pengendalian teknik dan administrasi untuk …

58
PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK MENGURANGI RISIKO PENYEBARAN COVID-19

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK MENGURANGI

RISIKO PENYEBARAN COVID-19

Page 2: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 3: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

PenyusunDR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS Dr. Agustina Puspitasari, SpOkDr. Weny Rinawati, SpPK(K), MARSDR. Dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) Prof. Dr. Menaldi Rasmin, SpP(K)DR. Dr. Astrid W. Sulistomo, MPH, SpOkProf. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI Dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, SpPDDr. Moh Adib Khumaidi, Sp.OTDr. Mahesa Paranadipa, MHKes

Penyunting dan Tata LetakDR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS Dr. Agustina Puspitasari, SpOkDr. Weny Rinawati, SpPK(K), MARSDR. Dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV Dr. Ulul Albab, Sp.OGDr. Valerie Hirsy PutriDr. Viga Abdillah Haloho

KontributorProf. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A (K)Prof. DR. Dr. Aryati, MS, SpPK(K) Dr. Robiah Khairani Hasibuan, SpSDr. Noor Arida Sofiana, MBADr. Arif Budi Satria, SpBDR. Dr. Safrizal Rahman, SpOTDR. Dr. Romdhoni, SpTHT-KLDR. Dr. Andani Eka Putra, MSc Dr. Rudyanto Soedono, Sp.An-KIC Dr. Telogo WismoDr. Ahmad SyaifuddinDr. Amran A. RagaDr. Dian Zamroni, SpJPDr. Garinda Alma Duta, SpPDr. Hadiwijaya, MPH, MHKesDr. Ahmadin Yusuf Rizal SusatyoDr. Farhan Haidar Fazlur Rahman

Page 4: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

LATAR BELAKANG

Page 5: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

SARS-CoV-2 and COVID-19

Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can cause disease in animals or humans, have previously caused two major outbreaks: SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in 20121

4

In December 2019, a novel coronavirus (SARS-CoV-2,

previously known as 2019-nCoV) caused a series of cases

of acute respiratory syndrome in humans that was first

reported in Wuhan, China.2 The infectious disease caused

by this novel coronavirus has been named COVID-19

1. Zhou P, et al. Nature 2020; 579: 270–3.2. World Health Organization. Q&A on coronaviruses (COVID-19). https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses. Accessed March 2, 2020.

Page 6: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 7: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can cause disease in animals or humans, have previously caused two major outbreaks: SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in 20121

TRANSMISI COVID-19

Page 8: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

Source: Worldometers 24 Juli 2021

DATA COVID-19 INTERNASIONAL

Page 9: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

DATA COVID-19 INDONESIA

Page 10: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 11: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 12: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 13: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

Pasien COVID-19 tidak tekendali

maka Healthcare System Capacity akan overloadeddan exhausted

PerawatanCOVID-19 penuh

dan pasienmenumpuk

Angka kematianpasien COVID-19

meningkat

Nakes banyakterpapar danterdampak

sampaimeninggal

Kapasitas pelayananpasien NONCOVID

menurun, berdampakpada meningkatnya

kematian pasienNONCOVID

Lingkaran Setan COVID-19 sebagai penyebab tingginyakematian Nakes dan pasien

NON-COVID

Page 14: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

STANDAR DAN PROTOKOL PERLINDUNGAN TERHADAP DOKTER

Page 15: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

Telah diolah kembali dari : National Institute for Occupational Safety and Health

HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO TRANSMISI INFEKSI

Page 16: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

Telah diolah kembali dari : Occupational Safety and Health Administration

Klasifikasi pajanan tenaga kesehatan terhadap SARS-CoV-2

Page 17: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

Telah diolah kembali dari : Occupational Safety and Health Administration

PencegahanterhadapCOVID-19

untuk dokter

Page 18: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

VAKSINASI

Jumlah Sasaran Divaksinasi

Dosis 1

1.468.764

1.590.045 (108,26%)

Dosis 2 1.444.040 (98,32%)

Vaksinasi Tahap 1 SDMK

Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatantelah mendapatkan dua dosis vaksinasiCOVID-19 menggunakan vaksin Sinovac

pada tahap 1

Page 19: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

19

Kebijakan PelaksanaanVaksinasi Dosis Ketiga(Booster) bagi SDMK

▪ Vaksinasi dosis ketiga diberikan kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang:

▪ bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (termasukKantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai TeknikKesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit),

▪ berusia ≥18 tahun

▪ telah mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID-19 lengkap

▪ Vaksinasi dosis ketiga dapat menggunakan vaksindengan platform yang sama atau platform yang berbeda, dengan interval minimal pemberian vaksinasidosis ketiga adalah 3 bulan setelah dosis kedua diberikan

Dapat menggunakan Sinovac(Platform Inaktif) atau Moderna

(Platform mRNA)

Page 20: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

TABEL CHECKLIST PENGENDALIAN RISIKO TRANSMISI COVID-19 BERDASARKAN TINGKAT RISIKO

Page 21: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 22: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 23: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

ALUR DAN ZONASI RUANGAN

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru. 2020

Page 24: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

ALUR DAN ZONASI COVID-19

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru. 2020

Page 25: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI

Karyum HB. Managing HVAC system during COVID-19 pandemic.2020

Page 26: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

SISTEM TEKANAN UDARA

Page 27: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

PENGENDALIAN TEKNIK

Page 28: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 29: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 30: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI

Sumber : PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang PPI di Fasyankes

Page 31: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

CONTOH PENGGUNAAN TRIASEA. Early Warning System

Song CY, Xu J, He J, Lu Y. COVID-19 early warning score: a multi-parameter screening tool to identify highly suspected patients..

Bila fasilitas pelayanan kesehatan tidak mempunyai CT scan, dapat dipertimbangkan menggunakan foto toraks

Page 32: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

B. Algoritma dari WHO

a) Penggunaan alur rujukan dan triase ini harusmempertimbangkan peraturan danpedoman pemerintah.

b) Mengikuti keputusan klinis dokter dankapasitas yang ada, contohnya apabilapasien memerlukan penanganan yang lebihtinggi dari yang dapat diberikan oleh fasilitastersebut

c) Jika belum dites atau hasil tes sebelumnyanegatif tapi klinis mengarah ke COVID-19

Page 33: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

KMK No. HK.01.07/Menkes/327/2020tentang Penetapan COVID-19 AkibatKerja sebagai Penyakit Akibat Kerja yangSpesifik pada Pekerjaan Tertentu

SANGAT PENTING UNTUK STRATEGI

Ditegakkan dengan 7 langkah

Yang dijamin oleh JKK (BP JAMSOSTEK/PTTASPEN/PT ASABRI): santunan berupauang (santunan sementara tidak mampubekerja, santunan cacat, biayarehabilitasi, beasiswa anak, uang duka,santunan kematian ) dan tunjangan cacat.

PENENTUAN PENYAKIT COVID-19 AKIBAT KERJA

Diagnosa Klinis : Konfirmasi COVID-19

Menentukan pajanan yang ada di lingkungan kerja :Pajanan biologi virus SARS-CoV-2 ditempat kerja baik daripasien maupun spesimen dari pasien dan dimasa pandemisemua pasien berpotensi menularkan COVID-19

Menentukan hubungan antara pajanan dilingkungan kerjadengan penyakitnya : pekerjaan tenaga kesehatanberhubungan erat dengan risiko tinggi paparan COVID-19 dilingkungan kerja

Menentukan dosis pajanan : pada saat pandemi tidak adadosis minimal pajanan biologi

Menentukan faktor individu : tidak ada faktorindividu yang berperan karena semua berisiko tertular

Menentukan faktor lain di luar pekerjaan: tidak ada buktiriwayat kontak dengan pajanan virus SARS-CoV-2 di luarpekerjaan

Diagnosa PAK: COVID-19 Akibat kerja

1

2

3

45

67

Page 34: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

• Panduan kembali bekerja saat pandemi tergantung pada keadaanepidemi lokal, jenis dan kondisi setiap pekerjaan, serta ketersediaantes.

• Panduan perlu ditinjau dan diperbarui seiring waktu sesuaiperubahan status epidemi lokal.

• Dalam situasi saat ini dengan tingkat penularan yang tinggi danpengujian yang terbatas, penting untuk membedakan antara dokterberisiko tinggi dan rendah. Meskipun pedoman untuk yang berisikorendah mungkin bergantung pada kriteria klinis, strategi berbasispengujian yang lebih spesifik harus digunakan untuk yang berisikotinggi.

Page 35: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

ALUR UNTUK PEMERIKSAAN KASUS

KONTAK ERAT(KMK 413 TH 2020)

Page 36: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

ALUR PEMERIKSAAN KASUS KONTAK ERAT BILA MENGGUNAKAN

PEMERIKSAAN ANTIGEN

Telah diolah dari: WHO. 2020

Page 37: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

PENATALAKSANAAN KEMBALI KERJA

Penilaian kelaikan kerja

Identifikasi penyesuaian

Kesepakatan pihak terkait

Identifikasi hambatan dan dukungan

Implementasi penyesuaian

1

2

3

4

5

Sumber: Pehimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, 2020

ALUR PENILAIAN KELAIKAN KERJA

Page 38: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

CONTOH LAIN ALUR UNTUK KEMBALI KERJA

Panduan CDC 12 September 2020

Page 39: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

CONTOH LAIN ALUR UNTUK

KEMBALI KERJA

Panduan dari Society of Occupational Medicine 1 Juni 2020

# Risiko tinggi yang termasuk adalah tenaga kesehatantermasuk didalamnya adalah dokter meskipun menggunakanAPD dengan benar

* Tes serologi:- Tidak menggunakan pemeriksaan non kuantitatif seperti

rapid test (lateral flow assay) karena tidak dapat diketahuipeningkatan titer antibodi.

- Interpretasi harus dilakukan secara hati-hati oleh tim ahli

Hasil pemeriksaan tergantung pada waktu pemeriksaan, klinis, epidemiologi dan prevalensi setempat, tipe tes yang digunakan, metode validasi, dan reliabilitas.

Page 40: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

CONTOH LAIN ALUR UNTUK KEMBALI KERJA

Contoh Pertimbangan Kembali Bekerja Berdasarkan HasilPemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yangdiperlukan untuk kembali bekerjadiantaranya adalah pemeriksaanlaboratorium pada pemantauan.Pemantauan dilakukan serial setiap 1 –3 hari, disesuaikan dengan kondisi klinisdokter terkonfirmasi COVID-19.

Page 41: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

LAMA KARANTINA ( CDC 14 FEBRUARI 2021)

• Rekomendasi 14 hari setelah kontak erat (meskipun tanpa pemeriksaan laboratorium), merupakan pilihanutama untuk mengurangi risiko penularan secara maksimal didasarkan pada perkiraan masa inkubasi COVID-19.

• Alternatif mempersingkat lama karantina dapat dilakukan dengan menyesuaikan keadaan dan sumber daya:

• >10 hari bila tanpa pemeriksaan laboratorium dan jika tidak ada gejala selama pemantauan harian

• >7 hari bila pemeriksaan hasil laboratorium SARS-CoV-2 negatif dan jika tidak ada gejala selamapemantauan harian. Spesimen dapat dikumpulkan dan diperiksa dalam waktu 48 jam sebelumwaktu penghentian karantina yang direncanakan

• Bila menggunakan pilihan alternatif karantina singkat, maka tetap harus dilakukan:

• Pemantauan gejala harian hingga hari karantina ke-14

• Mematuhi protokol kesehatan: penggunaan masker yang benar dan konsisten, menjaga jarak,kebersihan tangan dan batuk, pembersihan dan desinfeksi lingkungan, menghindari keramaian,memastikan ventilasi dalam ruangan yang memadai, dan pemantauan mandiri untuk gejalapenyakit COVID-19

• Bila timbul gejala COVID-19, segera mencari pertolongan medis dan melaporkan ke atasan yangbersangkutan

Page 42: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

CDC 14 FEBRUARI 2021Pedoman kriteria kembali bekerja untukdokter dengan infeksi SARS-CoV-2 dapatberdasarkan kriteria berikut:

1. Berdasarkan gejala (symptom-basedstrategy)

▪ Asimtomatik dan tanpa imunokompromais berat:

o >10 hari setelah pasien dinyatakan positif dengan tes diagnostik virus SARS-CoV-2

▪ Simtomatik ringan hingga sedang, dantanpa imunokompromais berat:

o >10 hari sejak gejala muncul pertama kali dan

o >24 jam setelah demam terakhir tanpa penggunaan anti demam dan

o Gejala (batuk, sesak) mengalami perbaikan

▪ Simtomatik berat hingga kritis, atau imunokompromais berat*

• >10 hari dan dapat hingga 20 hari sejak gejala muncul pertama kali dan

• >24 jam sejak demam terakhir tanpa penggunaan anti demam dan

• Gejala (batuk, sesak) mengalami perbaikan

• Mungkin diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit infeksi

• Dapat dipertimbangkan menggunakan strategis berdasarkan pemeriksaan laboratorium (test-based strategy)

2. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium (test-based strategy)

▪ Asimtomatik:

• Hasil pemeriksaan molekular virus SARS-CoV-2 negatif dari minimal 2 spesimen pernapasan, yang diambil dengan jarak ≥24 jam.

▪ Simtomatik:

• Bebas demam tanpa penggunaan obat anti demam; dan

• Gejala lain (batuk, sesak) telah sembuh

• Hasil pemeriksaan molekular virus SARS-CoV-2 negatif dari minimal 2 spesimen pernapasan, yang diambil dengan jarak ≥24 jam berturutan.

Page 43: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

CDC 2 JUNI 2021

• NAAT berbasis laboratorium direkomendasikan jika menggunakan strategi berbasis tes.

• Memperbarui list kondisi imunokompromais termasuk keganasan hematologi dan pengobatan imunosupresif.

• Termasuk rekomendasi untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan kerja jika menggunakan strategi berbasis tes untuk menentukan kapan nakes dapat kembali bekerja.

Page 44: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

TABEL INSTRUMEN SELF ASSESMENTHARIAN DOKTER

Pemantauan self assesment iniuntuk mengetahui secara dini

dokter yg bergejala atau kontakerat sehingga dapat dilakukan

pemeriksaan lebih lanjut sesuaialur pemeriksaan SARS-CoV-2

utk dokter

Page 45: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

ALUR TINDAK LANJUT HASIL

FORMULIR SELF ASSESMENT

RISIKO COVID-19

Page 46: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

ASESMEN RISIKO PAJANAN KASUS PROBABLE/KONFIRM COVID-19

Page 47: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 48: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

PENGATURAN JAM KERJA

SHIFT

NON SHIFT40 jam seminggu (waktu kerja harian 7 - 8 jam dan tidak melebihi12 jam sehari)

Metropolitan rota ( 2 pagi – 2 siang – 2 malam) atau continental rota (2 pagi – 2 siang – 3 malam) diikuti istirahat 1 atau 2 hari

REKOMENDASI

Mengurangi durasi shift menjadi 6 jam (satu hari 4 shift).

Penggunaan APD level 3 maksimal berdurasi 6 jam

Istirahat tidur 7-9 jam sehari

Intoleransi kerja shift: usia > 45 tahun

Page 49: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

Pengendalian transmisi varian yang lebih infeksius

• Ketersediaan pemeriksaan WGS dan kecepatan hasil ( peningkatan kapasitas pemeriksaan WGS)

• Vaksinasi dokter dan keluarga ( termasuk ART dan sopir)

• Memberi jarak antar meja pekerja di kantor minimal 1,5 meter dan posisi diagonal

• Tidak boleh melepas masker jika ada orang lain baik saat kerja maupun saat ishoma

• Himbauan pada pekerja untuk sarapan dirumah dan membawa bekal juga peralatan makan dan minum sendiri

• Himbauan membawa peralatan ibadah sendiri dan mencucinya setiap hari

• Selalu memperhatikan ventilasi, durasi dan jarak terutama dalam mencegah transmisi virus SARSCoV-2 terutama varian baru yang sangat infeksius

• Sistem WFH dan WFO untuk staf perkantoran

• Penyediaaan handsanitizer dan sabun untuk cuci tangan karyawan

• Penyediaan cairan disinfektan disinfeksi ruang kerja dan general cleaning permukaan setiap hari

• Himbauan penggunaan kendaraan pribadi saat berangkat dan pulang kerja, jika harus menggunakantransportasi umum makan dengan protokol kesehatan ketat seperti menggunakan masker 2 lapis (masker bedah dan masker kain) atau masker N-95 dan faceshield serta membawa handsanitizer

• Himbauan meminimalkan pertemuan offline dan memaksimalkan pertemuan secara online

• Pembatasan jumlah peserta pertemuan offline sesuai kapasitas ruangan dan tidak ada kegiatanmakan minum ( membuka masker) di ruang pertemuan

• Panduan rtw yang tepat

Page 50: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

2m1 m

Page 51: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …
Page 52: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

1. Australian Medical Association. National code of practice-hours of work, shiftwork, and rostering for hospital doctors. 2016.

2. BPJS Ketenagakerjaan. Peran Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19. 2021

3. Centers for Disease Control and Prevention. Criteria for Return to Work for Healthcare Personnel with Suspected or Confirmed COVID-19 (Interim Guidance). ww.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/return-to-work.html)

4. Centers for Disease Control and Prevention. Disharging COVID-19 patients. 16 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/disposition-hospitalized-patients.html)

5. Centers for Disease Control and Prevention. Interim guidance on testing healthcare personnel for SARS-CoV-2. 17 Juli2020.

6. Centers for Disease Control and Prevention. Interim U.S. Guidance for Risk Assessment and Work Restrictions for Healthcare Personnel with Potential Exposure to COVID-19.(www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk-assesment-hcp.html)

7. Centers for Disease Control and Prevention. Managing exposed health care workers (Interim Guidance). 12 September 2020.

8. Centers for Disease Control and Prevention. Long-term effects of COVID-19. 13 November 2020.9. Centers for Disease Control and Prevention. Potential esposure at work. 16 Februari 2021.

(https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk-assesment-hcp.html)10. Centers for Disease Control and Prevention. Returning to work criteria. 16 Februari 2021.

(https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/return-to-work.html)

Page 53: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

11. Centers for Disease Control and Prevention. Staff shortages. 14 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html)

12. Centers for Disease Control and Prevention. Strategies to mitigate healthcare personnel staffing shortages. 14 Februari 2021 (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html)

13. Centers for Disease Control and Prevention. Testing healthcare personnel. 14 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/testing-healthcare-personnel.html)

14. Costa G. Factors influencing health of workers and tolerance to shift work. Theoretical Issues in Ergonomics Science. 2003, 4:3-4, 263–88.

15. COVID-19 Coronavirus Pandemic [Internet]. Worldometers. 2020. Available from: https://www.worldometers.info/coronavirus/

16. Driggin E, Madhavan MV, Bikdeli B, Chuich T, Laracy J, Biondi-Zoccai G, dkk. Cardiovascular considerations for patients, health care workers, and health systems during the COVID-19 pandemic. Journal of the American College of Cardiology. 2020;75(18):2352-71.

17. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. pedoman teknis ruang isolasi. 201518. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Pedoman teknis bangunan dan prasarana ruang isolasi

penyakit infeksi emerging. 202019. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan.Panduan teknis pelayanan rumah sakit pada masa adaptasi kebiasaan

baru.Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 202020. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. 2020. Available from: https://COVID- 19.go.id/peta-sebaran21. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Penanganan. Standar Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Penanganan COVID-19

di Indonesia. Revisi 2. 2020.

Page 54: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

22. Hanafi BK. Managing HVAC System During COVID-19 Pandemic. 202023. Ikatan Dokter Indonesia. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Dokter Indonesia.2018.24. Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Petunjuk Pencegahan Penularan COVID-19 Untuk Petugas

Kesehatan. Edisi 1. 2020.25. Indonesian Industrial Hygiene Association. Surat Edaran Himbauan Untuk Mengimplementasikan Metode Pengendalian

Teknis Guna Mengendalikan Penularan COVID-19 di Perkantoran. 202026. International Labour Organization-World Health Organization. Occupational Safety and Health in Public Health

Emergencies.201827. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan

Prasarana Rumah Sakit. 201628. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan

Penyakit Akibat Kerja. 201629. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Rumah Sakit. 201630. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian

Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 201731. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2018.32. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/327/2020 tentang Penetapan COVID-19

Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu. 202033. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan

dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019(COVID-19). 2020.

Page 55: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

34. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/446/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). 2020

35. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/447/2020 tentang Penetapan COVID- 19 Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu. 2020

36. Leka S. Psychosocial Hazards. 200337. Leka S, Griffiths A, Cox T, World Health Organization. Work organisation and stress: systematic problem approaches for

employers, managers and trade union representatives. World Health Organization. 2003.38. Morawska L, Tang JW, Bahnfleth W, Bluyssen PM, Boerstra A, Buonanno G, dkk. How can airborne transmission of COVID-19

indoors be minimised?. Environment International. 2020;142:105832.39. Occupational Safety and Health Act. Guidance on Preparing Work places for COVID-19. 202040. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis

Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia, Ikatan Dokter AnakIndonesia. Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. 2020

41. Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia. Usulan Panduan PemeriksaanLaboratorium COVID-19. 2020

42. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Penatalaksanaan Kembali Bekerja dari Aspek Kedokteran Okupasi. 2019

43. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Standar Penilaian Kelaikan Kerja pada Pelayanan KesehatanKerja. 2019

44. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Panduan Perlindungan Bagi Pekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dalam Masa Pandemi COVID-19. 2020.

Page 56: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

45. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Rekomendasi PERDOKI Nomor 0261/Sekr/PERDOKI/III/2020 terkait pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan yang positif terinfeksi COVID-19 dan/atau meninggal dengan positif terinfeksi COVID-19. 2020

46. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Pedoman penatalaksanaan kembali kerja pada kasus yang berkaitandengan pajanan SARS CoV-2 pada masa pandemi COVID-19. 2021

47. PT TASPEN. Program PT. TASPEN (PERSERO) dalam upaya meningkatkan layanan di masa pandemi COVID-19.202148. PTASABRI. Sosialisasi penerapan jaminan kecelakaan kerja bagi tenaga kesehatan yang mengalamiCOVID-19 Akibat Kerja

untuk Peserta ASABRI. 202149. Rueda-Garrido JC, Vicente-Herrero M, del Campo M, Reinoso-Barbero L, de la Hoz RE, Delclos GL, dkk. Return to work

guidelines for the COVID-19 pandemic. Occupational Medicine. 2020.50. Saguni A. Konsep tata kelola ruang-ruang pelayanan Penyakit Infeksi Emerging. Kementerian Kesehatan RI. 202051. Susanto AD, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Alur untuk skrining dini, alur rujukan, penanganan dini bagi tenaga

kesehatan yang terkenaCOVID-19. 2021. 52. The American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engine. Guidance For Polling Place HVAC Systems. 202053. World Health Organization. Diagnostic testing for SARS-CoV-2 (Interim guidance). 11 September 2020.54. World Health Organization. Risk assessment and management of exposure of health care workers in the context of COVID-19.

Interim guidance 19 March 2020.55. Yadav T, Saxena SK. Transmission cycle of SARS-CoV and SARS-CoV-2. Coronavirus disease 2019 (COVID-19). 2020;33-

42.doi:10.1007/978-981-15-4814-7_456. Zhang X, Jiang Z, Yuan X, Wang Y, Huang D, Hu R, dkk. Nurses reports of actual work hours and preferred work hours per shift

among frontline nurses during coronavirus disease 2019 (COVID-19) epidemic: A cross-sectional survey. International Journal of Nursing Studies. 2020:103635.

Page 57: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

57. Herawati. Variasi SARSCoV-2 dan dampaknya pada penangananpandemi. 18 Juli 2021.

58. Kemkes RI. Kebijakan vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi seluruhtenaga kesehatan , asisten tenaga Kesehatan dan tenaga penunjangyang bekerja di fasilitas pelayanan Kesehatan. 24 Juli 2021

Page 58: PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK …

SAFE DOCTORSSAFE PATIENTS