Lampiran 5. Surat Keterangan Validasi Dari Validator 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

Alamat : Jl.K.H.A. Dahlan 3 Telp./Faks (0275) 321494 Purworejo

Home page : http//www/[email protected]

SURAT KETERANGAN VALIDASI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Arif Susanto, M.Pd

NIDN : 0606088301

Menyatakan bahwa instrument penelitian atas nama mahasiswa :

Nama : Satijo

NIM : 142170035

Judul :Penggunaan metode pembelajaran quantum teaching untuk meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran kelistrikan otomotif di SMK

Negeri 1 Gondang

Telah siap / belum *) digunakan untuk pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian

dengan catatan sebagai berikut :

1. ……………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………

3. ……………………………………………………………………………………

4. ……………………………………………………………………………………

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Purworejo,

Validator 1

Arif Susanto, M.Pd.

NIDN. 0606088301

Page 91: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

76

Lampiran 6. Surat Keterangan Validasi Dari Validator 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

Alamat : Jl.K.H.A. Dahlan 3 Telp./Faks (0275) 321494 Purworejo

Home page : http//www/[email protected]

SURAT KETERANGAN VALIDASI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Drs. H. Dartu, M.M

NIP : 19501121980031001

Menyatakan bahwa instrument penelitian atas nama mahasiswa :

Nama : Satijo

NIM : 142170035

Judul :Penggunaan metode pembelajaran quantum teaching untuk meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran kelistrikan otomotif di

SMK Negeri 1 Gondang

Telah siap / belum *) digunakan untuk pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian

dengan catatan sebagai berikut :

1. ……………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………

3. ……………………………………………………………………………………

4. ……………………………………………………………………………………

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Purworejo,

Validator 2

Drs. H. Dartu, M.M

NIP. 19501121980031001

Page 92: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

77

Lampiran 7. Instrumen Penelitian

SOAL TES PRASIKLUS

PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN CARA MEMBERI TANDA SILANG

(X) HURUF A, B, C, D ATAU E PADA LEMBAR JAWAB YANG DISEDIAKAN.

1. Pada relay jenis normali open, terminal 86 menunjukkan ……

a. arus baterey negative

b. pengendali negative relay

c. arus baterey positif

d. pengendali positif relay

e. ke beban atau pemakai

2. Sistem penerangan pada lampu tanda belok kode angaka 49 yaitu …..

a. lampu utama d. masuk flaser

b. keluar flaser e. sakelar

c. lampu control

3. Di bawah ini adalah komponen-komponen klakson, kecuali ……

a. kontak pemutus d. kumparan

b. membrane e. mur penyetel

c. resistor

4. Arus yang mengalir pada lampu kepala dengan daya 60 waatt dan tegangan baterei 12

volt adalah ……

a. 5 A

b. 2,5 A d. 48 A

c. 10 A e. 72 A

5. Bila tekanan lampu 3 ohm dan besar tegangan yang bekerja pada lampu 12 volt, maka

daya lampu tersebut adalah …..

a. 0,25 watt

b. 0,36 watt d. 4 watt

c. 36 watt e. 48 watt

6. Sistem penerangan untuk lampu jauh dan lampu dekat mempunyai perbedaan yaitu

…..

a. lampu jauh dan dekat mempunyai besar watt yang sama

b. lampu dekat mempunyai watt yang lebih kecil

c. lampu jauh mempunyai watt yang besar

d. lampu jauh mempunyai watt yang besar disbanding dengan lampu dekat

e. lampu jauh mempunyai watt yang lebih kecil dengan lampu dekat

Page 93: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

78

7. Alat yang berfungsi untuk menghapus kotoran –kotoran pada kaca dan digunakan

pada waktu hujan adalah ……..

a. Wifer

b. Washer d. odometer

c. Shusher e. speedometer

8. Supaya lampu penerangan pada lampu kepala tidak kehilangan arus atau tegangan,

maka diperlukan …..

a. saklar mekanis d. sekering

b. saklar otomatis e. flaserr

c. relay

9. Komponen yang digunakan untuk mengedipkan lampu pada lampu tanda belok adalah

……

a. relay d. sekering

b. flaser e. saklar kombinasi

c. condenser

10. Dalam penyetelan lampu kepada jauh, sinar lampu proyeksi sinar ke jalan berjarak

……

a. 300 m

b. 250 m d. 100 m

c. 200 m e. 150 m

11. Di bawah ini adalah syarat-syarat penyetelan lampu kepala kecuali …..

a. ban tidak boleh kempes

b. roda depan berbelok

c. mobil harus tanpa beban

d. lantai harus datar

e. pemasangan lampu harus kencang

12. Komponen atau alat yang digunakan untuk mengamankan rangkaian apabila terjadi

konsleting adalah ……

a. flaser d. sekering

b. relay e. saklar kombinasi

c. condenser

13. Jenis bola lampu yang cocok atau paling tepat digunakan untuk lampu pelat nomor

adalah jenis …..

a. halogen d. caples panel

b. festoon e. dua filament offset pin

c. lampu panel

14. Di dalam lampu penerangan, supaya sinar yang dihasilkan lebih terang dan dipantulkan

lebih jauh, maka dibutuhkan komponen …..

a. daya lampu d. arus yang besar

b. reflector e. dudukan lampu yang kuat

c. kaca bias

Page 94: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

79

15. Filament bolam terbuat dari bahan …..

a. bimetal d. wolfram

b. kawat besi e. kawat kuningan

c. kawat baja

16. Relay di dalam rangkaian penerangan berfungsi untuk berikut ini, kecuali ……

a. mengawetkan saklar

b. mempercepat arus mengalir ke beban

c. memperkecil tahanan dalam rangkaian

d. accesoris mobil

e. mengamankan sakelar

17. Di bawah ini yang termasuk sisitem penerangan di dalam mobil adalah, kecuali …..

a. system penerangan lampu hazard

b. system penerangan out atau in door

c. system lampu indicator

d. system penerangan ruangan

e. system penerangan instrument panel

18. Alat atau komponen yang berfungsi untuk mengedipkan lampu tanda belok pada

system penerangan adalah ….

a. sakelar d. resistor

b. stabilizer e. flaser

c. capasitor

19. Lampu plat nomor menyala bersama-sama dengan lampu berikut ini, kecuali …..

a. lampu belakang d. lampu parkir

b. lampu jarak e. lampu kepala jauh

c. lampu speedometer

20. Lampu yang menyala pada system penerangan berikut ini ketika A – B dihubungkan

adalah ……

a. lampu H

b. lampu L

c. lampu P

d. lampu H dan L

e. lampu P dan H

Page 95: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

80

SOAL TES SIKLUS 1

Berilah tanda silang pada abjad a, b, c, d dan e yang anda anggap benar !

1. Sistem penerangan untuk lampu jauh dan lampu dekat mempunyai perbedaan yaitu

…..

a. lampu jauh mempunyai watt yang besar

b. lampu jauh dan dekat mempunyai besar watt yang sama

c. lampu dekat mempunyai watt yang lebih kecil

d. lampu jauh mempunyai watt yang besar disbanding dengan lampu dekat

e. lampu jauh mempunyai watt yang lebih kecil dengan lampu dekat

2. Supaya lampu penerangan pada lampu kepala tidak kehilangan arus atau tegangan,

maka diperlukan …..

a. saklar mekanis d. sekering

b. saklar otomatis e. flaserr

c. relay

3. Komponen atau alat yang digunakan untuk mengamankan rangkaian apabila terjadi

konsleting adalah ……

a. flaser d. relay

b. sekering e. saklar kombinasi

c. condenser

4. Jenis bola lampu yang cocok atau paling tepat digunakan untuk lampu pelat nomor

adalah jenis …..

a. festoon d. caples panel

b. halogen e. dua filament offset pin

c. lampu panel

5. Di bawah ini adalah kerugian-kerugian jenis lampu saeled beam, kecuali …..

a. nyala lampu lebih terang

b. apabila satgu filament putus maka satu unit lampu harus diganti

c. kotoran atau debu tidak dapat masuk ke dalam reflector

d. harganya mahal

e. lebih efiseien

6. Jenis lampu halogen (H4) pada kaca tidak boleh dipegang dengan tangan, bila kaca

dipegang dengan tangan akan berakibat ….

a.kaca akan kotor d. dayanya akan berkurang

b. kaca akan pecah e. filament lampu cepat putus

c. penerangan akan berkurang

7. Filament bolam terbuat dari bahan …..

a. kawat baja d. bimetal

b. kawat besi e. kawat kuningan

c. wolfram

Page 96: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

81

8. Relay di dalam rangkaian penerangan berfungsi untuk berikut ini, kecuali ……

a. memperkecil tahanan dalam rangkaian

b. mempercepat arus mengalir ke beban

c. mengawetkan saklar

d. accesoris mobil

e. mengamankan sakelar

9. Di dalam lampu penerangan, supaya sinar yang dihasilkan lebih terang dan dipantulkan

lebih jauh, maka dibutuhkan komponen …..

a. dudukan lampu yang kuat d. arus yang besar

b. daya lampu e. reflector

c. kaca bias

10. Di bawah ini yang termasuk sisitem penerangan di dalam mobil adalah, kecuali …..

a. system penerangan ruangan

b. system penerangan out atau in door

c. system lampu indicator

d. system penerangan lampu hazard

e. system penerangan instrument panel

11. Lampu plat nomor menyala bersama-sama dengan lampu berikut ini, kecuali …..

a. lampu jarak d. lampu parkir

b. lampu belakang e. lampu kepala jauh

c. lampu speedometer

12. Daya lampu yang digunakan untuk lampu plat nomor yang palig tepat adalah ……

a. 5/3 watt d. 2 1/5 watt

b. 23 watt e. 4 watt

c. 10/5 watt

13. Lampu yang menyala pada system penerangan berikut ini ketika A – B dihubungkan

adalah ……

a. lampu H

b. lampu L

c. lampu P

d. lampu H dan L

e. lampu P dan H

14. Pada relay jenis normali open, terminal 86 menunjukkan ……

a. arus baterey negative

b. pengendali negative relay

c. arus baterey positif

d. pengendali positif relay

e. ke beban atau pemakai

Page 97: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

82

15. Komponen yang berfungsi menghubungkan arus listrik dari terminal arus utama ke

kumparan adalah …..

a. membrane

b. kontak pemutus d. jangkar

c. magnet listrik e. kondensor

16. Arus yang mengalir pada lampu kepala dengan daya 60 waatt dan tegangan baterei 12

volt adalah ……

a. 2,5 A

b. 5 A d. 48 A

c. 10 A e. 72 A

17. Daya lampu kpala masing-masing 60 watt, untuk bisa menyala dengan normal

diperlukan tegangan 12 volt, kapasitas sekring yang diperlukan adalah …..

a. 5 A

b. 7,5 A d. 15 A

c. 10 A e. 20 A

18. Bila tekanan lampu 3 ohm dan besar tegangan yang bekerja pada lampu 12 volt, maka

daya lampu tersebut adalah …..

a. 0,25 watt

b. 0,36 watt d. 4 watt

c. 36 watt e. 48 watt

19. Dalam penyetelan lampu kepada jauh, sinar lampu proyeksi sinar ke jalan berjarak

……

a. 300 m

b. 250 m d. 150 m

c. 200 m e. 100 m

20. Di bawah ini adalah syarat-syarat penyetelan lampu kepala kecuali …..

a. ban tidak boleh kempes

b. lantai harus datar

c. mobil harus tanpa beban

d. pemasangan lampu harus kencang

e. roda depan berbelok

Page 98: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

83

SOAL TES SIKLUS 2

PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN CARA MEMBERI TANDA SILANG

(X) HURUF A, B, C, D ATAU E PADA LEMBAR JAWAB YANG DISEDIAKAN.

1. Komponen atau alat yang digunakan untuk mengamankan rangkaian apabila terjadi

konsleting adalah ……

a. sekering d. flaser

b. relay e. saklar kombinasi

c. condenser

2. Jenis bola lampu yang cocok atau paling tepat digunakan untuk lampu pelat nomor

adalah jenis …..

a. halogen d. caples panel

b. festoon e. dua filament offset pin

c. lampu panel

3. Di dalam lampu penerangan, supaya sinar yang dihasilkan lebih terang dan dipantulkan

lebih jauh, maka dibutuhkan komponen …..

a. kaca bias d. arus yang besar

b. daya lampu e. dudukan lampu yang kuat

c. reflector

4. Sistem penerangan untuk lampu jauh dan lampu dekat mempunyai perbedaan yaitu …..

a. lampu jauh mempunyai watt yang besar

b. lampu dekat mempunyai watt yang lebih kecil

c. lampu jauh mempunyai watt yang lebih kecil dengan lampu dekat

d. lampu jauh mempunyai watt yang besar disbanding dengan lampu dekat

e. lampu jauh dan dekat mempunyai besar watt yang sama

5. Alat yang berfungsi untuk menghapus kotoran –kotoran pada kaca dan digunakan

pada waktu hujan adalah ……..

a. Washer

b. Wifer d. odometer

c. Shusher e. speedometer

6. Supaya lampu penerangan pada lampu kepala tidak kehilangan arus atau tegangan,

maka diperlukan …..

a. saklar mekanis d. flaser

b. saklar otomatis e. relay

c. sekering

Page 99: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

84

7. Komponen yang digunakan untuk mengedipkan lampu pada lampu tanda belok adalah

……

a. condenser d. sekering

b. relay e. saklar kombinasi

c. flaser

8. Dalam penyetelan lampu kepada jauh, sinar lampu proyeksi sinar ke jalan berjarak

……

a. 300 m

b. 150 m

c. 200 m

d. 250 m

e. 400 m

9. Filament bolam terbuat dari bahan …..

a. bimetal d. wolfram

b. kawat besi e. kawat kuningan

c. kawat baja

10. Relay di dalam rangkaian penerangan berfungsi untuk berikut ini, kecuali ……

a. Mengawetkan saklar

b. Mempercepat arus mengalir ke beban

c. Memperkecil tahanan dalam rangkaian

d. Accesoris mobil

e. Mengamankan sakelar

11. Di bawah ini yang termasuk sisitem penerangan di dalam mobil adalah, kecuali …..

a. system penerangan lampu hazard

b. system penerangan out atau in door

c. system lampu indicator

d. system penerangan ruangan

e. system penerangan instrument panel

12. Alat atau komponen yang berfungsi untuk mengedipkan lampu tanda belok pada

system penerangan adalah ….

a. sakelar d. flaser

b. resistor e. stabilizer

c. capasitor

13. Lampu plat nomor menyala bersama-sama dengan lampu berikut ini, kecuali …..

a lampu belakang d. lampu parkir

b. lampu jarak e. lampu kepala jauh

c. lampu speedometer

Page 100: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

85

14. Lampu yang menyala pada system penerangan berikut ini ketika A – B dihubungkan

adalah ……

a. lampu H

b. lampu L

c. lampu P

d. lampu P dan H

e. lampu H dan L

15. Pada relay jenis normali open, terminal 86 menunjukkan ……

a. ke beban atau pemakai

b. pengendali negative relay

c. arus baterey positif

d. arus baterey negative

e. pengendali positif relay

16. Sistem penerangan pada lampu tanda belok kode angaka 49 yaitu …..

a. masuk flaser d. lampu utama

b. keluar flaser e. sakelar

c. lampu control

17. Di bawah ini adalah komponen-komponen klakson, kecuali ……

a. kontak pemutus d. kumparan

b. resistor e. membrane

c. mur penyetel

18. Arus yang mengalir pada lampu kepala dengan daya 60 waatt dan tegangan baterei 12

volt adalah ……

a. 5 A

b. 2,5 A d. 48 A

c. 10 A e. 72 A

19. Bila tekanan lampu 3 ohm dan besar tegangan yang bekerja pada lampu 12 volt, maka

daya lampu tersebut adalah …..

a. 0,25 watt

b. 0,36 watt d. 4 watt

c. 36 watt e. 48 watt

20. Di bawah ini adalah syarat-syarat penyetelan lampu kepala kecuali …..

a. ban tidak boleh kempes

b. lantai harus datar

c. mobil harus tanpa beban

d. roda depan berbelok

e. pemasangan lampu harus kencang

Page 101: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

86

Kunci Jawaban Soal Tes Prasiklus

1. D 11. B

2. D 12. D

3. C 13. C

4. A 14. B

5. C 15. D

6. A 16. D

7. A 17. A

8. C 18. E

9. B 19. B

10. E 20. E

Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I

1. B 11. A

2. C 12. A

3. B 13. E

4. A 14. D

5. D 15. B

6. E 16. B

7. C 17. A

8. C 18. C

9. E 19. D

10. D 20. E

Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II

1. A 11. A

2. E 12. D

3. C 13. B

4. E 14. D

5. B 15. E

6. E 16. A

7. C 17. B

8. B 18. A

9. D 19. C

10. C 20. D

Page 102: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

87

ANGKET

PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum menjawab pertanyaan dibawah ini terlebih dahulu tulislah

identitas diri anda

2. Pilihlah tanggapan dengan memberi tanda centang ( √ ) pada kolom

yang tersedia sesuai tanggapan anda

3. Jangan takut dengan jawaban yang saudara berikan, karena jawaban

tidak ada hubungannya dengan penilaian sekolah

4. Pilihan tanggapan yang tersedia adalah sebagai berikut:

Selalu : SL

Sering : SR

Jarang : JR

Tidak pernah : TP

5. Selamat mengerjakan

ANGKET MOTIVASI BELAJAR

No

Pernyataan

Tanggapan

SL SR JR TP

1. Saya membaca buku pelajaran kelistrikan sebelum mulai pelajaran

2. Saya masuk pelajaran kelistrikan setelah pelajaran Dimulai

3. Saya memanfaatkan jam kosong untuk membaca materi yang telah diberikan oleh guru

4. Saya menyelesaikan tugas sesuka hati saya

5. Dalam pelajaran saya aktif bertanya agar mendapat nilai lebih dari guru

6. Saya belajar sungguh-sungguh demi memenuhi kewajiban belajar

7. Saya menyelesaikan tugas tepat waktu

8. Apabila saya diberi tugas dari guru saya akan mengerjakan sampai selesai

9. Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru

Page 103: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

88

10. Saya bertanya pada teman apabila ada pelajaran

yang tidak saya ikuti

11. Setiap ada tugas selalu saya kerjakan sendiri dengan baik

12. Saya akan menyuruh teman untuk mengerjakan tugas saya

13. Saya sungguh-sungguh mengerjakan tugas karena ingin tahu materi lebih dalam lagi

14. Saya lebih senang mengerjakan sendiri pekerjaan rumah di rumah

15. Saya kurang yakin dengan kemampuan dan cita-cita saya

16. Saya tetap semangat apabila belum bisa mengerjakan soal dari guru

17. Saya mencontek jawaban teman saat ujian

18. Saya akan mengerjakan tugas sesulit apapun sesuai kemampuan saya

19. Saya yakin dapat mengerjakan tugas tanpa bantuan teman

20. Saya yakin dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik

21. Saya akan bertanya kepada guru tentang materi pelajaran diluar jam sekolah

22. Saya memenfaatkan waktu untuk bertanya / menjawab jika guru memberikan pertanyaan

23. Saya senang jika ada teman yang memberikan saran terhadap hasil kerja saya

24. Saya mendiskusikan materi yang kurang jelas bersama teman-teman

25. Saya akan bertanya langsung kepada guru jika belum jelas dengan materi

26. Saya memberikan pendapat pada teman yang melakukan kesalahan saat diskusi

27. Saya hanya diam bila kesulitan dalam belajar di dalam kelas saat pelajaran berlangsung

28. Saya hanya diam jika guru mengajukan pertanyaan di dalam kelas

29. Saya akan diam saat diskusi kelompok

30. Saya memberikan masukan pemecahan masalah dalam kelompok

31. Saya merasa terdorong dengan teman yang mempunyai nilai tinggi

32. Ketika saya belajar kelompok dengan teman yang berprestasi, saya terdorong ingin seperti

mereka

Page 104: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

89

33. Saya kurang puas dengan prestasi yang saya

miliki sekarang, sehingga saya akan belajar

lebih giat

34. Saya senang bersaing untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik

35. Saya hanya diam apabila ada materi yang disampaikan guru belum saya pahami betul

36. Saya menyesal apabila mendapat nilai jelek

37. Bila nilai yang dicapai teman lebih baik, saya akan belajar lebih giat lagi

38. Walau saya dapat nilai 8 saya akan tetap berusaha untuk mendapat nilai yang lebih baik

lagi

39. Saya kurang memaksakan diri untuk berhasil dalam belajar

40. Saya selalu berusaha menjadi yang terbaik

Page 105: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

90

Lampiran 8. Silabus

Page 106: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

91

Page 107: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

92

Page 108: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

93

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Page 109: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

94

Page 110: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

95

Page 111: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

96

Page 112: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

97

Page 113: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

98

,739

10a

,757

10b

20

,685

,813

,813

,806

Lampiran 10. Uji Validitas dan Reliabilitas

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF KELAS XI

TKR A SMK NEGERI 1 GONDANG

RELIABILITY

/VARIABLES=no_1 no_2 no_3 no_4 no_5 no_6 no_7 no_8 no_9 no_10

no_11 no_12 no_13 no_14 no_15 no_16 no_17 no_18 no_19 no_20

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=SPLIT

/SUMMARY=TOTAL.

Case Processing Summary

N %

Valid

Cases Excludeda

Total

29 100,0

0 ,0

29 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Part 1

Value

N of Items

Cronbach's Alpha Part 2

Value

N of Items

Total N of Items

Correlation Between Forms

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length

Unequal Length

Guttman Split-Half Coefficient

Page 114: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

99

a. The items are: no_1, no_2, no_3, no_4, no_5, no_6, no_7, no_8, no_9,

no_10.

b. The items are: no_11, no_12, no_13, no_14, no_15, no_16, no_17,

no_18, no_19, no_20.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

no_1

no_2

no_3

no_4

no_5

no_6

no_7

no_8

no_9

no_10

no_11

no_12

no_13

no_14

no_15

no_16

no_17

no_18

no_19

no_20

15,45

15,41

15,52

15,41

15,41

15,45

15,45

15,41

15,52

15,55

15,45

15,41

15,48

15,52

15,66

15,62

15,48

15,59

15,62

15,48

13,970

14,037

14,044

14,537

14,394

14,470

13,828

14,537

13,901

14,042

13,970

14,323

13,901

13,544

14,020

13,172

13,901

13,823

14,030

14,401

,512

,561

,395

,340

,402

,316

,569

,340

,444

,369

,512

,434

,484

,567

,326

,597

,484

,416

,336

,304

,838

,837

,843

,845

,843

,846

,836

,845

,841

,844

,838

,842

,839

,835

,847

,833

,839

,842

,847

,847

Page 115: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

100

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MOTIVASI BELAJAR

MATA PELAJARAN CHASIS DAN SUSPENSI OTOMOTIF KELAS XI TKR A SMK NEGERI 4 PURWOREJO

RELIABILITY

/VARIABLES=no_1 no_2 no_3 no_4 no_5 no_6 no_7 no_8 no_9 no_10

no_11 no_12 no_13 no_14 no_15 no_16 no_17 no_18 no_19 no_20 no_21

no_22 no_23 no_24 no_25 no_26 no_27 no_28 no_29 no_30 no_31 no_32

no_33 no_34 no_35 no_36 no_37 no_38 no_39 no_40

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid

Cases Excludeda

Total

29 100,0

0 ,0

29 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,951 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

no_1 116,90 216,382 ,635 ,949

Page 116: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

101

no_2 117,17 216,576 ,601 ,949

no_3 117,03 217,320 ,645 ,949

no_4 117,76 216,904 ,446 ,951

no_5 116,97 219,606 ,460 ,950

no_6 116,97 218,749 ,505 ,950

no_7 116,55 220,256 ,497 ,950

no_8 116,97 218,534 ,642 ,949

no_9 117,07 216,924 ,641 ,949

no_10 117,00 218,571 ,602 ,949

no_11 116,90 219,310 ,697 ,949

no_12 117,52 214,544 ,694 ,949

no_13 116,69 220,579 ,517 ,950

no_14 117,10 217,596 ,532 ,950

no_15 116,97 217,534 ,487 ,950

no_16 116,31 223,222 ,381 ,951

no_17 117,52 214,473 ,605 ,949

no_18 116,90 220,382 ,528 ,950

no_19 116,79 219,241 ,525 ,950

no_20 116,90 220,239 ,475 ,950

no_21 116,93 216,638 ,592 ,949

no_22 116,90 216,525 ,577 ,949

no_23 116,62 220,101 ,601 ,950

no_24 116,79 218,741 ,623 ,949

no_25 116,97 215,963 ,559 ,950

no_26 116,62 220,030 ,606 ,949

no_27 117,41 213,108 ,768 ,948

no_28 117,31 214,936 ,639 ,949

no_29 117,24 217,190 ,506 ,950

no_30 116,79 222,813 ,322 ,951

no_31 116,38 221,744 ,467 ,950

no_32 116,86 218,052 ,486 ,950

no_33 117,03 216,106 ,598 ,949

no_34 116,72 219,207 ,628 ,949

Page 117: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

102

no_35 116,97 216,606 ,570 ,950

no_36 117,69 210,436 ,731 ,948

no_37 117,10 213,953 ,623 ,949

no_38 116,90 217,739 ,621 ,949

no_39 117,00 219,071 ,432 ,951

no_40 116,45 221,399 ,483 ,950

Page 118: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

103

Lampiran 11. Hasil Tes Siswa

PRASIKLUS

Page 119: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

104

SIKLUS I

Page 120: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

105

SIKLUS II

Page 121: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

106

Lampiran 12. Data Nilai Siswa

Page 122: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

107

Page 123: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

108

Page 124: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

109

Page 125: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

110

Page 126: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

111

Page 127: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

112

Page 128: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

113

Page 129: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

114

Lampiran 13. Perbandingan Nilai Motivasi Belajar

PERBANDINGAN NILAI MOTIVASI BELAJAR

No

Nama Siswa Nilai Selisih Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II Pra-SI SI-SII

1 Achmad R 6,4 6,9 8,6 0,5 1,8

2 Agus M.W 6,2 7,4 9,2 1,2 1,8

3 Agus R 6,2 6,6 8,6 0,4 1,9

4 Ahmad A.S 5,8 6,4 8,3 0,6 1,9

5 Anggi A.S 5,8 6,4 8,7 0,7 2,3

6 Anton P 6,2 6,3 8,4 0,1 2,1

7 Bagus E.P 5,4 5,9 9,0 0,5 3,1

8 Bayu E 5,5 5,9 8,9 0,4 3,0

9 Bayu S 6,3 6,3 8,3 0,0 1,9

10 Destiyo S 5,5 5,5 7,9 0,0 2,4

11 Dimas D.S 6,4 6,5 8,3 0,1 1,8

12 Dimas H.J 6,1 6,8 8,9 0,8 2,1

13 Ferdian D 5,3 5,8 8,6 0,4 2,8

14 Hendri P 5,7 5,8 8,3 0,1 2,6

15 Imam S 5,8 6,4 8,6 0,6 2,3

16 Leo B.A.K.M 5,9 6,1 7,9 0,1 1,9

17 M. Ariwijaya 6,1 6,3 8,6 0,3 2,3

18 Miftakhul A 5,5 5,9 8,3 0,4 2,4

19 M.Yazid A 5,8 6,2 8,4 0,4 2,3

20 M. Aziz 5,9 6,3 8,3 0,3 2,1

21 M. Mughni L 5,8 5,9 7,9 0,2 1,9

22 M. Nur S 6,0 6,3 8,5 0,3 2,3

23 Nur J 6,3 6,6 8,8 0,3 2,2

24 Purwanto 5,6 6,4 8,8 0,8 2,4

25 Riswandha R 5,8 6,3 8,3 0,4 2,0

26 Slamet Y 6,1 6,2 8,5 0,1 2,3

27 Tri K 6,2 6,8 8,4 0,6 1,6

28 Tri R 6,8 7,0 8,6 0,3 1,6

29 Wahyudi 6,1 6,9 8,4 0,8 1,6

Nilai Total 172,3 183,8 246,2

Nilai Rata-rata 5,9 6,3 8,5

Nilai Tertinggi 6,8 7,4 9,2

Nilai Terendah 5,3 5,5 7,9

Page 130: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

115

Lampiran 14. Perbandingan Nilai Prestasi Belajar

PERBANDINGAN NILAI PRESTASI BELAJAR

No

Nama Siswa Nilai Selisih Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II Pra-SI SI-SII

1 Achmad R 4,0 5,0 8,5 1,0 3,5

2 Agus M.W 6,5 8,0 10,0 1,5 2,0

3 Agus R 6,0 7,0 10,0 1,0 3,0

4 Ahmad A.S 7,0 8,0 9,5 1,0 1,5

5 Anggi A.S 4,5 6,0 7,0 1,5 1,0

6 Anton P 5,0 6,0 7,5 1,0 1,5

7 Bagus E.P 4,5 5,5 7,0 1,0 1,5

8 Bayu E 5,0 6,0 7,0 1,0 1,0

9 Bayu S 5,0 5,0 7,0 0,0 2,0

10 Destiyo S 5,5 6,0 9,0 0,5 3,0

11 Dimas D.S 4,0 4,5 6,5 0,5 2,0

12 Dimas H.J 5,5 5,5 7,5 0,0 2,0

13 Ferdian D 5,5 6,0 7,5 0,5 1,5

14 Hendri P 5,5 6,0 8,5 0,5 2,5

15 Imam S 6,0 6,5 9,0 0,5 2,5

16 Leo B.A.K.M 5,5 5,5 8,0 0,0 2,5

17 M. Ariwijaya 4,5 5,0 8,5 0,5 3,5

18 Miftakhul A 5,0 5,0 7,0 0,0 2,0

19 M.Yazid A 5,5 5,5 8,0 0,0 2,5

20 M. Aziz 4,5 5,0 6,5 0,5 1,5

21 M. Mughni L 4,5 5,0 7,5 0,5 2,5

22 M. Nur S 4,0 4,5 7,0 0,5 2,5

23 Nur J 4,5 5,5 7,5 1,0 2,0

24 Purwanto 5,5 6,0 7,5 0,5 1,5

25 Riswandha R 4,5 5,0 7,5 0,5 2,5

26 Slamet Y 3,5 4,0 7,0 0,5 3,0

27 Tri K 5,0 6,0 7,5 1,0 1,5

28 Tri R 3,5 4,5 9,0 1,0 4,5

29 Wahyudi 2,5 3,5 7,5 1,0 4,0

Nilai Total 142,0 161,0 227,5

Nilai Rata-rata 4,9 5,6 7,8

Nilai Tertinggi 7,0 8,0 10,0

Nilai Terendah 2,5 3,5 6,5

Page 131: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

116

Lampiran 15. Daftar Hadir Siswa

DA

FT

AR

HA

DIR

SIS

WA

TA

HU

N P

EL

AJA

RA

N 2

01

4/2

015

Page 132: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

117

DA

FT

AR

HA

DIR

SIS

WA

TA

HU

N P

EL

AJA

RA

N 2

01

4/2

015

Page 133: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

118

DA

FT

AR

HA

DIR

SIS

WA

TA

HU

N P

EL

AJA

RA

N 2

01

4/2

015

Page 134: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

119

Lampiran 16. Dokumentasi Proses Pembelajaran

Page 135: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

120

Page 136: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …

121

Lampiran 17. Kartu Bimbingan Skripsi

Page 137: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING …