penggunaan media webtoon dalam pembelajaran menulis naskah...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN MEDIA WEBTOON
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA
KELAS VIII-4 SMP PGRI 1 CIPUTAT TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Nuraini
11150130000011
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 30 Juli 2019
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Nuraini
Tempat/Tgl/Lahir : Sukabumi, 1 Januari 1997
NIM : 11150130000011
Jurusan/ Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi :Penggunaan Media Webtoon dalam Pembelajaran Menulis
Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat,
Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2018/2019.
Dosen Pembimbing : Dr. Elvi Susanti, M.Pd.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, Agustus 2019
Mahasiswa Ybs.
Nuraini
NIM.11150130000011
i
ABSTRAK
Nuraini (NIM: 11150130000011). Skripsi yang berjudul Penggunaan Media
Webtoon dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP
PGRI 1 Ciputat, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembimbing: Dr. Elvi
Susanti, M.Pd. 2019.
Penelitian ini membahas penggunaan media webtoon dalam pembelajaran
menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat tahun pelajaran
2018/2019.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan
media webtoon dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII-4
SMP PGRI 1 Ciputat, semester 2 (genap). Pendekatan yang digunakan pada
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian deskriptif.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat yang
berjumlah 18 siswa. Objek penelitian ini adalah naskah drama yang ditulis siswa
kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti
dan tes menulis naskah drama. Teknik pengumpulan data berupa tes menulis
naskah drama, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Aspek yang dijadikan
penilaian yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur, dan kekuatan epilog.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan kemampuan
menulis naskah drama siswa saat menggunakan media webtoon. Siswa yang
memperoleh nilai dengan kategori sangat baik sebanyak 6 orang, siswa yang
memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 6 orang, dan siswa yang
memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 6 orang. Hal ini membuktikan
bahwa media Webtoon merupakan media yang dapat memberikan stimulus yang
baik dalam proses berpikir siswa saat menulis naskah drama.
Kata Kunci: Media Webtoon, Pembelajaran Menulis, Naskah Drama.
ii
ABSTRACT
Nuraini (NIM: 11150130000011). Thesis entitled The Use of Webtoon Media in
Learning to Write Drama Script for Class VIII-4 Students of SMP PGRI 1
Ciputat, South Tangerang, 2018/2019 Academic Year. Indonesian Language and
Literature Education Department. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Supervisor: Dr. Elvi Susanti,
M.Pd. 2019.
This study discusses the use of webtoon media in learning to write drama
scripts for VIII-4 grade students of SMP PGRI 1 Ciputat in the academic year
2018/2019. , semester 2 (odd). The approach used in this study is a qualitative
approach, with descriptive research methods. The subjects of this research were
18th grade students of SMP PGRI 1 Ciputat with a total of 18 students. The object
of this research is a drama script written by students of class VIII-4 SMP PGRI 1
Ciputat.
The research instruments used in this study were researchers and the test
writing drama scripts. Data collection techniques include test writing drama
scripts, observation, documentation, and interviews. The aspects used as an
assessment are the suitability of the title with the content, the strength of the
prologue, the strength of the character, the strength of the plot, and the strength of
the epilogue.
The results of this study indicate that there is an increase in students'
ability to write drama scripts when using webtoon media. Students who get grades
in the excellent category are 6 people, students who get grades in the good
category are 6 people, and students who get grades in the quite category are 6
people. This proves that the Webtoon media is a media that can provide a good
stimulus in students' thought processes when writing drama scripts.
Keywords: Webtoon Media, Writing Learning, Drama Script.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
saw., beserta keluarga, sahabat dan tentunya kita selaku umatnya.
Skripsi ini berjudul “Penggunaan Media Webtoon terhadap Pembelajaran
Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat, Tangerang
Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019”. Judul ini dilatarbelakangi oleh keinginan
penulis terhadap penggunaan media Webtoon dalam pembelajaran menulis naskah
drama. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menghadapi banyak kesulitan.
Namun, berkat usaha, doa, dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Makyun Subuki M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Novi Diah Haryanti, M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Elvi Susanti, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang selalu
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan kepada
penulis.
5. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA.,M.Pd., selaku penguji 1 dan Dr. Hindun,
M.Pd., selaku penguji 2 yang telah memberikan kritik dan saran saat
sidang skripsi berlangsung dan seluruh dosen Jurusan pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama
perkuliahan kepada penulis.
iv
6. Cartam M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah. Mardian
Dinata S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia kelas VIII-4 SMP PGRI 1
Ciputat yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama
penelitian berlangsung.
7. Seluruh guru dan pelaksana tata usaha SMP PGRI 1 Ciputat, yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis selama penelitian berlangsung dan
Siswa SMP PGRI 1 Ciputat, khususnya kelas VIII-4 yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini.
8. yang tiada hentinya mendukung dan mendoakan penulis. Para kesayangan
penulis, Dias, Ecu dan Temon, terima kasih telah menemani, memberikan
motivasi, semangat, dan juga hiburan kepada penulis. Teman-teman PBSI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015, terutama kelas PBSI A
2015, yang telah memberikan kenangan yang mengesankan kepada
penulis selama perkuliahan.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga semua
bentuk kebaikan dan dukungan yang diberikan kepada penulis,
mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Jakarta, Agustus 2019
Nuraini
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ......................................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 4
C. Batasan Masalah...................................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORETIS ........................................................................................... 7
A. Media....................................................................................................................... 7
1. Pengertian Media .............................................................................................. 7
2. Ciri-ciri Media ................................................................................................... 8
3. Fungsi Media Pembelajaran .............................................................................. 8
4. Jenis-jenis Media Pembelajaran ........................................................................ 10
5. Webtoon............................................................................................................. 11
B. Pembelajaran ........................................................................................................... 12
1. Pengertian Pembelajaran ................................................................................... 12
2. Unsur- unsur Pembelajaran ............................................................................... 13
3. Ciri- ciri Pembelajaran ...................................................................................... 13
4. Pendekatan Pembelajaran.................................................................................. 13
5. Bentuk- bentuk Pembelajaran ........................................................................... 15
C. Menulis .................................................................................................................... 16
1. Pengertian Menulis............................................................................................ 16
2. Tujuan Menulis ................................................................................................. 17
3. Fungsi Menulis .................................................................................................. 17
4. Manfaat Menulis ............................................................................................... 19
D. Drama ...................................................................................................................... 19
1. Pengertian Drama .............................................................................................. 19
2. Pengertian Naskah Drama ................................................................................. 20
3. Unsur-unsur Drama ........................................................................................... 21
4. Jenis- jenis Drama ............................................................................................. 22
5. Penelitian Relevan ............................................................................................. 23
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 25
B. Subjek Penelitian ..................................................................................................... 25
C. Objek Penelitian ...................................................................................................... 25
D. Metode Penelitian.................................................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 27
F. Instrumen Penelitian................................................................................................ 28
G. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 32
A. Deskripsi Sekolah ................................................................................................... 32
1. Identitas Sekolah ............................................................................................... 32
2. Sejarah Singkat Sekolah .................................................................................... 33
3. Visi dan Misi SMP PGRI 1 Ciputat .................................................................. 33
4. Tenaga Pendidik SMP PGRI 1 Ciputat ............................................................. 34
B. Analisis Data Penelitian .......................................................................................... 37
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 68
A. Simpulan ................................................................................................................ 68
B. Saran ...................................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 69
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Menulis Naskah Drama ........................................................ 29
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian ............................................................................................. 31
Tabel 4.1 Analisis Data Siswa No.1................................................................................... 37
Tabel 4.2 Analisis Data Siswa No.2................................................................................... 39
Tabel 4.3 Analisis Data Siswa No.3................................................................................... 40
Tabel 4.4 Analisis Data Siswa No.4................................................................................... 42
Tabel 4.5 Analisis Data Siswa No.5................................................................................... 43
Tabel 4.6 Analisis Data Siswa No.6................................................................................... 45
Tabel 4.7 Analisis Data Siswa No.7................................................................................... 47
Tabel 4.8 Analisis Data Siswa No.8................................................................................... 48
Tabel 4.9 Analisis Data Siswa No.9................................................................................... 50
Tabel 4.10 Analisis Data Siswa No.10............................................................................... 51
Tabel 4.11 Analisis Data Siswa No.11............................................................................... 53
Tabel 4.12 Analisis Data Siswa No.12............................................................................... 54
Tabel 4.13 Analisis Data Siswa No.13............................................................................... 56
Tabel 4.14 Analisis Data Siswa No.14............................................................................... 57
Tabel 4.15 Analisis Data Siswa No.15............................................................................... 59
Tabel 4.16 Analisis Data Siswa No.16............................................................................... 60
Tabel 4.17 Analisis Data Siswa No.17............................................................................... 62
Tabel 4.18 Analisis Data Siswa No.18............................................................................... 63
Tabel 4.22 Rekapitulasi Nilai Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 saat
Menggunakan Media Webtoon ........................................................................................... .65
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan telah Melaksanakan penelitian
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 5 Naskah Drama Siswa
Lampiran 6 Webtoon
Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Lampiran 8 Transkrip Wawancara
Lampiran 9 Lembar Uji Referensi
Lampiran 10 Riwayat Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan,
opini, argumentasi ke dalam bentuk tulisan dengan memperhatikan kaidah-
kaidah kebahasaan dalam ragam tulisan. Perbedaan kegiatan menulis dengan
berbicara yaitu, kegiatan berbicara menyampaikan ide, gagasan, informasi
melalui tuturan kepada mitra tutur baik dalam suasana formal maupun
nonfornal. Kegiatan menulis yang dilihat ialah hasil tulisannya, keindahan
tipografi, ejaan yang digunakan dalam tulisan. Diksi yang digunakan dalam
menyampaikan informasi yang sesuai dengan ragam bahasa tulisan.
Merangkai kalimat efektif yang mampu dipahami oleh pembaca dan sesuai
dengan kaidah-kaidah kebahasaan, ejaan, struktur kalimat, hingga pemilihan
kata (diksi) yang digunakan dalam tulisan.
Banyak sekali aspek-aspek yang harus diperhatikan saat menulis,
walaupun secara fisik penulis tidak terlihat, namun dapat dilihat secara hasil,
yaitu hasil tulisannya. Biasanya ketika seseorang ingin memiliki banyak ide
dalam menulis ialah harus banyak membaca terlebih dahulu. Membaca segala
hal yang berkaitan dengan masalah atau topik yang akan ditulisnya, setelah
itu akan dilanjutkan dengan kegiatan menulis.
Menulis merupakan kegiatan yang sebetulnya cukup sulit
dibandingkan dengan kegiatan berbicara, karena dalam kegiatan menulis,
penulis tidak akan menemukan rasa gugup atau grogi. Hal yang dipikirkan
ialah apa yang harus dituliskan, sedangkan dalam kegiatan berbicara sudah
pasti mengalami kegugupan, dan kegugupan tersebut jika dikalahkan secara
maksimal maka akan akan menghasilkan klimaks, dan klimaks tersebutlah
yang akan membuat seseorang melakukan hal yang luar biasa, namun jika
kegugupan tidak dapat dikendalikan maka akan terjadi hal yang sebaliknya.
2
Penulis harus berusaha keras untuk mengeluarkan ide di dalam
kepalanya agar menjadi sesuatu yang menarik untuk dituliskan, yaitu
lewat imajinasi yang cukup dalam. Kegiatan menulis pun harus
memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan baik itu sapaan terhadap
pembaca, kata ganti, kata penghubung, tanda baca, dan lain-lain.
Bahasa yang digunakan dalam tulisan tersebut harus dipahami dalam
satu kali membaca, dan jangan terlalu berbelit-belit dengan kata-kata.
Penulis kadang berlaku sebagai sudut pandang orang pertama dan
ketiga dalam kegiatan menulis.
Kegiatan menulis yang digemari oleh kalangan remaja saat ini
ialah menulis status di Facebook, Twitter, WhatsApp dan media sosial
lainnya. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh Elvi Susanti
(2015:7) mengemukakan bahwa pengguna Twitter di Indonesia
mencapai 4.883.228 akun. Kompasiana menyatakan pengguna
WhatsApp mencapai 1,5 miliar pengguna. Hal ini membuktikan
bahwa penggunaan gawai sebagai alat untuk mengakses media sosial
sudah marak digunakan. Bukan tidak mungkin gawai dapat digunakan
pula sebagai media pembelajaran yang menarik antusiasme siswa
untuk belajar. Melihat kemampuan mereka yang seperti itu, jika dapat
diarahkan dengan benar, akan menjadi media yang cukup baik dan
unik untuk menuangkan ide, pandangan dan lain-lain yang
berhubungan dengan kegiatan menulis.
Berdasarkan tinjauan pustaka membuktikan bahwa Siswa
SMP memiliki minat menulis yang kurang. Penyebab kurangnya
minat menulis yang dimiliki oleh siswa SMP antara lain: guru yang
kurang kreatif dalam menggunakan media sebagai sarana
penyampaian pembelajaran. Guru hanya menggunakan media LKS
untuk menunjang proses pembelajaran, dan bukan tidak mungkin itu
akan menyebabkan siswa tidak menikmati pembelajaran dengan baik
dan akan berpengaruh pada minat siswa.
3
Alangkah baiknya ketika seorang guru hendak mengajar, ia
terlebih dahulu menguasai materi pembelajaran tersebut sebelum
disampaikan pada muridnya. Hal ini bertujuan agar materi yang
disampaikan benar-benar sampai kepada siswa, selain itu guru juga
harus menguasai metode dan media pembelajaran yang menarik agar
pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa tidak
merasakan jenuh atau pun bosan. Guru yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu khususnya yang berkaitan dengan materi
pembelajaran dapat ditunjukkan pada siswa agar mereka merasa
senang dan mendapatkan inspirasi dari keahlian yang telah
dipersembahkan pada mereka.
Banyak kendala yang harus dihadapi oleh siswa ketika ia
hendak menulis, di antaranya kesulitan untuk berpikir untuk
merangkai kata-kata, apalagi untuk menulis naskah drama. Menulis
naskah drama berbeda halnya dengan menulis cerpen atau pun karya
tulis lainnya. Ketika menulis naskah drama siswa harus menuliskan
petunjuk lakon dan petunjuk pemanggungan pada bagian dialog, dan
unsur- unsur lainnya. Sehingga penulisan naskah drama lebih sulit
apabila dibandingkan dengan karya tulis fiksi lainnya. Hal ini bisa
diatasi, yaitu guru harus menggunakan media kreatif yang mendukung
minat siswa untuk menulis, khususnya menulis naskah drama.
Webtoon merupakan aplikasi yang berisi komik daring yang
memiliki segmentasi cukup luas yaitu, dilihat dari konten yang
disajikan oleh aplikasi ini mulai dari genre yang digemari remaja
hingga konten yang bermuatan dewasa. Penulis meyakini bahwa
Webtoon merupakan sebuah aplikasi yang tepat untuk digunakan
sebagai media dalam proses pembelajaran menulis naskah drama di
sekolah. Aplikasi Webtoon dipilih, karena mudah diakses
menggunakan gawai, selain itu pelajar merupakan pihak yang
menggunakan gawai dalam porsi yang cukup besar. Selain itu
4
perkembangan teknologi yang sudah pesat dan harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya sebagai media pembelajaran.
Penggunaan media Webtoon ini mampu menjadi media kreatif
yang dapat meningkatkan minat siswa untuk menulis, terutama dalam
pembelajaran menulis naskah drama. Judul-judul komik yang dapat
diakses oleh siswa antara lain, “Si Ocong”, dan “Kecoak dan
Dendam”. Kedua judul komik tersebut akan dibaca oleh siswa,
sebagai bekal untuk menulis naskah drama. Dimulai dari cara
menuliskan dialog, dan menggambarkan tokoh lewat dialog tersebut.
SMP PGRI 1 Ciputat ialah sekolah yang dipilih oleh peneliti untuk
melakukan penelitian, sebab sekolah tersebut adalah jenjang yang
sesuai dengan kajian yang akan diteliti. Selain itu, sekolah tersebut
memiliki minat menulis yang kurang, terutama dalam menulis naskah
drama. Melihat hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terkait: Penggunaan Media Webtoon dalam Pembelajaran
Menulis Naskah Drama pada Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1
Ciputat, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa kurang berminat untuk menulis naskah drama;
2. Siswa kurang memiliki pengetahuan dalam menggunakan gawai
sebagai media yang berguna dalam proses pembelajaran;
3. Siswa kurang memiliki pengetahuan tentang Webtoon yang dapat
mendukung proses pembelajaran;
4. Guru kurang memiliki pengetahuan mengenai media pembelajaran
yang kreatif dan tepat.
5. Guru kurang memiliki pengetahuan tentang media Webtoon.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian terkait: Penggunaan Media Webtoon dalam
5
Pembelajaran Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1
Ciputat, Semester Genap, Tangerang Selatan,Tahun Pelajaran 2018/2019.
Judul komik yang digunakan dalam penelitian yaitu “Si Ocong” dan
“Kecoak dan Dendam.”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas penulis dapat merumuskan rumusan
masalah: Bagaimana penggunaan media Webtoon dalam pembelajaran
menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat, Semester
Genap,Tahun Pelajaran 2018/2019?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media Webtoon
dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1
Ciputat, semester genap, tahun pelajaran 2018/2019.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian mengenai penggunaan media Webtoon dalam
pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1
Ciputat, semester genap, Tangerang Selatan, tahun pelajaran 2018/2019,
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak baik secara
teoretis maupun secara praktis, di antaranya sebagai berikut.
1. Secara teoretis
Secara teoretis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
pengetahuan yang khazanah terutama dalam materi pembelajaran bahasa
Indonesia.
2. Secara praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan
peneliti mengenai penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk
materi pembelajaran bahasa Indonesia.
6
a. Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai cara penggunaan media sosial yang bermanfaat untuk proses
pembelajaran dalam materi pembelajaran Bahasa Indonesia
b. Bagi guru dapat mengajarkan cara menyampaikan materi pembelajaran
dengan media yang sesuai, khususnya dalam materi pembelajaran
bahasa Indonesia
c. Bagi peneliti memberikan pengalaman berpikir ilmiah melalui
penyusunan dan penulisan proposal penelitian, sehingga dapat
menambah wawasan dalam bidang penelitian khususnya Bahasa
Indonesia.
7
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Media
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu “medius” dan secara
harfiah bermakna „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Arti kata media pun
terdapat dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan.1Media pembelajaran secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Istilah lain menjelaskan bahwa media
pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar
mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru
harus dapat memilihnya dengan cermat.2 Media yang dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu mendapatkan pengetahuan, keterampilan, atau sikap,
demikian pendapat Gerlach dan Ely.3
Media pembelajaran juga dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta ligkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”4
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan
alat yang menunjang kegiatan pembelajaran dan sebagai perantara yang
digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Penelitian
ini menggunakan media Webtoon sebagai media pembelajaran menulis
naskah drama, media sebagai alat bantu untuk menyampaikan
pesan/informasi sehingga dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa.
1 Satrianawati, Media dan Sumber Belajar, (Yogyakarta: CV Budi Utama,2017), hlm. 5.
2 Cecep Kustandi dan Bambang S., Media Pembelajaran: Manual dan Digital, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 7. 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010), hlm.3.
4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta : Gaung Persada, 2012), hlm.7.
8
2. Ciri-ciri Media
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
megapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media
yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.
a. Ciri Fiksatif (Fiksative Proverty)
Ciri ini menggambarkan kemapuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu
peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film.
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Kejadian yang menghabiskan waktu selama berhari-hari tentu dapat
disajikan kepada siswa selama dua sampai tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses
tumbuhnya tunas yang berasal dari biji-bijian dan kemudian dapat
dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut.
c. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian itu.5
3. Fungsi Media Pembelajaran
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi,(b) fungsi afektif,(c) fungsi
kognitif,dan (d) fungsi kompensatoris.berikut ini dijelaskan satu per satu
secara rinci.
a. Fungsi atensi media visual mermiliki fungsi yang menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi terhadap isi materi
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran.
5 Azhar Arsyad, Op. Cit., 12.
9
b. Fungsi afektif media visual dilihat dari tingkat kenyamanan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menstimulus emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang
menyangkut masalah sosial atau ras.
c. Fungsi kognitif media visual dilihat berdasarkan temuan-temuan penelitian
yang menjelaskan bahwa lambang visual dapat memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat
menerima serat memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.6
Satrianawati mengemukakan bahwa manfaat media dibagi menjadi
dua yaitu, untuk guru dan siswa. Antara lain sebagai berikut.
a. Untuk Guru: (1) memudahkan guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran;(2) materi yang bersifat abstrak menjadi konkret;(3)
lebih efektif dan efisien, mengulang materi pembelajaran hanya
seperlunya saja;(4) mendorong minat belajar dan mengajar guru; (5)
interaktif; dan (6) kualitas hasil mengajar lebih baik.
b. Untuk Siswa: (1) memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran; (2) konsep materi mudah dipahami konkret medianya,
konkret pemahamannya; (3) memiliki waktu yang lebih banyak dalam
mempelajari materi dan menambah materi yang relevan; (4)
membangkitkan minat belajar siswa; (5) multi-aktif; dan (6) lebih
mendalam dan utuh.7
6 Cecep Kustandi dan Bambang S., Op.Cit., 19.
7 Satrianawati,Op.Cit.,hlm.9.
10
4. Jenis-jenis Media
a. Gambar atau Foto
Media gambar atau foto merupakan bahasa yang umum, dapat
dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang di mana- mana. Media
tersebut memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar
yang menyangkut indera penglihatan.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan gabian-bagian
pokok tanpa email. Sketsa merupakan gambaran atau lukisan
pendahuluan yang kasar, ringan, semata-mata hanya garis besar atau
belum selesai.
c. Diagram
Diagram adalah sebuah gambar berupa garis-garis dan simbol.
Diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar,
menunjukkan hubungan yang ada antarkomponen. Diagram juga
diartikan sebagai lambang-lambang tertentu yang dapat digunakan
untuk menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan yang biasa
dilaksanakan dalam suatu sistem.
Bagan merupakan gambar-gambar, keterangan- keterangan, daftar-
daftar, dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-
pokok isi bagian secara jelas dan sederhana, antara lain:
perkembangan, perkembangan, dan struktur organisasi. Bagan
memiliki berbagai bentuk, antara lain: tree chart, flow chart.
d. Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik,
garis atau gambar, sering kali digunakan simbol-simbol verbal untuk
melengkapinya. Grafik ialah bentuk visual yang digunakan untuk
membandingkan jumlah dari data pada saat-saat yang berbeda- beda.
Grafik lebih banyak merupakan garis-garis kurva.
11
e. Poster
Poster merupakan media yang dibuat untuk mempengaruhi dan
memotivasi tingkah laku seseorang yang melihatnya. Poster berfungsi
sebagai media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan
singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya yang relatif besar.
f. Peta
Peta berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta merupakan
gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi.
g. Globe
Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk kecil. Kedudukan
globe adalah miring 66,5 terhadap bidang datar tempat globe,
sebagaimana kedudukan bumi juga 66,5 terhadap bidang ekliptika.
h. Papan Tulis
Salah satu media penyajian untuk pembelajaran yang sering
digunakan adalah papan tulis, dan whiteboard. Kedua media ini dapat
dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan atau sket-sket gambar dengan
menggunakan kapur atau spidol untuk whiteboard, baik yang berwarna
ataupun tidak berwarna.8
5. Webtoon
Webtoon merupakan akronim dari website cartoon, Webtoon
merupakan kumpulan gambar bercerita yang dipublikasikan secara online
(webcomic). Webtoon dianggap sebagai subgenre dari manhwa (Jepang
mempunyai manga, sedangkan Korea mempunyai manhwa), akan tetapi
media publikasi yang digunakan berbeda. Manhwa dipublikasikan secara
fisik berupa buku/ majalah, sedangkan Webtoon dipublikasikan lewat
media internet biasanya pada situs hosting komik.9
8 Cecep Kustandi dan Bambang S., Op.Cit., hlm. 41.
9 Dian Bagus Harmoko dan Meini Sondang Sumbawati, Pengembangan Mobile Webtoon
pada Mata Kuliah Pemrograman Game Universitas Negeri Surabaya, (IT-EDU, Volume 02,
No.1, 2017), hlm. 103.
12
B. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan
mengajar. Aktivitas belajar secara teknik cenderung lebih dominan
terhadap siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan
olehguru. Maka dari itu, istilah pembelajaran merupakan ringkasan dari
kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan
bentuk penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses
belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM).10
Oermar Hamalik menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran.11
“Learning seems to be one process that many
people take fprgranted (just it happens and happens basically the same
way for most people) but know very little about”. “Pembeljaran tampaknya
merupakan satu proses yang diterima begitu saja oleh banyak orang
(anggap saja itu terjadi dan pada dasarnya terjadi dengan cara yang sama
bangi kebanyakan orang) tetapi hanya tahu sedikit tentang hal itu”.12
2. Unsur- unsur Pembelajaran
Setidaknya unsur-unsur yang harus ada dalam sistem pembelajaran
adalah seorang siswa/ peserta didik, suatu tujuan darn suatu prosedur kerja
untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, guru (pengajar) tidak termasuk
dalam sebagai sistem pembelajaran, fungsinya dapat digantikan atau
dialihkan kepada media sebagai pengganti, seperti: buku, slide teks
diprogram, dan sebagainya. Namun seorang kepala sekolah dapat menjadi
salah satu unsur sistem pembelajaran, karena berkaitandengan prosedur
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
10
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013), hlm. 18. 11
Oemar Hamalik,Kurikulum dan pembelajaran,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),
hlm.57. 12
Tessie J. Rodriguez, Understanding Human Behavior: A Psychology
Worktext,(Philippines: Rex Book Store, 1977), hlm. 144.
13
3. Ciri- ciri Pembelajaran
Terdapat tiga ciri- ciri khas yang terkandung dalam sistem
pembelajaran ialah:
a. Rencana, ialah peratuan ketenagaan, material, rencana, prosedur yang
merupaka unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana
khusus.
b. Kesalingtergantungan (interpedence) antara unsur-unsur sistem
pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat
esensial, dan masing- masing memberikan sumbangan kepada sistem
pembelajaran.
c. Tujuan, sistem, pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Ciri ini ,menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat
oleh manusia dari sistem yang alami (natural). Sisitem yang dibuat
oleh manusia, seperti transportasi, sistem komunikasi, sistem
pemerintahan. Semuanya memiliki tujuan.13
4. Pendekatan Pembelajaran
a. Pendekatan saintifik: pendekatan saintifik adalah konsep dasar yang
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran
tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkna teori
tertentu.14
b. Pendekatan imposisi: pendekatan ini memiliki ciri guru menyampaikan
materi pembelajaran melalui peraturan, atau dengan melontarkan
(ekspositoris) materi pembelajaran kepada siswa.
c. Pendekatan teknologis: pendekatan teknologis menggunakan
perangkat (wares) baik berupa perangkat benda/ perangkat keras (hard
ware), ataupun perangkat program (software).perangkat benda dapat
berbentuk radio, televisi, atau komputer. Sedangkan perangkat
program yaitu, program yang dirancang sedemikian rupa, sehingga
13
Oemar Hamalik, Op. Cit., hlm. 65. 14
Asis Saepuddin dan Ika Berdiati, Pembelajaran Efektif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 43.
14
siswa dapat mempelajari sendiri materi- materi dengan menggunakan
perangkat tersebut.
d. Pendekatan personalisasi: pendekatan ini berpandangan bahwa pada
hakikatnya manusia itu adalah baik dan aktif. Proses pembelajaran
kadang-kadang menyebabkan manusia menjadi sebaliknya. Agar
pembelajaran dapat memperoleh hasil baik, maka pembelajaran
sepatutnya memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk aktif
melakukan kegiatan sendiri.
e. Pendekatan interaksional: pendekatan interaksional memungkinkan
terjadinya interaksi seimbang antara guru dan siswa. Guru aktif, baik
dalam memberi rangsangan maupun jawaban, demikian pula terjadi
pada diri siswa.
f. Pendekatan konstruktivis: pendekatan konstruktivis adalah pendekatan
yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran ini memberikan
perhatian khusus pada pengetahuan dan belajar serta menentukan
metode mengajar yang dapat membantu guru dalam membimbing
siswa untuk memahami dunia yang dihadapinya.
g. Pendekatan pengolahan informasi: pendekatan ini dikenal dengan
nama teori pentahapan (stage theory). Selanjutnya dikenal dengan
beberapa istilah yang sejalan dengan teori ini, yaitu levels- of-
processing theory, parallel- distributed processing model and
connectionistic. Menurut Gadler Alur pemrosesan informasi
antaralain: 1) pencataan data oleh input or sensory register; 2) seleksi
informasi oleh memori jangka pendek(short term memory); 3)
penyimpanan informasi oleh memori jangka panjang (long term
memory).
h. Pendekatan inquiry: pendekatan inquiry adalah memberi pembelajaran
pada siswa untuk menangani permasalahan yang mereka hadapi ketika
berhadapan dengan dunia nyata dengan menggunakan teknik yang
diterapkan oleh seorang peneliti.
15
i. Pendekatan Pemecahan Masalah: menurut Depdiknas pemecahan
masalah adalah suatu pendekatan yang dipercaya sebagai kendaraan/
alat (vehicle) untuk mengembangkan higher order thinking skills.15
5. Bentuk- bentuk Pembelajaran
Ada beberapa bentuk- bentuk pembelajaran yang akan diuraikan
berikut ini:
a. Pembelajaran kooperatif: pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan
sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur.16
b. Pembelajaran ekspositori: pembelajaran ekspositori menekankan
kepada proses penyampian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan ,maksud agar siswa dapat menguasai
materi pelajaran secara optimal.17
c. Pembelajaran aktif: pembelajaran aktif adalah kegiatan mengajar yang
memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan mata
pelajaran yang dipelajarinya.
d. Pembelajaran langsung atau interaktif: menurut depdiknas
pembelajaran langsung atau interaktif adalah model pembelajaran yang
secara langsung diarahkan oleh guru melalui tugas- tugas spesifik yang
harus dilengkapi para siswa di bawah pengawasan guru secara
langsung.
e. Pembelajaran inquiry: tahapan pelaksanaan pembelajaran inquiry
adalah pemunculan masalah, pengumpulan data (verifikasi),
pengumpulan data (eksperimen), mengorganisasi dan
memformulasikan pernyataan dan analisis.
f. Pembelajaran kontekstual (CTL): pembelajaran kontekstual terfokus
pada perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan juga
15
Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),
hlm.43.
16 Masitoh dan laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal
pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm. 232. 17
Masitoh dan Laksmi Dewi,Op. Cit., hlm. 141.
16
pemahaman kontekstual siswa tentang hubungan mata pelajaran yang
dipelajarinya dengan dunia nyata.18
C. Menulis
1. Pengertian Menulis
Ahmad mengemukakan bahwa menulis adalah kegiatan produktif
dalam berbahasa. Suatu proses psikolinguistik, bermula dengan formasi
gagasan lewat aturan semantik, lalu didata dengan aturan sintaksis,
kemudian digelarkan dalam tatanan sistem tulisan.19
Sedangkan Sabarti
dkk mengemukakan bahwa kegiatan menulis sebenarnya ialah suatu
proses, yaitu proses penulisan.20
Richard Marius “writing enlarges our knowledge in another way
that all writers find mysterious. As we write our thoughts down, our
minds give birth to new thoughts.” Menulis memperbesar pengetahuan
kita dengan cara lain yang semua penulis temukan misteri. Ketika kita
menuliskan pikiran kita, pikiran kita melahirkan pemikiran baru.21
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan,
menulis merupakan kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan
menggunakan bahasa sebagai medium yang telah disepakati bersama
untuk diungkapkan secara tertulis. Menulis juga merupakan suatu
kegiatan yang ekspresif dan produktif. Oleh karena itu, keterampilan
menulis harus sering dilatih secara rutin dan berkesinambungan disertai
dengan praktik yang teratur agar keterampilan menulis dapat dicapai
dengan baik.
18
Lukmanul Hakiim, Op. Cit., hlm. 53. 19
Ahmad Susanto, Op. Cit.,hlm. 247. 20
Sabarti A dkk, Pembinaan kemampuan Menulis Bahasa Indonesia,(Jakarta: PT Gelora
Pratama, 2016), hlm.2. 21
Richard Marius, A Writer’s Companion,(New York: Alfred A. Knopf, Inc, 1985),
hlm.14.
17
2. Tujuan Menulis
Tujuan menulis dapat dikategorikan ke dalam empat macam, antara lain:
a. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar, disebut
wacana informatif (informative discours). Wacana informatif yaitu
tulisan yang bertujuan memberikan informasi atau keterangan
penerangan kepada pembaca.
b. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak para
pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, disebut wacana
persuasif (persuasive discours).
c. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau
yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer atau wacana
kesastraan (literary discours).
d. Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau
berapi-api disebut wacana ekspresif (expressive discours).22
3. Fungsi Menulis
Fungsi menulis adalah untuk menyampaikan informasi kepada
pembacanya. Sedangkan para ahli bahasa telah membagi kembali tentang
fungsi menulis. Rusyan dalam Ahmad Susanto mengungkapkan bahwa fungsi
menulis sesuai kegunaanya, ialah sebagai berikut.
a. Penataan: yaitu fungsi penataan terhadap gagasan, pikiran, pendapat,
imajinasi, dan lainnya, serta terhadap penggunaan bahasa,sehingga
menjadi tersusun.
b. Pengawetan: yaitu untuk mengawetkan pengaturan sesuatu dalam wujud
dokumen tertulis.
c. Penciptaan: yaitu mengarang, berarti mewujudkan sesuatu yang baru.
d. Penyampaian: yaitu mengarang berfungsi dalam menyampaikan gagasan,
pikiran, imajinasi, dan lain-lain itu, yang sudah diawetkan menjadi suatu
karangan.
e. Melukiskan: dalam tulisan itu penulis menggambarkan, atau
mendeskripsikan sesuatu, baik menggambarkan wujud benda atau
22
Ahmad Susanto, Op. Cit., hlm. 253.
18
mendeskripsikan keadaan sehingga pembaca dapat membayangkan
secara jelas apa yang digambarkan atau dideskripsikan penulisnya;
f. Memberi petunjuk: dalam tulisan ini penulis memberikan petunjuk
tentang cara melaksanakan sesuatu;
g. Memerintahkan: penulis memberi perintah, permintaan, anjuran, nasihat,
agar pembaca memenuhi keinginan penulis;
h. Mengingat: penulis mencatat peristiwa, keadaan, keterangan, dengan
tujuan mengingat atau hal-hal penting itu tidak terlupakan; dan
i. Berkorespondensi: dalam tulisan ini penulis melakukan surat- menyurat
dengan orang lain. 23
Andri juga berpendapat bahwa menulis juga berfungsi sebagai alat
komunikasi secara tidak langsung atau tidak bertatap muka dengan orang
yang diajak berkomunikasi. Bagi seorang siswa, kegiatan menulis
memiliki fungsi sebagai sarana untuk berpikir dan belajar.24
Menurut Gamin kegiatan menulis dibagi menjadi lima tahap yaitu:
1) Tahap Pratulis: tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam
kegiatan menulis dan dilakukan sebelum melakukan penulisan. Hal
yang dilakukan ialah menentukan topik yang akan ditulis,
mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya
terhadap pembaca.
2) Tahap Pembuatan: pada tahap ini penulis lebih mengutamakan isi
penulisan daripada tata tulisannya. Oleh karena itu semua gagasan,
pikiran dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan ini.
3) Tahap Revisi: merevisi berarti memperbaiki. Pada tahap ini penulis
melakukan penyempurnaan isi tulisan agar tulisannya menjadi lebih
baik.
4) Tahap Penyuntingan: tahap penyuntingan adalah tahap meneliti
kembali kesalahan dan kelemahan isi tulisan tersebut.
23
Ahmad Susanto,Op.cit., 252. 24
Andri Wicaksono, Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model
Pembelajarannya,(Yogyakarta: Garudhawaca,2014), hlm. 12.
19
5) Tahap Publikasi: tahap ini adalah tahap paling akhir dalam proses
menulis. Dalam tahap ini yang harus dilakukan oleh penulis adalah
mempublikasikan tulisanya.25
4. Manfaat Menulis
Akhdiah menjelaskan bahwa delapan manfaat menulis, antara lain:
a. Lebih mengenali kemampuan dan potensi diri mengetahui sampai di
mana pengetahuan kita tentang suatu topik.
b. Dapat mengambangkan berbagai gagasan.
c. Lebih banyak mnyerap, mencari serta menguasai informasi
sehubungan dengan topik yang ditulis.
d. Mengomunikasikan gagasan secara berurutan kemudian
mengungkapkannya secara tertulis.
e. Dapat menilai diri kita secara objektif.
f. Dapat memecahkan permasalahan yaitu dengan menganalisisnya
secara tersurat dalam konteks yang konkret.
g. Mendorong kita belajar lebih aktif, kita menjadi penemu, serta
pemecah masalah.
h. Membiasakan berpikir tertib.26
D. Drama
1. Pengertian Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti
berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi (verbal), perbuatan, tindakan
(nominal). Oleh sebab itu, drama merupakan kualitas komunikasi, situasi,
segala sesuatu yang terlihat di atas pentas yang menimbulkan perhatian,
kehebatan, dan ketegangan pada pendengar atau penonton.27
Konsepsi
drama adalah peniruan atau tindakan yang tidak sebenarnya, berpura-pura
di atas pentas, menghasilkan idiom-idiom yang menunjukkan sesuatu
25
Gamin, Menulis Itu Mudah: Suplemen Simple Berdasarkan Pengalaman Praktisi,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), hlm. 9. 26
Ahmad Susanto,Op. Cit.,hlm.255. 27
Paulus Tukan,Mahir Berbahasa Indonesia 3, (Bogor: Yudhistira, 2006),hlm.158.
20
bahwa drama bukanlah dianggap “sesuatu” yang serius dan berwibawa.28
Menurut Jakob Sumardjo drama adalah karya sastra yang ditulis dalam
bentuk dialog dengan maksud di pertunjukkan oleh aktor.29
selain itu
drama juga diartikan sebagai karya sastra yang mengungkapkan cerita
melalui dialog-dialog para tokohnya.30
Menurut KBBI dalam Elvi Susanti drama adalah komposisi syair
atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak
melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan.31
“Drama is
plays performed in a particular way in a designated space to defined
group of spectators”.“ Drama ialah dimainkan dengan cara tertentu di
ruang yang ditentukan untuk sekelompok penonton yang ditentukan”.32
2. Pengertian Naskah Drama
Naskah drama ditulis dengan maksud untuk dipentaskan. Naskah drama
harus ditulis dengan memenuhi syarat- syarat kesastraan. Ketika menulis
drama pengarang harus memahami unsur-unsur pembentuk sebuah drama.
Unsur- unsur itu adalah alur, penokohan, latar (ruang dan waktu), dan bahasa
(dialog).33
Eka berpendapat bahwa sebuah naskah adalah pengorganisasian
dari tindakan-tindakan atau insiden-insiden dan penulis naskah
menggunakannya.34
28
Hasanuddin WS, Drama Karya dalam Dua Dimensi: Kajian, Sejarah, Teori, dan
Analisis, (Bandung: Angkasa,2009), hlm.3. 29
Jakob Sumardjo, Memahami Kesastraan, (Bandung: AJurnal, 1984), hlm.128. 30
Jakob Sumardjo dan Saini KM, Apresiasi Kesusastraan, (Jakarta : PT Gramedia,
1986), hlm.31. 31
Elvi Susanti, Keterampilan Berbicara, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018),
hlm.111. 32
Kenneth Pickering, Key Concept in Drama and performance,( London, Palgrave
Macmillan, 2010), hlm. 11. 33
Kusmayadi dkk, Be Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas IX SMP/MTs,( Bandung:
Grafindo Media Pratama, 2008), hlm. 58. 34
Eka D. Sitorus, The Art of Acting: Seni Peran untuk Teater, Film, dan TV,(Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 171.
21
3. Unsur-unsur Drama
Unsur-unsur drama meliputi:
a. Tema
Tema adalah gagasan pokok dalam drama. Waluyo dalam Elvi Susanti
berpendapat bahwa drama yang besar akan mengemukakan tema yang
abadi. Jakob Sumardjo juga berpendapat bahwa tema atau pokok
pemikiran ini dituliskan oleh pengarangnya melalui ucapan-ucapan para
tokohnya. Ucapan-ucapan itu berisi pikiran maupun perasaan para tokoh
drama.35
b. Plot
Alur atau plot adalah rentetan peristiwa yang terjadi, yang membangun
cerita dari awal sampai akhir.36
Plot merupakan rangkaian peristiwa yang
mengalir karena adanya hubungan sebab-akibat. Plot di dalam drama
merupakan jalinan konflik yang akhirnya akan menimbulkan klimaks.
Tahapan plot dalam drama antara lain.
1) Eksposisi
Pada tahap ini baru diperkenalkan kepada pembaca para tokoh
drama beserta karakter masing-masing.
2) Komplikasi
Pada tahap ini muncul hambatan, sehingga timbullah pertikaian
awal. Karakter masing-masing tokoh yang berbeda satu sama lain
menimbulkan terjadinya perselisihan.
3) Klimaks
Perselisihan yang terjadi antar tokoh semakin meruncing. Konflik
bertambah rumit dan belum ada yang dapat menguraikannya.
Peningkatan konflik ini lama-kelamaan memuncak, sehingga terjadilah
klimaks. Klimaks merupakan titik puncak cerita dalan lakon drama.
35
Jakob Sumardjo, Op.Cit.hlm.129. 36
Emzir dkk, Teori dan Pengajaran Sastra, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm. 263.
22
3. Jenis- jenis Drama
Pada awalnya drama hanya ada dua, yaitu tragedi dan komedi. Namun,
kemudian berkembang menjadi pelbagai jenis. Di antaranya adalah
melodrama, drama heroik, komedi, farce, sendratari dan tablo. Antara lain
sebagai berikut.
a. Tragedi: adalah drama yang penyelesaiannya sedih. Biasanya dengan
kematian sehingga menimbulkan pengaruh emosional yang dalam.
b. Melodrama: merupakan drama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa
yang memandang kesedihan, baik yang berakhir dengan tragis maupun
diselesaikan dengan gembira.
c. Drama heroik: merupakan drama yang menggambarkan tema percintaan
atau keberanian dengan cara- cara yang terlalu dilebih-lebihkan sehingga
cenderung menjadi absurd.
d. Komedi: merupakan drama yang membuat penontonnya gembira dan
bahagia.
e. Farce: merupakan drama penuh dengan lelucon, menampilkan tingkah
laku yang menimbulkan tertawa yang terbahak- bahak.
f. Opera : adalah drama yang berisi nyanyian dan musik pada sebagian
besar penampilannya. Nyanyian digunakan sebagai dialog.
g. Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari. Para pemainnya
adalah penari- penari berbakat.
h. Tablo: merupakan jenis drama yang mengutamakan gerak.para
pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan
sehingga jalan cerita dapat diketahui melalui gerakan- gerakan tersebut.37
37
Emzir dkk, Op. Cit., hlm.265.
23
E. Penelitian Relevan
Terdapat beberapa penelitian relevan yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan, antara lain sebagai berikut.
a. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Menggunakan
Media Pop Up untuk Siswa Kelas VI SD Muhammadiyah Sidokato
Godean Sleman Yogyakarya, karya Fajarsih D arusuprapti,
Fakultas Ilmu Pendidikan, UNJ, tahun 2015. Penelitian tersebut
menjelaskan bahwa penggunaan media Pop Up memberikan
pengaruh baik pada siswa dalam keterampilan menulis cerpen.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan penelitian relevan di atas terdapat persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu tentang penggunaan
media, sedangkan perbedaannya ialah jenis medianya, yaitu Pop
Up dan materi pembelajaran.
b. Penggunaan Metode Copy The Master dalam Pembelajaran
Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII MTsN 1 Kota
Tangerang Selatan, karya Najmi Laila, Universitas Islam Negeri
Jakarta, tahun 2018. Skripsi ini meneliti tentang bagaimana
pengaruh metode Copy The Master terhadap pembelajaran menulis
karangan narasi siswa. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.
Berdasarkan skripsi di atas, terdapat persamaan dan
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Persamaan
terletak pada pembelajaran menulis walaupun berbeda sub
materi,tetapi tetap mengenai keterampilan menulis. Sedangkan
perbedaan terlihat pada penggunaan metode, sedangkan penelitian
yang akan dilakukan ialah tentang penggunaan media.
c. Pengaruh Model Pembelajaran CTL Tipe SFAE terhadap
Kemampuan Menulis Teks Drama Kelas VIII di SMP Negeri 15
Kota Sukabumi, karya Dewi Anjarwati, Universitas
Muhammadiyah Sukabumi, tahun 2018. Skripsi ini meneliti
tentang seberapa besar pengaruh metode CTL tipe SFAE terhadap
24
keterampilan menulis teks drama, dengan menggunakan metode
kuantitatif yang berobjekkan siswa kelas VIII SMPN 15 Kota
Sukabumi.
Berdasarkan penelitian relevan di atas, ditemukan
persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu tentang
keterampilan menulis teks drama. Perbedaannya terletak pada
penggunaan metode, sedangkan skripsi tentang penggunaan media.
Penelitian ini dilakukan untuk melengkapi penelitian-penelitian
yang sudah ada, agar menambah referensi penelitian mengenai
penggunaan media pembelajaran.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Sekolah yang dijadikan tempat pelaksanaan penelitian ini adalah
SMP PGRI 1 Ciputat, yang berlokasi di Jalan Pendidikan No. 30.
RT.1/RW.6, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten,15411. Penyusunan
skripsi ini dilaksanakan sejak Maret 2019 sampai Agustus 2019.
Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 9, 10 dan 15 April
2019.
B. Subjek Penelitian
Amirin dalam Muh.Fitrah subjek penelitian adalah seseorang atau
sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan atau orang pada
latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang
situasi dan kondisi latar penelitian.1
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-4 di SMP PGRI 1
Ciputat, semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Jumlah peserta didik
kelas VIII-4 adalah 21 siswa, yang terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan
12 peserta didik perempuan. Kelas ini dipilih karena kelas VIII-4
merupakan kelas yang memiliki kemampuan menulis naskah drama yang
rendah.
C. Objek Penelitian
Objek adalah apa yang akan diselidiki selama kegiatan penelitian.2
Objek penelitian ini adalah naskah drama yang ditulis oleh siswa kelas
VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat tahun pelajaran 2018/2019. Pengamatan
terhadap objek dilakukan untuk mengetahui perubahan hasil menulis
1 Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan
Kelas dan Studi Kasus, (Jawa Barat: CV Jejak, 2017), hlm. 152. 2 Muh. Fitrah dan Lutfiyah., Op. Cit.,hlm. 156.
26
naskah drama siswa antara sebelum menggunakan media Webtoon dan
saat menggunakan media Webtoon. Siswa menulis naskah drama dengan
judul yang berbeda antara sebelum dan sesudah menggunakan media
Webtoon. Terlampir lima naskah drama siswa yang tanpa menggunakan
media Webtoon dan lima naskah drama siswa dengan menggunakan media
Webtoon.
D. Metode Penelitian
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang hasilnya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau metode kuantifikasi yang lain.
Penelitian ini tidak menggunakan statistik, tetapi melalui pengumpulan
data, analisis kemudian di-interpretasikan.3
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitik yaitu, data yang
diperoleh dari penelitian seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil
pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen, catatan lapangan, disusun
peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan bilangan
statistik. Hasil analisis berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang
diteliti dalam bentuk uraian naratif.4
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif
ialah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,peristiwa,
kejadian yang terjadi pada saat sekarang.5 Dengan demikian penelitian
dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil yang diperoleh oleh setiap
siswa.
3 Albi Anggito dan Johan S., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak,
2018), hlm. 8. 4 Nana Sudjana dan ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan,(Bandung: Sinar Baru,
1989), hlm. 197. 5 Nana Sudjana dan Ibrahim., Op. Cit., hlm. 64.
27
E. Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
tes dan nontes. Tes yang dilakukan pada penelitian ini yaitu siswa menulis
naskah drama. Teknik nontes yang digunakan ialah observasi dan
wawancara.
1. Observasi
Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun
tidak langsung, menggunakan teknik yang disebut dengan pengamatan
(observation).6
Gejala-gejala yang diamati dalam penelitian ini ialah keadaan
sekolah, jumlah peserta didik, jumlah tenaga pendidik dan staf lainnya
sampai aktivitas belajar siswa di kelas. Selain itu, peneliti juga
melakukan pengamatan adakah perubahan yang terjadi dalam
pembelajaran menulis naskah drama ketika menggunakan media
Webtoon. Data observasi juga diperoleh dari hasil tes yang dilakukan
oleh siswa. Dari data tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan
pengaruh penggunaan media Webtoon tersebut.
2. Tes
Tes merupakan alat untuk mengukur ada atau tidaknya serta
besarnya kemampuan objek yang diteliti.7 Tes yang dilakukan pada
penelitian ini adalah pemberian tugas menulis naskah drama dengan
menggunakan media Webtoon.
3. Wawancara
Wawancara merupakan alat tukar- menukar informasi yang tertua
dan banyak digunakan umat manusia dari seluruh zaman.8Wawancara
dilakukan terhadap guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas VIII-4 sebanyak 1 orang.
6 Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), hlm. 82.
7 Suhharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), hlm. 266. 8 Hadeli, Op. Cit., hlm. 82.
28
4. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat,lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan
metode lain, maka metode ini tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada
kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.9 Bentuk
dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulisan naskah
drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat tahun pelajaran
2018/2019.
F. Instrumen Penelitian
Riduwan berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti
lebih banyak menjadi instrumen sebab dalam penelitian kualitatif peneliti
merupakan kunci dari instrumen itu sendiri.10
Instrumen penelitian dalam penelitian ini ialah peneliti sendiri
(Human Instrument). Selain itu, peneliti menggunakan instrumen lain
dalam membantu menganalisis hasil penelitian, yaitu berupa lembar
penilaian tes menulis naskah drama yang digunakan sebagai acuan untuk
menilai hasil menulis naskah drama siswa saat menggunakan media
Webtoon.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data ialai proses pencarian dan penyusunan data yang
sistematis melalui transkrip,wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi yang seacra akumulasi menambah pemahaman peneliti
terhadap apa yang ditemukan.11
Teknik analisis data padapenelitian ini
ialah sebagai berikut:
9 Suhharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 274.
10 Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Afabeta,2007), hlm.77. 11
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,(Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), hlm. 83.
29
1. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan oleh peneliti meliputi data sekolah,
lingkungan sekolah, data pendidik, dan data siswa. Data tersebut
diperoleh dari Observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Observasi
dilakukan dengan tujuan untuk mengamati keadaan sekolah, tenaga
pendidik dan lain-lain yang berhubungan dengan profil sekolah.
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memastikan apakah guru
mata pelajaran yang bersangkutan selalu menggunakan media
pembelajaran ketika mengajar dan apakah media Webtoon sempat
digunakan sebagai media pembelajaran. Tes dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menulis
naskah drama saat menggunakan media Webtoon. Dokumentasi
dilakukan dengan tujuan untuk mendokumentasikan setiap kegiatan
penelitian baik itu berupa lembar kerja siswa, potret siswa saat
menulis naskah drama dan yang terpenting ialah sebagai bukti bahwa
penelitian ini benar-benar dilakukan.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah kegiatan menyeleksi data apakah data
yang diperoleh sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh
peneliti. Berikut ini kriteria penilaian menulis naskah drama siswa.
Tabel 3.112
Kriteri Penilaian Menulis Naskah Drama
No Aspek yang Dinilai Skor Maksimal
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 20
5 Kekuatan Epilog 20
12
Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta, 2016),hlm. 256.
30
Skor maksimal kesesuaian judul dengan isi adalah 20 . Skor
maksimal diberikan apabila isi dari naskah drama siswa tersebut memiliki
kesesuaian dengan judul yang mereka tentukan. Apabila isi naskah drama
cukup sesuai dengan judul, maka diberikan skor 15. Skor 10 diberikan
apabila isi naskah drama kurang sesuai dengan judul.
Skor maksimal kekuatan prolog adalah 20, akan diberikan apabila
prolog yang ditulis mengandung unsur pembuka kisah dengan sangat baik.
Skor 15 akan diberikan apabila prolog yang ditulis mengandung unsur
pembuka kisah dengan cukup. Sedangkan skor 10 akan diberikan apabila
prolog yang ditulis kurang mengandung unsur pembuka.
Skor maksimal kekuatan tokoh adalah 20, akan diberikan apabila
dalam naskah drama tersebut, tokoh yang digambarkan sangat jelas
dengan menyertakan petunjuk pemanggungan yang sesuai dengan watak.
Skor 15 akan diberikan apabila tokoh yang digambarkan cukup jelas dan
disertai petunjuk pemanggungan yang cukup sesuai dengan watak. Skor 10
akan diberikan apabila tokoh yang digambarkan kurang jelas dan disertai
petunjuk pemanggungan yang kurang sesuai dengan watak.
Skor maksimal kekuatan alur adalah 20, akan diberikan apabila,
alur dalam naskah drama tersebut digambarkan dengan sangat jelas. Skor
15 akan diberikan apabila alur yang digambarkan cukup jelas. Skor 10
akan diberikan apabila alur yang digambarkan kurang jelas.
Skor maksimal kekuatan epilog adalah 20, akan diberikan apabila
epilog yang ditulis mengandung unsur penutup kisah dengan sangat jelas.
Skor 15 akan diberikan apabila epilog yang ditulis mengandung unsur
penutup kisah dengan cukup jelas. Skor 10 akan diberikan apabila epilog
yang ditulis mengandung unsur penutup kisah yang kurang jelas.
31
Tabel 3.213
Pedoman Penilaian
Kriteria Penilaian Jumlah Skor
Sangat Baik 86-100
Baik 76-85
Cukup 56-75
Kurang 10-55
3. Penyajian Data
Pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian dalam data kualitatif disajikan dalam
bentuk teks dan tabel dengan mendeskripsikan setiap aspek-aspek
kriteria penilaian.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan
akhir penelitian kualitatif. Penarikan kesimpulan dilakukan sebagai
pencarian makna yang dilakukan berdasarkan informasi yang
diperoleh dan bukan hanya berdasarkan penafsiran secara subjektif.
13
Burhan Nurgiantoro, Op. Cit.,hlm. 253.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sekolah
1. Identitas sekolah
Nama Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat
Nomor Statistik Sekolah : 204020417055
NPSN : 20603566
Alamat Sekolah :Jalan Pendidikan No. 30
Kecamatan : Ciputat
Kota : Tangerang Selatan
Provinsi : Banten
Kode pos : 15411
Telepon / Faksimili : 021- 7409827
E-mail : [email protected]
Status Sekolah : Swasta
No. Akte Pendirian Terakhir : 1975
Tahun Berdiri Sekolah : 1975
Status Akreditasi/ Tahun : A / 20
33
2. Sejarah Singkat Sekolah
Sekolah Menengah Pertama Persartuan Guru Republik Indonesia 1
Ciputat didirikan pada tahun 1975. Kemudian pada tahun 1979 SMP PGRI 1
Ciputat mendapat izin dari kantor wilayah Depdikbud jakarta Raya dengan
nomor izin: 329/1/01-4/R-4/79 tertanggal 29 Maret 1979. Pada tanggal 18
Maret 1982 mendapat izin operasi dari Yayasan Lembaga Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia dengan nomor: 097. YPLP- PGRI/V
Kpt/. SMP PGRI 1 Ciputat telah berstatus “diakui” dengan surat keputusan
Direktur jendral Pendidikan Dasar dan Menengah dengan nomor: B.02.0075
pada tanggal 25 Februari 1986 dan dengan Nomor Statistik Sekolah:
204020417055 serta data sekolah nomor: B.040. 52.002. Tahun 1992 status
SMP PGRI 1 Ciputat telah berubah dari “diakui” menjadi “disamakan”
dengan nomor: 876/1.02/Kep./1/1982 dan diakreditasi ulang pada tahun 1999
dengan nomor: 16581a/1.02/Kep/1999, pada November 2004 kembali
diakreditasi dengan keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah
Kabupaten Tangerang nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 pada tanggal
29 Desember 2004, status sekolah terakreditasi A hingga saat ini.
Sarana dan prasarana yang dimilki oleh SMP PGRI 1 Ciputat antara lain:
Ruang belajar delapan belas lokal, ruang kepala sekolah satu lokal, ruang tata
usaha satu lokal, ruang perpustakaan satu lokal, ruang laboratorium satu
lokal, ruang kesenian satu lokal, laboratorium komputer satu lokal, WC
siswa tiga lokal, WC guru satu lokal, WC kepala sekolah satu lokal dan
musala satu lokal.
3. Visi dan Misi SMP PGRI 1 Ciputat
Berikut adalah visi dan misi SMP PGRI 1 Ciputat.
a. Visi
Menjadi sekolah unggulan yang didasari oleh IMTAQ dan IPTE,
serta berwawasan lingkungan budaya.
34
b. Misi
1) Menyiapkan generasi muda yang menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, dengan landasan iman dan taqwa.
2) Meningkatkan pengetahuan peserta didik yang cerdas, terampil dan
berbudi pekerti luhur.
3) Menjadikan lulusan sebagaio calon pemimpin masa depan yang
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Tenaga Pendidik SMP PGRI 1 Ciputat
No. Nama NUPTK
Status
Kepegaw
aian
Bidang Studi TMT
Kerja
1 Cartam, S.Pd.,
M.Pd. 1562741641200003 GTY/PTY Kepala Sekolah
1986-
07-01
2 Kono Sukana,
S.Pd., M.M. 3050743643200003 GTY/PTY
Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
2013-
04-01
3 Hj. Refniwati,
S.Pd., M.Pd. 6736738640300002
GTY/PTY Seni Budaya
1991-
07-01
4 Hj. Nurwati, S.Pd. 8746739641300002 GTY/PTY Prakarya 1991-
07-01
5 Sumarti, S.Pd. 3556754656200003 GTY/PTY Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
1985-
07-01
6 Sudarmilah, S.Pd. 5145742644300003 GTY/PTY Seni Budaya 1989-
07-01
7 Gunawan, S.Pd.,
M.M. 0348741642200033 GTY/PTY
Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
2007-
07-01
8 Surati, M.Pd. 6751746649300002 GTY/PTY Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
2002-
07-01
9 Buyung Tarmizi,
S.Pd. 1450747650200022 GTY/PTY Pramuka
35
10 Drs. Dedi
Suryadi, M.Pd. 6339736638200003 GTY/PTY Bahasa Indonesia
1983-
07-01
11 Pendi, S.Pd. 1935747647200002 GTY/PTY Matematika 2000-
01-27
12 Kiwa, S.Hut 2152754655200003 GTY/PTY Matematika 2002-
07-01
13 Tri Miswarsih,
S.Pd. GTT
Ilmu Pengetahuan
Sosial
(IPS)/PSPJD-
PGRI
1978-
07-01
14 Dasyati, S.Pd. GTT Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
1992-
07-01
15 Wawang Ukawan 2839744647200012 GTT Penjasorkes 1994-
07-01
16 Komariah, M.Pd GTT Bahasa Indonesia 1992-
07-01
17 Jumbadi, SE. 2536750653200002 GTY/PTY Bahasa Indonesia 1997-
07-01
18 Hardomo, S.Pd 5958738639200002 GTY/PTY Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
1997-
07-01
19 M. Syarifuddin,
S.Pd.I 6455750652200002 GTT
Pendidikan
Agama Islam
(PAI)
1998-
07-01
20 Mulyadi, S.Pd. 1554751655200002 GTY/PTY Penjasorkes 1999-
07-01
21 Hasanah, S.Pd. 8043750653300013 GTY/PTY Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
2003-
07-01
22 Lilis Kristiani,
S.Pd. 1449759658300003 GTY/PTY Matematika
2006-
07-01
23 Even Afriansyah, 8749764665200032 GTT Bahasa Inggris 2007-
36
S.Pd. 07-01
24 Subarkah Bayu
Aji, S.Pd. 5441744645200002 GTT
Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
2007-
07-01
25 Kiswadi, S.Pd. GTT Bahasa Inggris 2007-
07-01
26 Nurjanah, S.Pd. 3444756658300052 GTY/PTY Bahasa Inggris 2007-
07-01
27 Nursiwan, S.Pd. 6061760661200033 GTT PKn 2009-
07-01
28 Nani Mulyani,
S.Pd. GTT
Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
2013-
07-01
29 Indy Maharani,
SH. GTT PKn
2013-
07-01
30 Peri Rijaludin K.
S.Pd.I GTT
Pendidikan
Agama Islam
(PAI)
2013-
07-01
31 Suteja Adi N.
S.Pd. GTT
Bahasa
Inggris/PSPJ-
PGRI
2015-
07-01
32 Indra Yudhistira
Gunawan, S.Pd. GTT Penjasorkes
2018-
07-01
33 Nurlaela Siti
Azizah GTT
Pendidikan
Agama Islam
(PAI)
2018-
07-01
34 Mardian Dinata,
S.Pd. GTT Bahasa Indonesia
2018-
07-01
35 Mar’atun Dinata,
S.Pd. GTT Bahasa Indonesia
2018-
07-01
36 Wini Astriani,
S.Pd. GTT Bahasa Indonesia
2018-
07-01
37
37 Achmad Fauzi,
S.Pd. GTT Matematika
2018-
07-01
B. Analisis Data Penelitian
Siswa kelas VIII-4 yang dijadikan subjek penelitian berjumlah dua puluh
satu orang, namun yang dapat mengikuti kegiatan penelitian hanya berjumlah
delapan belas orang. Analisis data setiap siswa akan disampaikan sebagai
berikut. Peneliti memberikan tes kepada siswa berupa penugasan menulis
naskah drama kepada siswa setelah siswa membaca Webtoon dengan dua
pilihan judul komik yang harus dibaca yaitu “Si Ocong” dan “Kecoak dan
Dendam.”
Tabel 4.1
Analisis Data Siswa No. 1
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Cukup
2 Kekuatan Prolog 15
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 10
Jumlah 75
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.1 memperoleh skor akhir 75 dengan
interpretasi cukup.
Berdasarkan aspek penilaian kesesuain judul dengan isi, siswa
memperoleh nilai 15 dengan kategori cukup. Hal tersebut disebabkan isi dari
naskah drama tersebut tergolong cukup sesuai dengan judul yang ditentukan.
Judul naskah drama tersebut ialah “Kekasih.” kisah yang ditulis cukup
38
menggambarkan makna dari judul, dialog yang ditulis dengan makna percintaan
hanya ada pada bagian akhir, yaitu dibuktikan dengan kutipan dialog berikut
“Gusman: Aku mau ngomong serius sama kamu (sambil tersenyum) dan “Gusman
: Aku suka sama kamu.”kutipan dialog tersebut membuktikan bahwa kesesuaian
isi dengan judul termasuk cukup baik.
Berdasarkan aspek kekuatan prolog siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal disebabkan prolog yang ditulis sudah cukup sebagai
pembuka kisah dalam sebuah naskah drama, selain itu prolog yang ditulis sudah
menggambarkan sedikit suasana yang ada pada saat itu, yaitu dibuktikan dengan
kutipan prolog berikut “di suatu hari indah sedang berjalan ke suatu taman dan
di taman itu indah bertemu dengan seorang lelaki....”kata pada suatu hari
merupakan kalimat pembuka sebuah naskah drama dan tergolong cukup baik
sebagai prolog.
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh siswa memperoleh skor 20 dengan
sangat baik. Hal ini disebabkan setiap tokoh yang ditulis dalam naskah masing-
masing diiringi petunjuk pemanggungan, walaupun ada beberapa dialog tidak
menggunakan petunjuk pemanggungan namun tidak memengaruhi watak dan
suasana dalam naskah tersebut, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan dialog
berikut “Gusman: selamat pagi (sambil mengambil handphone).”kata yang
terdapat dalam dialog yang ditandai dengan tanda kurung itu merupakan petunjuk
pemanggungan atau kramagung.
Berdasarkan aspek kekuatan alur siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini sebabkan alur yang digambarkan cukup jelas, yaitu
dibuktikan dengan dengan kutipan dialog “Gusman : hai.. kenalin nama gua
Gusman, kalau lu siapa?(sambil menyodorkan tangannya ke Indah)”dan “hai
juga nama gua Indah (sambil menatap ke arah Gusman)” dari kutipan tersebut
terdapat peristiwa perkenalan antara Gusman dengan Indah dan peristiwa
berikutnya Gusman mengajak Indah pergi ke masjid. Maka alur dalam dalam
naskah tersebut alur maju.
Berdasarkan aspek kekuatan epilog siswa memperoleh skor 10 dengan
kategori kurang. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis kurang lengkap dan hanya
39
terdiri dari satu kalimat yang kurang mewakili sebagai epilog yang baik, yaitu
dapat dibuktikan dengan kutipan berikut “dan akhirnya mereka berdua pun
bahagia.”
Tabel 4.2
Analisis Data Siswa No.2
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Cukup
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 10
4 Kekuatan Alur 10
5 Kekuatan Epilog 10
Jumlah 65
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.2 memperoleh skor akhir 66 dengan
interpretasi cukup.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor
15. Hal ini disebabkan judul dengan isi pada naskah tergolong cukup baik. Kisah
yang ditulis pada setiap dialog berhubungan dengan judul, salah satunya ada pada
kutipan berikut “Angel: lo denger itu wanita PHO !!( seraya menggandeng
tangan Ali),”Bie: Apa mencintai sesakit ini yaallah..(di dalam hati)” kutipan
dialog tersebut menunjukkan adanya kesesuaian antara judul dengan isi.
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswamemperoleh skor 20. Hal ini
disebabkan penulisan prolog sudah mengandung unsur pembuka kisah.
Dibuktikan dengan kutipan prolog berikut “Ada seorang perempuan bernama Bie
Anatasya, dia sangatlah baik dan merupakan seorang anak pengusaha. Dia juga
mempunyai teman dari kecil bernama Ali.”berdasarkan kutipan tersebut dapat
dilihat bahwa prolog tersebut mengandung unsur pembuka.maka dari itu kekuatan
prolog tergolong sangat baik.
40
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 10. Hal ini
disebabkan penulisan tokoh dan watak digambarkan melalui dialog dengan jelas,
akan tetapi dialog tidak disertai kramagung (petunjuk pemanggungan) padahal
seharusnya menggunakan kramagung, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan
berikut “ Angel: Dasar lo Bie nggk tau mall, dasar tukang PHO!!” seharsnya
kutipan tersebut menggunakan disertai kramagung agar mendukung watak tokoh.
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 10. Hal ini
disebabkan alur yang digambrakan kurang jelas, karena siswa hanya
mencantumkan satu peristiwa dalam naskah drama tersebut, karena alur
merupakan rangkaian peristiwa maka seharusnya ada peristiwa berikutnya.
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 10. Hal ini
disebabkan tidak terdapat penulisan epilog pada naskah, sehingga akhir kisah
menjadi tidak klimaks. Berikut kutipan dialog terakhir pada naskah “Bie: Aku
akan terus berjuang untuk kamu Ali (gumam dalam hati).” Maka dari itu
kekuatan epilog pada naskah tersebut tergolong kurang baik.
Tabel 4.3
Analisis Data Siswa No.3
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20
Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 10
Jumlah 85
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.3 memperoleh skor akhir 85 dengan
interpretasi baik.
41
Berdasarkan aspek kesesuaian isi dengan judul, siswa memperoleh skor
20. Hal itu disebabkan naskah drama yang ditulis sesuai dengan judul yang sudah
ditentukan, sebagian besar isi dari masing-masing dialog mengacu pada judul
yang sudah ditentukan. Judul naskah drama tersebut ialah “Anak yang Pelupa”
Hal ini dibuktikan dengan kutipan dialog berikut “Ara: Gini, uang Meli yang buat
bayar SPP hilang tante (dengan raut wajah gugup).”dan “Mama: Oh itu bukan
hilang tapi Meli gak bawa,ini uangnya ada (sambil menyodorkan uang pada
Ara).” Dari dialog tersebut dapat dilihat bahwa tokoh meli lupa membawa uang
untuk membayar SPP dan itu sesuai dengan judul yang sesuadah ditentukan.
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20. Hal
tersebut disebabkan prolog dalam naskah tersebut mengandung unsur pembuka
dan menggambarkan suasana pada awal kisah dengan sangat baik. Dibuktikan
dengan kutipan prolog berikut “Meli merupakan anak yang selalu membuat orang
lain tersenyum di saat sedih,..” maka dapat dilihat walaupun prolog yang
disampaikan pada naskah tersebut sedikit akan tetapi sudah membuka kisah
dengan sangat baik.
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20. Halini
disebabkan setiap dialog yang ditulis pada naskah disertai petunjuk
pemanggungan. Dibuktikan dengan kutipan dialog “Meli & Ara:
Asalamualaikum? (tangan keduanya mengetuk pintu)” dan “Ara: mau ke mana
Mel?(sambil menahan tangan Meli)” maka dapat dilihat dari kedua dialog
tersebut masing-masing diringi petunjuk pemanggungan dengan sangat baik.
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15.hal ini
disebabkan alur yang digambarkan pada naskah cukup jelas, dan dalam naskah
tersebut tidak dituliskan banyak peristiwa melainkan hanya ada sedikit peristiwa
salalh satunya dibuktikan pada kutipan dialog berikut “Ara: Dorrr!!! (menepuk
pundak Meli dari belakang, “Meli: Eh ara anak Malih..Astagfirullah ngagetin aja
nih (terkejut)” kutipan tersebut merupakan sebuah peristiwa pertemuan antara Ara
dengan Meli dan naskah bdrama tersebut memiliki alur maju.
42
Berdasarkan aspek epilog, siswa memperoleh skor 10. Hal ini disebabkan
tidak terdapat epilog pada bagian akhir naskah,naskah tersebut hanya diakhiri
dengan dialog, maka aspek kekuatan epilog tergolong kurang baik.
Tabel 4.4
Analisis Data Siswa No.4.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Cukup
2 Kekuatan Prolog 15
3 Kekuatan Tokoh 15
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 75
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.4 memperoleh skor akhir 75 dengan
interpretasi cukup.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor
15. Hal ini disebabkan judul cukup sesuai dengan isi naskah drama, kisah
dituliskan tidak terlalu runtut, walaupun singkat akan tetapi tetap sesuai dengan
judul yang sudah ditentukan, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan narator
berikut ini “Akirnya Leon pun diterima menjadi pilot dengan melewati semua
cobaan yang ada.”kutipan tersebut bermakna tokoh sudah mencapai cita-citanya.
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15. Hal ini
disebabkan penulisan prolog mengandung unsur pembuka yang utuh dan
tergolong cukup baik, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan prolog berikut
“Pada saat itu Leon bertemu dengan teman lama yang bernama micell.micell
berkerja di sebuah maskapai penerbangan. Ia menawari Leon untuk bekerja di
tempatnya. Pada saat itu kisah dimulai.” Berdasarkan kutipan prolog dapat dilihat
bahwa terdapat unsur pembuka.
43
Berdasarkan kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan kategori
cukup baik. Hal ini disebabkan sebagian besar dialog pada tokoh disertai
kramagung, sehingga watak tokoh terlihat dengan jelas, yaitu dapat dibuktikan
dengan kutipan dialog berikut “ Leon: Ini cell aku mau nanya- nanya soal
pekerjaan (sambil tersenyum).” Maka dari itu aspek kekuatan tokoh pada naskah
drama tersebut cukup baik.
Berdasarkan kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan kategori
cukup baik. Hal ini disebabkan alur yang terdapat pada naskah drama dapat
terlihat dengan jelas, dan dalam naskah tersebut terdapat beberapa rangkaian
peristiwa yang membangun sebuah alur. Berikut salah satu kutipan narator yang
menggambarkan satu peristiwa “Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama
dengan bosnya Micell, akhirnya mereka keluar dari ruangan bosnya.”maka dari
itu aspek kekuatan alur pada naskah drama tersebut tergolong cukup baik.
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog mengandung unsur
penutup yang utuh. berikut kutipan epilog pada naskah drama “Pada keesokan
harinya mereka pun bertugas bersama pada satu pesawat terbang.... Akhirnya
Leon menggapai cita-citanya sebagai pilot.”maka aspek kekuatan epilog pada
naskah drama tersebut tergolong cukup baik.
Tabel 4.5
Analisis Data Siswa No.5.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Sangat Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 15
4 Kekuatan Alur 20
5 Kekuatan Epilog 20
Jumlah 90
44
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.5 memperoleh skor akhir 90 dengan
interpretasi sangat baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor
15 dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan judul yang tertera pada naskah
drama sesuai dengan isi pada naskah drama, kisah yang dituliskan lewat dialog
masih mewakili judul yang sudah ditentukan, yaitu dapat dibuktikan dengan
dengan satu kutipan dialog berikut “Aliando: selama pertemanan kita ini,
sejujurnya aku suka sama kamu Pril..!(memegang mesra tangan Prili.”maka
aspek kesesuaian judul dengan isi tergolong cukup baik.
Berdasarkan kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik.hal ini disebabkan penulisan prolog sangat utuh, dan dimulai
dengan menyampakan latar belakang tokoh yang nantinya akan muncul dalam
dialog. Berikut ialah kutipan prolog dari naskah drama “Pada suatu hari Prili
hendak berangkat sekolah dan ternyata dia kesiangan karena dia semalam
lembur mengerjakan tugas...... di situ Prili menabrak seorang anak laki-laki yang
baru ia lihat, sepertinya anak baru...”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan setiap dialog tokoh yang ditulis selalu
diiringi oleh kramagung, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan dialog berikut
“Aliando :iya nggk apa-apa (tertawa santai)” dan “Prili: asalamualaikum..!(cium
tangan pak guru).”
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan dalam naskah drama tersebut terdapat tiga
peristiwa yang terjadi secara berturut, dan dapat dikatan bahwa itu merupakan alur
maju.peristiwa pertama Prili dan aliando bertemu dan berkenalan, peristiwa kedua
mereka berteman, dan peristiwa ketiga mereka berpacaran, yaitu dapat dibuktikan
dengan kutipan dialog berikut ini “Prili: lo, Aliandokan? Yang dulu sekolah di
SMP PGRI 1 Ciputatkan? (menunjuk muka aliando dengan heran)”,”Aliando:
45
iya, eh elo Prili ya? Temen SMP gue kan? Apa kabar lo? Makin cantik aja!!(
tersenyum lebar dan tertawa kecil).”
Berdasarkan kekuatan epilog,siswa memperoleh skor 20 dengan kategori
sangat baik.hal ini disebabkan penulisan epilog secara utuh dan mengandung
unsur penutup dalam kisah. Berikut ini bukti kutipan epilog “Akhirnya mereka
menjalin kasih atau disebut dengan pacaran, ya awalnya mereka memang
sahabatan, tetapi tuhan berkehendak lain.....”
Tabel 4.6
Analisis Data Siswa No.6.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Cukup
2 Kekuatan Prolog 15
3 Kekuatan Tokoh 15
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 75
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.6 memperoleh skor akhir 75 dengan
interpretasi cukup.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15
dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan judul yang sudah ditentukan oleh
siswa sesuia dengan isi pada naskah drama yang dibuatnya, kisah yang dituliskan
lewat dialog masih mewakili judul yang sudah ditentukan. Berikut ialah kutipan
dialog “Dicta: Aku harus bagaimana ya? Apa aku harus mengambil gambar Aji?
Berarti aku curang dong.”(mondar-mandir kebngungan).
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog pada naskah drama
46
sudah mengandung unsur pembuka yang cukup utuh, walaupun hanya berjumlah
empat baris. Berikut ini kutipan prolog naskah drama siswa “Pada suatu hari di
mading sekolah ada pengumuman bahwa sekolah akan mengadakan perlombaan
kesenian seperti menggambar menyanyi, bermain musik, drama,dll..”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan dialog masing-masing tokoh diiringi
dengan kramagung. Berikut kutipan dialog tokoh dalam naskah drama “(berjalan
malas-malasan dan melihat poster pengumuman dengan terkejut) Ah!ada lomba
menggambar! Aku sangat tidak sabar untuk mendaftar.”
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan pada naskah
drama tersebut cukup jelas, dan terdiri dari beberapa peristiwa, dan alur yang
digunakan ialah alur maju. Berikut kutipan dialog dalam naskah drama siswa
“Dicta : Aku dulu!! (menyingkirkan Razika)”,”Razika: sabar dong!! Kamu itu
harus antre”,”Theo: sudah-sudah, ayo tulis nama kalian di sini (menyerahkan
sebuah kertas ke Dicta).” Berdasarkan kutipan tiga dialog terdapat satu peristiwa
Razika dan Dicta mendaftar lomba.
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog pada naskah drama
cukup mengandung unsur penutup kisah, walaupun hanya terdiri dari dua kalimat
saja. Berikut kutipan epilog naskah drama siswa “Namun akhirnya kecurangan
Dicta pun terbongkar. Ia harus menahan malunya karena sudah berbuat curang
dan membohongi diri sendiri dan juga teman-temannya.”
47
Tabel 4.7
Analisis Data Siswa No.7.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Cukup
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 10
4 Kekuatan Alur 10
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 70
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.7 memperoleh skor akhir 70 dengan
interpretasi cukup.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15
dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama cukup
sesuai dengan judul yang sudah ditentukan oleh siswa, yaitu dapat dibuktikan
dengan kutipan dialog berikut “Dito: Eh main yu, kita makan di cafe nanti
malem.”kutipan dialog tersebut bermakna bahwa terdapat hubungan persahabatan
yang erat antar tokoh , sehingga sesuai dengan judul yang sudah ditentukan..
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik.hal ini disebabkan penulisan prolog pada bagian awalnaskah
cukup mengandung unsur pembuka,yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan prolog
berikut “Pada suatu hari awal Irma masuk kampus Ia bertemu dengan seseorang
yang bernama Sindy dia itu sangat baik dan ramah.....”
Berdasarkan kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 10 dengan kategori
kurang. Hal ini disebabkan hampir semua dialog dalam naskah drama tersebut
tidak disertai kramagung, dan itu akan berdampak pada watak tokoh dan cara
memerankan naskah tersebut. Yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan dialog
berikut “Irma: Ayo Mil, kita berangkat!”
48
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 10 dengan
kategori kurang. Hal ini disebabkan alur dalam naskah drama tersebut kurang
jelas, yaitu setiap adegan dialog seharusnya terangkai menjadi peristiwa-peristiwa
dan saling berhubungan, sedangkan dalam naskah drama tersebut hampir setiap
peristiwa tidak berhubungan. Berikut ini kutipan dialog naskah drama “Irma: Ayo
Mil, kita berangkat!”,”Mila: Ayo”,” Irma: eh iya Mil,gimana kalau kita kenalan
sama yang duduk di depan kita?” seharusnya latar tempat pada dialog pertama itu
di ajlan menuju kampus, akan tetapi pada dialog kedua, kedua tokoh itu langsung
ada di dalam kelas.
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog dalam naskah drama
tersebut cukup mengandung unsur penutup, walaupun hanya satu kalimat saja.
Berikut kutipan epilog dalam naskah drama siswa “Dan akhirnya mereka menjadi
sahabat.”
Tabel 4.8
Analisis Data Siswa No.8.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Cukup
2 Kekuatan Prolog 15
3 Kekuatan Tokoh 15
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 75
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.8 memperoleh skor akhir 75 dengan
interpretasi cukup.
49
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15
dengan kategori cukup. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama siswa cukup
sesuai dengan judul yang telah ditentukan, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan
dialog berikut “ Adam: Yasudahlah, mending pakai uangku saja, tidak
dikembalikan juga tidak apa (menatap Fauzi dengan iba).” Dialog tersebut sangat
berhubungan dengan judul yang ditentukan oleh siswa.
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup. Hal ini disebabkan panulisan prolog pada awal naskah drama
cukup mangandung unsur pembuka, walaupun hanya dua kalimat. Berikut bukti
kutipan prolog naskah drama siswa “Pada suatu hari ada anak yang bernama
Adam, Ia suka menolong temannya yang sedang susah...”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup. Hal ini disebabkan penulisan setiap dialog hampir semua disertai
dengan kramagung, sehingga watak tokoh dapat dilihat dari situ. Berikut kutipan
salah satu dialog naskah drama siswa “Adam : Jangan dimaafin teman kaya gitu
fauzi, teman yang datang hanya perlu doang, giliran lu susah pada lupa sama
lu.(meyakinkan Fauzi).”
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan dalam naskah
drama tersebut cukup jelas dan terdapat beberapaperistiwa yang saling
berhubungan dalam naskah drama tersebut. Berikut kutipan narator dalam naskah
drama siswa “Pada suatu hari si Fauzi sedang kaya dan sudah tidak lagi
susah.kemudian teman-teman Fauzi yang sudah menghilang di saat ia susah
sudah kembali.”
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup. Hal ini disebabkan penulisan epilog pada akhir adegan ditulis
dengan cukup baik, walaupun hanya satu kalimat saja. Tetapi tetap mengandung
unsur penutup yang cukup baik. Beikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa
“Dan mereka pun berteman dan menjadi sahabat sejati dan menemani temannya
yang selagi senang maupun susah.”
50
Tabel 4.9
Analisis Data siswa No.9.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20
Baik
2 Kekuatan Prolog 10
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 80
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.9 memperoleh skor akhir 80 dengan
interpretasi baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20
dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi yang ada dalam naskah drama
sangat sesuai dengan judul yang sudah ditentukan. Berikut kutipan salah satu
dialog naskah drama siswa “Nayara : kalau jalan hati-hati dong!! (dengan nada
sewot), seseorang yang menabraknya hanya sedikit melihat, lalu melanjutkan
perjalanannya.”
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 10 dengan
kategori kurang baik. Hal ini disebabkan tidak terdapat prolog pada awal adegan
dalam naskah drama, melainkan pada bagian awal naskah siswa langsung
mencantumkan dialog tokoh.
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penulisan dialog selalu diiringi dengan
kramagung,dan itu akan membangkitkan watak tokoh menjadi lebih jelas. Berikut
ialah kutipan salah satu dialog dalam naskah drama siswa “Nayara: Udah ah, ayo
masuk kelas keburu bu Beta masuk.(meninggalkan sambil berjalan meninggalkan
Olive)”
51
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penggambaran alur dalam naskah drama
tersebut cukup baik, karena dalam naskah drama tersebut terdapat beberapa
peristiwa yang saling berhubungan, dan alur yang digunakan ialah alur maju.
Berikut ini kutipan salah satu dialog naskah drama siswa “Nayara: Udah nabrak
bukannya minta maaf lagi lo.(menunjuk ke arah Briyan).”
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog dalam naskah drama
mengandung unsur penutup yang cukup baik. Berikut bukti kutipan epilog dalam
naskah drama siswa “Akhirnya Nayara dan Briyan dijodohkan oleh orang tua
Nayara,dan mereka pun menikah.”
Tabel 4.10
Analisis Data Siswa No.10.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Sangat Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 95
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.10 memperoleh skor akhir 95 dengan
interpretasi sangat baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15
dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi dari naskah drama sesuai
dengan judul yang ditentukan oleh siswa dan judul naskah drama tersebut ialah
“Sahabat Lama yang Tak Terlupakan.”Berikut ialah bukti kutipan salah satu
52
dialog naskah drama siswa “ Andi: Keni, Azhar kita berjanji ya! Untuk tetap
bersahabat untuk selamanya.”(sambil berpelukan).
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penulisan prolog pada bagian awal
mengandung unsur pembuka dengan sangat baik. Berikut ini ialah kutipan prolog
naskah drama siswa “ Pada suatu hati Andi, Keni dan Azhar dan teman-teman se-
angkatan sedang melakukan perpisahan sekolah di daerah Wonosari....”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penggambaran watak tokoh dalam
naskah drama digambarkan dengan baik, dan dialog yang ditulis dalam naskah
drama disertai kramagung. Berikut ini ialah salah satu kutipan dialog naskah
drama siswa “Azhar: Iya, apa kabar kamu?(menjabat tangan Keni)”
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur digambarkan cukup jelas dalam
naskah drama, dan alur yang digunakan dalam naskah tersebut ialah alur maju.
Berikut ini ialah kutipan dialog naskah drama “Andi: Siapakah Anda?(Pura-pura
tidak kenal)”Keni: Saya Keni dan Azhar teman SD kamu!(meyakinkan
Andi)”Andi: Keni yang ingusan? Sama Azhar yang jahil?(terkejut)”
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epiloh ditulis dengan cukup baik dan
mengandung unsu penutup, walaupun hanya satu kalimat tetapi menjadi penutup
adegan yang cukup baik. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa “Mer
eka pun mengingat kembali masa lalunya, dan saling berbincang satu sama lain.”
53
Tabel 4.11
Analisis Data Siswa No.11.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20
Sangat Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 90
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.11 memperoleh skor akhir 90 dengan
interpretasi sangat baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20
dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi pada naskah drama sangat
sesuai dengan judul. Judul pada naskah drama tersebut ialah “The Wokwok
Squad”,yaitu dibuktikan dengan kutipan salah satu dialog berikut “Feby: ke
kantin yuk!!, “Okty:Ayuk gue mau beli es.(memegang tenggorokan)”,”Nayla:
Gue mau beli kang baeknya aja!1(sambil tersenyum tersipu),”Titi: Yeuu! Ayan!
(memukul lengan nayla).”
Beradasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penulisan prolog pada naskah drama
tersebut mengandung unsur pembuka dengan sangat baik, jumlah prolog yang
ditulis sebanyak 3 kalimat saja. Berikut ini utipan prolog naskah drama siswa
“Suatu hari di junior high schoolbada sekelompok sahabat yang bernama the
wokwok squad...”
Berdasarkan kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan kategori
sangat baik. Hal ini disebabkan penggambaran masing-masing tokoh digambarkan
dengan sangat baik lewat penulisan dialog yang disertai petunjuk pemanggungan.
54
Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “Nayla: oh iya gue belum
ngerjain.(membuka-buka buku LKS).”
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Halini disebabkan alur digambarkan dengan cukup jelas dan
alur yang digunakan ialah alur maju. Berikut ialah kutipan salah satu dialog yang
berarti satu peristiwa “Feby: ke kantin yuk!!, “Okty:Ayuk gue mau beli
es.(memegang tenggorokan)”,”Nayla: Gue mau beli kang baeknya aja!1(sambil
tersenyum tersipu),”Titi: Yeuu! Ayan! (memukul lengan nayla).”
Berdasarkan aspek kekuatan epilog,siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis sudah mengandung
unsur penutup yang cukup baik. Berikut kutipan epilog naskah drama siswa
“Setelah tiga jam mengikuti pelajaran, bel pun berbunyi, semua murid yang
junior high school langsung merapikan buku..”
Tabel 4.12
Analisis Data Siswa No.12.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Sangat Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 95
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.12 memperoleh skor akhir 95 dengan
interpretasi sangat baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15
dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama cukup
55
sesuai dengan judul yang sudah ditentukan. Judul naskah drama tersebut ialah
“Mengejar Cinta Ustaz.”berikut ialah kutipan salah satu dialog naskah drama
siswa “Adnan: Ya sudah kalau begitu.”(membuka pintu mobil dan
masuk),”Rahma:Dia ganteng sekali.”(terpesona).
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog ditulis dengan jelas dan
mengandung unsur pembuka dengan sangat baik. Berikut ialah kutipan prolog
naskah drama siswa “Suatu haru ada seorang wanita yang sangat nakal. Wanita
ini bernama Rahma. Dia mempunyai seorang pacar yang sama dengannya.”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penggambaran tokoh digambarkan
dengan sangat jelas dalam dialog dan disertai kramagung. Berikut ialah kutipan
dialog naskah drama siswa “Adnan: maaf aku tidak sengaja, kalau gitu aku ganti
bajumu dengan yang baru.”(sambil menundukkan kepala).
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur digambarkan cukup jelas dalam
naskah drama, dan alur yang digunakan ialah alur maju.berikut kutipan salah
dialog naskah drama siswa yang menjadi satu peristiwa “Rahma: Gimana sih
bawa mobilnya? Lunggk tau ya kan ada genangan, jadi kecipratan kan
gue.”(memegang bajunya yang kotor), “Adnan: maaf aku tidak sengaja, kalau
gitu aku ganti bajumu dengan yang baru.”(sambil menundukkan kepala).
Berdasarkan aspek kekuatan epilog,siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis mengandung unsur
penutup yang cukup baik, walaupun epilog tersebut hanya berjumlah satu kalimat
saja. Berikut kutipan epilog naskah drama siswa “beberapa hari kemudian mereka
mulai berkenalan dan mengaku saling suka dan Adnan melamar Rahma mereka
hidup bahagia selamanya.”
56
Tabel 4.13
Analisis Data Siswa No.13.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20
Baik
2 Kekuatan Prolog 15
3 Kekuatan Tokoh 15
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 80
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.13 memperoleh skor akhir 80 dengan
interpretasi sangat baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi,siswamemperoleh skor 20
dnegan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi pada naskah drama siswa
sangat sesuai dengan judul yang telah ditentukan oleh siswa. Judul naskah drama
tersebut ialah “Seorang Pendiam yang menjadi Jagoan” hal ini dapat dibuktikan
lewat kutipan salah satu dialog naskah drama siswa “Uqinu: Gua bukan hanya
jado karate, tapi gue jago macam-macam bela diri.”(menepuk dada).
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur
pembuka yang cukup baik, walaupun disusun dengan satu kalimat saja, namun
sudah menjadi pembuka adegan yang cukup baik. Berikut kutipan prolog naskah
drama siswa “Pada suatu hari di tempat latihan bela diri Andra, Raffi, dan Rafli
sedang melakukan latihan bela diri..”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penggambaran masing-masing tokoh,
digambarkan dengan cukup jelas lewat dialog yang disertai petunjuk
57
pemanggungan. Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “Andra: Woy
bro, itu kan si anak baru Uqinu!!”(menunjuk pasti ke arah Uqinu).
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur dalam naskah drama tersebut
digambarkan dengan cukup jelas, dan alur yang digunakan ialah alur maju.
Berikut ialah bukti kutipan dialog naskah drama siswa “Uqinu:Woy jangan
keroyokan!!”(berteriak marah), “mereka beradu pukulan, sampai salah satu ada
yang kalah.”
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswamemperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis sudah mengandung
unsur penutup adegan dengan cukup baik, epilog tersebut hanya terdiri satu
kalimat. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa “Akhirnya mereka pun
saling memaafkan dan menjadi sahabat yang selalu melindungi satu sama lain.”
Tabel 4.14
Analisis Data Siswa No.14.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 10
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 80
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.14 memperoleh skor akhir 80 dengan
interpretasi baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15
dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi pada naskah drama cukup
58
sesuai dengan judul yang ditentukan. Naskah drama tersebut berjudul “Cinta
Bersemi di Rumah”berikut ialah kuripan salah satu dialog naskah drama siswa
“Asep: Ayoo Bin, gua udah di depan rumah lu nih.”(teriak menengok ke arah
rumah Bianka).
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur
pembuka dengan sangat baik, prolog tersebut disusun sebanyak tiga kalimat
dengan utuh. Berikut ini kutipan prolog naskah drama siswa “Suatu hari ada
seorang anak yang baru pindah dari Jawa ke Jakarta....”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan pengambaran tokoh dalam naskah drama
dilakukan dengan sangat jelas, karena setiap dialognya diiringi oleh kramagung.
Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “Asep: Oh iya,perkenalkan gue
Asep.”(menatap ke arah bianka).
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 10 dengan
kategori kurang. Halini disebabkan alur yang digambarkan kurang jelas, alur yang
digunakan memang alur maju,akan tetapi dalam naskah drama tersebut hanya
terjadi peristiwa yang sama hanya saja waktu yang membedakan.berikut ini ialah
kutipan salah satu dialog naskah drama siswa “Bianka: Hai juga nama gue
Bianka!”(membalas jabat tangan Asep).“Asep: Oh iya,perkenalkan gue
Asep.”(menatap ke arah bianka).
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis sudah mengandung
unsur penutup yang cukup baik. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa
“Akhirnya semakin lama makin dekat dan akhirnya Bianka dan Asep jadian.”
59
Tabel 4.15
Analisis Data Siswa No.15.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20
Sangat Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 20
4 Kekuatan Alur 20
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 95
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.15 memperoleh skor akhir 95 dengan
interpretasi sangat baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20
dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama sangat
sesuai dengan judul yang ditentukan oleh siswa. Naskah drama tersebut berjudul
“Jones”. Berikut ini kutipan dialog naskah drama siswa “Si Burhan sedang
makan, tetapi Fina malah lari ke tengah jalan ke yang sedang ramai tiba-tiba
Fina tertabrak mobil dan meninggal.”
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur
pembuka yang sangat jelas. Berikut kutipan prolog naskah drama siswa “Di suatu
hari hiduplah seorang Jomblo. Ia bernama Burhan, dulunya Burhan bukan
Jomblo, tetapi ketika pacarnya meinggal, Burhan pun tidak mau pacaran lagi..”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan watak tokoh dalam naskah drama
digambarkan dengan sangat jelas melalui dialog yang diiringi dengan petunjuk
pemanggungan. Berikut ini kutipan salah satu dialog naskah drama siswa
60
“Burhan: Oh yaudah nanti aku lebih cepat aja ya datangnya,biar bisa bantuin
kamu.”(tersenyum seperti orang gila).
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan alus dalam naskah drama siswa
digambarkan dengan sangat jelas,dan uniknya alur yang digunakan dalam naskah
drama tersebut ialah alur mundur. Berikut kutipan salah satu dialog naskah drama
siswa “Burhan: Selamat pagi sayang!!”(berbaring di kasur).
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis cukup mengandung
unsur penutup. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa “Semenjak hari
itu Burhan pun tidak mau pacaran lagi, karena masih belum bisa melupakan
kejadian itu.”
Tabel 4.16
Analisis Data Siswa no.16.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.16 memperoleh skor akhir 85 dengan
interpretasi baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15
dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi naskah drama cukup sesuai
dengan judul yang telah ditentukan. Naskah drama tersebut berjudul
“Nezsya”berikut ialah kutipan salah satu dialog naskah drama siswa “Nezsya: Iya
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15
Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 10
4 Kekuatan Alur 20
5 Kekuatan Epilog 20
Jumlah 85
61
cel Cuma lu yang tahu cerita ini, jangan dikasih tahu ke yang lain
ya!!”(memohon pada Celsiva).
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur
pembuka kisah yang sangat baik, prolog tersebut diuraikan secara rinci. Berikut
ialah kutipan prolog naskah drama siswa “Nezsya duduk disekolah SMP 1 Ciputat.
Ia duduk di kelas delapan. Saat ia duduk di kelas tujuh, ia sudah mengikuti
kegiatan organisasi OSIS..”
Bersasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 10 dengan
kategori kurang. Hal ini disebabkan watak tokoh dalam naskah drama memang
tergambarkan, namun tidak sepenuhnya,karena setiap penulisan dialog hampir
semuanya tidak disertai petunjuk pemanggungan. Berikut ialah kutipan dialog
naskah drama siswa “Nezsya: Ok deh,aku ke kelas dulu ya dah..!!” seharusnya
pada dialog tersebut ditambahkan petunjuk pemanggungan dengan
“melambaikan tangan” atau yang lainnya.
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan dalam naskah
drama siswa sangat jelas, alur yang digunakan ialah alur maju. Berikut ialah
kutipan narator dalam naskah drama siswa “Nezsya pergi ke kelas meninggalkan
Celsiva sendiri yang sedang menikmati makanannya.”
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis dalam naskah drama
mengandung unsur penutup kisah yang sangat baik. Berikut ini kutipan epilog
naskah drama siswa “Setelah mendengar kata-kata Dio, hati Nezsya pun girang
tak karuan ingin sekali dia pingsan, tetapi diabuka anak alay..”
62
Tabel 4.17
Analisis Data Siswa No.17.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.16 memperoleh skor akhir 95 dengan
interpretasi sangat baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20
dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi yang terdapat dalam naskah
drama sangat sesuai dengan judul yang telah ditentukan. Naskah drama tersebut
berjudul “Asalkan Kau Bahagia”. Berikut ini ialah kutipan narator naskah drama
siswa “Sesudah makan, Nesa melihat Gilang sedang kaman berdua dengan
wanita lain sambil bergandengan tangan, betapa hancurnya hati Nesa melihat
semua itu.”
Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur
pembuka yang cukup baik walaupun hanya ditulis dua kalimat saja. Berikut
kutipan prolog naskah drama siswa “Nesa adalah mahasiswa dari salah satu
universitas ternama di Yogja. Ia mengambil jurusan hukum dan ia memiliki
seorang kekasih yang bernama Gilang..”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan
kateori cukup baik. Hal ini disebabkan tokoh dalam naskah dram a digambarkan
dengan cukup jelas, walaupun tidak semua dialog disertai dengan kramagung.
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20
Sangat Baik
2 Kekuatan Prolog 15
3 Kekuatan Tokoh 15
4 Kekuatan Alur 20
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 95
63
Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “Milly: (lari mengejar
Nesa)Dasar cowok bodoh.”
Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan sangat jelas dan
alur yang digunakan ialah alur maju. Berikut kutipan dialog satu peristiwa
“Nanda: Abis pulang kuliah kita makan yu, ke tempat makan di belakang sekolah,
mau gak?”
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis mengandung unsur
penutup kisah yang cukup baik. Berikut kutipan epilog naskah drama siswa “Nesa
mengakhiri hubungannya dengan Gilang yang sudah dijalani selama tiga tahun,
dengan cara kekecewaan..."
Tabel 4.18
Analisis Data Siswa No.18.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,
kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.18 memperoleh skor akhir 80 dengan
interpretasi baik.
Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20
dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama sangat
sesuai dengan judul yang telah ditentukan. Naskah drama tersebut berjudul
No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi
1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20
Baik
2 Kekuatan Prolog 20
3 Kekuatan Tokoh 10
4 Kekuatan Alur 15
5 Kekuatan Epilog 15
Jumlah 80
64
“Tukang Dangdut Naik Haji.”berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa
“Tatang: Yaudah ayo kita joget bareng sama nyawer.”(menggoyangkan jari).
Beradasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan
kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur
pembuka yang sangat jelas. Berikut kutipan prolog naskah drama siswa “Pada
suatu kampung ada seorang tukang dangdut yang ingin naik haji, setiap hari dia
menyisakan uangnya untuk ditabung...”
Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 10 dengan
kategori kurang. Hal ini disebabkan watak tokoh yang digambarkan dalam naskah
drama kurang jelas, dan hampir semua dialog tidak disertai petunjuk
pemanggungan. Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “ Wawan:
Udah,kita nyanyi di sini aja kaliya?, Jesika: Gua mah terserah, coba tanya yang
lain!.”
Berdasarkan kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan kategori
cukup. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan dalam naskah drama tergolong
cukup jelas dan alur yang digunakan ialah alur maju. Berikut kutipan narator yang
dirumuskan menjadi satu peristiwa “Pada suatu saat uang Sarno, Tatang, Titing
pun habis dan mereka memutuskan untuk pulang.”
Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan
kategori cukup. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis mengandung unsur
penutupkisah yang cukup jelas walaupun epilog yang ditulis hanya satu kalimat
saja. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa “Pada akhirnya mereka
bisa pergi ke tanah suci dengan uang hasil dangdutannya.”
65
Tabel 4.22
Rekapitulasi Nilai Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4
No. Nama Siswa Nilai Interpretasi
1 Ade Fatimah Febiyanti 75 Cukup
2 Dea Safera 65 Cukup
3 Fuji Ainun F. 85 Baik
4 Ivan Saputra 75 Cukup
5 Lutfia Tamara R. 90 Sangat Baik
6 Lutfiah Alma Salsabilah 75 Cukup
7 Maulia Yola Asmara 70 Cukup
8 Muhammad Rayhan 75 Cukup
9 Natasya Istiqomah 80 Baik
10 Naufal Syarief 95 Sangat Baik
11 Nayla Keiya Kirana 90 Sangat Baik
12 Okti Permatasari 95 Sangat Baik
13 Rizky Ramadhan 80 Baik
14 Saskia Fitriani 80 Baik
15 Suhardiono 95 Sangat Baik
16 Vika Aulia Kisanti 85 Baik
17 Yohana Seno S. 95 Sangat Baik
18 Yudha Ganesa Atmaja 80 Baik
Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai menulis naskah drama siswa kelas
VIII-4, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh nilai dengan kategori
cukup sebanyak 6 siswa, jika dipresentasekan menjadi 33,33%, siswa yang
memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 6 siswa, jika dipresentasekan
menjadi 33,33%, dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik
sebanyak 6 siswa, jika dipresentasekan menjadi 33,33%. Maka terjadi kenaikan
nilai menulis naskah drama pada siswa, saat siswa menggunakan media Webtoon
66
dalam pembelajaran. Banyak kesulitan yang dialami oleh siswa saat menulis
naskah drama,antara lain:
Pertama, siswa belum bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam menulis, walaupun bahasa memang disesuaikan dengan konteks yang
ada dalam naskah drama tersebut. Akan tetapi siswa mengalai kesalahan dalam
penulisan ejaan seperti kata menghampirin yang seharusnya menghampiri
kemudian kata jail seharusnya jahil dan masih banyak lagi.
Kedua, siswa belum mampu membuat sktruktur kalimat yang lengkap
dengan subjek, predikat,objek dan keterangan, mereka hanya membuat sebuah
kalimat lisan yang terpenting dimengerti maknanya contohnya sebagai berikut
“suatu hari di yang Junior High School” itu merupakan kalimat yang tidak
memenuhi unsur-unsur kalimat.
Ketiga,siswa mengalami kesulitan dalam menyusun prolog dengan baik
dan benar. Mereka membuat prolog seperti pengantar dalam cerita pendek atau
karya lainnya. kebanyakan dari mereka tidak mengawali prolog dengan
kramagung misal “layar dibuka, lampu menyala di sudut, dll”, melainkan
sebagian besar mengawalinya dengan kata “Pada suatu hari, di suatu hari, dll.”
Keempat, dalam menulis naskah drama siswa mengalami kesulitan untuk
membuat dialog tokoh yang baik dan benar, serta disertai kramagung (petunjuk
pemanggungan), seharusnya setiap dialog yang tulis harus disertai dengan
kramagung untuk memunculkan karakter tokoh dalam naskah drama tersebut.
Terlepas dari kesulitan-kesulitan siswa di atas, sebagian besar siswa pun
mengalami kelancaran dalam menyusun rangkaian peristiwa dan menjadikan alur
yang jelas baik itu alur maju maupun alur mundur. Namun alur yang paling
digunakan oleh siswa siswa ialah alur maju.Siswa pun mengalami kelancaran
dalam menyusun epilog, karena sebelum epilog ialah rangkaian peristiwa, maka
siswa terbiasa dengan rangkaian peristiwa tersebut kemudian di bagian akhir
dengan mudah siswa mnysun epilog dengan benar.
Berdasarkan paparan di atas, dapat dilihat bahwa penggunaan media
Webtoon dapat memberikan stimulus yang positif dalam proses berpikir siswa
dalam merangkai kata-kata, menyusun alur, menentukan judul, menggambarkan
67
tokoh di setiap dialog. Hal ini disebabkan dalam media Webtoon terdapat suatu
komik yang cerita sangat digemari oleh siswa, setiap munculnya dialog selalu
diiringi dengan gambar tokoh dalam Webtoon. Sehingga mereka mengetahui
bagaimana cara menyusun kisah dalam sebuah karya khususnya menulis naskah
drama. Melihat hal tersebut media Webtoon dapat dijadikan media alternatif untuk
mendukung proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.
68
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Media Webtoon merupakan media pembelajaran yang cukup efektif
dan menyenangkan bagi siswa, dan bisa dijadikan sebagai media alternatif
dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi pembelajaran
menulis naskah drama. Media tersebut telah diujicobakan dalam
pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat,
semester ganjil, tahun pelajaran 2018/2019.
Siswa mengalami kenaikan nilai menulis naskah drama setelah
menggunakan media Webtoon. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori
sangat baik sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori
baik sebanyak 6 orang, dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori
cukup sebanyak 6 orang. Hal ini membuktikan bahwa media Webtoon
merupakan media yang dapat memberikan stimulus yang baik dalam proses
berpikir siswa saat menulis naskah drama.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran kepada pihak-
pihak berikut antara lain:
1. Kepala sekolah hendaknya memberikan arahan kepada seluruh guru
khususnya guru bahasa Indonesia mengenai pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan juga berkualitas. Hal ini dilakukan supaya guru
tersebut mengetahui dan langsung merealisasikannya dalam kegiatan
Belajar- mengajar.
2. Guru hendaknya memiliki bekal pengetahuan pengajaran dengan baik,
termasuk metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang diajarkan. Contohnya media Webtoon yang digunakan pada materi
menulis naskah drama.
69
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia.Jakarta: PT Gelora Pratama, 2016.
Anggito, Albi dan S. Johan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV
Jejak, 2018.
Arikunto, Suharsimi . Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010.
Emzir dkk. Teori dan Pengajaran Sastra.Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Gamin. Menulis Itu Mudah: Suplemen Simpel Berdasarkan Pengalaman
Praktisi.Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018.
Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching, 2006.
Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima,
2009.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.
Harmoko, Dian Bagus dan Sumbawati, Meini Sondang. Pengembangan Mobile
Webtoon pada Mata Kuliah Pemrograman Game di Universitas Negeri
Surabaya. Jurnal IT-EDU. Volume 02 No. 01,2017.
Kusmayadi dkk. Be Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas IX SMP/MTs. Bandung:
Grafindo Media Pratama, 2008.
Kustandi, Cecep dan S. Bambang. Media Pembelajaran: Manual dan Digital.
Bogor: Ghalia Indonesia, 2013.
Marius, Richard. A Writer’s Companion. New York: Alfred A. Knopf, Inc. 1985.
Masitoh dan Dewi, Laksmi. Strategi Pembelajaran. Jakarta Pusat: Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada. 2012.
Nurgiantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta, 2016.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
70
Pickering, Kenneth. Key Concept in Drama and Performance. London, Palgrave
Macmillan, 2010.
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Afabeta, 2007.
Rodriguez, Tessie J.Understanding Human Behavior: A Psychology Worktext.
Philippines: Rex Book Store, 1977.
Saepuddin, Asis dan Berdiati, Ika. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014.
Satrianawati. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2017.
Sitorus, Eka D. The Art of Acting: Seni Peran untuk Teater, Film, dan TV. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru, 1989.
Sumardjo, Jakob dan KM, Saini. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT Gramedia,
1986.
Sumardjo, Jakob. Memahami Kesastraan. Bandung: Ajurnal, 1984.
Susanti , Elvi. Keterampilan Berbicara. Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013.
Tukan, Paulus. Mahir Berbahasa Indonesia 3. Bogor: Yudhistira, 2006.
Wicaksono, Andri. Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model
Pembelajarannya.Yogyakarta: Garudhawaca, 2014.
WS, Hasanuddin. Drama Karya dalam Dua Dimensi: Kajian, Sejarah, Teori, dan
Analisis. Bandung: Angkasa, 2009.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Teks Drama
Kelas/Semester : VIII/ 2
Alokasi Waktu :4 X 40 ( 2 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI- 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Memahami dan menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan kebangsaan,
kenegaraan, dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dala ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator
3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur
drama (tradisional dan modern) yang
disajikan dalam bentuk pentas atau
naskah.
3.15.1 Merumuskan karakteristik/
pengertian drama.
3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi
drama.
4.16 Menyajikan drama dalam bentuk
pentas atau naskah.
4.16.1 Menulis teks drama.
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajaran Active Learning siswa dapat:
1. Mengidentifikasi pengertan, karakteristik drama yang dibaca dan ditonton/ didengar.
2. Merumuskan karakteristik teks drama yang ditonton.
3. Menulis naskah drama.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian drama
2. Struktur teks drama
3. Unsur- unsur drama
4. Jenis- jenis drama
E. Pendekatan/ Metode/ Model
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Metode : Diskusi
3. Model : Active Learning
F. Media/ Alat dan Bahan
1. Media/ Alat : Laptop, LCD Projector, Internet, dan Webtoon
2. Bahan : Video drama Mega- mega Teater Tema.
G. Sumber Belajar
1. Kosasih,E. Bahasa Indonesia.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.
2. https://www.youtube.com/watch?v=huMrLhk3e0s
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia elektronik
H. Kegiatan Pembelajaran
1. PERTEMUAN KE-1
Tahap Langkah-langkah pembelajaran
Nilai
Karakter
Alokasi
waktu
Pendahuluan
1) Peserta didik merespons salam tanda
mensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2) Guru menyiapkan alat dan media
pembelajaran
3) Peserta didik bersikap tertib, dan
menyiapkan suasana kelas yang
damai dan bersih.
4) Berdoa bersama.
5) Guru mengecek presensi siswa.
6) Guru memberikan penguatan.
7) Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran.
8) Guru membangkitkan motivasi
belajar.
Religiusitas
Disiplin
Rasa ingin
tahu
10 menit
9) Guru melakukan apersepsi.
10) Guru memberikan tes awal
Kegiatan peserta didik
Kegiatan Inti
Mengamati
1) Peserta didik mengamati video drama
2) Peserta didik mengamati apa saja yang
dilihatnya dalam video tersebut.
Menanya
1) Peserta didik bertanya jawab tentang
video drama yang telah mereka tonton.
2) Peserta didik bertanya jawab tentang
sturktur drama.
3) Peserta didik bertanya jawab tentang
unsur- unsur drama.
Menalar
1) Peserta didik merumuskan isi dari video
drama tersebut.
2) Peserta didik merumuskan struktur drama.
3) Peserta didik merumuskan unsur- unsur
drama.
Mencoba
1) Peserta didik mencoba mencatat apa saja
struktur yang ditemukan dalam video
drama yang telah ditonton.
2) Peserta didik mencoba mencatat unsur-
unsur drama.
Mengomunikasikan/menyajikan
3) Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya tentang video drama yang
telah mereka lihat berupa tanggapan.
4) Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya tentang unsur-unsur drama
yang mereka temukan.
Literasi
Rasa ingin
tahu
Berpikir kritis
(Critical
thinking)
Kerja sama
(Collabora-
tive)
Kreativitas
(Creativity)
Komunikatif
(Communica-
tive)
60 menit
Kegiatan guru dan peserta didik
Penutup
1) Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru
1) Melakukan penilaian.
2) Menyampaikan rencana
pembelajaran yang akan dilakukan
selanjutnya.
3) Menutup kegiatan belajar- mengajar
Kreativitas
(Creativity)
HOTS
10 menit
2. PERTEMUAN KE-2
Tahap Langkah-langkah pembelajaran
Nilai
Karakter
Alokasi
waktu
Pendahuluan
1) Peserta didik merespons salam tanda
mensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2) Guru menyiapkan alat dan media
pembelajaran
3) Peserta didik bersikap tertib, dan
menyiapkan suasana kelas yang
damai dan bersih.
4) Berdoa bersama.
5) Guru mengecek presensi siswa.
6) Guru memberikan penguatan.
7) Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran.
8) Guru membangkitkan motivasi
belajar.
9) Guru melakukan apersepsi.
Religiusitas
Disiplin
Rasa ingin
tahu
10 menit
10) Guru memberikan tes awal
Kegiatan peserta didik
Kegiatan Inti
Mengamati
1) Peserta didik mengamati teks drama.
2) Peserta didik mengamati unsur- unsur
yang terdapat dalam teks drama.
3) Peserta didik mengamati struktur yang
terdapat dalam teks drama.
Menanya
1) Peserta didik bertanya jawab tentang teks
drama yang dilihatnya.
2) Peserta didik bertanya jawab tentang
unsur- unsur teks drama.
3) Peserta didik bertanya jawab tentang
struktur teks drama.
Menalar
1) Peserta didik merumuskan unsur-
unsur teks drama.
2) Peserta didik merumuskan struktur
teks drama.
Mencoba
1) Peserta didik mencoba mencatat unsur-
unsur teks drama.
2) Peserta didik mencoba mencatat struktur
teks drama.
3) Peserta didik mencoba menulis naskah
drama.
Mengomunikasikan/menyajikan
1) Peserta didik mempresentasikan hasil
kerjanya, menulis naskah drama.
2) Peserta didik membacakan naskah drama
yang telah dibuatnya.
Literasi
Rasa ingin
tahu
Berpikir kritis
(Critical
thinking)
Kerja sama
(Collabora-
tive)
Kreativitas
(Creativity)
Komunikatif
(Communica-
tive)
60 menit
Kegiatan guru dan peserta didik
Penutup 1) Membuat rangkuman/ simpulan
pelajaran.
2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
3) Memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru
1) Melakukan penilaian.
2) Memberikan tugas kepada peserta
didik.
3) Menyampaikan rencana
pembelajaran yang akan dilakukan
selanjutnya.
4) Menutup kegiatan belajar mengajar
Kreativitas
(Creativity)
HOTS
10 menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/ praktik/ portofolio
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Pedoman penilaian portofolio
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Lampiran
Ringkasan Materi
1. Pengertian Drama
Drama merupakan karangan yang menggambarkan suatu kehidupan serta watak
manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam beberapa babak.
2. Unsur-unsur Drama
a. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama.
b. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai
babak terakhir.
c. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga
dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut dengan figuran.
d. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak
protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah berwatak baik.
Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.
e. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama
yang berlangsung.
f. Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama
tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran
para tokoh drama tersebut.
3. Jenis-jenis Drama
a. Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.
b. Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
c. Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
d. Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
e. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
f. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut
dagelan.
g. Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak
mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
h. Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.
Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:
a. Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan di panggung.
b. Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat, tepai
hanya dapat didengarkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
c. Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak
dapat diraba.
d. Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya
dipertunjukkan di bioskop.
e. Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
f. Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan,
tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.
Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama
berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
a. Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.
b. Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.
4. Struktur Teks Drama
a. Prolog
Prolog ialah pembukaan atau insiden penlampauan dalam sebuah drama atau
sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang dongeng (dalang) untuk
membuktikan citra para pemain, citra latar, dan sebagainya.
b. Dialog
Dialog ialah media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang dibutuhkan
sanggup menggambarkan kehidupan dan susila manusia, problematika yang dihadapi,
dan cara insan sanggup menuntaskan Persoalan hidupnya.
c. Epilog
Epilog ialah cuilan terakhir dan sebuah drama yang berfungsi untuk memberikan
intisari dongeng atau menafsirkan maksud dongeng oleh salah seorang pemain drama
atau dalang pada simpulan cerita.
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ 2
Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur- unsur drama (tradisional dan
modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.
Indikator : 3.15.1 Merumuskan karakteristik/ pengertian drama.
3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama.
4.16.1 Menulis teks drama.
Materi : Teks Drama
Soal
1. Samin: Fred, jangan cepat-cepat bahaya!
Fredi Alaa, malam begini sepi, tak apa! (Samin mundur dan menariknya mundur.)
Samin: Kita berhenti dulu!
Fredi Ah! Lebih cepat sampai ke alamatnya kan lebih baik!
Samin Ingat yang aku bawa surat penting!
Fredi Justru itu!
Samin Pokoknya berhenti, Fred! Aku tidak mau mengambil risiko mengambil
Belanda.
Fredi Baik, Min! Kau yang pegang komando.
Konflik yang ada dalam penggalan drama di atas adalah ...
2. Suasana yang tergambar dalam drama di atas adalah ....
3. Waktu itu sudah hampir jam satu. Sekolah sudah usai. Yanti belum selamat karena
menyebabkan Asdiarti terkejut Asdiarti Kau masih ada di sini, Yanti. Belum pulang?
Yanti (Tidak menjawab. ia hanya menggelengkan dan terus melanjutkan membaca.)
penggalan drama tersebut memuat latar?
4. Fenita Kamu harus menentukan sikap. Pilih aku atau dia, sekarang juga! Verri Beri
aku kesempatan sekali lagi .... Fenita Tidak perlu basa-basi, jika tidak aku yang
menentukan, titik! Dialog penggalan di atas menunjukkan drama hingga pada bagian
5. Satilawati Pengecut! Sedikit diserang kritik orang. Untuk meminta nama sebaiknya
jangan merosot. Aku sudah maklum. Ishak (Sambil menunjuk ke luar) Pergi
daripadaku. Engkau boleh memusuhi aku. Untuk cita-cita aku juga berhasil
mendukung semuanya cintaku. Watak tokoh Ishak dalam penggalan drama di atas
adalah ....
6. Salah satu alasan perlunya latihan pernapasan dalam memerankan drama adalah ....
Jawaban
1. Kekhawatiran alias keselamatan surat penting
2. Tegang
3. Waktu
4. Konflik
5. Pemarah
6. Membantu mengatur dan mempertahankan vokal selama pentas berlangsung
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Satuan pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : VIII/ 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No
Sikap Spiritual Sikap Sosial
Mengucap
salam
Membaca
doa Toleransi
Bekerja
sama
Tanggung
jawab Disiplin Santun
1
2
3
INSTRUMEN PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ 2
Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur- unsur drama (tradisional dan
modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.
Indikator : 3.15.1 Merumuskan karakteristik/ pengertian drama.
3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama.
4.16.1 Menulis teks drama.
Materi : Teks Drama
Contoh Tugas:
A. Tugas Kelompok
1. Bacalah contoh naskah drama! Secara berkelompok, tentukanlah apasaja yang termasuk
ke dalam unsur intrinsik,kemudian simpulkan naskah drama tersebut termasuk drama apa?
Bagian-bagian Teks
a. Tokoh dan penokohan ……………………………………………………….
b. Alur ……………………………………………………….
Pp Latar ...........................................................................................
c. Tema ..........................................................................................
Simpulan
2. Presentasikanlah pendapat-pendapat kelompokmu tentang naskah drama yang telah
dibaca. Kemudian, mintalah teman-teman dari kelompok lain untuk memberikan penilaian
atau tanggapan-tanggapannya berdasarkan ketepatan, kelengkapan, dan kejelasan!
Nama Penanggap Tanggapan
Ketepatan Kelengkapan Kejelasan
B. Tugas Individu
RUBRIK PENILAIAN PENUGASAN
Nama peserta didik/kelompok : ………………………………………....
Kelas :.................................................................
Tanggal Pengumpulan : ...............................................................
Kriteria : ...............................................................
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
No Kategori Skor Alasan
1. 1. Apakah unsur intrinsik drama yang
dianalisis lengkap?
2. 3. Apakah karakteristik naskah drama
yang ditentukan sesuai?
Jumlah
INSTRUMEN TES TERTULIS
Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ 2
Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur- unsur drama (tradisional dan
modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.
Indikator : 3.15.1 Merumuskan karakteristik/ pengertian drama.
3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama.
4.16.1 Menulis teks drama.
Materi : Teks Drama
Tes Tertulis
Disediakan teks drama
1. Identifikasilah karakteristik naskah drama yang kamu baca!
2. Kemukakan hasil identifikasimu atas naskah drama tersebut!
RUBRIK PENILAIAN
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1 Peserta didik mengidentifikasi karakteristik naskah drama dengan sangat
tepat
4
a. Peserta didik mengidentifikasi karakteristik naskah drama dengan tepat 3
b. Peserta didik mengidentifikasi karakteristik naskah drama
dengan kurang tepat
2
c. Peserta didik mengidentifikasi karakteristik naskah drama
dengan tidak tepat
1
Soal Aspek yang Dinilai Skor
3 Peserta didik mengemukakan komentar dengan sangat tepat 4
d. Peserta didik mengemukakan komentar dengan tepat 3
e. Peserta didik mengemukakan komentar dengan kurang tepat 2
f. Peserta didik mengemukakan komentar dengan tidak tepat 1
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ 2
Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur- unsur drama (tradisional dan
modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.
Indikator : 3.15.1 Merumuskan karakteristik/ pengertian drama.
3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama.
4.16.1 Menulis teks drama.
Materi : Teks Drama
1. Lembar Soal Keterampilan
Buatlah naskah drama dengan tema bebas!
RUBRIK PENILAIAN
Aspek yang Dinilai Skor
Kebaruan Tema 20
g. Kekuatan Imajinasi 20
h. Kekuatan Alur 20
i. Kekuatan Tokoh 20
Ngoyw Kelancaran Bercerita 20
KISI-KISI SOAL HOTS
Tahun Pelajaran 2018/2019
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : VIII
Semester : 2 (dua)
Kurikulum : 2013
No Kompetensi
Dasar Materi Pokok
Kelas/
Semester Indikator Soal
Level
Kognitif
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
1 3.15
Mengidentifikas
i unsur- unsur
drama
(tradisional dan
modern) yang
disajikan dalam
bentuk pentas
atau naskah.
4.16 Menyajikan
drama dalam
bentuk pentas
atau naskah.
Teks Drama VIII/2 Disajikan pertanyaan
berupa uraian,
peserta didik dapat
menjelaskan
pengertian drama
dengan tepat.
C1 Uraian 1
2 VIII/2 Disajikan pertanyaan
berupa uraian,
peserta didik dapat
menjelaskan
pengertian naskah
drama dengan tepat.
C1 uraian 2
3 VIII/2 Disajikan pertanyaan
berupa uraian,
peserta didik dapat
menyebutkan dan
menjelaskan struktur
teks drama dengan
tepat.
C1 Uraian 3
4 VIII/2 Disajikan pertanyaan
berupa uraian,
peserta didik dapat
menyebutkan unsur-
unsur drama dengan
tepat.
C1 Uraian 4
5 VIII/2 Disajikan pertanyaan
berupa uraian,
peserta didik dapat
menyebutkan dan
menjelaskan jenis-
jenis drama tepat.
C1 Uraian 5
KARTU SOAL HOTS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII / 2 (dua)
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan modern)
yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.
Materi : Teks Drama
Indikator
Soal Nomor 1
: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian drama.
Indikator
Soal Nomor 2
: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian naskah drama.
Indikator
Soal Nomor 3
: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat menyebutkan
dan menjelaskan struktur teks drama.
Indikator
Soal Nomor 4
: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat
menyebutkan unsur- unsur drama.
Indikator
Soal Nomor 5
: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat menyebutkan
dan menjelaskan jenis- jenis drama tepat.
INSTRUMEN SOAL HOTS
Soal dan Jawaban
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan drama?
Jawab: Drama merupakan karangan yang menggambarkan suatu kehidupan serta
watak manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam beberapa babak.
2. Jelaskan apa yang dimaksd dengan naskah drama?
Jawab: Naskah drama adalah naskah tertulis yang berbentuk dialog, menggambarkan
watak seseorang dalam kehidupan.
3. Sebutkan dan jelaskan srtuktur teks drama!
Jawab: a. Prolog: prolog ialah pembukaan atau insiden penlampauan dalam sebuah
drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang
dongeng (dalang) untuk membuktikan citra para pemain, citra latar, dan
sebagainya.
b. Dialog: dialog ialah media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama
yang dibutuhkan sanggup menggambarkan kehidupan dan susila manusia,
problematika yang dihadapi, dan cara insan sanggup menuntaskan
Persoalan hidupnya.
c. Epilog: epilog ialah cuilan terakhir dan sebuah drama yang berfungsi
untuk memberikan intisari dongeng atau menafsirkan maksud dongeng
oleh salah seorang pemain drama atau dalang pada simpulan cerita.
4. Sebutkan unsur- unsur drama!
Jawab: a. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita
drama.
b. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak
pertama sampai babak terakhir.
c. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama
disebut juga dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut
dengan figuran.
d. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama
tersebut. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis
adalah berwatak baik, sedangkan watak antagonis merupakan watak
yang jahat.
e. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam
kisah drama yang berlangsung.
f. Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita
drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan
dengan melalui peran para tokoh drama tersebut.
5. Sebutkan dan jelaskan jenis- jenis drama!
Jawab: a. Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.
b. Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan
kelucuan.
c. Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
d. Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
e. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
f. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama
tersebut dagelan.
g. Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak
mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
h. Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.
Tangerang Selatan, 10 April 2019
Mengetahui
Peneliti
Nuraini
NIM. 11150130000011
Transkripsi Wawancara dengan Guru Terkait Pembelajaran menulis
Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat
Peneliti : Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, ternyata minat siswa
untuk menulis itu kurang, lalu menurut Bapak, kira-kira apa
penyebabnya?
Guru : yang pertama kalau masalah minat menulis siswa sekarang itu
kurang, karena minat membacanya sangat kurang. Disamping itu,
dorongan dari diri sendiri juga tidak ada kalau anak sekarang,
menurut saya.
Peneliti : Menurut bapak, apakah siswa selalu menggunakan gawai untuk
mendukung proses pembelajaran?
Guru : kalau di dalam pembelajaran saya ada saat- saat tertentu siswa
menggunakan Handphone, itu ketika memang materinya sangat
sulit. Seperti drama harus ada praktiknya, jadi saya suruh siswa
untuk lihat di Handphone buka Youtube dan di situ mereka dapat
mengetahui lebih jauh tentang drama itu apa.
Peneliti : Menurut Bapak, apa saja kesulitan yang dialami siswa saat
menulis naskah drama?
Guru : Kesulitan yang pertama yaitu mereka belum memahami apa itu
teks drama, apa itu drama. Mereka masih kesulitan dalam
membedakan antara drama dengan kehidupan sehari- hari.
Peneliti : Apakah ketika Bapak Mengajar materi tersebut, menggunakan
media pembelajaran atau tidak?
Guru : media yang saya gunakan hanya spidol atau bisa juga lembar
contoh teks drama.
Peneliti : lalu, metode pembelajaran apa yang Bapak gunakan saat
mengajarkan materi menulis naskah drama?
Guru : metode yang saya gunakan pendekatan perorangan atau
pendekatan secara individu terhadap siswa.
Peneliti : apakah sebelumnya Bapak pernah mendengar tentang media
Webtoon?
Guru : saya baru mendengarnya kalau Webtoon.
Peneliti : Jadi, Webtoon itu ialah sebuah komik dalam jaringan yang
digunakan sebagai media pembejaran menulis naskah drama.
Karena di dalamnya terdapat banyak sekali komik-komik mulai
dari kategori anak- anak hingga dewasa.
Peneliti : Menurut Bapak, apakah media Webtoon ini efektif untuk
dijadikan sebagai media pembelajaran menulis naskah drama?
Guru : Menurut saya, walaupun saya belum begitu pmengenal media
tersebut, tapi saya lihat, siswa snagat menyukai dan antusias dalam
menggunakannya. Karena selain balajar mereka juga bisa sambil
bermain.
Peneliti : baik, terima kasih atau waktunya pak.
Guru : Ia sama- sama kak.
RIWAYAT PENULIS
Nuraini, lahir di Sukabumi tanggal 1 Januari 1997. Anak
terakhir dari pasangan (Alm.) Bapak Muhammad Arif
Hussein dan Ibu Mariam. Penulis memiliki tiga orang
kakak laki-laki.
Penulis memulai pendidikannya sejak tahun 2003
di SDN Gadog, kemudian penulis melanjutkan
pendidikan pada tahun 2009 di SMPN 1 Cikakak, di
tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan yaitu di
SMAN 1 Cikakak, hingga pada tahun 2015 penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
keguruan. Pada masa kuliahnya, penulis pernah terpilih menjadi Duta PBSI, dan penulis pun
meraih beasiswa Bidikmisi angkatan 2015 selama delapan semester.