pengembangan perangkat pembelajaran terpadu … · digunakan untuk memvalidasi kualitas perangkat...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
WEBBED UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR MENGACU
KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Ari Mia Dwi Anggraeni
NIM : 141134195
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis berupa skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang senantiasa memberkati segala
usaha yang telah dilakukan.
2. Kedua orangtuaku, Suhirman dan Wasilah yang senantiasa mencurahkan kasih
sayang, semangat, doa, dan motivasi.
3. Kakakku Aris Setyowati dan adikku Aditya Tri Purnomo Aji yang selalu
memberikan motivasi.
4. Kedua keponakanku Richy Artha Putri Setiawan dan Muhammad Arsen Al-
Malik Setiawan yang senantiasa memberikan semangat, hiburan, dan dorongan.
5. Keluarga besarku yang selalu memberikan dorongan, motivasi, dan semangat.
6. Partner skripsiku, Ruswita Beti Purbasari yang selalu memberikan semangat,
masukan, dan dorongan.
7. Sahabat-sahabatku selama SMA hingga kini Yulia Hanifah, Dita Annisa Meilani,
Era Realita, dan Putri Larasati yang selalu memberikan dukungan.
8. Sahabat-sahabatku selama kuliah Ruswita Beti Purba Sari, Intan Wahyu
Ndhadhari, Erna Kholifah, Fransiska Rina Anggraeni, Rianti, dan Beata Vita Edi
Prabawati yang selalu menyemangati.
9. Sahabat-sahabat selama di Jogja Sani Yuliyana, Agnes Christin Ari Nur Lia,
Linda Saraswati, Yosephin Ratna Mayang Sari, Afifah Nur Izdihar, Patrisia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Arum Puspaningtyas, Nurul Tri Rahmawati, dan Nanda Agustina yang selalu
memberikan motivasi.
10. Teman-teman PGSD angkatan 2014.
11. Teman-teman Staf Humas USD angkatan 2017.
12. Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
“Create what you wanna create”
Taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.
(QS. Ali Imran:132)
Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah
mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa
yang ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan Allah, dan
barangsiapa murka maka baginya kemurkaan Allah.
(HR. Ibnu Majah)
“Rabbighfirli waliwa lidayya warham huma kamaa rabbayani saghiira”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
WEBBED UNTUK KELAS I SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM
2013
Ari Mia Dwi Anggraeni
Universitas Sanata Dharma
2018
Tujuan penelitian adalah mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu
tipe webbed yang mengacu Kurikulum 2013, karena dilihat dari analisis kebutuhan
banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed
yang mengacu Kurikulum 2013.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D)
dengan melaksanakan langkah penelitian Borg & Gall dikombinasikan dengan
langkah pengembangan desain instruksional Dick & Carey yang disederhanakan
menjadi 7 langkah, diantaranya: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi
produk. Instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara
digunakan untuk analisis kebutuhan pada dua guru kelas I, sedangkan kuesioner
digunakan untuk memvalidasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua pakar
pembelajaran terpadu dan dua guru kelas I SD.
Hasil validasi dua pakar pembelajaran terpadu menghasilkan skor 3,85
dengan kategori “baik” dan 3,44 dengan kategori “baik”. Hasil validasi dari dua guru
keas I SD menghasilkan skor 4,83 dengan kategori “sangat baik” dan 4,87 dengan
kategori “sangat baik”. Lalu hasil skor rata-rata 4,25 dengan kategori “sangat baik”.
Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak
digunakan sebagai perangkat pembelajaran terpadu mengacu Kurikulum 2013.
Kata kunci: Perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu, tipe webbed, Kurikulum
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF AN INTEGRATED LEARNING DEVICE ON
THE WEBBED TYPE FOR FIRST GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY
SCHOOL REFERRING TO CURRICULUM 2013
Ari Mia Dwi Anggraeni
Sanata Dharma University
2018
The researcher did the development of an integrated learning device on
webbed type because as seen from the requirement analysis, many teachers need
sample of learning device refer to Curriculum 2013.
The research method used was Research and Development (R & D), by
implementing the Borg & Gall research step combined with the step of developing
the design of Dick & Carey instruction that is simplified into 7 steps, including: (1)
potential and problem, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation,
(5) design revision, (6) product trial, (7) product revision. The instruments in this
study are a list of interview questions of needs analysis and questionnaires.
Interviews were used to analyze the needs of two first grade teachers, while the
questionnaires were used to validate the quality of learning devices by two
integrated learning experts and two first grade teachers.
Based on the validation results of two integrated learning experts resulted in
a score of 3.85 with the category of "good" and 3.44 with the category of "good".
Then the validation result of two first grade teachers resulted in a score of 4.83 with
category "very good" and 4.87 with category "very good". The learning device earns
an average score of 4.25 with category “very good”. This the learning device
developed is feasible to be used as an integrated learning device referring to the
Curriculum 2013.
Key word: learning devices, integrated learning, webbed type, Curriculum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat kesehatan
dan keselamatan yang senantiasa diberikan, sehingga penulis dapat menyeselaikan
tanggungjawab untuk menyusun tugas akhir skripsi dengan judul:
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
WEBBED UNTUK KELAS I SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM
2013. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ibu
Christiyanti Aprinastuti, M.Pd selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Ibu Kintan Limiansih, M.Pd selaku Wakil Kepala Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Pd yang senantiasa
membimbing dan memberi dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Agnes Herlina Dwi
Hadiyanti, M. T, M. Sc dan Ibu Kintan Limiansih, M. Pd selaku validator perangkat
pembelajaran terpadu yang telah memberikan masukan, saran, dan bantuan dalam
penelitan ini. Ibu Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. dan Ibu Maria Agustina Amelia,
M. Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran membangun untuk
peneliti. Ibu Daryati, S. Pd dan Ibu Ririen Yulia Hariyawati yang telah memberikan
saran dan dukungan dalam penelitian ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak dan Ibu Dosen PGSD USD yang senantiasa mendidik penulis selama
menempuh pendidikan di PGSD, serta seluruh staf karyawan Sekretariat PGSD USD
yang telah memberikan bantuan yang menjadi kebutuhan penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Tak lupa juga untuk kedua orang tuaku, Bapak Suhirman dan Ibu Wasilah
yang selalu setia memberikan restu dan dukungan untuk penulis. Kakak Aris
Setyowati dan Adik Aditya Tri Purnomo Aji yang selalu memberikan semangat.
Teman-teman payung perangkat pembelajaran terpadu yang senantiasa memberikan
semangat, dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam karya ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
karya ini dapat menjadi berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iiiv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................................. ix
ABSTRACT ................................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN .................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xviii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
1.5 Batasan Istilah ............................................................................................... 9
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ..................................................... 10
BAB II ........................................................................................................................ 15
LANDASAN TEORI ................................................................................................. 15
2.1. Kajian Pustaka ................................................................................................. 15
2.1.1. Kurikulum 2013 ........................................................................................ 15
2.1.2. Perangkat Pembelajaran ............................................................................ 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1.3. Pembelajaran Terpadu .............................................................................. 28
2.1.4. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed ........................................................ 35
2.2. Hasil Penelitian Relevan.................................................................................. 39
2.2.1 Penelitian Tentang Kurikulum 2013 .......................................................... 39
2.2.2 Penelitian Tentang Perangkat Pembelajaran.............................................. 39
2.2.3 Penelitian Tentang Pembelajaran Terpadu ................................................ 40
2.2.4 Penelitian Tentang Pembelajaran Terpadu Model Webbed ....................... 41
2.3. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 43
2.4. Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 44
BAB III ...................................................................................................................... 45
METODE PENELITIAN ........................................................................................... 45
3.1. Jenis Penelitian ................................................................................................ 45
3.2. Prosedur Pengembangan ................................................................................. 54
3.2.1 Potensi Masalah ......................................................................................... 56
3.2.2 Pengumpulan Data ..................................................................................... 56
3.2.3 Desain Produk ............................................................................................ 56
3.2.4 Validasi Desain .......................................................................................... 57
3.2.5 Revisi Desain ............................................................................................. 57
3.2.6 Uji Coba Produk ........................................................................................ 57
3.2.7 Revisi Produk ............................................................................................. 57
3.3. Uji Coba Terbatas ............................................................................................ 58
3.3.1 Setting Penelitian ....................................................................................... 58
3.3.2. Instrumen Penelitian ................................................................................. 58
3.3.3. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 61
3.3.4. Teknik Analisis Data ................................................................................ 63
3.4 Jadwal Penelitian .............................................................................................. 66
BAB IV ...................................................................................................................... 67
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................................... 67
4.1 Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 67
4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ................................................. 68
4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................ 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.2 Deskripsi Produk Awal ............................................................................... 71
4.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 72
4.3 Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu ...................................... 74
4.4 Data Uji Coba Terbatas ............................................................................... 78
4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ........................................................ 80
4.5.1 Kajian Produk Akhir ............................................................................ 80
4.5.2 Pembahasan .......................................................................................... 82
BAB V ........................................................................................................................ 87
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ............................................... 87
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 87
5.2 Keterbatasan Pengembangan ............................................................................ 88
5.3 Saran ................................................................................................................. 89
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Taksonomi Bloom ..................................................................................... 27
Tabel 2. 2 Teori Perkembangan Kognitif ................................................................... 31
Tabel 3. 1 Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................................. 59
Tabel 3. 2 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen ...................................................... 60
Tabel 3. 3 Acuan Konversi Penilaian Kualitas Produk .............................................. 65
Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian....................................................................................... 66
Tabel 4. 1 Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu .................................... 76
Tabel 4. 2 Data Uji Coba Terbatas ............................................................................. 79
Tabel 4. 3 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Terpadu ...................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1 Peta Konsep Tipe Webbed ....................................................................... 37
Bagan 2. 2 Penelitian yang Relevan ........................................................................... 42
Bagan 2. 3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 43
Bagan 3. 1 Langkah-langkah Penelitian Borg and Gall ............................................. 48
Bagan 3. 2 Langkah-langkah Penelitian Dick and Carey .......................................... 51
Bagan 3. 3 Prosedur Pengembangan .......................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ............................................................................. 93
Lampiran 2 Validasi Rangkuman Wawancara ........................................................... 94
Lampiran 3 Instrumen Validasi RPP.......................................................................... 98
Lampiran 4 Instrumen Validasi Uji Coba ................................................................ 102
Lampiran 5 Instrumen Validasi Uji Coba ................................................................ 106
Lampiran 6 Hasil Validasi Uji Coba ........................................................................ 122
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 136
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 138
Lampiran 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian………………..……......……143
Lampiran 10 Curriculum Vitae……………………………………………....…….144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Soyomukti (2015:22) menjelaskan bahwa pendidikan adalah proses tanpa
akhir yang diupayakan oleh siapapun, terutama (sebagai tanggung jawab) negara
sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran dan ilmu pengetahuan.
Tentunya dalam menyelenggarakan pendidikan, negara memiliki sebuah tujuan.
Prayitno (2009:44) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan pada dasarnya adalah
arah yang hendak dicapai demi terwujudnya tujuan hidup manusia, yaitu hidup
sesuai harkat martabat manusia dengan segenap kandungannya, dimensi
kemanusiaan, dan pancadaya. Senada dengan Prayitno, Undang-undang nomor
20 tahun 2003 juga menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari
penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa sebuah negara dapat memfasilitasi
manusia untuk selalu berkembang dan memperbaiki hidup dengan
menyelenggarakan pendidikan. Fasilitas yang disediakan negara untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menyelenggaakan pendidikan akan turut membantu manusia dalam membangun
negaranya. Salah satu fasilitas dari Indonesia untuk memperbaiki kualitas
pendidikan saat ini adalah dengan memperbarui kurikulum yang ada yakni
Kurikulum Tingkat Satuan Dasar (KTSP) menjadi Kurikulum 2013.
Sukmadinata dan Syaodih (2012:31) menjelaskan bahwa kurikulum
merupakan inti dari proses pendidikan, sebab di antara bidang-bidang
pendidikan, kurikulum, pembelajaran, dan bimbingan siswa, kurikulum
pengajaran merupakan bidang yang paling langsung berpengaruh terhadap hasil
pendidikan. Senada dengan Sukmadinata dan Syaodih, Fadlillah (2014:13)
menyatakan bahwa kurikulum merupakan wadah yang akan menentukan arah
pendidikan sebab kurikulum merupakan salah satu penentu keberhasilan
pendidikan. Indonesia dalam memperbaharui KTSP menjadi Kurikulum 2013
tidak tanpa alasan. Fadlillah (2014:16) menyatakan bahwa Kurikulum 2013
berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap,
berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui
pengetahuan di sekolah yang mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga harapannya peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan
jenjang pendidikan yang telah ditempuhnya sehingga akan dapat berpengaruh
dan menentukan kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya. Dalam menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
suatu kurikulum tentunya terdapat perangkat pembelajaran yang berfungsi
sebagai acuan dalam pelaksanaan kurikulum tersebut.
Adanya perangkat pembelajaran yang sesuai tentunya akan mengukur tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan pembelajaran. Peran perangkat pembelajaran
yang tepat dan sesuai akan membantu setidaknya 40% keberhasilan pada suatu
pembelajaran. Fadlillah (2014:143) menyatakan bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran akan mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi
maupun dalam mengelola kelas sehingga tujuan pembelajaran akan lebih mudah
tercapai hasilnya. Dalam penyusunan perangkat pembelajaran pada Kurikulum
2013, pembelajaran menggunakan pendekatan tematik integratif. Fadlillah
(2014:176-177) menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif itu
dilaksanakan dengan pembuatan setiap tema yang mengacu karakteristik peserta
didik dan dilaksanakan secara terpadu antara tema satu dengan yang lain maupun
antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lain. Jadi perangkat
pembelajaran dapat dibuat dengan menggunakan pembelajaran terpadu.
Fogarty (2009:2) menyatakan bahwa dalam menyusun sebuah perangkat
pembelajaran terpadu ada 10 model pembelajaran sebagai acuan dalam
pembelajaran, diantaranya fragmented/cellular model , connected model, nested
model, sequenced model, shared model, webbed model, threaded model,
integrated model, immersed model, dan networked model. Adanya
pengembangan 10 model pembelajaran terpadu ini memiliki tujuan. Trianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
(2010:9) meyatakan bahwa tujuan pengembangan model ini adalah untuk
memberikan wawasan kepada guru tentang pembelajaran terpadu, memberi bekal
ketrampilan pada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran dan
penilaian, memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki
kemampuan melaksanakan pembelajaran terpadu, dan memberikan wawasan,
pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait sehingga mereka dapat
memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan
pembelajaran terpadu. Prabowo (dalam Trianto 2010:39) menyatakan bahwa dari
kesepuluh tipe tersebut ada tiga model yang dipandang layak untuk
dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan formal (pendidikan
dasar), ketiga model ini adalah webbed, connected, dan integrated. Tipe
pembelajaran terpadu yang mendekati Kurikulum 2013 adalah tipe webbed,
sehingga peneliti memilih pembelajaran terpadu tipe webbed pada penelitian ini.
Fogarty (2009:66) menyatakan bahwa webbed adalah pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik. Jadi, pembelajaran terpadu tipe webbed
dimulai dengan menentukan tema pembelajaran lalu memadukan beberapa
disiplin ilmu dalam tema tersebut. Trianto (2010:42) menjelaskan bahwa webbed
memiliki beberapa kelebihan yaitu dengan menyeleksi tema sesuai dengan minat
akan memotivasi anak untuk belajar, mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman, memudahkan perencanaan, pendekatan tematik dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
memotivasi siswa, dan memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat
kegiatan-kegiatan serta isu-isu berbeda yang terkait.
Namun, keadaan di lapangan atau di sekolah tidak seperti Kurikulum 2013
seharusnya. Data didapatkan dengan melakukan kegiatan wawancara pada
tanggal 10 April 2017 dan 13 April 2017 bersama 2 guru untuk melakukan
analisis kebutuhan. Peneliti melakukan wawancara kepada dua orang guru SD
kelas 1 yang mengimplementasikan Kurikulum 2013. SD I terletak di Kota
Yogyakarta dan SD II terletak di Kabupaten Sleman. Penerapan Kurikulum 2013
di kedua SD tersebut dimulai dari kelas 1 dan kelas 4, hal ini dilakukan karena
kelas 1 merupakan awal dari kelas bawah dan kelas 4 merupakan awal dari kelas
atas. Sehingga nantinya saat naik kelas, Kurikulum 2013 dapat diaplikasikan pula
pada kelas selanjutnya. Para guru yang mengajar dengan pembelajaran terpadu
mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013 sudah mengikuti pelatihan-pelatihan
maupun diklat tentang Kurikulum 2013. Pelatihan maupun diklat ini berisi
tentang apa itu perangkat pembelajaran, bagaimana cara menyusun RPP,
bagaimana cara menyusun penilaian, bagaimana pembuatan rapor, dan juga
bagaimana cara mengajar menggunakan Kurikulum 2013. Guru juga mengenal
beberapa tipe pembelajaran terpadu, salah satunya webbed. Guru mengenal tipe
pembelajaran terpadu tipe webbed karena tipe tersebut yang digunakan dalam
Kurikulum 2013. Walaupun guru mengenal pembelajaran terpadu tipe webbed
namun guru kurang memahami tipe tersebut. Dalam wawancara tersebut, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
juga mengungkapkan bahwa masih ada beberapa kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran terpadu walaupun sudah beberapa kali mengikuti pelatihan tentang
Kurikulum 2013. Kesulitan yang paling berat dihadapi guru dalam merencanakan
pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013 yaitu dalam merancang
instrumen penilaian yang sesuai dengan Kurikulum 2013, selain itu juga guru
masih merasa kesulitan dalam mengintegrasikan KI dan KD dari beberapa
muatan pelajaran terkait ke dalam suatu pembelajaran. Selain kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran, guru juga masih merasa sulit dalam melaksanakan
pembelajaran walaupun sudah dibantu dengan perangkat pembelajaran yang telah
disediakan oleh pemerintah, seperti buku guru dan buku siswa. Kesulitan yang
dihadapi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran antara lain guru
kurang ahli dalam manajemen waktu sehingga merasa kekurangan waktu dalam
melaksanakan pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013, kesulitan
tidak hanya dialami guru namun menurut penuturan dari guru kesulitan juga
dialami siswa dalam menyimpulkan suatu pembelajaran yang telah berlangsung
pada hari tersebut. Lalu guru juga membutuhkan referensi dalam penyusunan
perangkat pembelajaran terpadu terutama tipe webbed karena tipe pembelajaran
terpadu tersebut yang digunakan dalam Kurikulum SD tahun 2013.
Data yang didapatkan dari kegiatan wawancara menjadi acuan bagi peneliti
untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Penelitian ini berusaha untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu model webbed mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Kurikulum SD tahun 2013. Penyusunan perangkat pembelajaran ini didasarkan
pada latar belakang, visi, dan misi pada Kurikulum 2013 agar guru lebih
profesional dan kreatif dalam melaksanakan pembelajaran sehingga siswa
diberikan pelayanan yang terjamin mutunya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed
yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013 ?
1.2.2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed
yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013 ?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan pelaksanaan. Tujuan tersebut antara lain
sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed
yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013.
1.3.2 Mengetahui kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed
yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,
diantaranya yaitu :
1.4.1 Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman baru dalam hal pengembangan
perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum SD tahun
2013 dan berkesempatan untuk membantu guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran.
1.4.2 Bagi Guru
Guru mendapatkan perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu
pada Kurikulum SD tahun 2013 yang dapat digunakan untuk referensi
dalam menyusun pembelajaran yang efektif dan efisien.
1.4.3 Bagi Sekolah
Sekolah dapat meningkatkan kualitas perangkat pembelajaran dan
mendorong proses pembelajaran agar lebih baik.
1.4.4 Bagi Prodi PGSD
Prodi PGSD memiliki pengalaman penelitian kolaboratif dengan
metode penelitian Research and Development (R&D), melalui proses
penelitian ini prodi PGSD memiliki perangkat pembelajaran terpadu
yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013 yang semakin
beragam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.5 Batasan Istilah
1.5.1 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang memperbaharui Kurikulum
Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) dan menekankan pendidikan
karakter serta perangkat pembelajarannya diperbaharui menjadi
sistem tematik.
1.5.2 Pembelajaran Terpadu adalah pembelajaran yang mengaitkan konsep
satu dengan yang lain yang memungkinkan anak aktif dalam
mempelajari suatu konsep.
1.5.3 Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed adalah suatu tipe pembelajaran
yang menggunakan pendekatan tematik dengan mengintegrasikan
materi pelajaran menjadi suatu tema pokok dalam suatu pembelajaran.
1.5.4 Perangkat Pembelajaran adalah pedoman dalam melaksanakan
pembelajaran yang berisikan perencanaan, pelaksanaan, dan tahap
evaluasi dalam pembelajaran.
1.5.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran
yang mengembangkan silabus yang akan dilaksanakan dalam suatu
kegiatan pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1.6.1 Cover produk
Cover produk yang terdiri dari judul pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu yaitu perangkat pembelajaran terpadu tipe
webbed; gambar yang mencerminkan pembelajaran terpadu tipe
webbed; nama penulis; logo Universitas Sanata Dharma; keterangan
yang berisi program studi yaitu Program Studi Sekolah Dasar, jurusan
yaitu Jurusan Ilmu Pendidikan, fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, dan universitas yaitu Universitas Sanata Dharma.
1.6.2 Kata pengantar
Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa; penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu
tipe webbed; penjelasan spesifikasi produk yang dikembangkan;
ucapan terima kasih kepada pihak membantu dan terlibat dalam
penyusunan produk; dan kesediaan penulis menerima kritik dan saran
terkait dengan produk yang dikembangkan.
1.6.3 Daftar Isi
Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor
halaman. Garis besar berupa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1.6.3.1 Bagian I Pembelajaran terpadu tipe webbed
Bagian I memuat pengertian dan karakteristik pembelajaran
terpadu tipe webbed, langkah pengembangan pembelajaran terpadu
tipe webbed, contoh bagan peta konsep tipe webbed, kelebihan dan
kelemahan pembelajaran terpadu tipe webbed.
1.6.3.2 Bagian II Jaringan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
terpadu tipe webbed
Bagian II memuat jaringan kompetensi dasar dan indikator 1,
jaringan kompetensi dasar dan indikator 2, dan jaringan kompetensi
dasar dan indikator 3.
1.6.3.3 Bagian III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tipe webbed
1.6.4 Penjelasan pembelajaran terpadu tipe webbed
Penjelasan pembelajaran terpadu tipe webbed terdiri dari
pengertian pembelajaran terpadu tipe webbed; karakteristik
pembelajaran terpadu tipe webbed; langkah-langkah mengembangkan
pembelajaran terpadu tipe webbed; dan kelebihan dan kelemahan
pembelajaran terpadu tipe webbed.
1.6.5 Pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran terpadu tipe
webbed
Peneliti memberi 3 (tiga) contoh pemetaan kompetensi dasar
dan indikator pembelajaran terpadu tipe webbed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1.6.6 Perangkat pembelajaran (RPP) disusun lengkap.
Komponen RPP pada Kurikulum 2013 ini terdiri atas: satuan
pendidikan, kelas/semester, tema/subtema, pertemuan ke berapa,
alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode, langkah
kegiatan pembelajaran, LKS, sumber pembelajaran, penilaian,
rangkuman materi, dan lembar refleksi.
1.6.7 RPP yang dikembangkan mengandung karakteristik Kurikulum SD
tahun 2013 (pengemasan materi pelajaran dalam bentuk terpadu antar
konsep/muatan pelajaran, menggunakan pendekatan saintifik,
penilaian otentik, adanya pendidikan karakter, keampuan berpikir
tingkat tinggi).
Selain memadukan antar muatan pelajaran, juga menerapkan
pendekatan saintifik yang terdiri dari lima aspek diantaranya
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
Lalu menggunakan penilaian otentik yang terdiri dari beberapa jenis,
diantaranya: penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis.
Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui
penugasan. Kinerja siswa dinilai melalui pengamatan menggunakan
lembar pengamatan (observasi). Penilaian proyek digunakan untuk
menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
periode waktu tertentu. Penilaian proyek berupa investigasi yang
dilakukan siswa yang dimulai dengan perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja
dibuat dan mencerminkan runtutan kegiatan siswa. Tes tertulis
berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik untuk mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi
yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian yang bersifat
komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
1.6.8 Mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi.
Penyusunan indikator disesuaikan dengan kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang tertera pada Taksonomi Bloom.
1.6.9 Mengembangkan keutuhan perkembangan pribadi peserta didik yang
terdapat dalam rumusan indikator dan tujuan pembelajaran.
Penyusunan RPP harus mengacu pada perkembangan pribadi
peserta didik yaitu pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Pada
Kurikulum 2013 banyak dikembangkan aspek karakter yang tertera
pada KI 1 dan KI 2 karena kurikulum ini menekankan perkembangan
karakter peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1.6.10 Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe webbed, yaitu
berpusat pada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,
tema berkaitan dengan kehidupan siswa, dan menyajikan konsep dari
beberapa muatan pelajaran.
1.6.11 Menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang baik dan benar.
Penyusunan RPP dengan memerhatikan ketentuan Ejaan
Bahasa Indonesia. Dimana penyusunannya memerhatikan tanda baca,
huruf kapital , nama orang, nama tempat, dan kata penghubung yang
sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Kurikulum 2013
Fadlillah (2014:16) menyatakan bahwa kurikulum 2013 merupakan
kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 dalam rangka
pembaharuan KTSP menjadi Kurikulum 2013. Isi dari perangkat pembelajarannya
pun diperbarui menjadi sistem tematik. Mulyasa (2013:67) mengungkapkan bahwa
aspek-aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi diantaranya pengetahuan
(knowledge), pemahaman (understanding), kemampuan (skill), nilai (value), sikap
(attitude), dan minat (interest). Jadi, Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
memperbaharui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menekankan
pendidikan karakter serta perangkat pembelajarannya diperbaharui menjadi sistem
tematik. Dalam Kurikulum 2013 juga terdapat kompetensi untuk mencapai tujuan
Kurikulum 2013. Selain itu, Fadlillah (2014: 48) menyatakan bahwa kompetensi
adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program dan menjadi
landasan pengembangan kompetensi dasar. Senada dengan Mulyasa, Sani (2014:45)
menyatakan bahwa kurikulum 2013 mendefinisikan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) sesuai dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Disamping itu, Trianto (2011:324) menyatakan bahwa identifikasi dan analisis untuk
setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator disesuaikan dengan setiap
tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator terbagi
habis. Fadlillah (2014:48) menyatakan bahwa Kompetensi Inti (KI) merupakan
bentuk perubahan dari standar kompetensi pada kurikulum sebelumnya (KTSP). Jadi
pada Kurikulum 2013, Standar Kompetensi (SK) diganti menjadi Kompetensi Inti
(KI).
Sani (2014:50) menyatakan bahwa pembentukan sikap dan perilaku (KI-2)
serta penghayatan agama (KI-1) juga dapat dilakukan dengan mengaitkan materi KI-
3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) yang telah dikuasai KI-1 atau KI-2. Sani
(2014:49) juga menyatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan dimulai dari
KI-3 dan KI-4, sedangkan KI-1 dan KI-2 merupakan dampak yang diharapkan
muncul dari proses pembelajaran, misalnya guru meminta siswa untuk mencatat dan
melaporkan hasil pengamatan secara jujur atau guru juga dapat melibatkan siswa
untuk terlibat secara mental dan emosional dalam menyikapi suatu permasalahan
atau kegiatan dengan menyajikan cerita atau tayangan yang menggugah perasaan.
Fadlillah (2014: 54) menyatakan bahwa kompetensi dasar adalah kemampuan
untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui
pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, PP No. 32 Tahun 2013 menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bahwa yang dimaksud kompetensi dasar ialah tingkat kemampuan dalam konteks
muatan pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada
kompetensi inti.
Senada dengan penjelasan di atas, Permendikbud No. 70 tahun 2013 juga
menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik adalah sebagai
berikut.
1. Mengembangakan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangakan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9. Pola pembelajaran pasif menjadi kritis.
Selain itu, Kurikulum 2013 juga mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk pembelajaran terpadu
Pengemasan materi pembelajaran dalam Kurikulum 2013 berbentuk
pembelajaran terpadu. Hadisubroto (dalam Trianto, 2010:56) menyatakan
bahwa pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu
pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain,
konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara
sepontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih, dan
dengan beragam pengalaman anak, maka pembelajaran akan lebih bermakna.
Senada dengan Hadisubroto, Daryanto (2014:42) mengungkapkan bahwa
pembelajaran terpadu/pembelajaran terintegrasi merupakan suatu model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan dalam
muatan pembelajaran yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk melakukan berpikir tingkat
tinggi dengan acuan Taksomoni Bloom pada tingkatan C4 (menganalisis), C5
(mengevaluasi), dan C6 (mencipta).
3. Menggunakan penilaian otentik
Brown (dalam Abidin, 2014:77) mengungkapkan bahwa penilaian
adalah metode yang diguakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan,
atau peforma seseorang. Disamping itu, Nurgiyantoro (2011:4) menyatakan
bahwa pada hakikatnya penilaian otentik merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan tidak semata-mata untuk menilai hasil belajar siswa, melainkan
juga beberapa faktor lain termasuk kegiatan pengajaran yang dilakukan. Jadi,
penilaian otentik merupakan penilaian pada semua aspek hasil belajar
diantaranya afektif, kognitif, dan psikomotorik yang sesuai dengan tingkat
perkembangan pribadi siswa.
4. Menggunakan pendekatan pembelajaran
Abidin (2014:125) mengungkapkan bahwa model pembelajaran
proses saintifik dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang memandu
siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang
matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menghasilkan sebuah kesimpulan. Selain itu, Abidin (2014:133) juga
mengungkapkan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran, diantaranya:
mengamati, menanya, manalar, mencoba, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan. Dari pemaparan diatas, maka pendekatan saintifik
merupakan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk melakukan
pembelajaran secara ilmiah dengan melakukan kegiatan mengamati,
menanya, manalar, mencoba, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
Selain pendekatan saintifik juga terdapat pendekatan tematik integratif
pada Kurikulum 2013. Daryanto (2014:42) mengungkapkan bahwa
pembelajaran terintegrasi merupakan suatu model pembelajaran yang
mencoba memadukan beberapa pokok bahasan dalam muatan pembelajaran
yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga saat guru
melaksanakan pembelajaran mengacu pada tema yang berisikan integrasi dari
muatan pelajaran dan karakteristik siswa.
5. Mengembangkan pendidikan karakter
Abidin (2014:54) mengungkapkan bahwa tujuan analisis
pembelajaran adalah mengindentifikasi sikap, keterampilan, pengetahuan
yang harus dikembangkan selama proses pembelajaran. Kurikulum 2013
terdapat penggunakan istilah baru yaitu Kompetensi Inti (KI) yang
mengelompokkan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Guru
menyampaikan pembelajaran dengan acuan KI 1 tentang sikap spiritual dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
KI 2 tentang sikap sosial. Selain itu, guru dituntut untuk menekankan
pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran Kurikulum 2013.
6. Berpusat pada siswa
Kurikulum 2013 mengarahkan agar setiap pembelajaran pada
Kurikulum 2013 itu berpusat pada siswa. Abidin (2014:54) mengungkapkan
bahwa pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 harus diarahkan agar
siswa mampu memiliki kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan
daya pikirnya sehingga mereka memiliki keterampilan hidup dan berkarier
secara fleksibel dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, mampu berinteraksi
sosial dan lintas budaya, produktif dan akuntabel, serta memiliki jiwa
kepemimpinan dan tanggung jawab.
2.1.2. Perangkat Pembelajaran
Dewi, Sadia, Ristiati (2013) menyatakan bahwa dalam pelaksanaannya,
sintaks pembelajaran terpadu sama dengan model pembelajaran yang lain, meliputi
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi sehingga sintaks dalam
pembelajaran terpadu dapat diakomodasikan dari berbagai model. Jadi, perangkat
pembelajaran adalah pedoman dalam melaksanakan pembelajaran yang berisikan
perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi dalam pembelajaran. Trianto
(2010:323) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, perlu dilakukan
tahap perencanaan yang meliputi kegiatan pemetaan kompetensi dasar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus, dan penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Pada penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi pada
adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saja dan tidak mengembangkan
silabus dengan alasan pembelajaran terpadu tipe webbed yang dikembangkan peneliti
hanya untuk atu hari saja atau 6 jp (6x35 menit). Selain itu dalam penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran, peneliti perlu memastikan bahwa antara materi
antar muatan pelajaran dan tema saling berkesinambungan sehingga ada beberapa
kompetensi dasar yang peneliti sesuaikan. Akbar (2013:8) juga menyatakan bahwa
Kurikulum 2013 yang juga berbasis pada kompetensi, dalam menyusun silabus
sangat mungkin disusun pemerintah pusat. Maka dari itu, pada penelitian ini
perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi pada adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2.1.2.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Fadlillah (2014:143) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
atau yang dikenal dengan istilah RPP merupakan suatu bentuk perencanaan
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran.
Begitu juga dengan Fadlillah, Trianto (2011:329) menyatakan juga bahwa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Jadi, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang
mengembangkan silabus yang akan dilaksanakan dalam suatu kegiatan pembelajaran
untuk mencapai Kompetensi Dasar.
Dalam penyusunan RPP membutuhkan beberapa komponen, Trianto
(2011:351) menyatakan bahwa khusus untuk pembelajaran tematik Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar
siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran dengan komponen yang
meliputi sebagai berikut.
1. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan ditematikkan, kelas,
semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan);
2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan;
3. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
mencapai kompetensi dasar dan indikator;
4. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus
dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber
belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang
dalam kegiatan pembukaan, inti, dan penutup);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi
dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik
sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai; dan
6. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk
menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian.
Senada dengan Trianto, Permendikbud no. 22 tahun 2016 juga menjelaskan
komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan katerampilan;
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
9. Metode pembelajaran, dugunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
dan penutup; dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru tentunya harus
menyinkronkan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan tujuan
pembelajaran sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran. Namun dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hal yang paling awal dalam penyusunan
RPP ialah guru mempelajari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), KI, dan KD.
Sebelum menyusun RPP, ada beberapa prinsip penyusunan RPP yang perlu
diperhatikan yaitu sebagai berikut.
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan soaial, emosi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan atau lingkungan peserta didik;
2. Partisipasi aktif peserta didik;
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian;
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai tulisan;
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi;
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antar KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar;
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya; dan
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara integrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Sanjaya (2008:134) menyatakan bahwa Kompetensi Dasar adalah
kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau
materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Di
samping itu, Sani (2014:286) menyatakan bahwa setelah guru mempelajari SKL, KI,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan KD lalu guru membuat indikator pencapaian kompetensi dengan
mempertimbangkan peserta didik. Lebih lanjut lagi, Anderson (2001:28) menyatakan
bahwa terdapat dua kategori yaitu dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan. Pada
dimensi kognitif ada enam jenjang yaitu mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Lalu pada dimensi pengetahuan dapat
dibagi menjadi 4 kategori yaitu fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi. Kedua
dimensi ini bila digambarkan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut.
Dimensi
Pengetahuan
Dimensi Kognitif
Menging
at
Memaha
mi
Menerap
kan
Mengana
lisis
Mengeva
luasi
Mencipta
Fakta
Konsep
Prosedur
Metakognitif
Tabel 2. 1 Taksonomi Bloom
Setelah mempelajari SKL, KI, dan KD lalu menyusun indikator, selanjutnya
adalah menyusun tujuan pembelajaran. Sanjaya (2008:122) menyatakan bahwa ada
beberapa asalan mengapa tujuan perlu dirumuskan, diantaranya: (1) rumusan tujuan
yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses
pembelajaran; (2) tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan
panduan kegiatan belajar siswa; (3) tujuan pembelajaran dapat membantu dalam
mendesain sistem pembelajaran; (4) tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai
kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Sesuai dengan
pendapat Sanjaya, Suyatno (2009:29) juga menyatakan bahwa tujuan pembelajaran
yang baik ditandai oleh rumus ABCD, yakni Audience, berarti siswa menjadi subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dalam pembelajaran; Behavior, berarti pengalaman atau tindakan yang akan dijalani
siswa dalam pembelajaran; Condition, berarti kondisi nyata yang terjadi ketika siswa
belajar atau akan belajar; dan Degree, berarti tingkatan atau taraf tertentu yang harus
dicapai siswa.
2.1.3. Pembelajaran Terpadu
2.1.3.1. Hakikat Pembelajaran Terpadu
Hadisubroto (dalam Trianto, 2010:56) menyatakan bahwa pembelajaran
terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema
tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan
konsep lain, yang dilakukan secara sepontan atau direncanakan, baik dalam satu
bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman anak, maka pembelajaran
akan lebih bermakna. Lebih lanjut lagi, Vera, Avanti dan Risti Pramudyani (2014)
mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran
yang memungkinkan anak, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna,
dan otentik. Selain itu, Daryanto (2014:42) mengungkapkan bahwa pembelajaran
terpadu/pembelajaran terintegrasi merupakan suatu model pembelajaran yang
mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Jadi, pembelajaran terpadu adalah
pembelajaran yang mengaitkan konsep satu dengan yang lain yang memungkinkan
anak aktif dalam mempelajari suatu konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.1.3.2. Landasan Pembelajaran Terpadu
Trianto (2010:58) menyatakan bahwa tujuan pengembangan model
pembelajaran terpadu untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah ini pada
dasarnya sebagai kerangka acuan bagi guru dan pihak terkait namun secara rinci
pengembangan ini bertujuan untuk: (1) memberikan wawasan bagi guru tentang apa,
mengapa, bagaimana, pembelajaran terpadu pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah; (2) memberikan bekal keterampilan kepada guru menyusun silabus, dan
menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian; (3)
memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan
melaksanakan pembelajaran terpadu; (4) memberikan wawasan, pengetahuan, dan
pemahaman bagi pihak terkait sehingga mereka dapat memberikan dukungan
terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran terpadu. Ruang lingkup
penyusunan model ini meliputi: karakteristik pembelajaran terpadu, pelaksanaan
pembelajaran terpadu, dan penilaian di kelas sehingga dicapai tujuan yang
diinginkan. Selain itu, Margunayasa (2014:7-13) menyatakan bahwa ada beberapa
teori dari filsafat yang melandasi pembelajaran terpadu di Sekolah Dasar,
diantaranya Teori Kontruktivisme, Teori Psikologi Gestalt, Teori Perkembangan
Kognitif, dan Filsafat Progresivisme.
2.1.3.2.1 Teori Kontuktivisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Teori kontruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan adalah kontruksi (bentukan) kita sendiri. Jadi
seorang hendaknya memperoleh kesempatan menyusun pengetahuannya sendiri
sesuai dengan kemampuannya dan lingkungannya. Teori kontruktivisme juga
menyebutkan bahwa setiap orang harus menyusun pengetahuan dan pengalamannya
sendiri.
2.1.3.2.2 Teori Psikologi Gestalt
Teori Psikologi Gestalt menjelaskan bahwa pengamatan atau pengenalan
pertama terhadap sesuatu diawali dari pengamatan terhadap keseluruhan atau
totalitas. Setelah berhasil mengenal dan memahami sesuatu secara menyeluruh,
timbullah keinginan siswa untuk mengetahi bagian-bagiannya dengan melakukan
analisis sintesis. Teori ini menganjurkan agar guru mengorganisasi mata pelajaran
dengan cara memperlihatkan kepada siswa secara menyeluruh hubungan-hubungan
di antara berbagai bagian.
2.1.3.2.3 Teori Perkembangan Kognitif
Teori Perkembangan Kognitif mengemukakan bahwa perkembangan kognitif
berbeda-beda sesuai dengan umur dan lingkungannya. Teori perkembangan kognitif
menggambarkan bahwa belajar merupakan proses perkembangan terjadinya interaksi
anak-anak dengan lingkungan fisik dan sosial yang ada di sekitarnya. Perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kognitif terjadi dalam empat tahap, yakni sensorimotor, praoperasional, operasional
konkret, dan operasional formal.
Tabel 2. 2 Teori Perkembangan Kognitif
Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama
Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun Pegetahuan berkembang melalui
interaksi indra fisiknya dengan
lingkungannya.
Praoperasional 2 sampai 7 tahun Mulai berusaha mengenal
keteraturan dan melakukan
pengelompokkan objek yang
direspon alat inderanya.
Operasi konkret 7 sampai 11 tahun Mampu berpikir logis dan konkrit
namun belum bisa berpikir
abstrak.
Operasi formal 11 tahun sampai
dewasa
Mengklasifikasi dengan lengkap,
generalisasi konservasi logis,
serial ordering berdasarkan
kriteria baik tampak maupun
abstrak. Berpikir kombinasi.
Menginterpretasi hubungan
fungsional dalam persamaan
matematika. Mengidentifikasi dan
menetapkan variabel.
2.1.3.2.4 Filsafat Progresivisme
Filsafat Progresivisme mengemukakan bahwa pendekatan yang tepat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah pendekatan yang berpusat pada anak.
Anak diberikan kesempatan berusaha, mencoba, mencari, dan menemukan. Aktivitas
seperti ini dapat membangkitkan gairah siswa untuk terus menggali dan menemukan
sesuatu yang berkaitan dengan tema yang telah dibuat, sehingga pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
terpadu dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan secara aktif dan
memperkaya pengetahuan mengenai dunia.
2.1.3.3. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Depdikbud (dalam Trianto, 2010:62) menyatakan bahwa pembelajaran
terpadu sebagai proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri, yaitu: (1)
holistik: suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak
dari sudut pandang yang terkotak-kotak; (2) bermakna: pengkajian suatu fenomena
dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar
konsep-konsep yang berhubungan; (3) otentik: pembelajaran terpadu memungkinkan
siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya
melalui kegiatan belajar secara langsung; (4) aktif: pembelajaran terpadu
menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental,
intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan
mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka
termotivasi untuk terus-menerus belajar.
2.1.3.4. Keunggulan Pembelajaran Terpadu
Trianto (2010:7) menyatakan bahwa melalui pembelajaran terpadu, peserta
didik dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan
untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajari secara menyeluruh, bermakna, autentik, dan aktif.
2.1.3.5. Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu
Fogarty (2009:2) menyebutkan bahwa dalam menyusun sebuah perangkat
pembelajaran terpadu ada 10 model pembelajaran sebagai acuan dalam
pembelajaran, diantaranya fragmented/cellular model , connected model, nested
model, sequenced model, shared model, webbed model, threaded model, integrated
model, immersed model, dan networked model.
1. Fragmented/cellular model
Fragmented/cellular model ini adalah model pisah yang berarti mengajarkan
pelajaran secara terpisah dan keterpaduannya terletak pada satu muatan pelajaran
saja.
2. Connected model
Connected model ini adalah model hubungan yang berarti menghubungkan
konsep-konsep menjadi satu muatan pelajaran.
3. Nested model
Nested model ini adalah model gugusan yang berarti memadukan konsep dan
keterampilan menjadi sebuah pembelajaran.
4. Sequenced model
Sequenced model ini adalah model urutan yang berarti mengajarkan beberapa
konsep yang sama lalu diajarkan secara bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
5. Shared model
Shared model ini adalah model berbagi yang berarti pendekatan yang
menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan
ketrampilan yang sama.
6. Webbed model
Webbed model ini adalah model jaring laba-laba yang berarti memadukan dua
atau lebih muatan pelajaran yang berpusat pada tema.
7. Threaded model
Threaded model ini adalah model rajutan yang berarti pengintegrasian
metacuriculum (kecakapan di atas materi yang dikuasai siswa) yang memadukan
bentuk keterampilan.
8. Integrated model
Integrated model ini adalah model perpaduan yang berarti memadukan topik
pada muatan pelajaan yang berbeda menjadi suatu topik tertentu.
9. Immersed model
Immersed model ini adalah model celup yang berarti mencelupkan atau
memadukan pengalaman dan pengetahuan siswa yang dihubungkan dengan
pembelajaran.
10. Networked model
Networked model ini adalah model jaringan yang berarti mengeksplorasi
jaringan para ahli dalam pembelajaran di luar kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Namun, dari kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut, menurut
Prabowo (2000) dalam Trianto (2010:42) ada tiga model yang dipandang cocok
untuk dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan formal SD yaitu
model terhubung (connected), model jaring laba-laba (webbed), dan model
keterpaduan (integrated). Lalu peneliti menggunakan model jaring laba-laba
(webbed) dalam penelitian ini.
2.1.4. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
2.1.4.1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Trianto (2011:327) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu model webbed
adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik yang dimulai dengan
menentukan tema tertentu lalu dilakukan pengembangan subtema dengan
memperhatikan kaitannya dengan bidang studi. Selain itu, Trianto (2011:361) juga
menyatakan bahwa model jaring laba-laba (webbed) adalah pembelajaran yang
mengintegrasikan materi pengajaran dan pengelaman belajar melalui keterpaduan
tema. Daryanto (2014:43) juga mengungkapkan bahwa model jaring laba-laba
(webbed) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Jadi,
pembelajaran terpadu tipe webbed adalah suatu tipe pembelajaran yang
menggunakan pendekatan tematik dengan mengintegrasikan materi pelajaran
menjadi suatu tema pokok dalam suatu pembelajaran.
Rusman (dalam Amarila, 2014: 19) menyatakan bahwa katakteristik model
webbed adalah model pembelajaran terpadu yang pengembangannya dimulai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan muatan
berbagai mata pelajaran. Senada dengan Rusman, Amarila (2014:21) menyatakan
bahwa pembelajaran tipe webbed adalah pembelajaran yang memberikan
pengetahuan secara utuh/holistik dengan pendekatan tematik atau menggunakan
tema-tema untuk mempelajari beberapa bidang kajian dengan memperhatikan
keterkaitan tema tersebut dalam muatan pelajaran.
2.1.4.2. Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Trianto (2011:329-330) memaparkan langkah-langkah dalam merancang
pembelajaran tematik dilakukan dengan tujuh langkah, yaitu:
1. Tetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan;
2. Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap
mata pelajaran;
3. Pelajari hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap mata pelajaran;
4. Pilih dan tetapkan tema pemersatu;
5. Buatlah pemetaan keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran
dengan tema pemersatu;
6. Susun silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar
setiap mata pelajaran; dan
7. Susun satuan pembelajaran tematik.
2.1.4.3. Contoh Bagan Peta Konsep Tipe Webbed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Contoh bagan peta konsep tipe webbed adalah sebagai berikut.
Bagan 2. 1 Peta Konsep Tipe Webbed
2.1.4.4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
2.1.4.4.1. Kelebihan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Fogarty (2009:67), keunggulan menggunakan pembelajaran tipe webbed
yaitu: (1) Model webbed atau jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan guru
yang belum berpengalaman mengajar; (2) Model ini lebih memudahkan perencanaan
KEGIATANKU DI
SORE HARI
BAHASA INDONESIA
Kalimat tentang kegiatan di sore
hari sebagai peristiwa siang
PJOK
Gerakan menangkap bola
dalam permainan sederhana
SBdP
Membuat kolase dengan tema
kegiatan di sore hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kerja tim untuk mengembangkan tema ke semua bidang isi pelajaran; (3) Umumnya
lebih mudah dalam melakukan perpindahan aktivitas belajar, topik, dan produk yang
sesuai dengan tema; (4) Pendekatan tematik memberikan kejelasan „payung‟ yang
akan memotivasi anak maupun guru, memudahkan murid melihat perbedaan
aktivitas dan ide yang saling terkait; (5) Ada kekuatan motivasi yang berasal dari
proses penentuan tema yang diminati anak; (6) Faktanya, proses kreatif dari
pengembangan tematik guru dan siswa menjadi semangat dengan banyak
kemungkinan yang dapat diciptakan. Selain itu, Trianto (2011:329) menyatakan
bahwa kelebihan pembelajaran terpadu tipe webbed adalah (1)
penyeleksian/penentuan tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk
belajar; (2) lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman; (3)
memudahkan perencanaan; (4) pendekatan tematik dapat memotivasi siswa; (5)
memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-ide berbeda
yang terkait.
2.1.4.4.2. Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Fogarty (2009:67), pembelajaran terpadu model webbed juga memiliki
kelemahan diantaranya (1) Kesulitan serius yang terletak pada pemilihan tema, tema
yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar relevan dengan materi
dan tidak merumuskan tema yang dangkal. (2) Dalam pembelajaran, guru lebih
memusatkan kegiatan daripada mengembangkan konsep, sehingga perlu mengambil
konten yang relevan dan teliti. (3) Guru sulit dalam memilih dan menyatukan tema.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(4) Ada masa di mana tema yang digunakan tidak lagi relevan sehingga RPP lama
tidak dapat digunakan kembali. Lebih lanjut lagi, Trianto (2011:329) menyatakan
bahwa kelemahan pembelajaran terpadu tipe webbed adalah (1) sulit dalam
menyeleksi tema; (2) cenderung untuk merumuskan tema dangkal; (3) dalam
pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.
2.2. Hasil Penelitian Relevan
2.2.1 Penelitian Tentang Kurikulum 2013
Alawiyah (2014) melakukan penelitian tentang kesiapan guru dalam
implementasi kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendorong pemerintah
meningkatkan kinerjanya dalam mempersiapkan guru dalam perubahan kurikulum.
Desain penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pelatihan guru, mendampingi
guru, dan membina guru. Populasi penelitian ini adalah guru yang akan
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Dengan mengadakan intervensi seperti
pelatihan khusus dan Klinik Konsultasi Pembelajaran (KKP) yang dilakukan
pemerintah dianggap kurang, seharusnya pemerintah secara teratur meningkatkan
kualitas guru dengan adanya evaluasi.
2.2.2 Penelitian Tentang Perangkat Pembelajaran
Dewi, K., I. W. Sadia, N. P. Ristianti (2013) melakukan penelitian tentang
pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu dengan setting inkuiri
terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kinerja ilmiah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA terpadu
dengan setting inkuiri terbimbing yang valid, praktis, dan efektif. Metode penelitian
dilakukan dengan analisis deskriptif tentang validitas, kepraktisan, dan efektivitas
perangkat pembelajaran. Dari hasil penelitian diperoleh: 1) validitas perangkat
pembelajaran berada pada kategori sangat valid dengan nilai validitas buku siswa
3,57 dan buku pegangan guru 3,63, 2) kepraktisan perangkat pembelajaran berada
pada kategori sangat praktis, rata-rata nilai respon guru 3,87 dan respon siswa 3,66,
keefektivan perangkat, nilai rata-rata pemahaman konsep 85,16 dan kinerja ilmiah
yang berupa penilaian unjuk kerja dan sikap berada di atas KKM, sehingga
dinyatakan 100% tuntas. Hal ini berarti, perangkat pembelajaran memenuhi kriteria
valid, praktis, dan efisien sehingga dapat diimplementasikan dalam lingkup yang
luas.
2.2.3 Penelitian Tentang Pembelajaran Terpadu
Pramudyani, Avianti Vera Risti dan Sugito (2014) melakukan penelitian
tentang Implementasi Pembelajaran Terpadu terhadap Perkembangan Anak Usia
Dini di KB-TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui implementasi pembelajaran terpadu pada pendidikan anak usia dini dan
pengaruh pembelajaran terpadu terhadap aspek pengembangan anak. Metode yang
digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data pengamatan peran serta, di
mana peneliti berfungsi sebagai instrumen yang tak terpisahkan dengan subyek
penelitian untuk melakukan wawancara mendalam, pengamatan terus menerus, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran terpadu yang dilakukan belum
memperlihatkan keterkaitan antara tema dan dilakukan melalui tahapan: kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2.2.4 Penelitian Tentang Pembelajaran Terpadu Model Webbed
Amarila, Raula Samsul, Noor Aini Habibah, dan Arif Widiyatmoko (2014)
melakukan penelitian tentang Pengembangan Alat Evaluasi Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed Tema Lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki dan memudahkan
menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Metode yang digunakan adalah R&D.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat evaluasi yang dikembangkan sangat layak
digunakan dengan memperoleh skor rata-rata 82 (87,23%). Alat evaluasi yang
dikembangkan juga mampu mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yang
ditunjukkan dengan hasil validasi ahli dan angket tanggapan guru yang mendapat
skor maksimal 4. Alat evaluasi yang dikembangkan terbukti layak digunakan dan
dapat mengukur kemampuan berpikir kritis pada siswa.
Dibandingkan dari penelitian yang dirujuk, penelitian kebaruan dapat dilihat
dari judul penelitian yang peneliti ambil yaitu lebih khas pada pengembangan
perangkat pembelajaran terpadu khususnya pembelajaran terpadu tipe webbed. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
itu, penelitian ini menggunakan acuan Kurikulum 2013 dimana Kurikulum 2013
merupakan pembaharuan dari Kurikulum Tingkat Satuan Dasar (KTSP). Lalu,
penelitian kebaruan dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan 2. 2 Penelitian yang Relevan
Alawiyah (2014)
“Kesiapan Guru dalam
Implementasi
Kurikulum 2013”
Marila, Habibah, dan
Widiyatmoko (2014) “
Pengembangan Alat
Evaluasi Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa
pada Pembelajaran
IPA Terpadu Model
Webbed Tema
Lingkungan”
Vera dan Pramudyani
(2014) “Implementasi
Pembelajaran
Terpadu terhadap
Perkembangan Anak
Usia Dini di KB-TK
Islam Al-Azhar 31
Yogyakarta”
Caturiyati (2007)
“Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Terpadu dengan
Setting Inkuiri
Terbimbing untuk
Meningkatkan
Pemahaman Konsep
dan Kinerja Ilmiah
Siswa”
Anggraeni (2017)
“Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Terpadu Tipe Webbed
untuk Siswa Kelas I
Sekolah Dasar
Mengacu Kurikulum
2013”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2.3. Kerangka Berpikir
Bagan 2. 3 Kerangka Berpikir
Pengalaman mewawancarai kepada kepala sekolah dan guru memotivasi
peneliti untuk mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran terpadu yang dapat
digunakan untuk guru. Perangkat pembelajaran yang dibuat tentunya mengacu pada
kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum 2013. Pada saat implementasi
kurikulum baru ini (Kurikulum 2013), tentunya guru harus sudah menguasai
bagaimana Kurikulum 2013. Namun dilihat dari kenyataan yang terjadi di lapangan,
banyak guru Sekolah Dasar yang masih mengalami kesulitan dalam menyusun
Kurikulum 2013
1. Menggunakan penilaian
otentik
2. Menggunakan
pendekatan saintifik
3. Adanya pendidikan
karakter
4. Berpusat pada siswa
Mengembangkan perangkat
pembelajaran berupa peta
konsep dan RPP berserta
LKS dan penilaian otentik
dengan menggunakan
langkah peneliatian Borg and
Gall dikombinasikan langkah
pengembangan desain
instruksional dari Dick and
Carrey yang mengacu
Kurikulum 2013. Analisis Kebutuhan
Guru masih membutuhkan
contoh perangkat pembelajaran
terpadu tipe webbed yang
mengacu Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
perangkat pembelajaran terpadu yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Salah satu
faktor yang menyebabkan guru sulit untuk menyusun perangkat pembelajaran ialah
kurangnya sosialisasi dalam penyusunannya, faktor lain mungkin guru belum siap
dengan adanya kurikulum baru.
Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran
terpadu yang mengacu Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk memberikan gambaran
kepada guru tentang perangkat pembelajaran terpadu yang sesuai dengan Kurikulum
2013. Peneliti juga menggunakan tipe webbed dalam menyusun pengembangan
perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013.
2.4. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
2.4.1 Bagaimana langkah pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe
webbed untuk siswa kelas I SD mengacu Kurikulum 2013?
2.4.2 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed untuk siswa
kelas I Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran terpadu?
2.4.3 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed untuk siswa
kelas I Sekolah Dasar menurut guru melalui uji coba terbatas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah Research and Development
(R&D) atau sering disebut penelitian dan pengembangan. Sudaryono (2016:15)
menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Senada dengan Sudaryono, Trianto (2010:206) mengemukakan bahwa
R&D adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan
suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat
dipertanggungjawabkan. Tentunya jenis penelitian R&D ini menghasilkan atau
mengembangkan produk yang sudah ada. Selain itu, Trianto (2010:206) menyatakan
bahwa produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras, seperti
buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi juga dapat
perangkat lunak, seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di
kelas, perpustakaan atau laboratorium ataupun model-model pendidikan,
pembelajaran, pelatihan, bimbingan, dan evaluasi. Lebih lanjut lagi, Sanjaya
(2013:132-133) menyatakan bahwa R&D juga memiliki beberapa karakteristik, di
antaranya: (1) R&D bertujuan untuk menghasilkan produk dalam berbagai aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pembelajaran dan pendidikan, yang biasanya produk tersebut diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu; (2) proses pelaksanaan R&D diawali
dengan studi atau survei pendahuluan yang dilakukan untuk memahami segala
sesuatu yang terlaksana di lapangan sesuai dengan objek pengembangan yang dapat
digunakan; (3) proses pengembangan dilakukan secara terus menerus dalam
beberapa siklus dengan melibatkan subjek penelitian dalam lapangan yang nyata
tanpa mengganggu sistem dan program yang sudah direncanakan dan ditata
sebelumnya; (4) pengujian validasi dilakukan untuk menguji keandalan model hasil
pengembangan baik keandalan dilihat dari sisi proses pembelajaran maupun
keandalan dari sisi hasil belajar; (5) R&D tidak menguji teori tertentu atau
menghasilkan prinsip, dalil, atau hukum kecuali yang berkaitan dengan apa yang
sedang dikembangkan.
Terdapat beberapa macam desain metode penelitian dan pengembangan dari
beberapa ahli seperti Borg & Gall (1983), Tomlinson (2005), dan Dick and Carey
(2003). Lalu, peneliti memutuskan untuk mengikuti langkah penelitian Borg and Gall
dikombinasikan dengan langkah pengembangan desain instruksional dari Dick and
Carrey. Peneliti memilih langkah penelitian Borg and Gall karena Sanjaya
(2013:130) mengungkapkan bahwa produk pendidikan yang dihasilkan melalui
penelitian dan pengembangan dengan langkah penelitian Borg and Gall akan
menghasilkan produk efektif dengan mengikuti tahapan penelitiannya. Selain itu,
Sanjaya (2013:130) mengungkapkan bahwa langkah penelitian Dick and Carey
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
memandang desain pembelajaran sebagai sebuah sistem dan menganggap
pembelajaran adalah proses yang sistematis yang memberi kesempatan untuk bekerja
sama dengan ahli lain agar pengembangan yang dilakukan lebih berkualitas. Setelah
itu, penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed yang
mengacu kurikulum SD tahun 2013 untuk memberikan gambaran kepada guru
bagaimana perangkat pembelajaran terpadu yang sesuai dengan kurikulum.
Pelaksanaan pengembangan materi disesuaikan dengan langkah penelitian Borg and
Gall dikombinasikan dengan langkah pengembangan desain instruksional dari Dick
and Carrey.
Berikut ini penjelasan langkah-langkah penelitian Borg and Gall. Sugiyono
(2010: 408-426) Langkah-langkah penelitian Borg and Gall akan ditunjukkan pada
bagan dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Bagan 3. 1 Langkah-langkah Penelitian Borg and Gall
1. Potensi dan masalah
Potensi merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dan
akan memiliki nilai tambah. Sedangkan, masalah ialah sesuatu hal
Revisi
Produk
Produksi Masal
Revisi
Desain
Uji Coba Produk
Revisi
Desain
Uji Coba
Pemakaian
Potensi dan
Masalah
Pengumpul-
an Data
Desain Produk
Validasi
Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang terjadi dan dianggap dapat menjadi suatu hambatan. Potensi dan
masalah didapatkan dari pengamatan secara langsung.
2. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah didapatkan, maka langkah
selanjutnya ialah mengumpulkan informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan suatu produk dan diharapkan dapat
mengatasi masalah yang telah dikemukakan.
3. Desain produk
Desain produk dibidang pendidikan ialah produk yang
dihasilkan mampu meningkatkan produktivitas pendidikan. Hasil
akhir dari kegiatan ini berupa desain produk tentang rencana metode
pembelajaran yang baru.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
suatu rancangan produk. Validasi desain ini dapat dilakukan dengan
menghadirkan pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk
menilai produk yang telah dirancang.
5. Perbaikan desain
Setelah desain produk telah divalidasi oleh pakar atau ahli
maka dapat diketahui kelemahan produk yang telah dibuat.
Kelemahan tersebut harus di perbaiki oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
6. Uji coba produk
Setelah dilakukan validasi desain dan perbaikan desain maka
dapat dilakukan uji coba produk. Uji coba dapat dilakukan pada
kelompok terbatas yang telah ditentukan.
7. Revisi produk
Pengujian efektivitas metode mengajar baru pada sampel yang
terbatas menunjukkan bahwa metode mengajar lebih efektif dari
metode lama. Namun dari hasil pengujian terlihat bahwa kreativitas
siswa yang mendapat perlakuan tidak maksimal. Oleh karena itu perlu
dilakukannya revisi produk.
8. Uji coba pemakaian
Setelah revisi produk dilakukan maka produk sudah siap
diujicobakan pada lembaga pendidikan yang lebih luas.
9. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian
terdapat kekurangan pada produk yang telah dibuat.
10. Pembuatan produk masal
Apabila produk dinyatakan efektif dan sudah layak untuk
digunakan secara masal maka produk dapat diterapkan pada setiap
lembaga pendidikan secara masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berikut ini penjelasan langkah-langkah penelitian Dick and Carey. Abidin
(2014:45-52) mengungkapkan bahwa langkah pengembangan Dick and Carey dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Bagan 3. 2 Langkah-langkah Penelitian Dick and Carey
Step 10
Design and
conduct
summative
evaluation
Step 3
Analysis
learners
and
context
Step 8
Design and
conduct
formative
evaluation
if
instruction
Step 4
Write
performa
nces
objectives
Step 6
Develop
instructio
nal
streategy
Step 5
Delevop
assessme
nt
intrument
Step 7
Develop
and select
instruction
al material
Step 9
Revise
Instructio
n
Step 1
Assess
needs to
identify
goal (s)
Step 2
Conduct
instructio
nal
analysis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1. Analisis Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran.
Analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan
pembelajaran adalah langkah pertama yang harus dilakukan dalam
mengembangkan sebuah desain sistem pembelajaran yang bertujuan
untuk menentukan apa yang harus dicapai.
2. Melakukan Analisis Pembelajaran
Analisis pembelajaran adalah suatu prosedur yang diterapkan
pada tujuan pembelajaran dan akan menghasilkan identifikasi untuk
mencapai tujuan utama.
3. Menganalisis Siswa dan Konteks Pembelajaran
Analisis konteks meliputi kondisi-kondisi terkait dngan
keterampilan yang dipelajari oleh siswa dan situasi yang terkait
dengan tugas yang dihadapi oleh siswa untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari. Analisis karakteristik
siswa meliputi kemampuan aktual yang dimiliki oleh siswa, gaya
belajar, sikap terhadap aktivitas belajar, dan termasuk di dalamnya
karakter serta kepribadian siswa.
4. Merumuskan Tujuan Performasi
Tujuan performasi adalah sebuah gambaran detail tentang apa
yang akan di dapat dilakukan oleh siswa setelah menyelesaikan
pembelajaran. Penyusunan tujuan diperlukan kata kerja operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang terukur dari masing-masing ranah (kognitif, psikomotor, dan
afektif).
5. Mengembangkan Instrumen Penilaian
Pengembangan instrumen penilaian hendaknya dilakukan
sebelum proses pembelajaran bukan setelah proses pembelajaran. Hal
ini disebabkan penilaian harus benar-benar sesuai dengan tujuan
performa yang telah ditetapkan.
6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Pengembangan strategi pembelajaran berwujud model-model
pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai dan
dikembangkan sejalan penilaian otentik yang digunakan.
7. Mengembangkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dikatakan sebagai program yang disusun
guru untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
siswa sebagaimana kompetensi yang telah ditetapkan.
8. Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Formatif
Tujuan evaluasi formatif adalah untuk mengumpulkan data
yang terkait dengan kelebihan dan kelemahan desain sistem
pembelajaran yang dikembangkan. Hasil dari proses evaluasi formatif
digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki draf desain
pembelajaran yang dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
9. Merevisi Pembelajaran
Data yang digunakan untuk merevisi draf desain sistem
pembelajaran adalah data evaluasi formatif. Prosedur evaluasi
formatif dilakukan pada semua aspek program pembelajaran dengan
tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas program tersebut.
10. Mengembangkan Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai dievaluasi
secara formatif dan direvisi sesuai dengan standar yang digunakan
oleh perancang.
3.2. Prosedur Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran terpadu di kelas 1
SD, peneliti mengkombinasikan langkah-langkah penelitian dan pengembangan
menurut Borg and Gall dan Dick and Carey menjadi 7 langkah. Hal tersebut
dilakukan karena langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall
dapat dikombinasi dengan langkah pengembangan desain instruksional dari Dick and
Carrey tanpa mengurangi kualitas produk dikarenakan melalui tahap validasi desain
dan uji coba. Ketujuh langkah penelitian dan pengembangan tersebut yaitu (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain,
(5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bagan 3. 3 Prosedur Pengembangan
Desain Produk
1. Analisis kurikulum yang mengacu Taksonomi
Bloom
2. Peta konsep jaringan KD dan indikator
pembelajaran
3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
4. Mengembangkan instrumen penilaian produk
5.
Validasi Desain
Evaluasi Formatif
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Analisis Kebutuhan
(wawancara)
Revisi Produk
Revisi RPP
Uji Coba Produk
Revisi Produk
Evaluasi Sumatif Revisi Produk
Analisis Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3.2.1 Potensi Masalah
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus
ditunjukkan dengan data yang empirik yang tidak harus dicari sendiri.
Peneliti mencari potensi masalah dengan mewawancarai guru yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Wawancara ini bertujuan untuk
mengetahui fakta dan masalah yang terjadi di lapangan (SD) yang
menyangkut kebutuhan contoh perangkat pembelajaran tipe webbed.
3.2.2 Pengumpulan Data
Setelah melakukan analisis kebutuhan, peneliti menemukan masalah
yang didapatkan dari wawancara. Masalah yang ditemukan adalah guru
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran tipe webbed. Pengumpulan
data digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan
dapat mengatasi masalah yang ditemukan. Di samping merencanakan produk,
peneliti juga memahami karakteristik siswa agar perangkat pembelajaran
yang dibuat itu sesuai.
3.2.3 Desain Produk
Hasil dari penelitian dan pengembangan berupa desain poduk yang
lengkap dan spesifik. Produk yang dihasilkan ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan. Peneliti mendesain produk dengan
langkah sebagai berikut: (1) Mengembangkan instrumen penilaian produk;
(2) Analisis kurikulum yang mengacu Taksonomi Bloom; (3) Peta konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
jaringan KD dan indikator pembelajaran; (4) Membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
3.2.4 Validasi Desain
Validasi dilakukan untuk menilai produk baru yang telah dihasilkan.
Validitas dapat dilakukan dengan mendatangkan tenaga ahli atau pakar yang
sudah berpengalaman. Validitas desain dilakukan dengan evaluasi formatif
oleh 2 dosen yang ahli dalam pembelajaran terpadu.
3.2.5 Revisi Desain
Setelah melalui tahap desain produk dan tahap validasi desain, maka
akan diketahui di mana letak kelemahan produk yang telah dibuat. Lalu
peneliti mengurangi kelemahan produk dengan memperbaikinya atau
merevisi. Peneliti merevisi desain yang berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
3.2.6 Uji Coba Produk
Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen untuk membandingkan
keadaan sebelum dan sesudah uji coba produk. Peneliti menguji coba produk
sembari memvalidasikan produk kepada 2 guru yang mengimplementasikan
Kurikulum 2013 pada pembelajarannya. 2 guru yang memvalidasi ini
dijadikan evaluasi sumatif. Peneliti mengujicobakan produk di kelas 1 SDN
Dayuharjo dan SD N Jati 1.
3.2.7 Revisi Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dalam revisi produk, peneliti memperbaiki kelemahan yang muncul
ketika uji coba produk yang dibuat. Peneliti menemukan kelemahan produk
lagi setelah diujicobakan, maka peneliti memperbaiki produk dengan
merevisinya lagi dengan saran dari 2 guru yang mengimplementasikan
Kurikulum 2013 pada pembelajarannya.
3.3. Uji Coba Terbatas
3.3.1 Setting Penelitian
1. Subjek Uji Coba Terbatas
Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas 1 SDN Dayuharjo dan SDN
Jati 1 pada tahun ajaran 2017/2018.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran terpadu.
3. Waktu penelitian
Waktu penelitian terhitung mulai 13 April 2017 hingga 13 Januari 2018.
Penelitian ini dimulai dari wawancara analisis kebutuhan hingga penyelesaian
laporan skripsi. Penelitian dan pengembangan ini membutuhkan waktu selama 9
(sembilan) bulan.
3.3.2. Instrumen Penelitian
Trianto (2010:263) menyatakan bahwa intrumen penelitian adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dan kegiatannya mengumpulkan agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara.
3.3.2.1 Wawancara
Daftar pertanyaan digunakan untuk menganalisis kebutuhan guru dan kepala
sekolah dalam perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu kurikulum SD tahun
2013. Wawacara digunakan untuk menganalisis kebutuhan pada penelitian. Kisi-kisi
wawancara analisis kebutuhan untuk guru dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. 1 Daftar Pertanyaan Wawancara
No Kisi-kisi Pertanyaan
1. Sejak kapan menerapkan Kurikulum 2013 ?
2. Apakah bapak/ibu sudah tahu bahwa Kurikulum 2013 harus
menggunakan pembelajaran terpadu ?
3. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 ?
4. Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, apakah bapak/ibu mengenal dan
mengasai 10 jenis itu ?
5. Apakah ada kesulitan dalam merencanakan pembelajaran terpadu ?
6. Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran terpadu ?
7. Apakah bapak/ibu membutuhkan contoh perangkat pembelajaran
terpadu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3.3.2.2 Kuesioner
Setelah wawancara, peneliti mengambil analisis kebutuhan dengan kuesioner.
Kuesioner ini merupakan pengambilan data untuk validasi produk peneliti. Dalam
pengisian kuesioner terdapat komponen yang harus dinilai, diantaranya: identitas
RPP, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar,
sumber belajar, media pembelajaran, metode pembelajaran, skenario pembelajaran,
implementasi pembelajaran terpadu tipe webbed, penilaian, lembar kerja siswa
(LKS), dan bahasa. Kuesioner ini diisi oleh dua orang yang dianggap ahli dalam
bidang perangkat pembelajaran terpadu dan dua guru yang mengimplementasikan
kurikulum 2013.
Hasil perhitungan validasi instrumen yang didapatkan dari dua orang yang
ahli dalam perangkat pembelajaran terpadu dan dua orang guru yang
mengimplementasikan pembelajaran mengacu kurikulum SD tahun 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 2 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen
No. Validator Rata-rata Skor Kategori
1. Ahli 1 3,85 Baik
2. Ahli 2 3,44 Baik
3. Guru SDN Dayuharjo 4,83 Sangat baik
4. Guru SDN Jati 1 4,87 Sangat baik
Skor Total 16,99
Rata-rata 4,25 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Instrumen yang disusun peneliti sudah layak digunakan berdasarkan hasil
validasi dari dua orang yang dianggap ahli dalam perangkat pembelajaran terpadu
dan dua orang guru yang mengimplementasikan pembelajaran mengacu kurikulum
SD tahun 2013, akan tetapi tetap perlu diperbaiki sesuai saran dari validator.
3.3.3. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2010:308) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data, lalu pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai setting, sumber, dan berbagai cara. Senada dengan Sugiyono, Widoyoko
(2015 :33) juga menyatakan bahwa pengumpulan data dimaksudkan untuk
mendapatkan bahan-bahan, fakta, keterangan, dan informasi yang dapat dipercaya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
dan kuesioner.
3.3.3.1 Wawancara
Sanjaya (2013:263) menyatakan bahwa wawancara adalah teknik penelitian
yang dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung maupun melalui saluran
media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data.
Lebih lanjut lagi, Mahmud (2011:173) juga menyatakan bahwa wawancara adalah
teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan
mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden. Selain itu, Mahmud (2011:175)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
juga mengungkapkan teknik wawancara, di antaranya: (1) pedoman wawancara tidak
terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan
ditanyakan; (2) pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist. Dalam melakukan
wawancara, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur.
3.3.3.2 Kuesioner
Sudaryono (2016:77) menyatakan bahwa angket atau kuesioner merupakan
suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Senada dengan
Sudaryono, (Sugiyono, 2011: 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Namun, kuesioner ini memiliki kelebihan
maupun kelemahan. Sanjaya (2013:255-256) menyatakan kelebihan kuesioner atau
angket, di antaranya: (1) angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari
sejumlah responden atau sumber data yang jumlahnya cukup besar; (2) data yang
terkumpul melalui angket akan lebih mudah dianalisis, sebab setiap responden akan
mendapatkan pertanyaan sama; (3) responden akan memiliki kebebasan untuk
menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan keyakinannya; (4) responden tidak akan
terburu-buru menjawab setiap pertanyaan, karena pengisiannya tidak terlalu terikat
oleh waktu. Selain itu, Sanjaya (2013:256) juga mengungkapkan kelemahan
kuesioner atau angket, di antaranya: (1) dengan menggunakan angket belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
menjamin responden akan memberikan jawaban yang tepat sesuai dengan
keyakinannya; (2) angket hanya mungkin dapat digunakan oleh responden yang
dapat membaca dan menulis; (3) angket hanya dapat menggali masalah yang
terbatas; (4) terkadang ada responden yang tidak bersedia untuk mengisi angket
karena berbagai alasan.
Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, di
mana dalam memvalidasi perangkat pembelajaran dengan menyediakan alternatif
jawaban dengan memberi bulatan pada instrumen validasi.
3.3.4. Teknik Analisis Data
Ali dan Asrori (2014:287) mengungkapkan bahwa data akan berarti jika
dianalisis, ditafsirkan dan dibahas sehingga diperoleh berdasarkan data yang
dikumpulkan itu. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif
yang diperoleh dari hasil analisis wawancara, observasi dan data kuantitatif diperoleh
dari hasil validasi instrumen. Selanjutnya, Sugiyono (2010:335) menyatakan bahwa
dalam menganalisis data kualitatif dapat dilakukan dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
3.3.4.1. Analisis Data Kualitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Ali dan Asrori (2014:288) mengungkapkan bahwa data kualitatif dapat
berbentuk kata-kata, yang diperoleh dari dokumen, wawancara, atau observasi, yang
biasanya dituangkan dalam catatan lapangan. Peneliti menggunakan wawancara dan
juga observasi dalam melakukan penelitian.
Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara kepala
sekolah dan guru SD yang menggunakan Kurikulum 2013. Ada juga observasi yang
dilaksanakan di kelas yang mengaplikasikan Kurikulum 2013. Selain itu data juga
diperoleh dari validasi produk yang diberikan oleh pakar yang memvalidasi berupa
saran dan masukan.
3.3.4.1. Analisis Data Kuantitatif
Ali dan Asrori (2014:290) mengungkapkan bahwa bentuk data kualitatif
dapat berupa bilangan atau angka-angka, yang diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan ataupun pengukuran. Peneliti memperoleh data kuantitatif dari hasil
validasi instrumen dan kuesioner menjadi data interval. Skala penilaian terhadap
penilaian pengembangan perangkat pembelajaran adalah sangat baik (5), baik (4),
cukup baik (3), kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Setelah skor diperoleh,
maka dianalisis rata-ratanya. Berikut ketentuan dalam menghitung rata-rata.
Rata-rata :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Rata-rata yang didapatkan lalu dijadikan acuan konversi. Sukarjo (2008:101)
memberikan skala sebagai acuan konversi nilai skala lima untuk menilai kualitas
produk.
Tabel 3. 3 Acuan Konversi Penilaian Kualitas Produk
Interval skor Kategori
x > 4,21 Sangat baik
3,40 < x ≤4,21 Baik
2,60 < x ≤ 3,40 Cukup
1,79 < x ≤ 2,60 Kurang
x ≤ 1,79 Sangat kurang
Keterangan:
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif menerapkan
rumus konversi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3.4 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dijadwalkan dalam tabel berikut:
Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Apr
201
7
Mei
201
7
Jun
201
7
Jul
201
7
Agt
201
7
Sep
201
7
Okt
201
7
Nov
201
7
Des
201
7
Jan
201
8
1 Penyusun
an
proposal
penelitian
√ √ √
2 Pengump
ulan data
√
3 Desain
produk
√ √ √
4 Validasi
desain
√
5 Revisi
desain
√
6 Uji coba
produk
√
7 Revisi
produk
√
8 Ujian
skripsi
√
9 Revisi
akhir
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam BAB IV ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian dan
pembahasan sebagai berikut:
4.1 Analisis Kebutuhan
Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dengan judul
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed untuk Siswa
Kelas I Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013” ini dilaksanakan dengan
langkah awal yaitu melaksanakan analisis kebutuhan yang berguna untuk
mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan. Peneliti melaksanakan
analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara terhadap guru SD yang
menggunakan Kurikulum 2013. Wawancara dilakukan pada tanggal 13 April
2017. Wawancara dilakukan kepada Guru kelas I SD N Jetis 1 Yogyakarta, yaitu
Ibu P dan Guru kelas I SD N Dayuharjo, yaitu Ibu D. Kegiatan wawancara
dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara langsung dan hasilnya
dicatat di buku tulis peneliti. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengindentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan yang
berkaitan dengan ketersediaan pengembangan perangkat pembelajaran yang
digunakan guru untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pengembangan perangkat pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan pada
Kurikulum 2013.
4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas I SD N Jetis 1 pada tanggal
13 April 2017 dan SD N Dayuharjo pada 10 April 2017. Wawancara tersebut
berpedoman pada 7 pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat
pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum tahun 2013. Berikut data hasil
wawancara dengan guru kelas I SD N Jetis 1 dan SD N Dayuharjo yang akan
dijelaskan setiap butir.
Butir pertanyaan pertama mengenai sejak kapan guru menerapkan Kurikulum
2013. Guru SDN Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru sudah menerapkan
Kurikulum tahun 2013 pada tahun ajaran 2016/2017. Guru SD N Dayuharjo
memberikan jawaban bahwa guru sudah menerapkan Kurikulum tahun 2013 pada
tahun ajaran 2016/2017 atau pada semester 1.
Butir pertanyaan kedua tentang apakah guru sudah mengetahui bahwa
Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu. Guru SD N Jetis 1
memberikan jawaban bahwa guru sudah mengetahui bahwa Kurikulum 2013
sudah menggunakan pembelajaran terpadu. Guru SD N Dayuharjo memberikan
jawaban bahwa guru mengetahui bahwa Kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran terpadu. Guru pun dalam menyampaikan suatu pembelajaran guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
tidak lagi memulai dengan “hari ini kita akan belajar matematika” tetapi langsung
mengintegrasikan suatu pembelajaran bedasarkan tema dan subtema..
Butir pertanyaan ketiga tentang apakah guru sudah pernah mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013. Guru SD N Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru
sudah pernah mengikuti pelatihan kurikulum pada tahun 2016. Guru SD N
Dayuharjo memberikan jawaban bahwa guru pernah mengikuti pelatihan
Kurikulum 2013 sebanyak 4 sampai 5 kali dalam KKG dan di dinas hanya sekali.
Butir pertanyaan keempat tentang sejauh mana pemahaman guru tentang tipe
pembelajaran terpadu. Guru SD N Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru
mengenal beberapa jenis pembelajaran terpadu, yaitu tipe webbed dan integrated
namun belum menguasai. Guru SD N Dayuharjo memberikan jawaban bahwa
guru tidak mengetahui 10 tipe pembelajaran terpadu tetapi guru mengetahui
bagaimana pengintegrasian suatu pembelajaran.
Butir pertanyaan kelima tentang sejauh mana guru dapat merencanakan
pembelajaran terpadu. Guru SD N Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru
dalam merencanakan pembelajaran terpadu mengalami kesulitan pada
penyusunan instrumen penilaian. Guru SD N Dayuharjo memberikan jawaban
bahwa jika merencanakan pembelajaran terpadu guru tersebut tidak kesulitan
karena ada buku guru yang jadi patokan dan panutan dalam setiap merencanakan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Butir pertanyaan keenam tentang sejauh mana guru dapat melaksanakan
pembelajaran. Guru SD N Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru belum ada
kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran karena terbantu dengan buku guru
dan buku siswa yang diberikan oleh pemerintah. Guru SD N Dayuharjo
memberikan jawaban bahwa guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu, sebagai contohnya jika ada siswa yang belum paham saat
pengintegrasian muatan pelajaran dalam pembelajaran maka guru menggunakan
model KTSP dalam menjelaskan muatan pembelajaran tersebut.
Butir pertanyaan ketujuh tentang apakah guru memerlukan contoh perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Guru SD N Jetis 1
mengungkapkan bahwa guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran
terpadu tipe webbed karena tipe tersebut mirip dengan Kurikulum 2013. Guru
SD N Dayuharjo mengungkapkan bahwa guru sudah mengenal pembelajaran
terpadu tipe webbed namun belum menguasainya. Lalu guru membutuhkan
perangkat pembelajaran tipe webbed agar lebih menguasai lagi salah satu tipe
pembelajaran terpadu karena guru tidak cukup jika hanya melihat buku guru.
Sehingga acuan guru tidak hanya terpatok pada buku guru.
4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa guru sudah memahami bahwa Kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran terpadu. Guru tidak menguasai tipe-tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pembelajaran terpadu namun guru mengenal tipe pembelajaran terpadu seperti
webbed, karena tipe tersebut yang digunakan pada Kurikulum 2013. Guru pun
masih kesulitan dalam merencanakan pembelajaran terutama dalam penyusunan
instrumen penilaian maupun dalam pelaksanaan pembelajaran dengan acuan
Kurikulum 2013. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed sebagai acuan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran.
4.2 Deskripsi Produk Awal
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed mengacu
Kurikulum SD tahun 2013 dilakukan berdasarkan data analisis kebutuhan dan
prinsip pengembangan langkah penelitian Borg and Gall dikombinasikan dengan
langkah pengembangan desain instruksional dari Dick and Carrey.
Pengembangan perangkat pembelajaran terpadu dilakukan sebagai usaha untuk
memberikan contoh pedoman bagi guru yang belum menguasai pembelajaran
terpadu. Peneliti menggunakan pembelajaran terpadu tipe webbed karena tipe
tersebut yang digunakan dalam Kurikulum SD tahun 2013.
Selanjutnya peneliti menyusun pemetaan indikator pada setiap muatan
pelajaran kelas 1. Pemetaan indikator disusun berdasarkan Kompetensi Dasar
(KD) yang ada pada buku guru. Pemetaan indikator yang disusun menggunakan
pedoman Taksonomi Bloom pada level atas. Lalu pemetaan indikator yang telah
disusun oleh peneliti dikoreksi oleh dosen pembimbing. Setelah itu, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
membuat tema yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan siswa, lalu
dari pemetaan indikator muatan pelajaran yang telah dibuat peneliti mengambil 3
muatan pembelajaran yaitu PJOK, SBdP, dan Bahasa Indonesia. Dari ketiga
muatan pembelajaran tersebut, peneliti mencari indikator yang sesuai dengan
tema yang telah dibuat. Setelah terpilih, peneliti merancang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum 2013. RPP
disusun dengan menggunakan pendekatan saintifik dan terpadu; model
pembelajaran terpadu; metode diskusi, tanya-jawab, dan penugasan; dan
menggunakan tipe webbed. Dalam pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)
disesuaikan dengan langkah kegiatan dan tujuan pembelajaran.
4.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk satu hari dengan
alokasi waktu 6 x 35 menit (210 menit). Terdapat 2 penggalan pada langkah
kegiatan pembelajaran, dimana masing-masing penggalan terdapat kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pembelajaran dibuat menggunakan
pendekatan saintifik dan tematik terpadu. Lalu instrumen penilaian, LKS,
rangkuman materi, refleksi, tindak lanjut, dan teks lagu sebagai lampiran dalam
RPP.
Instrumen penilaian memuat panduan penilaian setiap muatan pelajaran
dengan menggunakan penilaian otentik. Penilaian aspek spiritual berisi rubrik
pengamatan terkait sikap patuh terhadap aturan agama yang dianut dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. Penilaian aspek sosial
berisi rubrik pengamatan terkait sikap patuh pada aturan yang berlaku di rumah.
Penilaian untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis.
Tes tertulis dilakukan menggunakan soal pilihan ganda dan kunci jawaban.
Aspek keterampilan berisi penilaian kinerja dan rubrik penilaian kinerja.
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan oleh penelitian ini adalah
LKS untuk siswa kelas I yang mengacu Kurikulum SD tahun 2013. Pembuatan
LKS disinambungkan dengan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan.
Terdapat juga komponen LKS, diantaranya: (1) tabel tujuan pembelajaran; (2)
nama siswa; (3) petunjuk pengggunaan LKS; (4) dan kegiatan belajar.
Rangkuman materi berisikan tentang materi yang akan diajarkan. Materi
dijelaskan secara singkat dan mencakup semua materi yang disampaikan dalam
satu kegiatan pembelajaran.
Refleksi dilakukan sebagai acuan sejauh mana siswa memahami materi yang
telah disampaikan. Dari sinilah guru dapat mengambil tindakan yang sesuai,
apakah siswa diberikan perbaikan atau pengayaan.
Tindak lanjut diberikan sebagai pemantapan pemahaman siswa terhadap
materi yang diberikan maupun sebagai pengantar materi yang akan diberikan
keesokkan harinya. Tindak lanjut diberikan pada saat akhir pembelajaran
sebagai bentuk kerjasama dengan orang tua sebagai kegiatan di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Teks lagu berfungsi sebagai motivasi pada awal pembelajaran. Motivasi
diberikan agar siswa bersemangat dalam menjalankan pembelajaran.
4.3 Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu
Rancangan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed yang berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), selanjutnya divalidasi oleh validator
menggunakan lembar validasi yang berupa komponen-komponen penilaian. Dari
hasil validasi tersebut, peneliti dapat mengetahui kekurangan rancangan
perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed yang berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan dapat segera memperbaiki sesuai dengan saran dan
masukan dari validator. Peneliti memvalidasi produk pada validator yang terdiri
dari 2 dosen pakar yang ahli dalam pembelajaran terpadu. 2 dosen pakar yang
ahli dalam pembelajaran terpadu adalah K dan A. Dosen K dan Dosen A
memvalidasi produk pada tanggal 11 Oktober 2017. Terdapat beberapa aspek
yang dinilai diantaranya: (1) identitas RPP; (2) perumusan indikator; (3)
perumusan tujuan pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5) pemilihan sumber
belajar; (6) pemilihan media belajar; (7) metode pembelajaran; (8) skenario
pembelajaran; (9) implementasi pembelajaran tipe webbed; (10) penilaian; (11)
LKS; (12) bahasa.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator pakar
pembelajaran terpadu dengan Ibu K, maka validator memberikan rerata skor 3,44
dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
digunakan atau untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Validator
pakar pembelajaran terpadu, Ibu K memberikan komentar untuk beberapa
komponen yaitu: (1) identitas rpp; (2) skenario pembelajaran; (3) penilaian; (4)
Lembar Kerja Siswa (LKS). Komentar yang diberikan adalah sebagai berikut: (1)
tema belum mewarnai rangkaian pembelajaran; (2) skenario pembelajaran perlu
di buat lebih detail sehingga tampak ada kegiatan; (3) rubrik dan instrumen
penilaian perlu disesuaikan dengan indikator pembelajaran; (4) LKS menjadi inti
kegiatan, maka harus di rombak agar sesuai tujuan, mudah dipahami siswa,
sesuai tema dan khas pada mapel-mapel terkait.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator pakar
pembelajaran terpadu dengan Ibu A, maka validator memberikan rerata skor 3,85
dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk
digunakan atau untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Validator
pakar pembelajaran terpadu, Ibu K memberikan komentar untuk beberapa
komponen yaitu: (1) perumusan tujuan pembelajaran; (2) media pembelajaran;
(3) metode pembelajaran; (4) penilaian. Komentar yang diberikan adalah sebagai
berikut: (1) komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) pada salah
satu tujuan pembelajaran kurang lengkap; (2) lengkapi media pembelajaran
(terutama PJOK); (3) lengkapi metode pembelajaran sesuai dengan yang
dideskripsikan pada kegiatan pembelajaran; (4) perbaiki kunci jawaban pada soal
nomor 4 pada halaman 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua validator tersebut
direvisi sesuai daran yang diberikan. Komentar dan revisi dijabarkan dalam tabel
berikut:
Tabel 4. 1 Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu
No Bahan Ajar
Sebelum Revisi
Komentar
Validator Pakar
Bahan Ajar Setelah
Revisi
A. IDENTITAS RPP
1 Tema 3
Subtema 3
Pembelajaran 4
Tema yang ada
belum mewarnai
rangkaian
pembelajaran/tema
utama belum jelas
.
Kegiatanku di Sore
Hari
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
4 Kegiatan pada
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
belum menunjukkan
detail kegiatan.
Misalnya guru
membagikan LKS
kepada siswa pada
setiap kelompok.
Skenario
pembelajaran
perlu di buat lebih
detail sehingga
tampak ada
kegiatan.
Kegiatan pada
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
menunjukkan detail
kegiatan. Misalnya
menjadi, guru
membagikan LKS
tentang Kegiatan di
Sore Hari pada
muatan pelajaran
PJOK, Bahasa
Indonesia, dan SBdP
kepada siswa pada
setiap kelompok.
J PENILAIAN
2 Rubrik dan
instrumen penilaian
kurang sesuai
dengan indikator
pembelajaran.
Rubrik dan
instrumen
penilaian perlu
disesuaikan
dengan indikator
pembelajaran.
Rubrik dan instrumen
penilaian disesuaikan
dengan indikator
pembelajaran.
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5 LKS terlalu banyak
kegiatan sehingga
kurang sesuai
tujuan, kurang
dipahami siswa,
kurang sesuai
dengan tema dan
tidak khas pada
mapel-mapel terkait.
LKS menjadi inti
kegiatan, maka
harus di rombak
agar sesuai tujuan,
mudah dipahami
siswa, sesuai tema
dan khas pada
mapel-mapel
terkait.
LKS dijadikan
menjadi kegiatan 5M
(Mengamati,
Menanya, Menalar,
Mencoba, dan
Mengkomunikasikan)
agar sesuai tujuan,
mudah dipahami
siswa, sesuai tema
dan khas pada mapel-
mapel terkait.
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
2 Salah satu tujuan
pembelajaran yang
belum lengkap
adalah melalui
diskusi, siswa
mampu menemukan
kalimat yang
menggunakan kosa
kata baku tentang
kegiatan sore hari
sebagai bagian dari
peristiwa siang dan
malam.
Komponen ABCD
(audience,
behavior,
condition, degree)
pada salah satu
tujuan
pembelajaran
kurang lengkap.
Tujuan pembelajaran
diubah menjadi,
siswa mampu
menemukan kalimat
yang menggunakan
kosa kata baku
tentang kegiatan sore
hari sebagai bagian
dari peristiwa siang
dan malam dengan
tepat.
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Media pembelajaran
kurang lengkap
karena yang
dituliskan hany
pulpen, contoh
karya kolase, kertas
warna warni, dan
lembar kerja siswa
(LKS).
Lengkapi media
pembelajaran
(terutama PJOK).
Melengkapi media
pembelajaran yang
meliputi: pulpen,
contoh karya kolase,
potongan kertas
warna warni, lembar
kerja siswa (LKS),
dan bola.
G METODE PEMBELAJARAN
1 Metode
pembelajaran
kurang sesuai
dengan yang
dideskripsikan pada
Lengkapi metode
pembelajaran
sesuai dengan
yang
dideskripsikan
Metode pembelajaran
disesuaikan dengan
yang dideskripsikan
pada kegiatan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kegiatan
pembelajaran.
pada kegiatan
pembelajaran.
J PENILAIAN
3 Kunci jawaban pada
soal nomor 4 pada
halaman 19 di rasa
mudah.
Perbaiki kunci
jawaban pada soal
nomor 4 pada
halaman 19.
Memperbaiki kunci
jawaban pada soal
nomor 4 pada
halaman 19.
4.4 Data Uji Coba Terbatas
Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran, dalam
penelitian ini dengan 2 (dua) orang guru SD kelas I sebagai pelaksana Kurikulum
2013. Kedua guru tersebut adalah Ibu D dari SD N Dayuharjo dan Ibu R dari SD
N Jati 1. Validasi di SD N Dayuharjo dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2017
dan validasi di SD N Jati 1 dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2017. Terdapat
beberapa aspek yang dinilai diantaranya: (1) identitas RPP; (2) perumusan
indikator; (3) perumusan tujuan pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5)
pemilihan sumber belajar; (6) pemilihan media belajar; (7) metode pembelajaran;
(8) skenario pembelajaran; (9) implementasi pembelajaran tipe webbed; (10)
penilaian; (11) LKS; (12) bahasa.
Berdasarkan validasi Ibu D, perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti
mendapat rerata skor 4,83 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan tanpa revisi. Ibu D memberi
komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran yaitu media
pembelajaran dan LKS. Komentar yang diberikan oleh Ibu D yaitu dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
ditambahkan media pembelajaran untuk muatan pelajaran PJOK dan tampilan
LKS dapat diperbaiki agar menarik.
Berdasarkan validasi Ibu R, perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti
mendapat rerata skor 4,87 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan tanpa revisi. Ibu R memberi
komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran yaitu sumber belajar
dan skenario pembelajaran. Komentar yang diberikan oleh Ibu D yaitu sumber
belajar bisa ditambahkan agar sesuai dan mutakhir serta materi pembelajaran
kurang disajikan secara sistematis.
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua guru kelas I SD
direvisi sesuai dengan komentar yang diberikan. Komentar validator dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Data Uji Coba Terbatas
No Bahan Ajar
Sebelum Revisi
Komentar
Validator Guru SD
Bahan Ajar
Setelah Revisi
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Media
pembelajaran
kurang lengkap
karena yang
dituliskan hanya
pulpen, contoh
karya kolase, kertas
warna warni, dan
lembar kerja siswa
(LKS).
Dapat ditambahkan
media pembelajaran
untuk muatan
pelajaran PJOK.
Melengkapi media
pembelajaran yang
meliputi: pulpen,
contoh karya
kolase, potongan
kertas warna
warni, lembar kerja
siswa (LKS), dan
bola.
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua
validator pakar pembelajaran terpadu dan kedua guru yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk
awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang
diperoleh dari validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang
lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi buku produk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta lampirannya untuk kelas I SD.
4.5.1 Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah direvisi sesuai saran dan komentar dari validator. Komponen
yang terdapat pada RPP yaitu (1) pemetaan KD dan indikator; (2) identitas
10 Pemilihan warna
pada LKS kurang
cerah jadi terkesan
kurang menarik.
Tampilan LKS dapat
diperbaiki agar
menarik.
Mencerahkan
tampilan warna
pada LKS agar
lebih menarik.
E SUMBER BELAJAR
1 Kurangnya sumber
belajar.
Sumber belajar bisa
ditambahkan agar
sesuai dan mutakhir.
Menambahkan
sumber belajar
agar sesuai dan
mutakhir.
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
4 Masih terlihat
terkotak-kotak
antara muatan
pelajaran satu
dengan yang
lainnya.
Materi pembelajaran
kurang disajikan
secara sistematis.
Memperbaiki
penyajian materi
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
sekolah; (3) kompetensi inti; (4) kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran; (5) materi pembelajaran; (6) pendekatan, tipe, model, dan metode;
(7) media, alat, dan sumber pembelajaran; (8) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran; (9) penilaian; (10) lampiran.
Pertama adalah pemetaan KD dan indikator, pemetaan KD dan indikator ini
merupakan pemetaan muatan pelajaran yang berbentuk tipe webbed. Kedua,
identitas sekolah yang mencakup satuan pendidikan, kelas/semester,
tema/subtema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke, pembelajaran terpadu
tipe webbed, dan alokasi waktu.
Ketiga adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan kumpulan aspek
yang harus dipelajari, aspek yang harus dipelajari diantaranya spiritual, sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Keempat yaitu kompetensi dasar, indikator, dan
tujuan pembelajaran. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus pada aspek
spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Indikator
dikembangkan sebagai alat penilaian yang disusun dengan panduan Taksonomi
Bloom dan juga disusun dari kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran disusun
berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja operasional sehingga
dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu
Audience, Behavior, Condition, dan Degree.
Kelima, materi pembelajaran yaitu materi pokok yang dibuat sebagai acuan
pembelajaran. Keenam yaitu pendekatan, tipe, model, dan metode. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pendekatan, tipe, model, dan metode ini sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Ketujuh yaitu media, alat, dan sumber pembelajaran. Media, alat, dan sumber
pembelajaran yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Media, alat, dan sumber
pembelajaran dijadikan fasilitas dalam pembelajaran. Kedelapan, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran adalah urutan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
Kesembilan, penilaian yang berisi tentang teknik penilaian dan instrumen
penilaian. Kesepuluh, lampiran yang memuat instrumen penilaian, LKS,
rangkuman materi, refleksi, tindak lanjut, dan teks lagu.
4.5.2 Pembahasan
Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dan hasil
validasi oleh 2 pakar ahli dalam pembelajaran terpadu dan 2 orang guru kelas
I yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 diperoleh hasil bahwa cover
produk yang terdiri dari judul pengembangan perangkat pembelajaran terpadu
yaitu perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed; gambar yang
mencerminkan pembelajaran terpadu tipe webbed; nama penulis; logo
Universitas Sanata Dharma; keterangan yang berisi program studi yaitu
Program Studi Sekolah Dasar, jurusan yaitu Jurusan Ilmu Pendidikan,
fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan universitas yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Universitas Sanata Dharma sudah lengkap dan sesuai. Selain itu, kata
pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;
penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu tipe webbed;
penjelasan spesifikasi produk yang dikembangkan; ucapan terima kasih
kepada pihak membantu dan terlibat dalam penyusunan produk; dan
kesediaan penulis menerima kritik dan saran terkait dengan produk yang
dikembangkan juga sudah lengkap.
Daftar isi sudah terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor
halaman. Lalu, sudah terdapat penjelasan pembelajaran terpadu tipe webbed
terdiri dari pengertian pembelajaran terpadu tipe webbed; karakteristik
pembelajaran terpadu tipe webbed; langkah-langkah mengembangkan
pembelajaran terpadu tipe webbed; dan kelebihan dan kelemahan
pembelajaran terpadu tipe webbed.
3 pemetaan kompetensi dasar dan indikator sudah lengkap dan sesuai.
Disamping itu, RPP yang dikembangkan sudah mengandung karakteristik
Kurikulum 2013 (pengemasan materi pelajaran dalam bentuk terpadu antar
konsep/muatan pelajaran, menggunakan pendekatan saintifik, penilaian
otentik, adanya pendidikan karakter, keampuan berpikir tingkat tinggi). Lalu,
indikator yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan berpikir tingkat
tinggi yang tertera pada Taksonomi Bloom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Penelitian sudah mengembangkan keutuhan perkembangan pribadi
peserta didik yang terdapat dalam rumusan indikator dan tujuan
pembelajaran. Penelitian ini juga sudah sesuai dengan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe webbed, yaitu berpusat pada siswa, pemisahan
mata pelajaran tidak begitu jelas, tema berkaitan dengan kehidupan siswa,
dan menyajikan konsep dari beberapa muatan pelajaran. Lalu, perangkat
pembelajaran praktis (mudah dilaksanakan) dan fungsional (banyak manfaat
sebagai pedoman pembelajaran). Dan juga, penelitian sudah menggunakan
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang baik dan benar.
Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dan hasil
validasi oleh 2 pakar ahli dalam pembelajaran terpadu dan 2 orang guru kelas
I yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 diperoleh hasil bahwa
perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “sangat baik” dengan
skor rerata 4,25. Hasil tersebut peneliti jabarkan pada tabel berikut:
Tabel 4. 3 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Terpadu
H
a
s
i
No. Validator Rata-rata Skor Kategori
1 Ahli 1 3,85 Baik
2 Ahli 2 3,44 Baik
3 Guru SDN Dayuharjo 4,83 Sangat Baik
4 Guru SDN Jati 1 4,87 Sangat Baik
Skor Total 16,99
Rata-rata 4,25 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
l validasi tersebut berpedoman pada beberapa aspek yang dinilai diantaranya:
(1) identitas RPP; (2) perumusan indikator; (3) perumusan tujuan
pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5) pemilihan sumber belajar; (6)
pemilihan media belajar; (7) metode pembelajaran; (8) skenario
pembelajaran; (9) implementasi pembelajaran tipe webbed; (10) penilaian;
(11) LKS; (12) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar ahli
pembelajaran terpadu I memberi skor 3,85 dengan kategori “baik”. Pakar ahli
pembelajaran terpadu II memberi skor 3,44 dengan kategori “baik”. Pada
guru SD kelas I SDN Dayuharjo memberi skor 4,83 dengan kategori “sangat
baik”. Pada guru SD kelas I SDN Jati 1 memberi skor 4,87 dengan kategori
“sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor
4,25 dengan kategori “sangat baik”.
Perangkat pembelajaran dikategorikan “sangat baik” karena sudah
memenuhi semua aspek yang ada pada instrumen penilaian produk yang
memuat: (1) identitas RPP sudah lengkap; (2) perumusan indikator sudah
sesuai dengan KI dan KD, selain itu juga sudah mencerminkan kegiatan
perpikir tngkat tinggi; (3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung
ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree; (4) pemilihan
materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran; (5) pemilihan
sumber belajar yang dipilih sudah relevan; (6) media pembelajaran sudah
menarik dan sesuai; (7) metode pembelajaran sudah menggunakan saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dan tematik terpadu; (8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan
kegiatan saintifik yang dicerminkan dengan kegiatan 5M (Mengamati,
Menanya, Menalar, Mencoba, dan Mengkomunikasikan) dan rencana
kegiatannya menunjukkan tematik terpadu dengan tipe webbed; (9)
implementasi pembelajaran sudah menunjukkan pembelajaran terpadu tipe
webbed; (10) penilaian sudah menggunakkan penilaian otentik sesuai dengan
Kurikulum 2013; (11) dalam pemilihan kegiatan pada LKS sudah
menunjukkan kegiatan yang sesuai dan menarik; (12) bahasa yang digunakan
sudah sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).
Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan
memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat
pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
bagi penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan:
5.1.1 Perangkat pembelajaran terpadu mengacu Kurikulum 2013 yang
dikembangkanpeneliti menggunakan langkah penelitian Borg and Gall
dikombinasikan dengan langkah pengembangan desain instruksional dari Dick and
Carrey. Ada 10 langkah penelitian menurut Borg and Gall diantaranya: (1) potensi
dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi
desain, (6) uji coba produk, (7) revisi desain, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi
produk, dan (10) produksi masal. Disamping itu, Dick and Carey juga mempunyai 10
langkah pengembangan instruksional, diantaranya: (1) analisis kebutuhan untuk
mengidentifikasi tujuan pembelajaran , (2) melakukan analisis pembelajaran, (3)
menganalisis siswa dan konteks pembelajaran, (4) merumuskan tujuan performasi,
(5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran,
(7) mengembangkan materi pembelajaran, (8) merancang dan mengembangkan
evaluasi formatif, (9) merevisi pembelajaran, (10) mengembangkan evaluasi sumatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Namun peneliti hanya membatasi hingga 7 langkah penelitian didalam melaksanakan
penelitian ini, diantaranya: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk.
Produk final yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed
yang mengacu Kurikulum SD tahun 2013.
5.1.2 Berdasarkan validasi ahli dalam perangkat pembelajaran terpadu, maka pakar
ahli pembelajaran terpadu I memberi skor 3,85 dengan kategori “baik”. Pakar ahli
pembelajaran terpadu II memberi skor 3,44 dengan kategori “baik”.
5.1.3 Pada guru SD kelas I SDN Dayuharjo memberi skor 4,83 dengan kategori
“sangat baik”. Pada guru SD kelas I SDN Jati 1 memberi skor 4,87 dengan kategori
“sangat baik”.
Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor 4,25 dengan
kategori “sangat baik”.
5.2 Keterbatasan Pengembangan
Perangkat pembelajaran terpadu yang dikembangkan dalam penelitian ini
memiliki keterbatasan sebagai berikut:
5.2.1 Analisis kebutuhan yang dilakukan dengan wawancara hanya didapatkan dari 2
orang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
5.2.2 Terdapat 10 langkah penelitian yang mengkombinasikan langkah dari Borg and
Gall dan Dick and Carey namun prosedur penelitian dilakukan hingga langkah
ke 7, sehingga uji coba belum diujikan dalam skala luas.
5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan
perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu kurikulum SD 2013 adalah sebagai
berikut:
5.3.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada 3 atau lebih
guru SD kelas I sehingga bahan pertimbangan peneliti untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 lebih baik.
5.3.2 Dilaksanakan 10 prosedur penelitian sehingga dapat di ujicobakan secara luas
lalu dapat diketahui apakah produk pembelajaran terpadu yang dikembangkan
benar-benar baik dan layak digunakan secara luas atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR REFERENSI
Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
2013. Bandung: PT. Refika Aditama.
Akbar, Sa‟dun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Alawiyah. (2014). Kesiapan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Vol. VI, No 15/I/P3DI/Agustus/2014
Ali, Mohammad; Asrori, Muhammad. (2014). Metodologi dan Aplikasi Riset
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Amarila, Raula Samsul; Habibah, Noor Aini; Widiyatmoko, Arif. (2014).
Pengembangan Alat Evaluasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada
Pembelajaran Ipa Terpadu Model Webbed Tema Lingkungan. Semarang:
Volume 3 Nomor 2.
Anderson, Lorin W.; Karthwol, David R.. (2001). Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. New York: David McKay
Company, Inc.
Caturiyati, Kana Hidayati; Himmawati PL. (2007). Hambatan-hambatan dalam
Mengembangakan Kecerdasan Logical Mathematical pada Pembelajaran
Terpadu Model Webbed berbasis Kecerdasan Jamak di TKIT Salman Al
Farisi II Yogyakarta. Yogyakarta: Vol. 3,No.2,Desember 2007:72-87.
Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).
Yogyakarta: Gava Media.
Dewi, K., I.W. Sadia, N.P. Ristianti. (2013). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu dengan Setting Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kinerja Ilmiah Siswa. Singaraja:
Volume 3 Tahun 2013.
Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fogarty, Robin. (2009). How to Integrate the Curricula. California: Corwin.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Listyawati, Muji. (2012). Pengembangan Perangakat Pembelajaran IPA Terpadu di
SMP. Semarang: Science Education Journal (1) (2012).
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Margunayasa, I Gede, Ni Wayan Arini, dan I Gusti Ngurah Japa. (2014).
Pembelajaran Terpadu; Konsep dan Penerapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyasa, H.E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Nurgiyantoro, B. (2011). Penilaian Otentik. Yogyakarta: UGM Press.
Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud no 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.
Pramudyani, Avianti Vera Risti dan Sugito. (2014). Implementasi Pembelajaran
Terpadu terhadap Perkembangan Anak Usia Dini di KB-TK Islam Al-Azhar
31 Yogyakarta. Yogyakarta: Volume 1 Nomor 2.
Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Sani, Ridwan Abdullah. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Sukmadinata, Nana Syaodih dan Erliana Soyomukti, Nurani. 2015.
Teori-Teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syaodih. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 1 Pedoman Wawancara
No Pertanyaan
1 Sejak kapan menerapkan kurikulum 2013?
2 Apakah Bapak/Ibu sudah tau bahwa kurikulum 2013 harus menggunakan
pembelajaran terpadu?
3 Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013?
4 Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, apakah Bapak/Ibu mengenal dan
menguasai 10 jenis itu?
5 Apakah ada kesulitan dalam merencanakan pembelajaran terpadu?
6 Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran terpadu?
7 Salah satu jenis tipe pembelajaran terpadu ialah tipe webbed yang
memadukan dua atau lebih muatan pelajaran menjadi satu tema. Apakah
Bapak/Ibu membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe
webbed?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 2 Validasi Rangkuman Wawancara
SD N Jetis 1
Nama Guru : Bu Diana Pegy Putinella, S.E.
Kelas :1
No Pertanyaan Jawaban
1 Sejak kapan menerapkan
kurikulum 2013?
SD N Jetis menerapkan kurikulum
2013 pada tahun ajaran 2016/2017.
2 Apakah Bapak/Ibu sudah tau
bahwa kurikulum 2013 harus
menggunakan pembelajaran
terpadu?
Ya, Sudah.
3 Apakah Bapak/Ibu pernah
mengikuti pelatihan kurikulum
2013?
Pernah, 1 kali saat KKG tahun 2016.
4 Ada 10 jenis pembelajaran terpadu,
apakah Bapak/Ibu mengenal dan
menguasai 10 jenis itu?
Ya, mengenal dua jenis pembelajaran
terpadu yaitu tipe webbed dan
integrated tapi belum menguasai.
5 Apakah ada kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran
terpadu?
Ya ada kesulitan terutama kesulitan
dalam penyusunan penilaian.
6 Apakah ada kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran
terpadu?
Dalam pelaksanaan belum ada
kesulitan karena terbantu dengan
buku guru dan buku siswa yang
diberikan oleh pemerintah
7 Salah satu jenis tipe pembelajaran Butuh, sebagai referensi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
terpadu ialah tipe webbed yang
memadukan dua atau lebih muatan
pelajaran menjadi satu tema.
Apakah Bapak/Ibu membutuhkan
contoh perangkat pembelajaran
terpadu tipe webbed?
pembuatan perangkat pembelajaran
khususnya cara penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
SD N Dayuharjo
Tutiyatmi,S.Pd.SD
Kelas 1
NIP.19580830 1901 2 003
No Pertanyaan Hasil wawancara
1 Sejak kapan menerapkan kurikulum
2013?
Sejak tahun 2016-2017 pada semester 1
2 Apakah ibu sudah tahu bahwa
kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran terpadu?
Ya saya sudah tahu. Dalam saya
menyampaikan suatu pembelajaran saya
tidak lagi memulai dengan “hari ini kita akan
belajar matematika” tetapi langsung
mengintegrasikan suatu pembelajaran
bedasarkan tema dan subtema.
3 Apakah ibu pernah mengikuti
pelatihan kurikulum 2013?
Pernah, KKG dalam sebulan sudah 4 sampai
5 kali mengikutinya dan yang dari dinas
hanya sekali
4 Ada 10 jenis pembelajaran terpadu,
apakah ibu mengenal dan menguasai
10 jenis itu?
Tidak. Yang saya hanya tahu
mengintegrasikan pembelajaran.
5 Apakah ada kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran
terpadu? Jika ada apa kesulitannya?
Kalo merencanakan pembelajaran terpadu
guru tersebut tidak kesulitan karena ada buku
guru yang jadi patokan dan panutan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Jika tidak ada mengapa? setiap merencanakan pembelajaran.
6 Apakah ada kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran terpadu?
Ada, pada saat semisal mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan matematika itu guru
merasa kesulitan, dan semisal masih ada
siswa yang belum mengerti dan paham dalam
salah satu materi dari mata pelajaran
matematika, maka guru tersebut kembali
menggunakan kurikulum KTSP.
7 Salah satu jenis tipe pembelajaran
terpadu ialah tipe webbed yang
memadukan dua atau lebih muatan
pelajaran menjadi satu tema. Apakah
Bapak/Ibu membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran terpadu tipe
webbed?
Ya butuh, karena kami sebagai guru hanya
melihat dari panduan buku pegangan guru
dan kami masih belum mengerti betul dengan
pembelajaran terpadu. Sehingga kami
memerlukan banyak contoh-contoh yang
mudah kami pahami dan bisa kami terapkan
dengan mudah dan lebih kreatif lagi sehingga
tidak lagi terpatok pada buku pegangan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 3 Instrumen Validasi RPP
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan,kelas, semester, pembelajaran
terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam
rumusan tujuan pembelajaran
3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta
didik
3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu
E SUMBER BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 Sumber belajar seusai dan mutakhir
2 Sumber belajar yang digunakan beragam
3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan
scientific.
3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik
G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)
2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati,
menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)
3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi,
tindak lanjut)
4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis
5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang
dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga
perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa
7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna
8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional
I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE WEBBED
1
Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk menekankan pada keterlibatan siswa
dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung
dalam proses pembelajaran
2 Keterkaitan/keterpaduan antara 2 mata pelajaran atau lebih pada pembelajaran
terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran
3 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran menjadi 1 subtema pada
pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran
4
Subtema yang diambil sebagai pusat pembelajaran dijabarkan dalam beberapa
kegiatan pembelajaran terpadu harian tipe Webbed nampak jelas dalam proses
pembelajaran
5
Subtema yang dibuat berkaitan dengan kehidupan siswa dan lingkungan dimana
mereka berada pada pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses
pembelajaran
6 Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk memberikan pembelajaran yang
bermakna bagi siswa
6 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed memiliki sifat praktis dan fungsional
7 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed potensial untuk memberdayakan siswa
8 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed menciptakan suasana pembelajaran yang
bermakna (menyenangkan)
9 RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan perkembangan
pribadi siswa
J PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)
2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
dicapai
3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)
2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah
dipahami siswa
4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator /tujuan
pembelajaran
6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran
terpadu tipe ...
7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific
8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
10 Tampilan LKS indah dan menarik
J BAHASA
1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 4 Instrumen Validasi Uji Coba
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan,kelas, semester, pembelajaran
terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam
rumusan tujuan pembelajaran
3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta
didik
3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu
E SUMBER BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 Sumber belajar seusai dan mutakhir
2 Sumber belajar yang digunakan beragam
3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan
scientific.
3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik
G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)
2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati,
menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)
3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi,
tindak lanjut)
4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis
5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang
dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga
perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa
7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna
8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional
I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE WEBBED
1
Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk menekankan pada keterlibatan siswa
dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung
dalam proses pembelajaran
2 Keterkaitan/keterpaduan antara 2 mata pelajaran atau lebih pada pembelajaran
terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran
3 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran menjadi 1 subtema pada
pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran
4
Subtema yang diambil sebagai pusat pembelajaran dijabarkan dalam beberapa
kegiatan pembelajaran terpadu harian tipe Webbed nampak jelas dalam proses
pembelajaran
5
Subtema yang dibuat berkaitan dengan kehidupan siswa dan lingkungan dimana
mereka berada pada pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses
pembelajaran
6 Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk memberikan pembelajaran yang
bermakna bagi siswa
6 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed memiliki sifat praktis dan fungsional
7 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed potensial untuk memberdayakan siswa
8 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed menciptakan suasana pembelajaran yang
bermakna (menyenangkan)
9 RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan perkembangan
pribadi siswa
J PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)
2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
dicapai
3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)
2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah
dipahami siswa
4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator /tujuan
pembelajaran
6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran
terpadu tipe webbed
7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific
8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
10 Tampilan LKS indah dan menarik
J BAHASA
1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 5 Instrumen Validasi Uji Coba
Lampiran 5a Hasil Validasi Pakar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
17,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 5b Hasil Validasi Pakar 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 6 Hasil Validasi Uji Coba
Lampiran 6a Hasil Validasi Uji Coba 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 6b Hasil Validasi Uji Coba 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 10 Curriculum Vitae
Curriculum Vitae
Ari Mia Dwi Anggraeni merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara yang lahir di Magelang, 6 Mei 1996.
Pendidikan dasar diperoleh di SDK Krogowanan dan lulus pada
tahun 2008. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMPK
Santa Maria Sawangan dan lulus pada tahun 2011. Pendidikan
menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Kota Mungkid dan
lulus pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh proses
pendidikan di bangku perkuliahan, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan baik
akademik maupun non-akademik.
Beberapa macam kegiatan yang pernah diikuti peneliti antara lain:
1. Seksi Dokumentasi Pekan Ilmiah Fakultas 2015.
2. Seksi Publikasi dan Dokumentasi Seminar “Reinventing Childhood Education”
2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
3. Seksi Publikasi, Dokumentasi, dan Humas Story Telling and Writing Contest
2015.
4. Seksi P3K Insipro (Inisiasi Prodi) PGSD 2015.
5. Peserta Lomba Hunting Photography Green Building Pusat Informasi
Pengembangan Pemukiman dan Bangunan (PIP2B) DIY 2016.
6. Panitia Lomba dan Pameran Foto “Humanisme dalam Keseharian Sanata
Dharma” Unit Kegiatan Mahasiswa Lens Club 2016.
7. Seksi Medis INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma) Gelombang 1,2, dan 3 tahun
2016.
8. Seksi Keamanan Article Competition 2016.
9. Seksi Dokumentasi Pagelaran Wayang Kulit Kartinian Lakon Pengakuan Ibu
Kunthi (Dua Bahasa) 2017.
10. Koordinator Seksi Dokumentasi Pementasan Teater Pamit dan Gincu 2017.
11. Staf Humas/ Petugas PMB dan Promosi Universitas Sanata Dharma 2017.
12. Kegiatan wajib Prodi PGSD Insipro PGSD 2014, Kursus Mahir Dasar (KMD)
2015, kegiatan wajib Fakultas Infisa (Inisiasi Fakultas) 2014, kegiatan wajib
Universitas INSADHA 2014, PPKM 1 (2014), dan PPKM II (2015).
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis
skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe
Webbed untuk Kelas I Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI