pengembangan media video pembelajaran materi …eprints.ums.ac.id/55602/12/naskah publikasi.pdftahap...

12
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI ERUPSI GUNUNG BERAPI PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP NEGERI 1 WEDI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: NOFA WIJAYANTO A 610 130 006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: doanlien

Post on 04-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI ERUPSI

GUNUNG BERAPI PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA

BENCANA DI SMP NEGERI 1 WEDI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

NOFA WIJAYANTO

A 610 130 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir
Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir
Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir
Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

1

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI ERUPSI

GUNUNG BERAPI PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA

BENCANA DI SMP NEGERI 1 WEDI

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) kebutuhan media video untuk

pembelajaran, 2) efektivitas pengembangan media video materi erupsi gunung berapi

pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi. Penelitian ini

merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang menggunakan model rancangan

pengembangan Borg dan Gall. Pemrosesan media pembelajaran video mengunakan

software ResponsiveVoice.JS, Adobe Audition, Adobe After Effects, VideoScribe dan

Adobe Premiere, diperoleh produk akhir berupa video pembelajaran. Desain penelitian

mengunakan one group pretest–postest design. pengembangan produk video melalui

tahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

produk video oleh responden menunjukan nilai 4,67 dan termasuk dalam katagori

“BAIK”. Teknik analisis data pada penelitian ini mengunakan uji T (t-test). Perbedaan

hasil pemahaman peserta didik terhadap materi erupsi gunung berapi pada prates dan

pascates mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 22,6. Nilai rata-rata prates 67,2

meningkat pada pascates 89,8 setelah menggunakan produk video. Hasil uji T (t-test).

data prates dan pascates menunjukan nilai yang signifikan 0,000 < 0,05 sehingga H0

ditolak dan H1 diterima sehingga pengunaan media video pembelajaran materi erupsi

gunung berapi pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi

efektif.

Kata kunci: pengembangan, media pembelajaran, video, erupsi, ekstrakurikuler

Abstract

This study aims to find out, 1) the need of video media for learning, 2) the

effectiveness of the development of volcanic material video volcano media at the

extracurricular School of Disaster Preparedness in SMP Negeri 1 Wedi. This

research is a research and development (R & D) using Borg and Gall development

model design. The processing of video learning media using ResponsiveVoice.JS

software, Adobe Audition, Adobe After Effects, VideoScribe and Adobe Premiere,

obtained the final product of learning video. The research design used one group

pretest-postest design. Video product development through material and media

expert validation stage shows an average value of 4.38. The final assessment of video

products by respondents shows a value of 4.67 and included in the category

"GOOD". Data analysis technique in this research use T test (t-test). The difference

of learners' understanding of the volcanic eruption material on prates and pascates

has increased by an average of 22.6. The average value of 67.2 prats increased in

pascates 89.8 after using the video product. T test results (t-test). Data prates and

pascates showed significant values 0.000 <0.05 so H0 rejected and H1 accepted so

that the use of learning media volup eruption volcano material on extracurricular

School Disaster Preparedness in SMP Negeri 1 Wedi effective.

Keywords: development, learning media, video, eruption, extracurricular

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan negara yang terletak di zona tektonik aktif

karena berada dikawasan pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu Eurasia,

Pasifik, dan Indo Australia. Kondisi ini mengakibatkan Indonesia berada

di jalur cincin api atau yang dikenal dengan sebutan Ring of fire.

Indonesia memiliki 129 gunung api aktif yang berderet dari barat ke

timur jumlah ini sama dengan 13% gunung api aktif di dunia (Zaennudin,

2009). Berdasarkan data Badan Nasional Penangulangan Bencana

(BNPB) pada tahun 2011, tercatat terjadi bencana di wilayah Indonesia

sebanyak 236 kejadian yang terdiri dari 8 bencana gempa bumi, 1

tsunami, 8 erupsi gunung api, dan 220 terjadi gerakan tanah (Sulaeman,

2011).

Kabupaten Klaten memiliki karakteristik yang rentan terhadap

bencana alam, salah satu bencana yang pernah terjadi di Klaten adalah

erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada akhir Oktober hinga awal

November 2010 mengakibatkan 165 rumah warga hancur dan rusak

parah (BNPB, 2010). Kurangnya pengetahuan akan bencana

mengakibatkan masyarakat rentan terkena bahaya yang di timbulkan

terutama pada anak-anak. Berdasarkan hal tersebut pembelajaran dan

pengenalan resiko bencana harus diberikan sejak dini, bertujuan untuk

memberiakan pengetahuan yang memadai tentang bencana kepada anak

agar dapat meminalkan kerentanan dan potensi bencana. Pendidikan

kebencaan sangat penting diberikan pemahaman menyiapkan diri apabila

sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

Kegiatan ekstrakulikuler program sekolah siaga bencana yang

dilakukan oleh Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB)

Kabupaten Klaten Tahun 2016 yang diselengarakan di tingkat

SMP/SLTP, salah satunya adalah SMP Negeri 1 Wedi kegiatan yang

dilakukan adalah melakukan pelatihan untuk menghadapi bencana yang

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

3

terdapat pada buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten

Klaten, namun dalam penyampean materi pendidik cenderung

mengunakan metode ceramah yang monoton tanpa ada variasi cara

mengajar yang lain dan terbatas pada transfer materi saja sehingga

peserta didik menjadi bosan dan kurang motivasi dalam belajar.

Media pembelajaran adalah saluran atau perantara yang digunakan

untuk menyampaikan pesan atau materi ajar, pengunaan media dalam

proses pembelajaran sangat penting sebagai alat penyampean informasi

dan pesan dari pendidik kepada peserta didik. Pengunaan media

pembelajaran dapat digunakan sebagai perantara siswa dalam

mempelajari suatu materi dapat dikategorikan menjadi peraga

pendidikan, audio, visual dan audio-visual (Sanaky, 2013:2). Penguanaan

media audio-visual yang akrap dengan peserta didik adalah video.

Video merupakan gambar yang memiliki unsur bergerak dan

bersuara yang mampu menarik perhatian peserta didik dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Kemajuan dan perkembangan

teknolagi informasai telah mempengaruhi pengunaan berbagai jenis

media yang membantu dalam proses pembelajaran, perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi menawarkan berbagai kemudahan

dalam pembelajaran. Proses belajar akan berjalan efektif dan efisien bila

didukung dengan tersedianya media yang menunjang, sarana dan

prsarana yang mendukung proses interaksi yang sedang dilaksanakan.

Tujuan utama penelitian untuk mengetahui kebutuhan media video

untuk pembelajaran materi erupsi gunung berapi bagi peserta didik di

SMP Negeri 1Wedi. Sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh peserta

didik dan untuk mengetahui efektivitas pengembangan media video

materi erupsi gunung berapi pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana

di SMP Negeri 1 Wedi.

1.2 Kajian Teori

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harifan berarti perantara atau pengantar

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

4

pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi

untuk belajar sehinga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang

lebih memuaskan, sedangkan bentuknya bisa bentuk cetak maupun non

cetak, sebagai komponen sistem pembelajaran media memiliki fungsi dan

peran yang sangat vital bagi kelangsungan pembelajaran tanpa adanya

media maka pembelajaran tidak akan efekttif (Mudlofir &Rusydiyah,

2016: 121-124).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar

mengajar dari pendidik kepada peserta didik sehingga dapat merangsang

perhatian dan minat peserta didik dalam belajar (Arsyad, 2016: 10)

1.3 Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai refrrensi yaitu

Muhibuddin Fadhli (2015) melakukan penelitian berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video kelas IV Sekolah

Dasar” Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok (eksperimen dan

kontrol) dari data post test yang diberikan pada dua kelompok tersebut

menunjukan rarata prestasi belajar yang berbeda, kelas eksperimen yang

mengunakan media video sebanyak 85% siswa mencapai KKM

Sedangkan kelas kontrol yang mengunakan media buku bergambar hanya

35% siswa mencapai KKM Sehinga dapat disimpulkan bahwa media

yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar.

1.4 Hipotesis

1. H0 : Pengunaan media video pembelajaran materi erupsi gunung berapi

pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi tidak

efektif.

2. H1 : Pengunaan media video pembelajaran materi erupsi gunung berapi

pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi

efektif.

2. Metode

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

5

Penelitian ini mengunakan metode penelitian dan pengembangan yang

lebih kita kenal dengan istilah Research and Development (R&D) merupakan

suatu proses atau langkah-langkah dalam mengembangkan suatu produk baru

atau menyempurnakan suatu produk yang telah ada sebelumnya dan dapat

dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2015: 164). Prosedur penelitian yang

dilakukuan dalam penelitian dan pengembangan ini diadaptasi dari langkah-

langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall

tersebut dengan pembatasan Borg and Gall (dalam Sukmadinata, 2013:169-

182). Desain penelitian dan pengembangan ini mengunakan desain one group

pretest–postest design yaitu membandingkan hasil tes awal dan tes akhir

sehingga diketahui perbandingan hasil keduanya.

Penelitian dilakukan pada pesrta kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Siaga

Bencana SMP Negeri 1 Wedi. Subjek penelitian ini adalah 25 peserta didik dan

4 guru pendamping. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian berupa tes dan dokumentasi. Uji prasayarat

analisis data mengunakan uji validitas dengan metode Product Moment dan uji

reliabilitas menggunakan metode Alfa Cronbach. Analisis data dilakukan

dengan uji T. Hasil Penilaian produk oleh peserta didik dan guru pendamping

dipresentasekan dan disajikan melalui penskoran yang telah dikriteriakan

sebagai berikut

Tabel 2.2 Kriteria respon responden terhadap media video

Skor Keterangan

5 Sangat Baik

4 Baik

3 Sedang

2 Buruk

1 Buruk Sekali

Sumber: Ridwan (2003:39)

3. Hasil Dan Pembahasan

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

6

Berdasarkan analisis uji kebutuhan maka keriteria media video pada aspek

materi adalah berupa: a) penjelasan materi singkat dan padat, b) materi pada

video disertai dengan contoh. Kriteria pada aspek kebahasaan adalah a)

mengunakan bahasa yang komunikatif, b) penulisan Sesuai kaidah bahasa

Indonesia (EYD), bahasa formal dan baku. Kriteria pada aspek penyajian

adalah a) tampilan video seimbang antara materi dan gambar b) penjelasan

video mengunakan suara dan tulisan c) tema musik bebas. Kriteria pada aspek

grafik adalah a ) jenis video gambar bergerak, b) durasi waktu video 5-10

menit.

Hasil uji validiasi instrumen terhadap 22 peserta didik di SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta dengan memberikan 40 butir soal hanya 20 butir

soal yang dinyatakan valid. Hasil perhitungannya jika nilai Alpha Cronbach >

rtabel yaitu dengan hasil 0,955> 0,432 maka butir soal tersebut dinyatakan

reliable atau layak digunakan. Instrumen peneelitian kemudian digunakan

untuk prates dan pascates dan kemudian di uji normalitas menggunakan One

Sample Shapiro–Wickdengan taraf signifikan 0,05. Hasil normalitas data prates

adalah 0,086 > 0,05 dan data pascates yaitu 0,051 > 0,05 05 maka data

dinyatakan berdistribusi normal dan dapat mewakili populasi. Hasil uji (t-test)

data prates dan pascates menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) = 0,000 yang

berarti < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yakni pengunaan media

video pembelajaran materi erupsi gunung berapi pada ekstrakurikuler Sekolah

Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi efektif.

Analisis tingat pemahaman peserta didik terhadap materi erupsi gunung

berapi berdasarkan angket evaluasi materi untuk mengetahui keefektifitasan

media video yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pengujian kefektifan

media video dengan melakukan eksperimen menggunakan one group pretest–

postest design yaitu membandingkan hasil tes awal dan tes akhir dengan

perlakuan hanya pada satu kelompok penelitian. Hasil statistik deskriptif pada

25 responden adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Statistik deskriptif analisis tingkat pemahaman materi erupsi gunung

berapi

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

7

Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada data hasil pengujian

responden melalui prates dan pascates nilai mean/rata-rata pada prates adalah

67,2 sedangkan pada pascates meningkat menjadi 89,8. Nilai median atau nilai

tengah pada prates adalah 70 kemudian meningkat pada pascates menjadi 90.

Nilai minimum hanya 50 dan meningkat menjadi 80 pada pascates. Sedangkan

nilai maksimum juga mengalami kenaikan yaitu dari 80 pada prates naik

menjadi 100 saat pascates.

Penilaian produk akhir dilakukan oleh peserta didik kegiatan ekstrakurikuler

Sekolah Siaga Bencana dan guru pendamping yang merupakan responden

penelitian. Penilain produk mengunakan angket penilaian media pembelajaran

yang terdiri atas 8 peryataan terkait kualitas media video yang dikembangkan

peneliti berikut hasil akhir validasi penilaian media video sebagai berikut.

Sumber : Peneliti, 2017

Gambar 4.1 Grafik hasil penilaian produk oleh akhir oleh responden

Berdasarkan grafik 4.1 hasil penilaian produk akhir oleh responden

penelitian terhadap media video/produk memiliki nilai 4,67 dan termasuk

dalam katagori “BAIK.

4. Penutup

1. Berdasarkan uji kebutuhan peserta didik dan guru pendamping

ekstrakulikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI …eprints.ums.ac.id/55602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdftahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir

8

diperoleh video erupsi gunung berapi. Proses pembuatan video

menggunakan beberapa software seperti ResponsiveVoice.JS, Adobe

Audition, Adobe After Effects, VideoScribe, Adobe Premiere pro.

Pembelajaran dengan media video dirasa tepat karena peserta didik

tidak hanya mendengarkan saja tetapi juga melihat.

2. Perbedaan hasil pemahaman peserta didik terhadap materi erupsi

gunung berapi saat prates dan pascates mengalami peningkatan yang

signifikan dengan nila rata-rata 22,6. Nilai rata-rata peserta didik pada

prates adalah 67,2 meningkat pada pascates manjadi 89,8 dan hasil uji

(t-test) data pada prates dan pascates menunjukan nilai yang signifikan

signifikan (2-tailed) =0,000 yang berarti < 0,005 sehingga H0 ditolak

dan H1 diterima yakni pengunaan media video pembelajaran materi

erupsi gunung berapi pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di

SMP Negeri 1 Wedi efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mudlofir, Ali., & Rusdiyah, Efi Fatimatur. 2016. Desain Pembelajaran

Inovatif Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sulaeman, Cecep. 2011. “Bencana Geologi di Indonesia 2011”. Pusat

Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 6: 43

Sanaky, AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:

Kaukuba Dipantara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zaennudin, Akhmad. 2009. “Bencana Letusan Gunung Api” dalam

“Perangkat diagnosa kesiapsiagaan bencana Indoinesia (PASTI) Ancaman

7, 175 –180. Jakarta Pusat: Humanitarian Forum Indonesia.