penggunaan alat peraga pembelajaran fisika … rahmah.pdf · belajar mengajar akan mengakibatkan...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEKANAN
ZAT CAIR DI KELAS VIII SMP NEGERI 1
BAITUSSALAM ACEH BESAR
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
SITI RAHMAH
Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Prodi Pendidikan Fisika
NIM: 251324441
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2017
ABSTRAK
Nama : Siti Rahmah
Nim : 251324441
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan keguruan/Pendidikan Fisika
Judul : Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran Fisika Berbasis
Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Materi Tekanan Zat Cair di Kelas VIII SMP Negeri 1
Baitussalam Aceh Besar
Tanggal Sidang : Kamis, 21 Desember 2017
Tebal Skripsi : 76 halaman
Pembimbing I : Fitryawany, M. Pd
Pembimbing II : Fera Annisa, M. Sc
Kata Kunci : Alat Peraga Fisika Berbasis Lingkungan, Hasil Belajar
Berdasarkan hasil observasi awal di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar, terlihat
bahwa siswa pasif dalam mempelajari materi fisika, guru hampir tidak pernah
mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari dan jarang menggunakan metode
eksperimen untuk memperagakan alat yang berhubungan dengan materi. Salah satu
solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran berbasis lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan, (2) Untuk mengetahui aktivitas guru dan
siswa pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan, dan (3) Untuk mengetahui respon siswa
terhadap penggunaan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada
materi Tekanan Zat Cair di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen. Data dikumpulkan melalui
tes tulis, aktivitas belajar guru dan siswa, serta angket respon, kemudian data tersebut
dianalisis melalui SPSS 20.0 untuk uji normalitas dan manual untuk homogenitas
dan hipotesis. Hasil penelitian ditemukan bahwa thitung>ttabel yaitu 4,62 > 1,68 dengan
demikian Ha diterima atau Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya
peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan, dan respon siswa memberi tanggapan yang positif terhadap
penggunaan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan dengan rata-rata
persentase Ya = 98,9 % dan Tidak 1,0 %. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih
semangat dan termotivasi belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini setelah
melalui perjuangan panjang, guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika UIN Ar-Raniry. Selanjutnya
shalawat beriring salam penulis panjatkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW,
yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu
pengetahuan. Adapun skripsi ini berjudul “Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran
Fisika Berbasis Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Materi Tekanan Zat Cair di Kelas VIII SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar”.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Fitryawany, M. Pd selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih turut
pula penulis ucapkan kapada Ibu Fera Annisa, M. Sc, selaku pembimbing II yang
telah menyumbangkan pikiran serta saran-saran yang membangun sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima
kasih kepada:
1) Ketua Prodi Pendidikan Fisika Ibu Khairiah Syahabuddin, M.HSc.ESL.,
M.TESOL., Ph.D. beserta seluruh Staf Prodi Pendidikan Fisika.
2) Bapak Drs. Wardi A. Wahab, M.Ag. dan Ibu Nurhayati S. Si., M. Si. selaku
Penasehat Akademik (PA).
x
3) Kepada ibunda tercinta Safiah Rahman, dan kakak tersayang Mawaddah serta
segenap keluarga besar tercinta, serta bang Fahrizal dan Indra Saputra yang
telah memberikan semangat, bantuan dan kasih sayang yang tiada tara kepada
penulis.
4) Kepada teman-teman letting 2013 seperjuangan, khususnya kepada Kurnia,
Zilla, Wirda, Tiara, Mauliyana dan seluruh warga unit 1 dengan motivasi dari
kalian semua, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5) Kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar beserta Ibu
Roslina, S. Pd dan Ibu Juniwati, S, Pd selaku guru mata pelajaran fisika dan
kepada peserta didik Kelas VIII-c dan Kelas VIII-b serta semua pihak yang
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyempurnaan skripsi ini.
Kepada semua yang telah turut membantu penulis mengucapkan syukran
kasiran, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
mencapai kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini.
Banda Aceh, 25 November 2017
Penulis
Siti Rahmah
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Benda Mengapung .................................................................... 24
Gambar 2.2 Benda melayang ..................................................................... 25
Gambar 2.3 Benda Tenggelam .............. ....................................................... 26
Gambar 2.4 Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik ............................................... 28
Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Hasil Belajar siswa .................................. 56
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Skor Rata-rata Post-test............................. 57
Gambar 4.3 Grafik Persentase Respon siswa ................................................ 64
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasi-Experimental ....................................... 31
Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Kelas Eksperimen ........................................... 41
Tabel 4.2 Data Nilai Siswa Kelas Kontrol ................................................. 42
Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru................................................................. 43
Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa ............................................................... 44
Tabel 4.5 Hasil Respon Siswa ................................................................... 46
Tabel 4.6 Hasil Deskripsi Data Statistik Kelas Eksperimen ....................... 47
Tabel 4.7 Hasil Deskripsi Data Statistik Kelas Kontrol .............................. 48
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Metode Kolmogrov-Smirnov ............ 50
Tabel 4.9 Hasil Pengolahan Data penelitian .............................................. 53
Tabel 4.10 Analisis Hasil Belajar Siswa ..................................................... 56
Tabel 4.11 Kegiatan Aktivitas Siswa .......................................................... 58
Tabel 4.12 Kegiatan Aktivitas Guru ........................................................... 60
Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Pernyataan Positif ......... 61
Tabel 4.14 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Pernyataan Negatif ........ 64
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Ar-Raniry Tentang Pengangkatan Pembimbing
Mahasiswa ................................................................................ 77
Lampiran 2 : Surat Keterangan Izin Penelitian dari Dekan Falkutas
Tarbiyah Dan Keguruan ............................................................ 78
Lampiran 3 : Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian dari Dinas ............... 79
Lampiran 4 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Pada
SMP Negeri 1 Baitussalam ....................................................... 80
Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 81
Lampiran 6 : LKPD..................................................................................... 111
Lampiran 7 : Soal Pre-test dan Post-test ...................................................... 129
Lampiran 8 : Kisi-kisi ................................................................................. 136
Lampiran 9 : Aktivitas Belajar Guru dan Siswa ........................................... 146
Lampiran 10 : Angket Respon Siswa ............................................................. 150
Lampiran 11 : Foto Penelitian ....................................................................... 152
Lampiran 12 : Lembar Validitas Instrumen ................................................... 157
Lampiran 13 : Analisis Hasil Belajar Kelas Eksperimen ................................ 175
Lampiran 14 : Analisis Hasil Belajar Kelas Kontrol ...................................... 179
Lampiran 15 : Daftar Selebaran F.................................................................. 181
Lampiran 16 : Daftar Tabel Distribusi Z........................................................ 185
Lampiran 17 : Daftar Tabel Distribusi t ......................................................... 186
Lampiran 18 : Daftar Riwayat hidup ............................................................. 188
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL ................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PENGESAHAN SIDANG ............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMAH ............................ iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
E. Defenisi Operasional ................................................................. 6
F. Hipotesis .................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Belajar dan pembelajaran ........................................................... 8
B. Pembelajaran Fisika ................................................................... 10
C. Penggunaan Alat peraga Pembelajaran Fisika Berbasis
Lingkungan ............................................................................... 21
D. Jenis-Jenis Tekanan Zat Cair ...................................................... 22
E. Penerapan Tekanan Zat Cair ....................................................... 29
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................. 31
B. Lokasi Penelitian ........................................................................ 32
C. Populasi dan Sampel................................................................... 32
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 35
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 40
B. Pembahasan................................................................................ 65
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................... 73
B. Saran .......................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................. 77
RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fisika adalah salah satu cabang IPA yang mempelajari fenomena-
fenomena alam beserta kejadiannya, sebagai ilmu pengetahuan alam yang
diajarkan tingkat SMP/MTs, pengajaran fisika menguraikan dan menganalisis
struktur dan peristiwa alam, teknik dan dunia sekelilingnya. Sehingga ditemukan
hukum-hukum alam. Hal ini dimaksudkan agar siswa menguasai konsep-konsep
fisika serta mampu menggunakan pemikiran ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi. Disamping itu fisika juga mengembangkan keterampilan
dan wawasan siswa dalam kesadaran berteknologi yang berkaitan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat belajar secara efektif.1 Belajar yang
efektif harus dimulai dengan pengalaman langsung atau yang konkret dan menuju
kepada yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat
peraga pembelajaran yang nyata dan mudah diamati atau dicerna oleh siswa
sehingga memperoleh hasil yang efektif.
Alat peraga dapat digunakan sebagai salah satu sarana yang diharapkan
maupun meningkatkan hasil belajar siswa yang memiliki taraf kognitif yang
lemah, melalui alat peraga siswa akan diajak berada dalam suasana belajar yang
hidup dan nyata. Siswa akan lebih mudah memahami konsep yang diajarkan bila
materi yang disajikan tampak langsung dilihat oleh mata dibandingkan dengan
______________
1Team didaktik Metodik, Kurikulum Ikip Surabaya, Pengantar Disaktik Metodik
Kurikulum PBN, (Jakarta: Grafindo Persada, 1995), hal 23.
angka-angka dan rumus-rumus saja. Oleh karena itu dengan adanya alat peraga
diharapkan pengalaman belajar siswa akan lebih hidup dan tidak mudah
dilupakan. Setiap hal yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar
dapat langsung diamati, diteliti dan dikerjakan oleh siswa dengan bentuk alat
peraga.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di SMP Negeri 1
Baitussalam, ditemukan permasalahan antara lain: (1) Siswa menganggap bahwa
fisika merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan, (2) Siswa pasif dalam
mempelajari materi Fisika, jarang sekali mengajukan pertanyaan atau
mengemukakan ide, dan (3) Suasana yang kurang kondusif terhadap kegiatan
belajar mengajar akan mengakibatkan hasil belajar siswa tidak optimal.
Selain permasalahan tersebut, masalah lain dalam pembelajaran Fisika
yang ditemukan adalah faktor guru. Pada umumnya permasalahan yang ditemui di
beberapa sekolah hampir tidak jauh berbeda. Metode mengajar yang digunakan
masih konvensional, sehingga komunikasi yang terjadi masih satu arah. Guru
dalam mengajar hampir tidak pernah mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-
hari, tidak menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran sehingga
sebagian siswa memperoleh hasil belajar yang rendah.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut
adalah dengan menggunakan alat peraga berbasis lingkungan sebagai media
pembelajaran. Alat peraga berbasis lingkungan merupakan sarana/alat yang ada
dilingkungan dapat dipergunakan atau dimanfaatkan agar pengajaran berlangsung
dengan baik, untuk memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan. Kelebihan alat peraga berbasis lingkungan antara lain menghemat
biaya karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada dilingkungan, praktis dan
mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus seperti listrik, pelajaran
lebih aplikatif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa melalui media
lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung karena siswa
akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupan sehari-
hari.
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Eliska Preliana dari Program Studi
Guruan Fisika FKIP UAD dengan judul penelitian “Pengembangan Alat Peraga
Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas
IX SMP Negeri 3 Pleret”, nilai rata-rata tersebut masuk dalam kategori baik dan
terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada hasil belajar siswa, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan alat peraga lebih baik dan signifikan dalam meningkatkan hasil
belajar.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik
melakukan penelitian sebagai berikut: “Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran
Fisika Berbasis Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Tekanan Zat Cair di kelas VIII SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada materi Tekanan Zat Cair
di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar?
2. Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada
materi Tekanan Zat Cair di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar?
3. Bagaimanakah respon siswa terhadap penggunaan alat peraga pembelajaran
fisika berbasis lingkungan pada materi Tekanan Zat Cair di SMP Negeri 1
Baitussalam Aceh Besar?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengarahkan peneliti ini agar tidak menyimpang dari topik
permasalahan yang telah dirumuskan, maka perlu ditentukan tujuan penelitian
yang akan dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada materi Tekanan Zat Cair
di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar.
2. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada
materi Tekanan Zat Cair di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar.
3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada materi Tekanan Zat Cair di
SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru, alat peraga dan dan panduan cara penggunaannya merupakan
sumbangan ide (gagasan) yang dapat memberikan pengalaman belajar secara
langsung kepada siswa melalui percobaan pada materi Tekanan Zat Cair.
2. Bagi siswa, untuk menambah pemahaman konsep mengenai konsep Tekanan
Zat Cair.
3. Bagi sekolah, dapat menambah alat peraga pembelajaran fisika di
laboratorium sekolah pada materi Tekanan Zat Cair.
4. Bagi peneliti, peneliti ini dapat menjadi wacana dan informasi yang
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi peneliti
selanjutnya.
E. Defenisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran pembaca, maka perlu
dijelaskan istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun
istilah-istilah yang akan dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat
peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik.
Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan
kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe belajar siswa.2
2. Pembelajaran fisika adalah suatu proses uantuk mengembangkan kemampuan
memahami konsep, prinsip maupun hukum-hukum fisika sehingga dalam
proses pembelajarannya harus mempertimbangkan strategi atau metode
pembelajaran yang efektif dan efesien.3
3. Berbasis lingkungan yaitu menggunakan alat dan bahan yang sederhana,
murah, dan mudah didapatkan dilingkungan sekitar yang memiliki efektivitas
dalam pembelajaran.4
4. Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat
jenis pada zat cair. Tekanan pada zat cair mengarah ke segala arah.
5. Hasil Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik.5
______________ 2 Marthen Kanginan, IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2002),
hal.201.
3 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 148. 4 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h. 216.
5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja rosdakarya,
2008) hal 3.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis yang dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat
kebenarannya.6 Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha : Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi tekanan zat cair
dengan menggunakan alat peraga berbasis lingkungan di kelas VIII
SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar.
Ho : Tidak adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi tekanan zat
cair dengan menggunakan alat peraga berbasis lingkungan di kelas
VIII SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar.
______________
6Bahdin Nur tanjung dan Ardial , pedoman Penulisan karya Ilmiah (Proposal, Skripsi
dan Tesis) dan Mempersiapkan diri menjadi penulis artikel ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2010), h.58.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk
menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya.7 Belajar akan membawa
suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya
berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga menyangkut segala
aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang, seperti berbentuk kecakapan,
keterampilan, sikap, watak dan penyesuaian diri.
Menurut Slameto: ”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan”.8 Belajar yang efektif harus dimulai dengan pengalaman langsung
dalam interaksi dengan lingkungan sehingga akan membawa perubahan dan
perkembangan pada diri seseorang.
Dari kedua pernyataan di atas maka jelas bahwa belajar merupakan suatu
perubahan yang terjadi pada kehidupan seseorang melalui pengalaman dan latihan
untuk meningkatkan daya kognitif, efektif, emosi yang bertujuan untuk mencapai
tujuan guruan. Setiap manusia mendapatkan guruan dengan cara belajar. Orang
______________
7Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), hal.21
8Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta,
2003), hal.2
yang belajar akan dapat memiliki ilmu pengetahuan yang akan berguna untuk
memecahkan masalah yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan. Dengan
demikian, orang yang tidak pernah belajar mungkin tidak akan memiliki ilmu
pengetahuan atau mungkin ilmu pengetahuan yang dimilikinya sangat terbatas,
sehingga ia akan kesulitan ketika harus memecahkan persoalan kehidupan yang
dihadapinya.
Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses
belajar mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari maupun tidak
disadari. Dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil, yang pada
umumnya disebut hasil pengajaran atau dengan istilah disebut tujuan
pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi untuk memperoleh hasil yang optimal,
maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta
terorganisasi secara baik.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik.9 Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembalajaran.
Namun untuk melihat hasil belajar hanya ditinjau pada ranah kognitif.
______________ 9 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja rosdakarya,
2008) hal 3.
3. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu rangkaian proses belajar mengajar yang
diakhiri dengan perubahan tingkah laku, yang diperlihatkan adalah hasil
pembelajaran.10
Dalam proses pembelajaran, kemampuan untuk memahami suatu
materi diantaranya dipengaruhi oleh metode yang digunakan. Penggunaan metode
yang sesuai untuk materi yang diajarkan akan lebih memudahkan siswa dalam
memahami bahan atau materi yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah proses belajar mengajar seseorang yang menyebabkan terjadinya
perubahan didalam diri manusia. Apabila setelah melakukan pembelajaran tidak
terjadi perubahan didalam dirinya, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa
seseorang telah melakukan proses belajar mengajar.
B. Pembelajaran Fisika
Para ahli guruan maupun ahli psikologi pada umumnya sependapat bahwa
dalam pengertian belajar terkandung beberapa unsur. Adapun unsur-unsur pokok
yang terkandung didalam pengertian belajar adalah belajar sebagai proses,
perolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan tingkah laku, dan aktivitas
diri.
Berdasarkan uraian tersebut, maka pengertian belajar dapat didefinisikan
sebagai proses perolehan pengetahuan atau keterampilan serta perubahan tingkah
laku melalui aktivitas diri. Menurut pandangan teori kognitif Gestalt, manusia
______________ 10
Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), hal.27
sebagai sumber dari semua kegiatan dan dia bebas membuat pilihan dalam setiap
situasi. Teori ini menganggap bahwa tingkah laku manusia hanyalah ekspresi dan
kondisi kejiwaan seseorang. Implikasi teori Gestalt pada pengembangan
pendekatan pembelajaran Fisika di kelas adalah lebih menekankan pada aspek
pemahaman, kemampuan dan aktivitas siswa.
Implikasi-implikasi teori Piaget terhadap pembelajaran sains termasuk
fisika adalah bahwa guru harus memberikan kesempatan sebanyak mungkin
kepada siswa untuk berpikir dan menggunakan akalnya. Mereka dapat melakukan
hal ini dengan jalan terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan seperti
diskusi kelas, pemecahan soal-soal, maupun bereksperimen. Dengan kata lain,
siswa jangan hanya dijadikan objek yang pasif dengan beban hafalan berbagai
macam konsep dan rumus-rumus fisika. Selanjutnya, fisika harus dijadikan mata
pelajaran yang menarik sekaligus bermanfaat bagi siswa.
Fisika merupakan ilmu yang berusaha memahami aturan-aturan alam yang
begitu indah dan dengan rapih dapat dideskripsikan secara matematis. Matematis
dalam hal ini befungsi sebagai bahasa komunikasi sains termasuk fisika.Sains dan
kehidupan manusia selama empat abad terakhir ini menunjukkan kemajuan yang
sangat dramatis berkat keberhasilan manusia dalam menganalisi dan
mendeskripsikan alam secara matematis.
Ada beberapa kemampuan kognitif yang sangat berperan dalam
meningkatkan keberhasilan siswa dalam pemecahan soal-soal fisika yaitu
kemampuan mengidentifikasi serta menginterprestasi secara tepat konsep-konsep
dan prinsip-prinsip fisika, kemampuan membuat deskripsi serta mengorganisasi
pengetahuan fisika secara efektif. Pengetahuan fisika terdiri dari banyak konsep
dan prinsip yang pada umumnya sangat abstrak. Kesulitan yang banyak dihadapi
oleh sebagian besar siswa adalah dalam menginterpretasi berbagai konsep dan
prinsip fisika tersebut secara tepat dan tidak samar-samar atau tidak mendua arti.
Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan menginterpretasi konsep-konsep
untuk membuat inferensi-inferensi yang lebih kompleks atau untuk pemecahan
soal fisika yang berkaitan dengan konsep-konsep tersebut.
1. Alat Peraga dalam Pembelajaran
Alat peraga merupakan sarana yang dipergunakan atau diamanfaatkan agar
pengajaran dapat berlangsung dengan baik, untuk memperlancar pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah direncanakan11
. Alat peraga dalam proses
pembelajaran memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan
proses pembelajaran yang efektif. Sehingga pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga diharapkan dapat membantu pemahaman siswa terhadap pembelajaran
fisika. Adapun peranan alat peraga terhadap pembelajaran sebagai berikut: (1)
Alat peraga dapat membuat guruan lebih efektif dengan jalan meningkatkan
semangat belajar siswa, (2) Alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan
perorangan, dimana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga
belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu, (3) Alat
peraga memungkinkan belajar lebih cepat segera bersesuaian antara kelas dan di
luar kelas, (4) Alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.
______________ 11Sriyono. Dkk, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta: Melton Putra, 1992),
hal.123
Dengan melihat peranan alat peraga dalam pengajaran maka pelajaran fisika
merupakan pelajaran yang paling membutuhkan alat peraga, karena pada
pelajaran ini siswa berangkat dari yang abstrak yang akan diterjemahkan
kesesuatu yang lebih konkrit.
a. Peragaan dalam Pengajaran
Alat peraga dalam pengajaran, Teaching Aids atau Audiovisual Aids (AVA)
adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu
memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah
terjadinya verbalisme pada diri siswa. Dengan menggunakan alat peraga hal-hal
yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkret
yang dapat dilihat, dipegang dan diputar balikkan sehingga mudah dipahami
siswa.
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin
banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan
semakin jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain,
alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indra sebanyak mungkin kepada
suatu objek sehingga mempermudah persepsi.
b. Pemilihan dan Fungsi Alat Peraga
William Burton memberikan petunjuk bahwa dalam memilih alat peraga
yang akan digunakan hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:
1) Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa
serta perbedaan individual dalam kelompok.
2) Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan.
3) Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa terlebih dahulu.
4) Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya seperti dengan diskusi,
analisis, dan evaluasi.
5) Sesuai dengan batas kemampuan biaya.12
Demikian beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
alat peraga pengajaran sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif jika
dibandingkan hanya dengan penjelasan lisan. Adapun fungsi alat peraga dalam
proses belajar mengajar yaitu sebagai berikut:
1) Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2) Penggunaan alat peraga merupakan bagian internal dari keseluruhan situasi
belajar.
3) Penggunaan alat peraga pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat
proses belajar mengajar untuk membantu siswa dalam menangkap pengertian
yang diberikan guru.
4) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh
siswa.
5) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar mengajar, sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi lebih melakukan aktifitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemostrasi, memerankan dan lain-lain.13
c. Manfaat Alat Peraga
Manfaat praktis alat peraga diantaranya memungkinkan adanya interaksi
langsung antara siswa dengan lingkungan, dapat menghasilkan keseragaman
pengamatan oleh siswa, menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan
realities, membangkitkan keingintahuan, kesukaan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi siswa belajar dan memberikan pengalaman yang
______________ 12Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),
hal.31
13 Sudjana & Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1990), hal.2
integral dari suatu yang konkrit sampai kepada abstrak.14
Berdasarkan kutipan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah seperangkat benda
kongkrit yang sengaja dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun yang digunakan
untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-
prinsip dalam suatu pembelajaran.
2. Alat Peraga Berbasis Lingkungan
Alat peraga berbasis lingkungan adalah tiap-tiap benda yang dapat
menjelaskan suatu ide, prinsip, gejala atau hukum alam yang berfungsi untuk
memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat hingga
nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian meningkatkan persepsi
seseorang.15
Menurut Agus Slamet alat peraga berbasis lingkungan merupakan alat
peraga yang terbuat dari bahan-bahan bekas atau bahan-bahan yang mudah
ditemukan disekitar lingkungan kita.16
Lingkungan merupakan salah satu sumber
belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam
rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan
kegiatan belajar.
______________ 14
Sudjana & Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1990), hal.4
15 Eliska Preliana, Penggunaan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan, (Jurnal
Program Studi Guruan Fisika FKIP UAD).
16 Agus Slamet Isnanto, Pengaruh Alat Peraga Berbasis Lingkungan (APBL), Jurnal
Program Studi Guruan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo, Vol.4 No.1
Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran terdiri
dari: (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial
dapat dipergunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan
sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-
gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan cinta alam dan
partisipasi dalam memelihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan
dengan membawa siswa ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah,
praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan
pembelajaran dengan apa yang disebut out-boud, pada dasarnya merupakan proses
pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka. Pemanfaatan lingkungan dapat
juga dilakukan dengan cara membawa lingkungan kedalam kelas seperti:
menghadirkan narasumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar
penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran berjalan efektif, maka perlu
dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya.17
Jadi
pemanfaatan lingkungan juga bisa dilakukan didalam ruang atau didalam kelas
tanpa harus di lingkungan alam tebuka.
Masih ada sebagian guru yang beranggapan bahwa media pembelajaran
selalu berkaitan dengan peralatan elektronik atau peralatan canggih yang mahal
harganya. Anggapan seperti itu merupakan pandangan yang terlalu sempit
terhadap makna media pembelajaran. Sesungguhnya, media pembelajaran sangat
______________ 17Akhmad Sudrajat, http://akhmad sudrajat.wordpress.Com/ 2008/04/15/ Sumber-belajar-
untuk-mengefektifkan-pembelajaran-siswa/, diakses tangga 10 Januari 2017.
banyak jenis dan jumlahnya. Mulai dari jenis media yang paling sederhana dan
murah, hingga jenis media yang canggih dan mahal. Ada media buatan pabrik, ada
pula jenis media yang dapat dibuat sendiri oleh guru. Bahkan banyak pula jenis
media yang telah tersedia di lingkungan sekitar kita yang langsung dapat
digunakan untuk keperluan pembelajaran. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada
lagi guru yang enggan menggunakan media pembelajaran karena alasan ketiadaan
biaya. Padahal begitu banyak jenis media belajar yang dapat diperoleh secara
mudah dan murah di lingkungan sekitar, yang diperlukan adalah kemauan,
kejelian dan kreatifitas didalam memilih dan mendayagunakan potensi berbagai
sumber dan media pembelajaran yang ada di lingkungan sekitar.
Berbagai benda yang terdapat di lingkungan dapat dikatagorikan ke dalam
jenis sumber belajar yang dapat dimanfaatkan (by design resources) ini.18
Jenis
media pembelajaran yang dimanfaatkan ini jumlah dan macamnya jauh lebih
banyak dibandingkan dengan jenis sumber belajar yang dirancang. Oleh karena
itu, sangat dianjurkan setiap guru mampu memanfaatkan alat peraga yang ada
dilingkungan sekitar berbagai media pembelajaran. Pengertian lingkungan dalam
hal ini adalah segala sesuatu baik berupa benda hidup (contohnya: tumbuh-
tumbuhan dan hewan) maupun benda mati (alat peraga yang tebuat dari plastic,
karet, kaca dan lain sebagainya) yang terdapat disekitar tempat tinggal maupun
sekolah. Sebagai guru, harus dapat memilih berbagai benda yang terdapat di
lingkungan untuk dijadikan media dan sumber belajar bagi siswa di sekolah.
______________ 18 Suharjana Agus, Modul pemanfaatan Alat Peraga, (Yogyakarta: PPPTK Matematika,
2009), hal.10
Bentuk dan jenis lingkungan ini bermacam-macam, misalnya: sawah, hutan,
pabrik, lahan pertanian, gunung, danau, peninggalan sejarah, mesium, dan
sebagainya.
Manfaat alat peraga sebagai media pembelajaran memiliki banyak
keuntungan, beberapa keuntungan tersebut antara lain:
1) Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di
lingkungan.
2) Praktis mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus seperti listrik.
3) Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih
konkrit.
4) Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-
benda tersebut akan sesuai dengan pemebalajaran konstektual (Contextual
Learning).
5) Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa
melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan
langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa
serupa dalam kehidupan sehari-hari.
6) Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada dilingkungan siswa
biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang
dikemas (didesain).19
Dengan memahami berbagai keuntungan tersebut, seharusnya kita dapat
tergugah untuk memanfaatkan alat peraga yang ada di sekitar kita untuk
menunjang kegiatan pembelajaran. Lingkungan menyimpan berbagai jenis
sumber dan media pembelajaran yang hampir tak terbatas. Alat peraga dapat kita
manfaatkan sebagai sumber belajar untuk berbagai mata pelajaran. Hanya tinggal
memilihnya berdasarkan prinsip-prinsip atau kriteria pemilihan media dan
menyesuaikannya dengan tujuan, karakteristik siswa dengan topik pelajaran yang
akan diajarkan.
______________ 19 Aries S. Sadiman, dank k, Media Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005),
hal.18
Media yang terdapat di lingkungan sekitar, ada yang berupa benda-benda
atau peristiwa yang langsung dapat dipergunakan sebagai sumber belajar. Selain
itu, ada pula benda-benda tertentu yang harus dibuat terlebih dahulu sebelum
dapat dipergunakan dalam pembelajaran. Media yang perlu dibuat itu biasanya
berupa alat peraga sederhana dengan menggunakan bahan yang mudah
didapatkan. Untuk membuat media semacam itu, maka ada beberapa prinsip
pembuatan yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) Media yang dibuat harus sesuai dengan tujuan dan fungsi penggunaanya.
2) Dapat membantu memberikan pemahaman terhadap satu konsep tertentu,
terutama konsep yang abstrak.
3) Dapat mendorong kreatifitas siswa, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri).
4) Media yang dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan, tidak
mengandung unsur yang membahayakan siswa.
5) Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal. Usahakan
memenuhi unsur kebenaran substansial dan kemenarikan.
6) Media belajar hendaknya mudah dipergunakan oleh guru maupun siswa.
7) Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat hendaknya dipilih agar mudah
diperoleh di lingkungan sekitar dengan biaya relatif murah.20
Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa penyediaan perangkat alat peraga
merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan belajar siswa, sesuai dengan tipe
belajar siswa. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan
fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa
dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara
logis dan realitis.
______________ 20Aristorahadi, http://aristorahadi.wordpress.com Pemanfaatan bahan bekas sebagai
media pembelajaran, diakses tanggal 10 januari 2017.
Meskipun alat peraga dapat menurunkan tingkat keabstrahan konsep fisis,
tetapi masih banyak guru yang belum menggunakan media tersebut. Hal tersebut
dapat terjadi, misalkan: sekolah tidak memiliki alat peraga yang memadai, alat
peraga berasal dari program paket bantuan yang tidak cocok dengan keadaan
sebenarnya, motivasi dan kreativitas guru kurang dalam pembuatan alat peraga,
dalam memberikan pengertia kepada siswa dari pembelajaran yang abstrak sampai
kepada pembelajaran yang sangat konkrit.
Alat peraga dalam proses pembelajaran fisika mempunyai peran yang
sangat penting yaitu sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran
fisika yang efektif. Dalam kaitannya dengan pembelajaran IPA, keberadaan alat
peraga sederhana mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran. Pengertian alat peraga dalam praktek IPA sederhana atau disebut
juga alat IPA buatan sendiri, adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri
dengan memanfaatkan alat atau bahan sekitar lingkungan kita, dalam waktu relatif
singkat dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam penggunaan alat dan
bahan, dapat menjelaskan konsep-konsep atau gegaja-gejala yang sedang
dipelajari.
C. Penggunaan Alat Peraga Berbasis Lingkungan dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa
Alat Peraga adalah alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa
yang diajarkan mudah dimengerti anak didik.21
Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa alat peraga yaitu suatu piranti atau alat bantu yang digunakan
______________
21Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
oleh guru untuk mendidik dan menyampaikan materi pelajaran baik berupa benda
atau perilaku sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya. Alat peraga
dapat digunakan sebagai media pembelajaran serta menyalurkan pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Alat peraga berbasis lingkungan adalah alat peraga yang terbuat dari bahan
atau barang-barang bekas atau yang sederhana, murah, dan mudah didapatkan di
lingkungan sekitar yang dapat dijadikan peraga pembelajaran. Lingkungan
menyimpan berbagai jenis sumber dan media pembelajaran yang hampir tak
terbatas. Alat peraga dapat kita manfaatkan sebagai sumber belajar untuk berbagai
mata pelajaran. Penggunaan alat peraga berbasis lingkungan pada materi tekanan
zat cair menggunakan alat dan bahan dari barang-barang bekas atau yang
sederhana, murah, dan mudah didapatkan di lingkungan sekitar sehingga
mempermudah siswa untuk belajar dan mempraktekkan alat yang sudah
disediakan.
D. Jenis-jenis Tekanan Zat Cair
1. Tekanan Zat Cair dalam Ruang Terbuka
Zat cair yang berada di dalam wadah (bejana) yang ditempati akan tertarik
ke bawah akibat adanya gravitasi. Oleh karena itu, zat cair melakukan tekanan
terhadap wadah yang ditempatinya.Tekanan tersebut bergantung pada keadaan
wadah, yaitu tertutup atau terbuka.
a. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh zat cair yang
diam pada suatu kedalaman tertentu. Besarnya tekanan hidrostatis tergantung dari
ketinggian zat cair, massa jenis, dan percepatan gravitasi bumi. Tekanan
hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑃 = 𝜌 𝑔
Keterangan :
𝜌= massa jenis zat cair (km/m3)
𝑔= percepatan gravitasi (kg/N)
= kedalaman dari permukaan zat cair (m)
b. Hukum Archimedes
Bunyi Hukum Archimedes
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Rumus Hukum Archimedes :
𝐹𝐴 = 𝜌𝑎 𝑥 𝑉𝑎 𝑥 𝑔
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda(N)
ρa = Massa Jenis zat cair (kg/m3)
Va = Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimedes diatas, suatu benda
yang akan terapung, tenggelam atau melayang di dalam zat cair tergantung pada
gaya berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas terciptalah 3
hukum turunan dari Hukum Archimedes yang berbunyi:
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang di masukan kedalam
air lebih kecil dari massa jenis zat cairnya
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang di masukan
kedalam air sama dengan massa jenis zat cairnya
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang di masukan
kedalam air lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya.
Mengapung, Melayang dan Tenggelam
1. Mengapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat
benda (W) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
W<Fa
Gambar 2.1 Benda Mengapung
Jika balok kayu dicelupkan dalam air (Gambar), maka balok kayu akan
naik ke permukaan sehingga hanya sebagian saja dari balok itu yang tercelup
dalam air. Pada awalnya gaya ke atas Fa yang dialami oleh balok adalah lebih
besar dari gaya berat balok w sehingga balok bergerak ke atas. Setelah mencapai
keadaan setimbang, hanya sebagian balok yang tercelup. Dalam kaitannya dengan
massa jenis, maka pada peristiwa terapung berlaku massa jenis benda lebih kecil
daripada massa jenis zat cair.
2. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat
benda (W) sama dengan gaya ke atas (Fa) atau benda tersebut dalam keadaan
setimbang.
W=Fa
Gambar 2.2 Benda Melayang
Jika telur dicelupkan ke dalam air, maka telur itu akan tenggelam di dalam
air (Gambar). Hal ini terjadi karena gaya ke atas Fa lebih kecil dari berat telur.
Dengan menambahkan beberapa sendok garam dapur ke dalam air, maka telur
akan bergerak naik dan kemudian melayang–layang di dalam air yang
mengandung garam tersebut. Kepada telur sekarang bekerja gaya ke atas Fa lebih
besar daripada berat telur w. Akibatnya telur akan bergerak ke atas sampai gaya
ke atas Fa sama dengan berat w. Dalam kaitannya dengan massa jenis, maka pada
peristiwa melayang berlaku massa jenis benda sama dengan massa jenis zat
cair.
3. Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat
benda (W) lebih besar dari gaya ke atas (Fa).
W>Fa
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (ρ)
Gambar 2.3 Benda Tenggelam
Jika sebutir telur dicelupkan seluruhnya kedalam gelas berisi air tawar,
maka pada telur bekerja gaya ke atas Fa yang lebih kecil daripada berat telur w.
Akibatnya telur akan bergerak ke bawah sampai menyentuh dasar gelas. Peristiwa
ini disebut tenggelam (Gambar). Dalam kaitannya dengan massa jenis, pada
peristiwa tenggelam berlaku massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis
zat cair.
Aplikasi Hukum Archimedes
o Kapal Laut
Kapal yang sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di
pindahkan oleh kapal ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas garis
yang ditunjukkan oleh tanda panah. Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan
tenggelam, sedangkan balok besi yang sama jika dibentuk menyerupai perahu
akan terapung.
o Kapal Selam
Kapal selam merupakan sebuah wahana yang unik karena dapat
mengapung dan menyelam di air sesuai kebutuhan, pembuatan kapal selam
pertama kali di gunakan untuk keperluan perang dan masih berbentuk sangat
sederhana ( Turtle). Namun pada masa sekarang selain untuk perang, kapal selam
juga di gunakan sebagai wahana rekreasi dan juga penelitian bawah air (Ocean
Research).
2. Tekanan Zat Cair dalam Ruang Tertutup
a. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan di dalam ruang
tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Berdasarkan hukum ini diperoleh
prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang lebih
besar. Prinsip-prinsip hukum Pascal dapat diterapkan pada alat-alat seperti pompa
hidrolik, alat pengangkat air, alat pengepres, alat pengukur tekanan darah
(tensimeter), rem hidrolik, dongkrak hidrolik, dan dump truk hidrolik. Penerapan
hukum Pascal dalam suatu alat, misalnya dongkrak hidrolik, dapat dijelaskan
melalui analisis seperti terlihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Prinsip kerja dongkrak hidrolik.
Sumber: fisikazone.com
Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas
dengan gaya P.A1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya
P.A2. Karena tekanannya sama ke segala arah, maka didapatkan persamaan
sebagai berikut:
𝑃1 = 𝑃2
𝐹1
𝐴1=
𝐹2
𝐴2
𝐹1 =𝐴1
𝐴2𝐹2
Jika penampang pengisap dongkrak hidrolik berbentuk silinder dengan
diameter tertentu, maka persamaan di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
Karena 𝐴1 =𝜋𝑑1
2
4dan 𝐴2 =
𝜋𝑑22
4 , maka:
𝐹1 =𝐴1
𝐴2𝐹2 =
𝑑1
𝑑2
2
𝐹2
Keterangan:
F1 = gaya pada piston pertama (N)
F2 = gaya pada piston kedua (N)
A1 = luas penampang piston pertama (m2)
A2 = luas penampang piston kedua (m2)
d1 = diameter piston pertama (m)
d2 = diameter piston kedua (m)
b. Penerapan hukum Pascal
1. Jembatan Angkat
Jembatan angkat digunakan untuk mengangkat mobil supaya kita dapat
melakukan perbaikan di bagian bawah mobil.
2. Dongkrak Hidrolik
Alat ini digunakan untuk mengangkat sebagian badan mobil untuk
perbaikan kecil, misalnya untuk mengganti ban.
E. Penerapan Tekanan Zat Cair
1. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding
arteri.Pemompaan oleh jantungdan sempitnya pembuluh darah kapiler
menghasilkan tekanan di dalam arteri. Inilah yang disebut dengan tekanan darah.
Tekanan darah bervariasi sesuai dengan apa yang kita lakukan. Segala sesuatu
yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan arteri menyempit dapat
meningkatkan tekanan darah, misalnya marah, gembira yang berlebihan, dan
olahraga.
2. Difusi pada Respirasi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli
dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan,
gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
3. Tekanan Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan partikel air dari konstrentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel.
Tekanan osmosis pada tumbuhan
Salah satu alasan tekanan osmosis juga merupakan mekanisme utama
dalam pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan karena daun terus-menerus
kehilangan air ke udara. Akibatnya, konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun
meningkat. Oleh karena itu, air didorong ke atas lewat batang, cabang, ranting-
ranting pohon oleh tekanan osmosis.
Daun memiliki daya isap. Daya isap daun merupakan kemampuan daun
untuk mengambil atau menyerap air dari batang karena tekanan osmosis sel-sel
daun lebih tinggi dibandingkan sel-sel pada batang. Perbedaan tekanan osmosis
disebabkan daun selalu mengeluarkan airnya lewat peristiwa gutasi.
Peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari
a. Jika kita merendamkan wortel ke dalam larutan garam 10%, air dari dalam
sel akan keluar ke dalam larutan tersebut sehingga massa wortel akan
berkurang.
b. Penggunaan cairan infus.
c. Penyerapan air dan mineral dalam tanah oleh akar tanaman.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang
menghasilkan data berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.22
Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini Quasi Eksperimental
dengan Pre-test and Post-test Control Group Desain. Penelitian ini melibatkan
dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas tersebut akan
diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen akan diberi perlakuan dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan, sedangkan
kelas kontrol diajarkan tanpa menggunakan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan, tetapi menggunakan model konvensional yang diterapkan
diskeolah. Adapun desain penelitiannya digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasi-Experimental
Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y1 - Y2
Sumber: Sugiono, 2012
Keterangan:
X : perlakuan dengan menggunakan alat peraga untuk kelas eksperimen
Y1: pemberian pretest
Y2: pemberian Posttes
______________
22 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung:ALFABETA,
2013), h. 08.
Dalam pelaksanaan penelitian, setelah dilakukan tahap persiapan (awal)
peneliti dengan baik, maka terlebih dahulu siswa akan dibagikan soal pengujian
berupa pretest dilakukan pada kelas kontrol dan eksperimen, yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa sebelum pembelajaran menggunakan alat peraga
berbasis lingkungan. Kemudian peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang telah ditentukan pada masing-masing kelas (kelas
kontrol dan kelas eksperimen), setelah pembelajaran berlangsung, di akhir
pertemuan siswa dilakukan pengujian soal berupa posttest, yang betujuan untuk
melihat keberhasilan siswa memahami pokok bahasan Tekanan Zat Cair.
Prosedur yang dilakukan adalam penelitian ini adalah : tes, adapun tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan. Tes yang
dipergunakan adalah soal-soal materi Tekanan Zat Cair yang berbentuk pilihan
ganda.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Baitussalam yang beralamat
di Jalan Laksamana Malahayati Km 9 Desa Kajhu Kabupaten Aceh Besar.
C. Populasi dan Sampel penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti. Suharsimi Arikunto
menegaskan pandangannya tentang populasi sebagai berikut: “Pengambilan
sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar
dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan populasi yang
sebenarnya atau dengan kata lain sampel harus bersifat representatif”23
. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Baitussalam Aceh Besar.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah subjek yang sesungguhnya atau bagian dari populasi yang
menjadi bahan penelitian. Sampel penelitian ini didapatkan dengan cara Purposive
Sampling, dimana pengambilan sampel data ini dapat dilakukan dengan
menggunakan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut yang dianggap
paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang
diteliti.24
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VIII c yang
berjumlah 21 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII b yang berjumlah 20
siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan cara eksperimental semu karena melakukan suatu cara untuk
membandingkan kelompok.
______________ 23Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Penelitian Praktis), (Jakarta: Bina
Aksara, 1985), hal,47
24Sugiyono, Metodelogi Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.111
D. Instrumen penelitian
Instrumen pengambilan data merupakan salah satu perangkat yang
digunakan dalam mencari sebuah jawaban pada suatu penelitian. Instrumen yang
digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut antara lain:
1. Soal
Penggunaan tes dilakukan dengan cara memberikan pretest dan posttest
pada pokok pembelajaran Tekanan Zat Cair. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
data hasil belajar sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Tes ini diberikan
pada siswa kelompok eksperimen yang diberi pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga dan pada kelas kontrol yang diberi pembelajaran tanpa alat peraga. Tes
yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki bentuk dan
kualitas sama. Soal tes diberikan dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 20
butir soal, setiap soal terdiri dari 5 pilihan jawaban a, b, c, dan d. Tes bertujuan
untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi yaitu lembaran yang berisi cek list yang terdiri dari
beberapa item pernyataan yang berhubungan dengan aktivitas siswa terhadap
kegiatan pembelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung.
3. Angket respon siswa
Angket respon siswa bertujan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan alat peraga pada materi
Tekanan Zat Cair.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Teknik tes
Tes adalah alat prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian.25
Tes dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga berbasis lingkungan pada materi Tekanan Zat Cair.
Peneliti memberikan tes awal (pre-test) dan test akhir (post-test). Adapun tujuan
pemberian tes tersebut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
materi Tekanan Zat Cair.
2. Observasi
Pada tahap ini hal yang dilakukan antara lain berupa kegiatan pengamatan
yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan
proses tindakan dilaksanakan. Selama proses pembelajaran peneliti melakukan
kegiatan pembelajaran, mengobservasi, dan menilai apa yang dipahami siswa
untuk membentuk sebuah pemahaman tentang materi Tekanan Zat Cair melalui
media pembelajaran.
3. Angket
Angket atau sering disebut kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
dengan menggunakan pertanyaan tertulis dan jawaban yang diberikan juga dalam
bentuk tertulis, yaitu dalam bentuk isian atau simbol/tanda. Angket tersebut
digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan respon siswa
terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Angket tersebut juga
______________ 25Anas Sudiyono, Evaluasi guruan…, hal.66
diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan belajar mengajar selesai seluruhnya.
Pengisian dilakukan secara jujur dan objektif tanpa tekanan dari pihak manapun.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Tes hasil belajar
Tahap penganalisis data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu
penelitian, karena pada tahap inilah peneliti dapat merumuskan hasil-hasil
penelitiannya. Setelah data diperoleh selanjutnya data ditabulasikan kedalam
daftar frekuensi, kemudian diolah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Menghitung normalitas, digunakan Statistik Kolmogorov-Smirnov, dengan
bantuan SPSS (Statistical Package For Social Science) version 20 for windows
dengan tingkat signifikasi 0,05.26
z = 𝑋− µ
𝑠𝑑
Keterangan:
X = Data awal
µ = Rata-rata sampel
sd = Standar deviasi
______________ 26 Rojihah, Lusy Asa Akhairani, dan Nur Hasanah, “Perbedaan Political Awereness
Dilihat Dari Peran Gender Pemilih Pemula”. Jurnal Mediaps, Vol. 1, No. 1, Des 2015, h. 59-66.
2. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians, untuk mengetahui apakah sampel ini berhasil
dari populasi dengan varians yang sama, sehingga hasil dari penelitian ini berlaku
bagi populasi, dengan menggunakan rumus:
F = 𝑆1
2
𝑆22
Keterangan:
S12
= varians terkecil
S22 = varians terbesar
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan tentang peningkatan hsil
belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga pembelajaran
berbasis lingkungan dapat digunakan rumus:
𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2
𝑠 1
𝑛1+
1
𝑛2
Keterangan:
X1 = Rata-rata sampel 1
X2 = Rata-rata sampel 2
𝑛1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = Jumlah siswa kelas kontrol
𝑆 = Simpangan baku gabungan
𝑡 = Nilai yang dihitung
2. Analisis Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa
Untuk menganalisis pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa yang
diamati selama KBM digunakan statistic deskriptif. Aktivitas guru dan siswa
tersebut diolah dengan rumus persentase oleh Anas Sudijono yaitu sebagai
berikut:
𝑃 =𝑓
𝑁 𝑥 100%
Keterangan :
P = Angka persentase
f = frekuensi jumlah pengamatan
N = jumlah seluruh siswa
100% = Nilai konstan
3. Analisis data Respon Siswa
Data respon siswa diperoleh dari angket yang diedarkan kepada seluruh
siswa setelah proses pembelajaran selesai. Tujuannya untuk mengetahui
bagaimana respon siswa terhadap penggunaan alat peraga berbasis lingkungan.
Data yang diperoleh melalui angket dianalisis dengan menggunakan
persentase. Menurut Arikunto rumus yang digunakan untuk menghitung
persentase dari setiap respon siswa adalah:
𝑃 =𝑓
𝑁 𝑥 100%
Keterangan :
P = Angka persentase
f = Frekuensi jumlah respon siswa terhadap aspek yang muncul
N = Jumlah seluruh siswa
100% = Nilai konstan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian
Pada bab ini akan di uraikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada
tanggal 31 Juli s/d 28 Agustus 2017 di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar,
dengan menggunakan dua sampel yaitu kelas VIII c yang berjumlah 21 siswa
sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII b yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas
kontrol. Tujuan deskripsi hasil penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Tekanan Zat Cair dengan menggunakan alat peraga
berbasis lingkungan. Kegiatan observasi aktivitas belajar guru dan siswa
dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan angket respon
siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
berbasis lingkungan dilakukan pada saat pembelajaran selesai.
1. Penyajian Data
a. Hasil Tes Belajar Siswa
Sebelum pembelajaran dimulai, peneliti memberikan Pre-test (soal tes
yang diberikan sebelum belajar materi tekanan zat cair), pemberian pre-test
bertujuan untuk melihat hasil belajar sebelum proses belajar mengajar. Setelah itu
peneliti mengajarkan pokok bahasan tekanan zat cair dengan menggunakan
pendekatan saintifik melalui metode eksperimen. Selanjutnya pada akhir
penelitian, peneliti memberikan post-test. Hal ini dilakukan untuk melihat hasil
belajar yang diperoleh peseta didik setelah materi tekanan zat cair diajarkan
dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui metode eksperimen. Adapun
nilai pre-test dan post-test yang diperoleh siswa dalam materi tekanan zat cair
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 di
bawah ini:
Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Kelas Eksperimen pada Kelas VIII-c
Kode Nama
Siswa
Nilai
Pre-test Post-test
S01 35 80
S02 45 85
S03 25 75
S04 25 70
S05 30 75
S06 25 75
S07 30 80
S08 40 85
S09 40 85
S10 25 70
S11 35 80
S12 35 75
S13 40 90
S14 45 85
S15 30 70
S16 25 70
S17 50 90
S18 35 75
S19 50 85
S20 50 90
S21 45 80
Sumber: Hasil Pre-test dan Post-test pada Kelas Eksperimen (Tahun 2017)
Tabel 4.2 Data Nilai Siswa Kelas Kontrol pada Kelas VIII-b
Kode Nama
Siswa
Nilai
Pre-test Post-test
S01 25 75
S02 20 75
S03 40 70
S04 35 80
S05 20 65
S06 30 75
S07 50 80
S08 45 60
S09 40 60
S10 30 55
S11 30 55
S12 50 80
S13 50 75
S14 20 75
S15 30 55
S16 25 70
S17 30 75
S18 40 65
S19 35 70
S20 45 65
Sumber: Hasil Pre-test dan Post-test pada Kelas Kontrol (Tahun 2017)
b. Deskripsi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan belajar Mengajar
Pada Tabel 4.3 berikut adalah hasil observasi aktivitas guru selama proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sanitifik melalui metode
eksperimen pada materi tekanan zat cair di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh
Besar.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru
No Aktivitas Guru Penilaian
P1 P2 P3 Rata-rata Katagori
Penilaian
1 Kegiatan Awal
a. Guru membuka dan
menyampaikan apersepsi
pembelajaran.
b. Guru memotivasi siswa
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
3
3
3
3
4
4
3,3
3,3
3,3
Baik
Baik
2 Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan
materi pelajaran dan
membagi kelompok.
b. Guru memberikan LKPD
kepada masing-masing
kelompok.
c. Melalui bimbingan guru
3
2
3
3
3
4
4
4
3
3,3
3
3,3
3,4
Baik
Baik
Baik
masing-masing kelompok
mengkaji LKPD
d. Guru meminta perwakilan
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
LKPD
4
4
4
4
Baik sekali
3 Kegiatan Akhir
a. Guru mengarahkan Siswa
dalam menyimpulkan
hasil pembelajaran
a. Guru merefleksikan
kembali pembelajaran
3
3
4
4
4
4
3,7
3,7
3,7
Baik sekali
Baik sekali
Sumber: Lembar Observasi Aktivitas Guru SMPN 1 Baitussalam (Tahun 2017)
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat bahwa aktivitas guru dalam
RPP-1, RPP-2, dan RPP-3 pada kegiatan awal mencapai nilai rata-rata 3,3 dengan
kategori penilaian baik, kegiatan inti mencapai nilai rata-rata 3,4 dengan dengan
kategori penilaian baik, dan pada kegiatan akhir mencapai nilai rata-rata 3,7
dengan kategori penilaian baik sekali.
Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan sanitifik melalui metode eksperimen pada materi
tekanan zat cair di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No Aktivitas Siswa Penilaian
P1 P2 P3 Rata-rata Katagori
Penilaian
1 Kegiatan Awal
a. Siswa memperhatikan
guru ketika membuka
pelajaran.
b. Siswa menjawab
pertanyaan guru pada
apersepsi atau
memberikan pertanyaan
pada kegiatan motivasi
serta mendengarkan
3
3
3
3
4
4
3,3
3,3
3,3
Baik
Baik
langkah-langkah
pembelajaran.
2 Kegiatan Inti
a. Siswa duduk menurut
kelompok masing-
masing.
b. Masing-masing
kelompok menerima
LKPD yang di berikan
guru.
c. Masing-masing
kelompok mengkaji
LKPD melalui
bimbingan guru
d. Masing-masing
perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
LKPD di depan.
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3,3
3,3
3,7
3,7
3,5
Baik
Baik
Baik sekali
Baik sekali
3 Kegiatan Akhir
b. Siswa menanyakan hal-
hal yang belum dipahami
kepada guru
c. Siswa menyimpulkan
hasil pelajaran serta
mendengarkan
penegasan dari guru.
3
3
4
4
4
4
3,7
3,7
3,7
Baik sekali
Baik sekali
Sumber: Hasil Observasi Aktivitas Siswa SMPN 1 Baitussalam (Tahun 2017)
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat bahwa aktivitas siswadalam
RPP-1, RPP-2, dan RPP-3 pada kegiatan awal mencapai nilai rata-rata 3,3 dengan
kategori penilaian baik, kegiatan inti mencapai nilai rata-rata 3,5 dengan dengan
kategori penilaian baik sekali, dan pada kegiatan akhir mencapai nilai rata-rata 3,7
dengan kategori penilaian baik sekali.
c. Data Respon Siswa
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data respon siswa untuk kelas
Eksperimen sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Respon Siswa
No Pernyataan Respon
Siswa
Ya Tidak
1. Saya dapat dengan mudah memahami materi tekanan zat
cair dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan karena menyenangkan dan menarik.
21
2. Saya tidak merasakan perbedaan antara belajar melalui
alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan
belajar seperti biasa.
1 20
3. Dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan membuat saya mudah berinteraksi
dengan teman-teman.
21
4. Saya berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan pada materi yang lain.
21
5. Bagi saya, alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan cocok diterapkan untuk materi fisika yang
lainnya.
21
6. Saya merasakan suasana yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran materi tekanan zat cair dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan.
21
7. Saya merasa lebih mandiri dalam belajar dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan karena dapat merespon dan memotivasi saya
dalam belajar.
21
8. Daya nalar dan kemampuan berfikir saya berkembang saat
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan.
21
9. Saya merasa senang belajar dengan menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan karena
dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan tidak
membosankan.
21
10. Bagi saya, pembelajaran menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan merupakan
metode pembelajaran fisika yang baru.
19 2
Sumber: Hasil Observasi Respon Siswa SMPN 1 Baitussalam (Tahun 2017)
2. Analisis Data
a. Analisis Peningkatan Hasil Belajar
Data peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes tulis. Tes tertulis
dilakukan dua tahap yaitu diawal pembelajaran (Pre-test) dan diakhir
pembelajaran (Post-test). Tes tersebut merupakan tes objektif sebanyak 20 soal
dengan empat alternatif jawaban yaitu a, b, c, dan d. Skor untuk setiap jawaban
soal objektif yang benar adalah 5.
Hasil analisis peningkatan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa
pembelajaran yang diterapkan sangat kompleks, siswa mampu beradaptasi dengan
kelompok belajarnya, bekerjasama dengan kelompoknya, mampu menanggapi dan
menjawab pertanyaan yang diajukan, mampu mempresentasi dan menyajikan data
berdasarkan proyek yang telah dibuat bersama kelompoknya.
Berdasarkan perhitungan data yang diperoleh menunjukkan adanya
peningkatan persentase peningkatan hasil belajar siswa yang diuraikan pada Tabel
4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Deskripsi Data Statistik Kelas Eksperimen
Kode Nama
Siswa
Nilai N Gain
Pre-Test Post-test
S01 35 80 45
S02 45 85 40
S03 25 75 50
S04 25 70 45
S05 30 75 45
S06 25 75 50
S07 30 80 50
S08 40 85 45
S09 40 85 45
S10 25 70 45
S11 35 80 45
S12 35 75 40
S13 40 90 50
S14 45 85 40
S15 30 70 40
S16 25 70 45
S17 50 90 40
S18 35 75 40
S19 50 85 35
S20 50 90 40
S21 45 80 35
Jumlah 760 1675 865
Rata-rata 36,1904762 79,7619048 41,1904762
Standar Deviasi 8,931 6,978
Skor Maksimum 50 90
Skor Minimum 25 70
Sumber :Hasil Deskripsi Data Statistik Kelas Eksperimen (Tahun 2017)
Berdasarkan Tabel 4.6 hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum
pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat peraga berbasis lingkungan
bervariasi dengan nilai rata-rata hasil belajar 36,1904762. Setelah pembelajaran
diterapkan, rata-rata nilai hasil belajar siswa berada pada kategori kreatif dengan
nilai 79,7619048. Hal ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran,
dengan penggunaan alat peraga berbasis lingkungan diperoleh hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dengan rata-rata N gain 41,1904762.
Tabel 4.7 Hasil Deskripsi Data Statistik Kelas Kontrol
Kode Nama
Siswa
Nilai N Gain
Pre-Test Post-test
S01 25 75 50
S02 20 75 55
S03 40 70 30
S04 35 80 45
S05 20 65 45
S06 30 75 45
S07 50 80 30
S08 45 60 15
S09 40 60 20
S10 30 55 25
S11 30 55 25
S12 50 80 30
S13 50 75 25
S14 20 75 55
S15 30 55 25
S16 25 70 45
S17 30 75 45
S18 40 65 25
S19 35 70 35
S20 45 65 20
Jumlah 690 1380 690
Rata-rata 34,5 69 34,5
Standar Deviasi 10,118 8,522
Skor Maksimum 50 80
Skor Minimum 20 55
Sumber :Hasil Deskripsi Data Statistik Kelas Kontrol (Tahun 2017)
Berdasarkan Tabel 4.7 peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol
sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan nilai rata-rata 34,5. Setelah
pembelajaran diterapkan, rata-rata nilai hasil belajar siswa dengan nilai 69. Hal ini
menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran, hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dengan rata-rata N gain 34,5.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tersebut apakah berbeda
secara signifikan atau tidak, maka dilakukan beberapa uji statistik seperti berikut:
1. Uji Normalitas
Pengujian perbedaan hasil nilai peningkatan hasil belajar siswa pada pre-
test dan post-test dimulai dengan analisis uji normalitas (uji Kolmogorov-
Smirnov). Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan distribusi
data nilai peningkatan hasil belajar 21 orang siswa dan 20 orang siswa. Uji
Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20,0.
Ketentuan uji Kolmogorov-Smirnov adalah data berdistribusi normal bila sig*>
dan data tidak berdistribusi normal bila sig*<. Dalam penelitian ini digunakan
taraf signifikansi α = 0,05. Hasil analisis uji normalitas pre-test dan post-test siswa
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Metode Kolmogrov-Smirnov
N Pre_kontrol pre_eksp Post_kontrol Post_eks
p
20 21 20 21
Normal
Parametersa,b
Mean 34,50 36,19 69,00 79,76
Std.
Deviation 10,118 8,931 8,522 6,978
Most Extreme
Differences
Absolute ,172 ,137 ,209 ,202
Positive ,172 ,137 ,105 ,181
Negative -,107 -,124 -,209 -,202
Kolmogorov-Smirnov Z ,768 ,627 ,936 ,926
Asymp. Sig. (2-tailed) ,597 ,826 ,345 ,357
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogrov-
Smirnov, dimana pengujian dilakukan pada taraf signifikan 0,05. Hasil
perhitungan >0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Data pre-test untuk
kelas eksperimen didapatkan signifikan 0,826 > 0,05 maka data pre-test untuk
kelas eksperimen terdistribusi normal. Data post-test untuk kelas eksperimen
didapatakan signifikan 0,357 > 0,05 maka data poat-test untuk kelas eksperimen
terdistribusi normal. Data pre-test untuk kelas kontrol didapatkan signifikan 0,597
> 0,05 maka data pre-test untuk kelas eksperimen terdistribusi normal. Data post-
test untuk kelas kontrol didapatakan signifikan 0,345 > 0,05 maka data post-test
untuk kelas eksperimen terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Varians
Fungsi uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah sampel ini
berhasil dari populasi dengan varians yang sama, sehingga hasil dari penelitian ini
berlaku bagi populasi.
1) Homogenitas Varians Pre-test
Berdasarkan hasil nilai Pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka
diperoleh (𝑥 ) = 34,50dan S2
= 102,373 untuk kelas kontrol dan untuk kelas
eksperimen (x ) = 36,19dan S2 = 79,762.
Hipotesis yang akan di uji pada taraf signifikan (0,01), yaitu:
Ho :2
2
2
1
Ha :2
2
2
1
Pengujian ini adalah uji pihak kanan dan pihak kiri maka kriteria
pengujian adalah “Tolak Ho jika F>F 11 21 nn , dalam hal lain Ho diterima”.
Berdasarkan perhitungan di atas maka untuk mencari homogenitas varians
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
F = Varian Terbesar
Varian Terkecil
=102 ,373
79,762
= 1,28
Berdasarkan data distribusi F diperoleh:
F > F = F (0,01) (21 – 1, 20– 1)
= F (0,01) (20,19)
= 2,15
Ternyata Fhitung< Ftabel atau 1,28<2,15 maka dapat disimpulkan bahwa
kedua varian homogen untuk data nilai Pre-test.
2) Homogenitas Varians Post-test
Berdasarkan hasil nilai Post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka
diperoleh𝑥 = 69,00 dan S2
= 72,624 untuk kelas kontrol danuntuk kelas
eksperimen 𝑥 = 79,66 dan S2
= 48,692.
Hipotesis yang akan diuji pada taraf signifikan (0,01), yaitu:
Ho :2
2
2
1
Ha :2
2
2
1
Pengujian ini adalah uji pihak kanan dan pihak kiri maka kriteria
pengujian adalah “Tolak Ho jika F > F 11 21 nn , dalam hal lain Ho
diterima”,
Berdasarkan perhitungan di atas maka untuk mencari homogenitas varians
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
F = Varian Terbesar
Varian Terkecil
=72,624
48,692
= 1,49
Berdasarkan data distribusi F diperoleh:
F > F = F (0,01) (21 – 1, 20– 1)
= F (0,01) (20,19)
= 2,15
Ternyata Fhitung<Ftabel atau 1,49<2,15 maka dapat disimpulkan bahwa
kedua varian homogen untuk data nilai Post-test.
3. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Pengolahan Data Penelitian
No Hasil Penelitian Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Mean data tes akhir ( x ) 79,76 69,00
2 Varian tes akhir (S2) 48,692 72,624
3 Standar deviasi tes akhir (S) 6,978 8,522
4 Uji normalitas (Asymp. Sig) 0,357 0,345
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan data post-testsiswa
dengan menggunakan perhitungan nilai rata-rata dan nilai standar deviasi pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh
data post-test untuk kelas kontrol 𝑥 = 69,00, S = 8,522 dan S2
=72,624.
Sedangkan untuk kelas eksperimen 𝑥 = 79,76, S = 6,978, dan S2
= 48,692. Nilai
deviasi gabungan kedua sampel dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
2)(
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
SnSnS
S2 =
20-1 72,624+ 21-1 48,692
20+21 -2
S2= 19 72,624+ 20 48,692
39
S2=
1379,856+973,84
39
S2=
2353,696
39
S2=60,35
𝑆= 60,35
𝑆 = 7,76
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh S = 7,76 maka dapat dihitung
nilai uji-t sebagai berikut:
t = x 1-x 2
S 1
n1+
1
n2
= 79,76–69,00
7,76 1
21+
1
20
= 10,76
7,76 0,09
= 10,76
(7,76)(0,3)
= 10,76
2,328
= 4,62
Statistik yang digunakan untuk meguji hipotesis adalah uji-t, adapun
rumusan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
21: oH
21: aH
Keterangan:
:Ho Tidak adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi tekanan zat cair
dengan menggunakan alat peraga berbasis lingkungan di kelas VIII SMP
Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar.
:Ha Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi tekanan zat cair dengan
menggunakan alat peraga berbasis lingkungan di kelas VIII SMP Negeri 1
Baitussalam Aceh Besar.
Berdasarkan langkah-langkah yang telah diselesaikan di atas, maka
diperoleh hasil thitung = 4,62. Kemudian dicari ttabel dengan (dk) = (n1 + n2–2), dk =
(21+20-2) = 39 pada taraf signifikan 050, maka dari tabel distribusi t
diperoleh nilai t(0,05)(39) = 1,68. Karena tabelhitung tt
yaitu 4,62> 1,68 dengan
demikian 𝐻𝑎 diterima atau 𝐻0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada materi
Tekanan Zat Cair dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas VIII SMP
Negeri 1 baitussalam Aceh Besar.
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada proses pembelajaran memiliki
peningkatan terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran
secara konvensional, yaitu tanpa menggunakan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan. Hal ini dapat diinterpretasikan pada gambar 4.1 yang
berbentuk dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa
d. Hasil Peningkatan Belajar Siswa
Berdasarkan nilai Pre-test dan Post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat dilihat peningkatan hasil belajarsiswa dengan menggunakan alat peraga
fisika berbasis lingkungan. Hasil tes tersebut secara rinci dapat dilihat pada Tabel
4.10.
Tabel 4.10 Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No
Aspek Hasil
Belajar
Persentase Skor Rata-Rata
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre-Test Post-
Test Pre-Test
Post-
Test
1 Mengamati (C1) 31,95 % 61,90 % 36,4 % 65 %
2 Menanya (C2) 46,23 % 85,71 % 34,25 % 69,25 %
3
Mengumpulkan
Informasi (C3) 22,19 % 80,95 % 13,3 % 71,65 %
4 Mengasosiasi (C4) 38,09 % 97,61 % 62,5 % 82,5 %
5
Mengomunikasikan
(C5) 38,09 % 95,23 % 30 % 75 %
(Sumber : Hasil data penelitian 2017)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
kontrol eksperimen
Sko
r R
ata
-rat
a
pre-test
post-test34,50% 36,19%
69,00%
79,76%
Berdasarkan Tabel 4.10 jelas terlihat bahwa adanya peningkatan hasil
belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada setiap aspek hasil
belajar, hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari penggunaan alat peraga
berbasis lingkungan pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.2 yang
berbentuk dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Skor Rata-Rata Post-Test Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.2 jelas terlihat bahwa peningkatan Post-Test hasil
belajar siswa di kelas eksperimen pada aspek mengamati adalah 61,9%. Aspek
menanya mencapai 85,71%. Aspek mengumpulkan informasi sebesar 80,95%.
Aspek mengasosiasi hingga 97,61%. Aspek mengomunikasikan adalah 95,23%.
Peningkatan Post-Test hasil belajar juga terjadi di kelas kontrol, namun
peningkatan tidak terlalu signifikan yaitu 65% pada aspek mengamati, 69,25%
pada aspek menanya, 71,65% pada aspek mengumpulkan informasi, 82,5% pada
6569.25
71.65
82.575
61.9
85.7180.95
97.61 95.23
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
C1 C2 C3 C4 C5
Nila
i Per
sen
tase
Has
il B
ela
jar
Aspek Hasil Belajar
Post-test Kontrol
Post-test Eksperimen
aspek mengasosiasi, dan 75% pada aspekmengomunikasikan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajarsiswa pada materi tekanan zat
cair dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan.
4. Data Aktifitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar
1. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa yang diamati oleh observer adalah selama proses
pembelajaran berlangsung pada kelas yang menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada materi tekanan zat cair sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil pengamatan terhadap
aktivitas siswa secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Kegiatan Aktivitas Siswa
No Aktivitas Siswa Penilaian
P1 P2 P3 Rata-rata Katagori
Penilaian
1 Kegiatan Awal
a. Siswa memperhatikan
guru ketika membuka
pelajaran.
b. Siswa menjawab
pertanyaan guru pada
apersepsi atau
memberikan pertanyaan
pada kegiatan motivasi
serta mendengarkan
langkah-langkah
pembelajaran.
3
3
3
3
4
4
3,3
3,3
3,3
Baik
Baik
2 Kegiatan Inti
a. Siswa duduk menurut
kelompok masing-
3
3
4
3,3
Baik sekali
masing.
b. Masing-masing
kelompok menerima
LKPD yang di berikan
guru.
c. Masing-masing
kelompok mengkaji
LKPD melalui
bimbingan guru
d. Masing-masing
perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
LKPD di depan.
3
4
3
3
4
4
4
3
4
3,3
3,7
3,7
3,5
Baik
Baik sekali
Baik sekali
3 Kegiatan Akhir
a. Siswa menanyakan hal-
hal yang belum dipahami
kepada guru
b. Siswa menyimpulkan
hasil pelajaran serta
mendengarkan
penegasan dari guru.
3
3
4
4
4
4
3,7
3,7
3,7
Baik sekali
Baik sekali
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikategorikan baik pada
kegiatan awal pembelajaran dengan nilai rata-rata 3,3 dan dikategorikan baik
siswa pada kegiatan inti dengan nilai rata-rata 3,5 serta baik sekali pada kegiatan
akhir dengan nilai rata-rata 3,7. Jelas bahwa pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga pembelajaran berbasis lingkungan dapat membuat siswa berminat
dalam belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan terhadap
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran berbasis lingkungan berhasil meningkatkan aktivitas siswa.
2. Aktivitas Guru
Aktivitas Guru yang diamati oleh observer adalah keterlaksanaan guru
dalam menyajikan pembelajaran dengan menerapkan alat peraga pembelajaran
berbasis lingkungan pada materi tekanan zat cair sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil pengamat terhadap aktivitas guru secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Kegiatan Aktivitas Guru
No Aktivitas Guru Penilaian
P1 P2 P3 Rata-rata Katagori
Penilaian
1 Kegiatan Awal
a. Guru membuka dan
menyampaikan apersepsi
pembelajaran.
b. Guru memotivasi siswa
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
3
3
3
3
4
4
3,3
3,3
3,3
Baik
Baik
2 Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan
materi pelajaran dan
membagi kelompok.
b. Guru memberikan LKPD
kepada masing-masing
kelompok.
c. Melalui bimbingan guru
masing-masing kelompok
mengkaji LKPD
d. Guru meminta perwakilan
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
LKPD
3
2
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3,3
3
3,3
4
3,4
Baik
Baik
Baik
Baik sekali
3 Kegiatan Akhir
a. Guru mengarahkan Siswa
dalam menyimpulkan
hasil pembelajaran
b. Guru merefleksikan
kembali pembelajaran
3
3
4
4
4
4
3,7
3,7
3,7
Baik sekali
Baik sekali
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa aktivitas guru dikategorikan baik dalam
mengelola pembelajaran dengan penggunaan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan dengan nilai rata-rata diperoleh 3,3 pada kegiatan awal,
begitu juga pada kegiatan inti memperoleh nilai rata-rata 3,4 dengan kriteria baik
dan pada kegiatan akhir juga dengan kriteria baik sekali memperoleh nilai rata-
rata, 3,7. Dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan penggunaan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan termasuk dalam kategori sangat baik
pada setiap pertemuannya.
c. Angket Respon Siswa
Berdasarkan angket respon yang diisi oleh 21 siswa pada kelas VIII-c
yang diajarkan menggunakan alat peraga pembelajaran berbasis lingkungan
setelah mengikuti pembelajaran pada materi Tekanan Zat Cair diperoleh hasil
dengan rincian tabel berikut:
Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Pernyataan Positif
Nomor
Pernyataan
Pernyataan Frekuensi Persentase
Ya Tidak Ya Tidak
1 Saya dapat dengan mudah
memahami materi tekanan zat
cair dengan menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan karena
menyenangkan dan menarik.
21 0 100% 0 %
3 Dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis
lingkungan membuat saya mudah
berinteraksi dengan teman-teman.
21 0 100 % 0 %
4 Saya berminat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis
lingkungan pada materi yang lain.
21 0 100 % 0 %
5 Bagi saya, alat peraga
pembelajaran fisika berbasis
lingkungan cocok diterapkan
untuk materi fisika yang lainnya.
21 0 100 % 0 %
6 Saya merasakan suasana yang
aktif dalam kegiatan
pembelajaran materi tekanan zat
cair dengan menggunakan alat
21 0 100 % 0 %
peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan.
7 Saya merasa lebih mandiri dalam
belajar dengan menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan karena dapat
merespon dan memotivasi saya
dalam belajar.
21 0 100 % 0 %
8 Daya nalar dan kemampuan
berfikir saya berkembang saat
pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis
lingkungan.
21 0 100 % 0 %
9 Saya merasa senang belajar
dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis
lingkungan karena dapat
menciptakan suasana belajar yang
aktif dan tidak membosankan.
21 0 100 % 0 %
10 Bagi saya, pembelajaran
menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis
lingkungan merupakan metode
pembelajaran fisika yang baru.
19 2 90,47
%
9,52
%
Rata-rata 20,
7
0,2 98,9
%
1,0 %
Respon belajar siswa yang diisi 21 siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan penggunaan alat peraga berbasis lingkungan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi tekanan zat cair di kelas VIII SMP Negeri 1 Baitussalam
Aceh Besar, dapat kita lihat bahwa, padapernyataan “Saya dapat dengan mudah
memahami materi tekanan zat cair dengan menggunakan alat peraga pembelajaran
fisika berbasis lingkungan karena menyenangkan dan menarik” diperoleh
persentase yang menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, pernyataan
“Dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan
membuat saya mudah berinteraksi dengan teman-teman” diperoleh persentase
yang menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, pernyataan “Saya
berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan pada materi yang lain” diperoleh
persentase yang menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, pernyataan
“Bagi saya, alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan cocok diterapkan
untuk materi fisika yang lainnya” diperoleh persentase yang menjawab ya 100%
dan yang menjawab tidak 0%, pernyataan “Saya merasakan suasana yang aktif
dalam kegiatan pembelajaran materi tekanan zat cair dengan menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan” diperoleh persentase yang
menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, pernyataan “Daya nalar dan
kemampuan berfikir saya berkembang saat pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan” diperoleh persentase yang
menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, pernyataan “Saya merasa
senang belajar dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan karena dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan tidak
membosankan” diperoleh persentase yang menjawab ya 100% dan yang
menjawab tidak 0%, pernyataan “Bagi saya, pembelajaran menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan merupakan metode pembelajaran
fisika yang baru” diperoleh persentase yang menjawab ya 90,47 % dan yang
menjawab tidak 9,52%.
Persentase rata-rata respon siswa terhadap penggunaan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan untuk pernyataan positif dengan kriteria
Ya = 98,9 % dan Tidak 1,0 %.
Tabel 4.14 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Pernyataan Negatif
Nomor
Pernyataan
Pernyataan Frekuensi Persentase
Ya Tidak Ya Tidak
2 Saya tidak merasakan
perbedaan antara belajar
melalui alat peraga
pembelajaran fisika berbasis
lingkungan belajar seperti
biasa.
1 20 4,76% 95,2 %
Respon belajar siswa yang diisi 21 siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan penggunaan alat peraga berbasis lingkungan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi tekanan zat cair di kelas VIII SMP Negeri 1 Baitussalam
Aceh Besar, dapat kita lihat bahwa, padapernyataan “Saya tidak merasakan
perbedaan antara belajar melalui alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan belajar seperti biasa” diperoleh persentase yang menjawab ya 4,76 %
dan yang menjawab tidak 9,52%.
Lebih jelasnya persentase hasil respon siswa secara keseluruhan dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.3 Grafik Persentase respon positif siswa
0
20
40
60
80
100
120
positif negatif
Per
sen
tase
Res
po
n
ya
tidak
98,9 %
1,0% 4,76%
9,52%
Keterangan angket respon siswa:
1. Alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan adalah pembelajaran
yang menyenangkan dan menarik.
2. Alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan membuat saya mudah
berinteraksi dengan teman-teman.
3. Alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan membuat saya berminat
untuk mengikuti pembelajaran dengan materi yang lain.
4. Alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan cocok diterapkan untuk
materi fisika yang lain.
5. Alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan membuat suasana yang
aktif.
6. Alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan membuat saya lebih
mandiri.
7. Alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan membuat daya nalar dan
kemampuan berpikir saya berkembang.
8. Alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan dapat menciptakan
suasana belajar yang aktif dan tidak membosankan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh pengujian hipotesis yang
dilakukan dengan menggunakan statistik uji t, pada taraf signifikan 𝛼 = 0,05
dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2–2), dan digunakan uji pihak kanan pada
post-test, dimana kriterianya thitung> ttabel, di peroleh nilai t(0,05)(39) = 1,68. Karena
4,62 >1,68, dengan demikian 𝐻𝑎 diterima atau 𝐻0 ditolak, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa
pada pembelajaran materi tekanan zat cair dengan penggunaan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan kelas VIII SMP Negeri 1 Baitussalam
Aceh Besar. Hasil pembelajaran dengan penggunaan alat peraga pembelajaran
berbasis lingkungan pada kelas eksperimen memiliki skor rata-rata post-test lebih
tinggi sebesar 79,76, sedangkan kelas kontrol tanpa penggunaan alat peraga
berbasis lingkungan memiliki skor rata-rata sebesar 69,00. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan siswa pada materi tekanan zat cair terhadap hasil
belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar. Hal ini juga
sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Eliska Preliana dengan
judul “Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk
Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret”, memperoleh
hasil pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan alat peraga
lebih baik dan signifikan dalam meningkatkan hasil belajar.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak
pada tempat penelitian, pemilihan model, pemilihan materi dan pemilihan aspek
hasil belajar. Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan alat peraga
permbelajaran fisika berbasis lingkungan untuk melihat peningkatan terhadap
hasil belajar siswa pada materi tekanan zat cair. Penulis dapat menyimpulkan
bahwa penggunaan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan
menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa,
dibandingkan tanpa menggunakan alat peraga. Hal ini dikarenakan pada kelas
eksperimen guru menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan dalam proses pembelajaran. Meningkatnya hasil belajar siswa
disebabkan oleh langkah-langkah yang diterapkan oleh guru melalui kegiatan
siswa dalam melakukan kerja kelompok, eksperimen, diskusi berdasarkan LKPD.
Penggunaan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan dalam
pembelajaran memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa yang
terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan membangun sendiri
pengetahuannya. Siswa lebih senang dan tertarik belajar dengan alat peraga
karena langsung beradaptasi dengan pembahasan materi yang sedang dipelajari.
Multimedia yang digunakan dalam penelitian ini menampilkan permasalahan
yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajarn yang berangkat
dari pengalaman siswa dan merupakan pengalaman yang nyata (konstektual) dan
bukti-bukti yang kongkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Persentase peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan aspek hasil belajar
sebelum dan sesudah menerapkan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan pada kelas eksperimen secara rinci dijelaskan dibawah ini :
1) Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek mengamati kelas eksperimen pada
pre-test 31,95%, sedangkan pada post-test mencapai 61,90%, kelas kontrol
pada pre-test 36,4% pada post-test mencapai 65%. Peningkatan hasil
belajarsiswa pada kelas eksperimen dikarenakan kelas eksperimen belajar
dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan.
Sehingga siswa mampu mengamati setiap penjelasan dari guru, hal itu
dikarenakan aspek mengamati berkaitan dengan langkah yang diterapkan
yaitu observe yang mengajak siswa untuk mengamati dan menguji hasil
pengamatan siswa melalui langkah percobaan. Aspek mengamati kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda karena berkenaan dengan
pengetahuan yang dimiliki siswa.
2) Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek menanya pada kelas eksperimen
pada pre-test 46,23%, sedangkan pada post-test mencapai 85,71%, kelas
kontrol pada pre-test 34,25% pada post-test mencapai 69,25 %. Peningkatan
hasil belajar siswa dikarenakan kelas eksperimen belajar dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan, dimana
siswa diharuskan untuk dapat berkomunikasi dan menjelaskan hasil
percobaan serta mampu mengajukan pertanyaan yang berdasarkan
permasalahan dari setiap penjelasan guru. Sedangkan pada kelas kontrol
siswa tidak mengalami peningkatan yang signifikan dikarenakan kemampuan
mengajukan pertanyaannya masih rendah dan perlu dibimbing secara lebih.
3) Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek mengumpukan informasi pada
kelas eksperimen pada pre-test 22,19%, sedangkan pada post-test mencapai
80,95%, kelas kontrol pada pre-test 13,33% pada post-test mencapai 71,65%.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa didorong untuk mampu mengumpulkan
informasi yang didapat setelah melakukan percobaan. Pada kelas eksperimen
aspek mengumpulkan informasi mengalami peningkatan yang sangat besar
dibandingkan pada kelas kontrol, karena kelas eksperimen menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan.
4) Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek mengasosiasi pada kelas
eksperimen pada pre-test 38,09%, sedangkan pada post-test mencapai
97,61%, kelas kontrol pada pre-test 62,5% pada post-test mencapai 82,5%.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa didorong untuk mampu mengasosiasi
ataupun menganalisis sesuai percobaan yang telah dilakukan. Aspek
mengasosiasi kelas eksperimen lebih meningkat dibandingkan aspek
mengasosiasi pada kelas kontrol, hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan sedangkan
kelas kontrol tidak menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan.
5) Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek mengomunikasikan pada kelas
eksperimen pada pre-test 38,09%, sedangkan pada post-test mencapai
95,23%, kelas kontrol pada pre-test 30% pada post-test mencapai 75%. Siswa
harus mampu mengomunikasikan dan menjelaskan hasil penemuan setelah
melakukan percobaan.
Berdasarkan persentase peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan aspek
hasil belajar sebelum dan sesudah menerapkan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan pada kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa peningkatan
yang paling tinggi terdapat pada aspek mengasosiasi (C4), pada kelas eksperimen
memperoleh persentase sebesar 97,61% sedangkan kelas kontrol memperoleh
persentase sebesar 82,5%. Hal ini dikarenakan kelas eksperimen menggunakan
alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan sehingga siswa lebih mudah
mengasosiasikan apa yang didapatkan setelah melakukan percobaan.
2. Aktivitas Belajar Siswa dan Guru
Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat dilihat hasil berdasarkan
aktivitas siswa, kegiatan awal pembelajaran dengan alat peraga pembelajaran
fisika berbasis lingkungan mendapat kategori penilaian baik sekali yaitu 3,3 dari
nilai tertingginya 4. Selanjutnya pada kegiatan inti termasuk kedalam kategori
baik sekali yaitu 3,5 dari nilai tertingginya 4. Terakhir pada kegiatan penutup
mendapat kategori baik sekali yaitu 3,7 dari nilai tertingginya 4. Penggunaan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa, dibandingkan tanpa penggunaan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan. Hal ini sesuai dengan peranan
alat peraga terhadap pembelajaran yaitu alat peraga dapat membuat guruan lebih
efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa.27
Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dan penggunaan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan membuat siswa lebih semangat
dalam mengikuti pembelajaran sehingga memiliki pengaruh signifikan terhadap
hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam proses belajar
mengajar dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan pada materi tekanan zat cair seluruh kegiatan guru dari pada kegiatan
awal dengan nilai rata-rata yaitu 3,3 berkategori baik, pada kegiatan inti dengan
______________ 27Sriyono. DKK, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta:Melton Putra, 1992),
Hal.123.
nilai rata-rata yaitu 3,4 berkategori baik, dan pada kegiatan penutup dengan nilai
rata-rata 3,7 berkategori baik sekali.
3. Respon Siswa
Berdasarkan hasil analisis respon siswa terhadap pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan diperoleh
sebagian besar siswa setuju terhadap pembelajaran yang menggunakan model alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan. Kita ketahui bahwa setiap siswa
memiliki kemampuan dan keinginan belajar yang berbeda-beda, untuk itu
keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh respon siswa terhadap suatu
pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru. Berdasarkan angket yang
dibagikan kepada siswa terhadap alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan pada materi tekanan zat cair dapat diketahui persentase rata-rata
respon siswa terhadap penggunaan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan untuk pernyataan positif dengan kriteria Ya = 98,9 % dan Tidak 1,0
%. Sedangkan persentase rata-rata respon siswa terhadap penggunaan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan untuk pernyataan negatif dengan kriteria
ya 4,76 % dan yang menjawab tidak 9,52%.
Berdasarkan hasil analisis data respon siswa per pernyataan angket respon
siswa, maka didapatkan hasil bahwa,banyak dari siswa dapat dengan mudah
memahami materi tekanan zat cair dengan menggunakan alat peraga pembelajaran
fisika berbasis lingkungan karena menyenangkan dan menarik dengan persentase
ketertarikan yang menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, siswa lebih
mudah berinteraksi dengan teman-teman diperoleh persentase yang menjawab ya
100% dan yang menjawab tidak 0%, siswa berminat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan pada materi yang laindiperoleh persentase yang menjawab ya 100%
dan yang menjawab tidak 0%, alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan
cocok diterapkan untuk materi fisika yang lainnya diperoleh persentase yang
menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, siswa merasakan suasana yang
aktif dalam kegiatan pembelajaran materi tekanan zat cair dengan menggunakan
alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan diperoleh persentase yang
menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, Daya nalar dan kemampuan
berfikir siswa berkembang saat pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan diperoleh persentase yang menjawab ya
100% dan yang menjawab tidak 0%, banyak dari siswa merasa senang belajar
dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan karena
dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan tidak membosankan diperoleh
persentase yang menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%, pembelajaran
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan merupakan
metode pembelajaran fisika yang baru diperoleh persentase yang menjawab ya
90,47 % dan yang menjawab tidak 9,52%. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa
tertarik dan senang belajar dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan yang sesuai dengan pembelajaran Fisika khususnya materi
tekanan zat cair, hal ini berkaitan dengan pembelajaran fisika yang tidak hanya
membutuhkan pemahaman konsep saja tetapi juga diperlukan pembuktian konsep
dengan melakukan percobaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian dapat disimpulkan dari analisis data dan
pembahasan hasil penelitian tentang penggunaan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi Tekanan
Zat Cair adalah:
1. Penggunaan alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi tekanan zat cair di
SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar.
2. Aktivitas guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan mengalami peningkatan.
3. Hasil respon peserta didik kelas VIII-c SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar
menunjukkan bahwa banyak dari siswa yang tertarik dan senang dengan
diterapkannya alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan perlu dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Diharapkan kepada guru bidang studi fisika untuk menerapkan
penggunaan alat peraga berbasis lingkungan pada materi yang lain, karena
dengan pembelajaran tersebut siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar
mengajar dan terbukti efektif dalam peningkatan hasil belajar.
2. Peneliti lain sebaiknya menggunakan pengalokasian waktu dengan baik
sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Slamet Isnanto, Pengaruh Alat Peraga Berbasis Lingkungan (APBL),
(Jurnal Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah
Purworejo).
Akhmad Sudrajat, http://akhmad sudrajat.wordpress.Com/ 2008/04/15/ Sumber-
belajar-untuk-mengefektifkan-pembelajaran-siswa/, diakses tanggal 10
Januari 2017.
Aries S. Sadiman, dan kk, Media Penelitian. 2005. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Aristorahadi, http://aristorahadi.wordpress.com Pemanfaatan bahan bekas
sebagai media pembelajaran, diakses tanggal 10 januari 2017.
Bahdin Nur tanjung dan Ardial , pedoman Penulisan karya Ilmiah (Proposal,
Skripsi dan Tesis) dan Mempersiapkan diri menjadi penulis artikel ilmiah.
2010. Jakarta: Kencana.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007 Jakarta: Balai Pustaka.
Eliska Preliana, Penggunaan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan,
(Jurnal Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UAD).
Harjanto, Perencanaan Pengajaran. 2005. Jakarta: Rineka Cipta.
Marthen Kanginan, IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII. 2002. Jakarta: Erlangga.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. 2006. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. 2009. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rojihah, Lusy Asa Akhairani, dan Nur Hasanah, “Perbedaan Political Awereness
Dilihat Dari Peran Gender Pemilih Pemula”. Jurnal Mediaps, Vol. 1, No.
1, Des 2015
Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. 2006. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. 2003.
Jakarta:Rineka Cipta.
Sriyono. Dkk, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. 1992. Jakarta: Melton
Putra.
Sudjana & Rivai, Media Pengajaran. 1990. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana, Metode Statistik. 2005. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. 2008. Bandung:
Remaja rosdakarya.
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, 2013. Bandung:
ALFABETA
Suharjana Agus, Modul pemanfaatan Alat Peraga. 2009. Yogyakarta: PPPTK
Matematika.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Penelitian Praktis). 1985.
Jakarta: Bina Aksara.
Team didaktik Metodik, Kurikulum Ikip Surabaya, Pengantar Disaktik Metodik
Kurikulum PBN. 1995. Jakarta: Grafindo Persada.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Baitussalam
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII (Delapan)/ I (Ganjil)
Materi Pokok/Topik : Tekanan zat Cair
Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit (3 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar/Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 3.8 Memahami tekanan zat cair
dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskan tekanan
darah, difusi pada peristiwa
3.8.1 Menjelaskan 2 jenis tekanan zat
cair
3.8.2 Menjelaskan tekanan zat cair
ruang terbuka
3.8.3 Menyebutkan contoh tekanan zat
respirasi, dan tekanan
osmosis
cair ruang terbuka
3.8.4 Menjelaskan pengertian tekanan
hidrostatis
3.8.5 Menyebutkan persamaan tekanan
hidrostatis
3.8.6 Menyebutkan bunyi hukum
Archimedes
3.8.7 Menyebutkan persamaan hukum
Archimedes
3.8.8 Menyebutkan penerapan hukum
Archimedes
3.8.9 Menyebutkan contoh tekanan zat
cair ruang tertutup
3.8.10 Menyebutkan bunyi hukum
Pascal
3.8.11 Menyebutkan persamaan hukum
Pascal
3.8.12 Menyebutkan penerapan hukum
Pascal
3.8.13 Menjelaskan pengertian tekanan
darah
3.8.14 Menjelaskan pengertian difusi
pada peristiwa respirasi
3.8.15 Menjelaskan pengertian tekanan
osmosis
3.8.16 Menyebutkan peristiwa osmosis
dalam kehidupan
2 4.8 Melakukan percobaan
untuk menyelidiki tekanan
cairan pada kedalaman
tertentu, gaya apung,
kapilaritas (transport cairan
pada batang tumbuhan), dan
tekanan cairan pada ruang
tertutup
4.8.1 Melakukan percobaan tentang
tekanan hidrostatis dan hukum
Pascal melalui LKPD ke 1
4.8.2 Melakukan percobaan tentang
hukum Archimedes melalui
LKPD ke 2
4.8.3 Melakukan percobaan tentang
tekanan osmosis melalui LKDP
ke 3
C. Materi Pembelajaran
Tekanan Zat Cair (Terlampir)
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Eksperimen, Diskusi, Presentasi, Tanya jawab dan Penugasan
E. Media : LKPD, Alat peraga, Buku Cetak, Spidol, Papan Tulis
F. Sumber
1. Buku IPA Fisika SMP/MTs kelas VIII
2. Buku IPA Terpadu SMP/MTs kelas VIII
G. Langkah –langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan
Scientific
Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta
didik
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5)
Kegiatan
Awal
Mengamati
Pendidik membuka
pembelajaran dengan
salam dan Pendidik
mengajak peserta didik
berdoa sebelum belajar
Pendidik mengecek
kondisi kelas dan
menyapa peserta didik
Pendidik melakukan
apersepsi dengan
menanyakan sebuah
fenomena yang timbul
pada tekanan
hidrostatis
Pernahkah kamu
melihat alat
penyemprot serangga?
Pendidik mengarahkan
jawaban peserta didik
terhadap pengertian
tekanan hidrostatis.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
Peserta didik
mendengarkan apa
yang disampaikan
pendidik
Peserta didik
menjawab
pertanyaan pendidik
peserta didik
mendengarkan apa
yang disampaikan
pendidik
10
menit
cakupan materi yang
akan dipelajari
Pendidik memberikan
pre-test
Kegiatan
Inti
Menanya Pendidik menanyakan
masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari
tentang tekanan
hidrostatis, Apakah
kalian pernah melihat
botol yang dilobangi
dan kemudian di isi
air?
Kenapa air yang keluar
pada botol tersebut
tidak sama ?
Pendidik memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
menanyakan hal-hal
yang tidak diketahui
Pendidik membuat
kelompok belajar
peserta didik dan
membagikan LKPD ke
1
Peserta didik
menjawab tentang
masalah yang
ditanyakan oleh
pendidik
Peserta didik
menanyakan apa
yang tidak diketahui
Peserta didik
membentuk
kelompok yang telah
ditentukan oleh
pendidik
10
menit
Mengumpul
kan
informasi
Pendidik membimbing
peserta didik dalam
Mengamati dan
membaca petunjuk dari
LKPD berdasarkan
kelompok
Peserta didik
mengkaji LKPD
sesuai dengan
petunjuk yang
diberikan oleh
pendidik
5 menit
Mengasosia
si Pendidik membimbing
peserta didik dalam
pengolahan LKPD
Pendidik meminta
perwakilan kelompok
untuk
mempresentasikan hasil
LKPD
Peserta didik dalam
kelompok mengolah
data sesuai LKPD
Perwakilan dari
Peserta didik
mempresentasikan
hasil LKPD
40
menit
Kegiatan
Akhir
Mengomuni
kasikan Pendidik menyuruh
perwakilan peserta
didik untuk
menyimpulkan
pembelajaran
Pendidik merefleksikan
pembelajaran
Peserta didik
menyimpulkan
pembelajaran
15
menit
Pertemuan kedua
Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan
Scientific
Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta
didik
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5)
Kegiatan
Awal
Mengamati
Pendidik Membuka
pembelajaran dengan
salam dan Pendidik
mengajak peserta didik
berdoa sebelum belajar
Pendidik mengecek
kondisi kelas dan
menyapa peserta didik
Pendidik melakukan
apersepsi
“pernahkah kamu
melihat kapal?
Pendidik mengajukan
pertanyaan: kenapa
kapal tersebut bisa
mengapung ?
Pendidik mengarahkan
jawaban peserta didik
terhadap materi hukum
Archimedes
Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
cakupan materi yang
akan dipelajari
peserta didik
mendengarkan apa
yang disampaikan
pendidik
peserta didik
menjawab
pertanyaan pendidik
peserta didik
menjawab
pertanyaan pendidik
peserta didik
mendengarkan apa
yang disampaikan
pendidik
10
menit
Kegiatan
Inti
Menanya Pendidik menanyakan
masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari
Peserta didik
menjawab tentang
masalah yang
tentang perbedaan
melayang, mengapung
dan tenggelam
Apakah kalian
pernah
menjatuhkan batu
ke dalam air? Apa
yang terjadi?
Pendidik menyuruh
peserta didik
menjabarkan tentang
hukum Archimedes
Pendidik membuat
kelompok belajar
peserta didik dan
membagikan LKPD ke
2
ditanyakan oleh
pendidik
Peserta didik
menjabarkan tentang
hukum Archimedes
10
menit
Mengumpul
kan
informasi
Pendidik membimbing
peserta didik dalam
Mengamati dan
membaca petunjuk dari
LKPD berdasarkan
kelompok
Peserta didik
mengkaji LKPD
sesuai dengan
petunjuk yang
diberikan oleh
pendidik
5 menit
Mengasosia
si Pendidik membimbing
peserta didik dalam
pengolahan LKPD
berdasarkan kelompok
Pendidik menyuruh
perwakilan peserta
didik untuk
mempresentasikan hasil
LKPD
Peserta didik dalam
kelompok mengolah
data sesuai LKPD
Perwakilan dari
pesera didik
mempresentasikan
hasil LKPD
40
Menit
Kegiatan
Akhir
Mengomuni
kasikan Pendidik menyuruh
perwakilan peserta
didik untuk
menyimpulkan
pembelajaran pada hari
ini
Pendidik merefleksikan
pembelajaran
Peserta didik
menyimpulkan hasil
pembelajaran
15
menit
Pertemuan Ketiga
Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan
Scientific
Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta
didik
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5)
Kegiatan
Awal
Mengamati Pendidik Membuka
pembelajaran dengan
salam dan Pendidik
mengajak peserta didik
berdoa sebelum belajar
Pendidik mengecek
kondisi kelas dan
menyapa peserta didik
Pendidik melakukan
apersepsi
“apakah kalian pernah
melihat infus?
Pendidik mengajukan
pertanyaan: kenapa air
yang ada di dalam
kantong cairan tersebut
bisa berpindah?
Pendidik mengarahkan
jawaban peserta didik
terhadap materi
tekanan osmosis
Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
cakupan materi yang
akan dipelajari
peserta didik
mendengarkan apa
yang disampaikan
pendidik
peserta didik
menjawab
pertanyaan pendidik
peserta didik
menjawab
pertanyaan pendidik
peserta didik
mendengarkan apa
yang disampaikan
pendidik
10
menit
Kegiatan
Inti
Menanya Pendidik menanyakan
masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari
tentang cara air diserap
oleh akar tanaman
Pernahkah kamu
melihat tanaman
yang disiram?
Darimana daun
bisa memperoleh
makanan?
Bagaimana
Peserta didik
menjawab tentang
masalah yang
ditanyakan oleh
pendidik
10
menit
prosesnya?
Pendidik menyuruh
peserta didik
menjabarkan tentang
tekanan osmosis
Pendidik membuat
kelompok belajar
peserta didik dan
membagikan LKPD ke
3
Peserta didik
menjabarkan tentang
tekanan osmosis
Mengumpul
kan
informasi
Pendidik membimbing
peserta didik dalam
Mengamati dan
membaca petunjuk dari
LKPD berdasarkan
kelompok
Peserta didik
mengkaji LKPD
sesuai dengan
petunjuk yang
diberikan oleh
pendidik
5 menit
Mengasosia
si Pendidik membimbing
peserta didik dalam
pengolahan LKPD
berdasarkan kelompok
Pendidik menyuruh
perwakilan peserta
didik untuk
mempresentasikan hasil
LKPD
Peserta didik dalam
kelompok mengolah
data sesuai LKPD
Perwakilan dari
pesera didik
mempresentasikan
hasil LKPD
40
Menit
Kegiatan
Akhir
Mengomuni
kasikan Pendidik menyuruh
perwakilan peserta
didik untuk
menyimpulkan
pembelajaran pada hari
ini
Pendidik memberikan
post tes
Pendidik merefleksikan
pembelajaran
Peserta didik
menyimpulkan hasil
pembelajaran
15
menit
H. Penilaian
1. Pengetahuan (instrumen terlampir )
2. Sikap (instrumen terlampir )
3. Keterampilan (instrumen terlampir )
MATERI
TEKANAN ZAT CAIR
A. Jenis-jenis Tekanan Zat Cair
1. Tekanan Zat Cair dalam Ruang Terbuka
Zat cair yang berada di dalam wadah (bejana) yang ditempati akan tertarik
ke bawah akibat adanya gravitasi. Oleh karena itu, cat cair melakukan tekanan
terhadap wadah yang ditempatinya. Tekanan tersebut bergantung pada keadaan
wadah, yaitu tertutup atau terbuka.
a. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh zat cair yang
diam pada suatu kedalaman tertentu. Besarnya tekanan hidrostatis tergantung dari
ketinggian zat cair, massa jenis, dan percepatan gravitasi bumi. Tekana
hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑃 = 𝜌 𝑔
Keterangan :
𝜌= massa jenis zat cair (km/m3)
𝑔= percepatan gravitasi (kg/N)
= kedalaman dari permukaan zat cair (m)
b. Hukum Archimedes
Bunyi Hukum Archimedes
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Rumus Hukum Archimedes :
FA = ρa x Va x g
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda(N)
ρa = Massa Jenis zat cair (kg/m3)
Va = Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimedes diatas, suatu benda
yang akan terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada
gaya berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas terciptalah 3
hukum turunan dari Hukum Archimedes yang berbunyi:
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air
lebih kecil dari massa jenis zat cairnya
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam
air sama dengan massa jenis zat cairnya
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam
air lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya.
Mengapung, Melayang dan Tenggelam
1. Mengapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat
benda (W) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
W<Fa
Gambar. Benda Mengapung
Jika balok kayu dicelupkan dalam air (Gambar), maka balok kayu akan
naik ke permukaan sehingga hanya sebagian saja dari balok itu yang tercelup
dalam air. Pada awalnya gaya keatas Fa yang dialami oleh balok adalah lebih
besar dari gaya berat balok w sehingga balok bergerak ke atas. Setelah mencapai
keadaan setimbang, hanya sebagian balok yang tercelup. Dalam kaitannya dengan
massa jenis, maka pada peristiwa terapung berlaku massa jenis benda lebih kecil
daripada massa jenis zat cair.
2. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat
benda (W) sama dengan gaya ke atas (Fa) atau benda tersebut dalam keadaan
setimbang.
W=Fa
Gambar. Benda Melayang
Jika telur dicelupkan ke dalam air, maka telur itu akan tenggelam di dalam
air (Gambar). Hal ini terjadi karena gaya ke atas Fa lebih kecil dari berat telur.
Dengan menambahkan beberapa sendok garam dapur ke dalam air, maka telur
akan bergerak naik dan kemudian melayang–layang di dalam air yang
mengandung garam tersebut. Kepada telur sekarang bekerja gaya ke atas Fa lebih
besar daripada berat telur w. Akibatnya telur akan bergerak ke atas sampai gaya
ke atas Fa sama dengan berat w. Dalam kaitannya dengan massa jenis, maka pada
peristiwa melayang berlaku massa jenis benda sama dengan massa jenis zat
cair.
3. Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat
benda (W) lebih besar dari gaya ke atas (Fa).
W>Fa
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (ρ)
Gambar. Benda Tenggelam
Jika sebutir telur dicelupkan seluruhnya kedalam gelas berisi air tawar,
maka pada telur bekerja gaya ke atas Fa yang lebih kecil daripada berat telur w.
Akibatnya telur akan bergerak ke bawah sampai menyentuh dasar gelas. Peristiwa
ini disebut tenggelam (Gambar). Dalam kaitannya dengan massa jenis, pada
peristiwa tenggelam berlaku massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis
zat cair.
Aplikasi Hukum Archimedes
o Kapal Laut
Kapal yang sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di
pindahkan oleh kapal ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas garis
yang ditunjukkan oleh tanda panah. Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan
tenggelam, sedangkan balok besi yang sama jika dibentuk menyerupai perahu
akan terapung.
o Kapal Selam
Kapal selam merupakan sebuah wahana yang unik karena dapat
mengapung dan menyelam di air sesuai kebutuhan, pembuatan kapal selam
pertama kali di gunakan untuk keperluan perang dan masih berbentuk sangat
sederhana ( Turtle). Namun pada masa sekarang selain untuk perang, kapal selam
juga di gunakan sebagai wahana rekreasi dan juga penelitian bawah air (Ocean
Research).
2.Tekanan zat Cair dalam Ruang Tertutup
1. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan di dalam ruang
tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Berdasarkan hukum ini diperoleh
prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang lebih
besar. Prinsip-prinsip hukum Pascal dapat diterapkan pada alat-alat seperti pompa
hidrolik, alat pengangkat air, alat pengepres, alat pengukur tekanan darah
(tensimeter), rem hidrolik, dongkrak hidrolik, dan dump truk hidrolik. Penerapan
hukum Pascal dalam suatu alat, misalnya dongkrak hidrolik, dapat dijelaskan
melalui analisis seperti terlihat pada Gambar.
Sumber: fisikazone.com
Gambar. Prinsip kerja dongkrak hidrolik.
Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas
dengan gaya P.A1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya
P.A2. Karena tekanannya sama ke segala arah, maka didapatkan persamaan
sebagai berikut:
𝑃1 = 𝑃2
𝐹1
𝐴1=
𝐹2
𝐴2
𝐹1 =𝐴1
𝐴2𝐹2
Jika penampang pengisap dongkrak hidrolik berbentuk silinder dengan
diameter tertentu, maka persamaan di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
Karena 𝐴1 =𝜋𝑑1
2
4dan 𝐴2 =
𝜋𝑑22
4 , maka:
𝐹1 =𝐴1
𝐴2𝐹2 =
𝑑1
𝑑2
2
𝐹2
Keterangan:
F1 = gaya pada piston pertama (N)
F2 = gaya pada piston kedua (N)
A1 = luas penampang piston pertama (m2)
A2 = luas penampang piston kedua (m2)
d1 = diameter piston pertama (m)
d2 = diameter piston kedua (m)
Penerapan hukum Pascal
Jembatan Angkat
Jembatan angkat digunakan untuk mengangkat mobil supaya kita dapat
melakukan perbaikan di bagian bawah mobil.
Dongkrak Hidrolik
Alat ini digunakan untuk mengangkat sebagian badan mobil untuk
perbaikan kecil, misalnya untuk mengganti ban.
B. Penerapan Tekanan Zat Cair
1. Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.
Pemompaan oleh jantung dan sempitnya pembuluh darah kapiler menghasilkan
tekanan di dalam arteri. Inilah yag disebut dengan tekanan darah. Tekanan darah
bervariasi sesuai dengan apa yang kita lakukan. Segala sesuatu yang membuat
jantung berdetak lebih cepat dan arteri menyempit dapat meningkatkan tekanan
darah, misalnya marah, gembira yang berlebihan, dan olahraga.
2. Difusi pada respirasi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli
dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan,
gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
3. Tekanan Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan partikel air dari konstrentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel.
Tekanan osmosis pada tumbuhan
Salah satu alasan tekanan osmosis juga merupakan mekanisme utama
dalam pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan karena daun terus-menerus
kehilangan air ke udara. Akibatnya, konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun
meningkat. Oleh karena itu, air didorong ke atas lewat batang, cabang, ranting-
ranting pohon oleh tekanan osmosis.
Daun memiliki daya isap. Daya isap daun merupakan kemampuan daun
untuk mengambil atau menyerap air dari batang karena tekanan osmosis sel-sel
daun lebih tinggi dibandingkan sel-sel pada batang. Perbedaan tekanan osmosis
disebabkan daun selalu mengeluarkan airnya lewat peristiwa gutasi.
Peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari
a. Jika kita merendamkan wortel ke dalam larutan garam 10%, air dari dalam
sel akan keluar ke dalam larutan tersebut sehingga massa wortel akan
berkurang.
b. Penggunaan cairan infus.
c. Penyerapan air dan mineral dalam tanah oleh akar tanaman.
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF (PENGETAHUAN)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Program : VIII/IPA
Kompetensi : KD 3.8 dan KD 4.8
No Keterangan Skor
1-20
Benar
Salah
5
0
Total 100
Skor Maksimum = 20
Skor Minimum = 1
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100 %
LEMBAR PENGAMATAN ASPEK AFEKTIF (SIKAP)
Mata pelajaran : IPA/Fisika
Pokok bahasan : Tekanan Zat Cair
Kelas/semester : VIII/1
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek Pengamatan
S
k
or
Nilai
Ket
Sikap
memperhatikan
penjelasan dan
bertanya
kejujuran Tanggung
jawab
Mengungkap
kan ide untuk
memecahkan
masalah
Bekerjasa
ma dalam
kelompok
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
4
5
Dst
RUBRIK PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
No Aspek Penilaian Skor
1 Sikap memperhatikan penjelasan, bertanya atau
menjawab,
Peserta didik tidak memperhatikan
Peserta didik memperhatikan, diam, ditanya tidak
menjawab.
Peserta didik memperhatikan, ditanya menjawab
tapi salah.
Peserta didik memperhatikan, ditanya menjawab
benar.
1
2
3
4
2 Kejujuran
Selalu bertanya kepada teman sewaktu
mengerjakan tes.
Sering bertanya kepada kawan sewaktu
mengerjakan tes.
Kadang-kadang bertanya kepada kawan sewaktu
mengerjakan tes.
1
2
3
4
Tidak pernah bertanya kepada teman sewaktu
mengerjakan tes.
3 Tanggung Jawab
Tidak aktif melaksanakan tugas dari pendidik dan
tidak pernah selesai.
Kurang aktif melaksanakan tugas dari pendidik
dan tidak selesai.
Aktif melaksanakan tugas dari pendidik dan selesai
tidak tepat waktu.
Aktif melaksanakan tugas dari pendidik dengan
baik dan selesai tepat waktu.
1
2
3
4
4 Mengungkapkan ide untuk menyelesai masalah
Peserta didik sama sekali tidak mengungkapkan
ide
Peserta didik mengungkapkan ide 1 kali
Peserta didik mengengkapkan ide 2 kali atau lebih
Peserta didik mengungkapkan ide 4 kali atau lebih.
1
2
3
4
5 Bekerjasama dalam kelompok
Peserta didik tidak bekerjasama dalam diskusi.
Peserta didik bekerjasama dalam diskusi dengan
pasif dari awal sampai akhir.
Peserta didik bekerjasamadalam diskusi dengan
aktif setelah mendapat peringatan dari pendidik.
Peserta didik bekerjasama dalam diskusi dari awal
sampai akhir.
1
2
3
4
Kriteria penilaian aspek afektif adalah sebagai berikut:
1. Nilai 10 – 29 : Sangat kurang
2. Nilai 30 – 49 : Kurang
3. Nilai 50 – 69 : Cukup
4. Nilai 70 – 89 : Sangat baik
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN)
Mata pelajaran : IPA/Fisika
Pokok bahasan : Tekanan Zat Cair
Kelas/semester : VIII/1
No
Nama
Peserta
didik
Aspek Pengamatan
Skor
Nilai
Ket
Mempersiap
kan alat dan
bahan
Merangkai
alat dalam
percobaan
Melakukan
percobaan
Mempresent
asikan hasil
percobaan
Merapikan
kembali
alat dan
bahan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
4
5
RUBRIK PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN)
No Aspek Penilaian Skor
1 Mempersiapkan alat dan bahan percobaan
Hanya mempersiapkan 1 alat dan bahan yang di
perlukan.
Hanya mempersiapkan 2 alat dan bahan yang di
perlukan.
Hanya mempersiapkan 3 alat dan bahan yang di
perlukan.
Mempersiapkan 4 atau lebih alat dan bahan yang
di perlukan.
1
2
3
4
2 Merangkai alat dalam percobaan
Tidak dapat merangkai alat percobaan.
Dapat merangkai alat percobaan sesuai dalam
LKPD dengan memerlukan bantuan pendidik
(lebih dari sekali).
Dapat meragkai alat percobaan sesuai dengan
LKPD dengan memerlukan bantuan pendidik
(sekali).
Dapat merangkai alat percobaan sesuai dengan
LKPD tanpa memerlukan bantuan pendidik.
1
2
3
4
3 Melakukan percobaan
Tidak aktif dan tidak dapat menganalisis hasil
percobaan.
Tidak dapat melakukan pengamatan tetapi dapat
menganalisis.
Dapat melakukan pengamatan secara aktif tetapi
tidak dapat menganalisis.
Dapat melakukan pengamatan dan analisis secara
aktif.
1
2
3
4
4 Merapikan kembali alat dan bahan percobaan
Tidak dapat mengembalikan dan merapikan alat
dan bahan dengan rapi.
Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan
bahan tetapi masih ada 2 alat yang tidak tesusun
rapi.
Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan
bahan tetapi masih ada 1 alat yang tidak tersusun
rapi.
Dapat mengembalikan dan merapikan alat dan
bahan dengan tersusun rapi.
1
2
3
4
5 Mempresentasikan hasil percobaan
Tidak dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai
indikator.
Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai
indikator tetapi tidak dapat menjawab pertanyaan
kelompok lain.
Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai
indikator serta dapat menjawab pertanyan
kelompok lain hanya1 kali.
Dapat mempresentasikan kesimpulan sesuai
indkator serta dapat menjawab pertanyaan lain
dengan benar hanya 2 kali.
1
2
3
4
Kriteria penilaian aspek afektif adalah sebagai berikut:
1. Nilai 10 – 29 : Sangat kurang
2. Nilai 30 – 49 : Kurang
3. Nilai 50 – 69 : Cukup
4. Nilai 70 – 89 : Sangat baik
Lampiran 6
Judul :Tekanan Hidrostatis dan Hukum Pascal
Kompetensi Dasar :
4.8 Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan cairan pada kedalaman
tertentu, gaya apung, kapilaritas (transport cairan pada batang tumbuhan), dan
tekanan cairan pada ruang tertutup
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.8.2 Menjelaskan tekanan zat cair ruang terbuka
3.8.3 Menyebutkan contoh tekanan zat cair ruang terbuka
3.8.4 Menjelaskan pengertian tekanan hidrostatis
3.8.5 Menyebutkan persamaan tekanan hidrostatis
3.8.19 Menyebutkan contoh tekanan zat cair ruang tertutup
3.8.10 Menyebutkan bunyi hukum Pascal
3.8.11 Menyebutkan persamaan hukum Pascal
3.8.12 Menyebutkan penerapan hukum Pascal
4.8.1 Melakukan percobaan tentang tekanan hidrostatis dan hukum Pascal
melalui LKPD ke 1
Tujuan :
3.8.2 Peserta didik mampu menjelaskan tekanan zat cair ruang terbuka
3.8.3 Peserta didik mampu menyebutkan contoh tekanan zat cair ruang terbuka
3.8.4 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tekanan hidrostatis
3.8.5 Peserta didik mampu menyebutkan persamaan tekanan hidrostatis
3.8.9 Peserta didik mampu menyebutkan contoh tekanan zat cair ruang tertutup
3.8.10 Peserta didik mampu menyebutkan bunyi hukum Pascal
3.8.11 Peserta didik mampu menyebutkan persamaan hukum Pascal
3.8.12 Peserta didik mampu enyebutkan penerapan hukum Pascal
4.8.1 Peserta didik mampu elakukan percobaan tentang tekanan hidrostatis dan
hukum Pascal melalui LKPD ke 1
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Peserta didik duduk menurut kelompok masing-masing.
2. Masing-masing kelompok menerima LKPD yang diberikan pendidik.
3. Masing-masing kelompok mengkaji LKPD melalui bimbingan pendidik.
4. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil LKPD
didepan.
Ringkasan Materi
Tekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh zat cair yang
diam pada suatu kedalaman tertentu. Besarnya tekanan hidrostatis tergantung dari
ketinggian zat cair, massa jenis, dan percepatan gravitasi bumi. Tekana
hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑃 = 𝜌 𝑔
Keterangan :
𝑃 = massa jenis zat cair (km/m3)
𝜌 = percepatan gravitasi (kg/N)
= kedalaman dari permukaan zat cair (m)
Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan di dalam ruang
tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Berdasarkan hukum ini diperoleh
prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang lebih
besar. Prinsip-prinsip hukum Pascal dapat diterapkan pada alat-alat seperti pompa
hidrolik, alat pengangkat air, alat pengepres, alat pengukur tekanan darah
(tensimeter), rem hidrolik, dongkrak hidrolik, dan dump truk hidrolik.Penerapan
hukum Pascal dalam suatu alat, misalnya dongkrak hidrolik, dapat dijelaskan
melalui analisis seperti terlihat pada Gambar.
Gambar.Prinsip kerja dongkrak hidrolik.
Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas
dengan gaya P.A1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya
P.A2. Karena tekanannya sama ke segala arah, maka didapatkan persamaan
sebagai berikut:
𝑃1 = 𝑃2
𝐹1
𝐴1=
𝐹2
𝐴2
𝐹1 =𝐴1
𝐴2𝐹2
Alat dan bahan
1. Botol aqua berlobang 3 bagian
2. Air
3. Isolasi
Prosedur Kerja
1. Siapkan botol aqua
2. Botol tersebut dilubangi dengan 3 lubang dan diberi tanda 1, 2, dan 3.
3. Tutup lubang-lubang tersebut dengan plester.
4. Isilah botol tersebut dengan air hingga penuh.
5. Tariklah plester secara cepat pada salah satu lubang
6. Ulangi hingga ketiga lubang.
7. Amati lintasan air yang menyemprot keluar dari setiap lubang. Catat
keadaan telur tersebut pada tabel berikut ini:
Tabel Pengamatan
Lobang Ke Keadaan pancaran air
Dekat Sedang Jauh
1
2
3
Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan tekanan zat cair ruang terbuka?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……
2. Sebutkan apa saja yang termasuk contoh tekanan zat cair ruang terbuka
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……..
3. Apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatis?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……
4. Sebutkan persamaan tekanan hidrostatis
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…..
5. Sebutkan apa saja yang termasuk contoh tekanan zat cair ruang tertutup
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
….
6. Sebutkan bunyi hukum Pascal
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…….
7. Sebutkan persamaan hukum Pascal
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…..
8. Coba sebutkan apa saja penerapan hukum Pascal dalam kehidupan!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……..
Kesimpulan:
Berdasarkan data pengamatan yang kamu peroleh, simpulan apakah yang
diperoleh dari hasil percobaan tersebut?
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
.........
Judul : Hukum Archimedes
Kompetensi dasar :
4.8 Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan cairan pada kedalaman
tertentu, gaya apung, kapilaritas (transport cairan pada batang tumbuhan), dan
tekanan cairan pada ruang tertutup
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.8.3 Menyebutkan contoh tekanan zat cair ruang terbuka
3.8.6 Menyebutkan bunyi hukum Archimedes
3.8.7 Menyebutkan persamaan hukum Archimedes
3.8.8 Menyebutkan penerapan hukum Archimedes
4.8.2 Melakukan percobaan tentang hukum Archimedes melalui LKPD ke 2
Tujuan :
3.8.3 Peserta didik mampu menyebutkan contoh tekanan zat cair ruang terbuka
3.8.6 Peserta didik mampu menyebutkan bunyi hukum Archimedes
3.8.7 Peserta didik mampu menyebutkan persamaan hukum Archimedes
3.8.8 Peserta didik mampu menyebutkan penerapan hukum Archimedes
4.8.2 Peserta didik mampu melakukan percobaan tentang hukum Archimedes
melalui LKPD ke 2
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Peserta didik duduk menurut kelompok masing-masing.
2. Masing-masing kelompok menerima LKPD yang diberikan pendidik.
3. Masing-masing kelompok mengkaji LKPD melalui bimbingan pendidik.
4. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil LKPD
didepan.
Ringkasan Materi
Bunyi Hukum Archimedes
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Rumus Hukum Archimedes :
FA = ρa x Va x g
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda(N)
ρa = Massa Jenis zat cair (kg/m3)
Va = Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimedes diatas, suatu benda
yang akan terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada
gaya berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas terciptalah 3
hukum turunan dari Hukum Archimedes yang berbunyi:
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air
lebih kecil dari massa jenis zat cairnya
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air
sama dengan massa jenis zat cairnya
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air
lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya.
Aplikasi Hukum Archimedes
1. Kapal Laut
Kapal yang sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di
pindahkan oleh kapal ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas garis
yang ditunjukkan oleh tanda panah. Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan
tenggelam, sedangkan balok besi yang sama jika dibentuk menyerupai perahu
akan terapung.
2. Kapal Selam
Kapal selam merupakan sebuah wahana yang unik karena dapat
mengapung dan menyelam di air sesuai kebutuhan, pembuatan kapal selam
pertama kali di gunakan untuk keperluan perang dan masih berbentuk sangat
sederhana ( Turtle). Namun pada masa sekarang selain untuk perang, kapal selam
juga di gunakan sebagai wahana rekreasi dan juga penelitian bawah air (Ocean
Research).
Alat dan bahan
1. Gelas 3 buah
2. Telur ayam 3 buah
3. Air
4. Sendok
5. Garam
Prosedur Kerja
A B C
1. Sediakan tiga buah gelas kosong dan tiga buah telur
2. Masing-masing gelas diberi tanda A, B dan C seperti gambar diatas
3. Isilah gelas dengan air
4. Masukkan telur ke dalam gelas A, B dan C yang telah berisi air, masing-
masing 1 telur
5. Pada gelas B dicampurkanlah garam sedikit demi sedikit sambil diaduk
airnya sehingga telur dapat berada ditengah-tengah gelas
6. Pada gelas C dicampurkanlah garam sedikit demi sedikit sambil diaduk
airnya sehingga telur dapat terapung
7. Amati posisi telur tersebut pada gelas A, B dan C dalam air dan catat
keadaan telur dalam tabel:
Tabel Pengamatan
No Wadah Keadaan telur Banyak garam
1 A
2 B
3 C
Pertanyaan
1. Sebutkan contoh tekanan zat cair ruang terbuka?
Jawab:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
............
2. Sebutkan bunyi hukum Archimedes?
Jawab:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Berdasarkan bunyi hukum Archimedes. Tuliskan persamaan hukum
Archimedes
Jawab:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
..........
4. Sebutkan dan jelaskan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………….
Kesimpulan:
Berdasarkan data pengamatan yang kamu peroleh, simpulan apakah yang
diperoleh dari hasil percobaan tersebut?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
Judul : Tekanan Osmosis
Tujuan :
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tekanan darah
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian difusi pada peristiwa respirasi
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tekanan osmosis
Peserta didik mampu menyebutkan peristiwa osmosis dalam kehidupan
Peserta didik mampu melakukan percobaan tentang tekanan osmosis melalui
LKPD ke 3
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Peserta didik duduk menurut kelompok masing-masing.
2. Masing-masing kelompok menerima LKPD yang diberikan pendidik.
3. Masing-masing kelompok mengkaji LKPD melalui bimbingan pendidik.
4. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil LKPD
didepan.
Ringkasan Materi
1. Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.
Pemompaan oleh jantung dan sempitnya pembuluh darah kapiler menghasilkan
tekanan di dalam arteri.
2. Difusi pada respirasi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli
dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan,
gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
3. Tekanan Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan partikel air dari konstrentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel.
Tekanan osmosis pada tumbuhan
Salah satu alasan tekanan osmosis juga merupakan mekanisme utama
dalam pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan karena daun terus-menerus
kehilangan air ke udara. Akibatnya, konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun
meningkat. Oleh karena itu, air didorong ke atas lewat batang, cabang, ranting-
ranting pohon oleh tekanan osmosis.
Daun memiliki daya isap. Daya isap daun merupakan kemampuan daun
untuk mengambil atau menyerap air dari batang karena tekanan osmosis sel-sel
daun lebih tinggi dibandingkan sel-sel pada batang. Perbedaan tekanan osmosis
disebabkan daun selalu mengeluarkan airnya lewat peristiwa gutasi.
Peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari
b. Jika kita merendamkan wortel ke dalam larutan garam 10%, air dari dalam
sel akan keluar ke dalam larutan tersebut sehingga massa wortel akan
berkurang.
c. Penggunaan cairan infus.
d. Penyerapan air dan mineral dalam tanah oleh akar tanaman.
Alat dan bahan
1. Air
2. Botol aqua
3. Pewarna merah
4. Tanaman pacar air
5. Penggaris
6. Stopwatch
Prosedur Kerja
1. Sediakan alat dan bahan
2. Isilah botol aqua dengan air secukupnya kemudian masukkan pewarna
secukupnya.
3. Masukkan tanaman pacar air ke dalam botol dengan posisi tegak
4. Amati tanaman pacar air tersebut. Apakah ada warna yang mulai naik?
5. Ukurlah ketinggian warna merah tersebut setiap 2 menit.
6. Masukkan hasil percobaan ke dalam tabel berikut:
Tabel Pengamatan
Dua menit ke- 1 2 3 4 5 6
Ketinggian pewarna
Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan darah?
Jawab:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.....................................................................................................................
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan difusi pada peristiwa respirasi?
Jawab:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan osmosis?
Jawab:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………….
4. Sebutkan peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
............
Kesimpulan:
Berdasarkan data pengamatan yang kamu peroleh, simpulan apakah yang
diperoleh dari hasil percobaan tersebut?
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
....................................................................................................................................
...............
Lampiran 7
Soal Pre-Test dan Post-test
Nama :
Kelas :
Petunjuk: Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Tekanan zat cair ruang terbuka dan tekanan zat cair ruang tertutup
merupakan bagian dari….
a. Jenis-jenis tekanan zat cair
b. Pengertian tekanan zat cair
c. Penerapan tekanan zat cair
d. Jenis-jenis tekanan zat padat
2. Tekanan hidrostatis merupakan contoh dari…
a. Tekanan zat padat
b. Tekanan zat cair
c. Tekanan zat cair ruang terbuka
d. Tekanan zat cair ruang tertutup
3. Tekanan dalam zat cair yang dihasilkan oleh zat cair itu sendiri merupakan
pengertian dari…
a. Tekanan hidrostatis
b. Tekanan Archimedes
c. Tekanan udara
d. Bejana berhubungan
4. Seekor ikan sedang berenang pada kedalaman 2 m di bawah permukaan
air. Massa jenis air 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 N/kg.
Berapakah tekanan yang dialami oleh ikan tersebut…
a. 20.000 N/m3
b. 2.000 N/m3
c. 100.000 N/m3
d. 10.000 N/m3
5. Ketika sebuah benda seluruhnya atau sebagian dimasukkan ke dalam zat
cair, cairan akan memberikan gaya ke atas pada benda setara dengan berat
cairan yang dipindahkan benda. Pernyataan ini merupakan bunyi hukum…
a. Archimedes
b. Boyle
c. Pascal
d. Newton
6. FA = ρa x Va x g Merupakan persamaan dari…
a. Hukum Archimedes
b. Hukum Pascal
c. Tekanan hidrostatis
d. Tekanan zat cair
7. Perhatikan gambar berikut!
Empat bola yang massa jenisnya sama dimasukkan dalam zat cair yang
massa jenisnya berbeda. Zat cair yang massa jenisnya paling kecil adalah
nomor…
a. A
b. B
c. C
d. D
8. Dibawah ini merupakan contoh tekanan zat cair ruang tertutup adalah..
a. Hukum Archimedes
b. Hukum Pascal
c. Tekanan hidrostatis
d. Tekanan osmosis
9. Tekanan yang diberikan zat cair akan diteruskan sama besar ke segala arah
merupakan pernyataan dari hukum…
a. Utama hidrostatika
b. Archimedes
c. Pascal
d. Boyle
10. Luas penampang kecil A1 = 10 cm2, sedangkan luas penampang besar A2
= 1 m2.Perbandingan
𝐴1
𝐴2 adalah 1000 kali. Jika gaya F1 = 10 N, berapakah
gaya yang dihasilkan pada tabung besar…
a. 100.000 N
b. 10.000 N
c. 1.000 N
d. 100 N
11. Alat yang bekerja berdasarkan prinsip Pascal adalah..
1) Dongkrak hidrolik
2) Alat suntik
3) Kursi pasien dokter gigi
4) Pompa
Pernyataan yang benar adalah…
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 1, 2, 3 dan 4
12. Pemompaan oleh jantung dan sempitnya pembuluh darah kapiler
menghasilkan tekan di dalam arteri. Hal ini merupakan pengertian dari
tekanan….
a. Tekanan zat cair
b. Tekanan darah
c. Tekanan osmosis
d. Tekanan zat cair ruang tertutup
13. Proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler paru
merupakan pengertian dari…
a. Tekanan darah
b. Tekanan osmosis
c. Infuse
d. Difusi pada respirasi
14. Apakah yang dimaksud dengan tekanan osmosis…..
a. Proses perpindahan darah
b. Proses perpindahan partikel air
c. Proses perpindahan air
d. Proses perpindahan karbon
15. Pada percobaan tekanan osmosis pada daun, berikut ini termasuk faktor
yang mempengaruhi naiknya air dari akar sampai ke daun, kecuali….
a. Tekanan akar
b. Kapilaritas xylem
c. Daya isap daun
d. Tekanan air
16. Perhatikan gambar berikut ini!
Andi dan Haikal sedang melakukan sebuah percoban. Dimana pada sebuah
aqua bekas dibuat lubang dengan ketinggian yang berbeda, ketiga lubang
tersebut disumbat sebelum dimasukkan air, tetapi setelah dimasukkan air
penyumbat dilepas dengan cepat. Berdasarkan cerita tersebut pancaran air
dari lubang yang paling jauh adalah...
a. Pancaran air dari lubang 1 paling jauh
b. Pancaran air dari lubang 2 paling jauh
c. Pancaran air dari lubang 3 paling jauh
d. Pancaran air dari lubang 1, 2 dan 3 sama Jauh
17. Dibawah ini merupakan contoh hukum Archimedes, kecuali…
a. Kapal laut
b. Telur yang dicelupkan kedalam air
c. Tekanan pada lantai
d. Kapal selam
18. Berikut ini penerapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari adalah…
a. Rem sepeda motor
b. Dongkrak hidrolik pada doorsmeer
c. Gas mobil
d. Ayunan anak-anak
19. Sebuah kantong plastik berisi air kamu pegang pada ujungnya, kemudian
dibuat beberapa lubang sembarang pada kantong plastik itu dengan
menusuk jarum secara perlahan. Jika kamu meremas ujung-ujung kantong
plastik, maka apa yang terjadi...
a. Air memancar dengan sama kuat
b. Air yang memancar paling kuat pada lubang yang dekat alas kantong
plastik
c. Air memancar paling kuat pada lubang-lubang yang dekat dengan
ujung yang kamu pegang
d. Air memancar paling kuat pada lubang yang terletak di bagian paling
atas kantong plastik
20. Dibawah ini yang termasuk perristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-
hari, kecuali……
a. Rendaman wortel dalam larutan garam
b. Penggunaan cairan infuse
c. Penyerapan air dalam tanah
d. Pertukaran oksigen
Lampiran 8
Kisi-Kisi Soal
No
. Indikator Soal
Kunci
Jawaban
Aspek Kognitif Keteran
gan C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. 3.8.1
Menjelaskan
2 jenis
tekanan zat
cair
Tekanan zat cair ruang terbuka
dan tekanan zat cair ruang tertutup
merupakan bagian dari….
a. Jenis-jenis tekanan zat cair
b. Pengertian tekanan zat cair
c. Penerapan tekanan zat cair
d. Jenis-jenis tekanan zat padat
A √
2. 3.8.3
Menyebutka
n contoh
tekanan zat
cair ruang
terbuka
Tekanan hidrostatis merupakan
contoh dari…
a. Tekanan zat padat
b. Tekanan zat cair\
c. Tekanan zat cair ruang
terbuka
d. Tekanan zat cair ruang
tertutup
C √
3. 3.8.4
Menjelaskan
pengertian
tekanan
hidrostatis
Tekanan dalam zat cair yang
dihasilkan oleh zat cair itu sendiri
merupakan pengertian dari…
a.Tekanan hidrostatis
d. Tekanan Archimedes
e. Tekanan udara
f. Bejana berhubungan
A √
4. 3.8.5
Menyebutka
n persamaan
tekanan
hidrostatis
Seekor ikan sedang berenang pada
kedalaman 2 m di bawah
permukaan air. Massa jenis air
1.000 kg/m3 dan percepatan
gravitasi 10 N/kg. Berapakah
tekanan yang dialami oleh ikan
tersebut…
a. 20.000 N/m3
b.2.000 N/m3
c.100.000 N/m3
A √
d.10.000 N/m3
5. 3.8.6
Menyebutka
n bunyi
hukum
Archimedes
Ketika sebuah benda seluruhnya
atau sebagian dimasukkan ke
dalam zat cair, cairan akan
memberikan gaya ke atas pada
benda setara dengan berat cairan
yang dipindahkan benda.
Pernyataan ini merupakan bunyi
hukum…
a. Archimedes
b.Boyle
c.Pascal
d.Newton
A √
6. 3.8.7
Menyebutk
an
persamaan
hukum
Archimedes
FA = ρa x Va x g Merupakan
persamaan dari…
a. Hukum Archimedes
b. Hukum Pascal
c. Tekanan hidrostatis
d. Tekanan zat cair
A √
7. 3.8.8
Menyebutk
an
penerapan
hukum
Archimedes
Perhatikan gambar berikut!
Empat bola yang massa jenisnya
sama dimasukkan dalam zat cair
yang massa jenisnya berbeda. Zat
cair yang massa jenisnya paling
kecil adalah nomor…
a.A
b.B
D √
c.C
d.D
8. 3.8.9
Menyebutk
an contoh
tekanan zat
cair ruang
tertutup
Dibawah ini merupakan contoh
tekanan zat cair adalah..
a. Hukum Archimedes
b.Hukum Pascal
c.Tekanan hidrostatis
d.Tekanan osmosis
B √
9. 3.8.10
Menyebutka
n bunyi
hukum
Pascal
1. Tekanan yang diberikan zat cair
akan diteruskan sama besar ke
segala arah merupakan pernyataan
dari hukum…
a. Utama hidrostatika
b. Archimedes
c. Pascal
d. Boyle
C √
10. 3.8.11
Menyebutk
an
persamaan
hukum
Pascal
Luas penampang kecil A1 = 10
cm2, sedangkan luas penampang
besar A2 = 1 m2. Perbandingan
𝐴1
𝐴2 adalah 1000 kali. Jika gaya F1 =
10 N, berapakah gaya yang
dihasilkan pada tabung besar…
a.100.000 N
b.10.000 N
c.1.000 N
d.100 N
B √
11. 3.8.12
Menyebutk
an
penerapan
hukum
Pascal
Alat yang bekerja berdasarkan
prinsip Pascal adalah..
5) Dongkrak hidrolik
6) Alat suntik
7) Kursi pasien dokter gigi
8) Pompa
Pernyataan yang benar adalah…
a.1, 2, dan 3
b.1 dan 3
B √
c.2 dan 4
d.1, 2, 3 dan 4
12. 3.8.13
Menj
elaska
n
penge
rtian
tekan
an
darah
Pemompaan oleh jantung dan
sempitnya pembuluh darah kapiler
menghasilkan tekan di dalam
arteri. Hal ini merupakan
pengertian dari tekanan….
e. Tekanan zat cair
f. Tekanan darah
g. Tekanan osmosis
h. Tekanan zat cair ruang
tertutup
B √
13. 3.8.14
Menjelaska
n
pengertian
difusi pada
peristiwa
respirasi
Proses pertukaran gas antara
alveoli dengan darah pada kapiler
paru merupakan pengertian dari…
a.Tekanan darah
b.Tekanan osmosis
c.Infuse
d.Difusi pada respirasi
D √
14. 3.8.15
Menjelaska
n
pengertian
tekanan
osmosis
Apakah yang dimaksud dengan
tekanan osmosis…..
a.Proses perpindahan darah
b.Proses perpindahan partikel air
c.Proses perpindahan air
d.Proses perpindahan karbon
B √
15. 3.8.16
Menyebutk
an peristiwa
osmosis
dalam
kehidupan
Pada percobaan tekanan osmosis
pada daun, berikut ini termasuk
faktor yang mempengaruhi
naiknya air dari akar sampai ke
daun, kecuali….
a.Tekanan akar
b.Kapilaritas xylem
c.Daya isap daun
d.Tekanan air
B √
16. 3.8.4
Menjelaskan
pengertian
tekanan
Perhatikan gambar berikut ini!
C √
hidrostatis
Andi dan Haikal sedang
melakukan sebuah percoban.
Dimana pada sebuah aqua bekas
dibuat lubang dengan ketinggian
yang berbeda, ketiga lubang
tersebut disumbat sebelum
dimasukkan air, tetapi setelah
dimasukkan air penyumbat
dilepas dengan cepat. Berdasarkan
cerita tersebut pancaran air dari
lubang yang paling jauh adalah...
a.pancaran air dari lubang 1
paling jauh
b.pancaran air dari lubang 2
paling jauh
c. pancaran air dari lubang 3
paling jauh
d.pancaran air dari lubang 1, 2
dan 3 sama Jauh
17. 3.8.8
Menyebutk
an
penerapan
hukum
Archimedes
Dibawah ini merupakan contoh
hukum Archimedes, kecuali…
a.Kapal laut
b.Telur yang dicelupkan kedalam
air
c.Tekanan pada lantai
d.Kapal selam
C √
18. 3.8.12
Menyebutk
an
penerapan
hukum
Pascal
2. Berikut ini penerapan hukum
Pascal dalam kehidupan sehari-
hari adalah…
a. Rem sepeda motor
b. Dongkrak hidrolik pada
doorsmeer
c. Gas mobil
B √
d. Ayunan anak-anak
19. 3.8.12
Menyebutk
an
penerapan
hukum
Pascal
Sebuah kantong plastik berisi air
kamu pegang pada ujungnya,
kemudian dibuat beberapa lubang
sembarang pada kantong plastik
itu dengan menusuk jarum secara
perlahan. Jika kamu meremas
ujung-ujung kantong plastik,
maka apa yang terjadi...
a. Air memancar dengan sama
kuat
b.Air yang memancar paling kuat
pada lubang yang dekat alas
kantong plastik
c.Air memancar paling kuat pada
lubang-lubang yang dekat dengan
ujung yang kamu pegang
d.Air memancar paling kuat pada
lubang yang terletak di bagian
paling atas kantong plastik
A √
20. 3.8.16
Menyebutka
n peristiwa
osmosis
dalam
kehidupan
Dibawah ini yang termasuk
perristiwa osmosis dalam
kehidupan sehari-hari,
kecuali……
a. Rendaman wortel dalam larutan
garam
b.Penggunaan cairan infuse
c.Penyerapan air dalam tanah
d.Pertukaran oksigen
B √
Nilai = Skor yang diperoleh : skor maksimum x 100%
Lampiran 9
Lembaran Observasi Aktivitas Guru
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
Sub Materi :
Pertemuan Ke :
A. Petunjuk
Berikan tanda (√) pada kolom nilai yang sesuai menurut penilaian Bapak /
Ibu:
1= kurang
2= cukup
3= baik
4= baik sekali
B. Lembar Pengamatan
No Aspek yang diamati Nilai
1 2 3 4
1
Kegiatan Awal
c. Guru membuka dan menyampaikan apersepsi
pembelajaran.
d. Guru memotivasi siswa dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2
3.
Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan materi pelajaran dan
membagi kelompok.
b. Guru memberikan LKPD kepada masing-
masing kelompok.
c. Melalui bimbingan guru masing-masing
kelompok mengkaji LKPD
d. Guru meminta perwakilan masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil LKPD
Kegiatan Akhir
a.Guru mengarahkan Siswa dalam menyimpulkan
hasil pembelajaran
b.Guru merefleksikan kembali pembelajaran
C. Saran dan Komentar Pengamat / Observasi:
…………………………………………………………………………………...
…………...............................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Banda Aceh, Agustus 2017
Pengamat/Observer
( )
Lembaran Observasi Aktivitas Siswa
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Sub Materi :
Hari/Tanggal :
Pertemuan Ke :
A. Pengantar
Kegiatan observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kegiatan
pembelajaran interaktif siswa (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif dan
Menyenangkan). Jadi, aktivitas yang perlu diperhatikan adalah kegiatan siswa
dalam pembelajaran bukan menilai kemampuan guru atau kualitas guru dalam
melakukan pembelajaran.
B. Petunjuk
Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan Bapak/Ibu:
1= kurang
2= cukup
3= baik
4= baik sekali
C. Lembar Pengamatan
No Aspek yang diamati Nilai
1 2 3 4
1
2
3
Kegiatan Awal
b. Siswa memperhatikan guru ketika membuka
pelajaran.
c. Siswa menjawab pertanyaan guru pada
apersepsi atau memberikan pertanyaan pada
kegiatan motivasi serta mendengarkan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
a. Siswa duduk menurut kelompok masing-
masing.
b. Masing-masing kelompok menerima LKPD
yang di berikan guru.
c. Masing-masing kelompok mengkaji LKPD
melalui bimbingan guru
d. Masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil LKPD di depan.
Kegiatan Akhir
a. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami
kepada guru
b.Siswa menyimpulkan hasil pelajaran serta
mendengarkan penegasan dari guru.
Banda Aceh, Agustus 2017
Pengamat
( )
Lampiran 10
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
BERBASIS LINGKUNGAN
Nama Sekolah :
Mata pelajaran :
Materi Pokok Bahasan :
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Hari/tanggal :
Petunjuk:
1. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu
sendiri tanpa dipengaruhi oleh siapapun.
2. Pengisian angket ini tidak dipengaruhi nilai fisika sehingga kamu tidak
perlu takut mengungkapkan pendapatmu yang sebenarnya.
3. Jawaban tidak boleh lebih dari satu.
4. Berilah jawaban sesuai dengan sebenarnya.
No Pernyataan Respon
Siswa
Ya Tidak
1. Saya dapat dengan mudah memahami materi tekanan zat
cair dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan karena menyenangkan dan menarik.
2. Saya tidak merasakan perbedaan antara belajar melalui
alat peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan
belajar seperti biasa.
3. Dengan menggunakan alat peraga pembelajaran fisika
berbasis lingkungan membuat saya mudah berinteraksi
dengan teman-teman.
4. Saya berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan pada materi yang lain.
5. Bagi saya, alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan cocok diterapkan untuk materi fisika yang
lainnya.
6. Saya merasakan suasana yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran materi tekanan zat cair dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan.
7. Saya merasa lebih mandiri dalam belajar dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran fisika berbasis
lingkungan karena dapat merespon dan memotivasi saya
dalam belajar.
8. Daya nalar dan kemampuan berfikir saya berkembang saat
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan.
9. Saya merasa senang belajar dengan menggunakan alat
peraga pembelajaran fisika berbasis lingkungan karena
dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan tidak
membosankan.
10. Bagi saya, pembelajaran menggunakan alat peraga
pembelajaran fisika berbasis lingkungan merupakan
metode pembelajaran fisika yang baru.
Lampiran 11
FOTO PENELITIAN
1. Kelas Eksperimen
Gambar 1.1 Siswa Sedang Menjawab Soal Pre-test
Gambar 1.2 Peneliti Sedang Menjelaskan Materi
Gambar 1.3 Siswa Sedang Melakukan Pratikum Tentang Hukum
Pascal dan Tekanan Hidrostatis
Gambar 1.4 Siswa Sedang Melakukan Pratikum Tentang Hukum
Archimedes
Gambar 1.5 Siswa Sedang Melakukan Pratikum Tentang Tekanan
Osmosis
Gambar 1.6 Siswa Sedang Menjawab Soal Post-Test
2. Kelas Kontrol
Gambar 2.1 Siswa Sedang Menjawab Soal Pre- Test
Gambar 2.2 Peneliti Sedang Menjelaskan Materi Tentang Tekanan
Zat Cair
Gambar 2.3 Peserta Didik Sedang Menjawab Soal Post-test
Kode
Siswa Post-test Eksperimen
Nilai C1 C2 C3 C4 C5
Kode
Soal 1 2 6 8 17 18 20 3 5 9 11 12 13 14 4 10 15 7 19 16
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 80
2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 85
3 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 75
4 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 70
5 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 75
6 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 75
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 80
8 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 85
9 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 85
10 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 70
11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 80
12 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 75
13 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 90
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 85
15 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 70
16 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 70
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90
18 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 75
19 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 85
Lampiran 13
20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 90
21 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 80
61,90 % 85,71 % 80,95 %
97,61
%
95,23
%
Kode
Siswa
Pre-test Eksperimen
Nilai C1 C2 C3 C4 C5
Kode
Soal 1 2 6 8 17 18 20 3 5 9 11 12 13 14 4 10 15 7
1
9 16
1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 35
2 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 45
3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 25
4 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 25
5 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 30
6 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 25
7 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 30
8 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 40
9 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 40
10 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 25
11 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 35
12 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 35
13 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 40
14 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 45
15 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 30
16 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 25
17 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 50
18 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 35
19 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 50
20 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 50
21 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 45
31,95 % 46,23 % 22,19 %
38,09
%
38,
09
%
Lampiran 14
Kode Siswa Post-test Kontrol
Nilai C1 C2 C3 C4 C5
Kode Soal 1 2 6 8 17 18 20 3 5 9 11 12 13 14 4 10 15 7 19 16
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 75
2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 75
3 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 70
4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 80
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 65
6 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 75
7 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 80
8 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 60
9 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 60
10 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 65
11 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 55
12 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 80
13 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 75
14 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 75
15 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 55
16 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 70
17 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 75
18 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 65
19 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 70
20 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 65
65 % 69,25 % 71,65 %
82,5
%
75
%
Kode Siswa Pre-test Kontrol
Nilai C1 C2 C3 C4 C5
Kode Soal 1 2 6 8 17 18 20 3 5 9 11 12 13 14 4 10 15 7 19 16
1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25
2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 20
3 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 40
4 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 35
5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 20
6 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 30
7 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 50
8 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 45
9 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 40
10 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 30
11 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30
12 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 50
13 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 50
14 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 20
15 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 30
16 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 25
17 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 30
18 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 40
19 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 35
20 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 45
36,4 % 34,25 % 13,3 %
62,5
% 30
%
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Siti Rahmah
NIM : 251324441
Tempat/tanggal lahir : Leupung Mesjid/11 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Jln. Tgk Glee Iniem Leupung Mesjid Kec.Kuta
baro Kab.Aceh Besar
No. HP : 085261824090
Riwayat Pendidikan
SD : SDN Lamteubee Lulus tahun 2007
SMP : MTsN Tungkob Lulus tahun 2010
SMA : MAN Darussalam Lulus tahun 2013
Universitas/ Fak / Jur : UIN Ar-Raniry/Fakultas Tarbiyah dan Keguruan/
Pendidikan Fisika
Daftar Riwayat Orang Tua
Nama Ayah : M. Hasyim yakob (Alm)
Nama Ibu : Safiah Rahman
Pekerjaan Ayah : -
PekerjaanIbu : Petani
Alamat : Jln. Tgk Glee Iniem Leupung Mesjid Kec.Kuta
baro Kab.Aceh Besar
Banda Aceh, 25 November 2017
Penulis