penggunaan kata ganti proklitik dan...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN KATA GANTI PROKLITIK DAN ENKLITIK
DALAM RANAH SURAT MENYURAT PRIBADI PADA BUKU
FANU KITĀBAH AR-RASĀ´IL KARYA THAHA KASIB
ADURŪBÎ
(Studi kasus: Analisis Morfologi penggunaan kata ganti atau dhamir
dalam ranah surat menyurat)
Disusun oleh :
FITA SAFITRI RAMLI
NIM: 1113024000013
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Fita Safitri
NIM : 1113024000013
Prodi : Tarjamah
Judul Skripsi : Penggunaan Kata Ganti, Proklitik dan Enklitik Dalam
Surat Menyurat Pribadi Pada Buku Fanun Kitābah Ar-
rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya
sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis sendiri serta
bukan plagiarisme maupun reduplikasi dari hasil penelitian atau karya orang lain.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya senidiri atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, dengan segala akibat yang timbul
dikemudian hari menjadi tanggungjawab pribadi.
Jakarta, 16 Mei 2019
Fita Safitri Ramli
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “Penggunaan Kata Ganti Proklitik dan Enklitik Dalam ranah Surat
Menyurat Pribadi Pada Buku Fanu Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî” telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada hari Kamis, 11 April 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Humanioran (S. Hum) pada program Studi Tarjamah.
Jakarta, 11 April 2019
Sidang Munâqasyah
TIM PENGUJI TANDA TANGAN
Dr. Moch Syarif Hidayatullah, M. Hum ( )
(Ketua Sidang) Tgl.
Dr. Rizqi Handayani, M.A. ( )
(Sekertaris Sidang) Tgl.
Drs. Ikhwan Azizi, M.A. ( )
(Penguji 1) Tgl.
Umi Kulsum, M.A ( )
(Penguji 2) Tgl.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
Drs. Saiful Umam, M.A, Ph. D
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk ayahanda dan ibunda tercinta bpk. Ramli dan
ibu Siti Aisah serta untuk adik-adikku
i
ABSTRAK
Fita Safitri 1113024000013, “Penggunaan Kata Ganti, Proklitik dan Enklitik
Dalam Surat Menyurat Pribadi Pada Buku Fanu Kitābah Ar-rasā´il karya
Thaha Kāsib Adurûbî” Skripsi Prodi Tarjamah, Fakultas Adab dan
Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan bentuk
terjemahan penggunaan kata ganti dalam surat pribadi pada buku Fanu Kitābah
Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî. Adapun penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan data berupa tuturan dalam buku Fanun Kitābah Ar-
rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî. Data diklasifikasikan berdasarkan masalah
penelitian yaitu jenis dan bentuk penerjemahan penggunaan kata ganti proklitik
dan enklitik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan kata ganti terbagi menjadi tiga bagian yaitu
klitik, proklitik, dan enklitik. Klitik merupakan bentuk yang selalu terikat pada
bentuk kata lain. Proklitik adalah pronomina yang berada di depan verba,
sedangkan enklitik adalah pronomina yang berada di belakang verba, bentuk
klitika tersebut menyatakan penegasan dan perintah. Namun dalam bahasa arab
penggunaan kata ganti klitik, proklitik, dan enklitik disebut dengan Dhamir.
Kata kunci: Fanu Kitābah Ar-rasā´il, terjemahan, penggunaan kata ganti.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta kenikmatan yang berlimpah sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu melimpah
kepada junjungan Nabi besar Muhammad salallahu ‘alaihi wa sallam.
Perkataannya bagaikan berlian, akhlaknya bagaikan Al- Qur’an serta suri teladan
bagi setiap insan hingga akhir zaman.
Dalam penulisan skripsi ini, saya menyadari bahwa tidak sedikit hambatan
dan kesulitan yang saya lalui, akan tetapi berkat ridha Allah SWT serta
kesungguhan, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena
itu, saya menyampaikan ucapan terimakasih tak sehingga kepada yang terhormat.
1. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan karya ilmiah
ini, khususnya Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M. Hum selaku dekan
Fakultas Adab dan Humaniora.
2. Kepada program studi Tarjamah bapak Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.
Hum sebagai ketua prodi Tarjamah dan Dr. Rizqi Handayani, M. A
sebagai sekertaris prodi Tarjamah sekaligus pembimbing penulisan skripsi
yang selalu memberikan arahan, bimbingan serta motivasi, sehingga karya
ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
3. Kepada ibu Umi Kulsum, M.A dan bapak Drs. Ikhwan Azizi, M.A yang
telah menjadi penguji dalam sidang munaqasyah yang sudah meluangkan
waktunya untuk mengkaji, mengkritis dan mengkoreksi skripsi ini,
sehingga menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik.
4. Kepada Dr. Darsita Suparno, M. Hum, selaku dosen Pembimbing
Akademik dan juga kepada seluruh dosen jurusan Tarjamah atas segala
ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama ini, semoga bermanfaat dan
menjadi bekal di masa depan saya.
5. Kepada dua sosok yang sangat bekerja selama ini, yaitu Ayahanda Ramli
M. Ali dan Ibunda Siti Aisah. Terima kasih ayah dan ibu atas segala jasa
iii
yang telah engkau berikan kepada anakmu dan doa-doa yang senantiasa
kalian berikan dan adik-adik tercinta yaitu Akbar, Firna
6. Kepada teman-teman Tarjamah khusunya angkatan 2013, yang telah
mewarnai hari-hari semasa kuliah. Semoga kita semua dapat meraih cita-
cita dan meraih kesuksesan bersama.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, bila ditemukan kesalahan atau kekurangan, harap disampaikan
kepada penulis, demi pengembangan dan pembelajaran diri. Di samping
itu pula saya berharap semoga skripsi ini dapat meberikan manfaat bagi
para pembaca. Terimakasih atas segala perhatian, dukungan, kritik dan
sarannya.
Ciputat, 14 Mei 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK .........................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ............................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................6
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................6
F. Metodologi Penelitian ...............................................................9
G. Sistematika Penulisan ...............................................................12
BAB II KERANGKA TEORI
A. Kajian Teoritis ..........................................................................14
1. Morfologi .............................................................................14
2. Morfologi dalam Bahasa Arab (‘Ilm al-Sharf) ..................25
3. Surat Menyurat ..................................................................34
a. Pengertian Surat ...........................................................34
b. Surat pribadi .................................................................37
c. Pembelajaran Menulis Surat ........................................38
d. Dasar-dasar Komunikasi dengan Surat ........................39
v
BAB III ANALISIS KLITIKA DALAM BUKU FANUN KITĀBAH
AR-RASĀ´IL
A. Analisis Klasifikasi Klitika Dalam Bahasa Indonesia ..............44
A.11 kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim
Mustattir dan Muttasil......................................................44
A.1.2 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim
Mustattir dan Muttasil .....................................................46
A.1.3 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim
Mustattir .........................................................................47
A.1.4 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim
Muttashil ..........................................................................49
A.1.5 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim
Mustattir .........................................................................51
A.1.6 Kata Ganti Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir............53
A.1.7 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim
Mustattir ..........................................................................55
A.1.8 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim
Mustatattir .......................................................................56
A.1.9. Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim
Mustattir ..........................................................................58
B.2.1 Kata Ganti Proklitik Jenis Dhamir
Muttakallim Mustattir ......................................................59
B.2.2 Kata Ganti Proklitik Jenis Dhamir Muttakallim
Mustattir ..........................................................................61
B.2.3 Kata Ganti Proklitik Jenis Dhamir Muttakallim
Mustattir ..........................................................................62
B. 2.4 Kata Ganti Proklitik Jenis Dhamir Muttakallim
Muttashil dan Masdhar Mu’awal ....................................64
C.3.1 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Muttakallim
Muttasil ............................................................................66
vi
C.3.2 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir
dan Dhamir Muttakallim Muttasil ............................................68
C.3.3 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Mutakallim
Muttasil ............................................................................69
C.3.4 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Muttakallim
Muttashil ..........................................................................71
C. 3.5 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir
Muttakallim Mustattir ......................................................73
C.3.6 Kata Ganti Enklitika Jenis Dhamir Muttalim
Muttassil ..........................................................................74
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................76
B. Saran ..........................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................80
vii
viii
ix
x
xi
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klitik atau lazimnya disebut dengan kata ganti merupakan bentuk kata
yang terdiri dari proklitik dan enklitik. Klitik merupakan fenomena yang
sangat menarik dalam bahasa karena kemiripan karakternya dengan kata dan
afiks.
Klitik atau dhamir dalam banyak bahasa dipakai dalam surat menyurat.
Contoh:
A.1.1 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim Mustattir dan Muttasil
Teks Sumber Teks Sasaran Analisis
علمتحينما بنجاحك
Aku
mengetahui
akan
keberhasilanmu
Pada tabel nomor 1, bentuk kata / / علمت
/alīmtu/ merupakan jumlah fi'iliyah yang
berasal dari kata /علم/ /alīma/ yang artinya
„mengetahui‟ dan fa'ilnya berupa dhomir
muttasil / tu/ yaitu „marfu‟ dan tanda/ /ت
ro'ihi merupakan dhammah. Oleh karena
itu, bentuk kata / alīmtu/ dapat di/ /علمت
terjemahkan menjadi “aku mengetahui”.
اهلل أدعو لذا Aku berdoa
kepada Allah
Pada tabel nomor 2, bentuk kata /أدع و/
/ad‟ū/ yang artinya „doa‟ merupakan fi'il
mudhori' namun pada huruf /أ / /alif/
terdapat dhomir mustatir taqdiruhu /أنا/
/anā/. Oleh karena itu, bentuk kata /أدع و /
/ad‟ū/ dapat di terjemahkan menjadi “aku
berdoa”.
2
Berdasarkan contoh itu diketahui bahwa klitik sangat penting untuk
dipakai secara saksama. Surat pribadi juga merupakan pemakaian bahasa
yang banyak menyusun klitik.
Kata “klitika” bila dianalisa berasal dari kata kerja bahasa Yunani
klinein „bersandar‟ seperti yang diungkapkan oleh Verhaar yaitu “kata-kata
singkat yang tidak beraksen atau semua bentuk singkat yang bersandar pada
bentuk dasar yang dapat dikategorikan sebagai klitika.” 1 Menurut Verhaar,
klitik dibagi menjadi dua, yaitu proklitik dan enklitik. “Proklitik adalah
pronomina yang berada di depan verba, sedangkan enklitik adalah pronomina
yang berada di belakang verba, bentuk klitik tersebut menyatakan penegasan
dan perintah.” 2 Klitika adalah semacam imbuhan yang dalam ucapan tidak
mempunyai tekanan sendiri dan tidak merupakan kata, karena tidak dapat
berdiri sendiri. Jadi, klitika merupakan bentuk yang selalu terikat pada bentuk
kata lain. Klitik memiliki karakteristik dari kata dan afiks namun tidak
sepenuhnya dapat dikategorikan dalam kedua karakter tersebut. Klitika adalah
“seperti sebuah kata tunggal secara sintaksis yang dapat berfungsi sebagai
penjelas kata inti (modifier), namun seperti afiks, klitik (bergantung) pada
kata lain.” 3 Dalam bahasa Indonesia klitik berfungsi sebagai kalimat yang dapat
mengubah kalimat menjadi kategori lain atau kelas kata lain.
Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh klitik yaitu sebagai berikut: (1)
statusnya yang bersifat ganda; (2) merupakan morfem terikat yang melekat
1J.W.M Verhaar, Pengantar Linguistik (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1978), h. 35.
2M. Ramlan, Tata Bahasa Indonesia Penggolongan Kata (Yogyakarta: Andi Offset, 1985),
h.17. 3A.M. Zwicky, Register as a Dimension of Linguistic Variation (Berlin and New York:
Walter de Gruyter, 1994), h. xii.
3
pada kata lain; dan (3) posisinya sebagai subjek.4 Namun berbeda dengan
ciri-ciri yang dimiliki oleh proklitik dan enklitik fungsinya hanya sebagai
subjek dan objek saja.5 Dalam bahasa Arab penggunaan kata ganti proklitik
dan enklitik ini disebut dengan Adh-Dhamir. Dhamir merupakan nomina,
baik yang menyatakan makna orang, hewan, ataupun kebendaan, yang
kedudukannya seringkali digantikan dalam kalimat dengan bentuk kata lain.6
Jika dilihat dari aspek dan perannya sebagai pelaku di dalam kalimat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sebagai berikut: (1)Kata ganti orang pertama atau mutakallim (متكلم),
(2) kata ganti orang kedua atau mukhattab (مخاطة), dan (3) kata ganti orang
ketiga atau ghaib (غائة).7 Bentuk penggunaan kata ganti atau dhamir di dalam
bahasa Arab mencakup tiga macam, yaitu (1) Munfashil (منفصل), (2)
Muttashil (متصل), dan (3) Mustatir (مستتز)8 yang dikelompokkan berdasarkan
pada aspek jantina ( تأنيثوتذكيز ), aspek numerelia (عذد ) meliputi tunggal
.( جمع) dan plural ,( مثني) dual ,(مفزد)9
Dhamir munfashil (منفصل merupakan pronomina yang berdiri (ضميز
sendiri secara bebas10
dan penulisannya tidak disambungkan dengan kata lain.
4Revan Pangalila, Skripsi Klitik Bahasa Inggris dan Bahasa Toulour: Suatu Analisis
Kontrastif (Manado: Universitas Sam Ratulangi Faculty Of Humanities, 2016), h. 5. 5Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 88.
6Nurul Huda, Mudah Belajar Bahasa Arab (Jakarta: AMZAH, 2011), h. 12.
7Mustafa Al-Ghalayyain, Jami‟ Al-Durus Al-‟Arabiyyah (Beirut: Al-Maktabah Al-
„Ashriyyah, 2005), h. 87, lihat juga Fuad Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa‟id Al-Lughah Al-„Arabiyyah
(Damaskus: Dar Al-Hikmah, T.t), h. 113. 8Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa‟id Al-Lughah Al-Arabiyyah, h. 113.
9Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 110. 10
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa‟id Al-Lughah Al-Arabiyyah, h. 113. Lihat juga Agus
Purwanto, Pintar Membaca Arab Gundul dengan Metode Hikari (Bandung: Mizania, 2014), h.
70-71.
4
Dhamir munfashil terbagi menjadi dua yaitu pronomina bebas nominatif atau
dhamir rafa‟ munfashil ( رفعمنفصلضميز ) yang berfungsi sebagai subjek atau
pelaku sedangkan pronomina bebas akusatif atau dhamir manshub munfashil
انانا(-/وإياه/اياماضميزمنصوبمنفصل/ ) berfungsi sebagai objek.11
Dhamir muttashil (متصل merupakan pronomina bentuk terikat (ضميز
yang bergantung pada kata lain12
dan penulisannya juga disambungkan
dengan kata lain. Dhamir muttashil terbagi menjadi dua yaitu pronomina
terikat nominatif atau Dhamir rafa‟ muttashil (ضميزرفعمتصل) dan pronomina
terikat akusatif atau Dhamir nashab muttashil (ضميزنصةمتصل) dan dhamir
jarr muttashil ( ضميزمتصلجز ).13
Pronomina terikat nominatif atau Dhamir rafa‟ muttahsil yang selalu
melekat pada verba atau kana wa akhwatuha yang berfungsi sebagai subjek.14
Pronomina terikat bisa disebut dengan pronomina afiksal verba yang
berkedudukan sebagai subjek15
karena di dalam bahasa Arab setiap verba
yang muncul dalam kalimat yang maknanya sebagai petunjuk pelaku. Setiap
pelaku menempel pada verba berbentuk afiksasi16
.
11
Aziz Fahrurrozi dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, T.t), h. 155-157. Lihat Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa‟id Al-Lughah Al-
Arabiyyah, h. 113. Lihat juga Al-Ghalayyain, Jami‟ Al-Durus Al-Arabiyyah, h. 70. 12
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa‟id Al-Lughah Al-Arabiyyah, h. 114. Lihat juga Agus
Purwanto, Pintar Membaca Arab Gundul dengan Metode Hikari, h.70-71. 13
Fahrurrozi dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab, h. 158. Lihat juga Ni‟mah, Mulakhas
Al-Qawa‟id Al-Lughah Al-Arabiyyah, h.114. 14
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa‟id Al-Lughah Al-„Arabiyyah, h. 114. Lihat juga Fahrurrozi
dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab, h. 158. 15
Risty Sugidianti Zahara, Deiksis dan Pemahaman Teks Narasi Bahasa Arab Telaah Novel
Al-Karnak Karya Najib Mahfudz (Tangerang Selatan: Lembaga Study Islam Progresif, 2011), h.
25. 16
Afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks pada akar, dasar atau alas.
5
Pronomina terikat akusatif adalah pronomina yang posisinya berada di
belakang nomina, partikel atau verba. Pronomina yang berada di belakang
nomina dan partikel yaitu dhamir jarr muttashil17
atau lebih dikenal dengan
kata ganti kepemilikkan. Pronomina yang berada di belakang verba yaitu
Dhamir nashab muttashil yang berfungsi sebagai objek.18
Uraian diatas menjadi dasar untuk mengambil objek peneliti ini dengan
penggunaan kata ganti dalam buku Fanun Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha
Kāsib Adurûbî. Aspek yang dilihat meliputi bentuk dan fungsi dari klitik dan
alasan tersebut menjadi dasar untuk memilih judul Penggunaan Kata Ganti,
Proklitik dan Enklitik Dalam Surat Menyurat Pribadi Pada Buku Fanu
Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Permasalahan yang harus dijawab dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana bentuk dan fungsi klitik dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Arab?
2. Apa peran klitik sebagai subjek di dalam kalimat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah maka penelitian ini
yang akan dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mendeskripsikan bentuk dan
fungsi klitik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
2. Untuk memahami peran klitik sebagai subjek di dalam kalimat.
17
Aziz Fahrurrozi dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab (Ciputat: Lembaga Penelitian Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta, T.t), h. 158-160. 18
Fahrurrozi dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab, h. 158.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
a. Secara teoritis, penelitian ini dapat memperkuat dan mendukung
teori tentang bentuk dan fungsi klitik.
b. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang morfologi,
khususnya mengenai klitik (kata ganti diri). Selain itu, memperkaya
pengetahuan mengenai pembelajaran klitika pada kelas morfologi.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan wujud implikasi ilmu
linguistik pada klitik.
b. Bagi mahasiswa, penulisan ini mempermudah mahasiswa dalam
memahami mengenai morfologi terkait penerjemahan.19
E. Tinjauan Pustaka
Ada banyak karya ilmiah yang membahas tentang klitik. Namun, ada
beberapa karya ilmiah yang serupa yang membahas tentang klitik di
antaranya ialah sebagai berikut:
Pertama, Yupita (2011) dengan judul skripsi “Klitik dalam Bahasa
Indonesia” dari Universitas Sanata Dharma. Ia menyimpulkan bahwa fungsi
dan bentuk klitik dalam bahasa Indonesia yaitu Pertama, kalimat-kalimat
yang mengandung kata berklitik ku-, kau-, -ku, -mu, -nya, dan –nda
merupakan kategori kata proklitik dan enklitik. Kedua, mendeskripsikan
19
Devi Aristiyani, Tindak Tutur Ilokusi Pada Surat-Surat H.B Jassin Beserta Balasannya
dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia DI SMP PGRI 371
Pondok Aren (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015), h. 5.
7
kategori kata yang dapat dilekati klitik dalam bahasa Indonesia dan makna
gramatikal klitik dalam bahasa Indonesia.
Penelitian ini hanya fokus pada kalimat-kalimat yang mengandung kata
berklitik ku-, kau-, -ku, -mu, -nya, dan –nda saja. Sedangkan peneliti fokus
pada kalimat yang mengandung kata awalan ku- dan akhiran –ku saja.
Perbedaanya juga terdapat pada objek penelitianya yang berbahasa Indonesia
sedangkan objek peneliti menggunakan bahasa Arab yang telah
diterjemahkan.
Kedua, Susi Yuliawati (2010) dengan judul skripsi “Klitika dalam
Bahasa Inggris (suatu kajian morfologis)” dari Universitas Islam Indonesia
tahun. Ia menyimpulkan bahwa bentuk dan fungsi klitik dalam bahasa Inggris
yaitu, Pertama. Klitik dibedakan menjadi dua jenis yaitu simple clitics dan
special clitics. Kedua. Klitik cenderung lebih terbuka dalam memilih kata
yang dapat dijadikan sebagai hostnya. Ketiga. Yang dapat berperan sebagai
host untuk klitik dalam bahasa Inggris adalah nomina, pronomina, adjektiva,
adverbia, preposisi, dan verba.
Penelitian ini hanya fokus pada satu jenis klitik dalam bahasa Inggris
yaitu simple clitics dan special clitics. Sedangkan peneliti fokus pada klitik
dalam bahasa Indonesia yang meliputi proklitik dan enklitik. Letak
perbedaanya juga terdapat pada objek penelitianya yang berbahasa Inggris
sedangkan objek peneliti menggunakan bahasa Arab yang telah
diterjemahkan.
8
Ketiga, Revan Pangalila (2016) dengan judul skripsi “Klitik dalam
bahasa Inggris dan bahasa Toulour (suatu analisis kontrastif)” dari
Universitas Sam Ratulangi. Ia menyimpulkan bahwa bentuk dan fungsi klitik
dalam bahasa Inggris dan bahasa Toulour yaitu, Pertama. Bentuk klitik dalam
bahasa Inggris meliputi proklitik dan enklitik. Kedua. Bentuk klitik dalam
bahasa Toulour meliputi enklitik saja. Ketiga. Sebagai kata ganti orang dan
sebagai kata kerja bantu.
Penelitian ini hanya fokus pada klitik dalam bahasa Inggris dan bahasa
Toulour. Sedangkan peneliti fokus pada jenis klitik dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Arab saja. Letak perbedaanya juga terdapat pada objek
penelitianya yang berbahasa Inggris dan bahasa Toulour sedangkan objek
peneliti menggunakan bahasa Arab yang telah diterjemahkan.
Keempat, Sopani Ndruru (2007) dengan judul skripsi “Klitik Bahasa
Nias Dialek Tengah” dari Universitas Sumatera Utara. Ia menyimpulkan
bahwa bentuk dan fungsi klitik dalam bahasa Nias dialek tengah yaitu,
Pertama. bentuk klitik dalam bahasa Nias terdiri atas proklitik dan enklitik.
Kedua. Bentuk proklitik dapat melekat pada verba dan nomina. Ketiga. Klitik
dalam bahasa Nias membentuk adjektiva. Keempat. Sebagai adjecktiva.
Penelitian ini hanya fokus pada jenis klitik dalam bahasa Nias saja.
Sedangkan peneliti fokus pada klitik dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Arab. Letak perbedaanya juga terdapat pada objek penelitianya yang
berbahasa Nias sedangkan objek peneliti menggunakan bahasa Arab yang
telah diterjemahkan.
9
F. Metodologi Penelitian
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam hal ini menganalisis morfologi
“Penggunaan Kata Ganti Proklitik dan Enklitik Dalam ranah Surat
Menyurat Pribadi Pada Buku Fanu Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib
Adurûbî” objek yang dipilih adalah dengan memahami teks surat yang
terdapat di dalam buku Fanu Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib
Adurûbî khusunya pemakaian dhamir dan kata ganti klitik.
2. Sumber Data
Buku Fanu Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî yaitu
dibaca, diamati, dipilih, diterjemahkan, dengan menggunakan metode
komunikatif untuk mendapatkan data klitik berupa enklitik dan proklitik.
Contoh:
A.1.2 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir dan Muttasil
Teks Sumber Teks Sasaran Analisis
أسفا كثريا أسفت Aku ingin
memohon maaf
yang sebesar-
besarnya
Pada tabel nomor 1, bentuk kata / /أسفت
/asîftu/ yang artinya „aku memohon
maaf‟ merupakan jumlah fi'iliyah yang
berasal dari kata /أسف/ /asifa/ yang
artinya „maaf‟ namun fa'ilnya berupa
dhomir muttasil / tu/ „marfu‟ dan/ /ت
tanda ro'ihi adalah dhomah maka
bentuk kata / asîftu/ dapat di/ /أسفت
terjemahkan menjadi “aku meminta
maaf”.
10
3. Metode Penyediaan Data
Buku Fanu Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî dibaca,
diamati, dipilih, diterjemahkan dengan menggunakan metode simak,
yaitu dengan melakukan penyimakan terhadap pengunaan kata ganti
proklitik dan enklitik dalam ranah surat menyurat pribadi. Setelah
metode simak dilakukan peneliti menggunakan teknik catat yaitu, 20
peneliti melakukan klasifikasi atau pengelompokan data berupa tuturan
yang berbentuk proklitik dan enklitik. Selanjutnya teknik dokumentasi ,
dengan mengumpulkan semua data berupa surat-surat pribadi dalam
bentuk buku berbahasa Arab. Metode penyediaan data yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain disimpulkan dalam sebuah bagan yaitu
sebagai berikut:
20
Siti Nur Asiah, Kualitas Terjemahan Subtittle Film Omar (Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 6-8.
Metode
Penelitian
Ancangan
Morfologi
Metode Kualitatif
Deskriptif Teknik
Metode Simak Teknik
Dokumentasi Teknik Simak
Teknik Catat
11
4. Analisis Data
Dalam analisis data, dipaparkan langkah-langkah analisis agar
penelitian ini berjalan secara sistematis dan betahap. Adapun tahap itu,
sebagai berikut:
a. Langkah 1: Menerjemahkan teks surat.
b. Langkah2: Mengamati pemakaian kata dalam bahasa Arab yang
berupa dhamir.
c. Langkah 3: Mengamati hasil terjemahan pribadi dari objek yang
diteliti di dalam buku Fanu Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib
Adurûbî .
d. Langkah 4: Mengamati pemakaian dhomir secara morfologi baik
dalam teks surat berbahasa Arab maupun terjemahan dalam bahasa
Indonesia.
Analisis pada penelitian ini dapat disimpulkan pada bagan di bawah
ini :
Mendeskripsi
kan dan
menganalisis
penggunaan
Enklitik
Proklitik
Klitik
فن كتب بة الزسبئل
الز سبئل العبئلية
التهنئة رسبئل
رسبئل التعزية
سبة رسبلة المى ا
رسبئل األصدقبء
رسب ئل التعزف و
الشكز ب ئلرس
رسبئل الزواج و
رسبئل العتبة و
االعتذار
12
5. Teknik Penulisan
Secara teknis, penulisan ini merujuk pada Teknik Penulisan
Makalah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2013. Sementara dalam penulisan transliterasi, peneliti
menggunakan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 158 Tahun 1987 – Nomor 0543
b/u/1997 tentang Transliterasi Arab Latin.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian skripsi akan disajikan dalam
lima bab, yaitu dimulai dengan Bab I yang terdiri dari pendahuluan, kerangka
teori, gambaran umum, analisis dan kesimpulan. Tujuannya adalah untuk
mendapat pemahaman dan komprehensif dalam pembahasan masalah
penelitian skripsi ini dan agar penelitian lebih terarah, jelas, dan sistematis.
Maka dari itu peneliti memaparkan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini menjelaskan mengapa peneliti memilih
tema pada penelitiaan ini, serta gambaran umum mengenai proses penelitiaan
yang akan dilakukan. Untuk menjelaskan hal tersebut, peneliti membagi bab
ini kedalam beberapa bagian yaitu latar belakang, batasan dan rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kerangka Teori. Bab ini membahas tentang segala yang
berhubungan dengan klitika. Kemudian pada bab ini juga peneliti membahas
tentang pedoman teori-teori klitika yang dikemukakan oleh beberapa ilmuan.
13
Adapapun sub-sub babnya yaitu pengantar, pengertian morfologi, pengertian
klitika dalam bahasa Indonesia dan pengertian klitika dalam bahasa Arab.
Bab III Biografi. Bab ini Merupakan gambaran mengenai biografi
penulis dan tentang buku Fanun Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib
Adurûbî.
Bab IV Analisis. Bab ini merupakan analisis terjemahan surat dalam
buku Fanun Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî yang dilakukan
oleh penerjemah Thaha Kāsib Adurûbî.
Bab V Penutup. Bab ini merupakan hasil dari analisis terjemahan klitika
oleh penerjemah yang peneliti lakukan. Terdiri dari kesimpulan dan saran-
saran yang peneliti berikan untuk peneliti selanjutnya.
14
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Morfologi
Secara etimologi, kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti
„bentuk‟ dan kata logi yang berarti „ilmu‟. Jadi secara harfiah kata
morfologi berarti „ilmu mengenai bentuk‟. Di dalam linguistik, morfologi
adalah mengkaji bentuk-bentuk kata dan proses pembentukan kata.
Artinya, setiap bentuk bahasa (linguistic form) yang berupa seluk beluk
kata menjadi objek sasaran untuk dikaji. Morfologi membicarakan
masalah bentuk-bentuk dan pembentukan kata. Mengenai pembentukan
kata akan melibatkan kompenen atau unsur pembentukan kata, yaitu
seperti morferm dan segala jenisnya, dengan alat proses pembentukan kata
melalui proses afiksasi, duplikasi, reduplikasi, dan komposisi.1
Mengamati kata-kata tersebut dapat diutarakan bahwa kata dalam
bahasa Indonesia memiliki beragam bentuk. Setiap satuan bahasa berupa
morferm dapat mengalami perubahan. Perubahan itu menyebabkan satuan
bahasa berupa morferm yang mengalami pergantian dalam dua hal, yaitu:
1) kelas kata; dan 2) makna kata.2
Manfaat analisis morfologi terhadap bahasa Indonesia akan
memberikan manfaat baik bagi pengetahuan. Bagi ilmu pengetahuan,
1Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia Pendekatan Proses (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008), h. 3. 2Darsita Suparno, Morfologi Bahasa Indonesia (Jakarta:UIN PRESS, 2014), h. 8-9.
15
khusunya linguistik, analisis ini akan memberikan sumbangan yang besar
kepada linguistik Indonesia, baik teoretis maupun terapan. Selain itu, hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk pengajaran kebahasaan, baik
pengajaran morfologi, perbandingan bahasa, maupun pengajaran
kemahiran bahasa Indonesia.3
“Fokus kajian morfologi tentang rangkaian kerja menganalisis objek
morfologi yaitu: a) menganalisis unsur-unsur bahasa, b) alat-alat analisis
terjadinya pembentukan kata, dan c) tahapan kajian, yaitu berupa:” 4
1. Unsur bahasa yang dianalisis mencakup: morferm dasar; morferm
terikat; dan kata.
2. Alat analisis pembentukan kata menggunakan peranti yaitu, bentuk
dasar; alat pembentuk kata yang meliputi, imbuhan, reduplikasi,
komposisi, morfofonemik, infleksi, dan derivasi.
3. Makna gramatikal dari sebuah kata akibat proses pembentukan kata,
dari satu bentuk ke bentuk lain.5
a. Keterkaitan Morfologi dengan Disiplin Ilmu Lain
Morfologi merupakan ilmu yang memiliki keterkaitan dengan
berbagai disiplin ilmu lain, yang masih berada dalam ruang lingkup
kajian linguistik, keterkaitan dengan berbagai displin ilmu yaitu
sebagai berikut:
3Marsono, Morfologi Bahasa Indonesia dan Nusantara (Yogyakarta:Gajah Mada
University Press, 2011), h. 3. 4Chaer, Fokus kajian morfologi (2008), h. 7
5Darsita, Morfologi Bahasa Indonesia, (Jakarta:UIN PRESS, 2014), h. 19.
16
1) Morfologi dalam Ilmu Linguistik
Ilmu linguistik secara hierarkis terdiri dari beberapa tataran
kajian, yaitu sebagai berikut:
a. Semantik secara garis besar beranggapan bahwa setiap satuan
bahasa memiliki makna. Pembicaraan makna di dalam studi
semantik merujuk kepada kajian berbagai persoalan makna
kalimat, seluk beluk makna yang dilindungi oleh setiap
kompenen bahasa, mulai dari satuan bahasa terkecil yaitu,
morferm, kata, frase, klausa, kalimat bahkan wacana.
b. Fonologi adalah subdisiplin dalam linguistik yang menelaah
tentang bunyi bahasa. Bunyi bahasa dikaji dari aspek fungsi,
perilaku, rangkaian bunyi sebagai yang terdiri dari unsur-
unsur bahasa. Ilmu yang erat kaitannya dengan fonologi
adalah ilmu yang mengkaji bunyi sebagai fenomena dalam
dunia fisik dan unsur-unsur fisiologis, anatomis, neurologis,
psikologis, dan manusia yang menghasilkan bunyi-bunyi
bahasa.
c. Tata bahasa merupakan subsistem dalam linguistik yang
terdiri dari dua kategori subsistem morfologi dan sintaksis.
Secara garis besar, morfologi menelaah seluk beluk
pembentukan kata, dengan objek kajian terbesarnya adalah
kata, sedangkan sintaksis mempelajari seluk-beluk rangkaian
17
kata, frase, klausa dan kalimat, dengan objek telaah
terbesarnya adalah kalimat.6
Sebagai ilmu yang mengambil salah satu bagian dari
kebahasaan, tentu saja morfologi mempunyai hubungan dengan ilmu
kebahasaan lainnya, seperti: Leksikologi, Leksikografi, Etimologi, dan
Filologi.7
b. Klasifikasi Kata dalam Bahasa Indonesia
1) Kata Ganti (Pronomina)
Pronomina berasal dari bahasa Latin, yaitu pronominis yang
berarti pengganti benda atau nomina. Pronomina adalah kata yang
dipakai untuk mengacu pada kata lain. “Pronomina adalah kata
yang digunakan untuk menggantikan benda atau sesuatu yang
dibendakan, tugasnya memang menggantikan nomina orang atau
yang diorangkan, baik berupa nama diri atau bukan nama diri.
Pronomina sering disebut juga kata ganti yang dapat dilihat dari
tiga segi, yaitu: segi sistematis, segi sintaksis, dan segi bentuk.
Jika dilihat dari segi sistematisnya, pronomina adalah kata yang
dipakai untuk mengacu ke nomina lain. Namun jika dilihat dari
segi fungsinya, dapat dikatakan bahwa pronomina menduduki
fungsi yang umumnya diduduki oleh nomina, seperti subjek,
predikat, dan objek.”8
6Darsita Suparno, Morfologi Bahasa Indonesia, (Jakarta:UIN PRESS, 2014), h. 12.
7Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia Pendekatan Proses (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008), h.6-7. 8Ibid., h. 87.
18
Pronomina merupakan kategori yang berfungsi
menggantikan nomina serta kata ganti,9 yaitu kata-kata yang
mengganti kata sebut, menanyakan, dan menunjuknya.10
Yasin menyebutkan bahwa, jenis pronomina dibedakan
menjadi enam kelompok, yakni: (1) pronomina persona; (2)
pronomina posesif; (3) pronomina demonstratif; (4) pronomina
relatif; (5) pronomina interogatif; (6) pronomina interminatif.11
Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan diri pada
klitika (kata ganti diri orang pertama) dalam ranah surat-menyurat
pada buku Fanu Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî.
Pronomina persona dibedakan menjadi: (1) kata ganti orang
pertama; (2) kata ganti orang kedua; (3) kata ganti orang ketiga.
Ketiga kata ganti tersebut masing-masing dikelompokkan atas
bentuk tunggal dan jamak.12
Secara umum dibedakan ada empat macam pronomina,
yaitu (1) pronomina persona atau kata ganti diri, (2) pronomina
demontrativa atau kata ganti penunjuk, (3) pronomina introgativa
atau kata ganti tanya, dan (4) pronomina tak tentu atau
indeterminatif.
9Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: Gramedia, 1984), h. 12.
10Muhammad, Metode Penelitian Bahasa (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 188.
11Sulchan, Yasin, Tinjauan Deskriptif Seputar Morfologi, (Surabaya: Usaha Nasional,
1987), h. 211. 12
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 189.
19
2) Kata Ganti Diri (Pronomina Persona)
Istilah persona berasal dari kata latin persona yaitu
terjemahan dari kata Yunani prosopon yang artinya „topeng‟
(topeng yang dipakai oleh seorang pemain sandiwara), dan juga
berarti peranan atau watak yang dibawakan oleh pemain drama.
Istilah persona dipilih oleh ahli bahasa waktu itu disebabkan
adanya kemiripan antara peristiwa bahasa dan permainan
sandiwara.13
Pronomina persona (kata ganti diri) adalah pronomina yang
menggantikan nomina orang atau yang diorangkan, baik berupa
nama diri atau bukan nama diri. Kata ganti ini biasanya dibedakan
atas:
1) Kata ganti diri orang pertama tunggal yaitu saya dan aku;
orang pertama jamak yaitu kami dan kita;
2) Kata ganti diri orang kedua tunggal, yaitu kamu dan engkau;
orang kedua jamak yaitu kalian dan kamu sekalian.
3) Kata ganti diri orang ketiga tunggal yaitu ia, dia, dan –nya;
orang ketiga jamak, yaitu mereka.14
Kata ganti ini biasanya dibedakan atas tiga macam seperti
yang dijelaskan pada table di bawah ini:
13
John Lynos, Semantics (Cambridge: Cambridge University Press, 1997), h. 636. 14
John Lynos, Semantics, (Cambridge: Cambridge University Press, 1997), h. 87.
20
Orang Ke Tunggal Jamak
Pertama
(Yang berbicara)
Aku, saya Kami, kita
Kedua
(Yang diajak bicara)
Engkau, kamu, anda Kalian, kamu sekalian
Ketiga
(Yang dibicarakan)
Ia, dia, -nya Mereka
Sumber: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
3) Klitika dalam bahasa Indonesia
Klitik merupakan fenomena yang sangat menarik dalam
bahasa karena kemiripan karakternya dengan kata dan afiks.
Konsep klitik juga berbeda-beda diantara banyak bahasa. Selama
ini kajian mengenai klitik relatif tertinggal dibandingkan dengan
kajian lainnya karena kebanyakan pakar bahasa lebih tertarik
mengkaji afiks dan kata. Sebagian pakar morfologi menghindari
diskusi mengenai klitik dalam buku mereka. Penelitian ini akan
membahas tentang klitik, khususnya konsep klitik dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Arab.
Klitik merupakan bentuk yang dihasilkan dari reduksi
bentuk kata sebenarnya, merupakan morfem terikat yang berbeda
dengan afiks.15
Secara kategori, klitik berada di tengah-tengah
diantara kata dan afiks. Kata didefinisikan sebagai elemen
mandiri yang digunakan untuk membentuk frasa dan kalimat,
15
Laurie Bauer, Introduction Linguistik Morphology, (Edinburg: Edinburg University,
1988), h. 99.
21
sedangkan afiks diartikan sebagai unit pembentuk kata yang
menempel pada akar dan dasar.16
Menurut Anderson, walaupun berasal dari kata mandiri,
teori gramatika umum tidak memasukkan klitik sebagai sebuah
kategori linguistik yang independent.
Klitik tidak termasuk kategori kata karena telah mengalami
proses reduksi. Klitik juga bukan merupakan afiks karena terdapat
beberapa perbedaan antara keduanya, sebagaimana akan
didiskusikan dalam penelitian ini.
Kata “klitika” bila dianalisa berasal dari kata kerja bahasa
Yunani klinein „bersandar‟ yaitu kata-kata singkat yang tidak
beraksen atau semua bentuk singkat yang bersandar pada bentuk
dasar yang dapat dikategorikan sebagai klitika.17
Klitik adalah semacam imbuhan yang dalam ucapan tidak
mempunyai tekanan sendiri dan tidak merupakan kata, karena
tidak dapat berdiri sendiri. Jadi, klitika merupakan bentuk yang
selalu terikat pada bentuk kata lain. Istilah klitik biasanya
digunakan untuk menyebutkan kata-kata singkat yang tidak
beraksen dan oleh karena itu selalu harus bersandar pada suatu
kata yang beraksen sebagai konstituennya. Suatu klitik paling
sedikit dapat berupa kata.
16
Gregory Trauth dan Kerstin Kazazzi, Dictionary of Language and Linguistics (New York:
Routledge, 1998), h. 25.
17
J.W.M Verhaar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1978), h.
35.
22
Dalam pengertian disini klitik selalu merupakan morfem
terikat. Sebagai contoh klitik dalam bahasa Indonesia : akhiran –
lah, -kah, dan –pun. Meskipun, imbuhan tersebut mirip dengan
afiks, jelas berbeda karena dapat diletakkan pada macam-macam
jenis kata (afiksasi selalu merupakan cirri khas dari jenis kata
tertentu, seperti kata benda atau kata kerja).18
Klitik memiliki karakteristik dari kata dan afiks namun
tidak sepenuhnya dapat dikategorikan dalam kedua karakter
tersebut. Klitik adalah seperti sebuah kata tunggal secara sintaksis
yang dapat berfungsi sebagai penjelas kata inti (modifier), namun
seperti afiks, klitik “bergantung” pada kata lain.19
Dalam
pendapat lain Elson dan Piccket dalam Damanik (1999),
“membatasi klitik sebagai suatu bentuk yang keberadaannya
selalu bersandar pada bentuk lain sebagai bentuk yang lebih tinggi
serta secara leksikal memiliki arti. Hasil analisisnya membuktikan
bahwa suatu klitik hampir sama atau mendekati ciri afiks. Hanya
perbedaannya klitik masih memiliki arti leksikal sedangkan afiks
tidak.
Peran unsur dalam suatu ujaran dan hubungannya secara
struktural dengan unsur lain disebut fungsi. Fungsi klitik yaitu
sebagai kalimat yang dapat mengubah kalimat menjadi kategori
lain atau kelas kata lain.20
18
J.W.M Verhaar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1978), h.
61-62. 19
M. Arnold Zwicky, Register as a Dimension of Linguistic Variation, (Berlin and New
York: Walter de Gruyter, 1994), h. xii. 20
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: Gramedia, 1993), h. 60
23
Menurut Verhaar, klitika dibagi menjadi dua, yaitu proklitik
dan enklitik. Proklitik adalah pronomina yang berada di depan
verba, sedangkan enklitik adalah pronomina yang berada di
belakang verba, bentuk klitika tersebut menyatakan penegasan
dan perintah.21
Namun dalam pendapat lain, Kridaklasana, menyebutkan
bahwa klitik yang secara fonologis terikat dengan kata yang
mengikutinya disebut proklitik,22
yaitu seperti pada contoh
berikut:
Teks Sumber Teks Sasaran Analisis
Kuhadiahkan sebuah أهذك خانص انححة
penghormatan untukmu
Pada teks sasaran
disamping terdapat
bentuk proklitik ku-
dengan bentuk kata
yang mengikutinya.
،، فأكحب نك سطىر هذي
انزسانة
Kutuliskan beberapa baris
surat untukmu
Kuharap kau mau أرجى أن جقبم اعحذاري
menerima permintaan
maafku
Setalah kubaca suratmu فقذ قزأت رسانحك
21
M. Ramlan, Tata Bahasa Indonesia Penggolongan Kata , (Yogyakarta: Andi Offset,
1985), h.17. 22
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: Gramedia, 1993), h. 179.
24
Hal pertama yang ingin أول ما أود أن أسحهم رسانح
kusampaikan dalam suratku
Adapun klitik yang terikat dengan unsur yang
mendahuluinya disebut enklitik,23
seperti pada contoh berikut:
Teks Sumber Teks Sasaran Analisis
صذق انعشش
Temanku tersayang Pada teks sasaran
terdapat bentuk
enklitik –ku dengan
bentuk kata yang
mendahuluinya.
وقذ مألو سزورا
Hal itu membuatku
senang
Kalimatmu begitu نكهماجك وقعا ف وفس
berbekas di hatiku
Kau kirimkanku فهقذ وصهحى باقة انشهىر
padaku karangan
bunga
أهذك سالم وجحح
واححزام وبعذ
Kuhadiahkan salam
dan hormatku ini
Sanda dalam Damanik (1999) merumuskan ciri-ciri klitik
sebagai berikut:
1) Klitik tidak dapat berdiri sendiri;
2) Klitik selalu muncul bersama-sama bentuk lain yang
dianggap lebih tingggi kategorinya dan berposisi sebagai
proklitik dan enklitik;
23
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: Gramedia, 1993), h. 51.
25
1) Klitik dapat dilekatkan dengan lebih dari satu kategori kata;
2) Klitik sama dengan afiks bentuknya dan sama dengan kata
(makna/artinya).24
Adapun ciri-ciri lain yang dimiliki oleh klitik yaitu, (1)
statusnya yang bersifat ganda; (2) merupakan morfem terikat
yang melekat pada kata lain; dan (3) posisinya sebagai subjek.25
Namun berbeda dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh proklitik dan
enklitik fungsinya hanya sebagai subjek dan objek saja.26
2. Morfologi dalam Bahasa Arab (‘Ilm al-Sharf)
Morfologi atau tata bentuk kata adalah bagian dari tata bahasa yang
mempelajari bentuk-bentuk kata dan segala hal proses pembentukannya.
Morfologi mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan
gramatikal. Dalam bahasa Arab, ilmu ini lebih dikenal dengan „ilm al-
sharf‟, yang merupakan satuan gramatikal yang membahas masalah
struktur intern kata.
Secara terminologi, morfologi adalah salah satu dari bidang
linguistik yang mempelajarai susunan bagian-bagian kata secara
gramatikal.27
Definisi lain dikemukakan oleh Hijazi, yang menyatakan
bahwa, “morfologi penyatuan dari beberapa unsur bunyi yang ada
sehingga menjadi sebuah kata yang mengalami afiksasi.”28
24
Sopani Nruru, Skripsi Klitik Bahasa Nias Dialek Tengah (Medan: Universitas Sumatera
Utara Fakultas Sastra Indonesia, 2007), h. 9. 25
Revan Pangalila, Skripsi Klitik Bahasa Inggris dan Bahasa Toulour: Suatu Analisis
Kontrastif (Manado: Universitas Sam Ratulangi Faculty Of Humanities, 2016), h. 5. 26
Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), h. 88. 27
J.W.M Verhaar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2003), h.
97. 28
Muhammad Mahmud Hijazi, Tafsir Al- Wardlih, (Beirut Lebanon: Daarl al-Jayl, 1978), h.
55.
26
Sebagai suatu disiplin ilmu, ia tidak berdiri sendiri tanpa adanya
keterikatan atau ketergantungan pada ilmu lain. Karenanya, morfologi
tidak bisa lepas dari tiga unsur subdisiplin linguistik lainnya (fonologi,
sintaksis, dan semantik). Inilah alasan mengapa linguistik sering juga
disebut dengan linguistik umum (general linguistic). Dengan demikian,
sangat tampak bangunan komunal dan linguistik itu sendiri pertanda
bahwa terdapat unsur keterkaitan yang kuat antara beberapa disiplin ilmu.
Lebih konkret lagi dapat kita kaji bahwa linguistik itu tidak hanya
mengkaji sebuah bahasa saja, seperti bahasa Arab, Indonesia, Inggris,
melainkan mengkaji seluk-beluk bahasa pada umumnya, bahasa yang
menjadi alat interaksi manusia.29
Morfologi merupakan salah satu dari empat unsur pokok (fonologi,
morfologi, sintaksis, dan semantik).30
Meskipun ada pula pendapat lain
yang menganggap bahwa fonetik dan fonologi adalah dua hal yang
berbeda, didasarkan pada fungsionalitas bunyi.31
Belakangan selain
subdisiplin tersebut dimasukkan pula pragmatik dalam unsur pokok
linguistik.
Terlepas dari itu, beberapa karya tentang morfologi dalam bahasa
Arab, diikuti dengan pembahasan tentang sintaksis. Bahkan, Al-Zaji
berpendapat bahwa “morfologi dan sintaksis adalah dua ilmu yang
keberadaannya sangat diperlukan,” karena morfologi adalah salah satu inti
29
Chaer, General linguistik (2003), h.3. 30
Muhammad Mahmud Hijazi, Tafsir Al- Wardlih, (Beirut Lebanon: Daarl al-Jayl, 1978), h.
19. 31
J.W.M Verhaar, Pengantar Linguistik (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2004), h.
97.
27
ilmu yang memfasilitasi pemahaman terhadap makna sebuah teks,
terutama teks Arab.32
A. Klasifikasi Kata dalam Bahasa Arab
Tata Bahasa Arab biasanya mulai dengan melakukan pembagian
kelas kata. Berdasarkan ciri makna dan ciri-ciri linguistis, tata
bahasawan Arab membagi pembentukan kata menjadi tiga kelas kata:
(1) al-isim (nomina), (2) al-fi‟il (verba), (3) al-harf (partikel). Kedua
kelas kata pertama masing-masing ditandai oleh adanya perubahan
bentuk bertalian dengan lingkungan sintaksis masing-masing.
Kelompok nomina memiliki perubuhan bentuk bertalian dengan
jumlah, kasus, dan gender. Perubahan bentuk yang disebut deklinasi
dan verba memiliki kaidah pembentukan kata yang bertalian dengan
kala dan pelaku, jadi memiliki aturan konjungsi. Kelompok kata
utama lainnya seperti adjektiva dan adverbia dimasukkan kedalam
kelompok nomina, karena sebagian besar ciri morfologisnya sama
dengan nomina.33
Tradisi pembagian kata itu memang sesuai dengan dasar
pemikiran linguistik modern yang mengutamakan analisis bentuk
lahiriah bahasa daripada makna. Salah satu contoh yang merupakan
ide sentral tata bahasa tradisional adalah tentang penggolongan kelas
kata itu. Berlawanan dengan tradisi global yang membagi kata
32
Syarif Hidayatullah, dan Abdullah, Pengantar Linguistik Bahasa Arab Klasik Modern
(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), h.60. 33
Azizi Fahrurrozi, dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab (Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN syarif Hidayatullah, 2015), h. x.
28
berdasarkan tata bahasa Yunani-Latin dengan membagi kata
berdasarkan makna hingga menghasilkan sepuluh jenis kata, tata
bahasa Arab membagi kata-kata dalam bahasanya hanya menjadi tiga
kelompok, yang didasarkan kepada kesamaan-kesamaan ciri-ciri
lahiriah bahasa itu. Klasifikasi kata inilah yang pada tulisan ini ingin
di kedepankan.
Di dalam golongan nomina termasuk didalamnya kata ganti
orang, kata ganti penunjuk, dan kata sambung relatif, yang masing-
masing ditandai kemungkinan perubahan bentuk bertalian dengan
lingkungan sintaksisnya, bentuk menurut jumlah dan jenisnya.
A.1 Penggunaan kata ganti dalam bahasa Arab (Adh-Dhamir)
Dalam bahasa Arab penggunaan kata ganti proklitik dan
enklitik ini disebut dengan Adh-Dhamir. Dhamir merupakan
nomina, baik yang menyatakan makna orang, hewan, ataupun
kebendaan, yang kedudukannya seringkali digantikan dalam
kalimat dengan bentuk kata lain. Jika dilihat dari aspek dan
perannya sebagai pelaku di dalam kalimat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut: (1) Dhamir )ضمز( merupakan kata
benda tetap yang mengacu pada kata ganti orang pertama atau
muttakallim )(2) ,)محكهم kata ganti orang kedua atau mukhattab
.)غائب( dan (3) kata ganti orang ketiga atau ghaib ,)مخاطب(34
Bentuk penggunaan kata ganti atau dhamir di dalam bahasa Arab
34
Mustafa Al-Ghalayyain, Jami’ Al-Durs Al-’Arabiyyah (Beirut: Al-Maktabah Al-
„Ashriyyah, 2005), h. 87, lihat juga Fuad Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-‘Arabiyyah
(Damaskus: Dar Al-Hikmah, T.t), h. 113.
29
mencakup tiga macam, yaitu (1) Munfashil )(2) ,)مىفصم Muttashil
)مسححز( dan (3) Mustattir ,)محصم(35
yang dikelompokkan
berdasarkan pada aspek jantina جذكز و جأوث() , aspek numerelia
.)جمع( dan plural ,)مثى( dual ,)مفزد( meliputi tunggal )عذد(36
Adapun pronomina bebas nominatif sebagai berikut:
Pronomina Tunggal Dual Jamak
Maskula Femina Maskula Femina Maskula Femina
Pertama حنن حنن حنن حنن أنا أنا
Kedua أننت أنتم أنتما أنتما أنت أنت
Ketiga هن هم مها مها هي هو
Pronomina bebas akusatif sebagai berikut:
Pronomina Tunggal Dual Jamak
Maskula Femina Maskula Femina Maskula Femina
Pertama إيانا إيانا إيانا إيانا إياي إياي
Kedua إياكن إياكم إياكما إياكما إياك إياك
Ketiga إياهن إياهم إيامها إيامها إياها إياه
Dhamir muttashil )ضمز محصم( merupakan pronomina
bentuk terikat bergantung pada kata lain37
dan penulisannya juga
disambungkan dengan kata lain. Dhamir muttashil terbagi
35
Fuad Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-‘Arabiyyah (Damaskus: Dar Al-
Hikmah, T.t), h. 113. 36
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-‘Arabiyyah, h. 114. Lihat juga Agus
Purwanto, Pintar Membaca Arab Gundul dengan Metode Hikari, h. 70-71. 37
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-‘Arabiyyah, h. 114. Lihat juga Agus
Purwanto, Pintar Membaca Arab Gundul dengan Metode Hikari, h. 70-71.
30
menjadi dua yaitu pronomina terikat nominatif atau Dhamir rafa’
muttashil (ض)مز رفع محصم dan pronomina terikat akusatif atau
Dhamir nashab muttashil )ضمز وصب محصم( dan dhamir jarr
muttashil محصم( جز)ضمز .38
Adapun pronomina terikat nominatif sebagai berikut:
Pronomina
Persona
Tunggal Dual Jamak
Maskula Femina Maskula Femina Maskula Femina
Pertama )أنا(
ذهبت
(حنن(
ذهبنا
(حنن(
ذهبنا
Kedua )أنت)
ذهبت
(أنت(
/ ذهبت
تذهبني/
إذهيب
(أنتما(
ذهبتما/
تذهبان
(أنتما(
ذهبتما
(أنتم(
ذهبتم
(أننت(
ذهبنت
Ketiga )هو)
-
(هي(
-
(مها(
ذهبا/
يذهبان/
إذهبا
(مها(
ذهبتا/
تذهبان
(هم(
ذهبوا/
يذهبون/
إذهبوا
(هن(
-
38
Fahrurrozin dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab, h. 158. Lihat juga Ni‟mah, Mulakhas
Al-Qawa‟id Al-Lughah Al-Arabiyyah, h. 114.
31
Pronomina terikat nominatif atau Dhamir rafa’ muttasil
selalu menempel pada verba atau kana wa akhwatuha yang
berfungsi sebagai subjek.39
Pronomina terikat bisa disebut dengan
pronomina afiksal verba yang berkedudukan sebagai subjek40
karena di dalam bahasa Arab setiap verba yang muncul dalam
kalimat selalu sudah mengandung petunjuk pelaku. Setiap pelaku
yang menempel pada verba berbentuk afiksasi.
Pronomina terikat akusatif adalah pronomina yang
posisinya berada di belakang nomina, partikelatau verba.
Pronomina yang berada di belakang nomina dan partikel yaitu
dhamir jarr muttashil41
atau lebih dikenal dengan kata ganti
kepunyaan. Pronomina yang berada di belakang verba yaitu
Dhamir nashab muttashilyang berfungsi sebagai objek.42
Pronomina terikat akusatif sebagai berikut:
Pronomina
Persona
Tunggal Dual Jamak
Maskula Femina Maskula Femina Maskula Femina
Pertama )أنا(
ى/ىن/ى
)أنا(
ى/ىن/ى
(حنن(
(حنن(
(حنن(
(حنن(
39
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-Arabiyyah, h. 114. Lihat juga Fahrurrozi
dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab, h. 158. 40
Risty Sugidianti Zahara, Deiksis dan Pemahaman Teks Narasi Bahasa Arab Telaah Novel
Al-Karnak Karya Najib Mahfudz (Tangerang Selatan: Lembaga Study Islam Progresif, 2011), h.
25. 41
Fahrurrozi dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab, h.158-160. 42
Fahrurrozi dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab, h.158.
32
نا نا نا نا
Kedua )أنت)
ك
(أنت(
ك
(أنتما(
كما
(أنتما(
كما
(أنتم(
كم
(أننت(
كن
Ketiga )هو)
/ه ه
(هي(
ها
(مها(
مها
(مها(
مها
(هم(
هم
(هن(
هن
Pronomina orang pertama tunggal yang berupa vokal
panjang „i‟ seperti kitab³ ( كحاب) ‘buku saya’, bila didahului vokal
„a‟ panjang seperti bentuk dualis dalam frase genetif, maka
pronomina orang pertama tunggal tersebut menjadi vokal „ya‟.
Contoh: كحاب ( buku saya) menjadi كحاباي (dua buku saya). Lain
halnya bila didahului preposisi atau nomina yang berakhir dengan
vokal panjang seperti „ala‟ (عهى) menjadi ‘alayya’ (di atas saya).
Pronomina orang pertama tunggal bertindak sebagai objek
berkasus akusatif setelah verba , maka ditambah dengan „nun‟
sepertiأمز (dia menyuruh) menjadi أمزو (dia menyuruh saya).
Berbeda jika didahului konsonan „nun‟, maka dipakai „n³‟ seperti
.إو ى atau إو menjadi إن 43
Dhamir mustattir )ضمز مسححز( merupakan kata ganti yang
tidak terlihat dalam penulisan dan tidak terbaca. Dhamir mustattir
43
Fahrurrozi dan Muhajir, Gramatika Bahasa Arab, h.159-161.
33
terbagi menjadi dua yaitu Dhamir Mustattir wujuban ضمز مسححز(
yang harus tersembunyi dan Dhamir mustattir jawazan وجىبا(
yang boleh tersembunyi dan boleh dimunculkan )ضمز مسححز جىاسا(
dalam kalimat.44
Adapun Dhamir Mustatir wujuban sebagai berikut:
Pronomina
Persona
Tunggal Dual Jamak
Maskula Femina Maskula Femina Maskula Femina
Pertama
)أنا(
إذهب
أذهب
(حنن(
-
(حنن(
-
(حنن(
نذهب
Kedua
(أنت(
تذهب
(أنت(
-
(أنتما(
-
(أنتما(
-
(أنتم(
-
(أننت(
-
Dhamir mustattir wujuban adalah pronimina harus
tersembunyi yang keberadaannya tidak boleh digantikan oleh isim
zhahir. Pronomina tersembunyi terdapat pada fi’il amr (فعم امز)
atau kalimat perintah untuk pronomina orang kedua maskula
tunggal (kamu,أوث). Pronomina tersembunyi juga terdapat pada
fi’il mudhari’ (فعم مضارع) untuk pronomina orang kedua maskula
44
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-Arabiyah, h. 116-117.
34
tunggal (kamu, أوث), atau untuk pronomina orang pertama tunggal
(saya, اوا) dan untuk pronomina orang pertama jamak (kita, وحه).45
Dhamir Mustatir jawazan sebagai berikut:
Pronomina
Persona
Tunggal Dual Jamak
Maskula Femina Maskula Femina Maskula Femina
Ketiga
(هو(
يذهب
ذهبب
(هي(
تذهب
ذهبت
(مها(
-
(مها(
-
(هم(
-
(هن(
-
Dhamir Mustattir jawazan adalah pronomina yang boleh
disembunyikan dan keberadaannya bisa digantikan oleh isim
zhahir. Pronomina yang boleh disembunyikan terdapat pada fi’il
madhi dan fi’il mudhari’ untuk pronomina orang ketiga maskula
(dia, هى) atau pronomina orang ketiga femina (dia, ه).46
3. Surat Menyurat
A. Pengertian Surat
Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan sebagai
alat komunikasi untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi
secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lain yang memiliki
persyaratan khusus yaitu penggunaan kode dan notasi (lampiran dan
perihal), penggunaan kertas, penggunaan model atau bentuk,
45
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-Arabiyah, h. 117. 46
Ni‟mah, Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-Arabiyah, h. 117-118.
35
pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan.47
Informasi yang disampaikan melalui surat tersebut bisa berupa
pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, lamaran,
pemikiran, sanggahan, dan lain sebagainya.48
Korespondensi dan surat secara harfiah memiliki makna yang
sama. Kegiatan saling berkirim surat oleh perorangan maupun
organisasi disebut korespondensi atau surat menyurat. Pihak-pihak
yang terlibat di dalam korespondensi disebut koresponden.
Adanya korespondensi atau surat dikarenakan dalam kehidupan
sehari-hari manusia membutuhkan komunikasi. Komunikasi
merupakan proses penyampaian informasi yang dapat dilakukan
secara lisan maupun secara tertulis yaitu dalam hal ini adalah surat
atau korespondensi. Komunikasi dapat dibagi menjadi komunikasi
lisan dan komunikasi tertulis.49
Namun disini penulis hanya akan
membahas tentang komunikasi tertulis, yang berkaitan dengan surat
menyurat.
Komunikasi tertulis adalah alat komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis yang dapat
dituangkan melalui karangan seperti menulis surat, menulis artikel,
menulis laporan, menulis makalah, menulis skripsi, dan menulis buku.
47
Marishka Z, Memahami Surat Formal (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 2. 48
Adlan Ali dan Tanzil, Pedoman Lengkap Menulis Surat (Tangerang: PT. Kawan Pustaka,
2006), h. 1. 49
Marishka Z, Memahami Surat Formal, h. 1.
36
Komunikasi tertulis memiliki beberapa keunggulan seperti:
Mempunyai bukti tertulis atau otentik, dapat disajikan lebih bersih
atau matang, dasar hukumnya kuat, dan sulit dimanipulasi. Adapun
kelemahannya yaitu: Susunan surat riwet, kalimat tidak lengkap atau
berbelit, penggunaan tanda baca yang tidak pada tempatnya, penulisan
kalimat tidak sesuai EYD, pemakaian istilah asing yang tidak perlu
atau tidak tepat.
Komunikasi tertulis lebih dikenal dengan korespondensi atau
surat menyurat. Agar komunikasi melalui surat dinilai efektif, maka isi
atau maksud surat harus terang dan jelas, sehingga tidak menimbulkan
salah arti bagi pihak penerima. Oleh karena itu, secara garis besar
tujuan penulisan surat adalah untuk menyampaikan informasi kepada
pembaca untuk mendapatkan tanggapan dari pembaca surat tentang isi
surat.50
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa surat adalah
alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain,
yang dapat digunakan oleh manusia ketika tidak dapat bertatap muka
secara langsung dalam menjalin sebuah komunikasi dengan berbagai
tujuan.
Surat memiliki beberapa fungsi yaitu: (1) sebagai alat
komunikasi, (2) sebagai tanda bukti tertulis yang sah (otentik), (3)
sebagai alat pengingat jika sewaktu waktu diperlukan (arsip), (4)
50
Marishka Z, Memahami Surat Formal, h. 2.
37
sebagai pedoman atau dasar untuk bertindak, (5) sebagai wakil atau
duta bagi perseorangan atau organisasi, (6) sebagai alat bukti sejarah
atau kegiatan suatu organisasi atau perusahaan, (7) sebagai jaminan
keamanan atau keterangan yang dapat member rasa aman dalam
aktivitas tertentu.51
B. Surat pribadi
Surat pribadi adalah surat dari perseorangan kepada orang lain
atau kepada organisasi yang berisi masalah pribadi yang ditujukan
kepada keluarga, teman, atau kerabat karena sifatnya akrab dan
santai.52
Surat pribadi biasanya menggunakan bahasa ragam akrab dan
ragam santai seperti kata ganti orang pertama.53
Jika dilihat dari segi
isinya, surat pribadi dibedakan atas dua macam:
1) Surat pribadi yang isinya prive
Yaitu surat yang dikirim kepada teman, kerabat atau
keluarga. Surat ini memiliki kebebasan dalam pemakaian bentuk
dan bahasa serta bentuk surat. Bentuk surat pribadi boleh
menyimpang dari aturan bentuk resmi dan bahasanya pun boleh
tidak baku.
2) Surat pribadi yang isinya bersifat resmi
Yaitu surat yang dikirim kepada pejabat suatu instansi atau
kepada organisasi, misalnya surat lamaran pekerjaan, surat kuasa,
51
Lamuddin Finoza, Aneka Surat Sekertaris dan Bisnis Indonesia(Jakarta: Insan Mulia,
1991), h. 4. 52
Soedjito, dan Solchan TW, Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia (PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2004), h. 14. 53
Lamuddin Finoza, Aneka Surat Sekertaris dan Bisnis Indonesia, h. 11.
38
surat pernyataan. Surat pribadi yang bersifat resmi harus
menggunakan bentuk dan bahasa baku.54
C. Pembelajaran Menulis Surat
Menulis surat pribadi merupakan materi yang terdapat dalam
Bahasa Indonesia. Oleh karenanya, untuk menulis surat yang baik,
maka kita harus memhami bagaimana ciri-ciri bahasa surat yaitu
seperti: Bersifat jelas; lugas; menarik dan sopan. Pemakaian tata
baahsa yang tepat dalam surat menyurat memudahkan penerima surat
dalam memahami kalimat surat.55
Tanda bahasa meliputi ejaan dan
tanda baca (fungtuasi) sebagai berikut:
1. Ejaan meliputi sebagai berikut:Penulisan huruf, nama gelar, nama
bahasa, nama tahun, bulan, dan peristiwa bersejarah.
2. Penulisan Kata yang meliputi:
a. Kata dasar merupakan kata yang ditulis sebagai dasar
kesatuan dan kata yang berdiri sendiri.
b. Kata berimbuhan merupakan kata yang mendapatkan awalah
atau akhiran.
c. Kata ulang ditulis menggunakan tanda hubung antara kata
yang diulang
d. Kata gabungan yang diapit oleh imbuhan yang penulisannya
digabung
e. Kata gabungan awalan dan akhirn yang terdapat pada salah
satu kata gabungan
54
Lamuddin Finoza, Aneka Surat Sekertaris dan Bisnis Indonesia, h. 12. 55
Marishka Z, Memahami Surat Formal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 14.
39
f. Kata majemuk penulisan dipisah jika salah satu katanya tidak
berdiri sendiri dan digabung dalam satu kata.
g. Kata depan di, ke, dan dari, yang berfungsi menunjukkan
nama tempat atau arah, maka penulisannya dipisah.
h. Partikel “pun” kadang dipisah dan kadang disambung dari
kata yang mendahuluinya.
1. Penulisan unsur serapan dari bahasa asing
2. Tanda baca yang meliputi: Tanda titik (.), tanda koma (,),
tanda titik dua (:), tanda garis miring(/)
3. Penggunaan bahasa baku yang standar sesuai dengan
kadiah bahasa sesuai dengan perkembangan zaman.
D. Dasar-dasar Komunikasi dengan Surat
Dasar dasar komunikasi dengan surat yang meliputi surat
sebagai dokumen tertulis, dan surat sebagai wakil atau duta.56
1. Surat sebagai media Komunikasi
Komunikasi tidak hanya digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan materil, melainkan juga untuk ilmu pengetahuan, baik
secara horizontal maupun secara vertikal, yakni penyampaian
informasi dari yang mengetahui kepada yang tidak mengetahui,
sehingga informasi itu pada akhirnya menjadi milik bersama.57
56
Asyraf Suryadi, Menulis Berkomunikasi dengan Surat (Pangkal Pinang: UBB Press,
2010), h. 4-5. 57
S.M. Siahaan, Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya, (Jakarta: PT. BPK Gunung
Mulia, 1990), h. 10.
40
Di dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang sangat
berperan aktif. Pertama: komunikator yang berdiri dan
memainkan media komunikasi verbal maupun non-verbal. Kedua:
komunikasi (pribadi atau kelompok) adalah pihak yang menerima
hubungan dari komunikator. Ketiga: messege (pesan) adalah
unsur terpenting dan inti dalam interaksi antara komunikator
dengan komunikan.58
Berkomunikasi berarti mengemukakan buah pikiran melalui
media tertentu dengan maksud untuk mendapat tanggapan
sehingga diharapkan tujuan berkomunikasi berhasil dengan
sebaik-baiknya. Berkirim surat pada hakikatnya, melakukan
komunikasi sehingga tujuan utama si penulis surat yaitu,
memperoleh tanggapan dan si penerima surat. Oleh karena itu,
surat merupakan media komunikasi yang banyak dipergunakan
baik oleh badan usaha maupun perseorangan.
Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada
seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan
tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi jika
didukung dengan adanya sumber, pesan, media, penerima, dan
efek.59
58
S.M. Siahaan, Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya, h. 11. 59
Hfied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012),
h. 24-28.
41
a) Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber
sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi
antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa
juga dalam bentuk kelompok.
b) Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah
sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, dan nasihat.
c) Media
Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat
beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang
menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya,
misalnya dalam komunikasi antarpribadi, pacaindra dianggap
sebagai media komunikasi. Selain indra manusia, ada juga
saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang
digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.
42
d) Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang
atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai, atau negara.
e) Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang terjadi
dipikir, dirasakan, dan dilakukakn oleh penerima sebelum
dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.
f) Tanggapan balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya salah
satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.
g) Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang
dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat
digolongkan atas empat macam yakni lingkungan fisik,
lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan
dimensi waktu.
2. Surat sebagai Dokumen Tertulis
Surat merupakan dokumen tertulis yang memiliki kegunaan
sesuai dengan isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu,
surat beharga harus disimpan sebaik-baiknya oleh si pemilik surat
tersbut. Memang sesungguhnya surat merupakan salah satu
43
dokumen tertulis, bagi si penerima surat. Hal ini dikatakan karena
dokumen itu sendiri mengandung makna asli yang dipergunakan
untuk alat pembuktian suatu keterangan.
3. Surat sebagai Wakil atau Duta
Salah satu contoh surat sebagai duta adalah surat
kepercayaan yang diterima kepada kepala negara tempat ia
diangkat menjadi duta besar. Surat kepercayaan ditandatangani
oleh kepala negara untuk diserahkan kepada kepala negara
dengan upacara penyambutan sesuai dengan upacara kenegaraan
yang berlaku. Lebih jauh lagi peranan surat dapat diperoleh dan
diutarakan dengan kehangatan cinta.
44
BAB III
ANALISIS KLITIKA DALAM BUKU FANUN KITĀBAH AR-RASĀ´IL
Dalam pembahasan bab IV ini, penulis berupaya menganalisis terjemahan
klitika bahasa Indonesia dan bahasa Arab dalam buku Fanun Kitābah Ar-rasā´il
karya Thaha Kāsib Adurûbî. Klitika yang akan penulis analisis terdapat tiga jenis
klitika yaitu klitika „aku‟, enklitika „-ku‟, dan proklitika „ku-„ berdasarakan teori
Abdul Chaer.
A. Analisis Klasifikasi Klitika Dalam Bahasa Indonesia
Klitik mengarah pada pemahaman imbuhan yang dalam ucapan
tidak mempunyai tekanan sendiri dan tidak merupakan kata, karena tidak
dapat berdiri sendiri. Jadi, klitika merupakan bentuk yang selalu terikat
pada bentuk kata lain atau bisa disebut juga dengan morferm terikat.
Berdasarakan teori Abdul Chaer klitika yang akan penulis analisis
terdapat tiga jenis klitika yaitu klitika „aku‟, enklitika „-ku‟, dan
proklitika „ku-„. Proklitika adalah klitika pada awal kata dan enklitika
terdapat pada akhir kata sedangkan klitika ialah imbuhan yang terdapat
pada awal dan akhir kalimat.
A.1.1 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim Mustattir dan Muttasil
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 2
B. 4
٦ .ص
Orang tua علمتحينما بنجاحك
Aku mengetahui
akan
keberhasilanmu
Keberhasilan
45
٤ .س
2. H. 2
B. 7
٦ .ص ٦.س
Orang tua اهلل أدعو لذا Aku berdoa
kepada Allah
Pengharapan
kepada Allah
3. H. 3
B. 6
٦ .ص ٥ .س
Anak كأشكرو- ياولدي
Aku
berterimakasih
kepadamu wahai
orang tuaku
Ungkapan
terima kasih
seorang anak
kepada
orang tuanya
4. H. 3
B. 7
٦ .ص ٥ .س
Anak , بأن وأعدك أبقى
Aku berjanji
padamu
Perjanjian
Pada tabel nomor 1, bentuk kata / علمت / /alīmtu/ merupakan jumlah
fi'iliyah yang berasal dari kata /علم/ /alīma/ yang artinya „mengetahui‟
dan fa'ilnya berupa dhomir muttasil / tu/ yaitu „marfu‟ dan tanda ro'ihi/ /ت
merupakan dhammah. Oleh karena itu, bentuk kata / alīmtu/ dapat/ /علمت
di terjemahkan menjadi “aku mengetahui”. Pada tabel nomor 2, bentuk
kata /أدع ى/ /ad’ū/ yang artinya „doa‟ merupakan fi'il mudhori' namun
pada huruf /أ / /alif/ terdapat dhomir mustatir taqdiruhu /أا/ /anā/. Oleh
karena itu, bentuk kata /ى ad’ū/ dapat di terjemahkan menjadi “aku/ / أدع
berdoa”. Pada tabel nomor 3, bentuk kata /ك asykuruka/ merupakan/ /أشك ر
46
fi'il mudhori' yang artinya „terima kasih‟ namun pada bentuk kata / أ/
/alif/ terdapat dhomir mustatir taqdiruhu /أنا/ /anā/. Oleh karena itu,
bentu kata /ك asykuruka/ dapat di terjemahkan menjadi „aku/ /أشك ر
berterimakasih‟. Pada tabel nomor 4, kata /أعد ك / /a’iduka/ yang artinya
„janji‟ merupakan bentuk fi'il mudhori' namun pada bentuk kata /أ / /alif/
terdapat dhomir mustatir taqdiruhu /أنا / /anā/. Oleh karena itu, bentuk
kata kata /أعد ك / /a’iduka/ dapat di terjemahkan menjadi „aku berjanji‟.
A.1.2 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir dan Muttasil
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 1
B. 4
٥ .ص ٤ . س
Anak أسفا أسفت كثريا
Aku ingin
memohon maaf
yang sebesar-
besarnya
Permohonan
maaf
2. H. 2
B. 6
٦ .ص ٦ .س
Orang
tua اهلل أدعولذا Maka dari itu aku
berdoa kepada Allah
Pengharapan
kepada sang
pencipta
(Allah swt)
3. H. 2
B. 4
٦ .ص ٤ .س
Orang
tua علمتحينما
ا بنج حك.........
Ketika aku
mengetahui akan
keberhasilanmu........
Keberhasilan
4. H. 2
B. 5
٦ .ص ٤ .س
Orang
tua وجدتهاوقد
مغلفة بالفرحة والسرور
Aku
mendapatkannya
dengan penuh
kegembiraan dan
kesenangan
Kebahagiaan
47
Pada tabel nomor 1, bentu kata / asîftu/ yang artinya „aku/ /أسفت
memohon maaf‟ merupakan jumlah fi'iliyah yang berasal dari kata /أسف/
/asifa/ yang artinya „maaf‟ namun fa'ilnya berupa dhomir muttasil / /ت
/tu/ „marfu‟ dan tanda ro'ihi adalah dhomah maka bentuk kata / /أسفت
/asîftu/ dapat di terjemahkan menjadi “aku neminta maaf”. Pada tabel
nomor 2, bentuk kata /ى ad’ū/ yang artinya „doa‟ merupakan fi'il/ /أدع
mudhori' namun pada huruf /أ / /alif/ terdapat dhomir mustatir taqdiruhu
ad’ū/ dapat di terjemahkan/ / أدع ى/ anā/. Oleh karena itu, bentuk kata/ /أنا/
menjadi “aku berdoa”. Pada tabel nomor 3, bentuk kata / علمت / /alîmtu/
merupakan jumlah fi'iliyah yang berasal dari kata /علم/ /alîma/ yang
artinya “mengetahui” dan fa'ilnya berupa dhomir muttasil / tu/ yaitu/ /ت
„marfu‟ dan tanda ro'ihi merupakan dhammah. Oleh karena itu, bentuk
kata / .”alîmtu/ dapat di terjemahkan menjadi “aku mengetahui/ /علمت
Pada tabel nomor 4, bentuk kata / /wajad’tu/ / وجدت merupakan jumlah
fi'iliyah yang berasal dari kata /وجد/ /wajada/ yang artinya „dapat‟ dan
bentuk fa'ilnya berupa dhomir muttasil / tu/ „marfu‟ dan tanda ro'ihi/ /ت
adalah dhomah. Oleh karena itu / وجدت / /wajadtu/ dapat di terjemahkan
menjadi “aku mendapatkan”.
A.1.3 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 2
B. 6
Orang tua وأشكرك- ياولدي
Aku berterima
kasih kepadamu
Ucapan
terima kasih
48
٦ .ص ٥ .س
wahai orang
tuaku
2. H. 4
B. 4
٨ .ص ٤ .س
Teman أرجو موجودا أن تزودين
بو,ألنين حبجة ماسة إليو يف
كتابو
Aku harap kau
dapat
meminjamkanku
buku itu
Harapan
3. H. 4
B. 3
٨ .ص ٤ .س
Teman أودلذا فأنين السؤال عن
كتاب
Aku ingin
menanyakan
tentang buku
........
Pertanyaan
4. H. 4
B. 5
٨ .ص ٤ .س
Teman فإن وجد يفمكتبيت بو فسأزودك
بالسرعة ادلمكنة
Aku akan
meminjamkannya
untukmu secepat
mungkin
Pinjaman
Pada tabel nomor 1, bentuk kata /ك asykuruka/ merupakan/ /أشك ر
fi'il mudhori' yang artinya „terima kasih‟ namun pada bentuk kata / أ/
/alif/ terdapat dhomir mustatir taqdiruhu /أنا/ /anā/. Oleh karena itu,
bentu kata /ك asykuruka/ dapat di terjemahkan menjadi „aku/ /أشك ر
berterimakasih‟. Pada tabel nomor 2, bentuk kata /ى arjū/ merupakan/ /أرج
bentuk fi'il mudhori' yang artinya „memohon‟ namun pada bentuk kata
huruf /أ/ /alif/ terdapat bentuk dhomir mustatir taqdiruhu /أنا/ /anā/. Oleh
karena itu, bentuk kata /ى arjū/ dapat di terjemahkan „aku/ /أرج
bermohon‟. Pada tabel nomor 3, bentuk kata / awadu/ merupakan/ /أود
49
bentuk kata fi'il mudhori' yang artinya „keinginan‟ namun pada bentuk
kata /أ/ /alif/ terdapat dhomir mustatir taqdiruhu /أنا/ /anā/. Oleh karena
itu, bentuk kata / .‟awaddu/ dapat di terjemahkan menjadi „aku ingin/ /أود
Pada tabel nomor 4, bentuk kata /د ك azawwiduka/ merupakan fi'il/ /ا زو
mudhori' yang artinya „meminjam‟ namun pada bentuk kata /أ/ /alif/
terdapat dhomir mustatir taqdiruhu /أنا/ /anā/. Oleh karena itu, bentuk
kata /د ك uzawwiduka/ dapat di terjemahkan menjadi „aku/ /ا زو
meminjamkan‟.
A.1.4 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim Muttashil
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 12
B. 3
٨٨ .ص ٤ .س
Teman خرب بلغنيلقدجناحك امتحان
Aku telah
mendapatkan
sebuah kabar
mengenai
keberhasilanmu
pada ujian....
Keberhasilan
2. H. 12
B. 6
٨٨ .ص ٥ .س
Teman رلتهدا عرفتك ومثلربا
Aku
mengenalmu
sebagai orang
yang rajin
Orang yang
rajin
3. H. 20
B. 4
١٨ .ص ٤ .س
Teman , علمتلقد أنك فقدت
عملك
Aku sudah
mengetahui
bahwa kau
kehilangan
pekerjaanmu
Kehilangan
pekerjaan
4. H. 20
B. 4
١٨ .ص
Teman وصلتنيفقد رسالتك
Aku sudah
menerima
suratmu yang
Surat tentang
kepedulian
dan
50
السابقة إىل 4 .ستدل على
أصالتك وو قوفك
berisikan
kepedulian dan
dukunganmu
dukungan
Pada tabel nomor 1, bentuk kata /بلغني / /balaghonî/ merupakan
jumlah fi'iliyah yang berasal dari bentuk kata /بلغ/ /balagha/ yang artinya
„mendapatkan‟ namun fa'ilnya berupa dhomir muttasil /ي/ /ya/ disini
adalah „ya „ mutakallim. Oleh karena itu, fi'ilnya disini akan menjadi
manshub, bentuk kata /بلغني/ /balaghanî/ dapat di terjemahkan menjadi
„aku mendapatkan‟. Pada tabel nomor 2, bentuk kata / /ariftu/ /عرفت
merupakan jumlah fi'iliyah yang berasal dari bentuk kata /عرف/ /arifa/
yang artinya „mengetahui‟ namun fa'ilnya berupa dhomir muttasil / /tu/ /ت
marfu' dan tanda ro'ihinya yaitu dhomah. Oleh karena itu, bentuk kata
/ alîmtu/ dapat di terjemahkan menjadi „aku mengetahui‟. Pada/ /علمت
tabel nomor 3, bentuk kata / علمت / /alîmtu/ merupakan jumlah fi'iliyah
yang berasal dari kata / alîma/ yang artinya “mengetahui” dan/ /عي
fa'ilnya berupa dhomir muttasil / tu/ yaitu „marfu‟ dan tanda ro'ihi/ /ت
merupakan dhammah. Oleh karena itu, bentuk kata / alimtu/ dapat/ /علمت
di terjemahkan menjadi „aku mengetahui‟. Pada tabel nomor 4, bentuk
kata /وصلتني/ /washalatanî/merupakan jumlah fi'il iyah yang berasal dari
kata /وصم/ /washala/ yang artinya „menerima‟ namun fa'ilnya berupa
dhomir muttasil /ي/ /ya/ disini adalah „ya‟ mutakallim. Oleh karena itu,
jumlah fi'iliyah disini akan menjadi manshub, bentuk kata /وصلتني/
/washalatanî/ dapat di terjemahkan menjadi „aku menerima‟.
51
A.1.5 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 20
B. 8
١٨ .ص ٦ .س
Teman اهلل لك أدعوبالتوفيق وتيسري احلال, والسالم
ىو اخلتام
Aku berdoa
kepada Allah
agar senantiasa
memberikanmu
taufiq-Nya dan
memudahkan
keadaanmu.
Pengharapan
doa
2. H. 20
B. 6
١٨ .ص ٥ .س
Teman كركأش ياصديقي على
رسالتك
Aku
berterimakasih
kepadamu
wahai temanku
Ungkapan
terima kasih
3. H. 21
B. 7
١٣ .ص ٤ .س
Teman , منك وأرجوأن تعمل بقولو
ت عاىل
Aku juga
berharap kau
bisa
mengamalkan
firman Allah
Pengharapan
4. H. 17
B. 6
٣٦ .ص ٤ .س
Teman , ادلوىل أسالوأن جيعل أيامك
ىناء خالصا, وان جيعنبك
السوء وعوادي األيام
Aku berdoa
kepada Allah
semoga Ia
senantiasa
menjadikan
hari-harimu
baik dan
menjauhkanmu
dari keburukan
Permohonan
doa
52
Pada tabel nomor 1, bentuk kata /أدع ى/ /ad’ū/ yang artinya „doa‟
merupakan fi'il mudhori' namun pada huruf /أ / /alif/ terdapat dhomir
mustatir taqdiruhu /أنا/ /anā/. Oleh karena itu, bentuk kata /أدع ى / /ad’ū/
dapat di terjemahkan menjadi “aku berdoa”. Pada tabel nomor 2, bentuk
kata /ك asykuruka/ merupakan fi'il mudhori' yang artinya „terima/ /أشك ر
kasih‟ namun pada bentuk kata / أ/ /alif/ terdapat dhomir mustatir
taqdiruhu /أنا/ /ana/. Oleh karena itu, bentu kata /ك /asykuruka/ /أشك ر
dapat di terjemahkan menjadi „aku berterimakasih‟. Pada tabel nomor 3,
bentuk kata /ى arjū/ merupakan bentuk fi'il mudhori' yang artinya/ /أرج
„memohon‟ namun pada bentuk kata /أ/ /alif/ terdapat bentuk dhomir
mustatir taqdiruhu /أا/ /ana/. Oleh karena itu, bentuk kata /ى /arjū/ /أرج
dapat di terjemahkan „aku bermohon‟. Pada tabel nomor 4, bentuk kata
/ as’alu/ merupakan bentuk yang fi'il mudhori' artinya „berdoa‟pada/ /أسأل
bentuk kata namun huruf /أ/ /alif/ terdapat dhomir mustatir taqdiruhu /أنا/
/anā/. Oleh karena itu, bentuk kata / as’alu/ di terjemahkan menjadi/ /أسأل
„aku berdoa‟.
53
A.1.6 Kata Ganti Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks Tuturan
1. H. 33
B. 7
35 .ص 6 .س
Teman . أنتظرفأنا رسالتك
Aku akan
menunggu
Menunggu
2. H. 33
B. 5
35 .ص 3 .س
Teman والالذنب أبقى
للمغفرة سبيال
Aku juga
tidak
sanggup
Ketidaksanggupan
3. H. 33
B. 9
35 .ص 7 .س
Teman فيها ولمست معاين العتاب
Aku
mendapati
isinya penuh
dengan
makna-
makna
Isi dan makna
surat
4. H. 33
B. 11
35 .ص 7 .س
Teman , كتبتوقد لك األبيات
Aku juga
sudah
menuliskan
Menulis
5. H. 23
B. 8
53 .ص 4 .س
Teman أن أعدكأحتلى بالصرب
يف طلب العلم
Aku
berjanji
untuk terus
bersabar
dalam
menuntut
ilmu,
Bersabar dalam
menuntut ilmu
54
Pada tabel nomor 1, serangkai kata أخظر merupakan jumlah fi‟liyah
dengan bentuk dhamir mutakallim mustatir yang diwakili oleh bentuk
kata أ yang menunjukan kata benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka
serangkai kata أخظر diterjemahkan menjadi „aku akan menunggu‟ karena
orang pertama atau orang yang menulis. Pada tabel nomor 2, serangkai
kata أبقى ال merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir muttakallim
mustatir yang diwakili oleh bentuk kata أ yang menunjukkan kata benda
dan berfungsi sebagai subjek. Maka serangkai kata أبقى ال diterjemahkan
menjadi „aku juga tidak sanggup‟. Pada tabel nomor 3, serangkai kata
merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir muttakallim ىسج
mustattir yang diwakili oleh bentuk kata ث yang menunjukkan kata
benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka serangkai kata ىسج
diterjemahkan menjadi 'aku mendapati'. Pada tabel nomor 4, serangkai
kata مخبج merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir muttakallim
mustattir yang diwakili oleh bentuk kata ث yang menunjukkan kata
benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka serangkai kata مخبج
diterjemahkan menjadi 'aku juga sudah menuliskan‟. Pada tabel nomor 5,
serangkai kata أعدك merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir
muttakalim mustattir yang diwakili oleh bentuk kata أ berfungsi sebagai
subjek atau fa‟il. Maka serangkai kata أعدك diterjemahkan menjadi 'aku
berjanji'.
55
A.1.7 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 25
B. 6
44 .ص 3 .س
Musafir . فعندمامعك تحدثت
لفرتة
Aku seperti
berbincang-
bincang dengan
temanku
Berbincang
2. H. 20
B. 6
53 .ص 6 .س
Teman أشكرك ياصديقي
Aku berterima
kasih wahai
temanku
Ungkapan
terima kasih
3. H. 26
B. 6
44 .ص 7 .س
Musafir لك أتمنى التوفيق
Aku berharap Harapan
4. H. 33
B. 12
35 .ص 8 .س
Teman قريبا أزورك Aku akan
mengunjungimu
Berkunjung
5. H. 33
B. 13
35 .ص 8 .س
Teman برؤيتك أحظى Aku ingin
sekali melihat
wajahmu
Keinginan
Pada tabel nomor 1, serangkai kata ححدثج merupakan jumlah
fi‟liyah dengan bentuk dhamir muttakalim mustattir diwakili oleh bentuk
kata ث yang menunjukan kata benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka
serangkai kata ححدثج diterjemahkan menjadi „aku berbincang-bincang‟.
56
Pada tabel nomor 2, serangkai kata أشنرك merupakan jumlah fi‟liyah
dengan bentuk dhamir mutakalim mustatir diwakili oleh bentuk kata أ
yang menunjukan kata benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka
serangkai kata أشنرك diterjemahkan menjadi „aku berterima kasih‟. Pada
tabel nomor 3, serangkai kata أحى merupakan jumlah fi‟liyah dengan
bentuk dhamir mutakalim mustatir diwakili oleh bentuk kata أ yang
menunjukan kata benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka bentuk kata
,penulis terjemahkan menjadi „aku berharap‟. Pada tabel nomor 4 أحى
serangkai kata أزورك merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir
mutakallim mustatir yang diwakili oleh bentuk kata أ yang menunjukkan
kata benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka serangkai kata أزورك
diterjemahkan menjadi 'Aku akan mengunjungimu‟. Pada tabel nomor 5,
serangkai kata أحظى merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir
muttakallim mustattir yang diwakili oleh bentuk kata أ yang
menunjukkan kata benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka serangkai
kata أحظى diterjemahkan menjadi „Aku ingin sekali melihat wajahmu‟.
A.1.8 Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim Mustatattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemah Konteks
Tuturan
1. H. 31
B. 5
49 .ص 3 .س
Pasien القول أريد Aku juga
ingin
mengatakan
Mengatakan
57
2. H. 31
B. 4
49 .ص 4 .س
Pasien يف وجودي ادلستشفى
Aku berada
di rumah
sakit
Rumah sakit
3. H. 27
B. 4
45 .ص 4 .س
Teman أعجبتنيفلقد Aku
sangatlah
terkejut
Terkejut
4. H. 26
B. 4
45 .ص 4 .س
Teman أعجبتنيفلقد ىذه الباقة
اجلميلو
Aku
sangatlah
terkejut
dengan
semua ini
Terkejut atau
kaget
Pada tabel nomor 1, serangkai kata أرد merupakan jumlah fi‟liyah
dengan bentuk dhamir mutakallim mustatir diwakili oleh bentuk kata أ
yang menunjukkan kata benda dan berfungsi sebagai subjek atau fa‟il.
Maka serangkai kata أرد diterjemahkan menjadi „aku juga ingin
mengatakan‟. Serangkai kata أرد sama maknanya dengan serangkai kata
merupakan وجىدي Pada tabel nomor 2, serangkai kata .أعرف dan أحقد
jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir muttakalim muttasil diwakili oleh
bentuk kata ي yang menunjukkan kata benda dan berfungsi sebagai
subjek. Maka serangkai kata وجىدي diterjemahkan menjadi „aku berada
di rumah sakit‟. Pada tabel nomor 3, serangkai kata سال merupakan
jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir mutakallim muttasil diwakili oleh
58
bentuk kata ي berfungsi sebagai keterangan. Maka serangkai kata سال
diterjemahkan menjadi salam dariku/salamku. Pada tabel nomor 4,
serangkai kata أعجبخ merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhomir
mutakallim muttasil diwakili oleh bentuk kata ي dan berfungsi sebagai
objek. Maka serangkai kata أعجبخ diterjemahkan menjadi „aku sangatlah
terkejut‟.
A.1.9. Kata Ganti Klitik Jenis Dhamir Muttakalim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 23
B. 8
53 .ص 3 .س
Teman أن أعدك أحتلى بالصرب
Aku berjanji
untuk terus
bersabar
Janji
2. H. 20
B. 4
53 .ص 4 .س
Teman علمتلقد أنك فقدت
عملك
Aku sudah
mengetahui
bahwa kau
kehilangan
pekerjaanmu
Kehilangan
pekerjaan
3. H. 20
B. 8
53 .ص 6 .س
Teman , اهلل لك أدعوبالتوفيق وتيسري
احلال
Aku berdoa
kepada Allah
agar senantiasa
memberikanmu
taufiq-Nya
Doa
4. H. 17
B. 7
66 .ص 3 .س
Teman ادلوىل وأسألأن جيعل أيامك
ىناء خالصا
Aku berdoa
kepada Allah
semoga Ia
senantiasa
menjadikan
hari-harimu
baik
Doa dan
harapan
59
Pada tabel nomor 1, serangkai kata أعدك merupakan jumlah filiyah
dengan bentuk dhamir muttakalim mustattir diwakili oleh bentuk kata أ
yang menunjukkan kata benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka
serangkai kata أعدك diterjemahkan „aku berjanji‟. Pada tabel nomor 2,
serangkai kata عيج merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir
mutakalim mustatir yang diwakili oleh bentuk kata ث yang menunjukan
kata benda dan berfungsi sebagai subjek. Maka عيج diterjemahkan
menjadi „aku sudah mengatahui‟. Pada tabel nomor 3, serangkai kata أدعى
merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir mutakalim mustatir
yang diwakili oleh bentuk kata أ yang menunjukan kata benda dan
berfungsi sebagai subjek. Maka bentuk kata أدعى penulis terjemahkan
menjadi „aku berdoa‟. Pada tabel nomor 1, serangkai kata أسأه
merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir mutakalim mustatir
diwakili oleh bentuk kata أ yang menunjukan kata benda dan berfungsi
sebagai subjek. Maka, serangkai kata أسأه diterjemahkan menjadi “aku
berdoa.”
B.2.1 Kata Ganti Proklitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 2
B. 3
6.ص 5 .س
Orang tua أ أسخطع فال
ىل أصف
سروري
Tak dapat
kulukiskan
kegembiraanku
padamu
Kebahagiaan
60
2. H. 2
B. 4
6 .ص 4 .س
Anak قراتفيقد
اىخ رساىخل
إى بعثخها
Telah kubaca
surat yang
engkau kirim
kepadaku
Surat yang
telah dibaca
oleh anak
dari orang
tuanya
3. H. 5
B. 6
9 .ص
4 .س
Anak اب واعي
اىدة طيت أ
قضيتها اىخ
ها
Bahwa
banyaknya
pekerjaan yang
kukerjakan
disini
Seorang
anak yang
sibuk dengan
pekerjaanya
Pada tabel nomor 1, serangkai kata أخبرك merupakan jumlah filiyah
dengan bentuk dhamir mutakalim mustatir yang diwakili oleh bentuk
kata أ menunjukan kata benda dan berfungsi sebagai subjek atau fa‟il.
Maka, bentuk kata أخبرك penulis terjemahkan menjadi „kuberitahukan‟
dengan serangkai kata yang mengikutinya. Pada tabel nomor 2, serangkai
kata قراث merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir mutakalim
mustatir yang diwakili oleh bentuk kata ث menunjukan kata benda dan
berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka, bentuk kata قراث
diterjemahkan menjadi 'kubaca' dengan serangkai kata yang
mengikutinya. Pada tabel nomor 3, serangkai kata قضخها merupakan
jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir mutakalim mustatir yang diwakili
oleh bentuk kata ث menunjukan kata benda dan berfungsi sebagai subjek
atau fa‟il. Maka, bentuk kata قضخها penulis terjemahkan menjadi
'kukerjakan' dengan serangkai kata yang mengikutinya.
61
Pada tabel nomor 1, kata ganti proklitik „ku-„ diwakili oleh bentuk
kata أ. Pada tabel nomor 2 dan 3 kata ganti proklitik „ku-„ diwakili oleh
bentuk kata ث dengan serangkai kata yang mengikutinya.
B.2.2 Kata Ganti Proklitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 1
B. 3
3 .ص 3 .س
Anak خالص أهديكالتحية واإلكرام واحملبة والسالم
وبعد
Kuhadiahkan
untukmu
sebuah
penghormatan,
cinta , dan
salam yang
tulus...
Salam
penghormatan
2. H. 1
B. 4
3 .ص 4 .س
Anak لك فأكتب سطور ىذه
Kutuliskan
untukmu
beberapa baris
surat ini
Surat untuk
ayahnya
3. H. 1
B. 5
3 .ص 4 .س
Anak أين وأخبركبوصول
رسالتك إيل
Dengan
adanya surat
ini
kuberitahukan
kepadamu
Balasan surat
seorang anak
kepada
ayahnya
Pada tabel nomor 1, serangkai bentuk kata أهدل merupakan jumlah
fi‟liyah dengan bentuk dhamir mutakalim mustatir yang diwakili oleh
62
bentuk kata أ menunjukkan kata benda dan berfungsi sebagai subjek atau
fa‟il. Maka, bentuk kata أهدل penulis terjemahkan menjadi
„kuhadiahkan‟ dengan serangkai kata yang mengikutinya. Pada tabel
nomor 2, bentuk kata فأمخب merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk
dhamir mutakalim mustatir yang diwakili oleh bentuk kata أ yang
menunjukan kata benda berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka, bentuk
kata فأمخب diterjemahkan menjadi „kutuliskan‟ dengan serangkai kata
yang mengikutinya. Pada tabel nomor 3, dalam serangkai bentuk kata
merupakan jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir mutakalim أصف
mustatir yang diwakili oleh bentuk kata أ menunjukan kata benda dan
berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka, bentuk kata أصف penulis
terjemahkan menjadi 'kulukiskan' dengan serangkai kata yang
mengikutinya.
Pada tabel nomor 1, 2, dan 3 kata ganti proklitik „ku-„ diwakili oleh
bentuk kata أ dengan serangkai kata yang mengikutinya.
B.2.3 Kata Ganti Proklitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 34
B. 4
34 .ص 4 .س
إليك أكتب , معاتبا لك عن
عدم إرسال الرسائل
Kutuliskan
surat ini
untukmu
seraya
menegurmu
karena kau
jarang sekali
Menulis
surat
teguran
63
mengirimkanku
surat
2. H. 27
B. 8
45 .ص 6 .س
أرجووختاما, أن تتقبل شكري
وامتناين, وتقبل أمجل حتيايت
.وسالمي
Terakhir,
kuharap kau
mau menerima
rasa terima
kasih, salam,
dan hormatku
Harapan
3. H. 28
B. 3
44 .ص 4 .س
أهديك سالمي وحتييت واحرتامي وبعد
Kuhadiahkan
salam dan
hormatku ini,
Salam
kehormatan
4. H. 32
B. 7
34 .ص 4 .س
وأفكر بو قبل أي رأي إبداء
memikirkannya
sebelum
kuberikan
pendapatku
Pendapat
Pada tabel nomor 1, serangkai kata أمخب merupakan jumlah fi‟liyah
dengan bentuk dhamir muttakallim mustattir yang diwakili oleh bentuk
kata أ berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka bentuk kata أمخب
diterjemahkan menjadi „kutuliskan‟ dengan serangkai kata yang
mengikutinya. Pada tabel nomor 2, serangkai kata أرجى merupakan
jumlah fi'liyah dengan bentuk dhamir muttakallim mustattir yang
diwakili oleh bentuk kata أ berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka
bentuk kata أرجى disini penulis terjemahkan menjadi „kuharap‟ bukan
„aku berharap‟ untuk melengkapi serangkai kata yang mengikutinya.
Pada tabel nomor 3, serangkai kata أهدل merupakan jumlah fi'liyah
64
dengan bentuk dhamir muttakallim mustattir yang diwakili oleh bentuk
kata أ berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka bentuk kata أهدل
diterjemahkan menjadi „kuhadiahkan‟ dengan serangkai kata yang
mengikutinya. Pada tabel nomor 4, serangkai kata إبداء merupakan jumlah
fi‟liyah dengan bentuk dhamir muttakallim mustattir yang diwakili oleh
bentuk kata أ berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka bentuk kata إبداء
diterjemahkan menjadi 'kuberikan' dengan serangkai kata yang
mengikutinya.
Pada tabel nomor 1 sampai 4 merupakan kata ganti proklitik „ku-„
yang diwakili oleh bentuk kata أ dengan serangkai kata yang
mengikutinya.
B. 2.4 Kata Ganti Proklitik Jenis Dhamir Muttakallim Muttashil dan Masdhar
Mu’awal
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 32
B. 5
33 .ص 4 .س
Teman قرأتوعندما كلمتها
وجدت دالئل الصداقة
الصافية بني سطورىا واحملبة
عنواهنا
Ketika kubaca,
kata-katanya
menunjukkan
bukti
persahabatanmu
yang tulus yang
terdapat
disetiap
barisnya.
Persahabatan
yang tulus
2. H. 31
B. 4
49 .ص
Pasien أول ما أود أنرساليت أستهل
بو ىو تقدمي
Hal pertama
yang ingin
kusampaikan
Ungkapan
rasa terima
kasih melalui
65
4 .س
dalam suratku الشكر لك
ini adalah rasa
terima kasihku
kepadamu
surat
3. H. 30
B. 3
47 .ص 4 .س
Orang tua قرأت فقد رسالتك اليت بعثتها شاكرا
وقفت جبانبك أثناء در استك
Setelah kubaca
suratmu yang
kau kirimkan
sebagai rasa
terimakasihmu
atas
dukunganku di
sampingmu
selama masa
belajarmu.
Ungkapan
rasa terima
kasih atas
dukungan
Pada tabel nomor 1 dan 3, serangkai kata قرأث merupakan jumlah
fi'liyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttashil yang diwakili oleh
bentuk kata ث berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka bentuk kata رأثق
diterjemahkan menjadi „kubaca‟ dengan serangkai kata yang
mengikutinya. Pada tabel nomor 2, serangkai kata أسخهو merupakan
jumlah ismiyah dengan bentuk mashdar mu‟awwal yang diwakili oleh
bentuk kata أ berfungsi sebagai objek atau maf‟ul. Maka bentuk kata أسخهو
diterjemahkan menjadi 'kusampaikan' dengan serangkai kata yang
mengikutinya.
Pada tabel nomor 1 dan 3 merupakan kata ganti proklitik „ku-„
yang diwakili oleh bentuk kata ث dan pada tabel nomor 2 kata ganti
proklitik „ku-„ diwakili oleh bentuk kata أ dengan serangkai kata yang
mengikutinya.
66
C.3.1 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Muttakallim Muttasil
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 3
B. 5
7 .ص 4 .س
Anak هبا تنصحني
Nasihat-
nasihatku yang
kau berikan
Nasihat
2. H. 3
B. 8
7 .ص 3 .س
Orang Tua أتوجو رسالتي بالدعاء إىل اهلل
Terakhir,
suratku ini
bersamaan
dengan doaku
kepada Allah
Surat dan
Doa
3. H. 3
B. 2
8 .ص 5 .س
Teman صديقي العزيز...
Temanku
tersayang...
Pujian
seorang
teman
4. H. 4
B. 4
8 .ص 4 .س
Teman بو تزودنيأن Kau dapat
meminjamkanku
buku itu
Meminjam
buku
Pada tabel nomor 1, serangkai kata حصح merupakan jumlah
ismiyah dengan bentuk dhamir muttakalim muttasil yang diwakili oleh
bentuk kata ي berfungsi sebagai objek. Maka pada serangkai kata حصح
ini diterjemahkan menjadi „nasihat-nasihat yang kau berikan‟, yaitu بها
67
nasihat orang tua kepada anaknya. Pada tabel nomor 2, serangkai bentuk
kata رساىخ merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir
muttakallim muttasil yang diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai
keterangan. Maka bentuk kata هللا إىى باىدعاء أحىجه رساىخ diterjemahkan
menjadi „suratku ini bersamaan dengan doaku kepada Allah‟. Pada tabel
nomor 3, serangkai kata merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk صدق
dhamir muttakallim muttasil yang diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi
sebagai subjek. Maka pada serangkai bentuk kata اىعسس صدق
diterjemahkan menjadi „temanku tersayang‟, yaitu sebuah pujian kepada
seorang teman untuk temannya. Pada tabel nomor 4, serangkai bentuk
kata حسود merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir
muttakallim muttasil yang diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai
objek. Maka pada serangkai kata به حسود أ diterjjemahkan menjadi „kau
dapat meminjamkanku‟ به disini ditujukkan kepada nomina „buku‟ yang
ingin dipinjamkan.
Pada tabel nomor 1, 2, 3, dan 4 merupakan kata ganti enklitik „-ku‟
yang diwakili oleh bentuk kata ي dengan jenis dhamir muttakallim
muttashil, serangkai kata yang mendahuluinya.
68
C.3.2 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir dan Dhamir
Muttakallim Muttasil
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 4
B. 6
8 .ص 4 .س
Teman موجود يف مكتبتي
Ada di
perpustakaanku
Perpustakaan
2. H. 5
B. 9
9 .ص 6 .س
Teman سالمي وأشواقي
Salam dan
rinduku
Sebuah
perasaan
3. H. 5
B. 3
9 .ص 4 .س
صحتيعن
Tentang
kesehatanku
Kesehatan
Pada tabel nomor 1, serangkai kata نخبخ merupakan merupakan
jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir muttakalim muttasil yang diwakili
oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai keterangan. Maka pada serangkai
bentuk kata نخبخ ف ىجىد diterjemahkan menjadi „ada di
perpustakaanku‟. Pada tabel nomor 2, serangkai kata وأشىاق merupakan
jumlah fi‟liyah dengan bentuk dhamir muttakalim mustattir yang diwakili
oleh bentuk kata أ berfungsi sebagai subjek. Maka pada serangkai bentuk
69
kata وأشىاق سال diterjemahkan menjadi „salam dan rinduku‟. Pada tabel
nomor 3, serangkai kata صحخ merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk
dhamir muttakallim muttasil yang diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi
sebagai keterangan. Maka pada serangkai bentuk kata صحخ ع
diterjemahkan menjadi „tentang kesehatanku‟.
Pada tabel nomor 1 dan 3 merupakan kata ganti enklitik „-ku‟
diwakili oleh bentuk kata ي dengan bentuk dhamir muttakallim muttasil,
sedangkan pada tabel nomor 2 kata ganti enklitik „-ku‟ diwakili oleh
bentuk kata أ dengan bentuk dhamir muttakalim mustattir.
C.3.3 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Mutakallim Muttasil
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 4
B. 3
9 .ص 5 .س
Anak العزيز والدي Ayahku
tersayang...
Kalimat
pujian kepada
seorang ayah
2. H. 2
B. 4
6 .ص 5 .س
Anak وأخربك أينبوصول إليرسالتك
Dengan
sampainya
surat Ayah ini
kepadaku
Penyampaian
surat
3. H. 3
B. 4
7 .ص 4 .س
Orang Tua أصف لك سروري
Kulukiskan
kegembiraanku
Kebahagiaan
orang tua
70
4. H. 2
B. 6
6 .ص 4 .س
Anak أسعدني وقد Membuatku
bahagia
Kebahagiaan
5. H. 3
B. 4
7 .ص 4 .س
Anak دراستييف .....
Dalam
belajarku....
Menuntut
ilmu
Pada tabel nomor 1, serangkai kata وىدي merupakan jumlah ismiyah
dengan bentuk dhamir muttakalim muttasil yang diwakili oleh bentuk
kata ي berfungsi sebagai objek dan nomina. Maka, pada serangkai kata
اىعسس وىدي ini penulis terjemahkan menjadi „ayahku tersayang‟ yaitu
sebuah kalimat pujian seorang anak kepada ayahnya. Pada tabel nomor 2,
serangkai kata إى merupakan dhamir muttakalim muttasil yang diwakili
oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai keterangan dan nomina. Maka, pada
serangkai kata إى penulis terjemahkan menjadi „kepadaku‟. Pada tabel
nomor 3, serangkai kata سروري ىل أصف merupakan jumlah ismiyah
dengan bentuk dhamir muttakallim muttasil yang diwakili oleh bentuk
kata ي berfungsi sebagai objek dan nomina. Maka bentuk kata سروري
diterjemahkan menjadi 'kegembiraanku', yaitu suatu kebahagiaan orang
tua kepada anaknya. Pada tabel nomor 4, serangkai kata أسعد وقد
merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttasil
yang diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai objek. Maka bentuk
71
kata أسعد diterjemahkan menjadi „membuatku bahagia‟, yaitu ungkapan
kebahagiaan seorang anak. Pada tabel nomor 5, serangkai kata دراسخ ف
merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttasil
yang diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai keterangan. Maka,
bentuk kata دراسخ ف diterjemahkan menjadi „dalam belajarku‟ bukan „di
dalam belajarku‟ agar gaya bahasanya dapat lebih mudah untuk
dipahami oleh pembaca.
Pada tabel nomor 1 sampai 5 merupakan kata ganti enklitik „-ku‟
diwakili oleh serangkai kata ي dengan bentuk dhamir muttakallim
muttasil, seramgkai kata yang mendahuluinya.
C.3.4 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Muttakallim Muttashil
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 12
B. 2
38 .ص 5 .س
Teman صديقي العزيز...
Temanku
tersayang...
Kalimat
pujian kepada
seorang
teman
2. H. 12
B. 3
38 .ص 4 .س
Teman مألنيوقد سرورا
Hal itu
membuatku
senang
Perasaan
yang senang
3. H. 17
B. 3
66 .ص 4 .س
Teman وقد كانتلجراحيبلسما
Kau telah
membuatku
tersenyum
dari luka-
lukaku
Perasaan
bahagia
72
4. H. 18
B. 5
67 .ص 4 .س
Teman رسالتك تلقيتاليت بعثت فيها
معزيا عما أصابين
Telahku
terima
suratmu yang
kau kirimkan
sebagai
bentuk
belasungkawa
atas apa yang
menimpaku.
Surat
belasungkawa
Pada tabel nomor 1, serangkai kata صدق merupakan jumlah
ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttashil yang diwakili oleh
bentuk kata ي berfungsi sebagai kepemilikan atau keadaan. Maka bentuk
kata صدق diterjemahkan menjadi 'temanku' dengan serangkai kata yang
mendahuluinya. Pada tabel nomor 2, serangkai kata أل merupakan
jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttashil yang
diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai objek atau maf‟ul. Maka
bentuk kata أل diterjemahkan menjadi „membuatku‟ dengan serangkai
kata yang mendahuluinya. Pada tabel nomor 3, serangkai kata ىجراح
merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttashil
yang diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai kepemilikan atau
keadaan. Maka bentuk kata ىجراح diterjemahkan menjadi „luka-lukaku‟
dengan serangkai kata yang mendahuluinya. Pada tabel nomor 4,
serangkai kata حيقج merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir
muttakallim muttashil yang diwakili oleh bentuk kata ث berfungsi
sebagai subjek atau fa‟il. Maka bentuk kata حيقج diterjemahkan menjadi
73
'telahku terima‟ bukan „aku terima‟ untuk melengkapi serangkai kata
yang mendahuluinya.
Pada tabel nomor 1 sampai 3 merupakan kata ganti enklitik „-ku‟
yang diwakili oleh bentuk kata ي dengan serangkai kata yang
mendahuluinya dan pada tabel nomor 4 kata ganti enklitik „-ku‟ yang
diwakili oleh bentuk kata ث dengan serangkai kata yang mendahuluinya.
C. 3.5 Kata Ganti Enklitik Jenis Dhamir Muttakallim Mustattir
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 22
B. 4
55 .ص 4 .س
Teman لقد وصلتينرسالتك اليت
بعثتها مهنئا يل بسالمتي
Kau sudah
mengirimkanku
suratmu yang
berisi
kebahagiaanmu
atas
keselamatanku
Surat
tentang
kebahagiaan
2. H. 22
B. 4
55 .ص 4 .س
Teman ومواسيا بفقدان سيارتي
Kepedulianmu
atas kejadian
yang
menghilangkan
mobilku
Keperdulian
Pada tabel nomor 1, serangkai kata بسالخ merupakan jumlah
ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim mustattir yang diwakili oleh
bentuk kata ي berfungsi sebagai subjek atau fa‟il. Maka bentuk kata
diterjemahkan menjadi „keselamatanku‟ dengan serangkai kata بسالخ
74
yang mendahuluinya. Pada tabel nomor 2, serangkai kata سارح
merupakan jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim mustattir
yang diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai subjek atau fa‟il.
Maka bentuk kata سارح diterjemahkan menjadi „mobilku‟ dengan
serangkai kata yang mendahuluinya.
C.3.6 Kata Ganti Enklitika Jenis Dhamir Muttalim Muttassil
No. Posisi Penutur Teks
Sumber
Terjemahan Konteks
Tuturan
1. H. 33
B. 4
35 .ص 4 .س
Teman ليزيارتك kau jarang
sekali
berkunjung
kepadaku
Berkunjung
2. H. 33
B. 6
35 .ص 3 .س
Teman لي تبعث برسالة
kau
mengirimkanku
surat
Mengirim
surat
3. H. 33
B. 7
35 .ص 6 .س
Teman قلبي يطمئن agar hatiku
menjadi
tentram
Hati
4. H. 33
B. 7
35 .ص 6 .س
Teman عفوت وحسن ظني
perasangka
baikmu
untukku
Perasangka
baik
5. H. 20
B. 5
53 .ص 3 .س
Teman غين خففت الكدر واذلم
Meringankanku
dari kesedihan
dan kesuraman
ini
Meringankan
kesedihan
75
Pada tabel nomor 1, serangkai kata ى زارحل merupakan jumlah
ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttassil yang diwakili oleh
bentuk kata ي yang mennjukkan nomina dan berfungsi sebagai objek.
Maka serangkai kata ى زارحل diterjemahkan menjadi „kau berkunjung
kepadaku‟. Pada tabel nomor 2, serangkai kata ى حبعث merupakan jumlah
fi‟liyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttassil yang diwakili oleh
bentuk kata ي yang menunjukkan nomina dan berfungsi sebagai objek.
Maka serangkai kata ى حبعث diterjemahkan menjadi „kau
mengirimkanku‟. Pada tabel nomor 3, serangkai kata قيب merupakan
jumlah ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttasil yang
diwakili oleh bentuk kata ي berfungsi sebagai keterangan. Maka bentuk
kata قيب diterjemahkan menjadi „hatiku‟. Terdapat pada pembahasan
yang sama dengan serangkai kata قيب yaitu serangkai kata باى dan
حجىار . Pada tabel nomor 4, serangkai kata ظ merupakan jumlah
ismiyah dengan bentuk dhamir muttakallim muttassil yang diwakili oleh
bentuk kata ي berfungsi sebagai objek. Maka serangkai kata ظ
diterjemahkan menjadi „perasangka untukku‟. Pada tabel nomor 5,
serangkai kata خففج merupakan jumlah fi'liyah dengan bentuk dhamir
muttakallim muttashil yang diwakili oleh bentuk kata ث berfungsi
sebagai subjek atau fa‟il. Maka bentuk kata خففج diterjemahkan menjadi
'meringankanku' dengan serangkai kata yang mengikutinya.
76
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data mengenai klitika dalam buku Fanu
Kitābah Ar-rasā´il karya Thaha Kāsib Adurûbî ditemukan penggunaan kata
ganti proklitik dan enklitik. Penelitian ini menunjukkan bahwa intesitas
penggunaan kata ganti klitik „aku‟ berjumlah 38 data, kata ganti proklitik
berjumlah 13 data, dan kata ganti enklitik berjumlah 23 data. Penggunaan
kata ganti klitik „aku‟ lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan proklitik
dan enklitik.
Kata “klitika” bila dianalisa berasal dari kata kerja bahasa Yunani
klinein „bersandar‟ yaitu kata-kata singkat yang tidak beraksen atau semua
bentuk singkat yang bersandar pada bentuk dasar yang dapat dikategorikan
sebagai klitik.1 Menurut Verhaar, klitika dibagi menjadi dua, yaitu proklitik
dan enklitik.
Proklitik adalah pronomina yang berada di depan verba, sedangkan
enklitik adalah pronomina yang berada di belakang verba, bentuk klitika
tersebut menyatakan penegasan dan perintah.2 Dalam bahasa Indonesia klitika
berfungsi sebagai kalimat yang dapat mengubah kalimat menjadi kategori lain
atau kelas kata lain.
1J.W.M Verhaar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1978), h. 35.
2M. Ramlan, Tata Bahasa Indonesia Penggolongan Kata, (Yogyakarta: Andi Offset, 1985),
h.17.
77
Bentuk penggunaan kata ganti atau klitik dalam bahasa Indonesia
merupakan bentuk singkat dari pronomina persona atau kata ganti diri,
biasanya dibedakan atas. (1) kata ganti diri orang pertama tunggal yaitu, (saya
dan aku) dan kata ganti diri orang pertama jamak yaitu, (kami dan kita); (2)
kata ganti diri orang kedua tunggal, yaitu (kamu dan engkau) dan orang kedua
jamak yaitu, (kalian dan kamu sekalian); dan (3) Kata ganti diri orang ketiga
tunggal yaitu, (ia, dia, dan –nya) dan orang ketiga jamak, yaitu (mereka).
Bentuk kata ganti dalam bahasa Arab lazimnya disebut Adh-Dhamir
yaitu nomina baik yang menyatakan makna orang, hewan, ataupun
kebendaan, seringkali kedudukannya dalam kalimat dengan bentuk kata lain
yang lazimnya disebut Pronomina (kata ganti). Dalam bahasa Arab,
pronomina atau kata ganti disebut Adh-Dhamir.
Jika dilihat dari aspek perannya sebagai pelaku di dalam kalimat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: (1) Mutakallim (متكلم);
(2) mukhattab (مخاطب); dan (3) ghaib (غائب).3 Bentuk dhamir di dalam bahasa
Arab mencakup tiga macam, yaitu Munfashil (منفصل), Muttashil (متصل), dan
Mustattir (مستتر) 4 yang dikelompokkan berdasarkan pada aspek jantina ( تذكر و
dan plural ,( مثن) dual ,( مفرد) meliputi tunggal ( عذد) aspek numerelia ,( تأنث
.( جمع)
Penggunaan kata ganti ini ditemukan untuk merujuk kepada enklitik
dan proklitik dalam penggunaan bahasa. Kata yang bersifat klitik meliputi
kata أنا (aku), أ (awal verba), kata yang bersifat proklitik meliputi kata ني ,ى
78
(ku- terletak di awal verba dan nomina), ت (akhir verba), نحن (kita) dan نا
(kita, terletak di akhir verba dan nomina). Kata ganti kedua meliputi kata أنت
(kamu, untuk femina), أنت (kamu untuk maskula), ت / ك (kamu jenis maskula
terletak di awal dan akhir verba), ت / ك (kamu jenis femina terletak di akhir
verba), ت+ ن (kamu jenis femina terletak di verba). Kata ganti ketiga
meliputi kata هو (dia untuk maskula), ه (dia untuk femina), ه/ه (dia jenis
maskula terletak di akhir verba dan nomina),ها / ت (dia jenis femina terletak
di akhir verba atau nomina) , (dia jenis maskula terletak di awal verba), ت
(dia jenis femina terletak di awal verba), هما (dia berdua).
Adapun persamaan dan perbedaan kata ganti yang dimilik oleh bahasa
Indonesia dan bahasa Arab ialah penggunaan kata ganti dalam bahasa
Indonesia merupakan terdiri dari bentuk jamak dan tunggal sedangkan
penggunaan kata ganti dalam bahasa Arab terdiri dari bentuk plural, femina
dan maskula. Dalam bahasa Indonesia penggunaan kata ganti lazimnya
disebut dengan pronomina, sedangkan dalam bahasa Arab disebut dengan
Adh-Dhamir. Persamaan yang dimiliki oleh kedua bahasa ini, merupakan
pronomina yang menggantikan nomina orang atau yang diorangkan.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian yang telah dilakukan,
penulis menyarankan untuk penerjemah bahasa Arab yang akan melakukan
penelitian tentang penggunaan kata ganti proklitk dan enklitik. Penerjemah
perlu menguasai bentuk-bentuk penggunaan kata ganti proklitik dan enklitik
bahasa Indonesia dan bahasa Arab agar dalam proses mnerjemahankan lebih
79
mudah. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat pada bidang kajian yang
sama, khususnya meneliti terjemahan penggunaan kata ganti proklitik dan
enklitik dari bahasa Arab disarankan untuk meneliti penggunaan kata ganti
proklitk dan enklitik bahasa asing lainnya sehingga dapat melengkapi
penelitian yang telah dilakukan dan penelitian mengenai penggunaan kata
ganti proklitik dan enklitik menjadi lebih lengkap.
80
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisi, Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
Al-Ghalayyain, Mustafa. Jami’ Al-Durus Al-’Arabiyyah. Beirut: Al-Maktabah Al-
„Ashriyyah, 2005.
Ali, Adlan dan Tanzil. Pedoman Lengkap Menulis Surat. Tangerang: PT. Kawan
Pustaka, 2006.
Aristiyani, Devi. Tindak Tutur Ilokusi Pada Surat-Surat H.B Jassin Beserta
Balasannya dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia DI SMP PGRI 371 Pondok Aren. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, 2015.
Asiah , Siti Nur. Kualitas Terjemahan Subtittle Film Omar. Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Bauer, Laurie. Introduction Linguistik Morphology. Edinburg: Edinburg
University, 1988.
Cangara, Hafied . Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012.
Chaer, Abdul. Morfologi Bahasa Indonesia Pendekatan Proses. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2008.
Fahrurrozi, Azizi dan Muhajir. Gramatika Bahasa Arab. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN syarif Hidayatullah, 2015.
Hidayatullah, Syarif dan Abdullah. Pengantar Linguistik Bahasa Arab Klasik
Modern. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
Huda, Nurul. Mudah Belajar Bahasa Arab. Jakarta: AMZAH, 2011.
Kazazzi, Kerstin dan Trauth, Gregory. Dictionary of Language and Linguistics.
New York: Routledge, 1998.
Keraf, Gorys. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah, 1984.
Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia, 1984.
Lynos, John. Semantics. Cambridge: Cambridge University Press, 1997.
Marsono. Morfologi Bahasa Indonesia dan Nusantara. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2011.
Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
81
Ni‟mah, Fuad. Mulakhas Al-Qawa’id Al-Lughah Al-‘Arabiyyah. Damaskus: Dar
Al-Hikmah, T.thn.
Nugraha, Murojab. Terjemahan Lagu Arab Untuk Anak-anak Yang Dipopulerkan
Oleh Saluran TV Ṭuyūr AL-Jannah. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, 2017.
Purwanto, Agus. Pintar Membaca Arab Gundul dengan Metode Hikari. Bandung:
Mizania, 2014.
Ramlan, M. Tata Bahasa Indonesia Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi
Offset, 1985.
Siahaan, S.M. Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia, 1990.
Sudaryanto. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press. 1993.
Sulchan, Yasin. Tinjauan Deskriptif Seputar Morfologi. Surabaya: Usaha
Nasional, 1987.
Suparno, Darsita. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta:UIN PRESS, 2014.
Suryadi, Asyraf. Menulis Berkomunikasi dengan Surat. Pangkal Pinang: UBB
Press, 2010.
Verhaar. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1978.
Z, Marishka . Memahami Surat Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.
Zahara, Risty Sugidianti. Deiksis dan Pemahaman Teks Narasi Bahasa Arab
Telaah Novel Al-Karnak Karya Najib Mahfudz . Tangerang Selatan:
Lembaga Study Islam Progresif, 2011.
Zubaidi, Nanang. Klitik dalam bahasa Inggris. Jakarta: Universitas Islam
Indonesia, 2014.
Zwicky, The Handbook of Morphology. Oxford: Blackwell Publisher, 1994.
82
Skripsi dan Jurnal
Yupita. “Klitik dalam Bahasa Indonesia.” Skripsi S1 Universitas Sanata Dharma
tahun, 2011.
Yuliawati, Susi. “Klitika dalam Bahasa Inggris (suatu kajian morfologis).” Skripsi
S1 Universitas Islam Indonesia, 2010.
Prayogi, Icuk.“Klitik Pronomina dalam Bahasa Indonesia.” Skripsi S1 Universitas
Gajah Mada, 2012.
Pangalila, Revan. “Klitik Bahasa Inggris dan Bahasa Toulour (Suatu Analisis
Kontrastif).” Skripsi S1 Universitas Sam Ratulangi Faculty Of
Humanities, 2016.
Naseha, Naya. “Deiksis Dalam Cerpen Wa Kanat Al-Dunya Terjemahan Anif
Sireba.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Kamus
A.W. Munawwir. Kamus Al-Munawwir Indonesia-Arab. Surabaya: Pustaka
Progressif, 2007.
Al- ma‟ani. 2015. http://www.almaany.com/.
No. LAMPIRAN III
(Surat-surat Keluarga)
1.
عؿبخ ئث ألث١ ٠شىلخ اغؿبئ
ازبع٠ز / /
اض اؼؼ٠ؼ
أض٠ه سبض ازذ١خ اإلوغا اذجخ اـال ثؼض،، فأوزت ه ؿطع ظ اغؿبخ شبو١ب ػض وزبثزه
ب, فبطا رجؼث أ٠خ عؿبخ ظ.........
فذ ف لك ـزغ ػ١ه. أذ رؼ ٠باص أ عادخ اثه ب ئال غظ ٠ـم ثبء ؿإاه, فمض
ػصر ؿإاال غ١غ مطع,ازبب غ١غ ع فأعج أ رىزت ثجغص طي عؿبز ظ, ى
أدظ االطئب ػ١ى ثغغث,سزبب,رمج ؿال أشال.
....أثه اشض..........
2.
عصػ عؿخ اإلث١ از ٠شىف١ب لخ اغؿبئ
ازبع٠ز / /
ض اغب..............
أض ئ١ه ؿالب أثب٠ب, ئوغاب اض٠ب, أسجغن أ ثطي عؿبزه ئ,اطالػ ػ ب رضز
–ازأس١غ,ئ وب طه ألداي ؼ١ش١خ, فال ٠شف ػ١ه طف لمه أؿفذ أؿفب وث١غا, ذ فـ ػ
أ اإلـب ئطا ٠جبشغ أػب ٠غالجب ثفـ,ال ر الرزذـ ف وث١غ األد١ب. فمض ل١ -٠بض
ف اث:"بده جضن ث ظفغن...فزي أذ ج١غ أغن". ى غ طه ف أـبن ٠غت س١به ػ
بظغ.
, رمج ٠ب ض ؿال أشال امج١خ.ف اشزب
اضن
3.
عؿبخ اض ض ثبؿجخ جبد
ازبع٠ز / /
ض اؼؼ٠ؼ............
ػذ أض٠ه اذجخ اـال ثؼض, فال أؿزط١غ أ أطف ه ؿغع د١ب
اطف غؼ٠غ. ثجذه...............فبـب ػبجؼ ػ ازؼج١غ, ب وب
أ اجبح ثغح اجض اثبثغح أل ػعع دظض, فبهللا ال ٠ض١غ أجغ أدـ -٠بض-اػ
اؼ. ظا أصػ هللا دغ٠ظب ػ االؿزؼاصح اؼ, أل اؼغفخ ػاص اؼم, ثب رج ل١ أ:
ؼؼ٠ؼ اىغاؼ ٠ج ث١رب ال ػبص ب اج ٠ض ث١د ا
ف اشزب رمج اـال,,,
اضن
4.
عص ػ عؿبخ ااض ض ثبؿجخ جبد
ازبع٠ز / /
اض اغب
أض٠ه أج رذ١خ ؿال, فمض لغاد عؿبزه از ثؼثزب ئ, لض جضربغفخ ثبفغدخ اـغع,لض
ػ طت اؼ.أؿؼض طه وث١غا,ػاص ئطغاع
ػ اىبد اج١خ اؼجبعاد اذى١خ از وزجزب ئ, أػضن ثأ أثم جزضا -٠بض-أشىغن
ثبثغا ف طت اؼ اؼغفخ.
سزب,أصػ هللا أ ٠ذه اظذخ اؼبف١خ ا ٠ط١ ف ػغن. اـال اشزب.
أثه اجبع....................
5.
عؿبخ ض اض ٠شجغ ف١ب ثاظجز ػ صعاؿز
ازبع٠ز / /
اض اغب
رذ١خ ط١جخ ثؼض,أوزت ئ١ه ظ اغؿبخ ى أؤوض ه ثأ الػذ ػض ػض ثب أو اظجب ف
................٠ؼص ظا صعاؿز....................., مض وبذ ز١جخ طه ثأ دظذ ...............ف...
اجبح اظ دممز ظبئخ از وذ رظذ ثب, ااػع از ػصر ثب.
ف اشزب, أصػ هللا أ ٠جم١ه ب , ٠ه اظذخ اؼبف١خ, رمج أج
اـال أدغ األشاق.
ضن اجبع.........................
6.
اض از ٠شجغ ف١ب ثاظجز ػ صعاؿز عصػ عؿبخ اض
ازبع٠ز / /
ض اؼؼ٠ؼ..............
أض٠ه ؿالب أث٠ب عضبءا اض٠ب,أػف ه ؿغع اظ أل ػضب لغأد عؿبزه ػذ ثبز١جخ
اؼظغ, ع اج ظال, فؼ١ه از دممزب ف صعاؿزه.................اػ ٠ب ض أ اؼ ؿالح
ثبؼ ف س١غ عف١ك ١٠غ اضعة اج ػض اؼم أل ٠ض اذضبعاد ٠لغ ف اؼثغاد.
ف ب٠خ عؿبز أرج ثبضػبء ئ هللا أ ١٠غ صعثه أ ٠جؼه أ ازف١ك اجبح افالح,
رمج ٠بض اج أ١بر امج١خ.
ضن
7.
عؿبخ طض٠ك ئ طض٠م ٠طت ف١ب اؿزؼبعح
ازبع٠ز / /
طض٠م اؼؼ٠ؼ...............
ثؼض ازذ١خ اإلوغا, مض ػذ أ ىزجزه رذز ػ وزت ل١خ بصعح,ظا فأ أص اـإاي ػ
جصا أعج أ رؼص ث,أل ثذجخ وزبة....................ف١ب ئطا وب جص ف ىزجزه, فاطا وب
بؿخ ئ١ ف وزبث.................,أو شبوغاه جؼ٠ اشىغ.
سزبب, رمج ؿال ادزغا. أصػ هللا ه ثبزف١ك اـالخ.
طض٠مه اشض............
8.
عص ػ عؿبخ اظض٠ك اظ ٠طت ف١ب اؿزؼبعح وزبة
ازبع٠ز / /
ػؼ٠ؼ......................
أض٠ه اـال االدزغا, مض طز عؿبزه از رطت ف١ب االؿزفـبع ػ وزبة...................,
٠ـغ أ أثغه أ ظا اىزبة جص ف ىزجز.
....................أص امي: أ ض ؿأل ثزؼ٠ضن ث ثأؿغع لذ أله ثذبجخ بؿخ ئ١ ف وزبثخ...
اىث١غ اىزت ف ىزجز, فاطا ادزجذ أ وزبة أعج أ رجؼث ثغؿبخ,فا جض ف ىزجز فـأػصن
ث ثبـغػخ اىخ.
ف اشزب, أصػ هللا أ ٠ فمه ف وزبثخ......... ٠جؼ اجبح.
اشزب.د١فه ازف١ك عف١مه. اـال
طض٠مه.................
9.
عؿبخ ض ٢ث١ اـبفغ
ازبع٠ز / /
اض اؼؼ٠ؼ
أض٠ه سبض اذجخ ازمض٠غ, أي ب أص اـإاي ػ طذزه,فؼـ أ رى ثش١غ هللا, وظه
اـإاي ػ أسجبعن ف ثالص اغغثخ, فأر أ رى غربح اجبي.
اض اؼؼ٠ؼ أعج أ رغؿ ثغؿبخ رجغب ف١ب ػ ؿجت رأسغ عؿبئه ظ ب ٠ؼ٠ض
ػ................,أب ثبـجخ ئ١ب فأسجبعب ثش١غ اذضهللا ال ٠مظب ؿ شبضح ع جه اجبؿ
اذض٠ث ؼه.
سزبب, رمج ؿال أشال امج١خ.
...ضن اجبع................
10.
عصػ عؿبخ اض ٢ث١ اـبفغ
ازبع٠ز / /
ض اغب.....................
رذ١خ أث٠خ ءح ثبذجخ ازمض٠غ, فمض طز عؿبزه از رص ف١ب االطئب ػ طذز أسجبع
عؤ٠زه أذ أسره اضره اجؽ اذض٠ث ف ثالص اؼغثخ, فأب ثش١غ اذض هللا, ال ٠مظ ؿ
ؼى,اػ ٠بث أ ط١خ اضح از لض١زب ب رغت ػ ثب أذ اسره اضره.
سزبب, أصػ هللا أ ٠ذفظى, ٠ذى فع اظذخ اؼبف١خ, رمجا ؿال أشال امج١خ.
اضن........................
11.
ػجخ ئ ػجب اـبفغ رشى ف١ب ؿءاذبي عؿبخ
ازبع٠ز / /
ػج اؼؼ٠ؼ
رذ١خ ادزغا, فمض وزجذ ه ظ اغؿبخ ـجج١ ب: اـإاي ػ طذزه ؿالزه ف ثالص اغغثخ.
ب أ٠خ عؿبخ, اـجت اثب: اشى ؿء اذبي ثؼضب رغوزب ظ فزغح................., رغؿ
رجؼث ب دبجزب امص.
فأذ ال رؼ و اظغف لبؿ١خ ػ١ب ثؼضب رغ وزب ؿبفغد ئ................,فأعج أ رغؿ ب
عؿبخ رطئب ػ أسجبعن, رغؿ ب ثؼض امص ـض ادز١بجبرب ا١١خ ازؼا٠ضح.
سزبب, رمج ؿال ادزغا.
ػجزه
عص ػ عؿبخ اؼجخ ئ ػجب از رشىف١ب ؿء اذبي
ازبع٠ز / /
ػجز اؼؼ٠ؼح
رذ١خ ط١جخ ثؼض, مض لغأد عؿبزه از ثؼثز١ب ئ, ػضب رؼذ ؿطعب أؿفذ أؿفب شض٠ضا أل
دبي ثبـجخ ألسجبع ف ثش١غ اػزمضد أ امص از رغوزب ػضو رىف١ى لذ أطي, ى ػ و
اذض هللا,أب ثبـجخ.
مص فـف ألب ثاعؿبي جغ ٠ىف١ى ٠ؼ٠ض ػ دبجزى سالي أؿجع ثبـغػخ اىخ.
سزبب, رمج أذ األالص ؿال أشال.
ػجه
عؿبخ اث اضر اغ٠ضخ
ازبع٠ز / /
اؼؼ٠ؼحاضر
ؿجذب -رذ١خ ذجخ رمض٠غ, فبوزت ئ١ه ظ اغؿبخ زـبئال ػ طذزه ثؼض ئجغاء اؼ١خ از وب هللا
ثبجبح, فؼـ أ رى طذزه ثش١غ ػبف١خ.-رؼب
ثغؿبخ رطئ١ ف١ب ػ طذزه ى ٠طئ لج رمغ ػ١,٠غربح ثب. -٠باز-أعج أ رجؼث
أصػ هللا ه اظذخ اؼبف١خ,رمج ؿال أشال. ف اشزب,
ضن اشض................
12.
عص ػ عؿبخ االث ضث اغ٠ضخ
ازبع٠ز / /
اضر اؼؼ٠ؼح
رذ١خ إب اذجخ اذب, فمض لغأد عؿبزه از ثؼثذ ف١ب ئ زـبئال ػ طذز. أص ٠بث أ
ه ثأ أرزغ ثظذخ ػبف١خ هللا رؼب ضؼ اظذ ـزمغ ثؼض ئجغاء اؼ١خ أب اظجخ ألي
ػ اؼالج.ب ٠مظ ؿ عؤ٠خ جه اجبؿ اثزـبزه اط١فخ,فؼـ أ رى ثش١غ هللا.
سزبب, رمج أدغ األشاق األ١بد امج١خ.
اضره
13.
ض ػ اظجغ ف طت اؼعؿبخ أة ٠ذث
ازبع٠ز / /
ض اؼؼ٠ؼ..............
رذ١خ أث٠ ثؼض,أثؼث ئ١ه ثظ اغؿبخ بطذبه ثبظجغ رذ اشمخ ف طت اؼ. اػ ٠بض
ضغة أ اظجغ سظبي اإ١ ا هللا ٠جز اؼجض اظ ٠ذج وظه اػ أ اظجغ
اإل٠ب.
ظه ٠ب ض أظذه ثبظجغ ف طت اؼ,أل ١ؼا اؼم, لض طضق.
امي:
اؼ ٠ج ث١رب ال ػبص ب اج ٠ض ث١د اؼؼ اىغ
سزبب,اػ هللا ه ثبزف١ك اجبح, أ ٠جؼه اظبثغ٠ ٠ذمك ه ب رظج ئ١.
اضن
14.
ػ عؿبخ األة ض از ٠ذث ف١ب ػ طت اؼعص
ازبع٠ز / /
أث اغب
رذ١خ إب االدزغا ازمض٠غ ثؼض, فمض لغأد عؿبزه از ثؼثزب ئ بطذب , لض جضرب دخ
ع ع هللا ـطغح ثبذى ااػع. ظه أػضن ثب أو طبثغا ثبثغا ػ طت اؼ, أل
ال٠ض ؼبص.
ف اشزب أصػ هللا أ ٠ض ف ػغن, ٠ذه اظذخ اؼبف١خ, رمج ؿال أشال.
ضن اشض ص..................
15.
عؿبخ أر ئ أس١
ازبع٠ز / /
أس اؼؼ٠ؼ.....................
اوزت ئ١ه ظ اغؿبخ ى أؿبي ػ طذزه أسجبعن, فأر أ رى ثش١غ أض٠ه اذجخ اـال,
هللا, أص اـإاي ػ أسجبع أالصن أه أجؼ١.
أعج أ رجؼث ثغؿبخ رشجغ ػ أداى ج١ؼب, أعج اؼظعح المطبع اغؿبئ ط١خ افزغح
دبذ ص ازاط غ األ األطضلبء.ابض١خ, اـجت ف طه وثغح االزؼابد از
ف اشزب, أصػ هللا أ ٠جؼ ط١خ أ٠بى ؿؼبصح طفب, اـال اشزب.
اشض صب.......................
16.
عصػ عؿبخ األر ئ أس١
ازبع٠ز / /
أس اف.....................
اـال, مض لغأد عؿبزه از ثؼثزب زـبئال ػ أسجبعب ج١ؼب, أص أ أسجغن ثأب أض٠ه ازذ١خ
ثش١غ هللا ؿجزب رؼب, ال ٠مظ ؿ عؤ٠زى از رؼ٠ ب رجت ػ١ب اـؼبصح.
ف مجي, ال ػزبة ب ػ١ه ال .-ف ػض ئعؿبي اغؿئ –ثبـجخ ؼظعن
رمج أج أ١بر امج١خ أش ال اذبعح.ف اشزب,
اشض صب................................
17.
عؿبخ أث ػ ئ أث ػ
ازبع٠ز / /
أث ػ اؼؼ٠ؼ.....................
اغؿبخ زـبئال ػ أسجبعن رذ١خ أػبق لج أعؿب ه ػجغ ط١بد ظ اغؿبخ ثؼض,فأوزت ه ظ
از امطؼذ ظ لذ ط٠ ,فى١ف أداه طذزه. أعج أ رى ثش١غ ػبف١خ, أص اـإاي ػ
ؿجت امطبع عؿب ئه أسجبعن. فأر ػ١ه أ رجؼث ثغؿبخ رشجغ ف١ب ػ أد اه طذزه, فأب
ازظغب ػ شق.
اشزب.سزبب,رمج أطضق األ١بد, اـال
أث ػه اشض.....................
18.
عص ػ عؿبخ اث اؼ ألث ػ
ازبع٠ز / /
أث ػ اف.......................
رذ١خ ؿال, فمض طز عؿبزه,لغأد وبرب فجضد ث١ ؿطعب الئ اؼزبة, فأعج أ رؼظع
أوغع -ئشبءهللا-عؿبئ ط١خ افزغح ابض١خ,أل وذ شغال ثبضعاؿخ االزذببد,ىالمطبع
ظا االمطبع ف اغؿبئ ف األ٠ب امبصخ, أعج أ رمج اػزظاع.
ف اشزب أصػ هللا ه ثبز ف١ك اظذخ اؼبف١خ, اـال اشزب.
..أث ػه اشض..................
19.
عؿبخ أ ئ أثب اـبفغ
ازبع٠ز / /
ض اغ..................
أض٠ه أج اـال ثؼض, أوت ئ١ه ظ اغؿبخ ى أؿأي ػ أسجبعن, طذزه صع اؿزه, فأعج أ
افزغح ابض١خ, فبطا رى ػ ب ثغا. أص اـإاي ػ ػض ازظبه ف اغؿبئ ازمطبػب ف
رظب ه ط١خ.................ال عؿبخ, فأذ رؼ أب ثذبجخ ئ ؼغفخ أسجبعن ف ثالص اغغثخ, ؼغفخ
ـ١غح صعاؿزه, فذ زظغ عؿبئه ثشق.
أ ٠جؼ اجبح د١فه اش١غ عف١مه, اـال اشزب. - لج -ف اشزب, أصػ هللا ه
اضرىه
20.
عص ػ عؿبخ األ ئ أثب اـبفغ
ازبع٠ز / /
أ اغب١خ
رذ١خ ؿال ثؼض, فمض ضز عؿبزه از ثؼثزب ئ, لض ـذ ا اؼزبة ث١ ؿطعب, ػ
زبئج افظ١خ ج١ضح فأب ثش١غ اذضهللا, ثبـجخ ضع اؿز ف رـ١غ ػ ب٠غا, -٠بأ-و دبي
جضا.أب ثبـجخ ؼض االزظب ف اغؿبئ امطبػب ف١ؼص ئ اشغب ثبضعاؿخ از دبذ ث١ ث١
ازاط ؼى, ئ شبءهللا أ أزظ ؼى ف األ٠ب امبصخ.
أج ؿال رذ١خ ئوغا.-٠بأ-ف اشزب, أعج أ رزمج
..........................أثه اشض......
21.
عؿبخ اثخ ئ أث١ب اـبفغ
ازبع٠ز / /
اض اغب.............
ثؼض ازذ١خ اـال, أوزت ئ١ه ظ اغؿبخ ـزفـغا ػ طذزه أد اه ف ثالص اغغثخ, أص اـإاي
ط١خ افزغح ابض١خ.ػ أسجبعن, ب ؿجت امظ ع عؿبئه -٠باض –
أعج أ رجؼث ب ثغؿبخ رطئب ػ أداه طذزه, فغؾ أ رى ثش١غ هللا رؼب.
ف اشزب, رمج ؿال أشال.
اثزه اذجخ...............
22.
عص ػ عؿبخ االثخ أث١ب اـبفغ
اثز اغب١خ.............
لغأد عؿبزه از ثؼثزب ئ رـزفـغ٠ ف١ب ػ طذز أدا ب ف ثالص رذ١خ ط١جخ ثؼض, مض
اغغثخ, فأب ثش١غ هللا أرزغ ثظذخ ج١ضح, ال ٠مظ ؿ عؤ٠خ ج ى اجبؿخ.
ف اشزب, رمج ؿال أشال أ١بر امج١خ.
اضن
No. LAMPIRAN III
(Surat Belasungkawa)
ضسانح ذؼعح تفاج انسصسك .23
انراضد / /
ػعع انحرطو...............
ذؼع فال شئ ػه األضض تالا الظض يا لع هللا افا
نطف انرال يماو؟ فاصثط ػه صا اػهى أ انحاج يا إال ظالل, أ غف ذال, م نهظالل زاو, أ
انصاب صثطا جال. أل انحاج زاض انفاء انشماء, اذطج زاض انثماء.
ػس هللا أ ثؼس ػك كم يكط, هك جم انصثط انسها, فط ػه انفمس انطحح
انطظا, آي.
صسمك.................
انرؼعح تفاج انسصسكضز ػه ضسانح .24
انراضد / /
ػعع....................
ذهمد ذؼعرك انطلح, لس كاد تهسا نجطاح, شفاء ألحعا أذطاح. فأد ػعر ػ يصات, ألك
ذشاض ك ف انسطاء انعطاء ي أيط, ذطز إن انس انطشاز إشا أشه انصاب ػ شكط هللا,
أسال انن أ جؼم أايك اء ذانصا, ا جؼثك انسء ػاز األاو.
صسمك...................................
ضسانح ذؼعح ت فاج انسج صسك .25
انراضد / /
ػعع انحرطو......................
انسا تساض لطاضحكى انح ف انثطح جاض يا ص
نمس صها ذثط فاج انسذك انكطح, فعاز غا ػى كسضا, نك يا حهح انطء سح انرهك ػشا هح
-ظال, ػمس سثم احالل, ص انحاج انسا زاض فاء, فسهى األيط هللا يا زائى سا. ػس هللا
جط.أ هكى انصثط انسها, جعل نك األ -ػعجم
صسمك.........................
ضز ػه ضسانح انرؼعح تفاج انسج صسك .26
انراضد / /
ػعع..............
ذهمد ضسانرك انر تؼثد فا يؼعا ػا أصات, نمس كاد صضج يؼثطج ػ ص انسا انعائهح. أزػ
انن يكطا جثكى شط انشطض ػالة األيض. هللا نك تطل انؼط, ػس أ ال طكى
صسمك.........................
ضسانح ذؼعح تفاج أت صسك .27
انراضد / /
األخ.....................انحرطو
حكى ان ف انرالئك يثطو ي شا طز لعاء إش حكى
األس ذثط فاج أتكى......................, نمس ػع ػه أ أكرة إنكى يؼعا, نك صا ذهمد تثانغ انحع
لسض هللا لعاء. اػهى أ هللا إشا ايرح ػثس لصثط آجط ػظ تكطي.
ند ن ذأذطخ آجانا غا-اػهى أا إشا أيؼا انظط انرفكط, فا صا األيط ي انرستط ضأا أفسا
نسا ف زاض انمايح, إا ح ف زاض انشماء انكسض. -آيانا
صسمك..........................
ضز ػه ضسانح انرؼعح تفاج ات صسك .28
انراضد / /
ػعع انحرطو.................
انزاز نصائح انطشس ضزا ػه ضسانرك انر تؼثد فا يؼعا ألذك ػه يا أصات, يفا حمق
أ ة نا ي جم انصثط يا جثط انصاب جعل انثاب, أ -سثحا ذؼان-انسساز. فأسأل هللا
صطف ػك كم يكط حمك نك ذط يا ذطج.
صسمك انرهص.........................
ضسانح ذؼعح صسك تفاج ظجر .29
انراضد / /
انحرطو...............ػعع
كم أت أث ا غاند سالير يا ػه آن حستاء يحز
تؼس, فمس زا ذثط فاج لطرك, نمس حعا تشسج, نك صا لعاء هللا لسض, ياشا فس انحع إشا كاد
, ػس هللا أ حك انصثط انجم, طحى انفمسج األػاض ضائ انصاضع, لعاء هللا ال يحانح الغ
سكا فسح جا
صسمك.................................
ضز ػه ضسانح انرؼعح تفاج ظجح صسك .30
انراضد / /
ػعع انحرطو....................
ػه انو, افر ضسانرك انر تؼثرا إن يؼعا, تا أا غاضق ف تحاض األحعا انو انر ذطاكد
نمس احرخ ػه ضلك انرؼعح, تهغ األيثال انحكى, نمس ذففد ياكد أشؼط ت ي انحع انكسض. نصا
أالحطيا ي لفاذكى, أالطكى أتسا يكطا يس األاو حفظكى -ػعجم -ال سؼ إال أ أسال هللا
نر ال ذاو.تؼ ػارح ا
صسمك..........................
No. LAMPIRAN III
Surat (Solidaritas/Dukungan/Kepedulian)
رسبخ صذك إى صذمه ىاسب ه فمذا اع .31
ازبرخ / /
صذم اعشش........................
ب -ف...............ثزبرخ.................., وىأهذه سال واحززا وثعذ, مذ عذ أه فمذد عه
أ ازسق عى رة اعجبد, فهى ال ززن إسب دو رسق. فال رأص وال رمظ رحخ هللا, فبطىة -صذم
ه أ رسعى ف طت ازسق وعسى أ سز هللا أزن.
زب.وخزبب, أدعى هللا ه ثبزىفك ورسز احبي, واسال هى اخ
صذمه اخص دوب...................
رد عى رسبخ اصذك إى صذمه ىاسب ثفمذا اع .32
ازبرخ / /
صذم اعشش.......................
ثعذ ازحخ واسال, فمذ وصز رسبزه اسبثمخ إى رذي عى أصبزه وو لىفه إ جبج ف اسزاء
واضزاء أزي. وعى و حبي فمذ وب ىبره ولعب ف فس وخففذ غ اىذر واه.
وأشزن بصذم عى رسبزه, واز ه عىا حجزه, وف اخزب رمج أج سال.
اخص دوب...........................
رسبخ ىاسبح صذك إى صذمخ زجخ افش ف االحب .33
ازبرخ / /
صذم....................
أهذه اسال وازحخ وإلوزا وثعذ, فمذ عذ أه أخفمذ ف زجخ ازحب...................., وعى و حبي
بصذم أود امىي: ثأ احبح ه حم ازجبرة ال رزعط عذ رجزثخ واحذح, فبطىة ه أ ورجذرهذ
جزبس هذا االزحب, وأرجى ه أ رع ثمىه رعبى: )وعسى أ رىزهىا شب وهى خز ى(ىى ر
وف اخزب, أرجى أ رزمج اسال.
صذمه اىف........................
رد عى رسبخ اصذك اذي ىاس صذمه ثبفش ثبالزحب .34
ازبرخ / /
عششي...........
سال امت, مذ وصز رسبزه اسبثمخ, واز ثعثزهب ىأسب زجخ افش ثبالزحب, وحمب بصذم
ثأه صذلذ امىي ثأ: احبح حم ازجبرة الرمف عذ رجزثخ واحذح, ذه فأب ثذأد ثبزحضز هذا
االزحب ا و احص عى درجخ زمذخ إ شبءهللا.
, أشىزن عى رسبزه اطفخ وأدعى هللا أ حه اصحخ واعبفخ, وجع ازىفك حفه, واسال وف اخزب
هى اخزب.
صذمه..............................
رسبخ ىاسبح صذك صذمه زجخ فمذا سبرره ف حبدس سز .35
ازبرخ / /
صذم اغب..................
رحخ وسال, فمذ عذ أه فمذ سبرره......................ف حبدس سز ف طمخ..............., وعى و حبي
احذهللا عى سالزه, أله سالزه ه راص ابي, واحذ هللا از وبذ زجخ هذا احبدس ثبحذذ وسذ
ثبعذذ, أل ابي ى رعىضه.
أج ازهب امجخ ثسالزه, وعسى أ الزى هللا ىزوهب. واسال هى اخزب.وف اخزب, رمج
اخص.........................
رد عى رسبخ اصذك اذي ىاس صذمه ثفمذا سبرره ثحبدس سز .36
ازبرخ / /
عششي..............
از ثعثزهب هئب ثسالز وىاسب ثفمذا سبرر, وأشىزن عى رحخ طجخ وثعذ, مذ وصز رسبزه
رسبزه اطفخ از رذي عى زبثعزه ألخجبري ب صذم اىف.
وعىب, فأذ صذلذ امىي واحذ هللا از وبذ زجخ هذا احبدس ثبحذذ وسذ ثبعذذ.
وف اخزب, أرجى أ رزمج أج رحخ وأطت سال.
صذمه اخص........................
No. LAMPIRAN III
(Surat Pertemanan)
سسبت صذك ئى صذم حث عى طب اع .37
اخبسخ / /
صذم.............
ححت افإاد غفت ببحبت اشق بعذ, فأوخب ئه ز اشسبت بصحب ه بأ حخحى ببصبش ف
ئال ببصبش اجذ سش اب, وب أ اصبش فخبح افشج, ئرا طب اع, فبع بصذم ال خحمك
اخح هللا عبذ فصبش, أجش أعطب ع اخ ال ححصى. زا ب صذم أسج ه أ ى اصبش
خمه اع جه احىت واله.
خخبب, أسج أ حخمب سال أشال... اسال اخخب.
صذمه اخص دب................................
سد عى سسبت اصذك ازي حث صذم عى اصبش ف طب اع .38
اخبسخ / /
عززي..................
ححت حمذش, مذ ضخ سسبخه اطفت اخ بعثج فب أ حصح ببخح ببصبش, بعذ أ حعج
خب جذ احىت عاب, اعظت ب سطسب. صذم حمب اصبش فخبح افشج, أ اع ال و
خحمك ئال ببصبش ببصبش, زا ب صذك أعذن أ أححى ببصبش ف طب اع أل اع س اج ظال.
ف اخخب, حمب اخحت اإلوشا.
اخص دب.....................
سسبت صذك ئى جبس اصذك .39
اخبسخ / /
جبسي صذم اعزز..................
ححت احخشا, فأوخب ئه ز اشسبت خسبئال ع أخببسو صحخى بعذ أ سبفشث
ئى................فأحى أ حى بخش هللا عزج.
افشاق عذ بحشوخى سبفشث فمذ شعشث ببحذة بشاسة افشاق.جبسي اعزز, حمب أ عز ع
أسج أ حبعث بشسبت حخبش فب ع أحاى ى طئ لب شحبح بب.
ف اخخب حمب اسال.
صذمه اخص...............
سد عى سسبت اصذك ئى جبس اصذك .40
اخبسخ / /
اعزز....................جبسي
سال امب, مذ صخ سسبخه اخ بعثخب ئ خسبئال ع أخببسي أحا بعذ أ
..............ئى..................., أد أ ألي ه بأ أخببسي أحا صحخ بخش هللا سبحب
ذث عى.حعبى, ب مصب سؤت جى اببس اح
أ بجع طت أبى سعبدة بء, أسج أ حخمب سال أج -سبحب حعبى -خخبب, أدع هللا
األب.
سسبت صذك ئى صذم ذع شحت صفت .41
اخبسخ / /
صذم اعزز......................
أدعن ئى سحت صفت حزس خالب أج ابطك بعذ اخحت اسال اسإاي ع أحاه, فأ
األثشت اخجعبث اسبحت. فأج حع ب صذم أ اصف س اشحالث, حج األجاء
اعخذت ست اصي ئى األبو اسبحت. زه فأب أدعن ئى ز اشحت عسى أ حشد
ع بافمخه خالي أب.
ف اخخب حمب االحخشا أج سال.
صذمه......................
سد عى سسبت اصذك ئى صذم اخ ذع فب ئى سحت صفت .42
اخبسخ / /
صذم اعزز................
صفت زس خالب أذه احبت اسال بعذ, فمذ صخ سسبخه اخ حذع فب ئى سحت
األبو األثشت اسبحت اجت.
ببفع ب صذم أ فص. اصف س اشحالث, أسب فص مب ببجالث اسبحت,
السب عذب ى ع صذك ثه.
صذم سش أ أبغه افمخ عى شافمخه ف ز اشحت, حمب اسال االحخشا.
اخص دب.............................
سسبت صذك بب سبت غبدسح أسض اط .43
اخبسخ / /
صذم اعزز..............
ححت طبت بعذ, فأبعث ئه ز اشسبت دعبه ببسبت غبدسحه أسض اط ئى..................,
بعبخ, أ عذن سبب ئى أه أصذلبؤن. صذم......................, فأسج هللا أ حخفظه
أسج ه أ حبمى عى حاص عب ف بالد اغشبت, حطعب عى أخببسن ببسخشاس خالي شاسخه
اخ خطشب بع هللا.
اجبح سفمه. خخبب, أدع هللا أ حفظه شعبن ججع اخفك حفه
اسال اخخب.
اخص دب.................
سد عى سسبت اصذك ازي دع صذم اسبفش ئى بالد اغشبت .44
اخبسخ / /
صذم....................
سفشي أذه اخحت اسال بعذ, فمذ لشأث سسبخه اخ بعثج بب دعب ببسبت
ئى............................., فأشىشن عى ز اشسبت اخ ح ع طب خمه خببعخه ألخببسي. أحى
بصذم..............أ بمى عى حاص ببسخشاس خالي حببدي اشسبئ.
اخخب.ف اخخب, أدع هللا أ حه اصحت اعبفت, ط ف عشن,اسال
صذمه اخص دب.....................
No. LAMPIRAN III
(Surat Perkenalan dan Pendekatan)
سساح مه مسافش إ مسافشاخش ارماي ف امطاس .45
اراسخ / /
اسذ...........................امحرش
اطائشج ار سرمع ذحح طثح تعذ, أورة إه زي اشساح ى ذسرعذ روش ارمائىا ف امطاس, وحه وىرظش
مه مطاس..................إ................, فمذ واود حظاخ سائعح تافع خففد ع مه مشاسج فشاق األ
األصذلاء. فعىذما ذحذثد معه فرشج................مه اضمه , شعشخ وأوى أذحذز مع صذك أعشف مىز صمه
شفح اصذالح تىىا.ط, ان اورة ه ى وعضص امع
ف اخرا, ذمث أجم ذحح سال
........................
سد ع سساح امسافش إ مسافش ارماي ف امطاس .46
اراسخ / /
اسذ................امحرش
ذصف صذالح ذمد ف دلائك أذه أجم ذحح سال, شىشا ع سساره اطفح, ار ذمث روش جمح
لح,زي اصذالح واود تعذ فشاق األ األصذلاء. ذشود أثشا ف وفس. أسج أن ذثم ع ذاص مه
خالي ذثادي اشسائ تاسرمشاس, ألوى أس فه اصذك از حافظ ع اصذالح ف امسرمث.
ح.ف اخرا, أذمى ه ارفك, دا اصحح اعاف
........................
سساح مه لاسئ إ مؤف وراب .47
اراسخ / /
األسرار.....................امحرش
ذحح ذمذش, مذ لشأخ وراته از حم اعىان......................., مذ واي إعجات تما ذضمى مه األفىاس
عشض األفىاس.اجمح األسب اشائع ف
لذ ورثد ه زي اشساح وثطالح شىش رأفه زا اىراب اجم.
ف واح سسار, أسج أن ذرمث شىش فائك احرشام ذمذش, اسال اخرا.
اسذ...........................
سد ع سساح اماسئ از شىش امؤف ع ورات .48
/ اراسخ /
حضشج اسذ..................امحرش
أذه ارحح اسال, فمذ لشأخ سساره ار تعثرا إ شاوشا ذأف اىراب از حم
اعىان......................., مذ سشسخ وثشا عىذما صرى سساره, ألوى عشفد أن ىان مه راتع مؤفاذ
سساره افح. خراما, أسج أن ذرمث شىش امرىاو ع سساره اطفح. ذمث مشأا, زه أششن ع
سالم.
األسرار.........................
No. LAMPIRAN III
(Surat Terima kasih)
سسبخ شىش صذك إى صذم عى ثبلخ صس .49
ازبسخ / /
صذم اعضض..................
رذخ سال, فمذ صز ثبلخ اضس از عذر ثب لج................, فمذ أعججز ز اجبلخ
اضس از رجعث عى االسربح, راد اعطش افاح.اج, راد
أشىشن بصذم ثبغ اشىش عى ذزه اجخ, فىب ظشد إب رزوشد الفه اجخ ب
صذم...................
خزبب, أسج أ رزمج شىشي ازب, رمج أج رذبر سال.
صذمه اخص..............
سد عى سسبخ اشىش اصذك إى صذم عى ثبلخ اضس .50
ازبسخ / /
صذم اغب........................
سال طت اعجش, شق غ ع ازعجش, فمذ صز سسبزه از ثعثزب إ شبوشا عى ثبلخ
صشارب بعخ الرزث ى رجمى رزوشن ثصذالزب اجخ عى اضس از أذزب إه. أرى أ رجمى
اد االدزشا.
خزبب, أسج أ رمج أج اسال أطت االدزشا.
اخص دب...................
سسبخ صذك إى صذم شىش فب عى دس اضبفخ .51
ازبسخ / /
.......صذم اعضض............
ثعذ ازذخ اسال, أوزت إه ز اشسبخ شىشاه طت اذفبح االسزمجبي ازىش ازي مز عذو
أثبء إلبز ف ثذو ب صذم ...................., فالصذ أروش األب از لضزب عى. فمذ وبذ أبب
ؤح ثبسعبدح طت األلبخ.
رمج شىشي ازب, أرى أ رجبدب اضبسح ى شد ه شئب جبئه. فأسج ب دم أ
ف بخ سسبز أسج أ رزمج أج اسال اذجخ االدزشا.
صذمه اخص....................
سد عى سسبخ اصذك إى صذم از شىش فب عى دس اضبفخ .52
/ ازبسخ /
صذم اف....................
أذه سال رذز ادزشا ثعذ, مذ لشأد سسبزه از ثعثزب إ رشىش فب عى دس
اضبفخ از مزب عذب, ب أد ل ف زا امب ب صذم........................ أ ألشىش عى
ت اإللبخ أل ب ى فع صذك ثه عشفز ز فزشح طخ اجت, فزا ازي مز عذب ط
ذبفظب عى اصذالخ اد ثب.
عب, فشىشن مجي, إ شبءهللا أ أرى صبسره عذب رسخ افشصخ ثزه.
ف اخزب, أسس ه أج سال.
بج أثبء دساسزسسبخ شىش صذك إى صذم شىش فب لف ثج .53
ازبسخ / /
صذم................
أذه اسال ازذخ اإلوشا ثعذ, فأوزت إه ز اشسبخ شبوشاه لفه ثجبج ف
دساسز..........................., فذمب مذ وذ اصذك ازي الص طخ فزشح دساسز, فمذ لطفذ ثبس
إى -ثعذهللا -ثجبج, دث دصذ عى اشوض................, ز ازجخ عد افص ف رذممبلفه
لفزه ع سشن اب أثبء االزذببد.
ف بخ سسبز أسج أ رزمج سال شىشي ازب.
صذمه اف..................
صذم عى لف ثجبج أثبء دساسزسد عى سسبخ اصذك ازي شىش .54
ازبسخ / /
صذم اف...................
ثعذ ازذخ االدزشا, أوزت إه ز اشسبخ شبوشا ه اعزشافه ثلفز ثجبجه أثبء دساسزه, عب
أ الذ ه اضذ ف صذم ز الفخ اجت ع أله ع اصذك أذ, فعسى أ مذش هللا
األب امبدخ.
ف اخزب, رمج أج أبر امجخ اخبصخ, أدع هللا ه ثبزفك اسعبدح.
صذمه...............................
سسبخ رز شىش أسزبر .55
ازبسخ / /
أسزبري افض.....................
رمذشي, أوزت إه ز اشسبخ شىشاه جذن ازي ثزز عب ف أذه سال
دساسزب........................., فأذ ع األسزبر ازي ال ى ال ف خذخ طالث ف اذسسخ خبسجب.
لذ أعىس ره عى أزبئج از ذممب اطالة ف االزذببد ابئخ.
ج أ رزمج شىشي ازب رمذشي شخصى اىش.ف خزب سسبز, أس
اطبت.................................
سد عى سسبخ ازز ازي شىش أسزبر .56
ازبسخ / /
ازز ازة..................
ثبج ازي لذز ه ضالئه, رذخ سال, مذ لشأد سسبزه اجخ, از ثعثذ إ رعزشف فب
اع بث أ ب لذز ى ص اجج ظفز, عى و دبي فشىشن ص, أر
أ أسزطع رمذ اثش, ى اذذهللا عى و دبي فمذ أثش زا اجذ فى فى دممذ أذ صئالئه
زبئج طجخ ف االزذببد ابئخ.
ثبزفك اجبح ف سزمجى.-ض الئه -خزبب, أدع هللا ه
األسزبر............................
سسبخ شىش طبت اذر .57
ازبسخ / /
اذر اغبخ
أذه أج سال رذخ إوشا, فأوزت إه ز اشسبخ شبوشا ه لفزه ثجبج أثبء
ازذببد................, از اعىسذ عى زبئج ابئخ, دث رىذ ثفض هللا, ث لفزه أ أدص
عى عذي...............رشرج ....................
فأسج أ رزمج شىشي, أله سشد اب أج سادز.
ط ثعشن. خزبب, أدع هللا أ ذفظه, ذه اصذخ اعبفخ,
اسال اخزب.
اذن اجبس...............................
سد عى سسبخ اطبت ازي شىش اذر .58
ازبسخ / /
ذي اغب......................
–اسزه, عب أذه ذجز دادي ثعذ, فمذ لشأد سسبزه از ثعثزب شبوشا لفذ ثجبجه أثبء دس
فال شىش عى اجت, ف اجت األ ذ أثبئب اشعبخ اسش عى سادز. –بث
ف اخزب, أدع هللا ه ثبزفك, أ ذفظه ش دسثه جع اجبح دفه. رمج أج سال
أطت أبر.
اذره
No. LAMPIRAN III
(Surat Pernikahan dan Lamaran)
رسبت زض طب اشاج زضت .59
اخبرخ / /
است.............................احخزت
ححت طبت بؼذ, أي ب أد أ أسخ رسبخ ب حمذ اشىز ه ػى لفه بجبب, األشزاف
حبخ أثبء جدي ف اسخشفى. وذه أرذ امي: بأ اشاج رببط ب ب األساج, ػى
صف اذ, األر اخ حث ػب اذ, أل األسزة أسبص اجخغ. ذه أحمذ إه طببب
احخزا.ه اشاج. أ أػزف رأه أل ازضب أسبص اشاج. ف اخخب حمب سال
.............
رد ػى رسبت ازض اذي طب اشاج زضت .60
اخبرخ / /
اسذ....................احخز
ححت سال, مذ صخ رسبخه اخ بؼثج بب طببب اشاج . اخ حشىز فب ػى لف
ببسخشفى. فببسبت لف بجببه ص ػ بجببه اإلشزاف ػى ضؼه اصح
اجب, أب ببسبت طب اشاج , فأج حؼزف أ اشاج احطبث ابت ف حبة
اإلسب, اخ حخبج إى اخفىز اخؼك, ذا أرج أ ح بؼض الج ى أفىز ببألز ب.
,,,,,اسال اخخب,,,,,,,
........................
رسبت شخص طب اشاج فخبة .61
اخبرخ / /
است......................احخزت
ححت طبت بؼذ, فأد اسخالي رسبخ ببمي بأ: اشاج األر اخ ػب اذ, ظزا ب
األخالق اؼبت, فأ إه طببب ذن.ػزفخ ػه اصفبث احذة
ف اخخب, أرج أ حمب سال فبئك احخزا. اسال اخخب.
..........................
رد ػى رسبت اشخص اذي طب اشاج فخبة .62
اخبرخ / /
اسذ..........................احخز
احخزا, فمذ لزأث رسبخه اخ بؼثخب حطب فب اشاج , ب أد ل: أ اشاج ححت
احطبث ازئست ابت ف حبة اإلسب, اخ خجب أ فىز فب بخؼك دراست, ذه أرج أ
ح بؼض الج ى أدرص اضع, أفىز ب لب إبذاء أي رأي.
مب سال احخزا.خخبب, ح
..........................
رسبت صذك ئ صذم ببسبت خطبخ .63
اخبرخ / /
ػششي...................
أذه حبخ سال, فمذ سزرث وثزا ػذب ػبث بخطبخه ػى است.................., ػسى أ
ؤة ببسؼبدة. مذ فزحج ه أػبق جذا, أله صذك اصبب اذي حى فخزة اخطبت ذ
ػزفخ فب حبفظب ػى اصذالت.
ف اخخب, أدػ هللا أ فمى, حى اسؼبدة ابء احبة ازغذة.
أرج أ حخمب اسال أفض اخبث امبت بذ ابسبت. اسال اخخب.
صذمه اخص.......................
رد ػى رسبت اصذك اذي ئ صذم ببسبت خطبخ .64
اخبرخ / /
صذم اف................
ححت حمذز, مذ صخ رسبخه اخ وخبخب إ ئب ببسبت خطبخ, ػذب لزأث وخب جذث
اصبفت ب سطرب احبت ػاب.دالئ اصذالت
ػى رسبخه ذ اخ ح ػ اصذالت اخبصت بب. -بصذم -ذه أشزن
ف اخخب, أرج أ حخمب أبح شىزي ه ػى ذ ازسبت, أدػ هللا أ فمه, اسال
اخخب.
اخص دب.........................
No. LAMPIRAN III
(Surat Teguran dan Permintaan Maaf)
ضسبخ عزبة صس٠ك ئ صس٠ك عس اع٠بضح .65
ازبض٠د / /
صس٠م..................
سجت -٠بصس٠م -أس٠ه افط ازح١بد ثعس, أوزت ص اطسبخ ئ١ه عبرجب ه ع عس ظ٠بضره , فب
أضج أ رجعث ثطسبخ رج١ سجت امطبعه ع اس اع صا اجعبز. فأب أزظط جطن اط٠؟
ضسبزه ى ٠طئ لج, ٠طربح ثب رسأ جاضح.
ف ارزب, رمج أج اسال ازمس٠ط االحزطا.
صس٠مه ارص......................
از ٠عبرج ع عس اع٠بضحضز ع ضسبخ اصس٠ك ئ صس٠م .65
ازبض٠د / /
صس٠م اعع٠ع..................
رح١خ ط١جخ أشاق لج١خ ثعس:
برطن امصض غسض جب ال أثم اصت غفطح سج١ال
حه أ عفد حس ظ فب ح١خ أال ضجبئ
صس٠م مس لطأد ضسبزه اسبثمخ, سذ ف١ب عب اعزبة, أب ع سجت عس اع٠بضح, ف١س ه
سجت س اىس ازمص١ط, لس وزجذ ه األث١بد اسبثمخ ى أز ع شه. ئ شبءهللا أ أظضن
جبس.لط٠جب أحظ ثطؤ٠زه ض جه ا
ذزبب, رمج سال أج اعزصاض.
صس٠مه اف..............
ضسبخ عزبة أخ ئ أذ١ اسبفط .66
ازبض٠د / /
أذ اعع٠ع.................
ط١خ.............................., ٠عس ازح١خ اسال, أوزت ئ١ه عبرجب ه ع عس ئضسبي اطسبئ ئ
أ رجعث ثطسبخ رشف افإاز طاضح اجعبز, ررفف ا٢ال رع٠ األسمب. -٠بأذ -فأضج
ف ارزب, أضج أ رجعث ثطسبخ رج١ سجت رأذطن ف وزبثخ اطسبئ, رمج أج اسال
ازح١خ إلوطا.
..........ارص زب.........
ضز ع ضسبخ اعزبة األخ ئ أذ١ اسبفط .67
ازبض٠د / /
أذ اعع٠ع......................
أس٠ه اسال احجخ االحزطا, مس صز ضسبزه از ثعثزب ئ عبرجب ع عس وزبثخ اطسبئ,
اسضاسخ االزحببد اب١خ از حبذ ث١ ث١ أضج أ رمج اعزصاض أل وذ شغال ف
ازاص عى. ئشبءهللا أ أراص عى ف األ٠ب امسخ ذالي ئضسبي اطسبخ ر األذط.
ف ارزب أضج أ رزمج اعزصاض أج سال أ١بر امج١خ.
ارص.................................
عزبة صس٠ك ئ صس٠م عس حضض حفخ ظفبفخ ضسبخ .68
ازبض٠د / /
صس٠م اعع٠ع..................
أس٠ه احجخ اسال ثعس، أوزت ئ١ه ص اطسبخ عبرجب ه ع عس حضض حفخ ظفبف از صبزفذ
احجخ.٠......................، اع ٠ب صس٠م أ اعزت ع لسض
فأج أ رجعث ثطسبخ رجغ ف١ب سجت عس حضضن، ى ٠طربح اجبي،٠طئ افإاز.
ف ارزب، رمج أج رح١خ افض سال.
صس٠مه ارص زب......................
ضز ع ضسبخ اصس٠ك اص ٠عبرت صس٠م عس حضض حفخ ظفبف .69
ازبض٠د / /
صس٠م اغب.................
ثعس ازح١خ اسال، مس صز ضسبزه از ثعثزب ئ عبرجب ع عس حضض حفخ ظفبفه از
صبزفذ ٠.....................، ى ٠بصس٠م أضج أ رمج اعزصاض، ح١ث صبزف لج عس حفزه ث١
حفخ ظفبفه، ئشبءهللا أ أظضن لط٠جب ألل ثاجت فبح صس٠ك عع٠ع ع أرى حضض
اصسالخ ث١ب، ف ارزب رمج أج سال.
صس٠مه ارص زب.......................
No. Surat-surat Keluarga 1. Surat dari seorang anak untuk ayahnya yang mengadu tentang sedikitnya surat
untuknya
Ayahku tersayang...
Kuhadiahkan untukmu sebuah penghormatan, cinta , dan salam yang tulus...
Kutuliskan untukmu beberapa baris surat ini sembari kumengadu kepadamu perihal
tidak adanya tulisanmu untuk kami, mengapa kau tidak tuliskan satu surat pun sejak
.......... ?
Kami berada di kegelisahan yang terus-menerus. Kuyakin engkau mengetahuinya
wahai ayahku, bahwa ketenangan seorang anak tidak
2. 1. Surat Balasan Seorang Anak Kepada Ayahnya serta Permohon Maafnya Atas
Keterlambatan Membalas Surat
Tanggal / /
Kepada Ayah Tercinta……..
Aku ucapkan salam hormat dan kemulian sebagai seorang anak kepada ayahnya.
Dengan sampainya surat Ayah ini kepadaku dan terciumnya aroma kegelisahan di
hati Ayah terhadapaku, maka aku ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
aku sangat mencela diri ini atas keterlambatan ini (membalas surat ini), sekalipun hal
ini disebabkan oleh pekerjaan yang tidak dapat aku tinggalkan.
Ayah pasti paham bahwa seseorang jika tidak menjalankan pekerjaannya dengan
sepenuh hati, maka ia tidak akan berkembang dan tidak akan berhasil dalam sebagian
besar hal yang ia lakukan. Bahkan dikatakan dalam sebuah ungkapan, “Kulit dan
kukumu bertengkar (luka), maka semua urusan badanmu akan berpaling darimu
(merasa sakit).” Namun dibalik itu semua, aku tidak pernah melupakan Ayah dan
wujud Ayah selalu menghiasi mata ini.
Sebagai penutup, terimalah salam rindu dari anakmu ini.
2. Surat dari orang tua untuk anaknya perihal keberhasilannya
Anakku tersayang...
Kuhadiahkan untukmu cinta dan salam...
Tak dapat kulukiskan kegembiraanku pada mu ketika aku mengetahui akan
keberhasilanmu di ........
Lisan ini tak berdaya untuk mengungkapkan
Ketahuilah wahai anakku bahwa keberhasilan itu adalah buah dari kesungguhan
karena “barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya” dan
“barang siapa dalam ketekunan menanam maka ia akan menuai hasilnya” dan Allah
tidak akan mengurangi sedikitpun pahala orang yang berbuat baik. Maka dari itu aku
berdoa kepada Allah agar engkau senantiasa tetap menjadi orang yang sederhana atas
bertambahnya ilmumu. Karena pengetahuan (ilmu) itu menambah akal dan
dengannya pula kita dapat membangun bangsa. Ada sebuah syair berkata:
“Ilmu itu dapat membangun rumah walau tanpa tiang dan kebodohan itu dapat
menghancurkan rumahnya yang kokoh dan mulia”
Terakhir, terimalah salamku...
Orang tuamu,
3. Balasan surat dari orang tua untuk anaknya perihal keberhasilannya
Orang tuaku terkasih...
Kuhadiahkan untukmu penghormatan terbaikku untukmu...
Telah kubaca surat yang engkau kirim kepadaku. Aku mendapatkannya dengan
penuh kegembiraan dan kesenangan. Hal itu benar-benar membuatku bahagia dan
menambah semangatku dalam menuntut ilmu.
Aku berterimakasih kepadamu wahai orang tuaku ... atas kalimat indah dan pelajaran
yang berharga yang kau tuliskan untukku ini. Aku berjanji padamu untuk terus
menjadi orang yang bersungguh-sungguh dan tekun dalam menuntut ilmu.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar terus memberikanmu kesehatan dan
kesejahteraan dan aku juga berdoa agar ia memajangkan umurmu. Salam
Anakmu yang patuh
4. Surat dari seorang anak kepada orang tuanya yang mengabarkan
ketekunannya dalam belajar
Orang tuaku terkasih...
Salam sejahtera untukmu...
Kutuliskan surat ini untukmu untuk meyakinkanmu bahwa aku masih memegang
janjiku untuk terus tekun dalam belajarku di......... dan aku mendapatkan nilai ........
dalam .........
Keberhasilanku ini kembali kepada nasihat-nasihat dan pelajaran-pelajaran yang kau
berikan untukku.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah untuk terus menjagamu dan memberikanmu
kesehatan dan kesejahteraaan. Terimalah salam dan rinduku...
Anakmu yang patuh,
5. Balasan surat dari seorang anak kepada orang tuanya yang mengabarkan
ketekunannya dalam belajar
Anakku tersayang...
Kuberikan padamu salamku sebagai seorang ayah dan ridhaku sebagai seorang orang
tua...
Kegembiraanku atasmu memenuhi diriku ini ketika kubaca suratmu dan aku
mengetahui bahwa kau mendapatkan nilai yang pantas dalam belajarmu di ........
Ketahuilah wahai anakku, bahwa ilmu itu adalah pedangnya zaman. Ia adalah cahaya
dan kebodohan itu gelap. Maka kau harus menjadi orang yang berilmu karena ia
adalah teman terbaik yang menyinari jalanmu dan kebodohan adalah musuhnya akal
karena ia akan menghancurkan peradaban dan membuatnya jatuh tergelincir.
Terakhir, suratku ini bersamaan dengan doaku kepada Allah agar ia selalu menerangi
jalanmu dan menjadikanmu orang yang selalu diberikan taufik, keberhasilan, dan
kemenangan. Terimalah wahai anakku harapan terbaikku untukmu.
Orang tuamu,
6
.
3. Surat seorang teman untuk temannya yang meminta untuk meminjam buku
Temanku tersayang...
Salam dan hormat untukmu, aku tahu bahwa kau memiliki perpustakaan yang di
dalamnya terdapat buku-buku yang penting dan langka, maka dari itu aku ingin
menanyakan tentang buku ........ apakah buku itu ada di perpustakaanmu ? apabila
ada, aku harap kau dapat meminjamkanku buku itu, karena aku sangat
membutuhkannya untuk menulis ........ dan aku berterimakasih kepadamu untuk hal
ini.
Terakhir, terimalah salam dan hormatku untukmu, aku berdoa kepadamu agar Allah
senantiasa memberikanmu taufik dan keselamatan.
Temanmu yang tulus,
7
.
4. Balasan surat seorang teman untuk temannya yang meminta untuk meminjam
buku
Temanku tercinta...
Kuhadiahkan salam dan hormatku untukmu...
Telah sampai kepadaku suratmu itu yang mana didalamnya kau menyakan tentang
buku ........
Aku senang untuk mengabarimu bahwa buku itu ada di perpustakaanku dan aku akan
meminjamkannya kepadamu secepat mungkin karena kau sangat membutuhkannya
untuk menulis ....... . Aku ingin memberitahumu bahwa aku memiliki banyak buku di
perpustakaanku. Jika kau membutuhkan buku apapun kuharap kau kirimkan surat
untukku, apabila buku itu ada, maka aku akan meminjamkannya untukmu secepat
mungkin.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa memberikanmu taufik-Nya dalam
penulisan ........ dan menjadikan keberhasilan dan keberkahan sebagai pengiring
jalanmu. Salam.
Temanmu,
8
.
5. Surat seorang anak untuk ayahnya yang sedang merantau
Ayahku tersayang...
Kuhadiahkan kepadamu salam dan cintaku yang tulus...
Pertama yang ingin kutanyakan adalah mengenai kesehatanmu semoga engkau
senantiasa baik-baik saja. Lalu pertanyaanku yang berikutnya adalah mengenai
kabarmu di negeri asing, aku berharap engkau betah di sana.
Ayahku tersayang... aku berharap engkau mengirimkan kami surat balasan yang
menjelaskan tentang sebab telatnya surat-suratmu sejak terakhir kali .......
Sedangkan kedaan kami disini baik-baik saja Alhamdulillah. Tidak ada yang kurang
bagi kami selain melihat sinar wajahmu yang selalu tersenyum dan kabarmu.
Terakhir, terimalah salam dan rinduku untukmu...
Anakmu yang patuh,
9. Balasan surat seorang anak untuk ayahnya yang sedang merantau
Anakku terkasih...
Salam dari seorang ayah yang dipenuhi dengan cinta dan rindu ini...
Telah sampai kepadaku suratmu yang menanyakan tentang kabar dan kesehatanku di
negeri asing ini. Aku baik-baik saja Alhamdulillah. Tidak ada yang kurang dariku
selain melihatmu, adik-adikmu, dan ibumu, dan bisa kembali duduk bersama serta
berbicara dengan kalian. Ketahuilah wahai anakku, bahwa banyaknya pekerjaan yang
kukerjakan disini tidak sedikitpun membuatku lupa akan kedaanmu, adik-adikmu,
dan ibumu.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa menjaga kalian dan memberikan
kalian kesahatan dan keberkahan. Terimalah salam dan rinduku.
Ayahmu,
1
0
.
6. Surat seorang istri untuk suaminya yang merantau, yang mengadu akan
sulitnya keadaan
Suamiku tersayang...
Salam dan hormat untukmu...
Aku menulis surat ini karena dua sebab. Sebab pertama adalah pertanyaanku akan
kesehatan dan keselamatanmu di negeri Barat sana. Yang kedua adalah aduanku
kepadamu tentang sulitnya kedaan kami setelah kau meninggalkan kami sejak ........
kau tidak mengirimkan kami satu surat pun dan kau tidak mengirimkan kami uang
untuk kebutuhan kami.
Engkau tidak mengetahui berapa banyak masa-masa sulit yang kami hadapi setelah
engkau meninggalkan kami dan pergi ke ........ . Aku berharap engkau mengirimkan
kami surat yang menemtramkan hati kami tentang kabarmu dan mengirimkan kamu
beberapa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami yang terus bertambah.
Terakhir, terimalah salam dan hormatku ini.
Istrimu,
11. Balasan surat seorang istri untuk suaminya yang merantau yang mengadu akan
sulitnya keadaan
Istriku tercinta...
Salam untukmu...
Aku telah membaca suratmu yang kau kirimkan kepadaku. Ketika aku
mengamatinya, aku merasa sangat menyesal akan hal ini karena sebelumnya aku
yakin bahwa uang yang kutinggalkan untuk kalian akan mencukupi kalian dalam
waktu yang lama. Mengenai kabarku di sini, aku baik-baik saja alhamdulillah. Dan
mengenai uang, aku akan segera kirimkan dengan jumlah yang cukup untuk
mencukupi kebutuhan kalian secepat mungkin selambat-lambatnya dalam waktu
seminggu.
Terakhir, terimalah salam dan rinduku ini.
Suamimu,
12. Surat dari anak untuk ibunya yang sakit
Ibuku tercinta...
Salam cintaku untukmu...
Kutuliskan padamu surat ini sembari ku bertanya tentang kesehatanmu setelah
pelaksanaan operasi yang diberikan keberhasilan oleh Allah. Aku berharap semoga
engkau selalu diberikan kesehatan dan kesejahteraan.
Aku berharap semoga engkau membalas surat ini wahai ibuku ... dengan surat yang
didalamnya berisi tentang kesehatanmu agar hatiku menjadi tenang, mataku menjadi
sejuk, dan keadaanku menjadi tentram.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa memberikanmu kesehatan dan
kesejahteraan. Terimalah salam dan cintaku.
Anakmu yang tulus,
1
3
.
7. Balasan surat dari anak untuk ibunya yang sakit
Anakku tersayang...
Salamku yang berisi penuh dengan cinta dan kasih sayang...
Aku telah membaca suratmu yang kau kirimkan dan bertanya tentang kesehatanku.
Aku memberitahumu wahai anakku bahwa aku merasakan kesehatan dan
kesejahteraan dari Allah. Keadaan kesehatanku pasca opersi berangsur-angsur
membaik dan aku akan bersungguh-sungguh dalam menjalani pengobatan. Dan tidak
ada yang kurang bagiku kecuali melihat wajahmu yang manis dan senyummu yang
lembut. Semoga engkau senantiasa baik-baik saja.
Terakhir, terimalah rinduku yang dalam ini dan harapanku untukmu.
Ibumu.,
14. Surat dari seorang ayah yang meminta anaknya untuk bersabar dalam menuntut
ilmu
Anakku tersayang...
Salamku sebagai seorang ayah untukmu...
Aku mengirimkan surat ini sembari menasihatimu untuk bersabar menghadapi
kesulitan dalam menuntut ilmu. Ketahuilah wahai anakku, bahwa kesabaran itu
adalah kualitasnya orang yang beriman. Allah menguji orang-orang yang dicintainya
dan kesabaran itu salah satu hal terpenting dalam iman.
Maka dari itu wahai anakku, aku menasihatimu untuk senantiasa bersabar dalam
menuntut ilmu karena ia adalah ukuran akal. Benarlah perkataan seorang penyair:
“Ilmu itu dapat membangun rumah walau tanpa tiang dan kebodohan itu dapat
menghancurkan rumahnya yang kokoh dan mulia”
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa memberikanmu taufik-Nya dan
keberhasilan. Juga agar menjadikanmu dari golongan orang-orang yang bersabar dan
mengabulkan apa yang kau inginkan.
Orang tuamu,
15. Balasan surat dari seorang ayah yang meminta anaknya untuk bersabar dalam
menuntut ilmu
Ayahku tercinta...
Salamku yang penuh dengan rasa hormat dan cinta untukmu...
Aku telah membaca surat nasihat yang kau kirimkan kepadaku. Kudapati goresan
tinta yang penuh dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Untuk itu aku berjanji
kepadamu untuk selalu bersabar dan tekun dalam menuntut ilmu karena ia adalah
cahaya dan cahaya Allah tidak akan sampai kepada orang-orang yang bermaksiat.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar ia memanjangkan umurmu dan
memberikanmu kesehatan dan kesejahteraan. Terimalah salam dan rinduku.
Anakmu yang tulus,
16. Surat dari seorang kakak untuk adiknya
Adikku tersayang...
Kuhadiahkan salam dan cintaku...
Kutuliskan surat ini agar kudapat mengetahui kabar dan keadaanmu. Aku berharap
agar engkau senantiasa baik-baik saja. Aku juga bertanya tentang kabar anak-anak
dan keluargamu.
Aku berharap kau dapat mengirimkanku surat balasan yang memberitahuku tentang
kabar kalian semua. Aku juga minta maaf atas terhentinya kiriman surat-surat dariku
beberapa waktu yang lalu. Sebab dari itu semua adalah karena kesibukan dan
kewajiban yang harus ditunaikan disamping memberi kabar kepada keluarga dan
teman.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar Ia menjadikan hari-hari kalian penuh dengan
kegembiraan dan keceriaan.
Yang selalu tulus,
17. Balasan surat dari seorang kaka untuk adiknya
Kakaku tercinta...
Kuhadiahkan salam dan hormatku...
Aku telah membaca suratmu yang kau kirimkan bersamaan dengan pertanyaanmu
mengenai kabar kami semua. Ku kabarkan bahwa kami dalam keadaan baik-baik
saja. Dan tidak ada yang kurang dari kami kecuali bisa kembali meliatmu yang dapat
menghilangkan kesedihan kami dan memdatangkan kebahagiaan untuk kami.
Mengenai permintaan maafmu karena terhentinya pengiriman surat darimu maka hal
itu tidak apa-apa dan tidak membuat kami mencelamu.
Terakhir, terimalah harapan dan rindu kami.
Yang selalu tulus,
18. Surat dari seorang sepupu untuk sepupunya
Sepupuku tercinta...
Salam hormat dari hatiku yang paling dalam yang kusampaikan lewat surat ini...
Aku menulis surat ini sembari bertanya mengenai berita kabarmu yang terhenti untuk
waktu yang cukup lama. Bagaimana kabar dan kesehatanmu ? aku harap kau baik-
baik saja. Aku juga bertanya mengenai sebab mengapa terhentinya kiriman suratmu
untuk kami. Aku harap kau membalas dengan mengirimkan surat yang memberitahu
kami mengenai kabar dan keadaanmu dan aku akan menunggunya.
Terakhir, terimalah harapan dan salamku.
Sepupumu yang tulus,
19. Balasan surat dari seorang sepupu untuk sepupunya
Seupuku tercinta...
Salam dan hormatku...
Suratmu untukku telah sampai dan aku sudah membacanya. Kudapati didalamnya
tanda-tanda teguran untukku. Aku berharap kau dapat memaafkanku karena
terhentinya surat-suratku untuk waktu yang cukup lama karena aku terlalu sibuk
dalam belajar dan ujianku di sekolah. Akan tetapi, Insyaallah tak akan kuulangi hal
tersebut di kemudian hari. Aku harap kau dapat memaafkanku.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar selalu memberikan taufik, kesehatan, dan
kesejahteraan. Salam untukmu.
Sepupumu yang tulus
20. Surat dari ibu untuk anaknya yang merantau
Anakku tersayang...
Kuhadiahkan salam terbaikku untukmu...
Kutuliskan surat ini agar aku mengetahui kabar, kesehatan, dan sekolahmu. Aku
berharap semuanya sesuai dengan apa yang diharapkan. Aku ingin bertanya
mengenai terhentinya kiriman surat darimu untuk waktu yang lama. Mengapa kami
belum menerima surat darimu sejak ......... . kau tahu wahai anakku, bahwa kami
sangat membutuhkan kabar mengenai keadaanmu di negeri asing dan kami juga ingin
tahu tentang keadaan belajarmu. Kami akan menunggu suratmu dengan penuh
kerinduan.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah dari hatiku yang paling dalam, agar Ia menjadikan
keberhasilan dan kebaikan sebagai pengiringmu.
Ibumu,
21. Balasan surat dari ibu untuk anaknya yang merantau
Ibuku terkasih....
Salam hormatku untukmu...
Telah sampai surat darimu yang kau kirimkan untukku. Aku merasakan adanya
teguran untukku di dalamnya. Ya ibuku ... aku baik-baik saja alhamdulillah.
Mengenai keadaan belajarku juga baik-baik saja seperti yang diharapkan dan aku
mendapat nilai-nilai yang sangat baik. Dan mengenai tidak adanya kiriman surat
dariku, maka itu semua karena kesibukanku dalam belajar yang membuatku terhalang
untuk mengabarkan kalian. Insyaallah, aku akan terus mengabarkan kalian di hari-
hari berikutnya.
Terakhir, kuharap kau dapat menerima salam dan hormat terbaikku wahai ibuku...
Anakmu yang tulus,
22. Surat seorang anak perempuan untuk ayahnya yang merantau
Ayahku tercinta...
Salam dan hormat untukmu...
Kutuliskan surat ini sembari kubertanya mengenai keadaan dan kesehatanmu di
negeri asing. Aku ingin bertanya wahai ayahku, tentang kabarmu di sana dan sebab
terhentinya kiriman surat-suratmu untuk waktu yang lama.
Aku berharap kau akan mengirimkan kami surat yang menentramkan hati kami
dengan keadaan dan kesehatanmu. Semoga kau baik-baik saja.
Terakhir, terimalah salam dan rinduku untukmu.
Anak perempuanmu tercinta,
2
3
.
Balasan Surat seorang anak perempuan untuk ayahnya yang merantau
Anak perempuanku tercinta...
Salam untukmu..
Aku telah membaca suratmu yang kau kirimkan untukku sembari bertanya tentang
kesehatan dan keadaanku di negeri asing. Aku baik-baik saja dan dalam keadaan
sehat alhamdulillah. Dan tidak ada yang kurang bagiku kecuali bisa melihat wajah
kalian yang tersenyum.
Terakhir, terimalah salam, rindu, dan harapanku untuk kalian.
Ayahmu,
No. Surat Belasungkawa
25. Surat belasungkawa atas wafatnya ayah teman
Bersabarlah, karena tidak ada apapun di dunia ini yang kekal...
Tiada pula yang dapat berpaling dari apa yang telah Allah tetapkan...
Ketahuilah bahwa kehidupan itu tidak lain hanya sebuah kegelapan atau bayangan.
Apakah kegelapan dan bayangan itu kekal ? maka teruslah bersabarlah atas peristiwa
ini karena hidup itu hanyalah rumah dari kefanaan dan kesengsaraan. Sedangkan
akhirat adalah rumah dari kekekalan.
Semoga Allah menjauhkanmu dari segala sesuatu yang dibenci, dan memberimu
kesabaran dan pelipur lara yang kuat, juga menganugrahkanmu rahmat dan ridho-
Nya. Amin.
26. Balasan Surat belasungkawa atas wafatnya ayah teman
Temanku...
Kuterima ucapan belasungkawamu. Kau telah membuatku tersenyum dari luka-
lukaku, kau juga menjadi penawar bagi kesedihan dan kesengsaraanku. Kaulah yang
menguatkanku atas musibah ini. Kau selalu menemaniku dalam suka maupun duka.
Kau juga yang menuntunku kepada petunjuk dan jalan yang lurus ketika musibah
membuatku lalai akan mengingat Allah. Aku berdoa kepada Allah semoga Ia
senantiasa menjadikan hari-harimu baik dan menjauhkanmu dari keburukan.
27. Surat belasungkawa atas wafatnya ibu teman
Temanku yang terhornat...
Kematian bagi makhluk adalah sesuatu akan terus menerus terjadi...
Dunia ini tidak lain hanyalah tempatnya keputusan...
Telahku terima kabar wafatnya ibumu. Hal tersebut membuat kami sedih dan duka.
Ketahuilah bahwa ciri makhluk itu hidup adalah dengan adanya kematian, akad atau
perjanjian dengan Tuhan yang membuat kita berpisah dengan yang lainya. Dan
kehidupan di dunia ini hanyalah suatu kefanaan yang akan segera berakhir. Maka
pasrahkanlah setiap masalah kepada Allah yang tak ada Tuhan selain-Nya. Semoga
Allah senantiasa menganugrahkanmu kesabaran dan pelipur lara. Dan
mengganjarmu dengan pahala.
28. Balasan Surat belasungkawa atas wafatnya ibu teman
Temanku...
Telahku terima suratmu yang kau kirimkan sebagai bentuk belasungkawa atas apa
yang menimpaku. Isi suratmu penuh dengan hikmah dan nasihat yang meringankan
musibahku. Suratmu juga menggambarkan bagaimana keadaan dunia yang sebentar
ini.
Aku memohon kepada Allah agar senantiasa memanjangkan umurmu. Semoga juga
ia menjauhkanmu dari segala sesuatu yang dibenci dan jahat.
28. Surat belasungkawa atas wafatnya anaknya teman.
Saudaraku yang terhormat...
Yang Maha kuasa sudah menetapkan sesuatu terhadap makhluk-Nya,
Hal itu adalah sesuatu yang final dan tidak ada satu pun yang bisa menolak
ketentuan-Nya.
Kukirimkan suratku ini dengan iringan perasaan sedihku yang mendalam atas berita
kematian anakmu. Kutuliskan surat ini dengan rasa belasungkawaku kepadamu. Ini
adalah takdir dari Allah. Ketahuilah, jika Allah menguji hambanya dan ia bersabar,
sungguh Ia akan menggantinya dan memuliakannya.
Ketahuilah, kita harus senantiasa melihat dan berfikir. Jika kita menjadikan setiap
perkara sebagai suatu bahan pembelajaran (tadabbur) kita akan senantiasa
mengingat diri kita walaupun kita punya umur dan cita-cita yang panjang. Kita
tidaklah selalu hidup di tempat yang abadi dan penuh dengan kebahagiaan. Akan
tetapi kadang kita hidup di tempat yang penuh kesengsaraan dan kesuraman.
29. Balasan Surat belasungkawa atas wafatnya anaknya teman.
Saudaraku tercinta...
Kubalas suratmu yang kau kirimkan surat ini sebagai balasan atas surat yang kau
kirimkan kepadaku dengan perasaan belasungkawamu terhadap saudaramu ini atas
apa yang terjadi padanya. Kau melakukan itu sebagai bentuk kecintaanmu padaku
dengan memberikan kunasihat, arahan, dan semangat. Aku memohon kepada Allah
SWT agar senantiasa memberikan kita kesabaran yang bisa meringankan musibah
kita dan mengantarkan kita kepada pahala. Aku berdoa juga agar Ia senantiasa
menjauhkanmu dari hal-hal yang tak kau inginkan dan mengabulkan apa yang kau
inginkan.
30. Surat belasungkawa atas wafatnya istri teman.
Temanku yang terhormat.
Setiap nak laki-laki dan perempuan, jika ia selalu selamat.
Keluarganya akan senantiasa memujinya.
Setelah kami mendengar kabar wafatnya istrimu, kami pun turut bersedih. Akan
tetapi ini adalah ketetapan dan ketentuan dari Allah. Apa yang bermanfaat dari
sebuah kesedihan jika ia terus menerus menyanderamu. Ketentuan Allah adalah
sesuatu yang pasti terjadi. Semoga Allah senantiasa menganugerahkanmu kesabaran
yang luar biasa. Semoga Ia juga senantiasa merahmati istrimu yang telah pergi dan
menempatkannya di sisi-Nya.
31. Balasan Surat belasungkawa atas wafatnya istri teman.
Temanku yang terhormat...
Ketika aku tenggelam di lautan kesedihan yang menimpaku hari ini. Datanglah surat
darimu yang kau kirimkan kepadaku sebagai bentuk belasungkawamu. Isinya penuh
dengan ungkapan belasungkawamu yang begitu lembut. Penuh dengan
perumpamaan dan hikmah. Aku merasa lebih ringan setelah apa yang kurasakan dari
kesedihan dan kesuraman. Tidak ada yang bisa kulakukan selain mendoakanmu
kepada Allah agar senantiasa menjaga kami dengan kalian. Juga agar Ia senantiasa
melindungi kalian dari hal-hal yang tidak diinginkan sepanjang hari-hari kalian. Dan
menjaga kalian dengan penjagaan dari sang Maha penjaga yang tidak tidur.
No. Surat (Solidaritas/Dukungan/Kepedulian)
32. Surat dari seorang teman kepada temannya yang menyemangatinya setelah ia
kehilangan pekerjaannya.
Temanku tercinta...
Salam dan hormatku untukmu.
Aku sudah mengetahui bahwa kau kehilangan pekerjaanmu di .... pada tanggal .... .
ketahuilah wahai temanku bahwa sesungguhnya rezeki itu dari Allah. Ia tidak akan
meninggalkan seorang manusia tanpa Ia beri rezeki. Janganlah kau berputus asa dari
rahmat Allah. Aku berharap engkau tetap semangat berusaha mencari rezeki dan semoga
Allah memudahkan urusanmu.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa memberikanmu taufiq-Nya dan
memudahkan keadaanmu.
Salam
33. Balasan Surat dari seorang teman kepada temannya yang menyemangatinya
setelah ia kehilangan pekerjaannya.
Temanku tercinta...
Salam dan hormatku untukmu...
Aku sudah menerima suratmu yang berisikan kepedulian dan dukunganmu yang selalu
ada untukku dalam keadaan sedih maupun senang. Kalimatmu begitu berbekas di hatiku
dan meringankanku dari kesedihan dan kesuraman ini.
Aku berterimakasih kepadamu wahai temanku atas suratmu yang menjadi bukti
kepedulianmu. Terakhir terimalah salam terbaikku untukmu.
34. Surat kepedulian sorang teman terhadap temannya yang tidak lulus ujian.
Temanku,,,
Kuhadiahkan salam dan hormatku padamu...
Aku sudah mengetahui bahwa kau tidak lulus dalam ujian .... . Oleh sebab itu wahai
temanku, ada pepatah yang berkata: “hidup ini adalah ladang percobaan”. Janganlah kau
berputus asa setelah sekali mencoba. Aku berharap kau terus bersemangat dan
bersungguh-sungguh agar kau bisa lulus ujian ini. Aku juga berharap kau bisa
mengamalkan firman Allah: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk untukmu”
Terakhir semoga kau mau menerima salamku.
35. Balasan Surat kepedulian sorang teman terhadap temannya yang tidak lulus ujian.
Salamku dari hatiku yang terdalam..
Suratmu yang kemarin kau kirim sudah sampai kepadaku. kau kirimkan itu sebagai
dukungan untukku yang tidak lulus ujian. Sungguh wahai temanku, bahwa perkataanmu
itu benar tentang: “hidup ini adalah ladang percobaan, janganlah kau berputus asa setelah
sekali mencoba”. Untuk itu aku akan memulai persiapan untuk menghadapi ujian ini lagi
agar aku bisa mendapatkan nilai yang baik Insyaallah.
Terakhir, aku berterimakasih padamu atas surat indahmu ini. Aku berdoa kepada Allah
agar senantiasa menganugerahkanmu kesehatan dan kesejahteraan. Dan agar Ia
senantiasa memberikan taufiq-Nya padamu. Salam.
36. Surat kepedulian seorang teman untuk temannya yang kehilangan mobilnya dalam
peristiwa kecelakaan
Temanku tercinta...
Salam hormatku untukmu..
Aku sudah tahu bahwa kau telah kehilangan mobilmu ..... dalam perjalanan menuju .......
Meskipun begitu Alhamdulillah engkau masih selamat. Karena mernurutku keselamatan
itu adalah harta yang terpenting. Alhamdulillah juga karena kejadian ini hanya
merenggut hartamu bukan nyawa. Karena harta masih mungkin untuk diganti.
Terakhir, terimalah ucapan syukurku ini atas keselamatanmu. Semoga Allah
menjauhkanmu dari segala hal yang tidak diinginkan. Salam.
37. Balasan Surat kepedulian seorang teman untuk temannya yang kehilangan
mobilnya dalam peristiwa kecelakaan
Temanku...
Salam hormatku untukmu..
Kau sudah mengirimkanku suratmu yang berisi kebahagiaanmu atas keselamatanku dan
kepedulianmu atas kejadian yang menghilangkan mobilku. Aku berterimakasih
kepadamu atas surat indah ini yang berisikan solidaritas dan kepedulianmua atasku.
Kau benar wahai temanku tentang perkataanmu “Alhamdulillah juga karena kejadian ini
hanya merenggut hartamu bukan nyawa”.
Terakhir kuharap kau mau menerima hormat dan salamku ini.
No. Surat Pertemanan
38. Surat dari seorang teman untuk temannya yang menyemangatinya dalam
mencari ilmu.
Salam dan hormatku dari lubuk hati yang paling dalam dan penuh cinta dan
rindu.
Kutuliskan surat ini sembariku menasihatimu untuk selalu bersabar dalam
menuntut ilmu. Ilmu itu wahai temanku, tidak akan kau dapatkan kecuali hanya
dengan bersabar, bersungguh-sungguh, dan bangun malam. Kesabaran itu adalah
kunci dari kebahagiaan. Jika Allah menguji hambanya dan ia bersabar, maka
Allah akan mengganjarnya dan memberikannya nikmatnya yang tidak terhitung.
Oleh karenaitu wahai temanku, aku berharap kesabaran itu bisa menjadi
karaktermu, ilmu sebagai jalanmu, dan hikmah menjadi perkataanmu.
Terakhir, kuharap kau mau menerima salam dan rinduku. Salam
39. Balasan Surat dari seorang teman untuk temannya yang menyemangatinya
dalam mencari ilmu.
Temanku...
Salam hormatku padamu,,,
Kau sudah mengirimkanku surat indahmu itu, yang kau kirimkan bersaaman
dengan engkau menasihatiku untuk selalu bersabar. Setelah kubaca suratmu itu,
kutemukan hikmah di dalamnya dan nasihat di setiap bairs-bairsnya. Temanku
yang tercinta, sungguh benar bahwa kesabaran itu adalah kunci kebahagiaan.
Dan bahwa ilmu itu tiadk akan didapatkan kecuali tanpa kesabaram. Oleh karena
itu wahai temanku, aku berjanji untuk terus bersabar dalam menuntut ilmu,
karena ilmu adalah cahaya bagi kebodohan dan kezaliman.
Terakhir, terimalah salam dan hormatku.
40. Surat dari seorang teman untuk tetangganya (temannya)
Tetangga sekaligus temanku yang tercinta...
Salam hormatku..
Kutuliskan kepadamu surat ini bersamaan dengan aku menanyakan tentang
kabarmu stelah aku pergi ke ..... . Aku berharap kau selalu dalam keadaan baik
dari Allah.
Tetanggaku tercinta, sungguh setelah perpisahan dimana aku meninggalkan
kalian dan aku pergi, aku merasa sendirian selama perpisahan ini.
Kuharap engkau bisa membalas suratku dan memberikan kukabar kalian
sekalian yang bisa menentramkan hatiku dan menenangkan keadaanku.
41. Balasan Surat dari seorang teman untuk tetangganya (temannya)
Tetanggaku tercinta...
Salamku dari lubuk hati yang terdalam.
Kau telah mengirimkanku suratmu dimana kau menanyakan tentang kabar dan
keadaanku setelah kau pergi dari ........... ke ........... . Kukakatan kepadamu
bahwa kabar, keadaan, dan kesehatanku baik-baik saja dari Allah SWT. Tidak
ada yang kurang bagi kami kecuali bisa melihat wajah kalian yang tersenyum
dan bisa kembali berbincang-bincang dengan kalian.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa menjadikan hari-hari
kalian penuh dengan kebahagiaan dan ketenangan. Dan kuharap juga kau mau
menerima salamku.
42. Surat dari seorang teman yang mengajaknya untuk ikut liburan musim
panas
Salam dan hormatku...
Bagaimana kabarmu ? Aku ingin mengajakmu untuk ikut liburan musim panas
dimana kita kamu bisa mengunjungi tempat bersejarah terbaik dan tempat-
tempat pariwisata. Kau tahu temanku bahwa musim panas ini adalah musimnya
perjalanan dan liburan. Cuacanya mendukung dan memudahkan kita unuk pergi
ketempat-tempat pariwisata. Oleh karena itu wahai temanku, aku ingin
mengajakmu ikut perjalanan ini. Semoga kau membalas surat ini dengan
persetujuanmu. Terakhir terimalah salam hormatku.
43. Balasn Surat dari seorang teman yang mengajaknya untuk ikut liburan
musim panas
Temanku tercinta...
Kukirimkan salam dan cintaku untukmu. Kau telah mengirimkan suratmu yang
mengajakku untuk ikut dalam liburan musim panas dimana kita kita bisa
mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan pariwisata yang indah.
Benar wahai temanku bahwa musim panas adalah musimnya perjalanan. Aku
tentu saja senang untuk melakukan perjalanan pariwisata, terlebih lagi ketika aku
bisa pergi dengan teman sepertimu.
Temanku, degan senang hati kukabarkan bahwa aku setuju atas tawaranmu
tentang perjalanan ini. Terakhir terimalah salam dan hormatku.
44. Surat dari dari seorang teman untuk temanya yanng akan pergi
meninggalkan tanah air.
Temanku tercinta...
Salam hormatku...
Kukirimkan surat ini kepadamu berkenaan dengan kepergianmu meninggalkan
tanah air ke......... Aku berharap agar Allah menjagamu dengan inayah-Nya dan
mengembalikanmu dalam keadaan selamat kepada keluarga dan teman-
temanmu. Temanku ......... aku juga berharap kau juga bisa terus berkomunikasi
dengan kita selama kau di negeri orang. Kami juga akan terus menanyakan
kabarmu selama perjalanmu itu dan kami menunggunya selalu dalam lindungan
Allah.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa menjagamu. Dan menjadikan
taufik-Nya bersamamu dan keberhasilan temanmu. Salam.
45. Surat dari dari seorang teman untuk temanya yanng akan pergi
meninggalkan tanah air.
Temanku...
Kuhadiahkan salamku padamu.
Aku sudah membaca surat yang kau kirim kan kepadaku berkenaan dengan
perjalananku ke ....... Aku berterimakasih atas surat ini yang menunjukkan
tentang baiknya akhlakmu dan kepedulianmu tentang keadaanku. Aku berharap
wahai temanku...... agar kita bisa terus berkomuniakasi dengan terus saling
mengirim surat.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa memberikanmu kesehatan
dan keselamatan. Juag agar ia memanjangkan umurmu. Salam.
No. Surat Perkenalan dan Pendekatan
46. Surat dari seorang musafir untuk musafir lainnya yang bertemu di bandara.
Tuan........yang terhormat..
Salam dan hormatku...
Kutuliskan surat ini agar kau bisa mengingat kembali pertemuan kita di bandara, ketika
kita sedang menunggu pesawat yang akan berangkat dari bandara ........ ke ........ Waktu
itu adalah waktu yang menyenangkan terlebih lagi meringankan kerinduanku yang
berpisah dengan keluarga dan temanku. Ketika aku berbincang-bincang denganmu pada
waktu ..........., aku merasakan aku seperti berbincang-bincang dengan temanku yang
kukenal untuk waktu yang lama. Sekarang kutuliskan surat ini agar kita bisa lebih
saling mengenal dan berteman.
Terakhir, terimalah salam dan hormatku.
47. Balasan Surat dari seorang musafir untuk musafir lainnya yang bertemu di
bandara.
Tuan........yang terhormat..
Kuhadiahkan salam dan hormatku.
Terimakasih atas surat indahmu yang mengingatkanku terhadap pertemanan kita di
waktu yang singkat. Pertemanan kita ini terjadi setelah kita berpisah dengan keluarga
dan teman kita yang meinggalkan bekas di diriku. Aku berharap agar kau bisa terus
menghubungiku dengan saling mengirim surat. Karena aku melihat dalam dirimu
adalah orang yang baik untuk berteman di masa yang akan datang.
Terakhir, aku berharap agar Allah senantiasa mengaugerahkan taufik-Nya kepadamu.
Dan memberikanmu kesehatan dan keselamatan selalu.
48. Surat dari seorang pembaca untuk penulis buku
Ustadz..... yang terhormat.
Salam dan hormatku untukmu.
Aku sudah membaca bukumu yang berjudul ........ Aku kagum atas buku tersebut
karena ia mengandung pemikiran-pemikiran yang bagus dan kalimat-kalimat yang
indah.
Kutuliskan surat ini kepadamu sebagai ungkapan terimakasihku atas karangan buku
indahmu ini.
Terakhir dari suratku, kuharap kau mau menerima rasa terimakasih, hormat, dan
salamku. Salam.
49. Balasan Surat dari seorang pembaca untuk penulis buku
Tuan ....... yang terhormat.
Kuhadiahkan salamku untukmu.
Aku sudah membaca suratmu yang kau kirimkan untukku sebagai rasa terimakasihmu
atas karangan bukuku yang berjudul ........... Aku sungguh bahagia setelah membaca
suratmu. Kaerena aku tahu bahwa di sana ada yang mengikuti karanganku dan
membaca. Oleh karena itu aku berterimakasih atas surat indahmu itu.
Terakhir, aku berharap kau mau menerima rasa terimakasihku atas surat indahmu.
Terimalah salamku.
No. Surat Terima kasih 50. Surat terimakasih seorang teman kepada temannya atas karangan bunga
Temanku tercinta,
Salam hormatku untukmu...
Kau kirimkanku karangan bunga yang sudah kau janjikan kepadaku sebelumnya
pada............ dan aku sangatlah terkejut dengan semua ini. Bunga yang kau
kirimkan itu begitu indah dan harum.
Aku berterima kasih sekali atas hadiah indahmu ini. Setiap kali kumelihatnya
aku teringat padamu akan kebaikan dirimu wahai temanku.......
Terakhir, kuharap kau mau menerima rasa terimakasih, salam, dan hormatku.
51. Balasan Surat terimakasih seorang teman kepada temannya atas karangan
bunga
Temanku tercinta,
Salam yang harum dan rindu yang tak bisa diungkapkan ini kuberikan untukmu.
Kau sudah mengirimkanku suratmu yang kau kirimkan sebagai rasa
terimakasihmu atas karangan bunga yang kuhadiahkan untukmu. Kuharap
bunga-bunga itu bisa tetap bertahan agar kau bisa terus mengngat persahabatan
kita yang penuh dengan cinta dan hormat ini.
Terakhir, terimalah salam dan hormatku ini
52. Surat seorang teman untuk temannya sebagai rasa terimakasih atas
baiknya penjamuan.
Temanku tercinta,
Salam dan hormatku untukmu.
Kutuliskan surat ini sebgai rasa terima kasihku atas baiknya penjamuan,
penyambutan, dan penghormatan yang kudapatkan darimu selama aku berada di
negrimu wahai temanku........ aku masih mengingat hari-hari dimana aku
bersama kalian. Hari-hari itu adalah hari yang penuh dengan kegembiraan.
Terimalah wahai temanku rasa terima kasihku ini. Semoga kau bisa bergantian
mengunjungi kami di sini agar kami bisa menjamumu seperti jamuanmu.
Di akhir suratku ini, terimalah salam, cinta, dan hormatku ini wahai temanku.
53. Balasan surat seorang teman untuk temannya sebagai rasa terimakasih atas
baiknya penjamuan.
Temanku tersayang,
Kuhadiahkan salam dan hormatku ini,
Setelah aku membaca suratmu yang kau kirimkan kepadaku dimana kamu
berterimakasih kepadaku atas baiknya panjamuan yang kalian dapatkan dari
kami. Aku ingin menyampaikan wahai temanku....bahwa aku juga
berterimakasih karena bisa menjalankan kewajibanku sehingga kau bisa
mendapatkan ini dari kami. Dan ketahuilah bahwa semua hal ini masih sangat
sedikit dari apa yang seharusnya kuberikan untuk teman sepertimu, yang sudah
lama kukenal, yang sangat menjaga pertemanan ini.
Baiklah, terimakasihmu kuterima dan aku akan mengunjungimu jika ada waktu
insyaallah.
54. Surat terimakasih seseorang kepada temannya, yang berteimakasih karena
ini mendukaungnya selama pelajaran.
Kuhadiahkan salam dan hormatku ini.
Kutuliskan surat ini sebagai rasa terima kasihku kepadamu karena kau
mendukungku seama pelajaran......... Sungguh kau adalah teman yang jujur yang
kutemukan selama masa belajarku. Aku sudah memetik buah dari dukunganmu,
dimana aku berhasil mendapatkan predikat............. Pencapaian ini kembali
kepada karunia dari Allah SWT yang diberikan melaluimu untukku dan juga
karena kau sering bangun malam untukku selama ujian.
Terakhir, terimalah salam dan terima kasihku.
55. Balasan Surat terimakasih seseorang kepada temannya, yang
berteimakasih karena ini duduk di sampingnya selama pelajaran.
Kuhadiahkan salam dan hormatku ini.
Aku tuliskan surat ini sebagai rasa terimakasihku atas pengakuanmu atas
dukunganku selama belajarmu. Ketahuilah wahai temanku bahawa hal ini
merupakan kewajiban untukku karena kau adalah teman terbaik. Semoga Allah
berkenan agar aku bisa memberikan yang lebih untukmu di hari-hari lain.
Terakhir, terimalah salamku dari lubuk hatiku yang ikhlas ini. Aku berdoa
kepada Allah agar senantiasa memberikanmu taufik-Nya.
56. Surat seorang murid untuk gurunya
Guruku tercinta,
Kuhadiahkan salam dan hormatku ini.
Kutuliskan surat ini kepadamu sebagai rasa terima kasiahku kepadamu atas
usahamu yang kau kerahkan untuk kami dalam pelajaran........... Kau adalah guru
terbaik yang adil dan tidak sama sekali goyah dalam pengabdianmu untuk
murid-muridmu di sekolah. Hal tersebut tercermin dari nilai-nilai yang
dipraktekkan para murid dalam ujian akhir.
Terakhir, terimalah terimakasih dan salamku untukmu.
57. Balalasan Surat seorang murid untuk gurunya
Muridku yang cerdas....
Salam dan hormatku.
Aku sudah memabaca surat darimu yang kau kriimkan sebagai pengakuanmu
atas baiknya apa yang kuberikan kepada kau dan teman-temanmu. Ketahuilah
wahai anakku, apa yang kuberikan kepada kalian adalah salah satu kewajibanku
dan tanggung jawabku. Berkenaan dengan rasa terimakasihmu, kuberharap
apabila aku bisa memberikan yang lebih banyak dari ini. Akan tetapi
Alhamdulillah usahaku ini sudah berbuah untuk kalian dimana kau dan teman-
temanmu mendapatkan nilai baik di ujian akhir.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah untukmu dan teman-temanmu agar senantiasa
memberikanmu keberhasilan dan taufik-Nya di masa yang akan datang.
58. Surat seorang pelajar untuk ibunya.
Ibuku tercinta,
Kuhadiahkan untukmu salam dan hormatku.
Kutuliskan surat ini untukmu sebagai rasa terimakasihku atas dukunganmu di
sampingku selama ujian............... Hal ini berdampak kepada nilai akhirku
dimana dengan karunia dari Allah dan dengan dukungan dari mu aku
mendapatkan niilai................. dan juara..................
Kuharap kau mau menerima rasa terimakasihku ini, karena kau selalu shalat
malam untuk mendoakanku.
Terkahir, aku berdoa kepda Allah agar senantiasa menjagamu, memberikammu
kesehatan, dan memanjangkan umurmu.
Salam
59. Balasan Surat seorang pelajar untuk ibunya.
Anakku tercinta....
Kuhadiahkan cinta dan kasihku untukmu...
Setalah kubaca suratmu yang kau kirimkan sebagai rasa terimakasihmu atas
dukunganku di sampingmu selama masa belajarmu. Ketahuilah wahai anakku,
kau tidak perlu berterimakasih atas kewajibanku, salah satu kewajiban ibu untuk
anaknya adalah mengawasi dan bangun malam untuk mendoakannya.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa memberikanmu taufik-Nya.
Dan Agar Ia juga menjagamu, menerangi jalanmu, dan memberikanmu
keberhasilan.
Terimalah salamku ini.
No. Surat Pernikahan dan Lamaran 60. Surat dari seorang pasien yang ingin menikahi perawatnya
Nona...............yang terhormat
Salam hormatku untukmu,
Hal pertama yang ingin kusampaikan dalam suratku ini adalah rasa terima
kasihku kepadamu atas keberadaanmu disampingku dan perhatianmu selama aku
berada di rumah sakit. Aku juga ingin mengatakan bahwa pernikahan adalah
ikatan antara pasangan yang bernilai setengah agama. Hal ini juga merupakan
perkara yang sangat dianjurkan oleh agama, karena keluarga adalah pondasi dari
masyarakat. Karena itu aku ingin sekali menikahimu. Aku juga ingin
mendengar pendapatmu karena kerelaan adalah pondasi dari pernikahan.
Terakhir, terimalah salam dariku ini.
61. Balasan Surat dari seorang pasien yang ingin menikahi perawatnya
Tuan....................yang terhormat
Salam hormatku untukmu,
Aku sudah menerima surat yang kau kirim kan kepadaku yang berisi tentang
keinginanmu untuk menikahiku dan berterimakasih atas keberadaanku di
sampingmu yang merawatmu selama di rumah sakit. Berkaitan dengan
keberadaanku di sampingmu, hal itu merupakan kewajiban dari pekerjaanku dan
tanggungjawabku. Lalu mengenai permintaan menikahiku, kau tahu bahwa
pernikahan itu adalah hal yang sangat penting di kehidupan manusia yang
membutuhkan waktu untuk berfikir secara mendalam. Untuk itu, aku minta
kepadamu untuk memberikanku waktu untuk memikirkan hal ini.
62. Surat dari seseorang yang ingin menikahi seorang gadis.
Nona...............yang terhormat
Salam hormatku untukmu,
Untuk mempermudah suratku ini, aku ingin mengatakan bahwa pernikahan
adalah perkara yang sangat dianjurkan oleh agama. Setelah aku melihat dan
mengetahui bahwa kau memiliki sifat yang baik dan akhlak yang luhur, aku
bermaksud ingin menikahimu.
Terakhir, terimalah salam dan horamtku ini
63. Balasan Surat dari seseorang yang ingin menikahi seorang gadis.
Tuan.................yang terhormat
Salam dan hormatku,
Aku sudah membaca surat yang kau kirimkan kepadaku yang berisikan
keinginanmu untuk menikahiku. Aku memulai surat balasanku ini dengan
mengatakan bahwa pernikahan itu adalah suatu langkah penting dalam
kehidupan manusia. Hal ini membutuhkan waktu untuk memikirkannya secara
matang dan mempelajarinya. Maka dari itu aku ingin kau memberikanku waktu
untuk mempelajari dan memikirkannya sebelum kuberikan pendapatku.
64. Surat seorang teman untuk temannya yang meberikan selamat atas
pertunangannya
Temanku....
Salam dan cintaku untukmu,
Aku merasa bahagia ketika mengdengar kabar tentang pertunanganmu
dengan.................
Aku berharap pertunanganmu itu dipenuhi dengan kebahagiaan. Aku juga
merasa sangat bahagia atas hal tersebut karena kau adalah temanku dari kecil
yang sangat menjaga persahabatan kita.
Terakhir, aku berdoa kepada Allah agar senantiasa memberikanmu taufik-Nya
dan kebahagiaan di hidupmu. Aku juga berharap kau mau menerima salamku
yang paling dalam. Salam
65. Balasan Surat seorang teman untuk temannya yang meberikan selamat atas
pertunangannya
Temanku tercinta,
Salam dan hormatku,
Kau sudah mengirimkanku suratmu yang kau tuliskan sebagai ucapan
selamatmu atas pertunanganku. Ketika kubaca, kata-katanya menunjukkan bukti
persahabatanmu yang tulus yang terdapat disetiap barisnya. Untuk itu aku
berteimakasih kepadamu wahai temanku atas suratmu yang melambangkan
persahabatan kita yang tulus. Terakhir, aku harap kau mau menerima salam dan
terimakasihku ini untukmu melalui surat ini. Aku berdoa kepada Allah agar
senantiasa memberikanmu taufik-Nya.
No. Surat Teguran dan Permintaan Maaf
66. Surat teguran dari seorang teman untuk temannya karena tidak adanya
kunjungan
Temanku...
Salam hormatku untukmu,
Kutuliskan surat ini kepadamu seraya menegurmu karena kau jarang sekali
berkunjung kepadaku. Apa sebab kau mendiamkanku seperti ini wahai temanku
? Kuharap kau mengirimkanku surat yang menjelaskan sebab terputusnya
hubunganmu ini, surat yang bisa mendekatkan kembali jarak kita. Aku akan
menunggu suratmu itu agar hatiku menjadi tentram dan keadaanku menjadi
tenang.
Terakhir, terimalah salam dan hormatku..
67. Balasan Surat teguran dari seorang teman untuk temannya karena tidak
adanya kunjungan
Temanku tercinta...
Salam rinduku kepadamu...
Tidaklah kutinggalkan istana ini karena pengkhianatan
Aku juga tidak sanggup mempertahankan dosa ini tanpa pengampunan
Tidaklah kumengharapkan perhiasan yang indah
Melainkan yang kuharapkan adalah maaf dan prasangka baikmu untukku
Temanku, sudah kubaca suratmu yang kemarin. Aku mendapati isinya penuh
dengan makna-makna kekecewaan dan teguran. Sebab jarangnya kunjunganku
adalah mungkin karena kemalasan dan sikap abaiku. Aku juga sudah
menuliskan bait-bait kepadamu kemarin untuk mejelaskannya. Aku akan
mengunjungimu dalam waktu dekat ini Insyaallah. Aku ingin sekali melihat
wajahmu yang selalu tersenyum itu lagi.
Terakhir, terimalah salam dan hormatku.
68. Surat teguran dari seseorang untuk saudaranya yang merantau.
Kakaku tersayang...
Salam dan hormatku,
Kutuliskan surat ini untukmu seraya menegurmu karena kau jarang sekali
mengirimkanku surat sejak............ Aku harap kau mengirimkanku surat yang
bisa melepaskan dahaga kerinduan ini yang terpisah karena jarak yang jauh,
yang bisa meringankan rasa sakitku, dan menghilangkan kessusahanku.
Terakhir, aku berharap juga kau mengirimkanku surat yang menjelaskan sebab
keterlambatanmu dalam mengirimkan surat. Terimalah salam dan hormatku.
69. Balasan Surat teguran dari seseorang untuk saudaranya yang merantau.
Adikku tersayang...
Salam hormatku dan cintaku untukmu...
Aku sudah menerima suratmu yang kau kirimkan kepadaku seraya menegurku
karena aku jarang mengirimkanmu surat. Kuharap kau mau menerima
permintaan maafku karena aku terlalu sibuk dengan studiku dan persiapan
ujian akhir yang menghalangiku menghubungimu. Aku akan menghubungimu
nanti Insyaallah di samping mengirimkanmu surat.
Terakhir, terimalah maafku, salam, dan cintaku...
70. Surat teguran seseorang kepada temannya karena tidak hadir di upacara
pernikahannya.
Temanku tercinta,
Kuhadiahkan salam dan cintaku...
Kutuliskan surat ini kedapamu seraya menegurmu karena kau tidak menghadiri
upacara pernikahanmu yang diadakan pada hari................... Ketahuilah wahai
temanku, bahwa teguran ini adalah karena kecintaanku.
Aku berharap kau mengirimkanku surat yang menjelaskan sebab
ketidakhadiranmu agar aku menjadi tenang dan hatiku tentram.
71. Balasan Surat teguran seseorang kepada temannya karena tidak hadir di
upacara pernikahannya.
Temanku tercinta...
Salam dan hormatku...
Kau sudah mengirimkanku surat yang menegurku karena ketidakhadiranku
pada upacara pernikahanmu yang diadakan pada hari ................. Wahai
temanku terimalah maafku ini, karena sebelum hari pernikahanmu, salah
seorang temanku wafat dan membuatku tidak mungkin menghadiri
pernikahanmu. Aku akan mengunjungimu dalam waktu dekat ini Insyaallah
sebagai kewajibanku sebagai temanku. Terakhir, terimalah salamku ini.