pengertian surveilans epidemiologi

15
Pengertian Surveilans Epidemiologi Epidemiologi menurut WHO (World Health Organization) yaitu Epidemiology is the study of the distribution and determinants of health-related states or events (including disease), and the application of this study to the control of diseases and other health problems. Various methods can be used to carry out epidemiological investigations: surveillance and descriptive studies can be used to study distribution; analytical studies are used to study determinants atau Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan negara yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian (termasuk penyakit), dan aplikasi penelitian ini untuk pengendalian penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Berbagai metode dapat digunakan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi pengawasan dan deskriptif studi dapat digunakan untuk mempelajari distribusi, studi analitis digunakan untuk mempelajari faktor-faktor penentu. Sedangkan Surveilans menurut WHO yaitu Public health surveillance is the continuous, systematic collection, analysis and interpretation of health-related data needed for the planning, implementation, and evaluation of public health practice. Such surveillance can: 1. Serve as an early warning system for impending public health emergencies 2. Document the impact of an intervention, or track progress towards specified goals

Upload: muhammad-iqbal-anand

Post on 17-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

epidemiologi

TRANSCRIPT

Pengertian Surveilans Epidemiologi

Epidemiologi menurut WHO (World Health Organization) yaitu Epidemiology is the study of the distribution and determinants of health-related states or events (including disease), and the application of this study to the control of diseases and other health problems. Various methods can be used to carry out epidemiological investigations: surveillance and descriptive studies can be used to study distribution; analytical studies are used to study determinants atau Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan negara yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian (termasuk penyakit), dan aplikasi penelitian ini untuk pengendalian penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Berbagai metode dapat digunakan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi pengawasan dan deskriptif studi dapat digunakan untuk mempelajari distribusi, studi analitis digunakan untuk mempelajari faktor-faktor penentu. Sedangkan Surveilans menurut WHO yaitu Public health surveillance is the continuous, systematic collection, analysis and interpretation of health-related data needed for the planning, implementation, and evaluation of public health practice. Such surveillance can:1. Serve as an early warning system for impending public health emergencies

2. Document the impact of an intervention, or track progress towards specified goals

3. Monitor and clarify the epidemiology of health problems, to allow priorities to be set and to inform public health policy and strategies.

atau dapat diartikan Surveilans kesehatan masyarakatadalahterus menerus, pengumpulan, analisis dan interpretasi data yang berhubungan dengan kesehatan yang diperlukan untukperencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi praktik kesehatan masyarakat. Pengawasan tersebut dapat berupa:

1. Berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat yang akan datang.2. Mendokumentasikan dampak intervensi atau melacak kemajuan menuju tujuan tertentu.

3. Memantau dan memperjelas epidemiologi masalah kesehatan, untuk memungkinkan prioritas harus ditetapkandan untuk menginformasikan kebijakan kesehatan masyarakat dan strategi.

Jadi, Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang memperbesar risiko terjadinya peningkatan dan penularan penyakit serta masalah-masalah kesehatan tersebut. Agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efesien melalui proses pengumpulan data, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggaraan program kesehatan. Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah kabupaten/kota, profinsi dan pusat.Fungsi Surveilans

1. Menjelaskan pola penyakit yang sedang berlangsung.

2. Melakukan monitoring kecendrungan penyakit endemis.

3. Mempelajari riwayat alamiah penyakit.

4. Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi yayasan kesehatan dimasa yang akan dating.

5. Memantau pelaksanaan dan daya guna program pengendalian.

6. Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas (frekuensi kejadian : kegawatan, biaya, dapat dicegah, dapat dikomukasikan, public intrest).

7. Dapat mengidentifikasi kelompok resiko tinggi.

Perbedaan Survei , Surveilans, dan Monitoring1. Surveilans :

A. Penilaian status kesehatan

B. Mengumpulkan, interprestasi data untuk mendeteksi kemungkinan alternative penyelesain masalah kesehatan.

C. Tidak spesifik pada penyakit tapi beberapa factor yang menyebabkan timbulnya penyakit.

2. Monitoring :

A.Penilaianstatuskesehatan

B.Evaluasi intervensi (tindakan)

C.Penilaiansecara terusmenerusprogrampelayanan

D. Penilaian secara terus menerus pada program pelayanan kesehatan profesi kesehatan

3. Survei :

Kegiatan pengumpulan informasi yang berasal dari populasi dan sampel

A. Survei pemeriksaan atau penilitian secara komprehensif.

B. Survei yang dilakukan dalam melakukan penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa mereka, apa yang mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan. Mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan.

C. Survei lazim dilakukan dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, survei lebih merupakan pertanyaan tertutup, sementara dalam penelitian kualitatif berupa wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka.

Konsep Surveilans

1. Surveilans : kegiatan yang terus menerus dalam pengumpulan, analisis, interprestasi dan diseminasi data kesehatan

2. Pelayanan Kesehatan memakai data surveilans untuk menjelaskan dan memonitor masalah dengan menyusun prioritas masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi program kesehatan.

3. Proses penyakit : Patogen, host, reservoir, vector dan lingkungan, transmisi penyakit, penyebarluasan penyakit.

4. Data prospektif dan dapat digunakan

5. Sistem dalam surveilans didasarkan pada informasi yang berasal dari Health Care Provide, Health care Agencies, Public Agencies

Jenis Surveilans

1. Penerapan metode surveilans epidemiologi, tentu disesuaikan dengan kajian atau dasar kejadian yang memerlukan kegiatan surveilans itu sendiri. Sedikitnya ada 6 jenis surveilans dalam epidemiologi yang sering digunakan, diantaranya sebagai berikut:

a. Surveilans Individu (individual surveillance) yaitu jenis surveilans epidemiologi yang mendeteksi dan memonitor individu individu yang mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis. Surveilans individu memungkinkan dilakukannya isolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan.

b. Surveilans Penyakit (disease surveillance) yaitu jenis surveilans epidemiologi yang melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu.

c. Surveilans Sindromik (syndromic /multiple disease surveillance) yaitu kegiatan yang melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing penyakit. Surveilans sindromik mengandalkan deteksi indikator-indikator kesehatan individual maupun populasi yang bisa diamati sebelum konfirmasi diagnosis. Surveilans sindromik mengamati indikator-indikator individu sakit, seperti pola perilaku, gejala-gejala, tanda, atau temuan laboratorium, yang dapat ditelusuri dari aneka sumber, sebelum diperoleh konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.

d. Surveilans Laboratorium, jenis surveilans berbasis laboratorium digunakan untuk mendeteksi dan memonitor penyakit infeksi. Sebagai contoh, pada penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium sentral untuk mendeteksi strain bakteri tertentu memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebih segera dan lengkap daripada sistem yang mengandalkan pelaporan sindroma dari klinik-klinik.

e. Surveilans Terpadu (integrated surveillance) yaitu menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah pelayanan publik bersama. Surveilans terpadu menggunakan struktur, proses, dan personalia yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit. Kendatipun pendekatan surveilans terpadu tetap memperhatikan perbedaan kebutuhan data khusus penyakit-penyakit tertentu.

f. Surveilans Global, yang terakhir adalah surveilans yang dilakukan secara serempak di seluruh dunia, yang manyatukan para praktisi kesehatan, peneliti, pemerintah, dan organisasi internasional untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan surveilans yang melintasi batas-batas negara. Kegiatannya ditujukan untuk mengawasi ancaman aneka penyakit menular yang menyebar pada skala global, baik penyakit-penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging diseases), maupun penyakit-penyakit yang baru muncul (newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung, dan SARS.

Indikator Kinerja Surveilans

Indikator kinerja surveilansmerupakan ukuran kualitas suatu sistem kerja. Secara operasional, suatu unit program apabila menyatakan besarnya masalah program, maka wajib didukung oleh sistem kerja informasi yang baik. Baik atau tidak baiknya sistem kerja informasi ini, dinyatakan dengan ukuran atau indikator kinerja surveilans. Misalnya, angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta adalah sebesar 225 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2010. Penyataan besarnya angka kesakitan DBD ini, diperoleh dari pengumpulan data dari semua rumah sakit atau hanya sebagian rumah sakit (kelengkapan laporan) ?, seberapa akurat kasus DBD itu sesuai dengan definisi yang telah ditetapkan (keakuratan pengisian variabel) ?, dsb. Kelengkapan laporan dan tingkat keakuratan pengisian variabel DBD tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk mengukur mutu laporan angka kesakitan DBD di Jakarta. Indikator kinerja ini yang disebut indikator kinerja surveilans DBD Indikator kinerja surveilans dapat digunakan sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi penyelenggaraan sistem surveilans. Data indikator kinerja surveilans menurut karakteristik waktu dan tempat, dapat menuntun kepada sumber data yang perlu mendapat pembinaan dan dukungan dalam penyelenggaraan sistem surveilans yang lebih baikIndikator kinerja surveilans ini sering rancu dengan tujuan surveilans, dan indikator kinerja program. Kerancuan ini dapat mengakibatkan timbulnya kelemahan manajemen penyelenggaraan sistem surveilans, terutama penyelenggaraan sistem surveilans yang berada dalam satu paket dengan penyelenggaraan intervensi program.

Sumber Data Surveilans dan Sumber Daya Surveilans

1. Sumber Data Surveilans

Secara umum dalam sistem surveilans ada 10 elemen sumber data, yaitu :

a. Laporan Kematian

b. Laporan Penyakit

c. Laporan Wabah

d. Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

e. Laporan Penyelidikan Peristiwa Penyakit

f. Laporan penyelidikan Wabah

g. Laporan Survey

h. Laporan Penyelidikan Dstribusi Vektor dan Reservoir Penyakit pada Hewan

i. Laporan Penggunaan Obat Vaksin

j. Laporan Penduduk dan Lingkungan

2. Sumber Daya Surveilans

1. Sumber Daya Surveilans

Sumber daya penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan meliputi:

a. Tenaga ahli epidemiologi (S1,S2,S3).

b. Tenaga pelaksana surveilans epidemiologi terlatih asisten epidemiologi lapangan, dan petugas puskesmas terlatih surveilans epidemiologi.

c. Manajer unit kesehatan yang mendapat orientasi epidemiologi

d. Jabatan fungsional epidemiologi.

e. Jabatan fungsional entomologi

f. Jabatan fungsional sanitarian

g. Jabatan fungsional statistisi

h. Sumber daya manusia laboratorium

i. Sumber daya manusia lainnya yang terkait

2. Sumber Daya Manusia

Sarana yang Diperlukan untuk Melaksanakan Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi

1. Administrasi Sarana Pusata. Jaringanelektromedia

b. Komunikasi(telepon,faksimili,SSBdantelekomunikasi lainnya)

c. Komputer dan perlengkapannya

d. Referensisurveilansepidemiologi,penelitiandankajian kesehatan

e. Pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan program aplikasi komputer

f. Peralatan kegiatan surveilans

g. Sarana transportasi

2. Administrasi Sarana Propinsi

a. Jaringan elektromedia

b. Komputerdanperlengkapannya

c. Komunikasi (telepon, faksimili, SSB dantelekomunikasi lainnya)

d. Referensi surveilans epidemiologi,penelitian dan kajian kesehatan

e. Pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan program aplikasi computer

f. Peralatan pelaksanaan surveilans

g. Sarana transportasi

3. Administrasi Sarana Kabupaten / Kota

a. Jaringan elektromedia

b. Komunikasi (telepon, faksimili, SSB dan telekomunikasi lainnya)

c. Komputer dan perlengkapannya

d. Referensi surveilans epidemiologi,penelitian dan kajian kesehatan

e. Pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan program aplikasi komputer

f. Formulir perekaman data surveilans epidemiologi sesuai dengan pedoman

g. Peralatan pelaksanaan surveilans

h. Sarana transportasi

4. Administrasi Sarana Puskesmas dan Rumah Sakit

a. Komputer dan perlengkapannya

b. Komunikasi (telepon, faksimili dan SSB)

c. Referensi surveilans epidemiologi, penelitian dan kajian kesehatan

d. Pedoman pelaksnaan surveilans epidemiologi dan program aplikasi komputer

e. Formulir perekaman data surveilans epidemiologi sesuai dengan pedoman

f. Peralatan pelaksanaan surveilans epidemiologi diPuskesmas dan Rumah Sakit

g. Sarana transportasi

5. Pembiayaan

Sumber biaya penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan terdiri sumber dana APBN, APBD Kabupaten/Kota, APBD Propinsi, Bantuan Luar Negeri, Bantuan Nasional dan Daerah, dan swadaya masyarakat.

Jejaring Surveilans Epidemiologi

Jejaring Kerja Surveilans Epidemiologi adalah pertukaran data dan informasi epidemiologi, analisis dan peningkatan kemampuan surveilans epidemiologi yang terdiri dari :

a. Jaringan kerjasama antara unit-unit surveilans dengan penyelenggara pelayanan kesehatan, laboratorium dan unit penunjang lainnya.

b. Jaringan kerjasama antara unit-unit surveilans epidemiologi dengan pusat-pusat penelitian dan kajian, program intervensi kesehatan dan unit-unit surveilans lainnya.

c. Jaringan kerjasama unit-unit surveilans epidemiologi antara kabupaten/kota, provinsi dan nasional.

d. Jaringan kerjasama unit surveilans dengan berbagai sector terkait nasional, bilateral Negara, regional dan internasional.

Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi

Berdasarkan Metode Pelaksanaan

a. Surveilans Epidemiologi Rutin Terpadu

Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan,dan ataufaktor risiko kesehatan.

b. Surveilans Epidemiologi Khusus

Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi terhadap suatukejadian, permasalahan, faktor risiko atau situasikhusus kesehatan.

c. Surveilans Epidemiologi Sentinel

Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi padapopulasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanyamasalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yglebih luas.

d. Studi Epidemiologi

Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi untuk mengetahui gambaran epidemiologi penyakit.

Berdasarkan Aktifitas Pengumpulan Data

a. Surveilans Aktif

Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi, dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber datalainnya.

b. Surveilans Pasif

Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi, dimana unit surveilans mengumpulkandata dengan cara menerima data tersebut dari unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.

Berdasarkan Pola Pelaksanaan

a. Pola kedaruratan

Kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk penanggulangan KLB dan atau wabahdan atau bencanadan atau bencana

b. Pola selain kedaruratan

Kegiatansurveilans yang mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk keadaan diluar KLB dan atau wabah dan atau bencana

Berdasarkan Kualitas Pemeriksaan

a. Bukti klinis atau tanpa peralatan pemeriksaan

Kegiatan surveilans dimana data diperolehberdasarkan pemeriksaan klinis atau tidak menggunakan peralatan pendukungpemeriksaan.

b. Bukti laboratorium atau dengan peralatan khusus

Kegiatan surveilans dimana data diperolehberdasarkan pemeriksaan laboratorium atau peralatan pendukung pemeriksaan lainnya.

Widjayanti, Trisna Budi. 2013. Surveilans Kesehatan Masyarakat : Surveilans Epidemiologi. Jakarta Timur ; Universitas Mohammad Husni Thamrin