pengertian gugatan

5
Pengertian gugatan Sudikno Mertokusumo : tuntutan hak adalah tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan yang diberikan oleh pengadilan untuk mencegah main Hakim sendiri (eigenrichting) Darwan Prinst : suatu permohonan yang disampaikan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang berwenang mengenai suatu tuntutan terhadap pihak lainnya dan harus diperiksa menurut tata cara tertentu oleh pengadilan serta kemudian diambil putusan terhadap gugatan tersebut. Menurut RUU Hukum Acara Perdata pada Psl 1 angka 2 à tuntutan hak yang mengandung sengketa dan diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan Gugatan pada prinsipnya didefinisikan merupakan tuntutan hukum guna pemenuhan hak dan kewajiban tertentu, yang diajukan oleh seseorang atau lebih (sebagai Penggugat) terhadap seseorang/suatu badan hukum atau lebih (sebagai Tergugat). Gugatan dapat diajukan, baik itu secara secara lisan (Pasal 120 HIR) ataupun tertulis (Pasal 118 HIR), oleh seseorang/pihak yang dirugikan.

Upload: edwin-kusuma

Post on 31-Oct-2014

125 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian gugatan

Pengertian gugatan• Sudikno Mertokusumo : tuntutan hak adalah tindakan yang bertujuan

memperoleh perlindungan yang diberikan oleh pengadilan untuk mencegah

main Hakim sendiri (eigenrichting)

• Darwan Prinst : suatu permohonan yang disampaikan kepada Ketua Pengadilan

Negeri yang berwenang mengenai suatu tuntutan terhadap pihak lainnya dan

harus diperiksa menurut tata cara tertentu oleh pengadilan serta kemudian

diambil putusan terhadap gugatan tersebut.

Menurut RUU Hukum Acara Perdata pada Psl 1 angka 2 à tuntutan hak yang

mengandung sengketa dan diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan

• Gugatan pada prinsipnya didefinisikan merupakan tuntutan hukum guna

pemenuhan hak dan kewajiban tertentu, yang diajukan oleh seseorang atau

lebih (sebagai Penggugat) terhadap seseorang/suatu badan hukum atau lebih

(sebagai Tergugat).

• Gugatan dapat diajukan, baik itu secara secara lisan (Pasal 120 HIR) ataupun

tertulis (Pasal 118 HIR), oleh seseorang/pihak yang dirugikan.

Syarat gugatan :

1. Gugatan dalam bentuk tertulis( ps 118 ayat 1 HIR/142 ayat 1 RBG )G.Lisan ps

120 HIR/144 RBG )

2. Diajukan oleh orang yang berkepentingan hk.( Point d’interes point d’ action

ßàasas Legitima persona standi in judicio .

3. Diajukan ke pengadilan yang berwenang memeriksa dan memutus

Page 2: Pengertian gugatan

Isi gugatan :

Menurut Pasal 8 ayat 3 Rv gugatan memuat :

1. Identitas para pihak

Nama Penggugat dan Tergugat;

Umur Penggugat Maupun Tergugat;

Pekerjaan dari Penggugat dan Tergugat

Tempat Tinggal / Domisili / Tempat Kedudukan Penggugat dan

Tergugat,dll

2. Dasar atau dalil gugatan/ posita /fundamentum petendi berisi tentang :

1).kejadian2/peristiwanya ( feitelijke gronden )menjelaskan ddknya perk dan 2)

menguraikan ttg hukumnya ( recht s gronden ) yi uraian ttg adanya hak atau

hub.hk yg menjadi dasar yuridis gugatan.

Tentang Faktanya (kejadian atau peristiwanya);

Tentang Hukumnya

3. Tuntutan/petitum terdiri dari tuntutan primer dan tuntutan subsider/tambahan

a) Tuntutan pokok atau tuntutan primer

Yaitu tuntutan yang sifatnya pokok terkait dengan hubungan hukum

yang terjadi di antara para pihak yang harus dipenuhi oleh pihak

tergugat sebagai bentuk prestasi tertentu.

b) Tuntutan Pengganti atau tuntutan subsider

Yaitu tuntutan yang diajukan oleh penggugat yang sifatnya adalah

untuk menggantikan tuntutan primer dalam hal nantinya tuntutan

primer tidak dikabulkan oleh hakim. Tuntutan subsider harus

sebanding dengan tuntutan primer.

Page 3: Pengertian gugatan

Teori pembuatan gugatan

• Ada 2 teori tentang bagaimana menyusun sebuah surat gugatan yaitu :

1. Substantieserings theorie yaitu membuat surat gugatan dengan menguraikan

rentetan kejadian nyata yang mendahului peristiwa yang menjadi dasar

gugatan.

2. Individualiserings theorie yaitu hanya memuat kejadian-kejadian yang cukup

menunjukkan adanya hubungan hukum yang menjadi dasar gugatan

Pengajuan gugatan

1. Diajukan kepada ketua pengadilan negeri yang berwenang.

2. Diajukan secara tertulis atau lisan

3. Bayar perskot biaya perkara

4. Panitera mendaftarkan dalam buku register perkara dan memberi nomor

perkara

5. Gugatan akan disampaikan kepada ketua pengadilan negeri.

6. Ketua pengadilan menetapkan majelis hakim