pengertian status gizi

17
  BAB I PENDAHULUAN 1.1  LATAR BELAKANG Sehat adalah hak asasi manusia, sebagaimana tertera dalam deklarasi universal PBB tahun 1948. Sehat memungkinkan orang hidup sejahtera, dan produktif. Sehat memungkinkan keluarga tumbuh dan berkembang, dan berkontribusi produktif di komunitasnya. Sehat memungkinkan sebuah bangsa dengan daya tahan yang tinggi, dan berkontribusi positif dalam arena bangsa-bangsa di dunia. Pembangunan di bidang kesehatan Indonesia dalam 5 tahun ke depan diarahkan untuk mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. Sasaran yang ingin dicapai adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), dan menurunkan prevalensi gizi kurang. Dalam pencapaian MDG’S setiap negara diupayakan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan serta mengurangi tingkat kematian anak. Hal ini berkaitan erat dengan aspek gizi dan pangan masyarakat. Status gizi serta ketersediaan pangan di masyarakat yang baik pastinya dapat mengatasi situasi kesehatan dan kelaparan ini. Akan tetapi permasalahan gizi dan pangan di Indonesia banyak mengalami hambatan akibat kemiskinan dan pelaksanaan program kebijakan yang ada. Hubungan yang sangat erat antara kematian bayi dengan kekurangan gizi. Keadaan gizi yang buruk akan menurunkan daya tahan anak sehingga anak mudah sakit hingga bisa berakibat pada kematian. Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan bahwa 54% kematian bayi dan anak dilatarbelakangi keadaan gizi yang buruk. Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO), terdapat sekitar 907 juta penduduk di negara berkembang mengalami kekurangan pangan. Ahmad Rusfidra (2005) menyatakan bahwa konsumsi protein hewani yang rendah banyak terjadi pada anak usia bawah lima tahun (balita), sehingga terjadi kasus busung lapar dan malnutrisi . Usia balita disebut sebagai periode “ the golden age ” (periode emas pertumbuhan), dimana sel -sel otak anak manusia sedang berkembang pesat. Fase ini, otak membutuhkan suplai protein hewani yang cukup agar berkembang optimal. Asupan kalori-protein yang rendah pada anak balita berpotensi

Upload: maksi-klaping-maubuthy

Post on 10-Jul-2015

313 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 1/17

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sehat adalah hak asasi manusia, sebagaimana tertera dalam deklarasi universal PBB

tahun 1948. Sehat memungkinkan orang hidup sejahtera, dan produktif. Sehat

memungkinkan keluarga tumbuh dan berkembang, dan berkontribusi produktif di

komunitasnya. Sehat memungkinkan sebuah bangsa dengan daya tahan yang tinggi, dan

berkontribusi positif dalam arena bangsa-bangsa di dunia.

Pembangunan di bidang kesehatan Indonesia dalam 5 tahun ke depan diarahkan untuk mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. Sasaran yang ingin

dicapai adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), menurunkan Angka Kematian Bayi

(AKB), dan menurunkan prevalensi gizi kurang. Dalam pencapaian MDG’S setiap negara

diupayakan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan serta mengurangi tingkat kematian

anak. Hal ini berkaitan erat dengan aspek gizi dan pangan masyarakat. Status gizi serta

ketersediaan pangan di masyarakat yang baik pastinya dapat mengatasi situasi kesehatan dan

kelaparan ini. Akan tetapi permasalahan gizi dan pangan di Indonesia banyak mengalami

hambatan akibat kemiskinan dan pelaksanaan program kebijakan yang ada.

Hubungan yang sangat erat antara kematian bayi dengan kekurangan gizi. Keadaan gizi

yang buruk akan menurunkan daya tahan anak sehingga anak mudah sakit hingga bisa

berakibat pada kematian. Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan bahwa 54%

kematian bayi dan anak dilatarbelakangi keadaan gizi yang buruk. Menurut laporan Food and

Agriculture Organization (FAO), terdapat sekitar 907 juta penduduk di negara berkembang

mengalami kekurangan pangan. Ahmad Rusfidra (2005) menyatakan bahwa konsumsi

protein hewani yang rendah banyak terjadi pada anak usia bawah lima tahun (balita),

sehingga terjadi kasus busung lapar dan malnutrisi. Usia balita disebut sebagai periode “the

golden age” (periode emas pertumbuhan), dimana sel-sel otak anak manusia sedang

berkembang pesat. Fase ini, otak membutuhkan suplai protein hewani yang cukup agar

berkembang optimal. Asupan kalori-protein yang rendah pada anak balita berpotensi

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 2/17

 

menyebabkan gangguan pertumbuhan, meningkatkan risiko terkena penyakit, mempengaruhi

perkembangan mental, menurunkan kecerdasan dan performa mereka di sekolah serta

produktivitas tenaga kerja setelah dewasa.

1.2 TUJUAN

1.  Agar mahasisa bisa mengetahui pengertian dari pengaruh budaya dalam status gizi

dan program KB

2.  Faktor- faktor yang memepengaruhi pengaruh budaya dalam status gizi dan program

KB

3.  Metode penilaian status gizi

4.  Mengetahui tujuan dan mamfaat dari status gizi dan program KB

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 3/17

 

3

BAB II

PEMBAHASAN

A.  GIZI

PENGERTIAN STATUS GIZI

a.  Status Gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk tertentu atau

perwujudan dari nutriture dalam bentuk variable tertentu. Contoh: Gondok merupakan

keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh (Supariasa.

IDN, 2002: 18).

b.  Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang individu

dalam suatu variabel (Hadi, 2002).

c.  Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara

zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya (Gibson, 1990).

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI

  Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang adalah lingkungan

fisik, biologis, budaya, sosial, ekonomi, dan politik (Achmadi, 2009).

a.  Kondisi fisik yang dapat mempengaruhi terhadap status pangan dan gizi suatu

daerah adalah cuaca, iklim, kondisi tanah, sistem bercocok tanam, dan kesehatan

lingkungan.

b. 

Faktor lingkungan biologi misalnya adanya rekayasa genetika terhadap tanamandan produk pangan. Kondisi ini berpengaruh terhadap pangan dan gizi. Selain itu

adanya interaksi sinergis antara malnutrisi dengan penyakit infeksi yaitu infeksi

akan mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi.

c.  Lingkungan ekonomi. Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan dalam

penyediaan pangan dan kualitas gizi. Apabila tingkat perekonomian seseorang

baik maka status gizinya akan baik. Golongan ekonomi yang rendah lebih banyak 

menderita gizi kurang dibandingkan golongan menengah ke atas.

d.  Faktor lingkungan budaya. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak 

terdapat pantangan, takhayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan

konsumsi makanan menjadi rendah. Di samping itu jarak kelahiran anak yang

terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat

gizi dalam keluarga.

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 4/17

 

e.  Lingkungan sosial. Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi ekonomi

di suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan dan gizi yang dilakukan

oleh masyarakat. Misalnya kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan yang

memiliki pola konsumsi pangan dan gizi yang berbeda. Selain status gizi juga

dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, ketegangan dan tekanan sosial dalam

masyarakat.

f.  Lingkungan politik. Ideologi politik suatu negara akan mempengaruhi kebijakan

dalam hal produksi, distribusi, dan ketersediaan pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBANTU TERCAPAINYA STATUS GIZI YANG BAIK

  Ada beberapa faktor yang membantu tercapainya status gizi yang baik, antara lain

(Barasi, M.E, 2007: 90) :

a.  Aktivitas fisik 

Aspek ini mempertahankan kebutuhan energi dan nafsu makan, menjamin

asupan makanan yang adekuat, serta mempertahankan massa otot, yang

menunjang hidup mandiri dan kemampuan menyediakan makanannya sendiri.

b.  Interaksi sosial

Hal ini mendorong orang untuk makan dan mempertahankan minat

mereka terhadap makanan.

c. 

Pemilihan makananPemilihan makanan dari berbagai macam jenis, yang mencakup semua

kelompok makanan dalam jumlah yang sesuai.

METODE PENILAIAN STATUS GIZI

  Penilaian status gizi ada 2 macam, yaitu penilaian status gizi secara langsung dan

penilaian status gizi secara tidak langsung ( Supariasa. IDN, 2002: 18).

A.  Penilaian Status Gizi secara Langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat

penilaian, yaitu:

Antropometri

  Pengertian

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 5/17

 

5

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia, ditinjau

dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan

berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari

berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

  Penggunaan

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat

ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini

terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti

lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

  Indeks Antropometri

Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.

Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri.

Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu:

  Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan adalah salah satu parameter yang

memberikan gambaran massa tubuh. Berat badan adalah

parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan

normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan

antara konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin, maka beratbadan berkembang mengikuti pertambahan umur.

Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka

indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang

saat ini (Current Nutrirional Status).

  Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang

menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada

keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan

pertambahan umur.

  Berat badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan

tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 6/17

 

badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan

dengan kecepatan tertentu.

  Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U)

Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang

keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit.

Lingkar lengan atas berkolerasi dengan indeks BB/U

maupun BB/TB.

  Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT merupakan alat yang sederhana untuk 

memantau status gizi orang dewasa yang berumur diatas 18

tahun khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan

kelebihan berat badan. IMT tidak dapat diterapkan pada

bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping

itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus

(penyakit) lainnya, seperti adanya edema, asites dan

hepatomegali.

Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:

Berat Badan (kg) IMT = Tinggi badan (m) x Tinggi

Badan (m)Atau Barat badan (kg) dibagi kuadrattinggi badan (m).

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas

ambang untuk laki-laki dan perempuan.

Batas ambang normal laki-laki adalah 20,1-25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7-23,8.

Batas ambang IMT untuk Indonesia, adalah sebagai berikut:

  IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan

berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.

  IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan Kekurangan

Berat Badan tingkat ringan atau KEK ringan.

  IMT 18,5-25,0: keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.

  IMT 25,1-27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan

berat badan tingkat ringan.

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 7/17

 

7

  IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan

berat badan tingkat berat.

  Tebal Lemak Bawah Kulit Menurut Umur

Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran

ketebalan lemak bawah kulit dilakukan pada beberapa

bagian tubuh, misalnya pada bagian lengan atas, lengan

bawah, di tengah garis ketiak, sisi dada, perut, paha,

tempurung lutut, dan pertengahan tungkai bawah.

  Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul

o  Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul digunakan

untuk melihat perubahan metabolisme yang

memberikan gambaran tentang pemeriksaan

penyakit yang berhubungan dengan perbedaan

distribusi lemak tubuh.

o  Dari berbagai jenis indeks tersebut di atas, untuk 

menginterpretasikannya dibutuhkan ambang batas.

Ambang batas dapat disajikan kedalam 3 cara

yaitu: persen terhadap median, persentil, danstandar deviasi unit.

1.  Persen terhadap Median

Median adalah nilai tengah dari suatu populasi. Dalam antropometri gizi, median

sama dengan persentil 50. Nilai median dinyatakan sama dengan 100% (untuk standar).

Setelah itu dihitung persentase terhadap nilai median untuk mendapatkan ambang batas.

Tabel 2.2 Klasifikasi Status Gizi Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI

Tahun 1999

Kategori

Cut of point*)

Gizi Lebih >120%

Gizi Baik 80% - 120%

Gizi Sedang 70% - 79,9%

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 8/17

 

Gizi Kurang 60% - 69,9%

Gizi Buruk <60%

Persen dinyatakan terhadap Median BB/U baku WHO-NCHS, 1983

*) Laki-laki dan perempuan sama

Sumber: supariasa. IDN, 2002: 76

2.  Persentil

Cara lain untuk menentukan ambang batas selain persen terhadap median adalah

persentil. Persentil 50 sama dengan Median atau nilai tengah dari jumlah populasi berada

diatasnya dan setengahnya berada dibawahnya. NCHS merekomendasikan persentil ke 5

sebagai batas gizi buruk dan kurang, serta persentil 95 sebagai batas gizi lebih dan gizi

baik.

3.  Standar Deviasi Unit (SDU)

Standar Deviasi Unit disebut juga Z-skor. WHO menyarankan menggunakan cara

ini untuk meneliti dan untuk memantau pertumbuhan.

Klinis

  Pengertian

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-

perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.

Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan

organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

  Penggunaan

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat.

Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis

umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu

digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan

melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat penyakit.

Biokimia

  Pengertian

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 9/17

 

9

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan

spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai

macam jaringan tubuh, antara lain: darah, urine, tinja, dan juga beberapa

 jaringan tubuh seperti hati dan otot.

  Penggunaan

Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan

akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.

Biofisik 

  Pengertian

Merupakan metode penentuan status gizi dengan melihat

kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur

dan jaringan.

  Penggunaan

Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian

buta senja endemik. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

Penilaian status gizi secara tidak langsung

  Dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

i.  Survei Konsumsi Makanan

  PengertianMerupakan metode penentuan status gizi secara tidak langsung

dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.

  Penggunaan

Dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi

pada masyarakat, keluarga, dan individu. Survei ini dapat

mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi

ii.  Statistik Vital

  Pengertian

Pengukuran status gizi dengan menganalisis data beberapa statistic

kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan

kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan

dengan gizi.

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 10/17

 

  Penggunaan

Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak 

langsung pengukuran status gizi masyarakat.

iii.  Faktor Ekologi

  Pengertian

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa

faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia

sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-

lain

  Penggunaan

Untuk mengetahui penyebab malnutrisi disuatu masyarakat sebagai

dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

FAKTOR PEMILIHAN METODE PENILAIAN STATUS GIZI

  Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menggunakan metode

adalah sebagai berikut (Supariasa. IDN, 2002: 22):

1). Tujuan

Tujuan pengukuran sangat perlu diperhatikan dalam memilih metode, sepertitujuan ingin melihat fisik seseorang, maka metode yang digunakan adalah antropometri.

Apabila ingin melihat status vitamin dan mineral dalam tubuh sebaiknya menggunakan

metode biokimia.

2). Unit Sampel yang Akan Diukur

Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat mempengaruhi penggunaan

metode penilaian status gizi. Jenis unit sampel yang akan diukur meliputi individual,

rumah tangga/keluarga dan kelompok rawan gizi.

3). Jenis Informasi yang Dibutuhkan

Pemilihan metode penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenis informasi

yang diberikan. Jenis informasi itu antara lain: asupan makanan, berat dan tinggi badan,

tingkatan hemoglobin dan situasi sosial ekonomi. Apabila menginginkan informasi

tentang asupan makanan , maka metode yang digunakan adalah survei konsumsi. Dilain

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 11/17

 

11

pihak apabila ingin mengetahui tingkat hemoglobin maka metode yang digunakan adalah

biokimia. Jika ingin membutuhkan informasi tentang keadaan fisik seperti berat badan

dan tinggi badan, sebaiknya menggunakan metode antropometri. Begitu pula apabila

membutuhkan informasi tentang situasi sosial ekonomi sebaiknya menggunakan

pengukuran faktor ekologi.

4). Tingkat Realiabilitas dan Akurasi yang Dibutuhkan

Masing-masing metode penilaian status gizi mempunyai tingkat reliabilitas dan

akurasi yang berbeda-beda. Contoh penggunaan metode klinis dalam menilai tingkatan

pembesaran kelenjar gondok adalah sangat subjektif sekali. Penilaian ini membutuhkan

tenaga medis dan paramedis yang sangat terlatih dan mempunyai pengalaman yang

cukup dalam bidang ini. Berbeda dengan penilaian secara biokimia yang mempunyai

reliabilitas dan akurasi yang sangat tinggi. Oleh karena itu apabila ada biaya, tenaga dan

sarana-sarana lain yang mendukung, maka penilaian status gizi dengan biokimia sangat

dianjurkan.

5). Tersedianya Fasilitas dan Peralatan

Berbagai jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi.

Fasilitas tersebut ada yang mudah didapat dan ada pula yang sangat sulit diperoleh. Pada

umumnya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara

antropometri relatif lebih mudah didapat dibanding dengan peralatan penentuan statusgizi dengan biokimia.

6). Tenaga

Ketersediaan tenaga, baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi

penggunaan metode penilaian status gizi. Jenis tenaga yang digunakan dalam

pengumpulan dara status gizi antara lain: ahli gizi, dokter, ahli kimia, dan tenaga lain.

Penilaian status gizi secara biokimia memerlukan tenaga ahli kimia atau analisis kimia,

karena menyangkut berbagai jenis bahan dan reaksi kimia yang harus dikuasai. Berbeda

dengan penilaian status gizi secara antropometri, tidak memerlukan tenags ahli, tetapi

tenaga tersebut cukup dilatih beberapa hari saja sudah dapat menjalankan tugasnya.

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 12/17

 

7). Waktu

Ketersediaan waktu dalam pengukuran status gizi sangat mempengaruhi metode

yang akan digunakan. Waktu yang ada bisa dalam mingguan, bulanan, dan tahunan.

Apabila kita ingin menilai status gizi disuatu masyarakat dan waktu yang tersedia relatif 

singkat, sebaiknya dengan menggunakan metode antropometri.

8). Dana

Masalah dana sangat mempengaruhi jenis metode yang akan digunakan untuk 

menilai status gizi. Umumnya penggunaan metode biokimia relatif mahal dibanding

dengan metode lainnya. Penggunaan metode disesuaikan dengan tujuan yang ingin

dicapai dalam penilaian status gizi.

B.  PROGRAM KB

PENGERTIAN

Keluarga berencana adalah rogram yang dibentuk oleh pemerintah untuk 

menurunkantingkat fertilitas, salah satunya melalui pemakaian alat kontrasepsi. Dengan

bertambahbanyaknya jumlah penduduk Indonesia, sehingga pemerintah Indonesia

menciptakanlahprogram keluarga berencana. Program ini sangat bermampaat dalam

mengatur jumlah anak.

TUJUAN

1.  Untuk mengetahui mamfaat dari keluarga berencana.

2.  Untuk menurunkan tingkat fertilitas

Pemerintah melalui BKKBN menyarankan penggunaan alat kontrasepsi untukmengontrol

memiliki anak. Alat kontrasepsi yang digunakan dalam program keluarga berencana adalah:

1.  Cara mekanik kontrasepsi intra unterine devince/ spiral kondom.

2.  Cara kimiawi pil KB, suntik.

Tujuan Program Keluarga Berencana (KB)

Yang menjadi target atau sasaran dalam program keluarga berencana adalah pasanganusia subur yaitu pasangan usia 15-49 tahun, kemudian anggota masyarakat, institusi dan wilayah.

Program keluarga brencana ini memiliki tujuan yang terdiri atas tujuan umum dantujuan khusus.

Tujuan umum kecil dan sejahtera adalah secara bertahap dalam rangkaperkembangan dan

pembudayaan norma keluarga kecil keluarga bahagia dansejahtera.(BKKBN).

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 13/17

 

13

Adapun tujuan khususnya adalah;

1.  Penurunan tingkat kelahiran.

2.  Meningkatkan jumlah peserta KB.

3.  Mengembangkan usaha-usaha untuk membantu peningkatan kesejahteraan ibu dananak,

4.  Memperpanjang tingkat harapan hidup, menurunkan kematian bayi.

Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat terhadap masalah kependudukan dalam

melembagakan NKKBS.

Meningkatkan dan memantapkan peran dan tanggungjawab pasangan usia suburdan generasi

muda dalam penanggulangan masalah kependudukan.

Faktor-Faktor Yang Mempengarui Pemakai Alat Kontrasepsi.

Sebagai seorang tenaga kesehatan, apakah perawat atau bidan, kita tentu nya memiliki

kepentingan untuk membantu masyarakat mencapai tingkat kesehatan yang baik, salahsatunya

adalah membantu masyarakat menggunakan alat kontrsepsi untuk mengontrol memiliki anak.

Hal yang penting perlu disadari oleh para tenaga kesehatan adalah bahwapenggunaan alat

kontrasepsi pada masyarakat tidak hanya ditentukan oleh faktor kesehatan itusendiri, akan tetapi

terdapat faktor lain seperti sosial budaya, serta program KB itu sendiri.Seringkali programkesehatan mengalami banyak kegagalan karena tidak memperhatikan faktorluar tersebut yang

memilki pengaruh yang besar.

Faktor Sosial BudayaFaktor pertama yang mempengaruhi masyarakat menggunakan alat

kontrasepsiadalah faktor sosial budaya, aspek sosial budaya yang mempengaruhi adalah:

1.  Alasan pribadi , misal nya kurang dari 20 tahun, atau lebih dari 35 tahun.

2.  Ingin menjarangkan kehamilan

3.  Ingin membatasi anak 

4.  Pendidikan meningkat

Faktor kesehatan Faktor kedua yang mempengaruhi masyarakat menggunakan alat

kontrasepsiadalah faktor kesehatan. Alasan kesehatan yang mempengaruhi adalah :

Terlalu sering hamil tidak baik untuk kesehatan ibu.

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 14/17

 

 

Faktor Program KBFaktor ketiga yang mempengaruhi masyarakat menggunakan alat

kontrasepsiadalah faktor program KB itu sendiri, aspek program yang mempengaruhi adalah :

1.  Pemahaman masyarakat yang baik akan program KB

2.  Kemudahan untuk memperoleh

Jarak rumah mereka dengan lembaga yang bertanggungjawab terhadapprogram.

Faktor-Faktor Yang Menghambat Pemakaian Alat Kontrasepsi

Selain memahami faktor yang mempengarui masyarakat menggunakan alat kontrasepsi,disisi

lain kita juga perlu memahami mengapa masyarakat masih enggan untuk menggunakanalat

kontrasepsi. Beberapa factor yang menghambat penggunaan alat kontrasepsi adaalahfaktor sosial

budaya, adat istiadat, agama, pilihan jenis kelamin, pandangan nilai anak,pendidikan yang

rendah, serta ekonomi.

1.Faktor sosial budayaTidak dapat kita hindari bahwasanya faktor sosial budaya memegang

peranan pentingdalam perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat untuk tidak menggunakan alat

kontrasepsiternyata dipengarui oleh adat istiadat dan atau kepercayaan dalam budaya tertentu.

Misalkan saja:

1.  Senang banyak anak sebagai aset.

2. 

Mengawinkan anak pada usia muda untuk memperoleh keturunan.3.  Kurangnya pendidikan

4.  Ekonomi yang sulit(tidak punya uang)

Pilihan jenis kelamin (laki/perempuan) Contoh pada masyarakat bugis, harus ada anak 

perempuan, sehingga jika belum memiliki anak perempuan,mereka mencoba terus memiliki anak 

sampai mendapatkan anak perempuan.2.Agama.Faktor yang kedua adalah faktor agama.

Berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi,terdapat kelompok masyarakat agama yang

menerima dan menolak program tersebut. Dalam konteks ini tentunya sebagai tenaga kesehatan,

kita perlu memahami pandangan kepercayaan atau agama pada masyarakat yang menjadi sasaran

program KB.

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 15/17

 

15

Tentunya kepercayaan agama bukanlah suatu yang dapat kita paksakan, tetapi yang terpenting

adalah kita memahaminya.Sebagai seorang tenaga kesehatan yang memiliki tugas mensukseskan

program ini, tentunya kita menjadi paham bahwa kesuksesan suatu program kesehatan

masyarakat tidak hanya di pengarui oleh program itu sendiri, akan tetapi oleh faktor lain.

Seperti sosial budaya tersebut ditemukan oleh LIPSET dalam penelitiannya yang menunjukkan

bahwa pendapatan,pendidikan, dan status sosial merupakan factor yang penting dalam partisipasi

dalam programkeluarga berencana (KB).

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 16/17

 

BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Dari makalah di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1.  Kurangnya pengetahuan dari masyarakat tentang status gizi dan program KB

2.  Faktor – faktor lingkungan yang ikut mempengaruhi status gizi dan program KB

3.  Kurang menngetahui mamfaat dan tujuan dari status gizi dan program KB

B.  SARAN

Status gizi masyarakat Indonesia yang buruk harus segera ditemukan jalan keluarnya.

Tidak hanya pemerintah saja tetapi seluruh elemen masyarakat berkewajiban membantu

sesama manusia yang mengalami gizi buruk. Agar permasalahan ini tidak menimbulkangangguan dalam tatanan kehidupan bernegara.

5/10/2018 Pengertian Status Gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-status-gizi 17/17

 

17

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. (2009), Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Status Gizi, Ketersediaan dan

Produksi Pangan. http:/ anianaharani.blogspot.com diakses pada 17 Pebruari 2011

Badrujaman,Aip.2008. SOSIOLOGI UNTUK MAHASISWA KEPERAWATAN Jakarta:Tran Info

Media.

Budaya Yang Mempengaruhi KB. Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan Sosial Budaya Dasar. Universitas

Indonesia, Jakarta

http//: www. google.co.id/ Aspek Sosial Budaya Dalam Program KB.http//: www. google.co.id/ Faktor Sosial

Hadi. (2002). Pengertian Status Gizi. http:/www.rajawana.com diakses pada 15 Pebruari 2011