pengembangan media pembelajaran berbasis …eprints.ums.ac.id/66937/11/naskah publikasi.pdf ·...

15
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA MATERI LOCAL AREA NETWORK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: BASIT ROZAQI MUBAROK A710140043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: vukhue

Post on 05-Jul-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

MULTIMEDIA MATERI LOCAL AREA NETWORK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

BASIT ROZAQI MUBAROK

A710140043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

MATERI LOCAL AREA NETWORK

Abstrak

Hasil observasi di SMK Batik 1 Surakarta pada program keahlian TKJ (Teknik

Komputer dan Jaringan), diketahui bahwa proses belajar mengajar masih

menggunakan metode konvensional dan menggunakan media slide presentasi namun

siswa masih juga belum konsentrasi dan kurang tertarik terhadap pembelajaran. Hal

ini terlihat dari beberapa aktivitas siswa yang bicara dengan temannya bahkan tidur

saat pembelajaran sedang berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah (1) membuat

media pembelajaran materi LAN berbasis multimedia untuk siswa kelas X TKJ di

SMK Batik 1 Surakarta, (2) mengetahui kelayakan media pembelajaran materi LAN

berbasis multimedia untuk siswa kelas X TKJ di SMK Batik 1 Surakarta. Jenis

penelitian menggunakan Research and Development (R&D) dengan model

pengembangan ADDIE, yaitu analyze, design, development, implementation dan

evaluation. Hasil pengujian ahli media mendapatkan rata-rata skor 2,45 dan persentase

63,04%, sehingga masuk kategori layak. Pengujian ahli materi mendapatkan rata-rata

skor 3,54 dan persentase 88,39%, sehingga masuk kategori sangat layak. Sedangkan

hasil pengujian siswa mendapatkan rata-rata skor 3,10 dan persentase 78,26%,

sehingga masuk kategori layak. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

berbasis multimedia materi Local Area Network untuk siswa kelas X TKJ di SMK

Batik 1 Surakarta berada dalam kategori layak dan dapat mendukung kegiatan belajar

siswa.

Kata Kunci: local area network, media pembelajaran, multimedia.

Abstract

Observation results at Batik Vocational High School 1 of Surakarta in Computer and

Network Engineering expertise programs, it is known that the teaching and learning

process still uses conventional methods and uses presentation slide media, but students

are still not concentrated and less interested in learning. This can be seen from the

activities of students who talk to their friends and even sleep while learning is taking

place. The purpose of this research is (1) create a learning media for multimedia-

based Local Area Network material for 10th grade students of Computer and Network

Engineering in Batik Vocational High School 1 of Surakarta, (2) find out the feasibility

of a learning media for multimedia-based Local Area Network material for 10th grade

students of Computer and Network Engineering in Batik Vocational High School 1 of

Surakarta. This type of research uses Research and Development (R&D) with the

ADDIE development model, that is analyze, design, development, implementation and

evaluation. The test results of media experts get an average score of 2.45 and a

percentage of 63.04%, so that it is in a decent category. Tests for material experts get

an average score of 3.54 and a percentage of 88.39%, so that it is in a very decent

category. While the test results of students get an average score of 3.10 and a

percentage of 78.26%, so that it is in a decent category. It can be concluded that

multimedia-based learning media Local Area Network material for 10th grade

2

students of Computer and Network Engineering in Batik Vocational High School 1 of

Surakarta are in a decent category and can support student learning activities.

Keywords: local area network, learning media, multimedia.

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMK Batik 1 Surakarta khususnya pada

program keahlian TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), diketahui selama ini proses

belajar mengajar di kelas menggunakan metode konvensional (ceramah, tanya jawab

dan penugasan) dan menggunakan media berupa slide presentasi yang isinya teks dan

gambar diam namun siswa masih juga belum konsentrasi dan kurang tertarik dengan

proses pembelajaran tersebut. Hal ini terlihat dari beberapa aktivitas siswa yang bicara

dengan temannya bahkan tidur saat pembelajaran sedang berlangsung. Jika siswa

kurang tertarik, maka pembelajaran menjadi kurang maksimal.

Agar siswa lebih tertarik dengan pembelajaran, diperlukan adanya inovasi media

pembelajaran yang efektif dan menarik. Salah satunya adalah media pembelajaran

berbasis multimedia yang di dalamnya terdapat unsur teks, gambar, audio, video dan

animasi. Multimedia adalah kombinasi yang menarik dari hardware dan software

komputer yang memungkinkan untuk menggabungkan video, animasi, audio, grafis

dan sumber teks untuk membangun presentasi yang efektif pada sebuah desktop

komputer (Fenrich dalam Winarno et al. 2009). Peneliti multimedia umumnya

mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi teks dan gambar (Mayer, 2005b).

Teknologi multimedia adalah salah satu inovasi paling menarik di era informasi.

Pertumbuhan pesat teknologi multimedia selama dekade terakhir telah membawa

perubahan mendasar pada komputasi, hiburan, dan pendidikan. Potensi multimedia

interaktif dalam lingkungan pembelajaran diakui di seluruh dunia, sebagaimana

dibuktikan berbagai proyek yang didanai oleh universitas, sekolah, badan pemerintah

dan organisasi swasta (Norhayati Abd Mukti dan Siew Pei Hwa, 2004). Richard E.

Mayer berpendapat bahwa multimedia mendukung cara otak manusia belajar. Orang

belajar lebih dalam dari kata-kata dan gambar daripada dari kata-kata saja, yang

disebut sebagai prinsip multimedia (Mayer, 2005a).

3

Sementara Gagne (dalam Sadiman et al. 2009) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Menurut Arsyad Azhar (2011: 21-23), manfaat media

adalah menjadikan pembelajaran lebih menarik. Media bisa diasosiasikan sebagai

penarik perhatian, dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam

proses pembelajaran, diantaranya adalah dapat memicu perhatian dan meningkatkan

motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka media pembelajaran berbasis

multimedia dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

2. METODE

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Research and Development

(R&D). Menurut Sukmadinata (2006: 164) Research and Development (R&D) adalah

suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau

menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan model pengembangan menggunakan model ADDIE dengan 5 tahapan,

yaitu analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (development),

implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation) (Tegeh dan Kirna, 2010).

2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah ahli media, ahli materi dan siswa (responden). Ahli

media (bidang media pembelajaran) adalah 2 orang dosen Universitas Muhammadiyah

Surakarta, ahli materi adalah 2 orang guru TKJ SMK Batik 1 Surakarta, sedangkan

responden adalah siswa kelas X TKJ 2 SMK Batik 1 Surakarta yang berjumlah 25

orang.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan angket.

Angket digunakan untuk pengujian alpha testing oleh ahli media dan ahli materi serta

pengujian beta testing oleh siswa. Komponen yang diuji antara lain user interface,

materi dan kemudahan navigasi. Dari pengujian tersebut diperoleh nilai yang

selanjutnya dihitung untuk menentukan tingkat kelayakan produk. Pedoman

pemberian skor pada angket menggunakan skala Likert dibawah ini:

4

Tabel 1. Skala Likert

Skor Kriteria

4 Sangat Baik

3 Baik

2 Cukup Baik

1 Kurang Baik

2.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif

kuantitatif, yaitu dengan menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari angket uji

ahli dan uji lapangan. Persentase kelayakan produk ditentukan dengan rumus sebagai

berikut:

Persentase Kelayakan (%) = Skor yang diobservasi

Skor yang diharapkan x 100% (1)

Keterangan:

Skor yang diobservasi = Jumlah skor hasil penilaian

Skor yang diharapkan = Skor maksimal (4) dikali banyaknya butir penilaian

Pencarian persentase bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk.

Skala persentase dan kriteria kelayakan ditetapkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2. Kategori Kelayakan

Nilai Persentase Kategori

81% - 100% Sangat Layak

61% - 80% Layak

41% - 60% Cukup Layak

21% - 40% Kurang Layak

(Dyah Ratna Utami 2012: 68)

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Produk Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Software utama dalam pembuatan media pembelajaran berbasis multimedia ini adalah

Adobe Flash Professional CC 2015. File yang dihasilkan dari software tersebut

berekstensi .fla dan dapat di publish menjadi file berekstensi .swf, sehingga dapat

dijalankan menggunakan flash player. Berikut adalah beberapa tampilan media

pembelajaran berbasis multimedia materi Local Area Network:

Gambar 1. Halaman Intro

Halaman intro menampilkan nama aplikasi dan sasarannya. Terdapat tombol

“Masuk” untuk menuju ke halaman menu, serta backsound intro instrumental.

Gambar 2. Halaman Menu

Pada halaman ini terdapat 4 menu, yaitu Prinsip LAN, Desain LAN, Instalasi

LAN dan Soal Latihan. Tombol Prinsip LAN, Desain LAN dan Instalasi LAN masing-

masing untuk menampilkan materi yang berupa video animasi pembelajaran.

Sedangkan tombol Soal Latihan untuk menampilkan soal-soal pilihan ganda.

6

Gambar 3. Halaman Soal Latihan

Soal latihan berupa soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Terdapat 10

soal tentang materi LAN yang muncul secara acak. Setelah memilih salah satu jawaban

akan muncul keterangan bahwa jawaban yang dipilih benar atau salah, dan selanjutnya

akan otomatis berpindah ke soal berikutnya.

Gambar 4. Halaman About

Halaman about menampilkan informasi pembuat media pembelajaran, yang

berupa identitas pembuat (termasuk email dan akun sosial media) dan harapan atas

dibuatnya media pembelajaran tersebut.

7

Gambar 5. Halaman Konfirmasi Keluar

Ketika menutup aplikasi akan muncul halaman konfirmasi seperti pada gambar

diatas. Tombol “Ya” untuk menutup aplikasi, sedangkan tombol “Tidak” untuk

kembali ke halaman menu.

3.2 Kelayakan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Media pembelajaran berbasis multimedia diuji kelayakannya dengan alpha testing dan

beta testing. Pengujian alpha testing dilakukan oleh ahli media dan ahli materi,

sedangkan pengujian beta testing dilakukan oleh siswa.

3.2.1 Alpha Testing

Pengujian alpha testing dilakukan oleh 2 orang ahli media dan ahli materi. Hasil

pengujian alpha testing adalah sebagai berikut.

Gambar 6. Diagram Rata-Rata Skor Ahli Media

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Kualitas Tampilan KualitasPengoperasian

KualitasKeseluruhan

8

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa kualitas pengoperasian

mendapatkan rata-rata skor paling tinggi yaitu 2,83, disusul kualitas tampilan dengan

rata-rata skor 2,52. Sementara kualitas keseluruhan mendapatkan rata-rata skor paling

rendah yaitu 2. Dengan demikian kualitas tampilan, pengoperasian dan keseluruhan

masuk dalam kriteria cukup baik dengan rata-rata skor 2,45.

Persentase Kelayakan (%) = Skor yang diobservasi

Skor yang diharapkan x 100%

= 58

92 x 100%

= 63,04%

Dari hasil perhitungan persentase kelayakan diatas, maka media pembelajaran

berbasis multimedia ditinjau dari segi ahli media masuk kategori layak dengan

persentase sebesar 63,04%.

Gambar 7. Diagram Rata-Rata Skor Ahli Materi

Hasil pengujian ahli materi mendapatkan rata-rata skor yang jauh lebih besar

dibandingkan dengan pengujian ahli media. Berdasarkan diagram diatas diketahui

bahwa kualitas navigasi mendapatkan rata-rata skor paling tinggi yaitu 4, disusul

kualitas bahasa dengan rata-rata skor 3,5, kemudian kualitas isi dengan rata-rata skor

3,41 dan terakhir kualitas penyajian yang mendapatkan rata-rata skor paling rendah

yaitu 3,25. Dengan demikian kualitas isi, penyajian, bahasa dan navigasi masuk dalam

kriteria baik dengan rata-rata skor 3,54.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Kualitas Isi Kualitas Penyajian Kualitas Bahasa Kualitas Navigasi

9

Persentase Kelayakan (%) = Skor yang diobservasi

Skor yang diharapkan x 100%

= 49,5

56 x 100%

= 88,39%

Dari hasil perhitungan persentase kelayakan diatas, maka media pembelajaran

berbasis multimedia ditinjau dari segi ahli materi masuk kategori sangat layak dengan

persentase sebesar 88,39%.

3.2.2 Beta Testing

Pengujian beta testing dilakukan oleh siswa kelas X TKJ 2 SMK Batik 1 Surakarta

yang berjumlah 25 orang. Hasil pengujian beta testing adalah sebagai berikut.

Gambar 8. Diagram Rata-Rata Skor Siswa

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa secara keseluruhan rata-rata skor

yang diperoleh hampir sama. Manfaat mendapatkan rata-rata skor paling tinggi yaitu

3,28, kemudian disusul kualitas tampilan dengan rata-rata skor 3,11. Sementara

kemudahan navigasi mendapatkan rata-rata skor paling rendah yaitu 2,92. Dengan

demikian kualitas tampilan, kemudahan navigasi dan manfaat masuk dalam kriteria

baik dengan rata-rata skor 3,10.

Persentase Kelayakan (%) = Skor yang diobservasi

Skor yang diharapkan x 100%

= 46,96

60 x 100%

= 78,26%

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Kualitas Tampilan Kemudahan Navigasi Manfaat

10

Dari hasil perhitungan persentase kelayakan diatas, maka media pembelajaran

berbasis multimedia ditinjau dari segi siswa masuk kategori layak dengan persentase

sebesar 78,26%.

Berdasarkan hasil pengujian alpha testing dan beta testing, dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran berbasis multimedia materi Local Area Network untuk

siswa kelas X TKJ di SMK Batik 1 Surakarta berada dalam kategori layak dengan rata-

rata persentase kelayakan 76,56%.

4. PENUTUP

Media pembelajaran berbasis multimedia materi Local Area Network telah diuji

kelayakannya dengan alpha testing dan beta testing. Hasil pengujian alpha testing oleh

ahli media mendapatkan rata-rata skor 2,45 dan persentase sebesar 63,04%, sehingga

masuk dalam kategori layak. Pengujian ahli materi mendapatkan rata-rata skor 3,54

dan persentase sebesar 88,39%, sehingga masuk dalam kategori sangat layak.

Sementara hasil pengujian beta testing oleh siswa mendapatkan rata-rata skor 3,10 dan

persentase sebesar 78,26%, sehingga masuk dalam kategori layak.

Berdasarkan hasil pengujian alpha testing dan beta testing, dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran berbasis multimedia materi Local Area Network untuk

siswa kelas X TKJ di SMK Batik 1 Surakarta berada dalam kategori layak dan dapat

mendukung kegiatan belajar siswa.

Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya media pembelajaran

berbasis multimedia ini dilengkapi audio panduan video animasi dengan kualitas yang

baik. Selain itu, untuk penelitian selanjutnya tidak hanya menguji kelayakan produk,

akan tetapi sampai pada tahap pengujian efektivitas dalam pembelajaran.

11

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mayer, R., E. (2005a). Cognitive theory of multimedia learning. In R.E. Mayer (Ed.),

The Cambridge Handbook of Multimedia Learning. New York: Cambridge

University Press.

Mayer, R., E. (2005b). Introduction to multimedia learning. In R.E. Mayer (Ed.), The

Cambridge Handbook of Multimedia Learning. New York: Cambridge

University Press.

Mukti, N., A., & Hwa, S., P. (2004). Malaysian Perspective: Designing Interactive

Multimedia Learning Environment for Moral Values Education. Educational

Technology & Society, 7 (4), 143-152.

Sadiman, A. S., Raharjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. (2009). Media Pendidikan

Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sukmadinata, & Nana, S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2010). Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan.

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Utami, D. R. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Topologi Jaringan

Komputer Berbasis Macromedia Flash Professional 8 untuk Siswa Kelas XII

Multimedia di SMK Negeri 7 Yogyakarta. Skripsi: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Winarno, Patwary, A. A., Yasid, A., Marzuki, R., Rini, S. E. S., & Alimah, S. (2009).

Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Jakarta: Genius Prima Media.