pengembangan media interaktif edukasi … · media penyuluhan audio 17 media penyuluhan visual dan...

65
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI PENYULUHAN PENGENDALIAN GEMINIVIRUS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) SELVIANA BR BANGUN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: hakhanh

Post on 02-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF

EDUKASI PENYULUHAN PENGENDALIAN GEMINIVIRUS

TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

SELVIANA BR BANGUN

TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media
Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Media

Interaktif Edukasi Penyuluhan Pengendalian Geminivirus Tanaman Cabai Merah

(Capsicum annuum L.) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Selviana br Bangun

NIM F14090019

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

ABSTRAK

SELVIANA BR BANGUN. Pengembangan Media Interaktif Edukasi Penyuluhan

Pengendalian Geminivirus Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.).

Dibimbing oleh KUDANG BORO SEMINAR dan WIDODO.

Penyakit kuning yang disebabkan oleh Geminivirus pada tanaman cabai sangat

merugikan petani karena dapat menyebabkan kehilangan hasil panen 20-100%.

Oleh karena itu dibutuhkan sumber informasi bagi petani untuk dapat

mengendalikan serangan virus ini. Salah satunya dengan penyampaian informasi

menggunakan media interaktif dalam bentuk animasi. Animasi menjelaskan

tentang sifat virus, tempat hidup virus, proses penularan dan gejala penyakit, serta

cara pengendalian yang baik terhadap geminivirus. Metode penelitian ini

menggunakan Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dan pembuatan

animasi ini menggunakan perangkat lunak seperti Adobe Flash, Adobe Premiere,

Adobe Soundbooth, dan Format Factory. Sistem pengembangan animasi diuji

coba dan digunakan oleh responden secara acak yang terdiri dari mahasiswa,

petani dan penyuluh pertanian. Hasil uji coba tampilan animasi menyatakan

bahwa sistem animasi mudah digunakan, mudah dimengerti dan bermanfaat.

Kata kunci: Geminivirus, animasi, MDLC, perangkat lunak

ABSTRACT

SELVIANA BR BANGUN. Development Of Interactive Media Education

Training Geminivirus Controlling in Red Chili (Capsicum annuum L). Supervised

by KUDANG BORO SEMINAR and WIDODO.

Chili pepper yellow leaf curl virus caused by Geminivirus in red chili is one of the

most devastated diseases of chili peppers.This virus cause crop loses up to

20-100%. Therefore, farmers need to be assisted with information and provided

with information sources to control this virus attack. One of the methods is to

inform farmers about this virus is through an interactive media in an animation

form. Animation can describe about virus characteristics, virus habitat, virus

spread among the plants, the symptoms of virus attack and technique for

controlling virus attack. The research method used multimedia development life

cycle (MDLC) and animation production used software, like Adobe Flash, Adobe

Premiere, Adobe Soundbooth, and Format Factory. The developed prototype of

the animation system has been tested and used by users (by respondents selected

consisting of students, farmers, and agricultural extention workers). From the

testing it was shown that the system is claimed to be easy to use, easy to

understand, and useful.

Keywords: Geminivirus, animation, MDLC, software

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF

EDUKASI PENGENDALIAN GEMINIVIRUS

TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

SELVIANA BR BANGUN

TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media
Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

Judul Skripsi: Pengembangan Media Interaktif Edukasi Penyuluhan

Pengendalian Geminivirus Tanaman Cabai Merah

Nama NIM

( Capsicum annuum L.)

: Selviana Br Bangun

: Fl4090019

Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc

Pembimbing I

Tanggal Lulus:

-m�k� Dr. Ir. Widodo, MS

Pembimbing II

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala berkat-Nya

sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 ini berjudul Pengembangan

Media Interaktif Edukasi Penyuluhan Pengendalian Geminivirus Tanaman Cabai

Merah (Capsicum annuum L.).

Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr.Ir Kudang Boro Seminar,

M.Sc dan Dr. Ir. Widodo, MS selaku Dosen pembimbing, Dr. Liyantono, S.TP

M.Agr selaku Dosen Penguji. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada D

Bangun, R br Tarigan, Natasia br Bangun, Desnariani br Bangun dan Sinalta

Bangun selaku keluarga dari penulis atas segala doa dan kasih sayangnya,

Kelompok Kecil Tamariska khususnya Apriyani, Mely, Evillya, Febri, Vera selalu

mendoakan selama penelitian berlangsung, Pengurus Permata GBKP Bogor atas

dukungan dan motivasi selalu, teman-teman PMK KPP 46 serta teman-teman

Teknik Mesin dan Biosistem angkatan 46 khususnya Kristen Natashia, Raisa,

Gina Lupita, Tiara, Eti, Citta, Dian, Jenni, Monalhysa, Alfredo, Heri heriyanto

dan Bapak Gojali untuk semangat dukungannya selalu, serta Risnaldi dalam

pembuatan animasi.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Selviana Br Bangun

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

Geminivirus pada Tanaman Cabai Merah 2

Penyebaran Geminivirus 2

Pengendalian Geminivirus 3

Multimedia 4

Animasi 9

Penggunaan Animasi dalam Bidang Pertanian 12

METODE 13

Waktu dan Tempat 13

Alat dan Bahan 13

Metode Pengembangan Media Interaktif 14

HASIL DAN PEMBAHASAN 16

Konsep 16

Media Penyuluhan Tercetak 16

Media Penyuluhan Audio 17

Media Penyuluhan Visual dan Audio-Visual 17

Media Penyuluhan Berupa Objek Fisik 17

Kelayakan Teknik 19

Kelayakan Ekonomi 19

Kelayakan Organisasi 20

Kelayakan Operasional 20

Perancangan 21

Struktur Navigasi 21

Alur Cerita 22

Rancangan Flowchart 25

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

Rancangan Antarmuka 27

Pengumpulan Bahan 28

Pembuatan 29

Pembuatan Gambar dan Animasi 29

Pembuatan Suara 32

Penggabungan Animasi dan Suara 32

Pendukung Pengubah Format 32

Pengujian 32

Evaluasi 34

SIMPULAN DAN SARAN 40

Simpulan 40

Saran 40

DAFTAR PUSTAKA 41

LAMPIRAN 44

RIWAYAT HIDUP 52

DAFTAR TABEL

1 Contoh bentuk flowchart 8

2 Jenis dan sumber pengetahuan tacit 18

3 Pengetahuan eksplisit 21

4 Informasi Geminivirus 21

5 Isi halaman media interaktif 28

6 Hasil gambar animasi 29

DAFTAR GAMBAR

1 Elemen multimedia 4

2 Struktur Linear 5

3 Struktur Hierarkis 6

4 Struktur Nonlinear 6

5 Struktur komposit 6

6 Contoh Storyboard gambar manual 7

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

7 Contoh bentuk Flowchart 8

8 Contoh Bentuk lampiran antarmuka 9

9 Elemen animasi 10

10 Alur metode penelitian 16

11 Struktur navigasi media interaktif 22

12 Storyboard Geminivirus 22

13 Storyboard penyebaran Geminivirus 23

14 Storyboard persiapan sebelum tanam cabai 24

15 Storyboard sebelum tanam cabai 24

16 Storyboard setelah tanam cabai 25

17 Flowchart media interaktif 26

18 Desain antarmuka media interaktif 27

19 Tampilan video Scene 1 28

20 Script media interaktif 29

21 Dokumentasi media interaktif 30

22 Halaman depan 33

23 Halaman utama 34

24 Penilaian responden terhadap isi animasi 35

25 Penilaian responden terhadap tampilan animasi 35

26 Penilaian responden terhadap manfaat animasi 36

27 Penilaian responden terhadap kelengkapan animasi 36

28 Penilaian responden terhadap kebutuhan profesi 37

29 Penilaian responden terhadap kekonsistenan 37

30 Penilaian responden terhadap informasi 38

31 Penilaian responden terhadap penyempurnaan 38

32 Penilaian profesi terhadap kategori evaluasi animasi 39

DAFTAR LAMPIRAN

1 Soal Kuesioner 46

2 Hasil Kuesioner terhadap responden 48

3 Gambar dalam bentuk media interaktif 50

4 Dokumentasi Petani Kipl@ 53

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media
Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Cabai merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi

yang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang seperti bidang masakan,

obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain. Berdasarkan data produktivitas cabai merah

nasional tahun 2009-2012, produktivitas cabai merah tahun 2009 sebesar

5,89 ton/ha, tahun 2010 sebesar 5,60 ton/ha, tahun 2011 sebesar 6,19 ton/ha, dan

tahun 2012 sebesar 6,84 ton/ha (BPS 2012). Produktivitas tanaman cabai

ditemukan belum optimal karena rata-rata nasional hanya 6 ton/ha, padahal

potensinya bisa mencapai 15-20 ton/ha. Penurunan produktivitas cabai merah

disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah anomali iklim, serangan hama

dan penyakit, bencana alam di wilayah sentra produksi cabai merah dan

penurunan minat petani untuk menanam cabai (Syukur 2013).

Penyakit kuning merupakan salah satu penyakit yang menyerang tanaman

cabai merah. Penyakit ini dianggap penyakit penting pada tanaman cabai karena

dapat menurunkan produktivitas hasil tanaman cabai mencapai 20-100%

(Sulandari et al. 2006). Tingginya nilai kerugian yang diakibatkan oleh penyakit

kuning ini dipengaruhi oleh rendahnya informasi dan pengetahuan petani tentang

penanggulangan dan pengendalian penyakit kuning serta ketidaktepatan dalam

pengendalian penyakit tersebut.

Pemberian informasi kepada petani cabai tidak cukup dalam bentuk tulisan,

pemanfaatan dalam bentuk visual berupa gambar juga diperlukan. Menurut

Rustam dan Eka (2005) informasi yang disampaikan dengan komunikasi tulisan

paling banyak hanya akan ditangkap orang sekitar 15%, sedangkan lewat

komunikasi gambar pesan yang tersaji dapat dipahami oleh orang lain sampai

70%. Multimedia secara umum merupakan alat yang dapat menciptakan

presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,

animasi, audio, dan gambar video sehingga informasi yang disajikan dapat terlihat

menarik, mudah di mengerti dan efektif untuk menjadikan pelayanan yang

atraktif.

Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian yang memanfaatkan teknologi

multimedia dalam bentuk animasi. Animasi yang dibuat dikhususkan untuk

melihat gambaran mengenai penyakit kuning pada tanaman cabai yang

disebabkan oleh Geminivirus. Hasil animasi diharapkan dapat memberikan

informasi yang sederhana dan interaktif sehingga mudah dipahami khususnya oleh

para petani. Selain itu, animasi dapat dijadikan media komunikasi pilihan yang

kreatif para penyuluh kepada para petani.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan membangun media penyampaian

informasi secara interaktif tentang pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai

dalam bentuk animasi. Secara khusus, penelitian ini bertujuan memvisualisasikan

pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai dalam bentuk aplikasi animasi.

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

2

TINJAUAN PUSTAKA

Geminivirus pada Cabai Merah

Geminivirus merupakan partikel virus yang sebagian besar terdapat dalam

keadaan berpasangan dengan ukuran 18 x 30 nm. Geminivirus mempunyai asam

nukleat berupa DNA utas tunggal (single stranded DNA) dan genomnya terdiri

atas molekuler sirkuler dengan berat molekul 0,78 x 106

dalton. Ukuran genomnya

berkisar 2,5 – 3 kb atau nukleotidanya berkisar antara 2.265-2.519 buah (Smith

dan Maxwell 1993 dalam Rahmayani 2005). Geminivirus dapat menyerang

berbagai tanaman, salah satunya cabai merah.

Cabai merupakan jenis tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi.

Kendala yang sering dihadapi dalam produksi tanaman cabai adalah gangguan

hama dan penyakit (Herlinda et al. 2007). Geminivirus termasuk kategori jenis

pengganggu tanaman utama yang menyerang tanaman cabai di lapangan. Agrios

(1997) menyatakan gejala yang ditimbulkan akibat serangan Geminivirus

umumnya dapat dilihat dari perubahan daun menjadi lebih kecil bentuknya,

menyebabkan bintik-bintik (lesion) pada permukaan daun. Proses fotosintesis

terganggu karena adanya pengurangan klorofil. Penyakit yang disebabkannya

dikenal dengan sebutan penyakit kuning karena dapat menyebabkan daun-daun

tanaman menjadi kuning. Serangan virus menyebabkan pemucatan pada tulang

daun utama disertai penggulungan daun dan kekerdilan pada tanaman sehingga

tanaman tidak dapat berproduksi. Tanaman yang terinfeksi pada awal

pertumbuhan tidak akan menghasilkan buah dan tanaman tidak dapat tumbuh

dengan normal.

Penyebaran Geminivirus

Penyakit kuning yang disebabkan oleh Geminivirus tidak dapat ditularkan

secara mekanis, tetapi hanya dapat ditularkan dengan bantuan serangga vektor.

Bemicia tabaci merupakan serangga vektor yang efektif dalam menularkan virus,

persentase infeksi penularan virus oleh Bemicia tabaci mencapai 80% pada

varietas cabai. Bemicia tabaci merupakan kelompok serangga yang berukuran

kecil berwarna putih dan bertubuh lunak. Serangga ini dinamakan kutu kebul

karena kelompok serangga ini apabila berterbangan seperti “kebul” (“kebul”

dalam bahasa Jawa berarti asap). Kutu kebul menularkan virus secara persisten

(tetap) artinya sekali kutu kebul makan tanaman yang mengandung virus, maka

selama hidupnya dapat menularkan virus ke tanaman yang akan dihinggapinya.

Tanaman inang adalah tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan hidup serangga

baik yang berhubungan dengan makanan maupun dalam hubungannya dengan

perilaku. Serangga kutu kebul yang hidup pada tanaman inang yang sesuai

berkembang biak lebih cepat dari pada yang hidup pada tanaman inang yang

kurang sesuai.

Bemicia tabaci merupakan faktor pembatas dalam penyebaran virus di

lapangan. Walaupun sumber inokulum melimpah di lapangan, jika serangga ini

tidak ada maka ledakan kejadian penyakit tidak akan terjadi.

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

3

Pengendalian Geminivirus

Lotrakul et al. (2000) dalam Rahmayani (2005) menyatakan Geminivirus

menyerang tanaman cabai mulai dari masa penyemaian hingga masa panen

tanaman cabai. Penularan Geminivirus hanya terjadi melalui imago Bemicia

tabaci dan tidak dapat melalui kontak atau biji (Sulandari 2004). Oleh karena itu

pengendalian terhadap kutu kebul merupakan salah satu strategi untuk menekan

kejadian penyakit kuning cabai.

Pengendalian virus diawali persiapan sebelum tanam dengan melakukan

pesemaian yang sehat yaitu benih tanaman cabai diberi perlakukan Plant Growth

Promoting Rhizhobacteria (PGPR) agar benih yang akan menjadi bibit tanaman

memiliki mekanisme pertahanan aktif dalam melawan serangan dari patogen

(Priwiratama 2006). Hasil penelitian Udiarto (2012) menyatakan penggunaan

sungkup di pesemaian dapat melindungi bibit cabai merah dari Bemicia tabaci

dan menunda infeksi virus selama 2 minggu. Tanaman pembatas pinggir

berpengaruh nyata terhadap dinamika populasi Bemicia tabaci dan insidensi

penyakit kuning pada tanaman cabai. Kombinasi perlakukan penggunaan sungkup

di pesemaian dan perlakuan pembatas pinggir tanaman jagung atau orok-orok di

lahan tanaman cabai dapat menekan populasi Bemicia tabaci.

Kedua, pengendalian sebelum tanam yaitu pengolahan tanah yang akan

ditanam bibit tanaman cabai. Pengolahan ini bertujuan untuk menghilangkan

sumber infeksi penyebaran Geminivirus terhadap tanaman cabai. Penggunaan

mulsa hitam perak untuk menghambat pertumbuhan gulma serta memantulkan

sinar matahari yang membuat kutu kebul tidak datang karena tidak menyukai

kondisi tersebut. Pemanfaatan tanaman pembatas pinggir merupakan salah satu

alternatif pengendalian yang dapat menekan populasi Bemicia tabaci di

pertanaman cabai dan aman terhadap lingkungan (Udiarto 2012). Tanaman jagung

merupakan tanaman pinggir yang efisien dan efektif karena memiliki peran ganda.

Tanaman jagung merupakan tanaman yang kurang disukai kutu kebul selain itu

tanaman jagung dapat menghadirkan predator serangga kutu kebul yaitu

Menochillus sexmaculatus yang memiliki daya pemangsaan yang tinggi terhadap

kutu kebul.

Ketiga, pengendalian setelah tanam yaitu melakukan pengamatan rutin

(monitoring) berupa sanitasi dan pencabutan tanaman sakit yang bertujuan

menghilangkan sumber infeksi penyakit Geminivirus. Tanaman yang

menunjukkan gejala sakit dimusnahkan dengan tanaman cabai yang sehat. Gulma

yang merupakan inang virus dikumpulkan lalu dibakar. Melakukan pemeliharaan

sesuai dengan kebutuhan di lahan tersebut seperti pengairan, pemberian pupuk,

penyiangan gulma. Pengendalian yang baik dan tepat dapat mengurangi

penyebaran Geminivirus pada tanaman cabai dan tidak merusak lingkungan.

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

4

Multimedia

Multimedia merupakan kombinasi teks, grafik, animasi, audio, dan video

yang disampaikan melalui alat media seperti komputer, perangkat elektronik

maupun perangkat digital (Vaughan 2004). Gambar 1 menunjukkan serangkaian

penjelasan setiap elemen multimedia menurut Senn (1998) sebagai berikut :

a. Teks

Teks merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan

dikendalikan.Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia

yang menyajikan bahasa.

b. Grafik (image)

Grafik merupakan hasil sebuah pengambilan citra yang didapat melalui alat

penangkap citra seperti kamera dan scanner yang hasilnya sering disebut dengan

gambar. Alasan untuk menggunakan grafik dalam multimedia adalah karena lebih

menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks.

Gambar dapat meringkas menyajikan data yang kompleks dengan cara yang baru

dan lebih berguna.

c. Suara (audio)

Suara merupakan gelombang tekanan yang terjadi saat sesuatu bergetar di

udara dengan gerakan maju mundur dimana gelombang ini akan menyebar dan

sampai mencapai gendang telinga. Multimedia tanpa suara disebut unimedia

(bukan multimedia). Kekuatan suara dapat membuat perbedaan antara presentasi

multimedia yang umum dengan presentasi professional spektakuler.

d. Video

Video merupakan sajian gambar dan suara yang digabungkan dan disusun

kedalam urutan frame untuk ditampilkan dengan satuan waktu.

e. Animasi

Animasi merupakan gambar yang ditampilkan secara berurutan sehingga

akan menimbulkan kesan gambar tersebut bergerak.

Gambar 1 Elemen multimedia (Senn 1998)

Processing

Broadcasting Publishing

Graphic

Animationn

Video

Music

Text

software

Visual effect Sound effect

Multimedia

Product

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

5

Metodologi Pengembangan Multimedia

Kebutuhan dalam perancangan sistem multimedia interaktif, Luther (1994)

menjabarkan dalam 6 tahapan, yaitu konsep, perancangan, pengumpulan bahan,

pembuatan, pengujian, distribusi. Selanjutnya menurut Suyanto (2003) tahapan

yang dilakukan oleh Luther perlu dimodifikasi agar tampilan lebih menyeluruh,

yaitu tujuan, struktur navigasi, rancangan storyboard, rancangan flowchart,

rancangan antar muka, pengumpulan file (teks, gambar, suara, dan video),

proyeksi perspektif, aplikasi multimedia, pengujian, evaluasi.

Tujuan

Multimedia digunakan untuk bermacam-macam bidang pekerjaan,

tergantung dari kreatifitas untuk mengembangkannya. Adapun tujuan multimedia

adalah sebagai berikut:

a. Multimedia dalam penggunaanya dapat meningkatkan efektifitas dari

penyampaian suatu informasi.

b. Penggunaan multimedia dalam lingkungan dapat mendorong partisipasi,

keterlibatan serta eksplorasi pengguna tersebut.

c. Aplikasi multimedia dapat merangsang panca indera, karena dengan

penggunaannya multimedia akan merangsang beberapa indera penting

manusia seperti: penglihatan, pendengaran, aksi maupun suara.

d. Pengaplikasian multimedia akan sangat membantu pengguna, terutama bagi

pengguna awam.

Struktur Navigasi

Struktur navigasi adalah struktur alur cerita dari sebuah program. Sebelum

menyatukan semua elemen-elemen yang digunakan dalam aplikasi multimedia,

diharuskan mendefinisikan objek-objek, dan merancang tampilan agar semua

objek berada dalam suatu tampilan yang dapat menjelaskan informasi. Vaughan

(2006) menyebutkan empat macam bentuk navigasi yang biasa digunakan di

dalam proses pembuatan aplikasi multimedia yaitu:

a. Linear

Linear merupakan strukur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita

yang berurut. Bentuk struktur linear (Gambar 2) menampilkan satu demi satu

tampilan layar secara berurut. Biasanya struktur ini digunakan untuk membuat

multimedia presentasi karena tidak terlalu menuntut keinteraksian, tetapi

hanya memerlukan keindahan dan kemudahan menampilkan data.

Gambar 2 Struktur linear

b. Hierarkis

Hierarkis merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan

untuk menampilkan data (Gambar 3). Struktur ini tidak diperkenankan adanya

tampilan secara linear.

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

6

Gambar 3 Struktur hierarkis

c. Nonlinear

Nonlinear meruapakan pengembangan dari struktur navigasi linear pada

struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang (Gambar 4), sehingga

pengguna dapat melakukan navigasi dengan bebas melalui isi aplikasi, tidak

terkait dengan rute yang telah ditetapkan sebelumnya.

Gambar 4 Struktur nonlinear

d. Komposit

Komposit merupakan gabungan dari ketiga struktur sebelumnya yaitu

linear, nonlinear, dan hierarkis. Struktur navigasi ini juga biasa disebut dengan

navigasi bebas. Struktur navigasi ini banyak digunakan dalam pembuatan

multimedia sebab struktur ini dapat memberikan keinteraksian yang lebih

tinggi, sehingga pengguna dapat melakukan navigasi dengan bebas (secara

nonlinear) tetapi terkadang dibatasi oleh informasi linear (Gambar 5).

Gambar 5 Struktur komposit

Alur Cerita (Storyboard)

Alur cerita atau storyboard merupakan serangkaian skesta (gambar kartun)

dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita)

elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia (Suyanto 2003).

Menurut Shova (2006) Storyboard yang baik dapat memvisualisasikan informasi

ide, menampilkan kegiatan secara luas dengan berurutan dengan durasi waktu,

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

7

menarik perhatian penonton dan isi informasi dapat diterapkan oleh penonton

setelah menonton (Gambar 6).

Gambar 6 Contoh storyboard gambar manual (Shova 2006)

Rancangan Flowchart

Diagram alur (flowchart) merupakan alat yang baik untuk merancang suatu

desain. Diagram alur dapat menunjukkan bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu

kegiatan dilakukan. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi

dan artinya. Berikut beberapa contoh simbol yang dipakai untuk menunjukkan

berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian (Tabel 1).

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

8

Tabel 1 Contoh bentuk flowchart

Simbol Arti Contoh

Input/Output

Mempresentasikan input data

atau output yang diproses atau

informasi

Proses

Mempresentasikan operasi

Penghubung

Keluar atau masuk dari bagian

lain flowchart khususnya

halaman yang sama

Keluar

Masuk

Anak Panah

Mempresentasikan Alur Kerja

aSumber: Suyanto (2003)

Rancangan Antarmuka

Rancangan antarmuka merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan

langsung dengan pengguna yang berfungsi untuk menghubungkan antara

pengguna dengan sistem operasi, sehingga komputer bisa digunakan. Tujuan dari

interaksi antarmuka adalah menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan

aman (safe), artinya sistem dapat berfungsi dengan baik. Berikut contoh tampilan

antarmuka expert system konsultasi penyakit (Gambar 7).

Baca jam &

tarif upah

Hitung upah

kotor

3

Hitung upah

Kotor

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

9

Gambar 7 Contoh bentuk tampilan antarmuka

Pembuatan

Pembuatan merupakan bentuk realisasi program berdasarkan konsep yang

telah dipersiapkan. Pembuatan menentukan gambar, teks, jenis aplikasi yang

menentukan multimedia. Pengembangan sistem memproduksi berbagai bagian

dan menyatukan dengan sistem.

Pengujian dan Evaluasi

Pengujian bentuk kegiatan dimana multimedia diberikan kepada pemakai dan

menggunakan secara langsung. Pengujian ini menentukan keberhasilan

multimedia sebagai penyampaian informasi. Jika sistem memuaskan pemakai

menggunakannya, jika tidak proses pembuatan diulang kembali ke langkah yang

lebih awal.

Animasi

Animasi adalah urutan gambar yang ditampilkan secara berurutan sehingga

akan menimbulkan kesan gambar tersebut bergerak. Kesan gerak ini didapat

akibat adanya peralihan dari satu gambar ke gambar laninnya dalam satuan waktu

yang disebut frame per second (fps) dalam pengertian ada beberapa jumlah frame

yang berupa gambar untuk satu detik animasi (Chandra 2005). Gambar 8

menyajikan animasi terdiri dari kumpulan interaksi elemen teks, grafik, video dan

suara yang dipadukan. Animasi digunakan bila suatu cerita harus memperlihatkan

visualisasi objek tanpa bantuan manusia secara langsung, sehingga dibutuhkan

animasi agar lebih menarik tampilannya. Chandra (2005) menyatakan proses

pembuatan animasi terdiri dari tiga tahap, yaitu proses pembuatan animasi tahap

Ganti

Password

Olah data

Penyakit

Tambahan

Informasi

Olah data

Gejala

Hasil proses

Konsultasi

User

Menu utama

Main Expert Edit

Konsultasi

Penyakit Login

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

10

awal atau sebelum produksi (pre-production), produksi, dan tahap akhir (post

production).

Gambar 8 Elemen animasi

Tahap Sebelum Produksi (Pre-Production)

Tahap pre-production adalah tahap awal dalam pembuatan suatu animasi.

Berikut ini merupakan proses yang harus dilalui selama tahap pre-production.

1. Ide dan konsep

Proses ini adalah proses pencarian ide dan konsep serta gagasan untuk

animasi yang akan dibuat. Pada tahap ini direncanakan mulai dari penentuan

tema kemudian dikembangkan menjadi synopsis, synopsis dikembangkan

menjadi storyline hingga ke tahap animatic.

2. Naskah cerita

Proses ini adalah proses pembuatan naskah atau alur cerita animasi.

Skenario yang menarik akan menentukan keberhasilan dari film animasi yang

dibuat. Skenario biasanya berbentuk teks tulisan/ketikan.

3. Sketsa model objek atau karakter

Proses ini adalah proses pembuatan sketsa dasar dari model yang dibuat.

Sketsa tersebut akan menjadi dasar panduan bagi modeler untuk membuat

model. Khusus untuk karakter, sketsa juga akan dibuat dengan menampilkan

berbagai ekspresi wajah, seperti ekspresi gembira, riang, tertawa, sedih,

bingung, dan sebagainya.

4. Alur cerita (Storyboard)

Storyboard adalah bentuk visual/gambar dari skenario yang telah dibuat,

berupa kotak-kotak gambar (seperti komik) yang menggambarkan jalan cerita

dan adegan-adegan yang hendak dibuat dalam film. Storyboard berfungsi

sebagai panduan utama dari proses produksi animasi.

Penggunaan

elemen video

Penggunaan

elemen audio

Penggunaan

elemen teks

Penggunaan

elemen grafik

dan visual

Penggunaan

elemen animasi

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

11

5. Take voice and music background

Proses ini adalah proses pengambilan dan perekaman suara untuk mengisi

suara karakter animasi. Dalam proses ini juga dibuat ilustrasi sebagai

background untuk animasi.

Tahap Produksi (Production)

Tahap kedua dari proses pembuatan animasi merupakan tahap produksi.

Tahap ini terbagi lagi menjadi beberapa proses, yaitu :

1. Modeling

Proses ini adalah proses pembuatan model objek. Model bisa berupa

karakter (makhluk hidup), seperti manusia, hewan, atau tumbuhan; atau berupa

benda mati, seperti rumah, mobil, peralatan, dan lain-lain.

2. Texturing

Proses ini adalah proses pembuatan dan pemberian warna serta material

(texture) pada objek yang telah dimodelkan sebelumnya sehingga akan tampak

suatu kesan yang nyata. Software pemberian warna seperti Photoshop,

Photopaint, atau Gimp.

3. Lighting

Lighting adalah proses pembuatan dan pemberian cahaya pada model

sehingga diperoleh kesan visual yang realistis karena terdapat kesan kedalaman

ruang dan pembayangan (shadow) objek.

4. Environment effect

Proses ini adalah proses pembuatan panorama lingkungan pada objek

model yang akan semakin menambah kesan realistis. Panorama lingkungan

(environment) mencakup background pemandangan atau langit, lingkungan di

sekitar model, seperti jalan, taman, kolam, dan lain-lain. Proses ini

penambahan efek-efek pendukung lain dapat dilakukan dalam tahap

compositing pada post-production.

5. Animation

Proses pembuatan animasi untuk model dikenal dengan Animation.

Animasi dapat berupa gerakan, baik itu gerakan objek/model atau gerakan

kamera untuk menciptakan animasi walktought, animasi flythrough, dan lain-

lain. Arah dimulainya suatu gerakan animasi disesuaikan dengan storyboard

yang telah dibuat pada tahap pre production.

6. Rendering

Proses ini adalah proses pengkalkulasian pada model yang telah diberikan

texture, lighting, environment effect, dan animation. Dengan demikian, hasil

animasi yang didapatkan menjadi tampak sangat nyata dan menarik.

Tahap Akhir (Post-Production)

Tahap ini merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses produksi animasi.

Tahap ini juga terdiri dari beberapa proses, yaitu :

1. Editing animation and voice

Tahap ini merupakan proses pengeditan pada hasil animasi yang telah

dibuat dan juga pengeditan pada suara. Dalam proses ini, klip animasi atau

suara yang yang tidak diperlukan akan dibuang.

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

12

2. Compositing and visual effect

Proses ini adalah proses pembuatan visual effect yang dibutuhkan,

misalnya pembuatan judul atau bumper/flying logo, atau penambahan efek-efek

visual yang memperindah tampilan animasi, seperti pemberian efek cahaya,

sinar, ledakan, dan lain-lain.

3. Adding sound and audio/folley

Tahap ini adalah proses pemberian audio sebagai pendukung visual

animasi. Proses ini biasanya dilakukan di dalam sebuah ruangan dengan

berbagai peralatan yang menghasilkan bunyi-bunyian sesuai dengan adegan

yang dibutuhkan dalam animasi.

4. Preview and final

Proses tahap penyatuan keseluruhan animasi, audio, dan compositing yang

telah dibuat.

Penggunaan Animasi dalam Pertanian

Pengembangan media interaktif menggunakan animasi sudah banyak

dilakukan oleh para peneliti baik penelitian luar negeri maupun dalam negeri.

Talib et al. (2012) menyampaikan konsep mekanisme reaksi organik dengan

menggunakan Simple Explicit Animation (SEA) untuk meningkatkan pemahaman

siswa tentang konsep mekanisme reaksi organik bila digunakan sebagai bahan

pengajaran tambahan di kelas kimia organik. Hasil nilai para siswa yang baik

menunjukkan potensi menggunakan konten SEA sebagai instruksional

bahan untuk mengajarkan konsep mekanisme reaksi organik.

Unal (2009) melakukan penelitian di Turki mengenai teknik dari

efektivitas animasi dalam penyampaian materi Electromagnetic Waves terhadap

murid. Hasil dari pengujian menyatakan siswa lebih bisa memahami pelajaran

dengan baik melalui pengajaran animasi.

Busstra (2011) membuat modul E-learning “Analisis Gizi untuk

Non-kimia” dalam bentuk latihan interaktif, animasi, dan video untuk

menjelaskan teori materi pelajaran, memberikan konteks pembelajaran otentik,

memvisualisasikan konsep-konsep yang penting, pembelajaran aktif tanpa beban

terhadap mahasiswa Universitas Wageningen, Belanda. Hasil respon terhadap

Modul E-learning sangat baik dan mahasiswa semakin mudah memahami materi

pelajaran.

Prasetia (2009) mengembangkan sistem informasi kerja mikrohidro

sebagai penghasil listrik berbasis web. Sistem informasi menggunakan Content

Management System (CMS) yang disertai gambar flash animasi yang

memudahkan user untuk memahami bentuk kerja sistem pembangkit listrik

mikrohidro.

Gadas (2008) merancang dan mengimplementasikan software yang dapat

digunakan untuk mendiagnosa kerusakan pada traktor caterpillar tipe D6D.

menurut hasil kuesioner evaluasi, 50% responden menjawab software dapat

mempercepat waktu dalam mendiagnosa maupun memperbaiki kerusakan yang

terjadi pada traktor D6D dan 50% lagi mengatakan tidak.desain sistem tampilan

video dan animasi masih dalam ukuran file video cukup besar sehingga diperlukan

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

13

media kompresi yang lebih baik untuk mempermudah cepatnya muncul tampilan

video.

Amelia (2003) membangun perangkat lunak sistem informasi penyakit

anthrax berbasis internet dan multimedia dengan memanfaatkan teks, gambar,

animasi sebagai penyampaian informasi ke pengguna. Penyampaian informasi

melalui animasi disertai penjelasan suara pada halaman web menggunakan

program Macromedia Flash 5.0 berakhiran swf.

Taurisia (2002) membangun sistem pakar diagnosa penyakit tanaman pisang

berbasis internet dan multimedia. Basis pengetahuan didapat langsung dari

pengamatan langsung di lapangan dan hasil dari studi pustaka. Tahap desain

sistem menghasilkan halaman statis dan dinamis yang dilengkapi dengan aplikasi

teknologi multimedia berupa gambar maupun video yang dibuat dengan

Macromedia Flash.

Suryadi (2002) mengembangkan sistem pakar diagnosa penyakit tanaman

cabai besar merah (Capsicum annuum L.) berbasis internet dan multimedia.

Desain user interface pada setiap halaman web yang dibangun, selain

menampilkan gambar dengan format jpg juga dilengkapi dengan animasi yang

dibuat melalui program Macromedia Flash 5. File animasi yang dibuat memiliki

akhiran swf dan hanya dapat dijalankan pada komputer yang telah melakukan

instalasi Macromedia Flash.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Bioinformatika,

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian dan

Klinik Tanaman Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian mulai dari Bulan Maret 2013

sampai Oktober 2013.

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a) Pembuatan animasi di Laptop merk HP Pavillon 64 dengan spesifikasi :

1) Processor Intel Core I5 2,5 GHz.

2) Memory 4 GB.

3) Video Graphics Array (VGA) 3,835 MB.

4) Windows 7 64-bit.

b) Pengujian animasi di Laptop merk Aspire One 725 dengan spesifikasi :

1) Advanced Micro Devices (AMD) Dual-Core Proccesor C60 1,333 GHz.

2) Memory 2 GB DDR3.

3) Windows 8 32-bit.

c) Adobe Flash CS3 sebagai program pembuatan animasi.

d) Adobe Soundbooth CS3 sebagai program pembuatan suara.

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

14

e) Adobe Premiere Pro CS3 sebagai program mengubah dan menggabungkan

suara dengan animasi.

f) Format Factory mengubah format video.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain data sekunder

pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai yang diperoleh melalui studi

pustaka (buku, jurnal, data internet).

Metode Pengembangan Media Interaktif

Pengembangan media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman

cabai ini menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle

(Luther 1994) yang dimodifikasi oleh Suyanto (2003) dilakukan beberapa

tahapan. Tahap pengembangan terdapat pada Gambar 10. Penjelasan tahapan

metode pengembangan media interaktif yaitu:

Konsep

Tahap ini menentukan tujuan termasuk identifikasi audiens, macam aplikasi

(presentasi, interaktif, dan lain-lain), tujuan aplikasi, dan spesifikasi umum serta

dasar aturan untuk penentuan target dan ukuran aplikasi. Konsep dibuat meliputi

empat kategori, antara lain :

- Kelayakan Organisasi

Kelayakan organisasi menjawab pertanyaan bagaimana sistem yang

dikembangkan nanti mendukung tujuan dan rencana strategi organisasi.

- Kelayakan Ekonomi

Kelayakan ekonomi bertujuan untuk menilai murah mahalnya

mendapatkan akses informasi.

- Kelayakan Teknis

Kelayakan teknis dapat digambarkan sebagai kemampuan developer dan

hardware memenuhi kebutuhan dan sistem yang dibangun bisa

dikembangkan sesuai dengan tujuan (O’Brien 1999).

- Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional adalah keinginan dan kemampuan manajemen

organisasi untuk mengoperasikan, mengembangkan dan mendukung sistem

yang dibangun (O’Brien 1999).

Perancangan

Perancangan terdiri dari struktur navigasi, rancangan storyboard, rancangan

flowchart, rancangan antarmuka.

- Struktur Navigasi

Memetakan struktur proyek multimedia merupakan tugas yang harus

dimulai pada tahap awal perencanaan karena struktur navigasi

menggambarkan koneksi atau hubungan diantara berbagai macam isi.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

15

- Rancangan Storyboard

Merancang storyboard menetapkan gambar, transisi animasi, dan audio

dalam perancangan. Storyboard merupakan visual test yang pertama-tama

dari gagasan dimana secara keseluruhan dapat dilihat apa yang akan

disajikan. Selain itu storyboard merupakan pedoman dari aliran pekerjaan

yang harus dilakukan.

- Rancangan Flowchart

Pembuatan Flowchart merupakan aturan visualisasi konsep menjadi

gambaran alur pembuatan tampilan yang dapat dilihat komponen dalam satu

scene.

- Rancangan Antarmuka

Gambaran alur menyajikan pembuatan satu alur tampilan ke tampilan

selanjutnya agar setiap tampilan teratur dan terlihat komunikatif.

Pengumpulan Bahan

Mengumpulkan bahan-bahan seperti gambaran, audio, font yang dipakai

dalam scene tampilan.

Pembuatan

Pembuatan merupakan tahap dimana seluruh obyek multimedia dibuat.

Pembuatan aplikasi berdasarkan struktur navigasi, storyboard, flowchart yang

berasal dari tahap desain. Pada tahap ini Software yang digunakan adalah Adobe

Flash untuk pembuatan gambar dan animasi, Adobe Soundbooth untuk

pembuatan suara pengisi gambar animasi, Adobe Premiere digunakan untuk

menyatukan animasi dan suara, Format Factory merupakan software pelengkap

untuk mengubah format video.

Pengujian

Tahap ini dilakukan setelah tahap pembuatan selesai. Proses ini diberikan

kepada beberapa responden dan menggunakan media interaktif tersebut. Setelah

itu diberikan kuesioner untuk menilai tampilan, isi, dan manfaat multimedia.

Tahap ini memastikan apakah hasilnya seperti yang diinginkan.

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

16

Gambar 10 Alur metode penelitian (Luther 1994)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep

Virus kuning atau lebih dikenal sebagai Geminivirus merupakan organisme

pengganggu tanaman khususnya terhadap tanaman cabai. Virus ini sangat

merugikan petani karena dapat menyebabkan kehilangan hasil panen berkisar

20%-100% (Sulandari et al. 2006). Oleh karena itu dibutuhkan media penyuluhan

sumber informasi pertanian dalam rangka pengendalian Geminivirus terhadap

tanaman cabai untuk dapat meningkatkan hasil produktivitas tanaman. Adapun

jenis media penyuluhan berdasarkan karakteristiknya menurut Padmo (2000),

yaitu media penyuluhan tercetak, media penyuluhan audio, media penyuluhan

visual, media penyuluhan berupa objek fisik atau benda nyata.

Media Penyuluhan Tercetak

Media penyuluhan tercetak merupakan media yang tercetak berupa gambar,

sketsa, foto, poster, leaflet, folder, peta singkap, kartu kilat, diagram, grafik,

bagan, brosur, majalah, buku, hasil penelitian. Kelebihan dari media cetak adalah

relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-ulang, dapat digunakan sesuai kecepatan

belajar masing-masing, mudah dibawa. Kelemahan media cetak ini proses

penyampaiannya sampai pencetakan butuh waktu relatif lama, sukar menampilkan

gerak, membutuhkan tingkat literasi yang memadai, cenderung membosankan bila

padat dan panjang.

Konsep

Perancangan

Pengujian

Pengumpulan

bahan

Pembuatan

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

17

Media Penyuluhan Audio

Media audio merupakan media suara yang dapat disajikan dengan kaset,

CD, DVD, MP3, MP4 audio. Kelebihan media audio informasi dikemas sudah

tetap, terpatri dan tetap sama bila direproduksi. Produksi dan reproduksinya

tergolong ekonomis dan mudah didistribusikan. Kelemahan media ini bila terlalu

lama akan membosankan, perbaikan atau revisi harus memproduksi master baru.

Media Penyuluhan Visual dan Audio-Visual

Media ini menyajikan informasi dengan slide film, movie film, film strip,

video film (VCD, DVD), televisi, presentasi komputer. Kelebihan media ini dapat

memberikan gambaran yang lebih konkrit, baik dari unsur gambar maupun

geraknya lebih interaktif dan komunikatif. Kelemahan media audio-visual ini

terletak dari biaya produksi relatif mahal, produksi memerlukan waktu lama,

peralatan yang digunakan tidak murah.

Media Penyuluhan Berupa Objek Fisik atau Benda Nyata

Media ini menggunakan media yang sesungguhnya, sampel, model, maket,

simulasi yang menunjukkan benda hidup secara nyata, berbentuk tiga dimensi dan

alat peraga. Kelebihan media ini dapat menyediakan lingkungan belajar yang

mirip dengan lingkungan kerja sebenarnya, memberikan stimulasi terhadap

banyak indera, dapat digunakan sebagai latihan kerja, latihan menggunakan alat

bantu. Kelemahan media ini relatif mahal untuk pengadaan benda nyata

Pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai sudah disampaikan dengan

media cetak berupa tulisan hasil penelitian oleh para peneliti pertanian dan media

audio dengan diskusi dan wawancara langsung terhadap petani. Namun

penyampaian dengan media interaktif audio-visual belum ada dibuat sampai saat

ini. Oleh karena itu penyampaian informasi pengendalian Geminivirus terhadap

tanaman cabai dilakukan dengan memanfaatkan media interaktif berbentuk

animasi. Konsep atau tujuan pengembangan metode dengan audio-visual

berbentuk animasi tentang pengendalian Geminivirus terhadap tanaman cabai

agar dapat menghasilkan media informasi yang dapat dengan mudah, cepat dan

luas diketahui oleh masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya.

Pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengetahuan tacit dan

pengetahuan eksplisit (Satzinger 2007). Pengetahuan tacit adalah pengetahuan

yang tidak tampak secara fisik yang biasanya diperoleh dari keahlian suatu

organisasi dalam menggunakan berbagai peralatan dan metodologi. Pengetahuan

eksplisit adalah pengetahuan yang dapat ditemukan secara fisik, mudah dipelajari

dan diperoleh dari berbagai repository atau media. Pada penelitian ini dilakukan

kegiatan pengumpulan pengetahuan secara tacit yang diperoleh dari pakar yang

yang telah memiliki kemampuan dan pengalaman baik serta diakui dalam

pengendalian serangan organisme penggangu tanaman khususnya Geminivirus.

Pakar yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah Dr. Widodo sebagai pakar

proteksi tanaman cabai. Pengetahuan tacit diperoleh dengan melakukan kegiatan

metode wawancara tidak terstruktur dengan tambahan variasi teach-through.

Teach-through merupakan salah satu bentuk dari variasi dalam wawancara tidak

terstruktur yang dalam prosesnya pakar menjadi seorang instruktur dan knowledge

engineer sebagai murid (Turban et al. 2005) dengan tambahan bentuk diskusi

dengan pakar. Diskusi yang dilakukan adalah metode diskusi terbuka agar pakar

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

18

dapat menyampaikan pengetahuan yang dimiliki secara lebih leluasa sehingga

dapat ditransformasikan menjadi bentuk visual yang disajikan sebagai media

penyampaian informasi. Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan maka

pengetahuan tacit yang diperoleh meliputi pengetahuan proses penyebaran dan

pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai. Pada Tabel 2 dijelaskan

pengetahuan, metode pencarian pengetahuan yang digunakan, dan sumber

pengetahuan pakar.

Tabel 2 Jenis dan sumber pengetahuan tacit

Pengetahuan Metode Pencarian

Pengetahuan

Sumber Pengetahuan

Pemilihan jenis serangan

penyakit

Diskusi dan wawancara

Penentuan alur

Penceritaan

Diskusi dan wawancara Pakar :

Dr. Ir Widodo, MS

Penyajian bentuk gambar Diskusi dan wawancara Lokasi :

Klinik tanaman

Penyajian suara Diskusi dan wawancara Departemen Proteksi

Tanaman IPB

Penyajian gerak animasi Diskusi dan wawancara

Media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai disajikan

secara informatif dan ilmiah sehingga diperlukan pengetahuan eksplisit terkait

penyampaian media interaktif sebagai sumber yang akurat dan tepat. Adapun

pengetahuan yang diperoleh dari berbagai media yaitu literatur dari buku, jurnal,

artikel, hasil penelitian dari lembaga penelitin dan lembaga pendidikan tinggi.

Tabel 3 menjelaskan hasil pengetahuan eksplisit yang digunakan pada media

animasi ini sebagai pengetahuan pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai.

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

19

Tabel 3 Pengetahuan eksplisit

Pengetahuan Informasi Sumber

pengetahuan

Geminivirus Partikel virus yang sebagian besar

terdapat dalam keadaan berpasangan

dengan ukuran 18 x 30 nm.

Tidak dapat diamati dengan mata

telanjang membutuhkan alat berupa

mikroskop elektron untuk melihat

virus.

Menyebabkan penyakit kuning di

bagian daun tanaman cabai.

Buku,

Jurnal

Penelitian

yang

relevan,

website

internet

Habitat Tanaman kacang-kacangan, tomat,

tembakau, cabai, gulma babadotan.

Proses Penyebaran Virus tidak berpindah secara kontak

langsung, melainkan melalui serangga

vektor Bemicia tabaci ketika proses

memakan daun tanaman cabai selain itu

inang virus ada disekitar lahan.

Proses

Pengendalian Mengendalikan Bemicia tabaci.

Mengendalikan tanaman inang.

Gejala Virus Bentuk daun tanaman cabai menguning

dan daun menggulung.

Kelayakan Teknik

Pembuatan media interaktif dari sisi kelayakan teknik meliputi ketersediaan

informasi mengenai pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai yang akurat

dan mudah diakses menjadi penting bagi masyarakat yang membutuhkan

informasi tersebut (Tabel 3). Media interaktif pengendalian Geminivirus pada

tanaman cabai merah. secara teknis layak untuk dikembangkan karena di buat

menjadi dua bentuk format animasi yaitu pertama file swf. File ini dapat disimpan

di media penyimpanan yang menggunakan memori sebesar 3,46 MB, bentuk file

ini dikategorikan ringan bisa dijalankan oleh komputer dengan spesifikasi apapun.

Format kedua berbentuk mpg yang dapat dijalankan dengan menggunakan

aplikasi pemutar video pada komputer. Media interaktif ini juga memberi nilai

tambah untuk mempermudah sosialisasi tentang pengendalian Geminivirus pada

tanaman cabai merah ke masyarakat luas.

Kelayakan Ekonomi

Pengoperasian media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman

cabai merah tidak memerlukan investasi peralatan yang mahal. Semua peralatan

dapat dengan mudah dan murah, hanya dibutuhkan seperangkat komputer dengan

menggunakan beberapa software. Media ini hanya butuh pembelajaran khusus

pembuatan animasi dan pengumpulan gambar-gambar pendukung pengendalian

Geminivirus pada tanaman cabai. Sistem ini dapat memberi keuntungan nyata

secara ekonomis dimana biaya untuk mengakses media interaktif tidak terlalu

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

20

mahal dibandingkan dengan biaya penelusuran informasi secara langsung dan

melalui pustaka. Pengupdatean media ini cukup hanya penambahan gambar, suara

dan animasi serta tidak membutuhkan dana yang cukup besar. Media interaktif ini

layak untuk dikembangkan karena kemudahan akses dan jangkauannya.

Kelayakan Organisasi

Media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai merah dapat

dikelola oleh pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pertanian baik

pemerintah maupun swasta. Bagi para penyuluh pertanian, media ini dapat

digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi yang efektif dan

memudahkan penyampaian tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan panca indera

manusia. Bagi para petani hal tersebut dapat membantu agar mudah memahami

cara pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai dengan tepat dan baik serta

tidak membosankan untuk dilihat karena disajikan dengan gambar animasi yang

menarik. Informasi sistem ini dapat digunakan sebagai media penyampaian

informasi dengan mudah melalui internet dan media untuk penyuluhan ke

masyarakat.

Kelayakan Operasional

Studi kelayakan operasional mencakup beberapa permasalahan yang harus

dipertimbangkan untuk menentukan layak atau tidaknya sistem dioperasikan.

Secara operasional sistem yang dibangun ini layak untuk diaplikasikan karena

mempertimbangkan beberapa aspek antara lain :

- Media interaktif dalam penggunaannya dapat meningkatkan efektivitas dari

penyampaian suatu informasi.

- Penggunaan media interaktif dalam lingkungan dapat mendorong partisipasi,

keterlibatan serta eksplorasi pengguna tersebut.

- Aplikasi media ini dapat merangsang panca indera, karena dengan

penggunaannya akan merangsang beberapa indera manusia seperti penglihatan,

pendengaran, dan aksi maupun suara.

- Aplikasi ini hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam penyampaian

informasi sehingga dapat mengefektifkan penggunaan waktu dalam memahami

informasi yang disampaikan.

Pembuatan media interaktif yang dilengkapi dengan gambar, animasi dan

suara untuk menyampaikan informasi tentang pengendalian Geminivirus pada

tanaman cabai merah secara sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat pada

umumnya dan petani cabai pada khususnya.

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

21

Tabel 4 Informasi Geminivirus

Objek Input Output Keterangan

Siapa

Virus ?

Memperlihatkan

bentuk fisik virus

Menjelaskan

cara melihat virus

Gambar asli

Animasi

Suara

Dimana

tempat hidup virus?

Mengidentifikasi

jenis tanaman inang

virus

Gambar asli

Suara

Animasi

Geminivirus Kapan

penyebaran virus?

Menjelaskan

mekanisme

perpindahan virus ke

tanaman cabai

Gambar

animasi

suara

Apa

faktor penyebaran

virus?

Mencari tahu faktor

penyebab virus dapat

bertahan di tanaman

cabai

Gambar

animasi

suara

Bagaimana

pengendalian virus?

Menjelaskan

bentuk-bentuk proses

kegiatan

pengendalian virus

terhadap tanaman

cabai merah.

Gambar asli

animasi

Suara

Perancangan

Struktur Navigasi

Struktur navigasi pada pembuatan media interaktif pengendalian Geminivirus

pada tanaman cabai menggunakan sistem navigasi komposit (Vaughan 2006)

yaitu struktur yang bebas menampilkan informasi. Struktur ini digunakan dalam

pembuatan media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai karena

memberikan keinteraksian yang lebih tinggi, sehingga pengguna dapat melakukan

navigasi dengan bebas (secara nonlinear) tetapi dibatasi oleh presentasi atau

informasi linear ( Gambar 11). Gambar dibuat dalam bentuk format jpg untuk

memudahkan pembuatan animasi, suara dalam format wav hasil dari rekaman

suara, dan animasi dalam format mpg dan swf. Format ini dirancang agar

kompatibel dengan menggunakan berbagai jenis komputer yang tidak

membutuhkan kelengkapan processor yang tinggi.

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

22

Gambar 11 Struktur navigasi media interaktif

Alur Cerita (Storyboard)

Alur cerita (Storyboard) pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai

mendeskripsikan secara visual tentang informasi Geminivirus pada Tabel 4.

Storyboard dibuat dalam bentuk cerita kartun dimana terdapat gambar tokoh yang

digunakan untuk menyampaikan informasi dan gambar merupakan hasil

kreativitas yang merujuk pada gambar yang sebenarnya dilapangan namun

diberikan dalam bentuk yang menarik. Keseluruhan cerita dibaca dari kiri ke

kanan untuk mempermudah penyampaian. Informasi pertama mengenai gambaran

fisik Geminivirus yang menyebabkan penyakit kuning pada tanaman cabai beserta

cara mengenali Geminivirus (Gambar 12). Hal ini penting untuk diketahui agar

dapat dimengerti bagaimana cara mengendalikan virus tersebut.

Gambar 12 Storyboard Geminivirus

Informasi kedua menjelaskan tentang habitat virus dan proses kegiatan

penyebaran virus pada tanaman cabai serta akibat yang terjadi tentang keberadaan

virus pada tanaman. Hal ini disampaikan agar mengenal tokoh-tokoh yang

berperan dalam proses penyebaran virus dan tokoh-tokoh yang menjadi inang

Suara jpg Gambar wav

Media

interaktif

Halaman

menu

Halaman

depan

Animasi

Tombol

navigasi

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

23

virus di lapangan serta dapat mengenali bentuk fisik tanaman yang terkena virus.

Penyampaian dalam bentuk cerita disajikan pada Gambar 13.

Gambar 13 Storyboard penyebaran Geminivirus

Setelah menyampaikan asal mula virus dan proses penyebarannya di

lapangan, maka informasi ketiga menyampaikan serangkaian bentuk pengendalian

Geminivirus di lapangan. Pengendalian dilakukan menjadi tiga kegiatan, pertama

persiapan sebelum tanam yaitu melakukan pembibitan yang sehat dengan

membersihkan media dan perlakuan benih yang diberi PGPR yang telah teruji

(Gambar 14). Kegiatan kedua sebelum tanam merupakan bentuk kegiatan yang

dilakukan pada lahan yang akan ditanam bibit cabai (Gambar 15). Perlakuan ini

dilakukan untuk pencegahan kedatangan serangga vektor Bemicia tabaci di lahan

tanaman cabai. Kegiatan ketiga merupakan perlakukan setelah tanam melakukan

pemantauan rutin dan tindakan yang dapat cepat dilakukan jika masih terdapat

serangga vektor dan tanaman inang di sekeliling tanaman cabai (Gambar 16).

Keseluruhan gambar ini merupakan informasi yang telah mewakili bagaimana

cara penyampaian informasi pengendalian Geminivirus secara tepat, akurat dan

mudah dilakukan di lahan tanaman cabai.

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

24

Gambar 14 Persiapan sebelum tanam pengendalian Geminivirus

Gambar 15 Kegiatan sebelum tanam pengendalian Geminivirus

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

25

Gambar 16 Kegiatan setelah tanam pengendalian Geminivirus

Rancangan Flowchart

Rancangan flowchart atau diagram alir menunjukkan bagaimana rangkaian

pelaksanaan kegiatan dilakukan. Pembuatan diagram alir secara keseluruhan

media interaktif ini terdiri dari pembuatan gambar dan animasi. Informasi berupa

storyboard dalam tulisan kemudian diolah oleh software pembuatan gambar dan

suara media interaktif. Diagram alir ini penting dilakukan terlebih dahulu untuk

mempermudah proses pembuatan media interaktif secara terstruktur dan cepat.

Diagram alir juga memudahkan dalam melakukan perbaikan kesalahan pengerjaan

karena sudah diidentifikasi bentuk kegiatan setiap alur cerita beserta kegiatan

yang dilakukan didalam proses pembuatannya secara langsung, sehingga dapat

diketahui bagian mana yang perlu dimodifikasi. Adapun kegiatan awal adalah

pembuatan gambar tokoh-tokoh yang akan ditampilkan pada media interaktif,

tulisan yang perlu dibuat dan pergerakan yang akan dilakukan masing-masing

tokoh. Selanjutnya pemberian suara untuk setiap gambar yang telah dibuat.

Kemudian gambar dan suara dipadukan, hal ini dilakukan agar terlihat gambar

dalam kondisi nyata, interaktif dan menarik untuk diamati (Gambar 17).

9

0 1

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

26

Gambar 17 Flowchart media interaktif

Ya

Tidak

Tidak

Mulai

Pembuatan kata/gambar/animasi

Pembuatan timeline, posisi timeline untuk

masing-masing obyek yang akan dianimasikan

Mengatur timeline dan mengakhiri posisi yang

direncanakan

Pemberian Key frame

Berhasil

Selesai

Uji program

Pembuatan script navigasi

Berhasil

Uji animasi

Pemberian suara

Uji suara

Berhasil

Ya

Ya

Tidak

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

27

Rancangan Antarmuka

Rancangan antarmuka merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan

langsung dengan pengguna (user). Rancangan tampilan diperlukan untuk

mengetahui seperti apa bentuk tampilan yang akan digunakan pada media

interaktif ini. Gambar 18 menunjukkan halaman-halaman yang terdapat di dalam

media interaktif dimana tanda panah pada masing-masing kotak menunjukkan

kesinambungan arah alur cerita dan menyatakan pilihan yang dapat diambil.

Halaman depan dan dalan halaman utama merupakan halaman dinamis. Halaman

depan berisi judul yang bersifat dinamis karena bergerak langsung menuju ke

halaman utama. Halaman utama terdiri dari lima video animasi yang berikon

gambar yang telah diatur posisi urutan sesuai pengendalian Geminivirus pada

tanaman cabai dan satu video untuk tampilan keseluruhan gambar. Adapun isi

dari setiap video disajikan pada Tabel 5. Bentuk tampilan video scene 1 disajikan

pada Gambar 19.

Gambar 18 Desain antarmuka media interaktif

Halaman depan

Judul media interaktif

Halaman Utama

Scene 1 Geminivirus

Seluruh

Scene 5

Pengendalian

virus

Scene 4

Penyebaran

virus

Scene 2

Habitat virus

Scene 3

Penularan

virus

kembali keluar

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

28

Gambar 19 Tampilan video scene 1

Gambar 19 Tampilan video Scene 1

Tabel 5 Isi halaman media interaktif

Halaman Keterangan Isi

Utama Judul animasi

Menu Terdiri dari scene 1, scene 2, scene 3, scene 4, scene 5,

scene 6, tombol kembali, dan tombol keluar.

Scene 1 Menyajikan peran tokoh-tokoh yang muncul dalam animasi,

menceritakan kronologis penyakit kuning kuning dan meng

identifikasi jenis virus serta bentuk fisik.

Scene 2 Media habitat virus berupa foto-foto jenis tanaman yang

ditampilkan langsung.

Scene 3 Media penyebaran virus terhadap tanaman berupa serangga

vektor.

Scene 4 Media keseluruhan faktor penyebaran virus.

Scene 5 Media pengendalian virus.

Scene 6 Tampilan utuh dari scene 1 sampai scene 5

Tombol

kembali dan keluar

Disediakan pada masing-masing scene untuk keluar dari

menu dan kembali ke menu selanjutnya

Pengumpulan Bahan

Hasil dokumentasi gambar animasi pada penelitian ini adalah berupa foto

yang dapat di lihat pada Gambar 20. Gambar tersebut terdiri dari gambar tanaman

caba, mikroskop elektron, tanaman inang, dan plastik mulsa hitam perak.

Tanaman cabai merupakan objek pengamatan dalam pengendalian Geminivirus.

Mikroskop elektron merupakan alat untuk melihat Geminivirus dengan perbesaran

minimal 10.000 kali. Tanaman inang Geminivirus terdiri dari gulma babadotan,

tanaman cabai, tanaman kacang panjang, tanaman terong, tanaman tomat, dan

Video 1

Geminivirus

Geminivirus Pengidentifikasi

Pengamatan Tokoh- tokoh

yang ditampilkan

pada animasi

Tanaman

terserang

virus

kembali keluar

Bentuk fisik

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

29

tanaman tembakau. Plastik mulsa hitam perak merupakan media penghalang

kehadiran gulma babadotan dan Bemicia tabaci.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 20 Dokumentasi media interaktif, (a) Tanaman cabai, (b) Mikroskop

elektron, (c) Tanaman inang, (d) Plastik mulsa hitam perak

Pembuatan

Pembuatan Gambar dan Animasi

Gambar-gambar yang dibuat dalam storyboard diupayakan dapat digambar

menjadi bentuk gambar animasi menggunakan Adobe Flash software dengan

ukuran gambar 720 x 576 pixel dengan kecepatan animasi 25 frame per second

dengan format jpg. Seluruh gambar yang telah dibuat kemudian disimpan dan

langsung dibuat animasinya dalam software yang sama. Pemilihan software

Adobe Flash dalam pembuatan media interaktif dikarenakan sederhana dalam

pembelajarannya dan tidak sulit untuk mengikuti semua. Adobe Flash adalah

sebuah aplikasi yang dapat menciptakan konten untuk tampilan menarik. Flash

menggunakan kombinasi animasi berbasis frame grafis vektor dan kombinasi

bahasa pemrograman yang disebut Actionscript. Alasan pemilihan Adobe Flash

karena hasil akhir flash memiliki ukuran yang lebih kecil, flash dapat mengimpor

hampir semua gambar dan file audio sehingga dapat lebih hidup, animasi dapat

dibentuk, dijalankan, dan dikontrol, gambar flash tidak akan pecah meskipun

diperbesar beberapa kali karena gambar flash bersifat gambar vektor, hasil akhir

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

30

dapat disimpan dalam berbagai bentuk seperti avi, gif, mov, maupun file dalam

format lain. Ukuran file media interaktif ini 3,46 MB dalam animasi merupakan

ukuran file yang masih kecil. Hasil gambar disajikan pada Tabel 6 yang

menunjukkan desain penggambanran secara manual dan secara flash.

Pembuatan gambar dan animasi masih tunggal yaitu berdiri sendiri dan

belum interaktif masih secara manual pemanggilan animasi. Oleh karena itu

dibutuhkan script untuk mengubah animasi tunggal menjadi animasi yang

interaktif. Adapun script yang digunakan dalam flash membuat animasi interaktif

adalah pemanggilan video (Gambar 21 a), tombol navigasi kembali

(Gambar 21 b) dan tombol navigasi keluar (Gambar 21 c).

(a) (b) (c)

Gambar 21 Script media interaktif (a) Pemanggilan video, (b) Pembuatan tombol

kembali, (c) Pembuatan keluar

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

31

Tabel 6 Hasil gambar animasi

Gambar tangan Gambar animasi Peran

Profesor Capci : narator

yang menceritakan tentang

pengendalian Geminivirus

pada tanaman cabai

Geminivirus : virus yang

menyebabkan penyakit

kuning pada tanaman cabai

Bemicia tabaci : serangga

vektor Geminivirus,

melalui serangga ini virus

dapat masuk ke tanaman

cabai.

Menochillus sexmacullaus :

serangga predator

Bemicia tabaci

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

32

Pembuatan Suara

Software yang digunakan untuk membuat dan mengubah suara adalah

Adobe Soundbooth. Suara dibutuhkan dalam memberi penjelasan pembuatan

media interaktif ini dalam pemahaman gambar yang telah disajikan. Suara ini

berasal dari rekaman teks yang terdapat di naskah storyboard manual

menggunakan software Soundbooth. Alasan pemilihan Adobe Soundbooth

merupakan software yang ringan dan mudah dalam penggunaannya serta cepat

dalam mengubah dan menjernihkan kualitas suara. Software ini dapat

membersihkan kebisingan suara yang terjadi ketika proses perekaman selesai.

Penggabungan Animasi dan Suara

Adobe Premiere merupakan software yang mempunyai dua jenis track yaitu

video track dan audio track. Video track adalah bagian dari timeline yang

menampung berbagai jenis objek edit yang berbentuk visual seperti video,

gambar, teks, dan video effect, sedangkan audio track tempat untuk berbagai jenis

objek edit audio seperti music, narasi, dan audio effect. Premiere dapat

menampung berbagai jenis file seperti mpg, avi, wmv, mp3, dan berbagai jenis file

image (jpg, bmp, png). Premiere memiliki fitur untuk melakukan pengaturan

dengan lebih detail sehingga hasil yang didapat maksimal. Media interaktif ini

menggunakan Premire untuk menggabungan animasi dan suara serta mengubah

agar file audio tidak lebih panjang dibandingkan file animasi karena akan sulit

dimengerti ketika animasi dijalankan. Adobe Premiere menjadi format mpg untuk

media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai dengan ukuran file

240 MB.

Pendukung Pengubahan Format

Aplikasi Format Factory merupakan aplikasi tambahan dalam pembuatan

media interaktif penyampaian pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai.

Aplikasi ini digunakan hanya untuk mengubah format yang sudah disajikan dalam

bentuk movie menjadi format animasi, contohnya mpg menjadi swf. Premiere

hanya menyatukan animasi dan suara pengendalian Geminivirus dalam bentuk

video tunggal dan masih terpisah antara video satu ke video lainnya dalam format

mpg. Pengubahan animasi menjadi video interaktif harus diubah kembali format

mpg menjadi format swf, namun Premiere tidak memiliki fitur pengembalian

format dalam bentuk swf. Oleh karena itu format video diubah dari mpg menjadi

swf dengan menggunakan software Format Factory. Ukuran yang dipilih yaitu

720 x 576 HD, ukuran ini disesuaikan dengan format Adobe Flash. Pemilihan

Format factory dalam pengubah format karena aplikasi file nya ringan ketika

diinstalasi ke komputer dan pengerjaannya cepat.

Pengujian

Jenis media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai

berbentuk turorial animasi 2 dimensi. Animasi ini menggunakan teknik motion

tween dan frame by frame. Motion tween adalah pergerakan animasi yang

menentukan posisi awal gambar hingga posisi akhir gambar namun menggunakan

satu gambar saja. Frame by frame adalah pergerakan pose gambar yang

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

33

membutuhkan banyak gambar yang digunakan. Secara umum animasi ini banyak

menggunakan teknik motion tween dibandingkan frame by frame, hal ini karena

penyampaian gambar dengan motion tween lebih mudah dimengerti dan proses

pembuatan gambarnya lebih cepat.

Keseluruhan tampilan gerakan animasi menggunakan motion tween

sedangkan frame by frame digunakan untuk gerakan mulut, gerakan sayap,

gerakan air, dan gerakan mata. Media interaktif dibuat dalam dua bentuk yaitu

bentuk file swf berbasis script dan file video berekstensi seperti mpg berbasis

durasi waktu. Media interaktif ini terdiri dari dua halaman, halaman pertama

adalah halaman depan berisi keterangan judul animasi (Gambar 22). Pembuatan

halaman ini bersifat statis, yang artinya tidak dapat diubah secara langsung tetapi

harus membuka software pembuat media interaktif ini terlebih dahulu untuk

memperbaiki kesalahan tulisan dan gambar yang ada. Selanjutnya halaman ini

dikatakan dinamis karena ada pergerakan menuju ke halaman selanjutnya yaitu

halaman utama (Gambar 23).

Gambar 22 Halaman depan

Halaman utama bersifat statis dan dinamis sama seperti halaman depan.

Halaman utama terdiri dari video-video yang telah diurut posisinya sesuai dengan

proses alur cerita pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai. Setiap video

terdiri dari tombol yang berikon gambar yang akan disampaikan dalam animasi

serta tombol keluar dan kembali. Video pertama menampilkan tokoh-tokoh yang

digunakan dalam media interaktif dan bentuk fisik Geminivirus dengan durasi

waktu 44 detik. Video kedua menampilkan habitat Geminivirus dengan durasi 17

detik. Video ketiga menampilkan proses penularan virus serta bentuk fisik

tanaman yang terjadi akibat serangan Geminivirus selama 31 menit 14 detik.

Video empat menampilkan faktor- faktor Penyebab Geminivirus virus tetap

bertahan dilahan selama 42 detik. Video lima merupakan video yang memiliki

durasi waktu yang lama yaitu 4 menit 2 detik. Hal ini karena sumber informasi

utama terdapat pada video ini yaitu bentuk kegiatan pengendalian Geminivirus

pada lahan tanaman cabai. Keseluruhan durasi waktu video pengendalian

Geminivirus pada tanaman cabai adalah 7 menit 35 detik. Lampiran keseluruhan

tampilan animasi terdapat pada Lampiran 3.

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

34

Gambar 23 Halaman utama

Adapun cara penggunaan media interaktif ini sangat sederhana. File ini bisa

dibuka dengan aplikasi pemutar video yang terdapat di komputer dan langsung

melihat serta mendengar informasi yang disampaikan, ketika terlalu cepat

penyampaian animasi bisa dihentikan sejenak dengan tombol pause dan

dilanjutkan kembali. Selain itu media ini bisa di ulang kembali jika sekali

menonton belum mengerti apa isi tampilannya.

Evaluasi

Pada tahap ini mendemokan hasil rancangan media interaktif ke ahli pakar

dan ke beberapa masyarakat serta memberikan lembar kuesioner tentang tampilan,

isi, dan manfaat media tersebut. Pendistribusian dilakukan secara langung dan

tidak langsung. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja media interaktif

terhadap pengguna. Pengujian dilakukan terhadap 30 pengguna yang terdiri dari 8

Petani dari komunitas Petani Liwa bernama Kipl@, 4 Pegawai Penyuluh dari

Bogor, 18 mahasiwa dari IPB. Pendistribusian media interaktif untuk petani Liwa

dilakukan dengan bantuan Bapak Johan melalui pengiriman email dan

memberikan bukti dokumentasi ketika petani sedang mengamati media interaktif

di laptop (Lampiran 4). Responden mahasiswa dan Penyuluh dilakukan dengan

pertemuan secara langung. Pengujian dilakukan dengan cara menonton animasi

dan pengisian kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan animasi. Kuesioner pertanyaan responden dapat dilihat pada Lampiran 1

dan hasil jawaban responden dapat dilihat pada Lampiran 2.

Penilaian responden tentang isi cerita dari animasi menyatakan 76%

mengerti dan 16% sangat mengerti, serta 4% untuk biasa dan tidak mengerti. Hal

ini karena penyampaian animasi mengunakan bahasa sehari-hari yang alur

penceritaannya jelas dengan disertai gambar yang mudah dipahami. Hasil evaluasi

dari pengguna terdapat pada Gambar 24.

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

35

Gambar 24 Penilaian responden terhadap pemahaman isi animasi

Mengenai tampilan animasi responden menyatakan 58% menarik, 21%

sangat menarik, 17% biasa dan 4% tidak menarik. Tampilan ini disajikan dengan

gambar bergerak yang sederhana tetapi unik dan penggambarannya mendekati

dengan gambar sebenarnya yang mempermudah mempelajari pengendalian

Geminivirus pada tanaman cabai, namun masih monoton. Hasil penilaian ini

disajikan pada Gambar 25.

Gambar 25 Penilaian responden terhadap tampilan animasi

Animasi ini disajikan supaya menjadi media yang memberi manfaat bagi

pengguna. Adapun hasil kuesioner dari responden mengenai manfaat menyatakan

informatif 64%, sangat informatif 28%, dan 8% biasa. Animasi dikatakan

bermanfaat karena pada setiap tampilan gambar animasi selalu disertai dengan

penjelasan singkat yang tidak bertele-tele. Selain itu penyampaian pengendalian

Geminivirus pada tanaman cabai sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada

dan memudahkan orang memahami penyebab dan pengendalian Geminivirus pada

tanaman cabai tanpa harus membaca artikel atau melihat ke lapangan langsung.

Hasil penilaian disajikan pada Gambar 26.

16%

76%

4%

4%

sangat mengerti

mengerti

biasa

tidak mengerti

21%

58%

17%

4%

sangat menarik

menarik

biasa

tidak menarik

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

36

Gambar 26 Penilaian responden terhadap manfaat animasi

Animasi ini merupakan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan dan

disampaikan dalam bentuk visual gambar dan suara. Adapun penilaian responden

terhadap kelengkapan isinya dinyatakan 48% lengkap, 24% biasa, 12% sangat

lengkap dan 16% tidak lengkap. Beberapa gambar animasi dimunculkan dengan

gambar yang sama namun dengan penjelesan yang berbeda serta masih banyak

yang harus disampaikan mengenai penyebaran Geminivirus pada tanaman cabai

dalam hal cuaca dan iklim. Berikut hasil persentasi mengenai kelengkapan

animasi pada Gambar 27.

Gambar 27 Penilaian responden terhadap kelengkapan animasi

Animasi ini dapat dijadikan sebagai alat pendukung bagi profesi para

responden. Adapun profesi dari responden yang memberi penilaian yaitu petani,

penyuluh dan mahasiswa. Adapun penilaian responden menyatakan sangat

mendukung 56%, mendukung 32% dan 12% biasa. Animasi ini merupakan

metode yang dinyatakan mendukung pekerjaan para responden dan efektif dalam

penyerapan sumber informasi yang disampaikan. Namun masih ada kendala

terhadap pembuatan media ini karena keterbatasan pengetahuan dalam pembuatan

animasi. Gambar hasil penilaian animasi disajikan pada Gambar 28.

28%

64%

8%

0%

Sangat informatif

informatif

biasa

tidak informatif

12%

48%

24%

16%

sangat lengkap

lengkap

biasa

tidak lengkap

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

37

Gambar 28 Penilaian responden terhadap kebutuhan profesi

Mengenai kekonsistenan penggambaran dalam animasi responden

menyatakan 54% konsisten, 18% sangat konsisten, 14% kurang konsisten dan

tidak konsisten. Kekonsistenan dalam hal keseragaman pemilihan latar

(background) animasi agar fokus pada cerita yang disampaikan dan gambar-

gambar yang digunakan sebagai penokohannya sama sampai selesai animasi

ditampilkan namun masih monoton. Penilaian responden terhadap kekonsistenan

dapat dilihat pada Gambar 29.

Gambar 29 Penilaian responden terhadap kekonsistenan gambar animasi

Hasil kuesioner mengenai informasi baru penyakit kuning pada tanaman

cabai oleh responden menyatakan sangat banyak 28%, banyak 40%, dan biasa

32%. Animasi ini memperkenalkan dengan baik tentang penyebaran dan

pengendalian Geminivirus di tanaman cabai secara sederhana, mudah diamati dan

diaplikasikan. Adapun gambar hasil penilaian responden terhadap informasi baru

dari animasi ada pada Gambar 30.

32%

56%

12%

0%

sangat mendukung

mendukung

biasa

tidak mendukung

18%

54%

14%

14%

sangat konsisten

konsisten

kurang konsisten

tidak konsisten

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

38

Gambar 30 Penilaian responden terhadap informasi yang disampaikan animasi

Selain itu para responden memberi saran bagian yang perlu disempurnakan

mengenai animasi pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai sebanyak 29%

animasi dan desain, 38% data dan informasi, 29% gambar pendukung

(Gambar 31). Penilaian ini beranekaragam karena faktor responden yang memiliki

perbedaan profesi, bagi mahasiswa membutuhkan gambar pendukung yang mudah

dipahami dan variasi desain animasi agar tidak membosankan untuk ditonton

sedangkan bagi petani dan penyuluh membutuhkan data dan informasi yang lebih

detail sesuai keadaan di lapangan yang sebenarnya.

Gambar 31 Penilaian responden terhadap penyempurnaan animasi

Selain setiap tampilan isi animasi dievaluasi oleh responden dilakukan juga

evaluasi kategori tiap profesi responden. Adapun profesi dari para responden yang

diuji adalah responden yang berasal dari petani, penyuluh dan mahasiswa.

Kategori penilaian diberi angka yaitu terdiri dari angka satu menyatakan lemah

yang artinya tidak mengerti atau memahami keseluruhan kategori evaluasi yang

disampaikan mengenai animasi. Kategori penilaian angka dua menyatakan cukup

kuat untuk memahami kategori evaluasi yang disampaikan, dianggap biasa saja

tidak mempengaruhi apapun terhadap responden jika animasi ini dibuat atau tidak

28%

40%

32%

0%

sangat banyak

banyak

biasa

tidak banyak

38%

29%

29%

4%

data dan informasi

gambar pendukung

animasi dan desain

lain

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

39

dibuat sama sekali dalam menyampaikan pengendalian Geminivirus pada tanaman

cabai. Kategori penilaian tiga menyatakan kuat untuk memahami kategori

evaluasi tentang animasi, secara keseluruhan para responden yang berbeda profesi

berada di kategori penilaian tiga. Hal ini menyatakan animasi pengendalian

Geminivirus pada tanaman cabai dapat dipahami oleh berbagai kalangan profesi.

Kategori penilaian empat menyatakan sangat kuat, yang artinya jika tidak

ditampilkan dengan animasi maka para responden tidak pernah bisa memahami

pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai. Hal ini ternyata tidak terjadi pada

responden yang memberi penilaian terhadap animasi ini. Adapun gambar hasil

penilaian pada Gambar 32 dapat dilihat kategori evaluasi yang berbeda adalah

tampilan animasi dan kelengkapan animasi. Mahasiswa secara menyeluruh

memahami pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai menggunakan media

animasi ini, hal ini karena informasi merupakan pengetahuan baru yang tidak

terdapat dalam metode pembelajaran kuliah. Penilaian penyuluh dam petani

terhadap animasi adalah membutuhkan kelengkapan isi informasi pengendalian

Geminivirus secara lebih detail dan menambahkan informasi lebih terperinci

seperti suhu, lingkungan dan cuaca.

Gambar 32 Penilaian profesi responden terhadap kategori evaluasi animasi

Selama proses pembuatan media interaktif pengendalian Geminivirus pada

tanaman cabai memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan animasi memiliki

tampilan yang menarik dan dinamis, menyampaikan informasi dengan runtut,

menghemat waktu dalam memahami pengetahuan tentang penyebaran dan

pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai, serta mudah mengerti tentang

penyebaran dan pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai.

Kekurangan media interaktif adalah tidak bisa langsung dengan cepat

menambah atau mengurangi pengetahuan animasi, membutuhkan waktu dalam

menambah dan mengurangi pengetahuan, animasi ini belum banyak

menambahkan gambar secara detail, kemampuan penggambaran animasi masih

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

kate

gori

pen

ilaia

n

Kategori evaluasi

responden mahasiswa

responden penyuluh

responden petani

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

40

monoton. Selain itu pengujian terhadap responden tidak dilakukan dengan

penyampaian secara manual terlebih dahulu baru disampaikan dengan media

interaktif animasi, sehingga perbedaan pemahaman sebelum dan sesudah

menggunakan animasi tidak ada.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai

menggunakan animasi sudah dapat dibangun. Animasi ini menyampaikan

mengenai keadaan fisik virus, tempat hidup virus, proses penularan Geminivirus

pada tanaman cabai, faktor penyebaran Geminivirus di lahan tanaman cabai, serta

proses pengendalian Geminivirus pada lahan cabai. Animasi ini dirancang dengan

menggunakan beberapa perangkat lunak (software) yaitu Adobe flash CS3, Adobe

Soundbooth CS3, Adobe Premiere Pro CS3, Format Factory. Pembuatan animasi

ini kemudian diimplementasi dan diuji oleh responden dari Mahasiswa IPB,

Penyuluh Pertanian Bogor, Petani Liwa serta penilaian dari responden

menyatakan mudah mengerti mengenai isi animasi, menarik dalam tampilan

animasi, memberi informasi yang bermanfaat, dapat menjadi media yang efektif

mendukung metode penyuluhan, kelengkapan isi animasi yang baik dengan

kekonsistenan penggambaran.

Saran

Pengembangan media interaktif Pengendalian Geminivirus pada tanaman

cabai selain menampilkan dokumentasi berdasarkan pengetahuan tertulis,

pengetahuan pakar, diperlukan tampilan video yang terjadi dilahan sebenarnya.

Oleh karena itu dibutuhkan video pengamatan secara langsung di lapangan untuk

menjelaskan pengetahuan pengendalian Geminivrus yang sudah dilakukan para

Petani secara nyata. Pengembangan media interaktif masih menyampaikan satu

jenis penyakit dari tanaman cabai yaitu penyakit kuning yang disebabkan oleh

Geminivirus. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan media interaktif untuk

keseluruhan jenis penyakit tanaman cabai.

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

41

DAFTAR PUSTAKA

Amelia S. 2003. Rancang bangun perangkat lunak sistem informasi penyakit

anthrax berbasis internet dan multimedia [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Aminah S, Kuntjoro D, Prihatin AA, Rochani A, Maharany R, Ernawati HR,

Payung D, Irmawati J, Magdalena E. 2004. Cabai. Buletin Teknopro

Hortikultura. Jakarta (ID): Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Hortikultura.

Bintoro D. 2008. Keanekaragaman kutu kebul (Hemiptera: Aleyrodidae) di

wilayah Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Botha J, Hardie D, Power G. 2000. Spiraling Whitefly Aleurodicus Disperses,

Exotic Threat to Western Australia. Fact Sheet no 18/2000.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Data luas panen, produksi dan produktivitas

cabai tahun 2009-2012 [internet]. [diunduh 2013 November 29]. Tersedia

pada: http://www.bps.go.id/produktivitas cabai.

Busstra MC. 2011. Nutrient analysis explained for non-chemists by using

interactive e-learning material. Netherlands [internet]. [diunduh pada 2013

Desember 12]. Tersedia pada: http:// www.sciencedirect.com//Animation.

Chandra H. 2005. Animasi Dinamis dengan 3D Max. Jakarta (ID): Maxicom.

Costa AS. 1974. Increase in the Populational Density of Bemicia tabaci, Athreat

of Widespread Virus Infection of Legume Crops in Brazil. New York (US):

Academic Press.

Gadas RI. 2008. Pengembangan software panduan diagnosa dan perbaikan

kerusakan traktor tipe D6 berbasis multimedia [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Herlinda S, Mayasari R, Adam T, Pujiastuti Y. 2007. Populasi dan serangan lalat

buah Bactrocera dorsalis (Hendel) (Diptera: Tephritidae) serta potensi

parasitoidnya pada pertanaman cabai (Capsicum annuum L.). Palembang

(ID). Makalah pada Seminar Nasional dan Kongres Ilmu Pengetahuan

Wilayah Barat, 3-5 Juni 2007.

Lotrakul P, Valverde RA, Torre RDL, Sim J. 2000. Occurance of a strain of

Texas pepper virus in tabasco and habanero pepper in Costa Rica. Plant

Disease 84 : 198-172.

Luther A. 1993. Authoring Interactive Multimedia. New York (US): AP

Professional.

O’Brien JA. 1999. Management Information System 4th ed. New York (US):

McGraw Hill.

Padmo S. 2000. Media Penyuluhan Pertanian dan Komunikasi. Jakarta (ID):

Departemen Pertanian.

Prasetia I. 2009. Pengembangan sistem informasi mikrohidro berbentuk animasi

berbasis web [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Priwiratama H. 2006. Pengaruh empat strain bakteri perakaran pemacu

pertumbuhan tanaman dan waktu inokulasi virus terhadap pertumbuhan

tanaman serta keparahan penyakit kuning pada tanaman cabai [Skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

42

Rahmayani E. 2005. Kajian efisiensi penularan Geminivirus oleh spesies kutu

kebul (Homoptera:Aleyrodidae) pada tanaman tomat

(Lycopersicon esculentum Mill) dan cabai (Capsicum annuum Linn) [Skripsi]

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Raymond MJ. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Rustam H, Eka SR. 2005. Komunikasi Grafis Aristektur dan Lanskekap. Jakarta

(ID): Bumi aksara.

Satzinger J. 2007. System Analys and Design 4th

Ed. Canada (US): Thomson

Course Tech.

Senn JA. 1998. Information Technology in Business : Principles, Practice and

Opportunities. New Jersey: Prentice-Hall International Inc.

Smith DR, Maxwell DP. 1993. Requirements of the common region of DNA-B

and the BL 1 open reading frame of Bean Golden Mosaic Geminivirus for

infection of Phaseolus vulgaris. Phytophatology 84 : 133-138.

Sova R. 2006. Storyboards: dynamic storytelling tool. [Internet]. [diunduh

2013November27]. Tersedia pada: http://uxmag.com/articles/storyboarding-

in-the-software-design-proess.

Sulandari S, Suseno R, Hidayat SH, Harjosudarno J, Sosromarsono S. 2006.

Deteksi dan kajian kisaran inang virus penyebab penyakit daun kuning

cabai. Jurnal Hayati 13 (4) : 1-6.

Sulandari S. 2004. Karakterisasi biologi, serologi, dan analisa sidik jari DNA

virus penyebab penyakit daun kuning keriting cabai [disertasi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Suyanto M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta (ID): Penerbit Andi

Suyanto M. 2003. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran.

Yogyakarta (ID): Penerbit Andi

Suryadi R. 2002. Sistem pakar (expert system) diagnosa penyakit tanaman cabai

besar merah (Capsicum annum L.) berbasis internet dan multimedia

[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Syukur M. 2013. Penelitian Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian

Bogor. Bogor [Internet]. [diunduh 2013 November 29]. Tersedia pada :

http : www.investor.co.id/agribisnis / produksi-cabai-Indonesia

Talib O. 2012. Simple explicit animation (SEA) approach in teaching organic

chemistry. Malaysia [internet]. [diunduh 2012 Desember 12]. Tersedia

pada : http: //www.sciencedirect.com. / journal of animation.

Taurisia M. 2002. Sistem pakar diagnosa penyakit tanaman pisang (Musa

paradisiaca) berbasis internet dan multimedia [Skripsi]. Bogor (ID). Institut

Pertanian Bogor

Turban E, Aronson JE, Lung TP. 2005. Decision Support Systems and Intelligent

Sytems 7th

ed. New Jersey (US): Pearson Education Internasional.

Udiarto B. 2012. Pemanfaatan tanaman pembatas pinggir dan predator

Coccinellidae untuk pengendalian kutu kebul Bemicia tabaci, vektor

Geminivirus pada pertanaman cabai merah (Capsicum annuum L)

[Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Unal I. 2010. The effect of using animations on pre-service science teachers

science achievement. Turki [internet]. [diunduh pada 2013 Desember 12].

Tersedia pada http: //www.sciencedirect.com/animation.

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

43

Vaughan T. 2004. Multimedia: Making It Work 6th

Edition. New York (US):

McGraw-Hill Companies.

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

44

Lampiran 1. Kuesioner responden

Nama : Selviana Br bangun

Dosen Pembimbing : 1. Prof.Dr.Ir Kudang Boro Seminar, M.Sc

2. Dr.Widodo MS

Melalui kuesioner ini meminta penilaian tentang Pengendalian Geminivirus

yang menyebabkan penyakit kuning pada tanaman cabai. Adapun tujuan

pembuatan animasi ini adalah ingin menyampaikan informasi secara interaktif,

menarik, dan mudah dimengerti mengenai :

1. Keadaan fisik Geminivirus.

2. Tempat hidup Geminivirus.

3. Proses penularan Geminivirus pada tanaman cabai.

4. Faktor penyebaran Geminivirus di lahan tanaman cabai.

5. Proses Pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai.

Animasi ini disajikan dalam bentuk cerita dengan gambar yang dibuat

sendiri dan ada mencantumkan gambar asli. Keterangan animasi disampaikan

melalui suara yang telah direkam dengan durasi 6 menit. Penyampaian animasi ini

disadur dari studi pustaka karya ilmiah dan ahli Pakar yang dibahasakan dengan

bahasa sehari-hari yang bisa dimengerti oleh petani. Harapan pembuatan animasi

ini adalah untuk menyampaikan informasi dengan interaktif, sederhana, mudah

dimengerti dan dapat diaplikasikan pada lapangan secara langsung untuk

pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai.

Kuesioner Evaluasi

“Animasi Pengendalian Geminivirus Tanaman Cabai merah”

Mohon isikan jawaban dengan memberi tanda silang (X) atau lingkari (O)

pada pilihan pertanyaan ini !

Nama :

Pekerjaan :

Pertanyaan

1. Bagaimana isi dari animasi?

a. Sangat mengerti

b. Mengerti

c. biasa

d. Tidak mengerti

Alasan

2. Bagaimana tampilan dari animasi?

a. Sangat menarik

b. Menarik

c. Biasa

d. Tidak menarik

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

45

Alasan

3. Bagaimana manfaat yang diberikan dari animasi ini?

a. Sangat informatif

b. Informatif

c. Biasa

d. Tidak informatif

Alasan

4. Apakah animasi ini dapat menjadi metode penyuluhan yang efektif ?

a. Sangat mendukung

b. Mendukung

c. Biasa

d. Tidak mendukung

Alasan

5. Bagaimana kelengkapan isi animasi ini?

a. Sangat lengkap

b. Lengkap

c. Biasa

d. Kurang lengkap

e. Tidak lengkap

Alasan

6. Bagaimana tentang kekonsistenan penggambaran animasi ini?

a. Sangat konsistensi

b. konsistensi

c. Kurang konsistensi

d. Tidak konsistensi

Alasan

7. Apakah ada informasi baru yang diperoleh?

a. Sangat banyak

b. Banyak

c. Biasa

d. Tidak ada

Alasan

8. Bagian apa penyempurnaan yang perlu dilakukan?

a. Data dan informasi

b. Gambar pendukung

c. Animasi dan desain

d. Lain…….. (boleh di isi)

Alasan

9. Apakah Saran untuk pengembangan aplikasi animasi ini?

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

46

Lampiran 2 Hasil kuesioner terhadap 30 responden N

No

Nama Pekerjaan Pertanyaan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Hadi Penyuluh B C A C C B B C

2 Irma Mahasiswa B B A A B A A A

3 Apri Mahasiswa B B B B B B B A

4 Indri Mahasiswa B B A A B B A B

5 Silvia Mahasiswa B A B A B A B C

6 Evillya Mahasiswa B A A A A A B C

7 Silvia P Mahasiswa A A A A A A A -

8 Vera Mahasiswa A B A A B B A B

9 Chyntia Mahasiswa B C B B B C B C

10 Ria Mahasiswa A B B B C D A B

11 Mely Mahasiswa B B B B B B B C

12 Oriza Mahasiswa A A B B B B A A

13 Sergi Mahasiswa B B B B C B C A

14 Pingkan Mahasiswa B C B B D B C C

15 Aan Penyuluh B B B B B B C A

16 Heri Penyuluh B C B B C B B C

17 Desri Penyuluh B B A A B B A A

18 Johan Petani B B B A D B B A

19 Yudiondo Petani C B B B B B C D

20 Agus Petani B B B B B C B B

21 Ponidi Petani B B C C D D C B

22 Ngateno Petani B A B C A B B B

23 Rohmat Petani D C C B C C C B

24 Roni

Hidaya

Petani B D B B C D C A

25 Sukoyo Petani B B B B D B C A

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

47

Lanjutan lampiran 2 Hasil kuesioner terhadap 30 responden

Keterangan

A = 4

B = 3

C = 2

D = 1

(A,B,C,D) merupakan jawaban dari hasil kuesioner

N

No

Nama

Pekerjaan

Pertanyaan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8

26 Hardi Mahasiswa C C B C C B C C

27 Nur Annisa Mahasiswa A B A A C B B C

28 Nurul Mahasiswa B B B B A B B C

29 I Gusti Ayu Mahasiswa B C B B B B B C

30 Silvia Mahasiswa A C A B B B B C

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

48

Lampiran 3 Gambar animasi peran dalam bentuk media interaktif

1. Hasil gambar animasi pada scene 1

2. Hasil gambar animasi pada Scene 2

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

49

3. Hasil gambar animasi pada scene 3

4. Hasil gambar animasi pada scene 4

5. Hasil gambar animasi pada scene 5

a. Hasil gambar animasi pada scene 5 bagian persiapan sebelum tanam

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

50

b. Hasil gambar pada scene 5 sebelum tanam cabai

c. Hasil gambar pada scene 5 setelah tanam

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

51

Lampiran 4 Dokumentasi petani Kipl@

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

52

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Mei 1991 dari ayah Daniel

Bangun dan ibu Rosani br Tarigan. Penulis adalah anak pertama dari empat

bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus SMA Negeri 1 Kabanjahe kabupaten Karo,

Sumatera utara dan pada tahun yang sama Penulis lulus seleksi masuk Institut

Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan

diterima di Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian yang kini

telah berubah nama menjadi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem.

Kegiatan penulis diluar akademik aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Persekutuan Mahasiswa Kristen ( PMK ) pada tahun 2009-2013, penulis menjadi

asisten agama Kristen protestan TPB pada tahun ajaran 2010/2011. Penulis

menerima Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) mulai tahun 2010 sampai 2013.

Penulis melakukan Praktek kuliah Lapang di Perkebunan Tinggi Pengelolaaan

Negara (PTPN IV) Sawit Adolina di Perbaungan pada bulan Juli-Agustus 2012

dengan judul Pemanfaatan Sistem Informasi Perkebunan Sawit PTPN IV Adolina.

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI … · Media Penyuluhan Audio 17 Media Penyuluhan Visual dan ... 9 Elemen animasi 10 10 Alur metode penelitian 1 6 11 Struktur navigasi media

53