pengertian filsafat

5
PENGERTIAN FILSAFAT pembatasan nama : (filsafat) secara etimologis berasal kata arab yang berhubungan dengan kata yunani : filosofia filo : cinta → ingin & berusaha mencapai yang diingini sofia : kebijaksanaan → pandai → mengerti dengan mendalam filosofia => filsafat => cinta kepada kebijaksanaan => ingin mengerti lebih mendalam => “ingin kepada kebijaksanaan” → mengejar. nama” tidak selalu sesuai dengan isi => contoh : Mata Sapi maka sebelum diterima kata filsafat yang sesuai dengan isinya ada yang perlu dipahami yaitu kata : “mengerti” mengerti => sifat manusia => ingin mengerti => kadang juga ingin dimengerti (7 habbits) homo curious sejak bayi – dewasa => ingin tahu : mengaa begini atau begitu. ingat teori sosialisasi => proses belajar individu menjadi anggota masyarakat. cerita pak zen : 2 anak kecil pria – wanita mandi semakin mengerti – tak perlu lagi bertanya gejala mengerti => kebenaran mengerti (pengetahuan) yang sesuai dengan hal yang diketahuinya (oyeknya) ≈ pengetahuan yang benar. orang menyebut kebenaran sebagai “obyektivitas” => persesuaian dengan obyek. gejala lain dari mengerti : orang tau bahwa ia tahu. orang hendak mengerti sedalam – dalamnya sehingga terasa lega / puas yang dalam.

Upload: puspitasarinurlia

Post on 07-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ilmu filsafat

TRANSCRIPT

Page 1: PENGERTIAN FILSAFAT

PENGERTIAN FILSAFAT

pembatasan nama : (filsafat) secara etimologis

berasal kata arab yang berhubungan dengan kata yunani : filosofia

filo : cinta → ingin & berusaha mencapai yang diingini

sofia : kebijaksanaan → pandai → mengerti dengan mendalam

filosofia => filsafat => cinta kepada kebijaksanaan => ingin mengerti lebih mendalam => “ingin

kepada kebijaksanaan” → mengejar.

“nama” tidak selalu sesuai dengan isi => contoh : Mata Sapi

maka sebelum diterima kata filsafat yang sesuai dengan isinya

ada yang perlu dipahami yaitu kata : “mengerti”

mengerti => sifat manusia => ingin mengerti => kadang juga ingin dimengerti (7

habbits) homo curious

sejak bayi – dewasa => ingin tahu : mengaa begini atau begitu.

ingat teori sosialisasi => proses belajar individu menjadi anggota masyarakat.

cerita pak zen : 2 anak kecil pria – wanita mandi

semakin mengerti – tak perlu lagi bertanya

gejala mengerti => kebenaran

mengerti (pengetahuan) yang sesuai dengan hal yang diketahuinya (oyeknya) ≈

pengetahuan yang benar.

orang menyebut kebenaran sebagai “obyektivitas” => persesuaian dengan obyek.

gejala lain dari mengerti : orang tau bahwa ia tahu.

orang hendak mengerti sedalam – dalamnya sehingga terasa lega / puas yang dalam.

mengerti itu sifat manusia yang utama => filsafat (cinta pada kebijaksanaan) sifat

manusia, jadi nama filsafat itu juga sesuai dengan isinya.

sesuai yaitu ingin mengerti lebih mendalam.

apa yang ingin dimengerti (obyek dari mengerti) ?

“Apa saja “ . . . Yaitu “ yang ada dan yang mungkin ada”.

Kata Filsafat Digunakan untuk Menunjuk Berbagai Objek yang Berbeda

pertama , istilah filsafat digunakan sebagai nama bidang pengetahuan, yaitu pengetahuan

filsafat, suatu bidang pengetahuan yang ingin mengetahui segala sesuatu secara mendalam.

Page 2: PENGERTIAN FILSAFAT

kedua, istilah filsafat digunakan untuk menamakan hasil karya. hasil karya yang mendalam dari

Plato disebut filsafat Plato; pengetahuan mendalam Ibn Rusyd disebut filsafat Ibn Rusyd; begitu

seterusnya. ketiga, istilah filsafat telah digunakan juga untuk menunjuk nama suatu keyakinan.

Mulder, misalnya pernah mendefinisikan filsafat sebagai sikap terhadap perjuangan hidup

(Mulder, 1996:6). keempat, istilah filsafat digunakan untuk memberi nama suatu usaha untuk

menemukan pengetahuan yang mendalami tentang sesuatu, contohnya definisi dari Langeveld

(Langeveld, 1961:9). di sini filsafat berarti berfilsafat. Runes (1971:235) mengatakan bahwa

mencari kebenaran serta kebenaran itu sendiri itulah filsafat. bila ia menjawab tentang sesuatu

secara sistematis, radikal, dan universal, serta bertanggung jawab, maka system pemikirannya

serta kegiatannya itu kita sebut filsafat; demikian Langeveld (1961:9). kelima, yang paling

dahulu kita kenal, istilah filsafat digunakan untuk menamakan orang yang cinta pada kebijakan

dan ia berusaha mencapainya. di sini perkataan “ia filosof” berarti ia pecinta dan pencari

kebijakan. masih ada penggunaan kata filsafat selain itu. dengarkanlah orang berkata “Ah, kau

itu berfilsafat.” Maksudnya ialah orang yang sok berbelit-belit dalam menguraikan sesuatu.

perkataan berfilsafat di sini dalam pengertian negatif.

KEHERANAN SEBAGAI AWAL BERFILSAFAT

Mengapa Ada Filsafat ??

Mengapa Orang berfilsafat ? bahkan ada orang yang menolak filsafat dengan menyatakan

mengapa tidak cukup membicarakan dan mengamalkan ilmunya saja tidak perlu berpikir seca

ra berlebihan seperti yang dilakukan dalam berfilsafat ?

Terkadang manusia mempersoalkan sesuatu apapun, termasuk mengapa harus

berfilsafat? Banyak sekali yang di tanyakan. Mengapa timbul pertanyaan seperti itu ? Hal

tersebut karena filsafat seolah-olah mengherankan segala sesuatu. Pertanyaanpun menjadi

bermacam-macam. Mulai dari pertanyaan yang bersifat biasa (tentang hal yang berupa wujud )

sampai pertanyaan yang bersifat filsafati . Kalaupun harus langsung berfilsafat, seperti anjuran

Kant, maka timbullah pertanyaan baru ,

“ Apa yang menjadi dasar pertanyaan tersebut ? “

Keheranan seperti itu merupakan bekal bagi orang untuk berfilsafat. Bahkan timbul

pertanyaan yang tidak bersifat filsafati. Hal ini penting karena dengan heran, orang akan

bertanya sehingga ilmunya akan bertambah luas dan lebih dalam, sehingga mampu

menganalisis lebih mendalam serta mampu menguasai lingkungannya. Dengan demikian orang

akan mampu memahaminya, dan bertindak dengan benar. Seperti yang diketahui bahwa

kebenaranlah yang akan membawa seseorang pada uncak kebahagiaan hidunya.

Page 3: PENGERTIAN FILSAFAT

Masalah selanjutnya adalah “mengapa orang berfilsafat ??..Tentu saja tidak menjadi

keharusan bagi seseoranguntuk berfilsafat atau sekedar bertanya secara ilmiah atau sesuai

dengan bidang ilmunya. Namun, orang yang berfilsafat akan menemukan akar dan hakikat dari

aa yang menjadi bahan pemikirannya. Namun selayaknyalahuntuk mengetahui lebih dulu

bagaimana berfilsafat, atau lebih sederhananya apa filsafat itu ?

Mengapa manusia terus menerus bertanya dan berpikir karenanya ? Karena manusia heran

terhadap segala hal, memilki keinginan untuk memahami banyak hal, dan akan menimbulkan

rasa heran terhadap banyak hal. Dengan timbulnya rasa heran berarti ia memiliki keingintahuan

(curiosity) tehadap segala hal. Dengan pengetahuan yang lebih banyak manusia dapat

menyesuaikan diri secara lebih baik dengan lingkungannya.

Tentu saja bukan keheranan yang sekedar heran atau istilahnya keheranan orang “bodoh” atau

keheranan yang mengada-ada.Tetapi suatu kebutuhan, keinginan, aspirasi, dan cita-cita

sehingga dapat mengembangkan diri terhadap lingkungannya. Keheranan yang bersifat

intelektual dan kerohaniahan. Dalam Psikologi keinginan ini berhubungan dengan adanya

kemauan untuk menyesuaikan diri denga lingkungannya. Dengan demikian dalam filsafat

keheranan dan keingintahuan tersebut perlu ditindaklanjuti dengan tujuan untuk menggali

pengetahuan secara lebih mendalam serta kaya akan informasi yang berada dibalik gejala yang

diherankannya tersebut.

PERMASALAHAN

Setiap hal yang mengherankan dapat melahirkan suasana atau mood yang akan berpengaruh

terhadap pemikirannya. Dalam ilmu pengetahuan, setiap ilmu memunyai masalah sendiri-

sendiri.

BEBERAPA KONSEP YANG TERKAIT DENGAN DEFINISI FILSAFAT :

1. Wacana atau argumentasi

Filsafat mempunyai ciri kegiatan berupa pembicaraan yang mengandalkan pada pemikiran,

rasio, tana verifikasi uji empiris. Artinya : keputusan atau pendapat filsafat tidak perlu

didasari bukti kebenaran , baik melalui eksperimen maupun data lapangan.

2. Segala Hal

Apa yang dibicarakan adalah segala hal yang menyangkut keseluruhan sehingga di sebut

perbincangan universal. Berbeda dengan ilmu pengetahuan yang membicarakan suatu

lingkup permasalahan saja, misalnya zoology yang hanya membicarakan wujud binatang

lengkap dengan ukurannya.

Page 4: PENGERTIAN FILSAFAT

3. Sistematis

Perbincangan mengenai segala sesuatu dilakukan secara teratur menurut system yang

berlaku sehingga tahapannya mudah diikuti dan diuji oleh orang lain. Meskipun akhirnya

hanya ada satu pengertian tentang sesuatu tersebut.

4. Radikal

Artinya sampai ke akar-akarnya atau sampai pada konsekuensi yang terakhir. Radiks artinya

akar, atau juga disebut arche.

5. Hakikat

Hakikat adalah pemahaman atau hal yang aling mendasar. Jadi filsafat tidak membicarakan

tentang wujud atau suatu materi, seperti ilmu pengetahuan. Tapi berbicara makna yang

ada dibelakangnya. Hakikat ini adalah akibat dari berpikir secara radikal.