pengembangan sains tekno park
DESCRIPTION
tekno park sains park lampungTRANSCRIPT
-
BALITBANGNOVDA
Tahapan Pengembangan Sains dan Tekno Park Provinsi Lampung
4/8/2015
-
Tahapan Pengembangan Sains dan Tekno Park di Provinsi Lampung SUMMARY
2015
BALITBANGNOVDA 4/8/2015
-
ABSTRAK
Tekno Park merupakan kawasan inovasi teknologi dan inkubasi usaha (baru maupun yang sudah ada), dibidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca panen) yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untuk diterapkan dalam skala ekonomis. Tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis, bagi usaha yang meminjam sarana, ataupun usaha hasil inkubasi. Sains Park adalah kawasan inovasi teknologi dan inkubasi usaha (baru maupun yang sudah ada)yang sifatnya lebih umum dibanding Tekno Park. Sains Park didukung oleh pengetahuan terkini sumber daya manusia dari universitas dan peneliti lembaga kelitbangan sebagai penyedia solusi teknologi terapan. Selain itu berfungsi juga sebagai tempat terpusatnya iklim inovasi dan pengembangan teknologi yang tidak terselesaikan di Tekno Park. Dukungan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten dalam pembangunan Sains Park (Provinsi) dan Tekno Park (Kabupaten/Kota), adalah dalam hal penyediaan lahan, infrastruktur dan kebijakan pendukung pengembangan usaha, misalnya kebijakan pembangunan, ataupun insentif atas pajak. Khusus Sains Park, kawasan lahan diharapkan berdekatan dengan perguruan tinggi setempat. Infrastruktur pendukung minimal dari Sains Park dan Tekno Park yaitu ;
a) Gedung pusat kelembagaan/ inkubasi/ diseminasi/ difusi usaha, b) Laboratorium/workshop, c) Kebun/lahan praktek/terapan, d) Unit penunjang (mediasi,konsultansi,pendanaan,standarisasi), dan e) Lahan pengembangan untuk usaha/industri binaan baru.
Perencanaan dan pengembangan Sains Park dan Tekno Park di Provinsi Lampung, diperlukan untuk memfasilitasi sinergi dunia usaha, dengan kekuatan modal, dan dunia riset penelitian, dengan inovasi dan teknologinya, sehingga memunculkan usaha-usaha baru berbasis inovasi teknologi yang tangguh dan inovatif. Namun begitu diperlukan kesepakatan kerjasama yang jelas antar inisiator, sehingga kewenangan tiap lembaga menjadi jelas dan tidak tumpang tindih.
-
Dasar Hukum ;
Amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 5 Memajukan IPTEK dengan menjunjung tinggi nilai agama dan persatuan untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia
UU RI No. 17 Tahun 2007 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2025.
UU RI No. 18 Tahun 2002 Tentang Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Iptek.
Peraturan Bersama Menristek No. 03
Tahun 2012 dan Mendagri No. 36 Tahun
2012 Tentang Penguatan Sistem Inovasi
Daerah
INISIATOR AWAL
Outcome ;
Meningkatnya interaksi antara komunitas
IPTEK (inovasi) dengan masyarakat
Munculnya perusahaan-perusahaan baru
yang inovatif
Meningkatnya kemampuan sumber daya
manusia dan ekonomi kawasan
Meningkatnya daya saing (yang bermuatan
teknologi atau inovasi) perusahaan lokal
terutama UKM
Kawasan inovasi, diseminasi teknologi, advokasi dan inkubasi usaha baru (dgn meminjam sarana
riset) maupun lama. Sains Park lebih bersifat umum sedangkan Tekno Park dalam bidang tertentu.
-
1
Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing daerah, dan pelaksanaan Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 diperlukan penguatan sistem inovasi daerah secara terarah dan berkesinambungan (Peraturan bersama Menristek dan Mendagri tentang Sistem Inovasi Daerah*). Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha dapat membangun kawasan, pusat peragaan, serta sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi lain untuk memfasilitasi sinergi dan pertumbuhan unsur-unsur kelembagaan dan menumbuhkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan masyarakat (UU 18/2002, Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi). Hal ini sejalan dengan misi RPJMN tahap 3 (2015-2019) dengan kebijakan untuk sasaran bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, ialah adanya pengembangan Teknopreneur: yang difasilitasi lewat science and technology park (STP), inkubator, dan modal ventura. Dan juga agenda prioritas NAWACITA 6 : Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional dengan membangun sejumlah science dan technopark.
Definisi dan fungsi Sains dan Tekno Park
Dalam definisi International Association of Science and Technology Park, definisi Sains Park adalah ; Organisasi para professional, dengan fokus pada peningkatan kemakmuran komunitasnya, dengan mempromosikan budaya berinovasi dan daya saing dari bisnis dan insitusi berbasis pengetahuannya Sehingga STP menstimulasi dan mengatur aliran Pengetahuan, Teknologi antar Universitas, institusi R & D, perusahaan dan pasar; memfasilitasi kreasi dan pertumbuhan perusahaan berbasis pengetahuan dengan inkubasi** dan proses spin-off***; dan menyediakan jasa lainnya bersama ruang dan fasilitas yang berkualitas. Di Indonesia, pembangunan Tekno Park, diarahkan berfungsi sebagai:
Pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca panen) yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untuk diterapkan dalam skala ekonomi;
Tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis, bagi usaha peminjam ruang jasa (tenan) ataupun usaha hasil inkubasi. Pembangunan Sains Park diarahkan berfungsi sebagai:
Penyedia pengetahuan terkini oleh dosen universitas setempat, peneliti dari lembaga litbang pemerintah, dan pakar teknologi yang siap diterapkan untuk kegiatan ekonomi;
Penyedia solusi-solusi teknologi yang tidak terselesaikan di Techno Park; Pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal
* Sistem Inovasi Daerah adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah
** Inkubasi adalah upaya untuk mempercepat kemandirian pertumbuhan usaha baru melalui sumber daya dan fasilitas pendukung.
*** Spin off yaitu organisasi, objek atau entitas baru yang merupakan hasil pemisahan atau pemecahan dari bentuk yang lebih besar
-
2
Proses implementasi dan pengembangan Sains dan Tekno Park
Secara umum rencana untuk 5 tahun ke depan adalah pembangunan 34 Sains Park, dan
100 Tekno Park di seluruh Indonesia(paparan BAPPENAS 2015).
Melalui BPPT sebagai inisiator yang menyusun Masterplan, Disain dasar, Konsep
manajemen, Pengembangan Program, sedangkan Pemerintah Pusat & Daerah
membantu dalam Pendanaan, Penyiapan wilayah, dan infrastruktur.
Kelanjutan inisiasi dari BPPT ini memiliki beberapa prasyarat quick win, yang
mempengaruhi lokasi penentuan STP, yaitu :
Tahun pertama memiliki output Masterplan,
Tahun kedua memiliki produk inovasi,
Tahun ketiga produk inovasi berhasil dipasarkan dan memiliki pelatihan untuk
IKM atau tenan yang dibina.
Untuk Provinsi Lampung, perencanaan dan pengembangan Sains Park dan Tekno Park
tahap awal 2015 akan dibangun di;
Sulusuban, Lampung Tengah, Tekno Park (LTTP),
Sabah Balau, Tanjung Bintang, Lampung Selatan Horti Park (bentuk Tekno Park)
Dan selanjutnya, perencanaan pembangunan terdapat di;
Areal kampus Institut Teknologi Sumatera Sains Park,
Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Mesuji,
Kabupaten Lampung Selatan dan kabupaten kota lainnya.
-
3
Rencana Pembangunan Lampung Tengah Tekno Park (LTTP)
Strategi pembangunan untuk Tekno Park Lampung Tengah yaitu ;
1. Mendayagunakan sebagian fasilitas Balai Besar Teknologi Pati yang terdiri dari Lab,
Pilot Plant dan kebun serta bangunan sebagai fasilitas Technopark sementara (perlu
revitalisasi).
2. Mempersiapkan Studi Kelayakan dan Master plan pembangunan Technopark
(termasuk didalamnya kajian2 yang dibutuhkan)
3. Mendukung pembangunan Technopark Yang mandiri yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah.
LTTP memiliki fokus bisnis pada :
Pengembangan produk-produk berbasis ubi kayu, jagung dan bahan berpati lainnya
Pengembangan pakan dan ternak
Pengembangan produk-produk agro lain yang dinilai potensial
Lokasi, Kecamatan Sulusuban, Lampung Tengah :
Sumber : paparan BPPT 2015
-
4
Dengan lingkup infrastruktur ;
Sumber : paparan BPPT 2015
Konsep operasional dan peran berbagai lembaga dalam pembangunan Tekno Park ;
1. Pemerintah : Penyusunan regulasi, penyiapan lahan dan infrastruktur fisik,
dukungan program, menyediakan alternatif pendanaan, mengembangkan pasar,
menciptakan insetif.
2. Lembaga Litbang dan Universitas : menghasilkan produk-produk inovasi,
membangun kerja sama riset dengan industri, menjadi mentor dalam proses
inkubasi, mendukung program diklat dan mendukung Technopark dalam
penyediaan fasilitas tertentu.
3. Industri : memberikan ide berdasarkan permasalahan dan visi mereka dalam
pengembangan produk, mendukung IKM baru/PPBT, memanfaatkan produk-
produk inovasi.
4. Lembaga intermediasi keuangan : mendukung investasi litbang dan mendukung
pembiayaan perusahaan-perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT).
-
5
5. Pengelola Technopark : Menyusun program dan agenda Technopark,
menjalankan operasional Technopark, mengembangkan jejaring dengan
pemerintah, industri, litbang, perguruan tinggi masyarakat dan Technopark lain.
6. Calon PPBT (Start up Company) : Sebagai tenan binaan, sebagai mitra industri,
Sebagai pelaku komersialisasi produk- produk inovasi
Kendala Pembangunan Tekno Park
Konsep operasional dan peran berbagai lembaga dalam pembangunan Tekno Park
sebagaimana tersebut diatas dapat berlaku setelah diadakannya kesepakatan kerjasama
antar semua pihak, khususnya antar pemerintah daerah dan lembaga inisiator.
Beberapa hal yang dianggap belum jelas adalah kewenangan Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten, utamanya jika terdapat aset daerah yang bersentuhan dan akan
digunakan bersamaan. Sejalan dengan itu terdapat pula kewenangan pembangunan
infrastruktur disertai pendanaan yang harus diperjelas lagi dalam kesepakatan bersama
antara setiap lembaga inisiator.