pengendalian daya rusak air

9
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR Oke, kali ini aku akan nge-jelasin tentang pengendalian daya rusak air, yang sumber asli dari UU No.7 th. 2004 tentang SUmber Daya Air. Semoga bermanfaat ! tinggalkan komentar ya, :) Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air. Pengendalian daya rusak air diutamakan pada upaya pencegahan melalui perencanaan pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air. Pengendalian daya rusak air diselenggarakan dengan melibatkan masyarakat. Pengendalian daya rusak air menja ditanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, serta pengelola sumber daya air wilayah sungai dan masyarakat. KEGIATAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR A. Upaya Pencegahan Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik maupun melalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai. Pencegahan sebagaimana lebih diutamakan pada kegiatan nonfisik. Yang dimaksud dengan : kegiatan fisik adalah pembangunan sarana dan prasarana serta upaya lainnya dalam rangka pencegahan kerusakan/ bencana yang diakibatkan oleh daya rusak air. Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan. Contoh dari daya rusak air seperti banjir, erosi, kekeringan, kepunahan satwa dan tumbuhan, wabah penyakit, longsor, tsunami, terjadinya amblesan tanah, kegiatan nonfisik adalah kegiatan penyusunan dan/atau penerapan piranti lunak yang meliputi antara lain pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai adalah penyelarasan antara upaya kegiatan konservasi di hulu dengan pendayagunaan di hilir. Pilihan kegiatan ditentukan oleh pengelola sumber daya air yang bersangkutan. Ketentuan mengenai pencegahan kerusakan dan

Upload: vinavzenir

Post on 10-Apr-2016

289 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

Pengendalian Daya Rusak Air

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendalian Daya Rusak Air

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIROke, kali ini aku akan nge-jelasin tentang pengendalian daya rusak

air, yang sumber asli dari UU No.7 th. 2004 tentang SUmber Daya Air. Semoga bermanfaat ! tinggalkan komentar ya, :)

Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air. Pengendalian daya rusak air  diutamakan pada upaya pencegahan melalui perencanaan pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air. Pengendalian daya rusak air diselenggarakan dengan melibatkan masyarakat. Pengendalian daya rusak air menja ditanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, serta pengelola sumber daya air wilayah sungai dan masyarakat.

KEGIATAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

A.    Upaya PencegahanPencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik

maupunmelalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai. Pencegahan sebagaimana lebih diutamakan pada kegiatan nonfisik.Yang dimaksud dengan :

         kegiatan fisik adalah pembangunan sarana dan prasarana serta upaya lainnya dalam rangka pencegahan kerusakan/ bencana yang diakibatkan oleh daya rusak air. Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan. Contoh dari daya rusak air seperti  banjir, erosi, kekeringan, kepunahan satwa dan tumbuhan, wabah penyakit, longsor, tsunami, terjadinya amblesan tanah,

         kegiatan nonfisik adalah kegiatan penyusunan dan/atau penerapan piranti lunak yang meliputi antara lain pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

         penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai adalah penyelarasan antara upaya kegiatan konservasi di hulu dengan pendayagunaan di hilir.

Pilihan kegiatan ditentukan oleh pengelola sumber daya air yang bersangkutan. Ketentuan mengenai pencegahan kerusakan dan bencana akibat daya rusak air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

B.     Upaya MenanggulangiPenanggulangan daya rusak air dapat dilakukan dengan mitigasi

bencana. Mitigasi bencana adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat meringankan penderitaan akibat bencana, misalnya penyediaan fasilitas pengungsian dan penambalan darurat tanggul bobol. Penanggulangan dilakukan secara terpadu oleh instansi terkait dan masyarakat melalui suatu badan koordinasi penanggulangan bencana pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Ketentuan mengenai penanggulangan kerusakan dan bencana akibat daya rusak air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Page 2: Pengendalian Daya Rusak Air

Tindakan DaruratDalam keadaan yang membahayakan, gubernur dan/atau

bupati/walikota berwenang mengambil tindakan darurat guna keperluan penanggulangan daya rusak air. Keadaan yang membahayakan merupakan keadaan air yang luar biasa yang melampaui batas rencana sehingga jika tidak diambil tindakan darurat diperkirakan dapat menjadi bencana yang lebih besar terhadap keselamatan umum.

C.     Upaya Memulihkan Kerusakan Kualitas Lingkungan

Pemulihan daya rusak air dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air. Pemulihan menjadi tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, pengelola sumber daya air, dan masyarakat. Pengendalian daya rusak air dilakukan pada sungai, danau, waduk dan/atau bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, air hujan, dan air laut yang berada di darat. Ketentuan mengenai pengendalian daya rusak air pada sungai, danau, waduk dan/atau bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, air hujan, dan air laut yang berada di darat diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Page 3: Pengendalian Daya Rusak Air

Kanal Banjir Timur (KBT) memiliki panjang kanal 23,5 kilometer dan kedalaman kanal 3-7 meter melalui 13 Kelurahan. Pembangunan KBT diharapkan dapat mengendalikan banjir di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. KBT juga bermanfaat sebagai sarana konservasi air (pengimbuh air tanah), sarana pelabuhan, sarana pariwisata dan marina, jalur hijau (green belt), dan sebagai motor penggerak pertumbuhan wilayah Timur-Utara

Page 4: Pengendalian Daya Rusak Air

Dalam rangka pembangunan Kota Metropolitan pihak Pemerintah telah mengupayakan pengamanan areal potensial dari bahaya banjir yang sering melanda Kota Medan dan Sekitarnya,

Wasior adalah ibukota Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, hasil pemekaran dari Kabupaten Manokwari. Telah dilakukan penanganan tanggap darurat untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir bandang, diantaranya Normalisasi Sungai Wondiboy sepanjang 1,5 kilometer, Normalisasi Sungai Sandoway sepanjang 1 kilometer, serta rehabilitasi jaringan air baku berupa pembuatan jaringan sepanjang 2.700 meter dan pembuatan intake di tiga lokasi hunian sementara.

Page 5: Pengendalian Daya Rusak Air

Pembangunan Revetment Pantai Banding terletak di Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Terbuat dari konstruksi dus beton dan batu kali, revetment ini mempunyai panjang 215 meter dan lebar 25 meter. Kegiatan pembangunan dimulai di tahun 2011 dan bertujuan untuk melindungi jalan dan pemukiman di sekitar wilayah Pantai Banding.

Page 6: Pengendalian Daya Rusak Air

Salah satu cara untuk mengantisipasi banjir akibat meluapnya sungai, Balai Wilayah Sungai Silawesi II membangunan Perkuatan Tebing Sungai Bone sepanjang 176 m

Page 7: Pengendalian Daya Rusak Air

Pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas dan perkuatan tebing Banjir Kanal Barat sepanjang 23,5 km yang membentang dari Pintu Air Manggarai sampai dengan Jembatan Pantai Indah Kapuk di Muara Angke dilakukan sejak Tahun Anggaran (TA) 2006 sampai dengan (TA) 2009.

Tujuan untuk pengendalian banjir lahar Gunung Merapi dan mengamankan banjir sedimen/lahar pada daerah hulu

Page 8: Pengendalian Daya Rusak Air

Secara geografi lokasi pekerjaan berada antara00°54’10.3” - 01°02’02.3” Lintang utara, serta berada antara 119°44’30.0” -119°52’16.7” Bujur Timur. Luas daerah aliran sungai tercatat seluas 112.92 km²yang berada di 2 (dua) Kabupaten dan 1 (satu) kota. Sungai Sombe, Lewara, dan Sombe Lewara merupakansungai yang berada dalam DAS Palu yang potensi permasalahannya karenasedimentasi yang sangat besar.

Page 9: Pengendalian Daya Rusak Air

Bagian hulu Sungai Jeneberang terutama daerah yang berlereng sangat besar kemungkinan terjadi longsoran dan erosi. Erosi yang besar di daerah tangkapan waduk akan mempercepat penuhnya waduk akibat sedimentasi. Untuk mengamankan bangunan Waduk Bili-Bili dari sedimentasi yang berlebihan guna memaksimalkan umur layanan waduk maka perlu dibuat bangunan sabo dan sand pocket.